Humas Universitas Mulia, 22 Mei 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan kiprah globalnya dalam pengembangan sumber daya manusia internasional melalui salah satu dosen terbaiknya, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini didaulat menjadi narasumber utama dalam pelatihan bertajuk Leadership Management and Financial Strategic Management yang diadakan oleh State Electric Company Limited (STELCO), perusahaan listrik nasional milik Pemerintah Maladewa.

Foto Hari Pertama Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) berpose bersama mengenakan syal Sasirangan, kain batik khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Hotel Hilton Garden Inn, Taman Palem, Jakarta, tersebut dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan STELCO, seperti Chairman, Deputy Managing Director, dan Non-Executive Director. Kehadiran Dr. Linda sebagai narasumber menjadi bukti nyata pengakuan atas kompetensi akademisi Universitas Mulia di tingkat internasional.

“Pada hari pertama, saya membawakan materi seputar gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam menghadapi beragam karakter bawahan. Saya juga menghadirkan simulasi penanganan krisis yang kerap dihadapi manajemen puncak,” jelas Dr. Linda.

Materi yang disampaikan terbukti sangat relevan dan menggugah perhatian peserta. Simulasi serta studi kasus yang dibawakan tidak hanya menarik, tetapi juga membuka wawasan baru. Bahkan, karena begitu terlibatnya peserta dalam diskusi, waktu pelatihan melebihi batas yang direncanakan.

Foto Hari Kedua Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) dalam sesi foto bersama pada hari kedua pelatihan STELCO.

Hari kedua pelatihan diisi dengan simulasi strategi manajemen keuangan yang aplikatif. Peserta yang merupakan jajaran pimpinan STELCO mengaku mendapatkan banyak insight baru dan menyebut sesi ini sebagai yang paling menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi tugas-tugas mereka.

“Kegiatan ini mencerminkan peran strategis Universitas Mulia dalam menjembatani dunia akademik dan kebutuhan nyata dunia kerja global. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada dosen kami sebagai narasumber utama di forum internasional seperti ini. Dosen adalah duta intelektual institusi, dan kehadiran Dr. Linda memperkuat posisi Universitas Mulia sebagai institusi yang unggul dan adaptif terhadap dinamika global,” ujar Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng.

Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia.

Sebagai ungkapan terima kasih, pihak STELCO memberikan cinderamata khas Maladewa kepada Dr. Linda, yang membalas dengan cinderamata syal sasirangan khas Kalimantan.

Pemberian Cinderamata: Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. menerima cinderamata khas Maladewa dari Mr. Mohammed Latheef, Chairman STELCO, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya sebagai narasumber utama.

Prestasi ini menegaskan komitmen Universitas Mulia untuk terus mendorong dosen-dosennya mengembangkan keilmuan, memperluas jaringan, dan berkontribusi dalam forum-forum strategis internasional demi mewujudkan visi kampus sebagai institusi unggul dan berdampak global.

 

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, Senin 19 Mei 2025 – Ratusan pemuda memadati Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia, menyambut penuh semangat pembukaan Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025. Suasana menjadi semakin hangat ketika Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Direktur Eksekutif Badan Pengelola Harian (BPH) Yayasan Airlangga, menyampaikan sambutan penuh energi dan refleksi mendalam tentang pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan di era digital.

Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Direktur Eksekutif Badan Pengelola Harian (BPH) Yayasan Airlangga, saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025.

Mengawali sambutannya, Dr. Agung mengutip pidato legendaris Soekarno, “Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” Di hadapan ratusan mahasiswa, beliau menegaskan bahwa potensi pemuda Balikpapan jauh lebih besar dari sekadar sepuluh orang. “Kalau ratusan begini, Balikpapan akan jadi apa? Pasti luar biasa,” ujarnya optimis.

Apresiasi untuk Talenta Muda dan Kolaborasi Lintas Sektor

Dr. Agung memberikan apresiasi khusus kepada Ketua BEM Universitas Mulia, Agung, yang telah mengharumkan nama kampus hingga ke kancah internasional dengan meraih juara I di Malaysia. Ia juga mengapresiasi peran Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Balikpapan yang dipimpin oleh Ibu Ratih Kusuma W, atas dukungannya terhadap potensi pemuda. Menurutnya, pemerintah yang aktif mendampingi dan membuka ruang bagi generasi muda akan mempercepat lahirnya inovasi berdampak.

Ratusan pemuda peserta Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025 antusias menyimak pidato pembukaan yang disampaikan Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada mitra industri, khususnya Telkomsel, yang telah menjalin kerja sama jangka panjang dengan Universitas Mulia dan lembaga-lembaga pendahulunya, seperti STMIK-STIKOM Balikpapan. “Kerja sama kami dengan Telkom sudah dimulai sejak awal 2000-an. Alumni kami banyak berkiprah di Telkom maupun di sektor lainnya,” tuturnya.

