Humas Universitas Mulia, 1 Juli 2025 — BEM Universitas Mulia menunjukan komitmennya dalam membangun kontribusi mahasiswa di tingkat nasional dengan keikutsertaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) BEM Seluruh Indonesia (SI) XVIII yang digelar di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Ketua BEM Universitas Mulia, Agung, hadir secara langsung mewakili kampus untuk mengambil peran strategis bersama ratusan perwakilan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. MUNAS BEM SI XVIII tahun ini mengusung tema “Menakar Arah, Menguji Janji: Revitalisasi Peran Mahasiswa dalam Menjaga Demokrasi, Keadilan Sosial, dan Pembangunan Kabinet Merah Putih.”

Dalam keterangannya, Agung menjelaskan bahwa forum MUNAS ini menjadi momentum penting untuk memperkuat eksistensi Universitas Mulia pada level nasional. “Dengan keterlibatan aktif kami, Universitas Mulia bukan hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga sebagai bagian dari pengambil keputusan strategis gerakan mahasiswa Indonesia. Ini adalah bentuk positioning bahwa mahasiswa UM siap bersuara, berpikir kritis, dan berjejaring menjawab tantangan bangsa,” jelasnya.

Sejumlah isu krusial diangkat dalam forum tersebut, di antaranya akses pendidikan yang merata, digitalisasi kampus, ketimpangan pembangunan, isu lingkungan — khususnya tambang di Raja Ampat — hingga penguatan peran pemuda dalam demokrasi dan ekonomi berkelanjutan. Menurut Agung, isu-isu tersebut memiliki relevansi langsung dengan kondisi Universitas Mulia, terutama dalam mendukung transformasi digital, inklusi pendidikan, serta kesiapan mahasiswa menghadapi disrupsi teknologi. “Mahasiswa hari ini jangan hanya jadi penonton, tetapi harus aktif mengawal isu-isu strategis tersebut,” tambahnya.

Sebagai perwakilan kampus, Agung membawa tiga rekomendasi utama: pemerataan dukungan teknologi pendidikan di daerah, pentingnya kolaborasi strategis antar-BEM, serta penguatan literasi digital dan kebangsaan. “Balikpapan sebagai kota penyangga IKN harus siap dengan dukungan teknologi pendidikan yang merata. Kolaborasi antar-BEM juga menjadi kunci untuk mengawal isu daerah maupun nasional secara bersama-sama,” ujarnya.

Dalam menjawab dinamika gerakan mahasiswa di era digital, Agung menegaskan bahwa mahasiswa harus mampu bertransformasi menjadi aktor yang adaptif, inovatif, dan tetap kritis. “Gerakan mahasiswa tidak hanya turun ke jalan, tetapi juga harus mampu memengaruhi kebijakan melalui data, narasi, dan kampanye strategis di ruang digital,” tuturnya.

Selain itu, BEM UM juga memanfaatkan MUNAS ini untuk memperluas jejaring. Komunikasi aktif dilakukan dengan BEM dari Aceh, Sumatra, Balinusra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Beberapa rencana tindak lanjut telah dirancang, di antaranya program pertukaran gagasan, RAKERNAS, kajian strategis antar-BEM, serta proyek kolaboratif advokasi isu lingkungan dan pendidikan di wilayah pinggiran.

Agung memastikan hasil MUNAS ini tidak akan berhenti pada forum seremonial semata. Resolusi nasional akan diintegrasikan ke dalam program kerja BEM UM melalui forum diskusi kebijakan publik, penguatan literasi digital, serta gerakan kampus hijau yang mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

“Kami juga memastikan aspirasi mahasiswa UM benar-benar terwakili melalui forum dengar pendapat sebelum keberangkatan. Aspirasi mahasiswa kami formulasikan sebagai isu prioritas, dan kami selalu terbuka menerima masukan selama forum berlangsung,” jelas Agung.

Tantangan terbesar yang dihadapi dalam forum nasional ini menurut Agung adalah bagaimana menyatukan keberagaman perspektif antar-BEM dari berbagai wilayah, terutama pada isu sensitif. Namun hal tersebut menjadi ruang pembelajaran dalam membangun konsolidasi gerakan mahasiswa yang solid dan bermakna.

Ia juga menegaskan bahwa BEM idealnya tidak hanya menjadi corong aspirasi internal kampus, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial-politik. “Mahasiswa memiliki keistimewaan untuk berpikir bebas, kritis, dan idealis. BEM harus bisa menjembatani kepentingan mahasiswa dengan realitas kebijakan publik,” ujarnya.

