WR III Bidang kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, Sumardi, S.Kom., M.Kom., paparkan urgensi budaya dan etika bermedia sosial dalam era digital yang penuh tantangan

Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 Dalam kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian bertema “Sinergitas Kepolisian dan Perguruan Tinggi dalam Bijak Bermedia Sosial” yang digelar di Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia pada Senin, 26 Mei 2025, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sumardi, S.Kom., M.Kom., turut tampil sebagai narasumber yang menyampaikan pemaparan bertajuk “Budaya dan Etika Digital Media Sosial.”

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, Sumardi, S.Kom., M.Kom., saat memaparkan materi bertema Budaya dan Etika Digital Media Sosial dalam kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian, Senin (26/5/2025).

Dalam paparannya, Sumardi menekankan bahwa media sosial merupakan ruang publik baru yang membuka peluang besar bagi siapa saja untuk menyuarakan opini dan memperoleh informasi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi di dunia maya tidaklah tanpa batas.

“Kebebasan berbicara, baik di dunia nyata maupun dunia maya, adalah hak asasi manusia yang dijamin konstitusi dan hukum internasional. Namun, hak tersebut harus disertai tanggung jawab dan tidak boleh melanggar hak orang lain maupun merusak ketertiban umum,” tegas Sumardi.

Mengutip Pasal 19 dan Pasal 20 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR), serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Sumardi menekankan pentingnya masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami batasan hukum dan etika dalam menggunakan media sosial.

Para peserta tampak khusyuk memanjatkan doa bersama sesaat sebelum kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian dimulai di Ballroom Gedung Cheng Hoo Universitas Mulia.

Ia juga menggarisbawahi fenomena “digital native”, yakni generasi yang lahir dan tumbuh dalam ekosistem digital. Generasi ini sangat akrab dengan teknologi dan media sosial, namun belum tentu memiliki literasi digital yang memadai.

“Remaja hari ini sangat fasih menggunakan teknologi, tetapi belum tentu memahami dampak sosial dan etika dari setiap tindakan digital mereka. Maka dari itu, penting bagi kita untuk menginternalisasi nilai-nilai budaya dan etika dalam aktivitas daring,” tambahnya.

Dalam presentasinya, Sumardi juga menguraikan beberapa advantage dan disadvantage dari media sosial. Di satu sisi, media sosial mampu meningkatkan konektivitas, edukasi, dan solidaritas sosial. Namun di sisi lain, ia juga dapat memicu masalah serius seperti perundungan siber (cyberbullying), penipuan digital, adiksi, hingga kerusakan reputasi pribadi.

Materi juga menampilkan The Ten Commandments of Computer Ethics, prinsip-prinsip moral dalam penggunaan teknologi informasi yang mencakup larangan menyebarkan hoaks, menghormati hak cipta, menjaga privasi, serta menghindari perilaku manipulatif dan tidak bertanggung jawab di ruang digital.

Suasana kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian yang berlangsung hangat dan interaktif, dengan dihadiri oleh sivitas akademika Universitas Mulia dan jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Timur.

Sebagai penutup, Sumardi mendorong mahasiswa Universitas Mulia untuk tidak hanya menjadi pengguna pasif media sosial, tetapi juga menjadi agen literasi digital yang mampu membedakan antara opini dan fakta, serta menjaga etika dan martabat dalam setiap interaksi daring.

“Jadilah netizen yang bahagia, yang menghargai nilai-nilai, sopan santun, dan berkontribusi positif dalam dunia digital,” pungkasnya.

Dengan penyampaian yang penuh semangat dan berbasis data, kehadiran Sumardi dalam forum ini memperkuat pesan pentingnya sinergi antara pendidikan tinggi dan aparat penegak hukum dalam membangun budaya digital yang sehat, cerdas, dan beretika.

Humas UM (YMN)


Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 – Universitas Mulia menggelar kegiatan sosialisasi kinerja kepolisian dengan mengusung tema “Sinergitas Kepolisian dan Perguruan Tinggi dalam Bijak Bermedia Sosial”, Senin, 26 Mei 2025, bertempat di Ballroom Gedung Cheng Hoo, Kampus Universitas Mulia. Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika serta perwakilan dari Kepolisian Daerah Kalimantan Timur.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di tengah masifnya penggunaan teknologi komunikasi di Indonesia. Menurutnya, sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan aparat kepolisian merupakan langkah strategis dalam mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial.

Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., saat menyampaikan sambutan pembuka pada kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian di Ballroom Gedung Cheng Hoo Universitas Mulia, Senin (26/5/2025).

“Tema hari ini sangat kontekstual dan relevan dengan situasi saat ini. Literasi digital, terutama dalam hal bijak bermedia sosial, adalah isu yang tidak boleh kita abaikan. Ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk institusi pendidikan tinggi,” ujar Yusuf Wibisono.

