Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan pada Program Pengenalan KehidupanKampus bagi Mahasiswa Baru 2020 di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Foto: Tangkapan Layar

UM – Tahun ini dengan kondisi pandemik Covid-19, Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dilaksanakan secara daring menyesuaikan kondisi di masing-masing wilayah perguruan tinggi. Begitu pula di Universitas Mulia, PKKMB juga dilaksanakan secara daring yang dibuka pada hari ini, Kamis (3/9).

PKKMB merupakan wahana bagi pimpinan perguruan tinggi untuk memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta mempercepat adaptasi dengan lingkungan yang baru. Dengan PKKMB, diharapkan memberikan bekal untuk keberhasilan mahasiswa menempuh pendidikannya di perguruan tinggi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemik memberikan banyak hikmah pembelajaran. “Metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pembelajaran secara daring menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi,” tutur Nadiem.

Kondisi ini, lanjutnya, diharapkan dapat memicu kreativitas dan inovasi semua pihak di samping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru.

Menurut Mendikbud, menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. “Meneruskan pembelajaran dari Ki Hadjar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan belajar dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” tuturnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan pada Program Pengenalan KehidupanKampus bagi Mahasiswa Baru 2020 di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Foto: Tangkapan Layar

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan pada Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru 2020 di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Foto: Tangkapan Layar

Berikut isi lengkap sambutan Mendikbud Nadiem Makarim pada pelaksanaan PKKMB di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Para pimpinan perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang saya hormati,

Adik-adik mahasiswa yang saya cintai,

Viva Mahasiswa!

Syukur Alhamdulillah di kesempatan ini saya dapat menyapa Bapak Ibu dan adik-adik mahasiswa semua, meskipun secara daring,

Salam sehat dan bahagia,

Kita masih terus berjuang di tengah pandemic Covid-19, namun disisi lain pandemic banyak memberikan hikmah pembelajaran bagi kita.

Metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pembelajaran secara daring menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi.

Kondisi ini diharapkan dapat memicu kreativitas dan inovasi semua pihak disamping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru.

Adik-adikku mahasiswa baru se-Indonesia,

Menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi.

Meneruskan pembelajaran dari Ki Hadjar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan belajar dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Filosofi tersebut mendasari transformasi kebijakan Kemdikbud Merdeka Belajar, terutama Kampus Merdeka yang memerdekakan pendidikan untuk meningkatkan budaya pembelajaran dan inovasi, yang bisa memantik growth-mindset generasi penerus bangsa.

Perguruan tinggi didorong untuk lebih adaptif dalam melakukan transformasi kurikulum sesuai kebutuhan nasional dan kebutuhan global, serta disesuaikan dengan karakteristik yang lazim di Indonesia.

Di masa lalu mahasiswa tidak memiliki fleksibilitas di dalam belajar. Semua kegiatan belajar dimaknai secara rakitan, dengan satuan kredit semester, hingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa di luar kampus, di luar ruang kuliah, di luar lecture, tidak bisa diakui sebagai pembelajaran.

Saat ini SKS diartikan dalam jam kegiatan sehingga ada fleksibilitas bagi mahasiswa menuntut ilmu, baik secara tatap muka perkuliahan, maupun kegiatan lainnya seperti magang, mengajar di desa, dan lain sebagainya.

Berbagai kegiatan di luar kampus ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk memberikan solusi atas permasalahan riil yang dihadapi masyarakat.

Kampus merdeka mendorong kita sebagai pelajar sepanjang hayat, keharusan untuk terus belajar, menggali bakat dan minat, dan meningkatkan keunggulan kompetensi di era baru pendidikan, era Revolusi Industri 4.0.

Kreativitas dan inovasi bisa terpacu dengan gotong royong banyak pihak. Kompetensi dan kolaborasi dapat lebih diasah melalui berbagai macam program kampus merdeka.

Adik-adik mahasiswa yang saya banggakan,

Pendidikan adalah kunci solusi atas krisis pembelajaran dan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa. Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan, dan penggerak untuk menghasilkan berbagai solusi untuk bangsa.

Ubah paradigma belajar di perguruan tinggi menjadi kuliah untuk belajar. Belajar bagaimana bisa berkarya atau bekerja di berbagai bidang, bukan hanya sekadar kuliah untuk bekerja.

Mari sama-sama belajar dan terus haus belajar untuk menjadi manusia yang merdeka.

Selamat mengikuti Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru.

Selamat berkarya,

Salam Kampus Merdeka,

Terima kasih,

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

(SA/PSI)

 

Matrikulasi online kembali digelar Universitas Mulia. Dilaksanakan selama dua hari, matrikulasi online tahap kedua itu diikuti mahasiswa baru (maba) angkatan 2020/2021 gelombang II dan III, mulai Selasa (1/9/2020) hingga Rabu (2/9/2020).

