Pelatihan Pemanfaatan AI untuk Bahan Ajar Guru. Foto: Humas

UM, Humas – Sabtu, 2 September 2023 Universitas Mulia bekerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang Wilayah Balikpapan telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelegence (AI) Untuk Pengembangan Bahan Ajar Guru . Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Eksekutif Pendidikan Yayasan Airlangga Balikpapan, Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dan Ketua IKA  – Universitas Negeri Malang Wilayah Balikpapan, Ibu Dra, Ririen Friedayati. Harapan bapak Agung Sakti Pribadi terhadap Kerjasama yang berjalan antara universitas mulia Balikpapan dan Ikatan alumni Universitas Negeri Malang dapat menciptakan sinergi dan saling melengkapi dalam Tri Dharma perguruan tinggi.

Tema yang disampaikan pada kegiatan pelatihan ini diterima dengan penuh antusias oleh seluruh peserta dan sangat diperlukan dalam pengembangan bahan ajar di Era teknologi masa kini .Pelatihan ini  Terdapat dua pemateri atau narasumber  yakni Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd (Praktisi Pendidikan sekaligus Kepala LSP dan Pengembangan Pendidikan Universitas Mulia) dan pemateri kedua oleh Mundzir, S.Kom., M.T (IT Manager dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Univ.Mulia) , Dalam implementasi pendidikan masa kini tidak lepas terhadap teknologi terutama dalam penyampaian materi bahan ajar banyak para guru dan dosen menggunakan fasilitas AI dan berbasis online . Murid -murid dan mahasiswa juga terbantu dengan media ajar yang inovatif dan mudah didapatkan. Selain itu pemateri berharap agar hasil dari kegiatan ini dapat diimplementasikan dalam pengembangan belajar mengajar dilingkungan sekolah dan perguruan tinggi masing-masing serta dapat menjadi bahan pengetahuan kepada peserta yang hadir dari lingkup Pendidikan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Zurich Balikpapan ini mendapatkan antusiasme yang besar dari  peserta  yang dihadiri oleh 33  institusi sekolah dan perguruan tinggi di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kab.PPU, Kab.Paser sangat beragam dan memiliki kesan yang baik terhadap kegiatan yang berlangsung salah satu nya adalah testimoni yang disampaikan oleh salah satu peserta yang mengikuti acara ini bahwa kegiatan yang diikuti sangat  inspiratif dan sangat bermanfaat sehingga akan  dipraktekan dalam membuat bahan ajar di sekolah masing-masing.

(WN/ Humas UM)

Narasumber BRIN Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si memberikan pelatihan bagaimana megnolah Ikan Tuna menjadi Nugget yang siap dijual. Foto: Nadya/Media Kreatif

Kesan Peserta Pelaku UMKM Mengikuti Pelatihan

UM – FEB Universitas Mulia dan Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada K/L Masyarakat dan UMKM BRIN menggelar pelatihan Pengolahan Ikan Laut untuk UMKM Balikpapan, Jumat (11/8). Narasumber BRIN Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si memberikan pelatihan bagaimana mengolah Ikan Tuna menjadi Nugget Ikan yang siap dijual.

“Bawang putih dihaluskan dagingnya dicampur maizena ada wortel dicampur. Kemudian ditambahkan bumbu sampai pemotongan, tapi kita tidak melakukan proses pemanggangan. Pemanggangan hanya dilakukan untuk di pabrik, biasanya di pabrik tertentu dilakukan proses pemanggangan,” kata Cecep kepada para peserta.

Hal ini disampaikan mengingat keterbatasan waktu dan kelengkapan sarana sehingga tidak semua materi yang dipresentasikan dapat dipraktekkan pengolahannya.

“Kalau kita kan nanti maunya langsung dimakan ya, langsung dicicipin. Jadi, setelah itu digoreng dan jadilah nugget ikan,” terangnya.

Nugget merupakan produk olahan daging berbentuk emulsi minyak di dalam air, seperti sosis dan bakso. Nugget dibuat dari daging giling yang diberi bumbu, dicampur bahan pengikat, dicetak menjadi bentuk tertentu, dikukus, dipotong, diselimuti putih telur dan dilumuri tepung roti.

Tampak di meja tersedia bahan-bahan seperti daging ikan, tepung maizena, tepung terigu, bawang putih, bawang bombay, garam, lada atau merica, pala, air es, wortel, putih telur dan tepung roti.

Proses pengolahan Ikan Tuna menjadi Nugget pun dimulai. Langkah-langkahnya mengikuti tahapan seperti yang dijelaskan pada layar slide. Pada tahap pengukusan, Cecep mengatakan waktu yang dibutuhkan cukup 40 menit. Hingga proses penggorengan dan siap untuk disantap.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono mendapat kesempatan mencicip Nugget Ikan. “Kegiatan ini dapat melahirkan berbagai ide menarik dalam pengolahan ikan laut. Seperti nugget tuna ini. Niatnya tadi saya mau incip saja, tapi ternyata habis 5 nugget,” tuturnya seraya tertawa.