Dalam paparannya, Yusuf Wibisono menyampaikan data bahwa pada tahun 2023 jumlah penduduk Indonesia mencapai sekitar 278 juta jiwa, sedangkan jumlah smartphone aktif yang digunakan mencapai 364 juta unit, atau sekitar 128 persen. Hal ini menunjukkan tingginya akses dan penggunaan teknologi informasi, namun belum diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang memadai.

“Indonesia adalah pengguna smartphone terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Namun, menurut data Digital Competitiveness Index yang dirilis oleh Institute for Management Development (IMD) tahun 2024, Indonesia hanya menempati peringkat 43 dari 67 negara dalam hal literasi digital,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa rendahnya kecerdasan digital masyarakat Indonesia sebagian besar disebabkan oleh ketidakmampuan membedakan antara fakta dan opini. Hal ini menyebabkan maraknya penyebaran informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

Wakil Rektor II Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., menerima cendera mata dari Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur, KOMBES POL. Yulinto, S.I.K., M.Sc., sebagai simbol apresiasi atas kerja sama antara kepolisian dan perguruan tinggi dalam membangun literasi digital yang bijak.

“Reaktivitas emosional saat menerima informasi, tanpa mengecek sumber dan keabsahan datanya, menjadi salah satu penyebab utama rendahnya kualitas literasi digital. Oleh karena itu, kita semua harus menjadi pionir dalam membedakan fakta dan opini, dimulai dari lingkungan terkecil kita masing-masing,” tegasnya.

Acara ini menghadirkan narasumber dari Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, yakni AKBP Mustofa, S.E., selaku Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Kaltim dan IPDA Ibrahim, Ps. Panit Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim. Keduanya memaparkan berbagai aspek hukum dan potensi pelanggaran yang terjadi di dunia digital, termasuk bagaimana aparat kepolisian menangani kasus-kasus kejahatan siber dan ujaran kebencian di media sosial.

Para tamu undangan, narasumber, dan peserta berdiri khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai pembuka rangkaian kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian di Universitas Mulia.

Turut hadir sebagai narasumber dari pihak kampus, Sumardi, S.Kom., M.Kom., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, yang menyoroti peran aktif mahasiswa dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Mulia dalam mendukung program literasi digital nasional dan membangun budaya akademik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Diharapkan melalui forum ini, sinergi antara kepolisian dan perguruan tinggi dapat memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya etika digital serta tanggung jawab bermedia sosial.

Humas UM (YMN)

Mahasiswa HIMATI Universitas Mulia foto bersama dengan siswa SMK Adzkiya. Foto: Istimewa

Dalam Rangka Program HIMATI Goes to School

UM – Himpunan Mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Informasi (HIMATI), Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia menggelar kegiatan sosial bertajuk Goes to School, yang kali ini dilaksanakan di SMK Adzkiya Balikpapan, Selasa (6/5/2025).

Kegiatan ini mengangkat tema edukasi teknologi informasi. Adapun materi edukasi melikputi pengenalan dan praktek membangun jaringan komputer yang aman menggunakan sistem operasi Mikrotik OS.

Para siswa dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) tampak antusias mengikuti pelatihan yang dibimbing langsung oleh mahasiswa HIMATI.

Ketua Program Studi Teknologi Informasi, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom mengatakan, kegiatan Goes to School merupakan bagian dari program kerja Divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) HIMATI.

Menurutnya, kegiatan Goes to School masih akan berlanjut di enam sekolah yang akan dikunjungi.

Agus menerangkan, Divisi PSDM memiliki tugas antara lain merencanakan dan menjalankan program pelatihan, mengembangkan anggota, mengelola rekrutmen, dan mengevaluasi kinerja anggota.

Mahasiswa serius memberikan penjelasan kepada para siswa. Foto: Istimewa

Mahasiswa serius memberikan penjelasan kepada para siswa. Foto: Istimewa

Mahasiswa bergaya ceria bersama, tapi ada yang serius belajar. Foto: Istimewa

Mahasiswa bergaya ceria bersama, tapi ada yang serius belajar. Foto: Istimewa

Mahasiswa memberikan cenderamata kenang-kenang kepada para siswa SMK Adzkiya Balikpapan. Foto: Istimewa

Mahasiswa memberikan cenderamata kenang-kenang kepada perwakilan siswa SMK Adzkiya Balikpapan. Foto: Istimewa

“Salah satu tujuannya adalah untuk memperkenalkan Program Studi Teknologi Informasi melalui kegiatan pelatihan, dengan mahasiswa sebagai pemateri. Ini menjadi ajang pengabdian sekaligus pelatihan kepemimpinan dan komunikasi bagi mahasiswa,” ujar Agus.

Program ini juga menjadi sarana HIMATI dalam menumbuhkan semangat berbagi ilmu, serta mempererat hubungan antara perguruan tinggi dengan sekolah-sekolah kejuruan, khususnya yang memiliki kompetensi sejalan.

SMK Adzkiya sendiri merupakan salah satu sekolah kejuruan yang terletak di Kompleks Perumahan Rawamangun Indah RT.10, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, yang memiliki jurusan TKJ aktif dan berkembang.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif serta penyerahan kenang-kenangan dari HIMATI kepada perwakilan siswa.

