UM – Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia khususnya Balikpapan tentu memengaruhi kegiatan akademik di seluruh perguruan tinggi termasuk Universitas Mulia. Berbagai kegiatan yang sebelumnya sudah dialihkan menjadi daring atau online, kini juga diterapkan pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020.

Ini terlihat pada Kamis, (4/9) kemarin. Dimana pembukaan PKKMB yang dipusatkan di aula kampus Cheng Ho dan dipimpin Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. diikuti sekitar 500 mahasiswa baru (maba) secara online dari kediamannya masing-masing.

Rencananya PKKMB tersebut akan berlangsung selama dua hari, Kamis (3/9) dan Sabtu (5/9). Diisi dengan berbagai materi yang akan disampaikan oleh Rektor, dekan hingga dosen Universitas Mulia.

Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan, karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, maka terpaksa pelaksanaan PKKMB yang seharusnya dilakukan di kampus, dialihkan secara daring. “Sebenarnya ini memang tidak ideal karena pengenalan kampus harusnya dilakukan di kampus. Agar maba ini bisa melihat langsung kondisi kampus serta kita bisa bertatap muka dan berdialog secara langsung,” katanya.

Dan yang terpenting, kata dia, harus ada rasa antusias dari para maba ketika akan mengawali kegiatan di kampus. “Namun karena kondisi saat ini, maka inilah yang harus dilakukan,” ujarnya.

Setelah dilakukannya pengenalan kampus, tambah Agung diharapkan para maba dapat paham sistem perkuliahan yang diterapkan di Universitas Mulia. “Mereka harus tahu mulai dari managemenya seperti apa, perkuliahannya seperti apa. Mungkin sistem perkuliahan online ini mereka tidak mengetahui atau mengalami sebelumnya, jadi disini kita berikan pemahamannya semua,” terangnya.

Apalagi lanjut Agung, Universitas Mulia merupakan kampus berbasis IT, jadi diharapkan dengan distem perkuliahan online nantinya, para maba bisa lebih mandiri dan tetap semangat belajar.  “Karena di tengah situasi Covid-19 ini semua pihak dituntut untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Namun, tetap harus berinovasi untuk mengantarkan calon generasi penerus khususnya mahasiswa, menjadi mahasiswa yang unggul dan berdaya saing pada era global,” lanjutnya.

Usai PKKMB, kegiatan mahasiswa akan dilanjutkan dengan pemberian mata kuliah dasar umum (MKDU). “Jadi pada Senin mendatang mereka akan langsung mengikuti MKDU selama seminggu. Baik materi dan tugas akan dilakukan secara online melalui zoom. Dan ada presentasi tugas dan ini akan dilakukan langsung tatap muka,” bebernya.

“Jadi ada sebagian online dan sebagian tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kita berupaya untuk tidak seluruhnya online. Terutama saat praktek di laboratorium, karena tidak efektif bila tidak dilakukan di laboratorium,” tambahnya.

Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemik memberikan banyak hikmah pembelajaran. “Metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pembelajaran secara daring menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi,” tutur Nadiem.

Kondisi ini, lanjutnya, diharapkan dapat memicu kreativitas dan inovasi semua pihak di samping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru.

Menurut Mendikbud, menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. “Meneruskan pembelajaran dari Ki Hadjar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan belajar dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” tuturnya. (mra)

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dalam PKKMB 2020 di Studio White Campus Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

UM – Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun ini di Universitas Mulia dilaksanakan dalam jaringan atau daring. Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. membuka secara resmi PKKMB yang berpusat di Studio Campus Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Kamis (3/9).

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diikuti pembacaan doa, sambutan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, sambutan Rektor, dan penyerahan tanda peserta PKKMB. Setelah itu dilanjutkan paparan kebijakan Kampus Merdeka oleh Wakil Rektor Yusuf Wibisono SE MTI dan Bela Negara oleh Drs. Suprijadi M.Pd.

“Ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan (tadi), ada terbersit kesedihan yang tidak biasa, bertahun-tahun sebelumnya kita lakukan kegiatan PKKMB, dulu disebut Ospek, kemudian Bina Akrab Mahasiswa, semua dilakukan dengan semangat, tapi hari ini di seluruh kampus terutama di Indonesia tidak ada tatap muka,” terang Pak Agung mengawali sambutan.

Di hadapan sekitar 500 mahasiswa baru yang menggunakan aplikasi Zoom dan disiarkan langsung di YouTube, Rektor mengawali sambutan dengan ungkapan syukur bahwa semua dalam keadaan sehat dan kegiatan berjalan lancar dan aman.

