Drs. Suprijadi M.Pd. (baju cokelat) saat mendamping Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas'ud, S.E., M.E. pada kegiatan penyerahan Penghargaan BKN Award Tahun 2021 di Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, (20/9). Foto: Media Kreatif

UM – Hari Kesaktian Pancasila diperingati Bangsa Indonesia setiap tanggal 1 Oktober. Pada hari tersebut telah terjadi operasi penumpasan G30S/PKI di tahun 1965 yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno dan menggantikan ideologi Pancasila menjadi komunis.

Dalam tragedi yang gagal tersebut, Partai Komunis Indonesia (PKI) didukung Pasukan Cakrabirawa, yaitu pasukan yang seharusnya bertugas melindungi Presiden Soekarno. Pimpinan PKI diceritakan menghasut masyarakat untuk mendukung keberadaan PKI. Tujuh perwira tinggi militer bersama beberapa lainnya menjadi korban keganasan G30S/PKI.

Apa hikmah yang bisa dipetik sivitas Universitas Mulia dari peristiwa tersebut?

Drs. Suprijadi, M.Pd. dosen untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Mulia ini memiliki pandangan yang menarik. “Memaknai Hari Kesaktian Pancasila, Bangsa Indonesia harus berpikir makro,” tutur dosen yang juga lulusan Lemhanas ini

Pak Pri, demikian media ini menyapa, mengatakan bahwa yang dimaksud berpikir makro adalah memaknai Pancasila Sakti tidak hanya ditandai dengan kegagalan usaha pemberontakan G30S/PKI yang ingin merubah ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.

Drs. Suprijadi M.Pd. (baju cokelat) saat mendampingi Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas'ud, S.E., M.E. pada kegiatan penyerahan Penghargaan BKN Award Tahun 2021 di Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, (20/9). Foto: Media Kreatif

Drs. Suprijadi M.Pd. (baju cokelat) saat mendampingi Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, S.E., M.E. pada kegiatan penyerahan Penghargaan BKN Award Tahun 2021 di Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, (20/9). Foto: Media Kreatif

“Tetapi Pancasila itu adalah ideologi perekat bangsa yang plural yang memiliki keanekaragaman dalam hal suku, budaya, agama, bahasa,” tuturnya.

Semua keanekaragaman tersebut, lanjutnya, dapat dirajut dipersatukan dengan Pancasila dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurutnya, Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bisa dijadikan momen kebangkitan bangsa Indonesia untuk selalu meningkatkan rasa syukur dan nasionalisme serta memupuk tumbuhnya semangat membangun bangsa.

Ketika ditanya apa harapannya terhadap khususnya mahasiswa dan umumnya sivitas Universitas Mulia setiap kali Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Pak Pri mengingatkan agar selalu memandang Pancasila sebagai perekat bangsa, bukan sekadar ideologi semata.

“Harapannya, jangan memandang Pancasila sebelah mata hanya sekadar ideologi saja, tetapi pandanglah Pancasila sebagai lem perekat bangsa tanpa melihat perbedaan,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Serah terima kerjasama Pemkot Samarinda dengan Universitas Mulia. Foto; PSDKU Samarinda

UM – Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda Universitas Mulia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda perihal Survei Kepuasan Masyarakat. Kerjasama ditandai dengan pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) aplikasi Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) bagi tenaga lapangan dan enumerator SKM, di Ruang Utama Gedung Balai Kota Samarinda, Rabu (22/9) pekan lalu.

Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I., Kepala PSDKU Samarinda yang bertindak atas nama Universitas Mulia, mengatakan bahwa kerjasama ini dalam rangka ikut sertanya perguruan tinggi dan masyarakat dalam perbaikan pelayanan publik di Kota Samarinda. “Survei Kepuasan Masyarakat ini rutin dilakukan setiap satu tahun sekali,” tutur Muhammad Yani.

“Survei ini melibatkan Tim Dosen Universitas Mulia sebagai Peneliti, sebanyak 20 orang mahasiswa bertindak sebagai Enumerator yang akan terjun ke lapangan, tepatnya terjun di 74 Unit Pelayanan dengan target 2.820 Responden,” tutur Muhammad Yani.

Pada kesempatan tersebut, Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda Ali Fitri Noor membuka pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) sekaligus melakukan penyerahan kartu anggota survei kepada petugas lapangan dan enumerator. Enumerator adalah orang yang menjalankan tugas untuk mengumpulkan data lapangan yang ditugaskan oleh tim survei. Enumerator juga berperan sebagai peneliti survei.

