Murtasiyah bersama para mahasiswa UWGM Samarinda dalam program pertukaran dosen mengajar kerjasama FEB Universitas Mulia dengan FEB UWGM. Foto: Istimewa

Ukir Kisah Sukses Akademik dan Keluarga Mendunia

UM – Senyum hangat tak lepas dari wajah Murtasiyah (50) saat berbagi pengalamannya. Dosen tetap Program Studi S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia, ini baru saja menuntaskan menjadi dosen tamu dalam program pertukaran mengajar dengan Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda, Kamis, 22 Mei lalu.

Sebuah misi akademik yang berkesan, perjalanan singkat yang tak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menebar inspirasi.

Pagi itu, Murtasiyah bersama rombongan dosen Universitas Mulia lainnya memulai perjalanan darat dari Balikpapan menuju Samarinda.

“Kami berangkat sekitar pukul 7.30 WITA naik mobil. Seru sekali, karena bisa berbagi cerita dan antusiasme sepanjang perjalanan,” kenangnya. Tanpa menginap, semangat untuk berbagi ilmu menjadi bahan bakar utama.

Setibanya di kampus UWGM Samarinda, Ia langsung menuju ruang kelas Prodi S1 Manajemen. Di sana, mahasiswa semester empat telah menantinya, siap menyerap ilmu mata kuliah Perilaku Organisasi.

Dengan mengenakan jas almamater merah marun kebanggaan Universitas Mulia, ia berhadapan dengan para mahasiswa yang gagah dan cantik berbalut jas almamater biru khas UWGM. Selama kurang lebih 1 hingga 1,5 jam, suasana kelas terasa begitu hidup.

Murtasiyah bersama para mahasiswa perempuan. Foto: Istimewa

Murtasiyah bersama para mahasiswa perempuan. Foto: Istimewa

Murtasiyah bersama para mahasiswa. Foto: Istimewa

Murtasiyah bersama para mahasiswa. Foto: Istimewa

“Sungguh pengalaman yang luar biasa mengajar di UWGM Samarinda. Respon mahasiswa terhadap perkuliahan saya sangat bagus,” ujar Murtasiyah.

Menurutnya, mereka interaktif, ceria, dan begitu antusias menjawab setiap pertanyaan. Kesantunan mereka juga sangat menyentuh hati. Murtasiyah seolah kembali merasakan energi positif di kelas tersebut.

Dalam pertemuan kelas itu, materi yang ia sampaikan adalah materi yang biasa ia ajarkan di Universitas Mulia, menunjukkan standar kualitas yang terjaga. Lebih dari sekadar transfer ilmu, pengalamannya ini memberikan perspektif baru.

“Bagi saya pribadi, ini menambah khazanah pengalaman mengajar. Saya bisa melihat langsung atmosfer akademik dan lingkungan di universitas lain,” ujarnya.

Hal ini menjadi masukan berharga. Bukan saja untuk dirinya, tetapi juga untuk Kaprodi yang turut mendampinginya.

“Sangat bagus untuk pengembangan lingkungan kampus kita ke depannya, belajar dari suasana positif di universitas tersebut,” tambahnya, dengan semangat.

Di balik dedikasinya sebagai seorang pendidik, Murtasiyah adalah sosok perempuan tangguh dengan perjalanan hidup yang menginspirasi.

Lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Trunojoyo, Madura, Jawa Timur pada tahun 1997 ini tidak pernah berhenti belajar. Ia melanjutkan studinya dan meraih gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang pada tahun 2013.

Bersama sang suami, Muslimin Sanafi, yang menjabat sebagai General Manager Bukaka di Balikpapan, Murtasiyah membangun rumah tangga harmonis dan berhasil mendidik kedua putra mereka hingga meraih prestasi gemilang di kancah internasional.

“Putra pertama kami adalah lulusan S1 Teknik dari HTW Berlin (Hochschule für Technik und Wirtschaft Berlin), salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Jerman. Sebelumnya bekerja di Schneider. Alhamdulillah, saat ini ia berkarir di Sucofindo, Jakarta,” ungkapnya.

“Anak kedua lulusan S1 Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan sidang skripsi, dia diterima bekerja di Petronas Jakarta. Awal karirnya di bagian Development, dan sekarang sudah menjabat sebagai Eksekutif Marketing di Petronas,” terangnya.

Perjalanan karier Murtasiyah sendiri adalah cerminan kegigihan dan semangat belajar yang tak pernah padam. Ia mengawalinya sebagai guru SD di sebuah sekolah swasta ternama di Kota Balikpapan. Kemudian, ia melanjutkan pengabdiannya sebagai guru SMA di lembaga swasta lainnya, hingga akhirnya dipercaya memegang amanah sebagai kepala sekolah.

