Pelepasan balon sebagai simbol awal pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mendatang. Semakin tinggi Universitas Mulia, semakin memberikan yang terbaik untuk bangsa. Disaksikan para undangan dari perusahaan di Balikpapan, Sabtu (18/12). Foto: Nadya Media Kreatif

UM – Universitas Mulia menggelar syukuran Dies Natalis III di Aula Kampus Cheng Ho, Sabtu (18/12). Sebagian sivitas akademika ikut merayakan syukuran dengan hikmat mulai pembukaan, pembacaan doa, pelepasan balon, pesan Rektor, tausiah, potong tumpeng, hingga pembagian hadiah undian.

“Hari ini adalah hari yang berbahagia Universitas Mulia ulang tahun ke-3. Tapi jangan dibayangkan usia orang ya, karena ini usia awal Universitas Mulia yang berasal dari gabungan tiga perguruan tinggi, STIKOM Balikpapan 21 tahun, ASMI Airlangga 18 tahun, dan STMIK SPB Samarinda kurang lebih 8 tahun,” tutur Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengawali sambutan.

“Hari ini kita bersyukur, salah satunya adalah memperingati hari jadinya. Kalau saya ingat ini perjalanannya cukup panjang,” ungkapnya kepada seluruh hadirin. Tampak perwakilan sivitas Universitas Mulia dari PSDKU Samarinda.

Rektor mengucapkan terima kasih kepada panitia maupun undangan yang terbatas mengingat masih dalam suasana pandemi. Turut hadir DR. Sartono dari Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan. Tampak pula perwakilan Bank Mandiri, Bank Muamalat, BPD Syariah, maupun perusahaan yang lain.

Acara kemudian diikuti pelepasan balon sebagai simbol awal pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mendatang. “Semakin tinggi Universitas Mulia, semakin memberikan yang terbaik untuk bangsa. Mulia dan Jaya!” pekik Rektor.

Pelepasan balon sebagai simbol awal pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mendatang. Semakin tinggi Universitas Mulia, semakin memberikan yang terbaik untuk bangsa. Disaksikan para undangan dari perusahaan di Balikpapan, Sabtu (18/12). Foto: Nadya Media Kreatif

Pelepasan balon sebagai simbol awal pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mendatang. Semakin tinggi Universitas Mulia, semakin memberikan yang terbaik untuk bangsa. Disaksikan para undangan dan kolega dari perusahaan di Balikpapan, Sabtu (18/12). Foto: Nadya Media Kreatif

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memotong tumpeng syukuran Dies Natalis III Universitas Mulia, Sabtu (18/12). Foto: Nadya Media Kreatif

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memotong tumpeng syukuran Dies Natalis III Universitas Mulia, Sabtu (18/12). Foto: Nadya Media Kreatif

Pada kesempatan ini, Rektor mengatakan beberapa rencana ke depan pengembangan infrastruktur kampus terpadu di Jalan Raya Soekarno Hatta di Kilometer 6. “Sekarang ini sedang proses (pendirian),” ungkap Rektor.

Rektor mengatakan bahwa rencana pembangunan gedung baru akan mulai dikerjakan pada tahun 2022 sampai dengan 2025. “Kita akan fokus pada pembangunan di sana, tempatnya juga luas,” tuturnya.

Menurutnya, perkembangan ke depan cukup baik dengan meningkatnya jumlah mahasiswa dan kebutuhan layanan pendidikan. “Januari 2022 ini akan Kita bangun laboratorium khusus untuk Program Studi Farmasi,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor juga sangat memperhatikan kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur ke depan, baik pembangunan Universitas Mulia maupun Kota Balikpapan.

“Kebutuhan SDM ke depan sangat tinggi, pasti prioritas lulusan Universitas Mulia untuk bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain akan menjadi prioritas perhatian,” ungkap Rektor. Hal ini diungkapkan mengingat ke depan peradaban digital juga semakin kompleks.

“Kita ingin Universitas Mulia memberikan manfaat untuk Kota Balikpapan, apakah melalui mahasiswa ataupun lulusannya yang bagus, ataukah melalui pemikiran dan karya Kita yang bermanfaat dan diterima untuk mendukung dan memperbaiki pembangunan ke depan,” harap Rektor panjang lebar.

Meski demikian, Rektor mengakui bahwa di usianya yang ketiga ini, dalam perjalanan usahanya menjadi yang terbaik, ada beberapa hal belum tercapai. “Pasti Kita akan mencari yang terbaik dan tidak akan pernah berhenti untuk menjadi yang terbaik,” pungkas Rektor.

(SA/PSI)

 

Monitoring dan Evaluasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Internal Universitas Mulia DIPA 2021 dengan asesor Zaini, S.Pd., M.Pd. Wakil Ketua Bidang Akademik STITEK Bontang, Jumat (10/12). Foto: PSI

UM – Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggara (DIPA) tahun 2021, Rabu (8/12) dan Jumat (10/12). Monev diselenggarakan daring Zoom dengan narasumber Zaini, S.Pd., M.Pd. dari STITEK Bontang.

Monev Pengabdian Masyarakat diikuti 13 judul baik pengusul tunggal maupun kelompok. Sedangkan Penelitian diikuti 15 judul, baik penulis tunggal maupun kelompok. Monev berlangsung selama dua jam, mulai pukul 13.15 Wita sampai dengan pukul  16.15 Wita.