“Kita tidak mengenal mahasiswa secara akrab karena dilakukan secara virtual, tidak bertatap muka langsung,” ungkap Pak Agung. Dengan tidak bertatap muka langsung, maka kesulitannya adalah tidak mampu memperhatikan respon, antusias, dan kesulitan yang dialami mahasiswa.

Namun, menurutnya, seperti yang dikatakan Mendikbud bahwa sebelum terjadi pandemi Covid-19, Mendikbud telah merancang program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. “Kemandirian menjadi hal penting untuk kita semua. Kita harus bisa mandiri untuk belajar,” terang Pak Agung.

Terlebih di saat ini, generasi sekarang adalah generasi milenial, generasi muda, generasi yang akrab dengan gadget. Rektor menilai, generasi milenial tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam menggunakan teknologi. “Walaupun dengan adanya kesulitan pandemik saat ini,” tuturnya optimis.

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dalam PKKMB 2020 di Studio White Campus Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dalam PKKMB 2020 di Studio White Campus Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Mahasiswa baru peserta PKKMB 2020 bersama Dekan maupun Dosen Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Mahasiswa baru peserta PKKMB 2020 bersama Dekan maupun Dosen Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Sedikit kilas balik, Rektor juga mengenalkan sejarah berdirinya Universitas Mulia dari gabungan tiga perguruan tinggi, yakni STIKOM Balikpapan, ASMI Airlangga Balikpapan, dan STMIK Sentra Pendidikan Bisnis (SPB) Samarinda.

“Pada tahun 2018 bergabunglah tiga perguruan tinggi tersebut menjadi Universitas Mulia, dengan Kampus Utama di Kota Balikpapan, dan Program Studi Diluar Kampus Utama atau PSDKU di Kota Samarinda,” tuturnya.

Tentu saja, menurut Rektor, para mahasiswa baru yang hadir pada kesempatan PKKMB daring kali ini terasa sulit diketahui dari mana daerah asal dan domisilinya. “Tidak ada bedanya antara Balikpapan dan Samarinda ketika dilakukan kelas virtual,” ungkap Pak Agung.

Meski demikian, Rektor mengingatkan agar para mahasiswa menyiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan daring setidaknya dalam satu semester ke depan. “Namun beberapa pertemuan sesuai dengan protokol kesehatan akan kita lakukan dengan jumlah terbatas,” ungkapnya.

Rektor optimis mahasiswa akan mampu melalui masa-masa sulit di tengah pandemik Covid-19 saat ini. Kampus pun saat ini tengah mengembangkan Learning Management System (LMS) untuk mendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan lebih efektif.

Model pembelajaran pun dilaksanakan baik secara daring (online) ataupun luring (offline). Cara menerapkan dua model pembelajaran baik online maupun offline ini disebut Blended Learning.

Rektor berpesan kepada seluruh peserta agar mengikuti PKKMB dengan antusias dan semangat serta meningkatkan kreativitas.

“Saudara bisa mengambil alih kreativitas, berkreasilah untuk membentuk grup sendiri untuk berkomunikasi sebagaimana dulu Whatsapp terbentuk oleh mahasiswa yang ingin berkomunikasi internal antar mereka, dan berkembang hingga sekarang,” tutur Rektor.

“Kreativitas kalian sekarang ini diuji, lakukan kreativitas. Jangan karena keterbatasan pertemuan membuat kalian tidak kreatif. Kampus memberikan fasilitas inkubator bisnis bagi mahasiswa yang memiliki keunggulan dalam berkreativitas, bahkan berwirausaha untuk berkembang,” tutup Rektor. (SA/PSI)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan pada Program Pengenalan KehidupanKampus bagi Mahasiswa Baru 2020 di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Foto: Tangkapan Layar

UM – Tahun ini dengan kondisi pandemik Covid-19, Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dilaksanakan secara daring menyesuaikan kondisi di masing-masing wilayah perguruan tinggi. Begitu pula di Universitas Mulia, PKKMB juga dilaksanakan secara daring yang dibuka pada hari ini, Kamis (3/9).

PKKMB merupakan wahana bagi pimpinan perguruan tinggi untuk memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta mempercepat adaptasi dengan lingkungan yang baru. Dengan PKKMB, diharapkan memberikan bekal untuk keberhasilan mahasiswa menempuh pendidikannya di perguruan tinggi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemik memberikan banyak hikmah pembelajaran. “Metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pembelajaran secara daring menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi,” tutur Nadiem.

Kondisi ini, lanjutnya, diharapkan dapat memicu kreativitas dan inovasi semua pihak di samping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru.