“Setelah dua periode menjabat sebagai kepala sekolah, saya memutuskan untuk lebih fokus di Universitas Mulia dan tentu saja mengurus keluarga. Ya, ada juga bisnis kecil-kecilan untuk mengisi waktu,” pungkasnya sembari tertawa renyah, menunjukkan sisi dinamis dan semangat wirausahanya.

Kisah ibu dosen, Murtasiyah, adalah potret lengkap seorang pendidik yang tak hanya mumpuni di bidangnya, tetapi juga sukses dalam membangun keluarga dan terus bersemangat menebar inspirasi, baik di dalam maupun di luar ruang kelas.

Perjalanannya ke Samarinda mungkin hanya sehari, namun jejak semangat dan inspirasinya akan terus terasa.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 28 Mei 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia terus memperluas jejaring kerjasama dengan dunia industri melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) lanjutan bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya, yang menandai komitmen berkelanjutan untuk memperkuat sinergi antara kampus dan sektor industri, khususnya dalam bidang pariwisata.

Kaprodi Manajemen FEB Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., menyebutkan bahwa MoA ini memiliki urgensi yang sangat strategis, baik dari sisi akademik maupun praktis.

“Bentuk konkretnya akan kami rancang dalam kegiatan-kegiatan yang langsung berdampak pada penguatan tridharma perguruan tinggi dan peningkatan daya saing lulusan,” ujarnya.

Beberapa bentuk implementasi yang akan dikembangkan antara lain program magang industri terstruktur, kuliah tamu oleh praktisi, riset kolaboratif antara dosen dan pelaku industri, serta penerapan proyek kewirausahaan mahasiswa.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia, Dr. Ivan Hadar, M.Si., saat menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) lanjutan bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), sebagai wujud penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri.

Dr. Pudjiati juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kemungkinan pengembangan studi yang lebih aplikatif dan berbasis kebutuhan industri. Salah satu wacana yang tengah disusun adalah membuka konsentrasi atau program studi bisnis pariwisata, yang akan dimasukkan dalam roadmap pengembangan akademik lima tahun ke depan.

“Alasannya jelas, Kalimantan Timur memiliki potensi wisata dan budaya yang sangat besar namun belum dikelola secara optimal. Banyak restoran, hotel, agen perjalanan, dan desa wisata yang membutuhkan manajer serta pelaku usaha yang menguasai manajemen layanan, pemasaran digital, dan pengelolaan destinasi. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha pariwisata yang belum memiliki latar belakang manajemen formal,” jelasnya.

Ia menilai potensi lulusan program bisnis pariwisata cukup besar. “Lulusan bisa bekerja sebagai manajer operasional hotel atau resort, konsultan perjalanan, pengelola event dan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE), atau menjadi wirausahawan di bidang wisata,” tambahnya.

Kaprodi Manajemen FEB Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., memberikan keterangan terkait rencana strategis pengembangan program studi berbasis industri dalam kegiatan penandatanganan MoA bersama APINDO.

Meski begitu, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah menjembatani perbedaan orientasi antara dunia akademik dan dunia industri.

“Akademik cenderung fokus pada teori, riset, dan proses pembelajaran, sementara industri lebih menekankan efisiensi, hasil cepat, dan implementasi langsung,” ungkapnya.

Sebagai solusi, pihaknya akan mengembangkan pendekatan problem-based learning dan riset terapan, serta melibatkan pelaku industri dalam penyusunan kurikulum.

“Kami juga menawarkan proyek kolaboratif dengan output konkret, misalnya pembuatan SOP, desain sistem pemasaran, atau pelatihan SDM,” katanya.

Dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kerjasama ini dimanfaatkan untuk memperkuat kurikulum berbasis industri, mengembangkan program magang industri, projek mandiri mahasiswa, serta mata kuliah proyek kewirausahaan.

Dengan langkah strategis ini, FEB Universitas Mulia berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap terjun dan berkontribusi nyata dalam dunia usaha dan industri, khususnya sektor pariwisata yang tengah berkembang pesat di wilayah Kalimantan Timur.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia menjalin kerja sama strategis dengan FEB Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda dalam bentuk program pertukaran dosen. Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh semangat memperluas jejaring antarlembaga perguruan tinggi dan mendukung implementasi kebijakan Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kaprodi Manajemen FEB Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., menjelaskan bahwa UWGM dipilih sebagai mitra karena memiliki akreditasi Baik Sekali, termasuk beberapa program studi di dalamnya yang telah menunjukkan reputasi akademik yang kuat.

“Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dosen agar mampu mengajar tidak hanya di kampus sendiri, tetapi juga berkolaborasi dengan dosen lain dalam pengajaran lintas institusi,” ungkap Dr. Pudji.

