Keseruan mahasiswa menikmati Pizza. Foto: UMTV

UM – Seru! Kunjungan industri mahasiswa Program Studi S1 Manajemen kali ini di Pizza Hut, Jalan MT Haryono Balikpapan, Sabtu (18/3). Pasalnya, sembari menikmati suguhan Pizza yang lezat, mahasiswa menyimak paparan Restaurant Manager Ahmad Muhammad yang berbagi tentang bagaimana mengelola gerai cabang selama 28 tahun.

Kunjungan industri kali ini di bawah bimbingan dosen Dr. Linda Fauziyah, S.Pd., M.Pd. Mahasiswa diajak untuk membuka wawasan dengan belajar di luar kampus melihat secara langsung bagaimana kondisi dunia kerja sesuai dengan Program Studi Manajemen.

Linda mengatakan, dirinya memilih kunjungan di Pizza Hut mengingat jangkauannya yang dikenal masyarakat luas. “Saat ini sudah ternama, cabangnya ada di mana-mana dan ini bukan produk asli Indonesia. Jadi, saya ingin mahasiswa lebih memahami bagaimana sih me-manage sebuah bisnis dan menjaga kualitasnya,” tutur Linda.

Linda berharap, usai mengikuti kunjungan industri, mahasiswa semakin memahami tentang Quality Management sehingga mendorong mahasiswa semakin rajin belajar. “Kalau nilainya bagus, nanti kita jalan-jalan lagi,” tantang Linda kepada mahasiswanya.

Sementara itu, Ahmad Muhammad menyambut hangat kedatangan mahasiswa dan dosen memenuhi ruangan yang disediakan. “Terima kasih kepada Bu Linda. Saya bergabung di Pizza sejak 11 Oktober 1993, jadi 28 tahun. Ini ada Pak Jerry, asisten saya,” tutur Ahmad Muhammad memperkenalkan diri didamping para stafnya.

Dosen Prodi S1 Manajemen Dr. Linda Fauziyah bersama dengan Restaurant Manager Pizza Hut MT Haryono Balikpapan Ahmad Muhammad saat kunjungan industri, Sabtu (18/3). Foto: UM TV

Dosen Prodi S1 Manajemen Dr. Linda Fauziyah bersama dengan Restaurant Manager Pizza Hut MT Haryono Balikpapan Ahmad Muhammad saat kunjungan industri, Sabtu (18/3). Foto: UM TV

Restaurant Manager Ahmad Muhammad menunjukkan integritas perusahaan yang harus dijaga seluruh karyawan. Foto: UMTV

Restaurant Manager Ahmad Muhammad menunjukkan integritas perusahaan yang harus dijaga seluruh karyawan. Foto: UMTV

Produk Pizza Hut yang sudah dikenal masyarakat luas.

Produk Pizza Hut yang sudah dikenal masyarakat luas.

Menurut Ahmad, strategi mengelola restoran cabang hingga puluhan tahun tak lepas dari upayanya mengenal perusahaan. “Jadi, sukses bukan hanya sekadar (mengelola) restoran saja, jadi kita punya Company Profile,” tutur Ahmad.

Menurutnya, kesuksesan Pizza Hut berawal dari tahun 1958 ketika dua saudara kakak adik mulai membuka bisnis. “Dia meminjam uang kepada ibunya untuk membuka gerai di Amerika, di Kota Kansas, dan dia berhasil. Kemudian merambah dengan membuka strore-store lainnya sehingga sampai ke Indonesia,” tutur Ahmad mengawali kisah.

Di Indonesia, menurut Ahmad, Pizza Hut dibuka pertama kali di Jakarta Theatre pada tahun 1984. “Sekarang Sarinah namanya, dekat Thamrin,” ujarnya.

Baginya, ilmu manajemen luar biasa manfaatnya bagi perkembangan industri Pizza Hut. “Manajemen memilih orang itu yang paling susah,” ungkapnya. Pasalnya, ia mengakui memilih orang membutuhkan kemampuan sendiri lantaran setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda dan sering terjadi tarik ulur.

