Humas Universitas Mulia, 10 Juli 2025— Universitas Mulia melalui Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) mendorong perluasan akses dan pemerataan teknologi kecerdasan buatan (AI) di wilayah Indonesia Timur, khususnya Kalimantan. Langkah ini terwujud melalui kolaborasi strategis dengan NVIDIA Indonesia, pemain global teknologi AI, serta Bitracom Informatika sebagai mitra lokal.

Dekan FIKOM, Bapak Djumadi, S.Kom., M.Kom., memaknai kemitraan tersebut sebagai strategi berani untuk menjembatani kesenjangan digital antara pusat dan daerah. Menurutnya, kehadiran NVIDIA dan Bitracom menjadi pintu masuk penting agar teknologi AI tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, tetapi juga menjangkau institusi pendidikan yang memiliki semangat untuk maju bersama.

Urgensi kolaborasi ini lahir dari kesadaran bahwa transformasi digital, khususnya AI, tidak dapat lagi ditunda. Bagi FIKOM UM, menggandeng mitra sekelas NVIDIA bukan sekadar kebanggaan, melainkan kebutuhan agar universitas dapat berperan sebagai pusat distribusi kompetensi digital yang kredibel di tingkat global.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga kontributor di dalamnya,” jelasnya.

Dalam kegiatan sosialisasi teknologi AI yang telah dilaksanakan, Djumadi menekankan pentingnya perubahan paradigma di kalangan sivitas akademika. Menurutnya, AI bukan hanya alat bantu, tetapi juga sistem kecerdasan yang menuntut pola pikir adaptif dan keberanian untuk bereksperimen. Hal ini sejalan dengan dorongan agar dosen dan mahasiswa tidak berhenti pada literasi teknologi semata, melainkan juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Optimisme juga terlihat pada kesiapan mahasiswa dan dosen Universitas Mulia dalam mengadopsi teknologi AI. Djumadi menilai antusiasme mahasiswa FIKOM terhadap teknologi baru cukup tinggi. Sementara itu, para dosen terus meningkatkan kapasitas melalui pelatihan, sertifikasi, dan riset kolaboratif. Dukungan ekosistem dan infrastruktur menjadi hal yang akan terus diperkuat melalui kolaborasi ini.

Ke depan, berbagai rencana tindak lanjut telah disiapkan. FIKOM UM akan menginisiasi seminar AI, membangun AI Sandbox Lab berbasis proyek di website fakultas, serta menjajaki program magang virtual bersama NVIDIA. Selain itu, akses ke sumber daya GPU dan peluang inkubasi startup berbasis AI untuk menjawab persoalan lokal seperti pertanian, perikanan, dan kebencanaan juga tengah dipersiapkan.

Meskipun demikian, Djumadi mengakui masih ada tantangan yang dihadapi perguruan tinggi daerah, mulai dari keterbatasan akses teknologi mutakhir, literasi digital yang belum merata, hingga kebutuhan kemitraan strategis yang berkelanjutan. Ia menilai sinergi dengan industri global seperti NVIDIA adalah salah satu cara efektif untuk melompati hambatan tersebut.

Untuk memastikan manfaat kolaborasi dapat dirasakan lintas program studi, FIKOM UM berkomitmen mengintegrasikan materi AI ke dalam kurikulum di berbagai prodi, mulai dari Informatika, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, hingga Desain Komunikasi Visual. Model pembelajaran berbasis proyek lintas disiplin akan dioptimalkan agar mahasiswa memiliki pengalaman nyata dalam memanfaatkan AI untuk memecahkan masalah riil.

Di akhir pernyataannya, Djumadi berpesan kepada generasi muda untuk tidak ragu terjun ke dunia AI. Menurutnya, AI bukan ranah eksklusif, melainkan ruang terbuka bagi siapa saja yang memiliki rasa ingin tahu dan keberanian bereksperimen.

“Keberanian bereksperimen dan kecepatan belajar jauh lebih penting daripada sekadar nilai akademik,” ujarnya.

Saat ini Universitas Mulia juga tengah menjajaki peluang kerja sama lebih luas, termasuk pengembangan laboratorium berbasis GPU, integrasi sertifikasi industri AI, serta dukungan komputasi awan bagi riset mahasiswa. Djumadi berharap Universitas Mulia dapat berperan sebagai sentra pertumbuhan talenta AI di Indonesia Timur, sekaligus penggerak inovasi digital yang inklusif dan aplikatif.

