Tim FHK yang dipimpin Dekan Dr. Mada Aditia Wardhana mengunjungi pelaku usaha madu herbal Madsant, Ridwansyah, di Kel. Margomulyo Balikpapan, Kamis (19/12). Foto: Istimewa

UM – Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia terus memperluas kemitraan dengan pelaku usaha lokal untuk mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Salah satu langkah nyata adalah kunjungan ke usaha lebah madu yang dikelola oleh Ridwansyah, pemilik merek Madu Madsant, di Kel. Margomulyo, Balikpapan, Kamis (19/12).

Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki peluang penelitian herbal dan edukasi lapangan, sekaligus mengembangkan produk berbasis propolis dan madu lokal.

“Kunjungan ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan produk lebah madu melalui penelitian yang dilakukan oleh Program Studi S1 Farmasi,” kata Dekan FHK, Dr. Mada Aditia Wardhana.

Ia menjelaskan bahwa upaya ini tidak hanya untuk kepentingan riset, tetapi juga untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di FHK.

Dalam kunjungan tersebut, tim FHK Universitas Mulia melihat secara langsung proses pemanenan propolis dari lebah jenis Biroi menggunakan teknik budidaya berbasis rekayasa.

Pelaku usaha madu juga memperkenalkan inovasi berupa modifikasi pada tutup kotak budidaya untuk meningkatkan kualitas propolis.

Tim FHK sedang mengamati produk madu herbal Madsant di Kel. Margomulyo Balikpapan, Kamis (19/12). Foto: Istimewa

Tim FHK sedang mengamati produk madu herbal Madsant di Kel. Margomulyo Balikpapan, Kamis (19/12). Foto: Istimewa

Sebagian produk madu herbal yang baru dipanen dan dalam bentuk kemasan yang siap dikonsumsi. Foto: Istimewa

Sebagian produk madu herbal yang baru dipanen dan dalam bentuk kemasan yang siap dikonsumsi. Foto: Istimewa

“Proses ini memberikan wawasan baru bagi kami, terutama dalam mengintegrasikan riset Farmasi dengan praktik industri. Selain itu, objek ini juga sangat cocok untuk edukasi lapangan bagi anak usia dini,” tambah Dr. Mada.

Menurutnya, FHK berencana mengembangkan riset lanjutan di bidang Farmasi dan menjadikan peternakan lebah sebagai tempat edukasi bagi anak-anak.

Prodi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGAUD) direncanakan akan memanfaatkan objek ini untuk memperkenalkan anak usia dini pada dunia peternakan lebah dan manfaatnya.

Kegiatan ini bukanlah langkah awal, melainkan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya yang dilakukan Ridwansyah ke Prodi S1 Farmasi pada September 2024. Kala itu, ia berdiskusi tentang potensi pengembangan produk madu, propolis, herbal, dan kosmetik berbasis bahan lokal.

“Propolis, herbal, dan kosmetik di Balikpapan masih didominasi oleh produk luar daerah. Dengan dukungan Universitas Mulia, kami berharap dapat memproduksi sendiri dan meningkatkan kualitas produk lokal,” ujar Ridwansyah.

Ia juga menyampaikan harapan besar untuk menjalin kerjasama lebih erat dengan Universitas Mulia. “Kami optimis bahwa kolaborasi ini dapat mengembangkan sektor UMKM dan menciptakan produk unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Selain mendorong riset dan inovasi, kegiatan ini juga sejalan dengan visi Universitas Mulia untuk memperkuat kontribusi dalam pengembangan sektor UMKM lokal.

Melalui penguatan kerjasama dengan pelaku usaha seperti Madu Madsant, Universitas Mulia berupaya mendorong terciptanya ekosistem inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dalam kunjungan ini, tim FHK mendapat wawasan tentang manfaat propolis sebagai bahan baku herbal dengan nilai tambah tinggi. Propolis dikenal memiliki kandungan antimikroba dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.

Dr. Mada menegaskan bahwa penelitian Farmasi Universitas Mulia ke depan akan difokuskan pada pengembangan bahan herbal lokal, termasuk propolis, untuk menghasilkan produk farmasi yang kompetitif.

“Kami ingin memastikan bahwa Balikpapan memiliki produk herbal berkualitas yang mampu bersaing di pasar nasional,” katanya.

Kolaborasi antara FHK Universitas Mulia dan pelaku usaha lokal seperti Madu Madsant menjadi langkah penting dalam memadukan dunia akademik dengan kebutuhan industri.

Kunjungan ini tidak hanya membuka peluang riset, tetapi juga memberikan dampak positif bagi edukasi anak usia dini dan pengembangan UMKM.

Dengan dukungan Universitas Mulia, diharapkan Balikpapan dapat menjadi pusat inovasi produk herbal lokal yang berkualitas.

Sinergi ini tidak hanya akan memperkuat sektor pendidikan, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui produk unggulan berbasis bahan lokal.

(SA/Kontributor)

Dosen Universitas Mulia Drs. Suprijadi, M.Pd bersama Ir. Bambang Irianto penggagas Glintung Go Green (3G). Foto: dok. Suprijadi

UM – Berawal dari kondisi kampung yang kumuh, rawan banjir, dan tingkat kriminalitas yang tinggi, Bambang Irianto, Ketua RW 23 Kelurahan Purwantoro, Blimbing, Kota Malang, menginisiasi perubahan besar pada lingkungan tempat tinggalnya sejak tahun 2012 yang lalu.