Foto bersama Universitas Mulia PSKDU Samarinda dengan  Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda Ali Fitri Noor. Foto: PSDKU Samarinda

Foto bersama Universitas Mulia PSKDU Samarinda dengan Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda Ali Fitri Noor. Foto: PSDKU Samarinda

“SKM merupakan kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara publik. Jadi, survei bisa dilakukan secara rutin,” tutur Ali Fitri.

Menurutnya, masyarakat dan pihak terkait turut terlibat secara langsung dalam proses pelayanan publik. Undang-undang nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Pasal 38 mengamanatkan penyelenggara wajib mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya membangun sistem yang adil, transparan, dan akuntabel.

Sementara itu, pelaksanaan Bimtek kali ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai deskripsi tugas yang harus dilaksanakan petugas di lapangan bagi para tenaga survei dan enumerator atau pengumpul data.

Tercatat sebanyak 36 orang terlibat sebagai anggota tim SKM. Mereka berasal dari Bagian organisasi Setda Kota Samarinda serta mahasiswa dan dosen Universitas Mulia, yang berperan sebagai penanggung jawab dan koordinator lapangan. Sedangkan untuk tenaga enumerator terdiri dari 28 orang.

(SA/PSI)

Foto Dokumentasi

Perwakilan petugas lapangan dan enumerator menerima kartu keanggotaan petugas survei. Foto: PSDKU Samarinda

Perwakilan petugas lapangan dan enumerator menerima kartu keanggotaan petugas survei. Foto: PSDKU Samarinda

Pelakasanaan bimbingan teknis SKM. Foto: PSDKU Samarinda

Pelakasanaan bimbingan teknis SKM. Foto: PSDKU Samarinda

Serah terima kerjasama Pemkot Samarinda dengan Universitas Mulia. Foto; PSDKU Samarinda

Serah terima kerjasama Pemkot Samarinda dengan Universitas Mulia. Foto; PSDKU Samarinda

Dosen PSDKU Samarinda memaparkan penggunaan SKM kepada petugas lapangan dan enumerator. Foto: PSDKU Samarinda

Dosen PSDKU Samarinda memaparkan penggunaan SKM kepada petugas lapangan dan enumerator. Foto: PSDKU Samarinda

Foto bersama Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani (tengah) bersama para guru SMA Negeri 17 Samarinda
Penandatanganan MoU oleh Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 17 Samarinda

Penandatanganan MoU oleh Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 17 Samarinda

UM- PSDKU Kampus Samarinda kembali menjalin kerjasama dengan salah satu sekolah di Kota Tepian yakni SMA Negeri 17 Samarinda. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan pada Sabtu, 25 September 2021.

Pelatihan Teknologi Pembelajaran Daring/Luring dan Editing Video bagi 30 guru SMA Negeri 17 dengan menghadirkan narasumber content creator youtube

Pelatihan Teknologi Pembelajaran Daring/Luring dan Editing Video bagi 30 guru SMA Negeri 17 dengan menghadirkan narasumber content creator youtube

Selain penandatanganan MoU dihari itu juga langsung dilakukan Pelatihan bagi 30 guru dimana topik yang dibahas adalah Teknologi Pembelajaran Daring/Luring dan Editing Video dengan menghadirkan narasumber content creator youtube.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani menjelaskan berbeda dari sekolah sebelumnya, untuk SMAN 17 berfokus pada peningkatan SDM Guru. “Jadi pada Sabtu itu, selain MoU kita lanjutkan dengan pelatihan IT untuk para guru,” jelas Yani.

Ia mengatakan, dengan diberikannya dua topik yang dibahas ini, para guru nantinya diharapkan dapat membuat media pembelajaran yang berbasis video. “Harapan kepala SMAN 17 juga bukan hanya pelatihan saja yang dapat kita lakukan, tetapi juga dapat dilakukan pendampingan bagi sekolah mereka dibidang TI. Seperti pengembangan infrastruktur berbasis Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang melibatkan dosen di Universitas Mulia. Kemudian pendampingan bagi para guru dalam mengikuti lomba-lomba yang berbasis IT nantinya,” katanya.

“Intinya kerjasama ini berkaitan dengan tri dharma perguruan tinggi, dimana para dosen Universitas Mulia bisa pula menjadi pendamping atau pembimbing bagi para guru di SMA ini,” tambahnya.

