Mahasiswa Fikom Ikut Pelatihan Uji Kompetensi

UM– Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas dan daya saing para lulusan, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Mulia menggelar kegiatan Pelatihan Uji Kompetensi untuk mahasiswa yang telah menyelesaikan ujian tugas akhir.

Pelatihan uji kompetensi tersebut diikuti 22 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fikom)  dari Kampus Utama Balikpapan dan Kampus PSDKU Samarinda, digelar dua hari sejak Rabu, (16/9) dan Kamis (17/9).

Kepala UPT. Laboratorium Komputer Universitas Mulia, bapak Nasruddin Bin Idris., M.Kom mengatakan para mahasiswa mengikuti uji kompetensi dengan topik perancangan basis data untuk web. Tujuannya agar sebelum mengikuti uji kompetensi mahasiswa dapat memiliki gambaran terkait materi yang akan di ujikan nantinya.

“Jadi sebelum ujian kompetensi sesungguhnya dilaksanakan mereka mengikuti training terlebih dahulu, agar saat uji kompetensi sesungguhnya sudah siap dan paham,” katanya.

Bapak Nasruddin menuturkan, pelatihan ini baru pertama kali dilaksanakan untuk mahasiswa. “Karena berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya, dimana kami sudah melakukan tiga kali tahapan uji kompetensi. Ternyata hasilnya mahasiswa itu sulit menjawab karena tidak memiliki gambaran terkait soal yang akan diujikan. Untuk itu pihak kampus memutuskan untuk menghadirkan training untuk membantu mahasiswa memiliki gambaran terkait materi yang akan di ujikan nanti,” tuturnya.

“Disini kita berikan gambaran bagaimana mereka menjawab, kemudian soalnya seperti apa, dan untuk melihat apakah mereka dapat menyelesaikan soal dengan waktu yang ditetapkan,” tambahnya.

Selama dua hari, mahasiswa mendapatkan materi berupa teori dan praktik. “Teori kita berita secara daring dan diikuti mahasiswa Balikpapan dan Samarinda, materinya berupa gambaran umum soal yang akan diujikan, sementara praktiknya yang dilakukan di laboratorium komputer UM dan baru diikuti oleh mahasiswa di Balikpapan dan langsung dibimbing oleh saya sendiri sebagai trainer,” terangnya.

Saat praktik dilakukan, Bapak Nasruddin menyebut pihaknya melaksanakan dengan tetap menerapkan standar protokol kesehatan. Dimulai dari pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, penggunaan masker atau face shield, hingga pengaturan jarak meja juga dilakukan.

Nantinya, tambah Bapak Nasruddin, pelatihan ini akan diikuti semua mahasiwa yang telah mengikuti skripsi dan ujian sidang, sebagai bekal kompetensi mereka yang nantinya bisa digunakan untuk melamar pekerjaan di perusahaan. Karena sertifkat akan dikeluarkan oleh BNSP sebagai bukti mereka telah memiliki kompetensi

“Ini batch pertama, karena masih ada yang belum menyelesaikan ujian dan skripsi. Dan untuk saat ini baru diikuti oleh mahasiwa Fikom, kedepan akan dilakukan oleh semua fakultas,” lanjutnya.

Usai mengikuti pelatihan, dijadwalkan mahasiswa akan segera mengikuti uji kompetensi yang sesungguhnya. “Saya berharap setelah pelatihan ini mereka dapat menyelesaikan uji kompetensi dengan sangat baik, karena untuk mendapatkan sertifikat harus melalui tahapan penilaian yang sangat ketat,” ujarnya.

Dia menekankan, karena dalam penilian sebuah uji kompetensi ada beberapa kriteria penilian yang harus dipenuhi. “Bila salah satu kriteria penilaiann itu tidak terpenuhi, maka mereka dianggap gagal. Harapan saya mereka semua lulus, dan mendapatan sertifikat yang dapat digunakan untuk mencari pekerjaan,” harapnya.