Pendidikan Harus Berdampak, Bukan Sekadar Seremonial

Dr. Agung menekankan bahwa dalam paradigma pendidikan masa kini, terutama Kurikulum Merdeka, yang diukur bukan lagi sekadar proses atau formalitas acara, melainkan dampaknya. “Setelah acara ini, apa hasilnya? Apa manfaatnya? Itu yang harus dilaporkan,” tegasnya.

Ia berharap kegiatan seperti Digital Youth Summit tidak hanya menjadi panggung wacana, tetapi juga melahirkan aksi nyata yang berkontribusi terhadap kemajuan daerah.

Pengurus BEM Universitas Mulia berfoto bersama para keynote speaker usai sesi pembukaan Digital Youth Summit 2025.

Teknologi Ada di Genggaman, Tapi Karakter yang Menentukan

Dalam refleksi yang lebih dalam, Dr. Agung mengingatkan mahasiswa untuk tidak terlena oleh kemudahan teknologi. “Sekarang semua ada di genggaman. Tapi satu hal yang tidak berubah sejak dulu: karakter, terutama kejujuran. Tanpa kejujuran, negeri ini bisa karam,” ujarnya prihatin.

Ia mengutip pernyataan Prof. Mahfud MD tentang kondisi hukum di Indonesia yang sudah memasuki “lampu merah” sebagai peringatan serius. “Kita generasi tua merasa malu. Karena sistem rusak ini, kami yang merusaknya,” akunya jujur.

Berpikir Global, Bertindak Lokal: Mulai dari Hal Kecil seperti Sampah

Pesan terakhir yang tak kalah penting adalah ajakan untuk bertindak dari hal-hal kecil, yang sering dianggap remeh, seperti pengelolaan sampah. “Jangan remehkan masalah sampah. Di negara maju, sampah itu budaya dan ukuran peradaban. Kalau kita cuek terhadap sampah, artinya kita sedang menciptakan peradaban yang juga cuek terhadap masa depan,” pungkasnya.

Foto bersama seluruh narasumber, panitia, dan tamu undangan usai seremoni pembukaan Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025.

Penutup: Momentum Kebangkitan Generasi Baru

Dengan semangat kolaboratif antara kampus, pemerintah, dan dunia industri, Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025 diharapkan menjadi titik tolak kebangkitan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara digital, tetapi juga kuat secara karakter dan kepedulian sosial.

Digitalisasi bukan semata-mata soal teknologi, tetapi tentang bagaimana manusia, terutama pemuda, menggunakan teknologi untuk menciptakan perubahan nyata.

Humas UM (YMN)

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia bersama seluruh anggota Pekka Kota Balikpapan. Foto: Istimewa

Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat di Bidang Pemberdayaan Perempuan

UM – Komunitas Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Kota Balikpapan mengadakan pelatihan manajemen usaha yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan bisnis bagi para anggotanya.

Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Senin (11/11).

Hadir seluruh anggota Pekka beserta pendamping kelompok, Dyah Retnani dan Iin Indah Prianti.

Menurut Dyah Retnani, pelatihan ini merupakan upaya Pekka untuk memperkuat kemandirian ekonomi anggotanya. Ia menegaskan pentingnya keterampilan dalam manajemen usaha sebagai landasan dalam membangun dan mengembangkan bisnis mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Upskilling dalam hal memulai usaha, manajemen usaha, mengelola keuangan, pengembangan produk dan lainnya untuk membuka mindset berbisnis aktif dinamis, menghasilkan passive income dan active income,” ujar Dyah, seperti dikutip dari Kaltim Post, Selasa (12/11).

Dalam pelatihan tersebut, anggota Pekka diajarkan berbagai aspek kewirausahaan, termasuk manajemen keuangan, pengembangan produk, dan teknik pemasaran digital.

Dyah menambahkan bahwa penguasaan teknologi, khususnya dalam hal Digital Marketing dan sistem keuangan berbasis aplikasi, sangat penting untuk mendorong peningkatan efisiensi dan jangkauan usaha mereka.

“Dengan kemampuan memanfaatkan digital marketing, anggota Pekka bisa lebih aktif memasarkan produknya dan meningkatkan keterampilan teknologi, yang pada akhirnya diharapkan mampu mendongkrak pendapatan,” lanjutnya.

Digitalisasi usaha menjadi langkah penting bagi Pekka Balikpapan agar anggotanya dapat bersaing di pasar modern.

Selain aspek digital, kegiatan ini juga menitikberatkan pada pemahaman branding produk, bisnis matching, dan diversifikasi produk.

Menurut Dyah, memiliki strategi branding yang tepat akan membantu produk UMKM anggota Pekka menjadi lebih mudah dikenal dan dipercaya oleh konsumen.

Kegiatan ini bertujuan memperluas jaringan dan membuka peluang bagi anggota untuk kolaborasi bisnis yang saling menguntungkan.

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

 

Sementara itu, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Linda memaparkan tentang bagaimana memulai, mempertahankan, dan mengembangkan usaha.

Linda menekankan bahwa seorang wirausahawan, meskipun memiliki usaha kecil, tetap memiliki peran besar sebagai pemimpin usahanya.

