Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si menerima Tamu dari BRIN berkenaan dengan akan dilaksanakan kegiatan pelatihan membuat keju Mozarella dan permen keju yang akan dilaksanakan di Kecamatan Balikpapan Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Forum UMKM Balikpapan Selatan. Senin(30/10/2023).

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si

Rektor Universitas Mulia, Dekan FEB, Dan Narasumber dari BRIN

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan, S.E., MM berserta Camat Balikpapan Selatan Muhammad Hakim Membuka kegiatan Pelatihan berkerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kecamatan Balikpapan Selatan. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya universitas mulia bersinergi dan memberikan sumbangsih terhadap pelaku UMKM yang ada di kecamatan Balikpapan Selatan.

Dalam kegiatan ini akan dibahas pelatihan pengolahan keju Mozarella dan permen keju kepada seluruh peserta yang hadir langsung dari narasumber BRIN. Didalam pelaksanaan nya telah hadir semua anggota forum UMKM kecamatan Balikpapan Selatan . Pembina forum UMKM Balikpapan Selatan bapak Yudi menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan seperti ini akan membantu pelaku UMKM untuk memiliki ide dan kreatifitas .Kerjasama antara universitas Mulia dapat menjadi jembatan antara pelaku UMKM dengan instruktur-instruktur pelatiahan yang berkompeten dibidangnya.Ungkap yudi.

narasumber BRIN (pojok Kiri), Dekan FEB Universitas Mulia , Camat Balikpapan Selatan, Pembina Forum UMKM Balikpapan Selatan( pojok Kanan)

narasumber BRIN (pojok Kiri), Dekan FEB Universitas Mulia , Camat Balikpapan Selatan, Pembina Forum UMKM Balikpapan Selatan( pojok Kanan)

suasana kegiatan Pembukaan pelatihan

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Balikpapan Selatan Muhammad Hakim menyampaikan “pelaku UMKM harus menyiapkan kwalitas dan kwantitas produk nya , mulai dari menyiapkan stok produk, menjaga kebersihan produk, pengemasan sampai ke penjualan. Harapan nya dapat mewujudkan ekonomi kreatif menjadi semakin Tangguh”. Camat Balikpapan Selatan Muhammad Hakim juga akan mendukung kegiatan-kegiatan yang akan memiliki dampak positip bagi daerah nya dan demi pengembangan potensi UMKM di Balikpapan Selatan.

penandatanganan MOU antara Dekan FEB Universitas Mulia (Biru)dan Forum UMKM Balikpapan Selatan( Hitam)

Pada Kesempatan ini juga dilaksanakan penandatanganan MOU oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Ivan Armawan, S.E., MM dengan Forum UMKM Balikpapan Selatan yang berhubungan dengan tridharma perguruan tinggi .

WN/Humas-UM

Humas UM-Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si beserta jajaran nya mengunjungi salah satu Perusahaan yang bergerak dibidang industri alat berat PT United Tractors Tbk Cabang Balikpapan , Jumat ( 27/10/2023). Kedatangan Tim dari Universitas Mulia disambut hangat oleh pihak manajemen PT. United Tractors Tbk Cabang Balikpapan.

Kunjungan kali ini bermaksud menjalin Kerjasama antara universitas Mulia dan United Tractor dibidang Tri Dharma perguruan tinggi. Rektor Universitas mulia Prof. Ahsin menyampaikan “Kerjasama dengan pihak industri sangat dibutuhkan terutama dalam pengembangan riset dan penelitian serta dapat membantu pengembangan kurikulum yang sesuai dengan bidang keilmuan yang ada di industri”.  Selain itu Prof Ahsin juga menyampaikan bahwa “ Universitas Mulia sebagai akademisi  dengan pihak perusahaan atau industry dapat saling berkolaborasi dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dibidang nya masing-masing.”pungkas beliau.

 

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si (kiri) , Arief Rachman Putrady selaku Branch Operation Head SOD (kanan).

PT United Tractors sendiri melalui bapak Arief Rachman Putrady selaku Branch Operation Head SOD akan turut mendukung dalam pengembangan Pendidikan serta mensupport mahasiswa magang dalam mendapatkan kopetensi yang sesuai selama melakukan magang diperusahaan United Tractors. Beliau juga menyampaikan “PT. United Tractors membuka diri terhadap mahasiswa untuk  ikut berkontribusi terhadap pengembangan industri”. Ungkap Arief.

Dengan dilaksanakan nya penandatanganan MOU antara Universitas Mulia dan PT. United Tractor ini diharapkan akan terjalin Kerjasama  yang nanti nya dapat saling bermanfaat bagi keduabelah pihak. Selain penandatangan MOU dilakukan pula penandatanganan MOA yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M untuk nantinya dapat diteruskan ke program studi. Pihak United Tractors juga berharap selain kegiatan magang dimungkinkan juga ada tindak lanjut lain yang berhungan dengan Tri dharma perguruan tinggi  dan industri sebagai salah satu inplementasi pemenuhan kurikulum Merdeka.

