Tangkapan Layar Diskusi Terbatas bersama Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. dari Universitas Bina Nusantara Jakarta, Kamis (11/2).

UM – Dalam rangka implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Mulia menggelar diskusi terbatas bersama para pakar pendidikan, perguruan tinggi yang sedang melaksanakan MBKM, hingga Lembaga Layanan Dikti Wilayah XI Kalimantan. Diskusi dilaksanakan daring Zoom Meeting selama tiga hari, 9 – 11 Februari 2021.

“Selama tiga hari pekan lalu, kita telah melaksanakan diskusi terbatas bersama dua orang Doktor dan empat orang Profesor. Hasil diskusi Insyaallah menjadi masukan bagi kami untuk perencanaan pelaksanaan MBKM di Universitas Mulia pada semester yang akan datang,” tutur Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, M.T.I. dalam apel pagi Senin (15/2).

Tercatat, di hari pertama dua orang narasumber berbicara, antara lain Dr. Muhammad Rusli, M.T. pakar di bidang Teknologi Pendidikan dari Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali. Kemudian Prof. Dr. Christina Widya Utami, M.M., CLC, CPM Dekan Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Ciputra Surabaya. Keduanya membagikan pengalamannya dalam pelaksanaan MBKM di perguruan tinggi masing-masing.

Di hari kedua, Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. selaku Kepala LLDIKTI XI Wilayah Kalimantan turut memberikan paparan. Kemudian sesi berikutnya diikuti paparan Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai’i, M.Si. selaku ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Dalam paparannya, Prof. Udi menyampaikan materi terkait Implementasi Kebijakan MBKM dari Mendikbud RI Nadiem Anwar Makarim tentang prioritas utama di perguruan tinggi dalam 5 tahun ke depan, yakni penciptaan Sumber Daya Manusia unggul pemimpin masa depan.

Tangkapan Layar Diskusi Terbatas bersama Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. dari Universitas Bina Nusantara Jakarta, Kamis (11/2).

Tangkapan Layar Diskusi Terbatas bersama Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. dari Universitas Bina Nusantara Jakarta, Kamis (11/2).

Adapun prosesnya, lanjut Prof. Udi, adalah melalui pembinaan, pembelajaran, dan pencetakan karakter mahasiswa perguruan tinggi. “Pembelajaran relevan dengan dunia industri dunia usaha yang ideal adalah tiga semester di luar prodi melalui magang, pertukaran pelajar, proyek di desa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan mengajar di daerah terpencil yang dibimbing seorang dosen,” tutur Prof. Udi.

Menurut Prof. Udi, saat ini Capaian Pembelajaran Lulusan atau CPL perguruan tinggi berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi nomor 3 tahun 2020 dan nomor 50 tahun 2018, yang menyebutkan bahwa selain lulusan berhak mendapat ijazah, juga mendapatkan sertifikat kompetensi bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar Program Studinya.

Bagi mahasiswa, tentu untuk meraih CPL ini semua tidak mudah. Lulusan diharapkan memiliki pemahaman literasi baru terkait literasi big data, literasi teknologi dan literasi manusia yang harus dipelajari di dalam sistem pembelajaran hybrid atau Blended Learning.

Mahasiswa diharapkan mampu melakukan adaptasi, flexible, memiliki kemampuan Leadership, Reading Skills, Writing Skills, kemampuan berbahasa Inggris hingga IT Skills. Perguruan tinggi diharapkan dapat menyediakan fasilitas dan dukungan dalam berbagai aspek untuk memenuhi CPL perguruan tinggi.

Sedangkan Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai’i, M.Si. memaparkan Penyamaan Persepsi dan Langkah Implementasi MBKM di Perguruan Tinggi. Dalam paparannya, Prof. Ahsin menerangkan landasan MBKM berdasarkan Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Di hari ketiga, Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. dari Universitas Bina Nusantara Jakarta dan Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si Ketua LP3M Universitas Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur juga turut berbagi pengalaman. Dr. Engkos menekankan pada peran perguruan tinggi swasta untuk bersiap dalam MBKM. Perguruan tinggi harus betul-betul engagements atau terlibat dalam menyiapkan lulusan agar selaras dengan dunia usaha dan dunia industri atau DUDI.

Perguruan tinggi bukan sekadar bekerja sama dengan DUDI lewat perjanjian hitam di atas putih, tetapi juga memberikan perhatian dan kerjasama secara nyata. Civitas academica diharap secara totalitas memberikan perhatian kepada peserta didik.

Sedangkan Prof. Lambang menekankan azas kemanfaatan dalam kemerdekaan melengkapi kompetensi keahlian. Untuk itu, menurut pandangan Prof. Lambang, apabila mahasiswa lebih banyak teori di kampus, maka mahasiswa perlu pengalaman menerapkan teori tersebut pada dunia usaha dunia industri.

Menurutnya, apabila dijumpai mahasiswa yang sudah bekerja sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni saat ini, maka mahasiswa tersebut perlu recognisi cognitive atau teori yang kuat di perguruan tinggi.

Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Mulia Yusuf Wibisono usai kegiatan diskusi mengatakan bahwa secara umum seluruh pakar sepakat ada perbedaan antara kegiatan di luar kampus yang dulu pernah dilakukan dibanding dengan kebijakan Kampus Merdeka saat ini. “Jadi, misalnya, dulu ada kuliah kerja praktek atau KP, ada PKL, ada KKN, sebelum dilakukan Kampus Merdeka itu sudah dilakukan. Tapi ketika Kampus Merdeka, maka itu berbeda,” tuturnya.

Menurutnya, sebelum Kampus Merdeka, esensi pelaksanaan KP maupun PKL sebagai kewajiban kerja praktek. “Kalau sekarang dituntut untuk mendapatkan kompetensinya, mau praktek itu dimana, apa syarat yang harus dipenuhi sehingga nanti dilakukan rekognisi mata kuliah itu jelas,” terangnya.

“Kegiatannya sama-sama di perusahaan, tetapi dalam konteks Kampus Merdeka menjadi berbeda. Kalau dulu, setelah KP membuat laporan, selesai. Kalau sekarang, kompetensi apa yang diharapkan, yang akan dikejar, ini disepakati antara pembimbing di kampus dengan pembimbing di tempat kerja,” pungkasnya. (SA/PSI)

UM – Universitas Mulia kembali membuka seleksi Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM tahun 2021. Panitia seleksi proposal telah membuka pendaftaran proposal PKM lewat masing-masing dosen pembimbing mulai Senin (8/2) sampai dengan Sabtu (20/2) mendatang.

Sekretaris Rektorat Universitas Mulia Suhartati, S.E., M.Kom. mengatakan bahwa PKM ini digelar oleh Kemdikbud RI, berdasarkan Surat Nomor: 0446/E2/TU/2021 tanggal 2 Februari 2021 tentang Tawaran Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2021.

“Kami mengundang Bapak/Ibu Dosen Universitas Mulia untuk mengajukan proposal agar segera mendapatkan akun mahasiswa di Simbelmawa Kemdikbud,” tutur Suhartati.

PKM bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berorientasi ke masa depan dan ditempa dengan transformasi Pendidikan Tinggi sehingga menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing dengan karakter Pancasila, serta memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu dan taat aturan, kreatif dan inovatif, objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.

Ia mengatakan bahwa dosen pendamping maupun mahasiswa diharap memperhatikan pedoman umum penyusunan proposal PKM berdasarkan Buku Panduan yang diterbitkan Kemdikbud Direktorat Belmawa tahun 2021. Dalam Pedoman tahun 2021, Pelaksanaan PKM dituangkan dalam 9 buku yang terdiri dari Buku 1, Buku 2, dan seterusnya sampai dengan Buku 9.

Setidaknya ada 8 skema PKM yang dibuka tahun ini yakni PKM Bidang Riset (PKM-R), PKM Bidang Kewirausahaan (PKM-K), PKM Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM Bidang Penerapan Iptek (PKM-PI), PKM Bidang Karsa Cipta (PKM-KC), PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK), PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan terakhir PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI). (Lihat Tabel Kriteria PKM)

Gambar Tabel Kriteria PKM

Dari tabel tersebut, setiap proposal PKM yang lolos akan mendapatkan pendanaan Rp. 5 juta sampai dengan Rp. 10 juta. Sedangkan Karya Tulis atau Artikel Ilmiah mendapatkan pendanaan sebesar Rp. 3 juta.

Adapun prosedur pendaftaran dengan mengikuti tata cara sebagai berikut.

  1. Proses pelaksanaan PKM melalui laman https://simbelmawa.kemdikbud.go.id
  2. Pedoman PKM 2021 dapat diunduh di laman simbelmawa. Jenis PK yang dapat diusulkan adalah PKM 5 bidang (PKM-R, PKM-PM, PKM-K, PKM-PI, PKM-KC), PKM-KT (PKM-AI dan PKM-GT), dan PKM-GFK.
  3. Perubahan nama skema PKM-PI bidang PKM-P menjadi PKM-R, PKM-M menjadi PKM-PM, PKM-T menjadi PKM-PI dan perubahan proses pengusulan proposal dan pelaksanaan PKM-GFK yang sebelumnya insentif menjadi bersifat pendanaan.
  4. Perguruan tinggi (PT) wajib melakukan evaluasi internal untuk memenuhi kuota di klaster PKM, dibuktikan dengan berita acara hasil evaluasi dan lampiran judul yang diunggah ke simbelmawa oleh operator PT.
  5. Pengusulan proposal melibatkan 4 (empat) akun pengguna yaitu.
    1. Akun operator PT;
    2. Akun pimpinan PT bidang kemahasiswaan yang dibuat oleh Belmawa. Bagi PT baru berdiri atau mengalami perubahan statsu dan.atau belum memiliki akun dapat mengajukan permohonan akun baru melalui http://bit.ly/simbelmawa-akun-pt-pkm atau https://s.id/simbelmawa-akun-pt-pkm
    3. Akun dosen pendamping
    4. Akun mahasiswa dibuat sistem otomatis setelah operator PT mendaftarkan usulan
  6. Seorang mahasiswa dapat bergabung pada lebih dari 2 (dua) tim pengusul, tetapi hanya dapat terlibat dalam 2 (dua) judul yang didanai (sebagai ketua dan anggota, atau keduanya sebagai anggota) di semua jenis PKM. Seorang dosen pendamping dapat mendampingi maksimal 10 (sepuluh) tim pengusul yang diajukan di semua jenis PKM.

