BALIKPAPAN- Mahasiswa Universitas Mulia (UM) Balikpapan kembali menorehkan prestasi di tingkat kota. Kali ini melalui ajang Pertamina Innovation Project yang berlangsung di Hotel Blue Sky pada 6 Juni lalu.

Dimana JaKa Team yang terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Informatika berhasil masuk dalam grand final bersama tim dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan meraih juara ke empat.

Diketahui dalam ajang itu ada sebanyak 174 tim dari 10 kampus di Balikpapan yang mendaftar dan ada sebanyak 88 tim yang mengirimkan proposal inovasinya. Pertamina kemudian melakukan seleksi untuk memilih 10 tim guna mempresentasikan ide inovasi mereka. Dimana dari 10 tim yang telah mempresentasikan idenya kepada dewan juri terpilih 5 tim untuk mengimplementasikan ide inovasi mereka. Dan 5 tim tersebut berasal dari dua kampus yakni ITK dan Universitas Mulia Balikpapan.

“Alhamdulillah kami berhasil meraih juara ke empat, dimana untuk juara pertama hingga tiga dan ke lima ditempati oleh tim dari ITK. Walau berada diperingat ke empat tetapi menjadi sebuah kebangaan tersendiri pula bagi kami bisa lolos hingga tahap akhir,” ujar Ketua JaKa Team, Viody Alfaridzi.

Mahasiswa semester empat ini mengatakan dalam ajang ini, dirinya bersama timnya yakni M. Kharisma Mahardika dan Riyadh Asjdah Mulyadi berhasil menciptakan inovasi bernama aplikasi JaKa (Jasa Kami) yang merupakan marketplace online untuk jasa servis elektronik dan mekanik. “Jadi ini merupakan aplikasi pencari jasa servis elektronik dan mekanik yang ideal dengan menggunakan metode berbasis website dan jaringan mobile,” katanya.

Ia menjelaskan, munculnya ide pembuatan aplikasi ini berawal dari pengalaman pribadi dirinya serta banyak orang yang susah mendapatakan jasa servis elektronik yang ideal dan terjamin. “Bahkan terkadang bila dapat justru pelayanan kurang ramah hingga bisa membuat barang tambah rusak,” jelasnya.

Dari Desember tim ini mulai mekakukan riset sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam ajang tersebut. Riset dilakukan selama dua bulan hingga pada akhir Februari dilakukanlah development atau pengembangan produk.

“Sebelumnya kita melakukan riset terkait pengalaman pribadi setiap orang yang telah menggunakan jasa servis dan jawabanya mengalami permasalahan yang sama, rata-rata medapatkan pelayanan yang kurang maksimal,” ujarnya.

Viody menyebut dalam aplikasi ini pihaknya menyediakan dua fitur, yakni Cari Jasa yang dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan masyarakat menemukan jasa yang diinginkan. “Kita menggunakan integrasi google maps untuk mendapatkan jasa yang ada disekitarnya. Kemudian ada pula fitur Cari Jasa Cepat, dimana ini bisa digunakan untuk jasa yang mendesak, seperti ban bocor dan lainnya,” sebutnya.

Adapaun mitra yang sudah bergabung, beber Viody yakni sebanyak 18 mitra dari 35 mitra yang tercatat di database mereka. “Jasanya elektronik dan mekanik, mulai dari perbaikan HP, laptop, AC, mesin cuci dan lainnya. Sementara untuk mekanik, ada mekanik motor, mobil, tambal ban dan lainnya. Kami berharap kedepan mitra kami akan semakin banyak, untuk target pertama bisa 50 mitra di Balikpapan, karena kami juga terus mendapatkan tambahan dari database yang sudah ada,” bebernya.

Selain dorongan dari kampus, sesungguhnya tambah Viody, keikut sertaan dirinya dan timnya dalam ajang tesebut yakni sekaligus untuk mencari dana pengembangan aplikasi ini. “Sebenarnya sebelum mengikuti lomba ini, saya bersama teman-teman sudah lebih dulu memiliki rencana untuk membuat sistem ini dan dengan keberhasilan ini sangat membantu kami untuk melakukan pengembangannya, dan tentunya akan terus berjalan hingga nantinya dapat digunakan semua orang,” tambahnya.

“Saat ini progres aplikasi ini masih sekitar 60 persen. Dan direncanakan grand launching akan kita lakukan satu atau dua bulan lagi agar bisa digunakan oleh masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Mundzir menyebut menjadi sebuah kebanggaan kembali bahwa mahasiswa Universitas Mulia kembali meraih prestasi. “Dalam lomba ini kami hanya mengirimkan satu tim, dikarenakan waktunya yang mepet maka hanya tim ini yang siap untuk ikut perpartisipasi dan Alhamdulillah masuk di lima besar dan mendapat juara empat,” ujar Mundzir.

Ia mengatakan, terkait hasil karya mahasiswa, pihaknya akan terus mendukung semua yang diciptakan mahasiswa salah satunya melalui Inkubator Bisnis. “Semua produk mahasiswa baik inovasi maupun kewirausahaan akan diinkubasi melalui Inkubator Bisnis dan produk yang berpotensi akan kita bantu, baik dari sesi pemasarannya maupun pendanaannya. Di Inkubator Bisnis ini juga bukan hanya fokus pada sisi pendanaan tetapi juga pendampingan dan pelatihan agar hasilnya bisa berjalan,” ujarnya.

Dirinya pun berharap kedepan akan semakin banyak mahasiswa yang bisa ikut berpartisipasi dalam ajang seperti ini. “Alhamdulillah juga, saat ini kami sedang ikut dalam beberapa lomba tingkat nasional. Seperti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, kemudian Kompetisi Nasional Matematika dan IPA, juga ada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa dimana tim JaKa juga kembali ikut bergabung dalam lomba ini. Dan masih ada beberapa lomba lagi yang akan kita ikuti,” pungkasnya. (mra)

UM– Usai sukses menggelar agenda penggalangan dana sejak 26 April 2021 lalu, Aliansi Merah Maroon Universitas Mulia akhirnya menyalurkan hasil donasi yang terkumpul pada, Sabtu (1/5).

