Ibu Hj. Mulia Hayati Deviantie saat foto bersama pada penutupan orientasi PKKMB 2025 di Ballroom Cheng Ho, Sabtu (23/8/2025). Foto: Media Kreatif

UM – Suasana Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia bergemuruh oleh semangat mahasiswa baru Universitas Mulia pada acara puncak Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, Sabtu (23/8/2025).

Momen penutupan rangkaian orientasi selama lima hari ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran pendiri Universitas Mulia sekaligus Ketua Yayasan Airlangga, Ibu Hj. Mulia Hayati Deviantie, yang memberikan wejangan mendalam dan penuh kehangatan.

Dalam sambutannya, Ibu Mulia Hayati tak kuasa menyembunyikan rasa haru dan bangganya melihat energi positif dari para generasi penerus bangsa.

“Ibu sampai ndredeg dan merinding melihat semangat kalian semua. Ini pemandangan yang luar biasa,” ujarnya dengan suara bergetar menahan haru.

Ibu Mulia menekankan bahwa para mahasiswa baru telah memasuki babak baru dalam hidup mereka. Status mereka telah berubah dari siswa menjadi mahasiswa, sebuah transformasi yang membawa tanggung jawab sekaligus kebanggaan.

“Sekarang kalian sudah tidak menjadi siswa lagi, tetapi telah menjadi mahasiswa. Keren lho!” seru Ibu Mulia yang disambut tepuk tangan meriah. “Wajah kalian ceria semua, ada aura kebanggaan. Manfaatkan status baru ini untuk terus berkembang.”

Lebih dari sekadar motivasi, Ibu Mulia juga membagikan sebuah rahasia inspiratif di balik nama besar kampus.

“Banyak yang bertanya mengapa nama kampus ini Mulia. Nama itu diambil dari nama saya sendiri, Mulia Hayati,” ungkapnya, menegaskan bahwa kampus ini didirikan dengan cinta dan dedikasi personal yang mendalam.

Pesan terkuat yang disampaikannya adalah jaminan masa depan bagi para lulusan. Dengan penuh keyakinan, Ibu Mulia berpesan agar mahasiswa fokus menempuh pendidikan dan lulus tepat waktu, paling lambat dalam empat tahun.

“Lulusan Universitas Mulia ini, Insyaallah tidak ada yang menganggur!” tegasnya, sebuah kalimat yang sontak membakar semangat para mahasiswa baru untuk meraih sukses.

Ibu Hj. Mulia Hayati Deviantie saat berbicara pada penutupan orientasi Mahasiswa Baru 2025 di Ballroom Cheng Ho, Sabtu (23/8/2025). Foto: Media Kreatif

Ibu Hj. Mulia Hayati Deviantie saat berbicara pada penutupan orientasi Mahasiswa Baru 2025 di Ballroom Cheng Ho, Sabtu (23/8/2025). Foto: Media Kreatif

Gelaran Pentas Seni Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

Gelaran Pentas Seni Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

Ketua BEM Universitas Mulia periode 2025-2026 Aylatifasya Rahma Putri, mahasiswa Prodi Hukum 2022 menyambut Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

Ketua BEM Universitas Mulia periode 2025-2026 Aylatifasya Rahma Putri, mahasiswa Prodi Hukum 2022 menyambut Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulia menyambut Mahasiswa Baru 2025 di Kampus Merah Maroon, Sabtu (23/8/2025). Foto: Media Kreatif

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulia menyambut Mahasiswa Baru 2025 di Kampus Merah Maroon, Sabtu (23/8/2025). Foto: Media Kreatif

Sementara itu, Wakil Rektor III Sumardi, S.Kom., M.Kom., secara resmi menutup rangkaian kegiatan PKKMB 2025. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh panitia, BEM, dan para mentor (Bina Damping) yang telah menyukseskan acara selama lima hari penuh.

“Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar. Ini adalah awal dari perjalanan Anda. Jaga diri, terus semangat, dan manfaatkan setiap kesempatan yang ada,” pesan Sumardi.

Ia juga mengingatkan para mahasiswa untuk tetap waspada selama acara inagurasi yang akan melibatkan masyarakat umum. “Jaga barang bawaan dan properti masing-masing. Nikmati acaranya dengan tetap bertanggung jawab,” tambahnya.

Semangat Kompetisi dan Awal Kebersamaan

Selain sesi motivasi, acara penutupan PKKMB juga menjadi ajang pengumuman para pemenang lomba yang telah digelar selama orientasi. Suasana kompetitif namun penuh kebersamaan begitu terasa saat nama-nama kelompok pemenang diumumkan.

Untuk kategori Pentas Seni, Kelompok Sanjaya berhasil merebut Juara I, diikuti oleh Kelompok Raden Wijaya sebagai Juara II, dan Kelompok Sultan Alauddin sebagai Juara III.

Sementara pada kategori Lomba Yel-Yel, Kelompok Ratu Sima dinobatkan sebagai Juara I, disusul oleh Kelompok Kudungga di posisi Juara II, dan Kelompok Pati Unus sebagai Juara III.

Dengan berakhirnya PKKMB 2025, mahasiswa baru kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar civitas akademika Universitas Mulia. Berbekal semangat, pencerahan, dan motivasi dari para pimpinan, mereka siap memulai perjalanan akademik untuk menjadi insan yang mulia dan berdaya saing tinggi.

(SA/Kontributor)

Dekan FHK Dr. Mada Aditia Wardhana bersama Kaprodi Hukum M Asyharudin, S.H., M.H., Kaprodi PG AUD Betty Fitriana, S.Pd., M.Pd., dan mewakili Kaprodi Farmasi Eka Kumala Retno, M.Si. Foto: Media Kreatif

UM – Hari ketiga Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia menyajikan sesi yang menggugah semangat kebangsaan dan intelektual, Kamis (21/8).

Dekan FHK, Dr. Mada Aditia Wardhana, M.M., tampil dengan pendekatan unik untuk membekali para mahasiswa baru dengan pola pikir kritis yang akan menjadi fondasi kesuksesan studi mereka.

Tidak hanya sebatas memberikan informasi teknis, Dr. Mada justru membuka wawasan mahasiswa dengan mengajak mereka mengenali kembali jati diri sebagai bangsa besar dan memahami esensi menjadi seorang “maha-siswa”.

