penanadatanganan MoU yang dilakukan oleh Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani bersama Camat Samarinda Ulu Muhammad Fahmi di kantor Kecamatan Samarinda Ulu Jl. Ir. H. Juanda No.5, Air Putih.

UM– Guna mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi (Prodi) Sistem Informasi PSDKU Kampus Samarinda menjalin kerjasama dengan Kecamatan Samarinda Ulu, Kamis (29/4).

Penanadatanganan MoU yang dilakukan oleh Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani bersama Camat Samarinda Ulu Muhammad Fahmi di kantor Kecamatan Samarinda Ulu Jl. Ir. H. Juanda No.5, Air Putih.

Penanadatanganan MoU yang dilakukan oleh Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani bersama Camat Samarinda Ulu Muhammad Fahmi di kantor Kecamatan Samarinda Ulu Jl. Ir. H. Juanda No.5, Air Putih.

Agenda kerjasama itu ditandai dengan penanadatanganan MoU yang dilakukan oleh Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani bersama Camat Samarinda Ulu Muhammad Fahmi di kantor Kecamatan Samarinda Ulu Jl. Ir. H. Juanda No.5, Air Putih.

Muhammad Yani menjelaskan, perjanjian yang dilakukan antara PSDKU Kampus Samarinda dengan Kecamatan Samarinda Ulu tersebut merupakan tindak lanjut koordinasi yang dilakukan antara kedua belah pihak untuk meningkatkan pelayanan di Kecamatan Samarinda Ulu.

Yani menerangkan, ada tiga poin penting dalam kerjasama tersebut, yakni meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), sebagai tempat Kuliah Kerja Praktik, serta Penelitian dan Pengabdian Masyarakat bagi dosen dan mahasiswa PSDKU Kampus Samarinda. “Ini merupakan kerjasama pertama kami dengan kecamatan di kota Samarinda,” terang Muhammad Yani.

Dirinya menyebut, dipilihnya Kecamatan Samarinda Ulu sebagai yang pertama, karena selain wilayah Kampus PSDKU Kampus Samarinda yang berada di wilayah Samarinda Ulu, juga sekaligus meningkatkan silaturahmi antara kedua belah pihak.

“Jadi selain mejajaki kerjasama ini juga, kita bisa terus bersilaturahmi dengan Kecamatan Samarinda Ulu. Kemudian karena jumlah kelurahan di Samarinda Ulu cukup banyak, maka harapan kami, Kecamatan Samarinda Ulu ini bisa menjadi pionir untuk kita lanjutkan di Kecamatan lain di Samarinda,” sebut Yani.

Rencananya, kata Yani, kerjsama ini akan dimulai setelah Lebaran Idul Fitri. “Pihak kecamatan nantinya terlebih dahulu akan melakukan pertemuan dengan jumlah yang lebih banyak. Rencananya akan mengundang kelurahan untuk menindak lanjutin kerjasama ini dengan kampus,” terangnya.

“Harapannya pak Camat juga, dengan adanya kerjasama ini dapat meningkatkan layanan dengan teknologi informasi,” tambahnya.

Jadi terang dia, Kecamatan Samarinda Ulu menargetkan untuk meningkatkan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ilmunya bisa didapatkan dari Universitas Mulia. “Ingin pelayanan ditingkatkan dengan adanya kerjasama dengan kampus sehingga dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam pelayanan,” ujarnya.

Bentuk peningkatan pelayanan tersebut, tambahnya, terdiri dari tiga poin utama, yakni pelatihan untuk pegawai Kecamatan Samarinda Ulu, kemudian dilakukan praktik atau magang yang akan dilakukan mahasiswa dan penelitian dosen bekerjasama dengan mahasiswa. “Tiga poin masih dalam tahap perencanaan,” katanya.

Yani melanjutkan, setelah jalinan kerjasama ini, phaknya ingin melakukan penjajakan dengan kecamatan lainnya di kota Samarinda.  “Sebentarnnya kami ingin dengan Samarinda Ulu apakah dapat difasilitasi dengan Samarinda Utara, tetapi ini belum kami sampaikan, karena mungkin kita menunggu masukan dari pak Camat terkait program kelanjutanya, sembari menunggu kelajutan pertemuan setelah lebaran nanti,” bebernya.

Dirinya pun berharap, dengan kerjasama ini dapat membuat kedua belah pihak dapat sama-sama mendapatkan manfaat. “Terlebih kami ingin hadir ke tengah-tengah masyarakat agar dapat memberikan pengabdian kepada masyarakat sehingga kami juga dapat memberikan kontribusi lebih atau manfaat ke pemerintah dan masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sehingga nantinya secara langsung kantor camat mendapatkan manfaat langsung dengan adanya kami, PSDKU Samarinda,” harapnya. (mra)

Kuliah Umum Manajemen Virtual Office Era 4.0. Foto: YouTube

UM– Kembali, dosen Universitas Mulia Balikpapan didapuk menjadi pembicara dalam kuliah umum diluar kampus Universitas Mulia. Kali ini, Dosen Manajemen Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd yang telah rutin memberikan materi diberbagai universitas menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Manajemen Virtual Office dalam Era 4.0 garapan Politeknik Negeri Madiun, Jumat (23/4).

Acara yang digelar melalui zoom itu diikuti mahasiswa Prodi D3 Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Madiun – Jawa Timur.