Bapak Nasruddin juga melanjutkan, dari training ini pihaknya sebenarnya bukan untuk memudahkan mahasiswa, tetapi membantu mahasiswa agar bisa lulus. “Intinya kita tidak memudahkan mahasiswa untuk menjawab soal, karena uji kompetensi itu adalah usaha mereka dan untuk mereka sendiri. Dan bila ada yang tetap dinyatakan tidak lulus, mereka bisa mengulang kembali hingga mereka bisa dan layak mendapatkan sertifikat dari BNSP,” pungkasnya. (mra)

Richki Hardy (paling kanan) ketika menjadi panitia dalam Seminastika 2019 yang lalu. Foto: Biro Media

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia tahun ini kembali membuka Pengusulan Proposal Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat period ke-2. Usulan dibuka tanggal 13 Agustus 2020 dan ditutup 12 September 2020.

“Kami sampaikan bahwa LP3M Universitas Mulia kembali membuka kesempatan kepada dosen tetap Universitas Mulia untuk dapat mengajukan usulan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pendanaan 2020 periode II,” tutur Kepala LP3M Richki Hardy ST MEng.

Ia mengatakan, usulan penerimaan proposal ini ditujukan untuk dosen-dosen yang ada di lingkungan Universitas Mulia, terutama dosen tetap dan atau dosen kontrak. “Akan mendapatkan dana internal Universitas Mulia tahun 2020 periode 2,” lanjutnya.

Richki Hardy (paling kanan) ketika menjadi panitia dalam Seminastika 2019 yang lalu. Foto: Biro Media

Richki Hardy (paling kanan) ketika menjadi panitia dalam Seminastika 2019 yang lalu. Foto: Biro Media

Adapun waktu pelaksanaan, para pengusul agar memperhatikan ketentuan sebagai berikut.

  • Penerimaan proposal : 13 Agustus 2020 – 12 September 2020
  • Proses Review : 14 -19 September 2020
  • Pengumuman penerimaan : 21 September 2020

Menurut Richki, semua usulan wajib mengikuti sistematika penulisan sesuai buku panduan penelitian dan pengabdian yang diterbitkan LP3M. “Sistematika usulan yang tidak mengikuti panduan tidak akan dipertimbangkan,” tuturnya. (SA/PSI)

 

Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok, ini bahkan turut mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Mengikuti aturan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di berbagai daerah yang memiliki kasus terjangkit Covid-19 membuat beberapa bisnis mulai dari skala besar hingga kecil terpaksa gulung tikar karena tidak sanggup menutup kerugian yang menjadi salah satu dampak dari pandemi ini.

Jangankan mencari lowongan kerja, yang ada kasus PHK semakin banyak setiap harinya selama status PSBB dijalankan. Banyaknya lowongan kerja yang terpaksa harus ditutup karena defisit akibat corona virus juga membuat para fresh graduate hingga korban PHK di perusahaan sebelumnya harus ekstra bersabar dalam mencari dan menunggu panggilan kerja.

Namun, mengingat status PSBB telah di non-aktifkan di banyak daerah dan berganti dengan era new normal, tentu menjadi kabar baik bagi para pencari kerja yang terpaksa harus menganggur selama masa PSBB. Dengan bangkitnya kembali ekonomi Indonesia secara perlahan, artinya akan ada banyak perusahaan yang secara perlahan mulai membangun kembali bisnisnya dan mampu membuka lowongan kerja kembali.  Walaupun di era new normal saat ini, keadaan belum dapat berangsur pulih sepenuhnya, sehingga mengharuskan perusahaan dan instansi pemerintahan untuk tetap menyesuaikan diri. Perubahan dilakukan di sana dan sini untuk tetap menjalankan roda perekonomian sambil berdampingan dengan pandemi Covid-19.

Bukan hanya pemerintah serta perusahaan, para pencari kerja yang khususnya mahasiswa saat ini pun dituntut untuk dapat menyesuaikan diri mempersiapkan karir mereka di masa pandemi saat ini. Melihat kondisi tersebut, Universitas Mulia memberikan strategi membangun karir di tengah hantaman Covid-19 melalui Webinar yang digelar pada Sabtu, 25 Juli 2020.

Mengusung tema “Persiapkan karirmu di masa new normal” webinar itu menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Wahyu Ratnasari, S.E, M.M dosen Universitas Mulia Balikpapan, kemudian ada Eduard Jacob SH. CPHR. CIRP. CHRM dari HR Forum Balikpapan serta Angger Mumpuni ST dari PT. Prima Karya Sarana Sejahtera.