“Sekecil apapun usaha yang Anda miliki, Anda tetap bosnya,” ujar Linda, memberikan motivasi kepada peserta.

Linda juga memberikan tips untuk mengembangkan usaha yang mencakup peningkatan produk, promosi yang efektif, dan pengelolaan keuangan yang bijak.

Ia menyoroti pentingnya memperluas jaringan dan membangun hubungan dengan stakeholder serta mitra strategis guna membuka peluang kolaborasi.

“Kolaborasi dengan pihak eksternal bisa membuka lebih banyak pintu untuk pengembangan bisnis Anda,” tambahnya.

Pelatihan ini mendapatkan respons positif dari anggota Pekka, yang merasa kegiatan ini bermanfaat dan aplikatif.

Anggota Pekka diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mengelola usaha masing-masing, sehingga dapat berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan mereka dan keluarga.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi sarana pemberdayaan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan Pekka Balikpapan dalam mencetak generasi perempuan yang tangguh dan mandiri secara ekonomi.

Melalui keterampilan manajemen usaha dan keuangan yang mumpuni, Pekka berupaya menciptakan komunitas perempuan yang tidak hanya berdikari, tetapi juga mampu menginspirasi lingkungan sekitar.

Dengan pelatihan seperti ini, Pekka Balikpapan berharap mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian bagi perempuan kepala keluarga, sehingga mereka dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

(SA/Kontributor)

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kepala SMAN 8 PPU Waryono, S.Si., M.M menandatangani Nota Kesepahaman di Aula SMAN 8 PPU, Kamis (7/11/2024). Foto: Istimewa

Berlangsung Pelatihan Media Pembelajaran Interaktif untuk Para Guru

UM – Universitas Mulia melalui Fakultas Ilmu Komputer menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Nota Perjanjian Kerjasama (MoA) dengan SMA Negeri 5 Penajam Paser Utara (PPU), bertempat di Aula SMA Negeri 5 PPU, Kamis (7/11).

Penandatanganan ini dilakukan oleh Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Djumhadi, S.T., M.Kom., dan Kepala Sekolah SMAN 5 PPU, Waryono, S.Si., M.M., sebagai bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.

Acara ini berlangsung di SMA Negeri 5 PPU dan turut menghadirkan dosen dari Universitas Mulia, termasuk Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom serta Nasruddin bin Idris, S.Kom., M.Kom.

Selain penandatanganan perjanjian kerja sama, agenda juga meliputi kegiatan review karya tulis ilmiah yang telah disusun oleh para guru SMAN 5 PPU.

Karya tulis tersebut adalah hasil dari pelatihan penulisan ilmiah yang sebelumnya telah berlangsung di tempat yang sama pada Kamis (17/10) yang lalu.

Tiga orang dosen Universitas Mulia tersebut memberikan umpan balik terhadap karya tulis yang telah dibuat oleh para guru.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penulisan ilmiah di kalangan pendidik serta membekali mereka dengan standar penulisan yang lebih baik untuk publikasi akademik.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kepala SMAN 8 PPU Waryono, S.Si., M.M menandatangani Nota Kesepahaman di Aula SMAN 8 PPU, Kamis (7/11/2024). Foto: Istimewa

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kepala SMAN 8 PPU Waryono, S.Si., M.M menandatangani Nota Kesepahaman di Aula SMAN 8 PPU, Kamis (7/11/2024). Foto: Istimewa

Para guru SMAN 8 Kab. Penajam Paser Utara peserta pelatihan penulisan karya ilmiah. Foto: Media Kreatif

Para guru SMAN 8 Kab. Penajam Paser Utara peserta pelatihan penulisan karya ilmiah. Foto: Istimewa

Setelah sesi review karya tulis ilmiah, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan media pembelajaran interaktif untuk para guru SMAN 5 PPU.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan metode pembelajaran agar lebih kreatif dan inovatif, sehingga dapat mendorong antusiasme siswa dalam kegiatan belajar di kelas.

Djumhadi menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan komitmen Universitas Mulia untuk turut berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di daerah.

“Kami berharap program seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi para guru, dan pada akhirnya, memberikan manfaat lebih luas bagi siswa di sekolah ini,” ujar Djumhadi.

Kepala Sekolah SMAN 5 PPU, Waryono, menyambut baik program ini dan mengapresiasi dukungan Universitas Mulia dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya.

“Kerja sama ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan wawasan baru dan metode pembelajaran yang lebih interaktif bagi para guru,” kata Waryono.

Kolaborasi antara Universitas Mulia dan SMAN 5 PPU diharapkan dapat memperkuat hubungan antar-institusi pendidikan di Penajam Paser Utara serta memperluas dampak program pengabdian masyarakat bagi peningkatan kualitas pendidikan lokal.

(SA/Kontributor)

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin dan Lurah Sesumpu Kab. PPU Amirullah, S.E menunjukkan Surat Perjanjian Kerja Sama, bertempat di Kantor Kel. Sesumpu, Kamis (12/10)., disaksikan pejabat terkait. Foto: Istimewa

UM – Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si bersama jajaran mengunjungi Kel. Sesumpu, Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara, Kamis (12/10). Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ahsin dan Lurah Sesumpu Amirullah, S.E menandatangani Perjanjian Kerja Sama.