 

Dijelaskan, PKM merupakan salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI pada tahun 2021 di bawah pengelolaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa). PKM merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa.

Dalam upaya mengakomodasi perkembangan ide kreatif dan inovatif mahasiswa tersebut, PKM terus dikembangkan dan disempurnakan sehingga mahasiswa mampu mengantisipasi, memahami bahkan berkontribusi untuk mewujudkan tujuan kehidupan dunia yang dicanangkan PBB dalam 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) tahun 2015-2030.

Ayo, daftarkan proposalmu segera!

(SA/PSI)

 

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP bersama Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP bersama Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP saat sosialisasikan Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP saat sosialisasikan Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

UM – Di hadapan beberapa perwakilan mahasiswa, rektor, dan dosen Universitas Mulia (UM) Balikpapan, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan pentingnya implementasi empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

Wakil rakyat dari Dapil Kaltim ini mengatakan, bahwa pemahaman kembali Empat Pilar MPR RI terlebih sampai dalam taraf implementasi adalah sangat penting terutama bagi generasi muda saat ini. “Mahasiswa adalah generasi muda yang merupakan elemen penting bagi bangsa dan negara, peran mahasiswa amat strategis sebagai agen perubahan untuk masa depan yang lebih baik lagi. Jadi walau jurusan apapun, tetap saja sebagai warga negara mahasiswa harus tahu pengaturan-pengaturan yang terpenting di dalam berbangsa, terutama nilai-nilai pancasila yang saat ini mulai tergerus,” ujarnya.

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP setelah melaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP setelah melaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

Ia menjelaskan sosialisasi ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman ideologi kebangsaan kepada setiap mahasiswa, agar pancasila menjadi perilaku dalam kehidupan sehari-hari, karena Pancasila dapat mempersatukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam kepulauan, suku dan bahasa. “Kita harus bersama-sama merawat bangsa kita yang sudah dibentuk dengan susah payah agar tidak terpecah hanya karena perbedaan. Pandangan hidup ini bila tidak di praktekkan atau dipahami tentu sangat berbahaya. Jadi sebagai mahasiswa, kita lah yang menjadi motor, jangan sampai kita tidak bisa memberikan contoh ataupun teladan pada adik-adik atau teman yang lain,” terangnya.

Politisi Partai Golkar ini juga menyebut, bahwa mahasiswa khususnya Universitas Mulia menjadi harapan untuk menggantikan para wakil rakyat membangun Kaltim dan Indonesia nantinya. “Apalagi Jakarta saat ini merupakan Indonesia masa kini, tetapi Balikpapan dan Kaltim adalah Indonesia masa depan. Jadi penerus Indonesia masa depan tentu haruslah berasal dari sini,” ungkapnya.

Hetifah juga berharap melalui sosialisasi, selain dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa juga agar mereka tidak anti dan akan lebih tertarik untuk mendalami seluk beluk ketatanegaraan dan juga kebijakannya.

Sementara itu Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi sangat menyambut baik kehadiran  wakil rakyat tiga periode tersebut. Ia pun berpesan kepada mahasiswa untuk dapat mengamalkan atau menerapkan ilmu yang didapat baik di kampus maupun di lingkungan sehari-hari. “Ini adalah kesempatan langka untuk bisa berbicara langsung dengan beliau dimana mahasiswa dapat menyampaikan apa pendapat mereka yang mungkin bisa disampaikan langsung kepada Menteri dan pejabat tertinggi lainnya. Mudah-mudahan ini bisa memberikan pencerahan untuk seluruh mahasiswa,” harapnya. (mra)

BALIKPAPAN – Kepedulian terhadap para korban bencana gempa bumi di Mamuju-Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dan bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus ditunjukkan berbagai lapisan masyarakat, tak terkecuali Universitas Mulia (UM) Balikpapan.

Dengan melibatkan civitas akademika, donasi yang dikumpulkan sejak Januari itu diserahkan ke PMI yang bertanggung jawab sebagai Posko Bantuan Utama Kota Balikpapan bertepatan dengan HUT Kota Balikpapan ke-124 pada, Rabu (10/2) lalu. Bantuan dengan total Rp 14.864.700 tersebut pun diterima langsung oleh Ketua PMI Balikpapan Dyah Muryani.

Koordinator Pelaksana Universitas Mulia Peduli Sosial H Akhmad Priyanto menjelaskan, hasil donasi yang diserahkan merupakan gabungan dari donasi yang dikumpulkan para dosen, karyawan serta mahasiswa Universitas Mulia. Selain uang tunai juga diserahkan bantuan bahan sembako dan perlengkapan bayi.

“Jadi partisipasi Universitas Mulia yang melibatkan dosen dan karyawan untuk membantu para korban terdampak bencana alam di dua provinsi ini sudah kita dibuka sejak 24 Januari lalu. Sementara khusus untuk kalangan Himpunan mahasiswa UM atau Hima sudah dibuka lebih awal yakni tanggal 15 Januari lalu,” jelasnya.