Penyaluran donasi yang diberi nama Gerakan 20K Maroon Berbagi itu dipusatkan di dua lokasi yakni di Yayasan Panti Asuhan Al Firdaus Km. 10 dan Yayasan Panti Asuhan dan Rumah Hafidz Tarbiatul Ummah Km. 8.

Adapun total donasi yang terkumpul yakni Rp 2.108.000 disalurkan dalam bentuk nasi box untuk berbuka puasa dan sembako untuk kedua yayasan.

Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Muhammad As’ad Durrofiqi mengatakan, kegiatan sosial tersebut merupakan agenda yang digagas oleh gabungan Aliansi Himpunan Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Manajemen Industri, Himpunan Mahasiswa Manajemen, Himpunan Mahasiswa Prodi Akuntansi dan Himatika Universitas Mulia.

Digelarnya agenda Maroon Berbagi kata As’ad, untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa khususnya mahasiswa Universitas Mulia terhadap sesama. “Tujuannya lebih kearah agar mahasiswa bisa lebih berbagi untuk sesama, khususnya anak yatim, ke panti asuhan dan panti jompo. Karena kita juga belajar, bahwa rezeki yang sudah kita dapat saat ini, bukan hanya miliki kita semata melainkan juga ada hak orang lain di dalamnya,” kata Muhammad As’ad.

“Jadi kita ingin teman-teman yang menjadi pionir dari kegiatan ini untuk membuka mata teman-teman yang lain, bahwa masih banyak orang diluar sana yang membutuhkan bantuan dari kita dan kepedulian kita,” tambah As’ad.

As’ad menjelaskan, dipilihnya tema Gerakan 20K Maroon Berbagi, karena walau program ini terbuka untuk umum, tetapi pihaknya menargetkan yang utama merupakan mahasiswa Universitas Mulia untuk dapat membantu dengan nominal Rp 20 ribu per orang, sementara bagi masyarakat umum bisa berapa saja.

“Gerakan ini sudah kita mulai sejak 26 April dan kita bergerak bertepatan dengan hari Buruh yakni Sabtu, 1 Mei 2021. Donasi dibuka untuk siapa saja, namun khusus untuk teman-teman di Universitas Mulia memang kami targetkan Rp 20 ribu per orang,” jelasnya.

Selain uang tunai, pihaknya katanya, sebelumnya juga membuka donasi sembako dan lainnya. “Penggagasnya empat himpunan ini, awalnya kita ingin memfokuskan pada pambagian nasi kotak, tetapi saat dibahas kemudian terpikir bahwa untuk nasi kota nantinya tentu hanya habis dalam sehari, atau berbuka juga hanya sehari, maka dari situ kita mencari solusi lain yang lebih tepat, jadi selain kita ajak berbuka bersama, kita juga membagikan sembako yang bisa digunakan untuk kebutuhan mereka sehari-hari,” terangnya.

“Semoga kita senantiasa Istiqomah Berbagi kepada Anak-Anak yatim di kehidupan kita dan khusus di bulan Ramadhan yang penuh dengan berkah. Aamiin yaa robbal alamiin,” pungkasnya. (mra)

UM- Buat kamu yang senang berada di antara anak-anak kecil dan ingin menjadi guru, Program studi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) bisa menjadi pilihan yang sangat tepat. Di prodi ini, kamu akan dipersiapkan untuk menjadi pendidik dan pembimbing anak-anak di Taman Kanak-kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD.

Sebagai kota yang berkembang cukup pesat di Kaltim, Kota Balikpapan memiliki ratusan TK, KB hingga TPA yang tersebar diseluruh wilayah di Kota Beriman.  Menjamurnya lembaga pendidikan anak usia dini ini tentu membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk mengejar karir mendidik mereka.

Universitas Mulia, sebagai salah satu perguruan tinggi yang sudah cukup dikenal masyarakat luas kini membuka kesempatan bagi lulusan sekolah menengah atau yang sederajat maupun yang telah berprofesi sebagai tenaga pendidik anak usia dini yang ingin meningkatkan karir untuk bergabung bersama Program Studi (Prodi) S1 PG PAUD Universitas Mulia.

Dengan visi “Menjadi Program Studi yang menghasilkan tenaga pendidik anak usia dini yang professional dan berjiwa kewirausahaan berbasis technopreneurship, selalu terdepan dan unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi” PG PAUD Universitas Mulia tentu menjadi pilihan yang sangat tepat untuk melanjutkan studi.

Ketua Prodi PG PAUD Universitas Mulia Baldwine Honest, M.Pd mengatakan, Program Studi PG PAUD merupakan salah satu Prodi unggulan yang dimiliki Universitas Mulia. “Sebagai kampus yang berbasis IT, tentunya Universitas Mulia bukan hanya menawarkan mahasiswa untuk menjadi tenaga pendidik namun juga bisa berkembang melalui pengetahuan teknologi dan inovasi lainnya,” kata Honest sapaan akrabnya.

Di PG PAUD Universitas Mulia, katanya, memiliki keunggulan dengan memiliki dua konsentrasi studi yang bisa dipilih masing-masing mahasiswa sesuai dengan minatnya. Dua konsentrasi itu yakni Edupreneurship dan Digital Learning.

Ia menjelaskan, untuk Edupreneurship, mengajarkan mahasiswa untuk menempatkan konsep-konsep dan sikap kewirausahaan dalam dunia pendidikan. Aplikasi dari edupreneurship arahnya ialah pembentukan mental dan jiwa entrepreneur mahasiswa dalam upaya mencapai kesuksesan dalam bidang pendidikan. Sementara untuk Digital Learning, mahasiswa diajarkan untuk memiliki kemampuan di bidang IT yang memudahkan dalam merancang kurikulum, system pembelajaran, Alat Peraga maupun Permainan Edukatif.