Baik mahasiswa maupun siswa terlihat semangat dan berkomitmen untuk terus memperdalam pemahaman teknologi informasi di era digital ini.

Yuk, daftarkan dirimu di Universitas Mulia, raih manfaat Gratispol dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 24 Maret 2025 – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (HIMA PGPAUD) Universitas Mulia sukses menggelar Musyawarah Besar (MUBES) pada Sabtu, 22 Maret 2025. Acara ini bertujuan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD periode 2025-2026 serta membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya. MUBES berlangsung kondusif dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam berbagai diskusi dan pemilihan kepemimpinan baru.

Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad Resmi Pimpin HIMA PGPAUD 2025-2026 Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD Universitas Mulia terpilih, Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad, siap membawa organisasi ke arah yang lebih inovatif dan kolaboratif.

Ketua Program Studi PGPAUD, Ibu Bety Vitriana, M.Pd., menegaskan bahwa HIMA PGPAUD memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan mahasiswa, baik dari aspek akademik, profesional, maupun sosial. “Saya berharap kepengurusan baru ini mampu menciptakan lingkungan akademik yang aktif, inovatif, dan kolaboratif, serta bekerja sama dengan prodi dalam meningkatkan kualitas pendidikan PGPAUD di Universitas Mulia,” ujarnya.

Penyerahan SK Kepengurusan HIMA PGPAUD 2025-2026 Wakil Dekan FHK, Ibu Sri Purwanti, M.Pd., menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan HIMA PGPAUD Universitas Mulia kepada Ketua HIMA terpilih, Nur Wahidah, sebagai tanda dimulainya kepemimpinan baru.

Pembina HIMA PGPAUD, Mbak Cindy Maurella, menilai bahwa MUBES tahun ini berjalan lancar dan menunjukkan antusiasme mahasiswa yang tinggi. Ia juga menyoroti tantangan terbesar HIMA, yaitu meningkatkan kesadaran dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi. “HIMA bukan sekadar formalitas, tetapi wadah penting untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa,” jelasnya.

Pelantikan Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia Masa Bakti 2025-2026 Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia periode 2025-2026 resmi dilantik, menandai awal perjalanan mereka dalam memajukan organisasi dan mendukung mahasiswa PGPAUD.

Dalam hasil pemilihan, Nur Wahidah, mahasiswa semester 4, terpilih sebagai Ketua HIMA PGPAUD 2025-2026. Dalam wawancara, ia mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya untuk membawa HIMA menjadi organisasi yang lebih solid, kreatif, dan inovatif. “Kami ingin meningkatkan semangat technopreneurship, serta aktif dalam pengembangan kompetensi diri, pedagogik, dan pengabdian masyarakat,” kata Nur Wahidah.

Suasana MUBES HIMA PGPAUD 2025 Para peserta Musyawarah Besar (MUBES) HIMA PGPAUD Universitas Mulia mengikuti rangkaian sidang dengan penuh antusiasme dalam pemilihan pemimpin baru dan pembahasan arah organisasi ke depan.

Sebagai program prioritas, kepengurusan baru akan fokus pada penyelenggaraan workshop, pelatihan, dan kuliah umum untuk meningkatkan keilmuan mahasiswa PGPAUD. Selain itu, strategi untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam organisasi mencakup pelatihan kepemimpinan, kelas kolaborasi dengan mitra PAUD, serta kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat.

Kultum Inspiratif dalam Penutupan MUBES HIMA PGPAUD 2025 Bapak Yamani, S.S., M.Pd., menyampaikan kultum yang mengangkat pentingnya adab dan akhlaqul karimah sebagai solusi atas tantangan pendidikan modern, sebelum acara ditutup dengan buka bersama.

MUBES ditutup dengan kultum yang disampaikan oleh Bapak Yamani, S.S., M.Pd., yang membahas kegagalan sistem pendidikan modern berdasarkan penelitian Harvard yang diterbitkan di jurnal Ivy League. Beliau menyoroti bahwa sistem pendidikan saat ini lebih menekankan pada pencapaian akademik dan keterampilan teknis, tetapi mengabaikan pembentukan karakter dan nilai-nilai moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak lulusan institusi pendidikan tinggi mengalami krisis identitas, rendahnya etika kerja, dan kurangnya kepedulian sosial.

Sebagai solusinya, Bapak Yamani menekankan pentingnya pendidikan berbasis adab dan akhlaqul karimah. “Pendidikan yang hanya berfokus pada intelektualitas tanpa membentuk karakter akan melahirkan generasi yang cerdas tetapi minim etika,” ujarnya. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadikan akhlak mulia sebagai pondasi utama dalam menuntut ilmu.

Acara MUBES diakhiri dengan buka bersama sebagai momen kebersamaan bagi seluruh mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia.

