Foto bersama Rektor bersama Wakil Rektor dan jajaran pejabat Universitas Mulia dan seluruh peserta dan panitia Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Rangkaian Technofest 2025, Ada Lomba UI/UX Design, Jaringan Komputer, dan Ranking 1

UM – Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia menggelar Festival Technologi Technofest yang diisi dengan berbagai lomba untuk siswa SMA dan SMK se-Kota Balikpapan, Selasa (4/2). Lomba antara lain UI/UX Design, Jaringan Komputer, Ranking 1, Mengetik Cepat, dan Software Engineering atau pemrograman yang diikuti oleh 50 orang peserta.

Dekan FIKOM Djumhadi, S.T., M.Kom dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini diharapkan akan menjadi wadah bagi anak-anak para generasi muda untuk berinovasi, belajar, dan berkontribusi dalam memajukan teknologi di masa depan.

“Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman yang cukup berharga serta meningkatkan semangat untuk terus belajar dan berkarya,” tuturnya, seraya tersenyum.

Menurutnya, lomba yang digelar dalam sehari ini menekankan para peserta tidak perlu risau, baik menang maupun kalah. Di dalam setiap kompetisi, tambahnya, yang terpenting adalah proses belajar dan semangat untuk berkembang.

“Kalah menang itu sudah biasa. Jadi, bagi siapa yang menang, saya ucapkan selamat. Yang kalah, jangan putus asa, belajar lebih giat lagi,” ujarnya.

Djumhadi berharap, Festival Teknologi atau Technofest FIKOM akan terus dilanjutkan penyelenggaraannya di tahun depan dan tahun yang akan datang.

Senada, Rektor Universitas Mulia Balikpapan Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si menyambut hangat para peserta lomba yang terlihat antusias.

“Selamat datang di Kampus Universitas Mulia. Kampus kita adalah kampus berbasis teknologi dengan visi akan menghasilkan wirausahawan baru berbasis technopreneur. Jadi, itu adalah visi kita,” tutur Rektor, menyapa peserta.

Rektor menyebut beberapa nama sekolah yang mengirimkan pesertanya untuk mengikuti lomba yang didominasi dari Kota Balikpapan. Di antaranya adalah SMK Negeri 6, SMK Negeri 3, SMK Negeri 1, SMA Integral Luqman Al Hakim, SMK Kartika, SMAIT Al-Aulia, SMK Negeri 5, dan yang terjauh SMKTI Airlangga Samarinda.

“SMK TI Airlangga Samarinda. Oke, selamat datang, ya. Sangat jauh perjalanan, jam berapa dari Samarinda ini baru nyampai ke sini? Oke, jam 06.00, ya. Terima kasih, ya, telah hadir walaupun jauh dari Samarinda,” sapa Rektor.

Selain itu, turut hadir peserta mahasiswa dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan Universitas Mulia, yang didominasi dari program studi yang ada di bawah naungan Fakultas Ilmu Komputer.

“Saya selaku pimpinan Universitas Mulia mengucapkan terima kasih dan penghargaan serta apresiasi kepada Dekan Fakultas Komputer yang telah melaksanakan kegiatan ini, yaitu dengan nama FIKOM Techno Fest 2025,” tutur Rektor.

Rektor setuju kegiatan ini digelar secara berkelanjutan, karena dinilai memberikan manfaat bagi generasi muda di Kota Balikpapan, agar termotivasi dan memiliki wadah yang rutin untuk mengasah kemampuan dan keterampilan di bidang teknologi informasi.

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, M.Si saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Djumhadi, S.T., M.Kom saat memberikan sambutan Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Djumhadi, S.T., M.Kom saat memberikan sambutan Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Tampak sebagian peserta dari SMA/SMK di Kota Balikpapan dan Samarinda. Foto: Vio/Media Kreatif

Tampak sebagian peserta dari SMA/SMK di Kota Balikpapan dan Samarinda. Foto: Vio/Media Kreatif

“Jadi, ini suatu kegiatan yang saya kira sangat memberikan manfaat kepada pencerdasan, kepada mengasah kemampuan dari para siswa, siswa yang ada di Kota Balikpapan untuk mencoba berkompetisi, menjadi siswa-siswa yang berprestasi di bidang teknologi dan informasi,” tutur Rektor.

Pasalnya, menurut Rektor, di era disrupsi 4.0 mengharuskan manusia untuk melakukan perubahan secara masif dalam sistem dan tatanan kehidupan, terutama bisnis akibat inovasi teknologi.

Bagi generasi saat ini, lanjutnya, perubahan tersebut tidak begitu terasa dirasakan, jika dibanding generasi para pendahulu yang lebih dulu mengenal tidak adanya teknologi informasi dan komunikasi.

“Tetapi, kami-kami yang sudah tua ini merasakan era itu. Ketika dulu kita kuliah, kalau ingin kita melakukan kumpul-kumpul begini, nggak ada handphone pada saat itu, yang ada saat itu wartel, warung telkom namanya,” tutur Rektor.

Namun, tambahnya, era saat itu kini telah menjadi kenangan, berganti dengan kemajuan teknologi informasi, media sosial, yang bagi generasi saat ini, kapanpun bisa berkomunikasi setiap saat.

“Saya itu sampai S1, karena saya selesai S1 tahun 89, saya masih menggunakan mesin tik. Jadi, skripsi kita itu kalau misalkan konsultasi satu halaman itu ada salah, misalkan dua kata dicoret sama dosen pembimbing, harus satu halaman kita ganti dan itu harus diketik,” kisahnya.

“Jadi, mengetik itu harus pintar lagi, harus rata kanan. Bagaimana caranya bisa rata kanan? Itu harus pintar-pintar, naluri spasi. Jadi misalnya mengetik satu kata, ada spasi, kira-kira kanan itu bisa rata. Coba repotnya pada saat itu,” tambahnya.

Saat ini, perubahan perilaku juga banyak dirasakan para generasi sebelumnya. Salah satu contohnya, kehadiran stop-kontak atau colokan listrik.

“Kalau dulu kita pergi ke suatu tempat, yang kita cari itu adalah apa, ya? Cari minum, cari makan. Kalau sekarang sampai ke satu tempat, yang dicari itu colokan. Benar, nggak?” ujarnya.

Perubahan perilaku masyarakat yang cenderung ringkas dan cepat dalam memenuhi kebutuhan teknologi, diikuti oleh berbagai industri lainnya, mulai dari rumah sakit, perhotelan, pendidikan, dan lainnya.

“Dan adik-adik mahasiswa dan para pelajar semua, hidup di era ini dan 30 tahun kemudian itu adalah masa di mana para mahasiswa yang sekarang yang menjadi pemilik dan berkontribusi dari pembangunan di Indonesia, apalagi menjelang yang namanya Indonesia Emas tahun 2045,” tuturnya.