Adapun yang dipelajari dalam Prodi PG PAUD, katanya meliputi Mata kuliah utama diantaranya, terkait Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, Pengembangan Kurikulum AUD, Pengembangan Moral, Bahasa, Kognitif, Motorik, Sosial Emosional, dan Seni AUD. Pendidikan Inklusi dan Perlindungan Anak. Juga ada Manajemen Penyelenggaraan PAUD, Inovasi Pembelajaran AUD serta Digital Learning hingga Bahasa Inggris dan aplikasinya dalam Pengajaran AUD.

Dalam pembelajaran di Prodi PG PAUD, dosen-dosen yang dihadirkan merupakan akademisi dan praktisi PAUD yang berpengalaman. “Prodi PG PAUD memiliki jejaring kemitraan yang luas untuk melaksanakan networking dan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga terkait, dalam lingkup lokal, nasional, maupun internasional dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan anak usia dini,” jelasnya.

Prodi yang sudah menerima dua angkatan ini, telah memiliki mahasiswa yang berasal dari murni lulusan sekolah menengah atau yang sederajat serta para praktisi atau mereka sudah berprofesi sebagai guru PAUD namun ingin meningkatkan karirnya . “Pada angkatan pertama tahun 2019 kami menerima separuh atau 50 persen merupakan lulusan SMA sederajat. Dan pada 2020 hampir 90 persen merupaka lulusan SMA Sederajat yang ingin menjadi guru,” ujar Honest.

Dan saat ini, pihaknya, sebutnya selain menerima mahasiswa baru yang murni dari lulusan sekolah menengah atau sederajat, juga tengah mempersiapkan untuk membuka peluang bagi banyaknya guru-guru PAUD yang belum menempuh jenjang S1. “Karena di Balikpapan banyak guru-guru PAUD yang belum S1. Untuk itu rencananya kita akan membuka pendaftaran khusus untuk mereka. Dimana nantinya diawali dengan sarasehan untuk guru-guru PAUD di Balikpapan yang belum menempuh jenjang S1,” sebutnya.

Rencananya dalam sarasehan itu, katanya, selain untuk bersilaturhami juga sekaligus untuk meningkatkan kompetensi mereka di bidang PAUD, karena mereka masih lulusan SMA, maka banyak yang harus dipelajari.  “Bila nanti dalam sarasehan itu ada guru yang ingin mendaftar bergabung bersama PG PAUD Universitas Mulia akan diberikan potongan harga dari kampus. Khusus untuk guru yangs sudah mengajar, biayanya akan berbeda,” ujarnya.

Melalui PG PAUD Universitas Mulia, Honest menerangkan pihaknya ingin merubah paradigma masyarakat tentang guru PAUD yang dikatakan hanya bisa mendidik anak usia dini, padahal melalui program yang sudah diterapkan Universitas Mulia, para calon guru maupun guru PAUD dapat meningkatkan kopetensi dibidang lainnya

“Kadang-kadang orang bilang, untuk apa kuliah di PG Paud hanya jadi guru Paud, padahal bila di PG Paud Universitas Mulia itu tidak hanya pendidikan guru, tetapi kita juga diajarkan technopreneurship, dimana guru-guru Paud juga bisa berwirausaha, tetapi dibidang pendidikan,” terangnya

“Bisa saja mereka nanti membuka PAUD sendiri, bisa juga membuat sangar seni tari, bisa juga sebagai peneliti, atau menjadi konsultan parenting, karena kita juga memiliki bimbingan konseling. Mata kuliah kita juga banyak terkait perkembangan anak, pisikologi anak, baik yang berkebutuhan khusus juga ada. Jadi mata kuliah kami memang berbeda dari Prodi PG PAUD pada umumnya,” tambahnya.

Apalagi, tambahnya, di Universitas Mulia terdapat dua konsentrasi salah satunya Digital Learning yang dapat membuat mahasiswa semakin sadar akan pentingnya teknologi. “Karena saat ini jaman sudah serba menggunakan teknologi maka guru-guru pun dituntut untuk dapat memberikan pembelajaran berbasis digital. Apalagi saat ini metode pembelajaran sudah banyak dilakukan secara daring. Maka dengan adanya konsentrasi digital learning ini, guru-guru bisa menciptakan pembelajaran secara digital, mereka juga akan diajarkan animasi, belajar tentang coding, yang mana akan dibantu dengan dosen-dosen di Fikom,” tambahnya.

Ini dibuktikan dengan mahasiswa PG PAUD yang telah memiliki banyak kompetensi,  baik di bidang mendongeng, menulis dan dapat menciptakan lagu. “Karena disini satu mahasiswa diharuskan untuk menciptakan lagu anak yang nantinya bisa digunakan di sekolah lain. Ini sesuai dengan mata kuliah pengembangan seni, dimana tugas mereka yakni membuat lagu, dan saat ini semua mahasiswa semester empat sudah bisa membuat lagu, minimal satu lagu. Tinggal kami arensemen dan bisa dibuat menjadi album kompilasi karya mahasiswa PG PAUD Universitas Mulia dan bisa kami tampilkan di UM TV. Hal serupa juga ada pada mendondeng yang juga kita buatkan program mendongeng di UM TV sehingga bisa dilihat orang banyak,” beber Honest.

Saat ini pun, lanjut Honest, untuk semakin meningkatkan kreativitas mahasiswa, pihaknya sedang mempersiapkan laboratorium PG PAUD yang rencananya akan berlokasi di Jalan Penegak No 29 RT 10. “Saat ini sedang dalam tahap renovasi, kita juga akan menambah perlengkapan edukasi, alat peraga edukatif, permainan luar. Saya juga sedang membenahi administrasinya, baik kurikulum yang harus dirombak sesuai dengan kondisi saat ini dan lainnya,” katanya.

