Tag Archive for: mahasiswa

UM– Delegasi Universitas Mulia akhirnya bertolak ke Malang, Selasa (16/11). Tim yang dipimpin oleh dosen Prodi Manajemen Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd ini akan mengikuti Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) yang akan digelar di Universitas Brawijaya (UB) Malang mulai 17-19 November 2021.

Diketahui, Universitas Brawijaya Malang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XII 2021. Ini merupakan program tahunan Kemendikbudristek yang bertujuan memunculkan dan meningkatkan potensi kewirausahaan di lingkup mahasiswa.

Linda Fauziyah menjelaskan KMI Expo 2021 merupakan sebuah kegiatan berskala nasional. KMI Expo 2021 sendiri merupakan acara puncak dari Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) dan Akselerasi Start-Up Mahasiswa Indonesia (ASMI). Kegiatan tersebut, menjadi tempat bertemunya mahasiswa Indonesia yang telah dibekali pengetahuan untuk memperkenalkan wirausaha mahasiswa dan membangun jaringan.

“Jadi sebelumnya salah satu tim Universitas Mulia telah berhasil lolos dalam KBMI, dimana dari kompetisi ini dilakukan lagi seleksi untuk mengikuti KMI Award 2021. Dan Alhamdulillah kita berhasil lolos seleksi dan masuk nominasi KMI Award 2021 serta dapat mengikuti KMI Expo XII 2021 di Malang ini,” jelas Linda Fauziyah.

Dalam expo ini katanya, ada sebanyak 92 Perguruan Tinggi (PT) seluruh Indonesia yang hadir, dimana untuk Kalimantan Timur diikuti oleh Universitas Mulia dan Institut Teknologi Kalimantan.

Adapun produk yang akan dipamerkan yakni Amplang Cumi-Cumi. “Jadi Amplang Cumi-Cumi ini adalah hasil karya mahasiswa Manajemen Universitas Mulia yang terpilih dan akan dipamerkan dalam expo ini,” jelasnya.

Linda menyebut, ini merupakan kedua kalinya tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo, dimana sebelumnya dilakukan pada tahun 2019 di Batam.

“Dengan berhasilnya Tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo 2021 menjadi sebuah kebanggaan bagi Univeristas Mulia. Ini juga sebagai pengakuan dan bentuk apresiasi terhadap mahasiswa yang memiliki bisnis dan usaha,” sebutnya.

Ia pun berharap nantinya, tim ini dapat menginspirasi mahasiswa Universitas Mulia lainnya untuk tetap konsisten dalam menjalankan bisnis mereka. Sehingga ke depannya lulusan Universitas Mulia tidak hanya menjadi pekerja, namun juga menjadi penyedia lapangan kerja atau entrepreneur, yang berdampak dengan mengurangi angka pengangguran di Balikpapan khususnya.

“Kami harapkan juga dengan kehadiran tim kita di expo ini dapat memperkenalkan produk unggulan hasil olahan yang ada di Balikpapan,” harapnya.

“Mari kita doakan agar tim kita bisa mendapat hasil terbaik dan mengharumkan nama Universitas Mulia di kancah nasional,” pungkasnya. (mra)

Himpunan Mahasiswa Informatika foto bersama para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan setelah memberikan "Pelatihan Himatika Society Education (HSE)" pada Jumat (5/11).

UM– Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Universitas Mulia Balikpapan kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar Pelatihan untuk para pencari kerja di Balikpapan. Pelatihan yang diberi nama Himatika Society Education (HSE) itu diikuti para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan pada Jumat (5/11).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia HSE, Muhammad Mujahid Putra Fadillah menjelaskan, HSE merupakan salah satu program kerja Himatika. Dimana untuk kali ini mengangkat tema Kewirausahaan dan menyasar para lulusan yang sedang mencari pekerjaan. “HSE ini diikuti 16 peserta yang mana mereka adalah siswa Administrasi Perkantoran,” jelas Putra.

Dirinya mengatakan tema Kewirausahaan diangat untuk menyesuaikan kebutuhan yang ada di BLK. “Jadi kita menyesuaikan yang diminta oleh BLK. Karena kami memang menyasar para siswa yang ada di BLK maka materi yang diberikan juga harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan para siswa,” katanya.

“Karena tergetnya kita agar selain para lulusan BLK dapat bekerja juga dapat membuat peluang usaha sendiri. Jadi materi kewirausahan sangat pas untuk mereka,” tambahnya.