Linda Fauziyah Ariyani mengatakan, ini merupakan kali kedua kerjasama antara Universitas Mulia dengan Politeknik Negeri Madiun, dimana sebelumnya Universitas Mulia pernah mengadakan seminar nasional dan mereka ikut menjadi peserta. “Diharapkan kerjasama antara kedua perguruan tinggi ini akan terus berlanjut dan kami bisa terus bersama berbagi informasi dan ilmu, untuk sama-sama meningkatkan pengetahuan mahasiswa maupun dosen dan lainnya,” ungkap Linda.

Dalam kuliah umum tersebut, Linda menerangkan berbagai macam informasi penting yang harus dilakukan dalam penerapan virtual office. “Pertama saya mengajarkan mereka tentang bagaimana penggunaan teknologi digital untuk penyelesaian pekerjaan-pekerjaan kantor. Juga berbagi tips bagaimana cara mereka untuk dapat mempersiapkan diri masuk di perusahaan global,” ujarnya.

Sebagai awal dalam pemaparanya, Linda pun melakukan survei terkait penggunaan aplikasi berbasis internet. Dimana penggunaan mobile banking menjadi unsur penting dalam penggunaan teknologi digital.

“Cukup banyak ternyata yang belum menggunakan aplikasi digital untuk menunjang aktivitas sehari-hari, seperti mobile banking. Padahal ini penting, tetapi infonya karena memang banyak mahasiswa yang belum memiliki rekening maka otomatis mereka tidak menggunakan aplikasi digital ini,” katanya.

Linda menyebut, pentingnya membiasakan diri dengan pemanfaatan teknologi, agar nantinya kita tidak ‘gagap. “Bila kita sudah terbiasa menggunakan teknologi maka kita tidak akan gagap, mengunakan e-money atau uang digital tidak gagap, menggunakan aplikasi digital pun tidak kaku dan seterusnya. Dan sebagai awal melalui mobile banking ini bisa sebagai media belajar mahasiswa,” sebutnya.

Selain itu, katanya, penggunaan aplikasi untuk penyelesaiaan pekerjaan seperti google office juga sangat penting untuk menunjang pekerjaan yang berbasis digital. “Saat ini mereka memang belum familiar. Dari hasil survei kebanyakan mereka jarang menggunakan aplikasi penunjang ini, seperti apliasi sharing dokumen dalam pekerjaan sehari-hari. Padahal bila nanti mereka terjun ke perusahaan dan akan beraktivitas dalam virtual office, aplikasi seperti inilah yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan rekan kerja dan menyelesaikan pekerjaan yang sama,” ujarnya.

Dirinya pun menekankan, penggunaan teknlogi digital memang harus digunakan mulai dari saat ini. “Mereka harus adaptif terhadap teknologi, artinya teknologi apa yang berkembang saat ini kita ikut memanfaatkannya. Kan teknologi itu hadir untuk mempermudah pekerjaan manusia, apalagi saat ini sudah masuk era 4.0. Bila dalam kehidupan sehari-hari kita tidak menyesuaikan tentu kita akan terus tertinggal,” tegasnya.

Jadi, terangnya, ia pun berpesan kepada dosen dan pihak kampus, agar mahasiswa dapat semakin terbiasa menggunakan virtual officie, maka nantinya dalam kegiatan praktikum, mahasiswa sudah harus menjalakan semua metode virtual office. “Apalagi ini masih dimasa pandemi, jadi sangat tepat bagi mahasiswa melakukan praktik virtual office ini,” sebutnya.

“Nantinya dalam kerjasama kita selanjutnya, kita juga akan melakukan praktikum bersama untuk virtual offficenya. Dimana saat ini sedang kita lakukan penjadwalan,” tambahnya.

Dirinya pun berharap dengan adanya kerjasama ini, selain dapat berbagi ilmu dan meningkatkan pemahaman mahasiswa, juga diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi lainya. “Kami harap akan semakin banyak lagi bermitra dengan kampus lain, sehingga kita bisa bersinergi dan sama-sama berbagi ilmu,” pungkasnya. (mra) 

Muhammad Yani (baju merah) bersama para guru SMP Negeri 6 Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara, Sabtu (27/3). Fot: M Yani

UM – Universitas Mulia mendorong dosen tidak hanya sekadar melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran di kampus saja, tetapi juga melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat hingga manfaatnya dapat dirasakan langsung secara berkelanjutan, seperti yang dilakukan Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I, dosen pada Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda, Sabtu (27/3) yang lalu.

Muhammad Yani mengatakan, dirinya diberikan kepercayaan oleh SMP Negeri 6 Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur untuk memberikan Workshop kepada guru-guru dengan tujuan untuk membantu peningkatan kompetensi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di masa pandemik saat ini. Workshop berlangsung sehari, dibuka dari pukul 08.00 WITA s.d 16.30 WITA.

Materi Workshop meliputi pemanfaatan Aplikasi Video Conference, E-Learning dengan Google Classroom, Quiz, Penyimpanan Data Online menggunakan Google Drive dan diskusi sekaligus penyelesaian masalah terkait perihal kendala secara teknis dalam pemanfaatan TIK.

Muhammad Yani (baju merah) bersama para guru SMP Negeri 6 Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara, Sabtu (27/3). Fot: M Yani

Muhammad Yani (baju merah) bersama para guru SMP Negeri 6 Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara, Sabtu (27/3). Fot: M Yani

Menurut Muhammad Yani, Kepala SMP Negeri 6 Tenggarong Seberang Juarso, S.Pd, M.Pd mengucapkan terima kasih dengan tulus dan menyampaikan apresiasi khususnya kepada dirinya yang telah memberikan banyak sekali materi pada Workshop ini.

