Universitas Mulia Samarinda menggelar kuliah tamu menghadirkan Prof. Dr. Sfenrianto, S.Kom, M.Kom, Selasa (16/7). Foto: Dok. PSDKU

Dalam Rangka Pelaksanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2024

UM – Universitas Mulia Samarinda menggelar kuliah tamu menghadirkan Prof. Dr. Sfenrianto, S.Kom, M.Kom, Selasa (16/7) yang lalu. Kuliah tamu diikuti seluruh mahasiswa, bertempat di Ruang 403 Lantai 2, Jalan Pahlawan no. 2A Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Kepala Universitas Mulia Samarinda Drs. Suprijadi, M.Pd mengatakan bahwa kuliah tamu digelar dalam rangka Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun 2024 yang didanai pemerintah melalui Kemendikbudristek.

“Program Studi Sistem Informasi Universitas Mulia Kampus Samarinda (PSDKU) adalah satu-satunya program studi di Universitas Mulia yang berhasil lolos mendapatkan pendanaan untuk PKKM tahun 2024,” tutur Suprijadi, saat mengawali sambutan.

Menurutnya, PKKM bertujuan meningkatkan mutu, relevansi dan inovasi pendidikan tinggi untuk merespon dan mengantisipasi perkembangan IPTEK di masa depan sesuai dengan keunggulan program studi dan meningkatkan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan Top World Class Universities.

Kepala Universitas Mulia Samarinda Drs. Suprijadi, M.Pd memberikan cenderamata kepada Prof. Sfenrianto. Foto: Dok. PSDKU

Kepala Universitas Mulia Samarinda Drs. Suprijadi, M.Pd memberikan cenderamata kepada Prof. Sfenrianto. Foto: Dok. PSDKU

Prof. Sfenrianto foto wefie bersama mahasiswa. Foto: Dok. PSDKU

Prof. Sfenrianto foto wefie bersama mahasiswa. Foto: Dok. PSDKU

Terlaksananya Program PKKM diharapkan perguruan tinggi melakukan transformasi pendidikan untuk mendapatkan pengakuan internasional dan meningkatkan daya saing bangsa.

“Dalam rangka mengimplementasikan program PKKM ini, kami menggelar dalam kuliah umum terkait dengan Program Studi Sistem Informasi, menghadirkan tiga orang narasumber yang berkompeten selama tiga hari,” ungkapnya.

Narasumber pertama, yakni Prof. Dr. Sfenrianto S.Kom. M.Kom dari Universitas Bina Nusantara Jakarta, yang menyajikan materi kuliah tentang Perkembangan Sistem Informasi Terkini dan Kompetensi Wajib bagi Sistem Analis, pada Selasa (16/7).

Narasumber kedua adalah Nur Fajri Azhar, S.Kom., M.Kom., CIISA dari Institut Teknologi Kalimantan, membawakan materi tentang Manajemen Proyek Sistem Informasi Berbasis PMBOK dan Mitigasi Risiko Keamanan Data, pada Rabu (17/7).

Narasumber ketiga, yakni Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, membawakan materi tentang Sistem Basis Data untuk Cloud Computing, pada Kamis (18/7).

“Saya berharap, dengan kegiatan ini sivitas Universitas Mulia makin semangat, khususnya yang di Samarinda, dalam menghadapi perkembangan IPTEK, dan tidak kalah pentingnya adalah menghadapi dinamika yang ada di masyarakat,” tutur Suprijadi.

“Kami juga berharap setelah program PKKM ini terealisasi, semua harus ada perubahan Mindset atau pola pikir, paradigma semua sivitas akademika,” imbuhnya.

“Tentunya, Kami berharap di tahun 2025 nanti program studi lainnya dapat lolos program PKKM ini,” pungkas Suprijadi.

(SA/Kontributor)

Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Dr. Fitriansyah, S.T., M.M saat memberikan sambutan pada ICSINTESA ke-4 dan SEMINASTIKA 2024 di Ballroom Cheng Ho universitas Mulia, Jumat (12/7). Foto: Media Kreatif

UM – Konferensi Internasional ICSINTESA ke-4 dan Konferensi Nasional SEMINASTIKA 2024 berlangsung hangat di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Jumat (12/7). Pada kesempatan ini, perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Dr. Fitriansyah, S.T., M.M menaruh perhatian pada masalah keamanan informasi.

Hal ini diungkapkan pada sambutannya dalam bahasa Inggris. “Pertama, saya sangat mengapresiasi terlaksananya konferensi internasional keempat bidang Sains dan Teknologi Informasi dalam Administrasi Cerdas atau ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024,” ujarnya.

Menurutnya, tema konferensi sangat menarik mengingat kaitannya dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Kami sangat mengapresiasi, topik ini sangat menarik dan juga penting bagi kita, karena kemajuan teknologi informasi semakin pesat dan canggih seperti yang kita ketahui,” tutur Fitriansyah.

“Yang kedua, di pihak pemerintah, topik ini sangat menantang, namun menurut saya juga sangat berbahaya sebagai sebuah ancaman,” tuturnya.

Fitriansyah duduk bersama perwakilan pemerintah Kota Balikpapan Adamin Siregar, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati, Wakil Rektor Yusuf Wibisono dan Wisnu Hera P serta keynote speaker Dr. Vicente Aquino Pitogo. Foto: Media Kreatif

Fitriansyah duduk bersama perwakilan pemerintah Kota Balikpapan Adamin Siregar, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati, Wakil Rektor Yusuf Wibisono dan Wisnu Hera P serta keynote speaker Dr. Vicente Aquino Pitogo. Foto: Media Kreatif

Pasalnya, ia mengatakan berdasarkan informasi sebelumnya yang telah beredar luas di media bahwa telah terjadi peretasan ransomware pada Pusat Data Nasional atau PDN.

Akibat dari peretasan ini, dampaknya sangat luas dan mempengaruhi jumlah aplikasi nasional yang sangat parah dan mengganggu serta mempengaruhi administrasi pelayanan publik lainnya.

“Menurut saya, (peretasan) ini sangat berbahaya bagi keamanan nasional kita dan juga keamanan data pribadi kita,” tuturnya.