Terkait kerjasama yang sudah dilakukan PSDKU Kampus Samarinda dengan beberapa sekolah di Samarinda Yani menyebut, sudah ada lebih dari 10 sekolah yang telah bekerjasama terkait pelatihan IT. “Jadi sudah lebih dari 10 sekolah yang kita berikan pelatihan dimana pelatihan itu kita lakukan secara online. Tetapi untuk dua sekolah di bulan ini kita lakukan secara tatap muka, yakni SMA 11 dan SMA17,” sebutnya.

Pihaknya pun menargetkan untuk dapat terus melaksanakan pelatihan ini. “Target kami kegiatan ini akan terus berlangsung, yang mana minimal dalam seminggu ada satu atau dua sekolah yang kita beri pelatihan,” terangnya.

Dirinya pun berharap dengan keterlibatan Universitas Mulia diberbagai sekolah dapat memberikan kontribusi untuk sekolah yang berada di Kota Samarinda. “Sekaligus kami mengenalkan program unggulan kampus kepada peserta pelatihan. Mereka juga dapat pula melakukan kunjungan untuk melihat langsung semua fasilitas yang kami miliki di kampus. Intinya dalam kerjasama ini para peserta dapat mengenal lebih dalam lagi dengan kampus Samarinda,” harapnya. (mra)

Prof. Dr. Sri Umi Mintarti W dari Universitas Negeri Malang saat memberikan paparan tentang Pembelajaran Inovatif di Universitas Mulia. Foto: Tangkapan layar

UM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen menggelar pelatihan Pembelajaran Inovatif bagi dosen Universitas Mulia. Tampil sebagai narasumber Prof. Dr. Sri Umi Mintarti W., S.E., M.P.,Ak, Guru Besar Universitas Negeri Malang, Sabtu (18/9) yang lalu.

“Sebagai dosen, kita tentu wajib untuk meningkatkan keilmuan kita, tidak sedikit dosen yang pintar dan sangat menguasai keilmuannya, tetapi kurang mampu melakukan transfer ilmu, delivery ke mahasiswa. Ini tentu menjadi masalah sendiri, karena kita sebagai dosen pendidik, bukan ilmuwan,” tutur Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulia mengawali sambutan.

Menurut Yusuf Wibisono, hal ini diibaratkan seperti kue yang berhasil dibuat dengan baik, tetapi saat melalui proses pengiriman kepada pelanggan kue dalam kondisi berantakan.

Kedua, menurutnya, sebenarnya dosen sudah memiliki berbagai macam metode yang selama ini digunakan untuk mengajar. “Tetapi karena tidak adanya pembaruan, dan metode yang digunakan itu-itu saja, maka mahasiswa boleh jadi akan bosan, karena caranya tidak pernah ganti, tidak ada variasi,” tuturnya.

Ia berharap, dengan pelatihan Pembelajaran Inovatif ini akan membuka cakrawala bagi para dosen, selain memiliki kemampuan keilmuan dengan baik, dosen juga memiliki keahlian untuk melakukan delivery kepada mahasiswa dengan baik.

Sementara itu, Prof. Umi Mintarti mengatakan bahwa kegiatan ini bukan pelatihan, tetapi sharing ilmu terkait pembelajaran inovatif. Menurutnya, pembelajaran inovatif diawali dengan pembelajaran efektif.

Prof. Dr. Sri Umi Mintarti W dari Universitas Negeri Malang saat memberikan paparan tentang Pembelajaran Inovatif di Universitas Mulia. Foto: Tangkapan layar

Prof. Dr. Sri Umi Mintarti W dari Universitas Negeri Malang saat memberikan paparan tentang Pembelajaran Inovatif di Universitas Mulia. Foto: Tangkapan layar

Prof. Mintarti mengatakan bahwa pembelajaran efektif bagaimana pembelajaran efektif. “Nah, pembelajaran inovatif itu barangkali ibu bapak akan menggabungkan atau membuat yang lebih bagus, yang inovatif dari pembelajaran efektif sehingga akan menjadi pembalajaran inovatif,” tuturnya.

“Jadi tidak berdiri sendiri, misalnya, hanya satu pembelajaran efektif, tetapi efektif yang mana yang bisa kita kolaborasi atau yang kita modif sehingga menjadi pembelajaran yang lebih inovatif dari pembelajaran efektif,” tutur Pakar Pendidikan dari Kota Malang ini.

Prof. Mintarti mengatakan dirinya yakin banyak dosen yang telah melakukan pembelajaran inovatif, hanya saja bisa jadi menggunakan cara dengan nama yang lain. “Apalah arti dari sebuah nama, yang penting bapak ibu melakukan aksi transfer ilmu kepada para pembelajar,” tuturnya.