Dengan konsep Glintung Go Green (3G), Bambang berhasil mengubah kampungnya menjadi lingkungan hijau dan asri yang kini bahkan menjadi rujukan destinasi wisata pendidikan bagi banyak pihak.

Atas prestasi inilah, dosen Universitas Mulia Drs. Suprijadi, M.Pd berkunjung ke Kota Malang, 19 September 2024. Tujuannya adalah untuk mempelajari secara langsung program penghijauan yang dilakukan di Glintung. Kunjungan ini berkaitan dengan rencana menerapkan program serupa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Mulia.

“Berdasarkan hasil laporan kerja lapangan ini, saya mendapatkan beberapa kesimpulan yang sangat relevan untuk pengembangan lingkungan hijau dalam kegiatan KKN,” ujar Suprijadi.

“Pertama, pengalaman dari kunjungan ini perlu disosialisasikan kepada calon mahasiswa peserta KKN, khususnya dalam membangun wilayah KKN untuk menjadi Kampung Kampus Mulia the Green. Kami juga merencanakan pembentukan tim khusus yang terdiri dari dosen dan mahasiswa untuk proyek Kampung Kampus Mulia the Green 2025,” tambahnya.

Suprijadi juga mengungkapkan bahwa kampung di sekitar Kampus Universitas Mulia akan menjadi pilot project sebagai Kampung Kampus Mulia the Green 2025 dalam bingkai Smart RT, dengan penanaman produktif seperti tanaman nanas.

“Penanaman nanas sangat sesuai dengan kondisi tanah dan iklim Kalimantan Timur, serta dapat memberikan hasil panen dalam waktu 170 hari hingga satu tahun,” ujar Suprijadi.

Di samping itu, menurutnya, tanaman hias dan tanaman obat keluarga atau yang dikenal dengan sebutan tanaman Toga ini, dinilai sesuai dengan karakter tanah di lingkungan sekitarnya yang akan ditambahkan untuk memperkaya lingkungan.

Dokumentasi Suprijadi ketika berkunjung di Glintung Go Green. Gambar 1 dan 2 Kediaman Ir. Bambang Irianto, 3. Sejumlah Penghargaan yang diterima Bambang Irianto, 4. dan 5 Salah satu sudut Kampung Glintung, 6. Kunjungan anak-anak rombongan SD Islam Muhammad Hatta Kota Malang, 19 September 2024. Foto: dok. Suprijadi

Dokumentasi Suprijadi ketika berkunjung di Glintung Go Green. Gambar 1 dan 2 Kediaman Ir. Bambang Irianto, 3. Sejumlah Penghargaan yang diterima Bambang Irianto, 4. dan 5 Salah satu sudut Kampung Glintung, 6. Kunjungan anak-anak rombongan SD Islam Muhammad Hatta Kota Malang, 19 September 2024. Foto: dok. Suprijadi

Sumur resapan yang dibangun Bambang Irianto di sekitar Kampung Glintung Kota Malang. Foto: dok. pribadi

Sumur resapan yang dibangun Bambang Irianto di sekitar Kampung Glintung Kota Malang. Foto: dok. Suprijadi

Transformasi Glintung Go Green

Bambang Irianto pertama kali menjabat sebagai Ketua RW di Glintung pada akhir tahun 2012. Pada saat itu, kondisi kampung di Jalan Karya Timur, Kota Malang, dikenal dengan lingkungan yang kumuh dan minim prestasi. Bambang pun memutuskan untuk membangun kampungnya melalui inisiatif penghijauan.

“Saat saya terpilih sebagai Ketua RW, kondisi kampung sangat memprihatinkan. Saya pun mulai menggerakkan warga untuk menghijaukan lingkungan,” ujar Bambang, Kamis (13/7/2023), yang dikutip dari media.

Pada awalnya, tidak semua warga antusias dengan program ini, hanya sekitar 10 persen warga yang merespon. Namun, Bambang terus berupaya mengubah pola pikir warga dengan pendekatan sosialisasi dan kegiatan berkelanjutan.

Dari dana yang minim, ia memanfaatkan barang bekas dan bantuan bibit tanaman dari berbagai relasi, sehingga secara bertahap kampungnya mulai hijau dan bersih.

Untuk lebih memperkuat konsep hijau di kampung Glintung, warga kemudian membangun fasilitas ramah lingkungan, seperti sumur resapan dan biopori. Saat ini, terdapat tujuh sumur resapan, ratusan lubang biopori standar, jumbo, dan super jumbo yang dibuat secara swadaya menggunakan kaleng bekas.

Selain itu, warga juga mempelajari berbagai teknik bercocok tanam seperti hidroponik, vertical farming, dan sky garden yang membuat suasana kampung semakin sejuk.

Atas kerja keras dan keberhasilan dalam mengubah lingkungan, berbagai penghargaan pun diraih, termasuk Kalpataru dari Presiden RI dan penghargaan sebagai Kampung Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kami juga menciptakan Gerakan Menabung Air atau Gemar, yang dampaknya terlihat jelas: kondisi air tanah meningkat, udara kampung lebih sejuk, dan warga merasakan manfaat dari kampung yang sehat,” tambah Bambang.

