Agus Wijayanto saat menerangkan materi pelatihan Networking Devices and Initial Configuration, Sabtu (3/5). Foto: Istimewa

UM – Program Studi S1 Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mulia menggelar pelatihan Networking Devices and Initial Configuration untuk siswa SMA/SMK, Sabtu (3/5). Pelatihan bertujuan untuk pemahaman dasar-dasar jaringan komputer, lengkap dengan sertifikat dan badge internasional dari Cisco Netacad.

Ketua Prodi TI, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom., yang juga menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini, menyebutkan bahwa sebanyak 49 peserta berasal dari berbagai sekolah di Balikpapan, antara lain SMK Adzkiya, SMK Pertiwi Balikpapan, SMK Kartika V-1, SMK Negeri 6, dan SMK Airlangga.

Pelatihan dilaksanakan secara daring dengan dua metode pembelajaran: sinkronus (tatap muka online langsung) dan asinkronus (belajar mandiri). Fleksibilitas ini memungkinkan peserta untuk menyesuaikan waktu belajar, tanpa mengganggu aktivitas harian.

Materi yang disampaikan mencakup pemahaman perangkat jaringan, konfigurasi dasar, pengenalan teknologi Cloud dan Virtualisasi, hingga pengalamatan IP secara manual dan otomatis.

Peserta juga akan belajar menghitung skema pengalamatan IP, mengkonfigurasi perangkat Cisco, dan melakukan uji konektivitas jaringan menggunakan tools seperti Wireshark.

“Inti materi pelatihan adalah pengenalan perangkat jaringan, desain jaringan handal, simulasi protokol, konfigurasi dasar perangkat Cisco serta eksplorasi platform Netacad yang digunakan di Universitas Mulia,” ujar Agus.

Ia menambahkan, peserta yang mengikuti pelatihan hingga selesai dan menyelesaikan tugas yang diberikan akan memperoleh Certificate of Completion dan Badge dari Cisco Netacad, dokumen kredibel yang bisa menjadi nilai tambah di dunia kerja.

Siswa-siswi SMA/SMK peserta pelatihan daring tentang Networking Devices and Initial Configuration, Sabtu (3/5/2025). Foto: Istimewa

Siswa-siswi SMA/SMK peserta pelatihan daring tentang Networking Devices and Initial Configuration, Sabtu (3/5/2025). Foto: Istimewa

Selain memperkenalkan Netacad Academy, Agus juga mengenalkan berbagai platform pelatihan teknologi lainnya yang dimiliki Fakultas Ilmu Komputer, seperti Mikrotik Academy dan EC-Council Academy.

Peserta juga dikenalkan dengan keberadaan Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi (HIMATI) yang memiliki divisi PSDM sebagai penggerak pelatihan teknologi internal.

Pelatihan ini resmi dimulai pada Minggu, 27 April 2025 yang lalu, dan saat ini masih berlangsung setiap hari Sabtu dan Minggu sebanyak 12 hingga 14 kali pertemuan.

Bagi siswa yang ingin mengikuti program ini, cukup mengisi formulir pendaftaran dan bergabung dalam grup WhatsApp resmi.

Jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk memperkuat portofolio IT-mu sejak dini dan membuka jalan karier di bidang teknologi!

(SA/Kontributor)

Sadam Rizata (paling kanan) foto bersama dengan teman-temannya satu kelompok dari SMA lainnya. Foto: Istimewa

UM – “Pelatihan ini bukan cuma nambah ilmu, tapi juga menumbuhkan semangat baru untuk jadi pemimpin yang berdampak.

Itulah kesan yang diungkapkan oleh Sadam Rizata, siswa dari SMAIT Tri Sukses Generus, usai mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi, yang diselenggarakan oleh Airlangga Training Center (ATC) bekerja sama dengan BEM Universitas Mulia.

Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, 28-29 April 2025, dan diikuti oleh 47 pengurus OSIS dari SMA/SMK di Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Muara Jawa. Kegiatan bertempat di Gedung Cheng Ho, Universitas Mulia Balikpapan.

Belajar Jurnalistik dan Leadership Sekaligus

Salah satu sesi yang paling berkesan bagi Sadam adalah pelatihan jurnalistik yang dipandu oleh Tri Widodo, wartawan senior dengan pengalaman panjang di dunia media.

“Alhamdulillah, menarik pelatihannya, lumayan banget buat nambah wawasan,” ujar Sadam. Ia juga menyebut sesi pelatihan teknik wawancara cepat atau doorstop interview sebagai pengalaman yang membuka pandangannya tentang dunia media dan komunikasi massa.

Menariknya, Sadam tidak hanya menjadi peserta pasif. Ia juga menghasilkan liputan bergaya Straight News lengkap dengan judul, lead, body, hingga conclusion serta dokumentasi foto wawancaranya sendiri. Ini membuktikan bahwa pelatihan ini benar-benar aplikatif.

Hasil liputan doorstop yang dipamerkan kepada media ini untuk dibagi. Menarik ya!

Hasil liputan doorstop yang dipamerkan kepada media ini untuk dibagi. Menarik ya!

Menjadi Pemimpin Tak Cukup Aktif, Tapi Juga Matang dan Tangguh

Bagi Sadam, pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang kepemimpinan sejati, bukan sekadar soal jabatan, tapi bagaimana membentuk karakter dan pengaruh positif.

“Materi tentang komunikasi efektif, manajemen waktu, dan pengelolaan tim sangat membantu saya memahami potensi diri, sekaligus menyadari kelemahan yang harus saya perbaiki,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa pelatihan ini membuatnya memahami bahwa kepemimpinan bukan hanya soal menjadi ketua, tetapi bagaimana menjadi pribadi yang bisa menginspirasi dan membangun lingkungan yang lebih baik.

Inspirasi dari Pemateri Favorit

Saat ditanya siapa pemateri yang paling berkesan, Sadam menyebut nama Dr. Pudjiati tanpa ragu.

“Cara beliau menyampaikan materi sangat membekas. Bukan cuma teori, tapi juga kisah-kisah nyata yang menginspirasi,” ujarnya.

Dari Dr. Pudjiati, ia belajar pentingnya manajemen waktu dan konsistensi dalam memimpin, dua hal yang akan ia terapkan dalam kegiatan OSIS di sekolahnya.