Membangkitkan Gen Penguasa Dunia: Dari Nusantara hingga Panggung Global

Dr. Mada memulai paparannya dengan pertanyaan tak terduga: “Bangsa besar apa yang pernah menguasai dunia?” Jawaban yang muncul menyebut Romawi, Mongol, hingga Persia. Namun, ia mengingatkan para mahasiswa tentang satu kekuatan besar yang sering terlupakan.

“Kalian melupakan satu, yaitu Nusantara,” tegasnya. “Genetik bangsa kita adalah genetik penguasa besar dunia. Dari Jengis Khan hingga Kekaisaran Cina, tidak ada yang pernah berhasil menaklukkan Nusantara. Gen itu ada di dalam darah kita masing-masing.”

Menurutnya, kesadaran tentang sejarah kebesaran ini penting bagi mahasiswa baru untuk membangun kepercayaan diri.

Ia mengaitkan dinamika geopolitik global saat ini dengan warisan sejarah bangsa-bangsa besar tersebut. Di tengah persaingan global, Indonesia, sebagai pewaris Nusantara, memiliki potensi luar biasa yang harus dibangkitkan kembali oleh generasi muda.

Dekan FHK Dr. Mada Aditia Wardhana bersama Kaprodi Hukum M Asyharudin, S.H., M.H., Kaprodi PG AUD Betty Fitriana, S.Pd., M.Pd., dan mewakili Kaprodi Farmasi Eka Kumala Retno, M.Si. Foto: Media Kreatif

Dekan FHK Dr. Mada Aditia Wardhana bersama Kaprodi Hukum M Asyharudin, S.H., M.H., Kaprodi PG AUD Betty Fitriana, S.Pd., M.Pd., dan mewakili Kaprodi Farmasi Eka Kumala Retno, M.Si. Foto: Media Kreatif

Kaka tingkat bersama mahasiswa baru FHK 2025 foto bersama. Foto: Media Kreatif

Kaka tingkat bersama mahasiswa baru FHK 2025 foto bersama. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur mahasiswa baru 2025. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur mahasiswa baru 2025. Foto: Media Kreatif

Esensi Seorang Mahasiswa: Menangkap Pola dan Memaknai Informasi

Untuk mengilustrasikan cara berpikir yang harus dimiliki seorang akademisi, Dr. Mada menyajikan dua analogi cerdas. Pertama, melalui teka-teki “Mengapa beruang kutub tidak makan pinguin?”. Jawabannya sederhana: karena habitat mereka berbeda, satu di kutub utara dan satu lagi di kutub selatan.

“Ini bukan sekadar guyonan. Ini tentang knowledge. Jangan pernah berargumen atau menyampaikan sesuatu tanpa referensi, data, dan pengetahuan. Itulah yang membedakan seorang mahasiswa,” jelasnya.

Analogi kedua adalah tentang menangkap pola. Ia menyajikan deretan angka “2, 4, 6, 8, 10” dan bertanya angka ketujuh dalam deret tersebut. Mahasiswa dengan cepat menjawab “14”, meski angka tersebut tidak disebutkan.

“Kalian bisa menjawab karena menangkap polanya. Inilah esensi kecerdasan. Kita tidak selalu mendapatkan informasi lengkap, tapi kita harus mampu memprediksi masa depan dengan membaca pola yang ada. Itulah yang dilakukan bangsa-bangsa besar,” papar Dr. Mada.

Kunci Sukses di Bangku Kuliah: Antusias dan Serius

Sebagai penutup, Dr. Mada membagikan kunci utama untuk berhasil dalam studi melalui sebuah perumpamaan tentang dua anak yang menemukan pasir berkilau di pantai.

Anak pertama, si A, penuh rasa ingin tahu, membawa pasir itu pulang, menelitinya, dan akhirnya menemukan bahwa itu adalah berlian. Sementara anak kedua, si B, menganggapnya tak berharga dan meninggalkannya begitu saja.

“Kalian tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi yang bisa kalian kendalikan adalah hari ini. Jadilah seperti si A. Hadapi setiap mata kuliah dan tugas dengan antusias dan keseriusan. Itulah yang membedakan antara mereka yang menemukan ‘berlian’ dan mereka yang tidak,” pesannya kepada mahasiswa baru.

Sesi yang penuh makna ini diharapkan tidak hanya menjadi pengantar formal, tetapi juga pemicu semangat bagi mahasiswa FHK Universitas Mulia untuk memulai perjalanan akademik mereka dengan kesadaran penuh akan potensi diri dan tanggung jawab intelektual sebagai generasi penerus bangsa.

(SA/Kontributor)

Dekan Dr. Ivan Armawan mengajak mahasiswa untuk bermain "sulap" prediksi angka yang berhasil memukau dan membuat seluruh audiens penasaran. Foto: Media Kreatif

UM – Suasana orientasi mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia di Ballroom Cheng Ho, Rabu (20/8), menjadi lebih dari sekadar penyambutan formal.

Dekan FEB, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., mengubah panggung menjadi arena interaktif yang penuh makna, membekali para mahasiswa baru dengan filosofi mendalam untuk meraih kesuksesan, tidak hanya di bangku kuliah tetapi juga di masa depan.

Dalam paparannya, Dr. Ivan Armawan tidak hanya menyajikan visi dan misi fakultas secara konvensional. Ia justru mengajak mahasiswa untuk bermain “sulap” prediksi angka yang berhasil memukau dan membuat seluruh audiens penasaran. Melalui permainan ini, ia membuktikan sebuah pesan kuat yang menjadi inti dari bekalnya untuk para mahasiswa.

Filosofi di Balik Permainan Angka: Pahami Caranya, Bukan Hafalkan Jawabannya

Setelah dua kali berhasil menebak dengan tepat hasil penjumlahan deretan angka acak yang dipilih oleh mahasiswa, Dr. Ivan Armawan mengungkapkan rahasia di baliknya. Ini bukanlah sihir, melainkan logika dan pemahaman terhadap sebuah metode atau rumus.

“Belajar itu yang penting tahu caranya. Mau di berapa pun angkanya, pasti bisa,” ungkap Dr. Ivan.