Menurut Mendikbud, menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. “Meneruskan pembelajaran dari Ki Hadjar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan belajar dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” tuturnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan pada Program Pengenalan KehidupanKampus bagi Mahasiswa Baru 2020 di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Foto: Tangkapan Layar

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan pada Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru 2020 di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Foto: Tangkapan Layar

Berikut isi lengkap sambutan Mendikbud Nadiem Makarim pada pelaksanaan PKKMB di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Para pimpinan perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang saya hormati,

Adik-adik mahasiswa yang saya cintai,

Viva Mahasiswa!

Syukur Alhamdulillah di kesempatan ini saya dapat menyapa Bapak Ibu dan adik-adik mahasiswa semua, meskipun secara daring,

Salam sehat dan bahagia,

Kita masih terus berjuang di tengah pandemic Covid-19, namun disisi lain pandemic banyak memberikan hikmah pembelajaran bagi kita.

Metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pembelajaran secara daring menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi.

Kondisi ini diharapkan dapat memicu kreativitas dan inovasi semua pihak disamping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru.

Adik-adikku mahasiswa baru se-Indonesia,

Menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi.

Meneruskan pembelajaran dari Ki Hadjar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan belajar dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Filosofi tersebut mendasari transformasi kebijakan Kemdikbud Merdeka Belajar, terutama Kampus Merdeka yang memerdekakan pendidikan untuk meningkatkan budaya pembelajaran dan inovasi, yang bisa memantik growth-mindset generasi penerus bangsa.

Perguruan tinggi didorong untuk lebih adaptif dalam melakukan transformasi kurikulum sesuai kebutuhan nasional dan kebutuhan global, serta disesuaikan dengan karakteristik yang lazim di Indonesia.

Di masa lalu mahasiswa tidak memiliki fleksibilitas di dalam belajar. Semua kegiatan belajar dimaknai secara rakitan, dengan satuan kredit semester, hingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa di luar kampus, di luar ruang kuliah, di luar lecture, tidak bisa diakui sebagai pembelajaran.

Saat ini SKS diartikan dalam jam kegiatan sehingga ada fleksibilitas bagi mahasiswa menuntut ilmu, baik secara tatap muka perkuliahan, maupun kegiatan lainnya seperti magang, mengajar di desa, dan lain sebagainya.

Berbagai kegiatan di luar kampus ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk memberikan solusi atas permasalahan riil yang dihadapi masyarakat.

Kampus merdeka mendorong kita sebagai pelajar sepanjang hayat, keharusan untuk terus belajar, menggali bakat dan minat, dan meningkatkan keunggulan kompetensi di era baru pendidikan, era Revolusi Industri 4.0.

Kreativitas dan inovasi bisa terpacu dengan gotong royong banyak pihak. Kompetensi dan kolaborasi dapat lebih diasah melalui berbagai macam program kampus merdeka.

Adik-adik mahasiswa yang saya banggakan,

Pendidikan adalah kunci solusi atas krisis pembelajaran dan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa. Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan, dan penggerak untuk menghasilkan berbagai solusi untuk bangsa.

Ubah paradigma belajar di perguruan tinggi menjadi kuliah untuk belajar. Belajar bagaimana bisa berkarya atau bekerja di berbagai bidang, bukan hanya sekadar kuliah untuk bekerja.

Mari sama-sama belajar dan terus haus belajar untuk menjadi manusia yang merdeka.

Selamat mengikuti Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru.

Selamat berkarya,

Salam Kampus Merdeka,

Terima kasih,

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

(SA/PSI)

 

Mahasiswa Universitas Mulia berhasil menjadi penerima pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Tahun 2020 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Proposal dengan judul Aplikasi Vulnerability Assessment Sebagai Solusi Tata Kelola Pengamanan Informasi di SMKTI Airlangga Samarinda, yang dibuat oleh tim mahasiswa dari program studi Sistem Informasi Kampus Samarinda menjadi salah satu dari ratusan proposal yang lolos pendanaan program tersebut.

Diketahui Program Kreatifitas Mahasiswa merupakan program tahunan yang digelar oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Digelar dalam rangka memandu mahasiswa untuk menjadi  pribadi  yang  tahu aturan, taat  aturan, kreatif, inovatif, dan objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Ir. Riyayatsyah, M.P mengatakan, tim ini beranggotakan lima orang, yang terdiri dari Muhammad  Iswansi sebagai ketua tim, dengan anggota Thasa Amelia, Risky Fahriza, Gusti Muhammad Jafar, dan Paul Vincent Mendrova. “Sebelumnya mereka telah mengajukan proposal yang berisikan ide-ide baru yang inovatif,” katanya.

