Guru-guru SMP Negeri 3 Tenggarong Seberang Kab. Kutai Kartanegara peserta Bimbingan Teknis Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan (daring) menggunakan Google Classroom., Senin (14/9). Foto: Istimewa

UM – Setiap dosen Universitas Mulia minimal dalam satu tahun akademik memiliki kewajiban melaksanakan tri darma perguruan tinggi. Salah satunya adalah pengabdian pada masyarakat, seperti yang dilakukan Muhammad Yani SKom MTI, dosen Universitas Mulia PSDKU Samarinda, yang membimbing guru-guru SMP 3 Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara dalam menerapkan pembelajaran daring, Senin (14/9).

Bimbingan teknis yang berlangsung selama dua hari, 14-15 September 2020, ini ditujukan untuk membantu para guru dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah penyampaian materi belajar kepada siswa. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pembelajaran daring menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk sekolah agar dapat menyelenggarakan pendidikan dengan baik.

Pada kesempatan ini, Kepala Sekolah Joko Triyanto, S.Pd, M.Pd. membuka secara resmi pelatihan yang diikuti 20 orang guru, bertempat di laboratorium komputer sekolah.

Guru-guru SMP Negeri 3 Tenggarong Seberang Kab. Kutai Kartanegara peserta Bimbingan Teknis Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan (daring) menggunakan Google Classroom., Senin (14/9). Foto: Istimewa

Guru-guru SMP Negeri 3 Tenggarong Seberang Kab. Kutai Kartanegara peserta Bimbingan Teknis Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan (daring) menggunakan Google Classroom., Senin (14/9). Foto: Istimewa

Guru-guru SMP Negeri 3 Tenggarong Seberang Kab. Kutai Kartanegara peserta Bimbingan Teknis Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan (daring) menggunakan Google Classroom., Senin (14/9). Foto: Istimewa

Guru-guru SMP Negeri 3 Tenggarong Seberang Kab. Kutai Kartanegara peserta Bimbingan Teknis Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan (daring) menggunakan Google Classroom., Senin (14/9). Foto: Istimewa

Muhammad Yani mengatakan, pelatihan difokuskan pada bimbingan teknis penerapan pembelajaran daring menggunakan Google Classroom. “Materi yang dibahas antara lain tentang pengenalan Google Classroom, merancang kelas online, mengelola tugas, membuat dan pengelolaan soal ujian, dan pengembangan kelas online,” tutur master lulusan Universitas Bina Nusantara ini.

Dosen yang memiliki Channel YouTube dan aktif mengelolanya ini kerap membagikan video pengalamannya menggunakan Google Classroom untuk pembelajaran daring. Tidak heran, ia mendapat kepercayaan untuk berbagi pengalaman bersama guru-guru sekolah.

Dalam pelatihan ini, ia melihat para guru antusias mengikuti kegiatan meski sebagian besar baru mengenal platform Google Classroom. “Mereka optimis dapat menerapkan Google Classroom untuk pembelajaran daring di SMP Negeri 3 Tenggarong Seberang. Semoga ini membantu dan bermanfaat,” tutup Muhammad Yani. (SA/PSI)

Jalur masuk kampus Universitas Mulia. Foto: SA/PSI

UM – Dalam rangka ketertiban dan kenyamanan bersama dan tamu di gedung kampus, Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. dalam apel pagi ini mengimbau seluruh civitas academica untuk melaksanakan peraturan dan ketertiban kembali di dalam kampus hari ini, Senin (14/9).

“Mulai hari ini untuk seluruhnya masuk dan keluar kampus lewat jalur yang berbeda. Masuk lewat jalur kiri kemudian parkir di tempat yang disediakan, lalu pulangnya memutar keluar lewat jalur yang sudah diperbaiki sebelah kiri gedung White Campus ini,” tutur Pak Agung di hadapan peserta apel pagi.

Dengan demikian, lanjutnya, diharapkan akan tercipta ketertiban dan keteraturan. Hal ini terlihat ketika dalam pelaksanaan SKB CPNS Pemerintah Kota Balikpapan pekan lalu yang telah berhasil berjalan tertib, aman, dan lancar.

“Alhamdulillah. Kemarin ketika pelaksanaan test CPNS berjalan lancar dan aman, seluruh peserta keluar masuk kampus lewat jalur yang disediakan, walaupun ada sebagian pegawai yang cemas bertemu kerumunan,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan ditemukan sebagian orang yang masih merokok di dalam kampus walaupun berada di kantin. “Mungkin mereka orang baru dan belum tahu peraturan dilarang merokok. Untuk itu nanti diperbanyak pengumuman yang menarik perhatian dan dipasang di tempat strategis agar diperhatikan seluruh civitas academica maupun tamu,” tutupnya.