Bahan-bahan untuk membuat Nugget Ikan Tuna. Foto: Nadya/Media Kreatif

Bahan-bahan untuk membuat Nugget Ikan Tuna. Foto: Nadya/Media Kreatif

Proses membuat Nugget Ikan Tuna. Foto: Tangkapan layar slide

Proses membuat Nugget Ikan Tuna. Foto: Tangkapan layar slide

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono mendapat kesempatan mencicip Nugget Ikan. "Saya cuma incip, tapi habis lima Nugget," tuturnya seraya tertawa.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono mendapat kesempatan mencicip Nugget Ikan. “… Niatnya tadi saya mau incip saja, tapi ternyata habis 5 nugget,,” tuturnya seraya tertawa.

Suryanti, salah seorang peserta pelaku usaha UMKM Fambi yang bergerak di bidang perikanan dan obat herbal di Kel. Sepinggan Balikpapan. Foto: Nadya/Media Kreatif

Suryanti, salah seorang peserta pelaku usaha UMKM Fambi yang bergerak di bidang perikanan dan obat herbal di Kel. Sepinggan Balikpapan. Foto: Nadya/Media Kreatif

Sementara itu, Suryanti, salah seorang peserta pelaku usaha UMKM yang bergerak di bidang perikanan dan olahan herbal sangat senang mengikuti pelatihan.

“Nama UMKM saya Fambi, berdiri sejak tahun 2017 yang lalu,” tuturnya kepada media ini. Ia sendiri mengaku memiliki akun media sosial di Instagram dan WhatsApp yang digunakannya untuk pemasaran.

“Jadi, kalau ada pelanggan yang order lewat online, ya saya layani, tapi sebelumnya harus sehari atau dua hari pesan lebih dulu, kalau kalau kapasitas pembeliannya banyak, ya itu saya harus pesan lebih dulu,” kata Suryanti.

Ia sendiri memutar modal sekitar 250 ribu per hari dengan keuntungan antara 200 ribu sampai dengan 300 ribu. “Sejak ada pandemi kemarin tuh memang agak berkurang, tapi tetep saja istiqomah, saya berapa saja saya terima,” tuturnya.

Dengan mengikuti pelatihan di Universitas Mulia, dirinya sangat bersyukur bisa ikut belajar mengembangkan minat dan ketertarikannya pada produk olahan ikan.

“Alhamdulillah, saya senang sekali, karena saya suka dengan olahan ikan. Kesan saya itu memang masyarakat ini memang harus banyak-banyak tahu tentang pengelolaan ikan, karena banyak ikan ya di sini, di pinggir laut,” tutur Ibu yang bekerja seorang diri ini.

“Jadi pintar-pintar kita mengolahnya bagaimana biar menambah omset ke kita sendiri gitu,” tambahnya.

“Harapan saya setelah ikut pelatihan ini, saya ingin menambah omset saya dengan olahan berbagai macam ikan seperti nugget, pengasapan, bakso ikan, seperti itu ke depan,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Foto bersama Wakil Rektor dan Instruktur BRIN serta peserta pelaku UMKM Balikpapan. Foto: Nadya/Media Kreatif

UM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia bersama dengan Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada K/L Masyarakat dan UMKM, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pelatihan untuk UMKM Balikpapan, Jumat (11/8). Pelatihan tentang Pengolahan Ikan Laut ini berlangsung sehari diikuti 30 peserta pelaku usaha UMKM.

Pada kesempatan ini, turut mendampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan perwakilan dosen FEB Nanda Narendra Muvano, S.E., M.M. Hadir perwakilan BRIN yakni Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si yang juga menjadi Instruktur Pelatihan, Ananda Prakoso, S.Kom dan Uci Sri Sundari, S.E., M.M.

“Jadi kita itu kan punya payung besarnya, punya MoU dengan BRIN. Kemudian MoU yang dijalankan lebih dulu saat ini adalah MoA (Memorandum of Agreement) atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi di BRIN dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, fokusnya adalah pengabdian masyarakat,” tutur Yusuf Wibisono.

Menurutnya, Universitas Mulia seperti menjadi kepanjangan tangan BRIN untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, khususnya untuk pembinaan atau pemberdayaan UMKM. Dengan kerja sama tersebut, lanjutnya, Universitas Mulia menjadi jembatan untuk mempertemukan BRIN dengan UMKM.

“Berikutnya, kita akan bergeser ke fakultas lain, misalkan, tadi sudah ada diskusi untuk kerjasama antara pusat riset di BRIN dengan Farmasi dan Teknologi Informasi. Itu porgram kita berikutnya,” tutur Yusuf Wibisono.

Sementara itu, Raden Cecep Erwan Andriansyah atau yang biasa dipanggil Pak Cecep, dalam sambutannya mengatakan bahwa hasil-hasil riset dam inovasi BRIN diupayakan tidak berhenti di laboratorium dan publikasi saja.