Pada Kamis, 19 September 2024 hari itu juga, kampung ini juga dikunjungi oleh rombongan SD Islam Muhammad Hatta Kota Malang dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertema “Hidup Sehat dengan Toga” sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka.

Kunjungan ini bertujuan untuk memahami penerapan program Glintung Go Green yang meliputi aspek penghijauan, sumur resapan, hingga teknik bertanam secara modern.

Bambang berharap keberhasilan Glintung Go Green dapat menginspirasi kampung-kampung lain untuk melakukan transformasi serupa.

“Dengan mengidentifikasi potensi dan masalah setempat, kami bisa membangun kampung tematik yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tapi juga meningkatkan kebersamaan warga,” tutupnya.

(SA/Kontributor)

Usai menggelar FGD, Bambang Irianto didaulat memimpin gerakan diikuti Direktur Eksekutif Yayasan Airlanga Dr. Agung Sakti, Rizal Effendi, Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin bersama undangan lainnya. Foto: Media Kreatif

Menghadirkan Penggagas Glintung Go Green, FGD Resmi Dibuka Walikota

UM – Universitas Mulia menggelar Forum Group Discussion (FGD) atau Forum Diskusi Terpumpun yang membahas Lingkungan Hijau Kota Balikpapan, Kamis (12/9). Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho Kampus Utama ini dihadiri Ir. Bambang Irianto, peraih Kalpataru Lingkungan 2018 dan penggagas Glintung Go Green Kota Malang, Jawa Timur.

Pada kesempatan ini, turut hadir Wali Kota Balikpapan dua periode, 2011-2021 Rizal Effendi, Muhammad Sabani bakal calon walikota pada Pilkada Balikpapan 2024, dan tokoh masyarakat Kota Balikpapan Ir. Sudjatmiko serta para Ketua RT dan undangan.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi selaku CEO Balikpapan Water Forum dan penggagas kegiatan ini mengatakan, permasalahan air tampaknya belum selesai dialami Kota Balikpapan. Berbagai upaya juga sedang disusun pemerintah kota sebagai solusi.

Meski demikian, Dr. Agung berharap Rizal Effendi turut mendampingi untuk terus berusaha agar masalah air bisa diselesaikan dalam lima tahun ke depan, termasuk banjir.

“Bagaimana caranya? Pakai cara ITS Surabaya maksud saya. Surabaya kerjasama dengan ITS, masalah banjir diselesaikan, caranya kerjasama dengan perguruan tinggi. Para ahli mencoba untuk menyelesaikan. Sekarang Surabaya jauh lebih bagus,” ujar Dr. Agung.

Ia berharap pola tersebut dapat digunakan oleh para dosen dan mahasiswa sivitas akademika Universitas Mulia.

“Jadikanlah kota Balikpapan ini menjadi kota yang betul-betul kita cintai dengan motto beriman, bersih, indah, aman dan nyaman. Jadikan kota ini menjadi nyaman karena kita ada di sini. Saya bangga dengan kota Balikpapan,” tuturnya.

Menurutnya, hal ini terlihat pada hymne Kota Balikpapan itu selalu menggugah. Dengan motto kubangun, kujaga, dan kubela, sehingga mendorong setiap warganya untuk selalu tergugah.

“Maka, ke depan Balikpapan Water Forum fokus menjelaskan dua masalah itu. Satu, masalah air ini harus selesai dalam lima tahun ke depan. Kedua, masalah banjir juga sudah mulai berkurang titik-titik banjirnya,” ujar Dr. Agung.

Dr. Agung menambahkan, tugas kampus bukan hanya mendidik, namun juga mengedukasi. Untuk itu, ia berharap kampus mampu mengedukasi dengan cara memberdayakan mahasiswa sehingga memiliki kepekaan sosial dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekitarnya.

Dalam kesempatan ini, Dr. Agung mengundang Ir. Bambang Irianto sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat mengatasi masalah lingkungan di sekitarnya.

Senada, Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i berharap paparan Ir. Bambang Irianto dapat diterapkan di lingkungan Universitas Mulia dan sekitarnya.

“Saya sampaikan juga kepada para mahasiswa, untuk mendengarkan paparan narasumber agar pengabdian beliau yang sudah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia itu bisa menjadi materi kita untuk kegiatan nanti, menjadi budaya kerja nyata di wilayah Kota Balikpapan,” tutur Rektor.

“Juga kepada para dosen, yang saya kira bahan hari ini menjadi referensi buat kita ke depan untuk melakukan research-research, dan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan industri, dan sebagainya,” tambahnya.

Rektor berharap, bagaimana ke depan mendapatkan solusi terbaik agar Kota Balikpapan yang menjadi sister city IKN itu tidak ada lagi permasalahan air maupun banjir.

