Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

UM – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XI Kalimantan Prof. Dr. H. Udiansyah, M.S. hadir dalam jaringan atau daring video konferensi dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma yang ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10).

Dalam sambutannya, Prof. Udiansyah memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan memberikan dua pesan, baik kepada manajemen perguruan tinggi maupun untuk lulusan yang wisuda hari ini.

“Dalam suasana pandemik Covid-19 ini salah satu strategi kita untuk menghadapinya dengan menjaga imunitas tubuh kita,” tuturnya mengawali sambutan.

Menurutnya, imunitas tubuh bisa dijaga dengan 3H, yakni Healthy. “Semua yang mengikuti wisuda sudah di-rapid, Alhamdulillah, apabila ada yang punya gejala jangan sampai tidak menyampaikan kepada panitia,” tuturnya. Karena, lanjutnya, tidak ada gejala pun seseorang bisa disebut OTG atau orang tanpa gejala.

“Yang kedua adalah Harmony, kita harus menjaga harmoni, jangan selalu bertentangan, jangan selalu melihat orang senang kita susah, melihat orang susah kita senang,” tuturnya. Ia berharap selalu menjaga harmoni.

“Yang ketiga adalah Happy, gembira. Oleh karena itu sambutan Bapak Wali Kota santai-santai saja, tidak ada yang serius, semua tertawa, dan beliau membawa pantun, saya juga akan membawa pantun, semoga ini awal kesuksesan kalian,” ungkapnya.

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Menurut Prof. Udiansyah, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi saat ini mencapai 34%. Ia juga mengucapkan selamat pada Universitas Mulia yang telah berhasil menyelenggarakan pendidikan dengan baik, terbukti menggelar wisuda pada kali ini.

“Saya berharap kepada Universitas Mulia, karena sekarang ini pemerintah dengan Mas Menteri (Nadiem Makarim) telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 3, 5 dan 7,” tuturnya.

Ia mengatakan, Permendikbud tersebut ada sangkut pautnya dengan perguruan tinggi swasta.

“Yang pertama, apabila universitas, baik PTN maupun PTS terakreditasi B institusinya, maka program studi (juga B), kecuali program studi kesehatan dan pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, program studi kesehatan maupun program studi pendidikan harus memenuhi persyaratan. Salah satu syaratnya adalah bisa berkerjasama dengan dunia industri dan dunia usaha. “Menjamin lulusannya bisa diterima bekerja di dunia industri dan usaha,” tuturnya.

Kedua, akreditasi saat ini bersifat otomatis. “Selama program studi itu jumlah dosennya cukup, kemudian rasio dosen mahasiswa terpenuhi, dan tidak ada laporan masyarakat, maka akreditasi diperpanjang secara otomatis,” ungkap Profesor Udi.

Meski demikian, Profesor Udi mengingatkan agar perguruan tinggi terus meningkatkan akreditasi meski hal itu akan diperpanjang otomatis oleh BAN-PT. “Kita (harus) perlu naikkan peringkatnya, yang C naik jadi B atau sangat baik, yang B kalau tidak bisa jadi A, menjadi sangat baik,” ujarnya. Ia manambahkan, yang penting ada progress kenaikan.

Ketiga, kebijakan belajar di luar program studi. Menurut Profesor Udi, universitas diberi kewajiban untuk memfasilitasi mahasiswa belajar di luar program studi.

“Yang pertama, boleh satu semester di luar program studi di dalam universitas sendiri, dan dua semester belajar di luar universitas, boleh di dunia industri, boleh di dunia usaha, boleh di desa, dan sebagainya,” ujarnya.

Ia menambah, bagi universitas wajib memfasilitasi, tetapi bagi mahasiswa boleh mengambil atau pun tidak mengambilnya.

Prof. Udiansyah juga berharap kepada para wisudawan. Pertama, ia berharap lulusan menjadi alumni yang berkarakter. “Alumni yang berkarakter itu adalah ciri diri kita masing-masing, semua itu ada di dalam diri kita,” tuturnya.

Misalnya, sifat rajin, gigih, tangguh, tidak mudah menyerah, teguh pendirian, disiplin dan jujur. Itu semua ada di dalam sendiri. “Kembangkan lah itu,” harapnya.

Kedua, ia berharap lulusan menjadi alumni yang berkapasitas. Artinya mengisi dan memperkuat diri sendiri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik seperti kejujuran dan menjaga integritas.

Jika itu semua dimiliki lulusan, maka ia yakin lulusan akan menjadi sumber daya manusia yang berkompetensi.

Ketiga, jadilah alumni yang berdaya saing untuk memenangkan pertarungan di masa depan. “Harus menjadi alumni yang lebih berdaya saing dari alumni yang lain, misalnya, dalam hal lembur bekerja,” tuturnya.

“Kalau teman kita bisa lembur dua jam, maka kita harus lebih tiga jam atau empat jam. Kalau teman kita tidak berani kehujanan, maka kita berani kehujanan. Kalau teman kita menguasai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, maka kita menguasai Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, misalnya,” terangnya panjang lebar.

Dengan begitu, jika tiga harapannya tersebut terpenuhi, maka ia meyakini alumni akan menjadi sumber daya yang unggul dan mampu bersaing dan sukses di era pandemi Covid-19 dan Era Industri 4.0 sekarang ini.