Serah terima cenderamata Universitas Mulia oleh Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Wakil Dekan FEB Nandha Narendra Muvano, dan perwakilan BRIN Raden Cecep Erwan Andriansyah dan Ananda Prakoso. Foto: Nadya/Media Kreatif

Serah terima cenderamata Universitas Mulia oleh Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Wakil Dosen FEB Nandha Narendra Muvano, dan perwakilan BRIN Raden Cecep Erwan Andriansyah dan Ananda Prakoso. Foto: Nadya/Media Kreatif

Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si dari BRIN saat memberikan pelatihan Pengolahan Ikan Laut untuk para pelaku usaha UMKM Balikpapan di Universitas Mulia, Jumat (11/8). Foto: Nadya/Media Kreatif

Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si dari BRIN saat memberikan pelatihan Pengolahan Ikan Laut untuk para pelaku usaha UMKM Balikpapan di Universitas Mulia, Jumat (11/8). Foto: Nadya/Media Kreatif

“Hasil-hasil tersebut perlu dilanjutkan dengan pemanfaatannya di ranah industri, masyarakat, UMKM, untuk menjawab tantangan Connecting Research and Industry, menjadi jembatan kesenjangan atau Bridging the Gap,” tutur Cecep.

Menurutnya, riset dan dan inovasi harus mampu memberikan solusi melalui identifikasi celah kesenjangan (gap), co-creating, dan sharing bagi permasalahan yang dihadapi industri maupun UMKM.

Pada kesempatan ini, Cepep memberikan pelatihan terkait Pengolahan Ikan Laut untuk 30 peserta pelaku usaha UMKM. Menurutnya, berdasarkan statistik, 75% hasil perikanan di Indonesia berasal dari perikanan laut. Sisanya, 25% dari perikanan air tawar.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 53% hasil perikanan dipasarkan dalam bentuk ikan segar. 9,8% diolah dalam bentuk beku dan kaleng, 27,2% diolah kering atau ikan asin.

“Nah, sisanya diolah dalam bentuk pindang, asap, dendeng, abon, dan lain-lain. 3,6% produk olahan untuk diekspor. Sisanya untuk pasar dalam negeri,” tutur Cepep.

Artinya, selain terkait teknologi pangan dan untuk meningkatkan nilai ekonomis, ada potensi lokal hasil perikanan untuk menjadi Diversifikasi Produk.

Diversifikasi produk hasil perikanan tersebut antara lain olahan ikan bisa menjadi abon ikan, dendeng ikan, bakso ikan, nugget, kerupuk, dan lain-lain selain pindang, ikan asap, dan ikan asin.

(SA/Puskomjar)

Foto bersama daring saat pembukaan Workshop Fundamental Data Sains kerjasama Universitas Mulia dan Universitas Gunadarma, Senin (3/7). Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Gunadarma menggelar Workshop Fundamental Data Sains untuk Dosen, 3 – 22 Juli 2023. Workshop yang digelar daring selama 9 hari atau 38 jam ini memanfaatkan mesin super komputer Nvidia DGX yang ada di Universitas Gunadarma.

Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T yang berhalangan hadir dan diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya workshop ini.

“Ini luar biasa dan sangat kami tunggu-tunggu. Mudah-mudahan ini menjadi rangkaian kerjasama yang saling memberi manfaat antara Universitas Gunadarma dengan Universitas Mulia,” tutur Yusuf Wibisono.

Yusuf Wibisono mengatakan, minat para dosen mengikuti workshop Data Sains ini cukup banyak. Tercatat 31 orang peserta terdaftar yang berasal dari lintas bidang dan program studi di Universitas Mulia, baik dari kampus Balikpapan dan Samarinda.

“Kami lihat, tidak semuanya datang dari background teknologi informasi. Tapi kami percaya bahwa tim instruktur Universitas Gunadarma sudah menyiapkan materi sedemikian rupa sehingga materi ini bisa diikuti oleh bidang ilmu apapun yang memang memiliki minat di bidang data sains,” terang Yusuf.

Foto bersama daring saat pembukaan Workshop Fundamental Data Sains kerjasama Universitas Mulia dan Universitas Gunadarma, Senin (3/7). Foto: Tangkapan layar

Foto bersama daring saat pembukaan Workshop Fundamental Data Sains kerjasama Universitas Mulia dan Universitas Gunadarma, Senin (3/7). Foto: Tangkapan layar

Dr. Detty Purnamasari instruktur Universitas Gunadarma pada Workshop Data Sains untuk Dosen. Foto: Tangkapan layar

Dr. Detty Purnamasari instruktur Universitas Gunadarma pada Workshop Data Sains untuk Dosen. Foto: Tangkapan layar

Jadwal Workshop selama 38 jam.

Jadwal Workshop selama 38 jam.

Lebih lanjut, Yusuf Wibisono mengatakan bahwa di era saat ini, Data Sains tidak lagi menjadi monopoli orang IT. “Di situ ada keilmuan Statistika, yang juga harus kuat Matematika dan lain-lain,” tuturnya.