“Inilah kunci sukses kalian selama menempuh studi. Jangan hanya menghafalkan jawaban untuk ujian, tetapi pahamilah konsep, logika, dan rumusnya. Jika kalian menguasai itu, tantangan atau soal seperti apa pun yang datang pasti bisa kalian selesaikan,” tambahnya.

Pesan ini menjadi pencerahan bagi para mahasiswa baru. Analogi permainan angka tersebut secara langsung relevan dengan perjalanan akademik mereka.

Kuliah bukanlah tentang menghafal materi, melainkan tentang membangun kerangka berpikir yang logis dan kritis untuk memecahkan masalah.

Mahasiswa Baru 2025 FEB yang didominasi wanita ini serius menyimak materi PKKMB. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru 2025 FEB yang didominasi wanita ini serius menyimak materi PKKMB. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa baru membentangkan tulisan semangat dan motivasi. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa baru membentangkan tulisan semangat dan motivasi. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menggelar foto bersama dengan Kaprodi S1 Akuntansi Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menggelar foto bersama dengan Kaprodi S1 Akuntansi Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur adik-adik mahasiswa baru dengan tarian adat Kalimantan. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur adik-adik mahasiswa baru dengan tarian adat Kalimantan. Foto: Media Kreatif

Visi Technopreneurship: Menjawab Tantangan Masa Depan

Selain memberikan motivasi melalui permainan interaktif, Dr. Ivan Armawan juga memaparkan visi besar yang diusung oleh FEB Universitas Mulia, yaitu menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis berbasis technopreneurship yang mampu bersaing secara nasional.

“Basis kita adalah technopreneurship. Dunia terus berubah, dan kami mempersiapkan kalian untuk tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga pencipta peluang yang mampu mengintegrasikan teknologi dalam dunia bisnis,” jelasnya.

Visi ini didukung oleh Tridharma Perguruan Tinggi yang menjadi misi utama fakultas, mencakup:

  1. Pembelajaran Berkualitas: Menyelenggarakan proses belajar yang relevan dengan industri.
  2. Penelitian Inovatif: Mendorong mahasiswa dan dosen untuk menghasilkan riset yang bermanfaat.
  3. Pengabdian Masyarakat: Menerapkan ilmu pengetahuan untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat.

Dengan berbekal pengalaman di perusahaan besar seperti Astra Internasional dan Hino Motors, serta keahlian yang tersertifikasi di bidang digital marketing, Dr. Ivan Armawan menegaskan bahwa kurikulum FEB dirancang untuk mencetak lulusan yang siap tempur, kreatif, kompetitif, dan berakhlak mulia.

Pesan untuk Mahasiswa Baru

Di akhir sesinya, Dekan FEB mengajak para mahasiswa baru untuk memulai perjalanan mereka dengan semangat yang tepat.

Ia menekankan pentingnya membangun fondasi pemahaman yang kuat sejak awal, aktif dalam setiap proses pembelajaran, dan tidak takut menghadapi tantangan.

“Selamat datang di keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia. Ingatlah, kunci keberhasilan ada di tangan kalian. Kuasai logikanya, pahami metodenya, dan kalian akan siap menaklukkan dunia,” tutupnya diiringi tepuk tangan meriah dari para mahasiswa.

Sesi yang dibawakan dengan cara yang unik dan penuh inspirasi ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menanamkan pola pikir seorang pembelajar sejati kepada para mahasiswa baru FEB Universitas Mulia.

(SA/Kontributor)

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan ruang kelas di gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

UM – Suasana penuh semangat dan optimisme menyelimuti Kampus Universitas Mulia pada hari Jumat (22/8/2025). Ratusan wajah baru yang antusias resmi memulai perjalanan akademik mereka dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025.

Momen ini menjadi sangat bersejarah, terutama bagi Fakultas Teknik yang untuk pertama kalinya menyambut angkatan perdananya.

Kegiatan yang dirancang untuk memberikan edukasi, pencerahan, dan penguatan ini menjadi gerbang awal bagi para calon insinyur masa depan.

Fakultas Teknik Universitas Mulia, yang resmi dibuka tahun ini, langsung menawarkan tiga program studi unggulan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini, yaitu S1 Teknik Industri, S1 Teknik Sipil, dan S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Tantangan Belajar Teknik Dihadapi Bersama

Dalam sambutan hangatnya, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Pascarianto Putra Bura, S.T., M.Eng., memberikan pencerahan yang mendalam bagi para mahasiswa baru. Ia tidak menampik bahwa dunia teknik dipenuhi dengan tantangan.

“Menjadi mahasiswa teknik memang penuh tantangan: tugas dan banyaknya laporan lab yang panjang, proyek yang rumit, dan ujian yang sulit. Namun, perlu diingat, Anda tidak sendirian. Semua mahasiswa di sini sedang berjuang bersama,” ujar Doktor lulusan Universitas Ryukyus, Okinawa, Japan.

Dr. Pascarianto menekankan bahwa keberagaman latar belakang, keahlian, dan cara pandang mahasiswa justru menjadi kekuatan terbesar.

“Justru dari keberagaman ini, kita bisa saling melengkapi, membantu, dan tumbuh bersama. Jangan ragu untuk saling membantu, belajar bersama, dan saling menyemangati. Karena di Fakultas Teknik, kebersamaan bukanlah pilihan, itu adalah kebutuhan,” tegasnya.

Pesan ini menjadi penguatan mental bagi mahasiswa baru, bahwa kolaborasi dan solidaritas adalah fondasi utama untuk meraih kesuksesan di dunia teknik.

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan ruang kelas di gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi TPHP Rafika Dyah Maharani, S.Pi., M.T.P, Kaprodi Teknik Sipil Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T. dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan ruang kelas di gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru Fakultas Teknik menjalani PKKMB di Ruang Eksekutif, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru Fakultas Teknik menjalani PKKMB di Ruang Eksekutif, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan FT Dr. Pascarianto Putra Bura, S.T., M.Eng. (tengah) bersama Kaprodi Teknik Sipil Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T. dan mahasiswa baru Teknik Sipil. Foto: Media Kreatif

Dekan FT Dr. Pascarianto Putra Bura, S.T., M.Eng. (tengah) bersama Kaprodi Teknik Sipil Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T. dan mahasiswa baru Teknik Sipil. Foto: Media Kreatif

Bukan Sekadar Gelar, Tapi Pembentukan Karakter Tangguh

Lebih dari sekadar mengejar kelulusan tepat waktu, Dr. Pascarianto mengajak mahasiswa untuk memaknai masa kuliah sebagai proses pembentukan diri. Menurutnya, komitmen, manajemen waktu yang baik, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah kunci untuk menyelesaikan studi dengan baik.