Program pertukaran ini telah mulai dilaksanakan, diawali dengan kunjungan dari dosen FEB UWGM ke Universitas Mulia pada 19 Mei 2025, yang kemudian disusul dengan kunjungan balasan dari dosen FEB Universitas Mulia ke UWGM pada 21 Mei 2025.

Penyerahan Dokumen Implementation of Agreement Kaprodi Manajemen Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., menyerahkan dokumen Implementation of Agreement (IA) kepada Kaprodi Manajemen Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda sebagai bentuk resmi dimulainya kerja sama pertukaran dosen.

Adapun mata kuliah yang akan diampu dalam program ini mencakup Manajemen, Perilaku Organisasi, Akuntansi Manajemen, Kewirausahaan, dan Pengantar Akuntansi. Beberapa dosen Universitas Mulia yang terlibat di antaranya adalah Dr. Abdul Halim, M.M., Murtasiyah, S.E., M.M., dan Nandha Narendra Muvano, S.E., M.M. dari Program Studi Manajemen. Dari Prodi Akuntansi turut berpartisipasi Ekki Satria Jaya, S.E., M.Si., Ak., C.FA, Henny Oktapiyani, S.E., M.Ak., serta Khadijah Zhafarina Noorendi, S.Ak., M.Ak.

Penyerahan Dokumen IA Prodi Akuntansi Kaprodi Akuntansi Universitas Mulia, Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak., menyerahkan dokumen Implementation of Agreement (IA) kepada Kaprodi Akuntansi Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda dalam rangka kerja sama akademik antarkampus.

Selain pengajaran, bentuk kerja sama ini juga mencakup studi banding dalam bidang kewirausahaan, pengembangan kurikulum, penelitian bersama, serta pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Menurut Dr. Pudji, kerja sama ini diharapkan memberikan manfaat konkret, seperti peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi, pengembangan profesional dosen, serta penguatan reputasi akademik Universitas Mulia.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia menerima kunjungan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda dalam rangka penjajakan kerja sama akademik antarprogram studi.

“Kontribusi program ini terhadap peningkatan kualitas akademik di Prodi Manajemen mencakup penguatan kurikulum dan pembelajaran, peningkatan mutu penelitian dosen, serta dukungan terhadap pengembangan dosen dan peningkatan akreditasi program studi,” tambahnya.

Kerja sama ini juga memberikan dampak langsung kepada mahasiswa, misalnya dalam bentuk kuliah tamu dan kelas bersama (joint class), yang telah mulai dilaksanakan oleh dosen FEB UWGM di Program Studi Manajemen dan Akuntansi Universitas Mulia.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia melakukan kunjungan balasan ke Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda sebagai tindak lanjut kerja sama pertukaran dosen dan kolaborasi tridharma perguruan tinggi.

Dr. Pudji menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak berhenti di pengajaran saja. Saat ini, penelitian kolaboratif antar dosen dari kedua kampus juga tengah berjalan. Ia berharap agar kerja sama ini tidak bersifat sementara atau seremonial semata, tetapi dapat memberikan manfaat jangka panjang melalui implementasi program yang konsisten dan terstruktur.

Sebagai penutup, ia menyampaikan pesan kepada seluruh dosen dan mahasiswa untuk mendukung penuh program ini. “Bagi dosen, ini adalah peluang strategis untuk memperluas wawasan, berbagi keahlian, serta memperkaya metode dan materi pembelajaran. Sementara bagi mahasiswa, ini menjadi kesempatan belajar langsung dari berbagai narasumber, praktisi, dan dosen dari luar kampus,” pungkasnya.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 22 Mei 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia menjalin kerja sama strategis dengan PT Pos Indonesia (Persero), perusahaan milik negara yang bergerak di bidang logistik, keuangan, dan layanan digital. Kerja sama ini bertujuan untuk menjembatani dunia pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.

Diskusi strategis antara PT Pos Indonesia dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia yang berlangsung di Gedung White Campus, Universitas Mulia Balikpapan.

Kerja sama ini dilandasi semangat link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri. PT Pos Indonesia, sebagai BUMN dengan jaringan layanan yang luas, membutuhkan tenaga profesional yang adaptif terhadap transformasi digital dan inovasi layanan. Di sisi lain, FEB Universitas Mulia berkomitmen untuk mencetak lulusan unggul yang mampu menjawab kebutuhan industri secara langsung.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoA) antara Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., dan perwakilan PT Pos Indonesia, sebagai bentuk kerja sama dalam bidang magang, riset, dan pengembangan SDM.

“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tetapi juga membuka ruang bagi pengembangan kurikulum yang lebih aplikatif dan relevan dengan dinamika dunia kerja, khususnya di sektor logistik, keuangan, dan digital,” ungkap Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M.