Baginya, kesuksesan tidak akan ada tanpa perjuangan, kerja keras, restu dan doa orang tua.

Prof. Udiansyah kemudian menutupnya dengan pantun. “Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Anda diwisuda menjadi orang terpandang, tapi besok pagi jangan minta duit lagi.”

Maksudnya, Prof. Udi berpesan agar wisudawan mulai besok mampu berusaha mandiri dan berdikari. Tidak selalu terus berharap atau mengandalkan biaya hidup dari orang tua. (SA/PSI)

Cover Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

UM – Universitas Mulia sukses menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang dilaksanakan daring dan luring di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (31/10) hari ini.

Tampak hadir di tempat Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Rektor Dr. H. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Wakil Rektor Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Mundzir, S.Kom., M.Kom, serta Dekan Fakultas, Keluarga Besar Yayasan Airlangga beserta sebagian dosen dan undangan.

Adapun sebagian dosen, undangan beserta orang tua wisudawan mengikuti kegiatan secara daring yang disiarkan live streaming YouTube. Termasuk Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XI Kalimantan Prof. Dr. H. Udiansyah, M.S. yang mengikuti kegiatan di kediamannya di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan bahwa dari 283 wisudawan kali ini, lebih dari 50% telah mendapatkan pekerjaan. Dari tracer study diperoleh data hampir 70% telah bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajari di kampus.

Berdasarkan tingkat keselarasan diperoleh angka 85,5% bekerja sesuai atau lebih tinggi dari jenjang pendidikan. Sisanya 14,5% bekerja belum sesuai dengan jenjang pendidikan. “Tentu ini merupakan data yang menggembirakan kita semua,” tutur Rektor.

Rektor Dr. H. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., saat memberikan sambutan dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Rektor Dr. H. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., saat memberikan sambutan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prosesi Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia dengan protokol kesehatan dan peserta wajib test rapid, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prosesi Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia dengan protokol kesehatan dan peserta wajib test rapid, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

“Wisuda tahun ini terdapat 34% lulusan dengan predikat Cum Laude atau dengan pujian, 64% sangat memuaskan, dan 2% memuaskan,” ungkapnya.

Dari data tersebut, lulusan tepat waktu Diploma-3 sebanyak 91% dan 64% lulusan S1.

“Masa studi paling cepat dicapai adik kita Saudari Arifah Syafira dari Program Studi Informatika dalam waktu 3 tahun 5 bulan. Sedangkan IPK tertinggi 3,86 dari Prodi Informatika,” ungkap Pak Agung.

Secara keseluruhan rata-rata IPK lulusan tahun ini sebesar 3,42.

Menghadapi tantangan global ke depan, Rektor berpesan kepada para wisudawan agar terus belajar dan berkarya. “Peluang untuk berkarya di ibukota baru sangat terbuka, akan muncul kebutuhan besar untuk berkontribusi pikiran dan tenaga,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor berharap agar lulusan mampu berkomitmen dalam bekerja, cerdas secara sosial, berani melakukan inovasi, produktif dalam bekerja, jujur, amanah, dan bertanggung jawab dalam setiap tugas yang diemban.

“Pesan saya, jangan lupa kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berterima kasih kepada orang tua, keluarga, dan kepada seluruh dosen, tenaga administrasi, dan semua orang yang pernah terlibat dalam pembelajaran,” tuturnya.

Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie, S.E. mengatakan bersyukur kepada seluruh pihak atas terselenggaranya pendidikan tinggi di lingkungan Yayasan Airlangga, khususnya di Universitas Mulia.

“Dalam beberapa bulan ini kita dipaksa untuk menerima kondisi normal baru yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya,” tutur Ibu Muli, panggilan akrab Ibu Mulia Hayati.

Kondisi normal baru ini dipicu adanya pandemi Covid-19 yang merubah kegiatan belajar tatap muka menjadi daring. “Tapi kita patut bersyukur hal ini bisa kita lakukan meski harus mengikuti protokol kesehatan,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengingatkan saat ini Kota Balikpapan dan di seluruh dunia tengah dilanda pandemi Covid-19. Untuk itu,  pemerintah kota tidak main-main menanggulangi bencana non-alam ini.

Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu menjaga protokol kesehatan dengan baik. (SA/PSI)

UM– Prestasi demi prestasi terus ditorehkan mahasiswa Universitas Mulia. Kali ini, tak tanggung-tanggung, tiga mahasiswa dan dua alumni berhasil meraih penghargaan dari Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Balikpapan. Bahkan satu dosen juga berhasil meraih penghargaan dari Dispora Kaltim.

Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang diserahkan langsung oleh Walikota Balikpapan pada 27 Oktober 2020 di aula Pemkot Balikpapan.

Sebelumnya, Disporabudpar Kota Balikpapan telah menggelar Youth Festival 2020 sejak 20 Agustus 2020. Dimana kegiatan itu diisi dengan beragam acara mulai dari lomba digital teknologi, virtual fair, webinar, virtual tausiyah, hingga bakti sosial.

Gabriella Sibarani (kiri) Raih Juara I Lomba Cipta Game

Gabriella Sibarani (kiri) Raih Juara I Lomba Cipta Game

Dalam kegiatan lomba digital teknologi, dua mahasiswa Universitas Mulia berhasil merebut juara pertama. Mereka adalah Muhammad Maruf Hanafi yang memperoleh Juara I untuk Lomba Poster Digital dan Gabriella Sibarani yang meraih Juara I Lomba Cipta Game.