Dipandu oleh moderator Hamdana, S.E, M.M dari Universitas Mulia Balikpapan, kegiatan itu diikuti ratusan peserta bukan hanya dari Balikpapan tetapi juga dari Tomohon, Penajam Paser Utara, Padang, Bekasi, Pacitan, Tanjung Tabalong, Surabaya, Lumajang dan Batam.

Berbagai informasi mengenai situasi saat ini yang berdampak pada perekonomian hingga bagaimana mahasiswa dapat mencari peluang kerja dibahas dalam webinar tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Wahyu Ratnasari yang menjelaskan bagaimana peserta dapat mencari peluang pekerjaan di era new normal. Ia menuturkan hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan keahlian dan keterampilan masing-masing individu. Selain itu yang terpenting memperkuat koneksi jaringan sosial dan mencari perusahaan yang tumbuh walau di masa pandemi saat ini. Ia mencontohkan, salah satu peluang pekerjaan saat ini adalah sebagai tenaga kesehatan, kemudian menjadi guru private, hingga programmer. Ada pun perusahaan yang saat ini cukup bertumbuh di masa pandemi katanya, yakni e-commerce. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, e-commerce menjadi salah satu peluang yang cukup besar. Ada pula jasa antar barang atau logistic, hingga produsen masker kain, APD hingga hand sanitizer. Tak ketinggalan adalah perusahaan telekomunikasi yang dapat menjadi pilihan mahasiswa.

Sementara dalam pemaparan narasumber kedua yang disampaikan Eduard Jacob, ia memberikan masukan untuk mahasiswa dalam mengembangkan diri dan karir serta meningkatkan kesiapan dalam masa new normal. Dirinya mengajak para peserta untuk dapat menetapkan rencana karir, membentuk karakter diri dan diferensiasi atas diri sendiri serta fokus pada keterampilan C4, yakni Critical, Creative, Collaboration dan Communication.  Hingga membentuk mentalitas dasar peserta agar siap dan beradaptasi pada perubahan saat ini. Dia juga mencontohkan, bagaimana cara mengembangkan kemampuan seseorang, misalnya sebagai sales staf  dengan cara mengikuti training dan merencanakan seperti apa diri peserta dalam 3-5 tahun ke depan seperti menjadi sales supervisor atau sales manager.

Kemudian materi ketiga yang disampaikan Angger Mumpuni membahas mengenai implementasi dan gambaran dari proses penerimaan calon pekerja dan seleksi karyawan, serta bagaimana sisi perusahaan menilai kondisi new normal saat ini. Ia menyebut, walau di tengah kondisi saat ini, ada pula beberapa perusahaan menengah atau besar masih mampu menerima karyawan baru sesuai dengan kebutuhan.

Dia pun menuturkan strategi perusahaan untuk dapat bertahan di masa Covid-19, adalah dengan beradaptasi dengan kondisi saat ini. Berusaha dengan memberdayakan semua potensi perusahaan, seperti properti dan SDM, yaitu membuat produk atau jasa layanan yang sesuai dengan kondisi saat ini. Dicontohkannya, seperti restoran dengan menurunya pengunjung restoran, mereka merubah metode penjualan, kemudian minimarket yang memiliki banyak outlet  menggunakan aplikasi untuk berbelanja dan memberdayakan keryawan untuk delivery door to door. Untuk PT Prima Karya Sarana Sejahtera sendiri, katanya, pihaknya juga mengeluarkan produk-produk baru yang ditawarkan ke perusahan lain, yaitu e-psikotes menggantikan psikotes manual, kemudian training online untuk menggantikan training manual. (mra)

Universitas Mulia sukses menggelar Webinar Smart RT dengan tema “Peran RT di Masa Pandemi Covid-19” pada Kamis (9/7) kemarin. Berbagai informasi yang berkaitan tentang persoalan pandemi saat ini hingga keterlibatan RT, masyarakat dan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi dipaparkan dengan begitu mendetail.

Dipandu oleh moderator Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, webinar itu menghadirkan empat narasumber yakni Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi, Kabagops Polresta Balikpapan Kompol Nur Kholis mewakili Kapolresta Balikpapan, serta Application Development Smart RT Mundzir.