“Universitas Mulia sebagai sebuah perguruan tinggi selain menjalankan fungsi pendidikan dan riset inovatif sesuai Roadmap dan visi misi, juga secara rutin aktif melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, baik dilakukan secara personal oleh dosen, maupun secara melembaga oleh institusi,” tutur Prof. Ahsin.

Rektor terus mendorong agar Universitas Mulia terus mencoba menjadi sebuah menara air untuk mengalirkan hasil-hasil riset inovatif kepada masyarakat dan dunia industri.

“Berupaya untuk tidak menjadi menara gading yang masa bodoh dan tidak memiliki kepekaan terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat,” tuturnya.

Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan sesuai program kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) adalah menjadikan satu atau beberapa desa dalam satu kawasan atau wilayah sebagai desa binaan.

“Dengan adanya desa binaan, Kami mengidentifikasi dan memetakan berbagai permasalahan mendasar masyarakat, kemudian memberikan alternatif solusi dari hasil kajian berbagai disiplin ilmu yang ada di Universitas Mulia,” tutur Rektor.

Rektor Prof. Ahsin bersama jajaran berfoto bersama Lurah Sesumpu dan pejabat setempat.Foto: Istimewa

Rektor Prof. Ahsin bersama jajaran berfoto bersama Lurah Sesumpu dan pejabat setempat.Foto: Istimewa

Setelah itu, lanjutnya, Universitas Mulia akan melakukan pembinaan dan pendampingan terintegrasi antar disiplin ilmu secara komprehensif dan berkelanjutan dalam berbagai bentuk kegiatan.

“Bentuk kegiatannya bisa berupa pemberdayaan masyarakat, penguatan sumber daya manusia, penguatan kelembagaan, dan lain sebagainya yang berbasis potensi daerah dan kearifan lokal,” ungkap Prof. Ahsin.

Sesumpu memiliki luas ± 616,72 hektare. Letaknya berada di sebelah timur berbatasan dengan Teluk Balikpapan, sebelah barat berbatasan dengan Sungai Penajam dan Kelurahan Saloloang/Lawe-Lawe.

Dari Kecamatan Penajam, Sesumpu hanya berjarak ±12,9 km dengan jarak tempuh sekitar 40 menit. Dari Titik Nol IKN Nusantara hanya berjarak ± 61,8 km.

Manurutnya, dipilihnya Sesumpu mengingat menyimpan potensi yang besar dan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kelurahan ini memiliki potensi laut berhadapan langsung dengan Teluk Balikpapan dan Sungai Penajam sehingga sangat banyak ditemukan areal pertambakan ikan dan udang dengan luas mencapai 145 hektare,” tutur pakar di bidang Perikanan dan Kelautan ini.

Ia menambahkan, pada bagian daratan terdapat tanah kering, tanah basah, dan areal perkebunan yang cukup luas. “Di tepi pantai dan sungai ditemukan kawasan hutan mangrove yang mencapai 46 hektare,” ungkapnya.

Penduduknya banyak yang menjadi petambak, nelayan, peternakan, perkebunan, dan petani sawah. Sisanya pegawai negeri sipil, karyawan swasta, montir, pelajar, dan ibu rumah tangga. Suku mayoritas adalah Bugis Makassar, disusul suku Jawa, Banjar, Buton, dan Pasir.

Ia kemudian menceritakan bagaimana perjalanan dari Balikpapan menuju Kel. Sesumpu di PPU.

“Selama perjalanan menuju Sesumpu, Kami membayangkan akan berkunjung ke sebuah kelurahan, bukan sebuah desa terpencil. Namun, bayangan Kami tidak sesuai kenyataan,” tuturnya.

Menurutnya, Sesumpu seperti menyimpan ironi. Di satu sisi menjadi penyangga IKN, di sisi yang lain tidak memiliki infrastruktur yang memadai, akses jalan yang tidak mulus, sulit mendapatkan air bersih dan listrik serta sulit akses komunikasi.

“Pembangunan IKN semestinya menjadi potensi besar yang harus kita ambil dan disiapkan dari sekarang untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat dan bentuk dukungan Kabupaten PPU terhadap kelangsungan IKN,” ujar Prof. Ahsin.

Oleh karena itu, dirinya berharap Sesumpu mampu menjadi bagian penyangga IKN sesuai potensi yang dimilikinya.

“Sesumpu sebaiknya menjadi salah satu kelurahan pemasok pangan, menjadi pemasok ikan dari hasil budidaya tambak dan tangkapan nelayan untuk IKN,” harapnya.

Ia berharap, kelak Sesumpu akan menjadi sentra budi daya kepiting dan ikan dengan memanfaatkan tambak yang cukup luas. “Saat ini belum dikelola secara optimal,” tuturnya.