Menutup keterangannya, Agung berpesan kepada mahasiswa Universitas Mulia untuk bangga dan terus mendukung kiprah BEM UM di tingkat nasional. “Partisipasi di MUNAS BEM SI ini adalah langkah awal marwah kampus dan value BEM UM terbranding secara nasional. Walau periode ini adalah periode pertama BEM UM, kami berkomitmen penuh membuka gerbong aliansi BEM dari kota, regional, hingga nasional. Semoga kepengurusan berikutnya dapat melanjutkan dan memperkuat pondasi ini dengan semangat berembuk, beraksi, bermanfaat, dan berdampak bagi mahasiswa serta masyarakat,” pungkasnya.

Musyawarah Nasional BEM SI XVIII merupakan forum musyawarah tertinggi BEM Seluruh Indonesia. Tahun ini, Institut Pertanian Bogor didaulat sebagai tuan rumah dengan menghadirkan sejumlah tokoh nasional di antaranya Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., Sekjen Kementerian ESDM, Anggota DPR RI Komisi IV Prof. Dr. Ir. H. Rakhmin Dahuri, M.S., Bupati Bogor Rudy Susmanto, S.Si., serta Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 26 Juni 2025 — Debat calon Presiden Mahasiswa (Presma) yang digelar di Universitas Mulia tidak hanya menjadi ajang tahunan dalam rangkaian Pemilihan Raya (Pemira), tetapi telah menjelma menjadi ruang pembelajaran demokrasi substantif. Hal ini ditegaskan oleh Bapak Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd., Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni , yang dimintai keterangan dalam rangka penguatan perspektif akademik terhadap kegiatan tersebut.

Suasana khidmat saat berlangsungnya seremonial pembukaan rangkaian kegiatan Pemilihan Raya Presiden Mahasiswa Universitas Mulia.

“Debat calon presiden mahasiswa merupakan laboratorium demokrasi yang sangat berharga di perguruan tinggi. Ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan proses pembelajaran yang mengajarkan kompetisi gagasan, transparansi, dan akuntabilitas publik,” ujarnya.

Menguji Gagasan, Melatih Kepemimpinan Intelektual

Menurut Riski, kualitas debat juga menjadi refleksi langsung dari proses pendidikan yang dijalankan universitas. Saat para kandidat mampu menyampaikan visi yang terstruktur, menawarkan solusi berbasis data, dan merespons pertanyaan dengan kedalaman analisis, saat itulah nalar kritis dan kepemimpinan intelektual mahasiswa benar-benar diuji.

Para mahasiswa menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dengan penuh semangat pada pembukaan resmi debat calon Presiden Mahasiswa.

“Kepemimpinan intelektual tercermin dari kemampuan mengintegrasikan teori dengan praktik serta menghadirkan inovasi yang kontekstual,” imbuhnya.

Nilai-Nilai Demokrasi dan Ukuran Debat Berkualitas

Riski menekankan bahwa Pemira seharusnya menjadi wahana penanaman nilai-nilai utama: integritas, transparansi, inklusivitas, kolaborasi, serta orientasi terhadap kepentingan bersama. Ia juga menambahkan bahwa indikator debat berkualitas tidak hanya ditentukan oleh kemampuan retorika, tetapi lebih pada kedalaman substansi, respons kritis, serta konsistensi antara visi dan program kerja.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat peningkatan dalam hal penguasaan data dan pendekatan berbasis bukti (evidence-based). Meski begitu, peningkatan keberanian dalam mengambil posisi yang benar walau tidak populer tetap menjadi catatan penting.

Lagu Mars Universitas Mulia menggema di ruang acara, dinyanyikan secara serempak sebagai bentuk kebanggaan dan semangat sivitas akademika.

Menata Format, Menembus Isu Nasional

Riski juga mengusulkan penyegaran pada format debat. Selain tanya jawab antar kandidat, penting untuk melibatkan audiens dan menguji kandidat dalam simulasi kasus nyata. Ia juga mendorong agar isu-isu yang diangkat melampaui urusan internal kampus, termasuk keterlibatan BEM dalam isu nasional dan global yang relevan dengan mahasiswa.

Para pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa berpose bersama menjelang pemilihan, siap mengadu gagasan dan visi untuk kepemimpinan mahasiswa.

Presma sebagai Representasi dan Mitra Kritis

Menanggapi posisi strategis Presiden Mahasiswa, ia menyatakan bahwa pemimpin mahasiswa harus mampu memainkan dua peran sekaligus: menjadi representasi mahasiswa dan menjadi mitra kritis institusi.

“Presma adalah tangan kanan untuk kepentingan birokrasi dan tangan kiri untuk kepentingan mahasiswa. Komunikasi terbuka dan berbasis data menjadi kunci sinergi yang sehat,” jelasnya.

Sejumlah mahasiswa berfoto bersama menjelang pelaksanaan Pemira, menandai partisipasi aktif mereka dalam pesta demokrasi kampus.