Diikuti ratusan peserta dari berbagai profesi baik, seperti Ketua RT, dosen, mahasiswa serta masyarakat umum, konsep webinar tersebut menggunakan tiga model komunikasi, para pembicara dan moderator menggunakan Google Meet, kemudian disiarkan secara live melalui Youtube dan Facebook Universitas Mulia.

Diawali dengan pemaparan Walikota Balikpapan Rizal Effendi yang membahas mengenai update situasi pandemi Covid-19 saat ini, dimana Balikpapan menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi di Kaltim. Ia pun menyebut saat ini RT memang menjadi pilar yang sangat penting di masyarakat. Terutama dalam hal pendataan khususnya terkait bantuan sosial. “Program pemerintah dengan Ketua RT sebagai salah satu tugas dari tim gugus tugas Covid-19 adalah program Jaring Pengaman Sosial untuk masyarakat terpapar Covid-19. Selama ini ada 4 program bantuan, dan ini belum dilakukan koordinasi yang baik. Karena ini kembali lagi pada persoalan data dan koordinasi,” ujarnya.

Bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah katanya, dapat disalurkan dengan baik dan tidak terjadi tumpang tindih, bila data yang disampaikan di setiap wilayah dapat valid dan update. “Jadi saat ini baru kita rasakan bahwa peran RT sangat penting dalam menyodorkan data-data ini,” ujarnya.

Melalui program Smart RT yang dijalankan oleh Universitas Mulia kata Rizal, tentu akan sangat mendukung pemerintah. “Dengan Smart RT ini maka sistem data akan semakin baik. Kita dapat membenahi sistem data kita saat ini, apalagi nantinya informasi masyarakat penerima bantuan bisa terkontrol melalui aplikasi ini. Apalagi mendekati Pilkada, update data begitu diperlukan untuk pendataan masyarakat yang akan menyalurkan suaranya,” jelas Rizal.

Sementara itu, Agung Sakti Pribadi menjelaskan, setelah kegiatan ini, pihaknya akan langsung melakukan dengan RT agar aplikasi Smart RT dapat segera dijalankan. “Dan dengan digelarnya webinar ini maka kami secara resmi meresmikan program aplikasi Smart RT. Program ini sudah dirancang sejak tahun lalu oleh Universitas Mulia dan kedepan akan dibangun tiap tahun dan terus-menerus dengan melibatkan mahasiswa, baik pembuatan aplikasi, penelitian hingga pengabdian masyarakat,” beber Agung.

Ia menyebut, peran RT sangat penting khsusnya di masa pandemi ini, karena sebagai forum komunikasi atau komunitas paling kecil yang dikenal oleh masyarakat. “Smart RT sesungguhnya adalah program yang dapat mendukung kesuksesan Smart City yang saat ini sudah dijalankan dibeberapa daerah di Indonesia. Karena melalui Smart RT dapat hadir data-data penting yang ada di wilayah terkecil. Mulai dari data kependudukan, pendidikan, kesehatan, pengaduan, pemberdayaan masyarakat hingga ketertiban dan keamanan,” katanya.

Seluruh data itu nantinya kata dia, akan terlapor secara update dan valid, karena akan dikerjakan terus menerus oleh SDM yang memang telah dipersiapkan. “Intinya Universitas Mulia akan berupaya terlibat secara langsung terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Kami memiliki banyak SDM yakni mahasiswa. Mereka dapat membuat aplikasi pendukung Smart RT. Dan bila nanti aplikasi ini sudah diterapkan dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan diterapkan pula di kota dan kabupaten di Indonesia,” jelas Agung.

Dan terkait penerapan aplikasi Smart RT, Mundzir menyebut saat ini pihaknya sudah menyiapkan modul-modul yang akan masuk dalam Smart RT. “Ada sekitar 100 modul yang sudah kita list. Dan untuk tahap pertama akan kita rilis 10 modul dalam waktu dekat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Smart RT merupakan sebuah aplikasi terpadu yang mengsinergikan peran masyarakat, RT dan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien. “Sebelum menghadirkan aplikasi ini, kami sudah terlebih dahulu membuat berbagai macam aplikasi yang digunakan bukan hanya untuk internal Universitas Mulia, tetapi juga pemerintah dan perusahaan swasta,” terangnya.