Humas UM (YMN)

 

Foto bersama narasumber bersama panitia dan peserta Program Studi S1 Manajemen dalam Seminar Kewirausahaan yang digelar HIMA Manajemen, Sabtu (14/9). Foto: Media Kreatif

Pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Manajemen (IKM)

UM – Himpunan Mahasiswa Manajemen menggelar Seminar Kewirausahaan dengan tema Tips dan Trik Sukses Membangun Usaha Sendiri, berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Sabtu (14/9). Kegiatan ini juga sekaligus pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Manajemen (IKM) yang diketuai Hendri Samsudin.

Seminar Kewirausahaan digelar oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi S1 Manajemen. Ketua Panitia Pelaksana Andi Hilda Yani mengatakan, seminar diikuti 226 mahasiswa dari Prodi Manajemen.

Ketua Prodi S1 Manajemen Dr. Hj. Pudjiati, S.E., M.M mengatakan, ia melihat dunia usaha saat ini terjadi persaingan dan tuntutan industri. Hal itu, menurutnya, membutuhkan SDM dengan kreativitas yang tinggi agar usaha bisnis terus survive di masa depan.

“Jadi, bukan hanya sekedar secara teoritis yang didapatkan di dalam bangku kuliah, tapi bagaimana di luar sana kita mampu bersaing dengan berbagai macam orang yang punya kemampuan dan kompetensi yang tinggi,” ujar Pudjiati.

“Pada saat sekarang ini pun, masih banyak sarjana-sarjana yang bukan hanya lulusan S1, bahkan S2 pun banyak juga yang mencari pekerjaan. Jadi, bagaimana kita mencoba untuk menciptakan peluang usaha sendiri,” tambahnya.

Terlebih, saat ini telah berdiri Ibu Kota Nusantara (IKN), ia mengingatkan mahasiswa untuk membekali diri dengan kemampuan kewirausahaan.

Mau tak mau, menurutnya, ke depan akan banyak pendatang baru tiba di Kalimantan Timur sehingga muncul persaingan yang semakin ketat.

“Saya tanya pada Ketua Panitia, ternyata hasilnya itu hampir 90% itu mahasiswa kita masih belum punya usaha,” ungkapnya.

Hal ini tentu saja membuat dirinya heran. Padahal, saat ini ada banyak generasi muda yang telah berwirausaha.

Dengan Seminar Kewirausahaan ini, ia ingin mendorong mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan, kemudian terinspirasi untuk membangun usaha sendiri.

Dr. Pudjiati, S.E., M.M dan Ketua IKM Hendri Samsudin bersama pengurus lainnya. Foto: Media Kreatif

Dr. Hj. Pudjiati, S.E., M.M dan Ketua IKM Hendri Samsudin bersama pengurus lainnya. Foto: Media Kreatif

Heru Nugroho Susanto menerima cenderamata dari Dr. Hj. Pudjiati, S.E., M.M. Foto: Media Kreatif

Heru Nugroho Susanto menerima cenderamata dari Dr. Hj. Pudjiati, S.E., M.M. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Prodi S1 Manajemen sedang mengikuti Seminari Kewirausahaan. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Prodi S1 Manajemen sedang mengikuti Seminari Kewirausahaan. Foto: Media Kreatif

Pudjiati mengatakan, pasca seminar ini, ia berencana menggelar pelatihan kewirausahaan.

“Bagi yang sudah punya usaha itu nanti akan kita kumpulkan untuk masuk ke dalam inkubator bisnis. Di dalam inkubator bisnis itu nanti kita lihat apa yang menjadi keunggulan yang dimiliki usaha oleh teman-teman ini,” tuturnya.

Sedangkan yang belum memiliki usaha, ia berharap akan muncul usaha bisnis baru dari mahasiswa pasca seminar kewirausahaan ini.

Ending-nya dari kegiatan ini adalah, kita akan mengadakan Expo Kewirausahaan bagi mahasiswa,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Pudjiati melantik dan menyerahkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis tentang pengangkatan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Manajemen (IKM), kepada Hendri Samsudin sebagai Ketua IKM periode 2024-2025 bersama pengurus lainnya.

Hendri dalam pesannya mengatakan, ia sadar pengalamannya di kampus tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang diperolehnya, tetapi juga pengalaman yang membentuk karakternya di masa depan.

“Saya sebagai alumni memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk membalas budi kepada almamater dan kampus tercinta kita, yaitu Universitas Mulia,” tutur Hendri.

“Saya sangat berharap dengan dibentuknya Ikatan Keluarga Alumni Manajemen bisa membawa kita saling berkolaborasi antara kami sebagai alumni, kemudian BEM dan seluruh HIMA yang ada di Universitas Mulia, untuk membangun dan membanggakan kampus kita baik di dalam kota, provinsi maupun di tingkat nasional,” tambahnya.

Hendri pun membacakan visi dan misi IKM. Hendri mengatakan, IKM ingin memastikan bahwa setiap anggotanya merasa terhubung dan diberdayakan serta memiliki akses sumber daya dan peluang yang dapat memperkaya perjalanan karirnya.

