Direktur DPMAI Universitas Surabaya Gunawan saat sesi diskusi Sharing Knowledge seputar penjaminan mutu dengan LPMI Universitas Mulia, Selasa (21/2). Foto: Zoom

UM – Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Universitas Mulia bekerja sama dengan Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal (DPMAI) Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar diskusi Knowledge Sharing seputar penjaminan mutu perguruan tinggi. Kegiatan ini berlangsung daring antar kedua belah pihak, Selasa (21/2) yang lalu.

Dalam pertemuan ini, turut menyambut Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T., Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala LPMI Siti Rahmayuni, S.E., M.M dan staf, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan FEB Dr. Ivan Aramawan beserta dosen lainnya.

Dari Ubaya tampak hadir Direktur DPMAI Gunawan, S.Sc., MBA, Ph.D, Manajer Audit Internal Monitoring dan Evaluasi Yenny Sugiarti, SE, M.Ak., QIA, Manajer MPBM Dina Natalia Prayogo, Manajer Pengembangan dan Penerapan Standar (PPS) Audia Ratnasari, S.Psi., M.M, dan Staf Administrasi Suryani Ika Putri, SE.

Yusuf Wibisono mengatakan pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah dijalin antara Universitas Mulia dengan Universitas Surabaya, awal Februari lalu.

“Sebagaimana disampaikan oleh Pak Rektor, konferensi kedua kita ini karena sebelumnya sudah konferensi dengan Fakultas Farmasi dan dilanjutkan dengan diskusi dengan Prodi Farmasi. Nah, agenda kita kali ini berdiskusi tentang penjaminan mutu,” tutur Yusuf Wibisono.

Dengan diskusi, Yusuf Wibisono berharap ada masukan pemikiran bagi LPMI Universitas Mulia untuk rencana tindak lanjut ke depan.

turut menyambut Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T., Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala LPMI Siti Rahmayuni, S.E., M.M dan staf, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan FEB Dr. Ivan Aramawan beserta dosen lainnya. Foto: Zoom

turut menyambut Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T., Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala LPMI Siti Rahmayuni, S.E., M.M dan staf, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan FEB Dr. Ivan Aramawan beserta dosen lainnya. Foto: Zoom

Dalam paparannya, Gunawan bersama jajaran DPMAI Ubaya memperkenalkan sekilas tentang Universitas Surabaya, mulai dari perkembangannya sampai dengan saat ini dengan capaian Program Studi Terakreditasi Baik Sekali, Unggul, hingga Akreditasi Internasional.

“Jadi, Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal ada di sebelah kotak yang paling kiri. Kami report langsung kepada Rektor. Jadi, di tingkat pimpinan universitas kami ada Rektor dan empat orang Wakil Rektor,” tutur Audia Ratnasari saat menerangkan Struktur Organisasi.

DPMAI sendiri berdiri sejak 2005 dengan nama Quality of Assurance (QA). Kemudian mulai 2012 terbentuk DPMAI hingga saat ini. Beberapa aktivitas DPMAI antara lain Pengembangan dan Penerapan Standar, Audit Internal dan Monitoring dan Evaluasi Internal serta Manajemen Perubahan dan Budaya Mutu.

Menurut Gunawan, di tiap Fakultas dan Program Studi dibentuk Tim Penjaminan Mutu (TPM) yang bertindak sebagai mitra pimpinan Fakultas, dan TPM Program Studi bertindak sebagai mitra pimpinan Prodi.

“Umumnya, TPM di tingkat Fakultas itu sebagai pimpinan, bisa dari Wakil Dekan dan Manajer Admin Fakultas. Sedangkan TPM Prodi dijabat Kaprodi,” tutur Gunawan.

Beberapa tugas dan tanggung jawab TPM, lanjut Gunawan, antara lain membuat dan memperbarui dokumen SPMI Fakultas dan Prodi, membantu Fakultas dan Prodi dalam menjalankan SPMI dengan prinsip PPEPP, dan memastikan ketersediaan bukti pelaksanaan SPMI dengan prinsip PPEPP.

Selain itu, tugas dan tanggung jawab lainnya adalah membantu Fakultas dan Prodi dalam melaksanakan evaluasi diagnostik untuk mengetahui hambatan dan evaluasi formatif untuk mengoptimalkan pelaksanaan dalam penerapan SPMI. Membuat laporan capaian pelaksanaan SPMI, dan memotivasi Fakultas dan Prodi meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan SPMI yang bersifat terbuka.

TPM Fakultas dan TPM Prodi selalu berkoordinasi dengan DPMAI dalam pelaksanaan penerapan SPMI. Di akhir pelaksanaan SPMI, Gunawan menyebutkan juga dilakukan Pengukuran Kepuasan, baik Kepuasan Stakeholder setiap Semester berdasarkan Kriteria Akreditasi, kemudian Kepuasan Pelanggan, SIP online setelah UTS dan UAS serta mengelola Keluhan (Komplain) dan Saran.

Dalam paparannya, DPMAI Ubaya juga menjelaskan bagaimana mengelola pengembangan dan penerapan SPMI ke dalam Sistem Informasi Penjaminan Mutu yang terintegrasi dengan sistem lainnya.