Dari Ilmu ke Aksi, Bertekad Membangun Budaya Kolaborasi di Sekolah

Pelatihan ini rupanya tak hanya berhenti di hari terakhir. Sadam sudah menyiapkan langkah nyata:

“Saya dan teman-teman berencana menggelar pelatihan serupa di sekolah. Kami ingin berbagi ilmu kepada teman-teman lain yang belum sempat ikut,” ujarnya antusias.

Tak hanya itu, ia juga ingin mendorong budaya diskusi dan kolaborasi sehat di lingkungan siswa. Menurutnya, kepemimpinan yang ideal adalah yang inklusif, yakni bukan hanya dimiliki satu orang, tapi menjadi tanggung jawab bersama.

Siap seperti Sadam? Mulailah dari sekarang! Karena masa depan bangsa ada di tangan mereka yang berani belajar dan berbagi.

(SA/Kontributor)

Direktur ATC Adjat Sudradjat memimpin koordinasi kepanitiaan bersama Ketua BEM Agung Widiyanto dan Brand Ambbasador Muda Mudi Mulia 2025. Foto: Istimewa

UM – Ingin jadi pemimpin hebat di sekolah dan masa depanmu? Ini saatnya! Airlangga Training Center (ATC) bersama BEM Universitas Mulia dan Muda Mudi Mulia 2025 siap menggelar Training Leadership dan Manajemen Organisasi spesial untuk pengurus OSIS tingkat SLTA.

Sebanyak 47 peserta, mayoritas pengurus OSIS dari SMA/SMK di Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Muara Jawa, telah mendaftar untuk mengikuti pelatihan bergengsi ini yang akan digelar selama dua hari, pada Senin dan Selasa, 28 dan 29 April 2025, mulai pukul 8.00 Wita, bertempat di Gedung Cheng Ho, Universitas Mulia.

Direktur ATC, Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, mengungkapkan bahwa pelatihan ini berfokus pada membekali para peserta dengan skill penting yang sering menjadi tantangan dalam organisasi sekolah, salah satunya mengapa banyak program OSIS gagal mencapai target.

“Insya Allah, pelatihan ini menjadi momentum penting bagi pengurus OSIS untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan, manajemen organisasi, hingga membangun mentalitas pemenang,” ujar Adjat penuh optimisme.

Apa Saja Materinya?

Selama dua hari, para peserta pengurus OSIS ini akan mendapatkan sesi pembelajaran interaktif dari para ahli, meliputi:

  • Konsep Dasar Kepemimpinan dan bagaimana menjadi pemimpin yang berpengaruh.
  • Sumber Pengaruh Seorang Pemimpin: bagaimana membangun kepercayaan dalam tim.
  • Manajemen Organisasi OSIS: dari perencanaan hingga pelaporan kegiatan.
  • Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan Anti Korupsi.
  • Dinamika Organisasi dan Pengembangan Diri.
  • Pembekalan Jurnalistik Sekolah: pentingnya media komunikasi dalam organisasi.

Para pembicara merupakan pengajar dan praktisi profesional, antara lain Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog selaku Direktur ATC, Dr. Pudjiati, S.E., M.M. Ketua Prodi Manajemen Universitas Mulia.

Kemudian Drs. Suprijadi, M.Pd. dosen senior dan Kepala Biro Kemahasiswaan, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. Kepala Inkubator Bisnis dan Tri Widodo Pemimpin Redaksi Smartrt.News.

Untuk menilai hasil peserta, panitia juga telah menunjuk dewan juri berpengalaman dari berbagai bidang, termasuk praktisi pendidikan dan media.

Kenapa Kamu Harus Ikut?

Bagi kamu yang bercita-cita menjadi pemimpin di masa depan, pelatihan ini lebih dari sekadar belajar teori. Ini adalah kesempatan untuk:

  • Mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
  • Belajar manajemen tim dan event.
  • Meningkatkan kemampuan komunikasi publik.
  • Memperluas jaringan dengan teman dari berbagai sekolah.
  • Menambah nilai plus dalam portofolio untuk beasiswa dan kuliah nanti!

“Kami berharap ke depan, pelatihan ini bisa rutin digelar tiap empat bulan dengan lebih banyak peserta dari setiap sekolah, bahkan melibatkan sponsor dari perusahaan besar,” tambah Adjat.

Ayo persiapkan diri. Bergabung dalam pelatihan ini adalah langkah awal untuk menjadi pemimpin muda berintegritas, membawa perubahan positif di lingkungan sekolah, dan membuka jalan menuju Generasi Emas Indonesia 2045.

Jangan lewatkan! Latih mental juara dan jadilah bagian dari pemimpin masa depan. Yuk, ikuti Training Leadership dan Manajemen OSIS di Universitas Mulia! Bersama kita ciptakan generasi muda yang berani bermimpi, siap beraksi!

(SA/Kontributor)

Narasumber kedua, Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada Workshop PKM yang digelar di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/3/2025). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi yang tidak hanya menjadi wadah menuangkan ide kreatif, tetapi juga menjadi gerbang menuju pendanaan dan pengakuan. Namun, untuk lolos seleksi PKM bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan perpaduan antara ide brilian, proposal yang solid, dan ketelitian administrasi.

Hal ini seperti yang diungkapkan narasumber kedua, Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada Workshop PKM yang digelar di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/3/2025). Ia membagikan kiat-kiat sukses menyusun proposal PKM yang memikat reviewer.

“Sebelum saya memulai, izinkan saya menyampaikan sebuah pantun,” ujarnya mengawali paparan.

Jalan-jalan ke Balikpapan,
Jangan lupa beli kepiting.
Jauh-jauh kami dari Makassar,
Untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa Universitas Mulia yang hebat.

Dr. Marlina kemudian mengajak para mahasiswa untuk mengikuti permainan sebagai salah satu cara menarik perhatian. Ia meminta seluruh peserta membayangkan satu atau dua kata yang menggambarkan hal paling menarik.

Setelah itu, Dr. Marlina meminta salah seorang mahasiswi, Suci Ramadani dari Fakultas Ekonomi Bisnis, untuk menyampaikan kata yang dipikirkannya. Suci menjawab “liburan”, dan setelah digali lebih lanjut, ternyata ia membayangkan “jalan-jalan ke luar kota”.

Ternyata, di balik kata ‘liburan’, ada keinginan untuk menjelajah tempat baru. Dari sini, kita bisa melihat bagaimana sebuah ide sederhana bisa berkembang menjadi gagasan yang lebih besar.