Jalur masuk kampus Universitas Mulia. Foto: SA/PSI

Jalur masuk kampus Universitas Mulia. Foto: SA/PSI

Jalur keluar kampus Universitas Mulia. Foto: SA/PSI

Jalur keluar kampus Universitas Mulia. Foto: SA/PSI

Kampus merupakan Kawasan Sehat Tanpa Rokok (KSTR). Foto; SA/PSI

Kampus merupakan Kawasan Sehat Tanpa Rokok (KSTR). Foto; SA/PSI

Kawasan Wajib Masker di lingkungan kampus Universitas Mulia. Foto: SA/PSI

Kawasan Wajib Masker di lingkungan kampus Universitas Mulia. Foto: SA/PSI

Bukan tanpa sebab, peraturan dan ketertiban yang ditegakkan di lingkungan kampus ini bertujuan untuk meminimalkan gangguan kecemasan akibat wabah Covid-19 yang terjadi saat ini. Dikutip dari berbagai sumber, memiliki kebiasaan hidup tertib, teratur, dan terorganisir merupakan kunci untuk mencapai keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental.

Menurut sebuah penelitian yang dimuat di Journal of Personality and Social Psychology Bulletin, kebiasaan hidup yang lebih disiplin mampu membantu seseorang menyelesaikan segala pekerjaan dengan lebih efektif.

Efek terbiasa hidup teratur bagi tubuh adalah tubuh akan melepaskan kadar hormon stres secara terkendali sehingga tubuh lebih merasa santai dan bahagia. Sebaliknya, jika terbiasa hidup amburadul, misal suka membiarkan meja kerja berantakan, parkir kendaraan yang tidak teratur, jalur lalu lintas yang saling berlawanan arah, hingga suka menunda-nunda pekerjaan akan membuat kadar hormon kortisol dalam tubuh tetap tinggi.

Untuk itu, kebiasaan hidup teratur diharapkan akan membantu lebih fokus menyelesaikan tugas dan pekerjaan satu per satu. Ketika lebih terorganisir di tempat kerja, di kampus, di kelas, maka diharapkan akan membantu bekerja maupun belajar dengan lebih efisien dan lebih produktif. (SA/PSI)

Terapkan Protokol Kesehatan, Dibuka Asisten III Pemkot Balikpapan

Para Peserta Seleksi Kompetensi Bidang Calon Pegawai Negeri Sipil di Universitas Mulia

Para Peserta Seleksi Kompetensi Bidang Calon Pegawai Negeri Sipil di Universitas Mulia

UM- Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yang digelar di Kampus Universitas Mulia, Jalan Letjen TNI ZA Maulani Nomor 9 RT 35 Damai Bahagia Balikpapan Selatan memasuki hari pertama, Rabu (9/9/2020).

Pembukaan yang digelar pukul 07.00 Wita itu dibuka oleh Asisten III Bagian Administrasi Umum Pemkot Balikpapan Ibu Hj Dahniar.

Tes SKB CPNS ini akan berlangsung selama dua hari hingga Kamis (10/9/2020). Dikuti sebanyak 600 peserta. Selama dua hari tes dibagi dalam tiga sesi. Per harinya diikuti 300 peserta dimana setiap sesinya diikuti 100 peserta. Mereka menempati 6 ruang laboratorium yang diisi 22 peserta dan ada yang berisikan 13 peserta.

Protokol Kesehatan yang Ketat dilakukan oleh BKPSDM Kota Balikpapan

Protokol Kesehatan yang Ketat dilakukan oleh BKPSDM Kota Balikpapan

Ini dilakukan sesuai dengan standar protokol kesehatan, untuk mencegah penularan virus Corona. Selama pelaksanaan tes, seluruh peserta pun tampak mematuhi protokol kesehatan, menggunakan masker atau pelindung wajah (face-shield). Sebelum memasuki ruang tes atau tempat ujian tampak para peserta diukur suhu tubuhnya dan mencuci tangan.

Semua ini diterapkan sesuai dengan peraturan yang sudah diberikan berdasarkan Pengumuman Wali Kota Balikpapan nomor 810/1650/BKPSDM/2020 tentang pelaksanaan seleksi.

Para Peserta SKB CPNS Gunakan Protokol Kesehatan yang Ketat

Para Peserta SKB CPNS Gunakan Protokol Kesehatan yang Ketat

Menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi Universitas Mulia yang kembali dipercaya Pemerintah Kota Balikpapan. Dimana sebelumnya tes serupa telah digelar di Universitas Mulia pada awal Februari 2020 lalu.