Oleh karena itu, menurutnya topik dalam konferensi juga membahas tentang keamanan informasi. Terjadinya masalah keamanan informasi dapat mengganggu pencapaian target SDGs.

Fitriansyah juga memberikan perhatian pada upaya kolaboratif, seperti tata kelola kolaboratif yang sangat penting di antara para pemangku kepentingan, para pihak, masyarakat, sektor swasta dan pemerintah serta akademisi, media, dan industri.

“Kita bisa saling membantu dan kemudian melakukan koordinasi, kolaborasi antar pihak, antar pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah kita, dan juga menghadapi tantangan dan tantangan di masa depan kita,” ajaknya.

Dengan adanya konferensi ICSINTESA dan SEMINASTIKA, ia berharap menghasilkan beberapa rekomendasi dari para akademisi sebagai ilmu pengetahuan, dan kemudian untuk pemerintah sebagai kebijakan publik.

“Juga yang terpenting adalah untuk masyarakat, dan kemudian industri juga, dan juga untuk semuanya,” imbuhnya.

Konferensi ICSINTESA diikuti peserta dari 32 negara yang telah mengirimkan 155 paper yang diterima dari 444 paper yang masuk.

Negara para peserta tersebut antara lain Indonesia, India, Irak, Philipina, Sri Lanka, Palestina, Malaysia, USA, Vietnam, United Arab Emirates, Nigeria, Maroko, Thailand, China, New Zealand, Afghanistan, Australia, Irlandia, Mesir, Belanda, Bangladesh, Kanada, Spanyol, Somalia, Rusia, Turki, Pakistan, Ethiopia, Peru, dan Yaman.

Sedangkan SEMINASTIKA 2024 menerima 30 paper yang diterima dari peserta di seluruh Indonesia.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda atas terlaksananya konferensi ini, konferensi internasional. Selamat kepada Rektor, rekan kami Profesor Ahsin. Terima kasih atas undangannya sebagai perwakilan pemerintah daerah di Provinsi Kaltim,” tutupnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama perwakilan pemerintah provinsi Kaltim dan Kota Balikpapan, narasumber, peserta, dan panitia di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, jumat (12/7). Foto: Media Kreatif

UM – Konferensi Internasional ICSINTESA dan Konferensi Nasional SEMINASTIKA 2024 resmi dibuka hari ini, Jumat (12/7). Konferensi yang berlangsung hybrid, onsite dan online ini dipusatkan di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan Kalimantan Timur.

Turut hadir mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Dr. M. Ir. Fitriansyah S.T., M.M, mewakili Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Adamin Siregar, S.Kom., M.Eng.

Turut hadir keynote speaker dari Caraga State University Dr. Vicente Aquino Pitogo dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi.

Sedangkan pembicara inti lainnya, Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology dan Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc dari Universitas Telkom Bandung hadir secara daring.

Mengawali sambutannya, Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i turut memberikan sambutan secara daring.

“Sebagai Rektor Universitas Mulia, merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di hadapan Anda hari ini pada awal bertemunya pemikiran-pemikiran yang luar biasa,” tutur Rektor, kurang lebih dalam bahasa Inggris.

“Kita berkumpul di sini bukan hanya sebagai akademisi, praktisi, atau pemimpin teknologi, tetapi sebagai arsitek masa depan yang siap berada di garis depan inovasi,” lanjut Rektor.

Rektor berharap, tema konferensi tentang Inovasi Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan, lebih dari sekadar slogan.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i memberikan sambutan pelaksanaan ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024 secara daring. Foto: Media Kreatif

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i memberikan sambutan pelaksanaan ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024 secara daring. Foto: Media Kreatif

Foto bersama perwakilan pemerintah provinsi Kaltim dan Kota Balikpapan, narasumber, peserta, dan panitia di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, jumat (12/7). Foto: Media Kreatif

Foto bersama perwakilan pemerintah provinsi Kaltim dan Kota Balikpapan, narasumber, peserta, dan panitia di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, jumat (12/7). Foto: Media Kreatif

Keynote sepaker Prof. Vicente Aquino Pitogo dari Caraga State University Philipina saat menyajikan materinya onsite di Ballroom Cheng Ho. Foto: Media Kreatif

Keynote sepaker Prof. Vicente Aquino Pitogo dari Caraga State University Philipina saat menyajikan materinya onsite di Ballroom Cheng Ho. Foto: Media Kreatif

Keynote speaker Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology saat memaparkan materinya secara daring. Foto: Media Kreatif

Keynote speaker Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology saat memaparkan materinya secara daring. Foto: Media Kreatif

“Ini adalah seruan nyata untuk bertindak, sebuah ajakan untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan teknologi dan lingkungan kita,” ajaknya.

Pasalnya, saat ini memasuki era kecerdasan artifisial yang dapat menciptakan simfoni sehingga sebuah kendaraan pun dapat menavigasi dirinya sendiri, atau era seseorang dapat mencetak organ tubuh manusia.

“Kita dihadapkan pada pertanyaan mendasar: Bagaimana kita dapat memanfaatkan keajaiban teknologi ini untuk menciptakan dunia yang lebih baik?” ujarnya.

“Jawabannya, saya yakin, terletak pada inovasi yang bertanggung jawab dan upaya kolaboratif,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini baik para akademisi, peneliti, maupun profesional di bidang teknologi harus memadukan kecerdasan manusia dengan kecerdasan artifisial, memadukan kearifan leluhur dengan terobosan mutakhir, dan menyeimbangkan kemajuan dengan pelestarian.

Kepada seluruh peserta konferensi, Rektor berharap para peserta akan mendengar pendapat para ahli terkemuka di berbagai bidang.

Para peserta diharapkan dapat berpartisipasi dalam diskusi yang menggugah pikiran, menyaksikan presentasi inovatif, dan bahkan mungkin menemukan solusi terhadap isu-isu global yang mendesak.

“Namun, saya mendorong Anda untuk melakukan lebih dari sekadar mendengarkan dan mengamati, yakni Engage. Question. Challenge. Collaborate,” tuturnya.