Humas UM (YMN)

 

Humas Universitas Mulia, 7 Juli 2025 — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan perguruan tinggi swasta se-Kalimantan Timur untuk mendukung pelaksanaan Program Gratis Pol, yaitu program biaya pendidikan yang benar-benar gratis 100% bagi seluruh anak-anak Kalimantan Timur.

Dalam pidatonya, Gubernur Kalimantan Timur menegaskan bahwa program Gratis Pol akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025—2026 dengan sasaran utama mahasiswa baru, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Semua biaya pendaftaran dan penerimaan mahasiswa baru ditanggung penuh oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Untuk mahasiswa semester dua sampai delapan, insyaallah kalau tidak ada halangan, di APBD Murni 2026 nanti semuanya akan kita tanggung biaya UKT-nya,” ujar Gubernur.

Ia juga meminta agar program ini segera disosialisasikan kepada para intelektual muda di Kalimantan Timur agar berjalan lancar, terbuka, dan inklusif tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, agama, ras, bahasa, maupun budaya.

Kuota Berdasarkan Tahun Lalu

Dalam pidato tersebut, Gubernur menjelaskan bahwa basis data penerima Gratis Pol diambil berdasarkan jumlah mahasiswa baru pada tahun ajaran sebelumnya, dengan penambahan kuota maksimal 10 persen dari angka tersebut. Misalnya, jika penerimaan mahasiswa baru pada tahun lalu berjumlah 1.000 orang, maka tahun ini maksimal menjadi 1.100 orang.

Bantuan UKT untuk Semua Prodi

Untuk pembiayaan UKT, pemerintah menetapkan bahwa semua program studi akan diberikan bantuan minimum Rp5 juta per mahasiswa. Sementara khusus untuk mahasiswa kedokteran, pemerintah menetapkan batas bantuan maksimal Rp15 juta per mahasiswa, sesuai dengan program studi yang diambil. Kekurangan biaya di atas batas tersebut menjadi tanggung jawab mahasiswa baru.

Sinergi Pendidikan

Gubernur menegaskan bahwa program Gratis Pol merupakan bukti komitmen nyata pemerintah, bukan sekadar wacana atau janji politik. Pemprov bersama perguruan tinggi dan masyarakat berupaya membangun sumber daya manusia Kalimantan Timur agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Selain menjalin kerja sama dengan universitas nasional, pemerintah juga merencanakan pembukaan kerja sama dengan perguruan tinggi internasional. Ke depan, sistem pengajaran akan diarahkan dengan mendatangkan tenaga pengajar dari kampus-kampus unggulan ke Kalimantan Timur, sehingga mahasiswa tidak perlu lagi belajar ke luar daerah atau ke luar negeri.

“Kami percaya ini bukan sekadar biaya, tetapi investasi terbesar. Kalau ingin hasil cepat, cukup di pertanian. Tapi kalau ingin hasil 100 hingga 1.000 tahun, investasilah di pendidikan,” kata Gubernur.

Di akhir pidato, Gubernur menegaskan bahwa Kalimantan Timur harus segera bertransformasi dari mengandalkan sumber daya alam menjadi kekuatan sumber daya manusia. Ia optimistis lima hingga sepuluh tahun mendatang, Kalimantan Timur dapat menjadi salah satu daerah terdepan dalam pengembangan SDM di Indonesia.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 30 Mei 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia terus memperluas jaringan kerja sama dengan dunia industri dalam rangka memperkuat relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata di lapangan. Terbaru, FEB resmi menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Hotel Platinum Balikpapan.

Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) sebelumnya antara Universitas Mulia dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). “Kemitraan dengan PHRI menjadi langkah implementatif dari kerja sama strategis dengan APINDO, khususnya pada sektor pariwisata dan perhotelan yang kini tengah bertumbuh pesat di Kalimantan Timur,” ujarnya melalui wawancara daring bersama tim Humas Universitas Mulia, Rabu (29/5/2025).

Dr. Ivan menambahkan, kerja sama ini tidak hanya bersifat simbolik, melainkan diarahkan pada program-program konkret seperti pengembangan kurikulum berbasis industri, pelatihan kompetensi, program magang mahasiswa, hingga penyaluran alumni ke dunia kerja.

“Kami ingin memastikan bahwa lulusan FEB tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap pakai di lapangan,” tegasnya.

Kerja sama ini juga membuka peluang pembentukan Program Studi Bisnis Pariwisata di masa depan. Menurut Dr. Ivan, kebutuhan akan SDM unggul di bidang ini akan semakin meningkat seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur.