Dengan sistem informasi tersebut, Audia Ratnasari menerangkan bagaimana menyusunnya dengan melakukan review seluruh dokumen, baik di tingkat unit hingga disetujui pimpinan unitnya. “Kemudian dicek oleh Direktorat Sumber Daya Manusia, jika sudah oke masuk ke DPMAI, kemudian ke Wakil Rektor atau Rektor sesuai unit kewenangannya dan diterbitkan,” terangnya.

Di akhir sesi diskusi, Gunawan mengatakan bahwa dengan adanya sistem informasi yang terintegrasi bukan berarti akan membuat lebih santai dibanding sebelumnya.

“Secara prinsip, bahwa kami pun juga ada sistem, bukan berarti lebih santai, tidak. Tetapi lebih keras ya. Jadi, kalau Universitas Mulia mau membangun sistem informasi, berarti nantinya akan bekerja lebih keras lagi,” tuturnya.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala LPMI Universitas Mulia Siti Rahmayuni, S.E., M.M mengatakan bahwa diskusi tersebut memberikan wawasan bagi dirinya dalam mengembangkan dan meningkatkan sistem penjaminan mutu.

“Dengan diskusi ini, mudah-mudahan dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan serta praktik-praktik yang efektif dalam meningkatkan kualitas standar pada Pengukuran dan Evaluasi Kinerja, yang akan memudahkan dalam pelaksanaan PPEPP di Universitas Mulia,” tutupnya.

(SA/Puskomjar)

Delegasi dari Fakultas Farmasi Universitas Surabaya saat beraudiensi dengan Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan FHK dan Prodi Farmasi Universitas Mulia, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

UM – Dalam rangka tindak lanjut kerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) sebelumnya, Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Program Studi Farmasi Universitas Mulia dan Fakultas Farmasi Ubaya melakukan pertemuan daring menjajaki isi Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau Memorandum of Agreement (MoA), Selasa (7/2).

Dalam pertemuan daring ini, tampak hadir Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, S.Sos., M.M serta perwakilan Prodi Farmasi di ruang kerja Rektor.

Ditemui di ruang kerjanya, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T mengatakan bahwa kerja sama dengan Universitas Surabaya perlu dilakukan dalam rangka Benchmarking atau tolok ukur kemajuan perguruan tinggi.

“Selama ini kan kita berkeinginan untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan lebih maju. Nah, apa indikatornya? Untuk itulah, kita perlu Benchmarking dengan perguruan tinggi yang lebih maju dan sudah memiliki pengalaman,” tutur Dr. Rusli.

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, dan Ketua Prodi Farmasi saat beraudiensi secara daring dengan delegasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, dan Ketua Prodi Farmasi saat beraudiensi secara daring dengan delegasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

Dr. Rusli mengatakan bahwa dirinya telah mengenal Ubaya sejak lama dan pernah menjadi dosen di beberapa Program Studi di Ubaya. “Saya dulu pernah sebagai dosen di Teknik Industri dengan Pak Benny Lianto Rektor Ubaya sekarang. Jadi sudah cukup mengenal dekat,” ungkapnya.

Mengingat pengalaman dan kedekatan itulah, Dr. Rusli cukup percaya Ubaya akan menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik dan menjadi teman belajar. Selain penjajakan dengan Prodi Farmasi Ubaya, Dr. Rusli mengatakan ke depan masih akan melakukan pertemuan daring dengan tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Ubaya, Prodi Hukum, Ekonomi, dan Teknik Informatika.

Adapun poin rencana kerja sama meliputi apa yang ada pada 9 Kriteria Standar Akreditasi Perguruan Tinggi, yakni visi, misi, tujuan dan sasaran; tata pamong, tata kelola dan kerja sama, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta luaran dan capaian tridarma.

“Kira-kira bulan Maret, kita perlu berkunjung ke sana melakukan studi banding, melihat beberapa indikator dan capaian yang telah berhasil diraih. Ini penting agar kita memiliki gambaran apa yang hendak kita capai di masa yang akan datang,” tuturnya.

Dikutip dari ubaya.ac.id, Ubaya berdiri sejak 1968 oleh Yayasan Universitas Trisakti Surabaya yang didirikan oleh tokoh-tokoh masyarakat, pendidik, pengusaha dan pemerintah, atas perintah Pepelrada (Penguasa Pelaksana Perang Daerah) Jawa Timur untuk menampung para mahasiswa dan dosen serta karyawan eks Universitas Res Publica Surabaya.

Saat ini Ubaya memperoleh Akreditasi Unggul Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Fakultas Farmasi juga berhasil memperoleh sertifikasi Internasional dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) pada tahun 2019, disusul sertifikasi internasional dari ACPE (Accreditation Council for Pharmacy Education) pada tahun yang sama.