Laboratorium itu nantinya akan digunakan untuk mahasiswa praktik mengajar, serta bila mereka membuat alat peraga edukatif atau produk bisa dipajang di laboratorium tersebut. “Disana juga bisa dilakukan pertemuan serta dilakukan pengajaran dan lain-lain. Kedepannya juga mahasiswa bisa belajar terkait manajemen paudnya disana,” lanjutnya.

“Kami juga sedang mempersiapkan akreditasi sebagai alat penilaian mutu pendidikan yang valid dan realiable,” tambahnya.

Diketahui saat ini, penerimaan mahasiswa baru sudah memasuki gelombang ke dua. Bagi siswa SMA sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan dibidang PAUD, bisa langsung mendaftarkan diri ke Universitas Mulia atau bisa mendaftar melalui https://pmb.universitasmulia.ac.id.

“Kami mengajak untuk mendaftar di PG PAUD Universitas Mulia, karena disini keren dan berbeda dari yang lain, karena disini selain kita dapat tahu banyak soal anak-anak, kita juga sebagai kaum milenial dapat belajar banyak hal dengan teknologi dan ini sangat menarik. Benyak belajar tentang pendidikan dengan teknologi, jadi edupreneurshipnya juga ada,” pungkas Honest. (mra)

UM– Kepedulian kepada saudara-saudara yang membutuhkan terus ditunjukkan Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan. Hal ini kembali dibuktikan dengan turut melakukan aksi nyata membantu korban bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mahasiswa turun ke jalan untuk penggalangan dana

Mahasiswa turun ke jalan untuk penggalangan dana

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Merah Maroon ini sebelumnya telah menggalang dana dan donasi sejak 12 April hingga 15 April 2021. Dimana hasil donasi yang terkumpul diserahkan kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) Balikpapan yang kemudian akan diteruskan kepada korban di NTT, pada Rabu (28/4).

Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Muhammad As’ad Durrofiqi mengatakan, sudah menjadi suatu kewajiban bagi kita untuk turut membantu meringankan beban yang saat ini dialami saudara-saudara kita di NTT. “Memang bantuan yang kita kirim tidak seberapa namum setidaknya dapat membantu meringankan beban mereka disana,” ujarnya.

Hal ini dilakukan juga kata, As’ad sebagai upaya untuk mempersatukan atau mengerakan mahasiswa Universitas Mulia agar sama-sama mau berkontribusi atau tergerak membantu mereka yang membutuhkan.

Ia menjelaskan, dalam agenda  penggalangan dana itu, selain membuka donasi melalui media sosial, Aliansi Merah Maroon juga turun langsung untuk mengumpulkan donasi. “Kita turun ke jalan dua hari yakni pada Senin (12/4) di lampu merah dekat kampus, kemudian di lanjutkan pada Kamis (15/4) dimana aksi itu kita isi dengan live music,” jelasnya.

As’ad menyebut, dalam aksi tersebut ada beberapa himpunan yang bergerak yakni Himatika, Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM), Himpunan Mahasiswa Administrasi Perkantoran (Himap) dan UKM Tari. “Total donasi yang terkumpul sebanyak Rp 3.235.900 dan kita salurkan melalui ACT Balikpapan,” sebutnya.

Dirinya pun berharap, dari kegiatan ini dapat sedikit membantu saudara-saudara di NTT. “Mudah-mudahan ini juga dapat di lihat oleh teman-teman UM lainya dan dapat ikut berkontribusi dalam kegiatan sosial kita lainnya,” harap As’ad. (mra)

Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) adakan Ramadhan Fest 2021 di depan Taman Tiga Generasi 19-25 April 2021

UM – Mengisi Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah, ada yang berbeda di lakukan Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Universitas Mulia Balikpapan. Di tahun ini, untuk pertama kali, himpunan yang diketuai oleh Muhammad As’ad Durrofiqi ini menggelar Himatika Ramadhan Fest 2021.

Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) adakan Ramadhan Fest 2021 di depan Taman Tiga Generasi 19-25 April 2021

Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) adakan Ramadhan Fest 2021 di depan Taman Tiga Generasi 19-25 April 2021

“Dalam event ini terdapat beberapa kegiatan, seperti Ramadhan Sale, Donasi untuk Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama mahasiswa Himatika,” ujar Muhammad As’ad Durrofiqi.

Khusus dalam Ramadhan Sale katanya, pihaknya menjual berbagai macam takjil di stan Ramadhan yang berlokasi di depan taman Tiga Generasi, Sepinggan serta makanan yang bisa di pre order melalui media sosial Himatika.

“Jadi aneka takjil maupun makana-makanan itu bukan hanya berasal dari mahasiswa Himatika tetapi juga ada dari vendor lain yang menitipkan barang jualannya di kami,” ujar As’ad.

Ia menyebut, dalam Ramadhan Sale Himatika membuka dari tanggal 19 April hingga 25 April yang berlokasi di depan Taman Tiga Generasi. “Walau hanya ada satu stan tetapi banyak aneka takjil dan makanan yang kami jual,” sebutnya.

Dan rencananya, tambah As’ad, melanjutkan Ramadhan Sale, pihaknya akan menjual merchandise yang akan dipusatkan Kampus Universitas Muli Balikpapan, sekaligus akan  dijual secara online. “Rencananya ini akan digelar pada minggu mendekati lebaran,” terangnya.

Dirinya menjelaskan, digelarnya Ramadhan Fest 2021 tidak lain untuk mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa, baik di Informatika maupun sesama program studi.