Matrikulasi merupakan agenda tahunan Universitas Mulia untuk menyambut Mahasiswa Baru. Walau biasanya dilakukan secara langsung dengan bertatap muka, namun, kali ini dilakukan secara online sebagai alternatif dampak Covid-19.

Meski dilakukan secara online, hal ini tidak menghambat proses penyampaian materi dan pengenalan program dari masing-masing fakultas kepada mahasiswa baru.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulia, Bapak Yusuf Wibisono,SE.,M.TI mengatakan, sama seperti Matrikulasi tahap pertama, Matrikulasi tahap dua ini dilakukan per fakultas yang diawali Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di hari pertama, kemudian hari kedua dilakukan oleh Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) serta Fakultas Ilmu Komputer (Fikom).

Dikatakannya, Matrikulasi tersebut diberikan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena dilakukan secara online dan di support oleh Universitas Mulia TV (UM TV). “Matrikulasi diisi oleh para dosen dan diikuti seluruh calon mahasiswa baru gelombang kedua dan ketiga. Penyampaian materinya dipusatkan di studio UM TV,” kata Bapak Wibisono.

Bapak Wibisono menjelaskan, tujuan digelarnya Matrikulasi untuk memberi bekal dan memastikan bahwa seluruh mahasiswa baru telah memiliki pemahaman yang mendekati sama dengan fakultas yang mereka pilih. “Karena kita ingin, agar nantinya tidak ada mahasiswa baru yang kaget dengan mata kuliah yang sudah kita hadirkan,” terangnya.

Dia melanjutkan, dalam Matrikulasi ini pihaknya memiliki dua target, selain fokus membekali mahasiswa tentang materi mata kuliahnya, juga karena masih di tengah pandemik Covid-19, maka UM ingin membiasakan mahasiswa baru untuk bisa mengikuti proses kuliah online. “Karena walau penerapan new normal namun kita belum tahu kapan kondisi akan kembali normal sepenuhnya, bahkan hingga semester depan.  Sementara UM sendiri telah memiliki rencana, bahwa 49 persen perkuliahan boleh dilakukan secara online. Jadi melalui Matrikulasi ini selain pembekalan materi kuliah, mereka juga sekaligus dapat membiasakan diri untuk kuliah online,” bebernya.

Dilain pihak Pjs Dekan FEB Bapak Ivan Armawan S.E.M.M mengatakan, untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis dilakukan selama dua hari dengan empat materi. Dimana hari pertama dibahas mengenai penggenalan jurnal ilmiah. “Jurnal ilmiah ini menjadi sesuatu yang penting, karena saat memasuki perkuliahan, tidak akan lepas dari jurnal ilmiah, untuk menjadi rujukan dan referensi bagi mahasiswa. Materi kedua yang diberikan tentang aplikasi yang ada di Google atau Google App,” katanya.

Ia menuturkan, pengenalan Google App ini dilakukan karena saat ini sistem pembelajaran yang digunakan adalah melalui daring. “Jadi untuk beberapa mahasiswa, walau beberapa sudah ada yang mengerti dan memahami, tapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa yang belum mengenal. Untuk itu, kami mencoba untuk memikirkan secara menyeluruh terkait proses daring ini. Sehingga kita pikirkan bahwa Google Aplikasi ini jauh lebih mudah dari yang lainnya. Bisa terintegrasi mulai dari google classroom, hingga ke google meet,” terangnya.

Kemudian di hari kedua, lanjut Bapak Ivan berikan materi yang berfokus pada persiapan kuliah di FEB, dimulai dari materi dasar-dasar ekonomi dan bisnis, yakni pengantar management dan pengantar akuntansi. “Ini tujuannya agar bagaimana mahasiswa baru dengan latarbelakang berbedanpaham tentang sistem di kampus. Dan kegiatan ini diikuti seluruh mahasiwa baru dan diwajibkan untuk mengikuti secara keseluruhan, walaupun ada beberapa yang backgroudnya akuntansi atau basicnya sudah sesuai dengan yang mereka ambil. Namun ada beberapa maba yang memang baru dan belum paham dengan program studi yang mereka ambil saat ini,” pungkasnya. (mra)

Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH saat memimpin apel pagi dengan selalu mengenakan masker. Foto: Biro Media Kreatif

UM – Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemulihan dampak pandemi di Kota Balikpapan perlu adanya harmonisasi dan kewaspadaan masyarakat di berbagai bidang. Salah satunya adalah menerapkan secara ketat protokol kesehatan, seperti kewajiban mengenakan masker di lingkungan Universitas Mulia, beserta sanksinya jika dilanggar.