“Saya ingin nanti kerja sama bukan antar Fakultas, tetapi semua atas nama Universitas. Jadi kita bisa belajar untuk meningkatkan kualitas yang lebih maju,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Rektor Universitas Surabaya Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T menandatangani dokumen Kesepakatan Bersama di Ubaya Library, Jalan Raya Tenggilis Mejoyo No.72, Kali Rungkut, Surabaya, Rabu (1/2/2023). Foto: Istimewa

UM – Universitas Mulia menjalin kerja sama Tridarma Perguruan Tinggi dengan Universitas Surabaya. Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Rektor Universitas Surabaya Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T menandatangani dokumen Kesepakatan Bersama, bertempat di Ubaya Library, Jalan Raya Tenggilis Mejoyo No.72, Kali Rungkut, Surabaya, Rabu (1/2/2023).

“Kita menjalin kerja sama dengan Ubaya dalam rangka Benchmarking Program Studi kita dengan Fakultas Hukum, Farmasi, Ekonomi, dan Teknik Informatika yang ada di Universitas Surabaya,” tutur Rektor M Rusli melalui pesan WhatsApp.

Menurut Rektor, dalam waktu dekat kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan lebih lanjut dalam jaringan (daring) antar pimpinan Fakultas. “Termasuk membahas SPMI-nya,” tuturnya. Rektor menambahkan, selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan studi banding di antara keduanya.

SPMI atau Sistem Penjaminan Mutu Internal membahas terkait kegiatan penjaminan mutu pendidikan tinggi secara otonomi perguruan tinggi. SPMI diperlukan untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara terencana dan berkelanjutan.

Pada pertengahan Februari 2023 mendatang, Dr. Rusli mengatakan bahwa Rektor Universitas Surabaya Dr. Benny Lianto direncanakan akan berkunjung ke Universitas Mulia.

Sementara itu, Kesepakatan Bersama antara kedua perguruan tinggi bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi dengan prinsip yang saling menguntungkan.

Selain itu, kedua perguruan tinggi bertujuan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya yang dimiliki masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Adapun ruang lingkup Kesepakatan Bersama meliputi bidang pendidikan, bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan bidang lainnya yang telah disepakati kedua perguruan tinggi.

(SA/Puskomjar)

Rektor Dr. Muhammad Rusli menerima kunjungan delegasi DTETI FT UGM yang dipimpin Sekretaris Ir. Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM di Ruang Eksekutif Universitas Mulia, Rabu (25/1). Foto: Media Kreatif

UM – Delegasi Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan kerja di Universitas Mulia. Rombongan yang dipimpin Sekretaris Ir. Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM disambut hangat Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T di Ruang Eksekutif, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Rabu (25/1).

Tampak hadir Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D, Syukron Abu Ishaq Alfarozi, S.T., Ph.D, Azkario Rizky Pratama, S.T., M.Eng., Ph.D, Ir. Agus Bejo, S.T., M.Eng., D.Eng., IPM, Dr. Bimo Sunarfri Hantono, S.T., M.Eng, Ir. Sigit Basuki Wibowo, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, Ir. Prapto Nugroho, S.T., M.Eng., D.Eng., IPM, dan Naufal Hilmi Fauzan, S.Si., M.T.

Turut menyambut hangat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng, Dekan FHK Dr. Ivan Armawan, Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Ketua Program Studi Teknologi Informasi Djumhadi, S.T., M.Kom, Kepala Biro Pusat Komputer dan Jaringan Subur Anugerah, S.T., M.Eng serta dosen lainnya.

Dalam sambutannya, Rektor berterima kasih atas kunjungan rombongan DTETI UGM Yogyakarta. Rektor kemudian memperkenalkan diri sekaligus mengenalkan beberapa dosen yang juga alumni UGM. “Terima kasih. Semoga perbincangan nanti ada solusi yang lebih bagus,” harap Rektor.

Rektor Dr. Muhammad Rusli menerima cenderamata dari Sekretaris DTETI UGM Sekretaris Ir. Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM. Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. Muhammad Rusli menerima cenderamata dari Sekretaris DTETI UGM Ir. Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor Universitas Mulia, Wakil Rektor dan dosen bersama dengan jajaran DTETI FT UGM. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor Universitas Mulia, Wakil Rektor dan dosen bersama dengan jajaran DTETI FT UGM. Foto: Media Kreatif

Sementara itu, Lesnanto Putranto mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat. “Pertama kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat. Awalnya komunikasi by wa, sekarang komunikasi zaman canggih, akhirnya bisa ke sini dan kami senang melihat universitas di Balikpapan,” tutur Lesnanto.

Menurutnya, keberadaan perguruan tinggi di Balikpapan merupakan jaminan pengembangan Sumber Daya Manusia di Kalimantan agar semakin baik. Terlebih saat ini, lanjutnya, hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dalam pembangunan di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara sudah mulai berjalan.

“Kita sebagai dosen kan punya kewajiban tridarma. Bagaimana kita bisa berkontribusi untuk itu,” tutur Lesnanto. Ia menerangkan, terkait dengan IKN, Rektor UGM Prof. Ova Emilia telah beberapa kali mengunjungi IKN. “Secara umum itu dosen diminta untuk turut mengawal pembangunan dan masa transisi di IKN,” tuturnya.

“Pembangunan fisik merupakan satu hal yang sudah biasa ya, tetapi pembangunan manusia yang juga transisi dari masyarakatnya, sosial, juga hal yang menjadi perhatian,” tuturnya.