Untuk itulah, Rektor menekankan pentingnya upaya mengasah kemampuan, mengasah inovasi yang harus dilakukan sedini mungkin.

“Kegiatan ini perlu kita berikan apresiasi,” tutur Rektor.

Rektor berharap Fakultas Ilmu Komputer secara reguler dan berkelanjutan menggelar Festival Teknologi sehingga akan lahir siswa-siswa di Kota Balikpapan yang berprestasi yang memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi.

Rektor juga mengenalkan tiga program studi di bawah Fakultas Ilmu Komputer, antara lain S1 Informatika, S1 Teknologi Informasi, dan S1 Sistem Informasi. Ketiga program studi ini sangat cocok untuk mengembangkan talenta di bidang teknologi informasi.

Selain itu, Rektor juga berharap lima program studi baru mulai dibuka untuk tahun 2026 mendatang dan sudah keluar SK-nya. Di antaranya adalah S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Industri, S1 Teknologi Pangan.

Rektor menutup sambutan dengan mengutip pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, “Change will not come if we wait for some other person or some other time. We are the ones we’ve been waiting for, we are the change that we seek.

“Perubahan itu tidak akan datang jika kita menunggu orang, jika kita menunggu orang lain atau waktu lain. Kita adalah orang-orang yang kita tunggu-tunggu, kita adalah perubahan yang akan kita cari,” pungkasnya, sekaligus secara resmi membuka lomba.

(SA/Kontributor)

Dosen Pendidikan Agama Islam Lisda Hani Gustina, S.Ag., M.Pd. menggelar nonton bareng film karya mahasiswanya, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Senin (20/1). Foto: Media Kreatif

Dalam Rangka Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

UM – Dosen Pendidikan Agama Lisda Hani Gustina, S.Ag., M.Pd. menggelar nonton bareng film karya mahasiswanya, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Senin (20/1). Dalam gelaran ini, enam buah karya film ditampilkan dengan tema Jejak Nikmat, Kisah Syukur dalam Kehidupan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Bagian Kemahasiswaan Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd mengatakan, dirinya mengapresiasi kegiatan pemutaran film ini sebagai bagian dari tugas mata kuliah.

“Terima kasih kepada Ibu Lisda Hani Gustina selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama, Bapak Nasruddin S.Kom., M.Kom Ketua Prodi Sistem Informasi serta adik-adik mahasiswa yang saya banggakan,” tuturnya mengawali sambutan.

Namun, Riski mengingatkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar untuk menggugurkan kewajiban sebagai tugas kuliah, tetapi juga sebagai sarana untuk belajar dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan.

“Saya juga mengingatkan tentang pentingnya bersyukur dan berhati-hati dalam menyampaikan agama,” terang Riski. Ia berharap, kegiatan ini dapat menginspirasi semua mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Senada, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Djumhadi, S.T., M.Kom. mengatakan, ia merasa bangga melihat kreativitas para mahasiswa. Menurutnya, alur cerita film tampaknya di luar dari keilmuan ilmu komputer, tetapi mahasiswa mampu membuat film yang bercerita.

“Hidup kita ini selalu penuh ujian, selalu ada pertanyaan dari bangun tidur sampai hari ini, dan kita harus menjawab dengan benar,” ujarnya.

Dengan begitu, ia mengajak setiap langkah dalam kehidupan juga harus didasari dengan rasa syukur. “Jangan mengeluh, karena orang yang bisa bersyukur pasti akan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujarnya.

Djumhadi berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

“Kegiatan ini bisa mencerminkan bagaimana mahasiswa menjiwai kehidupan dengan rasa syukur. Mari kita jadikan diri kita generasi penerus yang menciptakan kehidupan menjadi lebih baik,” terangnya.

Dengan begitu, ia berharap, mahasiswa menjalani perkuliahan dengan rasa syukur dan bahagia. Tidak saja melihat dari sulitnya menjalani kuliah, tetapi juga mampu merasakan sisi yang menyenangkan.

Foto bersama perwakilan pejabat Universitas Mulia, Dekan dan mahasiswa FIKOM serta dosen. Foto: Media Kreatif

Foto bersama perwakilan pejabat Universitas Mulia, Dekan dan mahasiswa FIKOM serta dosen. Foto: Media Kreatif

Para mahasiswa yang menggarap film pendek antara lain Minim Adab karya Taufik Hidayat, Sepi di Neraka karya Ahmad Rizki, Klik yang Menjerumuskan dengan sutradara Muhammad Dzaky Darussalam, Kazib karya Rizki Ahdiat, Berdampingan atau Paralelosis, dan Keyakinan karya Pipin Tamara. Foto: Media Kreatif

Para mahasiswa yang menggarap film pendek antara lain Minim Adab karya Taufik Hidayat, Sepi di Neraka karya Ahmad Rizki, Klik yang Menjerumuskan dengan sutradara Muhammad Dzaky Darussalam, Kazib karya Rizki Ahdiat, Berdampingan atau Paralelosis, dan Keyakinan karya Pipin Tamara. Foto: Media Kreatif

Salah satu aksi pemeran Arif ketika berkali-kali kalah judol, dalam film pendek berjudul Klik yang Menjerumuskan karya M Dzaky Darussalam. Foto: Media Kreatif

Salah satu aksi pemeran Arif ketika berkali-kali kalah judol, dalam film pendek berjudul Klik yang Menjerumuskan karya M Dzaky Darussalam. Foto: Media Kreatif

Enam Buah Karya Film

Dalam gelaran nonton bareng ini, setidaknya enam buah karya film garapan mahasiswa semester tiga dari beberapa prodi pada Fakultas Ilmu Komputer yang bisa ditonton di kanal YouTube Universitas Mulia.

Beberapa judul di antaranya adalah Minim Adab karya Taufik Hidayat, Sepi di Neraka karya Ahmad Rizki, Klik yang Menjerumuskan penulis skrip dan sutradara Muhammad Dzaky Darussalam, Kazib karya Rizki Ahdiat, Berdampingan atau Paralelosis, dan Keyakinan karya Pipin Tamara.

Klik yang Menjerumuskan, film ini bercerita tentang Arif, seorang mahasiswa yang terjerumus judi online atau judol. Diceritakan, awalnya, Arif yang duduk termenung sendirian lantaran suntuk tidak memiliki uang.

Datanglah Fikri, yang diperankan Dzaky Darussalam, menghibur Arif yang ditunjukkan game online yang bisa menghasilkan uang. Untuk meyakinkan Arif, Fikri menunjukkan saldo rekeningnya yang bertambah banyak.

“Dengar-dengar, bukannya itu haram?” tanya Arif.

“Lah, mau uang atau tidak?” jawab Fikri.

