Tag Archive for: Kegiatan Mahasiswa

Muhammad Faridan Sutariya (tengah), Abdul Rivai (kiri), dan Danang Wahyu Wicaksono (kanan), dengan karya inovatif bertajuk Aplikasi LeafCare: Sistem Deteksi dan Pencegahan Penyakit Tanaman Berbasis Computer Vision dan Large Language Model (LLM). Foto: Istimewa

UM – Mahasiswa Program Studi S1 Informatika Universitas Mulia kembali menorehkan prestasi membanggakan. Tiga mahasiswa angkatan 2021 berhasil meraih Juara 2 Kategori Mahasiswa dalam ajang bergengsi Krenova (Kreativitas dan Inovasi) 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Balikpapan di Hotel Grand Tjokro, Rabu (28/5).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Faridan Sutariya, Abdul Rivai, dan Danang Wahyu Wicaksono, dengan karya inovatif bertajuk Aplikasi LeafCare: Sistem Deteksi dan Pencegahan Penyakit Tanaman Berbasis Computer Vision dan Large Language Model (LLM).

Dibimbing oleh dosen Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom., aplikasi LeafCare mampu mendeteksi penyakit tanaman melalui citra daun (baik foto langsung maupun dari galeri) dan memberikan rekomendasi penanganan secara real-time.

Teknologi ini diharapkan dapat membantu para petani maupun penghobi tanaman dalam mencegah dan menangani penyakit tanaman sejak dini.

LeafCare mendapat nilai 430,25 dari dewan juri nasional yang terdiri dari pakar Kemendagri, BRIN, Universitas Mulawarman, BRIDA Kaltim, dan LAN RI.

Krenova 2025 Kategori Mahasiswa juara I diraih dari ITK, juara II dari Universitas Mulia, dan juara III dari Politeknik Negeri Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Krenova 2025 Kategori Mahasiswa juara I diraih dari ITK, juara II dari Universitas Mulia, dan juara III dari Politeknik Negeri Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Foto bersama para juara Krenova 2025 bersama dewan juri, panitia, dan Pemerintah Kota Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Foto bersama para juara Krenova 2025 bersama dewan juri, panitia, dan Pemerintah Kota Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Foto bersama seluruh peserta Krenova 2025 bersama dewan juri, panitia, dan Pemerintah Kota Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Foto bersama seluruh peserta Krenova 2025 bersama dewan juri, panitia, dan Pemerintah Kota Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Faridan dkk foto bersama dosen pembimbing M Safi'i dan mewakili Dekan Subur Anugerah. Foto: SA/Kontributor

Faridan dkk foto bersama dosen pembimbing M Safi’i dan mewakili Dekan Subur Anugerah. Foto: SA/Kontributor

Kualitas Mahasiswa dan Dosen Informatika

Faridan, sebagai ketua tim, mengungkapkan rasa bangganya atas capaian ini. Menurutnya, Krenova Balikpapan menjadi ajang yang inspiratif untuk menumbuhkan semangat inovasi di kalangan generasi muda.

“Saya bangga bisa menjadi bagian dari lomba ini. Banyak sekali ide-ide hebat dari peserta lain yang menginspirasi kami,” ujarnya.

“Semoga Krenova terus dilanjutkan tiap tahun agar semakin banyak inovasi berdampak bagi masyarakat.”

M. Safi’i, menyebut bahwa karya tersebut merupakan hasil kerja keras mahasiswa sejak tahun lalu.

“Saya hanya memberi judul saat masih menjabat kaprodi. Selebihnya, mereka yang kembangkan ide dan aplikasinya. Bahkan, satu aplikasi lain buatan mereka juga meraih juara 3 di lomba Teknologi Tepat Guna (TTG),” jelasnya.

Menindaklanjuti saran dewan juri, ia berencana mendaftarkan karya tersebut untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) agar dapat dikembangkan secara lebih luas.

“Kami berharap karya ini mendapat dukungan internal dan eksternal, agar bisa dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat,” harapnya.

Dukungan Penuh Prodi dan Fakultas

Ketua Program Studi S1 Informatika, Isa Rosita, S.Kom., M.Cs., menyatakan rasa bangganya terhadap mahasiswa bimbingannya.

“Terima kasih atas keberanian kalian mengikuti lomba dan mengharumkan nama kampus. Prestasi ini menjadi inspirasi untuk mahasiswa lain agar berani berkarya dan berkompetisi,” ujarnya.