WN/Humas UM

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin dan Lurah Sesumpu Kab. PPU Amirullah, S.E menunjukkan Surat Perjanjian Kerja Sama, bertempat di Kantor Kel. Sesumpu, Kamis (12/10)., disaksikan pejabat terkait. Foto: Istimewa

UM – Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si bersama jajaran mengunjungi Kel. Sesumpu, Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara, Kamis (12/10). Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ahsin dan Lurah Sesumpu Amirullah, S.E menandatangani Perjanjian Kerja Sama.

“Universitas Mulia sebagai sebuah perguruan tinggi selain menjalankan fungsi pendidikan dan riset inovatif sesuai Roadmap dan visi misi, juga secara rutin aktif melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, baik dilakukan secara personal oleh dosen, maupun secara melembaga oleh institusi,” tutur Prof. Ahsin.

Rektor terus mendorong agar Universitas Mulia terus mencoba menjadi sebuah menara air untuk mengalirkan hasil-hasil riset inovatif kepada masyarakat dan dunia industri.

“Berupaya untuk tidak menjadi menara gading yang masa bodoh dan tidak memiliki kepekaan terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat,” tuturnya.

Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan sesuai program kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) adalah menjadikan satu atau beberapa desa dalam satu kawasan atau wilayah sebagai desa binaan.

“Dengan adanya desa binaan, Kami mengidentifikasi dan memetakan berbagai permasalahan mendasar masyarakat, kemudian memberikan alternatif solusi dari hasil kajian berbagai disiplin ilmu yang ada di Universitas Mulia,” tutur Rektor.

Rektor Prof. Ahsin bersama jajaran berfoto bersama Lurah Sesumpu dan pejabat setempat.Foto: Istimewa

Rektor Prof. Ahsin bersama jajaran berfoto bersama Lurah Sesumpu dan pejabat setempat.Foto: Istimewa

Setelah itu, lanjutnya, Universitas Mulia akan melakukan pembinaan dan pendampingan terintegrasi antar disiplin ilmu secara komprehensif dan berkelanjutan dalam berbagai bentuk kegiatan.

“Bentuk kegiatannya bisa berupa pemberdayaan masyarakat, penguatan sumber daya manusia, penguatan kelembagaan, dan lain sebagainya yang berbasis potensi daerah dan kearifan lokal,” ungkap Prof. Ahsin.

Sesumpu memiliki luas ± 616,72 hektare. Letaknya berada di sebelah timur berbatasan dengan Teluk Balikpapan, sebelah barat berbatasan dengan Sungai Penajam dan Kelurahan Saloloang/Lawe-Lawe.

Dari Kecamatan Penajam, Sesumpu hanya berjarak ±12,9 km dengan jarak tempuh sekitar 40 menit. Dari Titik Nol IKN Nusantara hanya berjarak ± 61,8 km.

Manurutnya, dipilihnya Sesumpu mengingat menyimpan potensi yang besar dan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kelurahan ini memiliki potensi laut berhadapan langsung dengan Teluk Balikpapan dan Sungai Penajam sehingga sangat banyak ditemukan areal pertambakan ikan dan udang dengan luas mencapai 145 hektare,” tutur pakar di bidang Perikanan dan Kelautan ini.

Ia menambahkan, pada bagian daratan terdapat tanah kering, tanah basah, dan areal perkebunan yang cukup luas. “Di tepi pantai dan sungai ditemukan kawasan hutan mangrove yang mencapai 46 hektare,” ungkapnya.

Penduduknya banyak yang menjadi petambak, nelayan, peternakan, perkebunan, dan petani sawah. Sisanya pegawai negeri sipil, karyawan swasta, montir, pelajar, dan ibu rumah tangga. Suku mayoritas adalah Bugis Makassar, disusul suku Jawa, Banjar, Buton, dan Pasir.

Ia kemudian menceritakan bagaimana perjalanan dari Balikpapan menuju Kel. Sesumpu di PPU.

“Selama perjalanan menuju Sesumpu, Kami membayangkan akan berkunjung ke sebuah kelurahan, bukan sebuah desa terpencil. Namun, bayangan Kami tidak sesuai kenyataan,” tuturnya.

Menurutnya, Sesumpu seperti menyimpan ironi. Di satu sisi menjadi penyangga IKN, di sisi yang lain tidak memiliki infrastruktur yang memadai, akses jalan yang tidak mulus, sulit mendapatkan air bersih dan listrik serta sulit akses komunikasi.

“Pembangunan IKN semestinya menjadi potensi besar yang harus kita ambil dan disiapkan dari sekarang untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat dan bentuk dukungan Kabupaten PPU terhadap kelangsungan IKN,” ujar Prof. Ahsin.

Oleh karena itu, dirinya berharap Sesumpu mampu menjadi bagian penyangga IKN sesuai potensi yang dimilikinya.

“Sesumpu sebaiknya menjadi salah satu kelurahan pemasok pangan, menjadi pemasok ikan dari hasil budidaya tambak dan tangkapan nelayan untuk IKN,” harapnya.