Menyusul Peraturan Wali Kota Balikpapan nomor 23 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 tanggal 24 Agustus 2020 yang lalu, Rektor Universitas Mulia menerbitkan Surat Edaran yang senada dengan Perwali tersebut untuk diterapkan di lingkungan Universitas Mulia.

“Sebenarnya kita mendukung Pemerintah Kota, termasuk di semua tempat, untuk menjadi kebiasaan, maka di tempat kita itu juga harus support supaya kalau kita di luar (mengenakan masker), tapi di dalam (kampus) juga harus mengenakan masker,” ungkap Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH, Selasa (1/9).

Menurutnya, di semua tempat atau institusi saat ini melakukan hal yang sama menerapkan protokol kesehatan secara ketat, yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengenakan masker. “Kita selama ini abai, jika dibiarkan maka lama-lama makin abai, kita tentu tidak berharap demikian,” tutur Pak Agung.

Untuk itulah, untuk memperkuat disiplin menerapkan protokol kesehatan dibutuhkan kerja sama dan komitmen yang kuat seluruh sivitas akademika maupun tamu yang hadir di lingkungan kampus.

Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH saat memimpin apel pagi dengan selalu mengenakan masker. Foto: Biro Media Kreatif

Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH saat memimpin apel pagi dengan selalu mengenakan masker. Foto: Biro Media Kreatif

Surat Edaran bernomor 188/Int-UM/Rektor/VIII/2020 tentang Kewajiban menggunakan Masker di Lingkungan Universitas Mulia dan Penetapan Denda bagi Pelanggaran Tidak Mengenakan Masker ini ditandatangani langsung oleh Rektor tanggal 29 Agustus 2020.

Surat Edaran tersebut cukup singkat, berisi ketentuan menggunakan masker yang harus menutup hidung dan mulut pada saat berbicara dengan orang lain. Masker juga harus selalu dikenakan siapa saja saat beraktivitas di kampus.

Sebaliknya, apabila ditemukan tidak mengenakan masker dengan baik dan benar, maka bagi karyawan ataupun dosen akan didenda sebesar 15 ribu dan wajib mengganti masker 1 buah. Sedangkan bagi petugas keamanan yang tidak mengenakan masker akan didenda lebih besar, yakni sebesar 25 ribu dan wajib mengganti 1 buah masker.

Untuk tamu atau mahasiswa yang tidak mengenakan masker akan diarahkan membeli masker di area kampus. Dan bagi siswa-siswi sekolah di lingkungan Yayasan Airlangga yang datang di kampus Universitas Mulia dan kedapatan tidak mengenakan masker, maka akan disampaikan dan ditangani oleh kepala sekolah masing-masing.

“Untuk itu, dalam waktu dekat akan dipasang spanduk di sudut kampus yang terlihat banyak orang, berisi pesan wajib mengenakan masker agar sama-sama mematuhi protokol kesehatan demi kesehatan dan kenyamanan kita bersama,” tutup Pak Agung. (SA/PSI)

 

 

Dampak pandemi Covid-19 hingga kini masih perlu diwaspadai, meski pemerintah mulai menetapkan kebijakan new normal. Pembatasan sosial dan kegiatan yang melibatkan orang banyak saat ini harus dihindari, termasuk kegiatan penyuluhan.

Walau penuh dengan keterbatasan, pemberian informasi khususnya dibidang kesehatan semestinya tetap harus dilakukan, terlebih disaat penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, penyuluhan dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka, misalnya melalui diskusi online ataupun kreatifitas di media sosial.

Ini adalah jenis eksperimen digital kreatif yang sangat dibutuhkan saat ini. Dan eksperimen ini datang pada saat dibutuhkan lebih dari apa pun sebelumnya. Dengan adanya larangan berkumpul, tentu memicu terciptanya lebih banyak ruang virtual yang dapat menopang dahaga ilmu dan kebutuhan bersosialisasi.

Melalui program studi (Prodi) S1 Farmasi, eksperimen penyuluhan itu pun dibahas dalam webinar. Dengan mengusung tema “Kreatifitas Komunikasi Penyuluhan pada Masa new Normal” menghadirkan para ahli dibidang kesehatan, Rabu (26/8).

Mereka adalah Agent of change GeMa CerMat Balikpapan Bapak Apt. Rida Saputra, S.Farm serta Ketua PD PAFI Kaltim Bapak H.M. Faisal, S.Sos., M.Si. Dipandu oleh moderator Ibu Wury Damayanti, S.Farm., M.Farm yang juga sebagai dosen Farmasi Universitas Mulia.