Mundzir juga menyebut, banyaknya startup atau aplikasi yang ada saat ini tentu membuat kebingungan di masyarakat, namun dengan adanya Smart RT ini, diharapkan dapat menggabungkan seluruh startup agar terhubung menjadi satu atau terintegrasi. “Dan untuk memenuhi kebutuhan penggunaan media sosial di masyarakat, aplikasi ini akan kita buat secara real time, jadi bisa cepat dan tepat langsung kepada masyarakat,” jelasnya.

Terkait program yang juga dijalankan oleh pihak kepolisian dalam mengatasi dampak pandemi saat ini, Kompol Nur Kholis menyebut, Polri membantu dalam pengamanan penanganan kasus Covid-19 yang bersinergi dengan ketua RT dan Bhabinkamtibmas, dan babinsa diberbagai RT. “Dan saat ini operasi kemanusiaan Covid-19 yang kami jalankan, atau disebut Operasi Aman Nusa Covid-19 diperpanjang hingga 31 Agustus. Dan akan terus dilakukan eveluasi, bila nantinya akan diperpanjang maka akan dilakukan perpanjangan dua bulan kembali. Operasi ini terpusat seluruh Indonesia,” kata Kompol Nur Kholis.

Selain itu program yang juga sudah dilakukan adalah ketahanan pangan untuk masyarakat. “Untuk kami di Polresta memberikan dukungan dengan membuat pembudidayaan ikan lele yang diatasnya ada kolam kangkung, terletak di Polresta Balikpapan.  Kemudian ada program posko dapur umum, gabungan anggota anggota Polri, TNI, kodim, dinas sosial dan relawan yang juga ada di Polresta Balikpapan. Kami mengajak untuk menyiapkan makanan yang akan dibagikan kepada masyarakat luas,” bebernya.

Melalui program ketahanan pangan dan dapur umum kini sudah dapat dirasakan masyarakat. “Ternyata dengan adanya Covid-19 ini juga rasa empati masyarakat terlihat begitu tinggi. Hampir setiap hari masyarakat membantu menyerahkan dukungan untuk membantu dapur umum juga. Karena dengan adanya ketahanan pangan dan dapur umum yang dihadirnya menunjukkan bahwa kita bisa lebih kuat untuk tetap menjaga wilayah kita bersama,” ujarnya.

Bagaimana Peran RT di Masa Pandemi Covid-19? Bagaimana peluang dan perkembangan RT pada Tatanan Kehidupan Baru serta menyongsong era Globalisasi dan Digitalisasi?

Universitas Mulia mengajak dan mengundang anda untuk mengikuti :
WEBINAR SMART RT: PERAN RT DI MASA PANDEMI COVID-19

WAKTU PELAKSANAAN :
Kamis, 9 Juli 2020
Jam 10.00 – 12.00 WITA

PEMATERI 1 :
H.M. Rizal Effendi, SE.
Walikota Balikpapan

PEMATERI 2 :
Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H.,M.H.
Rektor Universitas Mulia

PEMATERI 3 :
Kombes Pol.Turmudi, S.I.K.
Kapolresta Balikpapan

PEMATERI 4 :
Mundzir, S.Kom., M.T.
APP Development

Ayo daftarkan diri anda. Link Pendaftaran : https://bit.ly/webinarsmartRT

Saksikan Webinar Smart RT :
Live Youtube : https://youtu.be/kRGWh9JiNFE

Live Facebook : https://www.facebook.com/universitasmuliaofficial

Note :
Bagi Peserta yang telah mendaftar dan mengikuti webinar hingga selesai, akan mendapatkan E-Sertifikat. Link Presensi akan dibagikan pada Live Chat YouTube & Facebook.

Selama masa pandemi Covid-19 banyak perubahan dilakukan berbagai sektor termasuk pada dunia pendidikan, institusi kerja, hingga tempat kursus. Berbagai upaya pun dilakukan untuk memberikan solusi alternatif terbaik agar masyarakat dapat tetap belajar, kuliah, kursus, ataupun bekerja di masa pandemi saat ini. Menyikapi itu, untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat khususnya calon mahasiswa, Universitas Mulia kembali menggelar Webinar dengan mengusung tema Kuliah, Kerja, atau Kursus di Masa Pandemi Covid-19 pada Kamis (2/7).