Ia berharap, kelak Sesumpu akan menjadi sentra budi daya kepiting dan ikan dengan memanfaatkan tambak yang cukup luas. “Saat ini belum dikelola secara optimal,” tuturnya.

Jika kajian teknis yang akan dilakukannya telah dinyatakan memenuhi syarat, maka ada baiknya Sesumpu membangun tempat pendaratan ikan (TPI) dan pusat pelelangan ikan (PPI).

“Selain itu, kebutuhan beras dan daging sapi dapat juga dipasok dari hasil padi sawah dan peternakan sapi,” tambahnya.

Lebih lanjut, menurutnya, Sesumpu menyimpan potensi lahan sawah dan tanah kering yang luas. Dengan begitu, kelurahan ini diharapkan bisa menjadi sentra produksi beras dari sawah dan daging sapi dari hasil peternakan rakyat.

“Bahkan, untuk kebutuhan relaksasi khususnya warga IKN dan masyarakat Kalimantan Timur, Kelurahan Sesumpu dapat menjadi salah satu destinasi wisata alam dengan pengembangan kawasan mangrove dan pantai menjadi ekowisata yang menarik dan menyenangkan,” terangnya.

Oleh karena itu, Prof. Ahsin mendorong pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan perhatian khusus kepada Sesumpu dengan memperkuat sistem pemerintahan, infrastruktur, transportasi, komunikasi, dan sumber daya manusia.

Dirinya berharap gagasan ini menjadi pemantik bagi pihak-pihak terkait untuk duduk bersama mendiskusikan, merencanakan, dan menyusun program-program prioritas agar Kelurahan Sesumpu kelak dapat menjadi salah satu kelurahan penyangga utama IKN.

“Mari, seluruh sivitas akademika Universitas Mulia siap berperan serta dan berkolaborasi mewujudkan impian tersebut. Amiin Allahumma Aamiin.” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Pelatihan Pemanfaatan AI untuk Bahan Ajar Guru. Foto: Humas

UM, Humas – Sabtu, 2 September 2023 Universitas Mulia bekerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang Wilayah Balikpapan telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelegence (AI) Untuk Pengembangan Bahan Ajar Guru . Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Eksekutif Pendidikan Yayasan Airlangga Balikpapan, Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dan Ketua IKA  – Universitas Negeri Malang Wilayah Balikpapan, Ibu Dra, Ririen Friedayati. Harapan bapak Agung Sakti Pribadi terhadap Kerjasama yang berjalan antara universitas mulia Balikpapan dan Ikatan alumni Universitas Negeri Malang dapat menciptakan sinergi dan saling melengkapi dalam Tri Dharma perguruan tinggi.

Tema yang disampaikan pada kegiatan pelatihan ini diterima dengan penuh antusias oleh seluruh peserta dan sangat diperlukan dalam pengembangan bahan ajar di Era teknologi masa kini .Pelatihan ini  Terdapat dua pemateri atau narasumber  yakni Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd (Praktisi Pendidikan sekaligus Kepala LSP dan Pengembangan Pendidikan Universitas Mulia) dan pemateri kedua oleh Mundzir, S.Kom., M.T (IT Manager dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Univ.Mulia) , Dalam implementasi pendidikan masa kini tidak lepas terhadap teknologi terutama dalam penyampaian materi bahan ajar banyak para guru dan dosen menggunakan fasilitas AI dan berbasis online . Murid -murid dan mahasiswa juga terbantu dengan media ajar yang inovatif dan mudah didapatkan. Selain itu pemateri berharap agar hasil dari kegiatan ini dapat diimplementasikan dalam pengembangan belajar mengajar dilingkungan sekolah dan perguruan tinggi masing-masing serta dapat menjadi bahan pengetahuan kepada peserta yang hadir dari lingkup Pendidikan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Zurich Balikpapan ini mendapatkan antusiasme yang besar dari  peserta  yang dihadiri oleh 33  institusi sekolah dan perguruan tinggi di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kab.PPU, Kab.Paser sangat beragam dan memiliki kesan yang baik terhadap kegiatan yang berlangsung salah satu nya adalah testimoni yang disampaikan oleh salah satu peserta yang mengikuti acara ini bahwa kegiatan yang diikuti sangat  inspiratif dan sangat bermanfaat sehingga akan  dipraktekan dalam membuat bahan ajar di sekolah masing-masing.

(WN/ Humas UM)

Narasumber BRIN Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si memberikan pelatihan bagaimana megnolah Ikan Tuna menjadi Nugget yang siap dijual. Foto: Nadya/Media Kreatif

Kesan Peserta Pelaku UMKM Mengikuti Pelatihan

UM – FEB Universitas Mulia dan Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada K/L Masyarakat dan UMKM BRIN menggelar pelatihan Pengolahan Ikan Laut untuk UMKM Balikpapan, Jumat (11/8). Narasumber BRIN Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si memberikan pelatihan bagaimana mengolah Ikan Tuna menjadi Nugget Ikan yang siap dijual.