“Disini juga kita ingin membuktikan bahwa mahasiswa Informatika bukan hanya fokus belajar tentang teknologi tetapi juga belajar cara berbisnis sesuai yang diajarkan di kampus agar turut mengasah kemampuan dan ide menjadi entrepreneur,” jelasnya.

Bahkan tambahnya, agar teman-teman dapat mengekspresikan ide kreatif dan inovatif yang dimiliki, maka di Himatika juga terdapat departemen khusus wirausaha yang disebut Danwira (Departemen Dana dan Wirausaha). “Departemen ini yang membangun teman-teman di Informatika dan Himatika untuk berbisnis dan menyalurkan bakat dalam segi penjualan dan lebih ke arah entrepreneur sesuai dengan fokus kampus yang bukan hanya menekankan di IT saja,” terangnya.

Karena menjadi yang pertama, As’ad pun berharap event ini akan tetap terus berjalan dan berkelanjutan baik dengan kepengurusan Himatika yang baru nantinya. “Kedepannya pula kami berharap dapat semakin banyak menerima vendor lain, dan semakin matang persiapannya dengan lebih banyak mencari relawan untuk mendukung program kami ini,” harapnya.

Ia pun mengajak kedepannya prodi lain di Universitas Mulia dapat bergabung bersama Himatika Ramadhan Fest, selain mengisi kegiatan yang positif selama Ramadhan juga meningkatkan kreatifitasnya dalam berwirausaha. “Kami tentu membuka kesempatan kepada teman-teman lain untuk turut serta bersama kami, mengisis kegiatan di bulan suci Ramadhan sekaligus menambah ilmu berbisnis,” pungkasnya. (mra)

Seleksi Teknologi Tepat Guna (TTG) Kota Balikpapan tahun 2019 yang lalu di Universitas Mulia. Foto: Dokumentasi

UM – Universitas Mulia membuka seleksi proposal Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Kota Balikpapan, khususnya seleksi internal untuk seluruh sivitas akademika. Proposal harus sudah masuk paling lambat 1 Mei 2021 mendatang. Hal ini diungkapkan Ketua Tim Seleksi TTG Universitas Mulia Mundzir, S.Kom., M.T. yang juga Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kamis (22/4).

“Sebenarnya ini kegiatan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Pemerintah Kota Balikpapan berdasarkan surat yang kami terima. Untuk itu, Bapak Rektor membentuk tim seleksi di internal membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk memasukkan proposal mengikuti lomba TTG ini,” tutur Mundzir.

Ia mengatakan lomba ini terbuka khususnya bagi mahasiswa yang telah memiliki produk teknologi tepat guna maupun produk teknologi yang masih dalam tahap pengembangan.

“Silakan diajukan, tim seleksi akan menyeleksi mana TTG yang bisa dipilih untuk diikutkan Lomba TTG Kota Balikpapan,” tuturnya.

Lomba TTG ini digelar dalam rangka mendorong berkembangnya inovasi teknologi di masyarakat yang berbasis keunggulan dan potensi lokal. Mendorong berkembangnya ide-ide kreatif dan inovatif masyarakat serta menunjang pengembangan wilayah melalui penemuan Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis keunggulan dan potensi lokal.

Tema lomba tahun ini adalah Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) menyongsong Revolusi Industri 4.0 guna menggerakkan ekonomi rakyat.

Teknologi Tepat Guna (TTG) sendiri merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup.

Pengembangan TTG adalah suatu cara, proses, perbuatan atau upaya untuk pemanfaatan TTG secara berkelanjutan. Lomba Inovasi TTG ini merupakan salah satu dari kegiatan pengembangan TTG. Pemberdayaan Masyarakat adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya secara mandiri.

Dasar atau landasan hukum kegiatan ini adalah Instruksi Presiden Rupublik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna. Dan diperkuat dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 23 Tahun 2017 Tentang Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Desa.

“Sosialisasi lomba TTG ini akan dimulai besok Sabtu (24/4) lewat Zoom. Silakan dosen maupun mahasiswa yang berminat mengikuti,” tutur Mundzir.

Pengumpulan proposal mulai tanggal 26 April sampai dengan 1 Mei 2021 di sini http://bit.ly/formttgum

Seleksi proposal yang sudah masuk tanggal 3 dan 4 Mei 2021. Proposal diseleksi oleh tim seleksi.

Sedangkan pengumuman proposal yang dinyatakan lolos seleksi tanggal 5 Mei 2021.

Tim seleksi dan dosen pendamping akan melakukan bimbingan teknis kepada peserta yang proposalnya dinyatakan diterima mulai 6-19 Mei 2021.

Mulai tanggal 20 – 25 Mei 2021 kemajuan proposal akan dimonitor dan bimbingan teknis oleh tim teknis dan dosen pendamping.

Diharapkan tanggal 26-28 Mei 2021 proposal terbaik akan mewakili Universitas Mulia untuk diikutkan Lomba TTG Tingkat Kota Balikpapan.

Adapun Panduan dan Format terkait lomba TTG dapat dipelajari di bawah ini.

Panduan lomba TTG Kota Balikpapan 2021

Informasi lebih lanjut tentang kegiatan ini dapat menghubungi sebagai berikut.

  • Fakultas Ilmu Komputer: Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng. dan Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom.
  • Fakultas Humaniora dan Kesehatan: Vidy, S.S., M.Si. dan Apt. Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm., M.Sc.
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis: Ivan Armawan, S.E., M.M. dan Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd.

Lomba ini digelar di tingkat Kota Balikpapan sehingga seluruh kegiatan ada di Balikpapan.

(SA/PSI)

UM – Sebagai upaya mengimplementasikan teori yang telah didapatkan dari bangku perkuliahan, mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Hukum Fakultas Humaniora dan Kesehatan ( FHK) Universitas Mulia mengikuti Praktik Peradilan Semu sejak 3 April hingga 17 April lalu di kampus Universitas Mulia.