Menjawab Tantangan Era Digital

Dalam menghadapi tantangan era digital, calon pemimpin mahasiswa dituntut memiliki literasi digital yang tinggi dan kemampuan membangun dialog konstruktif di ruang maya. Debat juga menjadi sarana untuk melatih sensitivitas terhadap isu disinformasi dan polarisasi opini.

BEM sebagai Katalis Akademik dan Sosial

Lebih lanjut, Riski juga menekankan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) harus menjadi katalis ekosistem akademik yang sehat. Ini mencakup mendorong budaya riset, menjembatani dunia industri, hingga melibatkan mahasiswa dalam kerja sosial yang bermakna.

“Demokrasi kampus jangan berhenti sebagai ritual administratif, tapi menjadi ruang pembelajaran sosial yang mengakar dan membangun,” katanya.

Menuju Pemira yang Substantif dan Rasional

Untuk menjauhkan Pemira dari jebakan politik identitas dan popularitas semu, pihak WR III menyiapkan mekanisme seleksi berbasis visi, rekam jejak akademik, serta kapasitas kepemimpinan nyata. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh melalui pendekatan 360 derajat.

Membentuk Pemimpin Masa Depan

Universitas Mulia tengah mengembangkan Leadership Development Pipeline, mencakup pelatihan, mentoring alumni, hingga pengiriman mahasiswa ke forum kepemimpinan nasional dan internasional. Tujuannya jelas: melahirkan pemimpin yang tidak hanya siap saat Pemira, tapi matang secara berkelanjutan.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia menjalin kerja sama strategis dengan FEB Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda dalam bentuk program pertukaran dosen. Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh semangat memperluas jejaring antarlembaga perguruan tinggi dan mendukung implementasi kebijakan Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kaprodi Manajemen FEB Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., menjelaskan bahwa UWGM dipilih sebagai mitra karena memiliki akreditasi Baik Sekali, termasuk beberapa program studi di dalamnya yang telah menunjukkan reputasi akademik yang kuat.

“Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dosen agar mampu mengajar tidak hanya di kampus sendiri, tetapi juga berkolaborasi dengan dosen lain dalam pengajaran lintas institusi,” ungkap Dr. Pudji.

Program pertukaran ini telah mulai dilaksanakan, diawali dengan kunjungan dari dosen FEB UWGM ke Universitas Mulia pada 19 Mei 2025, yang kemudian disusul dengan kunjungan balasan dari dosen FEB Universitas Mulia ke UWGM pada 21 Mei 2025.

Penyerahan Dokumen Implementation of Agreement Kaprodi Manajemen Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., menyerahkan dokumen Implementation of Agreement (IA) kepada Kaprodi Manajemen Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda sebagai bentuk resmi dimulainya kerja sama pertukaran dosen.

Adapun mata kuliah yang akan diampu dalam program ini mencakup Manajemen, Perilaku Organisasi, Akuntansi Manajemen, Kewirausahaan, dan Pengantar Akuntansi. Beberapa dosen Universitas Mulia yang terlibat di antaranya adalah Dr. Abdul Halim, M.M., Murtasiyah, S.E., M.M., dan Nandha Narendra Muvano, S.E., M.M. dari Program Studi Manajemen. Dari Prodi Akuntansi turut berpartisipasi Ekki Satria Jaya, S.E., M.Si., Ak., C.FA, Henny Oktapiyani, S.E., M.Ak., serta Khadijah Zhafarina Noorendi, S.Ak., M.Ak.

Penyerahan Dokumen IA Prodi Akuntansi Kaprodi Akuntansi Universitas Mulia, Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak., menyerahkan dokumen Implementation of Agreement (IA) kepada Kaprodi Akuntansi Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda dalam rangka kerja sama akademik antarkampus.

Selain pengajaran, bentuk kerja sama ini juga mencakup studi banding dalam bidang kewirausahaan, pengembangan kurikulum, penelitian bersama, serta pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Menurut Dr. Pudji, kerja sama ini diharapkan memberikan manfaat konkret, seperti peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi, pengembangan profesional dosen, serta penguatan reputasi akademik Universitas Mulia.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia menerima kunjungan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda dalam rangka penjajakan kerja sama akademik antarprogram studi.

“Kontribusi program ini terhadap peningkatan kualitas akademik di Prodi Manajemen mencakup penguatan kurikulum dan pembelajaran, peningkatan mutu penelitian dosen, serta dukungan terhadap pengembangan dosen dan peningkatan akreditasi program studi,” tambahnya.