Untuk itu, ia meminta para peserta untuk lebih serius dan berkomitmen mengikuti dan menyelesaikan Workshop hingga pertemuan akhir nanti. “Harus kita sadari bahwa teman-teman dari Gunadarma sudah meluangkan waktu yang luar biasa untuk memberikan kesempatan kita mengikuti workshop ini untuk mencoba super komputer yang super cerdas,” pesannya.

Senada dengan Yusuf Wibisono, Prof. Didin Mukodim, Wakil Rektor IV Universitas Gunadarma mengatakan bahwa salah satu wujud implementasi kerjasama kedua perguruan tinggi adalah terselenggaranya pelatihan data sains dengan super komputer ini.

“Mudah-mudahan kerjasama ini bermanfaat. Mudah-mudahan para dosen tidak berhenti belajar, karena tugas dosen itu tidak ada yang namanya berhenti belajar,” tutur Prof. Didin.

Prof. Didin juga mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhir pelaksanaan workshop dan diikuti seluruh peserta sampai selesai dan memperoleh hasil yang maksimal dan merasakan manfaat super komputer.

Lebih lanjut, Prof. Didin berharap usai pelaksanaan workshop dapat ditingkatkan dengan program-program lainnya. “Mungkin bisa di bidang intelijen, karena sekarang ini juga cukup banyak produk-produk yang dihasilkan pada saat pandemi ataupun saat-saat yang sekarang setelah kita memiliki super komputer ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, tampak hadir Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Wisnu Hera Pamungkas beserta dosen lainnya. Tampak juga dari Universitas Gunadarma Dr. I Made Wiryana bersama dosen dan instruktur lainnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi workshop selama dua jam oleh instruktur Dr Detty Purnamasari. Materi hari pertama meliputi perkenalan penggunaan sarana belajar e-learning, mesin super komputer NVidia DGX A100, instalasi perangkat lunak Anaconda dan Jupyter serta dasar pemrograman Python.

(SA/Puskomjar)

Peserta, instruktur dan panitia di hari kedua Pelatihan Digital Marketing (15/6). Foto: Media Kreatif

UM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Pelatihan Pengemasan Produk, Digital Marketing, dan Literasi Digital untuk pelaku UMKM di Balikpapan. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, bertempat di Aula Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, 14-16 Juni 2023.

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M mengatakan bahwa pelatihan digelar dalam rangka kerja sama dengan BRIN untuk pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Balikpapan.

“Sasaran yang diharapkan oleh FEB adalah memperkenalkan Universitas Mulia sebagai hub atau penghubung BRIN di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” tutur Ivan Armawan.

Selain itu, tambah Ivan, ia ingin memperkenalkan Tim UMKM FEB Universitas Mulia untuk membantu UMKM dalam meningkatkan potensi pelatihan yang dibimbing oleh tim BRIN yang sudah sangat profesional dan pengalaman di bidangnya.

“Kami berharap, ke depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis akan terjun ke masyarakat untuk memberikan bimbingan kepada UMKM dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kinerja UMKM,” harap Ivan.

Lebih lanjut, Ivan mengatakan, seluruh peserta berasal dari berbagai bisnis UMKM yang ada di Balikpapan dengan jumlah peserta 75 orang. “Kurang lebih 75 orang,” ungkapnya.

Salah seorang narasumber Literasi Digital dari BRIN presentasi materi. Foto: Media Kreatif

Salah seorang narasumber Aditya dengan materi Digital Marketing dari BRIN presentasi materi. Foto: Media Kreatif

Peserta, instruktur dan panitia di hari pertama Pelatihan Pengemasan Produk (14/6). Foto: Media Kreatif

Peserta, instruktur dan panitia di hari pertama Pelatihan Pengemasan Produk (14/6). Foto: Media Kreatif

Salah satu produk UMKM Balikpapan. Foto: Media Kreatif

Salah satu produk UMKM Balikpapan. Foto: Media Kreatif

Selama tiga hari berturut-turut, peserta mendapatkan pelatihan dengan narasumber sepenuhnya dari BRIN. Hari pertama (14/6), diisi dengan Pelatihan Pengemasan Produk oleh Mahargono.

Kemasan merupakan bagian terpenting dari produk UMKM lantaran mengangkat sebuah nilai untuk menarik minat pembeli. Tanpa kemasan yang menarik, sebuah produk tidak memberikan nilai tambah yang baik.

Kemasan, menurut BRIN, terbagi menjadi tiga bagian, yakni kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier. Kemasan primer adalah lapisan yang mengalami kontak langsung dengan produk seperti plastik dan kaleng.

Kemasan sekunder adalah lapisan yang melindungi kemasan primer seperti kardus. Sedangkan kemasan tersier adalah lapisan yang diperlukan untuk memudahkan distribusi produk ke daerah pemasaran.

Hari kedua (15/6), pelatihan diisi oleh Aditya dengan materi Digital Marketing yang merupakan bentuk pemasaran menggunakan banyak elemen seperti e-commerce, pemasaran Internet, pemasaran seluler dan segala hal yang terkait teknologi digital.

Aktivitas pemasaran digital yang dilakukan pelaku UMKM bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Saat ini, banyak pelaku pemasaran digital cukup terampil memanfaatkan media seperti website, media sosial, aplikasi mobile, online video, email dan blog dan perangkat digital lainnya.