Tampaknya, jawaban Fikri membuat pikiran Arif semakin galau. Malam itu, Arif mengambil perangkat genggamnya. Ia membuka handphone-nya untuk menghapus rasa penasarannya. Ia lalu mengaksesnya.

Dari sinilah petaka itu berawal. Pertama kali mencoba, Arif berhasil menang dan mendapatkan pundi-pundi uang.  Ia pun mencoba dan terus mencoba hingga rasa penasarannya hilang. Tak lama kemudian, ia terus bernasib sial dan selalu kalah.

Ia pun terjerat hutang pada teman-temannya, hingga terus menumpuk. Hubungannya dengan kedua orang tuanya pun berantakan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang ustaz yang menyadarkannya ketika berkonflik dengan Dimas, teman yang uangnya dipinjam Arif.

Kumpulan film pendek ini cukup sederhana. Namun, pesan-pesan yang dibawanya sarat dengan pesan-pesan moral, tentang akhlak, adab, hingga bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.

(SA/Kontributor)

Mahasiswa memanfaatkan sarana foto booth menjadikan kenang-kenangan. Foto: Vio/Media Kreatif
Technofest IT FIKOM, Seminar Membahas Dampak, Peluang, dan Inovasi AI dalam Berbagai Aspek Kehidupan

UM – Kamis, (19/12), Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia menjadi saksi perhelatan seminar Teknologi AI yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom.

Seminar ini tidak hanya menyoroti kecanggihan teknologi AI, tetapi juga menjawab berbagai pertanyaan seputar dampaknya pada kehidupan profesional dan pendidikan.

Sesi tanya jawab menjadi sorotan utama. Sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi melontarkan pertanyaan kritis kepada dua narasumber, Irwan Chandra dari NVIDIA Indonesia dan konten kreator Ilham Subki Wijaya.

Kekhawatiran tergantikannya manusia oleh AI hingga peluang AI di masa depan menjadi tema diskusi yang menarik.

Sesi tanya jawab kedua narasumber, Irwan Chandra dan Ilham Subki Wijaya, dengan moderator Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng. Foto: Vio/Media Kreatif

Sesi tanya jawab kedua narasumber, Irwan Chandra dan Ilham Subki Wijaya, dengan moderator Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng. Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Berikut ini ringkasan beberapa pertanyaan menarik dan relevan yang diajukan oleh para mahasiswa dan dosen Universitas Mulia.

AI itu Membantu, Bukan Menggantikan Kreativitas Manusia

Diko, mahasiswa Prodi Informatika, mempertanyakan nasib pekerja kreatif di era AI.

“AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi akan menjadi alat yang memaksimalkan kreativitas. AI membutuhkan input dari manusia. Pekerja seni, misalnya, bisa menggunakan AI untuk mempercepat proses kreatif tanpa kehilangan sentuhan personal,” kata Irwan Chandra.

Penjelasan ini menggarisbawahi bahwa teknologi AI adalah mitra, bukan pesaing.

Efisiensi Energi dan Lingkungan

Farhan, mahasiswa yang bekerja yang sebagai Software Engineer, mengangkat isu efisiensi energi GPU NVIDIA di tengah krisis global warming.

Irwan Chandra menjelaskan bahwa teknologi GPU generasi terbaru sudah didesain untuk konsumsi daya lebih rendah dengan performa lebih tinggi.

“Kami tidak hanya fokus pada inovasi performa tetapi juga efisiensi energi, mengurangi dampak lingkungan,” tegasnya.

Peluang Kolaborasi Lintas Bidang

Mahasiswa non-IT pun turut serta dalam diskusi, mempertanyakan relevansi AI bagi bidang mereka, seperti Farmasi.

Ilham Subki Wijaya memberikan contoh kolaborasi antara farmasi dan informatika dalam riset obat dan manajemen stok obat menggunakan AI.

“Kolaborasi lintas disiplin dapat menghasilkan solusi inovatif, seperti sistem diagnosis berbasis AI untuk kesehatan,” jelasnya.

Pemanfaatan AI untuk Pendidikan dan Penelitian

Moderator seminar, Richki Hardi, menyoroti potensi AI seperti ChatRTX untuk penelitian ilmiah.

Ilham Subki menjelaskan keunggulan ChatRTX yang menggunakan dataset spesifik, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih terverifikasi dibandingkan AI generik lainnya.

“Sebagai contoh, tadi saya tunjukkan bahwa di dataset terdapat 115 jurnal yang tersimpan. Jadi, jawaban yang diberikan ChatRTX akan merujuk hanya pada jurnal-jurnal tersebut. Dengan pendekatan ini, setiap tanggapan yang diberikan oleh ChatRTX selalu berdasarkan referensi valid yang telah kita simpan,” ujarnya.

Kabar ini menjadi angin segar bagi mahasiswa maupun dosen yang menghadapi tantangan besar dalam penyusunan skripsi dan jurnal ilmiah.

Peluang Mahasiswa dalam Membangun Ibu Kota Nusantara (IKN)

Syanisa Mutho’an Nafil, mahasiswa Prodi Informatika, bertanya tentang peran mahasiswa dalam memanfaatkan AI untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ilham Subki mengatakan, AI memiliki peluang luas, seperti penggunaan computer vision untuk memprediksi kemacetan dan teknologi scan wajah yang meningkatkan efisiensi transportasi.

“AI bisa diterapkan di banyak hal, dari prediksi kemacetan hingga manajemen real estate,” ujarnya.

Irwan Chandra menambahkan, pentingnya penguasaan dasar STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) oleh mahasiswa untuk memahami dan memanfaatkan AI secara optimal.

Ia mendorong mahasiswa memanfaatkan teknologi AI untuk mempercepat pembelajaran dan mengadaptasi solusi dari negara lain.

Pandangan ini memotivasi mahasiswa untuk menjadikan AI sebagai pendorong utama pembangunan IKN yang lebih canggih dan efisien.

AI sebagai Pemberdaya Konten Kreator

Hadrian, seorang konten kreator, bertanya tentang peran AI dalam mengatasi tantangan dunia kreatif.

Irwan Chandra menerangkan bagaimana AI, seperti teknologi noise cancellation, membantu meningkatkan kualitas audio dan efisiensi produksi. “Dengan AI, biaya produksi bisa ditekan tanpa mengorbankan kualitas,” ujarnya.

Seminar ini tidak hanya memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan kritis, tetapi juga menanamkan pemahaman bahwa AI adalah alat yang mampu memberdayakan manusia di berbagai bidang.

Seperti yang dikatakan Irwan Chandra, “AI tidak akan menjadi manusia super, tetapi kita bisa menjadi manusia super dengan memanfaatkan AI.”