Tentu ini berkat fasilitas yang memadai terutama fasilitas teknologi yang telah dihadirkan Universitas Mulia sebagai kampus berbasis IT, dalam mendukung berbagai program yang akan dilakukan oleh pihak luar. Universitas Mulia selalu membuka kerjasama seluas-luasnya dengan berbagai pihak, baik Instansi pemerintah, pihak Swasta dan pihak lainnya. (mra)

Universitas Mulia kembali menjadi tempat diselenggarakannya SKB CPNS tahun 2020. Foto: Biro Media Kreatif

UM – Universitas Mulia kembali dipercaya Pemerintah Kota Balikpapan menjadi lokasi diselenggarakannya Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2020. Pelaksanaan SKB atau ujian di Kampus Universitas Mulia, Jalan Letjen TNI ZA Maulani Nomor 9 RT 35 Damai Bahagia Balikpapan Selatan, 9-10 September 2020 mendatang.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. dalam apel pagi, Selasa (8/9), mengatakan bahwa siap menyambut pelaksanaan SKB CPNS Pemerintah Kota Balikpapan. “Universitas Mulia dua kali ini menjadi tempat dilaksanakannya ujian, artinya kita sudah mendapat kepercayaan bahwa tempat kita sudah memadai terutama fasilitas teknologi informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan ujian,” tuturnya.

Menurutnya, fasilitas yang dibutuhkan Pemerintah Kota untuk pelaksanaan SKB CPNS berbasis komputer ini cukup besar. “Sekali ujian itu 100 orang, di tempat kita punya lebih dari itu,” ungkap Pak Agung.

Berdasarkan Pengumuman Wali Kota Balikpapan nomor 810/1650/BKPSDM/2020 tentang Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang Penerimaan Calon Pegawai negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2019, jumlah peserta yang akan mengikuti SKB di Universitas Mulia selama dua hari sebanyak 584 peserta. Dalam sehari pelaksanaan ujian diatur dalam tiga sesi.

Dalam keterangan pengumuman tersebut, peserta diminta untuk hadir di lokasi ujian 90 menit lebih awal. Peserta juga diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker yang menutup hidung dan mulut hingga dagu. Direkomendasikan mengenakan pelindung wajah (face-shield) dan mengenakan masker.

Universitas Mulia kembali menjadi tempat diselenggarakannya SKB CPNS tahun 2020. Foto: Biro Media Kreatif

Universitas Mulia kembali menjadi tempat diselenggarakannya SKB CPNS tahun 2020. Foto: Biro Media Kreatif

Sebelum memasuki ruang atau tempat ujian akan ada pemeriksaan kesehatan seperti wajib mengikuti pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan, dan mengenakan masker. Peserta yang suhu tubuhnya lebih dari 37.3 derajat Celcius akan dilakukan pemeriksaan dua kali dengan jarak 5 menit dan ditempatkan pada tempat yang ditentukan.

Pemerintah Kota Balikpapan juga menerbitkan pengumuman tambahan bagi peserta SKB yang memiliki hasil rapid test reaktif/terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi untuk segera menghubungi panitia di nomor 085247065341/082154403400.

Untuk para pengantar yang mengantarkan peserta ke lokasi ujian diimbau agar berhenti di drop-zone yang sudah ditentukan. Pengantar dilarang menunggu dan/atau berkumpul di sekitar lokasi ujian.

Rektor meminta seluruh civitas academica yang bekerja maupun yang belajar di hari itu agar menyesuaikan diri dengan situasi dan keadaan sekitar ketika berlangsung pelaksanaan SKB.

Sementara itu, panitia telah menyiapkan kebutuhan pelaksanaan ujian seperti ruang koordinasi panitia, tenda, tempat parkir yang mampu menampung jumlah kendaraan, hingga protokol kesehatan baik bagi peserta ujian maupun tamu. “Untuk sepeda motor langsung parkir di belakang gedung kampus Cheng Hoo, sedangkan mobil bisa parkir di depan gedung Cheng Hoo,” tutup Drs Akhmad Priyanto, panitia lokal. (SA/PSI).

Situasi sebelumnya dan arahan Kampus Merdeka yang dipaparkan Wakil Rektor I Yusuf Wibisono SE MTI pada PKKMB daring, Kamis (3/9). Foto: YouTube

UM – Saat ini terjadi banyak perubahan yang revolusioner. Semesta belajar tak berbatas, tidak hanya di ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium, tetapi juga di desa, industri, tempat-tempat kerja, tempat-tempat pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat. Inilah paparan Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono SE MTI tentang konsep Kampus Merdeka Merdeka Belajar di Universitas Mulia pada PKKMB 2020, Kamis (3/9).

“Semua perguruan tinggi sedang berusaha mengadopsi Kampus Merdeka, ini sebetulnya tidak mudah, tapi akan memberikan banyak kebebasan, banyak keleluasan, dan banyak hal-hal yang sebelumnya tidak terpikirkan,” tutur Pak Wibi, sapaan akrab pria kelahiran Trenggalek Jawa Timur ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan kebijakan Kampus Merdeka Merdeka Belajar. Di dalam Kampus Merdeka terdapat empat kebijakan dalam rangka menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi.

Empat kebijakan tersebut adalah, pertama, terkait pembukaan program studi baru. Kedua, terkait sistem akreditasi perguruan tinggi. Ketiga, perguruan tinggi berbadan hukum. Dan keempat, hak belajar tiga semester di luar program studi. Mahasiswa didorong melakukan pembelajaran di manapun.