“Beliau berkesan dan mengatakan bahwa materi praktik yang diberikan sangat bermanfaat dan dapat digunakan langsung dalam kegiatan pembelajaran. Beliau juga melihat semangat dan antusias para guru yang mengikuti dari awal kegiatan sampai dengan selesai,” tutur Muhammad Yani.

Usai pelaksanaan Workshop, Muhammad Yani membentuk grup WhatsApp bersama para peserta dalam rangka pendampingan selama menggunakan TIK untuk kegiatan belajar mengajar.

“Pada Workshop ini juga dibentuk Grup Whatsapp untuk kegiatan pendampingan selanjutnya, mudah-mudahan ini sebagai sarana untuk mempermudah para guru memanfaatkan TIK sehingga mudah-mudahan tujuan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran tercapai sesuai harapan,” tutupnya. (SA/PSI)

Pengurus Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Balikpapan melakukan kunjungan ke Kampus Universitas Mulia, Rabu (17/3)

UM– Pengurus Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Balikpapan melakukan kunjungan ke Kampus Universitas Mulia, Rabu (17/3). Dalam kunjungan yang dipimpin langsung Ketua Himpaudi Kota Balikpapan Ani Ariani ini, rombongan diterima Kaprodi PG PAUD Universitas Mulia Baldwine Honest, M.Pd didampingi Sekprodi PG PAUD Lisda Hani Gustina S.Ag M.Pd.

Setelah dilakukan penandatanganan kerjasama antara FHK dengan Himpaudi pada 17 Maret, dilanjutkan kerjasama antara FHK dengan Forum SPS pada 18 Maret serta dengan beberapa TK di Balikpapan pada 22 Februari 2021

Setelah dilakukan penandatanganan kerjasama antara FHK dengan Himpaudi pada 17 Maret, dilanjutkan kerjasama antara FHK dengan Forum SPS pada 18 Maret serta dengan beberapa TK di Balikpapan pada 22 Februari 2021

Selain bersilaturahmi dan melihat langsung Universitas Mulia dalam kunjungan ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) dengan Himpaudi Kota Balikpapan.

“Jadi dalam kunjungan ini mereka ingi melihat langsung Universitas Mulia khususnya PG PAUD. Juga sekaligus dilakukan penandatanganan kerjasama antara FHK dengan Himpaudi Kota Balikpapan, dimana kerjasama ini dibidang Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Baldwine Honest.

Honest menyebut, pihaknya melakukan kerjasama antara FHK dan Himpaudi Kota Balikpapan karena memang tidak hanya ingin berfokus pada PG PAUD saja, tetapi juga bidang lainnya. “Mengapa FHK, karena mungkin nantinya mereka membutuhkan bidang lainnya, selain Paud, mungkin saja terkait perlindungan anak yang bisa berhubungan dengan bidang hukum, kemudian di farmasi kerjasama terkait pengetahuan tentang kesehatan, misalnya vaksin dan lainnya. Jadi kita bisa memberikan ilmu dari dosen maupun mahasiswa kepada para lembaga baik kepada guru, wali muridnya atau murid-muridnya,” sebutnya.

Jadi, katanya, kerjasama ini bukan hanya dari segi pendidikan melainkan juga penelitian dan pengabdian masyarakat. “Intinya dari kerjasama ini ada simbiosi mutualisme, dimana dapat sama-sama bermanfaat baik untuk organisasi Himpaudi maupun untuk universitas. Jadi bisa saja nanti ada penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkaitan juga dengan guru-guru Paud di Kota Balikpapan,” katanya.

Honest menerangkan, karena kerjasama ini dilakukan dengan oranisasinya, kedepannya pihaknya ingin dapat berkembang, dimana kerjasama antara FHK dengan lembaga-lembaga Paud yang mungkin membutuhkan pengembangan kompetensi guru atau untuk parenting. “Misalnya bila mereka membutuhkan turun tangan ilmu dosen dan mahasiswa untuk mungkin peningkatan kompetensi guru-gurunya. Khususnya juga di bidang IT dan lainnya. Dimana rencana ini sudah saya sampaikan saat ada rapat koordinasi dengan organisasi, dan Alhamdulillah ada beberapa lembaga yang tertarik untuk melakukan kerjasama ini dengan FHK,” terang Honest.

Honest menambahkan, karena organisasi guru Paud di Balikpapan cukup banyak, yakni selain Himpaudi, ada GOP TKI, IGTKI, Konsorsium PAUD dan lainnya, dimana ternyata di Himpaudi terdapat banyak guru-guru yang belum S1. Maka setelah mereka melihat fasilitas sarana dan prasarana di Universitas Mulia, nantinya bila ada guru Paud yang ingin meneruskan ke S1 bisa melanjutkan di PG Paud Universitas Mulia. “Kami siap memberikan biaya khusus atau ada keringanan khusus guru Paud, dan semakin banyak guru yang gabung memungkinkan ada keringanan,” katanya.

Dari kunjungan ini, tambahnya, memang banyak rencana yang akhirnya akan dilakukan. “Kami juga ingin, setelah proses pembelajaran dapat dilakukan offline, kami dan Himpaudi ingin menggelar lomba-lomba Paud yang bisa dilaksanakan di aula Kampus Universitas Mulia,” tambahnya.

Selain dengan Himpaudi Kota Balikpapan, lanjut Honest, sebelumnya pihaknya telah melakukan kerjasama dengan IGTKI, Forum satuan PAUD sejenis (SPS) yang berada dibawah koordinasi PPK Kota dan Posyandu. Dan rencananya pada April, pihaknya juga akan melanjutkan kerjasama dengan organisasi Paud lainnya. “Karena mahasiswa kita PG PAUD Univeristas Mulia juga butuh tempat untuk magang dan praktik mengajar maka kita membutuhkan kerjasama ini. Jadi ketika ada kerjasama dengan lembaga-lembaga, maka saling memenuhi kebutuhan masing-masing. Intinya kerjasama terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi dan saling memberikan manfaat,” lanjutnya.