Alumni Universitas Mulia, Dicky Malik Arnanda Raih Penghargaan sebagai Pemuda Berprestasi Kota Balikpapan.

Alumni Universitas Mulia, Dicky Malik Arnanda Raih Penghargaan sebagai Pemuda Berprestasi Kota Balikpapan.

Sementara satu mahasiswa yakni Cindy Maurellia dan dua alumni yakni Dicky Malik Arnanda dan Fachreza Muslin berhasil meraih penghargaan sebagai pemuda berprestasi Kota Balikpapan.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan FIKOM, Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom menjelaskan selain memberikan penghargaan untuk para pemenang lomba Youth Festival 2020, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Disporabudpar Kota Balikpapan juga memberikan sejumlah penghargaan kepada para pemuda di Balikpapan yang telah berprestasi di ajang nasional. “Dan mahasiswa kita terpilih seperti Cindy Maurellia yang berprestasi tingkat nasional dalam lomba tulis puisi. Juga dua alumni Universitas Mulia turut terpilih,” ujar Riovan.

Riovan menyebut dalam Youth Festival 2020 keikut sertaan mahasiswa Universitas Mulia sesungguhnya lumayan banyak.  “Walau tidak semua kategori bisa kita juarai, namun hasil ini sudah cukup memuaskan,” katanya.

Dia pun menargetkan, tahun depan Universitas Mulia akan kembali ikut berkompetisi. “Kita targetkan semua kategori lomba bisa menang. Selain itu pastinya target ke tingkat nasional, jadi selain lomba dalam rangka Sumpah Pemuda ini, juga ada lomba Kepemudaan seperti Pemuda Pelopor hingga target ke nasional akan kita coba. Akan kita fokuskan pada inovasi teknologi serta sosial dan budaya,” terangnya.

Dosen Universitas Mulia, Riovan Styx Roring Raih Penghargaan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi bidang Inovasi Teknologi

Dosen Universitas Mulia, Riovan Styx Roring Raih Penghargaan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi bidang Inovasi Teknologi

Selain para mahasiswa dan alumni tersebut, yang lebih membanggakan adalah terpilihnya Riovan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi bidang Inovasi Teknologi. “Sebuah kebanggaan juga, tidak menyangka saya bisa tepilih di tingkat Provinsi. Sementara untuk di tingkat nasional saya berada di 6 besar,” jalas Riovan.

Dalam partisipasinya tersebut, Riovan mengatakan, dirinya mengangkat Hosting Rakyat dan Ojek GT yang sudah ia ciptakan dan telah diaplikasikan di Universitas Mulia. “Ojek GT saat ini sudah beroperasi, sementara Hosting Rakyat adalah platform untuk mendukung Ojek GT,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Doortje Marpaung saat agenda penyerahan penghargaan menyebut, pihaknya sangat mengapresiasi pemuda Balikpapan yang menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Balikpapan.

“Tahun ini merupakan tahun yang penuh kejutan terutama dalam unsur pemuda pelopor dengan sejumlah kategori yang menang di tingkat Nasional,” Doortje Marpaung.

Doortje menjelaskan, selama masa pandemi para pemuda wajib melakukan kegiatan bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Saat ini pembelajaran yang dilakukan selama pandemi dilakukan secara daring, sehingga tingkat kejenuhan diprediksi akan meningkat.

“Kita harus memiliki pemikiran yang positif, karena di era tekhnologi digital, para pemuda harus menemukan passion,” jelasnya. (mra)

Seremoni penyerahan SK Pegawai oleh Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti kepada pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

UM – Yayasan Airlangga menyelenggarakan seremoni penyerahan Surat Keputusan tentang perubahan status kepegawaian kepada pegawai masing-masing. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Kampus Cheng Hoo Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani BDS Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (23/10) pekan lalu.

Acara dibuka Ketua Yayasan Airlangga Mulia, Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti. Dalam sambutannya menyebut bahwa saat ini banyak perusahaan di dunia melakukan pemangkasan pegawai untuk beradaptasi melakukan penyesuaian di musim pandemi.

“Dalam masa pandemi ini banyak perusahaan besar maupun kecil yang berhenti, kita patut bersyukur di sini semua masih bisa beraktivitas, bekerja, berolahraga menjaga kesehatan,” tutur Ibu Muli, sapaan akrab Ibu Mulia.

Meski demikian, Ibu Muli mengingatkan agar para pegawai di lingkungan Yayasan Airlangga untuk selalu berhati-hati dalam bekerja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ketika beraktivitas di kampus maupun sekolah.

Menurut informasi yang diterima media ini, tercatat sebanyak 15 orang telah diangkat sebagai guru, dosen, karyawan, baik berstatus tetap maupun kontrak. Sedangkan karyawan harian atau magang sebanyak 12 orang. Seluruh pegawai maupun karyawan harian berasal dari Universitas Mulia, SMK Airlangga, SMK Kesehatan Airlangga, dan SMP Plus Airlangga Balikpapan.

Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti Ketua Yayasan Airlangga memberikan sambutan penyerahan SK pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti Ketua Yayasan Airlangga memberikan sambutan penyerahan SK pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Seremoni penyerahan SK Pegawai oleh Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti kepada pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Seremoni penyerahan SK Pegawai oleh Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti kepada pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Foto bersama Karyawan Harian dan Magang Yayasan Airlangga, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Foto bersama Karyawan Harian dan Magang Yayasan Airlangga, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Peserta seremoni penyerahan SK pegawai di lingkungan Yayasan Airlangga, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Peserta seremoni penyerahan SK pegawai di lingkungan Yayasan Airlangga, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Sementara itu, Manager Pendidikan Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan bahwa pandemi Covid-19 awal masuk ke Indonesia membuat masyarakat cemas dan takut.

“Pada bulan Maret April saat itu banyak yang merasa cemas dan ketakutan, padahal waktu itu masih sedikit. Tapi sekarang orang sudah ramai bekerja, padahal wabah meningkat. Artinya manusia itu cepat beradaptasi,” tuturnya.

Rektor Universitas Mulia ini mengatakan bersyukur pada masa pandemi ini tidak ada pengurangan pegawai atau karyawan. “Selama pandemi ini tidak akan mengurangi karyawan,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini karena kondisi dan keadaan sudah mulai membaik, terlebih Kota Balikpapan akan menyelenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2020 pada bulan Desember mendatang.

Ia berharap karyawan, guru, dan dosen dapat terus meningkatkan karya dan kontribusinya untuk membangun Kota Balikpapan. Saat ini, Universitas Mulia memiliki beberapa program yang akan dan sedang dikembangkan.

“Apa yang akan dilakukan? smartRT, terus kemudian APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta), entrepreneurship, kemudian UM-TV terus dikembangkan sehingga semakin berkualitas,” tuturnya.

Ia berharap, seluruh pegawai tidak berhenti pada karya yang dihasilkan sekadar untuk memenuhi kewajiban saja, tetapi juga terus dikembangkan secara berkelanjutan agar lebih bermanfaat lebih luas. (SA/PSI)

UM – Kabar menggembirakan! Berdasarkan penilaian kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat oleh Kementerian Ristek/BRIN, tahun ini Universitas Mulia masuk dalam kelompok atau klaster Madya. Kabar ini diterima Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Richki Hardi, S.T., M.Eng. langsung melalui pengelola Simlitabmas, Jumat (23/10) sore.

Simlitabmas adalah Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang saat ini dikelola Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN). Melalui Simlitambas, Ristek/BRIN melakukan penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi sejak tahun 2016 yang lalu berdasarkan data yang sudah dikumpulkan oleh perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi berdampak kepada kuota anggaran penelitian, pengelolaan dana desentralisasi sesuai dengan rencana induk penelitian masing-masing perguruan tinggi, peta kebutuhan program penguatan kapasitas per klaster, dan mekanisme pengelolaan penelitian.

Komponen yang dievaluasi meliputi sumberdaya penelitian (30%), manajemen penelitian (15%), luaran/output (50%), dan revenue generating (5%). Berdasarkan analisis terhadap data yang telah diverifikasi, Ristek/BRIN mengelompokkan perguruan tinggi yang masuk sesuai tingkat dalam kelompok perguruan tinggi Mandiri, Utama, Madya, dan kelompok Binaan.

Foto bersama Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. di depan Kampus Universitas Mulia. Foto: Biro Media Kreatif

Foto bersama Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. di depan Kampus Universitas Mulia. Foto: Biro Media Kreatif

“Sebelumnya saya mengajukan pada pengelola Simlitabmas karena klaster Universitas Mulia itu masih kosong, saya belum tahu apakah masuk binaan atau madya,” tutur Richki Hardi kepada media ini, Sabtu (24/10).

Berawal dari itulah, ia mengontak pengelola Simlitabmas untuk memastikan klaster perguruan tinggi Universitas Mulia. Menurutnya, klaster perguruan tinggi turut berpengaruh terhadap jumlah anggaran penelitian yang dapat dikelola.

Dari informasi pengelola Simlitabmas, diketahui Universitas Mulia merupakan merger atau gabungan dari tiga perguruan tinggi. “Dua perguruan tinggi klaster binaan, dan satu saat itu sudah masuk klaster madya,” tuturnya.

“Tidak lama kemudian, saya mendapat balasan tim IT Simlitabmas bahwa Universitas Mulia sudah di-update menjadi Madya dan kita diminta untuk segera memanfaatkan kesempatan ini,” tuturnya.

Ketika ditanya apa keuntungan dari naiknya klaster Madya, ia mengatakan Universitas Mulia akan mendapat kesempatan memilih kategori penelitian Desentralisasi untuk skim Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi.

“Meski ke depan skim Penelitian Dosen Pemula sudah tidak tersedia lagi, tapi kita mendapat kesempatan untuk memilih skim Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Saat ini khusus dosen yang sudah memasukkan permohonan skim Penelitian Dosen Pemula agar terus menyelesaikan proposal di Simlitabmas. “Ristek/BRIN memberikan batas waktu sampai tanggal 29 Oktober 2020, untuk itu kami mengimbau agar dapat diselesaikan sehari sebelumnya mengingat tidak akan ada lagi perpanjangan waktu,” katanya.

Ke depan dosen-dosen Universitas Mulia didorong untuk mengumpulkan berkas persyaratan kepangkatan untuk menyelesaikan jabatan fungsional melalui Sistem Informasi Singkron LLDIKTI XI dan Sister Universitas Mulia.