Kerja sama ini juga memberikan dampak langsung kepada mahasiswa, misalnya dalam bentuk kuliah tamu dan kelas bersama (joint class), yang telah mulai dilaksanakan oleh dosen FEB UWGM di Program Studi Manajemen dan Akuntansi Universitas Mulia.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia melakukan kunjungan balasan ke Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda sebagai tindak lanjut kerja sama pertukaran dosen dan kolaborasi tridharma perguruan tinggi.

Dr. Pudji menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak berhenti di pengajaran saja. Saat ini, penelitian kolaboratif antar dosen dari kedua kampus juga tengah berjalan. Ia berharap agar kerja sama ini tidak bersifat sementara atau seremonial semata, tetapi dapat memberikan manfaat jangka panjang melalui implementasi program yang konsisten dan terstruktur.

Sebagai penutup, ia menyampaikan pesan kepada seluruh dosen dan mahasiswa untuk mendukung penuh program ini. “Bagi dosen, ini adalah peluang strategis untuk memperluas wawasan, berbagi keahlian, serta memperkaya metode dan materi pembelajaran. Sementara bagi mahasiswa, ini menjadi kesempatan belajar langsung dari berbagai narasumber, praktisi, dan dosen dari luar kampus,” pungkasnya.

Humas UM (YMN)

WR III Bidang kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, Sumardi, S.Kom., M.Kom., paparkan urgensi budaya dan etika bermedia sosial dalam era digital yang penuh tantangan

Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 Dalam kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian bertema “Sinergitas Kepolisian dan Perguruan Tinggi dalam Bijak Bermedia Sosial” yang digelar di Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia pada Senin, 26 Mei 2025, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sumardi, S.Kom., M.Kom., turut tampil sebagai narasumber yang menyampaikan pemaparan bertajuk “Budaya dan Etika Digital Media Sosial.”

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, Sumardi, S.Kom., M.Kom., saat memaparkan materi bertema Budaya dan Etika Digital Media Sosial dalam kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian, Senin (26/5/2025).

Dalam paparannya, Sumardi menekankan bahwa media sosial merupakan ruang publik baru yang membuka peluang besar bagi siapa saja untuk menyuarakan opini dan memperoleh informasi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi di dunia maya tidaklah tanpa batas.

“Kebebasan berbicara, baik di dunia nyata maupun dunia maya, adalah hak asasi manusia yang dijamin konstitusi dan hukum internasional. Namun, hak tersebut harus disertai tanggung jawab dan tidak boleh melanggar hak orang lain maupun merusak ketertiban umum,” tegas Sumardi.

Mengutip Pasal 19 dan Pasal 20 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR), serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Sumardi menekankan pentingnya masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami batasan hukum dan etika dalam menggunakan media sosial.

Para peserta tampak khusyuk memanjatkan doa bersama sesaat sebelum kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian dimulai di Ballroom Gedung Cheng Hoo Universitas Mulia.

Ia juga menggarisbawahi fenomena “digital native”, yakni generasi yang lahir dan tumbuh dalam ekosistem digital. Generasi ini sangat akrab dengan teknologi dan media sosial, namun belum tentu memiliki literasi digital yang memadai.

“Remaja hari ini sangat fasih menggunakan teknologi, tetapi belum tentu memahami dampak sosial dan etika dari setiap tindakan digital mereka. Maka dari itu, penting bagi kita untuk menginternalisasi nilai-nilai budaya dan etika dalam aktivitas daring,” tambahnya.

Dalam presentasinya, Sumardi juga menguraikan beberapa advantage dan disadvantage dari media sosial. Di satu sisi, media sosial mampu meningkatkan konektivitas, edukasi, dan solidaritas sosial. Namun di sisi lain, ia juga dapat memicu masalah serius seperti perundungan siber (cyberbullying), penipuan digital, adiksi, hingga kerusakan reputasi pribadi.

Materi juga menampilkan The Ten Commandments of Computer Ethics, prinsip-prinsip moral dalam penggunaan teknologi informasi yang mencakup larangan menyebarkan hoaks, menghormati hak cipta, menjaga privasi, serta menghindari perilaku manipulatif dan tidak bertanggung jawab di ruang digital.

Suasana kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian yang berlangsung hangat dan interaktif, dengan dihadiri oleh sivitas akademika Universitas Mulia dan jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Timur.

Sebagai penutup, Sumardi mendorong mahasiswa Universitas Mulia untuk tidak hanya menjadi pengguna pasif media sosial, tetapi juga menjadi agen literasi digital yang mampu membedakan antara opini dan fakta, serta menjaga etika dan martabat dalam setiap interaksi daring.

“Jadilah netizen yang bahagia, yang menghargai nilai-nilai, sopan santun, dan berkontribusi positif dalam dunia digital,” pungkasnya.