Isa menambahkan, budaya berkompetisi di kalangan mahasiswa akan menjadi motor penggerak peningkatan kualitas akademik dan keilmuan di Universitas Mulia.

Hal senada disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Djumhadi, S.T., M.Kom., yang membawahi empat prodi unggulan: S1 Informatika, S1 Teknologi Informasi, S1 Sistem Informasi, dan S1 Desain Komunikasi Visual.

“Kompetisi seperti Krenova ini bukan hanya wadah untuk unjuk gigi, tetapi juga ruang belajar, kolaborasi, dan eksplorasi gagasan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia terus mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif, solutif, dan siap menghadapi tantangan era digital.

“Jangan takut gagal. Teruslah berinovasi, karena setiap karya adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

Prestasi gemilang ini menjadi bukti bahwa Universitas Mulia, khususnya Prodi S1 Informatika, adalah pilihan tepat bagi calon mahasiswa yang ingin berkarir di dunia teknologi.

Dukungan penuh dari dosen berpengalaman, lingkungan akademik yang kompetitif serta kesempatan mengikuti berbagai lomba bergengsi menjadi daya tarik tersendiri.

Yuk, daftarkan dirimu di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia sekarang juga! Jadilah bagian dari generasi inovator masa depan.

(SA/Kontributor)

Para mahasiswa mendapatkan pendampingan oleh beberapa dosen, di antaranya selaku dosen pembina Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang didampingi dosen Prodi Hukum M. Asyharuddin, S.H., M.H., dan Jhuanda, S.H., M.H. Foto: Media Kreatif

Simulasi Debat Hukum Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi

UM – Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Kamis (9/1/2025), menjadi saksi perdebatan sengit antara mahasiswa dari berbagai program studi. Mereka terlibat dalam simulasi debat hukum yang mengupas tuntas dugaan korupsi mantan Menteri Perdagangan RI, Thomas Lembong, dalam perspektif hukum dan ekonomi.

Acara ini bukan hanya sekadar simulasi, melainkan juga sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya integritas, keadilan, dan pemberantasan korupsi.

Debat hukum ini merupakan bagian dari mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi, yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan analisis dan argumentasi dalam menghadapi isu-isu hukum, khususnya korupsi.

“Korupsi adalah masalah mental yang mendunia, dan kita sebagai generasi penerus harus bisa memahami bentuk-bentuk korupsi dan bagaimana peran masyarakat untuk mengatasinya,” ujar Dr. Agung Sakti Pribadi, dosen pengampu mata kuliah tersebut.

Penangkapan dan penahanan Tom Lembong dengan tuduhan korupsi menimbulkan pendapat pro dan kontra di masyarakat.

Pasalnya, Tom yang menjabat Menteri Perdagangan tahun 2015-2016 di era Presiden Joko Widodo ini dikenal sebagai pejabat yang bersih, cerdas dan santun. Tom lulusan Harvard University Amerika Serikat, sebelum menjabat menteri memiliki rekam jejak dan prestasi yang cemerlang .

Mahasiswa semester tiga saling berdebat terkait Tom Lembong. Mereka berasal dari Prodi Informatika, Sistem Informasi (SI), dan Teknologi Informasi (TI) membahas Pro dan Kontra dengan sudut pandang sebagai Jaksa Penuntut Umum dan sisi lainnya berdiri sebagai pengacara.

Para mahasiswa mendapatkan pendampingan oleh beberapa dosen, di antaranya selaku dosen pembina Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang didampingi dosen Prodi Hukum M. Asyharuddin, S.H., M.H., dan Jhuanda, S.H., M.H.

Suasana debat hukum di Ballroom Cheng Ho, yang dipimpin dosen pembina Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang didampingi dosen Prodi Hukum M. Asyharuddin, S.H., M.H., dan Jhuanda, S.H., M.H. Foto: Media Kreatif

Suasana simulasi debat hukum di Ballroom Cheng Ho, yang dipimpin dosen pembina Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang didampingi dosen Prodi Hukum M. Asyharuddin, S.H., M.H., dan Jhuanda, S.H., M.H. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa membahas Pro dan Kontra dengan sudut pandang sebagai Jaksa Penuntut Umum dan sisi lainnya berdiri sebagai pengacara. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa membahas Pro dan Kontra dengan sudut pandang sebagai Jaksa Penuntut Umum dan sisi lainnya berdiri sebagai pengacara. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa semester tiga saling berdebat terkait Tom Lembong. Mereka berasal dari Prodi Informatika, Sistem Informasi (SI), dan Teknologi Informasi (TI). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa semester tiga saling berdebat terkait Tom Lembong. Mereka berasal dari Prodi Informatika, Sistem Informasi (SI), dan Teknologi Informasi (TI). Foto: Media Kreatif

Analisis Kasus dari Tim Jaksa Penuntut Umum

Tim jaksa penuntut umum, yang terdiri dari beberapa kelompok mahasiswa, menyajikan argumen yang kuat terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dan tindak pidana korupsi yang dilakukan Thomas Lembong.