Pada tahap awal, menurutnya, yang saat ini dilakukan adalah dengan mengidentifikasi permasalahan sebelum membentuk Smart City dan kelompok-kelompok khusus. “Kebetulan Pak Lukito banyak membidangi Smart City di seluruh Indonesia. Beliau koordinator yang ada di UGM,” tuturnya.

Menurutnya, pembangunan fisik lebih mudah dibanding dengan pembangunan manusia. “Tapi, SDM untuk menjalankan tridarma mengawal proses transisi itu kami tidak mampu. Kita bersama-sama bagaimana menggerakkan SDM yang ada di daerah bisa mengawal proses transisi,” harapnya.

Berdasarkan pengalaman yang dilakukan sebelumnya, dirinya melihat pemahaman masyarakat terkait Smart City, misalnya, masih berbeda. “Ada yang menganggap Smart City itu kota yang sangat canggih sehingga penduduk yang ada di situ akan berubah secara drastis,” ungkapnya.

Dengan asumsi tersebut, muncul kekhawatiran dari masyarakat akibat dampak perubahan drastis yang terjadi apabila Smart City betul-betul diterapkan di IKN. “Nah, hal-hal itu yang kita coba identifikasi,” tutur Lesnanto.

Berbagai masalah yang muncul lainnya, misalnya, UGM melihat masyarakat yang ada di sekitar IKN banyak yang berprofesi sebagai petani sawit. “Setelah lahannya ditebang dijadikan IKN, ya mereka memang dapat kompensasi, tetapi bagaimana mereka melanjutkan kehidupan setelahnya,” ungkapnya.

Meski demikian, secara konsep dirinya mengakui cukup mengerti dan memahami teori yang dipelajari. Namun, merasa kesulitan ketika masuk dalam tahap implementasi. Oleh karena itu, dirinya berharap kerja sama perguruan tinggi di daerah untuk turut mengawal pembangunan IKN ke depan.

(SA/Puskomjar)

Aplikasi Perpustakaan Digital bermitra dengan Kubuku dapat di-install lewat Google Play Store dan dapat meminjam buku digital. Foto: Puskomjar

Bisa Akses Perpustakaan Digital Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan

UM – Perpustakaan Universitas Mulia meluncurkan Perpustakaan Digital dan diresmikan oleh Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng, Sabtu (10/12). Peluncuran digelar daring dan diikuti sivitas Universitas Mulia.

Kepala Perpustakaan Fitra Wahyuni, S.I.P mengatakan bahwa dirinya menjalin mitra kerja sama dengan PT. Enam Kubuku Indonesia yang menyediakan buku digital dengan aplikasi Perpustakaan Digital.

“Aplikasi Perpustakaan Universitas Mulia dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa Universitas Mulia, bahkan diakses oleh masyarakat umum,” kata Fitra Wahyuni. Pasalnya, dirinya menyebut, pengguna Aplikasi ini otomatis akan juga terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Digital Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan.

Caranya, lanjut Fitra, untuk pengguna Smartphone Android, calon pengguna mengunduh Aplikasi Perpustakaan Universitas Mulia melalui Google Play Store dengan kata kunci “Perpustakaan Universitas Mulia”.

“Jika sudah muncul, silakan unduh, install, dan buka aplikasinya. Untuk akses ke dalam aplikasi, pengguna diwajibkan mendaftar atau registrasi terlebih dahulu dengan mendaftarkan emailnya. Setelah email diverifikasi pengguna, akun akan kembali diverifikasi oleh admin. Setelah itu, pengguna dapat meminjam buku-buku yang disediakan,” tuturnya.

Kepala Perpustakaan Fitra Wahyuni, S.I.P sat memperkenalkan Aplikasi Perpustakaan Digital, Sabtu (10/12). Foto: LPPM

Kepala Perpustakaan Fitra Wahyuni, S.I.P memperkenalkan Aplikasi Perpustakaan Digital, Sabtu (10/12). Foto: LPPM

Fitra Wahyuni berharap dengan adanya Perpustakaan Digital tersebut dapat digunakan baik oleh dosen maupun mahasiswa.”Saat ini kami bekerja sama menyediakan 92 judul buku yang dapat digunakan untuk referensi atau literatur dalam menyusun laporan ilmiah, jurnal, tugas akhir, skripsi, dan lainnya,” ungkap Fitra.

Masing-masing judul buku tersedia stok dua buku. Buku-buku yang dipinjam pengguna dalam bentuk digital itu paling lama satu pekan. Setelah masa peminjaman selesai, buku otomatis akan kembali kepada perpustakaan dan dapat dipinjam lagi selama stok tersedia.

Fitra mengatakan, pihaknya masih menyediakan buku-buku fisik yang bisa dipinjam di jam kerja di Perpustakaan Satria Dharma, yang berada di lantai empat Gedung White Campus. Buku-buku yang tersedia bisa diakses ketersediaannya melalui aplikasi web di alamat URL https://lib.universitasmulia.ac.id

Untuk Senin sampai Jumat, Perpustakaan Satria Dharma buka pada pukul 8.00 Wita sampai dengan 21.00 Wita. Sedangkan di hari Sabtu ini buka dari pukul 8.00 Wita sampai pukul 13.00 Wita.