Diketahui, ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan pengurus Himpaudi Kota Balikpapan. Dimana dalam kunjungan ini, pihaknya mengenalkan semua fasilitas yang ada di kampus Universitas Mulia. “Kita ajak mereka keliling kampus, karena mereka ingin tahu lebih dekat kampus Universitas Mulia seperti apa. Kami tunjukan pula aula kampus Cheng Ho, ruang kelas, perpustakaan, kantin hingga ke UM TV,” bebernya.

Dirinya pun berharap dari kerjasama ini selain dapat semakin mengenalkan Universitas Mulia ke masyarakat luas, juga dapat semakin bersinergi dengan lembaga dan organisasi lainnya. “Karena kami saat ini sedang dalam tahap persiapan untuk akreditasi sebab kita sudah dua tahun menerima mahasiswa yakni tahun 2019 dan 2020 maka dengan adanya kerjasama ini, dapat saling memberikan manfaat, baik untuk Universitas Mulia maupun lembaga Paud yang ada di Balikpapan. Jadi kami dari dosen maupun mahasiswa PG PAUD Univeristas Mulia dapat melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan semoga ilmu yang kita berikan itu bisa bermanfaat untuk guru-guru Paud atau wali murid dan murid-murid Paud di Balikpapan. Maka dengan begini ada peningkatan, baik kompetensi maupun pengingkatan pengabdian masyarakat serta peningkatan penelitian kita yang dibantu guru-guru Paud dan lembaga Paud yang ada di Balikpapan,” pungkasnya. (mra)

Pengurus Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Balikpapan melakukan kunjungan ke Kampus Universitas Mulia, Rabu (17/3)

Pengurus Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Balikpapan melakukan kunjungan ke Kampus Universitas Mulia, Rabu (17/3)

Agung Sakti Pribadi (tengah) resmikan langsung Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mulia Airlangga Balikpapan (LKBH MAB) kepada Direktur LKBH MAB Wuri Sumampouw (empat kiri) didampingi Wakil Direktur Kana Kurnia (tiga kiri) dan Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Okta Nofia Sari (dua kiri), sekretaris Kaprodi Ilmu Hukum Nur Arfiani (kiri), serta Dosen dan Karyawan Universitas Mulia (kanan) selepas Kegiatan Sabtu Ceria (13/03).

Agung Sakti Pribadi (tengah) resmikan langsung Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mulia Airlangga Balikpapan (LKBH MAB) kepada Direktur LKBH MAB Wuri Sumampouw (empat kiri) didampingi Wakil Direktur Kana Kurnia (tiga kiri), Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Okta Nofia Sari (dua kiri), sekretaris Kaprodi Ilmu Hukum Nur Arfiani (kiri), serta Dosen dan Karyawan Universitas Mulia (kanan) selepas Kegiatan Sabtu Ceria (13/03).

UM – Universitas Mulia resmi mimiliki Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH). Lembaga yang diberi nama LKBH Mulia Airlangga Balikpapan (LKBH MAB) ini diresmikan langsung oleh Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi pada Sabtu (13/3).

Direktur LKBH MAB Wuri Sumampouw didampingi Wakil Direktur Kana Kurnia dan Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Okta Nofia Sari menjelaskan, pembentukan LKBH MAB dilakukan karena berkaitan dengan adanya Prodi Ilmu Hukum di Universitas Mulia. “Jadi ini yang menjadi cikal bakal bagaimana kita mengajarkan kepada mahasiswa untuk menjadi praktisi hukum,” jelasnya.

Wuri mengatakan, pembentukan ini pun sebagai bagian dari perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi pesan dari rektor. “Karena berbicara mengenai pengabdian, maka banyak hal yang bisa kita bantu, bukan saja urusan kemahasiswaan, tetapi juga berhubungan dengan bagaimana kampus secara aktif melalui LKBH mengabil peran dalam memberikan pencerahan terkait hukum juga memberikan bantuan hukum kepada masyarakat Balikpapan,” kata Wuri.

Untuk itu sebut Wuri, sebagai langkah awal dalam mempermudah masyarakat terhubung dengan LKBH MAB, maka pihaknya saat ini tengah mempersiapkan situs web. “Jadi melalui web itu, siapa saja bisa masuk ke link kita, baik untuk konsultasi maupun mempercayakan penanganan kasus ataupun sebaliknya kita memberikan masukan kepada pemerintah maupun legislatif,” sebutnya.

Namun, sembari menunggu web tersebut, masyarakat sudah dapat melakukan konsultasi maupun semua hal yang berkaitan dengan hukum ssecara langsung. “Jadi sudah efektik, kita sudah berjalan sejak diresmikan. Saat ini kita tinggal menyiapkan pendukung fasilitas, seperti web, tempat yang sedang kita renovasi. Tetapi secara umum, masyarakat sudah bisa datang bertemu dan melakukan konsultasi dan lainnya,” terang Wuri.

Terkait SDM, Okta Nofia Sari mengatakan, pihaknya memiliki paralegal yang merupakan mahasiswa Ilmu Hukum. “Jadi kita meggaet mereka, kita tempatkan mahasiswa sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan. Paralegal ini juga akan berkontribusi untuk memberikan masukan dan pemahaman soal hukum, disamping ada pendampingan dari para ketua divisi,” ujarnya.