“Bawang putih dihaluskan dagingnya dicampur maizena ada wortel dicampur. Kemudian ditambahkan bumbu sampai pemotongan, tapi kita tidak melakukan proses pemanggangan. Pemanggangan hanya dilakukan untuk di pabrik, biasanya di pabrik tertentu dilakukan proses pemanggangan,” kata Cecep kepada para peserta.

Hal ini disampaikan mengingat keterbatasan waktu dan kelengkapan sarana sehingga tidak semua materi yang dipresentasikan dapat dipraktekkan pengolahannya.

“Kalau kita kan nanti maunya langsung dimakan ya, langsung dicicipin. Jadi, setelah itu digoreng dan jadilah nugget ikan,” terangnya.

Nugget merupakan produk olahan daging berbentuk emulsi minyak di dalam air, seperti sosis dan bakso. Nugget dibuat dari daging giling yang diberi bumbu, dicampur bahan pengikat, dicetak menjadi bentuk tertentu, dikukus, dipotong, diselimuti putih telur dan dilumuri tepung roti.

Tampak di meja tersedia bahan-bahan seperti daging ikan, tepung maizena, tepung terigu, bawang putih, bawang bombay, garam, lada atau merica, pala, air es, wortel, putih telur dan tepung roti.

Proses pengolahan Ikan Tuna menjadi Nugget pun dimulai. Langkah-langkahnya mengikuti tahapan seperti yang dijelaskan pada layar slide. Pada tahap pengukusan, Cecep mengatakan waktu yang dibutuhkan cukup 40 menit. Hingga proses penggorengan dan siap untuk disantap.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono mendapat kesempatan mencicip Nugget Ikan. “Kegiatan ini dapat melahirkan berbagai ide menarik dalam pengolahan ikan laut. Seperti nugget tuna ini. Niatnya tadi saya mau incip saja, tapi ternyata habis 5 nugget,” tuturnya seraya tertawa.

Bahan-bahan untuk membuat Nugget Ikan Tuna. Foto: Nadya/Media Kreatif

Bahan-bahan untuk membuat Nugget Ikan Tuna. Foto: Nadya/Media Kreatif

Proses membuat Nugget Ikan Tuna. Foto: Tangkapan layar slide

Proses membuat Nugget Ikan Tuna. Foto: Tangkapan layar slide

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono mendapat kesempatan mencicip Nugget Ikan. "Saya cuma incip, tapi habis lima Nugget," tuturnya seraya tertawa.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono mendapat kesempatan mencicip Nugget Ikan. “… Niatnya tadi saya mau incip saja, tapi ternyata habis 5 nugget,,” tuturnya seraya tertawa.

Suryanti, salah seorang peserta pelaku usaha UMKM Fambi yang bergerak di bidang perikanan dan obat herbal di Kel. Sepinggan Balikpapan. Foto: Nadya/Media Kreatif

Suryanti, salah seorang peserta pelaku usaha UMKM Fambi yang bergerak di bidang perikanan dan obat herbal di Kel. Sepinggan Balikpapan. Foto: Nadya/Media Kreatif

Sementara itu, Suryanti, salah seorang peserta pelaku usaha UMKM yang bergerak di bidang perikanan dan olahan herbal sangat senang mengikuti pelatihan.

“Nama UMKM saya Fambi, berdiri sejak tahun 2017 yang lalu,” tuturnya kepada media ini. Ia sendiri mengaku memiliki akun media sosial di Instagram dan WhatsApp yang digunakannya untuk pemasaran.

“Jadi, kalau ada pelanggan yang order lewat online, ya saya layani, tapi sebelumnya harus sehari atau dua hari pesan lebih dulu, kalau kalau kapasitas pembeliannya banyak, ya itu saya harus pesan lebih dulu,” kata Suryanti.

Ia sendiri memutar modal sekitar 250 ribu per hari dengan keuntungan antara 200 ribu sampai dengan 300 ribu. “Sejak ada pandemi kemarin tuh memang agak berkurang, tapi tetep saja istiqomah, saya berapa saja saya terima,” tuturnya.

Dengan mengikuti pelatihan di Universitas Mulia, dirinya sangat bersyukur bisa ikut belajar mengembangkan minat dan ketertarikannya pada produk olahan ikan.

“Alhamdulillah, saya senang sekali, karena saya suka dengan olahan ikan. Kesan saya itu memang masyarakat ini memang harus banyak-banyak tahu tentang pengelolaan ikan, karena banyak ikan ya di sini, di pinggir laut,” tutur Ibu yang bekerja seorang diri ini.

“Jadi pintar-pintar kita mengolahnya bagaimana biar menambah omset ke kita sendiri gitu,” tambahnya.

“Harapan saya setelah ikut pelatihan ini, saya ingin menambah omset saya dengan olahan berbagai macam ikan seperti nugget, pengasapan, bakso ikan, seperti itu ke depan,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Foto bersama Wakil Rektor dan Instruktur BRIN serta peserta pelaku UMKM Balikpapan. Foto: Nadya/Media Kreatif

UM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia bersama dengan Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada K/L Masyarakat dan UMKM, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pelatihan untuk UMKM Balikpapan, Jumat (11/8). Pelatihan tentang Pengolahan Ikan Laut ini berlangsung sehari diikuti 30 peserta pelaku usaha UMKM.