“Ingat, semakin cepat selesai, semakin cepat juga kita bisa melangkah ke tahap hidup berikutnya,” pesannya.

“Jadikan masa kuliah ini sebagai proses untuk membentuk diri. Bukan hanya untuk menjadi sarjana teknik, tetapi juga pribadi yang tangguh, disiplin, dan siap menghadapi dunia nyata,” imbuhnya.

Pesan edukatif ini diharapkan dapat membangun pola pikir mahasiswa baru agar tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter yang siap bersaing dan berkontribusi secara nyata setelah lulus.

Antusiasme angkatan pertama Fakultas Teknik ini mendorong Universitas Mulia terus berkomitmen menyediakan pendidikan berkualitas yang menjawab tantangan zaman. Salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar akan menempati gedung baru yang megah.

Untuk itu, bagi para calon mahasiswa yang memiliki minat di bidang teknik dan inovasi, kesempatan untuk menjadi bagian dari generasi perintis ini masih terbuka.

Universitas Mulia masih membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa baru dan akan ditutup pada tanggal 31 Agustus 2025 mendatang.

Tentu saja, ini adalah panggilan bagi para lulusan SMA/SMK sederajat untuk segera mendaftarkan diri dan bergabung dengan program studi S1 Teknik Industri, S1 Teknik Sipil, atau S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, atau program studi pilihan lain di Universitas Mulia.

Jangan lewatkan kesempatan emas untuk menimba ilmu di lingkungan akademik yang suportif, kolaboratif, dan inovatif. Segera daftarkan diri Anda sebelum terlambat dan jadilah bagian dari sejarah angkatan pertama Fakultas Teknik Universitas Mulia!

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran, kunjungi situs web resmi Universitas Mulia atau hubungi bagian penerimaan mahasiswa baru.

(SA/Kontributor)

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom. berfoto bersama Kaprodi dan staf serta undangan dan Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

UM – Suasana Ballroom Cheng Ho bergemuruh oleh pekik semangat mahasiswa baru pada Jumat (22/8/2025). Yel-yel “Siapa kita? Fakultas Ilmu Komputer! Di mana kita? Universitas Mulia!” menjadi penanda dimulainya babak baru bagi ratusan generasi penerus bangsa yang resmi bergabung dengan keluarga besar Fakultas Ilmu Komputer  Universitas Mulia.

Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dibuka dengan sambutan hangat dari Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Djumhadi, S.T., M.Kom.

Dalam pidatonya, ia tidak hanya menyambut, tetapi juga memberikan pencerahan dan bekal fundamental bagi para mahasiswa untuk menavigasi perjalanan akademis mahasiswa.

“Kalian di sini bukan hanya sekadar mengejar gelar sarjana,” tegas Djumhadi. “Kalian adalah generasi penerus bangsa yang akan mengisi dan mewarnai perjalanan fakultas ini. Peran kalian lebih dari itu, yaitu turut serta menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tambahnya.

Pesan ini menjadi inti dari unsur edukasi yang disampaikannya. Ia menekankan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam tiga pilar utama: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Hal ini akan diwujudkan melalui berbagai kegiatan seperti kerja praktik, Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan kolaborasi penelitian dengan para dosen.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom. berfoto bersama Kaprodi dan staf serta undangan dan Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom. berfoto bersama Kaprodi dan staf serta undangan dan Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

Tampak dari belakang Mahasiswa Baru 2025 berbaris mengikuti instruksi panitia. Foto: Media Kreatif

Tampak dari belakang Mahasiswa Baru 2025 berbaris mengikuti instruksi panitia. Foto: Media Kreatif

Empat Kunci Emas Menuju Kesuksesan

Untuk memperkuat mental dan semangat mahasiswa baru, Djumhadi membagikan empat kunci utama yang harus dipegang teguh selama menempuh studi di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia:

1. Manajemen Waktu yang Baik

Mahasiswa didorong untuk pandai menyeimbangkan antara waktu belajar, berorganisasi, dan kegiatan pribadi. Kemampuan ini adalah fondasi utama untuk meraih prestasi akademis tanpa mengorbankan pengembangan diri.

2. Keaktifan dalam Berorganisasi

Bergabung dengan Himpunan Mahasiswa (Hima) atau unit kegiatan lainnya bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan untuk mengasah soft skill, kepemimpinan, dan memperluas jaringan.

3. Membangun Jaringan Belajar

Djumhadi mengingatkan agar mahasiswa tidak menjadi “Superman” yang belajar sendiri. “Utamakan belajar kelompok. Di dunia perkuliahan, kolaborasi adalah kunci untuk memecahkan masalah dan meraih pemahaman yang lebih dalam,” ujarnya.

4. Menjaga Akhlak dan Etika

Di atas semua kecerdasan akademis, karakter adalah yang utama. Ia berpesan agar mahasiswa menjaga etika dalam berpakaian, bertutur kata, dan berinteraksi, baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus. “Panggil teman kalian dengan nama yang baik, bukan dengan panggilan yang merendahkan,” pesannya dengan tegas.

Peluang Karir Cemerlang di Fakultas Ilmu Komputer

Sambutan ini juga menjadi ajang promosi yang efektif bagi calon mahasiswa baru. Djumhadi memaparkan keunggulan program studi di Fakultas Ilmu Komputer yang sangat relevan dengan kebutuhan industri digital saat ini, antara lain:

  1. Informatika (S1): Fokus pada Software Engineering, Kecerdasan Buatan (AI), dan Mobile Application Development.
  2. Sistem Informasi (S1): Mengintegrasikan teknologi dengan kebutuhan bisnis, mencetak Data Analyst dan Software Developer System.
  3. Teknologi Informasi (S1): Menjawab tantangan zaman dengan konsentrasi pada Cyber Security dan Arsitektur Jaringan.
  4. Desain Komunikasi Visual (S1): Wadah bagi talenta kreatif untuk berkembang di industri visual dan multimedia.