(SA/Kontributor)

Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom Balikpapan menggelar seminar dengan tema NVIDIA Powers the World’s AI and Yours, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (19/12). Seminar ini merupakan rangkaian Festival Teknologi Informasi atau Technofest IT yang digelar FIKOM. Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom Balikpapan menggelar seminar dengan tema NVIDIA Powers the World’s AI and Yours, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (19/12). Seminar ini merupakan rangkaian Festival Teknologi Informasi atau Technofest IT yang digelar FIKOM.

Pada kesempatan ini, para narasumber, yakni Irwan Chandra dan Ilham Subki Wijaya, memperkenalkan produk-produk AI terbaru yang dapat digunakan untuk efisiensi dan produktivitas inovasi perguruan tinggi.

Chandra, Direktur CV. Bitracom Informatika mengawali sambutan, mengucapkan terima kasih kepada Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Lembaga beserta seluruh jajaran pimpinan, dosen, dan mahasiswa Universitas Mulia.

“Kalau saya boleh cerita sedikit, nama gedung yang kita pakai ini adalah Cheng Ho. Sejarah Cheng Ho itu secara ringkas tahun 1400, yaitu memimpin tujuh ekspedisi mengarungi lautan sampai ke Asia dan Afrika,” ujar Chandra.

Tujuan Cheng Ho ditugaskan untuk melakukan ekspedisi, lanjutnya, adalah untuk mencari wilayah baru, destinasi baru, dan kesempatan baru.

“Kami berharap kolaborasi antara Universitas Mulia dan Bitracom dapat membuka peluang baru untuk mengembangkan teknologi AI, menjadikannya sebagai ‘Cheng Ho Teknologi’ yang membawa inovasi dan dampak nyata bagi masa depan,” harap Chandra.

Chandra, Direktur CV. Bitracom Informatika mengawali sambutannya. foto: Vio/Media Kreatif

Chandra, Direktur CV. Bitracom Informatika mengawali sambutannya. foto: Vio/Media Kreatif

Irwan Chandra, pembicara pertama, membuka diskusi dengan menggambarkan perjalanan teknologi AI. Foto: Vio/Media Kreatif

Irwan Chandra, pembicara pertama, membuka diskusi dengan menggambarkan perjalanan teknologi AI. Foto: Vio/Media Kreatif

Ilham Subki Wijaya memperkenalkan diri dari Gadgets.id sebagai Content Creator di YouTube. Foto: Vio/Media Kreatif

Ilham Subki Wijaya memperkenalkan diri dari Gadgets.id sebagai Content Creator di YouTube. Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

AI: Dari Masa Lalu ke Masa Depan

Irwan Chandra, pembicara pertama, membuka diskusi dengan menggambarkan perjalanan teknologi AI. “Perkembangan AI mulai terlihat signifikan sejak tahun 2012-2013, tetapi lonjakan besar terjadi pada 2018-2019,” jelasnya.

AI, menurutnya, adalah kemampuan komputer untuk meniru kecerdasan manusia, dan teknologi ini berkembang pesat sejak hadirnya Neural Processing Unit (NPU), yang memungkinkan komputer memproses tugas AI secara lebih efisien.

Tak hanya itu, Irwan menyoroti bagaimana AI telah menjadi bagian dari komputasi modern. Teknologi NVIDIA RTX, misalnya, memungkinkan akselerasi komputasi hingga tingkat yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Dengan kemampuan menjalankan aplikasi AI secara lokal, perangkat modern kini mampu memberikan respons cepat tanpa tergantung server jarak jauh.

AI dalam Dunia Kreatif

Dalam sesi yang menggugah minat para kreator konten, Irwan menyoroti peran NVIDIA dalam mendukung lebih dari 125 aplikasi berbasis AI, mulai dari pengeditan video hingga broadcasting. Teknologi seperti NVIDIA DLSS, Broadcast, dan Omniverse dirancang untuk mempercepat proses kreatif hingga beberapa kali lipat dibandingkan perangkat standar.

“Bayangkan, laptop dengan RTX 4090 dapat menyelesaikan tugas delapan kali lebih cepat dibandingkan MacBook Pro dalam beberapa skenario,” katanya.

Ia juga memamerkan teknologi Canvas, yang memungkinkan kreator membuat sketsa dan elemen visual dengan mudah, dan NVIDIA Broadcast yang mampu meningkatkan kualitas meeting online dengan fitur noise reduction dan eye contact adjustment.

AI untuk Gaming dan Pengembangan

Industri gaming juga tidak luput dari pembahasan. Dengan lebih dari 150 juta gamer di Indonesia, NVIDIA membawa inovasi seperti RTX Remix, alat gratis untuk memodifikasi game lama, dan NVIDIA ACE for Gamers, yang memberikan kecerdasan pada karakter dalam game.

“Karakter dalam game kini dapat berinteraksi lebih dinamis dengan pemain, memberikan pengalaman gaming yang lebih imersif,” tambah Irwan.

Selain itu, teknologi DLSS telah meningkatkan performa lebih dari 400 game, membuktikan bahwa AI tidak hanya mendukung kreator tetapi juga komunitas gamer secara luas.

Teknologi GPU: Pendukung Revolusi AI

Semua inovasi AI yang dibahas tidak terlepas dari peran GPU RTX. NVIDIA menawarkan pilihan GPU dengan performa beragam, seperti RTX 4060 hingga RTX 4090, yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dari berbagai kalangan.

GPU ini kini tersedia di laptop dan desktop, memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk menjalankan aplikasi berbasis AI sesuai kebutuhan.

AI: Alat untuk Manusia Super

Irwan menutup presentasinya dengan pesan yang menginspirasi dari CEO NVIDIA Jensen Huang, yang mengatakan, “AI adalah alat untuk membantu manusia menjadi lebih baik, bukan untuk menggantikan manusia.”

Dalam pandangannya, AI seharusnya digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup manusia, layaknya kalkulator yang mempermudah penghitungan.

AI: Alat untuk Animasi dan Gaming

Narasumber kedua, Ilham Subki Wijaya, mengawali dengan mengucapkan terima kasih untuk NVIDIA Indonesia, Bitracom, dan Universitas Mulia.

“Saya baru tahu kalau universitas ini umurnya belum begitu tua dan kampusnya bagus sekali. Dari sekian banyaknya roadshow, jujur, aula di sini adalah yang paling keren yang pernah saya temui,” kata Ilham.

Ilham memperkenalkan diri dari Gadgets.id sebagai Content Creator di YouTube. “Kerjaan saya biasanya nyobain beberapa komponen-komponen komputer, baik PC desktop ataupun laptop. Kebetulan lagi ngulik-ngulik AI dan sering diundang beberapa vendor untuk mendemokan AI,” katanya.

Hardware untuk AI PC (Khususnya 3D Content)

Karena kerjaan saya biasanya nge-review hardware, di sini saya ingin memperkenalkan hardware-hardware yang memang digunakan, terutama untuk AI PC dan spesifik untuk 3D content (animasi dan gaming).