Dirinya menyebut, keterkaitan paralegal dengan universitas juga sesungguhnya berkaitan dengan program Merdeka Belajar. “Karena dengan adanya paralegal ini, mereka tidak hanya mendapatkan materi di kelas, tetapi ketika mereka bergabung dengan LKBH mereka bisa gabungkan ilmu yang sudah didapat dengan praktek langsung,” sebutnya.

Sementara itu, Kana Kurnia menambahkan, dengan kelebihan yang dimiliki Universitas Mulia sebagai kampus yang berbasis IT, maka tentu pihaknya ingin memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk dapat mengakses apapun yang ada di LKBH MAB. “Karena disini terdapat banyak orang-orang yang ahli dibidang komputer, maka kita inginnya ketika kita sudah membuat web LKBH, masyarakat dapat langsung melakukan konsultasi online, pengaduan online, hingga akan kita sediakan legal opini yang berisikan artikel mengenai kasus yang sedang marak dibahas,” ucap Kana.

Bahkan lanjut Kana, program LKBH MAB nantinya juga akan disinkronkan dengan program dari Universitas Mulia seperti Smart RT. “Dengan begitu nantinya ketika disebuah RT ada keluhan baik yang berkaitan dengan pemudannya, maka mereka bisa langsung terintegrasi dengan web kita. Misalnya disebuah lingkungan banyak pemuda yang diketahui pengguna narkomba, maka pihak RT dapat melaporkan melalui smart RT, untuk selanjutnya diteruskan melalui web LKBH MAB,” terangnya.

Diketahui, walau baru berjalan lima hari sejak diresmikan, ternyata LKBH MAB sudah mulai melakukan pendampingan terhadap satu kasus dari seorang ibu di Balikpapan, terkait pencemaran nama baik. (mra)

Penandatanganan kerja sama oleh Lurah Karang Rejo, Bapak Lukman dengan Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Bapak Vidy, S,S.M.Si.

UM– Setelah sebelumnya sukses melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat di Kelurahan Karang Rejo, kini Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Hukum Universitas Mulia resmi menjalin kerjasama dengan Kelurahan Karang Rejo, Balikpapan Tengah, Jumat (5/2).

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan langsung oleh Lurah Karang Rejo, Bapak Lukman dengan Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Bapak Vidy, S,S.M.Si.

Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Ibu Okta Nofia Sari S.H.,M.H menuturkan, kerjasama tersebut dilakukan sebagai wujud Tridharma perguruan tinggi antara Prodi S1 Ilmu Hukum dibawah naungan Fakultas Humaniora dan Kesehatan dengan Kelurahan Karang Rejo Kota Balikpapan.

“Jadi kerjasama ini meliputi pendidikan, pengabdian dan penelitian yang disepakati selama tiga tahun,” katanya.

Dimana sebut Okta, untuk bidang pendidikan pihaknya memberikan kesempatan kepada warga Kelurahan Karang Rejo yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. “Kami membuka informasi bagaimana kuliah di Prodi Hukum itu. Dimana saat  sudah masuk masa pendaftaran mahasiswa baru. Jadi bila ada warga disana yang ingin kuliah atau yang ingin tau bagaimana prodi Ilmu Hukum kita undang untuk melihat suasana perkuliahan itu seperti apa di UM,” ujarnya.

Sementara untuk penelitian katanya, lingkupnya akan dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. “Jadi apabila ingin melakukan penelitian di lingkungan karang rejo. Apabila disana ada permasalahan hukum kita bisa langsung melakukan penelitian. Dan untuk Pengabdian kita akan tetap melakukan pendampingan terhadap warga Kelurahan Karang Rejo. Dimana rencana kedepannya kita akan mebuka pos bantuan hukum untuk prodi Ilmu Hukum di Lingkungan ini,” terangnya.

Okta menjelaskan, program ini adalah program baru dimana pihaknya dituntut untuk melakukann kerjasama baik dengan instansi, pemerintahan maupun swasta, untuk mempermudah tercapainya target pengabdian dan penelitian.

“Bila untuk lingkungan pemerintahan ini merupakan yang baru dengan Kelurahan Karang Rejo. Tetapi untuk instansi lainnya kami sebelumnya sudah melakukan MoU dengan Pengadilan Negeri Milter, Badan Narkotika Nasional kota Balikpapan dan Kantor Hukum Ashari Damayanti untuk advokasi. Kedepan akan ada rencana pengembangan kerjasama lagi, sesuai dengan kebutuhan kampus merdeka,” jelasnya.

Pihaknya, tambah Okta, akan terus melakukan kerjasama dengan beberapa instansi lainnya. “Untuk kerjasama dengan Kelurahan Karang Rejo ini mulai berjalan, dimana sebelumya kami mengawali dengan melakukan pendampingan disini, pendampingan terhadap UMKM. Sementara sembari menunggu mahasiswa sedang menjalankan mata kuliahnya baru kami akan terjunkan untuk melakukan pengabdian masyarakat, penelitian maupun pendidikannya. Dan rencananya akan dilanjutkan pula pendampingan hukum terhadap kejahatan,” tambahnya.

Dirinya pun berharap melalui kerjasama ini, Harapannya semoga Prodi S1 Ilmu Hukum Universitas Mulia dapat semakin dikenal luas masyarkat dan dapat mencetak generasi muda yang mampu bersaing di masyarakat. (mra)

Penyerahan Dana Bansos

Penyerahan Dana Bansos

Penyerahan Dana Bansos

Penyerahan Dana Bansos

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Universitas Mulia yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Peduli Sesama (KOMALISA) serahkan Hasil Penggalangan Dana Kalsel dan Sulbar kepada Rektor Universitas Mulia, Kamis (04/02).

Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika (HIMATIKA) Muhammad As’ad Durrofiqi, serahkan langsung dana yang telah terkumpul selama kurang lebih dua minggu ini kepada Rektor Universitas Mulia Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. selepas apel pagi di Lapangan Universitas Mulia dan disaksikan langsung oleh para Dosen dan Karyawan Universitas Mulia serta beberapa perwakilan dari Pengurus HIMA Universitas Mulia.

Penggalangan dana yang dilaksanakan mulai tanggal 15 hingga 31 Januari 2021 ini merupakan inisiatif dari para seluruh Pengurus Himpunan Mahasiswa Universitas Mulia, dari rasa kepeduliannya karena belum ada tindakan nyata dari Mahasiswa UM untuk penggalangan dana bencana.

“Kami merasa saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam wajib kita tolong dan support bantuan khusus yang terkena bencana di sekitaran bulan Januari seperti Kalsel dan Sulbar, dari situ kami mengajak masyarakat, saudara, teman, keluarga beserta mahasiswa UM terlibat open donasi ini,” tutur Fiqi

Tidak hanya dari HIMA, beberapa relawan yang aktif beserta perwakilan UKM Musik turut terlibat dalam aksi penggalangan dana yang dilaksanakan di sekitaran lampu merah BB, BDS dan beberapa angkringan dan coffee shop ini.

Sumber dana yang terkumpul berupa uang yang berasal dari seluruh elemen masyarakat, para pengguna jalan, kerabat, tetangga dekat, mahasiswa, para keluarga dan juga berasal dari hasil penjualan baju dalam kondisi baru, serta hasil dari acara live music UKM Musik.

Nantinya, dana yang telah terkumpul sebanyak Rp 11.284.700 akan diserahkan ke PMI Kota Balikpapan yang merupakan Satgas Posko Penerimaan Donasi Kota Balikpapan.

Bangga atas Kepedulian Himpunan Mahasiswa Universitas Mulia terhadap sesama dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah menyalurkan bantuannya

Tampak Webinar Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen PSDKU Samarinda (27/11)

Tampak Webinar Pengabdian Kepada Masyarakat bersama Dosen PSDKU Samarinda Tina Tri Wulansari, S.Kom., M.T.I (27/11)

UM- Guna mempersiapkan lulusan SMK dalam menghadapi persaingan kerja di masa depan, Program Studi S1 Sistem Informasi PSDKU Kampus Samarinda menggelar program Pengabdian Masyarakat, Jumat (27/11/2020).

Dengan konsep webinar, acara yang mengusung tema “Business Intelligence Dalam Ruang Kerja Masa Depan” ini diikuti siswa SMKTI Airlangga Samarinda dan diisi langsung oleh Dosen S1 Sistem Informasi PSDKU Kampus Samarinda, Tina Tri Wulansari, S.Kom., M.T.I.

Tina Tri Wulansari mengatakan, digelarnya kegiatan itu karena melihat kondisi peluang kerja di masa depan yang trend-nya banyak dicari salah satunya bidang Teknologi Informasi, maka pihaknya ingin mulai mempersiapkan para siswa.

“Dari beberapa situs lowongan pekerjaan, ada beberapa trend kedepan masuk 10 besar salah satunya adalah di bidang Teknologi Informasi, bahkan kalau ada 10 trend pekerjaan, 4-nya diisi oleh bidang TI,” katanya.

Untuk itu katanya, seminar dan dialog ini begitu penting bagi para siswa khususnya kelas XII. “Ini penting menurut kami, karena agar para siswa di SMK siap untuk mengisi ruang kerja masa depan berdasarkan kebutuhan. Sehingga nantinya bila mereka akan lulus tidak bingung untuk melanjutkan kuliah dibidang apa,” ujarnya.

Apalagi, sebutnya, saat ini Kaltim tengah mempersiapkan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Dimana konsep IKN ini adalah smart city, yang rata-rata tentu membutuhkan Teknologi Informasi untuk pembangunan, mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) hingga infrastrukturnya semua berkaitan dengan teknologi.  

“Maka tentu kedepan peluang terbesar salah satunya adalah di bidang Teknologi Informasi. Sementara menurut kami, siswa SMK ini saat ini masih kurang secara wawasan, sehingga masih bingung kedepan mereka akan kuliah mengambil bidang apa,” sebutnya.

Tina menuturkan, dalam agenda tersebut banyak informasi yang ia berikan mulai dari peluang kerja masa depan yang dibutuhkan hingga cara melihat peluang tersebut. “Cara melihatnya yakni dengan melihat trend lowongan pekerjaan. Misalnya sebuah perusahaan membuka lowongan dibidang apa saja, dan saya lakukan semacam riset kecil di beberapa lowongan pekerjaan, mulai dari Jobstreet.co.id, Lokerkaltim.net serta Jobs.id. dimana di Kaltim ada 10 besar yang dicari dan rata-rata empat diisi oleh Teknologi Informasi,” terangnya.

Dirinya juga melihat antusiasme para siswa yang hadir yang berasal dari lima jurusan itu, yakni Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan, Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) serta Bisnis Daring dan Pemasaran saat mengikuti jalannya webinar. “Mereka sangat antusias, terutama bagi mereka yang memang di jurusan TI yang begitu semangat dan antusias, karena mereka semakin tahu bahwa setelah lulus peningkatan kompetensinya untuk didalami telah sejalan dengan yang mereka pilih saat ini,” ujarnya.