“Sektor pariwisata akan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi kawasan penyangga IKN. FEB Universitas Mulia harus mengambil peran strategis dalam menyiapkan SDM yang kompeten dan adaptif,” jelasnya.

Di sisi lain, kerja sama ini juga akan memperkuat jejaring profesional dosen melalui pelatihan dan kolaborasi bersama pelaku industri. “Kami sedang merancang skema kolaboratif yang memungkinkan dosen untuk mendapatkan pengalaman praktis dan insight langsung dari industri, sekaligus memperkaya proses pembelajaran di kelas,” kata Dr. Ivan.

Dalam jangka pendek, mahasiswa FEB berpeluang untuk magang sesuai kebutuhan dan syarat yang ditentukan.

“Kami ingin mahasiswa merasakan atmosfer kerja profesional sejak dini, sekaligus membangun jejaring yang bermanfaat untuk karier mereka setelah lulus,” tambahnya.

Lebih jauh, Dr. Ivan menekankan pentingnya kolaborasi yang berkelanjutan dan berbasis pada kebutuhan nyata.

“FEB tidak hanya ingin menjadi lembaga akademik yang unggul, tetapi juga menjadi mitra industri yang relevan dan responsif terhadap dinamika dunia usaha,” pungkasnya.

Kerja sama dengan PHRI Balikpapan menjadi tonggak penting bagi FEB Universitas Mulia dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang terintegrasi dengan dunia industri. Dengan semangat kolaboratif dan orientasi pada masa depan, FEB terus berupaya menjadikan kampus sebagai pusat keunggulan dalam pendidikan ekonomi dan bisnis yang berbasis kebutuhan riil masyarakat dan dunia kerja.

Humas UM (YMN)

Murtasiyah bersama para mahasiswa UWGM Samarinda dalam program pertukaran dosen mengajar kerjasama FEB Universitas Mulia dengan FEB UWGM. Foto: Istimewa

Ukir Kisah Sukses Akademik dan Keluarga Mendunia

UM – Senyum hangat tak lepas dari wajah Murtasiyah (50) saat berbagi pengalamannya. Dosen tetap Program Studi S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia, ini baru saja menuntaskan menjadi dosen tamu dalam program pertukaran mengajar dengan Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda, Kamis, 22 Mei lalu.

Sebuah misi akademik yang berkesan, perjalanan singkat yang tak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menebar inspirasi.

Pagi itu, Murtasiyah bersama rombongan dosen Universitas Mulia lainnya memulai perjalanan darat dari Balikpapan menuju Samarinda.

“Kami berangkat sekitar pukul 7.30 WITA naik mobil. Seru sekali, karena bisa berbagi cerita dan antusiasme sepanjang perjalanan,” kenangnya. Tanpa menginap, semangat untuk berbagi ilmu menjadi bahan bakar utama.

Setibanya di kampus UWGM Samarinda, Ia langsung menuju ruang kelas Prodi S1 Manajemen. Di sana, mahasiswa semester empat telah menantinya, siap menyerap ilmu mata kuliah Perilaku Organisasi.

Dengan mengenakan jas almamater merah marun kebanggaan Universitas Mulia, ia berhadapan dengan para mahasiswa yang gagah dan cantik berbalut jas almamater biru khas UWGM. Selama kurang lebih 1 hingga 1,5 jam, suasana kelas terasa begitu hidup.

Murtasiyah bersama para mahasiswa perempuan. Foto: Istimewa

Murtasiyah bersama para mahasiswa perempuan. Foto: Istimewa

Murtasiyah bersama para mahasiswa. Foto: Istimewa

Murtasiyah bersama para mahasiswa. Foto: Istimewa

“Sungguh pengalaman yang luar biasa mengajar di UWGM Samarinda. Respon mahasiswa terhadap perkuliahan saya sangat bagus,” ujar Murtasiyah.

Menurutnya, mereka interaktif, ceria, dan begitu antusias menjawab setiap pertanyaan. Kesantunan mereka juga sangat menyentuh hati. Murtasiyah seolah kembali merasakan energi positif di kelas tersebut.

Dalam pertemuan kelas itu, materi yang ia sampaikan adalah materi yang biasa ia ajarkan di Universitas Mulia, menunjukkan standar kualitas yang terjaga. Lebih dari sekadar transfer ilmu, pengalamannya ini memberikan perspektif baru.