Menurutnya, dengan telah melakukan transfer ilmu tersebut, dosen sudah merasa yakin mahasiswa kan menerima ilmu yang telah disampaikan dosen dengan baik. Tetapi, Prof. Mintarti mengingatkan bahwa mahasiswa juga perlu tahu mengapa sesuatu fenomena itu terjadi.

Hal itu terjadi mengingat dosen sering menganggap mahasiswa memiliki pemahaman yang sama dengan pemahaman diri dosen. “Karena (mahasiswa) disamakan dengan diri kita (dosen), ah (diajari) begini saja (mahasiswa langsung) sudah bisa, nah inilah kelemahan kita (dosen), sama seperti saya, saya juga memiliki pemahaman seperti itu,” tuturnya.

Pada sesi sharing pembelajaran inovatif ini, Prof. Mintarti memberikan paparan terkait tiga hal, yakni hakikat pembelajaran, inovasi pembelajaran, dan role playing inovasi pembelajaran. Dirinya dibantu oleh beberapa dosen muda (mahasiswanya) untuk membantu memaparkan role playing pembelajaran inovatif.

“Di tempat kami ada semacam kompetensi inobel, inovasi pembelajaran, jadi masing-masing mahasiswa membuat proposal inovasi pembelajaran pada masing-masing mata kuliah yang diajarkan,” tuturnya.

Prof. Mintarti mengatakan bahwa pembelajaran masa kini sangat berbeda dengan pembelajaran masa lalu.

“Dulu, murid itu hanya menerima, jadi apa yang diberikan oleh guru, ya itu yang akan diterima, tidak minta yang lainnya. Tetapi, sekarang, murid itu akan minta lebih daripada apa yang kita sampaikan sehingga guru harus mengikuti jalan pikiran peserta didik kita,” terangnya panjang lebar.

Sharing pembelajaran inovatif ini sangat menarik, terutama bagi dosen yang selama ini telah menjalankan pembelajaran di kelas dan tampak berhasil.

Tidak heran, jumlah peserta dalam sesi sharing yang berlangsung lebih dari 3 jam ini diikuti beberapa dosen baik dari Fakultas Ilmu Komputer maupun Fakultas Humaniora dan Kesehatan Universitas Mulia.

Paparan pakar pendidikan tentang pembelajaran inovatif ini sangat menarik. Ikuti lebih lanjut pada rekaman video di Channel YouTube Universitas Mulia ini.

(SA/PSI)

Para peserta pendaftar CPNS 2021 saat mengikuti bimbingan intensif yang digelar ATC sejak Juni hingga Agustus 2021.

UM- Airlangga Training Center (ATC) dibawah koordinasi Inkubator Bisnis Universitas Mulia menggelar pelatihan persiapan tes CPNS 2021 secara intensif sejak Juni hingga Agustus lalu.

Dipusatkan di White Campus Universitas Mulia, bimbingan intensif yang dibagi menjadi dua kelas tersebut langsung dibimbing oleh para dosen Universitas Mulia.

Kepala ATC Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd menjelaskan, bimbingan intensif ini merupakan program belajar bagi peserta yang akan mengikuti tes CPNS 2021. Diselenggarakan oleh ATC yang hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin menempuh tes CPNS. “Dimana tenaga pengajar kami telah diampu oleh beberapa pengajar yang berpengalaman dengan berlatar pendidikan S2, yakni para dosen di Universitas Mulia,” jalas Riski yang sekaligus sebagai penanggung jawab kegiatan.

Riski mengatakan dengan hadirnya ATC kegiatan ini diharapkan dapat membawa peserta untuk memiliki kompetensi dalam menjawab soal-soal CPNS yakni menaklukkan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Dimana dalam tes SKD CPNS 2021 terbagi dalam tiga kelompok tes, yakni tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU) dan tes karakteristik pribadi (TKP).

“Yang semuanya kami serahkan kepada dosen dengan disiplin ilmunya masing-masing,” katanya.

Adapun komposisi dari modul soal yang diberikan sebut Riski yakni berdasarkan keputusan menteri yang terbaru pada 26 Juli 2021. Keputusan Menteri PANRB Nomor 1023 Tahun 2021. Dimana pada tahun 2018 bobot soal terdiri dari 100 nomor sementara untuk tahun 2021 terdiri dari 110 nomor. Untuk TWK sebanyak 30 nomor, TKP 35 nomor dan TIU 45 nomor. “Yang mana nilai ambang batas atau passing grade-nya adalah 65 untuk TWK, 80 untuk TIU, dan 166 untuk TKP,” sebutnya.