Mengenakan pakaian dan atribut selayaknya peserta di ruang peradilan sesungguhnya, sebanyak 8 mahasiswa semester empat ini berakting sesuai dengan perannya masing-masing. Ada yang berperan sebagai hakim, jaksa, panitera, pengacara, saksi hingga terdakwa. Semua diperankan oleh para mahasiswa.

Kepala Ruang Peradilan Semu Kana Kurnia, S.H., M.H. mengatakan, Praktik Peradilan Semu ini dilakukan dalam tiga sesi, sesi pertama dilakukan pada 3 April, kemudian dilanjutkan pada 10 April dan ditutup pada 17 April lalu. “Jadi ini merupakan praktek yang pertama kali dilaksanakan dan diikuti oleh angkatan pertama Prodi Ilmu Hukum,” katanya.
Dilaksanakannya praktik ini kata Kana, setelah mahasiswa mendapatkan teori dan sebelumnya telah mengikuti praktik lapangan di pengadilan negeri dan pengedilan agama.

“Jadi karena mereka sebelumnya sudah melihat secara langsung prosesi persidangan yang sesungguhnya harapannya mereka sudah dapat mengamati apa yang ada di teori dan di lapangan. Kemudian karena mereka belum bisa melaksanakan langsung proses persidangan itu di kantor pengadilan negeri atau pengadilan agama, maka kami membuatlah praktik peradilan semu ini agar mereka dapat menerapkan dengan apa yang sudah didapatkan sebelumnya,” terang Kana.

Praktik Peradilan, katanya wajib ditempuh oleh mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Mulia. Peradilan semu memberikan tambahan belajar bagi mahasiswa dalam mencernakan pelajaran yang ia dapat selama kuliah, menganalisis kasus dan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh penegak hukum dalam upaya menangani kasus-kasus. Setidaknya mereka dapat berperan menjadi hakim, penggugat, jaksa, penasehat hukum dalam suatu acara pengadilan.
“Pada prinsipnya dari praktik ini mahasiswa dapat memahami bagaimana praktik acara itu menarik untuk digali dan dicerna sisi-sisi ilmiahnya” terangnya

Lebih lanjut, sebut Kana, pada peradilan semu juga berisi mengenai perdebatan-perdebatan kejadian perkara mengenai kasus-kasus yang dilihat berdasarkan analisis dalam kerangka yuridis normatif berdasarkan teori-teori hukum yang mahasiswa dapatkan selama proses perkuliahan. Perlahan tapi pasti mahasiswa diperhadapkan pada tataran ideal kekuatan peradilan yang dapat memutus perkara mengenai berbagai kasus yang terjadi.

Kemampuan untuk membuat atau praktik membuat berkas-berkas, tambah Kana, diperlukan untuk beracara di pengadilan dipertaruhkan bagi mahasiswa Ilmu Hukum di dalam peradilan semu. Surat gugatan, surat jawaban, dakwaan, surat tuntutan, putusan hakim, pembelaan, adalah beberapa di antara berbagai berkas yang mutlak diperlukan untuk melaksanakan acara peradilan.

“Jadi sebelum melaksanakan praktik peradilan, mahasiswa diharuskan mempersiapkan berkas-berkas yang diperukan, mulai dari surat gugatan, surat bantahan, jawaban dan bukti-bukti lainnya yang memang harus dihadirkan dalam proses peradilan seperti layaknya persidangan pada umumnya,” tambahnya.

Ia menjelaskan, karena proses praktik peradilan semu dilakukan selayaknya peradilan sesungguhnya, maka harus dilakukan secara mendetail untuk itu prosesnya dijadwalkan secara bertahap. “Dimana agenda diawali dengan pembacaan gugatan, sekaligus pembacaan jawaban dari pihak lawan. Setelah proses jawab-menjawab selesai, maka persidangan di skor atau ditunda dan di lanjut pada waktu selanjutnya. Kemudian setelah agenda pertama selesai maka dilanjut dengan proses pembuktian baik dalam bentuk saksi maupun surat, dan persidangan terakhir membahas terkait pembacaan kesimpulan dan putusan hakim yang dilakukan pada 17 April lalu,” jelasnya.

Ia pun berharap dengan adanya praktik ini dapat membangun dan mengasah keterampilan hukum acara atau hukum formil di kelas dan di ruang peradilan semu, sehingga mahasiswa mampu mempraktikkan peradilan sesuai dengan norma, asas, maupun prosedur (KUHAP). Diharapkan pula ke depan mahasiswa mampu mengimplementasikan pengetahuan hukum acara tersebut dalam praktik nyata sebagai penegak hukum maupun penegak keadilan.

“Ini juga sekaligus dapat membuat mahasiswa mencari skill mereka sesungguhnya cocok menjadi apa, apalah menjadi pengacara, atau hakim dan lainnya,” pungkasnya. (mra)

PG PAUD Mulia Event 2021 Diikuti Mahasiswa dan Guru dari Berbagai Daerah di Indonesia

UM– Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (HIMA PG PAUD) Universitas Mulia Balikpapan akhirnya sukses menggelar PG PAUD Mulia Event 2021.

Lomba tingkat nasional pertama yang digelar mulai tanggal 28 Maret  hingga 10 April 2021 ini diikuti sejumlah peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua HIMA PG PAUD Universitas Mulia, Aditya Gustiawan Putra menjelaskan, dalam event ini ada sebanyak 26 peserta dari berbagai daerah yang berpartisipasi. Para peserta merupakan guru PAUD se-Balikpapan dan mahasiswa PG PAUD seluruh Indonesia.. “Ada tiga kategori lomba yang kami gelar, yakni lomba cipta lagu anak, dongeng dan video edukasi,” jelas Adit sapaan akrabnya.