Narasumber Ir. Bambang Irianto foto bersama CEO Balikpapan Water Forum Dr. Agung Sakti Pribadi, Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i bersama dosen dan lainnya. Foto: Media Kreatif

Narasumber Ir. Bambang Irianto dan keluarga foto bersama CEO Balikpapan Water Forum Dr. Agung Sakti Pribadi, Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, Drs. Suprijadi, dan Dr. Sudarmo. Foto: Media Kreatif

Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Arrizal Rahman. Foto: Media Kreatif

Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Arrizal Rahman. Foto: Media Kreatif

Penanggap narasumber H. Rizal Effendi. Foto: Media Kreatif

Penanggap narasumber H. Rizal Effendi. Foto: Media Kreatif

Muhammad Sabani turut memberikan pandangannya. Foto: Media Kreatif

Muhammad Sabani turut memberikan pandangannya. Foto: Media Kreatif

Sebagian peserta perwakilan Ketua RT setempat. Foto: Media Kreatif

Sebagian peserta perwakilan Ketua RT setempat. Foto: Media Kreatif

Sambutan Walikota Balikpapan

Sementara itu, sambutan Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Arrizal Rahman.

“Mohon izin saya mewakili Pak Kepala DLH, Pak Wali Kota lagi izin Umroh, Pak Kepala Dinas Lingkungan Hidup lagi menerima tamu tim Adipura Provinsi,” ujar Arrizal mengawali kata sambutan.

“Insya Allah dalam minggu depan sampai dua minggu kemudian kita akan masuk tim penilaian Adipura untuk Adipura 2024. Jadi, kami lagi persiapan untuk tetap menjaga rutinitas mendapatkan Adipura yang tidak pernah putus,” tambahnya.

Ia berharap, pada tahun 2024 ini Kota Balikpapan mampu mempertahankan Adipura Kencana yang selalu diraih dalam dua tahun terakhir.

Dalam sambutannya, Walikota menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Universitas Mulia atas inisiatifnya dalam menyelenggarakan FGD sebagai bentuk kepedulian terhadap persoalan lingkungan di Balikpapan.

Ia menekankan pentingnya komitmen bersama untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta menjadikan Balikpapan sebagai kota yang nyaman dan berkelanjutan.

Walikota menekankan bahwa penciptaan ruang terbuka hijau dan keberhasilan dalam mengatasi tantangan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Walikota berharap FGD ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan inovatif yang dapat menjadi referensi bagi pemerintah Kota Balikpapan dan pemerintah pusat dalam menangani masalah lingkungan, terutama terkait dengan air dan banjir.

Walikota juga menginginkan agar permasalahan yang ada di Balikpapan, seperti banjir, menjadi perhatian pemerintah pusat dan diusulkan sebagai proyek strategis nasional.

Glintung Go Green Layak Direplikasi

Bagaimanapun paparan Bambang Irianto dalam mewujudkan Glintung Go Green di Kota Malang, yang digagasnya sejak lebih dari 12 tahun yang lalu, layak menjadi contoh dan model bagi daerah lainnya di Indonesia.

Melalui beberapa pendekatan, Bambang Irianto berupaya menciptakan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Ia berusaha menanamkan budaya cinta lingkungan kepada masyarakat, dimulai dari lingkungan sekitar rumahnya. Dengan prinsip “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya,” Bambang mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Bambang aktif menggalang kerjasama dengan dinas pemerintah terkait dan akademisi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang mendukung program Go Green, seperti pengembangan sumur resapan untuk mengatasi masalah air.

Ia mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, sehingga setiap individu merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan mereka.

Keberhasilan kampung Glintung Go Green yang telah menjadi destinasi wisata edukasi di Kota Malang layak menjadi contoh yang dapat direplikasi di berbagai kota lain di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan komitmen, perubahan positif dapat dicapai.

(SA/Kontributor)

Sejumlah mahasiswa tertarik melihat salah satu stand UMKM di tengah rintik hujan. Foto: Kontributor

UM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga menggelar bazar UMKM di Parkir Barat Kampus Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Senin (29/4). Bazar dengan tema Kejar Mimpi Talks ini diikuti 29 Tenant yang terdaftar, baik dari para mahasiswa maupun UMKM di Balikpapan.

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dalam rangka edukasi kepada para mahasiswa terkait dengan bisnis dan Entrepreneurship atau praktik kewirausahaan.

“Kebetulan CIMB Niaga memiliki program Kejar Mimpi, itu temanya,” ujarnya. Kejar Mimpi fokus mendukung masyarakat untuk berkembang di berbagai aspek dan untuk terus maju dalam mencapai keinginan dan mimpi-mimpinya.

“Kerja sama itu intinya adalah mereka memberikan edukasi kepada mahasiswa FEB. Kalau bisa ya kita berharap sekelas Universitas Mulia. Ada FHK, ada FIKOM, turut bergabung” tutur Ivan Armawan.

Dengan kerjasama ini pula, para tenant maupun pembeli mendapatkan dukungan dan keuntungan dengan melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS dari Bank CIMB Niaga.

“Jadi, beberapa mahasiswa yang ikut di dalamnya melakukan kegiatan Entrepreneur-nya. Selain mahasiswa, siswa sekolah juga ikut dalam kegiatan,” terangnya.

Setidaknya, sekira 250 mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini yang dibagi menjadi dua sesi, yakni mulai pukul 9.00 pagi hingga sore, kemudian dilanjutkan sore hingga pukul 10.00 malam. Mereka belajar tentang literasi keuangan digital dan sosial media digital.