Senada, Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie dalam sambutannya mengatakan Yayasan akan berdedikasi pada pengembangan kemampuan Teknologi Informasi, baik di kalangan mahasiswa dan staf dalam kapasitas sebagai institusi pendidikan tinggi.

“Inovasi memerlukan investasi dalam infrastruktur teknologi, pelatihan, dan penelitian. Komitmen kami terhadap kemajuan disiplin ini terlihat jelas dalam seminar ini,” tutur Hj. Mulia Hayati, pendiri Universitas Mulia ini.

Terhadap perkembangan teknologi informasi, Hj. Mulia memahami akan bergantung pada kolaborasi akademisi, industri, dan pemerintah.

“Kami bercita-cita untuk mendorong kolaborasi produktif melalui seminar ini,” tuturnya.

Ia menghimbau seluruh peserta untuk berpartisipasi aktif dalam setiap sesinya. Konsep inovatif dan diskusi konstruktif sangat penting bagi kemajuan teknologi informasi di bangsa.

“Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk terlibat dalam pembelajaran dan berbagi ide dengan kolega dan para pakar,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Rizki Zulkarnain mengatakan pelaksanaan konferensi ICSINTESA dan SEMINASTIKA tahun ini di Universitas Mulia adalah konferensi terbesar yang pernah diadakan di Kalimantan Timur.

“Mengapa saya menyimpulkan demikian? Karena ada 444 paper yang masuk dalam konferensi internasional kita. Dan ada 158 makalah yang telah di-submit yang berasal dari lebih 30 negara telah bergabung dengan kami,” ujar Rizki.

Sedangkan pada SEMINASTIKA, lanjut Rizki, terdapat 30 makalah yang telah masuk dan diterima. Konferensi pun diikuti 100 tamu dan civitas akademika Universitas Mulia.

Menurutnya, jumlah peserta konferensi tahun ini melebihi target yang diharapkan panitia.

“Saya ingat ketika saya berdiskusi dengan ketua konferensi Universitas Mulia, Richki Hardi bahwa konferensi kita hari ini melebihi target,” ujarnya.

Oleh karena itu, tambahnya, kali ini dua orang perwakilan IEEE turut hadir dalam konferensi ICSINTESA di Balikpapan untuk menyaksikan jalannya konferensi.

(SA/Kontributor)

Bersamaan juga Digelar Konferensi Nasional SEMINASTIKA

UM – Universitas Mulia menggelar konferensi ilmiah ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024, Jumat (12/7). Konferensi diselenggarakan secara hybrid, onsite dan online ini bertempat di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Balikpapan, Kalimantan Timur.

ICSINTESA atau International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration adalah konferensi Internasional yang diikuti para peneliti, akademisi, dan profesional dari mancanegara.

Sedangkan SEMINASTIKA atau Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Administrasi merupakan konferensi nasional yang diikuti dosen, guru, peneliti, hingga mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Konferensi dengan tema Kolaborasi Teknologi Cerdas dan Tata Kelola yang Baik untuk Pembangunan Berkelanjutan (The Collaboration of Smart Technology and Good Governance for Sustainable Development Goals) ini mendatangkan empat orang keynote speaker, antara lain Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Prof. Vicente Aquino Pitogo dari Caraga State University Philipina, Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology, dan Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc dari Universitas Telkom Bandung.

Koordinator Panitia Acara ICSINTESA Dr. Linda Fauziyah Ariyani S.Pd., M.Pd mengatakan hingga penutupan pendaftaran terdapat 155 paper dari 32 negara yang diterima dan akan berpartisipasi dalam konferensi ICSINTESA.

“Kita sebagai tuan rumah ini kesempatan besar buat kita untuk belajar lebih banyak. Sambil persiapan semoga tahun depan akan lebih banyak paper kita dari internal yang bisa diterima,” tutur Dr. Linda, Kamis (11/7) malam.

Dalam beberapa kali pelaksanaan, jumlah peserta yang berpartisipasi dalam konferensi ICSINTESA tercatat terus mengalami peningkatan.

Untuk itu, Dr. Linda terus mendorong para dosen dan mahasiswa, terutama di lingkungan Universitas Mulia untuk terlibat mengikuti kegiatan dan berpartisipasi dalam konferensi tersebut.

Sementara itu, di tingkat nasional terdapat 26 paper yang diterima dan siap disajikan pada konferensi SEMINASTIKA 2024. Seluruh peserta diharapkan mempresentasikan makalahnya baik onsite maupun online pada waktu yang telah dijadwalkan.

Kedua konferensi tersebut dijadwalkan dibuka mulai pukul 8.00 WITA dan berakhir pukul 17.00 WITA. Kemudian disusul dengan pengumuman paper terbaik dan penyaji terbaik.

Acara diawali dengan sambutan ketua panitia Rizki Zulkarnain, sambutan Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dan sambutan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur Dr. M. Ir. Fitriansyah. S.T., M.M serta sambutan Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie.

Setelah istirahat, kemudian dilanjutkan sesi paralel para penyaji makalah masing-masing sesuai ruang dan jadwal yang telah ditentukan panitia.

Pada hari kedua, Sabtu (13/7) dijadwalkan akan dilaksanakan City Tour dengan tujuan wisata susur pantai Balikpapan dengan Kapal Pinisi dan wisata IKN.

(SA/Kontributor)

Foto bersama usai pelantikan pengurus BEM dan UKM periode 2024-2025 bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti dan Rektor Prof. Muhammad Ahsin, dekan serta dosen pembimbing UKM. Foto: Media Kreatif

UM – Pelantikan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) periode 2024-2025 berjalan sukses. Pelantikan dilakukan oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i bertempat di Ballroom Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Kamis (27/6).

Dalam sambutannya, Prof. Ahsin kembali mengingatkan visi perguruan tinggi yang berbasis technopreneur diharapkan menghasilkan wirausaha-wirausaha baru di bidang teknologi.