Usai menjalankan Monev, Zaini menilai dan memberikan masukan terkait apa yang telah dipaparkan masing-masing dosen. Ia mengatakan bahwa ketika melaksanakan pengabdian masyarakat maupun penelitian, dosen hendaknya juga melibatkan mahasiswa.

Pasalnya, keterlibatan mahasiswa memiliki dampak yang cukup baik bagi peningkatan akreditasi program studi maupun lembaga atau institusi.

“Untuk membantu akreditasi program studi maupun institusi adalah melibatkan mahasiswa dalam penelitian,” tutur Zaini, Wakil Ketua Bidang Akademik STITEK Bontang ini. Menurutnya, salah satu hal yang menyebabkan mahasiswa butuh waktu lama untuk menyelesaikan studi adalah kesulitan menyelesaikan tugas akhirnya.

“Siapa tahu nanti mahasiswa dilibatkan dalam penelitian dosen akan meningkatkan mahasiswa lulus tepat waktu maupun bisa mengurangi potensi drop-out,” ungkapnya. Hal ini membawa pengaruh bagi prodi saat melakukan akreditasi.

Monitoring dan Evaluasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Internal Universitas Mulia DIPA 2021 dengan asesor Zaini, S.Pd., M.Pd. Wakil Ketua Bidang Akademik STITEK Bontang, Jumat (10/12). Foto: PSI

Monitoring dan Evaluasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Internal Universitas Mulia DIPA 2021 dengan asesor Zaini, S.Pd., M.Pd. Wakil Ketua Bidang Akademik STITEK Bontang, Jumat (10/12). Foto: PSI

Selain itu, Zaini memberikan masukan bahwa dosen perlu juga memikirkan luaran yang berdampak besar, yakni terbit pada jurnal terakreditasi atau jurnal Internasional yang ter-indeks. Menurutnya, hal ini memiliki kontribusi yang cukup signifikan bagi perguruan tinggi maupun pada jabatan fungsional dosen tersebut.

Zaini memberikan perhatian pada jabatan fungsional agar mendorong agar dosen bersemangat untuk meningkatkan jabatan fungsional lektor kepala hingga guru besar. “Bapak Ibu, silakan untuk bersemangat mengajukan fungsionalnya,” tuturnya.

Ia mengatakan, berdasarkan pengalamannya ada salah satu dosen yang sudah 11 tahun masih memiliki jabatan fungsional Asisten Ahli 100. “Alhamdulillah, kami dorong sehingga bisa naik jabatan fungsional Lektor 300,” tuturnya.

Terkait dengan paparan Monev masing-masing dosen, Zaini melihat dari beberapa penelitian yang memiliki potensi menjadi ‘Brand’ keunggulan bagi Universitas Mulia. “Nah itu juga bisa mendorong calon mahasiswa untuk bergabung dengan Universitas Mulia,” ungkapnya.

Meski demikian, dirinya melihat penelitian dosen Universitas Mulia juga memiliki potensi menjadi penelitian multiyear. “Artinya, Bapak Ibu tidak perlu berpikir untuk mengembangkan penelitian yang lain, tapi fokus saja pada bagian-bagian itu dan dikembangkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala LP3M Richki Hardi, S.T., M.Eng. menyambut hangat masukan Zaini yang dinilainya cukup banyak. “Beberapa masukan sebenarnya ada yang sudah Kami terima, tapi ada yang belum Kami tahu juga. Alhamdulillah, terima kasih Pak Zaini, mudah-mudahan ke depan Kita bisa lebih baik lagi,” tutup Richki Hardi.

(SA/PSI)

Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

UM – Empat orang mahasiswa Universitas Mulia penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengikuti pembekalan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan. Pembekalan berlangsung di Swiss-Belhotel Balikpapan, Rabu (8/12) yang lalu.

Empat orang mahasiswa tersebut didampingi Pengelola KIP Kuliah Universitas Mulia Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom. Mereka mewakili 63 orang mahasiswa penerima KIP Kuliah tahun 2021 ini di Universitas Mulia.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa KIP Kuliah Merdeka membuka akses siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan studi ke berbagai program studi unggulan perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Nadiem mengatakan bahwa KIP Kuliah merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi agar anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa kuliah.

Di tahun 2020, pemerintah telah memberikan bantuan pendidikan bagi 200 ribu mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi termasuk penyandang disabilitas dalam bentuk KIP Kuliah sebagai bukti kehadiran negara untuk membantu warganya memperoleh hak pendidikan tinggi.

Pada tahun 2021, pemerintah melalui Puslapdik Kemendikbud kembali menyalurkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi kepada 200 ribu mahasiswa penerima KIP Kuliah baru, selain terus menjamin penyaluran KIP Kuliah on going dan Bidikmisi on going sampai masa studi selesai.

Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

Perwakilan empat orang mahasiswa Universitas Mulia di sela Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

Perwakilan empat orang mahasiswa Universitas Mulia di sela Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

Sementara itu, dikutip dari situs Kemendikbud, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti, melaporkan bahwa penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2021 paling banyak berasal dari perguruan tinggi swasta sebanyak 2.013 PTS (94%).

Sedangkan dari perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak 122 PTN (6%). Adapun jumlah mahasiswa penerima pada PTS sebesar 103.730 (52%). Sedangkan di PTN, terdapat 96.270 mahasiswa (48%) penerima KIP Kuliah Merdeka.