Hardware untuk AI di antaranya adalah NPU, GPU, dan AI Cloud. Ketiganya, menurutnya, adalah prosesor. Jadi, AI dikerjakan oleh CPU, tapi GPU, NPU, dan GPU di cloud adalah akselerator.

“AI akselerator adalah chip yang spesifik untuk perhitungan matematis. Jadi, belajar matriks dan statistik itu penting untuk develop AI,” ujar Ilham.

Ia kemudian menjelaskan perbedaan NPU, GPU, dan Cloud GPU.

NPU biasa terdapat di laptop, tujuannya untuk efisiensi. NPU mengerjakan hal-hal basic seperti background blur. Contoh, jika laptop ada fitur Microsoft Studio Effect, berarti ada NPU di prosesornya.

“Aplikasi Audacity juga bisa jalan di NPU,” ujarnya.

GPU (RTX) memiliki kemampuan lebih luas lagi. Bisa untuk ComfyUI (generative image dengan node workflow), realtime generative image, dan DLSS (Deep Learning Super Sampling).

Sedangkan Cloud yang digunakan untuk AI seperti ChatGPT, Suno, Hagen, Copilot yang tidak berjalan lokal. Ada yang gratis dan berbayar. “Tetapi dengan RTX, karena jalannya lokal, jadi gratis, kecuali software yang memerlukan subscription,” ujarnya.

Pemanfaatan AI dalam Animasi

“Di sini saya mendemokan pembuatan animasi 30 detik dalam satu hari dengan ComfyUI (untuk still image, texturing), Cloud AI dengan Tripo (untuk membuat aset 3D), Blender (untuk pose, bukan untuk bikin animasi), dan live portrait (untuk dialog). Lalu, untuk merangkai videonya dapat memanfaatkan CapCut,” terang Ilham.

Nvidia Chat RTX

Ilham menerangkan penggunaan Nvidia Chat RTX, yang merupakan LLM (Large Language Model) lokal.

“Saya sudah menyiapkan satu folder jurnal berisi 115 jurnal yang dijadikan dataset. Apapun yang ditanya mengenai supply chain dan management risk, jawaban diberikan dan juga referensi jurnalnya,” ujar Ilham.

Model Chat RTX baru bisa berjalan dengan Bahasa Inggris, tapi bisa dilakukan finetuning jika ingin menggunakan Bahasa Indonesia.

Perbandingan Generate Image dengan CPU dan GPU RTX

Ilham kemudian mendemokan dua stable diffusion dengan prompt yang sama “one car in the mountain“.

Satu menggunakan CPU core i7 13700H yang memakan waktu sekitar 5 menit untuk 1 gambar dengan load 100%. Sementara, stable diffusion yang menggunakan RTX 4070 memakan waktu sekitar 26 detik untuk 10 gambar.

“Jadi, GPU RTX lebih cepat dan efisien untuk generative image. CPU tidak dioptimalkan untuk tugas tersebut,” ujarnya.

Sedangkan implementasi AI pada Gaming, NVIDIA dengan DLSS bisa memperkecil resolusi lalu di-upscale. Dengan adanya AI, kualitas gambar bisa tetap dipertahankan, performa pun lebih tinggi.

Ilham mengakhiri presentasi dengan pesan yang bijak. “AI adalah tools tambahan untuk memaksimalkan dan membuat pekerjaan kita lebih efisien. Pintar-pintarlah belajar matematika agar jago develop AI,” ujarnya.

Semua hal tentang AI perlu akselerator yang tepat dan software perlu di-coding untuk memaksimalkan GPU, Tensor Core, dan CUDA.

“Jika kita menggunakan RTX, maka banyak fitur AI yang dapat digunakan secara lokal, tanpa berbayar. Hal ini juga dapat menjaga privasi data perusahaan atau kampus,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Universitas Mulia Teken Kerjasama dengan Mitra Perusahaan

UM – Dalam sesi Talkshow seminar teknologi Artificial Intelligence (AI), para narasumber menekankan bahwa kecerdasan artifisial bukanlah ancaman, melainkan alat yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi. Mahasiswa didorong untuk menguasai AI dan mengintegrasikannya dalam berbagai bidang.

Hal ini terungkap dalam seminar yang digelar Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom Balikpapan, dengan tema NVIDIA Powers the World’s AI and Yours, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (19/12).

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i selaku Rektor Universitas Mulia dengan Candra selaku Direktur CV. Bitracom Informatika.

Dua orang narasumber tampil sebagai pembicara, yakni Irwan Chandra selaku SBPC Manager NVIDIA Indonesia dan Ilham Subki Wijaya, seorang Digital Creator Tech Reviewer Gadgets.id dan moderator Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng serta MC Tiara Rafandini.

Seminar diikuti lebih kurang 300 orang peserta, yang didominasi mahasiswa Universitas Mulia serta dari perguruan tinggi lain hingga siswa-siswi SMK. Sebagian dari peserta yang beruntung mendapatkan doorprize serta hadiah bagi pemenang lomba NVIDIA Canvas Competition.

Seminar mengupas produk teknologi berbasis AI bersama NVIDIA, salah satu vendor ternama dunia yang bergerak dalam industri semikonduktor, teknologi grafis, kecerdasan artifisial, dan komputasi paralel.

Dengan mengenalkan berbagai macam teknologi berbasis AI tersebut, diharapkan mahasiswa maupun dosen mampu memanfaatkannya untuk berbagai keperluan dan produktivitas dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi.

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dalam kesempatan ini diwakilkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng dalam sambutannya mengatakan, menyambut hangat kedatangan pihak NVIDIA.

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i selaku Rektor Universitas Mulia dengan Candra selaku Direktur CV. Bitracom Informatika. Foto: Vio/Media Kreatif

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i selaku Rektor Universitas Mulia dengan Candra selaku Direktur CV. Bitracom Informatika. Foto: Vio/Media Kreatif

Salah seorang narasumber Irwan Chandra saat memaparkan presentasinya. Foto: Vio/Media kreatif

Salah seorang narasumber Irwan Chandra saat memaparkan presentasinya. Foto: Vio/Media kreatif

Foto bersama panitia dan seluruh peserta Semina tentang Teknologi AI bersama NVIDIA. Foto: Vio/Media Kreatif

Foto bersama panitia dan seluruh peserta seminar tentang Teknologi AI bersama NVIDIA. Foto: Vio/Media Kreatif

Seminar ini, menurutnya, sangat positif mengingat perkembangan AI saat ini cukup masif. Hadirnya Meta AI yang masuk ke dalam grup WhatsApp bersama dengan chat GPT dan teknologi AI lainnya semakin mendekatkan kepada masyarakat luas.

Kini, kehadiran AI telah menyentuh hampir setiap aspek kehidupan masyarakat. Banyak orang, tanpa disadari, telah memanfaatkan teknologi AI dalam berbagai tools dan aplikasi.