“Mengapa saya meminta Anda memikirkan hal yang menarik? Karena biasanya, hal yang menarik adalah hal yang ingin kita ketahui lebih dalam. Itulah benih dari sebuah ide kreatif,” terangnya.

Dr. Marlina mencontohkan bagaimana ide “liburan” Suci bisa dikembangkan menjadi proposal PKM tentang aplikasi atau platform yang memudahkan pencarian destinasi wisata.

“Sebelum kita masuk ke teknis penulisan proposal, saya ingin membangkitkan semangat Anda semua. Ingatlah, ide-ide brilian itu ada di sekitar kita. Jangan pernah merasa minder atau takut untuk menuangkan gagasan, sekecil apa pun itu,” ujarnya.

Dr. Marlina kemudian kembali meminta mahasiswa yang lebih spesifik. Ia menunjuk dua orang mahasiswa, Ade dari Fakultas Ilmu Komputer dan Desmi, untuk menyebutkan kata yang sedang dipikirkan. Ade menyampaikan “kesehatan mental” dan Desmi menyampaikan “sampah”.

“Dua kata yang sangat berbeda, tapi sama-sama menarik. Ade tertarik pada kesehatan mental, khususnya emosi manusia. Desmi tertarik pada isu sampah. Dari sini, kita bisa melihat beragamnya minat dan kepedulian mahasiswa. Sekarang, bagaimana kita bisa mengubah ketertarikan ini menjadi ide proposal PKM?” tanya dia.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si dan Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar menerima cenderamata dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama panitia lainnya. Foto: Vio/Media Kreatif

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si dan Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar menerima cenderamata dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama panitia lainnya. Foto: Vio/Media Kreatif

Cara Mengembangkan Ide

Dr. Marlina kemudian memberikan contoh bagaimana ide “kesehatan mental” Ade bisa dikaitkan dengan ilmu komputer, misalnya, dengan mengembangkan aplikasi untuk mendeteksi atau mengelola emosi. Sedangkan ide “sampah” Desmi bisa diarahkan pada inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.

“Perhatikan, bagaimana dua ide yang sangat berbeda ini bisa dikaitkan dengan bidang ilmu masing-masing mahasiswa. Inilah pentingnya menghubungkan minat pribadi dengan keahlian yang Anda miliki,” terangnya.

Pentingnya Format dan Administrasi

Setelah ide tercipta, menurutnya, yang tidak kalah penting adalah memahami format penyusunan proposal dan administrasi.

“Percayalah, sebagus apapun ide Anda, jika tidak memenuhi format yang ditentukan, proposal Anda akan langsung ditolak. Jadi, patuhi panduan penulisan PKM 100%! Jangan ada diskon, jangan ada toleransi,” tandasnya.

Dr. Marlina menjelaskan secara rinci poin-poin penting yang harus diperhatikan mahasiswa dalam format penulisan proposal, seperti:

  1. Halaman: Penggunaan angka Romawi dan angka Arab yang tepat, letak nomor halaman.
  2. Font: Jenis (Times New Roman) dan ukuran font.
  3. Spasi: 1.5 spasi, bukan 1,5 spasi.
  4. Judul: Atraktif, maksimal 20 kata, hindari judul ala skripsi.
  5. Referensi: Minimal 20 referensi, 80% dari 5 tahun terakhir, gunakan gaya sitasi Harvard.
  6. Tanda Tangan: Tanda tangan basah, bukan hasil scan terbatas.
  7. Biodata: Lengkap, sesuai format, termasuk biodata dosen pendamping.
  8. Tidak ada cover.
  9. RAB Harus Realistis.

Mengapa Proposal Ditolak?

Menurut Dr. Marlina, ada beberapa alasan mengapa proposal PKM ditolak. Di antaranya disebabkan sebagai berikut.

  • Ketidaksesuaian Format. Menurutnya, ini yang paling sering terjadi.
  • Kurang Kreatif. Idenya terlalu umum atau sudah banyak dilakukan.
  • Masalah Tidak Jelas. Perumusan masalah lemah, kurang tajam, atau tidak relevan.
  • Dana Tidak Realistis. Terlalu besar atau tidak sesuai dengan panduan.
  • Plagiarisme. Meniru proposal lain. Hati-hati, ada aplikasi pendeteksi plagiarisme!
  • Tidak Sesuai Bidang Ilmu. Misalnya, mahasiswa ilmu komputer mengajukan proposal tentang pengobatan tradisional.
  • Salah Memilih Mitra. Pemilihan Mitra juga harus dicermati, hindari menggunakan mitra non-produktif saat mengajukan PKM-M, begitu pula sebaliknya.

Seleksi Proposal PKM

Seleksi proposal PKM nantinya biasanya terdiri dari dua tahap.

  1. Tahap Pertama (Administrasi). Paling banyak proposal gugur di tahap ini.
  2. Tahap Kedua (Substansi). Penilaian ide, kreativitas, inovasi, dan potensi kebermanfaatan.

Contoh Ide Kreatif dan Inovatif

Dr. Marlina memberikan beberapa contoh ide PKM yang kreatif dan inovatif, di antaranya sebagai berikut.

  1. Metode belajar membaca untuk anak-anak di pulau terpencil dengan cara memancing huruf.
  2. Alat pendeteksi dan pengelola emosi berbasis aplikasi.
  3. Inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.
  4. Mengangkat isu SDGs (Sustainable Development Goals), isu terkini, dan kondisi up-to-date).

Sebagai penutup, Dr. Marlina mengingatkan kembali tentang pentingnya kepatuhan format administrasi 100%, memperhatikan substansi seperti ide kreatif, orisinalitas, inovatif, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Namun, apabila proposal ditolak, ia mengingatkan untuk melakukan refleksi dan tidak putus asa, memperbaiki dan mencoba kembali di waktu berikutnya.

“Mahasiswa Universitas Mulia, saya yakin Anda semua memiliki potensi besar. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Manfaatkan PKM sebagai wadah untuk mengembangkan diri, berkontribusi bagi masyarakat, dan meraih prestasi,” pungkas Dr. Marlina.

(SA/Kontributor)

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri, berinovasi, dan berkontribusi dalam memecahkan masalah bangsa. Meraih pendanaan PKM bukanlah hal yang mustahil, asalkan dengan strategi yang tepat.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2).