“Saya mengingatkan kembali, Prof. Jimly kemarin menyatakan bahwa tujuan pendidikan kita ini sebenarnya kurang tepat kalau menghasilkan sarjana yang siap kerja, karena kalau sarjana siap kerja, maka kalian itu nanti akan menjadi pekerja saja,” tutur Prof. Ahsin, mengutip pernyataan Prof. Jimly Asshiddiqie, Ketua Mahkamah Konstitusi 2003-2008, saat memberikan kuliah tamu di tempat yang sama, Rabu (26/6).

“Yang kita inginkan ke depan, sarjana-sarjana itu harus menjadi bos, itu istilah Prof Jimly kemarin, yang mampu nanti menghasilkan lapangan-lapangan kerja, yang nanti kalian itu menjadi orang-orang hebat, pengusaha-pengusaha hebat, yang bisa membangun daerahnya, bangsa, dan negara,” lanjutnya.

Hal ini sejalan dengan visi Universitas Mulia yang akan mencapainya pada tahun 2043 sebagai perguruan tinggi berbasis Technopreneurship. “Jadi, visi kita ini akan dicapai 2043 yang nanti akan kita revisi menjadi 2045 pada saat generasi emas,” ungkapnya.

Sejalan dengan itu, universitas diharapkan memfasilitasi bidang kemahasiswaan dan inkubator bisnis dengan membentuk UPT (unit pelaksana teknis) inkubator bisnis.

Dengan demikian diharapkan mahasiswa yang memiliki ide, usaha, atau baru punya rencana berwirausaha, alumni yang punya usaha, dan masyarakat UKM yang ada di sekitar dapat diinkubasi.

“Itu nanti kita inkubasi untuk menjadi UKM ataupun wirausaha-wirausaha yang hebat, yang tangguh, yang kompetitif, yang mampu bersaing di dunia kewirausahaan,” harap Rektor saat mengawali sambutannya.

Foto bersama dosen pembimbing UKM dengan Rektor dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga. Foto: Media Kreatif

Foto bersama dosen pembimbing UKM dengan Rektor dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga. Foto: Media Kreatif

Presiden Mahasiswa Terpilih Agung Widyanto menerima SK Pengangkatan dari Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i. Foto: Media Kreatif

Presiden Mahasiswa Terpilih Agung Widyanto menerima SK Pengangkatan dari Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa menerima SK dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T disaksikan Rektor Prof. Ahsin dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa menerima SK dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T disaksikan Rektor Prof. Ahsin dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti. Foto: Media Kreatif

Terkait dengan pelantikan BEM dan UKM, Rektor mengatakan pergantian dan pergeseran pengurus pada sebuah organisasi itu adalah hal yang wajar.

“Perlu saya sampaikan, di dalam pemilihan BEM kemarin, ada pro dan kontra. Ini sudah menunjukkan bahwa mahasiswa kita ini sudah betul-betul punya aspirasi, punya pemikiran-pemikiran, punya perbedaan pendapat. Itulah organisasi,” tutur Prof. Ahsin.

Menurutnya, apabila semuanya nurut semua, selalu tunduk patuh atas pimpinan organisasi, hal itu justru bukan sebuah organisasi yang sehat.

“Justru di organisasi ini, seperti yang disampaikan oleh Bapak Direktur Eksekutif, membuat kalian menjadi orang hebat,” tegasnya.

Prof. Ahsin kemudian teringat pengalamannya ketika mengikuti sebuah forum diskusi (FGD). Forum tersebut mengundang perwakilan perusahaan-perusahaan besar yang menyampaikan aspirasinya dan diterima oleh pemerintah kota Balikpapan.

Disebutkan, perusahaan tersebut kesulitan merekrut para pencari kerja lantaran tidak memiliki kemampuan yang diharapkan dan tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.

“Itu tidak bisa kita dapatkan 100% dari kuliah, tetapi organisasi lah yang membentuk,” tutur Rektor.

Dengan berorganisasi, lanjutnya, mahasiswa mulai belajar berorganisasi, bersosialisasi, bekerja sama, menerima tanggung jawab, amanah, dan menyelesaikan amanah itu sesuai dengan tanggung jawabnya.

“Kemampuan berbicara itu juga sangat penting. Semua itu kita dapatkan dari berbagai aktivitas-aktivitas kemahasiswaan,” tambahnya.

Senada, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi berharap kegiatan mahasiswa dioptimalkan.

“Di belakang itu, terus di sebelah sana itu lapangan basket plus voli. Tapi, sayangnya sekarang belum bisa digunakan, karena kami sedang membangun lagi. Jadi, Yayasan sedang membangun lagi sehingga fasilitasnya berkurang,” ujarnya.

Meski demikian, Dr. Agung berharap mahasiswa tetap dapat berkegiatan di tempat yang sekiranya terbuka untuk dimanfaatkan.

“Nah, sekarang ada di sini (Ballroom Cheng Ho) itu gunakan. Saya berharap tempat ini digunakan untuk kegiatan seni budaya, bukan saja oleh UM, tapi juga bergabung perguruan tinggi yang lain,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Rizki Zulkarnain mengatakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang dilantik tahun ini hanya 12 UKM.

“Saya ingat tahun lalu ada sekitar 13 UKM yang dilantik, namun hari ini kami hanya melantik 12 UKM, karena ini yang terkonfirmasi,” ujar Rizki.

12 UKM itu antara lain dikelompokkan ke dalam empat bidang, yakni Seni, Olahraga, Penalaran, dan Kerohanian.

Bidang Seni antara lain UKM Musik, UKM Paduan Suara, dan UKM Seni Tari. Bidang Olahraga, yakni UKM Badminton dan UKM Bola Voli.

Kemudian Bidang Penalaran memiliki lebih banyak UKM, antara lain English Club, Robotik, GDSC (Google Development Student Club), Mushibunken (Bahasa Jepang), dan Broadcasting dan Film.

Sedangkan Bidang Kerohanian terdiri atas UKM Al Izzah dan UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK).

Meski demikian, dirinya terbuka terhadap masukan mahasiswa apabila ada usulan UKM baru yang perlu dibentuk.