Dan hari ketiga, (16/6), pelatihan diisi oleh Raymon dengan materi Literasi Digital. Banyaknya data dan informasi yang beredar di Internet saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM dari berbagai macam bisnis untuk memanfaatkannya menjadi pengetahuan yang berharga bagi perkembangan bisnisnya.

Menurut BRIN, setidaknya terdapat empat pilar literasi digital, yaitu keamanan, kecakapan, budaya dan etika. Di era informasi yang begitu cepat, data dan informasi datang membanjir dan mengalir sangat cepat sehingga apabila terlewat begitu saja akan kehilangan substansinya.

(SA/Puskomjar)

Dr. rer. nat. I Made Wiryana dosen Universitas Gunadarma saat memaparkan materi tentang Kecerdasan Artifisial sebagai Pengungkit Industri Nasional, Kamis (14/4/2023). Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Gunadarma menyelenggarakan gelar wicara atau Talk Show tentang Artificial Intelligence (AI) sebagai Pengungkit Industri Nasional. Acara ini digelar dari Zoom Meeting dan dibuka oleh Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T dan Rektor Universitas Gunadarma Prof. ES Margianti, Kamis (14/4).

Tampil sebagai narasumber Dr.-Ing. Muhammad Fauzan Amir dari SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), Arrent Ong dari PT. Epsindo NVidia Partner, dan Dr. rer. nat. I Made Wiryana selaku dosen Universitas Gunadarma serta Dr. Astie Darmayanti sebagai moderator.

Dr. Rusli dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama antara Universitas Gunadarma dengan Universitas Mulia tahun 2022 yang lalu.

“Jadi, acara ini memang hasil tindak lanjut komunikasi sebelumnya sehingga pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kembali dan salam hormat. Jadi, acara ini memang saya harapkan,” tutur Dr. Rusli.

Dr. Rusli menuturkan, dalam pembicaraan sebelumnya akan ada pelatihan tetang Super Komputer untuk tenaga dosen Universitas Mulia. “Tapi tampaknya perlu semacam kenalan dulu tentang teori-teori yang berhubungan yang bisa diaplikasikan dengan super komputer,” ungkap Dr. Rusli.

Dari pembicaraan dengan Prof. Budi, lanjut Dr. Rusli, beberapa topik yang mungkin akan disampaikan adalah topik pertama tentang gelar wicara terkait AI dan diikuti mahasiswa dan dosen.

“Taruhlah ini adalah sebagai acara awal atau Trigger yang akan ada lagi topik-topik berikutnya, paling tidak memberikan bekal bagi kami Universitas Mulia sebelum bisa menerima pelatihan tentang super komputer,” tutur Dr. Rusli.

Sementara itu, Prof. ES Margianti secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Mulia beserta jajaran dan civitas akademika atas kesediaannya menerima Universitas Gunadarma sebagai Mitra. “Dan (kerja sama) ini juga harus kita isi dengan hal-hal lain yang ke depannya bisa bermanfaat,” tutur Prof. Margianti.

Menurut Prof. Margianti, saat ini berbagai keterbatasan di berbagai bidang dapat diatasi dengan perkembangan teknologi, termasuk kehadiran teknologi AI yang bervariasi dan digunakan untuk membantu manusia meningkatkan produktivitas. “Marilah kita bersama-sama melihat sisi positif dari implementasi AI,” ajak Prof. Margianti.

“Para narasumber nanti akan dapat memberikan informasi ataupun mencerahkan kita semua mengenai seberapa jauh AI dapat digunakan sebagai pengungkit ataupun mendorong ataupun mengembangkan industri nasional,” tutur Prof. Margianti.

Prof. Margianti juga mengucapkan terima kasih atas semua partisipasi yang ada atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Acara kemudian diikuti dengan paparan narasumber bincang-bincang dan tanya jawab yang berjalan penuh hingga dua jam.

(SA/Puskomjar)

Kegiatan Bakti Ilmiah perawat RS Pertamina Balikpapan dalam rangka HUT ke-49 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Universitas Mulia, Rabu (8/3). Foto: Istimewa

UM – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Komisariat Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) menggelar Bakti Ilmiah sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Manajemen Stres dengan Metode Self Hypnosis untuk mahasiswa Universitas Mulia. Sosialisasi berlangsung di Ruang Eksekutif White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Rabu (8/3).

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh PPNI RSPB dengan melibatkan civitas Universitas Mulia.

“Penanganan pertolongan pertama merupakan ilmu yang sangat penting, meskipun ya kita berharap tidak sampai harus menggunakan karena kita inginkan orang-orang di sekeliling kita selalu dalam kondisi sehat,“ tutur Wisnu Hera.

Dengan pelaksanaan kegiatan ini, Wisnu berharap kedua belah pihak dapat meningkatkan kerja sama secara berkelanjutan. “Semoga kerja sama ini dapat berjalan baik sehingga bisa ada kegiatan-kegiatan lain yang berkelanjutan,” harapnya.