Dr. Andi menyajikan panduan lengkap berdasarkan pengalaman dan praktik baik dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Ia sendiri merupakan dosen di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Program Studi Budidaya Perairan.

Dr. Andi mengatakan, berdasarkan pengalamannya, perguruan tinggi harus memiliki komitmen kuat dalam mendukung mahasiswanya untuk berprestasi di ajang PKM.

Dukungan ini diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari pelatihan public speaking gratis, pendanaan transportasi dan akomodasi bagi tim yang lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), hingga reward bagi dosen pembimbing dan mahasiswa yang berprestasi.

Di tingkat fakultas, dukungan serupa juga diberikan, termasuk pendampingan intensif dalam penyusunan proposal,” ujarnya.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2). Foto: Vio/Media Kreatif

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2). Foto: Vio/Media Kreatif

Tantangan dan Solusi dalam Memotivasi Mahasiswa PKM

Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah menarik minat mahasiswa untuk berpartisipasi dalam PKM. Mahasiswa seringkali merasa PKM hanya bermanfaat bagi dosen atau universitas.

Untuk mengatasi hal ini, Unhas mengandalkan testimoni dan pengalaman positif dari kakak tingkat yang pernah lolos PKM.

Selain itu, dosen juga aktif memberikan motivasi dan meyakinkan mahasiswa bahwa PKM dapat menjadi sarana pengembangan diri, bahkan menjadi dasar untuk penyusunan skripsi.

Peran Prodi dan Dosen dalam Pendampingan Intensif dari Awal hingga Akhir

Dr. Andi menerangkan, program studi (prodi) dan dosen memainkan peran krusial dalam membimbing mahasiswa meraih kesuksesan PKM. Pendampingan intensif diberikan sejak awal, mulai dari.

  1. Pemilihan Judul, yakni dosen membantu mahasiswa menemukan ide orisinal dan relevan, bahkan terkadang menyediakan daftar judul sebagai inspirasi.
  2. Pencarian Referensi. Dosen membimbing mahasiswa dalam mencari sumber-sumber pustaka yang kredibel dan relevan dengan topik PKM.
  3. Penyusunan Proposal. Dosen memberikan masukan, koreksi, dan bahkan membuatkan outline proposal untuk memastikan proposal memenuhi kriteria dan panduan PKM.
  4. Persiapan Presentasi. Dosen melatih mahasiswa dalam menyampaikan presentasi yang efektif, baik untuk seleksi internal maupun PIMNAS.

Penyelesaian laporan. Dosen membimbing dan memberi masukan pada laporan akhir PKM.

Berpikir Kreatif dan Inovatif adalah Kunci Utama Proposal PKM

Dr. Andi menjelaskan, proposal PKM yang unggul harus mencerminkan pemikiran kreatif dan inovatif. Hal ini berarti mahasiswa bersama tim penyusun proposal harus memperhatikan sebagai berikut.

  1. Orisinalitas. Ide PKM harus asli, bukan hasil plagiasi atau menjiplak ide orang lain.
  2. Kreativitas. Ide PKM harus menawarkan solusi baru atau pendekatan yang berbeda dalam memecahkan masalah.
  3. Kebaruan. Ide PKM sebaiknya belum banyak diteliti atau diimplementasikan sebelumnya.

Oleh karena itu, untuk memastikan hal ini, mahasiswa disarankan untuk.

  • Melakukan penelusuran, seperti di Google Scholar dan mesin pencari lainnya untuk mengetahui apakah ide tersebut sudah pernah diteliti.
  • Mencari inspirasi dari permasalahan di lingkungan sekitar atau isu-isu global yang relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
  • Memanfaatkan perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT), untuk menciptakan solusi yang inovatif.

Dr. Andi kemudian memberikan beberapa contoh ide PKM di bidang perikanan yang relevan dengan konteks lokal, seperti.

  • Penelitian tentang cara menurunkan kandungan kolesterol pada kepiting dengan memanfaatkan tanaman lokal.
  • Pengembangan produk olahan inovatif dari sumber daya perikanan yang kurang dimanfaatkan.
  • Penerapan teknologi digitalisasi untuk monitoring kualitas air budidaya.

Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana potensi lokal dapat diangkat menjadi ide PKM yang menarik dan berpotensi lolos pendanaan. Tentu saja mahasiswa didorong untuk menemukan ide lokal yang sesuai dengan bidangnya.

Memanfaatkan AI dan IoT

Dr. Andi mengatakan, saat ini Generasi Z sangat akrab dengan teknologi. Hal ini dapat menjadi modal besar dalam menyusun proposal PKM. Kehadiran kecerdasan artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT) dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti.

  • Mengembangkan aplikasi mobile untuk deteksi dini penyakit pada tanaman atau hewan.
  • Membangun sistem monitoring berbasis sensor untuk mengoptimalkan proses produksi.
  • Menganalisis data dalam jumlah besar (big data) untuk mendapatkan insight yang berharga.

Langkah-Langkah Persiapan Proposal PKM yang Efektif

Dr. Andi memberikan langkah-langkah penting dalam mempersiapkan proposal PKM, sebagai berikut.

Bentuk Tim yang Solid. Pilih anggota tim yang memiliki komitmen, kemampuan bekerja sama, dan keahlian yang saling melengkapi. Usahakan tim terdiri dari mahasiswa dari berbagai angkatan dan, jika memungkinkan, dari prodi yang berbeda.

  1. Temukan Ide Orisinal. Lakukan brainstorming, observasi lingkungan, dan penelusuran literatur untuk menemukan ide yang unik dan relevan.
  2. Cari Dosen Pembimbing. Pilih dosen yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang yang sesuai dengan ide PKM.
  3. Susun Proposal Sesuai Panduan. Baca dan pahami panduan PKM dengan cermat. Pastikan proposal Anda memenuhi semua persyaratan format dan substansi.
  4. Ikuti Seleksi Internal. Universitas biasanya mengadakan seleksi internal sebelum proposal diunggah ke sistem Belmawa.
  5. Unggah Proposal ke Belmawa. Jika lolos seleksi internal, unggah proposal ke sistem Belmawa (Simbelmawa) sesuai jadwal yang ditentukan.
  6. Lakukan kegiatan PKM yang sudah direncanakan.
  7. Buat laporan pertengahan dan laporan akhir PKM.