“Mungkin nomor satu, dua, dan tiga tidak menarik mahasiswa baru untuk dijelaskan di sini, tapi bagi yang berminat bisa langsung ke saya atau langsung saja Googling, bisa cari informasi tentang Kampus Merdeka,” tutur Pak Wibi.

Namun, ia memperhatikan kebijakan yang keempat perlu untuk diperhatikan dengan seksama. “Fokus kita, terkait apa yang akan kita lakukan nanti ada pada nomor empat, yaitu hak belajar tiga semester di luar program studi,” tuturnya.

Situasi sebelumnya dan arahan penerapan Kampus Merdeka yang dipaparkan Wakil Rektor I Yusuf Wibisono SE MTI pada PKKMB daring, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Situasi sebelumnya dan arahan penerapan Kampus Merdeka yang dipaparkan Wakil Rektor I Yusuf Wibisono SE MTI pada PKKMB daring, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Delapan kegiatan belajar di luar kampus yang dipaparkan Wakil Rektor I Yusuf Wibisono SE MTI pada PKKMB daring, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Delapan kegiatan belajar di luar kampus yang dipaparkan Wakil Rektor I Yusuf Wibisono SE MTI pada PKKMB daring, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Dasar hukum untuk melaksanakan hak belajar tiga semester di luar program studi adalah Permendikbud No 3 Tahun 2020. Dengan penerapan hak belajar diharapkan akan terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa, untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan, serta kompetensi-nya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-cita mahasiswa.

“Jadi, adik-adik mahasiswa baru yang benar-benar baru kuliah tahun ini menurut saya tidak terlalu bermasalah dengan program tiga semester di luar program studi, karena masih hal baru,” ungkap Pak Wibi.

Menurutnya, program keempat Kampus Merdeka ini akan ditanggapi berbeda jika untuk mahasiswa yang sudah pernah belajar di diploma kemudian mengambil S1 lagi. “Maka, nomor empat ini akan terasa sekali banyak perubahan,” ungkapnya.

Pada situasi sebelumnya, satu SKS itu sama atau setara dengan 50-60 menit tatap muka di kelas. Tetapi jika belajarnya di laboratorium, satu SKS itu setara 2-3 jam belajar di kelas. Sedangkan di lapangan, satu SKS itu bisa setara dengan 5-6 jam belajar. “Itu sangat terasa sekali tidak adil. Inilah salah satu alasan munculnya konsep Kampus Merdeka Merdeka Belajar,” kata Pak Wibi.

Pada situasi lain, hal ini juga terjadi pada mahasiswa yang sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa. “Mahasiswa yang mengikuti program ini umumnya lambat lulus. Karena apa yang dipelajari di tempat yang dituju itu umumnya berbeda kurikulum, dan dia harus menempuh kurikulum di perguruan tinggi asalnya,” ungkapnya.

Meski disebutkan mahasiswa yang mengikuti program pertukaran belajar akan mendapatkan nilai tambah, yakni pengalaman pendidikan, pengalaman pengajaran, wawasan, dan juga pengalaman bahasa.

Oleh karena itu, saat ini Kemdikbud mengarahkan perguruan tinggi untuk memberikan hak secara sukarela kepada mahasiswa. Sukarela dalam arti dapat diambil atau tidak oleh mahasiswa yang bersangkutan, yaitu mengambil SKS di luar perguruan tinggi sebanyak dua semester atau setara dengan 40 SKS.

Hak sukarela lainnya, mahasiswa dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang sama sebanyak satu semester atau setara dengan 20 SKS. “Bagi kami, perguruan tinggi wajib memberikan hak, tapi hak itu boleh adik-adik ambil atau tidak,” tutur Pak Wibi.

“Jadi nanti dengan konsep Kampus Merdeka yang sedang kita adopsi saat ini sedang kita, saya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan para Dekan sedang menggodok bagaimana ini penerapan yang terbaik untuk institusi kita,” tuturnya.

Ini lantaran, menurutnya, atmosfer perguruan tinggi di Pulau Jawa dengan di Kalimantan berbeda. “Kalau di Jawa banyak sekali perguruan tinggi sehingga mudah saling bekerja sama,” ungkapnya.

Saat ini, kreativitas dan inovasi menjadi kata kunci penting untuk memastikan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Para mahasiswa yang saat ini belajar di perguruan tinggi harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur, dan ulet (agile learner). (SA/PSI)

UM – Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia khususnya Balikpapan tentu memengaruhi kegiatan akademik di seluruh perguruan tinggi termasuk Universitas Mulia. Berbagai kegiatan yang sebelumnya sudah dialihkan menjadi daring atau online, kini juga diterapkan pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020.

Ini terlihat pada Kamis, (4/9) kemarin. Dimana pembukaan PKKMB yang dipusatkan di aula kampus Cheng Ho dan dipimpin Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. diikuti sekitar 500 mahasiswa baru (maba) secara online dari kediamannya masing-masing.