Dengan kurikulum yang terus diperbarui dan dosen yang kompeten, lulusan Fakultas Ilmu Komputer disiapkan untuk menjadi profesional yang siap bersaing di kancah global.

Kegiatan ditutup dengan sebuah pantun yang membangkitkan semangat, “Mari rangkai mimpi dengan semangat membara,” yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.

Bagi Anda yang ingin menjadi bagian dari generasi unggul di bidang teknologi dan informatika, Universitas Mulia masih membuka pendaftaran calon mahasiswa baru untuk tahun akademik 2025.

Pendaftaran akan ditutup pada 31 Agustus 2025 mendatang. Segera daftarkan diri Anda dan raih masa depan gemilang bersama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia

(SA/Kontributor)

Balikpapan, 19 Agustus 2025 – Pelantikan pejabat struktural Universitas Mulia pada 15 Agustus 2025 lalu menjadi titik strategis dalam penguatan tata kelola sumber daya manusia. Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., mengatakan bahwa setiap penetapan pejabat dilakukan melalui seleksi berbasis data yang ketat, dengan menimbang rekam jejak akademik, pengalaman relevan, serta wawancara mendalam untuk menguji kapasitas kepemimpinan.

Tujuh pejabat struktural Universitas Mulia yang baru dilantik berfoto bersama usai pembacaan SK dan penyebutan nama oleh Wakil Rektor Bidang Sumberdaya.

“Kami tidak hanya melihat prestasi akademik, tetapi juga menilai pengalaman profesional yang menunjukkan kedewasaan manajerial. Wawancara diperlukan untuk mengukur kesiapan mereka menghadapi tantangan organisasi,” jelasnya.

Wibisono menekankan bahwa ukuran keberhasilan pejabat struktural tidak dapat direduksi menjadi capaian administratif semata. Rencana kerja tahunan memang penting, tetapi substansi sesungguhnya terletak pada kemampuan seorang pemimpin membangun kohesi tim, mengarahkan energi kolektif, dan menghadirkan kepemimpinan yang visioner. “Seorang pejabat harus mampu menciptakan iklim kerja yang sehat, sekaligus memastikan arah unit tetap sejalan dengan tujuan universitas,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menolak gagasan bahwa pejabat hanya berperan sebagai pengelola administrasi. Mereka dituntut tampil sebagai penggerak utama yang menyalurkan nilai-nilai universitas sekaligus membuka ruang inovasi. “Tugas mereka bukan sekadar menjaga kelancaran administrasi, melainkan membawa perubahan yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi. Karena itu, kami menyiapkan pengembangan yang mencakup kompetensi teknis, penguatan keilmuan, dan latihan manajerial,” terangnya.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. secara resmi melantik tujuh pejabat struktural baru di lingkungan UM.

Menyinggung aspek efisiensi, Wibisono menjelaskan bahwa desain organisasi Universitas Mulia telah dirumuskan untuk menghindari tumpang tindih peran antara dosen dan tenaga kependidikan. Posisi yang menuntut ketersediaan tinggi dialokasikan kepada tenaga kependidikan, sementara jabatan strategis lain diisi oleh dosen tetap. Dengan skema ini, dosen tetap dapat menjalankan kewajiban akademik tanpa mengorbankan fungsi administratif universitas.

Selain itu, ia menegaskan bahwa pembinaan pejabat struktural tidak berhenti pada saat pelantikan. Universitas telah merancang evaluasi berkala yang disertai mekanisme pengembangan berkesinambungan. “Evaluasi tidak hanya menilai hasil kerja, tetapi juga memantau konsistensi kepemimpinan. Kami melengkapi pembinaan dengan rotasi, mutasi, dan promosi, agar SDM potensial memiliki jalur untuk tumbuh dan mengasah kepemimpinannya,” ungkap Wibisono.

Wawancara ini memperlihatkan bahwa Universitas Mulia menempatkan jabatan struktural sebagai arena kepemimpinan strategis. Penetapan pejabat tidak dipandang sebagai distribusi administratif, melainkan sebagai investasi jangka panjang untuk menjaga kesinambungan visi institusi. Dengan seleksi berbasis kompetensi, program pengembangan yang terarah, distribusi peran yang proporsional, dan evaluasi yang disiplin, universitas berupaya membangun ekosistem kepemimpinan yang berkarakter dan berdaya tahan.

Seluruh pimpinan Universitas Mulia bersama pimpinan Yayasan Airlangga berfoto bersama usai prosesi pelantikan pejabat struktural.

Bagi para pejabat yang baru dilantik, amanah ini bukanlah sekadar jabatan, melainkan kesempatan untuk mengukir jejak kepemimpinan yang bermakna. Di pundak mereka terletak tanggung jawab untuk menjaga kualitas, menegakkan integritas, dan menghadirkan inovasi. Universitas berharap, setiap pejabat dapat menjadikan kepercayaan ini sebagai panggilan pengabdian, bukan hanya untuk institusi, tetapi juga untuk generasi yang akan datang. (YMN)

Balikpapan, 19 Agustus 2025– Sejak pukul 07.00 WITA, suasana di Ballroom Chengho dan Gedung Domein Universitas Mulia tampak berbeda. Ratusan mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026 berdatangan dengan wajah penuh antusias. Mereka tampil seragam mengenakan kemeja putih lengan panjang dipadu bawahan hitam, serta syal warna-warni—merah, kuning, biru, dan hijau—yang membedakan masing-masing jurusan. Warna-warni syal itu menambah semarak ruangan yang dipenuhi semangat generasi baru.

Suasana di Ballroom Chenghoo saat mahasiswa baru Universitas Mulia 2025 memadati ruang acara pembukaan PKKMB.

Acara dibuka dengan sambutan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sumardi, S.Kom., M.Kom., yang menekankan pentingnya kreativitas mahasiswa baru. Ia menjelaskan bahwa rangkaian PKKMB 2025 akan berlangsung hingga Sabtu, 23 Agustus 2025, dengan puncak kegiatan berupa inagurasi.