Kriteria dan Tips Membangun Tim PKM yang Solid

Dr. Andi yang telah berpengalaman dalam membimbing mahasiswa menyusun PKM ini memberikan kriteria dan tips membangun tim PKM yang solid. Menurutnya, hal ini menjadi fondasi kesuksesan.

Berikut adalah kriteria dan tips dalam membangun tim.

  1. Komitmen. Pastikan semua anggota tim memiliki komitmen yang sama untuk menyukseskan PKM.
  2. Kerja Sama. Anggota tim harus mampu bekerja sama dengan baik, berbagi tugas, dan saling mendukung.
  3. Keberagaman. Tim yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai angkatan, prodi, dan keahlian akan lebih kaya ide dan perspektif.
  4. Komunikasi. Bangun komunikasi yang terbuka, efektif, dan teratur antar anggota tim.
  5. Tidak Baperan. Hindari konflik pribadi dan fokus pada tujuan bersama.
  6. Bertanggung Jawab. Pastikan semua pekerjaan dan tugas terlaksana tepat waktu.

Cara Menemukan Ide PKM sebagai Sumber Inspirasi dan Strategi

Berikut adalah beberapa sumber inspirasi dan strategi untuk menemukan ide PKM.

  • Artikel Ilmiah. Baca artikel-artikel ilmiah terbaru di bidang yang diminati.
  • Google Scholar. Gunakan Google Scholar untuk mencari penelitian-penelitian terkait.
  • Observasi Lingkungan. Amati permasalahan atau potensi di sekitar Anda yang dapat diangkat menjadi ide PKM.
  • Tradisi Lokal. Identifikasi tradisi atau kearifan lokal yang dapat dikembangkan atau dilestarikan.
  • Diskusi dengan Dosen. Konsultasikan ide-ide Anda dengan dosen pembimbing atau dosen lain yang ahli di bidangnya.
  • Isu-isu terkini yang sedang trending.

Jenis-Jenis PKM Pendanaan dan Insentif

PKM terbagi menjadi dua kategori utama.

  1. PKM Pendanaan. Terdiri dari 8 bidang, yaitu PKM Riset Eksakta (PKM-RE), PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM Penerapan Iptek (PKM-PI), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), PKM Karya Inovatif (PKM-KI), dan PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK).
  2. PKM Insentif. Terdiri dari PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) dan PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI).

Setiap jenis PKM memiliki karakteristik dan persyaratan yang berbeda. Pilihlah jenis PKM yang paling sesuai dengan ide dan minat Anda.

Kriteria Ide PKM yang Unggul Orisinalitas, Kreativitas, dan Kebaruan

Ide PKM yang berpeluang lolos pendanaan harus memenuhi kriteria berikut.

  1. Orisinal. Ide harus asli, bukan hasil plagiasi.
  2. Kreatif. Ide harus menawarkan solusi atau pendekatan baru.
  3. Inovatif. Ide harus memiliki unsur kebaruan, baik dari segi konsep, metode, maupun implementasi.
  4. Relevan. Ide harus relevan dengan permasalahan yang ada atau potensi yang dapat dikembangkan.
  5. Bermanfaat. Ide harus memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, lingkungan, atau ilmu pengetahuan.
  6. Layak. Ide harus dapat dilaksanakan dengan sumber daya yang tersedia dan dalam jangka waktu yang ditentukan.

Mengangkat Potensi Lokal Balikpapan dalam PKM

Dr. Andi mengatakan, Kota Balikpapan memiliki banyak potensi yang dapat diangkat menjadi ide PKM, antara lain.

  1. Keanekaragaman Hayati. Potensi buah belimbing darah, kepiting kenari, dan flora fauna lainnya.
  2. Tradisi dan Budaya. Upacara adat di Bumi Banua dan tradisi lokal lainnya.
  3. Pariwisata. Potensi ecotourism, wisata kuliner, dan wisata bahari.
  4. Isu Lingkungan. Pengelolaan limbah, konservasi mangrove, dan adaptasi perubahan iklim.

Mahasiswa Balikpapan dapat menggali potensi-potensi ini dan menjadikannya sebagai dasar untuk menyusun proposal PKM yang kreatif dan inovatif.

Contoh Judul PKM Lolos Pendanaan dari Unhas

Berikut contoh judul PKM yang lolos pendanaan dari FIKP Unhas.

  • Pemanfaatan Ekstrak Daun X untuk Menurunkan Kadar Kolesterol pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Produk Perikanan.”
  • Sistem Monitoring Kualitas Air Tambak Berbasis IoT untuk Meningkatkan Produktivitas Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei).
  • Pengembangan Aplikasi Mobile Berbasis AI untuk Deteksi Dini Penyakit pada Tanaman Padi.

Contoh-contoh ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam menyusun judul PKM yang menarik dan relevan.

Sebagai penutup, untuk meraih pendanaan PKM membutuhkan kerja keras, tanggung jawab, dan kolaborasi yang baik antar anggota tim dan dengan dosen pembimbing.

Jangan ragu untuk bertanya, berdiskusi, dan meminta masukan dari berbagai pihak. Ingatlah bahwa PKM adalah kesempatan emas untuk belajar, berkarya, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

(SA/Kontributor)

Deddy Kurniawan saat memaparkan materi pelatihan software editing video. Foto: PSDKU Samarinda

Mendapat Tanggapan Positif dari Peserta Pelatihan

UM – Universitas Mulia Kampus Samarinda berkolaborasi dengan Perwakilan Bank Indonesia menggelar pelatihan dan sertifikasi kompetensi skema konten kreator, Jumat (17/1). Berikut dosen instruktur bertutur tentang isi materi yang dibahasnya dan tanggapan peserta.

Salah seorang dosen Universitas Mulia, Deddy Kurniawan, S.Kom., M.Kom., dalam paparannya kepada para peserta membahas tentang teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan membuat konten digital.

“Beberapa software atau aplikasi editing video seperti Camtasia, Filmora, dan iMovie, banyak digunakan sebagai pilihan konten kreator,” kata Deddy.

Camtasia dikenal sebagai software yang serbaguna dan sering digunakan untuk membuat tutorial video dan presentasi layar. Sedangkan Filmora relatif mudah digunakan, populer di kalangan pemula karena antarmukanya yang intuitif.

Bagi pengguna produk keluaran Apple seperti mac OS dan iOS, mungkin sering terbiasa menggunakan software aplikasi editing video iMovie.