Dia menjelaskan, melalui PKM setiap perguruan tinggi memberikan peluang kepada mahasiswa untuk dapat berkreasi. “Ini seperti lomba yang digelar oleh Dikti. Proposal yang terpili berhak mendapatkan pendanaan untuk produk yang dibuatnya. Dan pemilihan itu atas dasar apakah produk yang mereka buat memiliki dampak atau efek yang besar bagi apa yang diteliti,” ujarnya.

Proses mendapatkan pendanaan itu, tambahnya, guna mengembangkan ide kreatif dan inovasi mahasiswa yang diwujudkan dalam program PKM tersebut. Mahasiswa harus mengirimkan proposal tentang ide kreatif dan inovasi sesuai dengan bidang yang diminati ke Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk diseleksi. “Setelah itu, jika mahasiswa mendapatkan pembiayaan, mahasiswa mengembangkan isi atau kegiatan yang telah direncanakan dalam proposal tersebut,” terangnya.

Ia menuturkan, ini menjadi kali kedua Universitas Mulia berpartisipasi. “Tahun 2018 kami kirim tapi belum terpilih. Dan dari sini kami pelajari mengapa tidak terpilih. Akhirnya disimpulkan bahwa kualitas dari proposal harus lebih baik dan benar, penulisan dan sebagainya, kemudian pemanfaatannya lebih diutamakan. Jadi produk yang dibuat bukan yang sudah umum. Produk harus lebih spesifik,” tuturnya.

Riyayatsyah pun berharap, dengan diraihnya pencapaian tersebut dapat semakin membuka peluang lebih untuk mahasiswa lain dalam meningkatkan ide kreatif dan inovasi yang dimiliki. (mra)

Dua Mahasiswa Universitas Mulia yakni Kesuma Bagaskara Program Studi S1 Informatika dan Bella Tirsa Debora Program Studi D3 Manajemen Industri, berhasil lolos dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tahun 2020 tahap I yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi ini merupakan kegiatan tahunan yang sangat strategis dan komprehensif untuk menghasilkan mahasiswa yang memiliki daya saing dan karakter yang unggul. Bedasarkan hasil verifikasi, terdapat 174 Perguruan Tinggi Jenjang Sarjana dan 64 Perguruan Tinggi Jenjang Diploma yang berhasil lolos, termasuk mahasiswa Universitas Mulia.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM), Bapak Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom menjelaskan, kedua mahasiswa yang lolos pada tahapan ini juga berhak menyandang predikat sebagai Mahasiswa Berprestasi Tingkat Wilayah LLDIKTI XI sesuai ketentuan yang ditetapkan Puspresnas Kemdikbud dalam pedoman Pilmapres. Keduanya berhasil lolos berdasarkan nilai Computer Based Test (CBT) Wawasan Kebangsaan dan Bahasa Inggris yang telah dilakukan pada 2 Juli 2020 dan pengisian Borang Portofolio, Pusat Prestasi Nasional dan penilaian Dewan Juri Pilmapres Tahun 2020.

“Menjadi sebuah kebanggaan, karena ini juga merupakan keikutsertaan yang pertama bagi mahasiswa Universitas Mulia. Dari 2.000 lebih Perguruan Tinggi yang berpartisipasi UM berhasil lolos dalam dua jenjang, bahkan perwakilan Diploma UM merupakan satu-satunya yang lolos dari Kaltim dan akan berhadapan dengan PTN terbaik seperti UI, UGM, dan ITS,” ujar Riovan.

Sebelumnya, kata Riovan, kedua mahasiswa yang lolos tersebut telah menjalani seleksi internal di Universitas Mulia. “Dari semua fakultas dan program studi yang ada di Universitas Mulia mereka menjadi yang terbaik. Seleksi internal yang kami lakukan dalam bentuk wawancara dan tes potensi akademik. Dan kami juga melihat background mereka, mulai dari nilai IPK, kemampuannya dan portofolio yang sudah dimiliki,” terangnya.

Rencananya, Bagaskara dan Bella akan mengikuti tahap kedua mulai 22 Juli hingga 5 Agusus 2020, dimana penilaiannya akan dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2020. Di tahap kedua ini, para peserta akan menulis naskah gagasan kreatif berupa Sustainable Development Goals (SDG) dan revolusi industri. “Kami akan mendukung mereka membuat naskah gagasan kreatif tersebut, dimana beberapa ide kreatif telah mulai kita terapkan di Universitas Mulia dan bisa dipakai oleh mereka. Misalnya Bagaskara akan membahas home society industry, sementara gagasan teknopreneur akan digunakan oleh Bella,” pungkasnya.