Kepala Prodi S1 Farmasi Ibu Apt. Warrantia Citta, S.Farm., M.Cs. menjelaskan, dipilihnya tema webinar tersebut karena komunikasi penyuluhan atau promosi kesehatan (promkes) merupakan bagian yang paling krusial saat ini, terlebih disaat masih dalam pandemi Covid-19. “Apalagi kesehatan saat ini begitu sangat amat penting diperhatikan masyarakat. Maka terkait informasi memilih, mendapatkan, menggunakan hingga menyimpan obat perlu diperhatikan masyarakat,” jelasnya.

Dia menyebut, di tengah keterbatasan, sebagai pihak yang berkecimpung dibidang ini, perlu adanya pengembangan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Agar walau tanpa bertatap muka, komunikasi atau penyuluhan itu tetap bisa dilakukan. Yakni dengan menciptakan kreatifitas dalam komunikasi penyuluhan.

“Dengan webinar  ini, kita mencoba untuk mempersiapkan penyuluhan promkes yang lebih menarik. Karena dengan didukung perkembangan teknologi, maka materi penyuluhan harus lebih menarik, mudah diingat khususnya saat pertemuan yang bisa dilakukan melalui media sosial,” terangnya.

Walau saat ini, prodi Farmasi UM, kata dia belum melakukan penyuluhan, tetapi dari webinar ini, pihaknya sudah mendapatkan gambaran pengembangan kedepan. “Karena kami juga memiliki rencana untuk membuat hasil diskusi ini menjadi materi dalam mata kuliah. Sebagai tantangan untuk mahasiswa, bagaimana mereka nantinya dapat menciptakan promkes yang menarik, walau dengan konten yang terbatas namun pesan tetap tersampaikan dengan baik,” ujarnya.

Namun, untuk menciptakan sebuah komunikasi penyuluhan yang menarik, sebut Citta dibutuhkan keterampilan dan pelatihan yang cukup. “Karena cara menuangkan apa yang biasa kami komunikasikan secara verbal menjadi bentuk konten menarik baik untuk di media sosial atau lainnya dibutuhkan keterampilan khusus. Maka saat ini, dengan adanya webinar ini, langkah lanjutan yang akan kami lakukan adalah pendalaman kurikulum yang mengedepankan komunikasi yang lebih tajam terlebih dahulu. Kita kembangkan dulu untuk masuk dalam kurikulum, serta rancangan studi. Bisa juga nantinya saat tugas akhir kami lakukan kolaborasi dengan Teknik Informatika,” katanya.

Citta melanjutkan, masukan-masukan yang diberikan oleh para narasumber dapat menjadi acuan untuk pengembangan kedepan. “Seperti yang disampaikan bapak Faisal menjadi PR bagi kita untuk membuat sebuah promosi kesehatan yang lebih menarik sehingga dapat lebih dikenal. Dalam artian gampang diingat, mudah dipahami dengan waktu yang singkat. Dengan isi yang padat dan jelas namun mampu dipahami. Dan ini memerlukan teknik mendalam,” bebernya.

Dirinya pun menegaskan, walau ini menjadi materi pertama yang dibahas dalam prodi Farmasi UM, dan masih banyak materi lanjutan yang harus dibahas, namun pihaknya berusaha untuk mengembangkan kreatifitas dan bersaing dengan kemajuan teknologi. “Dengan memanfaatkan teknologi, peralihan teknik komunikasi di saat pandemi, bagaimana yang biasanya kita tatap muka atau langsung mulut ke mulut, hanya bisa melalui sosial media dan itu harus lebih efektif dibandingkan saat penyuluhan tatap muka,” pungkasnya. (mra)

Meski masih di tengah pandemi Covid-19 persiapan menjelang tahun ajaran baru 2020/2021 terus dilakukan Universitas Mulia. Walau dipastikan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) akan digelar secara daring, namun tahapan pembagian atribut kampus untuk para calon mahasiwa baru (camaba) tetap dilakukan.

Dengan tetap menerapkan standar protokol kesehatan, sejak 24 hingga 27 Agustus 2020, panitia PKKMB telah membagikan atribut untuk para camaba.

Bapak Drs Suprijadi.M.Pd menjelaskan, official cup (OC) atau atribut yang dibagikan kepada calon mahasiswa baru antara lain jas almamater, topi, kaus dan tas punggung dengan ciri khas Universitas Mulia. “Atribut ini diberikan terlebih dulu sebelum masa PKKMB yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 3 hingga 5 September mendatang,” jelasnya.

Dia menyebut, penyerahan OC yang dilaksanakan selama 4 hari, dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dimulai dari saat camaba memasuki kampus, dengan pengecekan suhu tubuhnya, kemudian mencuci tangan, hingga jaga jarak. “Seluruh camaba tak lupa menggunakan masker. Bahkan untuk menghindari kontak langsung, saat pengisian daftar hadir mereka juga harus menggunakan pulpen yang dibawa masing-masing dari rumah. Hingga saat pembagian atribut selesai mereka diminta untuk lagsung pulang,” katanya.