“Peran AI, khususnya bagi programmer, sangat signifikan. Apa yang dahulu membutuhkan proses manual panjang, kini bisa diselesaikan dengan cepat dan efisien berkat AI,” ujarnya.

Namun, tambahnya, ia mengingatkan bahwa AI hanyalah alat. Keberhasilannya bergantung pada desain, model, dan pemanfaatan yang tepat oleh penggunanya. Oleh karena itu, mahasiswa diingatkan untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentangnya.

Ia mengatakan, seminar ini merupakan momentum penting, terutama bagi mahasiswa, dosen, dan sivitas akademika pada umumnya. Tidak terbatas pada program studi Informatika, tetapi juga terbuka lintas program studi untuk berinovasi dan lebih produktif dalam memanfaatkan AI.

“Kami berterima kasih kepada NVIDIA dan Bitracom yang telah berkontribusi dalam acara ini, sekaligus memberikan semangat baru di momen Dies Natalis Universitas Mulia. Semoga kegiatan ini menginspirasi kolaborasi lintas program studi dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Senada, Dekan FIKOM Djumhadi, S.T., M.Kom, usai seminar yang berlangsung sejak siang sampai menjelang Maghrib ini mengatakan, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang teknologi terkini dan inovasi AI dari para narasumber.

“Kita jadi tahu ada yang namanya Chat RTX ya kan, yang bisa kita gunakan untuk menyusun makalah ilmiah, artikel ilmiah seperti jurnal, skripsi, thesis, sampai disertasi yang menggunakan referensi,” ujarnya.

“Kami berharap kegiatan seperti ini, yang kita sebut Technofest IT FIKOM, Festival Teknologi Informasi, menjadi agenda tahunan Fakultas Ilmu Komputer sehingga diharapkan terus mendorong inovasi dan kolaborasi lintas industri,” tambahnya.

Ia berharap kegiatan serupa ke depan dengan memperluas cakupan tema dan melibatkan lebih banyak pelaku industri serta akademisi. Seminar ini diharapkan dapat menciptakan solusi yang lebih berdampak untuk tantangan global.

“Semoga Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia terus menjadi pelopor dalam memajukan teknologi yang inklusif, bermanfaat, dan berkelanjutan bagi masa depan,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama hari pertama Rapat Koordinasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia tahun 2024, Kamis (14/11). Foto: Vio/Media Kreatif

Hasilkan Beberapa Rekomendasi Terbaru

UM – Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) tahun 2024, bertempat di Ruang Eksekutif White Campus, Kampus Utama, selama dua hari, Kamis (14/11) dan Jumat (15/11).

Rakor bertujuan untuk menyamakan persepsi, yakni menyelaraskan pandangan dan pemahaman terkait visi, misi, strategi, dan program kerja di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer.

Dekan Djumhadi, S.T., M.Kom mengatakan, ia berharap masing-masing program studi, bagian akademik hingga laboratorium dapat menyusun perencanaan anggaran dan program kerja dengan cermat.

Hal ini diperlukan agar program kerja nantinya selaras dengan pagu anggaran yang telah ditetapkan.

“Supaya kita tidak menghayal. Kita bikin program kerja banyak-banyak, ternyata nanti hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan, yang keluarannya beda,” ujarnya.

Untuk itu, dalam rakor ini, Dekan berharap dapat menyamakan persepsi dalam mengelola fakultas dan mencapai sinergi dengan program studi, bagian akademik, dan laboratorium agar menyusun program kerja yang saling mendukung dan tidak tumpang tindih.

“Jadi, tema kita hari ini adalah penyamaan persepsi. Kita menyamakan persepsi dulu bagaimana mengelola organisasi di Fakultas Ilmu Komputer agar kita satu visi, satu misi,” tambahnya.

Sebelumnya, visi Fakultas Ilmu Komputer adalah menjadi salah satu Fakultas Ilmu Komputer yang terdepan dan unggul dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis technopreneurship di tingkat global pada tahun 2043.

“Karena visi universitas itu sudah mengarah ke 2045, ke Indonesia Emas, maka tingkat globalnya juga diubah menjadi wawasan global,” ujarnya.

Perubahan visi dari “tingkat global” menjadi “wawasan global” ini agar lebih realistis dan sesuai dengan arah visi universitas menuju tahun 2045 untuk mencapai Indonesia Emas.

Untuk itu, ke depan ia akan melakukan penyelarasan visi dan misi program studi (Prodi) agar selaras dengan keilmuan masing-masing dengan memasukkan suplemen mata kuliah yang relevan.

Begitu pula dalam mencapai milestone 2026, dilakukan perubahan arah, beralih dari technopreneurship menjadi berbasis riset untuk mendukung milestone Fakultas pada 2026 mendatang.

Oleh karena itu, ke depan, ia berencana akan menyusun Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Induk Pengembangan (Renip) Fakultas untuk menggantikan dokumen Renstra yang telah berakhir pada tahun sebelumnya.

“Dokumen ini harus mencerminkan perubahan visi, misi, dan fokus pada penelitian,” ujarnya berharap.

Foto bersama hari pertama Rapat Koordinasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia tahun 2024, Jumat (15/11). Foto: Vio/Media Kreatif

Foto bersama hari kedua Rapat Koordinasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia tahun 2024, Jumat (15/11). Foto: Vio/Media Kreatif

Rakor Hari Kedua

Rakor pada hari kedua berlangsung lebih serius jika dibanding hari sebelumnya. Hal ini terjadi lantaran masing-masing memaparkan program kerja dan anggaran mendatang dengan cukup detail, disertai dengan rekomendasi yang menjadi dasar sebelumnya.

“Kita kumpulkan lebih dulu semua masalah yang ada, nanti akan kita bawa di rektorat,” ujar Dekan.

Seperti rekomendasi Kepala Gugus Penjaminan Mutu Jamal, S.Kom, M.Kom tentang perlunya Koordinator Kepala Laboratorium Riset, Laboratorium Robotika, Laboratorium Jaringan Komputer, Laboratorium Pemrograman, hingga Laboratorium AI dan Data Sains.

Menurutnya, hal ini diperlukan agar fokus riset yang menjadi tujuan pencapaian selaras dengan rencana strategis ke depan.

Hal ini diamini oleh Kepala Laboratorium Komputer Fakultas Ilmu Komputer Subur Anugerah, S.T., M.Eng. Ia mengaku kesulitan menerima sejumlah mahasiswa yang akan menggunakan Lab. Jaringan untuk belajar Mikrotik.

“Dosen yang bersangkutan lebih paham tentang peralatan yang dibutuhkan di laboratorium, mana yang dalam kondisi baik, rusak, hingga bagaimana konfigurasi dan cara menggunakannya dengan benar. Tidak semua saya menguasainya,” ujarnya.