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas, STP., M.Eng memberikan cenderamata kepada Ketua PPNI Komisariat RSPB Doni Tibawanto. Foto: Fian/Media Kreatif

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas, STP., M.Eng memberikan cenderamata kepada Ketua PPNI Komisariat RSPB Doni Tribawanto. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Mahasiswa, dosen, dan panitia perawat yang tergabung dalam PPNI RS Pertamina Balikpapan. Foto: Fian/Media Kreatif

Mahasiswa, dosen, dan panitia perawat yang tergabung dalam PPNI RS Pertamina Balikpapan. Foto: Fian/Media Kreatif

Sementara itu, dihubungi media ini, Ketua Dewan Pimpinan (DPK) PPNI Komisariat RSPB Doni Tribawanto, S.Kep., Ns mengatakan bakti sosial digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 PPNI, pada 17 Maret mendatang.

Kegiatan yang diikuti sekira 50 orang mahasiswa Universitas Mulia dan 23 orang panitia perawat RSPB ini berlangsung mulai pukul 8.00 – 12.00 WITA. Dengan bakti sosial ini, Doni berharap menjelang masuk bulan Ramadan yang akan segera tiba, permasalahan terkait BHD dan stres menjadi berkurang.

“Ada dua materi yang disosialisasikan, yang pertama kegiatan bakti sosial dengan melakukan kegiatan kegawatdaruratan pertolongan pertama, yaitu bantuan hidup dasar, dan kegiatan yang kedua manajemen stress,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, sasaran yang dituju adalah para mahasiswa dan civitas universitas. “Jadi kan kebanyakan dari mahasiswa-mahasiswa, kalau sudah banyak kegiatan-kegiatan atau perkuliahan otomatis mengalami stress, termasuk dosen juga kan,” ungkapnya.

Dengan mengetahui bagaimana melakukan penanganan yang tepat secara mandiri, Doni berharap tingkat stres di kalangan mahasiswa menjadi berkurang.

Dalam sosialisasi, peserta diberikan pelatihan bagaimana mengatasi stres secara mandiri. “Apabila kita dalam keadaan stres, kita bisa mengendalikan diri kita sendiri, apabila menimbulkan gejala ini, maka harus begini, supaya tidak terjadi stres yang berlebih dan otomatis kembali ke posisi yang normal,” tutur Doni.

“Kedua, melalui terapi-terapi pengobatan yang sekiranya ada yang mengalami nyeri yang hebat, berarti butuh bantuan obat-obatan sehingga stres bisa berkurang,” tuturnya.

Doni menambahkan, dengan kegiatan tersebut dirinya berharap dapat dilaksanakan kegiatan serupa di waktu mendatang.

“Sebenarnya ada program kerja di PPNI yang salah satunya ya bakti sosial ini. Diharapkan, kegiatan ini bukan cukup sekali ini saja, siapa tahu di lain waktu kita bisa mengadakan kembali, mungkin dengan dosen atau yang lainnya,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Direktur DPMAI Universitas Surabaya Gunawan saat sesi diskusi Sharing Knowledge seputar penjaminan mutu dengan LPMI Universitas Mulia, Selasa (21/2). Foto: Zoom

UM – Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Universitas Mulia bekerja sama dengan Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal (DPMAI) Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar diskusi Knowledge Sharing seputar penjaminan mutu perguruan tinggi. Kegiatan ini berlangsung daring antar kedua belah pihak, Selasa (21/2) yang lalu.

Dalam pertemuan ini, turut menyambut Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T., Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala LPMI Siti Rahmayuni, S.E., M.M dan staf, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan FEB Dr. Ivan Aramawan beserta dosen lainnya.

Dari Ubaya tampak hadir Direktur DPMAI Gunawan, S.Sc., MBA, Ph.D, Manajer Audit Internal Monitoring dan Evaluasi Yenny Sugiarti, SE, M.Ak., QIA, Manajer MPBM Dina Natalia Prayogo, Manajer Pengembangan dan Penerapan Standar (PPS) Audia Ratnasari, S.Psi., M.M, dan Staf Administrasi Suryani Ika Putri, SE.

Yusuf Wibisono mengatakan pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah dijalin antara Universitas Mulia dengan Universitas Surabaya, awal Februari lalu.

“Sebagaimana disampaikan oleh Pak Rektor, konferensi kedua kita ini karena sebelumnya sudah konferensi dengan Fakultas Farmasi dan dilanjutkan dengan diskusi dengan Prodi Farmasi. Nah, agenda kita kali ini berdiskusi tentang penjaminan mutu,” tutur Yusuf Wibisono.

Dengan diskusi, Yusuf Wibisono berharap ada masukan pemikiran bagi LPMI Universitas Mulia untuk rencana tindak lanjut ke depan.

turut menyambut Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T., Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala LPMI Siti Rahmayuni, S.E., M.M dan staf, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan FEB Dr. Ivan Aramawan beserta dosen lainnya. Foto: Zoom

turut menyambut Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T., Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala LPMI Siti Rahmayuni, S.E., M.M dan staf, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan FEB Dr. Ivan Aramawan beserta dosen lainnya. Foto: Zoom

Dalam paparannya, Gunawan bersama jajaran DPMAI Ubaya memperkenalkan sekilas tentang Universitas Surabaya, mulai dari perkembangannya sampai dengan saat ini dengan capaian Program Studi Terakreditasi Baik Sekali, Unggul, hingga Akreditasi Internasional.