“Kami harapkan peserta setelah mengikuti bimbingan tes CPNS ini dapat melewati angka passing grade yang telah ditetapkan oleh Kementerian PANRB,” harapnya.

Diterangkan Riski, adapun yang mengikuti bimbingan intensif tersebut yakni masyarakat umum mulai dari tamat SMA hingga usia 35 tahun sesuai dengan peraturan menteri PANRB. “Kursus kami sudah berjalan dua kelas. Kelas pertama dilakukan sejak bulan Juni kemudian yang kedua pada Agustus,” terangnya.

Terkait komposisi pertemuan, terdiri dari 18 kali pertemuan dengan durasi 120 menit. “Pada pertemuan pertama kita mengadakan pre test, kemudian dipertemuan terakhir kita mengadakan post test untuk mengukur kemampuan peserta setelah mengikuti kursus ini. Dimana bobotnya ada 18 kali pertemuan. pertama pre test, kemudian kedua sampai keenam yang terdiri dari lima pertemuan, TIU lima pertemuan, TWK lima pertemuan dan TKP lima pertemuan ditambah pembahasan bahasa Indonesia ditambah lagi post test,” ujarnya.

Pertemuan dilakukan pada Sabtu dan Minggu mulai pukul 10.00 hingga 17.50 di Kampus Universitas Mulia. Berbeda dari kursus lainnya, Riski menyebut keunggulan ATC yakni tempat kursus pertama yang menggelar bimbingan intensif persiapan CPNS secara tatap muka. “Jadi kelebihan kami langsung belajar di kelas tanpa online dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, jaga jarak serta peserta dibatasi. Di kelas pertama diikuti 12 orang, kemudian di kelas kedua ada 9 orang. Pembatasan peserta dilakukan untuk menghindari krumunan,” tambahnya.

“Kedepannya kami akan kembali membuka kelas bimbingan intensif sesuai jadwal pembukaan CPNS selanjutnya,” pungkasnya. (mra)

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM sedang mengikuti kelas daring lewat Smartphone, Senin (20/9). Foto: Media Kreatif

UM – Kuliah hari pertama Semester Ganjil 2021/2022 mulai dilaksanakan hari ini, Senin (20/9). Tampak suasana kelas yang ada di beberapa Fakultas tengah berlangsung Pertemuan Tatap Muka (PTM) terbatas maupun daring yang disiarkan secara singkron menggunakan aplikasi Meeting.

“Tadi pagi saya mengajar jam pertama menggunakan Google Meet, lancar,” tutur Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng. Dekan Fakultas Ilmu Komputer usai mengajar kuliah perdana. Beberapa dosen juga menyebutkan perkuliahan pada pagi hari ini berjalan lancar dan tanpa gangguan berarti.

Begitu pula dengan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Beberapa kelas dijumpai aktivitas belajar mengajar. Tampak seorang dosen dan sejumlah mahasiswa dalam jumlah terbatas tengah menjalani pertemuan tatap muka luring maupun daring. Tampak pula seorang dosen mengajar daring sambil diikuti sejumlah mahasiswa di kelas.

Berdasarkan Surat Edaran Rektor Universitas Mulia nomor 307/Int-UM/Rektorat/IX/2021 tanggal 14 September 2021, menyebutkan bahwa Perkuliahan dilaksanakan dalam 16 kali pertemuan, dengan komposisi sebagai Blended Learning 10 kali pertemuan, video pembelajaran 4 kali pertemuan, dan ujian 2 kali pertemuan.

Suasana pertemuan tatap muka terbatas di salah satu kelas Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Senin (20/9). Foto: Media Kreatif

Suasana pertemuan tatap muka terbatas di salah satu kelas Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Senin (20/9). Foto: Media Kreatif

Blended Learning atau Pembelajaran Bauran dilakukan dosen dengan cara mengajar di dalam kelas tatap muka yang dihadiri mahasiswa yang pada saat yang sama diikuti daring oleh mahasiswa yang lain dari luar kampus.

Pelaksanaan Blended Learning dengan menerapkan protokol kesehatan dan menyesuaikan dengan kapasitas kelas. Apabila kelas dengan physical distancing dinilai cukup menampung seluruh mahasiswa pada kelas tersebut, maka pelaksanaan dapat berlangsung dengan sepenuhnya tatap muka.