“Kami akan selalu memfasilitasi mahasiswa untuk menambah UKM-UKM yang baru nantinya,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama Rektor Prof. Ahsin, Wakil Rektor Wisnu Hera P, Kepala LPPM Richki Hardi, Ketua Panitia Warrantia Citta, para dosen serta seluruh peserta KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

UM – Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-3 Tahun 2024 menggelar pembekalan bagi 342 mahasiswa Universitas Mulia. Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i memberikan pesan-pesan kepada mahasiswa, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (27/6).

“Kita patut bersyukur bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada hari ini fokus untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang bukan hanya lulusan yang memiliki kompetensi akademik, tetapi lulusan-lulusan yang siap kerja,” tutur Prof. Ahsin mengawali sambutan.

“Kalau siap kerja, berarti kita ini akan jadi pekerja, jadi pegawai negeri, pegawai swasta, tetapi ke depan itu yang diinginkan adalah lulusan-lulusan yang akan menjadi bos, membuat lapangan pekerjaan,” tambahnya.

Hal ini sejalan dengan visi Universitas Mulia sebagai perguruan tinggi berbasis Technopreneurship pada tahun 2043. Dengan demikian, tambah Rektor, visi perguruan tinggi ini adalah menghasilkan teknopreneur atau wirausahawan bergerak di bidang teknologi.

“Jadi ini, kita sedang membangun pondasi-pondasi yang bertahap ya, mulai dari menyiapkan SDM, menyiapkan sarana prasarana, memperbaiki kurikulum, memperbaiki kerja sama sehingga nanti di tahun 2040 ketika menjelang generasi emas, alumni Universitas Mulia ini tidak hanya bisa mencari kerja, tetapi menghasilkan lapangan kerja,” harap Rektor.

Untuk itu, Rektor mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa maupun dosen yang telah menciptakan karya-karya maupun teknologi yang mampu menjadi bargaining dalam persaingan dengan perguruan tinggi lain.

“Karena kita memang bertekad untuk menjadikan perguruan tinggi ini adalah perguruan tinggi berkualitas di Kalimantan Timur,” tuturnya.

Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i (dua dari kiri) bersama Wakil Rektor Wisnu Hera P, Kepala LPPM Richki Hardi dan Ketua Panitia KKN angkatan ke-3 2024 Warrantia Citta. Foto: Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i (dua dari kiri) bersama Wakil Rektor Wisnu Hera P, Kepala LPPM Richki Hardi dan Ketua Panitia KKN angkatan ke-3 2024 Warrantia Citta. Foto: Media Kreatif

Kepala LPPM Richki Hardi saat memberikan pembekalan KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

Kepala LPPM Richki Hardi saat memberikan pembekalan KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa peserta KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa peserta KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

3 Pesan Rektor untuk Mahasiswa Peserta KKN

Sementara itu, seluruh peserta KKN tahun ini akan melaksanakan di enam Kecamatan yang ada di Kota Balikpapan. Sebelumnya, pelaksanaan KKN di Kelurahan Sesumpu Kabupaten Penajam Paser Utara. Sesumpu merupakan desa binaan Universitas Mulia.

Kepada seluruh mahasiswa, Rektor mengingatkan agar KKN tidak diartikan sekadar menyelesaikan kewajiban tugas matakuliah saja tanpa makna.

“Jangan memaknai KKN sebagai matakuliah wajib saja, saya mengharapkan memiliki makna filosofi daripada KKN,” tutur Prof. Ahsin.

Pertama, jika selama ini menjalani kuliah hanya mempelajari teks, maka saat KKN inilah waktunya belajar konteks.

“Jadi, teks di bidang informatika, di bidang manajemen, di bidang akuntansi itu kita sudah pelajari ilmunya, teksnya, tetapi konteksnya belum kita dapatkan,” ujarnya.

Untuk itu, Rektor mengingatkan pada saat melaksanakan KKN itulah merupakan kesempatan bagi mahasiswa belajar untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya selama kuliah di lapangan.

“Nah, itulah yang namanya kita mendapatkan konteks dari teks yang sudah kita dapatkan di kuliah,” tuturnya.

Kedua, saat menjalani KKN, mahasiswa diharapkan tidak saja menerapkan satu disiplin ilmu saja yang dikuasainya, tetapi bekerja multidisiplin.

“Saya berharap nanti dalam satu kelompok itu jangan hanya satu program studi, kalau bisa diatur, tapi berbagai program studi,” harapnya.

Dengan berkumpulnya beberapa mahasiswa lintas program studi dalam kelompok KKN, maka diharapkan akan melakukan implementasi pengetahuan dan teknologi yang didapatkan secara lintas keilmuan.

“Yang selama ini hanya kita tahu manajemen, hanya tahu akuntansi, hanya tahu Informatika, tetapi ketika di sana kita nanti akan mencoba menerapkan iptek ini berbasis ilmu, berbasis kombinasi atau multidisiplin keilmuan,” tutur Rektor.

Ketiga, saat menjalani KKN, mahasiswa diharapkan meningkatkan rasa dan empati melihat kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Hal ini menjadi sangat penting mengingat kondisi sosial ekonomi mahasiswa yang beragam dan lebih baik. Namun, ketika berada di lapangan, mahasiswa hendaknya belajar melihat permasalahan di lingkungan sekitar.

“Dari masalah-masalah itulah kita harus timbul rasa empati dan itulah yang menjadi program yang harus dilakukan, bagaimana masalah itu menjadi solusi, ya solusi yang berkelanjutan, jangan solusi jangka pendek setelah selesai KKN selesai juga,” tutur Rektor.

Rektor mengingatkan kepada seluruh peserta KKN tidak lagi mengadopsi model-model KKN pada zaman dahulu, seperti membuat tulisan Selamat Datang di batas wilayah atau memperbaiki papan nama kantor desa dan di bawahnya ada tulisan KKN Universitas Mulia.

Tetapi bagaimana kepekaan mahasiswa ketika tiba di sana, kemudian berdiskusi dengan masyarakat dan tokoh masyarakat menggali apa saja persoalan-persoalan yang ada, terutama persoalan dasar.