Rencananya PKKMB tersebut akan berlangsung selama dua hari, Kamis (3/9) dan Sabtu (5/9). Diisi dengan berbagai materi yang akan disampaikan oleh Rektor, dekan hingga dosen Universitas Mulia.

Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan, karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, maka terpaksa pelaksanaan PKKMB yang seharusnya dilakukan di kampus, dialihkan secara daring. “Sebenarnya ini memang tidak ideal karena pengenalan kampus harusnya dilakukan di kampus. Agar maba ini bisa melihat langsung kondisi kampus serta kita bisa bertatap muka dan berdialog secara langsung,” katanya.

Dan yang terpenting, kata dia, harus ada rasa antusias dari para maba ketika akan mengawali kegiatan di kampus. “Namun karena kondisi saat ini, maka inilah yang harus dilakukan,” ujarnya.

Setelah dilakukannya pengenalan kampus, tambah Agung diharapkan para maba dapat paham sistem perkuliahan yang diterapkan di Universitas Mulia. “Mereka harus tahu mulai dari managemenya seperti apa, perkuliahannya seperti apa. Mungkin sistem perkuliahan online ini mereka tidak mengetahui atau mengalami sebelumnya, jadi disini kita berikan pemahamannya semua,” terangnya.

Apalagi lanjut Agung, Universitas Mulia merupakan kampus berbasis IT, jadi diharapkan dengan distem perkuliahan online nantinya, para maba bisa lebih mandiri dan tetap semangat belajar.  “Karena di tengah situasi Covid-19 ini semua pihak dituntut untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Namun, tetap harus berinovasi untuk mengantarkan calon generasi penerus khususnya mahasiswa, menjadi mahasiswa yang unggul dan berdaya saing pada era global,” lanjutnya.

Usai PKKMB, kegiatan mahasiswa akan dilanjutkan dengan pemberian mata kuliah dasar umum (MKDU). “Jadi pada Senin mendatang mereka akan langsung mengikuti MKDU selama seminggu. Baik materi dan tugas akan dilakukan secara online melalui zoom. Dan ada presentasi tugas dan ini akan dilakukan langsung tatap muka,” bebernya.

“Jadi ada sebagian online dan sebagian tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kita berupaya untuk tidak seluruhnya online. Terutama saat praktek di laboratorium, karena tidak efektif bila tidak dilakukan di laboratorium,” tambahnya.

Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemik memberikan banyak hikmah pembelajaran. “Metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pembelajaran secara daring menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi,” tutur Nadiem.

Kondisi ini, lanjutnya, diharapkan dapat memicu kreativitas dan inovasi semua pihak di samping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru.

Menurut Mendikbud, menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. “Meneruskan pembelajaran dari Ki Hadjar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan belajar dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” tuturnya. (mra)

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dalam PKKMB 2020 di Studio White Campus Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

UM – Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun ini di Universitas Mulia dilaksanakan dalam jaringan atau daring. Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. membuka secara resmi PKKMB yang berpusat di Studio Campus Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Kamis (3/9).

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diikuti pembacaan doa, sambutan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, sambutan Rektor, dan penyerahan tanda peserta PKKMB. Setelah itu dilanjutkan paparan kebijakan Kampus Merdeka oleh Wakil Rektor Yusuf Wibisono SE MTI dan Bela Negara oleh Drs. Suprijadi M.Pd.

“Ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan (tadi), ada terbersit kesedihan yang tidak biasa, bertahun-tahun sebelumnya kita lakukan kegiatan PKKMB, dulu disebut Ospek, kemudian Bina Akrab Mahasiswa, semua dilakukan dengan semangat, tapi hari ini di seluruh kampus terutama di Indonesia tidak ada tatap muka,” terang Pak Agung mengawali sambutan.

Di hadapan sekitar 500 mahasiswa baru yang menggunakan aplikasi Zoom dan disiarkan langsung di YouTube, Rektor mengawali sambutan dengan ungkapan syukur bahwa semua dalam keadaan sehat dan kegiatan berjalan lancar dan aman.

“Kita tidak mengenal mahasiswa secara akrab karena dilakukan secara virtual, tidak bertatap muka langsung,” ungkap Pak Agung. Dengan tidak bertatap muka langsung, maka kesulitannya adalah tidak mampu memperhatikan respon, antusias, dan kesulitan yang dialami mahasiswa.

Namun, menurutnya, seperti yang dikatakan Mendikbud bahwa sebelum terjadi pandemi Covid-19, Mendikbud telah merancang program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. “Kemandirian menjadi hal penting untuk kita semua. Kita harus bisa mandiri untuk belajar,” terang Pak Agung.

Terlebih di saat ini, generasi sekarang adalah generasi milenial, generasi muda, generasi yang akrab dengan gadget. Rektor menilai, generasi milenial tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam menggunakan teknologi. “Walaupun dengan adanya kesulitan pandemik saat ini,” tuturnya optimis.