Pembekalan berisi hak dan kewajiban, teknis menerima KIP, kewirausahaan, dan organisasi permadani diksi nasional yang harus dipahami mahasiswa penerima KIP Kuliah. Mereka terus didorong untuk berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Setidaknya, mereka dibekali dengan empat hal, pertama Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tidak boleh kurang dari 3.00 untuk Prodi Sosial dan Ekonomi. Sedangkan Prodi Eksakta tidak boleh kurang dari 2.75.

Kedua, penggunaan uang KIP tidak boleh di luar dari kegiatan akademik. Ketiga, mereka tidak diperkenankan kuliah sambil bekerja atau berkegiatan lain di luar yang mengganggu kuliah. Dan keempat tidak boleh menikah lebih dulu.

Mereka juga diberikan pemahaman agar dana KIP tidak disalahgunakan untuk selain kebutuhan kuliah, misalnya, digunakan untuk membeli sepeda motor, makan di cafe, atau sekadar membeli tiket menonton bioskop.

Masa Perjanjian Kontrak KIP Kuliah Tahun 2021 ini berlaku selama 8 (delapan) semester untuk Program S-1, dimulai sejak semester 1 (satu) setelah calon mahasiswa dinyatakan diterima di Universitas Mulia. KIP Kuliah disalurkan dalam bentuk Biaya Pendidikan dan Bantuan Biaya Hidup.

(SA/PSI)

 

Drs. Suprijadi MPd pada Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di SMPN 3 PPU. Dok. Foto: Suprijadi

UM – Dosen Universitas Mulia pada Semester Ganjil 2021/2022 ini banyak yang melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya dilakukan Drs. Suprijadi, M.Pd. dalam Program Sekolah Penggerak di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Selasa (23/11) yang lalu.

Dikutip dari situs Kemendikbud, Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya, yakni bertugas mengakselerasi sekolah negeri/swasta untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program ini dijalankan secara bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem sehingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.

Menurut Drs. Suprijadi, untuk mengawali kegiatan ini dilakukan pembentukan Program Forum Pemangku Kepentingan Daerah (FPKD) Program Sekolah Penggerak Kabupaten Penajam Paser Utara. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor : 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak.

Program FPKD tersebut diikuti anggota maupun perwakilan mulai dari pengawas pendidikan, kepala sekolah, guru, komite sekolah, orang tua, tokoh masyarakat, perwakilan siswa, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dalam kesempatan ini, mereka berdiskusi dengan Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Jumeri, STP.,M.Si, Bupati yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Sodikin,S.Pd.,MM, Kepala LPMP Kalimantan Timur Dr.Khairullah,S.Pd.,M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten PPU Drs.Alimuddin.M,Si. serta Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak Drs. Suprijadi, M.Pd dari Universitas Mulia.

Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Jumeri, STP.,M.Si, Bupati yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan  Sodikin,S.Pd.,MM, Kepala LPMP Kalimantan Timur Dr.Khairullah,S.Pd.,M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten PPU Drs.Alimuddin.M,Si. pada Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di SMPN 1 PPU, Selasa (23/11). Dok. Foto: Suprijadi

Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Jumeri, STP.,M.Si, Bupati yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Sodikin,S.Pd.,MM, Kepala LPMP Kalimantan Timur Dr.Khairullah,S.Pd.,M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten PPU Drs.Alimuddin.M,Si. pada Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di SMPN 1 PPU, Selasa (23/11). Dok. Foto: Suprijadi

Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di SMPN 1 PPU, Selasa (23/11). Dok. Foto: Suprijadi

Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di SMPN 1 PPU, Selasa (23/11). Dok. Foto: Suprijadi

Drs. Suprijadi MPd pada Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di SMPN 3 PPU. Dok. Foto: Suprijadi

Drs. Suprijadi MPd pada Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di SMPN 3 PPU. Dok. Foto: Suprijadi

Drs. Suprijadi MPd pada Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di SMPN 3 PPU. Dok. Foto: Suprijadi

Drs. Suprijadi MPd pada Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di SMPN 3 PPU. Dok. Foto: Suprijadi

Jumeri mengatakan bahwa FPKD dinilai sangat penting untuk dilaksanakan mengingat, melalui forum tersebut, masing-masing sekolah penggerak bisa saling bertukar informasi dan berbagi praktik baik dalam mengimplementasikan program sekolah penggerak.

Jumeri juga mengatakan Program Sekolah Penggerak merupakan program kolaborasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah yang dimulai dari kompetensi sumber daya manusia. “Sekolah penggerak harus selalu melakukan inovasi-inovasi demi terwujudnya pendidikan yang berkualitas,” tutur Jumeri.

Menurut Jumeri, proses belajar siswa di kelas juga terdapat perubahan-perubahan tata cara belajar. Seperti penataan meja kursi siswa tidak lagi mengarah ke guru layaknya penumpang bus, melainkan siswa diwajibkan untuk duduk berkelompok.

Setiap kelompok, terangnya, diberikan permasalahan yang harus dipecahkan. Siswa diharapkan saling berkolaborasi, saling bekerja sama gotong royong dan berkomunikasi, dan memiliki rasa toleransi antar siswa lainnya.

Sementara itu, Drs Suprijadi mengatakan bahwa salah satu program prioritas Kemendikbud dalam sekolah penggerak adalah program digitalisasi sekolah.

“Artinya, tidak hanya terkait pengadaan alat elektronik digitalisasi sekolah, melainkan Kemendikbud akan membuat suatu platform sehingga para guru bisa dengan mudah mengunduh kurikulum dan memilih dalam bentuk modul-modul agar proses pembelajaran jauh lebih efektif dan efisien,” tutur Drs. Suprijadi.