Jika kajian teknis yang akan dilakukannya telah dinyatakan memenuhi syarat, maka ada baiknya Sesumpu membangun tempat pendaratan ikan (TPI) dan pusat pelelangan ikan (PPI).

“Selain itu, kebutuhan beras dan daging sapi dapat juga dipasok dari hasil padi sawah dan peternakan sapi,” tambahnya.

Lebih lanjut, menurutnya, Sesumpu menyimpan potensi lahan sawah dan tanah kering yang luas. Dengan begitu, kelurahan ini diharapkan bisa menjadi sentra produksi beras dari sawah dan daging sapi dari hasil peternakan rakyat.

“Bahkan, untuk kebutuhan relaksasi khususnya warga IKN dan masyarakat Kalimantan Timur, Kelurahan Sesumpu dapat menjadi salah satu destinasi wisata alam dengan pengembangan kawasan mangrove dan pantai menjadi ekowisata yang menarik dan menyenangkan,” terangnya.

Oleh karena itu, Prof. Ahsin mendorong pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan perhatian khusus kepada Sesumpu dengan memperkuat sistem pemerintahan, infrastruktur, transportasi, komunikasi, dan sumber daya manusia.

Dirinya berharap gagasan ini menjadi pemantik bagi pihak-pihak terkait untuk duduk bersama mendiskusikan, merencanakan, dan menyusun program-program prioritas agar Kelurahan Sesumpu kelak dapat menjadi salah satu kelurahan penyangga utama IKN.

“Mari, seluruh sivitas akademika Universitas Mulia siap berperan serta dan berkolaborasi mewujudkan impian tersebut. Amiin Allahumma Aamiin.” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Haerullah saat memberikan workshop pemanfaatan AI kepada siswa-siswi SMK 2 Muhammaiyah Samarinda. Foto: dok. PSDKU Samarinda

UM – Dosen Sistem Informasi, Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda Haerullah, S.Kom., M.T melaksanakan penugasan sebagai narasumber Workshop Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) bagi siswa-siswi SMK 2 Muhammadiyah Samarinda. Workshop digelar di Kampus PSDKU Samarinda, Jum’at (13/10).

Tercatat 40 orang peserta yang terdiri dari siswa-siswi, guru, dan kepala sekolah aktif mengikuti workshop. Materi yang dipaparkan adalah seputar pemanfaatan TI, khususnya pada pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) ChatGPT.

“Aplikasi ChatGPT untuk membantu mengerjakan tugas seperti pembuatan makalah, pemahaman materi pembelajaran, memahami rumus matematika dan yang lainnya,” tutur Haerullah.

Berfoto bersama siswa-siswi dan guru SMK 2 Muhammadiyah Samarinda. Foto: dok. PSDKU Samarinda

Berfoto bersama siswa-siswi dan guru SMK 2 Muhammadiyah Samarinda. Foto: dok. PSDKU Samarinda

Menurutnya, pemanfaatan teknologi semakin meluas di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan.

“Salah satu inovasi terbaru adalah pemanfaatan aplikasi ChatGPT bagi siswa SMA dan SMK. Aplikasi ini menggunakan kecerdasan artifisial untuk membantu proses pembelajaran,” ungkap Haerullah.

Melalui aplikasi ChatGPT, terangnya, siswa dapat mengajukan pertanyaan, mendapatkan penjelasan, dan memperoleh bantuan dalam memahami materi pelajaran dengan lebih mudah dan interaktif.

“Dengan adanya teknologi ini, diharapkan siswa SMA/SMK dapat meningkatkan pemahaman mereka dalam berbagai mata pelajaran dan mengoptimalkan proses pembelajaran,” tuturnya.

Haerullah mengatakan aplikasi ChatGPT menyediakan manfaat yang sangat berarti bagi siswa SMA dan SMK dalam pembelajaran.

“Dengan adanya akses langsung ke sistem kecerdasan artifisial ini, diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri dan fleksibel,” tuturnya.

Ia kemudian mencontohkan bagaimana siswa dapat terbantu dengan adanya aplikasi kecerdasan artifisial tersebut.

“Misalnya, jika siswa kesulitan memahami suatu konsep atau rumus matematika, mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada ChatGPT. Aplikasi ini akan memberikan penjelasan yang jelas dan terperinci, membantu siswa memecahkan masalah mereka,” ungkapnya.

Selain itu, tambahnya, ChatGPT juga dapat digunakan untuk latihan soal, memeriksa tugas, dan memberikan umpan balik seketika.

“Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan mereka dengan lebih efektif dan meningkatkan prestasi belajar mereka,” pungkas Haerullah.

(SA/Puskomjar)

Drs. Suprijadi, M.Pd bersama anggota Dewan Pendidikan Kaltim 2023-2027 berfoto bersama Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, bertempat di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (26/9). foto: Istimewa

UM – Bertempat di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (26/9) yang lalu, Gubernur Isran Noor melantik Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur periode 2023-2027. Drs. Suprijadi, M.Pd selaku Dosen Universitas Mulia turut dilantik sebagai anggota.