Pembagian atribut pun dalam sehari dibagi menjadi empat sesi. “Persesi diikuti 25 camaba. Jadi dari pagi hingga siang hari. Ini dilakukan agar tidak terjadi perkumpulan saat penyerahan OC,” terangnya.

Terkait PKKMB di masa pandemi ini, kata Bapak Suprijadi akan digelar secara daring. “PKKMB yang bisanya digelar offline karena pengenalan kampus harus dilakukan dengan berada di kampus, namun karena situasi saat ini masih dalam pandemi, maka akan digelar secara daring dan diisi dengan berbagai materi,” tambahnya.

Materi yang diberikan, lanjutnya, meliputi, kebijakan merdeka belajar atau kampus merdeka yang akan disampaikan oleh Bapak Agung Sakti Pribadi, SH.,MH selaku Rektor Universitas Mulia. Kemudian ada materi pengenalan sistem pendidikan tinggi di Indonesia yang disampaikan oleh Bapak Wisnu Hera Pamungkas S.TP.,M.Eng. “Ada pula Pembinaan Kesadaran kehidupan berbangsa, bernegara dan pembinaan kesadaran bela Negara yang disampaikan oleh saya sendiri. Juga materi Perguruan Tinggi di era revolusi 4.0 dan kehidupan baru pasca Pandemi (new normal) oleh bapak Yusuf Wibisono,SE.,M.TI,” katanya.

Selain itu ada juga materi Smart Integrated Akademic System yang akan disampaikan oleh Bapak Subur Anugerah,ST.,M,Eng. Materi Program Kegiatan akademik dan layanan akademik Mahasiswa oleh Yeyen Dwi Atma, S.Kom, dan Peran fungsi STDC dan Unit Kegiatan Mahasiswa oleh Bapak Mundzir.S.Kom.MT hingga materi Sosialisasi Implementasi MKDU oleh bapak Ivan Armawan,SE.,M.M. “Intinya semua materi akan disampaikan selama tiga hari, dan diikuti oleh seluruh camaba baik dari gelombang satu hingga tiga dari 11 program studi,” pungkasnya. (mra)

Dibahas di Webinar, Jadi Hasil Karya Tugas Akhir Terbaik

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada pertumbuhan industri e-commerce yang cukup signifikan. Kebijakan pembatasan sosial dari pemerintah dan rasa khawatir masyarakat terhadap risiko tertular virus Corona membuat transaksi secara online menjadi lebih banyak dipilih masyarakat saat ini.

Sementara itu dalam bisnis e-commerce, Payment Gateway memiliki peran yang sangat vital. Sebab dengan adanya payment gateway, pelaku bisnis dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen dalam hal kenyamanan dan keamanan berbelanja online.

Menyikapi hal itu, Fakultas Ilmu Komputer melalui Program Studi D3 Sistem Informasi menggelar Webinar Implementasi Gateway dan Perannya dalam bisnis e-commerce, Senin (24/8).

Menghadirkan tiga narasumber yakni Mahasiswa D3 Sistem Informasi Arif Fahmi Ridho, dan dua Dosen Pembimbing Ibu Wahyu Nur A., S.Kom.,M.Kom. dan Bapak Pramudya Prima Insan, M.Kom. Acara yang dimulai pukul 10.30 Wita itu dipandu moderator Ibu Novi Indrayani, S.Kom.,M.MT yang juga sebagai Kaprodi D3 Sistem Informasi.

Menggunakan konsep dua model komunikasi, para pembicara dan moderator menggunakan Google Meet, kemudian disiarkan secara live melalui Youtube Universitas Mulia. Para peserta yang merupakan mahasiswa, dosen dan masyarakat umum, bukan hanya berasal dari Balikpapan melainkan juga dari Kutai Kartanegara, Muara Jawa, Surabaya, Tangerang, Trenggalek serta Solo.

Ibu Novi Indrayani mengatakan sesungguhnya webinar ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pameran hasil karya tugas akhir mahasiswa D3 Sistem Informasi yang telah dilakukan pada 13 Agustus lalu. “Dari pameran itu, dari enam mahasiwa Sistem Informasi yang berhasil menciptakan kaya terbaiknya, Arif menjadi salah satu yang terbaik dan kami ajak untuk berbagi informasi dari hasil yang diciptakannya,” katanya.

Dipilihnya Arif, kata Novi, karena teknologi yang digunakan melebihi dari teknologi yang digunakan mahasiswa lainnya. “Jadi selama 10 tahun saya mengajar disini, Insyaallah dia mahasiswa pertama kita, khususnya D3 yang mengimplementasikan payment gateway,” ujarnya.