“Terdakwa tidak hanya melanggar hasil rapat koordinasi yang menyatakan tidak perlu impor gula, tapi juga merugikan negara sebesar 1,5 triliun,” kata salah seorang mahasiswa dari pihak perwakilan jaksa penuntut umum.

Jaksa penuntut juga berargumen bahwa terdakwa telah menerbitkan izin impor kepada perusahaan yang tidak memenuhi syarat.

“Tindakan tersebut merugikan petani lokal yang terpaksa menjual hasil panen mereka dengan harga jauh di bawah harga pasar dan juga menyebabkan manipulasi pasar melalui penimbunan gula,” lanjutnya.

Tim jaksa menyoroti pelanggaran Pasal 2 dan 3 UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 19 UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Jaksa penuntut juga menekankan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menunjukkan adanya penyimpangan prosedur dan kerugian negara akibat kebijakan impor gula.

Pembelaan dari Tim Penasihat Hukum

Di sisi lain, tim penasihat hukum berargumen bahwa Tom Lembong tidak melakukan korupsi. Mereka menyajikan data bahwa impor gula dilakukan atas persetujuan kepresidenan.

“Jika ada surplus atau impor gula, hal ini terjadi atas persetujuan kepresidenan. Jadi, salahkan kepresidenan pada saat itu,” ujar salah seorang anggota tim penasihat hukum.

Tim ini juga menyajikan 6 saksi ahli yang menyatakan bahwa untuk menjadikan seseorang tersangka, harus ada dua hal: kerugian negara dan niat jahat.

“Klien kami tidak memiliki niat jahat dan tidak ada dana yang masuk ke rekeningnya,” ungkap tim pengacara.

Mereka juga mengkritik proses hukum yang dianggap tidak adil dan terkesan dipaksakan. Tim penasihat hukum juga menegaskan bahwa impor gula dilakukan berdasarkan kebutuhan nasional untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan.

Perdebatan Mengenai Bukti dan Legalitas

Perdebatan semakin memanas saat tim jaksa menunjukkan bukti-bukti yang mereka miliki, namun tim penasihat hukum mempertanyakan keabsahan bukti-bukti tersebut.

Salah satu poin krusial adalah perbedaan pendapat mengenai apakah tindakan Tom Lembong lebih tepat dikategorikan sebagai kekeliruan administratif atau tindak pidana korupsi.

“Jika memang ada kesalahan dalam memahami regulasi tersebut, hal ini seharusnya dipandang sebagai sebuah kekeliruan administratif, bukan sebagai tindakan yang melanggar hukum,” tegas salah satu penasihat hukum.

Kesimpulan dan Tuntutan

Tim jaksa penuntut umum menyatakan bahwa Tom Lembong tetap bersalah berdasarkan bukti-bukti yang ada dan menuntut hukuman pidana minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara serta denda setinggi-tingginya.

Jaksa juga menuntut pemulihan kerugian negara dan sanksi terhadap korporasi yang terlibat.

Sementara itu, tim penasihat hukum memohon kepada hakim untuk membebaskan Thomas Lembong dari segala tuntutan dengan alasan bahwa klien mereka melakukan tindakan sesuai dengan prosedur dan tidak terbukti melakukan korupsi.

Simulasi Debat Hukum

Kegiatan debat hukum ini tidak lebih dari simulasi perdebatan yang menjadi tugas mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi. Dengan demikian, hal ini merupakan bagian dari pendidikan dan pemberdayaan bagi mahasiswa.

Para mahasiswa dibekali dengan kemampuan menganalisis kasus, menyusun argumentasi, dan berpikir kritis.

Mahasiswa juga mendapat pencerahan mengenai pentingnya penegakan hukum dan keadilan serta bahaya korupsi.

Melalui acara ini, para mahasiswa diharapkan dapat memperkaya pengetahuan hukum dan wawasannya tentang isu-isu aktual.