Sementara itu, sesi Seminar Kewirausahaan ini diisi oleh Heru Nugroho Susanto, pria kelahiran Bogor, 40 tahun yang lalu. Heru adalah seorang Entrepreneur yang memiliki latar pendidikan S1 IPB dan S2 Business School IPB Bogor.

Selain pernah bekerja di perusahaan besar, Heru berpengalaman mendirikan 145 bisnis skala Small Medium Enterprise (SME) atau UMKM. Bagi Heru, untuk memulai bisnis, bahkan dengan tanpa modal dan tanpa tempat usaha, yang terpenting dimiliki adalah niat.

“Kalau mau bangun bisnis tanpa niat itu yang susah,” ujarnya.

Bagi Heru, untuk memulai bisnis harus diawali dari mimpi (Dreams). Sebagaimana ikatan alumni yang memiliki visi dan misi, maka untuk mewujudkannya dibutuhkan niat dan tindakan untuk mencapainya.

Heru mengingatkan, bukan saja organisasi ataupun perusahaan saja yang memiliki visi dan misi, tetapi diri sendiri juga harus memilikinya.

“Saya pribadi itu punya visi punya 9 lembaga sosial di negara berbeda. Nah, untuk mencapai hal itu, gak bisa saya kerja biasa, gak bisa saya bangun relasinya biasa,” ujarnya.

Untuk itu, hal pertama untuk memulai bisnis adalah harus memiliki mimpi untuk diwujudkan. Kedua, adanya inflasi, yakni adanya kenaikan harga barang-barang yang mendorong dirinya untuk mendapatkan pemasukan.

“Yang ketiga, kenapa sih harus bisnis? Biar bisa jadi berkah buat orang lain. Ya, kalau kita kerja jadi berkah buat siapa? Buat bos kalian. Iya dong, kadang-kadang kita capek, pulang ke rumah, yang ada nanti orang tua ngomong apa, kita ngomel,” ujarnya.

“Jadi kalau mau jadi berkah buat banyak orang, mulailah dengan berbisnis,” imbuhnya.

Dan yang keempat, Endgame. Menurut Heru, yang dimaksud Endgame adalah manfaat yang diperoleh setelah tujuannya tercapai.

“Kayak tadi contoh ya, tujuannya mau masuk ke pemerintahan. Manfaatnya apa sih? Dapat pensiun. Berapa sih pensiunnya? Nggak besar kok. Ya, basic,” terangnya.

Bagi Heru, Endgame adalah financial freedom, time freedom, location freedom. “Punya uang banyak, punya waktu banyak, tapi gak sehat, gak bisa kemana-mana, percuma juga. Jadi harus ada tiga itu. Itu hanya bisa dicapai oleh bisnis,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Para pemateri LDK berfoto bersama kanan ke kiri, Gunawan, S.T., M.T., Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd., Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom., Kepala LPPM Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng., KaProdi D3 Administrasi Perkantoran Andi Indra Saputra Alamsyah, S.Pd., M.AB., dan KaLab Farmakologi Apt. Murtiyana Sari, M.Clin. Pharm. Foto: Media Kreatif.

Dalam Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) 2024

UM – Organisasi Kemahasiswaan Universitas Mulia menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan 2024 pada Rabu, (7/8). Sebanyak 68 peserta dari Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan, dan Unit Kegiatan Mahasiswa berpartisipasi dalam acara ini.

Kegiatan ini merupakan kesempatan berharga bagi para peserta untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka. Ketua pelaksana, Nabil Nabita, memastikan bahwa setiap elemen acara dirancang untuk memberikan bekal bernilai kepada peserta.

Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom sebagai pembicara pertama, memulai dengan topik  kepemimpinan dalam organisasi. Dalam hal ini, Yustian betapa mengerikannya kasus kekerasan seksual di lingkungan BEM. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemimpin untuk mencerminkan visi BEM yang diusung yaitu “Menjadi pemimpin yang unggul, inovatif dan berakhlak mulia.”

Lebih jauh lagi, Yustian percaya pemimpin harus terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan.

Dalam sesi berikutnya, Gunawan, S.T., M.T menyampaikan materi bertajuk organisasi kemahasiswaan sebagai jembatan Menuju Kepemimpinan. “Belajar organisasi tidak perlu takut salah,” pesannya.

Gunawan mendorong mahasiswa untuk menciptakan iklim positif dalam organisasi. Di samping itu, Gunawan turut mengingatkan peserta bahwa tanggung jawab utama mereka tetaplah kuliah. Untuk itu, manajemen waktu adalah kunci.

Sesi pemaparan Rizki Zulkarnain, S.Pd., M.Pd. Foto: Media Kreatif.

Sesi pemaparan Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd. Foto: Media Kreatif.

Menutup sesi pemaparan, Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd mengupas peran dan tantangan mahasiswa Gen Z dalam mengisi kemerdekaan.

Menurutnya, kekuatan Gen Z berada pada aktivisme media sosial dan gerakan berbasis isu. Meskipun berbeda generasi dengan peserta, Riski menyatakan peran mahasiswa sebagai agen of change, social control, dan moral force, tidak berubah.