“Memang kemarin-kemarin banyak yang menciptakan e-commerce, tetapi baru kali ini yang sampai ke payment gateway. Maka sebagai bentuk apresiasi dan pembelajaran, maka kita gelar Webinar ini, agar mahasiswa dapat lebih mengetahui teknis dari payment gateway,” tambahnya.

Dia menyebut, diangkatnya materi e-commerce karena walau di tengah pandemi Covid-19, ekonomi di Indonesia tetap harus bangkit, dan e-commerce menjadi salah satu cara untuk tetap produktif di tengah pandemi dan pembatasan sosial.

Dalam pembahasan webinar tersebut, lanjut Novi ada tiga poin penting yang disampaikan. Pertama, terkait pembahasan secara khusus mengenai e-commerce dan model bisnisnya. Kemudian dibahas mengenai teori atau informasi terkait payment gateway itu sendiri. Dan selanjutnya pembahasan terkait teknik penerapan payment gateway yang dilakukan Arif dalam codingnya.

“Dalam penerapan payment gateway milik Arif, studi kasusnya dilakukan pada digital printing. Karena ternyata Arif sudah berkecimpung di usaha digital printing walaupun dalam skala rumahan. Walau kita lihat mungkin belum banyak, namun kedepannya e-commerce ini diharapkan dapat menampung seluruh digital printing yang ada di Balikpapan. Jadi bisa kolektif, bisa mengumpulkan dan kami sebagai konsumen tinggal mencari disitu. Dan ini bisa menjadi one stop information untuk digital printing,” terangnya.

Sementara itu, untuk mendukung hasil karya mahasiswa tersebut, pihaknya, sebut Novi, akan membantu dalam melakukan edukasi digital printing tersebut. “Bila sukses mungkin kita baru bisa lanjut produk lainnya. Sebab dalam penerapan e-commerce, edukasi penguna merupakan poin penting yang harus dilakukan. Karena ini sepeti mengubah kebiasaan seseorang untuk beralih dari transaksi offline ke transaksi online,” sebutnya.

Dan sudah dalam perencanaan, lanjut Novi, sebagai bentuk pengabdian ke beberapa wirausaha dibidang digital printing, pihaknya kedepan akan melakukan edukasi ke berbagai bisnis digital printing di Balikpapan. “Bila responnya positif maka akan kita gunakan sistem ini untuk menawarkan ke digital printing lainnya,” pungkasnya. (mra)

Mahasiswa Universitas Mulia akan kembali berkompetisi di tingkat Nasional. Kali ini, Sapti Wahyuni mahasiswi program studi Sistem Informasi Kampus Samarinda yang lolos dalam seleksi Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN-MIPA) 2020. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mulai dirintis pada tahun 2009.

Secara universal, Matematika dan IPA (MIPA) merupakan ilmu dasar yang penting dan perlu dikuasai oleh masyarakat. Pemerintah melakukan upaya pemberdayaan mahasiswa dalam penguasaan MIPA yang tujuan akhirnya untuk mendorong daya saing bangsa. Dalam hal ini, Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan KN-MIPA sebagai upaya mendorong peningkatan prestasi mahasiswa, kemampuan akademik, wawasan dan kecintaan mahasiswa terhadap bidang studi MIPA serta peningkatan kualitas perguruan tinggi.

Berbeda dari kompetisi sebelumnya, di tahun ini, proses seleksi KN-MIPA 2020 di tingkat wilayah dan Nasional diselenggarakan secara daring dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. Pelaksanaannya pun dilakukan dalam tiga tahap seleksi. Tahap I di  tingkat  perguruan  tinggi,  Tahap  II  tingkat  wilayah dilaksanakan di 15 LLDIKTI wilayah/regional secara serentak dan seleksi tingkat Nasional akan diikuti oleh maksimal 50 mahasiswa setiap bidangnya.

Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan Universitas Mulia Kampus Samarinda, bapak Dedy Mirwansyah, S.Kom., M.Si menjelaskan, dalam kompetisi ini Universitas Mulia sesungguhnya mengirimkan tiga perwakilan dalam tahap seleksi tingkat wilayah, namun yang lolos hanya satu mahasiswa dari Samarinda. “Untuk Universitas Mulia ini tahun pertama kami mengirimkan peserta. Tiga peserta, dua dari Balikpapan dan satu dari Samarinda,” katanya.

Dedy menyebut, terpilihnya salah satu mahasiswa Universitas Mulia ditingkat Nasional merupakan sebuah kebanggaan, sebab menjadi satu-satunya perwakilan dari Kaltim yang mewakili LLDIKTI wilayah XI Kalimantan. “Selain ketekunan Sapti yang fokos dalam seleksi ini, hasil ini juga tidak lepas dari peran serta bimbingan dosen,” ujarnya.