Banyaknya pilihan software editing video menunjukkan bahwa ada berbagai pilihan alat yang bisa digunakan oleh konten kreator mengolah video untuk dipublikasikan di media sosial.

Menurutnya, pilihan alat, baik hardware maupun software akan bergantung pada keahlian, kebutuhan, dan jenis konten yang akan dibuat.

Tiga orang instruktur, dari kiri ke kanan, Tina Tri Wulansari, S.Kom., M.T.I., Istiqomah Wulandari, S.E., M.E. dan Deddy Kurniawan, S.Kom., M.Kom. Foto: PSDKU Samarinda

Tiga orang instruktur, dari kiri ke kanan, Tina Tri Wulansari, S.Kom., M.T.I., Istiqomah Wulandari, S.E., M.E. dan Deddy Kurniawan, S.Kom., M.Kom. Foto: PSDKU Samarinda

Peserta pelatihan dan sertifikasi kompetensi konten kreator dari pelaku UMKM Samarinda. Foto: PSDKU Samarinda

Peserta pelatihan dan sertifikasi kompetensi konten kreator dari pelaku UMKM Samarinda. Foto: PSDKU Samarinda

Peserta pelatihan dan sertifikasi kompetensi konten kreator dari pelaku UMKM Samarinda. Foto: PSDKU Samarinda

Peserta pelatihan dan sertifikasi kompetensi konten kreator dari pelaku UMKM Samarinda. Foto: PSDKU Samarinda

Kiri, Widi Karima Karmawati dan Tiara Hajrahwati memberikan tanggapan positif pelatihan hari pertama. Foto: PSDKU Samarinda

Kiri, Widi Karima Karmawati dan Tiara Hajrahwati memberikan tanggapan positif pelatihan hari pertama. Foto: PSDKU Samarinda

Selain itu, Deddy membahas tentang Algoritma Facebook yang kerap loncat-loncat. Algoritma Facebook dianggap lebih tidak pasti atau loncat-loncat dibandingkan algoritma platform lain seperti Youtube dan Instagram.

Ini berarti menyebabkan konten di Facebook mungkin tidak selalu muncul secara konsisten di feed pengikut. Jangkauan konten di Facebook bisa sangat fluktuatif, naik turun tanpa pola yang jelas.

Menurut Deddy, perbedaan algoritma ini penting untuk dipahami oleh konten kreator. Konten kreator harus menyesuaikan strategi penyebaran konten di setiap platform agar bisa memaksimalkan jangkauan dan engagement.

Deddy juga memberikan perhatian pada gaya kerja konten kreator yang berbeda-beda. “Konten kreator ada yang single fighter atau ada juga yang dia pakai tim, tapi timnya nggak kelihatan. Gitu,” ujar Deddy.

Menurutnya, disebut tim tidak kelihatan, lantaran tim tersebut tidak muncul di depan layar atau tidak secara eksplisit diperkenalkan kepada audiens. Tim ini bisa terdiri dari editor, penulis naskah, kameramen, dan lainnya.

Sedangkan disebut single fighter lantaran konten kreator bekerja sendiri. Artinya, seorang konten kreator melakukan semua proses pembuatan konten, mulai dari perencanaan, pengambilan gambar, editing, hingga publikasi, tanpa bantuan orang lain.

Dengan memahami gaya kerja konten kreator ini, peserta diharapkan mengetahui bagaimana konten kreator bekerja dan bagaimana membagi tugas. Dibalik sebuah konten yang terlihat sederhana, ada proses yang kompleks yang melibatkan berbagai peran.

Tanggapan Positif dari Peserta Pelatihan

Sementara itu, Widi Karima Karmawati, seorang peserta pelaku UMKM di Samarinda mengatakan bahwa dirinya memiliki beberapa usaha. Salah satu usaha bisnisnya adalah penjualan produk-produk UMKM di Samarinda.

Usai mengikuti hari pertama pelatihan konten kreator, Widi menilai sangat bagus. Ia merasa mendapatkan manfaat dari pelatihan.

“Pada hari pertama pelatihan konten kreator, akhirnya kami memahami apa sebenarnya konten kreator itu, kemudian bagaimana kita bisa menjadi seorang konten kreator. Lalu, bagaimana kita mencoba untuk mengaplikasikan beberapa aplikasi agar kita bisa membuat konten yang bagus,” terangnya.

Tiara Hajrahwati, pelaku UMKM Pintu Cafe yang memproduksi keripik pisang, sambal, dan aneka cemilan lainnya, mengatakan pelatihan sangat bermanfaat.

Ia berterima kasih kepada Bank Indonesia yang telah bekerja sama dengan Universitas Mulia menggelar pelatihan dan sertifikasi kompetensi konten kreator.

“Kami bisa mengetahui apa alasan kita menjadi konten kreator, platform apa saja yang bisa kita pilih dengan kelebihan dan kekurangannya. Terus, untuk meng-upgrade diri dengan berkenalan dengan orang-orang baru, dan mendapatkan ilmu yang baru,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama seluruh peserta bersama narasumber dan perwakilan KPw BI Kaltim Sheila Reswari. Foto: PSDKU Samarinda

Menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Kreator Konten

UM – Kantor Universitas Mulia Samarinda berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur menggelar pelatihan dan sertifikasi kompetensi untuk skema kreator konten, yang dibuka pada Jumat (17/1).

Pelatihan yang berlangsung dalam tiga hari ini difasilitasi Universitas Mulia Kampus Samarinda, Jalan Pahlawan 2A. Tercatat 75 orang peserta, baik mahasiswa maupun pelaku usaha UMKM mengikuti pelatihan.

Perwakilan BI Sheila Reswari, dalam sambutannya secara daring mengatakan, BI selalu concern terhadap peningkatan pengembangan UMKM.

Mainstream dari program ini adalah UMKM, yang selalu kami lakukan dalam bentuk sosialisasi atau program pengembangan sosial lainnya,” tutur Sheila.

Sheila menambahkan, dalam program pengembangan sosial terdapat tiga poin utama, yakni mendorong inklusi finansial, meningkatkan perekonomian UMKM, dan mengembangkan SDM UMKM, yang salah satunya melalui pelatihan dan sertifikasi konten kreator.

Untuk itu, perwakilan BI Kaltim menggandeng Universitas Mulia Samarinda dalam bentuk kolaborasi dan dedikasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha UMKM lewat pelatihan.