Pada kesempatan ini, Gubernur Isran Noor juga melantik Tim Koordinasi Revitalisasi Daerah Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TKDV).

“Salah satu strategi untuk pendidikan vokasi adalah dengan mengukuhkan Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur dan TKDV sebagai upaya menciptakan sinergi,” tutur Gubernur Isran Noor, seperti dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud RI, (29/9).

Menurut Gubernur Isran, bangsa tanpa pendidikan yang cukup, tidak akan cepat majunya. Dengan demikian, TKDV dan Dewan Pendidikan ini menjadi sebuah cara untuk turut mempercepat kemajuan Indonesia dengan revitalisasi pendidikan vokasi.

Sementara itu, Suprijadi mengatakan, pada periode kali ini proses perekrutan berbeda jika dibanding dengan dua periode sebelumnya. Menurutnya, perekrutan dilakukan melalui penilaian administrasi, penilaian portofolio dan makalah, penilaian presentasi makalah, dan terakhir penilaian wawancara atau fit and proper test.

“Rekrutmen awalnya diikuti sebanyak 54 peserta. Tahap pertama 38 peserta dinyatakan lolos adminitrasi, selanjutnya mengikuti penilaian tahap kedua, yaitu penilaian portofolio dan presentasi makalah dan dinyatakan lolos sebanyak 26 peserta,” ungkap Suprijadi kepada media ini.

Di tahap akhir, tambah Suprijadi, 26 peserta tersebut diwajibkan mengikuti wawancara. “Alhamdulilah, sebanyak 13 peserta dinyatakan lolos sebagai Pengurus Dewan Pendidikan Kalimantan Timur. Saya termasuk di dalamnya mewakili Universitas Mulia,” tuturnya.

Suprijadi mengatakan dirinya merasa termotivasi mengikuti seleksi Dewan Pendidikan Provinsi lantaran banyak dorongan justru datang dari beberapa teman sejawatnya.

Saat pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur periode 2023-2027. Foto: Istimewa

Saat pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur periode 2023-2027. Foto: Istimewa

Saat audensi memperkenalkan diri dg Kepala cabang dinas pendidikan wilayah 1 Provinsi Kalimantan Timur Mutanto,S.Pd.,M.Si. Foto: dok. Suprijadi

Saat audensi memperkenalkan diri dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Provinsi Kalimantan Timur Mutanto,S.Pd.,M.Si. Foto: dok. Suprijadi

Drs. Suprijadi, M.Pd mendapatkan pembekalan di Surabaya, Jawa Timur,, 9-12 Oktober 2023. Foto: dok. Suprijadi

Drs. Suprijadi, M.Pd mendapatkan Pembekalan Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi di Surabaya, Jawa Timur, 9-12 Oktober 2023. Foto: dok. Suprijadi

“Sebenarnya saya termotivasi mengikuti seleksi ini datang dari teman-teman Kepala Sekolah dan Guru yang tergabung dalam komunitas Program Sekolah Penggerak Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Dirinya kemudian menyebut, di antara dorongan itu datang dari Kadiknas Kota Balikpapan, Kadiknas Penajam Paser Utara, dan Kadiknas Provinsi Kalimantan Timur.

“Kebetulan saya adalah Fasilitator Program Sekolah Penggerak di bawah naungan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Usai dilantik Gubernur, dirinya bersiap melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dewan Pendidikan Provinsi, sebagaimana tertuang dalam surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor: 100.3.3.1/K.461/2023.

Disebutkan, tugas pokok dan fungsi itu antara lain memberi pertimbangan dalam penentuan pelaksanaan, pemantauan, pengawasan dan penilaian arah kebijakan serta program kegiatan strategis pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur.

Kedua, melakukan pengawasan penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu, adil, demokratis, transparan dan terbuka baik berupa pemikiran,gagasan,finansial maupun tenaga ahli dan pengembangan jaringan.

Ketiga, mengendalikan penyelenggaraan, pelayanan dan keluaran pendidikan guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik bidang pendidikan.

Keempat, menjadi mediator antara masyarakat, eksekutif dan legislatif berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan , pelayanan pendidikan dan penentuan kebijakan dalam program pendidikan.

Dan yang kelima, meningkatkan mitra kerja masyarakat, Pemerintah Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dalam perencanaan,pemantauan, pengawasan dan penilaian kebijakan serta program pendidikan dalam pencapaian mutu pendidikan.

Dirinya berharap tupoksi tersebut benar-benar dapat berjalan. Dan akhir tahun 2023 akan diadakan Rapat Kerja Penyusunan Program tahun 2024.

“Berhubung saya bertempat tinggal di Balikpapan, maka wilayah kerja yang menjadi tugas saya adalah Ketua Koordinator Wilayah 1, meliputi Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara,” tuturnya.