“Nah, ini mahasiswa sistem informasi bisa masuk di sana, Informatika, apakah layanan-layanan mereka itu sudah bagus apa tidak?” tanya Rektor.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan itulah mahasiswa diharapkan dapat menyerap dengan baik, kemudian menyusun programnya.

“Sehingga apa yang kita lakukan betul-betul program yang dibutuhkan oleh masyarakat di sana, bukan program-program yang kita bikin, tetapi mereka sebenarnya tidak membutuhkan,” tutur Rektor.

“Nah, kemudian saya berpesan, selama KKN, jagalah nama baik Universitas Mulia ya, karena adik-adik semua itu membawa baju Universitas Mulia,” tutupnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembekalan yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng dan Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng serta Ketua Panitia KKN 2024 Warrantia Citta, S.Farm., M.Sc.

(SA/Kontributor)

Prof. Jimly Asshiddiqie, Dr. Isran Noor, H. Rizal Effendi, Dr. Agung Sakti, Prof. Ahsin, Hj. Mulia dan para undangan foto bersama usai acara. Foto: Media Kreatif

UM – Universitas Mulia menggelar gathering bersama para tokoh bangsa, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Balikpapan, Rabu (26/6) malam. Hadir Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2003-2008 Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H, Gubernur Kaltim 2018-2023 Dr. Ir. Isran Noor dan Wali Kota Balikpapan 2011-2021 H. Rizal Effendi, S.E.

Tampak hadir Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie bersama keluarga besar, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah XI-B Kalimantan Timur Komisariat Selatan Dr. Lukman, S.T., M.T, Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal, Ketua DPC Peradi Kota Balikpapan Dr. Piatur Pangaribuan, SH., MH serta para tokoh dan undangan lainnya.

Acara yang berlangsung petang ini dikemas sederhana, namun cukup meriah. Pentas seni Barongsai Setya Dharma Balikpapan cukup menghibur hadirin. Dr. Isran Noor terlihat turun dari duduknya memberikan angpao kepada pemain Barongsai.

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i dalam sambutannya mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seluruh hadirin. Kepada Prof. Jimly, yang juga seorang akademisi dari Universitas Indonesia, Prof. Ahsin menyambut dengan hangat.

“Di tengah kesibukan beliau sebagai tokoh bangsa masih sempat meluangkan waktu untuk hadir dalam acara Mulia Gathering pada hari ini. Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan dan keafiatan sehingga dapat terus memberikan pencerahan kepada anak bangsa terkait ketatanegaraan atau hukum tata negara,” tutur Prof. Ahsin.

Dari kiri ke kanan Rektor Universitas Mulia Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i, Dr. Agung Sakti Pribadi, Dr. Isran Noor, Prof. Jimly Asshidiqie, Dr. Isradi Zainal, Dr. Lukman, dan H. Rizal Effendi. Foto: Media Kreatif

Dari kiri ke kanan Rektor Universitas Mulia Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i, Dr. Agung Sakti Pribadi, Dr. Isran Noor, Prof. Jimly Asshidiqie, Dr. Isradi Zainal, Dr. Lukman, dan H. Rizal Effendi. Foto: Media Kreatif

Prof. Jimly Asshiddiqie menerima buku tentang IKN karangan Rektor Uniba Dr. Isradi Zainal. Foto: Media Kreatif

Prof. Jimly Asshiddiqie menerima buku tentang IKN karangan Rektor Uniba Dr. Isradi Zainal. Foto: Media Kreatif

Dari kiri ke kanan Dr. Agung Sakti Pribadi, Prof. Jimly Asshiddiqie, Prof. Muhammad Ahsin, Hj. Mulia Hayati dan H. Rizal Effendi. Foto: Media Kreatif

Dari kiri ke kanan Dr. Agung Sakti Pribadi, Prof. Jimly Asshiddiqie, Prof. Muhammad Ahsin, Hj. Mulia Hayati dan H. Rizal Effendi. Foto: Media Kreatif

Dr. Agung SP dan istri bersama Prof. Dr. Jimly Asshidigie. Foto: dok. pribadi

Dr. Agung SP dan istri bersama Prof. Dr. Jimly Asshidigie. Foto: dok. pribadi

Dr. Agung Sakti Pribadi bersama Gubernur Kaltim 2018-2023 Dr. Isran Noor. Foto: dok. pribadi

Dr. Agung Sakti Pribadi bersama Gubernur Kaltim 2018-2023 Dr. Isran Noor. Foto: dok. pribadi

“Beliau ini adalah tokoh negara yang banyak berkiprah dalam berbagai jabatan penting di negara ini. Jabatan terakhir yang paling viral itu adalah Ketua MKMK, ini yang paling viral terakhir yang 2024. Kenapa viral? Karena ketegasan Prof. Jimly memutuskan terjadinya pelanggaran berat terhadap Ketua MK,” tambahnya.

Akibatnya, wajah Prof. Jimly selama beberapa pekan tampil di layar televisi dan media sosial. Menanggapi hal itu, Prof. Jimly pun hanya tertawa. “Ya saya tampil terus di layar TV,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Agung Sakti Pribadi mengaku senang dengan kehadiran Prof. Jimly. “Saya senang Prof Jimly mau datang. Selama ini saya melihat beliau hanya lewat TV dan medsos saja. Mudah-mudahan Jimly School mau bekerja sama dengan kita,” katanya.

Jimly School of Law and Government (JSLG) adalah sekolah kepemimpinan politik dan hukum yang didirikan Prof Jimly. Saat ini sudah memiliki kantor cabang di Surabaya. Para calon politisi dan ahli hukum banyak yang belajar di lembaga ini.

Senada, H. Rizal Effendi juga merasa senang bisa bertemu dengan Prof. Jimly. “Saya senang bisa bertemu Prof. Dr. H. Jimly Asshiddiqie. Ahli hukum tata negara yang sekarang ini duduk sebagai anggota DPD-RI saat berkunjung ke Kota Beriman. Beliau datang ke Balikpapan atas undangan Universitas Mulia,” ujar Rizal.