Dukungan Program Kejar Mimpi Talks dari Bank CIMB Niaga. Foto: Kontributor

Dukungan Program Kejar Mimpi Talks dari Bank CIMB Niaga. Foto: Kontributor

Ibu Martha, salah seorang pelaku usaha UMKM Bakulan Nyaak dari Kec. Balikpapan Selatan menawarkan produknya. Foto: Kontributor

Ibu Martha, salah seorang pelaku usaha UMKM Bakulan Nyaak dari Kec. Balikpapan Selatan menawarkan produknya. Foto: Kontributor

Rinda dan Vika, dua orang amahasiswa semester 2 Prodi S1 Manajemen sedang bertugas menjaga stand Inkubator Bisnis. Foto: Kontributor

Rinda dan Vika, dua orang mahasiswa semester 2 Prodi S1 Manajemen sedang bertugas menjaga stand Inkubator Bisnis. Foto: Kontributor

Menurut Ivan, sepertiga dari keseluruhan tenant diisi oleh para mahasiswa dengan beberapa produk unggulan, diantaranya dari Program Studi S1 Farmasi dan Inkubator Bisnis.

Dari keseluruhan produk yang ditawarkan tenant mahasiswa, Ivan mengakui masih didominasi produk makanan. Sedangkan produk UMKM lebih bervariasi, di antaranya terdapat fashion, batik, dan makanan minuman.

Meski demikian, Ivan berharap dari kegiatan ini mahasiswa dapat belajar bagaimana praktik menjalankan bisnis di lapangan dan berhadapan langsung dengan pelaku usaha UMKM yang dikelola masyarakat umum.

“Ya, memang kalau kita bicara bisnis, caranya agar bagaimana produk kita bisa mudah terjual. Orang itu akan mengingat umumnya apa yang dimakan. Sehingga ketika melihat sebuah produk, langsung bisa dibeli,” ujar Ivan.

Dalam kegiatan bisnis tersebut, menurutnya, di satu sisi mencoba mendorong para mahasiswa dan pelaku usaha UMKM untuk mengangkat kegiatan atau event itu untuk memudahkan atau memperkenalkan produk-produknya.

“Di sisi yang lain, para mahasiswa juga belajar tentang praktik di lapangan, terutama mengimplementasikan teori, mereka akan mengetahui bahwa, oh disinilah letak-letak daripada strategi yang nanti mereka bisa lakukan ke depan,” terang Ivan.

Lebih lanjut, ia menambahkan, ketika banyak pilihan produk dan banyak kompetitor, para mahasiswa diharap bisa berpikir tentang strategi apa yang tepat untuk proses penjualan produk mereka.

Ketika ditanya harapannya, Ivan mengatakan, pertama, kegiatan ini menjadi sarana belajar para mahasiswa mengenal bagaimana dunia usaha pelaku usaha UMKM atau Entrepreneur pada umumnya.

Kedua, lanjutnya, para mahasiswa juga diharapkan akan belajar memahami produk yang sebenarnya yang lebih disukai oleh pasar atau tidak.

“Dan yang ketiga, yang paling penting adalah mereka sudah punya jiwa wirausahanya. Ya, menjaga usaha sehingga mereka berani untuk mengeksplor diri mereka, yang paling penting adalah mereka jadi lebih tahu,” tuturnya.

Dengan demikian, mahasiswa diharapkan akan mencoba lebih lanjut, apakah produknya akan dikembangkan atau akan dipasarkan atau mereka akan ikut event-event yang lain di kemudian hari.

“Jadi, lebih tepatnya fakultas atau prodi itu berusaha untuk bagaimana melakukan proses edukasi (Entrepreneurship) dengan caranya masing-masing, memperkenalkan produk mereka,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Pelatihan Pemanfaatan AI untuk Bahan Ajar Guru. Foto: Humas

UM, Humas – Sabtu, 2 September 2023 Universitas Mulia bekerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang Wilayah Balikpapan telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelegence (AI) Untuk Pengembangan Bahan Ajar Guru . Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Eksekutif Pendidikan Yayasan Airlangga Balikpapan, Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dan Ketua IKA  – Universitas Negeri Malang Wilayah Balikpapan, Ibu Dra, Ririen Friedayati. Harapan bapak Agung Sakti Pribadi terhadap Kerjasama yang berjalan antara universitas mulia Balikpapan dan Ikatan alumni Universitas Negeri Malang dapat menciptakan sinergi dan saling melengkapi dalam Tri Dharma perguruan tinggi.