Produk inovasi yang dihasilkan Laboratorium Robotika juga terbilang tidak sedikit. Diakuinya, hal ini juga memerlukan keahlian tersendiri dalam pengelolaan dan hilirisasi pemanfaatannya oleh masyarakat, sebagai produk teknologi tepat guna.

Begitu pula dengan usaha pemberdayaan sumber daya manusia dengan membuka kesempatan magang internal bagi mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer, yang menjadi salah satu program kerja mendatang.

Rakor di hari kedua yang dibuka sejak pukul 9.00 Wita ini berakhir tepat pukul 17.00 Wita. Ada beberapa rekomendasi yang diungkap untuk mendukung program pencapaian visi dan misi Universitas Mulia yang semakin meningkat.

(SA/Kontributor)

Dekan FIKOM Jamal bersama Direktur PT. Minergo Visi Maxima (Minergo Systems) Harry Hadi Syahputra menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Untuk Peningkatan Kurikulum, Praktek Magang, dan Konektivitas dengan Profesional TI

UM – Dalam rangka tridharma perguruan tinggi, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Jamal, S.Kom., M.Kom menjalin kerjasama dengan perusahaan dan industri yang bergerak di bidang Teknologi Informasi. Seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU berlangsung di Ruang Eksekutif Kampus Utama, Rabu (9/10).

Perusahaan dan industri tersebut antara lain PT. Minergo Visi Maxima (Minergo Systems) yang dihadiri oleh Direktur Harry Hadi Syahputra, PT. Comtelindo oleh Direktur Hariyanto, dan PT. Media Kreasi Abadi oleh Direktur Istia Budi.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Dekan FIKOM Jamal, S.Kom., M.Kom bersama dengan Direktur perusahaan dan industri masing-masing. Selain itu, juga ditandatangani Nota Kesepahaman dengan SMK Negeri 6 Balikpapan, yang diwakili oleh Eka Prasetyawati.

Jamal mengatakan, kerjasama ini didorong oleh berbagai faktor penting yang berkaitan dengan relevansi kurikulum, peningkatan kualitas pendidikan serta kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

“Industri TI berkembang cepat. Lewat kerjasama, perusahaan akan membantu perguruan tinggi memastikan kurikulum tetap relevan dengan kebutuhan industri, baik dari segi teknologi maupun keterampilan yang diperlukan oleh tenaga kerja,” ujar Jamal.

Foto bersama usai penandatangan Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Foto bersama usai penandatangan Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Dekan FIKOM Jamal bersama Direktur PT. Comtelindo Hariyanto menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Dekan FIKOM Jamal bersama Direktur PT. Comtelindo Hariyanto menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Dekan FIKOM Jamal bersama perwakilan Guru SMKN 6 Balikpapan Eka Prasetyawati menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Dekan FIKOM Jamal bersama perwakilan Guru SMKN 6 Balikpapan Eka Prasetyawati menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Lebih lanjut, Jamal mengatakan, melalui kerjasama ini pula diharapkan terbuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung melalui program magang, kerja praktek dan proyek kolaboratif dengan perusahaan.

“Ini membantu mahasiswa memahami bagaimana cara bekerja di industri dengan menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas,” ujarnya.

Selain itu, lewat kerjasama ini pihaknya mendapatkan kesempatan untuk mengakses Teknologi Informasi terbaru, seperti perangkat lunak, perangkat keras, dan peralatan canggih yang mungkin tidak tersedia di dalam kampus.

“Perusahaan diharapkan memberikan masukan tentang tren industri, inovasi, dan teknologi yang sedang berkembang,” tambahnya.

Apabila mahasiswa mampu menunjukkan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan, Jamal berharap perusahaan merekrut lulusan yang sudah familiar dengan lingkungan kerja dan teknologi yang digunakan di industri tersebut.

“Melalui kerjasama ini, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga memperbesar peluang mereka untuk diterima bekerja setelah lulus,” ujar Jamal.

Keuntungan bagi perguruan tinggi yang menjalin kerjasama dengan industri, diantaranya adalah semakin terbukanya dukungan pengembangan ekosistem kewirausahaan di kampus, dengan menghadirkan para profesional dan praktisi industri sebagai pembicara, mentor, atau dosen tamu.

“Ini diharapkan membantu mahasiswa memahami dinamika dan tantangan industri langsung dari para profesional,” ujarnya.

Usai penandatanganan Nota Kesepahaman, salah seorang perwakilan dari SMK Negeri Balikpapan Eka Prasetyawati mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi lebih dari kerjasama ini.

“Kami mendapatkan informasi lebih yang bisa disampaikan kepada siswa kami, kebutuhan apa yang bisa dipersiapkan masuk ke perguruan tinggi atau ketika bekerja,” pungkas ibu guru yang murah senyum ini.

(SA/Kontributor)

Sebagian Mahasiswa baru 2024 Fakultas Ilmu Komputer mengikuti PKKMB. Foto: Media Kreatif

Dalam Paduka Mulia 2024 Tingkat Fakultas

UM – Pengenalan Dunia Kampus Universitas Mulia (Paduka Mulia) pada hari kedua khusus diikuti mahasiswa baru yang ada di Fakultas Ilmu Komputer. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Selasa (27/8). Pada kesempatan ini, Panca Budi Setiono, alumnus Teknik Informatika hadir berbagi inspirasi dengan mahasiswa baru.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru. Kehadiran mahasiswa baru selalu membawa semangat baru.

“Anda telah memilih sebuah langkah penting dalam perjalanan hidup Anda dengan bergabung di sini. Dan kami merasa bangga menjadi bagian dari perjalanan tersebut, dan mengembangkan potensi yang terbaik yang Anda miliki,” ucap Jamal.

Kepada mahasiswa baru, Jamal mengingatkan mahasiswa akan berhadapan dengan dunia teknologi yang terus berkembang dengan sangat cepat.

Untuk itu, selain mengikuti pembelajaran di dalam kelas, mahasiswa juga diharapkan tertib mencari ilmu di luar, terlibat di dalam penelitian dosen, mengikuti kegiatan kemahasiswaan, dan membangun jaringan yang luas.

“Kita semua tahu bahwa di era digital ini, kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk sukses,” kata Jamal.

“Saya juga ingin menekankan pentingnya sikap disiplin, tanggung jawab dan integritas dalam menjalani kehidupan kampus,” tambahnya.

Universitas Mulia, lanjutnya, tidak hanya berkomitmen untuk memberikan pendidikan akademik yang berkualitas, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Jamal berharap para mahasiswa dapat menjalani masa-masa kuliah dengan penuh semangat, selalu antusias dan tekad yang kuat.