Tina mengatakan, kedepan pihaknya akan kembali menggelar kegiatan serupa dengan tema yang sama, namun dengan peserta yang lebih luas yakni beberapa sekolah yang memiliki jurusan Teknologi Informasi.

“Dengan kegiatan ini, target dan harapan saya tentu SDM di Kaltim khususnya dalam menyongsong IKN benar-benar siap mengisi ruang kerja di masa depan. Jangan sampai SDM di Kaltim yang menjadi harapan justru kalah dengan wilayah luar. Karena saat ini akses informasi sama dimanapun kita berada, karena internet memberikan informasi luas tanpa batas, jadi seharusnya kemampuan kita bersaing dengan SDM dari luar sama. Tinggal kita siap dan mampu apa tidak, sehingga hari ini mereka harus paham peluang yang tersedia itu apa sehingga bisa mempersiapakan diri dari sekarang,” pungkasnya. (mra)

Seminar Proposal Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Tahap ke-II DIPA LP3M Universitas Mulia yang digelar daring Zoom, Senin (16/11). Foto: Tangkapan layar

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia menggelar Seminar Proposal Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat untuk dosen dengan dana hibah DIPA LP3M periode II tahun 2020 yang digelar secara daring Zoom, Senin (16/11) siang.

Seminar yang digelar internal ini diikuti khusus dosen Universitas Mulia dan proposalnya telah dinyatakan diterima oleh LP3M. Menurut Kepala LP3M Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa pemberian hibah oleh Universitas Mulia bertujuan untuk memotivasi para dosen mempersiapkan diri mengikuti hibah pendanaan yang lebih besar lagi, seperti hibah Penelitian Dasar dan atau Penelitian Fundamental dari Ditjen Dikti.

“Harapan kami, dosen-dosen dapat meningkatkan publikasi penelitiannya baik di jurnal tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Richki Hardi.

Menurutnya, sebuah penelitian bukan hanya sekadar dilakukan, dibuat laporannya kemudian disimpan. “Tetapi juga harus dipublikasikan dalam bentuk jurnal-jurnal atau prosiding sehingga masyarakat dapat mengetahui dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian yang kita lakukan,” tambahnya.

Pada pelaksanaan seminar proposal tahap II ini diikuti 21 orang peserta, baik dari Kampus Utama di Balikpapan maupun PSDKU Samarinda. Rinciannya, delapan orang mempresentasikan proposal penelitian dan 13 orang mengusulkan proposal pengabdian masyarakat. Bertindak sebagai reviewer Gunawan, S.T., M.T. dan Nariza Wanti Wulan Sari, M.Si. dari Samarinda sebagai moderator.

Usai seminar proposal, peserta akan melakukan penandatanganan kontrak dan pencairan dana hibah sebesar 80% dari total pendanaan. Setelah itu, LP3M akan melakukan pengawasan atau monitoring dan evaluasi untuk memantau kemajuan penelitian masing-masing pengusul.

Seminar Proposal Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Tahap ke-II DIPA LP3M Universitas Mulia yang digelar daring Zoom, Senin (16/11). Foto: Tangkapan layar

Seminar Proposal Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Tahap ke-II DIPA LP3M Universitas Mulia yang digelar daring Zoom, Senin (16/11). Foto: Tangkapan layar

Menurut informasi, seminar hasil, baik penelitian maupun pengabdian pada masyarakat akan dilaksanakan bulan Desember 2020 dan penyusunan laporan penelitian. Setelah laporan diserahkan dengan lembar pengesahan telah ditandatangani, selanjutnya akan diberikan sisa pendanaan 20%.

Sementara itu, dalam seminar ini masing-masing dosen mengajukan usulan penelitian dan saling bertukar pikiran, ide, maupun gagasan. Lazimnya sebuah seminar proposal skripsi mahasiswa, masing-masing peserta juga mengajukan beberapa pertanyaan, kritikan, atau masukan. Seperti yang dilakukan Subur Anugerah, salah satu dosen dari Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer ini mengajukan judul dengan topik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Action Research.

Ia memaparkan, penelitiannya didasari atas pengalamannya mengasuh mata kuliah pemrograman komputer pada Semester Ganjil 2019/2020 yang lalu. “Pengamatan dilakukan sebelum adanya wabah Covid-19 di beberapa kelas pemrograman yang saya asuh. Nah, setelah saya periksa hasil pekerjaan mereka, saya menemukan banyak mahasiswa melakukan plagiasi kode program, jawaban kode program mereka memiliki kemiripan dengan jawaban mahasiswa yang lain, bahkan sama persis,” ungkapnya.

Ia merasa kesulitan untuk membuktikan kepada mahasiswa yang tidak mengaku melakukan plagiasi. “Seringkali mereka komplain dan datang ke saya sambil menanyakan mengapa mendapat nilai rendah. Jika satu atau dua orang yang datang tentu tidak masalah, saya masih bisa melayani mereka dengan bukti yang ada, tapi akan menjadi masalah apabila banyak yang komplain,” tuturnya.

Masalah tersebut, menurutnya, menunjukkan proses pembelajaran kurang berhasil. “Nah, bagaimana agar pembelajaran terkait pemrograman ini bisa diikuti oleh masing-masing mahasiswa, karena setiap mahasiswa memiliki kemampuan menyerap materi kuliah dengan tingkat yang berbeda-beda. Ada yang sekali menyimak kuliah tetapi cepat menyerap dan mengerti, ada juga yang lambat sekali,” terangnya.