Melalui kemitraan ini, mahasiswa FEB memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan magang, praktik kerja lapangan, serta studi kasus langsung di lingkungan PT Pos Indonesia. Selain itu, kolaborasi ini juga mendorong penelitian terapan yang berfokus pada isu-isu strategis seperti digitalisasi layanan, transformasi BUMN, penguatan ekonomi digital, dan pemberdayaan UMKM.

Pose bersama antara Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., dan pimpinan PT Pos Indonesia usai penandatanganan MoA sebagai simbol komitmen kolaboratif antara dunia pendidikan dan industri.

FEB Universitas Mulia juga akan berperan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang didukung oleh PT Pos Indonesia, dengan memberikan pelatihan kewirausahaan dan manajemen kepada mitra UMKM. Di sisi lain, dosen-dosen FEB akan berkontribusi dalam pelatihan sumber daya manusia untuk karyawan PT Pos dalam bidang kepemimpinan, bisnis, dan manajemen keuangan.

Foto bersama pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia (Dekan dan Kaprodi) bersama perwakilan PT Pos Indonesia, menandai awal sinergi program pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja.

Kemitraan ini merupakan langkah konkret Universitas Mulia dalam memperluas jejaring dan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berkontribusi langsung terhadap kemajuan industri dan masyarakat.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 22 Mei 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan kiprah globalnya dalam pengembangan sumber daya manusia internasional melalui salah satu dosen terbaiknya, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini didaulat menjadi narasumber utama dalam pelatihan bertajuk Leadership Management and Financial Strategic Management yang diadakan oleh State Electric Company Limited (STELCO), perusahaan listrik nasional milik Pemerintah Maladewa.

Foto Hari Pertama Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) berpose bersama mengenakan syal Sasirangan, kain batik khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Hotel Hilton Garden Inn, Taman Palem, Jakarta, tersebut dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan STELCO, seperti Chairman, Deputy Managing Director, dan Non-Executive Director. Kehadiran Dr. Linda sebagai narasumber menjadi bukti nyata pengakuan atas kompetensi akademisi Universitas Mulia di tingkat internasional.

“Pada hari pertama, saya membawakan materi seputar gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam menghadapi beragam karakter bawahan. Saya juga menghadirkan simulasi penanganan krisis yang kerap dihadapi manajemen puncak,” jelas Dr. Linda.

Materi yang disampaikan terbukti sangat relevan dan menggugah perhatian peserta. Simulasi serta studi kasus yang dibawakan tidak hanya menarik, tetapi juga membuka wawasan baru. Bahkan, karena begitu terlibatnya peserta dalam diskusi, waktu pelatihan melebihi batas yang direncanakan.

Foto Hari Kedua Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) dalam sesi foto bersama pada hari kedua pelatihan STELCO.

Hari kedua pelatihan diisi dengan simulasi strategi manajemen keuangan yang aplikatif. Peserta yang merupakan jajaran pimpinan STELCO mengaku mendapatkan banyak insight baru dan menyebut sesi ini sebagai yang paling menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi tugas-tugas mereka.

“Kegiatan ini mencerminkan peran strategis Universitas Mulia dalam menjembatani dunia akademik dan kebutuhan nyata dunia kerja global. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada dosen kami sebagai narasumber utama di forum internasional seperti ini. Dosen adalah duta intelektual institusi, dan kehadiran Dr. Linda memperkuat posisi Universitas Mulia sebagai institusi yang unggul dan adaptif terhadap dinamika global,” ujar Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng.

Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia.

Sebagai ungkapan terima kasih, pihak STELCO memberikan cinderamata khas Maladewa kepada Dr. Linda, yang membalas dengan cinderamata syal sasirangan khas Kalimantan.

Pemberian Cinderamata: Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. menerima cinderamata khas Maladewa dari Mr. Mohammed Latheef, Chairman STELCO, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya sebagai narasumber utama.

Prestasi ini menegaskan komitmen Universitas Mulia untuk terus mendorong dosen-dosennya mengembangkan keilmuan, memperluas jaringan, dan berkontribusi dalam forum-forum strategis internasional demi mewujudkan visi kampus sebagai institusi unggul dan berdampak global.

 

Humas UM (YMN)

Sebagian Mahasiswa Baru 2024 FEB. Foto: Media Kreatif

Dalam Paduka Mulia 2024 Tingkat Fakultas

UM – Pengenalan Dunia Kampus Universitas Mulia (Paduka Mulia) pada hari ke-3 diikuti mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Paduka Mulia yang merupakan brand PKKMB ini masih berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Rabu (28/8).

Pada sesi tanya jawab, terungkap salah seorang mahasiswa khawatir kalah bersaing dengan pengguna jalur orang dalam. Pertanyaan ini mengemuka setelah Dekan FEB Dr Ivan Armawan memaparkan visi dan misi FEB, yang mengajak mahasiswa mengubah mindset.