Ia akan bertugas pada satuan pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP,SMA, SMK hingga Perguruan Tinggi. “Semoga saya dapat mengemban amanat ini dengan ikhlas, tulus, dan istiqomah,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Mundzir saat memberikan pelatihan pemanfaatan AI untuk mendukung strategi pembelajaran guru di SMP Negeri 6 Balikpapan, Sabtu (16/9). Foto; dok. Mundzir

UM – Dosen Program Studi Sistem Informasi Mundzir, S.Kom., M.T melaksanakan penugasan sebagai narasumber Workshop Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (AI) untuk mendukung strategi pembelajaran guru. Workshop diselenggarakan oleh SMP Negeri 6 Balikpapan, Sabtu (16/9).

“Materi yang dipaparkan adalah seputar pemanfaatan tools Artificial Intelligence (AI) dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan efektifitas pembelajaran di sekolah termasuk untuk mendukung pembuatan bahan ajar,” tutur Mundzir kepada media ini.

Menurut Mundzir, workshop diikuti kurang lebih 40 orang peserta. “Baik guru maupun kepala sekolah mengikuti workshop ini secara aktif menerapkan tools AI, baik text, audio, video, maupun gambar atau picture,” terang Mundzir.

Mundzir menerangkan, teknologi AI saat ini hadir dengan berbagai macam fitur, fungsi, dan tampilan yang baru. Pemanfaatan yang benar dan cara yang benar semakin memberikan dampak pada banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pendidikan.

“Pemanfaatan AI saat ini bukan lagi penting, tetapi sudah menjadi kebutuhan primer atau kebutuhan pokok dalam teknologi pendidikan. Oleh karena itu, jika pemanfaatannya benar, caranya benar, maka akan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia di masa yang akan datang,” terang Mundzir.

Mundzir menerima bingkisan dari Kepala SMP Negeri 6 Balikpapan Suwiyadi, M.Pd usai melaksanakan Workshop, Sabtu (16/9). Foto: dok. Mundzir

Mundzir menerima bingkisan dari Kepala SMP Negeri 6 Balikpapan Suwiyadi, M.Pd usai melaksanakan Workshop, Sabtu (16/9). Foto: dok. Mundzir

Foto bersama peserta guru wanita. Foto: dok. Mundzir

Foto bersama peserta guru wanita. Foto: dok. Mundzir

Foto bersama peserta guru laki-laki. Foto: dok. Mundzir

Foto bersama peserta guru laki-laki. Foto: dok. Mundzir

Menurutnya, sekolah di masa sekarang harus betul-betul mampu memanfaatkan kehadiran banyaknya teknologi yang memudahkan pekerjaan guru, siswa, kepala sekolah, hingga kemudahan orang tua siswa dalam mengontrol belajar putra-putrinya.

Sekolah bisa memanfaatkan aplikasi, media, atau tools yang dapat mengotomatisasikan tugas-tugas dan memberikan umpan balik, mengelola materi pembelajaran, sampai dengan menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan siswa.

“AI dapat menganalisis kemampuan dan kebutuhan setiap siswa secara individual. Dengan informasi ini, guru dapat menyesuaikan kurikulum dan materi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran,” terang Mundzir.

Dalam workshop ini, Mundzir memberikan pelatihan bagaimana memanfaatkan tools AI untuk mendukung strategi pembelajaran, baik menggunakan perangkat laptop atau komputer maupun menggunakan telepon cerdas (Smartphone).

Pada sesi berikutnya, Mundzir membantu narasumber berikutnya dalam pelatihan pembuatan dan pengelolaan website.

Usai workshop, Kepala SMP 6 Balikpapan Suwiyadi, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Mundzir yang telah membantu membimbing para guru memanfaatkan teknologi AI dalam mendukung strategi pembelajaran di kelas.

(SA/Puskomjar)

Muhammad Yani saat bersama Kepala SMK Negeri 2 Sangatta Utara Puji Rahayu Effendi, M.Pd bersama Wakil Kepala Sekolah dan para guru. Foto: dok. Muhammad Yani

UM – Dosen Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I menjadi narasumber Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Menyenangkan berbasis Teknologi Informasi, bertempat di SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Kamis (5/10).

Workshop diikuti 40 orang guru SMK Negeri 2 Sangatta Utara yang juga merupakan SMK Pusat Keunggulan (SMKPK) di Kabupaten Kutai Timur.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Muhammad Yani mengatakan dirinya mendapatkan penugasan untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat menjadi narasumber workshop pembuatan media pembelajaran di sekolah tersebut.

Muhammad Yani merasakan surprise lantaran untuk pertama kalinya dirinya menumpangi kendaraan hybrid yang mulai banyak digunakan di daerah pelosok di Kalimantan Timur.

“Saya dijemput dari Samarinda. Berangkat hari Rabu (4/10) siang, pulang Kamis (5/10) sore kemarin. Alhamdulillah, merasakan naik mobil hybrid,” kata Muhammad Yani sembari tersenyum.

Sebagaimana diketahui, mobil hybrid merupakan kendaraan yang menggunakan sistem penggerak dari dua sumber energi, yaitu bahan bakar yang diolah pada mesin pembakaran dalam dan listrik dari baterai yang diproses motor listrik.