Dia mengatakan, sejak dilakukan tahap pendaftaran, pihaknya sudah melakukan pendampingan. Referensi pendukung telah dipersiapkan dan pendampingan dilakukan oleh dosen yang benar-benar paham tentang bidang ini. “Pendampingan dari proses seleksi memang kita lakukan, karena kami memang menargetkan lolos. Jadi dengan lolos ditahap Nasional ini tentu proses pendampingan akan kita semakin tingkatkan,” terangnya. (mra)

Mahasiswa Universitas Mulia berhasil menjadi penerima pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Tahun 2020 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Proposal dengan judul Aplikasi Vulnerability Assessment Sebagai Solusi Tata Kelola Pengamanan Informasi di SMKTI Airlangga Samarinda, yang dibuat oleh tim mahasiswa dari program studi Sistem Informasi Kampus Samarinda menjadi salah satu dari ratusan proposal yang lolos pendanaan program tersebut.

Diketahui Program Kreatifitas Mahasiswa merupakan program tahunan yang digelar oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Digelar dalam rangka memandu mahasiswa untuk menjadi  pribadi  yang  tahu aturan, taat  aturan, kreatif, inovatif, dan objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Ir. Riyayatsyah, M.P mengatakan, tim ini beranggotakan lima orang, yang terdiri dari Muhammad  Iswansi sebagai ketua tim, dengan anggota Thasa Amelia, Risky Fahriza, Gusti Muhammad Jafar, dan Paul Vincent Mendrova. “Sebelumnya mereka telah mengajukan proposal yang berisikan ide-ide baru yang inovatif,” katanya.

Dia menjelaskan, melalui PKM setiap perguruan tinggi memberikan peluang kepada mahasiswa untuk dapat berkreasi. “Ini seperti lomba yang digelar oleh Dikti. Proposal yang terpili berhak mendapatkan pendanaan untuk produk yang dibuatnya. Dan pemilihan itu atas dasar apakah produk yang mereka buat memiliki dampak atau efek yang besar bagi apa yang diteliti,” ujarnya.

Proses mendapatkan pendanaan itu, tambahnya, guna mengembangkan ide kreatif dan inovasi mahasiswa yang diwujudkan dalam program PKM tersebut. Mahasiswa harus mengirimkan proposal tentang ide kreatif dan inovasi sesuai dengan bidang yang diminati ke Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk diseleksi. “Setelah itu, jika mahasiswa mendapatkan pembiayaan, mahasiswa mengembangkan isi atau kegiatan yang telah direncanakan dalam proposal tersebut,” terangnya.

Ia menuturkan, ini menjadi kali kedua Universitas Mulia berpartisipasi. “Tahun 2018 kami kirim tapi belum terpilih. Dan dari sini kami pelajari mengapa tidak terpilih. Akhirnya disimpulkan bahwa kualitas dari proposal harus lebih baik dan benar, penulisan dan sebagainya, kemudian pemanfaatannya lebih diutamakan. Jadi produk yang dibuat bukan yang sudah umum. Produk harus lebih spesifik,” tuturnya.

Riyayatsyah pun berharap, dengan diraihnya pencapaian tersebut dapat semakin membuka peluang lebih untuk mahasiswa lain dalam meningkatkan ide kreatif dan inovasi yang dimiliki. (mra)

Pengibaran bendera Merah Putih dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

UM – Sivitas Akademika Universitas Mulia melaksanakan upacara peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI dengan hikmat dan sederhana mengikuti protokol kesehatan. Peringatan upacara digelar di halaman Kampus Cheng Hoo, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Senin (17/8) tepat pukul 8.00 Wita.

Bertindak sebagai Pembina Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH, pembacaan Naskah Proklamasi oleh Wakil Rektor I Yusuf Wibisono SE MTI, pembacaan Pembukaan UUD 45 oleh Drs Suprijadi MPd, serta komandan upacara Yutikno. Bertindak sebagai pasukan pengibar bendera Rahmat Saudi Al-Fathir, Annisa Yudya, dan Sahrun.

Dalam sambutannya, Rektor Agung Sakti Pribadi mengatakan bahwa atas berkat Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, Indonesia meraih Kemerdekaannya yang telah diperjuangkan para pahlawan selama ratusan tahun melawan penjajah.

“Atas jasa para pejuang yang telah mendahului, kita teladani tekad dan semangat para pahlawan dalam merebut kemerdekaan,” tutur Pak Agung.

Menurut Pak Agung, Hari Ulang Tahun ke-75 RI merupakan momentum yang tepat untuk merajut kebangsaan. “Pertama, tentang Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD ’45, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika. Kini keempat pilar tersebut mengalami degradasi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, ketika musibah wabah Covid-19 melanda Indonesia, pilar kebangsaan tersebut tidak mampu menjadi perekat kebersamaan dan kesatuan untuk menghadapi musibah tersebut.