“Bagi saya pribadi, ini menambah khazanah pengalaman mengajar. Saya bisa melihat langsung atmosfer akademik dan lingkungan di universitas lain,” ujarnya.

Hal ini menjadi masukan berharga. Bukan saja untuk dirinya, tetapi juga untuk Kaprodi yang turut mendampinginya.

“Sangat bagus untuk pengembangan lingkungan kampus kita ke depannya, belajar dari suasana positif di universitas tersebut,” tambahnya, dengan semangat.

Di balik dedikasinya sebagai seorang pendidik, Murtasiyah adalah sosok perempuan tangguh dengan perjalanan hidup yang menginspirasi.

Lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Trunojoyo, Madura, Jawa Timur pada tahun 1997 ini tidak pernah berhenti belajar. Ia melanjutkan studinya dan meraih gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang pada tahun 2013.

Bersama sang suami, Muslimin Sanafi, yang menjabat sebagai General Manager Bukaka di Balikpapan, Murtasiyah membangun rumah tangga harmonis dan berhasil mendidik kedua putra mereka hingga meraih prestasi gemilang di kancah internasional.

“Putra pertama kami adalah lulusan S1 Teknik dari HTW Berlin (Hochschule für Technik und Wirtschaft Berlin), salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Jerman. Sebelumnya bekerja di Schneider. Alhamdulillah, saat ini ia berkarir di Sucofindo, Jakarta,” ungkapnya.

“Anak kedua lulusan S1 Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan sidang skripsi, dia diterima bekerja di Petronas Jakarta. Awal karirnya di bagian Development, dan sekarang sudah menjabat sebagai Eksekutif Marketing di Petronas,” terangnya.

Perjalanan karier Murtasiyah sendiri adalah cerminan kegigihan dan semangat belajar yang tak pernah padam. Ia mengawalinya sebagai guru SD di sebuah sekolah swasta ternama di Kota Balikpapan. Kemudian, ia melanjutkan pengabdiannya sebagai guru SMA di lembaga swasta lainnya, hingga akhirnya dipercaya memegang amanah sebagai kepala sekolah.

“Setelah dua periode menjabat sebagai kepala sekolah, saya memutuskan untuk lebih fokus di Universitas Mulia dan tentu saja mengurus keluarga. Ya, ada juga bisnis kecil-kecilan untuk mengisi waktu,” pungkasnya sembari tertawa renyah, menunjukkan sisi dinamis dan semangat wirausahanya.

Kisah ibu dosen, Murtasiyah, adalah potret lengkap seorang pendidik yang tak hanya mumpuni di bidangnya, tetapi juga sukses dalam membangun keluarga dan terus bersemangat menebar inspirasi, baik di dalam maupun di luar ruang kelas.

Perjalanannya ke Samarinda mungkin hanya sehari, namun jejak semangat dan inspirasinya akan terus terasa.

(SA/Kontributor)

Humas UM, 28 Mei 2025-Fakultas Humaniora dan Kesehatan Universitas  Mulia Balikpapan terus memperluas jejaring kerja sama dalam penguatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada Selasa (27/05/2025), Tim Akademisi dari Universitas Mulia melakukan kunjungan resmi ke Balai Perhutanan Sosial (Balai PS) Kukar di Samboja untuk menjajaki peluang kerja sama yang lebih strategis.

Tim akademisi yang hadir dalam kunjungan ini antara lain Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Dr. Mada Aditia Wardhana, Kaprodi Farmasi Warrantia Citta Citti Putri, serta dosen Farmasi Eka Kumala Retno dan Sapri. Kunjungan ini diterima langsung oleh Kepala Balai PS Kukar, Mochlis, di ruang rapat Balai PS Kukar.

Kaprodi Farmasi Universitas Mulia, Warrantia Citta Citti Putri, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang telah berlangsung sejak tahun 2021.

“Mahasiswa kami telah melakukan eksplorasi hasil hutan dan menghasilkan berbagai produk. Ke depannya, kegiatan ini akan ditingkatkan ke tahap penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.

Transformasi kelembagaan yang menjadikan Balai PS Kukar fokus pada perhutanan sosial justru membuka peluang yang lebih luas. “Area kegiatan mahasiswa dapat diperluas karena sejalan dengan tugas dan fungsi baru Balai PS,” ujarnya.

Citta juga mengungkapkan bahwa sebelumnya belum ada nota kesepahaman (MoU) yang secara resmi mendasari kegiatan ini. Oleh karena itu, pada kunjungan ini pihak Universitas Mulia kembali mengajukan MoU dan telah mendapat persetujuan untuk ditindaklanjuti.