Dari penelitian tindakan kelas tersebut, ia memaparkan aplikasi atau sistem yang ia buat untuk membantu mengatasi pembelajaran di kelas tampaknya cukup berhasil. “Ya, masih perlu diteliti lagi dampak pemanfaatan sistem yang dibuat ini, terutama pada proses pembelajaran khusus terkait belajar pemrograman. Apalagi sekarang ini wabah Covid-19 memaksa proses pembelajaran banyak dilakukan daring dan semangat Merdeka Belajar sedang menjadi tren, ini butuh penelitian lagi soal dampaknya,” pungkasnya. (SA/PSI)

Foto bersama Thafidz Qur'an Putra Masjid Istiqamah

UM – Masih dalam rangkaian program Tri Dharma Perguruan Tinggi, Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) melaksanakan Pengabdian Masyarakat di lingkungan Ma’had Tahfidz Istiqamah dan PKBM Ans Noor Assalam Balikpapan, Sabtu, (21/11).

Foto bersama Thafidz Qur'an Putri Masjid Istiqamah

Foto bersama Thafidz Qur’an Putri Masjid Istiqamah

Dipusatkan di aula Masjid Istiqomah, kegiatan yang mengusung tema Aspek Hukum Terhadap Pembelajaran Daring dan Peningkatan Entrepreneur Berdasarkan Undang-Undang ITE itu, diisi oleh para dosen dengan beberapa materi.

Kana Kurnia memberikan materi dari sisi hukum

Kana Kurnia memberikan materi dari sisi hukum

Okta Nofia Sari memberikan materi dari sisi hukum

Okta Nofia Sari memberikan materi dari sisi hukum

Lisda Hani sebagai moderator pelatihan

Lisda Hani sebagai moderator pelatihan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebagai pemateri dari sisi Hukum disampaikan oleh Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Okta Nofia Sari S.H.,M.H dan Dosen Hukum Universitas Mulia Balikpapan Kana Kurnia, S.H., M.H. Sementara materi dari sisi Enterpreneur disampaikan oleh Plt Dekan FEB Ivan Armawan S.E., M.M. Dan terkait sisi IT disampaikan oleh Dekan FHK Vidy, S,S.M.Si. Juga hadir sebagai moderator dosen serta Sekretaris Prodi PG-PAUD Lisda Hani, S.Ag., M.Pd.

Okta Nofia Sari mengatakan, usai melakukan pengabdian masyarakat dengan menyasar UMKM, kali ini kegiatan dilanjutkan dengan menyasar peserta didik Tahfidz Al Qur’an. “Jadi ini merupakan kelanjutan dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dimana kali ini kita menggabungkan dua Fakultas, yakni FHK dan FEB,” katanya.

Okta menjelaskan, diangkatnya tema Aspek Hukum Terhadap Pembelajaran Daring dan Peningkatan Entrepreneur Berdasarkan Undang-Undang ITE, karena di situasi pandemi saat ini, banyak anak-anak sekolah menggunakan media pembelajaran melalui media informasi dan elektronik. “Namun disini kita mengemasnya ialah dengan cara bagaimana mengarahkan mereka untuk jauh lebih berhati-hati dalam menggunakan platform yang ada,” jelasnya.

Adapun materi-materi yang diberikan katanya, untuk sisi hukum, pihaknya menekankan tentang apa saja kegiatan yang boleh dilakukan di ruang cyber speed, lalu sanksi pidana dan pelanggaran yang dilakukan. “Terkait pengamanan data kami juga sempat menyampikan. Kemudian dikaitan pula dengan materi entrepreneur. Disini kita mengajarkan mereka untuk menjadi pribadi mandiri, mempersiapkan mereka untuk membuka peluang usaha melalu media sosial ataupun media informasi dan transaksi elektronik lainnya,” terangnya.

Okta menyebut kegiatan yang menyasar peserta didik ini telah menjadi agenda yang kedua, dimana sebelumnya pihaknya sudah melakukan pengabdian masyarakat di SMK Setia Budi pada Februari lalu. “Saat itu kami mengusung tema Stop Bullying Lawan dengan Prestasi,” sebutnya.

Terkait pemberian materi kepada peserta didik di lingkungan Ma’had Tahfidz Istiqamah, Okta menambahkan, para peserta yang berusia 14-16 tahun itu terlihat tampak begitu antusias. Mereka, katanya begitu antusias saat mendengarkan materi yang dipaparkan mulai dari aspek hukum hingga enterpreneurnya.

“Apalagi diselipkan pula materi terkait cyber bullying. Disitu mereka antusias mendengarkan dan bertanya terkait tindakan apa saja yang dimasukan dalam kategori cyber bullying. Bahkan ada yang bertanya terkait maraknya sosial media yang tidak suka salah satu konten hingga konten itu ingin diretas. Kemudian pertanyaan dari sisi enterpreneur juga diajukan para peserta didik terkait bagaimana pengembangan tentang pemasaran produk di masyarakat,” tuturnya.

Okta melanjutkan, nantinya program ini akan terus berlanjut, dimana pihaknya saat ini sudah merencanakan penelitian di salah satu tahfis quran lainnya. “Karena saat ini yang bisa dijangkau hanya thafis quran, jadi untuk sementara target kita ke sini, sementara sekolah akan kita lakukan setelah kegiatan di sekolah kembali normal dan dibuka,” katanya.

Dirinya pun berharap dengan adanya pemberian materi ini dapat menambah ilmu mereka. “Karena selain mereka belajar agama, mereka juga bisa tetap paham terkait penggunaan IT. Mungkin saja mereka kedepannya akan melanjutkan program itu melalui media sosial, dimana itu harus digunakan dengan bijak dan cermat,” harapnya. (mra)