Digitalisasi sekolah, menurut Drs. Suprijadi, tidak hanya berfungsi menyediakan sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saja, tetapi juga mempermudah guru untuk memilih apa yang paling cocok sesuai dengan karakteristik siswa.

“Misalnya, dalam kurikulum sekolah penggerak terdapat mata pelajaran Informatika baik tingkat SMP maupun SMA yang dapat diampu oleh guru yang mempunyai kualifikasi akademik sarjana atau memiliki sertifikat pendidik bidang keahlian Ilmu Komputer, Informatika, dan TIK,” tuturnya.

Meski demikian, banyak sekolah yang memiliki keterbatasan tenaga guru yang mumpuni untuk mengampu mata pelajaran informatika. “Maka dalam kesempatan diskusi FPKD, kami membuka kesempatan menjalin kerjasama pengabdian masyarakat dengan Dinas Pendidikan terutama sekolah-sekolah yang menjadi Pilot Project Sekolah Penggerak sebanyak 12 Sekolah Penggerak,” ungkap Drs. Suprijadi.

Dirinya kemudian berdiskusi dengan Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia Wisnu Hera Pamungkas .S.TP., M.Eng. untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut dengan mendorong tenaga pendidik atau dosen yang berkualifikasi Profesional untuk terlibat sebagai Pelatih Ahli Sekolah Penggerak di waktu yang akan datang.

“Kami berharap semoga teman-teman Dosen yang mengikuti rekrutmen Pelatih Ahli Sekolah Penggerak angkatan kedua dapat menjadi teman sharing bagi kami untuk mengimplementasikan Program Sekolah Penggerak dalam mewujudkan 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan tunggal ika,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Pelatihan Aplikasi Office Tenaga Kependidikan Universitas Mulia oleh instruktur internal Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom. bertempat di Laboratorium Komputer C Fakultas Ilmu Komputer, Kamis (2/12). Foto: Annisa

UM – Tenaga Kependidikan (Tendik) Universitas Mulia mengikuti pelatihan penggunaan Aplikasi Office untuk mengasah keterampilan mengelola data seiring dengan kebutuhan pekerjaan dan perkembangan teknologi informasi. Pelatihan berlangsung di Laboratorium Komputer Fakultas Ilmu Komputer selama dua hari, 2-3 Desember 2021.

Tuntutan mengelola pertumbuhan data dan kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan tinggi di perguruan tinggi mendorong Bidang Ketenagaan dan SDM melakukan penyesuaian dan adaptasi. Kecepatan pertumbuhan data dalam bilangan detik, dari waktu ke waktu bertambah semakin tinggi. Hal ini harus diimbangi dengan keterampilan tinggi di bidang pengelolaan data.

Pengelolaan data yang dulu mengandalkan kekuatan tenaga dan pikiran manusia yang terbatas, kini lambat laun mulai bergeser. Pekerjaan yang memiliki pola yang berulang, bersifat rutin, menerima data, melakukan proses, dan menghasilkan luaran yang sama akan bergeser mengalami otomatisasi dan disrupsi.

Sekretaris panitia kegiatan Annisa Y. Primasari, S.E. mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya pelatihan adalah untuk mengenalkan kepada para tenaga kependidikan tentang pentingnya penguasaan teknologi informasi saat ini.

Pelatihan Aplikasi Office Tenaga Kependidikan Universitas Mulia oleh instruktur internal Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom. bertempat di Laboratorium Komputer C Fakultas Ilmu Komputer,  Kamis (2/12). Foto: Annisa

Pelatihan Aplikasi Office Tenaga Kependidikan Universitas Mulia oleh instruktur internal Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom. bertempat di Laboratorium Komputer C Fakultas Ilmu Komputer, Kamis (2/12). Foto: Annisa

Tendik dituntut tidak hanya melakukan rutinitas pekerjaan yang berulang, tetapi juga melakukan perencanaan strategis dan mampu belajar menerapkan pola dan keterampilan yang baru.

“Pelatihan ini bertujuan agar tendik belajar bagaimana Aplikasi Office digunakan untuk membantu proses pekerjaan mereka,” ungkap Annisa. Menurutnya, dengan berlatih, tendik diharapkan akan memiliki keterampilan yang tinggi, misalnya, mampu mengelola dan menata arsip-arsip dokumen pekerjaan dengan mudah dan cepat.

Sementara itu, dihubungi terpisah, instruktur pelatihan Aplikasi Office Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom. mengatakan bahwa waktu yang tersedia dirasa sangat terbatas. Meski demikian, ia mengaku menggunakan aplikasi Office yang disediakan Google untuk membantu otomatisasi pekerjaan mengelola data.

“Saya biasa menggunakan aplikasi Google Docs untuk membantu pekerjaan. Cukup mudah jika dihubungkan dengan aplikasi di Smartphone ini jika dibanding Aplikasi Office yang lain. Selesai pelatihan ini, mereka diharapkan mampu menggunakannya untuk mempermudah pekerjaan,” tutur Tri Sudinugraha, yang saat ini tengah melanjutkan belajar S3 di Universiti Malaysia Sabah atau Unimas.

Sedangkan materi pelatihan pengelolaan data diasuh oleh Yeyen Dwi Atma, M.Kom. Pengalamannya dalam mengelola basis data akademik untuk melengkapi pelaporan PDPT atau Pangkalan Data Pendidikan Tinggi di Kemedikbudristek, ia bagikan kepada teman-temannya sesama tenaga kependidikan.