“Ke depan, pembelajaran mahasiswa tidak hanya sebatas eksplorasi, tapi akan diperluas hingga menyentuh langsung masyarakat di sekitar kawasan hutan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa peluang kolaborasi ini terbuka untuk program studi lain di Universitas Mulia.

Dalam konteks kebijakan Merdeka Belajar dan arah baru Diktisaintek Berdampak, Universitas Mulia memaknai kerja sama ini sebagai upaya untuk mengintegrasikan proses belajar dengan kebutuhan nyata di lapangan. “Kami ingin turut serta dalam pemberdayaan masyarakat sekitar hutan agar lebih produktif, misalnya dalam pengembangan UMKM berbasis potensi lokal,” tambahnya.

Sebagai langkah konkret, pihaknya berencana melakukan eksplorasi terarah terhadap potensi hutan yang kemudian akan ditindaklanjuti melalui penelitian di laboratorium Farmasi Universitas Mulia.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 28 Mei 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia terus memperluas jejaring kerjasama dengan dunia industri melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) lanjutan bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya, yang menandai komitmen berkelanjutan untuk memperkuat sinergi antara kampus dan sektor industri, khususnya dalam bidang pariwisata.

Kaprodi Manajemen FEB Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., menyebutkan bahwa MoA ini memiliki urgensi yang sangat strategis, baik dari sisi akademik maupun praktis.

“Bentuk konkretnya akan kami rancang dalam kegiatan-kegiatan yang langsung berdampak pada penguatan tridharma perguruan tinggi dan peningkatan daya saing lulusan,” ujarnya.

Beberapa bentuk implementasi yang akan dikembangkan antara lain program magang industri terstruktur, kuliah tamu oleh praktisi, riset kolaboratif antara dosen dan pelaku industri, serta penerapan proyek kewirausahaan mahasiswa.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia, Dr. Ivan Hadar, M.Si., saat menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) lanjutan bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), sebagai wujud penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri.

Dr. Pudjiati juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kemungkinan pengembangan studi yang lebih aplikatif dan berbasis kebutuhan industri. Salah satu wacana yang tengah disusun adalah membuka konsentrasi atau program studi bisnis pariwisata, yang akan dimasukkan dalam roadmap pengembangan akademik lima tahun ke depan.

“Alasannya jelas, Kalimantan Timur memiliki potensi wisata dan budaya yang sangat besar namun belum dikelola secara optimal. Banyak restoran, hotel, agen perjalanan, dan desa wisata yang membutuhkan manajer serta pelaku usaha yang menguasai manajemen layanan, pemasaran digital, dan pengelolaan destinasi. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha pariwisata yang belum memiliki latar belakang manajemen formal,” jelasnya.

Ia menilai potensi lulusan program bisnis pariwisata cukup besar. “Lulusan bisa bekerja sebagai manajer operasional hotel atau resort, konsultan perjalanan, pengelola event dan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE), atau menjadi wirausahawan di bidang wisata,” tambahnya.

Kaprodi Manajemen FEB Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., memberikan keterangan terkait rencana strategis pengembangan program studi berbasis industri dalam kegiatan penandatanganan MoA bersama APINDO.

Meski begitu, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah menjembatani perbedaan orientasi antara dunia akademik dan dunia industri.

“Akademik cenderung fokus pada teori, riset, dan proses pembelajaran, sementara industri lebih menekankan efisiensi, hasil cepat, dan implementasi langsung,” ungkapnya.

Sebagai solusi, pihaknya akan mengembangkan pendekatan problem-based learning dan riset terapan, serta melibatkan pelaku industri dalam penyusunan kurikulum.

“Kami juga menawarkan proyek kolaboratif dengan output konkret, misalnya pembuatan SOP, desain sistem pemasaran, atau pelatihan SDM,” katanya.

Dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kerjasama ini dimanfaatkan untuk memperkuat kurikulum berbasis industri, mengembangkan program magang industri, projek mandiri mahasiswa, serta mata kuliah proyek kewirausahaan.

Dengan langkah strategis ini, FEB Universitas Mulia berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap terjun dan berkontribusi nyata dalam dunia usaha dan industri, khususnya sektor pariwisata yang tengah berkembang pesat di wilayah Kalimantan Timur.