Pada kesempatan ini, turut mendampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan perwakilan dosen FEB Nanda Narendra Muvano, S.E., M.M. Hadir perwakilan BRIN yakni Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si yang juga menjadi Instruktur Pelatihan, Ananda Prakoso, S.Kom dan Uci Sri Sundari, S.E., M.M.

“Jadi kita itu kan punya payung besarnya, punya MoU dengan BRIN. Kemudian MoU yang dijalankan lebih dulu saat ini adalah MoA (Memorandum of Agreement) atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi di BRIN dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, fokusnya adalah pengabdian masyarakat,” tutur Yusuf Wibisono.

Menurutnya, Universitas Mulia seperti menjadi kepanjangan tangan BRIN untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, khususnya untuk pembinaan atau pemberdayaan UMKM. Dengan kerja sama tersebut, lanjutnya, Universitas Mulia menjadi jembatan untuk mempertemukan BRIN dengan UMKM.

“Berikutnya, kita akan bergeser ke fakultas lain, misalkan, tadi sudah ada diskusi untuk kerjasama antara pusat riset di BRIN dengan Farmasi dan Teknologi Informasi. Itu porgram kita berikutnya,” tutur Yusuf Wibisono.

Sementara itu, Raden Cecep Erwan Andriansyah atau yang biasa dipanggil Pak Cecep, dalam sambutannya mengatakan bahwa hasil-hasil riset dam inovasi BRIN diupayakan tidak berhenti di laboratorium dan publikasi saja.

Serah terima cenderamata Universitas Mulia oleh Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Wakil Dekan FEB Nandha Narendra Muvano, dan perwakilan BRIN Raden Cecep Erwan Andriansyah dan Ananda Prakoso. Foto: Nadya/Media Kreatif

Serah terima cenderamata Universitas Mulia oleh Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Wakil Dosen FEB Nandha Narendra Muvano, dan perwakilan BRIN Raden Cecep Erwan Andriansyah dan Ananda Prakoso. Foto: Nadya/Media Kreatif

Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si dari BRIN saat memberikan pelatihan Pengolahan Ikan Laut untuk para pelaku usaha UMKM Balikpapan di Universitas Mulia, Jumat (11/8). Foto: Nadya/Media Kreatif

Raden Cecep Erwan Andriansyah, S.T., M.Si dari BRIN saat memberikan pelatihan Pengolahan Ikan Laut untuk para pelaku usaha UMKM Balikpapan di Universitas Mulia, Jumat (11/8). Foto: Nadya/Media Kreatif

“Hasil-hasil tersebut perlu dilanjutkan dengan pemanfaatannya di ranah industri, masyarakat, UMKM, untuk menjawab tantangan Connecting Research and Industry, menjadi jembatan kesenjangan atau Bridging the Gap,” tutur Cecep.

Menurutnya, riset dan dan inovasi harus mampu memberikan solusi melalui identifikasi celah kesenjangan (gap), co-creating, dan sharing bagi permasalahan yang dihadapi industri maupun UMKM.

Pada kesempatan ini, Cepep memberikan pelatihan terkait Pengolahan Ikan Laut untuk 30 peserta pelaku usaha UMKM. Menurutnya, berdasarkan statistik, 75% hasil perikanan di Indonesia berasal dari perikanan laut. Sisanya, 25% dari perikanan air tawar.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 53% hasil perikanan dipasarkan dalam bentuk ikan segar. 9,8% diolah dalam bentuk beku dan kaleng, 27,2% diolah kering atau ikan asin.

“Nah, sisanya diolah dalam bentuk pindang, asap, dendeng, abon, dan lain-lain. 3,6% produk olahan untuk diekspor. Sisanya untuk pasar dalam negeri,” tutur Cepep.

Artinya, selain terkait teknologi pangan dan untuk meningkatkan nilai ekonomis, ada potensi lokal hasil perikanan untuk menjadi Diversifikasi Produk.

Diversifikasi produk hasil perikanan tersebut antara lain olahan ikan bisa menjadi abon ikan, dendeng ikan, bakso ikan, nugget, kerupuk, dan lain-lain selain pindang, ikan asap, dan ikan asin.

(SA/Puskomjar)

Foto bersama daring saat pembukaan Workshop Fundamental Data Sains kerjasama Universitas Mulia dan Universitas Gunadarma, Senin (3/7). Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Gunadarma menggelar Workshop Fundamental Data Sains untuk Dosen, 3 – 22 Juli 2023. Workshop yang digelar daring selama 9 hari atau 38 jam ini memanfaatkan mesin super komputer Nvidia DGX yang ada di Universitas Gunadarma.

Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T yang berhalangan hadir dan diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya workshop ini.