“Yang pertama adalah yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman semua termasuk panitia. Biasakan kita on time, itu nomor satu. Disiplin adalah kunci. Ketika Anda ingin sukses, maka disiplin adalah sesuatu yang menjadi poin penting. Maka jangan sia-siakan waktu,” ujar Dr Ivan.

Ivan kemudian menerangkan tentang visi dan misi FEB kepada mahasiswa baru yang didominasi wanita.

“Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis berbasis Technopreneur. Kita garis bawahi adalah Technopreneur-nya. Itu yang pertama. Yang kedua adalah mampu bersaing secara nasional berdasarkan nilai kreativitas, ada kompetitif, ada kearifan,” terangnya.

Kenapa berbasis Technopreneur? Menurut Ivan, sebagai mahasiswa FEB diharapkan harus memiliki pemikiran bukan hanya sesaat untuk bisa menghasilkan suatu bisnis.

“Maka di situ ada Entrepreneur-nya, di depannya ada teknologi, maka memanfaatkan semua teknologi yang ada, yang lebih baik. Ini menjadi poin yang penting,” terangnya.

Ivan kemudian menerangkan bagaimana mencapai visi dengan misi yang dimiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis, salah satunya dengan melaksanakan pembelajaran yang berkualitas.

Menurutnya, ketika mahasiswa datang kuliah untuk belajar, maka yang diharapkan adalah apa yang didapatkan pada hari itu. Jadi, tambahnya, jika berbicara tentang kualitas, maka apa yang mahasiswa dapatkan pada hari itu adalah sangat penting.

“Kalau pembelajaran datang, kemudian kalian duduk, kalian diam, kalian pulang, apa yang kalian dapatkan? Maka misinya tidak akan tercapai. Supaya misinya tercapai, maka teman-teman harus melakukan yang namanya pembelajaran berkualitas,” ujarnya.

Lalu, bagaimana dengan yang dimaksud dengan penelitian inovatif pada bidang ekonomi dan bisnis, apalagi ada teknologinya?

Menurutnya, jika melaksanakan penelitian inovatif, maka mahasiswa harus melakukan sesuatu yang kreativitasnya cukup tinggi.

“Boleh dong donut itu bentuknya kotak, tapi bahan bakunya sama, rasanya mirip, tapi bentuknya berbeda. Itu yang sebetulnya inovasi. Nah, itu yang harus teman-teman pahami konteksnya,” terangnya.

Ivan kemudian memaparkan sejumlah data statistik yang diperolehnya dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data tersebut menunjukkan tingkat pengangguran tertinggi masih dipegang oleh lulusan SMK.

“Artinya, langkah yang teman-teman lakukan pada hari ini masuk ke perguruan tinggi, itu akan mengurangi teman-teman untuk terjadi proses pengangguran,” tegas Ivan.

Disisi lain, masih menurut data tersebut, untuk mendapatkan pekerjaan tidak perlu jauh-jauh ke luar kota. Cukup di Kota Balikpapan yang menunjukkan prosentasenya 34%, lebih tinggi dibanding kota-kota lain di Kalimantan Timur.

“Tapi ingat saya bilang tadi, kalian harus meng-upgrade pendidikannya. Makanya teman-teman berada di sini,” ujar Ivan.

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan saat memaparkan FEB di hadapan Mahasiswa Baru 2024. Foto: Media Kreatif

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan saat memaparkan FEB di hadapan Mahasiswa Baru 2024. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru 2024 Fakultas Ekonomi dan Bisnis bersama panitia Paduka Mulia. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru 2024 Fakultas Ekonomi dan Bisnis bersama panitia Paduka Mulia. Foto: Media Kreatif

Fenomena Orang Dalam (Ordal)

Memasuki sesi tanya jawab, salah seorang mahasiswa baru dari Program Studi S1 Akuntansi, Miftahul Jannah, bertanya tentang fenomena orang dalam.

“Kata Bapak tadi itu kan harus meng-upgrade skill supaya kita meng-upgrade-nya itu lebih ber-value. Tapi biasanya itu kan kalau kita sudah cari pekerjaan nih, kita sudah, misalkan, ikut sertifikasi, lumayan banyak lah. Tapi ternyata kalah sama yang namanya orang dalam. Nah itu seperti apa ya menurut Bapak?” tanya dia.

Ivan mengajak mahasiswa kembali melihat visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berbasis Technopreneur. Ia mendorong mahasiswa mengubah cara berpikir untuk tidak mencari pekerjaan.