Humas UM (YMN)

WR III Bidang kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, Sumardi, S.Kom., M.Kom., paparkan urgensi budaya dan etika bermedia sosial dalam era digital yang penuh tantangan

Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 Dalam kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian bertema “Sinergitas Kepolisian dan Perguruan Tinggi dalam Bijak Bermedia Sosial” yang digelar di Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia pada Senin, 26 Mei 2025, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sumardi, S.Kom., M.Kom., turut tampil sebagai narasumber yang menyampaikan pemaparan bertajuk “Budaya dan Etika Digital Media Sosial.”

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, Sumardi, S.Kom., M.Kom., saat memaparkan materi bertema Budaya dan Etika Digital Media Sosial dalam kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian, Senin (26/5/2025).

Dalam paparannya, Sumardi menekankan bahwa media sosial merupakan ruang publik baru yang membuka peluang besar bagi siapa saja untuk menyuarakan opini dan memperoleh informasi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi di dunia maya tidaklah tanpa batas.

“Kebebasan berbicara, baik di dunia nyata maupun dunia maya, adalah hak asasi manusia yang dijamin konstitusi dan hukum internasional. Namun, hak tersebut harus disertai tanggung jawab dan tidak boleh melanggar hak orang lain maupun merusak ketertiban umum,” tegas Sumardi.

Mengutip Pasal 19 dan Pasal 20 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR), serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Sumardi menekankan pentingnya masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami batasan hukum dan etika dalam menggunakan media sosial.

Para peserta tampak khusyuk memanjatkan doa bersama sesaat sebelum kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian dimulai di Ballroom Gedung Cheng Hoo Universitas Mulia.

Ia juga menggarisbawahi fenomena “digital native”, yakni generasi yang lahir dan tumbuh dalam ekosistem digital. Generasi ini sangat akrab dengan teknologi dan media sosial, namun belum tentu memiliki literasi digital yang memadai.

“Remaja hari ini sangat fasih menggunakan teknologi, tetapi belum tentu memahami dampak sosial dan etika dari setiap tindakan digital mereka. Maka dari itu, penting bagi kita untuk menginternalisasi nilai-nilai budaya dan etika dalam aktivitas daring,” tambahnya.

Dalam presentasinya, Sumardi juga menguraikan beberapa advantage dan disadvantage dari media sosial. Di satu sisi, media sosial mampu meningkatkan konektivitas, edukasi, dan solidaritas sosial. Namun di sisi lain, ia juga dapat memicu masalah serius seperti perundungan siber (cyberbullying), penipuan digital, adiksi, hingga kerusakan reputasi pribadi.

Materi juga menampilkan The Ten Commandments of Computer Ethics, prinsip-prinsip moral dalam penggunaan teknologi informasi yang mencakup larangan menyebarkan hoaks, menghormati hak cipta, menjaga privasi, serta menghindari perilaku manipulatif dan tidak bertanggung jawab di ruang digital.

Suasana kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian yang berlangsung hangat dan interaktif, dengan dihadiri oleh sivitas akademika Universitas Mulia dan jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Timur.

Sebagai penutup, Sumardi mendorong mahasiswa Universitas Mulia untuk tidak hanya menjadi pengguna pasif media sosial, tetapi juga menjadi agen literasi digital yang mampu membedakan antara opini dan fakta, serta menjaga etika dan martabat dalam setiap interaksi daring.

“Jadilah netizen yang bahagia, yang menghargai nilai-nilai, sopan santun, dan berkontribusi positif dalam dunia digital,” pungkasnya.

Dengan penyampaian yang penuh semangat dan berbasis data, kehadiran Sumardi dalam forum ini memperkuat pesan pentingnya sinergi antara pendidikan tinggi dan aparat penegak hukum dalam membangun budaya digital yang sehat, cerdas, dan beretika.

Humas UM (YMN)


Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 Acara Sosialisasi Kinerja Kepolisian bertema “Sinergitas Kepolisian dan Perguruan Tinggi dalam Bijak Bermedia Sosial” yang diselenggarakan di Ballroom Gedung Cheng Hoo Universitas Mulia pada Senin, 26 Mei 2025, mendapat perhatian khusus dari para narasumber, salah satunya adalah Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, KOMBES POL. Yulinto, S.I.K., M.Sc.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, KOMBES POL. Yulinto, S.I.K., M.Sc., saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian bertema “Sinergitas Kepolisian dan Perguruan Tinggi dalam Bijak Bermedia Sosial” di Universitas Mulia.