Dipelopori oleh Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia, Webinar tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, seperti Dekan Fikom Universitas Mulia Wisnu Hera Pamungkas, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan Djonaziansjah, Human Resources (HR) Forum Balikpapan Edward, Kepala SMA 1 Balikpapan Eddy Effendi, Wakil Kepala SMK 1 Balikpapan Bidang Kurikulum Sigit Purwanto serta Founder Balikpapan Youth Spirit dan Warga Pelopor Pemuda Balikpapan 2020 Sulthan Nur Hidayatullah dan dipandu oleh moderator Wakil Rektor Bidang Akademik UM Yusuf Wibisono.

Menggunakan konsep dua model komunikasi, para pembicara dan moderator menggunakan Google Meet, kemudian disiarkan secara live melalui Youtube dan Facebook Universitas Mulia. Para peserta yang merupakan mahasiswa, pelajar, guru, dosen dan umum, bukan hanya berasal dari Balikpapan melainkan juga dari luar Kaltim, seperti Banda Aceh, Jambi, Riau, Sumatera Utara, Semarang, serta Surabaya.

Yusuf Wibisono menjelaskan, dalam Webinar kali ini banyak manfaat yang didapat bukan hanya para peserta yang akhirnya memiliki gambaran apa saja bisa mereka lakukan setelah lulus SMA/SMK, khususnya di masa pandemi saat ini. Apakah memilih kuliah, kursus atau bekerja. “Sementara bagi para praktisi pendidikan mendapatkan pengetahuan baru yang selama ini belum diketahui oleh mereka,” ujar Wibisono.

Seperti yang diterangkan oleh Founder Balikpapan Youth Spirit Sulthan, kata Wibisono yang menyatakan bahwa sebenarnya anak muda secara umum tidak menderita dengan adanya Covid-19 ini. “Menurut Sulthan, kesulitan saat ini justru membuat ide-ide kreasi dan inovasi anak muda muncul. Mungkin bila kondisinya tidak seperti saat ini belum tentu ide itu akan muncul dalam waktu cepat. Tekanan kondisi yang membuat orang tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, justru merangsang mereka untuk berpikir dan melahirkan inovasi,” kata Wibisono.

Dari sisi perguruan tinggi, sebut Wibisono, yang menggembirakan adalah pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi secara umum sudah siap di masa pandemi saat ini. “Meskipun harus 100 persen online, mereka siap. Mungkin ada catatan, misalnya SMK yang merupakan pendidikan vokasi, sudah diterapkan dengan baik di SMK 1 Balikpapan, menggunakan dua metode pembelajaran yakni di kelas dan di industri. Tentu kondisi saat ini membuat metode pembelajaran harus dirubah ke daring dan tentu menurunkan kualitas,” ujarnya.

Adapun dari pandangan perusahaan, tambah Wibisono, mereka juga harus melakukan sebuah trobosan, dimana semua karyawan bertransformasi ke digital. “Tidak boleh ada karyawan yang gaptek atau bingung menggunakan sarana digital. Mereka pun semakin peduli terhadap kesehatan dan melakukan antisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan hingga mengoptimalkan dan memberikan pelatihan penggunaan sarana digital,” terangnya.

Sementara di lembaga pemerintahan juga turut terkena dampak, yang pertama dirasakan adalah adanya pemotongan anggaran. “Anggaran bisa tersisa 50 persen, dimana 50 persenya harus digunakan untuk antisipas pandemi. Tentu anggaran yang turun, akan mempengaruhi semua program yang telah disusun, sehingga mereka harus melakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini,” bebernya.

Dari diskusi itu pun timbul satu ide yang menurut Wibisono baik diterapkan di Balikpapan saat ini. “Ide ini dari Kepala SMA 1 Balikpapan, dimana sudah saatnya Balikpapan fokus menyiapkan satu fasilitas tower besar yang bisa mengcover internet gratis untuk warga Balikpapan. Nantinya internet gratis itu bisa dipasangkan filter agar penggunaanya hanya dapat dilakukan untuk pendidikan, dan tidak digunakan untuk game atau lainnya. Dana program smart city bisa sebagian dialokasikan untuk program ini. Karena dengan layanan internet yang baik dalam situasi saat ini dapat memudahkan informasi sampai dan dapat mencerdaskan masyarakat,” jelasnya.