Dengan penyampaian yang penuh semangat dan berbasis data, kehadiran Sumardi dalam forum ini memperkuat pesan pentingnya sinergi antara pendidikan tinggi dan aparat penegak hukum dalam membangun budaya digital yang sehat, cerdas, dan beretika.

Humas UM (YMN)


Humas Universitas Mulia, 24 Maret 2025 – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (HIMA PGPAUD) Universitas Mulia sukses menggelar Musyawarah Besar (MUBES) pada Sabtu, 22 Maret 2025. Acara ini bertujuan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD periode 2025-2026 serta membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya. MUBES berlangsung kondusif dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam berbagai diskusi dan pemilihan kepemimpinan baru.

Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad Resmi Pimpin HIMA PGPAUD 2025-2026 Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD Universitas Mulia terpilih, Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad, siap membawa organisasi ke arah yang lebih inovatif dan kolaboratif.

Ketua Program Studi PGPAUD, Ibu Bety Vitriana, M.Pd., menegaskan bahwa HIMA PGPAUD memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan mahasiswa, baik dari aspek akademik, profesional, maupun sosial. “Saya berharap kepengurusan baru ini mampu menciptakan lingkungan akademik yang aktif, inovatif, dan kolaboratif, serta bekerja sama dengan prodi dalam meningkatkan kualitas pendidikan PGPAUD di Universitas Mulia,” ujarnya.

Penyerahan SK Kepengurusan HIMA PGPAUD 2025-2026 Wakil Dekan FHK, Ibu Sri Purwanti, M.Pd., menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan HIMA PGPAUD Universitas Mulia kepada Ketua HIMA terpilih, Nur Wahidah, sebagai tanda dimulainya kepemimpinan baru.

Pembina HIMA PGPAUD, Mbak Cindy Maurella, menilai bahwa MUBES tahun ini berjalan lancar dan menunjukkan antusiasme mahasiswa yang tinggi. Ia juga menyoroti tantangan terbesar HIMA, yaitu meningkatkan kesadaran dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi. “HIMA bukan sekadar formalitas, tetapi wadah penting untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa,” jelasnya.

Pelantikan Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia Masa Bakti 2025-2026 Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia periode 2025-2026 resmi dilantik, menandai awal perjalanan mereka dalam memajukan organisasi dan mendukung mahasiswa PGPAUD.

Dalam hasil pemilihan, Nur Wahidah, mahasiswa semester 4, terpilih sebagai Ketua HIMA PGPAUD 2025-2026. Dalam wawancara, ia mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya untuk membawa HIMA menjadi organisasi yang lebih solid, kreatif, dan inovatif. “Kami ingin meningkatkan semangat technopreneurship, serta aktif dalam pengembangan kompetensi diri, pedagogik, dan pengabdian masyarakat,” kata Nur Wahidah.

Suasana MUBES HIMA PGPAUD 2025 Para peserta Musyawarah Besar (MUBES) HIMA PGPAUD Universitas Mulia mengikuti rangkaian sidang dengan penuh antusiasme dalam pemilihan pemimpin baru dan pembahasan arah organisasi ke depan.

Sebagai program prioritas, kepengurusan baru akan fokus pada penyelenggaraan workshop, pelatihan, dan kuliah umum untuk meningkatkan keilmuan mahasiswa PGPAUD. Selain itu, strategi untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam organisasi mencakup pelatihan kepemimpinan, kelas kolaborasi dengan mitra PAUD, serta kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat.

Kultum Inspiratif dalam Penutupan MUBES HIMA PGPAUD 2025 Bapak Yamani, S.S., M.Pd., menyampaikan kultum yang mengangkat pentingnya adab dan akhlaqul karimah sebagai solusi atas tantangan pendidikan modern, sebelum acara ditutup dengan buka bersama.

MUBES ditutup dengan kultum yang disampaikan oleh Bapak Yamani, S.S., M.Pd., yang membahas kegagalan sistem pendidikan modern berdasarkan penelitian Harvard yang diterbitkan di jurnal Ivy League. Beliau menyoroti bahwa sistem pendidikan saat ini lebih menekankan pada pencapaian akademik dan keterampilan teknis, tetapi mengabaikan pembentukan karakter dan nilai-nilai moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak lulusan institusi pendidikan tinggi mengalami krisis identitas, rendahnya etika kerja, dan kurangnya kepedulian sosial.

Sebagai solusinya, Bapak Yamani menekankan pentingnya pendidikan berbasis adab dan akhlaqul karimah. “Pendidikan yang hanya berfokus pada intelektualitas tanpa membentuk karakter akan melahirkan generasi yang cerdas tetapi minim etika,” ujarnya. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadikan akhlak mulia sebagai pondasi utama dalam menuntut ilmu.

Acara MUBES diakhiri dengan buka bersama sebagai momen kebersamaan bagi seluruh mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia.