“Sederhana saja menggunakan Microsoft Access bagaimana merancang data lalu menerapkannya ke dalam aplikasi,” tutur Yeyen Dwi. Menurutnya, waktu yang disediakan panitia sangat terbatas apabila mengikuti kemampuan masing-masing peserta. Ia berharap panitia dapat menyusun jadwal kembali dengan memperhitungkan kemampuan dasar masing-masing peserta.

Pelatihan Aplikasi Office ini diikuti 24 orang peserta tenaga kependidikan Universitas Mulia.

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi bersama Bunda PAUD Kota Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Masud didampingi Kadiknas Muhaimin S.T., M.T. memberikan dukungan pada peluncuran buku Mendidik Anak Penuh Cinta karya Baldwine Honest, Rabu (8/12). Foto Media Kreatif

UM – Perhatiannya yang mendalam pada pengasuhan anak atau Parenting membuat Baldwine Honest, S.T., M.Pd., dosen sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Mulia, selalu berusaha mencatat apa yang menarik dirinya ketika bersentuhan dengan dunia anak. Keingintahuannya yang mendalam tentang Parenting membuat catatannya semakin lama makin menebal.

Tak heran, catatan yang berhasil dikumpulkannya telah dibukukan sebanyak tiga buah judul. Semuanya terkait dengan Parenting dan dunia anak, seperti buku Mendidik Anak Penuh Cinta yang diluncurkan Rabu (8/12), di Ruang Eksekutif White Campus Universitas Mulia. Ia berharap, dengan membuatnya sebagai buku, dunia Parenting dapat dipelajari dan diambil manfaatnya untuk semua lapisan masyarakat.

“Kita bisa menunda untuk beberapa kegiatan, tapi kita tidak bisa melakukannya pada pentingnya pendidikan untuk anak-anak kita,” catat Baldwine Honest dalam bukunya.

Menurut Bu Honest, demikian panggilan rekan-rekannya di Universitas Mulia, anak bukan orang dewasa yang berbentuk mini. Anak, menurutnya, punya dunianya sendiri yang penuh warna sehingga orang tua maupun guru tidak diperkenankan mengubah warna menjadi hitam dan putih saja. Lalu apa yang harus dilakukan orang tua dalam pertumbuhan anak?

Peluncuran buku ini dihadiri Bunda PAUD Kota Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud, istri Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Kepala Dinas Pendidikan Muhaimin, S.T., M.T., Kepala Perpustakaan Kota Balikpapan, perwakilan penerbit CV. Githa Cahya Media Aksara, perwakilan Harian Tribun Kaltim Fransina Luhukay serta para undangan.

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi bersama Bunda PAUD Kota Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Masud didampingi Kadiknas Muhaimin S.T., M.T. memberikan dukungan pada peluncuran buku Mendidik Anak Penuh Cinta karya Baldwine Honest, Rabu (8/12). Foto Media Kreatif

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi bersama Bunda PAUD Kota Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Masud didampingi Kadiknas Muhaimin S.T., M.T. memberikan dukungan pada peluncuran buku Mendidik Anak Penuh Cinta karya Baldwine Honest, Rabu (8/12). Foto Media Kreatif

Peluncuran buku Mendidik Anak Penuh Cinta karya Baldwine Honest, dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Mulia di Ruang Eksekutif, Rabu (8/12). Foto: Media Kreatif

Peluncuran buku Mendidik Anak Penuh Cinta karya Baldwine Honest, dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Mulia di Ruang Eksekutif, Rabu (8/12). Foto: Media Kreatif

Buku Mendidik Anak Penuh Cinta karya Baldwine Honest, S.T., M.Pd. dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Mulia.

Buku Mendidik Anak Penuh Cinta karya Baldwine Honest, S.T., M.Pd. dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Mulia.

Pada kesempatan ini, Hj. Nurlena mengungkapkan perhatiannya pada keberhasilan penulis buku yang berasal dari Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Balikpapan. Menurutnya, menulis bukan persoalan mudah seperti halnya menulis pada sebuah status di media sosial.

“Saya saja menulis status di IG (Instagram) itu susahnya luar biasa, sebentar hapus,” tuturnya sembari menceritakan bagaimana sulitnya membuat tulisan di media sosial.

“Ini luar biasa menulis sebuah buku termasuk orang-orang yang cerdas yang mampu memberikan ilmu. Kita buat caption (status media sosial) saja susahnya luar biasa,” tuturnya.

Menurut Hj. Nurlena, buku Mendidik Anak Penuh Cinta memberikan wawasan kepada orang tua terutama seorang ibu dalam mendidik anak.

“Saya saja juga seperti itu, kadang-kadang kita sibuk dengan gadget kita sendiri,” ungkapnya. Anak-anak zaman sekarang, lanjutnya, bukan memperhatikan ucapan dari orang tuanya. “Tapi melihat tingkah laku kita sendiri,” ungkapnya.

Untuk itu, Ia mengingatkan kepada ibu untuk tidak sibuk dengan gadget sendiri ketika berinteraksi dengan anak-anak di rumah.

Senada dengan Hj. Nurlena, Rektor DR. Agung Sakti Pribadi mengatakan sudah pernah melihat orang tua ‘kalah’ menghadapi anak. “Kalau anak ribut (rewel), apa yang diberikan orang tua? Kasih hape,” ungkap Pak Agung sambil tersenyum. Dengan bermain hape atau Smartphone, anak menjadi diam dan tidak rewel.