Personel Himpunan Mahasiswa membawa bendera Merah Putih dan panji fakultas masing-masing menuju panggung, menandai dimulainya prosesi pengukuhan mahasiswa baru.

“Setiap mahasiswa pasti mempunyai potensi. Inagurasi akan menjadi ajang bagi mereka untuk tampil maksimal, dan panitia telah menyiapkan hadiah bagi pemenang lomba,” ungkapnya, disambut riuh tepuk tangan peserta.

Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. (berbatik biru), bersama Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., serta jajaran dekan, berdiri di atas panggung menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., mengingatkan pentingnya nilai kebangsaan dan toleransi dalam kehidupan akademik. Ia menuturkan kepada 741 mahasiswa baru yang hadir, bahwa keberagaman adalah ciri khas sekaligus kekuatan bangsa Indonesia.

Sambutan oleh Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., pada pembukaan PKKMB Universitas Mulia 2025.

“Empat puluh tahun lalu, PKKMB lebih banyak membahas wawasan kebangsaan, Bhinneka Tunggal Ika, menyatukan negeri yang memiliki 7.500 pulau, 300 suku, dan 700 bahasa. Indonesia adalah negeri yang toleran karena sejak lama kita terbiasa hidup dalam keberagaman. Semua adalah saudara sebangsa dan setanah air,” tegasnya.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., memasangkan jaket almamater kepada perwakilan mahasiswa baru sebagai simbol pengukuhan MABA 2025.

Prosesi pengukuhan mahasiswa baru menjadi momen sakral yang dinanti. Dua perwakilan mahasiswa, Arya Muhammad dari Fakultas Ilmu Komputer dan Nina Hidayati dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, maju ke panggung dengan syal warna jurusan masing-masing. Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., kemudian memakaikan jas almamater secara simbolis kepada keduanya. Seluruh mahasiswa baru berdiri, mengucapkan Janji Mahasiswa Baru, dan bersama-sama menyanyikan lagu Padamu Negeri ciptaan Kusbini. Nuansa ruangan seketika berubah khidmat, seolah menyatukan semangat kebangsaan dengan ikrar akademik.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., berfoto bersama perwakilan mahasiswa baru: Arya Muhammad (Fakultas Ilmu Komputer) dan Nina Hidayati (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) usai prosesi pengukuhan.

Dalam sambutannya sekaligus membuka resmi PKKMB 2025, Rektor menyampaikan apresiasi kepada panitia serta rasa bangga karena tahun ini mahasiswa dari PSDKU Samarinda turut hadir.

Sambutan Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., dalam rangkaian acara PKKMB 2025.

“Alhamdulillah, sekitar 60 mahasiswa dari PSDKU Samarinda hadir mengikuti kegiatan PKKMB. Ini menjadi kebanggaan tersendiri karena untuk pertama kalinya mereka dapat bergabung dalam kegiatan bersama di kampus utama,” ungkapnya.

Rektor menekankan bahwa PKKMB bukan hanya agenda tahunan, melainkan pintu masuk ke dunia akademik yang berbeda dari masa SMA/SMK. Ia menjelaskan bahwa dunia kampus memiliki ekosistem tersendiri yang menuntut mahasiswa untuk lebih mandiri, kritis, dan adaptif.

Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. (berbatik biru), Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, bersama Rektor Universitas Mulia dan jajaran rektorat berdiri di atas panggung dengan khidmat menyanyikan Indonesia Raya.

“Di SMA atau SMK, banyak hal masih diarahkan guru. Di kampus, kalian harus berinisiatif, mampu berkomunikasi, berkolaborasi, dan mengelola waktu dengan matang. Inilah alasan mengapa PKKMB menjadi sangat penting, agar sebelum perkuliahan dimulai kalian sudah dibekali cara menghadapi dunia kampus,” jelasnya.

Beliau kemudian menyampaikan empat pesan utama:

  1. Belajar dengan integritas. Hindari segala bentuk plagiarisme sejak awal, karena itu merusak martabat akademik.
  2. Kembangkan diri melalui MBKM dan technopreneurship. Manfaatkan peluang magang di industri, proyek pembangunan di desa, atau riset kolaboratif lintas kampus untuk mengasah keterampilan nyata. Universitas Mulia menyediakan jalur-jalur ini agar mahasiswa dapat belajar langsung dari lapangan.
  3. Bangun karakter kolaboratif. Dunia kerja tidak hanya menuntut kecerdasan akademik, tetapi juga kemampuan bekerja sama, berpikir kritis, dan memimpin dengan empati.
  4. Manfaatkan ekosistem kampus. Organisasi kemahasiswaan seperti BEM, HIMA, UKM, hingga Inkubator Bisnis adalah ruang belajar kepemimpinan, kreativitas, dan technopreneurship.

Selain itu, Rektor mengingatkan bahwa kampus dilindungi Undang-Undang Kebebasan Akademik dan Mimbar Akademik. Mahasiswa bebas menyampaikan pendapat dan berdebat secara ilmiah mengenai isu-isu bangsa, termasuk politik dan ekonomi, selama tidak menimbulkan fitnah.

“Di kampus ini, kalian dilindungi oleh Undang-Undang Kebebasan Akademik. Jangan ragu berdebat secara akademis, gunakan ruang ini untuk membangun tradisi intelektual,” tegasnya.

Mahasiswa baru Universitas Mulia 2025 membacakan Ikrar MABA sebagai wujud komitmen integritas dan tanggung jawab akademik.

Menutup sambutannya, Rektor mendorong mahasiswa baru untuk menjadi generasi yang berprestasi, berakhlak mulia, dan berkontribusi nyata.

“Kalian tidak hanya dituntut menjadi pencari kerja, tetapi pencipta lapangan kerja, inovator, dan penggerak pembangunan. Mari kita jadikan Universitas Mulia sebagai rumah ilmu dan karya, membekali kalian menghadapi tantangan global sekaligus berakar kuat pada nilai-nilai luhur bangsa dan kearifan lokal Kalimantan Timur,” pungkasnya. (YMN)

Sebaigian Mahasiswa Baru 2025 usai mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 RI. Foto: Media Kreatif

UM – Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si mengajak seluruh sivitas akademika untuk memaknai kemerdekaan bukan sekadar seremoni, melainkan dengan kerja nyata yang memberikan solusi konkret bagi bangsa.