“Jadi, Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal ada di sebelah kotak yang paling kiri. Kami report langsung kepada Rektor. Jadi, di tingkat pimpinan universitas kami ada Rektor dan empat orang Wakil Rektor,” tutur Audia Ratnasari saat menerangkan Struktur Organisasi.

DPMAI sendiri berdiri sejak 2005 dengan nama Quality of Assurance (QA). Kemudian mulai 2012 terbentuk DPMAI hingga saat ini. Beberapa aktivitas DPMAI antara lain Pengembangan dan Penerapan Standar, Audit Internal dan Monitoring dan Evaluasi Internal serta Manajemen Perubahan dan Budaya Mutu.

Menurut Gunawan, di tiap Fakultas dan Program Studi dibentuk Tim Penjaminan Mutu (TPM) yang bertindak sebagai mitra pimpinan Fakultas, dan TPM Program Studi bertindak sebagai mitra pimpinan Prodi.

“Umumnya, TPM di tingkat Fakultas itu sebagai pimpinan, bisa dari Wakil Dekan dan Manajer Admin Fakultas. Sedangkan TPM Prodi dijabat Kaprodi,” tutur Gunawan.

Beberapa tugas dan tanggung jawab TPM, lanjut Gunawan, antara lain membuat dan memperbarui dokumen SPMI Fakultas dan Prodi, membantu Fakultas dan Prodi dalam menjalankan SPMI dengan prinsip PPEPP, dan memastikan ketersediaan bukti pelaksanaan SPMI dengan prinsip PPEPP.

Selain itu, tugas dan tanggung jawab lainnya adalah membantu Fakultas dan Prodi dalam melaksanakan evaluasi diagnostik untuk mengetahui hambatan dan evaluasi formatif untuk mengoptimalkan pelaksanaan dalam penerapan SPMI. Membuat laporan capaian pelaksanaan SPMI, dan memotivasi Fakultas dan Prodi meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan SPMI yang bersifat terbuka.

TPM Fakultas dan TPM Prodi selalu berkoordinasi dengan DPMAI dalam pelaksanaan penerapan SPMI. Di akhir pelaksanaan SPMI, Gunawan menyebutkan juga dilakukan Pengukuran Kepuasan, baik Kepuasan Stakeholder setiap Semester berdasarkan Kriteria Akreditasi, kemudian Kepuasan Pelanggan, SIP online setelah UTS dan UAS serta mengelola Keluhan (Komplain) dan Saran.

Dalam paparannya, DPMAI Ubaya juga menjelaskan bagaimana mengelola pengembangan dan penerapan SPMI ke dalam Sistem Informasi Penjaminan Mutu yang terintegrasi dengan sistem lainnya.

Dengan sistem informasi tersebut, Audia Ratnasari menerangkan bagaimana menyusunnya dengan melakukan review seluruh dokumen, baik di tingkat unit hingga disetujui pimpinan unitnya. “Kemudian dicek oleh Direktorat Sumber Daya Manusia, jika sudah oke masuk ke DPMAI, kemudian ke Wakil Rektor atau Rektor sesuai unit kewenangannya dan diterbitkan,” terangnya.

Di akhir sesi diskusi, Gunawan mengatakan bahwa dengan adanya sistem informasi yang terintegrasi bukan berarti akan membuat lebih santai dibanding sebelumnya.

“Secara prinsip, bahwa kami pun juga ada sistem, bukan berarti lebih santai, tidak. Tetapi lebih keras ya. Jadi, kalau Universitas Mulia mau membangun sistem informasi, berarti nantinya akan bekerja lebih keras lagi,” tuturnya.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala LPMI Universitas Mulia Siti Rahmayuni, S.E., M.M mengatakan bahwa diskusi tersebut memberikan wawasan bagi dirinya dalam mengembangkan dan meningkatkan sistem penjaminan mutu.

“Dengan diskusi ini, mudah-mudahan dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan serta praktik-praktik yang efektif dalam meningkatkan kualitas standar pada Pengukuran dan Evaluasi Kinerja, yang akan memudahkan dalam pelaksanaan PPEPP di Universitas Mulia,” tutupnya.

(SA/Puskomjar)

Delegasi dari Fakultas Farmasi Universitas Surabaya saat beraudiensi dengan Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan FHK dan Prodi Farmasi Universitas Mulia, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

UM – Dalam rangka tindak lanjut kerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) sebelumnya, Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Program Studi Farmasi Universitas Mulia dan Fakultas Farmasi Ubaya melakukan pertemuan daring menjajaki isi Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau Memorandum of Agreement (MoA), Selasa (7/2).