Video Conference dalam Blended Learning menggunakan Google Meet, kecuali apabila mata kuliah membutuhkan teknologi, maka dapat menggunakan solusi sesuai kebutuhan.

Video Pembelajaran dimaksudkan agar mahasiswa dapat memahami lebih baik dengan menyimak secara berulang. Dosen diharapkan memilih materi yang tepat yang tidak mudah dipahami dengan hanya satu kali pertemuan.

Selain itu, Dosen atau Tim dosen diwajibkan menyediakan handout perkuliahan untuk setiap mata kuliah.

Persiapan Pelaksanaan Perkuliahan

Sementara itu, pekan sebelumnya beberapa Fakultas yang ada di Universitas Mulia telah menggelar pertemuan maupun pelatihan Pembelajaran Inovatif. Persiapan tersebut dalam rangka menyambut pelaksanaan Semester Ganjil 2021/2022.

Seperti yang dilakukan Fakultas Ilmu Komputer yang mengundang dalam pertemuan daring seluruh dosen dan staf pengajar yang akan aktif melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di semester ini, Rabu (15/9).

Begitu juga dengan Fakultas Humaniora dan Kesehatan juga telah melakukan pertemuan dengan seluruh dosen program studi dalam rangka persiapan awal semester, Jumat (17/9).

Dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis menggelar Training of Trainer Pembelajaran Inovatif dengan mendatangkan narasumber Prof. Dr. Sri Umi Mintarti W, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, Sabtu (18/9).

(SA/PSI)

Peserta Seleksi Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara yang berlangsung di Universitas Mulia, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

UM – Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) berbasis Computer Assisted Test (CAT) yang diselenggarakan Pemerintah Kota Balikpapan di Universitas Mulia, pada hari pertama, Sabtu (18/9), berjalan tertib dan lancar. Secara khusus Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia Universitas Mulia yang telah bekerja keras mensukseskan pelaksanaan ujian.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan segala kebutuhannya, mudah-mudahan semua berjalan lancar sampai selesainya nanti,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi dalam apel pagi, Senin (20/9), yang digelar di halaman White Campus.

Pada kesempatan tersebut, Rektor mengingatkan kepada seluruh pegawai maupun dosen bahwa para peserta ujian CASN pada hari ini tengah bertempur melalui doa. “Seperti pagi ini, kita melaksanakan doa bersama. Doa ini seperti halnya pupuk. Tanaman terus dipupuk agar bisa tumbuh dengan baik. Bekerja bukan sekadar mendapatkan uang, karena adakalanya yang mendapatkan uang banyak, tapi malah masuk penjara,” tuturnya.

Meski pada Minggu (19/9) hingga Senin (20/9) terjadi gangguan jaringan Internet fiber optik, namun sejauh ini panitia teknis berhasil mengantisipasi gangguan dengan mengalihkan pada jaringan yang lain.

Seperti biasa, apel pagi kemudian diikuti dengan jalan pagi berkeliling kampus sebanyak dua kali putaran. Di sela-sela melaksanakan jalan pagi tersebut, ada yang menarik perhatian pada Photo Booth yang disediakan panitia untuk para peserta ujian CASN. Photo Booth tersebut tertulis core values ASN ‘Berakhlak’ dan employer branding ASN ‘Bangga Melayani Bangsa’.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo secara resmi telah meluncurkan Core Values ASN BerAKHLAK dan Employer Branding ASN secara virtual melalui live streaming Youtube pada Selasa, 27 Juli 2021 yang lalu. Core Values ASN meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang disingkat BerAKHLAK. Sedangkan Employer Branding ASN adalah Bangga Melayani Bangsa.

Dikutip dari beberapa sumber, yang dimaksud dengan Berorientasi Pelayanan adalah ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Panduan perilakunya adalah ASN harus memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

Akuntabel, yakni ASN harus bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan dengan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Kemudian menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien serta tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

Kompeten, ASN harus terus belajar dan mengembangkan kapabilitas, dengan meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Harmonis, ASN harus peduli dan menghargai perbedaan setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Loyal, ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara serta menjaga rahasia jabatan dan negara.

Adaptif, ASN harus terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan, yakni cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas serta bertindak proaktif.