“Mudah-mudahan kalian bisa menjelaskan betul-betul untuk apa yang disampaikan oleh penasehat hukum, kita paham apa yang dilakukan adalah benar,” kata Dr. Agung Sakti Pribadi.

Debat hukum ini mengupas tuntas dugaan korupsi mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong. Acara ini digelar di Universitas Mulia dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi.

Melalui perdebatan sengit ini mahasiswa berhasil menunjukkan kemampuan menganalisis, berargumentasi, dan berpikir kritis.

Kasus ini memberikan gambaran betapa rumit dan rentannya sistem hukum dan ekonomi di Indonesia.

Debat hukum ini bukan hanya menjadi ajang perdebatan, tetapi juga wadah untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya pemberantasan korupsi.

Debat hukum mengenai kasus dugaan korupsi Tom Lembong di Universitas Mulia diharapkan memberikan wawasan mendalam kepada para mahasiswa tentang kompleksitas isu hukum, ekonomi, dan politik di Indonesia.

Usai menggelar debat hukum, mahasiswa dinilai berhasil menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menganalisis, berargumentasi, dan mengaplikasikan pengetahuannya.

“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan menegakkan keadilan di masa depan. Perdebatan ini juga diharapkan akan meningkatkan kesadaran pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan,” pungkas Dr. Agung Sakti Pribadi.

(SA/Kontributor)

Mahasiswa Prodi Sistem Informasi dan dosen nonton bareng Film Pendek karya mahasiswa dalam rangka tugas kuliah Pendidikan Agama. Foto: Tri Sudinugraha

UM – Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Devianti bersama dengan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi secara simbolis melakukan pemotongan pita dan tumpeng sebagai tanda secara resmi dibukanya Ruang Kegiatan Mahasiswa yang diberi nama Ruang @Domain, Selasa (3/1/2023).

Hj. Mulia Hayati mengatakan bahwa fasilitas tersebut disediakan oleh Yayasan Airlangga untuk kegiatan mahasiswa maupun sebagai penunjang akademik, seperti diskusi dengan dosen terkait pengembangan diri maupun kegiatan akademik.

“Fasilitas ini disediakan untuk kegiatan mahasiswa maupun dosen seperti berdiskusi atau pengembangan Unit Kegiatan Mahasiswa, UKM. Ada Lounge, tapi untuk penjelasan dan teknis pengoperasian penggunaan akan dijelaskan oleh Direktur Eksekutif Bapak Agung,” tuturnya.

Dengan adanya fasilitas ini, Hj. Mulia berharap dapat memberikan manfaat bagi sivitas Universitas Mulia. Dalam kesempatan ini, hadir Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas dan Mundzir, Kepala SMK Airlangga Saiful, S.Pd, Kepala SMK Kesehatan Firmansyah dan Kepala SMP Plus Airlangga Ira Hanida.

Dr. Agung mengatakan bahwa berharap Ruang @Domain menjadi ruang yang enak dan nyaman bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas, diskusi, mengobrol, bahkan untuk sekadar Charging telepon seluler.

“Kadang-kadang charge hand-phone susah ya? Ya, ini tempatnya di sini,” tutur Dr. Agung sembari menunjukkan sarana kabel Charging telepon seluler.

Dr. Agung berharap ruangan tersebut menjalankan pendingin AC (Air Conditioning) penuh 24 jam. “Kalau misalnya kuliah jam 10 pagi, jam 8 boleh ke sini mengerjakan tugas,” tuturnya.

Menurut Dr. Agung, setiap Prodi ke depan akan mendapatkan jadwal pemakaian agar mahasiswa maupun dosen bisa menggunakan tempat tersebut secara bergantian. “Setidaknya sebulan sekali. Di situ nanti akan ada jadwalnya,” tuturnya.

Prosesi Pemotongan Pita sebagai tanda peresmian Ruang Kegiatan Mahasiswa oleh Ketua Yayasan Airlangga ibu Hj. Mulia Hayati Devianti disaksikan para undangan. Foto: Media Kreatif

Prosesi Pemotongan Pita sebagai tanda
peresmian Ruang Kegiatan Mahasiswa oleh Ketua Yayasan Airlangga ibu Hj. Mulia Hayati Devianti disaksikan para undangan. Foto: Media Kreatif

Prosesi Pemotongan Tumpeng sebagai bentuk syukur atas peresmian Ruang Kegiatan Mahasiswa oleh Ketua Yayasan Airlangga ibu Hj. Mulia Hayati Devianti disaksikan para undangan. Foto: Puskomjar

Prosesi Pemotongan Tumpeng sebagai bentuk syukur atas peresmian Ruang Kegiatan Mahasiswa oleh Ketua Yayasan Airlangga ibu Hj. Mulia Hayati Devianti disaksikan hadirin dan para undangan. Foto: Puskomjar

Dalam pekan ini tercatat beberapa kegiatan mahasiswa yang sudah terjadwal akan menggunakan Ruang Domain. Ke depan, secara bertahap Dr. Agung akan menambah beberapa fasilitas agar lebih nyaman digunakan.