“Untuk yang belum memiliki jabatan fungsional atau staf pengajar agar segera mengurus kepangkatan minimal Asisten Ahli, sedangkan yang Asisten Ahli agar meningkatkan minimal Lektor 200, karena itu menjadi syarat ke depan agar bisa mengajukan pendanaan penelitian melalui Simlitabmas,” tutupnya.(SA/PSI)

Update: Senin (26/10)
“Bapak Ibu, mohon maaf update terbaru dari pengelola SIMLITABMAS, usulan PDP sudah tidak tersedia lagi dalam sistem untuk kluster Madya, dan jika ada pengajuan PDP yang telah di approve, maka diminta untuk dibatalkan. Demikian informasi pagi ini,” kata Ketua LP3M Richki Hardi, S.T., M.Eng.

Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi, S.E. memberikan sambutan dalam Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan di Aula Kantor Pemerintah Kota, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

UM – Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi mengundang Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh masyarakat, pimpinan perguruan tinggi serta unsur terkait dalam deklarasi bersama tekad damai di Aula Kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (20/10).

Wali Kota secara khusus mengucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat, khususnya kepada pimpinan perguruan tinggi dan akademisi, dalam penyampaian aspirasi/unjuk rasa damai mahasiswa menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang telah berjalan dengan tertib, aman, kondusif, dan lancar sehingga menjaga kekondusifan kota.

Wali Kota mengajak seluruh masyarakat bersama-sama turut serta menjaga ketertiban dan kedamaian sebagai upaya menjaga dan mewujudkan Balikpapan Madinatul Iman.

“Untuk menjaga Kota Balikpapan tetap damai, tetap kondusif, menghadapi situasi akhir-akhir ini terutama aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja. Sudah tiga kali melaksanakan unjuk rasa, Alhamdulillah yang terakhir yang ketiga kegiatan unjuk rasa berjalan baik sekali, damai sekali, ini semua tidak lepas dari upaya kita bersama-sama,” tutur Rizal Effendi.

Wali kota mengatakan telah bertemu dengan pimpinan ormas, pimpinan pemuda, dan pimpinan perguruan tinggi mengimbau agar aksi unjuk rasa tidak terjadi kericuhan. “Kedua, kita menjaga agar tidak terjadi penyebaran Covid-19. Karena itulah kita menggelar pembacaan deklarasi damai seperti yang dilakukan di tingkat provinsi hari ini,” tutur Rizal Effendi.

Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi, S.E. memberikan sambutan dalam Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan di Aula Kantor Pemerintah Kota, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi, S.E. memberikan sambutan dalam Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan di Aula Kantor Pemerintah Kota, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

Isi Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

Isi Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

Sementara itu, pembacaan deklarasi dipimpin oleh Ketua KNPI Kota Balikpapan Andi Achmad Mutawally dan diikuti seluruh peserta yang hadir. Berikut isi deklarasi tersebut.

###
Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan untuk NKRI
Dalam rangka menjaga keamanan ketertiban dan kondusifitas di Kota Balikpapan, Kami masyarakat Kota Balikpapan bertekad untuk.
1.) Menjaga kondusifitas Kota Balikpapan.
2.) Menolak segala tindakan anarkis dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu ketertiban umum.
3.) Mendukung TNI dan Polri dalam upaya penegakan hukum setiap tindakan anarkis dalam penyampaian pendapat di muka umum.
4.) Mendukung pemerintah daerah dalam menegakkan peraturan protokol kesehatan.

###

Usai pembacaan deklarasi, Wali Kota bersama Kapolresta Kombes Turmudi, Dandim 0905 Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa, Forkopimda, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, dan seluruh peserta sepakat menandatangani deklarasi. Universitas Mulia diwakili oleh Subur Anugerah, S.T., M.Eng. selaku akademisi bersama perwakilan perguruan tinggi lainnya.

Ucapan Terima Kasih dari Kapolresta Balikpapan

Sehari sebelumnya (19/10), Rektor menerima ucapan terima kasih dari Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan. Surat ditandatangani Wakil Kapolresta Sebril Sesa, S.I.K., berisi ucapan terima kasih atas peran Rektor Universitas Mulia bersama Pimpinan Perguruan Tinggi di Balikpapan dalam mendampingi mahasiswa melakukan unjuk rasa damai dan tertib menolak demo Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Secara khusus Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. menyampaikan terima kasih kepada aparat TNI/Polri yang telah bertugas dengan baik menjaga ketertiban dan keamanan. Rektor juga menyambut baik untuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Polresta Balikpapan untuk mewujudkan Kota Balikpapan yang aman, damai, dan tertib sesuai motto, Balikpapan Kubangun, Kujaga, dan Kubela. (SA/PSI)

UM – Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah XI-B Kalimantan Timur Komisariat Selatan periode 2020-2024 resmi di lantik, Sabtu (17/10) malam.

Pelantikan yang dipusatkan di kampus Universitas Mulia Balikpapan itu, dipimpin langsung Ketua Aptisi Wilayah XI-B Kaltim Eddy Soegiarto melalui virtual conference. Digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan dengan jumlah peserta terbatas, acara itu berlangsung sederhana dan hikmat.