Ia mengatakan, Hima UM menghimpun donasi tidak terbatas hanya pada kalangan mahasiswa namun juga masyarakat umum. Dimana mereka menggalang dana dengan turun ke jalan yang dipusatkan di dua lokasi yakni seputaran MT Haryono dan  Letjen Z.A. Maulani.

“Hasilnya mereka serahkan pada 4 Februari lalu ke Rektor UM untuk kemudian digabung dengan donasi dari dosen dan karyawan. Dan pada 10 Februari panitia peduli bencana bersama perwakilan Hima UM menyerahkan langsung ke PMI, untuk kemudian akan dilanjutkan kepada korban bencana baik di Sulbar maupun Kalsel,” katanya.

Selain bantuan tersebut, sebut Akhmad, sebelumnya ada juga partisipasi UM untuk panitia peduli bencana yang dihimpun oleh LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, namun donasi tersebut mengatas namakan Institusi UM yang diserahkan ke Panitia LLDiKTI.  “Harapan kami semoga bentuk partisipasi ini sebagai wujud peduli kemanusiaan mudah-mudahan dapat meringankan beban saudara kita yang terkena bencana,” harapnya.

Terpisah, Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Muhammad As’ad Durrofiqi mengatakan sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana alam maka mahasiswa UM ikut tergerak untuk membantu. “Kami merasa saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam wajib kita tolong dan support. Dari situ kami mengajak masyarakat, saudara, teman, keluarga beserta mahasiswa UM terlibat open donasi ini,” tutur Muhammad As’ad.

Tidak hanya dari Hima UM, ia menyebut, beberapa relawan yang aktif beserta perwakilan UKM Musik turut terlibat dalam aksi penggalangan dana yang dilaksanakan di sekitaran lampu merah BB, BDS dan beberapa angkringan dan coffee shop. “Sumber dana yang terkumpul berupa uang yang berasal dari seluruh elemen masyarakat, para pengguna jalan, kerabat, tetangga dekat, mahasiswa, para keluarga dan juga berasal dari hasil penjualan baju dalam kondisi baru, serta hasil dari acara live music UKM Musik,” pungkasnya. (mra)

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra Terima Penghargaan dari Pemkot Balikpapan yang diserahkan langsung oleh Walikota Balikpapan Bapak H. Rizal Effendi, S.E.

BALIKPAPAN – Sebuah prestasi membanggakan kembali di torehkan oleh mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan. Ia adalah Aditya Gustiawan Putra, mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 PG PAUD yang terpilih menjadi Warga Pelopor bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari Pemerintah Kota Balikpapan. Penghargaan itu pun diterima Aditya langsung dari Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-124 Kota Balikpapan, Senin (8/2).

Aditya Gustiawan Putra mengungkapkan rasa tak percayanya karena bisa terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Warga Pelopor dari Pemerintah Kota Balikpapan. Prestasi itu ia dapatkan berkat Kaprodi PG PAUD Universitas Mulia, Baldwine Honest yang telah mengusulkan dan mendaftarkan dirinya kepada Sekretariat Panitia Hari Jadi Kota Balikpapan. Dokumen serta surat rekomendasinya pun dibuat oleh Baldwine Honest.

“Jujur tanpa ada sesi tanya jawab ataupun lainnya, saya langsung mendapatkan telpon dari panitia bahwa saya menjadi salah satu penerima penghargaan warga pelopor dan bisa mengikuti gladi bersih Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-124 pada Jumat, 5 Februari dan acara pada Senin, 8 Februari. Gladi bersih dilakukan untuk mengetahui posisi saat proses penerimaan penghargaan,” kata mahasiswa angkatan 2019 ini.

Dirinya pun merasa bangga karena dengan prestasi ini selain dapat membawa nama kampus juga nama sekolah tempat ia mengajar anak ABK.

“Alhamdulillah bisa kembali menerima penghargaan. Ini sebuah kebanggan tersendiri bagi saya, juga bagi keluarga, kampus dan sekolah tempat saya mengajar. Mudah-mudahan ini bisa menjadi daya tarik pula, bahwa Universitas Mulia banyak memberikan prestasi,” ungkap pria yang sebelumnya menjuarai lomba PG PAUD tingkat nasional 2020 ini.

Guru Pendamping di Sekolah Luqman Al Hakim ini juga menyebut, ketertarikannya untuk mengajar ABK karena melihat masih jarang sekali orang yang berminat menjadi guru pendamping untuk ABK. Padahal banyak poin yang bisa didapat saat menjadi guru pendamping mereka.

“Bukan hanya mendapat ilmu cara melakukan terapi kepada ABK, tetapi cara menghadapi emosi mereka, misalnya saat mereka tantrum atau saat mereka marah, dan yang terpenting belajar untuk bersabar. Karena sabarnya kita dengan ABK itu berlipat-lipat. Jadi saat mendapatkan masalah baik di kampus maupun di rumah, kita sudah teruji,” sebutnya.