Ia menyebut, adapun materi langsung diberikan oleh para mahasiswa Himatika. Dimana materi yang diangkat mulai dari pengenalan kewirausahaan, kemudian bisnis model kanvas hingga membuat packingan produk yang menarik.

“Sebelumnya edukasi seperti ini kita dilakukan dengan menargetkan para siswa sekolah SMK/SMA dengan materi yang berbeda dan baru kali ini dilakukan untuk mereka yang sudah lulus dan siap mencari pekerjaan dengan tema kewirausahaan,” sebut Putra.

Dalam pelatihan terang Putra para peserta tampak antusias, ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. “Kami berharap, semoga dari pelatihan ini dapat menumbuhkan semangat para peserta untuk menciptakan produknya sendiri dan dapat memaksimalkan produk dalam negeri,” pungkasnya. (mra)

BALIKPAPAN- Sebanyak 294 mahasiswa Universitas Mulia (UM) akan mengikuti wisuda secara tatap muka, Kamis (4/11) pagi ini.

Wisuda yang dipusatkan di ballroom Novotel Balikpapan itu bukan hanya diikuti mahasiswa dari Balikpapan, tetapi juga dari kampus Samarinda.

Mereka terdiri dari 12 mahasiswa D3 Administrasi Perkantoran, 8 mahasiswa D3 Manajemen Industri, 32 mahasiswa D3 Sistem Informasi, 164 mahasiswa S1 Informatika, serta 17 mahasiswa D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda, dan 61 mahasiswa S1 Sistem Informasi PSDKU Kampus Samarinda.

Ketua Panitia Wisuda Ivan Armawan menjelaskan, sama seperti tahun kemarin, untuk pelaksanaan wisuda tahun ini diikuti seluruh mahasiswa secara offline. “Jadi tahun ini sama seperti tahun sebelumnya digelar secara tatap muka dengan standar protokol kesehatan yang cukup ketat,” jelas Ivan.

Para mahasiswa katanya, sebelumnya juga telah menjalani test antigen. “Jadi selain menggunakan masker serta face shield saat tiba di lokasi, sebelum memasuki tempat acara mereka juga akan menunjukan hasil negatif test antigen,” katanya.

Mengenai tamu undangan, sebut Ivan, pihaknya pun membatasi yang hadir, selain beberapa tamu dari Yayasan Airlangga, akan hadir perwakilan LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mewakili Walikota Balikpapan. “Para wisudawan pun nantinya tidak didampingi oleh orang tuanya atau keluarga. Jadi selain mahasiswa dan panitia yang terlibat hanya ada beberapa tokoh tertentu. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya krumunan,” sebutnya.

Rencananya kegiatan tersebut pun akan disiarkan secara live melalui YouTube Universitas Mulia, para orang tua serta kerabat wisudawan dapat menyaksikan melalui live streaming tersebut. (mra)

Bobby Yudhistira Hendana, salah satu mahasiswa Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer berhasil mendapat penilaian terbaik dalam Pameran Hasil Karya Tugas Akhir yang digelar pada Kamis (28/10).

UM– Bobby Yudhistira Hendana, salah satu mahasiswa Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer berhasil mendapat penilaian terbaik dalam Pameran Hasil Karya Tugas Akhir yang digelar pada Kamis (28/10).

Dalam pameran itu Bobby sukses memamerkan hasil karyanya yang berjudul Destroy The Pandemic, yakni sebuah game yang menceritakan kondisi dunia saat ini yang dilanda oleh pandemi Covid-19.

Dalam paparanya dihadapan puluhan tamu yang hadir, Bobby menjelaskan hasil karya itu dibuat dengan melihat kondisi saat ini yang dihadapi oleh semua orang diberbagai negara termasuk di Indonesia yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah game.

“Game ini bergenre Action RPG yang berfokus pada adegan aksi dan pertarungan dengan musuh yang sedang booming saat ini. Menceritakan pemuda bernama Nanjan yang berusia 15 tahun, memiliki sifat pemberani dan suka menolong yang memutuskan untuk memusnahkan virus yang melanda kotanya,” jelas Bobby.

Nama Nanjan, katanya diambil dari bahasa Dayak yang memiliki arti anak laki-laki yang pemberani. Nanjan memiliki badan 163cm, dia sangat menyukai teknologi sehingga mampu membuat senjata vaksin yang dapat membunuh virus-virus yang bermutasi. Apapun ia lakukan demi memulihkan kondisi kotanya dari pandemi yang menimpa kota tempat tinggalnya.