Hal ini berbeda dengan Aplikasi Perpustakaan Digital yang tersedia selama 24 jam 7 hari. Tidak seperti perpustakaan buku fisik yang terbatas pada waktu kunjungan, Perpustakaan Digital ini dapat diakses selama 24 jam setiap harinya.

Fitra mengatakan, dirinya mempercayakan bekerja sama dengan PT. Enam Kubuku Indonesia untuk menyediakan fasilitas ini mengingat jangkauan yang lebih luas. Ia mengatakan telah melihat Kubuku menjalin kerja sama dengan ratusan perguruan tinggi, sekolah, dan pemerintah daerah di Indonesia dan menjadi mitranya.

“Keberadaan Perpustakaan Digital diharapkan dapat menunjang peningkatan akreditasi Program Studi di Universitas Mulia,” pungkas Fitra yang lulusan Sarjana Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ini.

(SA/Puskomjar)

Rektor Dr. M Rusli dan Wakil Rektor Yusuf Wibisono dan Wsinu Hera dari Universitas bersama delegasi dari UMS Prof Madya Ts Dr Mohd Hanafi Ahmad Hijazi, Prof Madya Dr Muzaffar Hamzah, Encik Ahmad Rizal Ahmad Rodzuan dan para dosen Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

UM – Usai menandatangani Nota Kesepahaman Konsorsium Komputeran Informatik Borneo (KKIB) beberapa waktu yang lalu, delegasi Universitas Malaysia Sabah (UMS) tiba di Universitas Mulia membahas tindak lanjut kerja sama sekaligus memberikan kuliah tamu yang diikuti mahasiswa dan dosen di Ruang Eksekutif White Campus, Kamis (3/11).

Delegasi UMS dipimpin oleh Prof Madya Ts Dr Mohd Hanafi Ahmad Hijazi selaku Dekan Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) UMS, didampingi Prof. Madya Dr. Muzaffar Hamzah Timbalan atau Wakil Dekan Pascasiswazah dan Antarabangsa FKI UMS, dan Encik Ahmad Rizal Ahmad Rodzuan selaku Pensyarah FKI UMS.

Atas kedatangan tamu dari Malaysia tersebut, Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T beserta jajaran menyambut hangat dan mengucapkan selamat datang.

Rektor mengatakan bahwa maksud para tamu adalah dalam rangka tindak lanjut kerja sama yang telah dijalin sebelumnya yang telah dirintis sejak dua tahun yang lalu. Para tamu juga didaulat sekaligus memberikan kuliah tamu untuk para perwakilan mahasiswa dan dosen.

“Dalam bulan Ramadan tahun 2020 yang lalu kita pernah bertemu waktu itu dalam suatu Konferensi, kemudian muncul ide dari Universitas Malaysia Sabah untuk memajukan Informatika di Pulau Borneo,” tutur Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, saat mengawali sambutan.

Penyerahan cenderamata oleh Wakil Rektor Yusuf Wibisono kepada Prof Madya Ts Dr Mohd Hanafi Ahmad Hijazi dari UMS. Foto: Media Kreatif

Penyerahan cenderamata oleh Wakil Rektor Yusuf Wibisono kepada Prof Madya Ts Dr Mohd Hanafi Ahmad Hijazi dari UMS. Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. M Rusli dan Wakil Rektor Yusuf Wibisono dan Wisnu Hera dari Universitas bersama delegasi dari UMS Prof Madya Ts Dr Mohd Hanafi Ahmad Hijazi, 
Prof Madya Dr Muzaffar Hamzah, Encik Ahmad Rizal Ahmad Rodzuan dan para perwakilan mahasiswa Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. M Rusli dan Wakil Rektor Yusuf Wibisono dan Wisnu Hera dari Universitas Mulia bersama delegasi dari UMS Prof Madya Ts Dr Mohd Hanafi Ahmad Hijazi, Prof Madya Dr Muzaffar Hamzah, Encik Ahmad Rizal Ahmad Rodzuan dan para perwakilan mahasiswa Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

Menurut Yusuf Wibisono, saat itulah pertama kalinya dirinya bertemu dengan delegasi UMS secara daring. Kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya yang dilakukan pada pertengahan tahun 2020 dan pertemuan selanjutnya hingga penandatanganan nota kesepahaman yang disiarkan langsung melalui video konferensi.

“Dalam kerja sama ini, selain Universiti Malaysia Sabah itu sendiri, dari Malaysia ada Universiti Malaysia Sarawak atau Unimas, kemudian Universiti Teknologi Brunei Darussalam, dan di Kalimantan Timur ada Universitas Mulia dan Universitas Mulawarman,” tutur Yusuf Wibisono saat itu.

“Saat ini kerja sama yang tengah dijalankan dalam MoU KKIB itu baru dua. Yang pertama, kerja sama dosen kita melanjutkan studi S3 di Unimas. Kerja sama kedua, adalah Matching Grand, atau Sharing untuk penelitian bersama,” tuturnya.

Saat ini, lanjutnya, kerja sama penelitian bersama tersebut dikelola Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Mulia yang akan dibahas lebih lanjut.