Dihadiri unsur Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Aptisi Wilayah XI B Kaltim, unsur Komisariat Selatan, serta para pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS).

Ketua Aptisi Wilayah XI-B Kaltim Komisariat Selatan Agung Sakti Pribadi mengatakan, usai pelantikan pengurus, program yang akan dijalankan pertama adalah Rapat Kerja (Raker) di mana agenda ini akan digelar pada awal November mendatang.

“Dalam raker itu kita akan rancang program kerja dalam lima tahun ke depan. Diharapkan dalam lima tahun Aptisi mampu berperan menjadikan PTS di Balikpapan meningkat kualitasnya ditandai dengan Akreditasi Prodi dan Institusi yang Baik Sekali (B) atau Unggul (A),” kata Agung yang juga menjabat sebagai rektor Universitas Mulia.

Agung menjelaskan saat ini terdapat 15 PTS dan 2 PTN di Balikpapan, di mana khusus PTS memiliki wadah untuk melakukan konsolidasi, komunikasi dan kegiatan bersama di dalamnya, yakni Aptisi.

“Melalui Aptisi inilah kita menyatukan seluruh PTS yang ada di Balikpapan maupun di luar Balikpapan untuk tetap bersinergi dengan mengedepankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” jelas Agung.

Dalam kepengurusan yang baru ini, kata Agung, peluang-peluang yang hadir di Balikpapan akan dimanfaatkan Aptisi dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan PTS di Kota Minyak. Seperti halnya, Balikpapan sebagai penyangga ibu kota negara (IKN) yang memiliki peluang besar memanfaatkan potensi tersebut.

“Di sini PTS berpeluang besar menyerap mahasiswa baru yang berasal dari pertambahan jumlah penduduk akibat adanya IKN serta tingginya minat masyarakat mengembangkan usaha di IKN dan sekitarnya,” ujar ketua yang baru terpilih pada Juni lalu ini.

Menurutnya, peluang ini harus dimanfaatkan dengan cara meningkatkan kualitas setiap perguruan tinggi, sehingga masyarakat tidak perlu lagi kuliah di Jawa. “Caranya seperti apa, kita tingkatkan akreditasi di masing-masing perguruan tinggi. Kemudian Aptisi Balikpapan, akan menyinergikan seluruh potensi yang dimiliki semua PTS. Intinya kita meningkatkan kualitas PTS melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi agar mampu sejajar dengan perguruan tinggi terbaik di Jawa,” jelasnya.

Selain sinergi antar PTS, lanjutnya, Aptisi juga akan bekerja sama dengan stakeholder atau instansi swasta dan pemerintah daerah untuk join riset dan pengembangan inovasi terhadap produk unggulan yang dihasilkan mahasiswa maupun stakeholder.

“Kita buat agar mahasiswa kita di Balikpapan dapat menghasilkan karya yang juga dapat dimanfaatkan berbagai pihak baik swasta maupun pemerintah daerah,” sebutnya.

Sementara itu, Eddy Soegiarto yang tidak dapat hadir langsung menyampaikan melalui virtual conference agar kepengurusan Aptisi saat ini semakin giat memajukan dunia pendidikan, khususnya di setiap PTS dengan menghasilkan lulusan terbaik.

“Mari sama-sama meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa. Yakni dengan memberikan pelayanan maksimal agar mampu meluluskan SDM yang bisa membangun Kaltim dengan ilmunya. Selain itu terus kembangkan ilmu yang kita miliki, sesuai bidang dan disiplin ilmu masing-masing agar kualitas PTS kita menjadi semakin meningkat,” pesan Eddy.

Di lain pihak, melalui tayangan video, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengucapkan selamat kepada Ketua dan Pengurus Aptisi Wilayah XI-B Kaltim Komisariat Selatan yang resmi dilantik.

Dirinya yakin kehadiran Aptisi sebagai wadah PTS dapat mampu mengawal perkembangan PTS di Balikpapan untuk menjadi perguruan tinggi yang besar. “Apalagi Balikpapan sebagai penyangga IKN baru, tentu semangat Aptisi sangat diperlukan dan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk melahirkan SDM yang berkualitas,” ujarnya. (mra)

Tampak mahasiswa/mahasiswi Universitas Mulia yang merupakan pengemudi Ojek GT, Sabtu (17/10/2020)

Mahasiswi Universitas Mulia perkenalkan Ojek GT kepada masyarakat, Sabtu (17/10/2020)

Transportasi Online Gratis untuk Masyarakat

UM – Inovasi teknologi saat ini terus dikembangan Universitas Mulia (UM) bukan hanya bertujuan untuk dapat dimanfaatkan mahasiswa melainkan juga masyarakat luas.

Terbaru, perguruan tinggi yang berada di bawah Yayasan Airlangga ini melahirkan trobosan di bidang transportasi. Dengan nama Ojek GT, startup ini sudah dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis dan dapat diunduh di Playstore.

Pencetus Ojek GT Riovan Styx Roring menjelaskan, Ojek GT telah didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Selain sebagai bentuk pengabdian masyarakat, kehadiran Ojek GT juga sebagai salah satu skema yang ditawarkan untuk perkembangan teknologi.

“Kita mendorong teknologi society 5.0 dimana masyarakat menggunakan teknologi secara gratis, digunakan untuk semua lapisan masyarakat dan dikembangkan untuk masyarakat itu sendiri,” jelas Riovan yang juga menjabat sebagai Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) UM.