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dalam PKKMB 2020 di Studio White Campus Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dalam PKKMB 2020 di Studio White Campus Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Mahasiswa baru peserta PKKMB 2020 bersama Dekan maupun Dosen Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Mahasiswa baru peserta PKKMB 2020 bersama Dekan maupun Dosen Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Sedikit kilas balik, Rektor juga mengenalkan sejarah berdirinya Universitas Mulia dari gabungan tiga perguruan tinggi, yakni STIKOM Balikpapan, ASMI Airlangga Balikpapan, dan STMIK Sentra Pendidikan Bisnis (SPB) Samarinda.

“Pada tahun 2018 bergabunglah tiga perguruan tinggi tersebut menjadi Universitas Mulia, dengan Kampus Utama di Kota Balikpapan, dan Program Studi Diluar Kampus Utama atau PSDKU di Kota Samarinda,” tuturnya.

Tentu saja, menurut Rektor, para mahasiswa baru yang hadir pada kesempatan PKKMB daring kali ini terasa sulit diketahui dari mana daerah asal dan domisilinya. “Tidak ada bedanya antara Balikpapan dan Samarinda ketika dilakukan kelas virtual,” ungkap Pak Agung.

Meski demikian, Rektor mengingatkan agar para mahasiswa menyiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan daring setidaknya dalam satu semester ke depan. “Namun beberapa pertemuan sesuai dengan protokol kesehatan akan kita lakukan dengan jumlah terbatas,” ungkapnya.

Rektor optimis mahasiswa akan mampu melalui masa-masa sulit di tengah pandemik Covid-19 saat ini. Kampus pun saat ini tengah mengembangkan Learning Management System (LMS) untuk mendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan lebih efektif.

Model pembelajaran pun dilaksanakan baik secara daring (online) ataupun luring (offline). Cara menerapkan dua model pembelajaran baik online maupun offline ini disebut Blended Learning.

Rektor berpesan kepada seluruh peserta agar mengikuti PKKMB dengan antusias dan semangat serta meningkatkan kreativitas.

“Saudara bisa mengambil alih kreativitas, berkreasilah untuk membentuk grup sendiri untuk berkomunikasi sebagaimana dulu Whatsapp terbentuk oleh mahasiswa yang ingin berkomunikasi internal antar mereka, dan berkembang hingga sekarang,” tutur Rektor.

“Kreativitas kalian sekarang ini diuji, lakukan kreativitas. Jangan karena keterbatasan pertemuan membuat kalian tidak kreatif. Kampus memberikan fasilitas inkubator bisnis bagi mahasiswa yang memiliki keunggulan dalam berkreativitas, bahkan berwirausaha untuk berkembang,” tutup Rektor. (SA/PSI)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan pada Program Pengenalan KehidupanKampus bagi Mahasiswa Baru 2020 di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Foto: Tangkapan Layar

UM – Tahun ini dengan kondisi pandemik Covid-19, Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dilaksanakan secara daring menyesuaikan kondisi di masing-masing wilayah perguruan tinggi. Begitu pula di Universitas Mulia, PKKMB juga dilaksanakan secara daring yang dibuka pada hari ini, Kamis (3/9).

PKKMB merupakan wahana bagi pimpinan perguruan tinggi untuk memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta mempercepat adaptasi dengan lingkungan yang baru. Dengan PKKMB, diharapkan memberikan bekal untuk keberhasilan mahasiswa menempuh pendidikannya di perguruan tinggi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemik memberikan banyak hikmah pembelajaran. “Metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pembelajaran secara daring menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi,” tutur Nadiem.

Kondisi ini, lanjutnya, diharapkan dapat memicu kreativitas dan inovasi semua pihak di samping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru.

Menurut Mendikbud, menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. “Meneruskan pembelajaran dari Ki Hadjar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan belajar dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” tuturnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan pada Program Pengenalan KehidupanKampus bagi Mahasiswa Baru 2020 di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Foto: Tangkapan Layar

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan pada Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru 2020 di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Foto: Tangkapan Layar

Berikut isi lengkap sambutan Mendikbud Nadiem Makarim pada pelaksanaan PKKMB di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Para pimpinan perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang saya hormati,

Adik-adik mahasiswa yang saya cintai,

Viva Mahasiswa!

Syukur Alhamdulillah di kesempatan ini saya dapat menyapa Bapak Ibu dan adik-adik mahasiswa semua, meskipun secara daring,

Salam sehat dan bahagia,

Kita masih terus berjuang di tengah pandemic Covid-19, namun disisi lain pandemic banyak memberikan hikmah pembelajaran bagi kita.

Metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pembelajaran secara daring menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi.

Kondisi ini diharapkan dapat memicu kreativitas dan inovasi semua pihak disamping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru.

Adik-adikku mahasiswa baru se-Indonesia,

Menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi.

Meneruskan pembelajaran dari Ki Hadjar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan belajar dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Filosofi tersebut mendasari transformasi kebijakan Kemdikbud Merdeka Belajar, terutama Kampus Merdeka yang memerdekakan pendidikan untuk meningkatkan budaya pembelajaran dan inovasi, yang bisa memantik growth-mindset generasi penerus bangsa.