Sementara itu, Prof Madya Ts Dr Mohd Hanafi Ahmad Hijazi mengatakan dirinya sangat berharap kerja sama keduanya yang saling menguntungkan. “Jadi kami berharap kerja sama ini fifty-fifty, terutama riset sehingga kita merasa senang. Ini adalah salah satu scientific untuk meningkatkan keberpihakan di institusinya,” ungkap Dr Mohd Hanafi.

Dr Mohd Hanafi juga berharap setiap universitas atau perguruan tinggi dalam KKIB bisa saling mendukung satu sama lain. “Bisa juga di Indonesia, bahkan di Kalimantan,” harapnya dalam logat bahasa Melayu Malaysia.

Tak lupa, Dr Mohd Hanafi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Mulia beserta Wakil Rektor dan seluruh dosen dan mahasiswa yang telah menerima rombongan dengan baik.

(SA/Puskomjar)

Perwakilan Penerbit Deepublish menerima cenderamata dari Kepala LPPM Universitas Mulia Richki Hardi disaksikan Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T bersama jajaran. Foto: Media Kreatif

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menerima kunjungan tim Deepublish, perusahaan penerbit asal Yogyakarta, Jumat (30/9). Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir, S.Kom., M.T secara khusus menyambut hangat kedatangan tim Deepublish bertempat di Ruang Eksekutif White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan.

Sekretaris LPPM Nariza Wanti Wulan Sari, S.Si., M.Si mengatakan bahwa pada kesempatan ini, perwakilan Depublish Aruming Sekar memaparkan produk dan layanannya di hadapan Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala Bagian Pendidikan Gunawan, S.T., M.T dan Kaprodi D3 Manajemen Industri Sumardi, S.Kom., M.Kom.

“Melalui pertemuan ini Universitas Mulia melakukan penjajakan untuk bekerja sama dengan Deepublish untuk memberikan pelatihan menulis buku ajar kepada dosen-dosen Universitas Mulia,” tutur Nariza.

Nariza berharap, pelatihan yang rencana akan diselenggarakan oleh LPPM ini dapat diikuti oleh seluruh dosen maupun mahasiswa. Dengan mengikuti pelatihan, peserta akan mendapatkan kemudahan bagaimana menerbitkan buku yang diterbitkan Penerbit Deepublish.

“Dari pertemuan ini, pihak Deepublish memberikan perjanjian kerja sama penerbitan buku dan MoU untuk dikaji,” tutur Nariza. Di akhir pertemuan ini, lanjut Nariza, perwakilan Universitas Mulia dan Deepublish saling bertukar cenderamata.

Sementara itu, Aruming Sekar dalam paparannya menyampaikan beberapa penghargaan yang telah diterima Deepublish. Di antaranya adalah pernah meraih penghargaan sebagai penerbit terbaik tahun 2017 yang mengikuti peraturan UU no. 4 tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.

Penulis Deepublish juga pernah mendapat penghargaan sebagai pustaka terbaik tahun 2019 untuk bidang e-Commerce. Selain itu, penulis Deepublish juga pernah mendapatkan penghargaan kategori buku terbaik dalam pekan penghargaan Perpusnas tahun 2021.

Deepublish juga menjamin kualitas dan keaslian setiap buku yang diterbitkannya, memiliki lebih dari 5.000 judul buku dengan harga yang kompetitif, bergaransi, dan setiap buku yang diterbitkan Deepublish ber-ISBN resmi yang diterbitkan oleh Badan Nasional ISBN.

Anda dosen dan mahasiswa Universitas Mulia? Yuk, tunggu apalagi, segera hubungi segera LPPM. Ayo, segera menulis buku ber-ISBN yang diterbitkan penerbit.

(SA/Puskomjar)

Universitas Mulia yang diwakili DR. Agung Sakti Pribadi menjalin kerja sama dengan Pengadilan Agama Kelas 1A Balikpapan, Rabu (6/7). Foto: Fian/Media Kreatif

UM – Universitas Mulia menjalin kerja sama dengan Pengadilan Negeri Kelas 1A Balikpapan dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni dalam bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Penandatanganan Nota Kesepahaman bertempat di Ruang Sidang Utama Pengadilan Negeri Kelas 1A Balikpapan, Rabu (6/7).

Hadir Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H bersama Ketua Pengadilan Negeri Kelas 1A Balikpapan Dr. Ibrahim Palino, S.H., M.H. Turut menyaksikan Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Vidy, S.S., M.Si, Ketua Program Studi Hukum Okta Nofia Sari, S.H., M.H, perwakilan pengurus Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Mulia Airlangga Balikpapan serta pejabat struktural pengadilan, hakim, panitera dan pegawai kantor setempat.

Pada kesempatan ini, kedua belah pihak menyampaikan sambutan yang baik atas dimulainya penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang Tridharma. Keduanya sepakat akan menindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama dalam bentuk implementasi nyata seperti kuliah umum atau dosen tamu.