Sedangkan, untuk pelaksanaan sertifikasi kompetensi pada Selasa (21/1), BI bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Teknologi Digital yang telah mendapatkan lisensi BNSP.

Perwakilan Bank Indonesia Sheila Reswari saat membuka pelatihan dan sertifikasi secara daring. Foto: Tangkapan layar Zoom

Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Sheila Reswari saat membuka pelatihan dan sertifikasi secara daring. Foto: Tangkapan layar Zoom

Foto bersama seluruh peserta bersama narasumber. Foto: PSDKU Samarinda

Foto bersama seluruh peserta bersama narasumber. Foto: PSDKU Samarinda

Lebih lanjut, Sheila mengatakan, tujuan dari pelatihan dan sertifikasi konten kreator ini, pertama, adalah untuk meningkatkan kompetensi di bidang digital bagi pelaku UMKM.

“Kedua, memberikan sertifikasi kompetensi berstandar nasional. Dan ketiga, mendukung peningkatan digitalisasi dan transformasi UMKM di Kota Samarinda,” tuturnya.

“Kami berharap, dengan program ini, akan mampu memberikan dampak yang positif bagi UMKM, khususnya yang ada di Samarinda,” tambahnya.

Sheila mengatakan, Bank Indonesia selalu berupaya untuk terus dan akan melanjutkan program pengembangan UMKM, termasuk digitalisasi UMKM.

“Sebagai informasi, Ibu Tina, kami di Bank Indonesia secara rutin menyelenggarakan yang namanya Digital Kaltimpreneurs, yaitu program onboarding untuk UMKM Go Digital,” ujarnya.

Meski demikian, untuk saat ini, Sheila mengatakan program tersebut belum sampai pada tahap sertifikasi.

“Dalam program Digital Kaltimpreneurs tersebut, UMKM didampingi dari proses onboarding hingga berjualan di media sosial, dan bahkan sampai live selling,” terangnya.

Dalam pelatihan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, beberapa materi yang dibahas antara lain pengenalan hardware dan software editing, menyusun creative brief, menggunakan aplikasi media sosial, hingga publikasinya.

Sheila berharap, seluruh peserta, baik para pelaku usaha UMKM maupun mahasiswa mengikuti seluruh pelatihan dengan sebaik-baiknya.

“Gunakan kesempatan ini dengan baik, karena belum tentu ada kesempatan seperti ini lagi ke depan, karena program ini baru pertama kali diadakan, dan kami belum tahu apakah akan ada lagi ke depannya,” tuturnya.

Sheila juga mengingatkan, apabila peserta mengalami kesulitan terkait dengan pelatihan, ia mengajak peserta untuk bertanya kembali kepada para instruktur pelatihan.

“Namun, mungkin ada kendala ataupun tantangan, atau mungkin ada yang bertanya, Kok belum viral ya? Nah, itu bisa ditanyakan kepada para ahlinya, para pelatihnya,” ujar Sheila.

Pelatihan Hari Pertama

Hari pertama pelatihan dipandu oleh Tina Tri Wulansari, S.Kom., M.T.I., dan Deddy Kurniawan, S.Kom., M.Kom. Keduanya memberikan pembekalan teori fundamental serta wawasan tentang tren konten digital masa kini.

Kemudian ditutup oleh Istiqomah Wulandari, S.E., M.E. dengan pemaparan tentang teknik penyusunan Creative Brief dan teori dasar tentang pentingnya perencanaan konten yang terstruktur.

(SA/Kontributor)

Seminar diisi oleh Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom., Dosen Teknologi Informasi Universitas Mulia, sebagai narasumber. Foto: Istimewa

Kerjasama PT. Telkom Indonesia Wilayah Balikpapan

UM – Dosen Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia bersama PT Telkom Indonesia Wilayah Balikpapan menggelar seminar pada Jumat, (15/11). Seminar yang berlangsung di Aula SMK Airlangga Balikpapan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pelajar tentang pentingnya keamanan data di era digital.

Kegiatan ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diselenggarakan PT Telkom Indonesia Wilayah Balikpapan, dengan tema “Cyber Security untuk Generasi Muda“.

Seminar diisi oleh Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom., Dosen Teknologi Informasi Universitas Mulia, sebagai narasumber.

Dalam sesi informatif ini, Agus memaparkan berbagai ancaman dunia maya seperti malware, phishing, ransomware, dan serangan DDoS serta langkah-langkah untuk melindungi diri dari serangan tersebut.

“Kesadaran tentang ancaman siber adalah langkah awal yang sangat penting untuk melindungi diri dan organisasi,” kata Agus.

Agus juga memberikan tips seperti menggunakan antivirus terbaru, menghindari tautan mencurigakan, membuat sandi yang kuat, dan rutin mencadangkan data.

Acara dibuka oleh GM WITEL Balikpapan, Wahyu Jati, yang menekankan pentingnya literasi digital.

“Kami berharap peserta seminar ini dapat lebih waspada dan siap menghadapi ancaman siber di masa mendatang,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, PT. Telkom Indonesia juga memberikan bantuan perangkat digital dan platform untuk mendukung digitalisasi di SMK Airlangga dan SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan.

Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih modern dan aman dari ancaman siber.

Sesi tanya jawab yang interaktif menjadi salah satu daya tarik acara ini, memberikan kesempatan bagi peserta untuk berkonsultasi langsung mengenai masalah keamanan siber.

Seminar juga menawarkan doorprize bagi peserta aktif yang mampu menyelesaikan posttest di akhir sesi untuk menambah antusiasme para peserta.

PT. Telkom Indonesia bersama Universitas Mulia berkomitmen untuk terus mendukung literasi digital dan keamanan siber melalui berbagai inisiatif. Dengan edukasi ini, diharapkan generasi muda lebih siap menghadapi tantangan keamanan di dunia maya.

(SA/Kontributor)

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia bersama seluruh anggota Pekka Kota Balikpapan. Foto: Istimewa

Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat di Bidang Pemberdayaan Perempuan

UM – Komunitas Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Kota Balikpapan mengadakan pelatihan manajemen usaha yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan bisnis bagi para anggotanya.

Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Senin (11/11).

Hadir seluruh anggota Pekka beserta pendamping kelompok, Dyah Retnani dan Iin Indah Prianti.