Selain memiliki arti Ojek Gratis, kata Riovan, kata GT sesungguhnya berasal dari singkatan Global Technopreneur yang merupakan tagline dari Universitas Mulia, dimana GT juga memiliki arti gotong royong untuk membantu masyarakat.

Dia menyebut, walau menghadirkan konsep yang berbeda dari transportasi online lainnya, yakni dengan skema pembayaran gratis untuk masyarakat, namun para mitra driver akan tetap mendapatkan profit yang sesuai dengan peraturan Kementerian Perhubungan. Dimana pendapatan mereka akan diperoleh dari mitra lain atau pihak ke tiga.

“Tetap ada tarif batas bawah, batas atas dan lainnya. Jadi kami menawarkan skema bisnis ini ke instansi pemerintah, perusahaan maupun organisasi untuk menyubsidi tarif tersebut. Bentuknya  bisa promosi usaha atau bisa juga untuk promosi kreatif,” katanya.

Ia menuturkan, persiapan trobosan ini sudah dilakukan sejak tahun 2019. “Sesungguhnya awal tahun ini sudah kita perkenalkan, namun karena adanya pandemi maka tertunda,” tuturnya.

Tampak mahasiswa/mahasiswi Universitas Mulia yang merupakan pengemudi Ojek GT, Sabtu (17/10/2020)

Anak-anak turut menjadi penumpang Ojek GT

Tampak mahasiswa/mahasiswi Universitas Mulia yang merupakan pengemudi Ojek GT, Sabtu (17/10/2020)

Dokumentasi penumpang dan pengendara Ojek GT

Dan sebagai kick off, tambah Riovan, pihaknya saat ini telah menyiapkan 70 armada. Dimana semuanya saat ini masih dijalankan oleh mahasiswa. Dan kedepan tidak menutup kemungkinan akan dibuka untuk masyarakat. “Pertimbangan kita membuka untuk mahasiswa karena modal kita terbatas. Dan seragam kita juga masih menggunakan almamater. Jadi untuk diawal ini kami telah menerima pendanaan dari Kemenristek/BRIN, dan sudah kita siapkan order sekitar 300-500 trip,” ujarnya.

Karena masih dalam tahap perkenalan, lanjut Riovan, maka saat ini aplikasi Ojek GT masih standar yakni baru sebatas ojek motor. “Kedepannya bila sudah berkembang kita segera akan buka untuk pemesanan makanan, barang ataupun roda empat secara gratis. Target kita tahun depan pun bisa go nasional dan bekerjasama dengan universitas yang tersebar di Indonesia,” harapnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Mulia, Agung Sakti Pribadi mengatakan, nantinya setelah melewati proses uji coba di lapangan, akan dilakukan evaluasi kembali sebelum secara resmi di launching ke publik. “Jadi saat ini masih dalam tahap perkenalan, kita targetkan secepatnya akan segera di launching,” kata Agung.

Dirinya mengapresiasi seluruh hasil karya dosen Universitas Mulia. “Kita ingin tunjukkan bahwa dosen kita, orang lokal mampu menciptakan aplikasi sekelas transportasi online yang sudah ada. Ini menunjukan bahwa SDM kami sudah memiliki kemampuan yang lebih,” ujarnya.

Agung menyebut, selain Ojek GT saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan startup lainnya yang ditargetkan akan diluncurkan akhir tahun ini. “Ada tiga yang akan kita targetkan launching akhir tahun ini, mulai dari Hosting Rakyat, Smart RT, dan Coding School,” pungkasnya. (mra)

UM– Sebanyak 285 mahasiswa Universitas Mulia yang telah dinyatakan lulus tahun ini, mulai mengikuti sertifikasi kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Mulia.

Pelaksanaan Assessment LSP Universitas Mulia Sabtu (17/10/2020)

Pelaksanaan Assessment LSP Universitas Mulia Sabtu (17/10/2020)

Ratusan mahasiswa ini sebelumnya telah menerima hibah Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) Tahun 2020 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Program hibah tersebut diberikan oleh BNSP dalam bentuk pembiayaan bagi lulusan perguruan tinggi untuk mengikuti Sertifikasi Kompetensi.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng, mengatakan, LSP Universitas Mulia sebelumnya telah mengajukan hibah untuk program sertifikasi kepada BNSP. Dimana pengajuan itu diterima dan seluruh mahasiswa yang lulus tahun ini dapat mengikuti sertifikasi yang dibiayai sepenuhnya oleh BNSP.

“Karena secara rutin BNSP mengeluarkan hibah PSKK untuk perguruan tinggi, maka tahun ini kami coba mengajukannya. Dan ini menjadi dana hibah PSKK pertama yang kami terima. Semoga tahun depan kita juga mendapatkan kembali bantuan ini,” kata Wisnu.

Wisnu mejelaskan, terkait pelaksanaan sertifikasi dilakukan secara bertahap. Dimana tahap pertama telah dimulai pada 10 Oktober 2020 diikuti sekitar 60 mahasiswa, kemudian berlanjut pada 17 Oktober 2020 yang diikuti 20 mahasiswa. “Setiap sesi memang jumlahnya tidak pas, karena kita mengikuti jadwal mahasiswa yang bisa mengikuti sertifikasi. Dan agenda ini akan rutin dilakukan setiap Sabtu, hingga seluruh lulusan dapat ikut sertifikasi,” kata Wisnu.