Tema yang disampaikan pada kegiatan pelatihan ini diterima dengan penuh antusias oleh seluruh peserta dan sangat diperlukan dalam pengembangan bahan ajar di Era teknologi masa kini .Pelatihan ini  Terdapat dua pemateri atau narasumber  yakni Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd (Praktisi Pendidikan sekaligus Kepala LSP dan Pengembangan Pendidikan Universitas Mulia) dan pemateri kedua oleh Mundzir, S.Kom., M.T (IT Manager dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Univ.Mulia) , Dalam implementasi pendidikan masa kini tidak lepas terhadap teknologi terutama dalam penyampaian materi bahan ajar banyak para guru dan dosen menggunakan fasilitas AI dan berbasis online . Murid -murid dan mahasiswa juga terbantu dengan media ajar yang inovatif dan mudah didapatkan. Selain itu pemateri berharap agar hasil dari kegiatan ini dapat diimplementasikan dalam pengembangan belajar mengajar dilingkungan sekolah dan perguruan tinggi masing-masing serta dapat menjadi bahan pengetahuan kepada peserta yang hadir dari lingkup Pendidikan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Zurich Balikpapan ini mendapatkan antusiasme yang besar dari  peserta  yang dihadiri oleh 33  institusi sekolah dan perguruan tinggi di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kab.PPU, Kab.Paser sangat beragam dan memiliki kesan yang baik terhadap kegiatan yang berlangsung salah satu nya adalah testimoni yang disampaikan oleh salah satu peserta yang mengikuti acara ini bahwa kegiatan yang diikuti sangat  inspiratif dan sangat bermanfaat sehingga akan  dipraktekan dalam membuat bahan ajar di sekolah masing-masing.

(WN/ Humas UM)

Perwakilan Penerbit Deepublish menerima cenderamata dari Kepala LPPM Universitas Mulia Richki Hardi disaksikan Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T bersama jajaran. Foto: Media Kreatif

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menerima kunjungan tim Deepublish, perusahaan penerbit asal Yogyakarta, Jumat (30/9). Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir, S.Kom., M.T secara khusus menyambut hangat kedatangan tim Deepublish bertempat di Ruang Eksekutif White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan.

Sekretaris LPPM Nariza Wanti Wulan Sari, S.Si., M.Si mengatakan bahwa pada kesempatan ini, perwakilan Depublish Aruming Sekar memaparkan produk dan layanannya di hadapan Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala Bagian Pendidikan Gunawan, S.T., M.T dan Kaprodi D3 Manajemen Industri Sumardi, S.Kom., M.Kom.

“Melalui pertemuan ini Universitas Mulia melakukan penjajakan untuk bekerja sama dengan Deepublish untuk memberikan pelatihan menulis buku ajar kepada dosen-dosen Universitas Mulia,” tutur Nariza.

Nariza berharap, pelatihan yang rencana akan diselenggarakan oleh LPPM ini dapat diikuti oleh seluruh dosen maupun mahasiswa. Dengan mengikuti pelatihan, peserta akan mendapatkan kemudahan bagaimana menerbitkan buku yang diterbitkan Penerbit Deepublish.

“Dari pertemuan ini, pihak Deepublish memberikan perjanjian kerja sama penerbitan buku dan MoU untuk dikaji,” tutur Nariza. Di akhir pertemuan ini, lanjut Nariza, perwakilan Universitas Mulia dan Deepublish saling bertukar cenderamata.

Sementara itu, Aruming Sekar dalam paparannya menyampaikan beberapa penghargaan yang telah diterima Deepublish. Di antaranya adalah pernah meraih penghargaan sebagai penerbit terbaik tahun 2017 yang mengikuti peraturan UU no. 4 tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.

Penulis Deepublish juga pernah mendapat penghargaan sebagai pustaka terbaik tahun 2019 untuk bidang e-Commerce. Selain itu, penulis Deepublish juga pernah mendapatkan penghargaan kategori buku terbaik dalam pekan penghargaan Perpusnas tahun 2021.

Deepublish juga menjamin kualitas dan keaslian setiap buku yang diterbitkannya, memiliki lebih dari 5.000 judul buku dengan harga yang kompetitif, bergaransi, dan setiap buku yang diterbitkan Deepublish ber-ISBN resmi yang diterbitkan oleh Badan Nasional ISBN.

Anda dosen dan mahasiswa Universitas Mulia? Yuk, tunggu apalagi, segera hubungi segera LPPM. Ayo, segera menulis buku ber-ISBN yang diterbitkan penerbit.

(SA/Puskomjar)

Direktur RS Pertamina dr. MN Khoiruddin menerima cendera mata Rektor DR. M. Rusli di Ruang Rektor Universitas Mulia, Selasa (29/3). Foto: Media Kreatif

UM – Universitas Mulia menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor DR. Muhammad Rusli, M.T dengan Direktur PT. Pertamina Bina Medika IHC atau RS Pertamina Balikpapan dr. M Noor Khairuddin Sp.B MPH, bertempat di Ruang Rektor White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Selasa (29/3).

Turut menyaksikan Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Ketenagaan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP, M.Eng dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Mundzir, S.Kom., M.T serta jajaran pimpinan RS Pertamina Balikpapan.

Sebelumnya, pada bulan Januari 2022 yang lalu, Direktur RS Pertamina M Noor Khairuddin telah melakukan penjajakan kerja sama dengan Rektor sebelumnya, DR. Agung Sakti Pribadi.

Pada kesempatan tersebut, Khairuddin menawarkan layanan antara lain Rawat Inap dengan fasilitas kelas BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dengan Rawat Inap satu tingkat di atas jatah BPJS. Layanan ini diberikan kepada dosen dan mahasiswa Universitas Mulia. RS Pertamina juga memberikan fasilitas pemagangan bagi mahasiswa di rumah sakit.