“Bayangkan begini, kalau semua orang berpikir mencari pekerjaan, sedangkan kuota pekerjaannya hanya 20, lulusannya 1000, maka teman-temen bisa bayangkan ordal pun akan terjadi,” imbuhnya.

Ketika mengikuti perkuliahan nanti, Ivan menyebut ada matakuliah yang relevan dengan hal itu. Salah satunya adalah Business Plan yang membahas tentang perancangan pengembangan bisnis hingga inovasi bisnis.

Apalagi, menurutnya, didukung adanya teknologi Internet dan media sosial yang secara masif digunakan masyarakat luas.

“Artinya apa? Bagaimana dengan kreativitas, inovasi bisa kita ciptakan dengan otak kita. Kita pakai bukan hanya untuk mencari pekerjaan, tapi bagaimana kita menciptakan pekerjaan. Prinsipnya seperti itu,” terangnya.

“Ketika Anda mau usaha, jangan cari untung atau rugi dulu, tapi jalankan dulu. Ketika Anda sudah jalan, Anda akan tahu di depan ada lubang, di sana ada hujan. Itu yang harus Anda antisipasi,” tutupnya.

(SA/Kontributor)

Dekan FEB Universitas Mulia Dr. Ivan Armawan menyerahkan cenderamata kepada Wakil Dekan FBE Ubaya Fidelis Arastyo Andono, S.E., M.M., Ph.D., Ak. Foto: dok. FEB

UM – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia Dr. Ivan Armawan beserta rombongan melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Surabaya (Ubaya), Jumat (19/7).

Rombongan dalam rangka Benchmarking ini disambut hangat oleh Dekan FBE Ubaya Prof. Dr. Putu Anom Mahadwartha, CSA dan Wakil Dekan Fidelis Arastyo Andono,S.E.,M.M.,Ph.D. Ak.,C.A.,CSRS, di Ruang Rapat Pimpinan FBE, Ruang Rapat Besar Gedung ED Lantai 2 FBE Ubaya, Surabaya.

Turut menyambut, Ketua Jurusan S1 Manajemen Dr. Deddy Marciano,S.E., M.M., CSA., CBC2, Ketua Laboratorium MSDM Lanny Kusuma Widjaya, M.M, Ketua Laboratorium Manajemen Operasi Siti Rahayu, M.M, Kepala Laboratorium Pemasaran Dr. Dudy Anandya dan Ketua Laboratorium Akuntansi Keuangan Hari Hananto, M.Ak.

Dr. Ivan Armawan mengatakan, kunjungan ini dalam rangka Benchmarking kurikulum dan penjaminan mutu. Lewat kunjungan ini, ia berharap akan memberikan gambaran secara utuh bagaimana implementasi kurikulum dan penjaminan mutu tingkat prodi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

“Sehingga akan berdampak baik dengan kontribusi yang bagus bagi institusi Universitas Mulia,” tutur Dr. Ivan.

Foto bersama rombongan FEB Universitas Mulia disambut FBE Ubaya. Foto: dok. FEB

Foto bersama rombongan Dekan FEB Universitas Mulia disambut Dekan FBE Ubaya. Foto: dok. FEB

Ketua Prodi S1 Manajemen FEB Universitas Mulia Pudjiati, S.E., M.M menambahkan, hal yang menjadi fokus perhatian Benchmarking antara lain pengelolaan di Fakultas secara manajemen, proses alur penetapan kurikulum, dan menyiapkan dosen berkompeten dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

“Kesimpulan kunjungan ini, untuk keberhasilan proses pembelajaran adalah kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pada saat sekarang,” ujar Pudjiati.

“Tentu, didukung oleh metode pembelajaran yang tepat, kemudian dengan membekali dosen-dosen dengan pelatihan dalam pengajaran serta fasilitas yang disiapkan oleh universitas,” imbuhnya.

Tampak dalam rombongan FEB Universitas Mulia yang juga turut mendampingi Dekan antara lain Kaprodi S1 Akuntansi Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak dan staf FEB Ria Anggryani, S.Kom.

(SA/Kontributor)

Foto bersama dengan Dekan FEB Universitas Mulawarman dan jajaran. Foto: Istimewa

Berkunjung Juga di FEB Universitas Widyagama Samarinda

UM – Jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia berkunjung ke FEB Universitas Mulawarman di Samarinda, Rabu (5/6) yang lalu. Rombongan dipimpin oleh Dekan Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M bertemu dengan Dekan FEB Unmul Dr. Zainal Abidin, S.E, M.M.

Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak melakukan kerjasama di bidang tridharma perguruan tinggi. “Kegiatan kerjasama FEB Universitas Mulia dan FEB Unmul digagas dengan tujuan untuk pengembangan sumberdaya dalam hal tridharma dan juga pemenuhan IKU universitas,” tutur Dr. Ivan Armawan.