Foto bersama kedua pihak usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Mulia dengan Pengadilan Agama Kelas 1A Balikpapan, Rabu (6/7). Foto: Fian/Media Kreatif

Foto bersama kedua pihak usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Mulia dengan Pengadilan Agama Kelas 1A Balikpapan, Rabu (6/7). Foto: Fian/Media Kreatif

Kedua pihak juga akan melakukan penelitian bersama dengan agenda terdekat publikasi dalam seminar internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Mulia, yaitu ICSINTESA dan Seminastika pada bulan November 2022 di Bali mendatang. Kantor Pengadilan Agama juga sepakat untuk dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Mulia untuk magang atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lingkungan Kantor Pengadilan Negeri Kelas 1A Balikpapan.

Kerjasama ini diharapkan mampu memberi manfaat bagi kedua belah pihak serta dapat memberi nilai tambah, khususnya dalam pengembangan kelembagaan. Hal ini menjadi salah satu upaya Perguruan Tinggi meningkatkan kerja sama dan bernilai penting secara akademik dan mengembangkan kerjasama tersebut sehingga implementasi Tridharma Perguruan Tinggi dapat terwujud.

(Okta/Hkm)

Serah terima MoA dilakukan oleh Vice Chancellor UNIMAS Prof. Datuk Dr. Mohamad Kadim Suaidi, Naib Chanchellor UMS Prof. Datuk Chm Dr. Taufiq Yap, dan Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T yang diwakilkan Richki Hardi. Foto: FB Vice Chancellor Universiti Malaysia Sarawak

UM – Universitas Mulia bersama dengan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) dan Universiti Malaysia Sabah (UMS) melakukan seremoni serah terima Memorandum of Agreement (MoA) atau Perjanjian Kerja Sama Internasional. Seremoni berlangsung di Borneo Convention Center Kuching (BCCK) Sarawak Malaysia, Selasa (21/6).

Seremoni juga bertepatan dengan kegiatan International Digital Economy Conference Sarawak (IDECS 2022) yang disaksikan langsung oleh Datuk Patinggi Tan Sri (Dr) Abang Abdul Rahman Zohari Tun Datuk Abang Haji Openg, Premier Sarawak dan perwakilan pejabat tinggi antara bangsa.

IDECS merupakan konferensi tahunan rutin yang diselenggarakan oleh Pemerintah Negara Bagian Sarawak bekerja sama dengan Sarawak Multimedia Authority.

Pada kesempatan ini, serah terima MoA dilakukan oleh Vice Chancellor UNIMAS Prof. Datuk Dr. Mohamad Kadim Suaidi, Naib Chancellor UMS Prof. Datuk Chm Dr. Taufiq Yap, dan Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T yang diwakilkan Richki Hardi, S.T., M.Eng.

International Digital Economy Conference Sarawak IDECS 2022 di Kuching Sarawak Malaysia, Selasa (22/6). Foto: FB Vice Chancellor Universiti Malaysia Sarawak

International Digital Economy Conference Sarawak IDECS 2022 di Kuching Sarawak Malaysia, Selasa (22/6). Foto: FB Vice Chancellor Universiti Malaysia Sarawak

Richki Hardi, yang tengah berada di Sarawak Malaysia, mengatakan bahwa MoA Exchange maupun IDECS 2022 merupakan kebanggaan pemerintah negara bagian Sarawak Malaysia dan menjadi penghargaan dengan kehadiran tiga perguruan tinggi tersebut.

“MoA ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama (MoU) Konsortium Komputeran dan IT di Borneo (KKIB) yang telah dilakukan antara tiga Fakultas Komputer di tiga Universitas di Borneo pada tahun lalu,” tutur Richki.

Menurutnya, MoA merupakan inisiatif tiga perguruan tinggi tersebut untuk meningkatkan kolaborasi penelitian internasional melalui Program Matching Grant Research yang akan dilaksanakan tiap tahun antar perguruan tinggi dengan project dan strategi riset yang telah ditentukan oleh masing-masing Universitas.

“Dengan diadakan serah terima MoA ini, maka masing-masing Perguruan Tinggi dapat mengawali program kerja penelitian untuk melaksanakan dan mengimplementasikan topik penelitian yang telah ditentukan secara berkolaborasi,” tutup Richki.

(SA/PSI)

Penjajakan Kerja Sama BRIN dengan Universitas Mulia terkait pembinaan UMKM di Balikpapan dan sekitarnya, Senin (13/6). Foto: PSI

UM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan koordinasi dalam rangka tindak lanjut kerja sama dengan Universitas Mulia. Koordinasi membahas rencana pelaksanaan pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini berlangsung daring Zoom, Senin (13/6).

Dalam kesempatan ini, hadir Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, MTI, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom, M.T, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ivan Armawan SE, M.M, Kepala LP3M yang diwakili Nariza Wanti Wulansari S.Si, M.Si, Kepala PSI Subur Anugerah, S.T., M.Eng dan dosen peneliti Nanda Narendra Muvano, S.E., M.M dan Alan Smith Purba, S.E., M.Ak.

Dari BRIN hadir pula Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga Masyarakat dan UMKM Dadan Nugraha, bersama Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada K/L dan UMKM Aswin Firmansyah, Agung Pambudi, beserta jajaran deputi lainnya.