Di penghujung acara, para pemateri membagi peserta ke dalam kelompok-kelompok dan menantang mereka untuk menunjukkan kemampuan berargumentasi terhadap suatu isu kepemimpinan.

Secara keseluruhan, acara ini memberikan wawasan berharga dan mempersiapkan peserta untuk menghadapi berbagai tantangan kepemimpinan di masa depan. Dengan demikian, mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan memahami manajemen diri sendiri, membimbing orang lain, serta manajemen organisasi melalui latihan dasar kepemimpinan ini.

(Shafyra Amalia/Kontributor)

Himpunan Mahasiswa Informatika foto bersama para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan setelah memberikan "Pelatihan Himatika Society Education (HSE)" pada Jumat (5/11).

UM– Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Universitas Mulia Balikpapan kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar Pelatihan untuk para pencari kerja di Balikpapan. Pelatihan yang diberi nama Himatika Society Education (HSE) itu diikuti para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan pada Jumat (5/11).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia HSE, Muhammad Mujahid Putra Fadillah menjelaskan, HSE merupakan salah satu program kerja Himatika. Dimana untuk kali ini mengangkat tema Kewirausahaan dan menyasar para lulusan yang sedang mencari pekerjaan. “HSE ini diikuti 16 peserta yang mana mereka adalah siswa Administrasi Perkantoran,” jelas Putra.

Dirinya mengatakan tema Kewirausahaan diangat untuk menyesuaikan kebutuhan yang ada di BLK. “Jadi kita menyesuaikan yang diminta oleh BLK. Karena kami memang menyasar para siswa yang ada di BLK maka materi yang diberikan juga harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan para siswa,” katanya.

“Karena tergetnya kita agar selain para lulusan BLK dapat bekerja juga dapat membuat peluang usaha sendiri. Jadi materi kewirausahan sangat pas untuk mereka,” tambahnya.

Ia menyebut, adapun materi langsung diberikan oleh para mahasiswa Himatika. Dimana materi yang diangkat mulai dari pengenalan kewirausahaan, kemudian bisnis model kanvas hingga membuat packingan produk yang menarik.

“Sebelumnya edukasi seperti ini kita dilakukan dengan menargetkan para siswa sekolah SMK/SMA dengan materi yang berbeda dan baru kali ini dilakukan untuk mereka yang sudah lulus dan siap mencari pekerjaan dengan tema kewirausahaan,” sebut Putra.

Dalam pelatihan terang Putra para peserta tampak antusias, ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. “Kami berharap, semoga dari pelatihan ini dapat menumbuhkan semangat para peserta untuk menciptakan produknya sendiri dan dapat memaksimalkan produk dalam negeri,” pungkasnya. (mra)

Prodi Ilmu Hukum Gelar Pertemuan Khusus dengan Mahasiswa Baru pada 17 September 2021

UM– Usai menggelar program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021, Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Hukum Universitas Mulia kembali menggelar pertemuan khusus yang diikuti para dosen, Himpunan Mahasiswa (Hima) serta mahasiswa baru Ilmu Hukum pada 17 September 2021.

Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Okta Nofia Sari melalui sekretaris Kaprodi Ilmu Hukum Nur Arfiani mengatakan, pertemuan yang digelar sehari dan hanya diikuti Prodi Ilmu Hukum itu bertujuan mempertemukan mahasiswa baru dengan para dosen. “Karena dosen disini kebanyakan praktisi, maka setelah kegiatan belajar-mengajar pasti suasananya akan berbeda dari pertemuan khusus ini,” kata Nur Arfiani.

Ia menerangkan pertemuan tersebut rutin digelar setiap tahunnya usai pelaksanaan PKKMB. Tujuannya agar para mahasiswa baru tersebut sebelum masuk ke dunia perkuliahan sudah memiliki gambaran seperti apa kuliah di Prodi Ilmu Hukum dan lainnya.

Selain itu, sebutnya, pertemuan ini juga tak lain untuk memberikan motivasi kepada mereka yang baru saja melangkahkan ke dunia baru yang berbeda dari sebelumnya saat di SMA. “Dimana bila sudah masuk ke dunia perkuliahan mereka harus lebih mandiri, baik dalam saat belajar serta saat berkegiatan, hingga berani dalam mengambil keputusan dan lainnya,” sebutnya.

Selain itu, dalam kegiatan ini juga dikenalkan beragam kegiatan mahasiswa yang ada di himpunan mahasiswa. Para mahasiswa baru dapat bergabung dengan program yang dijalankan oleh Hima Ilmu Hukum.

Terkait jumlah mahasiswa baru Ilmu Hukum ditahun ini, dirinya mengatakan saat ini terus mengalami peningkatan. “Alhamdulillah sudah bertambah dari tahun ketahun, dimana di tahun pertama berjumlah 12 mahasiswa, kemudian naik menjadi 22 mahasiswa dan tahun ini kembali meningkat menjadi 30 mahasiswa. Kebetulan kita juga menjelang proses akreditasi, mudah-mudahan peningkatan mahasiswa ini dapat menjadi poin lebih untuk prodi kita,” ujarnya.