Kolaboratif, ASN harus membangun kerjasama dan sinergi dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa ASN yang berprofesi baik sebagai dosen, guru, jaksa, dokter, perawat, analis kebijakan, sebagai administrator, juga petugas Satpol PP harus memiliki nilai dasar yang sama. Bahkan pegawai BUMN dan pegawai-pegawai yang lain juga sebaiknya mempunyai preposisi nilai rujukan yang sama.

(SA/PSI)

Foto Dokumentasi

Photo Booth Seleksi Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara yang berlangsung di Universitas Mulia, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

Photo Booth Seleksi Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara yang berlangsung di Universitas Mulia, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

Peserta Seleksi Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara yang berlangsung di Universitas Mulia, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

Peserta Seleksi Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara yang berlangsung di Universitas Mulia, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

Peserta Seleksi Penerimaan CASN mendapatkan pengarahan sebelum ujian SKD, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

Peserta Seleksi Penerimaan CASN mendapatkan pengarahan sebelum ujian SKD, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

Peserta Seleksi Penerimaan CASN mendapatkan pengarahan sebelum ujian SKD, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

Peserta Seleksi Penerimaan CASN mendapatkan pengarahan sebelum ujian SKD, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

Dokumentasi PSDKU Kampus Samarinda saat memberikan Pelatihan Web Design dan Video Editing bagi para guru dan siswa SMA Negeri 11

UM- PSDKU Kampus Samarinda tengah gencar menjalin kerjasama dalam memperkuat implementasi tridharma perguruan tinggi. Terbaru pada, Sabtu, 18 September 2021, kampus yang berlokasi di Jalan Pahlawan Samarinda Ulu ini melaksanakan Pelatihan Teknologi Informasi bagi para guru dan siswa SMA Negeri 11 Samarinda.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani menjelaskan, ada dua topik yang dibahas dalam pelatihan tersebut yakni membahas Web Design yang diperuntukan bagi para siswa kemudian topik pembuatan Video Editing pembelajaran bagi para guru.

“Kita memiliki praktisi content creator di Universitas Mulia yang membantu dalam pelatihan ini. Dimana dosen-dosen ini juga kita bagi sesuai dengan keahliannya masing-masing, mereka mensupport dalam setiap kegiatan pelatihan yang kita laksanakan,” kata Yani.

Yani mengatakan, sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Rektor Universitas Mulia bahwa untuk menindaklanjuti kerjasama dengan sekolah-sekolah dalam bentuk MoU. “Untuk saat ini dengan sma 11 masih berupa kerjasama pelatihan, kedepan kita berusaha untuk lanjut kerjasama secara tertulis,” sebutnya.

Ia menyebut, selain SMA 11 Samarinda rencananya ada akan 24 sekolah yang akan melakukan kerjasama pelatihan dengan PSDKU Samarinda kedepan. “Untuk jadwalnya saat ini sedang kita sesuaikan dengan sekolah masing-masing. Tapi prinsipnya pelatihan dapat dilakukan mulai dari Senin hingga Sabtu,” sebutnya.

Dirinya menerangkan selain memperkenalkan kampus kepada masyarakat luas, pelatihan ini juga digelar dengan tujuan untuk meningkatkana skill para guru serta siswanya. “Karena masa pandemi ini, untuk melakukan pembelajaran tatap muka masih terbatas, maka kita berinisiatif memberikan pengembangan bagi sekolah dan peserta didik. Karena mungkin dalam dua tahun ini, mereka tidak mendapatkan praktik di sekolah, maka dengan pelatihan dari kami mereka mendapatkan pelatihan secara praktis. Dan ini juga dapat membantu peningkatan kemampuan para guru,” terangnya. (mra)

Prodi Ilmu Hukum Gelar Pertemuan Khusus dengan Mahasiswa Baru pada 17 September 2021

UM– Usai menggelar program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021, Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Hukum Universitas Mulia kembali menggelar pertemuan khusus yang diikuti para dosen, Himpunan Mahasiswa (Hima) serta mahasiswa baru Ilmu Hukum pada 17 September 2021.

Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Okta Nofia Sari melalui sekretaris Kaprodi Ilmu Hukum Nur Arfiani mengatakan, pertemuan yang digelar sehari dan hanya diikuti Prodi Ilmu Hukum itu bertujuan mempertemukan mahasiswa baru dengan para dosen. “Karena dosen disini kebanyakan praktisi, maka setelah kegiatan belajar-mengajar pasti suasananya akan berbeda dari pertemuan khusus ini,” kata Nur Arfiani.