Wisnu menyebut, pada pelaksanaan assessment LSP UM kali ini, skema sertifikasi yang dibahas adalah Perancangan Basis Data untuk Web. “Dari dua tahapan yang sudah mengikuti sertifikasi, 80 persen dinyatakan kompeten, dan 20 persen sisanya kami berikan rekomendasi untuk perbaikan hasil assessment. Jadi kami berikan satu kali untuk melakukan perbaikan. Bila tetap tidak bisa maka memang mereka dinyatakan belum kompeten, namun kami harapkan semua bisa kompeten 100 persen,” tuturnya.

Dia menuturkan, sebelum dilakukannya assessment, sesungguhnya mahasiswa telah diberikan dua pilihan, yakni mengikuti tahapan training uji kompetensi atau langsung mengikuti assessment. “Jadi bagi mereka yang merasa belum yakin pada kemampuannya atau masih ragu-ragu, maka bisa mengikuti training agar memiliki gambaran terkait materi yang akan di ujikan nantinya,” tutupnya. (mra)

Unjuk rasa damai dan tertib menolak UU Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa Unversitas Mulia, Kamis (15/10). Foto: Instagram Walikota Rizal Effendi

UM – Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengapresiasi mahasiswa menggelar unjuk rasa damai menolak UU Cipta Kerja, Kamis (15/10) yang lalu. Pada unjuk rasa tersebut, mahasiswa Universitas Mulia mengenakan atribut almamater dan menjadi perhatian publik di media sosial.

Secara khusus, Rektor mengucapkan terima kasih kepada para pembina di lapangan yang turut serta memantau dan menjaga mahasiswa tertib dan damai menggelar unjuk rasa. “Terima kasih kepada Pak Mundzir Wakil Rektor Kemahasiswaan dan staf yang telah mengawal mahasiswa beraksi dalam unjuk rasa dengan cara santun dan damai,” tutur Pak Agung.

Menurutnya, sebelumnya Rektor telah mendengar laporan terkait rencana mahasiswa melaksanakan unjuk rasa dengan tertib dan damai. Mahasiswa juga memaparkan beberapa masalah yang terjadi ketika unjuk rasa pekan sebelumnya yang menimbulkan kericuhan dan berakibat pagar masjid rusak.

Unjuk rasa damai dan tertib menolak UU Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa Unversitas Mulia, Kamis (15/10). Foto: Instagram Walikota Rizal Effendi

Unjuk rasa damai dan tertib menolak UU Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa Unversitas Mulia, Kamis (15/10). Foto: Instagram Walikota Rizal Effendi

“Mahasiswa sepakat akan demo secara damai dan mengenakan jas almamater sebagai identitas diri agar tidak mudah disusupi. Mahasiswa akhirnya menepati komitmennya dengan demo secara damai dan tertib,” ungkapnya.

Bahkan, menurutnya, mahasiswa berhasil menghimpun dana untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan ketika terjadi unjuk rasa pekan sebelumnya di lokasi kejadian di sekitar masjid, Kamis (8/10) yang lalu.

“Pengurus masjid menyadari bahwa lokasinya berdekatan dengan pusat unjuk rasa, mau tidak mau masjid menjadi pos pengunjuk rasa tanpa bisa ditolak, maka ke depan juga harus dipikir bagaimana aturan di sekitar masjid jika terjadi kejadian seperti itu,” tutur Pak Agung.

Hal ini, lanjutnya, untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan-kerusakan, pengunjuk rasa atau demonstran maupun aparat keamanan diminta harus sama-sama mematuhi area yang harus dijaga.

“Kalau pengunjuk rasa sudah masuk area masjid, mereka diamankan dan tidak boleh keluar sampai kondisi lebih kondusif. Polisi tidak perlu masuk areal masjid, agar tidak menyulut ke yang lain-lain. Gunakan CCTV dan drone untuk menangkap atau mengungkap penyusup,” ungkapnya.

Terkait pihak-pihak yang tidak menginginkan mahasiswa menggelar unjuk rasa, Rektor melihat secara bijaksana bahwa secara institusi dirinya tidak mungkin menolak unjuk rasa.

“Kampus memiliki aturan main terkait demo. Selain itu, demo terjadi akibat anggota dewan dianggap lalai mewakili kepentingan masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya, sepanjang unjuk rasa diperbolehkan dan diatur dalam peraturan dan perundang-undangan, maka demonstrasi atau unjuk rasa menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem demokrasi yang kita pilih, asal mengikuti peraturan dan perundang-undangan tersebut.

“Kan peraturannya boleh, bahwa demonstrasi itu boleh, dan demo terjadi dimana-mana. Negara maju mana yang tidak ada demo? Mungkin di Arab Saudi tidak ada demo. Mau seperti itu?” tanyanya balik.

Ia mengatakan, persoalan demonstrasi bukan pada ritual kegiatannya, tetapi esensi apa yang sedang diperjuangkan.

“Jika membahas apakah setuju atau tidak setuju mahasiswa demo, itu tidak relevan. Lebih baik membahas substansinya saja, dan mahasiswa perlu diajak dialog dan diskusi terkait substansinya,” tutupnya. (SA/PSI)