Rektor Dr Agung Sakti Pribadi Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Rektor Dr Agung Sakti Pribadi Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Pengibaran bendera Merah Putih dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Pengibaran bendera Merah Putih dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Komandan upacara Yutikno dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Komandan upacara Yutikno dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Peserta upacara dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Peserta upacara dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

“Selama ini pilar-pilar kebangsaan hanya menjadi jargon. Kenyataannya nyaris semua sila Pancasila tidak makin kokoh. Terjadi saling klaim paling Pancasilais, namun praktiknya nihil,” tuturnya.

Ia mengkritisi kritik terhadap pemerintah yang dianggap melawan kebijakan yang haram hukumnya. “Masalah keadilan menjadi isu utama, dimana penegakan hukum lebih tajam ke bawah dan tumpul di atas,” terangnya.

Untuk itu, melalui upacara peringatan Kemerdekaan ini, Rektor mengajak masyarakat saling mengingatkan pentingnya kebangsaan. “Upacara HUT ke-75 RI ini adalah momentum yang tepat bagi rakyat Indonesia untuk saling mengingatkan, merajut, mengikat dan meneguhkan semangat kebangsaan agar bangsa Indonesia menjadi besar,” terangnya.

Upacara diikuti kurang lebih 100 orang peserta yang berasal dari sekolah dan lembaga pendidikan dalam naungan  Yayasan Airlangga, antara lain SMP Plus Airlangga, SMK Kesehatan Airlangga, SMK Airlangga Balikpapan, SMK Airlangga Samarinda, dan Universitas Mulia, baik dari kantor Balikpapan maupun kantor Samarinda.

Sementara itu, Kepala SMK Airlangga Saeful SPd, ketika ditanya media ini mengatakan bahwa ia berharap momentum Peringatan Detik-detik Proklamasi dapat dilakukan untuk tahun-tahun berikutnya. “Suasananya sangat khidmat karena walaupun kita dalam pembatasan sosial (akibat Covid-19), tapi dengan disiplin protokol kesehatan, kita mampu membuat moment yang sakral pengibaran bendera merah putih dan para petugas upacara sukses semua mengembang tugasnya dengan baik sehingga terasa khusyu,” tuturnya usai mengikuti kegiatan di Universitas Mulia.

“Kami dari Samarinda bertujuh, berangkat dari pukul 5.15 Wita sampai sini tadi pukul 7.15 Wita. Dua jam perjalanan lewat tol,” tutur Ir Riyayatsyah, Kepala Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda. Ia sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan sampai selesai. “Sore ini Insyaallah langsung ke Samarinda,” ungkapnya.

“Pesan saya, kebersamaan selalu dibina agar keakraban membuat UM tambah maju. Terus terang, peringatan  HUT RI ini sangat berani dan bersemangat mengingat ada edaran Gubernur semua pelaksanaan upacara dilakukan secara virtual, tentu ada alasan kuat pak Rektor untuk melakukan upacara tersebut secara tatap muka,” pungkas Pak Yayat. (SA/PSI)

 

 

Richki Hardy (paling kanan) ketika menjadi panitia dalam Seminastika 2019 yang lalu. Foto: Biro Media

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia tahun ini kembali membuka Pengusulan Proposal Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat period ke-2. Usulan dibuka tanggal 13 Agustus 2020 dan ditutup 12 September 2020.

“Kami sampaikan bahwa LP3M Universitas Mulia kembali membuka kesempatan kepada dosen tetap Universitas Mulia untuk dapat mengajukan usulan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pendanaan 2020 periode II,” tutur Kepala LP3M Richki Hardy ST MEng.

Ia mengatakan, usulan penerimaan proposal ini ditujukan untuk dosen-dosen yang ada di lingkungan Universitas Mulia, terutama dosen tetap dan atau dosen kontrak. “Akan mendapatkan dana internal Universitas Mulia tahun 2020 periode 2,” lanjutnya.

Richki Hardy (paling kanan) ketika menjadi panitia dalam Seminastika 2019 yang lalu. Foto: Biro Media

Richki Hardy (paling kanan) ketika menjadi panitia dalam Seminastika 2019 yang lalu. Foto: Biro Media

Adapun waktu pelaksanaan, para pengusul agar memperhatikan ketentuan sebagai berikut.

  • Penerimaan proposal : 13 Agustus 2020 – 12 September 2020
  • Proses Review : 14 -19 September 2020
  • Pengumuman penerimaan : 21 September 2020

Menurut Richki, semua usulan wajib mengikuti sistematika penulisan sesuai buku panduan penelitian dan pengabdian yang diterbitkan LP3M. “Sistematika usulan yang tidak mengikuti panduan tidak akan dipertimbangkan,” tuturnya. (SA/PSI)