Pesan kuat ini disampaikannya saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di hadapan ribuan mahasiswa baru angkatan 2025, yang digelar di lapangan Fakultas Teknik Universitas Mulia, Minggu (17/8/2025) pagi.

Dalam amanatnya, Rektor menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis sebagai tempat lahirnya gagasan, ide, inovasi, dan calon pemimpin masa depan.

“Perguruan Tinggi adalah tempat lahirnya gagasan, inovasi, dan kepemimpinan bangsa. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk meneruskan cita-cita kemerdekaan,” tegas Prof. Ahsin.

"Mari kita terus menghasilkan ilmu pengetahuan dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya untuk publikasi, tetapi untuk solusi nyata bagi bangsa," seru Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i, menguatkan peran akademisi sebagai agen perubahan pada Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 RI, Minggu (17/8/2025). Foto: Media Kreatif

“Mari kita terus menghasilkan ilmu pengetahuan dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya untuk publikasi, tetapi untuk solusi nyata bagi bangsa,” seru Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i, menguatkan peran akademisi sebagai agen perubahan pada Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 RI, Minggu (17/8/2025). Foto: Media Kreatif

Sebaigian Mahasiswa Baru 2025 usai mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 RI. Foto: Media Kreatif

Sebagian Mahasiswa Baru 2025 usai mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 RI. Foto: Media Kreatif

Secara spesifik, Prof. Ahsin memberikan tiga pesan penting yang ditujukan kepada tiga pilar utama kampus: dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

Untuk para dosen, Rektor mendorong perubahan paradigma dari sekadar mengejar publikasi ilmiah menjadi pencipta solusi nyata.

“Mari kita terus menghasilkan ilmu pengetahuan dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya untuk publikasi, tetapi untuk solusi nyata bagi bangsa,” serunya, menguatkan peran akademisi sebagai agen perubahan.

Selanjutnya, kepada para mahasiswa baru yang menjadi peserta utama upacara, Rektor menitipkan pesan mendalam. Ia mengingatkan bahwa para mahasiswa adalah generasi penerus yang memegang estafet perjuangan bangsa.

“Jadilah generasi yang unggul, berintegritas, berkarakter, dan mampu menjawab tantangan zaman. Ingatlah, kalian adalah pewaris kemerdekaan sekaligus penentu masa depan,” pesannya, memberikan pencerahan sekaligus motivasi kepada para calon intelektual muda.

Tak lupa, ia juga mengapresiasi dan mendorong para tenaga kependidikan untuk terus bekerja dengan tulus dalam mendukung ekosistem pendidikan yang berkualitas, efektif, dan profesional sebagai tulang punggung operasional kampus.

Di akhir pidatonya, Prof. Ahsin mengingatkan bahwa kemerdekaan harus diisi dengan dedikasi dan kontribusi sesuai kapasitas masing-masing. Ia mengajak seluruh sivitas akademika untuk menjaga nama baik almamater, mengobarkan semangat kolaborasi, dan berkontribusi aktif dalam membangun Indonesia yang semakin maju.

“Mari kita panjatkan doa agar para pahlawan bangsa mendapatkan tempat yang mulia, dan semoga kita semua diberikan kekuatan untuk melanjutkan perjuangan mereka. Dirgahayu Republik Indonesia. Bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, Indonesia maju,” tutupnya.

(SA/Kontributor)

Balikpapan, 17 Agustus 2025 – Universitas Mulia melaksanakan upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada Minggu, 17 Agustus 2025. Upacara ini menjadi istimewa karena seluruh petugas berasal dari mahasiswa baru (Maba), yang untuk pertama kalinya mengemban tugas penting sebagai pengibar bendera Merah Putih.

Jajaran pimpinan Universitas Mulia tampak rapi berbaris, khidmat mengikuti jalannya upacara bendera memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.

Ketua Panitia Upacara, Drs. Achmad Prijanto, menjelaskan bahwa persiapan kali ini tidak lepas dari sejumlah tantangan. Salah satunya adalah membangun kesadaran mahasiswa baru untuk bersedia menjadi petugas, meskipun mereka memiliki latar belakang sebagai mantan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di sekolah asal.

“Sebagian dari mereka sempat ragu terhadap kemampuannya, padahal sebenarnya mereka sudah terlatih. Selain itu, waktu persiapan relatif singkat dan Universitas Mulia juga belum memiliki fasilitas area upacara yang benar-benar memadai,” ungkapnya.

Dosen dan tenaga kependidikan Universitas Mulia ikut menegakkan sikap hormat, menandai semangat kebersamaan dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan bangsa.

Meskipun demikian, pelatihan yang berlangsung hanya tiga hari tetap berjalan efektif. Para petugas dinilai memiliki kemampuan dasar baris-berbaris yang baik sehingga latihan lebih difokuskan pada kekompakan dan penyamaan gerakan.

Para pengurus BEM, HIMA, dan anggota UKM terlihat kompak berbaris, menegaskan peran aktif organisasi kemahasiswaan dalam tradisi akademik dan nasionalisme kampus.

“Nilai yang ingin ditanamkan bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan juga kebersamaan, tanggung jawab, disiplin, dan cinta tanah air,” tambah Achmad.

Ratusan mahasiswa baru memadati lapangan basket dan halaman belakang Gedung Cheng Hoo, siap mengikuti upacara bendera dengan penuh semangat dan antusiasme.

Ia menegaskan bahwa upacara bendera di lingkungan perguruan tinggi tidak boleh dipandang sebatas kegiatan seremonial. Ada makna edukatif yang jauh lebih mendalam, yaitu prinsip pendidikan Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Prinsip ini, menurutnya, akan membentuk mahasiswa baru sebagai calon pemimpin bangsa yang mampu menjadi teladan, penggerak, sekaligus motivator bagi lingkungannya.

Mahasiswa baru mempraktekkan formasi dan koreografi baris-berbaris melingkar, sebagai persiapan terakhir sebelum upacara dimulai, menunjukkan kedisiplinan dan kerja sama tim.

Lebih jauh, Achmad menekankan pentingnya momentum upacara bendera untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara di kalangan sivitas akademika.