Humas UM (YMN)

 

Humas UM-Balikpapan,Universitas Mulia kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas lulusan dan akuntabilitas pendidikan melalui kegiatan Deseminasi Laporan Tracer Study 2025 yang digelar pada 31 Januari 2025 bertermpat di Ruang Eksekutif White  Campus Universitas Mulia. Acara ini dihadiri oleh pimpinan Universitas Mulia yakni Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni bapak Sumardi , S.Kom., M.Kom., Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Fakultas Humaniora dan Kesehatan, kepala lembaga, sertam seluruh ketua program studi (Kaprodi) akan menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi capaian serta merumuskan langkah progresif dalam memantau perkembangan alumni.


Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni bapak Sumardi , S.Kom., M.Kom. Dalam sambutannya, Rektor menegaskan pentingnya tracer study sebagai indikator keberhasilan kurikulum dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. “Tracer study bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi alat evaluasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni menyoroti perlunya kolaborasi seluruh stakeholder untuk mencapai target responden yang Maksimal.

Acara inti dimulai dengan presentasi laporan tracer study oleh Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd., yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Kemahasiswaan & Alumni. Data yang disajikan mencakup tingkat respons alumni, profil pekerjaan lulusan, serta kesesuaian bidang studi dengan dunia kerja, dll. Riski mengungkapkan, capaian responden tracer study Universitas Mulia tahun 2024 Berdasarkan data yang disajikan pada jumlah lulusan yang mengisi kuesioner keseluruhan dapat di simpulkan rata-rata yang mengisi Kuesioner pada TS-2, TS-3 dan TS-4 untuk Program Sarjana sebesar 54,43 % dan untuk program Diploma III sebesar 43,37 %.
Selanjutnya, Riski memaparkan materi bertajuk “Praktik Baik Tracer Study di Perguruan Tinggi”. Ia mencontohkan sejumlah universitas terkemuka yang berhasil meningkatkan partisipasi alumni melalui inovasi teknologi dan pendekatan personal. “Kunci keberhasilan adalah integrasi sistem, komitmen tim, dan insentif yang menarik bagi alumni maupun prodi,” Pungkasnya.

Berdasarkan analisis data dan praktik terbaik yang di peroleh saat mengikuti Bimtek di Banjarmasin bersama Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dan LLDIKTI Wilayah XI, Riski mengajukan lima rekomendasi krusial yang bisa di terapkan di Universitas Mulia, diantaranya:

  1. Membuat tim Tracer di tingkat Fakultas Hingga Prodi yang di SK – kan Universitas sebagai penanggung jawab di masing-masing stakeholder yang di kawal oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni untuk mencapai Angka yang di harapkan.
  2. Pembuatan aplikasi Tracer study yang terintegrasi dengan tracer kemendiktisaintek.
  3. Pemberian Reward untuk pencapaian Hasil Tracer Study hingga >85% Responden Mulai dari Tingkat Prodi, Fakultas Hingga Universitas dengan menggunakan anggaran dana Kemahasiswaan & Alumni.
  4. Mengundang alumni untuk podcast bersama membahas keberhasilan lulusan setelah lulus.
  5. Semua Prodi wajib membuat poster Profil Lulusan minimal 5 Poster di masing-masing Prodi.

Usai sesi tanya jawab yang dinamis, Rektor Universitas Mulia menyampaikan lima arahan strategis sebagai tindak lanjut, Diantarnya:

  1. Kaprodi wajib memastikan lulusan mengisi tracer study dengan memperbarui data kontak alumni secara berkala.
  2. Laporan tracer study tahun depan harus mencakup tiga tingkatan: universitas, fakultas, dan prodi.
  3. Mengundang Alumni pada saat sosialisasi tracer study, dan menjelaskan isi point kuesioner tracer Study.
  4. Sosialisasi Tracer Study di viralkan di media social untuk menjangkau generasi muda.
  5. Ada reward bagi yang mencapai target sampai 75% Responden.

Kegiatan ditutup dengan penyampaian kesimpulan oleh Rektor “Kami akan mengawal implementasi rekomendasi ini secara bertahap. pentingnya sinergi antara Biro Alumni, fakultas, dan prodi. Dengan dukungan aplikasi terintegrasi dan tim khusus, kami yakin target 75% Responden bukan hanya mimpi” Pungkasnya.