Perguruan tinggi didorong untuk lebih adaptif dalam melakukan transformasi kurikulum sesuai kebutuhan nasional dan kebutuhan global, serta disesuaikan dengan karakteristik yang lazim di Indonesia.

Di masa lalu mahasiswa tidak memiliki fleksibilitas di dalam belajar. Semua kegiatan belajar dimaknai secara rakitan, dengan satuan kredit semester, hingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa di luar kampus, di luar ruang kuliah, di luar lecture, tidak bisa diakui sebagai pembelajaran.

Saat ini SKS diartikan dalam jam kegiatan sehingga ada fleksibilitas bagi mahasiswa menuntut ilmu, baik secara tatap muka perkuliahan, maupun kegiatan lainnya seperti magang, mengajar di desa, dan lain sebagainya.

Berbagai kegiatan di luar kampus ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk memberikan solusi atas permasalahan riil yang dihadapi masyarakat.

Kampus merdeka mendorong kita sebagai pelajar sepanjang hayat, keharusan untuk terus belajar, menggali bakat dan minat, dan meningkatkan keunggulan kompetensi di era baru pendidikan, era Revolusi Industri 4.0.

Kreativitas dan inovasi bisa terpacu dengan gotong royong banyak pihak. Kompetensi dan kolaborasi dapat lebih diasah melalui berbagai macam program kampus merdeka.

Adik-adik mahasiswa yang saya banggakan,

Pendidikan adalah kunci solusi atas krisis pembelajaran dan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa. Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan, dan penggerak untuk menghasilkan berbagai solusi untuk bangsa.

Ubah paradigma belajar di perguruan tinggi menjadi kuliah untuk belajar. Belajar bagaimana bisa berkarya atau bekerja di berbagai bidang, bukan hanya sekadar kuliah untuk bekerja.

Mari sama-sama belajar dan terus haus belajar untuk menjadi manusia yang merdeka.

Selamat mengikuti Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru.

Selamat berkarya,

Salam Kampus Merdeka,

Terima kasih,

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

(SA/PSI)

 

Matrikulasi online kembali digelar Universitas Mulia. Dilaksanakan selama dua hari, matrikulasi online tahap kedua itu diikuti mahasiswa baru (maba) angkatan 2020/2021 gelombang II dan III, mulai Selasa (1/9/2020) hingga Rabu (2/9/2020).

Matrikulasi merupakan agenda tahunan Universitas Mulia untuk menyambut Mahasiswa Baru. Walau biasanya dilakukan secara langsung dengan bertatap muka, namun, kali ini dilakukan secara online sebagai alternatif dampak Covid-19.

Meski dilakukan secara online, hal ini tidak menghambat proses penyampaian materi dan pengenalan program dari masing-masing fakultas kepada mahasiswa baru.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulia, Bapak Yusuf Wibisono,SE.,M.TI mengatakan, sama seperti Matrikulasi tahap pertama, Matrikulasi tahap dua ini dilakukan per fakultas yang diawali Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di hari pertama, kemudian hari kedua dilakukan oleh Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) serta Fakultas Ilmu Komputer (Fikom).

Dikatakannya, Matrikulasi tersebut diberikan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena dilakukan secara online dan di support oleh Universitas Mulia TV (UM TV). “Matrikulasi diisi oleh para dosen dan diikuti seluruh calon mahasiswa baru gelombang kedua dan ketiga. Penyampaian materinya dipusatkan di studio UM TV,” kata Bapak Wibisono.

Bapak Wibisono menjelaskan, tujuan digelarnya Matrikulasi untuk memberi bekal dan memastikan bahwa seluruh mahasiswa baru telah memiliki pemahaman yang mendekati sama dengan fakultas yang mereka pilih. “Karena kita ingin, agar nantinya tidak ada mahasiswa baru yang kaget dengan mata kuliah yang sudah kita hadirkan,” terangnya.

Dia melanjutkan, dalam Matrikulasi ini pihaknya memiliki dua target, selain fokus membekali mahasiswa tentang materi mata kuliahnya, juga karena masih di tengah pandemik Covid-19, maka UM ingin membiasakan mahasiswa baru untuk bisa mengikuti proses kuliah online. “Karena walau penerapan new normal namun kita belum tahu kapan kondisi akan kembali normal sepenuhnya, bahkan hingga semester depan.  Sementara UM sendiri telah memiliki rencana, bahwa 49 persen perkuliahan boleh dilakukan secara online. Jadi melalui Matrikulasi ini selain pembekalan materi kuliah, mereka juga sekaligus dapat membiasakan diri untuk kuliah online,” bebernya.

Dilain pihak Pjs Dekan FEB Bapak Ivan Armawan S.E.M.M mengatakan, untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis dilakukan selama dua hari dengan empat materi. Dimana hari pertama dibahas mengenai penggenalan jurnal ilmiah. “Jurnal ilmiah ini menjadi sesuatu yang penting, karena saat memasuki perkuliahan, tidak akan lepas dari jurnal ilmiah, untuk menjadi rujukan dan referensi bagi mahasiswa. Materi kedua yang diberikan tentang aplikasi yang ada di Google atau Google App,” katanya.