Sementara itu, Baldwine Honest mengatakan, dirinya mengusulkan tiga perwakilan dari Universitas Mulia sebagai warga beprestasi dan pelopor. “Mereka adalah Cindy Maurellia mahasiswi PG PAUD yang telah sering meraih penghargaan tingkat nasional sebagai warga berprestasi, kemudian Aditya sebagai warga pelopor, karena selain aktif di organisasi ia sehari-hari memang berinteraksi dengan anak-anak ABK, serta satu dosen bidang pendidikan dan hukum. Dan dari tiga ini Adit berhasil terpilih,” ujar Honest.

Dirinya menyebut Aditya memang pantas meraih prestasi ini, karena ia merupakan sosok yang sangat aktif, beberapa kali menulis di media tentang ABK, serta peran guru pendamping ABK. “Dan semua itu juga saya deskripsikan saat mengusulkan dirinya, karena ketika saya mencalonkan mereka ke panitia saya mendeskripsikan semua prestasi mereka, mulai dari prestasi akademik hingga non akademik. Dan ketika mendapatkan info bahwa dia terpilih saya sungguh bahagia dan bangga. Merasa puas, karena apa yang saya lakukan untuknya terbayar dan sangat pantas mendapatkan predikat ini,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra bersama Rektor Universitas Mulia Dr.Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra bersama Rektor Universitas Mulia Dr.Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Dilain pihak, Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi juga mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang kembali ditorehkan mahasiswanya. “Adit ini baru semester empat, dia punya waktu yang cukup untuk dikembangkan lebih baik lagi. Apalagi kedepan metode pembelajaran serba IT, maka saya sarankan Adit mengajar juga dalam bentuk IT. Ia harus masuk dalam kegiatan anak-anak, bagaimana anak-anak mengekspresikan belajar menggunakan media. Dan ini sudah ada dalam kurikulum PG Paud. Saya harap penghargaan ini sebagai pendorong bagi dia dan semua mahasiswa untuk lebih semangat mengembangkan prestasi,” pungkasnya. (mra)

Universitas Mulia Siap Hadirkan Video Tutorial Pendampingan UKK SMK
Rapat Pendampingan UKK SMK

Rapat Pendampingan UKK SMK

UM– Sebuah terobosan akan kembali dihadirkan Universitas Mulia. Dengan melibatkan siswa SMK, universitas dibawah naungan Yayasan Airlangga ini akan menghadirkan video tutorial pendampingan untuk Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK.

Diketahui bahwa UKK merupakan penilaian yang diselenggarakan khusus bagi siswa SMK untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang setara dengan kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). UKK dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri. Hasil UKK bagi peserta didik akan menjadi indikator ketercapaian standar kompetensi lulusan. Sedangkan bagi stakeholder hasil UKK dijadikan sumber informasi atas kompetensi yang dimiliki calon tenaga kerja.

Berkaitan dengan itu, Univeristas Mulia berupaya untuk membantu para siswa agar nantinya dapat lebih mudah menyelesaikan soal-soal UKK melalui video tutorial.

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.TI mengatakan, selama setahun pandemi Covid-19 ini, pihaknya merasa para siswa tidak terlalu efektif dalam menyerap pembelajaran, yang mana pertemuan berlangsung online serta praktikum dilakukan sangat terbatas. Apalagi saat ini menjelang siswa SMK kelas XII akan menghadapi tahap kelulusan, dimana sebelum itu mereka harus mengikuti Uji Kompetensi Keahlian, dimana soal-soal yang disajikan dalam UKK tersebut bersifat komprehensif, mewakili pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapat dari pertama sekolah hingga terakhir. Maka untuk mempermudah para siswa, Universitas Mulia berinisiatif untuk mencoba membantu melakukan pengajaran ke SMK, sesuai dengan bidang yang dimiliki Universitas Mulia.

“Jadi dengan mampu menyelesaikan UKK dengan baik sebenarnya sebagai cermin seberapa besar kemampuan mereka telah mampu menyerap pembelajaran di sekolah. Sehingga disini fokus kami yakni ingin mencoba mendampingi mereka bagaimana nantinya mereka bisa menyelesaikan soal-soal UKK dengan baik,”  kata Yusuf Wibisono.

Dijelaskan, akan ada enam bidang yang akan dibuat video tutorialnya sesuai dengan bidang yang ada di Universitas Mulia, yakni Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak, Multimedia, Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan Farmasi. “Jadi kita sesuaikan dengan bidang keilmuan yang ada di Universitas Mulia. Dengan melibatkan tiga fakultas yakni Fikom, FEB dan FHK,” jelasnya.

Pelaksanaan pembuatan vidio tutorial ini katanya, akan mulai dilakukan pada Senin, 8 Februari, dimana akan melibatkan beberapa siswa yang telah dipilih. “Polanya kita akan melakukan perekaman, Senin nanti akan ada siswa yang ke kampus dengan jumlah terbatas untuk mengikuti perekaman yang akan di pusatkan di laboratorium kita. Kemudian, ketika dosen membantu mengajar mereka, akan disiapkan untuk menjadi video tutorial. Jadi video tutorialnya tidak hanya fokus ke materi seperti webinar, tetapi suasana pembelajaran, diskusi dan lainnya bisa berjalan. Sehingga siswa yang tidak bisa hadir atau siswa yang menonton video tutorial itu tetap terbawa suasana pembelajaran yang sama. Jadi tidak sekedar materinya saja,” ujarnya.