Deseminasi ini tidak hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga bukti keseriusan Universitas Mulia dalam menjadikan alumni sebagai mitra strategis pengembangan kampus. Langkah-langkah konkret yang dihasilkan diharapkan memperkuat posisi universitas sebagai pencetak lulusan unggul dan berdaya saing global. ( kontributor : RZ )

Humas Um – WN

Alumni Manajemen hadir pada acara Ngobrol Santai Bareng Alumni Manajemen yang diselenggarakan pada Minggu (11/8). Foto: Prodi Manajemen

UM – Ketua Program Studi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M mengundang para alumni ngobrol santai di sebuah cafe di Balikpapan, Minggu (11/8). Dalam obrolan santai ini, lahir pengurus Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Manajemen Universitas Mulia masa bakti 2024-2025.

Dalam kesempatan ini, Pudjiati mengatakan bahwa kegiatan yang mengundang para alumni S1 Manajemen dengan ngobrol santai, bertujuan untuk menjaring masukan dan harapan dari para alumni.

“Ingin tahu apa yang diharapkan mereka setelah selesai kuliah. Banyak masukan yang mereka berikan terkait dengan kemajuan Prodi Manajemen ke depan,” tutur Pudjiati.

Menurutnya, organisasi alumni seperti IKA pada perguruan tinggi diharapkan memiliki peran penting dalam menjaga hubungan yang erat di antara para lulusan. Melalui organisasi yang terstruktur baik, diharapkan memberikan nilai positif bagi perguruan tinggi.

“IKA tidak hanya memperkuat persahabatan, tapi bisa juga berkontribusi nyata bagi masyarakat, misalnya, dengan kegiatan bakti sosial. Dengan begitu, alumni ikut serta dalam mempromosikan Universitas Mulia,” terangnya.

Ia menambahkan, keberadaan Ikatan Keluarga Alumni diharapkan dapat bermanfaat lebih luas, baik untuk mahasiswa, alumni, perguruan tinggi, dan masyarakat pada umumnya.

Sementara itu, dalam obrolan santai ini, kepengurusan IKA Manajemen yang baru telah terbentuk. Sebagai Ketua, Hendri Samsudin (angkatan 2019), Wakil Ketua Al Muhajir (2019), Sekretaris Nova (2020), dan ⁠Bendahara Nanda Aprilia (2019).

“Saya berharap, dengan dibentuknya Ikatan Alumni Manajemen ini dapat meningkatkan rasa kekeluargaan antar mahasiswa Prodi Manajemen serta mempererat tali silaturahmi antara alumni, mahasiswa baru, dan dosen-dosen,” tutur Hendri Samsudin.

Hendri berharap, dengan adanya IKA Manajemen bisa dijadikan jembatan bagi alumni atau mahasiswa yang masih menjalankan studi saling membangun relasi yang baik.

“Relasi yang baik untuk kepentingan dunia kerja, bisnis, maupun kegiatan yang positif, yang memiliki potensi untuk pengembangan mahasiswa/i Manajemen di Universitas Mulia,” tuturnya.

Lebih lanjut, terbentuknya IKA memiliki sejumlah manfaat bagi perguruan tinggi, antara lain mendorong peningkatan reputasi dan kredibilitas perguruan tinggi, pengembangan jaringan dan kerjasama, berkontribusi bagi pengembangan kurikulum, hingga pemberian bantuan finansial bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.

Alumni diharapkan dapat berperan sebagai mentor bagi mahasiswa, memberikan bimbingan karir, atau berbagi pengalaman praktis yang tidak didapatkan di dalam kelas. Hal ini dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri lebih baik untuk memasuki dunia kerja.

Jaringan alumni yang kuat dapat membuka lebih banyak peluang kerja dan magang bagi mahasiswa dan lulusan baru sehingga meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

(SA/Kontributor)

Zaenal Abidin alumni Teknik Informatika terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni UM masa bakti 2022-2025 menerima SK dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T, Sabtu (19/11). Foto: dok. Media Kreatif

UM – Dalam rangka pengembangan perguruan tinggi di masa yang akan datang, Rektor Dr. Muhammad Rusli M.T bersilaturahmi dan ramah-tamah dengan para alumni yang berada di Kota Balikpapan. Pertemuan berlangsung di Ruang Eksekutif Gedung White Campus, Sabtu (19/11).

Pada kesempatan ini, turut hadir Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T, Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Pusat Karir Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom beserta staf dan para alumni.

Rektor menyambut hangat kehadiran para alumni dan memberikan respons positif atas kegiatan yang digagas Wakil Rektor Mundzir. Dalam pertemuan tersebut, Rektor mendorong agar Kepengurusan Ikatan Alumni segera dibentuk.

Menurut Rektor, perguruan tinggi yang besar tidak lepas dari peran aktif serta dukungan para alumninya yang turut mengembangkan almamater.

Pada pertemuan tersebut, Rektor berharap para alumni mendukung kegiatan Career Center atau Pusat Karir sebagai tindak lanjut informasi dan penempatan kerja bagi para lulusan.