Layanan berikutnya adalah layanan pelatihan atau edukasi kesehatan, khususnya seputar kesehatan bagi dosen dan mahasiswa, Medical Check-up serta pemeriksaan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Antigen dengan menunjukkan kartu mahasiswa atau kartu anggota serta penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT. Pertamina Bina Medika IHC atau RS Pertamina dengan Universitas Mulia di Ruang Rektor, Selasa (29/3). Foto: Media Kreatif

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT. Pertamina Bina Medika IHC atau RS Pertamina dengan Universitas Mulia di Ruang Rektor, Selasa (29/3). Foto: Media Kreatif

Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Foto: Google

Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Foto: Google

Nota Kesepahaman ini bernomor 014/MoU/Rektorat-UM/I/2022 dan nomor 142/E00000/2022-S0 tertanggal Senin, 14 Februari 2022, berlaku selama 2 tahun dan evaluasi pelaksanaan dan realisasi kerja sama setiap 6 bulan sekali.

Dengan telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, seluruh dosen dan karyawan untuk sementara mendapatkan kartu anggota. Kartu anggota tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan fasilitas satu tingkat di atas BPJS di RS Pertamina Balikpapan.

Atas kerja sama ini, Rektor mengucapkan terima kasih kepada Direktur RS Pertamina atas peningkatan fasilitas layanan medis yang diberikan kepada seluruh sivitas Universitas Mulia.

Meski demikian, Rektor berharap ke depan kerja sama tersebut dapat ditingkatkan pada implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Mudah-mudahan kerja sama ini bisa ditingkatkan pada pelaksanaan MBKM. Mahasiswa kita bisa melaksanakan magang di sana selama satu semester sesuai dengan bidangnya,” tutur Rektor.

(SA/PSI)

Rektor DR. M Rusli saat memberikan cendera mata kepada salah satu perwakilan SMK di Kampus Cheng Ho, Senin (28/3). Foto: Media Kreatif

UM – Dalam rangka meningkatkan kolaborasi dan kemitraan dengan lembaga pendidikan vokasi, Universitas Mulia menjalin kerja sama dengan 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta di Bidang Teknologi Informasi di Kalimantan Timur. Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan di Aula Kampus Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Senin (28/3).

Pada kesempatan ini hadir 11 Kepala Sekolah SMK Swasta atau yang mewakili. SMK tersebut berasal dari Samarinda dan Kutai Kartanegara, antara lain SMK TI Labbaika Samarinda, SMK YPS Samarinda, SMK Plus Melati Samarinda, SMK Islam Terpadu Subulussalam Samarinda.

Kemudian SMK Miftahul Ulum Samarinda, SMK Terpadu Madina, SMK Muhammadiyah 1 Samarinda, SMK Al Khairiyah Samarinda, SMK Muhammadiyah 2 Samarinda, SMK TI Pratama PGRI Samarinda, dan SMK Ketopong Tenggarong Kutai Kartanegara.

Turut hadir Kepala PSDKU Samarinda dan Kepala Sekolah SMKTI Airlangga Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I bersama rombongan.

Ketika ditemui di ruang kerjanya, Rektor Dr. Muhammad Rusli mengatakan bahwa kerja sama ini dalam rangka peningkatan kompetensi para guru di bidang multimedia. “Dalam rangka upgrading, meningkatkan kompetensi para guru membuat konten multimedia untuk pembelajaran daring,” tutur Rektor.

Rektor Dr. M Rusli saat memberikan cendera mata kepada salah satu perwakilan SMK di Kampus Cheng Ho, Senin (28/3). Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. M Rusli saat memberikan cendera mata kepada salah satu perwakilan SMK di Kampus Cheng Ho, Senin (28/3). Foto: Media Kreatif

Menurutnya, pembelajaran daring saat ini menjadi kebutuhan bagi setiap lembaga pendidikan untuk mendukung proses pembelajaran. Kerja sama ini juga selaras dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan asistensi mengajar di satuan pendidikan, yakni di SMK masing-masing.

“Untuk dosen diharapkan dapat melakukan pengabdian pada masyarakat, memberikan pelatihan kepada guru-guru yang ada di sana,” tuturnya. Kerja sama ini dilakukan khususnya oleh mahasiswa dan dosen di PSDKU Samarinda.

Nota Kesepahaman dengan nomor 091/MoU-UM/Rektorat/III/2022 ini berlaku selama 3 tahun. Setiap 6 bulan sekali dilakukan evaluasi kinerja di antara masing-masing pihak. Ruang lingkup kerja sama meliputi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan Sumber Daya Manusia.

(SA/PSI)

Cinderamata Universitas Mulia yang diserahkan oleh Rektor DR. M. Rusli kepada Sekretaris PT. Transkon Jaya Tbk R Alexander J Syauta, Selasa (22/3). Foto: Media Kreatif

UM – Rektor DR. Muhammad Rusli menerima kunjungan Sekretaris PT. Transkon Jaya Tbk R Alexander J Syauta beserta jajaran di ruang kerjanya. Kunjungan ini dalam rangka penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Mulia dengan Transkon Jaya, bertempat di White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Selasa (22/3).