Untuk itu, Ia mengatakan bahwa untuk mengatasi permasalahan ibu dengan anak juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar seiring dengan perkembangan teknologi digital saat ini. Kemampuan anak dalam hal literasi digital perlu ditingkatkan dengan melibatkan anak untuk terlibat dan berpartisipasi.

Orang tua juga diharapkan mampu membaca karakteristik dan kecerdasan masing-masing anak. Beberapa kecerdasan itu seperti kecerdasan bermain musik, olahraga, bernyanyi, logika matematika, serta kecerdasan lainnya yang bisa berbeda untuk setiap anak.

“Zaman saya dulu ikut lomba menyanyi, baca puisi, kemudian kalau yang mengadakan pemerintah itu bangganya luar biasa. Semua sekolah bergerak untuk ikut dan bangganya mendapat piala,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Rektor mengatakan akan memberikan dukungan kepada penulis buku untuk membuat kembali buku dengan topik sesuai dengan perkembangan era digital saat ini. “Insyaallah kami support untuk tahun depan,” tutur Rektor.

Peluncuran buku Mendidik Anak Penuh Cinta ini dihadiri sivitas akademika Universitas Mulia dan Universitas Terbuka serta mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, LP3M Universitas Mulia, Harian Tribun Kaltim, penerbit buku CV. Gita Cahya Media Aksara Balikpapan, dan UM TV.

(SA/PSI)

Indra Suwandi Go mahasiswa Program Studi S1 Informatika menjadi salah satu peraih nilai terbaik pada Wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11)

UM– Indra Suwandi Go mahasiswa Program Studi S1 Informatika menjadi salah satu peraih nilai terbaik pada Wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11).

Dalam wisuda tersebut disebutkan bahwa Indra meraih IPK: 3,82. Dengan keberhasilan tersebut dirinya bersama dengan 11 mahasiswa lain dari masing-masing Program Studi mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus (Taplus) dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan.

Saat ditemui usai prosesi Sidang Terbuka, Indra yang ditemani sang Ibu menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Universitas Mulia. “Menjadi sebuah kehormatan bagi saya, ketika nama saya disebut untuk maju meraih beasiswa tersebut, apalagi nama saya menjadi nama kedua yang dipanggil saat itu,” ungkap penghobi games ini.

Dirinya pun tidak menyangka bahwa akan mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. “Jujur saya tidak menyangka, karena untuk proses skripsi ini saya melalui jalur prestasi, dimana melalui jalur Jurnal Nasional,” katanya.

“Jurnal yang kemudian saya jadikan skripsi itu adalah jurnal yang saya angkat saat mengikuti Konferensi Nasional Ilmu Komputer dengan judul Perancangan Sistem Alat Kontrol Jarak Jauh Berbasis Visual Basic dan Web Kontrol,” tambahnya.

Saat itu, sebut Indra, dirinya bersama salah satu mahasiswa lainnya menjadi pemakalah dalam Konferensi Nasional Ilmu Komputer 4 tahun 2020 Edisi Covid-19 yang digelar oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Indonesia pada 13 Juni 2020.

“Berkat prestasi ini, saya memutuskan hasil paper tersebut untuk dilanjutkan menjadi skripsi,” sebutnya.

Dirinya pun berterima kasih kepada seluruh dosen serta staf Universitas Mulia atas dukungan yang telah diberikan selama ia menempuh pendidikan. “Tentu banyak suka duka saat kuliah tapi semua itu dilalui dengan penuh suka cita. Selama menempuh pendidikan di Universitas Mulia saya sangat bersemangat, walau memang terkadang ada kejenuhan apalagi saat pandemi melanda Indonesia, dimana kita yang harus kuliah secara daring tanpa bisa bertemu langsung dengan teman-teman di kampus dan dengan keterbatasan. Namun saat ini telah berhasil lalui bersama,” ujarnya.

Ia pun berharap kedepan kampus Universitas Mulia akan semakin maju dan semakin dikenal masyarakat luas, sehingga warga Kaltim khususnya yang ada di Balikpapan tidak usah jauh-jauh untuk menempuh pendidikan, karena di Balikpapan sudah terdapat kampus terbaik dengan basis IT-nya. (mra)

Abdul Aziz Al Sya’bani Mahasiswa Program Studi D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik pada wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11).

UM– Mahasiswa Program Studi (Prodi) D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda atas nama Abdul Aziz Al Sya’bani berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik pada wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11).

Pria berkacamata ini berhasil meraih IPK: 3,70. Saat ditemui usai prosesi Sidang Terbuka dirinya mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas prestasi yang ia terima.

Diketahui Abdul Aziz bersama dengan 11 mahasiswa dari beberapa program studi lainnya mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus atau Taplus dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan. Pemberian beasiswa itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilan 12 mahasiswa yang berhasil mendapat IPK tertinggi dimasing-masing prodi.

Didampingi sang ayah, Abdul Aziz mengatakan, pencapaian yang ia terima bukan hanya berkat usahanya melainkan atas dukungan para dosen serta staf di kampus Samarinda. “Selain keluarga, tentunya dukungan para dosen dan staf di kampus begitu sangat membantu saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya,” ungkap penghobi fotografi tersebut.

Ia menuturkan, selama menuntut ilmu di Universitas Mulia dirinya begitu sangat terbantu. “Banyak staf dan dosen di kampus yang begitu peduli dengan kami para mahasiswa, dan kami merasa sangat membantu, apalagi yang memiliki kelas dengan jumlah mahasiswa tidak terlalu banyak, jadi kekeluargaan didalam kelas begitu sangat dekat,” tuturnya.