Dalam sambutannya, Kombes Pol. Yulinto menggarisbawahi bahwa isu media sosial masih sangat relevan untuk terus dibahas, terutama di kalangan generasi muda dan lingkungan akademik. Hal ini diperkuat dengan data dan pemaparan sebelumnya oleh Wakil Rektor II Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., yang menekankan perlunya kesadaran dan kecerdasan digital dalam menghadapi derasnya arus informasi.

“Kalau kita berbicara tentang media sosial, apakah masih layak dibicarakan saat ini? Ya, sangat layak. Meskipun beberapa platform telah eksis bahkan sebelum sebagian besar mahasiswa hari ini lahir,” ungkap Kombes Yulinto.

Ia menjelaskan, media sosial telah hadir sejak tahun 1997 melalui platform Six Degrees, diikuti oleh Friendster, Facebook pada 2004, hingga kini berkembang pesat dengan platform seperti Instagram dan TikTok. Berdasarkan pengamatannya, Instagram merupakan salah satu platform yang paling banyak digunakan masyarakat Kalimantan Timur saat ini.

Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., menyerahkan plakat sebagai bentuk apresiasi kepada Kepala Bidang Humas Polda Kaltim, KOMBES POL. Yulinto, S.I.K., M.Sc., atas sinergi dalam penguatan literasi digital.

Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta kegiatan, Kombes Yulinto turut menyampaikan adanya hadiah voucher belanja senilai satu juta rupiah sebagai bagian dari giveaway yang teknis pelaksanaannya akan disampaikan oleh panitia melalui media sosial.

Lebih lanjut, Kabid Humas juga menyambut baik kolaborasi dengan Universitas Mulia, khususnya dalam memberikan edukasi dan pembinaan kepada mahasiswa agar lebih bijak dalam bermedia sosial.

“Kami sangat mengucapkan terima kasih kepada pihak kampus atas kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan ini. Harapannya, sinergi ini tidak berhenti di sini, namun dapat terus berlanjut dan ditindaklanjuti pada kesempatan berikutnya,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi kontribusi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sumardi, S.Kom., M.Kom., yang telah mengintegrasikan kegiatan ini sebagai bagian dari aktivitas ekstrakurikuler mahasiswa, sehingga memiliki dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.

Foto bersama para tamu undangan, narasumber, dan peserta usai seremonial pembukaan kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian di Ballroom Gedung Cheng Hoo Universitas Mulia, Senin (26/5/2025).

Dengan semangat kolaboratif antara institusi pendidikan tinggi dan aparat kepolisian, acara ini menjadi langkah nyata dalam membangun budaya digital yang sehat, cerdas, dan bertanggung jawab di tengah masyarakat.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 – Universitas Mulia menggelar kegiatan sosialisasi kinerja kepolisian dengan mengusung tema “Sinergitas Kepolisian dan Perguruan Tinggi dalam Bijak Bermedia Sosial”, Senin, 26 Mei 2025, bertempat di Ballroom Gedung Cheng Hoo, Kampus Universitas Mulia. Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika serta perwakilan dari Kepolisian Daerah Kalimantan Timur.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di tengah masifnya penggunaan teknologi komunikasi di Indonesia. Menurutnya, sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan aparat kepolisian merupakan langkah strategis dalam mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial.

Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., saat menyampaikan sambutan pembuka pada kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian di Ballroom Gedung Cheng Hoo Universitas Mulia, Senin (26/5/2025).

“Tema hari ini sangat kontekstual dan relevan dengan situasi saat ini. Literasi digital, terutama dalam hal bijak bermedia sosial, adalah isu yang tidak boleh kita abaikan. Ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk institusi pendidikan tinggi,” ujar Yusuf Wibisono.

Dalam paparannya, Yusuf Wibisono menyampaikan data bahwa pada tahun 2023 jumlah penduduk Indonesia mencapai sekitar 278 juta jiwa, sedangkan jumlah smartphone aktif yang digunakan mencapai 364 juta unit, atau sekitar 128 persen. Hal ini menunjukkan tingginya akses dan penggunaan teknologi informasi, namun belum diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang memadai.

“Indonesia adalah pengguna smartphone terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Namun, menurut data Digital Competitiveness Index yang dirilis oleh Institute for Management Development (IMD) tahun 2024, Indonesia hanya menempati peringkat 43 dari 67 negara dalam hal literasi digital,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa rendahnya kecerdasan digital masyarakat Indonesia sebagian besar disebabkan oleh ketidakmampuan membedakan antara fakta dan opini. Hal ini menyebabkan maraknya penyebaran informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

Wakil Rektor II Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., menerima cendera mata dari Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur, KOMBES POL. Yulinto, S.I.K., M.Sc., sebagai simbol apresiasi atas kerja sama antara kepolisian dan perguruan tinggi dalam membangun literasi digital yang bijak.