Rencananya tambah Nur Arfiani, jadwal perkuliahan untuk mahasiswa Ilmu Hukum akan mulai dilakukan pada 27 September. Dimana rencananya selain dilakukan secara daring juga secara tatap muka. “Kita inginnya dapat dilakukan full secara tatap muka, namun kita akan tetap melihat kembali kondisi level PPKM untuk Kota Balikpapan, bila dipastikan menurun akan dilakukan tatap muka, tetapi bila masih level atas maka tetap dengan metode blended,” pungkasnya. (mra)

UM– Mengawali kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021, Universitas Mulia Balikpapan menggelar Pra PKKMB sejak Senin,14 Juni 2021- hingga Sabtu, 19 Juni 2021.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, agenda itu dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho.

Ketua Panitia PMB Irfan Ananda Pratama S.A M.A menjelaskan, ada sebanyak 200an lebih mahasiswa baru (maba) yang mengikuti kegiatan ini, dimana mereka seluruhnya berdomisili di Balikpapan. “Jadi untuk kegiatan Pra PKKMB ini diikuti oleh mahasiswa baru yang berdomisili di Balikpapan. Tujuannya agar mereka bisa cepat beradaptasi di lingkungan kampus. Sekaligus kita bersilaturahmi berkenalan dengan mereka,” jelas Irfan.

Dengan total 200an lebih mahasiswa, katanya, pihaknya pun membagi mereka menjadi beberapa kelompok. “Setiap harinya diikuti dua kelompok dimana dalam satu kelompok terdiri dari 20 orang. Jadi dalam sehari Pra PKKMB ini diikuti 40 orang. Ini dilakukan sesuai dengan standar protokol kesehatan untuk menghindari terjadinya kerumunan,” ujarnya.

Dengan tajuk Pendekatan Personal, dalam Pra PKKMB tersebut para maba diminta untuk mengenal seluruh Sivitas Akademika, mulai dari dosen, dan semua badan
kepengurusan kampus atau karyawan kampus. “Jadi dalam kegiatan ini kita ingin mahasiswa baru ini mulai aktif mencari tau siapa saja dosen yang ada di Universitas Mulia, karyawan yang akan mereka temui, baik bagian keuangan, kemahasiswaan maupun akademik,” katanya.

Setiap kelompok, sebut Irfan, diminta mencari tanda tangan dosen maupun karyawan kampus di hari yang sudah ditetapkan. “Misalnya, kelompok 1 dan 2 mulai melakukan tugasnya di hari Senin, maka jadwal mereka untuk mendapatkan tanda tangan selanjutnya hanya bisa dilakukan hari Senin hingga jadwal PKKMB dilakukan nanti. Dan mereka harus medapatkan tanda tangan seluruh karyawan yang jumlahnya ada sekitar 50an orang termasuk tanda tangan rektor,” sebutnya.

Diketahui agenda PKKMB akan digelar pada awal September mendatang. “Insyaallah agenda PKKMBnya sendiri akan dilakukan pada awal September karena pendaftaran gelombang terakhir akan ditutup pada Agustus. Dan pertengahan September dilakukan perkuliahan jadi dua minggu sebelum itu akan kita laksanakan PKKMB,” beber Irfan.

Irfan menuturkan, selain agenda pendekatan personal, dalam agenda itu juga diberikan informasi terkait agenda yang akan dilakukan oleh Universitas Mulia dalam waktu dekat, salah satunya adalah agenda tahunan memperingati Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus. “Jadi kami informasikan juga bahwa kita akan menggelar agenda memperingati 17 Agustus. Karena dalam acara ini nantinya mahasiswa baru juga akan ikut berpartisipasi seperti agenda lomba-lomba khususnya lomba olahraga dan seni,” tuturnya.

“Jadi mereka diberikan informasi apa saja lombanya dan apa saja yang harus dipersiapkan. Dan mulai bulan Juli rangkaian lomba-lomba ini akan kita mulai gelar,” pungkasnya. (mra)

BALIKPAPAN- Mahasiswa Universitas Mulia (UM) Balikpapan kembali menorehkan prestasi di tingkat kota. Kali ini melalui ajang Pertamina Innovation Project yang berlangsung di Hotel Blue Sky pada 6 Juni lalu.

Dimana JaKa Team yang terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Informatika berhasil masuk dalam grand final bersama tim dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan meraih juara ke empat.

Diketahui dalam ajang itu ada sebanyak 174 tim dari 10 kampus di Balikpapan yang mendaftar dan ada sebanyak 88 tim yang mengirimkan proposal inovasinya. Pertamina kemudian melakukan seleksi untuk memilih 10 tim guna mempresentasikan ide inovasi mereka. Dimana dari 10 tim yang telah mempresentasikan idenya kepada dewan juri terpilih 5 tim untuk mengimplementasikan ide inovasi mereka. Dan 5 tim tersebut berasal dari dua kampus yakni ITK dan Universitas Mulia Balikpapan.