Ia menyebut, sebagai mahasiswa dirinya merasa sangat diperhatikan oleh para staf Universitas Mulia. Berkat kepedulian itu pulalah yang membuat pria kelahiran 4 Januari ini memutuskan untuk kembali memilih Universitas Mulia sebagai kampusnya melanjutkan pendidikan dijenjang selanjutnya. “Jadi setelah lulus ini saya langsung melanjutkan pendidikan S1 di PSDKU kampus Samarinda, karena menurut saya karena selain kepedulian para dosen yang membuat kita semangat untuk menimba ilmu, juga niat untuk melanjutkan pendidikan ini juga berkat dorongan para dosen serta teman-teman,” sebutnya.

Abdul Aziz yang saat ini berstatus sebagai pegawai freelance di salah satu perusahaan di Samarinda akan tetap melanjutkan pendidikan bersamaan dengan pekerjaanya. “Jadi walau akan menjalankan program lanjutan di Universitas Mulia, kedepan saya akan tetap akan mengembangkan diri dengan tetap bekerja,” tuturnya.

Dengan capaian yang telah didapatkan oleh PSDKU Kampus Samarinda, Abdul Aziz pun berharap kedepan agar Universitas Mulia dapat semakin maju dan berkembang lebih besar lagi sehingga akan semakin memperkenalkan Universitas Mulia di Kota Samarinda khususnya. “Saat ini kampus Samarinda juga sangat baik untuk semua fasilitasnya, kampuasnya pun sudah cukup besar, saya harapkan nantinya akan lebih berkembang lagi, sehingga orang-orang yang ada di Samarinda semakin tahu bahwa ada kampus cabang Universitas Mulia di Samarinda,” harapnya. (mra)

Richki Hardi, S.T., M.Eng. bersama Letkol Imat Rakhmat Hidayat, S.T., M.Eng. di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur. Foto: Istimewa

UM – Universitas Mulia menjalin kerja sama riset dengan Pusat Pengendalian Operasi Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Riset yang akan dibangun berfokus pada Pertahanan dan Keamanan khususnya Siber, pengembangan Teknologi Pemetaan dan Satelit serta pengembangan Teknologi Informasi di TNI.

Kepala LP3M Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa sistem pengembangan Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI) saat ini telah menjadi teknologi yang paling sering diadopsi di berbagai sektor kehidupan, mulai dari bidang sosial, ekonomi, sampai dengan militer.

“Pola Human Intelligence semata sudah tidak bisa lagi menjawab tantangan zaman saat ini. Butuh sistem intelligence yang dapat membantu human tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar riset antara Universitas Mulia dan Pusat Pengendalian Operasi Mabes TNI,” tutur Richki.

Meski demikian, menurutnya, penggunaan AI semakin marak lantaran memiliki fungsi yang sangat membantu tugas manusia serta meningkatkan produktivitas.

“AI tidak sepenuhnya menggantikan peran konvensional, namun menjadi sebuah pelengkap yang dapat diintegrasikan antara mesin dengan manusia untuk menciptakan produktivitas yang semakin optimal,” terang Richki.

Bahkan, menurutnya, AI mampu mengerjakan beberapa tugas yang tidak dapat dilakukan oleh manusia.

Sistem AI dan bot intelligence saat ini dinilai mampu mempermudah proses pemantauan dan pendeteksian dengan respons yang cepat melalui berbagai device dalam manangani permasalahan kompleks dan sistematis. “Sehingga dapat memberikan informasi detail secara realtime terhadap lokasi atau area tertentu atau bahkan area sasaran,” tuturnya.

Richki Hardi, S.T., M.Eng. bersama Letkol Imat Rakhmat Hidayat, S.T., M.Eng. di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Foto: Istimewa

Richki Hardi, S.T., M.Eng. bersama Letkol Imat Rakhmat Hidayat, S.T., M.Eng. di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Foto: Istimewa

Richki Hardi, S.T., M.Eng. sata berfoto di pintu masuk Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Foto: Istimewa

Richki Hardi, S.T., M.Eng. saat berfoto di pintu masuk Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Foto: Istimewa

“Militer memiliki tugas pokok untuk mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dan menegakkan kedaulatan bangsa. Untuk itulah, Kami dari Universitas Mulia dalam rangka Tri Darma Perguruan Tinggi melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan target hasil yang diharapkan,” ungkap Richki.

Ia menerangkan, riset yang hendak dicapai adalah bagaimana menghasilkan strategi pemantauan dan pendeteksian otomatis secara “Deep” yang dapat diproses detail pada mesin AI sehingga menghasilkan pemantauan dan deteksi yang mendetail dan realtime.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Bagian Teknologi dan Informasi Mabes TNI Letnan Kolonel Elektronika Imat Rakhmat Hidayat, S.T., M.Eng. mengatakan dengan adanya kerja sama riset ini kami berharap dapat memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan yang ada di bagian teknologi dan Informasi Pusdalops TNI.

“Karena AI dan mesin bot intelligence relevan dengan masalah yang sedang kami hadapi,” ungkapnya. Dirinya bersama Richki Hardi berharap kerja sama riset ini dapat menghasilkan kontribusi yang nyata bagi bangsa dan Negara Republik Indonesia.

(SA/PSI)

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia. Foto: Murtasyah

UM – LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Mulia menggelar Pelatihan Asesor Kompetensi selama lima hari. Pelatihan ini berlangsung di sebuah hotel dan White Campus Universitas Mulia, mulai Selasa (30/11) sampai dengan Sabtu (4/12) .