“Ini luar biasa dan sangat kami tunggu-tunggu. Mudah-mudahan ini menjadi rangkaian kerjasama yang saling memberi manfaat antara Universitas Gunadarma dengan Universitas Mulia,” tutur Yusuf Wibisono.

Yusuf Wibisono mengatakan, minat para dosen mengikuti workshop Data Sains ini cukup banyak. Tercatat 31 orang peserta terdaftar yang berasal dari lintas bidang dan program studi di Universitas Mulia, baik dari kampus Balikpapan dan Samarinda.

“Kami lihat, tidak semuanya datang dari background teknologi informasi. Tapi kami percaya bahwa tim instruktur Universitas Gunadarma sudah menyiapkan materi sedemikian rupa sehingga materi ini bisa diikuti oleh bidang ilmu apapun yang memang memiliki minat di bidang data sains,” terang Yusuf.

Foto bersama daring saat pembukaan Workshop Fundamental Data Sains kerjasama Universitas Mulia dan Universitas Gunadarma, Senin (3/7). Foto: Tangkapan layar

Foto bersama daring saat pembukaan Workshop Fundamental Data Sains kerjasama Universitas Mulia dan Universitas Gunadarma, Senin (3/7). Foto: Tangkapan layar

Dr. Detty Purnamasari instruktur Universitas Gunadarma pada Workshop Data Sains untuk Dosen. Foto: Tangkapan layar

Dr. Detty Purnamasari instruktur Universitas Gunadarma pada Workshop Data Sains untuk Dosen. Foto: Tangkapan layar

Jadwal Workshop selama 38 jam.

Jadwal Workshop selama 38 jam.

Lebih lanjut, Yusuf Wibisono mengatakan bahwa di era saat ini, Data Sains tidak lagi menjadi monopoli orang IT. “Di situ ada keilmuan Statistika, yang juga harus kuat Matematika dan lain-lain,” tuturnya.

Untuk itu, ia meminta para peserta untuk lebih serius dan berkomitmen mengikuti dan menyelesaikan Workshop hingga pertemuan akhir nanti. “Harus kita sadari bahwa teman-teman dari Gunadarma sudah meluangkan waktu yang luar biasa untuk memberikan kesempatan kita mengikuti workshop ini untuk mencoba super komputer yang super cerdas,” pesannya.

Senada dengan Yusuf Wibisono, Prof. Didin Mukodim, Wakil Rektor IV Universitas Gunadarma mengatakan bahwa salah satu wujud implementasi kerjasama kedua perguruan tinggi adalah terselenggaranya pelatihan data sains dengan super komputer ini.

“Mudah-mudahan kerjasama ini bermanfaat. Mudah-mudahan para dosen tidak berhenti belajar, karena tugas dosen itu tidak ada yang namanya berhenti belajar,” tutur Prof. Didin.

Prof. Didin juga mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhir pelaksanaan workshop dan diikuti seluruh peserta sampai selesai dan memperoleh hasil yang maksimal dan merasakan manfaat super komputer.

Lebih lanjut, Prof. Didin berharap usai pelaksanaan workshop dapat ditingkatkan dengan program-program lainnya. “Mungkin bisa di bidang intelijen, karena sekarang ini juga cukup banyak produk-produk yang dihasilkan pada saat pandemi ataupun saat-saat yang sekarang setelah kita memiliki super komputer ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, tampak hadir Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Wisnu Hera Pamungkas beserta dosen lainnya. Tampak juga dari Universitas Gunadarma Dr. I Made Wiryana bersama dosen dan instruktur lainnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi workshop selama dua jam oleh instruktur Dr Detty Purnamasari. Materi hari pertama meliputi perkenalan penggunaan sarana belajar e-learning, mesin super komputer NVidia DGX A100, instalasi perangkat lunak Anaconda dan Jupyter serta dasar pemrograman Python.

(SA/Puskomjar)

Peserta, instruktur dan panitia di hari kedua Pelatihan Digital Marketing (15/6). Foto: Media Kreatif

UM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Pelatihan Pengemasan Produk, Digital Marketing, dan Literasi Digital untuk pelaku UMKM di Balikpapan. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, bertempat di Aula Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, 14-16 Juni 2023.

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M mengatakan bahwa pelatihan digelar dalam rangka kerja sama dengan BRIN untuk pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Balikpapan.

“Sasaran yang diharapkan oleh FEB adalah memperkenalkan Universitas Mulia sebagai hub atau penghubung BRIN di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” tutur Ivan Armawan.

Selain itu, tambah Ivan, ia ingin memperkenalkan Tim UMKM FEB Universitas Mulia untuk membantu UMKM dalam meningkatkan potensi pelatihan yang dibimbing oleh tim BRIN yang sudah sangat profesional dan pengalaman di bidangnya.

“Kami berharap, ke depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis akan terjun ke masyarakat untuk memberikan bimbingan kepada UMKM dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kinerja UMKM,” harap Ivan.

Lebih lanjut, Ivan mengatakan, seluruh peserta berasal dari berbagai bisnis UMKM yang ada di Balikpapan dengan jumlah peserta 75 orang. “Kurang lebih 75 orang,” ungkapnya.