Sementara itu, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T mengatakan berterima kasih kepada Yayasan Airlangga atas tersedianya fasilitas Ruang Domain sebagai tempat Kegiatan Mahasiswa.

“Alhamdulillah, mahasiswa bisa menggunakan Ruang Domain ini untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya mungkin non-formal ya, diskusi-diskusi yang serius, tapi santai,” tuturnya.

Menurut Mundzir, kekuatan Universitas Mulia ada pada kebersamaan dan humanisnya. “Hampir tidak ada jarak antara dosen dengan mahasiswa, baik itu kehidupan sehari-hari maupun pergaulan,” tutur Mundzir.

Ia berharap kekuatan tersebut terus dijaga sehingga kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dalam pengembangan diri dan prestasi terus meningkat. “Mudah-mudahan ke depan dengan adanya Ruang ini kegiatan kemahasiswaan semakin meningkat,” tuturnya.

Nonton Bareng Film Pendek

Dosen Pendidikan Agama Lisda Hani Gustina bersama Kaprodi Sistem Informasi (duduk) Tri Sudinugraha membuka kegiatan mahasiswa. Foto: Tri Sudinugraha

Dosen Pendidikan Agama Lisda Hani Gustina bersama Kaprodi Sistem Informasi (duduk) Tri Sudinugraha membuka kegiatan mahasiswa. Foto: Tri Sudinugraha

Pemutaran Film Pendek Karya mahasiswa kelas SIB1J mata kuliah Pendidikan Agama yang diasuh oleh dosen Lisda Gustina. Foto: Tri Sudinugraha

Pemutaran Film Pendek Karya mahasiswa kelas SIB1J mata kuliah Pendidikan Agama yang diasuh oleh dosen Lisda Gustina. Foto: Tri Sudinugraha

Petang harinya, kurang lebih 80 orang terdiri atas mahasiswa Kelas SIB1J Sistem Informasi dan dosen menggelar nonton bareng film pendek karya mahasiswa. Film pendek tersebut dalam rangka karya tugas akhir mata kuliah Pendidikan Agama yang diasuh dosen Lisda Hany Gustina, S.Ag., M.Pd.

Ketua Prodi Sistem Informasi S1 Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom mengatakan bahwa film tersebut merupakan karya mahasiswa yang diputar secara bergiliran. “Insya Allah akan ada kelas lain yang menysul untuk menyelenggarakan film hasil karya mereka,” tutur Tri.

Menurutnya, pembuatan film tematik sesuai mata kuliah, seperti mata kuliah Pendidikan Agama akan menjadi sarana dalam menyebarkan suatu informasi yang juga dipelajari dari Program Studi Sistem Informasi S1.

“Alhamdulillah bisa terwujud dari arahan dosen mata kuliah Pendidikan Agama, yaitu Bu Lisda,” tuturnya. Dirinya berharap kegiatan tersebut bisa memacu kreativitas kelas lain untuk bisa terus semangat dalam berkarya dan terus berkelanjutan.

“Produk ini Insya Allah akan kita ajukan ke HKI agar dapat diakui hak ciptanya,” pungkas Tri Sudinugraha, yang juga Alumni STMIK STIKOM Balikpapan.

(SA/Puskomjar)

Ruang Domain, Ruang Kegiatan Mahasiswa Universitas Mulia mulai dapat digunakan secara bertahap untuk diskusi, Jumat (23/12). Foto: Puskomjar

UM – Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi memperkenalkan kepada sivitas Universitas Mulia ruang kegiatan mahasiswa yang diberi nama Ruang Domain, Jumat (23/12). Ruang dibangun untuk memfasilitasi kegiatan mahasiswa dalam beraktivitas seperti diskusi dengan nyaman dan leluasa.