Pada kesempatan ini, turut mendampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir, S.Kom., M.T dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ivan Armawan, S.E. M.M. Hadir pula jajaran pimpinan PT. Transkon Jaya, antara lain Head Corporate Affairs Tia Polii, Staff Corporate Communication and Relation Febiyola Silalahi serta Staff Corporate Communication and Relation Yoesril Ihza.

Sebelumnya, PT. Transkon Jaya telah melakukan kerja sama pada Desember tahun lalu dalam rangka Bursa Kerja dan perekrutan tenaga kerja. Menurut Sekretaris Rektor Suhartati, S.E, M.Kom, dalam perekrutan tersebut beberapa lulusan dan mahasiswa Universitas Mulia berhasil diterima dan bekerja di Transkon Jaya.

PT Transkon Jaya merupakan salah satu perusahaan besar di Balikpapan Kalimantan Timur. Perusahaan ini bergerak di bidang penyewaan kendaraan untuk industri pertambangan, minyak dan gas serta industri konstruksi. Kendaraan yang disewakan di antaranya adalah kendaraan ringan, truk ringan dan bus, manhaul, ambulans, badan layanan, kendaraan penyelamat, dan banyak kendaraan khusus lainnya.

Nota Kesepahaman antara Universitas Mulia oleh Rektor DR. M. Rusli dengan PT. Transkon Jaya Tbk oleh Sekretaris Perusahaan R Alexander J Syauta, Selasa (22/3). Foto: Media Kreatif

Nota Kesepahaman antara Universitas Mulia oleh Rektor DR. M. Rusli dengan PT. Transkon Jaya Tbk oleh Sekretaris Perusahaan R Alexander J Syauta, Selasa (22/3). Foto: Media Kreatif

“Saat ini melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman agar kerja samanya lebih luas lagi, bukan hanya rekrutmen saja, tapi juga terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tutur Suhartati.

Menurutnya, kerja sama antara perguruan tinggi dengan industri merupakan usaha untuk menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang relevan dengan kebutuhan dalam menghadapi disrupsi di setiap zaman.

Usaha tersebut salah satunya adalah dengan melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan melakukan kerja sama dengan industri dalam rangka pelaksanaan MBKM, Kemendikbudristek mendorong perlu tindak lanjut yang nyata oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Selain melakukan kerja sama dengan industri, juga terbuka kerja sama dengan mitra lainnya. Bentuk kegiatan MBKM dari hasil kerja sama tersebut di antaranya adalah pertukaran pelajar, magang atau praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian atau riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen serta membangun desa atau Kuliah Kerja Nyata Tematik.

Dalam program magang selama 1-2 semester, misalnya, diharapkan industri akan memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning).

Selama magang, mahasiswa diharapkan akan mendapatkan hardskills, yakni keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dan sebagainya. Mahasiswa juga diharapkan akan dapat mengasah kemampuan softskills seperti etika profesi atau etika kerja, komunikasi, kerja sama, dan sebagainya.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup).

Rektor berharap melalui kolaborasi serta sinergi antara perguruan tinggi dengan mitra akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan zaman dan memperkokoh perekonomian bangsa.

(SA/PSI)

Kepala PSDKU Universitas Mulia Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I (kiri) bersama Kepala SMK Medika Musmulyadi, S.Pd, M.Pd menunjukkan dokumen kerja sama keduanya, Kamis (10/3). Foto: Istimewa

UM – Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Mulia Samarinda menjalin kerja sama dengan SMK Medika Samarinda, Kamis (10/3). Kerja sama ditandatangani oleh Kepala PSDKU Muhammad Yani, S.Kom, M.T.I dan Kepala SMK Medika Musmulyadi, S.Pd, M.Pd, bertempat di Mall Square Samarinda.

Menurut Muhammad Yani, kerja sama dengan nomor 045/SPjn/KTR-PSDKU/UM/III/2022 dan nomor 422/173/SMK-MEDIKA/III/2022 ini akan memberikan kesempatan kepada dosen-dosen PSDKU melaksanakan kewajiban tri darma perguruan tinggi, baik di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Ke depan dosen-dosen Universitas Mulia dapat ditugaskan memberikan pelatihan-pelatihan dan workshop untuk SMK Medika, menjadi pengawas Uji Kompetensi Keahlian (UKK), atau memberikan kesempatan kepada siswa SMK Medika melaksanakan praktik kerja industri atau Prakerin di PSDKU,” ungkap Muhammad Yani.

Menurutnya, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya PSDKU membina hubungan kelembagaan dengan berkolaborasi dengan lembaga pendidikan yang ada di Samarinda dalam rangka peningkatan sumber daya manusia serta turut andil dalam pembangunan daerah.

Ia juga membuka diri kepada sekolah-sekolah lainnya untuk bekerja sama dengan PSDKU Samarinda di bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat.

Meski demikian, Yani menuturkan dalam waktu dekat bentuk pelaksanaan kerja sama yang dilakukannya adalah menyediakan kebutuhan di bidang multimedia. “Memberikan pelatihan multimedia di laboratorium PSDKU,” ungkapnya.

Kerja sama ini berlaku selama tiga tahun sejak ditandatangani kedua belah pihak dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan bersama.

(SA/PSI)