“Ini adalah wujud penghormatan kita kepada para pahlawan yang telah berjuang tanpa pamrih untuk kemerdekaan bangsa,” ujarnya.

Khusus bagi mahasiswa baru, ia menyampaikan pesan agar mereka tumbuh sebagai generasi milenial yang tangguh, disiplin, rela berkorban, serta memiliki kecintaan yang mendalam terhadap tanah air.

“Kita berharap pengalaman ini tidak hanya membekas pada saat upacara, tetapi menjadi fondasi karakter mereka selama menempuh pendidikan di Universitas Mulia,” tutupnya.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si. memimpin khidmat pembacaan teks Pancasila, menjadi momen reflektif bagi seluruh civitas akademika untuk meneguhkan komitmen kebangsaan.

Saat Sang Merah Putih perlahan menguasai langit kampus, kita diingatkan bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan amanah yang harus dijaga dengan ilmu dan pengabdian. Universitas Mulia ingin menjadikan momentum ini sebagai pengikat janji, mendidik generasi yang berpikir jernih, berhati jujur, dan berani berdiri untuk bangsanya. Dari ruang akademik inilah, diharapkan lahir pemimpin-pemimpin muda yang mampu merangkai masa depan Indonesia dengan kejernihan akal dan ketulusan jiwa. (YMN)

Suasana Pelatihan. Foto: Laporan PELATIHAN DESAIN USER INTERFACE (UI) MENGGUNAKAN FIGMA di SMP NEGERI 7 BALIKPAPAN oleh Naufal dkk.

UM – Di era digital yang serba cepat, keterampilan teknologi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan. Menyadari hal ini, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas Mulia mengambil langkah nyata dengan terjun langsung ke masyarakat melalui program pengabdian yang inovatif dan berdampak.

Salah satu implementasi nyata dari program ini adalah “Pelatihan Desain User Interface (UI) Menggunakan Figma” yang sukses digelar bagi para siswa di SMP Negeri 7 Balikpapan, akhir Juni 2025 yang lalu.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Naufal Afif Hisyam, Afrah Maritza, dan Dinda Tiara Handayu ini membuktikan bahwa ilmu yang didapat di bangku kuliah dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, bahkan sejak dini.

Para mahasiswa semester 6 ini tidak hanya memaparkan teori, tetapi juga membimbing siswa SMP untuk langsung praktik merancang antarmuka aplikasi digital.

Dengan menggunakan Figma, sebuah tools desain kolaboratif yang menjadi standar industri, para siswa diajak untuk berkreasi, berpikir kritis, dan memahami bagaimana sebuah aplikasi dirancang agar menarik dan mudah digunakan.

Kurikulum yang Menjembatani Teori dan Praktik Nyata

Ketua Prodi S1 Sistem Informasi, Nasruddin, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini bukanlah inisiatif insidental. Ini adalah bagian terstruktur dari kurikulum, khususnya mata kuliah Proposal Penelitian dan Aplikasi Bisnis TI yang diampu oleh Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom.

“Mahasiswa kami diwajibkan membuat proposal kegiatan yang relevan dengan aplikasi bisnis teknologi informasi. Proposal tersebut kemudian mereka ajukan ke sekolah atau instansi untuk diimplementasikan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Nasruddin.

Ia menambahkan, pendekatan ini dirancang untuk melatih mahasiswa dalam manajemen proyek, komunikasi, dan penerapan ilmu secara praktis.

“Tahun ini saja, ada sekitar 20 proposal kegiatan dari mahasiswa kami yang siap dijalankan. Ini adalah bukti komitmen kami untuk tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara akademis, tetapi juga peka terhadap kebutuhan masyarakat dan siap berkontribusi,” ujarnya.

Membangun Fondasi Digital untuk Generasi Muda

Kegiatan pelatihan di SMPN 7 Balikpapan ini mendapat sambutan antusias dari para siswa. Mereka tidak hanya belajar tentang konsep dasar UI, tetapi juga merasakan langsung serunya membuat desain prototipe aplikasi.

Pelatihan ini tampak berhasil menumbuhkan minat dan kreativitas siswa di bidang desain digital, membekali para siswa dengan literasi digital yang sangat relevan untuk masa depan.

Naufal Afif Hisyam, selaku ketua pelaksana, menyatakan dalam laporannya bahwa kegiatan ini efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa.

“Kami melihat kreativitas mereka muncul saat praktik. Ini membuktikan bahwa dengan bimbingan yang tepat, siswa SMP pun mampu menyerap konsep desain digital dan mengaplikasikannya,” tulis Naufal.

Mengapa Memilih Sistem Informasi di Universitas Mulia?

Laporan pengabdian ini adalah cerminan dari ekosistem pembelajaran di Prodi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mulia. Di sini, mahasiswa tidak hanya duduk di kelas, tetapi didorong untuk:

  • Belajar Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Mahasiswa menerapkan teori langsung ke dalam proyek nyata yang memiliki dampak.
  • Mengasah Soft Skills: Kemampuan presentasi, kerja tim, dan kepemimpinan diasah melalui kegiatan pengabdian dan implementasi proyek.
  • Membangun Portofolio: Setiap kegiatan yang berhasil diimplementasikan menjadi portofolio berharga yang siap ditunjukkan kepada industri saat lulus.
  • Menjadi Problem Solver: Mahasiswa dilatih untuk mengidentifikasi masalah di masyarakat dan menawarkan solusi berbasis teknologi.

Bagi Anda, calon mahasiswa yang ingin merasakan pengalaman kuliah yang dinamis, relevan dengan industri, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, Prodi Sistem Informasi Universitas Mulia adalah pilihan yang tepat.

(SA/Kontributor)

Foto-foto dokumentasi.

Suasana Pelatihan.

Suasana Pelatihan.

Suasana Pelatihan.

Suasana Pelatihan.

Foto Bersama Siswa/i Kelas 8B.

Foto Bersama Siswa/i Kelas 8B.

Foto Bersama Siswa/i Kelas 8J.

Foto Bersama Siswa/i Kelas 8J.

Foto Bersama Siswa/i Kelas 7E.

Foto Bersama Siswa/i Kelas 7E.