Ia menerangkan pertemuan tersebut rutin digelar setiap tahunnya usai pelaksanaan PKKMB. Tujuannya agar para mahasiswa baru tersebut sebelum masuk ke dunia perkuliahan sudah memiliki gambaran seperti apa kuliah di Prodi Ilmu Hukum dan lainnya.

Selain itu, sebutnya, pertemuan ini juga tak lain untuk memberikan motivasi kepada mereka yang baru saja melangkahkan ke dunia baru yang berbeda dari sebelumnya saat di SMA. “Dimana bila sudah masuk ke dunia perkuliahan mereka harus lebih mandiri, baik dalam saat belajar serta saat berkegiatan, hingga berani dalam mengambil keputusan dan lainnya,” sebutnya.

Selain itu, dalam kegiatan ini juga dikenalkan beragam kegiatan mahasiswa yang ada di himpunan mahasiswa. Para mahasiswa baru dapat bergabung dengan program yang dijalankan oleh Hima Ilmu Hukum.

Terkait jumlah mahasiswa baru Ilmu Hukum ditahun ini, dirinya mengatakan saat ini terus mengalami peningkatan. “Alhamdulillah sudah bertambah dari tahun ketahun, dimana di tahun pertama berjumlah 12 mahasiswa, kemudian naik menjadi 22 mahasiswa dan tahun ini kembali meningkat menjadi 30 mahasiswa. Kebetulan kita juga menjelang proses akreditasi, mudah-mudahan peningkatan mahasiswa ini dapat menjadi poin lebih untuk prodi kita,” ujarnya.

Rencananya tambah Nur Arfiani, jadwal perkuliahan untuk mahasiswa Ilmu Hukum akan mulai dilakukan pada 27 September. Dimana rencananya selain dilakukan secara daring juga secara tatap muka. “Kita inginnya dapat dilakukan full secara tatap muka, namun kita akan tetap melihat kembali kondisi level PPKM untuk Kota Balikpapan, bila dipastikan menurun akan dilakukan tatap muka, tetapi bila masih level atas maka tetap dengan metode blended,” pungkasnya. (mra)

Kegiatan Sabtu Ceria Jalan Sehat Universitas Mulia, Sabtu (18/9). Foto: PSI

UM – Sivitas Universitas Mulia kembali menjalani olahraga pagi jalan sehat berkeliling kampus sebanyak satu kali putaran. Rute yang ditempuh mulai dari Halaman White Campus – Jalan Letjen Zaini Azhar.Maulani, Perumahan Posindo, Perumahan BDS, kembali ke Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani dan Kampus, Sabtu (18/9) pagi.

“Kegiatan pagi ini Sabtu Ceria, kegiatan senam diganti dengan kegiatan jalan sehat,” tutur Drs. H Akhmad Priyanto Kepala Human Resources Development (HRD) Universitas Mulia. Kegiatan Sabtu Ceria diawali doa bersama dan diakhiri dengan sarapan kacang hijau hangat.

Meski hanya satu kali putaran, namun jarak tempuh yang dilalui cukup membuat peserta berkeringat dan nafas tersengal. Pasalnya, peserta melalui jalan perbukitan yang cukup menanjak sehingga membutuhkan tenaga yang cukup.

Dilansir dari dari beberapa sumber, olahraga jalan kaki memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah menurunkan berat badan, menyehatkan organ jantung, mencegah stroke, menurunkan risiko diabetes, menguatkan otot, mengontrol kadar kolesterol, dan seabrek manfaat lainnya jika dilakukan secara rutin.

Bahkan sumber lain menyebutkan jalan pagi dapat membantu meningkatkan kejernihan mental dan kemampuan untuk berpikir sepanjang hari. Selain meningkatkan fungsi kognitif, berjalan kaki juga dapat membantu seseorang untuk berpikir lebih kreatif.

Hal tersebut dapat terjadi karena olahraga teratur dapat membantu melindungi ingatan dan meningkatkan keterampilan berpikir, karena oksigen dan suplai darah dipercepat menuju otak.

Saat berjalan kaki, hormon endorfin yang bertugas mematikan rasa sakit akan mengalir dengan baik ke seluruh bagian tubuh. Hal ini menjadi manfaat untuk mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, serta kelelahan dengan berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari.

Tentu manfaat olahraga jalan kaki rutin sangat bermanfaat bagi civitas Universitas Mulia baik bagi yang belajar maupun yang bekerja dengan seabrek tugas-tugas atau baru mengawali aktivitas.

So, sudah berapa kilometer jalan kaki pagi ini, Kakak?

(SA/PSI)