Ia mengatakan, sebagai lomba tingkat nasional yang perdana, PG PAUD Mulia Event 2021 ternyata cukup menarik minat mahasiswa maupun guru PAUD. Awalnya tujuan digelarnya event ini untuk membangun kembali semangat para pendidik Anak Usia Dini (AUD) khususnya di kota Balikpapan maupun diseluruh Indonesia untuk menjadi pendidik yang kreatif dan inovatif di masa new normal.

“Dan alhamdulillah responnya sangat baik, peserta banyak berasal dari Universitas Jember, ada pula PAUD IT BIS Balikpapan dan dari kami Universitas Mulia Balikpapan,” katanya.

Ia pun menargetkan event ini akan digelar rutin dan akan semakin banyak menggaet peserta. Karena kesuksesan ini, sebutnya, juga tak lepas dari kerja sama media partnership antara HIMA PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan dengan beberapa universitas yang memiliki prodi PG PAUD, seperti Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Jambi serta Organisasi HIMA PG PAUD Indonesia atau disebut dengan IMPPASI Indonesia.

“Nantinya kita ingin event ini akan dibuat sebagai agenda rutin HIMA PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan,” sebutnya.

Terkait penilaian dalam tiga lomba tersebut, Adit mengatakan, pihaknya melibatkan juri yang berasal dari dosen PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan seperti Ibu Norlaila S.Pd, M.Pd dan Ibu bety Vitriana S.Pd, M.Pd. “Aspek penilainnya yang diambil adalah dari aspek kreativitas dan inovasi mahasiswa maupun guru PAUD untuk menciptakan media pembelajaran yang berkualitas untuk anak usia dini,” ujarnya.

“Walau penilaian dilakukan oleh internal kampus Universitas Mulia dan event juga turut diikuti mahasiswa Universitas Mulia, tetapi sportifitas penilaian tetap kita jaga,” tambahnya.

Dan dari hasil yang didapatkan, lanjut Adit, pihaknya akhirnya menemukan para juara dalam tiga kategori lomba tersebut. Untuk Lomba Dongeng, Juara 1 diraih oleh Kunny izza (Universitas Jember), kemudian Dwi Rohmawati (PAUD IT BIS Balikpapan) sebagai Juara 2, dan Maroatul Wasiah (Universita Jember) sebagai Juara 3.

Sementara untuk Lomba Cipta Lagu Anak yang meraih Juara 1 adalah Jesika Maulina (Universitas Mulawarman Samarinda), Juara 2 diraih Jihan Ibtisam (PAUD IT BIS Balikpapan) dan Juara 3 diraih Azzahra Erfi R (Universitas Jember).

Serta untuk Lomba Video Edukasi, Juara 1 diraih Ulfah (PAUD IT BIS Balikpapan), Juara 2 : Nur Fatimah Maulidiah (PAUD IT BIS Balikpapan) dan Juara 3 diraih Cindy Maurellia (Universitas Mulia Balikpapan).

Adapun hadiah yang didapatkan para pemenang tamabah Adit yakni berupa uang pembinaan serta Sertifikat bagi Juara 1,2 dan 3 pada setiap kategori lomba. “ Terkait sertifikat juga didapatkan oleh semua peserta yang mengikuti lomba,” pungkasnya. (mra)

 

JUARA LOMBA:

Kategori Dongeng :

JUARA 1 : Kunny Izza (Universitas Jember)

JUARA 2 : Dwi Rohmawati (PAUD IT BIS Balikpapan)

JUARA 3 : Maroatul Wasiah (Universita Jember)

Kategori Cipta Lagu Anak :

JUARA 1 : Jesika Maulina (Universitas Mulawarman Samarinda)

JUARA 2 : Jihan Ibtisam (PAUD IT BIS Balikpapan)

JUARA 3 : Azzahra Erfi R (Universitas Jember)

Kategori Video Edukasi :

JUARA 1 : Ulfah (PAUD IT BIS balikpapan)

JUARA 2 : Nur Fatimah Maulidiah (PAUD IT BIS balikpapan)

JUARA 3 : Cindy Maurellia (Universitas Mulia Balikpapan)

UM- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Program Studi Teknologi Informasi (Prodi TI) Universitas Mulia (UM) Balikpapan menggelar webinar nasional dengan tema yang sangat menarik, Kamis (1/4). Temanya, Cyber Crime & Computer Forensics.

Kepala Sub Bidang Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim, AKBP Hari Rosena yang diwakili oleh Briptu Singgih Adriyanto, serta Kepala Prodi TI UM Djumhadi, ST.,M.Kom yang menjadi pembicara kali ini.

Pesertanya dari seluruh Indonesia, merupakan mahasiswa dan masyarakat umum dengan banyak profesi. Tercatat lebih dari 100 orang yang tergabung via zoom meeting. Kegiatan ini juga disiarkan secara langsung di kanal YouTube Universitas Mulia.

Menurut Djumhadi, kegiatan tersebut merupakan salah satu program Prodi TI. Dimana mengadakan kegiatan yang sifatnya edukatif untuk menambah khazanah pengetahuan di bidang keilmuan teknologi informasi. Untuk diketahui, prodi ini punya dua konsentrasi, Network Technology dan Forensics & Architecture Security.

Pokok pembicaraan terkait kejahatan dunia maya dan forensik komputer dibahas tuntas oleh kedua narasumber. Diakui Djumhadi, cyber atau kejahatan dunia maya ini sudah sangat meresahkan. Warga masyarakat perlu diberi pemahaman yang lebih dalam. Dimana publik masih banyak yang awam dengan pengetahuan dunia maya “Contohnya, semua hal diunggah ke internet. Pada hal seharusnya, kita tak boleh meng-upload data pribadi secara sembarangan. Kita tidak tahu hal buruk apa yang mengintai,” ujarnya.