Yusuf Wibisono menyebut, program ini akan berlanjut, dimana bukan hanya melibatkan internal di Yayasan Airlangga tetapi diluar yayasan. “Untuk tahap pertama ini akan kita lakukan dulu khusus untuk sekolah di internal Yayasan Airlangga, kemudian berikutnya kita akan sasar sekolah lain yang memang ada bidang studi yang sama,” sebutnya.

Tentunya, tambahnya, proses perekaman video tutorial ini akan tetap menerapkan protokol kesehatan dan diketahui oleh orang tua siswa. “Jadi siswa yang terpilih mungkin tiap satu laboratorium akan diisi 10 orang, dan pihak SMK yang memilih. Tentu dengan tetap menerapkan prosedur protokol kesehatan yang ketat, dan dengan sepengetahuan orang tua,” tambahnya.

Pihaknya, katanya, sudah membagi dosen mana saja yang akan mendampingi tiap jurusan, dan para dosen sudah berkoordinasi dengan guru bidang terkait. “Kita targetkan setelah semua video tuorial dibuat, akan kita langsung lakukan di sekolah lain. Akan kita lakukan komunikasi kemudian dilakukan pendampingan dan salah satu materinya adalah video tutorial yang kita rekam dari pelatihan ini,” lanjutnya.

Intinya lanjut Yusuf Wibisono, pihaknya ingin membantu para siswa, bahwa disaat pandemi ini walau membuat kita terbatas melakukan sesuatu, tetapi juga bisa menjadi pemicu kita untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya kurang kencang kita lakukan. “Sebagai contoh, sebelumnya pengajaran online itu baru menjadi optional belum serius dilakukan, tetapi saat pandemi justru riset, produk dan praktek pengajaran online itu menjadi kencang sekali, sehingga teknologi itu semakin dikuasai oleh lapisan masyarakat. demikian juga dibidang lain, kita bisa fokus, kalau tidak bisa dilakukan fisik, tetapi peluang untuk melakukan sharing ilmu kepada siswa ini berpeluang lebih luas lagi atau jangkauannya lebih luas lagi dengan cara online,” pungkasnya. (mra)

Ibu Nariza sebagai moderator webinar dan Bapak Bambang sebagai narasumber Webinar UI UX. Sumber : tangkapan layar

UM – PSDKU Kampus Samarinda kembali menggelar webinar sekaligus sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Mulia, Jumat (5/2). Berbeda dari sebelumnya, webinar kali ini diikuti siswa Kelas XII SMK 5 Samarinda.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani menjelaskan, kegiatan ini diinisiasi oleh dua program studi di Kampus Samarinda yakni Program Studi S1 Sistem Informasi dan D3 Manajemen Informatika.

“Ini merupakan program ke dua yang kita gelar di tahun ini, dimana yang pertama dilakukan pada Januari lalu. Dilakukan menggunakan dua metode yakni video conference dan streaming youtube,” jelas Yani.

Ia mengatakan, sebelumnya kegiatan pertama diikuti oleh beberapa kalangan yakni mengundang siswa, mahasiswa dan masyarakat umum. Sementara dalam program kedua hanya di fokuskan pada satu sekolah. “Rencananya kedepan kita akan kembali menggabungkan lagi dengan kalangan umum dan beberapa sekolah lainnya,” kata Yani.

Yani menyebut, kegiatan ini pun rencananya akan digelar setiap bulannya dan akan dilaksanakan selama dua kali. “Akan kita buat berseri, bisa sebulan dua kali atau lebih, dengan mengangkat tema khusus dari dua prodi kampus Samarinda. Untuk materinya kami mengajak dosen memberikan wawasan ke peserta, mulai dari pengantar IT bagi siswa kelas XII SMK dan SMA di Samarinda dan materi lainya,” sebutnya.

Terkait webinar kedua ini kata Yani, pihaknya menghadirkan narasumber seorang pengiat multimedia, yakni Bapak Muhammad Bambang. Dalam paparanya, Bambang mengajarkan teknik dalam membuat user interface dengan melihat kaidah-kaidah akademisi yang berkaitan dengan alur membuat user interface dan user experience.

“Beliau juga memberikan contoh bagaimana dalam merancang user interface yang baik dengan metode beberapa metode termasuk menjelaskan tool apa saja yang bisa digunakan oleh pelajar untuk membuat user interface. Dari paparan itu pun, terlihat para siswa sangat antusias, respon mereka sangat baik dengan adanya beberapa pertanyaan. Ada yang bertanya, apakah dalam membuat user interface ini harus memiliki basic multimedia hingga pertanyaan lainnya,” ujarnya.  

Diakhir webinar tersebut, tambahnya, pihaknya tak lupa menyampaikan program penerimaan mahasiswa baru khususnya di Samarinda.

“Kami berusaha akan meggelar kegiatan ini lebih sering, mungkin saja bisa seminggu dua kali, kami juga sudah menjadwalkan. Dari Februari bahkan hingga Juli,” tambahnya.