“Alhamdulillah kami berhasil meraih juara ke empat, dimana untuk juara pertama hingga tiga dan ke lima ditempati oleh tim dari ITK. Walau berada diperingat ke empat tetapi menjadi sebuah kebangaan tersendiri pula bagi kami bisa lolos hingga tahap akhir,” ujar Ketua JaKa Team, Viody Alfaridzi.

Mahasiswa semester empat ini mengatakan dalam ajang ini, dirinya bersama timnya yakni M. Kharisma Mahardika dan Riyadh Asjdah Mulyadi berhasil menciptakan inovasi bernama aplikasi JaKa (Jasa Kami) yang merupakan marketplace online untuk jasa servis elektronik dan mekanik. “Jadi ini merupakan aplikasi pencari jasa servis elektronik dan mekanik yang ideal dengan menggunakan metode berbasis website dan jaringan mobile,” katanya.

Ia menjelaskan, munculnya ide pembuatan aplikasi ini berawal dari pengalaman pribadi dirinya serta banyak orang yang susah mendapatakan jasa servis elektronik yang ideal dan terjamin. “Bahkan terkadang bila dapat justru pelayanan kurang ramah hingga bisa membuat barang tambah rusak,” jelasnya.

Dari Desember tim ini mulai mekakukan riset sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam ajang tersebut. Riset dilakukan selama dua bulan hingga pada akhir Februari dilakukanlah development atau pengembangan produk.

“Sebelumnya kita melakukan riset terkait pengalaman pribadi setiap orang yang telah menggunakan jasa servis dan jawabanya mengalami permasalahan yang sama, rata-rata medapatkan pelayanan yang kurang maksimal,” ujarnya.

Viody menyebut dalam aplikasi ini pihaknya menyediakan dua fitur, yakni Cari Jasa yang dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan masyarakat menemukan jasa yang diinginkan. “Kita menggunakan integrasi google maps untuk mendapatkan jasa yang ada disekitarnya. Kemudian ada pula fitur Cari Jasa Cepat, dimana ini bisa digunakan untuk jasa yang mendesak, seperti ban bocor dan lainnya,” sebutnya.

Adapaun mitra yang sudah bergabung, beber Viody yakni sebanyak 18 mitra dari 35 mitra yang tercatat di database mereka. “Jasanya elektronik dan mekanik, mulai dari perbaikan HP, laptop, AC, mesin cuci dan lainnya. Sementara untuk mekanik, ada mekanik motor, mobil, tambal ban dan lainnya. Kami berharap kedepan mitra kami akan semakin banyak, untuk target pertama bisa 50 mitra di Balikpapan, karena kami juga terus mendapatkan tambahan dari database yang sudah ada,” bebernya.

Selain dorongan dari kampus, sesungguhnya tambah Viody, keikut sertaan dirinya dan timnya dalam ajang tesebut yakni sekaligus untuk mencari dana pengembangan aplikasi ini. “Sebenarnya sebelum mengikuti lomba ini, saya bersama teman-teman sudah lebih dulu memiliki rencana untuk membuat sistem ini dan dengan keberhasilan ini sangat membantu kami untuk melakukan pengembangannya, dan tentunya akan terus berjalan hingga nantinya dapat digunakan semua orang,” tambahnya.

“Saat ini progres aplikasi ini masih sekitar 60 persen. Dan direncanakan grand launching akan kita lakukan satu atau dua bulan lagi agar bisa digunakan oleh masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Mundzir menyebut menjadi sebuah kebanggaan kembali bahwa mahasiswa Universitas Mulia kembali meraih prestasi. “Dalam lomba ini kami hanya mengirimkan satu tim, dikarenakan waktunya yang mepet maka hanya tim ini yang siap untuk ikut perpartisipasi dan Alhamdulillah masuk di lima besar dan mendapat juara empat,” ujar Mundzir.

Ia mengatakan, terkait hasil karya mahasiswa, pihaknya akan terus mendukung semua yang diciptakan mahasiswa salah satunya melalui Inkubator Bisnis. “Semua produk mahasiswa baik inovasi maupun kewirausahaan akan diinkubasi melalui Inkubator Bisnis dan produk yang berpotensi akan kita bantu, baik dari sesi pemasarannya maupun pendanaannya. Di Inkubator Bisnis ini juga bukan hanya fokus pada sisi pendanaan tetapi juga pendampingan dan pelatihan agar hasilnya bisa berjalan,” ujarnya.

Dirinya pun berharap kedepan akan semakin banyak mahasiswa yang bisa ikut berpartisipasi dalam ajang seperti ini. “Alhamdulillah juga, saat ini kami sedang ikut dalam beberapa lomba tingkat nasional. Seperti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, kemudian Kompetisi Nasional Matematika dan IPA, juga ada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa dimana tim JaKa juga kembali ikut bergabung dalam lomba ini. Dan masih ada beberapa lomba lagi yang akan kita ikuti,” pungkasnya. (mra)