Dia pun menyebut, dari pilihan kuliah, kerja, atau kursus seluruh pembicara sepakat bahwa tiga pilihan ini baik. “Tetapi yang paling penting adalah peningkatan kualitas, fokus pada meng-upgrade skill. Bila merasa peningkatan kompetensi harus dilakukan dengan kuliah, ataupun kursus bahkan bekerja, silahkan lakukan bersama-sama. (mra)

Kuliah, Kerja atau Kursus di masa pandemi covid 19? Bagaimana peluang dan perkembangan terkininya?

Untuk menjawabnya, Universitas Mulia menyelenggarakan Online Webinar dengan tema
“Kuliah, Kerja, atau Kursus di Masa Pandemi Covid 19”
yang akan diselenggarakan pada:
🗓️ Hari, Tanggal : Kamis, 2 Juli 2020
🕘 Waktu : 10.00 – 12.00 WITA
🎥 Live Streaming Youtube & Facebook Mulia University

Pendaftaran FREE
BENEFIT : Voucher Pendidikan Gratis 150K, E-Sertifikat, E-Modul, Doorprize.

Untuk pendaftaran klik link berikut ini : https://bit.ly/webinarUM

Ayo daftar segera!

Hadi Suwarno Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia ciptakan Hand Sanitizer Otomatis berbasis Mikrokontroller bersama dosen pengampu Bapak M. Safii, S.Kom., M.Kom.

Di tengah pandemi covid-19 saat ini, penggunaan hand sanitizer sebagai cairan alternatif pencuci tangan dengan memanfaatkan teknologi robotik sangat dibutuhkan untuk mempermudah manusia dalam penggunaan hand sanitizer secara otomatis tanpa menyentuh atau menekan botol hand sanitizer tersebut sehingga dapat meminimalisir dan memutus rantai penyebaran covid-19.

Hand Sanitizer Otomatis tersebut merupakan projek tugas akhir dari mata kuliah Mikrokontroller. Dosen FIKOM Bapak Riovan Styx Roring, S.Kom., M.Kom. mengusulkan untuk memproduksi alat tersebut secara massal dan diletakkan di tempat-tempat umum sebagai bentuk dari pengabdian kepada masyarakat.

Siang ini, Rabu 17 Juni 2020, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia mengadakan Webinar Nasional “Tantangan Pembelajaran Daring: Cerita dari Sudut Indonesia” yang dipelopori oleh Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia dan didukung oleh Universitas Mulia TV (UM TV)

Sesuai dengan temanya, webinar ini menghadirkan narasumber dari beberapa dosen di seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia diantaranya Ibu Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd., Dosen dari Universitas Mulia Balikpapan, Bapak Alim Harun Pamungkas, S.Pd., M.Pd., Dosen dari Universitas Negeri Padang, Ibu Rizki Putri Ramadhani, S.S., M.Pd., Dosen dari Politeknik Negeri Malang dan Bapak Iwan, S.Si, M.Pd., Dosen dari Universitas Papua dan Bapak Ivan Armawan, S.E., M.M sebagai moderator dalam webinar tersebut.

Narasumber dan moderator terhubung melalui video conference Zoom dan dengan dukungan dari UM TV, para peserta dapat menyaksikan webinar secara langsung melalui kanal Youtube Mulia University hingga acara selesai. Di akhir webinar, para peserta mendapatkan free e-certificate setelah mengisi link feedback yang dibagikan oleh Panitia Webinar Nasional.

 

Daftar dan Saksikan Webinar Nasional “Tantangan Pembelajaran Daring : Cerita dari Sudut Pandang Indonesia” bersama Narasumber dari berbagai penjuru Indonesia :

  1. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd., Dosen Universitas Mulia Balikpapan
  2. Alim Harun Pamungkas, S.Pd., M.Pd., Dosen Universitas Negeri Padang
  3. Rizki Putri Ramadhani, S.S., M.Pd., Dosen Politeknik Negeri Malang
  4. Iwan, S.Si, M.Pd., Dosen Universitas Papua

Hari : Rabu, 17 Juni 2020
Waktu: 09.30 WIB – 10.30 WITA – 11.30 WIT

Untuk Link Pendaftaran Silahkan Akses Webnas

Live Streaming on Youtube Mulia University, please subscribe and turn on notifications