“Jadikanlah setiap tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Kami seluruh Civitas Akademika Fakultas Ilmu Komputer siap mendukung dan membimbing kalian untuk meraih sukses,” ujarnya.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal berfoto bersama Kaprodi, narasumber, panitia dan peserta PKKMB. Foto Media Kreatif

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal berfoto bersama Kaprodi, narasumber, panitia dan peserta PKKMB. Foto Media Kreatif

Dua orang alumni Informatika Panca Budi Setiono dan Wahyu Nur Alimyaningtyas. Foto: Media Kreatif

Dua orang alumni Informatika Panca Budi Setiono dan Wahyu Nur Alimyaningtyas. Foto: Media Kreatif

Panca Budi Setiono bersama salah seorang peserta PKKMB. Foto: Media Kreatif

Panca Budi Setiono bersama salah seorang peserta PKKMB. Foto: Media Kreatif

Sementara itu, Panca Budi Setiono yang kini bekerja di PT Infomedia Nusantara, Business Service PT Telkom Indonesia, memberikan materi kuliah umum tentang Perkembangan Teknologi Terkini.

“Ngeri ya, kembali ke kampus saya dulu. Tapi, for your information dulu gak semegah ini, dulu… Wah, pokoknya luar biasa,” ujar Panca.

Bagi Panca, momen ini adalah kesempatan untuk pertama kali dirinya berbicara di kampus Universitas Mulia. Seingatnya, dulunya masih berupa kampus kecil dan menumpang bersama sekolah Airlangga.

“Dulu di Gunung Guntur dan di Gunung Pasir. Jadi, kita give applause dulu untuk Universitas Mulia. Keren banget ya,” ujarnya.

Menurutnya, ia mengaku ketinggalan informasi jika dibandingkan generasi mahasiswa saat ini perihal perkembangan teknologi terkini.

I’m quite sure kalau teman-teman masih lebih update daripada kita semua. Karena sekarang sudah masuk ke dalam era digital yang tinggal satu kali klik, kita semua bisa tahu apa yang FYP hari ini. Coba. Siapa yang punya TikTok?” tanya dia.

FYP atau For Your Page adalah laman TikTok yang berisi video hasil dari kurasi algoritma yang sesuai dengan tingkat ketertarikan dan minat pengguna. Fitur FYP memudahkan pengguna menemukan konten maupun kreator yang paling disuka.

Apa itu Fenomena Tech Winter?

Memasuki sesi tanya jawab, ada pertanyaan menarik yang membuat semua orang mungkin tidak banyak tahu. Pasalnya, pertanyaan ini sulit dimengerti oleh banyak mahasiswa baru, bahkan dosen sekalipun.

Pertanyaan ini diajukan oleh Indra Putra Kelana, seorang mahasiswa baru Informatika.

“Pertanyaan saya, kan tadi Ibu Wahyu bilang semakin berkembang industri dan teknologi, maka tenaga IT makin dibutuhkan ya. Nah, terus kalau, misalnya, kejadian seperti itu, tolong jelaskan kenapa belakangan ini malah terjadi fenomena Tech Winter?” tanya Indra.

Winter atau musim dingin, dalam hal ini identik dengan perlambatan semua aktivitas untuk efisiensi sumber daya.

Fenomena Tech Winter adalah fenomena musim dingin dalam dunia teknologi yang ditandai dengan menurunnya nilai investasi, melambatnya pendapatan, dan melakukan sejumlah langkah efisiensi.

Tech Winter juga dikenal sebagai kondisi terjadinya penurunan minat dan investasi dalam sektor teknologi.

Tech Winter inilah yang disebut dengan waktu atau masa ketika banyak perusahaan teknologi gagal dalam mendapatkan investasi sehingga harus melakukan PHK massal dan hiring freeze.

Perusahaan besar seperti Amazon, Google, dan Microsoft telah melakukan PHK massal beberapa waktu yang lalu.

Di Indonesia, perusahaan startup berbasis teknologi seperti Zenius, JD.id, dan Pegi-pegi, dan yang terbaru unicorn eFishery juga melakukan hal yang sama pada Juli bulan lalu.

Meski demikian, Tech Winter bukanlah tanpa kepastian solusi. Faktanya, dengan menerapkan strategi yang tepat, masih banyak perusahaan yang mampu bertahan, bahkan berkembang di masa seperti ini.

Dengan menggabungkan strategi investasi bijak, evaluasi bisnis model, penghematan cerdas, dan rekrutmen selektif, perusahaan mampu melewati masa-masa sulit dan menjadi perusahaan yang lebih kuat dan berkembang.

(SA/Kontributor)

Humas UM-Prof. Dr. Rer. Nat. Ahmad Benny Mutiara Ketua umum DPP Aptikom melakukan Pembahasan materi diskusi pengembangan program studi bidang computer malam ini 24/11/2023. Dalam pembahasan ini beliau menyampaikan tentang beberapa syarat dalam menentukan program studi salah satu nya adalah harus memiliki cirikhas penciri program studi .diharapkan dari penciri tersebut dapat memberikan keunggulan pada prodi yang ada.selain itu tantangan AI kedepan akan memiliki peluang peran yang lebih besar dan lapangan pekerjaan kedepan akan banyak berhubungan dengan pengembangan Artificial Intelegent.

Pengembangan FIKOM kedepan harus juga memperhatikan kriteria dalam pengembangan perguruan tinggi dalam peningkatan akreditasi . salah satu nya adalam perlunya menyesuaikan antara kurikulum  dan capaian pembelajaran .Di dalam capaian dosen harus melakukan penilaian terhadap sikap , keterampilan, pengetahuan dan keterampilan khusus dari mahasiswa yang mengikuti matakuliah yang diampu. selain itu dalam implementasi OBE mahasiswa harus mulai diarahkan kearah dunia industri (DUDI).penerapan pembelajaran dikelas juga diarahkan 30 % merupakan PBL atau Projek base learning dan bobot penilaian 50 persen.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor bidang akademik bapak Wisnu Hera Pamungkas, S.Tp., M.Eng, Wakil Rektor bidang sumberdaya bapak Yusuf Wibisono, S.E., M.TI. serta Dekan Fakultas Ilmu Komputer Bapak Jamal, S.Kom.,M.Kom, beserta seluruh Ka.Prodi yang ada di bawah Fakultas ilmu Komputer Bersama Dosen Prodi. Menurut peserta diskusi kali ini bahwa pembahasan tentang pengembangan ini akan berdampak pada rencana – rencana strategis fakultas kedepan terutama dalam pengembangan program studi komputer .

Menurut Prof. Dr. Rer. Nat. Ahmad Benny Mutiara mahasiswa sebaiknya tidak hanya memiliki kualifikasi yang sesuai dengan program studinya namun juga harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan keilmuan pada program studi tersebut sehingga mahasiswa dapat menjadi sumberdaya yang dapat memenuhi kebutuhan di dunia industri.

WN/Humas UM