Dalam kesempatan ini, Rizal Effendi bertindak sebagai moderator dalam diskusi bersama Prof. Jimly dan Dr. Isran Noor. Diskusi membahas Pulau Kalimantan dalam pembangunan dan catatan sejarah. Acara berakhir pukul 22.30 Wita diikuti foto bersama.

(SA/Kontributor)

Lokakarya Direktori dan Riset Artistik Cagar Budaya Rumah Dahor Balikpapan yang diungkap komunitas ruangrupa asal Jakarta di Ruang Domain Universitas Mulia, Rabu (26/6). Foto: SA/Kontributor

UM – Komunitas seniman ruangrupa asal Jakarta datang ke Kota Balikpapan menggelar proyek seni yang diberi nama program Lumbung Bersambung, yakni sebuah metode dalam usaha memajukan ekosistem seni-budaya alternatif.

Program ini juga termasuk dalam rangkaian ulang tahun ruangrupa ke-25 pada tahun 2025, termasuk juga akan mempresentasikan karya-karya terdahulu yang belum dipamerkan di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, media ini bertemu dengan komunitas ruangrupa yang menggelar aktivitasnya di Ruang Domain Universitas Mulia selama dua hari, 26 – 27 Juni 2024.

Greistina Kusumaningrum, salah seorang dari empat anggota ruangrupa asal Jakarta dan satu dari Makassar ini, mengatakan kegiatan ruangrupa bermula dari seni rupa.

“Tapi, lama-kelamaan akhirnya kami juga tidak hanya terfokus ke seni sebagai objek, tapi lebih ke manusianya serta aktivitas di program-program seni,” tutur wanita yang disapa Greis ini.

Greis mengatakan, pemilihan Kota Balikpapan sebagai tempat kegiatan merupakan salah satu usahanya memperluas network atau jejaring yang lebih luas di seluruh Indonesia.

Ia mengatakan, kegiatannya mendapatkan dukungan dana Indonesia dari kolaborasi Kemendikbud dengan Kementerian Keuangan dalam program LPDP.

“Jadi, sebenarnya kenapa akhirnya memilih Balikpapan untuk diadakan program Lumbung Bersambung itu, kami ingin punya koneksi dengan teman-teman yang di Kalimantan, karena sebelumnya di tahun 2020-2021 itu kami punya koneksi namanya Lumbung Indonesia,” ujarnya.

Lumbung Indonesia, lanjut Greis, merupakan jejaring yang ada di 12 kota di beberapa daerah di Indonesia. “Dan yang belum ada itu di Kalimantan,” ungkap Greis.

Oleh karena itu, pada program Lumbung Bersambung ini, Greis dan kawan-kawan menggelar di Pontianak Kalimantan Barat dan Balikpapan Kalimantan Timur.

“Kami memang memilih tempat-tempat yang ujung-ujung, tapi dengan salah satu navigasi yang sama, yaitu bagaimana kesenian berkembang di kota yang dekat dengan ke pesisir,” terang Greis.

Mengenalkan cagar budaya Rumah Dahor kepada peserta oleh komunitas ruangrupa di Ruang Domain Universitas Mulia, Rabu (26/6). Foto: SA/Kontributor

Mengenalkan cagar budaya Rumah Dahor kepada peserta oleh komunitas ruangrupa di Ruang Domain Universitas Mulia, Rabu (26/6). Foto: SA/Kontributor

Setelah melakukan riset dan melakukan kontak dengan para pemuda Balikpapan yang tergabung dengan Bpn Tempo Doeloe, Greis merasakan surprise dengan respons mereka.

“Jadi, akhirnya terus ngobrol-ngobrol dengan mereka, mereka juga sharing struggle bagaimana membuat program, akhirnya jadi bertukarlah bagaimana kondisi di Balikpapan dan bagaimana kami biasanya di ruangrupa membuat program seni,” ujarnya.

Dari diskusi tersebut, Greis melakukan riset sehingga didapat informasi penting seputar kegiatan yang akan dilaksanakan di Balikpapan.

“Banyak teman-teman yang senang berkonsentrasi dengan arsip, arsip sejarah, budaya yang ada di sini. Jadi, lahirlah program yang kemarin sudah dilaksanakan kelas praktik spasial. Terus, kalau yang hari ini itu lokakarya directory dan riset artistik, dan nanti ada bermain dengan arsip,” terangnya.

Lebih lanjut, Greis mengatakan, Balikpapan sebenarnya sangat kaya dengan arsip-arsip sejarah yang bisa diartikulasikan lebih aksesibel untuk anak muda, khususnya untuk orang-orang pada umumnya.

Misalnya, Greis mengaku cukup kaget ketika mengetahui ternyata banyak pemuda Balikpapan belum pernah datang ke Rumah Cagar Budaya Dahor. Padahal, menurutnya Rumah Dahor menyimpan banyak cerita dan sejarah kota.

“Itu akhirnya kami cari tahu kenapa ya? Kenapa ini bukan hal yang menarik? Sementara kita yang dari jauh melihat itu, jadi hal yang menarik,” ujarnya dengan rasa heran.

“Nah itu, makanya kenapa ada direktori dan riset artistik ini. Bagaimana kita bisa memancing atau membuat output yang bikin orang tertarik untuk mengetahui sebenarnya baik,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini, komunitas ruangrupa berusaha mengumpulkan output berupa arsip audio, audio visual, maupun text terkait sejarah Kota Balikpapan.

Baginya, Balikpapan bukan sekadar menarik dengan sumber daya minyaknya saja, tetapi banyak hal yang bisa dipelajari dari sejarahnya.

Ketika ditanya apa yang menarik dari sejarah Rumah Dahor, misalnya, Greis menjawab dengan diplomatis.

“Maksudnya, ini kan sejarah kota dimana kita tinggal, pengetahuan itu menjadi seakan tidak penting. Dan bagi orang-orang yang berdiam di sini, lahir dan tumbuh di sini, penting untuk mengetahui di mana tempat dia ada,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama dengan Dekan FEB Universitas Mulawarman dan jajaran. Foto: Istimewa

Berkunjung Juga di FEB Universitas Widyagama Samarinda

UM – Jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia berkunjung ke FEB Universitas Mulawarman di Samarinda, Rabu (5/6) yang lalu. Rombongan dipimpin oleh Dekan Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M bertemu dengan Dekan FEB Unmul Dr. Zainal Abidin, S.E, M.M.

Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak melakukan kerjasama di bidang tridharma perguruan tinggi. “Kegiatan kerjasama FEB Universitas Mulia dan FEB Unmul digagas dengan tujuan untuk pengembangan sumberdaya dalam hal tridharma dan juga pemenuhan IKU universitas,” tutur Dr. Ivan Armawan.

IKU atau Indikator Kinerja Utama perguruan tinggi adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional pada perguruan tinggi.

Setidaknya ada delapan IKU sebagai indikator perubahan yang akan paling berdampak terhadap kualitas lulusan, kualitas dosen, dan kualitas kurikulum.

Delapan IKU tersebut antara lain lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, dan hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat.

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan menerima cenderamat Dekan FEB Unmul Dr. Zainal Abidin. Foto: Istimewa

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan menerima cenderamata Dekan FEB Unmul Dr. Zainal Abidin. Foto: Istimewa

Foto bersama Wakil Rektor universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Foto bersama Wakil Rektor universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Diterima Wakil Rektor Universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Diterima Wakil Rektor Universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Selain itu, termasuk program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta program studi berstandar internasional.

“Keberadaan Unmul patut diperhitungkan dalam tridharma perguruan tinggi, bukan hanya karena akreditasi, tapi juga banyak lulusannya yang sudah sukses bekerja di berbagai bidang,” tutur Dr. Ivan.

Hal itulah, lanjut Dr. Ivan, yang mendorong jajarannya untuk menjalin kerjasama dengan FEB Unmul.

Untuk itu, keduanya sepakat melakukan kerjasama, khususnya publikasi artikel bersama dan pertukaran dosen mengajar yang akan ditindaklanjuti dengan MoU (Nota Kesepahaman), PKS (Perjanjian Kerjasama), dan IA (Implementation Agreement).

Dalam kesempatan ini, rombongan disambut hangat oleh jajaran pimpinan FEB Unmul, antara lain Dekan Dr. Zainal Abidin, SE., MM, Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Tetra Hidayati, SE., M.Si, Wakil Dekan Bidang Umum Keuangan dan SDM Dwi Risma Deviyanti, SE.,M.Si., Ak., CA.

Kemudian Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Rian Hilmawan Ph.D, Ketua Program Studi S1 Manajemen Dr. Heni Rahayu, ST., MM dan Ketua Program Studi S1 Akuntansi Dr. Fibriyani Nur Khairin, SE., MSA.

Kunjungan di FEB Universitas Widyagama Samarinda

Selain itu, rombongan FEB Universitas Mulia juga berkunjung ke FEB Universitas Widyagama Samarinda.

Rombongan disambut hangat oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Perencanaan, Sistim Informasi, Kerjasama, Alumni dan Humas Dr. Suyanto, SE, M. Si, Wakil Dekan FEB Erni Setiawati, SE, ME, Kepala LPPM Afdal, S.Pd, M.Pd, dan Kepala Lembaga Kerja Sama Hardiansyah, SH, MH

Turut mendampingi Ketua Program Studi S1 Manajemen Dian Irma Aprianti, S.IP, MM, Ketua Program Studi S1 Akuntansi Siti Rohmah, SE, M.Ak, Sekretaris Prodi Akuntansi Agus Riyanto, SE, M.Ak dan Kepala TU FEB Eko Ravi Pratama, SE, MM.

“Kunjungan ini juga untuk melakukan kerjasama tridharma, fokusnya pada narasumber kewirausahaan, karena beberapa kali FEB Widyagama berhasil memenangkan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), selain itu juga kegiatan publikasi artikel bersama,” pungkas Dr. Ivan.

(SA/Kontributor)

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis foto bersama usai Sharing Session. Foto: Istimewa

UM – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Mada Aditia Wardhana berhasil menerima pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 yang diselenggarakan Ditjen Dikti. Atas keberhasilannya ini, Dr. Mada didapuk untuk sharing memberikan tips mendapatkan pendanaan kepada sesama dosen FEB lainnya, Kamis (13/6).

Sebelumnya, setidaknya lima orang dosen Universitas Mulia berhasil mendapatkan pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 Ditjen Dikti. Mereka adalah Dr. Mada Aditia dari Prodi S1 Manajemen FEB dan Deddy Kurniawan dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

Kemudian Kana Kurnia dari Prodi S1 Hukum Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK), Nishia Waya Meray dari Prodi S1 Farmasi FHK dan Tina Tri Wulansari dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

“Pak Mada diminta untuk Sharing Session Penulisan Artikel Ilmiah dengan teman-teman dosen lainnya, terutama Prodi S1 Manajemen dan S1 Akuntansi, hari Kamis (13/6) kemarin pukul 9.00 Wita sampai dengan 16.00 Wita,” tutur Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M.

Menurutnya, Sharing Session ini membahas bagaimana menulis artikel ilmiah dengan tepat.

“Diharapkan, dosen-dosen mendapatkan tips bagaimana membuat artikel yang bermutu dan akhirnya akan bisa mendapatkan hibah yang sering diadakan oleh Ristekdikti,” ujarnya.

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Proposal penelitian Dr. Mada yang berjudul Penguatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Industri Indonesia Melalui Workplace Learning berbasis KKNI, berhasil mendapatkan pendanaan untuk ruang lingkup Penelitian Dosen Pemula (PDP) Afirmasi.

Dalam Sharing Session ini, Dr. Mada menjelaskan proses atau alur sebuah penelitian. Dalam konsep meneliti harus sudah memiliki Roadmap penelitian sehingga akan memudahkan peneliti untuk penelitian berikutnya.

Diharapkan, terang Pudjiati, dengan adanya Sharing Session ini semakin banyak penelitian dosen FEB.

“Sehingga semakin banyak peluang untuk mengikuti hibah-hibah yang diadakan oleh Ristekdikti, dan yang lebih penting daripada itu, yaitu akan memenuhi standar kriteria penelitian bagi akreditasi Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)