“Reaktivitas emosional saat menerima informasi, tanpa mengecek sumber dan keabsahan datanya, menjadi salah satu penyebab utama rendahnya kualitas literasi digital. Oleh karena itu, kita semua harus menjadi pionir dalam membedakan fakta dan opini, dimulai dari lingkungan terkecil kita masing-masing,” tegasnya.

Acara ini menghadirkan narasumber dari Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, yakni AKBP Mustofa, S.E., selaku Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Kaltim dan IPDA Ibrahim, Ps. Panit Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim. Keduanya memaparkan berbagai aspek hukum dan potensi pelanggaran yang terjadi di dunia digital, termasuk bagaimana aparat kepolisian menangani kasus-kasus kejahatan siber dan ujaran kebencian di media sosial.

Para tamu undangan, narasumber, dan peserta berdiri khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai pembuka rangkaian kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian di Universitas Mulia.

Turut hadir sebagai narasumber dari pihak kampus, Sumardi, S.Kom., M.Kom., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, yang menyoroti peran aktif mahasiswa dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Mulia dalam mendukung program literasi digital nasional dan membangun budaya akademik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Diharapkan melalui forum ini, sinergi antara kepolisian dan perguruan tinggi dapat memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya etika digital serta tanggung jawab bermedia sosial.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 22 Mei 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan kiprah globalnya dalam pengembangan sumber daya manusia internasional melalui salah satu dosen terbaiknya, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini didaulat menjadi narasumber utama dalam pelatihan bertajuk Leadership Management and Financial Strategic Management yang diadakan oleh State Electric Company Limited (STELCO), perusahaan listrik nasional milik Pemerintah Maladewa.

Foto Hari Pertama Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) berpose bersama mengenakan syal Sasirangan, kain batik khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Hotel Hilton Garden Inn, Taman Palem, Jakarta, tersebut dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan STELCO, seperti Chairman, Deputy Managing Director, dan Non-Executive Director. Kehadiran Dr. Linda sebagai narasumber menjadi bukti nyata pengakuan atas kompetensi akademisi Universitas Mulia di tingkat internasional.

“Pada hari pertama, saya membawakan materi seputar gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam menghadapi beragam karakter bawahan. Saya juga menghadirkan simulasi penanganan krisis yang kerap dihadapi manajemen puncak,” jelas Dr. Linda.

Materi yang disampaikan terbukti sangat relevan dan menggugah perhatian peserta. Simulasi serta studi kasus yang dibawakan tidak hanya menarik, tetapi juga membuka wawasan baru. Bahkan, karena begitu terlibatnya peserta dalam diskusi, waktu pelatihan melebihi batas yang direncanakan.

Foto Hari Kedua Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) dalam sesi foto bersama pada hari kedua pelatihan STELCO.

Hari kedua pelatihan diisi dengan simulasi strategi manajemen keuangan yang aplikatif. Peserta yang merupakan jajaran pimpinan STELCO mengaku mendapatkan banyak insight baru dan menyebut sesi ini sebagai yang paling menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi tugas-tugas mereka.

“Kegiatan ini mencerminkan peran strategis Universitas Mulia dalam menjembatani dunia akademik dan kebutuhan nyata dunia kerja global. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada dosen kami sebagai narasumber utama di forum internasional seperti ini. Dosen adalah duta intelektual institusi, dan kehadiran Dr. Linda memperkuat posisi Universitas Mulia sebagai institusi yang unggul dan adaptif terhadap dinamika global,” ujar Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng.

Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia.

Sebagai ungkapan terima kasih, pihak STELCO memberikan cinderamata khas Maladewa kepada Dr. Linda, yang membalas dengan cinderamata syal sasirangan khas Kalimantan.

Pemberian Cinderamata: Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. menerima cinderamata khas Maladewa dari Mr. Mohammed Latheef, Chairman STELCO, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya sebagai narasumber utama.

Prestasi ini menegaskan komitmen Universitas Mulia untuk terus mendorong dosen-dosennya mengembangkan keilmuan, memperluas jaringan, dan berkontribusi dalam forum-forum strategis internasional demi mewujudkan visi kampus sebagai institusi unggul dan berdampak global.

 

Humas UM (YMN)