”Jadi dalam game ini diceritakan bahwa sebuah virus baru yang berbahaya telah ditemukan dan telah menyebar keseluruh pelosok negeri serta mengakibatkan pandemi. Dan ada seorang pemuda bernama Nanjan yang berusaha untuk memulihkan kota tempat tinggalnya dari pandemi yang merugikan banyak orang dengan cara memusnahkan virus-virus yang bermutasi menjadi besar dan ganas,” katanya.

“Dengan menggunakan senjata vaksinnya Nanjan terus bertahan seorang diri melawan virus-virus tersebut,” tambahnya.

Disebutkan Boby, dalam game ini ia pun memasukan berbagai informasi terkait pandemi, mulai dari informasi virus hingga pentingnya menjaga protokol kesehatan dengan cara 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Dalam pembuatan game ini, sebut Boby dirinya memerlukan waktu lima bulan. Diawali dengan membuat cerita selama dua minggu, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan karakter tokoh pemainnya yang juga dilakukan selama dua minggu dan setelahnya baru mulai merangkai pembuatan gamenya.

“Karena game ini dibuat hanya untuk tugas akhir, maka game ini nantinya akan terus saya kembangkan secara pribadi namun tidak untuk dipublikasi secara massal, karena mengingat saya juga merupaka pemula. Adapun untuk game yang dapat dipublis dan mungkin kedepan untuk bisnis akan saya buat game yang berbeda. Saya harapkan setelah lulus dapat menciptakan banyak game yang lebih baik dan siap untuk dipublis,” ungkap Boby.

Diketahui selain Bobby, mahasiswa lain yang berhasil keluar sebagai karya terbaik yakni Ardi dengan hasil karya aplikasi web, kemudian untuk fotografi atas nama Moch Eko Yusbiantoro serta untuk Maket 3D atas nama Nayang Leres Panggulinta. Sementara Bobby selain merain penghargaan sebagai karya terbaik juga keluae sebagai karya terfavorit pilihan pengunjung.

Dalam pameran itu, selain dihadiri mahasiswa dan dosen, juga turut dihadiri beberapa perwakilan SMK di Balikpapan. (mra)

Mahasiswa peraih Karya terbaik dari 5 kategori yakni Animasi, Aplikasi Web, Game, Maket 3D dan Fotografi

UM- Pameran hasil karya tugas akhir mahasiswa Universitas Mulia (UM) Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer kembali digelar, Kamis (28/10) kemarin.

Dipusatkan di Aula Kampus Cheng Ho, ada sebanyak 32 mahasiswa yang memamerkan hasil karyanya. Terdiri dri 5 kelompok yakni Animasi, Aplikasi Web, Game, Maket 3D dan Fotografi.

Kepala Program Studi D3 Sistem Informasi Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom menjelaskan, pameran hasil karya mahasiswa ini merupakan kali kedua yang digelar Prodi D3 Sistem Informasi, dimana sebelumnya digelar pada 2020 tahun lalu.

Digelarnya pameran multimedia tersebut, katanya, merujuk pada Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0 yang telah dikeluarkan oleh BAN PT, dimana untuk jenjang D3 diwajibkan adanya pameran yang berlaku sejak 2020.

“Dalam pameran ini, peserta kita bagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan tugas akhir yang mereka pilih dan dikonsultasikan, dimana ada 5 juri yang menilai masing-masing hasil karya mereka,” katanya.

Adapun poin yang dinilai sebut Yustian yakni kreativitas, inovasi, pengembangan ide, daya tarik dan originalitasnya. “Kami berharap hasil karya mahasiswa ini nantinya dapat bermanfaat dan dapat dimanfaatkan bagi stakeholder diluar UM,” harap Yustian.

Mewakili Rektor Universitas Mulia, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.TI mengatakan, karena D3 Sistem Informasi merupakan prodi vokasi yang fokus pada keahlian, maka para mahasiswa dituntut untuk benar-benar menunjukkan keahlian mereka. Pameran ini pun sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa Prodi D3 Sistem Informasi.

“Karena tugas akhir mereka adalah dalam bentuk karya, berbeda dengan S1 yang tugas akhirnya dalam bentuk menulis peper atau jurnal skripsi. Maka cara mengukurnya dengan dilakukannya pameran seperti ini,” ujar Yusuf Wibisono.