Salah seorang narasumber Literasi Digital dari BRIN presentasi materi. Foto: Media Kreatif

Salah seorang narasumber Aditya dengan materi Digital Marketing dari BRIN presentasi materi. Foto: Media Kreatif

Peserta, instruktur dan panitia di hari pertama Pelatihan Pengemasan Produk (14/6). Foto: Media Kreatif

Peserta, instruktur dan panitia di hari pertama Pelatihan Pengemasan Produk (14/6). Foto: Media Kreatif

Salah satu produk UMKM Balikpapan. Foto: Media Kreatif

Salah satu produk UMKM Balikpapan. Foto: Media Kreatif

Selama tiga hari berturut-turut, peserta mendapatkan pelatihan dengan narasumber sepenuhnya dari BRIN. Hari pertama (14/6), diisi dengan Pelatihan Pengemasan Produk oleh Mahargono.

Kemasan merupakan bagian terpenting dari produk UMKM lantaran mengangkat sebuah nilai untuk menarik minat pembeli. Tanpa kemasan yang menarik, sebuah produk tidak memberikan nilai tambah yang baik.

Kemasan, menurut BRIN, terbagi menjadi tiga bagian, yakni kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier. Kemasan primer adalah lapisan yang mengalami kontak langsung dengan produk seperti plastik dan kaleng.

Kemasan sekunder adalah lapisan yang melindungi kemasan primer seperti kardus. Sedangkan kemasan tersier adalah lapisan yang diperlukan untuk memudahkan distribusi produk ke daerah pemasaran.

Hari kedua (15/6), pelatihan diisi oleh Aditya dengan materi Digital Marketing yang merupakan bentuk pemasaran menggunakan banyak elemen seperti e-commerce, pemasaran Internet, pemasaran seluler dan segala hal yang terkait teknologi digital.

Aktivitas pemasaran digital yang dilakukan pelaku UMKM bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Saat ini, banyak pelaku pemasaran digital cukup terampil memanfaatkan media seperti website, media sosial, aplikasi mobile, online video, email dan blog dan perangkat digital lainnya.

Dan hari ketiga, (16/6), pelatihan diisi oleh Raymon dengan materi Literasi Digital. Banyaknya data dan informasi yang beredar di Internet saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM dari berbagai macam bisnis untuk memanfaatkannya menjadi pengetahuan yang berharga bagi perkembangan bisnisnya.

Menurut BRIN, setidaknya terdapat empat pilar literasi digital, yaitu keamanan, kecakapan, budaya dan etika. Di era informasi yang begitu cepat, data dan informasi datang membanjir dan mengalir sangat cepat sehingga apabila terlewat begitu saja akan kehilangan substansinya.

(SA/Puskomjar)

Dr. rer. nat. I Made Wiryana dosen Universitas Gunadarma saat memaparkan materi tentang Kecerdasan Artifisial sebagai Pengungkit Industri Nasional, Kamis (14/4/2023). Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Gunadarma menyelenggarakan gelar wicara atau Talk Show tentang Artificial Intelligence (AI) sebagai Pengungkit Industri Nasional. Acara ini digelar dari Zoom Meeting dan dibuka oleh Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T dan Rektor Universitas Gunadarma Prof. ES Margianti, Kamis (14/4).

Tampil sebagai narasumber Dr.-Ing. Muhammad Fauzan Amir dari SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), Arrent Ong dari PT. Epsindo NVidia Partner, dan Dr. rer. nat. I Made Wiryana selaku dosen Universitas Gunadarma serta Dr. Astie Darmayanti sebagai moderator.

Dr. Rusli dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama antara Universitas Gunadarma dengan Universitas Mulia tahun 2022 yang lalu.

“Jadi, acara ini memang hasil tindak lanjut komunikasi sebelumnya sehingga pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kembali dan salam hormat. Jadi, acara ini memang saya harapkan,” tutur Dr. Rusli.

Dr. Rusli menuturkan, dalam pembicaraan sebelumnya akan ada pelatihan tetang Super Komputer untuk tenaga dosen Universitas Mulia. “Tapi tampaknya perlu semacam kenalan dulu tentang teori-teori yang berhubungan yang bisa diaplikasikan dengan super komputer,” ungkap Dr. Rusli.

Dari pembicaraan dengan Prof. Budi, lanjut Dr. Rusli, beberapa topik yang mungkin akan disampaikan adalah topik pertama tentang gelar wicara terkait AI dan diikuti mahasiswa dan dosen.

“Taruhlah ini adalah sebagai acara awal atau Trigger yang akan ada lagi topik-topik berikutnya, paling tidak memberikan bekal bagi kami Universitas Mulia sebelum bisa menerima pelatihan tentang super komputer,” tutur Dr. Rusli.

Sementara itu, Prof. ES Margianti secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Mulia beserta jajaran dan civitas akademika atas kesediaannya menerima Universitas Gunadarma sebagai Mitra. “Dan (kerja sama) ini juga harus kita isi dengan hal-hal lain yang ke depannya bisa bermanfaat,” tutur Prof. Margianti.