IKU atau Indikator Kinerja Utama perguruan tinggi adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional pada perguruan tinggi.

Setidaknya ada delapan IKU sebagai indikator perubahan yang akan paling berdampak terhadap kualitas lulusan, kualitas dosen, dan kualitas kurikulum.

Delapan IKU tersebut antara lain lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, dan hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat.

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan menerima cenderamat Dekan FEB Unmul Dr. Zainal Abidin. Foto: Istimewa

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan menerima cenderamata Dekan FEB Unmul Dr. Zainal Abidin. Foto: Istimewa

Foto bersama Wakil Rektor universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Foto bersama Wakil Rektor universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Diterima Wakil Rektor Universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Diterima Wakil Rektor Universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Selain itu, termasuk program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta program studi berstandar internasional.

“Keberadaan Unmul patut diperhitungkan dalam tridharma perguruan tinggi, bukan hanya karena akreditasi, tapi juga banyak lulusannya yang sudah sukses bekerja di berbagai bidang,” tutur Dr. Ivan.

Hal itulah, lanjut Dr. Ivan, yang mendorong jajarannya untuk menjalin kerjasama dengan FEB Unmul.

Untuk itu, keduanya sepakat melakukan kerjasama, khususnya publikasi artikel bersama dan pertukaran dosen mengajar yang akan ditindaklanjuti dengan MoU (Nota Kesepahaman), PKS (Perjanjian Kerjasama), dan IA (Implementation Agreement).

Dalam kesempatan ini, rombongan disambut hangat oleh jajaran pimpinan FEB Unmul, antara lain Dekan Dr. Zainal Abidin, SE., MM, Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Tetra Hidayati, SE., M.Si, Wakil Dekan Bidang Umum Keuangan dan SDM Dwi Risma Deviyanti, SE.,M.Si., Ak., CA.

Kemudian Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Rian Hilmawan Ph.D, Ketua Program Studi S1 Manajemen Dr. Heni Rahayu, ST., MM dan Ketua Program Studi S1 Akuntansi Dr. Fibriyani Nur Khairin, SE., MSA.

Kunjungan di FEB Universitas Widyagama Samarinda

Selain itu, rombongan FEB Universitas Mulia juga berkunjung ke FEB Universitas Widyagama Samarinda.

Rombongan disambut hangat oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Perencanaan, Sistim Informasi, Kerjasama, Alumni dan Humas Dr. Suyanto, SE, M. Si, Wakil Dekan FEB Erni Setiawati, SE, ME, Kepala LPPM Afdal, S.Pd, M.Pd, dan Kepala Lembaga Kerja Sama Hardiansyah, SH, MH

Turut mendampingi Ketua Program Studi S1 Manajemen Dian Irma Aprianti, S.IP, MM, Ketua Program Studi S1 Akuntansi Siti Rohmah, SE, M.Ak, Sekretaris Prodi Akuntansi Agus Riyanto, SE, M.Ak dan Kepala TU FEB Eko Ravi Pratama, SE, MM.

“Kunjungan ini juga untuk melakukan kerjasama tridharma, fokusnya pada narasumber kewirausahaan, karena beberapa kali FEB Widyagama berhasil memenangkan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), selain itu juga kegiatan publikasi artikel bersama,” pungkas Dr. Ivan.

(SA/Kontributor)

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis foto bersama usai Sharing Session. Foto: Istimewa

UM – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Mada Aditia Wardhana berhasil menerima pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 yang diselenggarakan Ditjen Dikti. Atas keberhasilannya ini, Dr. Mada didapuk untuk sharing memberikan tips mendapatkan pendanaan kepada sesama dosen FEB lainnya, Kamis (13/6).

Sebelumnya, setidaknya lima orang dosen Universitas Mulia berhasil mendapatkan pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 Ditjen Dikti. Mereka adalah Dr. Mada Aditia dari Prodi S1 Manajemen FEB dan Deddy Kurniawan dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

Kemudian Kana Kurnia dari Prodi S1 Hukum Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK), Nishia Waya Meray dari Prodi S1 Farmasi FHK dan Tina Tri Wulansari dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

“Pak Mada diminta untuk Sharing Session Penulisan Artikel Ilmiah dengan teman-teman dosen lainnya, terutama Prodi S1 Manajemen dan S1 Akuntansi, hari Kamis (13/6) kemarin pukul 9.00 Wita sampai dengan 16.00 Wita,” tutur Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M.

Menurutnya, Sharing Session ini membahas bagaimana menulis artikel ilmiah dengan tepat.

“Diharapkan, dosen-dosen mendapatkan tips bagaimana membuat artikel yang bermutu dan akhirnya akan bisa mendapatkan hibah yang sering diadakan oleh Ristekdikti,” ujarnya.