Cyber crime adalah tindak kejahatan yang dilakukan secara online. Kejahatan ini tidak mengenal waktu dan tidak pilih-pilih target. Bisa terjadi pada individu atau perusahaan di mana pun berada. Tujuan cyber crime sendiri beragam. Bisa sekadar iseng, sampai kejahatan serius yang merugikan korbannya secara finansial. Djumhadi mengurai kejahatan dunia maya ada banyak macam. Mulai dari pencurian identitas, carding, cyber extortion, malware, hacking, deface website, hingga sosial engineering. Yang saat ini sedang marak di Balikpapan, lanjut pria berkacamata ini adalah penipuan pinjaman online. Utamanya di masa pandemi Covid-19 dimana masyarakat mudah diperdaya dengan iming-iming bunga rendah, masa pelunasan yang panjang, dan kemudahan lain. “Modusnya memang untuk menggaet pelanggan tapi data-data mereka disalahgunakan,” pungkasnya. (mra)

Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan menggelar pelatihan Literasi Digital bagi mahasiswa semester empat, pada Sabtu (27/3)

UM– Guna meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya mengimplementasikan dan menggunakan teknologi dengan optimal khususnya didunia bisnis maka Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan menggelar pelatihan Literasi Digital bagi mahasiswa semester empat, pada Sabtu (27/3).

Agenda yang digelar secara daring melalu zoom itu diikuti sekitar 50 mahasiswa jurusan Manajemen dan dimulai dari pukul 09.00 hingga 12.00 Wita. Menghadirkan pembicara yang merupakan City Seller Performance dari Tokopedia Malang yakni Mohammad Arif Fadli. Selain itu, saat ini ia juga menjabat sebagai Freelance Fasilitator di Google Gapura Digital Indonesia dan merupakan alumni Universitas Negeri Malang.

Diketahui, Literasi digital merupakan kemampuan menerima, mengumpulkan, mengirimkan serta menganalisis informasi yang didapat secara digital, dan hal ini merupakan bagian dari revolusi digital yang saat ini menjadi tren di berbagai bidang. Kemampuan ini dinilai penting untuk dimiliki setiap individu, terlebih calon lulusan ataupun angkatan kerja di era digital saat ini. Melalui literasi digital, mahasiswa akan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk berpikir, belajar, berkomunikasi, bekerja sama, serta berkarya. Dan kemampuan ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat, keluarga, sekolah, tempat kerja serta lingkungan lainnya.

Sekprodi S1 Manajemen, Nandha Narendra Muvano SE MM menjelaskan, dalam pelatihan Literasi Digital tersebut mahasiswa diberikan informasi terkait bisnis digital secara umum. “Diawal kita membicarakan soal startup serta e-commerce. Dan yang kita bicarakan terkait bisnisnya secara umum, setelah itu kita khususkan di e-commerce-nya. Walaupun kebanyakan kita membicarakan terkait digital marketing,” jelas Nandha.

Ia mengatakan, dihadirkannya Arif Fadli dalam pelatihan ini karena dia merupakan praktisi yang sudah berpengalaman. “Ia juga merupakan senior saya di Malang di bidang ekonomi digital. Karena saat saya kuliah di Malang sudah banyak yang membicarakan mengenai literasi digital ini, dan ia merupakan salah satu senior saya untuk belajar digital bisnis. Jadi sangat relevan sekali ketika saya harus mengajar mata kuliah technopreneur, setidaknya ada satu orang atau beberapa orang yang bisa berbicara langsung dari sisi praktisinya,” katanya.

Jadi, sebut Nandha, pelatihan ini digelar untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa, dimana mereka bukan hanya mendapat materi dari kampus, tetapi juga dapat memperoleh informasi atau pandangan lebih luas lagi langsung dari praktisi.

“Tentunya target kita untuk manajemen yakni karena kita memiliki satu mata kuliah yang membahas bisnis secara teknologi, jadi ketika kita mulai membahas entrepreneur, tentu akan dibahas juga terkait berdagang atau berbisnis secara biasa. Tetapi karena saat ini kita dituntut untuk bisa bersaing secara digital atau online yang pasarnya tidak hanya orang di Balikpapan, tetapi juga seluruh dunia, maka pengetahuan literasi digital ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Nandha mengatakan, mahasiswa khususnya manajemen sangat memerlukan pemahaman ini. “Mereka harus tahu pengalaman seseorang dalam berbisnis ini seperti apa. Dengan mereka memahami hal tersebut, mereka bisa menentukan strategi apa yang nantinya bisa mereka ambil. Misalnya saja mereka membangun startup hasilnya nanti akan seperti apa, kemudian bila membangun ecommerce atau digital marketing hasilnya seperti apa mereka sudah mengetahuinya,” ungkapnya.

Ia menerangkan pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa ini lebih kedasar, membahas fundamental bisnis. “Secara pribadi saya ingin mahasiswa mengali potensi, dan saya membebaskan mereka untuk memilih konsentrasi mereka untuk bidang bisnis digital ini nantinya. Apakah sebagai startup atau ecommerce atau digital marketing. Karena sangat terbutka untuk mendapatkan info baru, sebab banyak cara untuk berbisnis saat ini,” terangnya.

Melalui pelatihan ini, dirinya pun berharap mahasiswa dapat semangat untuk menghasilkan sebuah karya dengan kreativitas masing-masing. “Yang utama sesungguhnya kuncinya saya ingin agar mahasiswa dapat mengalahkan musuh terbesar manusia yaitu rasa malas dan takut. Sebab kebanyakan ketika seseorang ingin berbisnis walau pun telah permudah melalui digital, tetapi terkadang mereka akan menemukan dua hal ini, malas dan takut. Jadi harapan saya selanjutnya apa yang saya lakukan ini, walau tidak secara langsung tetapi mereka para mahasiswa bisa mengalahkan rasa malas dan takut mereka sehingga mereka tahu batasan mereka untuk meghasilkan sebuah kreativitas sudah sampai sejauh mana,” pungkasnya. (mra)