Ia menuturkan, pengenalan Google App ini dilakukan karena saat ini sistem pembelajaran yang digunakan adalah melalui daring. “Jadi untuk beberapa mahasiswa, walau beberapa sudah ada yang mengerti dan memahami, tapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa yang belum mengenal. Untuk itu, kami mencoba untuk memikirkan secara menyeluruh terkait proses daring ini. Sehingga kita pikirkan bahwa Google Aplikasi ini jauh lebih mudah dari yang lainnya. Bisa terintegrasi mulai dari google classroom, hingga ke google meet,” terangnya.

Kemudian di hari kedua, lanjut Bapak Ivan berikan materi yang berfokus pada persiapan kuliah di FEB, dimulai dari materi dasar-dasar ekonomi dan bisnis, yakni pengantar management dan pengantar akuntansi. “Ini tujuannya agar bagaimana mahasiswa baru dengan latarbelakang berbedanpaham tentang sistem di kampus. Dan kegiatan ini diikuti seluruh mahasiwa baru dan diwajibkan untuk mengikuti secara keseluruhan, walaupun ada beberapa yang backgroudnya akuntansi atau basicnya sudah sesuai dengan yang mereka ambil. Namun ada beberapa maba yang memang baru dan belum paham dengan program studi yang mereka ambil saat ini,” pungkasnya. (mra)

Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH saat memimpin apel pagi dengan selalu mengenakan masker. Foto: Biro Media Kreatif

UM – Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemulihan dampak pandemi di Kota Balikpapan perlu adanya harmonisasi dan kewaspadaan masyarakat di berbagai bidang. Salah satunya adalah menerapkan secara ketat protokol kesehatan, seperti kewajiban mengenakan masker di lingkungan Universitas Mulia, beserta sanksinya jika dilanggar.

Menyusul Peraturan Wali Kota Balikpapan nomor 23 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 tanggal 24 Agustus 2020 yang lalu, Rektor Universitas Mulia menerbitkan Surat Edaran yang senada dengan Perwali tersebut untuk diterapkan di lingkungan Universitas Mulia.

“Sebenarnya kita mendukung Pemerintah Kota, termasuk di semua tempat, untuk menjadi kebiasaan, maka di tempat kita itu juga harus support supaya kalau kita di luar (mengenakan masker), tapi di dalam (kampus) juga harus mengenakan masker,” ungkap Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH, Selasa (1/9).

Menurutnya, di semua tempat atau institusi saat ini melakukan hal yang sama menerapkan protokol kesehatan secara ketat, yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengenakan masker. “Kita selama ini abai, jika dibiarkan maka lama-lama makin abai, kita tentu tidak berharap demikian,” tutur Pak Agung.

Untuk itulah, untuk memperkuat disiplin menerapkan protokol kesehatan dibutuhkan kerja sama dan komitmen yang kuat seluruh sivitas akademika maupun tamu yang hadir di lingkungan kampus.

Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH saat memimpin apel pagi dengan selalu mengenakan masker. Foto: Biro Media Kreatif

Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH saat memimpin apel pagi dengan selalu mengenakan masker. Foto: Biro Media Kreatif

Surat Edaran bernomor 188/Int-UM/Rektor/VIII/2020 tentang Kewajiban menggunakan Masker di Lingkungan Universitas Mulia dan Penetapan Denda bagi Pelanggaran Tidak Mengenakan Masker ini ditandatangani langsung oleh Rektor tanggal 29 Agustus 2020.

Surat Edaran tersebut cukup singkat, berisi ketentuan menggunakan masker yang harus menutup hidung dan mulut pada saat berbicara dengan orang lain. Masker juga harus selalu dikenakan siapa saja saat beraktivitas di kampus.

Sebaliknya, apabila ditemukan tidak mengenakan masker dengan baik dan benar, maka bagi karyawan ataupun dosen akan didenda sebesar 15 ribu dan wajib mengganti masker 1 buah. Sedangkan bagi petugas keamanan yang tidak mengenakan masker akan didenda lebih besar, yakni sebesar 25 ribu dan wajib mengganti 1 buah masker.

Untuk tamu atau mahasiswa yang tidak mengenakan masker akan diarahkan membeli masker di area kampus. Dan bagi siswa-siswi sekolah di lingkungan Yayasan Airlangga yang datang di kampus Universitas Mulia dan kedapatan tidak mengenakan masker, maka akan disampaikan dan ditangani oleh kepala sekolah masing-masing.

“Untuk itu, dalam waktu dekat akan dipasang spanduk di sudut kampus yang terlihat banyak orang, berisi pesan wajib mengenakan masker agar sama-sama mematuhi protokol kesehatan demi kesehatan dan kenyamanan kita bersama,” tutup Pak Agung. (SA/PSI)