Sampai di lokasi kegiatan, dirinya disambut hangat Kepala SMKN 2 Sangatta Utara Puji Rahayu Effendi, M.Pd bersama para guru. “Sambutan sangat baik,” ujar Muhammad Yani.

Saat pelaksanaan workshop pembuatan media pembelajjaran. Foto: dok. Muhammad Yani

Saat pelaksanaan workshop pembuatan media pembelajjaran. Foto: dok. Muhammad Yani

Muhammad Yani bersama Abdul Rahman Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, saat menggunakan mobil hybrid. Foto: dok. Muhammad Yani

Muhammad Yani bersama Abdul Rahman Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan mobil hybrid. Foto: dok. Muhammad Yani

Pada workshop tersebut, Yani memberikan materi pelatihan seputar bagaimana membuat presentasi dan video pembelajaran menggunakan perangkat lunak Canva.

“Kami optimalisasikan akun belajar.id yang telah difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Guru-guru di Indonesia, termasuk kepala sekolah, dan siswa-siswi mulai jenjang TK sampai dengan SMA dan yang sederajat menggunakan platform belajar.id,” terang Muhammad Yani.

Hasil pembuatan video pembelajaran masing-masing guru pada workshop tersebut kemudian disimpan di YouTube dan dibagikan pada Platform Merdeka Mengajar Kemdikbudristek RI.

“Kami upload di YouTube, selanjutnya dibagikan ke dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) dalam bentuk Bahan Ajar Digital. Dari PMM, para guru bisa belajar, mengajar, dan berkarya,” tutur Yani.

Meski demikian, Yani menerangkan bahwa karya video pembelajaran tersebut hanya dapat dilihat atau diakses oleh pengguna atau user yang telah memasang (install) atau memiliki akses PMM. “Alhamdulillah,” pungkas Yani.

(SA/Puskomjar)

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i saat memaparkan materi VMTS di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, bertempat di Aula FTK UIN Antasari, Senin (25/9). Foto: Istimewa

UM – Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai narasumber Workshop Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, bertempat di Aula FTK UIN Antasari, Senin (25/9).

Workshop digelar dalam rangka adaptasi pendidikan tinggi di Indonesia dengan cepat agar mampu bersaing di tingkat dunia. Salah satu upaya adaptasi tersebut, menurut Prof. Ahsin adalah melakukan transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi, terutama hubungannya dengan VMTS.

Workshop dibuka oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin Dr. H. Hamdan, M.Pd. Sebagai moderator Noor Hasanah, M.A. Workshop diikuti peserta sebanyak 77 orang, terdiri atas tim penyusun VMTS, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Prodi (13 prodi), Tenaga Kependidikan, mahasiswa, alumni, pengguna dan stakeholders.

Dalam paparannya, Prof. Ahsin menerangkan beberapa aspek yang dinilai dari VMTS Perguruan Tinggi, meliputi rencana pengembangan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Kemudian indikator kinerja, target yang berorientasi pada daya saing internasional serta bukti pelaksanaan pengembangan yang konsisten.

Sedangkan aspek yang dinilai dari VMTS Program Studi berdasarkan tiga indikator. Indikator pertama perihal kesesuaian VMTS Unit Pengelola Program Studi (UPPS) terhadap VMTS Perguruan Tinggi (PT) dan visi keilmuan Program Studi (PS) yang dikelolanya.

Indikator kedua meliputi Mekanisme dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam penyusunan VMTS UPPS. Dan indikator ketiga meliputi strategi pencapaian tujuan yang disusun berdasarkan analisis yang sistematis serta pada pelaksanaannya dilakukan pemantauan dan evaluasi yang ditindaklanjuti.

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i menerima piagam dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin Dr. H. Hamdan, M.Pd. Foto: Istimewa

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i menerima piagam dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin Dr. H. Hamdan, M.Pd. Foto: Istimewa

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i foto bersama seluruh peserta wokshop Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin. Foto: Istimewa

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i foto bersama seluruh peserta wokshop Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin. Foto: Istimewa

Menurut Prof. Ahsin, indikator kinerja sebuah instansi pendidikan dalam mencapai tujuan tertentu yang menjadi tolak ukur atas pencapaian yang diraih masing-masing perguruan tinggi. Target yang akan dicapai. Mudah diukur.

Setiap kali Prodi menjalani akreditasi, seorang asesor akan memberikan pertanyaan kepada PS tentang ketercapaian VMTS saat ini. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, diperlukan dokumen VMTS yang berisi tahap pencapaian, strategi, indikator dan target.

Beberapa dokumen yang juga menjadi wajib untuk dilengkapi antara lain dokumen VMTS yang dilengkapi milestone atau tonggak capaian, dokumen RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), dokumen Renstra (Rencana Strategis), dokumen Renop (Rencana Operasional), dan dokumen RKT (Rencana Kerja Tahunan).

Workshop yang dibuka pukul 09.00 WITA ini berakhir pukul 13.00 WITA.

(SA/Puskomjar)