Menurut Prof. Margianti, saat ini berbagai keterbatasan di berbagai bidang dapat diatasi dengan perkembangan teknologi, termasuk kehadiran teknologi AI yang bervariasi dan digunakan untuk membantu manusia meningkatkan produktivitas. “Marilah kita bersama-sama melihat sisi positif dari implementasi AI,” ajak Prof. Margianti.

“Para narasumber nanti akan dapat memberikan informasi ataupun mencerahkan kita semua mengenai seberapa jauh AI dapat digunakan sebagai pengungkit ataupun mendorong ataupun mengembangkan industri nasional,” tutur Prof. Margianti.

Prof. Margianti juga mengucapkan terima kasih atas semua partisipasi yang ada atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Acara kemudian diikuti dengan paparan narasumber bincang-bincang dan tanya jawab yang berjalan penuh hingga dua jam.

(SA/Puskomjar)

Kegiatan Bakti Ilmiah perawat RS Pertamina Balikpapan dalam rangka HUT ke-49 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Universitas Mulia, Rabu (8/3). Foto: Istimewa

UM – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Komisariat Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) menggelar Bakti Ilmiah sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Manajemen Stres dengan Metode Self Hypnosis untuk mahasiswa Universitas Mulia. Sosialisasi berlangsung di Ruang Eksekutif White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Rabu (8/3).

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh PPNI RSPB dengan melibatkan civitas Universitas Mulia.

“Penanganan pertolongan pertama merupakan ilmu yang sangat penting, meskipun ya kita berharap tidak sampai harus menggunakan karena kita inginkan orang-orang di sekeliling kita selalu dalam kondisi sehat,“ tutur Wisnu Hera.

Dengan pelaksanaan kegiatan ini, Wisnu berharap kedua belah pihak dapat meningkatkan kerja sama secara berkelanjutan. “Semoga kerja sama ini dapat berjalan baik sehingga bisa ada kegiatan-kegiatan lain yang berkelanjutan,” harapnya.

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas, STP., M.Eng memberikan cenderamata kepada Ketua PPNI Komisariat RSPB Doni Tibawanto. Foto: Fian/Media Kreatif

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas, STP., M.Eng memberikan cenderamata kepada Ketua PPNI Komisariat RSPB Doni Tribawanto. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Mahasiswa, dosen, dan panitia perawat yang tergabung dalam PPNI RS Pertamina Balikpapan. Foto: Fian/Media Kreatif

Mahasiswa, dosen, dan panitia perawat yang tergabung dalam PPNI RS Pertamina Balikpapan. Foto: Fian/Media Kreatif

Sementara itu, dihubungi media ini, Ketua Dewan Pimpinan (DPK) PPNI Komisariat RSPB Doni Tribawanto, S.Kep., Ns mengatakan bakti sosial digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 PPNI, pada 17 Maret mendatang.

Kegiatan yang diikuti sekira 50 orang mahasiswa Universitas Mulia dan 23 orang panitia perawat RSPB ini berlangsung mulai pukul 8.00 – 12.00 WITA. Dengan bakti sosial ini, Doni berharap menjelang masuk bulan Ramadan yang akan segera tiba, permasalahan terkait BHD dan stres menjadi berkurang.

“Ada dua materi yang disosialisasikan, yang pertama kegiatan bakti sosial dengan melakukan kegiatan kegawatdaruratan pertolongan pertama, yaitu bantuan hidup dasar, dan kegiatan yang kedua manajemen stress,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, sasaran yang dituju adalah para mahasiswa dan civitas universitas. “Jadi kan kebanyakan dari mahasiswa-mahasiswa, kalau sudah banyak kegiatan-kegiatan atau perkuliahan otomatis mengalami stress, termasuk dosen juga kan,” ungkapnya.

Dengan mengetahui bagaimana melakukan penanganan yang tepat secara mandiri, Doni berharap tingkat stres di kalangan mahasiswa menjadi berkurang.

Dalam sosialisasi, peserta diberikan pelatihan bagaimana mengatasi stres secara mandiri. “Apabila kita dalam keadaan stres, kita bisa mengendalikan diri kita sendiri, apabila menimbulkan gejala ini, maka harus begini, supaya tidak terjadi stres yang berlebih dan otomatis kembali ke posisi yang normal,” tutur Doni.

“Kedua, melalui terapi-terapi pengobatan yang sekiranya ada yang mengalami nyeri yang hebat, berarti butuh bantuan obat-obatan sehingga stres bisa berkurang,” tuturnya.

Doni menambahkan, dengan kegiatan tersebut dirinya berharap dapat dilaksanakan kegiatan serupa di waktu mendatang.

“Sebenarnya ada program kerja di PPNI yang salah satunya ya bakti sosial ini. Diharapkan, kegiatan ini bukan cukup sekali ini saja, siapa tahu di lain waktu kita bisa mengadakan kembali, mungkin dengan dosen atau yang lainnya,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)