Indra Suwandi Go Mahasiswa Program Studi S-1 Informatika Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia berhasil menjadi Pemakalah dalam Konferensi Nasional Ilmu Komputer ke 4 (KONIK) Tahun 2020 Edisi Covid-19 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia dengan karya tulis berjudul “PERANCANGAN SISTEM ALAT KONTROL JARAK JAUH BERBASIS VISUAL BASIC DAN WEB KONTROL”.

Ada pula Mahasiswa Program Studi S-1 Informatika yakni Ashrof Noor yang berhasil menjadi Pemakalah dalam Konferensi Nasional Ilmu Komputer ke 4 (KONIK) Tahun 2020 Edisi Covid-19 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia dengan karya tulis berjudul “PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB PADA PERKEBUNAN”.

Kedua Mahasiswa FIKOM ini berhasil mempresentasikan karya tulisnya di hadapan para peneliti dan pegiat Ilmu Komputer yang tergabung dalam APTIKOM se-Indonesia.

Karya tulis ini juga merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Robotika yang diampu oleh Bapak M. Safi’i, S.Kom., M.Kom., dan Bapak Zainal Arifin, S.Kom., M.Kom.

Dosen FIKOM Bapak Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom mengatakan, hal ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan mengingat publikasi ilmiah seperti ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa jenjang S-2 sebagai syarat kelulusan, syarat luaran jabfung, penelitian dan pengabdian dosen dan sebagai tugas besar bagi mahasiswa jenjang S-3. Sangat membanggakan.

Selamat untuk Indra dan Ashrof !

Kesuma Bagaskara Mahasiswa Program Studi S1 Informatika dan Bella Tirsa Debora Mahasiswi Program Studi D3 Manajemen Industri mewakili Universitas Mulia dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Kemdikbud 2020.

Keduanya diseleksi berdasarkan keahlian dan bakat yang dimiliki dan telah terdaftar dan siap berkompetisi dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Kemdikbud 2020. Semangat berkompetisi Kak Bagas dan Kak Bella.

 

Zefanya Inada Kamandai, mahasiswi Program Studi Sistem Informasi Universitas Mulia Samarinda raih juara 2 dalam Lomba Poster Mahasiswa yang diadakan oleh Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) dengan tema “Investasi Aman, pada saat covid-19”.

Selamat untuk Zefanya

Bingung mau lanjut kuliah dimana?. Ayo bergabung di Universitas Mulia Balikpapan dan Samarinda.

Terhitung mulai 01 Mei 2020 sampai dengan 30 Juni 2020 adalah masa pendaftaran gelombang kedua bagi anda yang ingin mendaftar dan melanjutkan kuliah di Universitas Mulia. Sedangkan gelombang pertama telah ditutup tanggal 30 April 2020 lalu.

Ditengah pandemi wabah covid-19 yang melanda dunia, Universitas Mulia membuka jalur pendaftaran online yang dapat diakses melalui website sias.universitasmulia.ac.id/pmb atau bisa juga akses universitasmulia.ac.id lalu klik menu PMB. Meskipun begitu, bagi anda yang ingin mendaftar langsung di kampus Universitas Mulia, diperkenankan datang dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (memakai makser, jaga jarak dan mencuci tangan) saat berada di area kampus.

Informasi lebih lanjut mengenai cara dan syarat pendaftaran masuk Universitas Mulia dapat menghubungi kontak WA 0811.599.123 (UM Balikpapan) dan 0811.590.950 (UM Samarinda).

Bergabunglah bersama Universitas Mulia, menjadi Generasi Global Technopreneur masa kini.

Himpunan Mahasiswa Manajemen, Himpunan Mahasiswa Hukum, Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi dan Himpunan Mahasiswa PG-Paud Berbagi Keberkahan di Bulan Ramadan 1441 H melalui Kegiatan Penggalangan Dana dari para Dosen dan Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan, lalu dana yang telah terkumpul tersebut dibelikan paket sembako yang satu paket terdiri dari Beras 5kg, Telur 1 piring, Gula 1kg dan Minyak 1 Liter.

Pembagian paket sembako telah didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan di daerah sekitar Gunung Binjai, Lamaru, Gunung Sari Ulu, Graha Indah, KM. 18 dan lain-lain pada hari Sabtu, 23 Mei 2020 hingga 26 Mei 2020.