Selain bertujuan untuk memberikan wawasan IT kepada masyarakat khususnya siswa-siswa SMK atau SMA yang akan melanjutkan ke Pendidikan Tinggi, Yani melanjutkan, pihanya berharap melalui kegiatan ini dapat memperkenalkan kampus PSDKU Samarinda kepada masyarakat. “Selain itu dengan adanya program ini untuk para dosen sebagai wadah dosen untuk melakukan pengabdian masyarakat, yang lanjutanya bisa ada penelitian dengan beberapa sekolah yang akan kita lakukan kerjasamanya,” pungkasnya. (mra)

Penandatanganan kerja sama oleh Lurah Karang Rejo, Bapak Lukman dengan Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Bapak Vidy, S,S.M.Si.

UM– Setelah sebelumnya sukses melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat di Kelurahan Karang Rejo, kini Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Hukum Universitas Mulia resmi menjalin kerjasama dengan Kelurahan Karang Rejo, Balikpapan Tengah, Jumat (5/2).

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan langsung oleh Lurah Karang Rejo, Bapak Lukman dengan Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Bapak Vidy, S,S.M.Si.

Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Ibu Okta Nofia Sari S.H.,M.H menuturkan, kerjasama tersebut dilakukan sebagai wujud Tridharma perguruan tinggi antara Prodi S1 Ilmu Hukum dibawah naungan Fakultas Humaniora dan Kesehatan dengan Kelurahan Karang Rejo Kota Balikpapan.

“Jadi kerjasama ini meliputi pendidikan, pengabdian dan penelitian yang disepakati selama tiga tahun,” katanya.

Dimana sebut Okta, untuk bidang pendidikan pihaknya memberikan kesempatan kepada warga Kelurahan Karang Rejo yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. “Kami membuka informasi bagaimana kuliah di Prodi Hukum itu. Dimana saat  sudah masuk masa pendaftaran mahasiswa baru. Jadi bila ada warga disana yang ingin kuliah atau yang ingin tau bagaimana prodi Ilmu Hukum kita undang untuk melihat suasana perkuliahan itu seperti apa di UM,” ujarnya.

Sementara untuk penelitian katanya, lingkupnya akan dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. “Jadi apabila ingin melakukan penelitian di lingkungan karang rejo. Apabila disana ada permasalahan hukum kita bisa langsung melakukan penelitian. Dan untuk Pengabdian kita akan tetap melakukan pendampingan terhadap warga Kelurahan Karang Rejo. Dimana rencana kedepannya kita akan mebuka pos bantuan hukum untuk prodi Ilmu Hukum di Lingkungan ini,” terangnya.

Okta menjelaskan, program ini adalah program baru dimana pihaknya dituntut untuk melakukann kerjasama baik dengan instansi, pemerintahan maupun swasta, untuk mempermudah tercapainya target pengabdian dan penelitian.

“Bila untuk lingkungan pemerintahan ini merupakan yang baru dengan Kelurahan Karang Rejo. Tetapi untuk instansi lainnya kami sebelumnya sudah melakukan MoU dengan Pengadilan Negeri Milter, Badan Narkotika Nasional kota Balikpapan dan Kantor Hukum Ashari Damayanti untuk advokasi. Kedepan akan ada rencana pengembangan kerjasama lagi, sesuai dengan kebutuhan kampus merdeka,” jelasnya.

Pihaknya, tambah Okta, akan terus melakukan kerjasama dengan beberapa instansi lainnya. “Untuk kerjasama dengan Kelurahan Karang Rejo ini mulai berjalan, dimana sebelumya kami mengawali dengan melakukan pendampingan disini, pendampingan terhadap UMKM. Sementara sembari menunggu mahasiswa sedang menjalankan mata kuliahnya baru kami akan terjunkan untuk melakukan pengabdian masyarakat, penelitian maupun pendidikannya. Dan rencananya akan dilanjutkan pula pendampingan hukum terhadap kejahatan,” tambahnya.

Dirinya pun berharap melalui kerjasama ini, Harapannya semoga Prodi S1 Ilmu Hukum Universitas Mulia dapat semakin dikenal luas masyarkat dan dapat mencetak generasi muda yang mampu bersaing di masyarakat. (mra)

Penyerahan Dana Bansos

Penyerahan Dana Bansos

Penyerahan Dana Bansos

Penyerahan Dana Bansos

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Universitas Mulia yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Peduli Sesama (KOMALISA) serahkan Hasil Penggalangan Dana Kalsel dan Sulbar kepada Rektor Universitas Mulia, Kamis (04/02).

Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika (HIMATIKA) Muhammad As’ad Durrofiqi, serahkan langsung dana yang telah terkumpul selama kurang lebih dua minggu ini kepada Rektor Universitas Mulia Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. selepas apel pagi di Lapangan Universitas Mulia dan disaksikan langsung oleh para Dosen dan Karyawan Universitas Mulia serta beberapa perwakilan dari Pengurus HIMA Universitas Mulia.

Penggalangan dana yang dilaksanakan mulai tanggal 15 hingga 31 Januari 2021 ini merupakan inisiatif dari para seluruh Pengurus Himpunan Mahasiswa Universitas Mulia, dari rasa kepeduliannya karena belum ada tindakan nyata dari Mahasiswa UM untuk penggalangan dana bencana.