Dr. Agung mengatakan bahwa ruang seluas kurang dari 200 meter persegi tersebut didirikan untuk tujuan mendukung kegiatan mahasiswa beraktivitas dengan nyaman. Meski saat ini belum diresmikan, namun ia berharap secara bertahap sudah dapat dimanfaatkan.

“Kita ingin mahasiswa itu mengerjakan tugas kuliah di sini, nyaman mengerjakan tugas, nyaman diskusi, nyaman datang ke kampus sehingga harapannya atmosfer akademik terbangun,” tutur Dr. Agung.

Pada kesempatan ini, tampak hadir Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T dan Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng bersama dengan dosen dan karyawan Universitas Mulia.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi bersama Rektor Dr. M Rusli dan Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas memperkenalkan kepada sivitas Universitas Mulia ruang yang diberi nama Ruang Domain, Jumat (23/12).

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi bersama Rektor Dr. M Rusli dan Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas memperkenalkan kepada sivitas Universitas Mulia ruang yang diberi nama Ruang Domain, Jumat (23/12).

Bukan saja untuk mahasiswa, Dr. Agung juga berharap dosen dapat menggunakan ruang tersebut untuk pembimbingan maupun diskusi dengan mahasiswa dalam sebuah kelompok kecil diskusi secara nyaman. “Dosen-dosen kita harapkan juga kemari di ruangan ini bertemu dengan mahasiswa,” tuturnya.

Ia berharap, dosen maupun mahasiswa sama-sama nyaman menggunakan berbagai fasilitas yang tersedia. Saat ini sedang dilengkapi dengan beberapa kursi dan meja yang nyaman untuk diskusi dan kelompok kecil diskusi. Ke depan juga akan dilengkapi monitor layar lebar maupun slide untuk presentasi.

“Fasilitas ruang ini nantinya sekelas Lounge di Bandara. Jadi ada tempat duduknya yang nyaman, full AC, kemudian meja dan kursi untuk diskusi, Internet juga 24 jam siap digunakan,” tuturnya.

Dr. Agung berharap, dengan fasilitas tersebut, mahasiswa dan dosen dapat saling berinteraksi lebih dekat sehingga mendorong untuk mampu menciptakan berbagai macam kreativitas dan inovasi.

“Ruang ini juga bisa digunakan untuk menggelar pameran, workshop, seminar. Untuk menjaga kenyamanan dengan peserta kurang dari 100 orang saya rasa cukup,” tutur Dr. Agung.

Meski kemungkinan ke depan kegiatan kemahasiswaan padat, namun tidak tertutup kemungkinan Ruang Domain dapat digunakan untuk menggelar pertemuan dengan sekolah-sekolah yang melakukan kunjungan.

Saat ini Ruang Domain masih dalam tahap uji coba sebelum diresmikan. “Pertama kita uji coba dulu apakah AC mencukupi. Kedua, apakah tempat duduknya nyaman,” tuturnya.

Saat ini pula Dr. Agung berupaya mewujudkan Ruang Domain nyaman digunakan dan bersih serta memperhatikan keamanan dengan melengkapi CCTV dan petugas yang berjaga.

Terkait dengan lahan hijau, Dr. Agung mengatakan tengah menyediakan lahan di sisi utara dan sebagian selatan.

“Di sana (utara) sampai pinggir jalan itu kita siapkan lahan hijau. Tujuannya membuat kampus kita ini nyaman,” tuturnya.

Pasalnya, Dr. Agung tidak ingin mahasiswa menghabiskan waktu di luar kampus untuk hal-hal di luar pembelajaran dan pengembangan diri.

“Di kampus, kita berharap mahasiswa lebih banyak beraktivitas dalam pengembangan diri, belajar menyelesaikan tugas, berolahraga, atau kegiatan kemahasiswaan lainnya. Itu semua dapat dilakukan di kampus dengan aman dan nyaman,” tuturnya.

Sementara itu, Dr. M Rusli menyambut baik dengan mulai dibukanya Ruang Domain untuk menunjang kegiatan mahasiswa beraktivitas secara nyaman.

Rektor berharap Ruang Domain menjadi pusat kegiatan mahasiswa sebagai sebuah bangunan multi fungsi, seperti untuk pendidikan, rekreasi, budaya, sosial, dan kehidupan umum di lingkungan kampus.

“Dengan memanfaatkan ruang itu untuk kegiatan kemahasiswaan diharapkan akan menghasilkan komunikasi, pengawasan, dan operasional yang efisien,” tutup Rektor.

(SA/Puskomjar)