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Proposal penelitian Dr. Mada yang berjudul Penguatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Industri Indonesia Melalui Workplace Learning berbasis KKNI, berhasil mendapatkan pendanaan untuk ruang lingkup Penelitian Dosen Pemula (PDP) Afirmasi.

Dalam Sharing Session ini, Dr. Mada menjelaskan proses atau alur sebuah penelitian. Dalam konsep meneliti harus sudah memiliki Roadmap penelitian sehingga akan memudahkan peneliti untuk penelitian berikutnya.

Diharapkan, terang Pudjiati, dengan adanya Sharing Session ini semakin banyak penelitian dosen FEB.

“Sehingga semakin banyak peluang untuk mengikuti hibah-hibah yang diadakan oleh Ristekdikti, dan yang lebih penting daripada itu, yaitu akan memenuhi standar kriteria penelitian bagi akreditasi Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Pentas musik mahasiswa Universitas Mulia di Baltim Creative Expo, di Pantai Manggar, Balikpapan, 1-2 Juni 2024. Foto: Istimewa

UM – Sejumlah mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis turut berpartisipasi dalam kegiatan Baltim Creative Expo (BCE). Kegiatan ini digelar oleh Kantor Kecamatan Balikpapan Timur, bertempat di Ampiek Theatre Pantai Segara Sari Manggar, 1-2 Juni 2024.

Kegiatan ini bertepatan dengan pelaksanaan Rakernas XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Kota Balikpapan sebagai tuan rumah.

“Creative Expo merupakan salah satu wujud upaya pemerintah dalam memberdayakan dan memajukan produk UMKM, dengan pendayagunaan potensi lokal untuk peningkatan kreativitas, inovasi, dan promosi di Balikpapan Timur,” tutur Camat Balikpapan Timur Mustamin, seperti dikutip dari Kaltim Post, Senin (3/6).

Mustamin berharap BCE dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, mendorong serta memfasilitasi para pelaku usaha UMKM, pelaku seni, dan masyarakat untuk bangkit dan lebih sejahtera.

Pada kesempatan ini turut hadir Dekan FEB Dr. Ivan Armawan dan Ketua Program Studi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M yang mendampingi mahasiswa.

Tampak Dekan FEB Dr. Ivan Armawan dan Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pejabat Kecamatan Balikpapan Timur. Foto: Istimewa

Tampak Dekan FEB Dr. Ivan Armawan dan Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pejabat Kecamatan Balikpapan Timur. Foto: Istimewa

Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama para mahasiswanya di sebuah stand UMKM mahasiswa. Foto: Istimewa

Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama para mahasiswanya di sebuah stand UMKM mahasiswa. Foto: Istimewa

Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama para mahasiswanya. Foto: Istimewa

Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama para mahasiswanya sebagai penari. Foto: Istimewa

Sementara itu, Pudjiati mengatakan dalam kegiatan ini mahasiswa berpartisipasi sebagai bentuk implementasi kerjasama yang telah terjalin sebelumnya.

“Ini bentuk implementasi Kita kerjasama dengan pemerintahan,” tuturnya.

Dalam kegiatan ini, Pudjiati mengatakan mahasiswa ikut serta terlibat dan menjadi bagian dari Baltim Creative Expo dalam kepanitiaan.

Beberapa kegiatan mengisi BCE antara lain pertunjukan seni tari, festival musik, aksi seniman suling Sunda, atraksi bela diri karate, dan festival jajanan kuliner.

“Mahasiswa juga menjadi penari pembuka menyambut hadirin, kemudian ada band mahasiswa menghibur penonton, juga ikut meramaikan lapak stand UMKM,” ungkap Pudjiati.

Menurutnya, partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ini merupakan perwujudan dari tri dharma perguruan tinggi, terutama di bidang pengabdian kepada masyarakat.

“Di sini, mahasiswa dapat menerapkan hasil pembelajaran di kampus, kemudian mengasah keterampilan berinteraksi dengan masyarakat sehingga memperoleh pengalaman bagaimana menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar,” tuturnya.

Selain itu, mahasiswa dapat belajar bagaimana menerapkan pola kerja Entrepreneurship atau kewirausahaan, yang digunakan untuk mengembangkan dan menjalankan bisnis atau usaha.

Pola kerja ini melibatkan langkah-langkah konkret yang diambil oleh seorang wirausaha untuk menyusun perencanaan, kemudian melaksanakan, dan mengelola bisnisnya.

“Di sini, mahasiswa bukan hanya bersenang-senang, tetapi kami berharap mahasiswa juga bisa melihat, mengidentifikasi, dan mengambil peluang bisnis yang menjadi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi, tren pasar, atau celah yang bisa diisi,” tutupnya.

(SA/Kontributor)