Meski demikian, dirinya dibekali dengan budaya kerja yang disebutnya 3H, yakni Heart, Head, dan Hand. “Ya, Alhamdulillah, saya selama 28 tahun bekerja ya sangat senang sekali bisa. Kita bukan hanya Pizza Hut saja. Saya sudah 5 kali jadi The Best Manager, tingkat Manager se-Indonesia,” tuturnya disambut tepuk tangan.

Usai mengikuti kunjungan industri, mahasiswa bercerita bagaimana pengalamannya selama menyimak paparan. Salah satu mahasiswa ketika ditanya apa yang diperolehnya selama kunjungan industri mengatakan cukup terkesan.

“Mungkin, bagaimana sih penerapan SOP-nya tentang menjaga kualitasnya benar-benar diperhatikan, mulai dari datangnya produk, kemudian bagaimana cara pemakaiannya, penyajiannya cepat waktunya, juga banyak yang bisa dipelajari buat nanti ke depannya,” tutur mahasiswa.

Dari berbagai komentar yang ada, mahasiswa senang dengan kegiatan tersebut dan berharap terus dilanjutkan di lain waktu. “Jarang-jarang kita kayak gini. Harus ada lagi, Bu Linda,” ajak mahasiswa lainnya.

(SA/Puskomjar)

UM- Kaltim Post yang terus bertahan hingga kini membuat puluhan mahasiswa Universitas Mulia penasaran. Untuk menjawabnya, Rabu (1/12) mereka bertandang ke Gedung Biru. Melihat langsung bagaimana perusahaan media cetak ini berjuang menghadapi persaingan di tengah derasnya arus digitalisasi.

Faroq Zamzami memaparkan strategi Kaltim Post dalam menghadapi persaingan media kepada mahasiswa Universitas Mulia yang dipimpin Sumardi (kiri), Rabu (1/12) Foto: Fuad Muhammad Kaltim Post

Faroq Zamzami memaparkan strategi Kaltim Post dalam menghadapi persaingan media kepada mahasiswa Universitas Mulia yang dipimpin Sumardi (kiri), Rabu (1/12) Foto: Fuad Muhammad Kaltim Post

Pemimpin Redaksi Kaltim Post Faroq Zamzami dan Wakil Pemimpin Redaksi Kaltim Post Romdani menyambut langsung rombongan yang dipimpin oleh Ketua Prodi Manajemen Industri Universitas Mulia Balikpapan Sumardi. Selain mendapatkan informasi mengenai proses pembuatan koran, kunjungan yang dilakukan diharapkan bisa memberi wawasan serta gambaran prospek dunia media kepada mahasiswa.

Terlebih, sebanyak 20 mahasiswa yang diajak berkunjung bergerak di bidang digital dari D-3 Sistem Informasi dan D-3 Manajemen Industri.

“Kami ingin melihat prospek kerja, apakah ada peluang ke depannya. Dan harapan kami, bisa berkolaborasi dengan perusahaan media, termasuk Kaltim Post. Kalau bicara serapan kerja, anak-anak kami di Universitas Mulia cukup bagus. Dari itu, kami persiapkan agar mereka siap berkompetisi. Apalagi sekarang eranya dunia digital, mereka bisa bekerja di mana saja,” ujar Sumardi di sela-sela kunjungan.

“Dari kalangan generasi muda, kalau kami lihat kan sekarang media sosial banyak sekali yang seolah-olah berperan sebagai media pers sungguhan. Jadi, kami juga ingin mengetahui sih, bagaimana perbedaan koran yang konvensional dengan media sosial. Sebab, sekarang mudah sekali hoaks disebarkan melalui media digital,” ungkap Misnah, mahasiswi Manajemen Industri Semeter 5 tersebut.

Setelah berbincang dan melakukan tanya jawab di Ruang Rapat Gedung Biru Lantai 3, rombongan diajak melihat Ruang Redaksi Kaltim Post Lantai 4 kemudian menuju area percetakan. Para mahasiswa antusias mengikuti kegiatan tersebut. (mra)