Menurut Dyah Retnani, pelatihan ini merupakan upaya Pekka untuk memperkuat kemandirian ekonomi anggotanya. Ia menegaskan pentingnya keterampilan dalam manajemen usaha sebagai landasan dalam membangun dan mengembangkan bisnis mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Upskilling dalam hal memulai usaha, manajemen usaha, mengelola keuangan, pengembangan produk dan lainnya untuk membuka mindset berbisnis aktif dinamis, menghasilkan passive income dan active income,” ujar Dyah, seperti dikutip dari Kaltim Post, Selasa (12/11).

Dalam pelatihan tersebut, anggota Pekka diajarkan berbagai aspek kewirausahaan, termasuk manajemen keuangan, pengembangan produk, dan teknik pemasaran digital.

Dyah menambahkan bahwa penguasaan teknologi, khususnya dalam hal Digital Marketing dan sistem keuangan berbasis aplikasi, sangat penting untuk mendorong peningkatan efisiensi dan jangkauan usaha mereka.

“Dengan kemampuan memanfaatkan digital marketing, anggota Pekka bisa lebih aktif memasarkan produknya dan meningkatkan keterampilan teknologi, yang pada akhirnya diharapkan mampu mendongkrak pendapatan,” lanjutnya.

Digitalisasi usaha menjadi langkah penting bagi Pekka Balikpapan agar anggotanya dapat bersaing di pasar modern.

Selain aspek digital, kegiatan ini juga menitikberatkan pada pemahaman branding produk, bisnis matching, dan diversifikasi produk.

Menurut Dyah, memiliki strategi branding yang tepat akan membantu produk UMKM anggota Pekka menjadi lebih mudah dikenal dan dipercaya oleh konsumen.

Kegiatan ini bertujuan memperluas jaringan dan membuka peluang bagi anggota untuk kolaborasi bisnis yang saling menguntungkan.

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

 

Sementara itu, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Linda memaparkan tentang bagaimana memulai, mempertahankan, dan mengembangkan usaha.

Linda menekankan bahwa seorang wirausahawan, meskipun memiliki usaha kecil, tetap memiliki peran besar sebagai pemimpin usahanya.

“Sekecil apapun usaha yang Anda miliki, Anda tetap bosnya,” ujar Linda, memberikan motivasi kepada peserta.

Linda juga memberikan tips untuk mengembangkan usaha yang mencakup peningkatan produk, promosi yang efektif, dan pengelolaan keuangan yang bijak.

Ia menyoroti pentingnya memperluas jaringan dan membangun hubungan dengan stakeholder serta mitra strategis guna membuka peluang kolaborasi.

“Kolaborasi dengan pihak eksternal bisa membuka lebih banyak pintu untuk pengembangan bisnis Anda,” tambahnya.

Pelatihan ini mendapatkan respons positif dari anggota Pekka, yang merasa kegiatan ini bermanfaat dan aplikatif.

Anggota Pekka diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mengelola usaha masing-masing, sehingga dapat berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan mereka dan keluarga.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi sarana pemberdayaan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan Pekka Balikpapan dalam mencetak generasi perempuan yang tangguh dan mandiri secara ekonomi.

Melalui keterampilan manajemen usaha dan keuangan yang mumpuni, Pekka berupaya menciptakan komunitas perempuan yang tidak hanya berdikari, tetapi juga mampu menginspirasi lingkungan sekitar.

Dengan pelatihan seperti ini, Pekka Balikpapan berharap mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian bagi perempuan kepala keluarga, sehingga mereka dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

(SA/Kontributor)

Dekan Dr. Ivan Armawan saat memberikan sambutan di ruang S1 Manajemen FEB. Foto: Istimewa

UM – Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) berkomitmen meningkatkan mutu kelulusan mahasiswa dengan menyelenggarakan sosialisasi pedoman penulisan tugas akhir (skripsi) dan bimbingan teknis penulisan tugas akhir. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada Jumat dan Sabtu, 4- 5 Oktober 2024.

Bimbingan teknis ini diikuti 101 orang mahasiswa, yang tercatat aktif pada Semester Ganjil tahun akademik 2024/2025 sebagai peserta. Panitia kemudian membagi seluruh peserta menjadi dua kelompok dengan tujuan untuk memaksimalkan efektivitas kegiatan.

Dalam sambutannya, Dekan FEB Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M berharap kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk segera menyelesaikan studinya tepat waktu. “Semoga kegiatan ini membangkitkan semangat mahasiswa untuk menuntaskan skripsi dan lulus tepat waktu,” ujarnya.

Perwakilan Prodi Manajemen, Dr. Pudjiati, S.E., M.M menjelaskan bahwa tujuan dari sosialisasi ini adalah agar mahasiswa memahami alur dan sistematika penulisan skripsi. Dengan adanya pedoman skripsi yang jelas, diharapkan mereka tidak mengalami kendala berarti dalam penyusunan tugas akhir.

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan bersama Kaprodi S1 Manajemen Dr. Pudjiati bersama dosen pemateri dan mahasiswa foto bersama di Ruang Eksekutif Gedung Putih. Foto: Istimewa

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan bersama Kaprodi S1 Manajemen Dr. Pudjiati bersama dosen pemateri dan mahasiswa foto bersama di Ruang Eksekutif Gedung Putih. Foto: Istimewa

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan bersama Kaprodi S1 Manajemen Dr. Pudjiati bersama dosen pemateri dan mahasiswa. Foto: Istimewa

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan bersama Kaprodi S1 Manajemen Dr. Pudjiati bersama dosen pemateri dan mahasiswa. Foto: Istimewa

Made Ayu Lestariani, S.E., M.M salah seorang pemateri bimbingan penulisan skripsi. Foto: Istimewa

Made Ayu Lestariani, S.E., M.M salah seorang pemateri bimbingan penulisan skripsi. Foto: Istimewa

Sosialisasi ini juga dirangkai dengan bimbingan teknis oleh dosen Prodi Manajemen yang menjelaskan penginputan data statistik menggunakan perangkat lunak SPSS. Aplikasi ini umum digunakan oleh mahasiswa Manajemen dalam menyusun analisis data pada skripsi mereka.

Usai kegiatan, salah seorang peserta mengucapkan rasa terima kasih atas materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut. “Kami sangat terbantu dengan penjelasan ibu tentang tips dan trik menyusun skripsi secara efektif,” katanya mewakili rekan-rekannya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal yang kuat bagi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi mereka dengan baik, tepat waktu, dan sesuai standar akademik yang ditetapkan Prodi Manajemen FEB.

(SA/Kontributor)