Dalam pertemuan daring ini, tampak hadir Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, S.Sos., M.M serta perwakilan Prodi Farmasi di ruang kerja Rektor.

Ditemui di ruang kerjanya, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T mengatakan bahwa kerja sama dengan Universitas Surabaya perlu dilakukan dalam rangka Benchmarking atau tolok ukur kemajuan perguruan tinggi.

“Selama ini kan kita berkeinginan untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan lebih maju. Nah, apa indikatornya? Untuk itulah, kita perlu Benchmarking dengan perguruan tinggi yang lebih maju dan sudah memiliki pengalaman,” tutur Dr. Rusli.

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, dan Ketua Prodi Farmasi saat beraudiensi secara daring dengan delegasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, dan Ketua Prodi Farmasi saat beraudiensi secara daring dengan delegasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

Dr. Rusli mengatakan bahwa dirinya telah mengenal Ubaya sejak lama dan pernah menjadi dosen di beberapa Program Studi di Ubaya. “Saya dulu pernah sebagai dosen di Teknik Industri dengan Pak Benny Lianto Rektor Ubaya sekarang. Jadi sudah cukup mengenal dekat,” ungkapnya.

Mengingat pengalaman dan kedekatan itulah, Dr. Rusli cukup percaya Ubaya akan menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik dan menjadi teman belajar. Selain penjajakan dengan Prodi Farmasi Ubaya, Dr. Rusli mengatakan ke depan masih akan melakukan pertemuan daring dengan tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Ubaya, Prodi Hukum, Ekonomi, dan Teknik Informatika.

Adapun poin rencana kerja sama meliputi apa yang ada pada 9 Kriteria Standar Akreditasi Perguruan Tinggi, yakni visi, misi, tujuan dan sasaran; tata pamong, tata kelola dan kerja sama, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta luaran dan capaian tridarma.

“Kira-kira bulan Maret, kita perlu berkunjung ke sana melakukan studi banding, melihat beberapa indikator dan capaian yang telah berhasil diraih. Ini penting agar kita memiliki gambaran apa yang hendak kita capai di masa yang akan datang,” tuturnya.

Dikutip dari ubaya.ac.id, Ubaya berdiri sejak 1968 oleh Yayasan Universitas Trisakti Surabaya yang didirikan oleh tokoh-tokoh masyarakat, pendidik, pengusaha dan pemerintah, atas perintah Pepelrada (Penguasa Pelaksana Perang Daerah) Jawa Timur untuk menampung para mahasiswa dan dosen serta karyawan eks Universitas Res Publica Surabaya.

Saat ini Ubaya memperoleh Akreditasi Unggul Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Fakultas Farmasi juga berhasil memperoleh sertifikasi Internasional dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) pada tahun 2019, disusul sertifikasi internasional dari ACPE (Accreditation Council for Pharmacy Education) pada tahun yang sama.

“Saya ingin nanti kerja sama bukan antar Fakultas, tetapi semua atas nama Universitas. Jadi kita bisa belajar untuk meningkatkan kualitas yang lebih maju,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Rektor Universitas Surabaya Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T menandatangani dokumen Kesepakatan Bersama di Ubaya Library, Jalan Raya Tenggilis Mejoyo No.72, Kali Rungkut, Surabaya, Rabu (1/2/2023). Foto: Istimewa

UM – Universitas Mulia menjalin kerja sama Tridarma Perguruan Tinggi dengan Universitas Surabaya. Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Rektor Universitas Surabaya Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T menandatangani dokumen Kesepakatan Bersama, bertempat di Ubaya Library, Jalan Raya Tenggilis Mejoyo No.72, Kali Rungkut, Surabaya, Rabu (1/2/2023).

“Kita menjalin kerja sama dengan Ubaya dalam rangka Benchmarking Program Studi kita dengan Fakultas Hukum, Farmasi, Ekonomi, dan Teknik Informatika yang ada di Universitas Surabaya,” tutur Rektor M Rusli melalui pesan WhatsApp.

Menurut Rektor, dalam waktu dekat kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan lebih lanjut dalam jaringan (daring) antar pimpinan Fakultas. “Termasuk membahas SPMI-nya,” tuturnya. Rektor menambahkan, selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan studi banding di antara keduanya.

SPMI atau Sistem Penjaminan Mutu Internal membahas terkait kegiatan penjaminan mutu pendidikan tinggi secara otonomi perguruan tinggi. SPMI diperlukan untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara terencana dan berkelanjutan.

Pada pertengahan Februari 2023 mendatang, Dr. Rusli mengatakan bahwa Rektor Universitas Surabaya Dr. Benny Lianto direncanakan akan berkunjung ke Universitas Mulia.

Sementara itu, Kesepakatan Bersama antara kedua perguruan tinggi bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi dengan prinsip yang saling menguntungkan.

Selain itu, kedua perguruan tinggi bertujuan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya yang dimiliki masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Adapun ruang lingkup Kesepakatan Bersama meliputi bidang pendidikan, bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan bidang lainnya yang telah disepakati kedua perguruan tinggi.

(SA/Puskomjar)