Senada dengan Rektor, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi mendukung kegiatan dan aktivitas para alumni. Dirinya menyatakan kesiapannya untuk menyediakan tempat sekretariat sebagai wadah kegiatan para alumni.

Dr. Agung Sakti Pribadi Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga bersama Rektor Dr. Muhammad Rusli, Wakil Rektor Mundzir, dan Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Pusat Karir Yustian Servanda. Foto: Media Kreatif

Dr. Agung Sakti Pribadi Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga bersama Rektor Dr. Muhammad Rusli, Wakil Rektor Mundzir, dan Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Pusat Karir Yustian Servanda. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor, Wakil Rektor dan penjabat lainnya dengan para alumni yang ada di Kota Balikpapan. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor, Wakil Rektor dan penjabat lainnya dengan para alumni yang ada di Kota Balikpapan. Foto: Media Kreatif

“Yayasan juga memberikan kesempatan kepada para alumni untuk berkarir sebagai dosen di Universitas Mulia. Termasuk studi lanjut S2 maupun S3 untuk memenuhi kualifikasi menjadi dosen,” tutur Dr. Agung.

Usai ramah-tamah, kegiatan diikuti dengan musyawarah untuk memilih Ketua Ikatan Alumni. Secara aklamasi, terpilih Zaenal Abidin, S.Kom, alumni Teknik Informatika untuk masa bakti 2022-2025.

Ketika ditanya rencana ke depan dalam pengembangan lembaga, Zaenal Abidin mengatakan akan menjadikan momentum kegiatan Ikatan Alumni untuk bersinergi, baik sesama alumni maupun dengan mitra industri.

“Kesempatan ini akan kita jadikan momentum dimulainya kegiatan para alumni. Melalui wadah IKA-UM, kita saling bersinergi baik antar alumni maupun dengan mitra Universitas Mulia,” tutur Zaenal Abidin.

Wakil Rektor Mundzir menambahkan, dalam waktu dekat para alumni akan berkoordinasi membentuk kepengurusan dan menyusun rencana kegiatan.

“Ya, untuk pertama ini diawali dengan membentuk IKA-UM hingga Kota/Kabupaten dan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial seperti bakti sosial dengan para alumni, atau kegiatan-kegiatan yang melibatkan para alumni untuk berpartisipasi dalam pembangunan di daerah,” pungkas Mundzir.

(SA/Puskomjar)

Lulusan Universitas Mulia tahun 2021. Foto: Media Kreatif

UM – Seiring dengan animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, Universitas Mulia terus meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas lulusan. Hingga menginjak tahun ke-3 ini, Universitas Mulia melakukan survei kepada pengguna lulusan untuk mengetahui indikator perbaikan dalam peningkatan pendidikan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom, M.T mengatakan bahwa saat ini memerlukan survei kepuasan Stakeholders pengguna lulusan terhadap lulusan Universitas Mulia. Hal ini ia ungkapkan untuk menentukan salah satu indikator evaluasi perbaikan Universitas Mulia.

Meningkatnya animo pendaftar untuk menjadi mahasiswa dan konsep layanan yang diterapkan oleh Universitas Mulia memiliki semangat menyiapkan pelayanan publik yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan masyarakat serta meningkatkan kemudahan dalam akses penerimaan layanan.

Keberhasilan penyelenggaraan dan pengelolaan kelembagaan melalui layanan yang bermutu merupakan cermin dari pelaksanaan penguatan atas kinerja secara terus menerus.

“Kami sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu para Stakeholders pengguna lulusan Universitas Mulia untuk meluangkan waktunya sejenak memberikan umpan balik kepada Kami perihal lulusan Universitas Mulia yang bekerja di instansi atau perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Cukup dengan cara mengisi kuesioner yang kami sediakan di sini, https://bit.ly/survey_alumni_um,” tutur Mundzir S.Kom, M.T.

Mundzir berharap, penilaian dan masukan responden dapat membantu meningkatkan kualitas lulusan Universitas Mulia ke depan. “Kami akan menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan. Atas nama Rektor Universitas Mulia, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaannya meluangkan waktu sejenak untuk berpartisipasi dalam pengisian survei ini,” tutup Mundzir.

(SA/PSI)

Acara Talkshow “ALUMNI PULANG KAMPUS” yang dilaksanakan di Ruang 305 Kampus Universitas Mulia PSDKU Samarinda pada hari Sabtu, 27 April 2019 merupakan kegiatan diskusi yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) yang membahas mengenai peluang dan tantangan dunia kerja pada era revolusi industri 4.0. Acara ini sekaligus membentuk Chapter Alumni untuk FIKOM PSDKU Samarinda.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bpk. Ir. Riyayatsyah, M.P selaku Kepala Kantor Universitas Mulia di Samarinda.