Dadan mengatakan bahwa koordinasi tersebut terkait dengan penjajakan atau tindak lanjut kerja sama pemberdayaan usaha yang ada di Kalimantan Timur. “Jadi, dari UMKM nanti kita lebih tekankan lagi, lebih ditingkatkan lagi produk-produk Usaha Mikro,” tutur Dadan Nugraha.

Ia mengatakan bahwa BRIN memiliki komitmen untuk membantu Usaha Mikro, terutama Usaha Mikro berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). “Jadi bagaimana mengintervensi hasil-hasil riset dan inovasi, baik yang dari BRIN maupun yang dari kampus untuk memberdayakan Usaha Mikro di wilayah usaha mereka,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan usaha bagaimana mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada di UMKM, terutama di Balikpapan dan sekitarnya, kemudian dicarikan pemecahan solusinya melalui riset dan teknologi.

“Tentu apakah program-programnya kita susun bareng-bareng, apakah bisa dimulai dengan identifikasi usaha mikro yang ada di sana, kemudian kita buat semacam list kebutuhan-kebutuhan teknologi seperti apa, lalu kita matching-kan dengan hasil-hasil riset yang ada di BRIN,” tuturnya.

Setelah itu, lanjut Dadan, program dilanjutkan dengan kapitalisasi pembinaan. “Apa nanti kita siapkan di masing-masing PIC satu orang pembina, atau seperti apa, kemudian ada teknologi yang diaplikasikan di sana, apakah sudah dimulai dari bimbingan teknis, atau kita langsung melihat kepada aplikasinya di lapangan, seperti itu,” kata Dadan.

Meski demikian, Dadan mengatakan bahwa dalam kegiatan pembinaan tersebut bisa saja menghasilkan produk baru. “Ya kita juga bisa masuk untuk ke proses pendataan KI-nya (Kekayaan Intelektual), termasuk legalitas, sertifikat produknya, dan lainnya,” tuturnya.

“Intinya adalah bagaimana kita mendorong usaha-usaha mikro itu supaya lebih banyak berkembang, tentu dibatasi pada aspek dukungan teknologinya, tidak memberikan bantuan permodalan, juga tidak memberikan bantuan alat, mesin, dan peralatan, kecuali peralatan yang sifatnya mendukung proses aplikasi teknologi tadi,” ungkapnya.

Dirinya berharap, BRIN dan Universitas Mulia dapat bersinergi. “Kami di BRIN fokus pada aspek teknologi apa yang akan kita bawa untuk mengembangkan UMKM, usaha mikro khususnya, kemudian kami mohon dukungan dari Universitas Mulia nanti dalam penyediaan data dan informasi mengenai kebutuhan UMKM itu, termasuk nanti jika teknologinya sudah ada di Universitas Mulia untuk kita aplikasikan juga,” tuturnya.

Dadan berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama, hasil diskusi tersebut dapat segera dijalankan dan direalisasikan, baik dalam jangka waktu satu tahun maupun multiyears.

Fasilitasi Usaha Mikro berbasis IPTEk yang dipaparkan Aswin Firmansyah Deputi BRIN, Senin (13/6). Foto: PSI

Fasilitasi Usaha Mikro berbasis IPTEk yang dipaparkan Aswin Firmansyah Deputi BRIN, Senin (13/6). Foto: PSI

Aswin Firmansyah dalam paparan penjelasannya mengatakan, pelaku usaha mikro yang termasuk dalam kriteria UMKM dalam kerja sama ini adalah memiliki modal paling banyak Rp 1 Miliar dan omzet tahunan maksimal Rp 2 Miliar.

Beberapa permasalahan UMKM, menurut Aswin, di antaranya adalah kurangnya modal usaha, kurang inovasi produk, kesulitan dalam distribusi dan pemasaran, belum mengoptimalkan pemasaran online, tidak adanya branding/merk prduk, dan mengandalkan pembukuan secara manual.

“Tujuan dari fasilitasi ini yang pertama mengakselerasi sebetulnya, mengakselerasi pemanfaatan dan diseminasi hasil riset dan inovasi pada Usaha Mikro,” tutur Aswin. Di satu sisi, tambahnya, ia berharap adanya peningkatan produktivitas, nilai tambah mutu/kualitas, serta daya saing berbasis riset dan inovasi.

“Mereka yang mengembangkan Usaha Mikro ini memiliki jejaring yang lebih kuat, baik antar pelaku usaha maupun juga dengan sektor lainnya, terutama dengan BRIN dan Universitas Mulia,” tutur Aswin.

Paket fasilitasi yang disediakan BRIN antara lain aplikasi teknologi hasil riset, fasilitasi pengujian produk, pendampingan sertifikasi, dan promosi.

Sementara itu, Rektor Dr. Muhammad Rusli menyambut baik kerja sama BRIN dengan tangan terbuka dan sangat mendukung kerja sama tersebut dilaksanakan dengan baik.

“Jadi intinya kami tetap support, dari kampus juga mohon bimbingan, karena terus terang masih baru berdiri sejak 2019, kita mohon dukungan dari BRIN agar kegiatan-kegiatan kita, inovasi kita bisa lebih terarah,” pungkas Dr. Rusli.

(SA/PSI)