“Kami merasa saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam wajib kita tolong dan support bantuan khusus yang terkena bencana di sekitaran bulan Januari seperti Kalsel dan Sulbar, dari situ kami mengajak masyarakat, saudara, teman, keluarga beserta mahasiswa UM terlibat open donasi ini,” tutur Fiqi

Tidak hanya dari HIMA, beberapa relawan yang aktif beserta perwakilan UKM Musik turut terlibat dalam aksi penggalangan dana yang dilaksanakan di sekitaran lampu merah BB, BDS dan beberapa angkringan dan coffee shop ini.

Sumber dana yang terkumpul berupa uang yang berasal dari seluruh elemen masyarakat, para pengguna jalan, kerabat, tetangga dekat, mahasiswa, para keluarga dan juga berasal dari hasil penjualan baju dalam kondisi baru, serta hasil dari acara live music UKM Musik.

Nantinya, dana yang telah terkumpul sebanyak Rp 11.284.700 akan diserahkan ke PMI Kota Balikpapan yang merupakan Satgas Posko Penerimaan Donasi Kota Balikpapan.

Bangga atas Kepedulian Himpunan Mahasiswa Universitas Mulia terhadap sesama dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah menyalurkan bantuannya

UM – Himpunan Mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Humaniora dan Kesehatan Universitas Mulia menggelar lomba Video, Poster, dan Logo untuk seluruh mahasiswa maupun pelajar di seluruh Indonesia. Pemenang akan mendapatkan penghargaan berupa sertifikat elektronik, uang pembinaan dan voucher pendidikan. Pendaftaran sudah dibuka sejak tanggal 1 Februari 2021 sampai dengan 25 Februari 2021.

Ketua Program Studi Farmasi Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm., M.Si., Apt. mengatakan bahwa maksud digelarnya lomba ini adalah untuk memberikan wadah bagi mahasiswa maupun pelajar dalam menyalurkan gagasan dan kreativitas di tengah banjir informasi dan pandemik Covid-19 saat ini.

“Mahasiswa ataupun pelajar yang saat ini lebih banyak belajar daring dan lebih banyak tinggal di rumah. Dengan mengikuti lomba ini setidaknya punya sarana untuk menyalurkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengolah suatu materi informasi yang mereka dapat, terutama di bidang kesehatan,” tutur Bu Citta.

Menurutnya, dengan mengolah informasi yang mereka dapat tersebut menjadi lebih informatif, lebih komunikatif, dan memiliki nilai edukasi, baik dalam bentuk poster, video, maupun logo yang menarik diharap ikut andil dan mampu memberikan dampak yang positif bagi masyarakat saat ini.

Ketua Program Studi Farmasi Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm., M.Si., Apt. saat membimbing mahasiswanya. Foto: Media Kreatif

Ketua Program Studi Farmasi Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm., M.Si., Apt. saat membimbing mahasiswanya. Foto: Media Kreatif

“Contohnya seperti Vaksin Covid-19, misalnya, bagaimana video yang mereka buat, poster atau logo mereka mampu memberikan pengaruh kepada masyarakat agar tidak takut atau benci terhadap vaksin,” tuturnya. Menurutnya, hal ini juga termasuk bagian dari upaya menekan kesenjangan informasi sehingga diharapkan turut serta menekan penyebaran virus Corona semakin meluas.

“Selain mengajak mahasiswa maupun pelajar mengedukasi masyarakat melalui poster video logo edukatif, lomba ini juga untuk memperkenalkan Program Studi Farmasi di Universitas Mulia. Ini penting sekali mengingat satu-satunya Program Studi Farmasi di Balikpapan, tentu saja ke depan bidang Farmasi sangat dibutuhkan masyarakat, lebih luas lagi di Kalimantan Timur,” tuturnya.

Lomba yang diberi nama Kompetisi PHARMACY FUNTASTIC EVENT 1.0 (PFE 1.0) ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan guna merangsang kualitas mahasiswa dan pelajar sebagai generasi penerus bangsa dalam mengenali lebih jauh tentang dunia kesehatan khususnya farmasi.

Tema Kompetisi PFE 1.0 adalah “LIFE WITH COVID-19” dengan sub tema untuk lomba poster Pharmaceutical Care for Symptoms of Covid-19, lomba video Gerakan Masyarakat Sehat Kelola Imunitas Tubuh, dan lomba desain logo Farmasi.

Adapun tanggal penting yang harus diperhatikan calon peserta antara lain sebagai berikut.

  • Pendaftaran : 1-25 Februari 2021
  • Pengumpulan Karya : 1-25 Februari 2021
  • Penjurian : 26 Februari – 6 Maret 2021
  • Pengumuman Pemenang : 8 Maret 2021

Lebih lanjut tentang informasi ini dapat diikuti dengan mengisi formulir pendaftaran dan Panduan Lomba atau Guidebook Kompetisi PHARMACY FUNTASTIC EVENT 1.0 (PFE 1.0) atau bisa langsung kontak narahubung Andrea Arum Sekar Thahira di nomor 0815-4922-3352, atau website Fakultas Humaniora dan Kesehatan https:// fhk.universitasmulia.ac.id, Akun Instagram : @hmf.muliauniversity