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono mengatakan bahwa salah satu masalah SDM atau Sumber Daya Manusia di Indonesia adalah terkait dengan kompetensi.

“Di kalangan dunia usaha, di perusahaan, itu banyak sekali kawan-kawan yang memiliki keahlian yang berbeda dengan kualifikasi. Ada juga orang-orang yang memiliki kompetensi melampaui dengan ijazahnya. Ini tidak mudah jika berkarir di tempat lain,” tutur Yusuf Wibisono.

Di dunia akademik, ia melihat transkrip nilai lulusan tampak seragam dari program studi yang sama. “Sarjana yang berasal dari satu program studi itu seolah-olah memiliki keahlian yang sama dengan yang lain. Walaupun berbeda mungkin hanya konsentrasi tertentu,” ungkapnya.

Namun, dirinya memberikan perhatian bahwa di antara lulusan tersebut sangat mungkin memiliki keahlian dan kompetensi tertentu. “Jika tidak dibedakan dengan sertifikasi, tentu tidak mudah membedakan satu lulusan dengan lulusan yang lain,” terangnya.

“Nah, untuk mendapatkan sertifikasi dengan kualifikasi tertentu membutuhkan assessment dengan baik melalui asesor-asesor yang kompeten. Karena itulah, kita bersyukur bisa menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk menyiapkan asesor-asesor yang berkompeten yang diakui oleh BNSP,” terang Yusuf Wibisono.

Dengan pelatihan asesor berkompeten ini dirinya berharap seluruh peserta bisa melewati rangkaian pelatihan dengan baik sehingga akan berimbas pada peningkatan SDM di wilayah Kalimantan Timur.

Ketua BNSP Kunjung Masehat saat memberikan sambutan Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia, Selasa (30/11). Foto: Zoom Meeting

Ketua BNSP Kunjung Masehat saat memberikan sambutan Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia, Selasa (30/11). Foto: Zoom Meeting

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia. Foto: Murtasyah

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia tahun 2021. Foto: Murtasyah

Sementara itu, senada dengan Yusuf Wibisono, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi BNSP Kunjung Masehat, S.H., M.H. melihat bagaimana penyiapan SDM di Kalimantan Timur seiring dengan rencana perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) di tempat yang baru.

Menurutnya, Balikpapan memiliki berbagai macam industri besar di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi. “Menurut Kami, penting bagi Kita bagaimana meningkatkan daya saing SDM di Kalimantan Timur,” tutur Kunjung Masehat.

Ia mengatakan bahwa saat ini, berdasarkan data BPS Sakernas Februari 2021 yang lalu menunjukkan bahwa jumlah pengangguran terbuka secara nasional masih tinggi, yakni mencapai 8.75 juta orang dari angkatan kerja sejumlah 139,81 juta. Ini berarti jumlah penduduk yang bekerja sejumlah 131.06 juta orang.

“Maka ini bagaimana meningkatkan daya saing SDM kita, dengan melihat perkembangan saat ini, kita siapkan pengembangan SDM,” tuturnya.

Namun, yang menjadi masalah adalah produktivitas tenaga kerja Indonesia tergolong rendah jika dibanding negara Asia lainnya. Berdasarkan data yang diterbitkan Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2020, daya saing tenaga kerja Indonesia berada di urutan 32 dari 63 negara yang disurvei.

Dikatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan juga masih terbilang tinggi. Lembaga pendidikan vokasi dinilai belum mampu menghasilkan lulusan untuk memenuhi pekerjaan dengan keterampilan tinggi. Lembaga pendidikan juga dinilai tidak sejalan dengan kebutuhan industri serta belum merespon kebutuhan pasar.

Meski demikian, Masehat tidak menampik peluang yang masih terbuka lebar dalam pengembangan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan Kalimantan Timur.

“Pemerintah sangat konsen dengan pengembangan SDM. Visi Presiden tahun 2019-2024 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia sangat dibutuhkan saat ini,” tuturnya.

Menurutnya, selain Visi Presiden, tantangan program pengembangan SDM Indonesia profesional, kompetitif, dan kompeten saat ini adalah bagaimana melakukan adaptasi dengan munculnya wabah Covid-19. Di samping itu, tingkat persaingan global di antara negara-negara Internasional yang cukup tinggi serta hadirnya Era Industri 4.0.

“Semua negara saat ini persaingannya ada di situ. Bukan ijazahmu apa, bukan adu ijazah sekarang, adu keterampilan, adu skill, adu kompetensi,” tuturnya mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas se-Indonesia di Pesantren Al-Fadlu 2, Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12/2019).

Tuntutan persyaratan kompetensi itu sendiri tercakup dalam Perjanjian Moda 4 Gats bahwa untuk melaksanakan Pasal 20 ayat 3 Undang Undang nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, yang diperkuat Peraturan Pemerintah RI nomor 83 tahun 2014 tentang Penyediaan Tenaga Teknis yang Kompeten di Bidang Perdagangan dan Jasa.

Adapun Sertifikat Kompetensi merupakan produk hukum yang menjadi legitimasi atau bukti pengakuan terhadap capaian kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, berbasis pada standar kompetensi yang telah disepakati dan ditetapkan.

Pelatihan asesor kompetensi ini diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Mulia. Diikuti sekira 20 orang peserta, terdiri dari sembilan orang dosen Universitas Mulia dan beberapa lembaga maupun instansi.

(SA/PSI)