Yusuf mengatakan, dibanding dengan tahun sebelumnya, karya mahasiswa tahun ini sudah mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah maupun ragamnya. “Sudah banyak wujud yang dihasilkan mahasiswa dengan beragam kreativitas. Kami ingin kedepannya ini semakin di ekspos lebih luas. Bisa juga digelar di luar dan bisa juga bukan hanya untuk tugas akhir tapi bisa saja dalam setahun dilakukan dua kali dan diikuti mahasiswa yang masih menempuh pembelajaran untuk menampilkan karyanya,” katanya.

Berbeda dari tahun sebelumnya, untuk tahun ini sebut Yusuf, dalam kegiatan ini pihaknya mengundang perwakilan beberapa sekolah. “Tapi masih kurang untuk kalangan industri. Dan ini penting sekali, karena ini bisa menjadi penilaian untuk industri yang bisa saja memanfaatkan hasil karya mahasiswa. Kedepan kita berharap dapat mengundang kalangan industri yang hasilanya diharapkan dapat menggaet industri sehingga ada feedback dari mereka,”  sebutnya.

“Jadi semoga selanjutnya kita dapat mengundang pihak industri dan menggelar kegiatan ini lebih lengkap dan maksimal lagi,” harapnya.

Terkait hasil karya para mahasiswa, tambah Yusuf, sudah ada beberapa karya yang mendekati lengkap, tetapi ada juga yang masih belum tungas atau peluang dikembangan masih banyak. “Ini karena mungkin keterbatasan masa studi, dalam pola ini kehadiran industri menjadi sangat bagus. Kita berharap industri dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan lebih jauh. Mereka sudah berusaha menampilkan secara maksimal, tetapi kita paham bahwa hasil ini dapat dikembangan lebih jauh lagi kedepan. Sementara skala mereka saat ini masih jauh dari skala produksi, maka untuk produksi dan betul-betul profesional tentu ada tindak lebih lanjut,” tambahnya.

Sementara dari kampus, lanjutnya, pihaknya sudah mempersiapkan satu department yang sudah disiapkan khusus untuk menangani berbagai program atau hasil karya mahasiswa yang bisa dikembangan, yakni Inkubator Bisnis. Dimana di departement ini dapat membantu berbagai karya mahasiswa yang nantinya bisa dikembangan.

“Secara internal kita sudah menyiapkan satu departement khusus yang namanya ikubator bisnis. Disini mahasiswa dapat diberi pendampingan, membantu mereka mengemas karyanya, dan juga melakukan pendekatan dengan para calon mitra atau investor nantinya,” lanjutnya.

Dirinya pun berharap dengan digelarnya pameran ini dapat membangkitkan gairah bagi mahasiswa vokasi untuk menghasilkan karya yang jauh lebih bagus lagi. “Setiap saat di era saat ini teknologi terus bergerak, dan saya senang sekali melihat bahwa banyak teknologi baru yang mahasiswa gunakan, baik itu dalam tiga dimensi maupun fotografi ataupun pembuatan game. Harapan saya momen ini dapat meningkatkan keinginan bagi mahasiswa baru baik yang baru masuk ataupun sedang belajar untuk bisa menghasilkan karya yang jauh lebih bagus lagi,” pungasknya. (mra)

UM – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan mengumumkan delapan mahasiswa yang telah mengikuti seleksi tahap pertama pada pemilihan mahasiswa berprestasi siap melaju dan bertanding ke tingkat nasional. Hal ini seperti yang disampaikan Sekretaris LLDIKTI Wilayah XI Dr Muhammad Akbar berdasarkan surat kepala Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional nomer : 1431/J3/KM.01.00/2021 tanggal 29 Juli 2021 yang memutuskan peserta yang lolos seleksi tahap pertama, Sabtu (31/7).

“Saya sampaikan selamat kepada mahasiswa berprestasi yang berhasil menduduki peringkat 1-5 untuk akademi dan 1-3 untuk jalur vokasi. Selanjutnya ke delapan mahasiswa tersebut akan berlaga pada tingkat nasional,” tutur Muhammad Akbar, seperti dikutip dari situs LLDIKTI 11 Kalimantan, https://lldikti11.ristekdikti.go.id/

“Saya harap, seluruh finalis bisa tembus sebagai mahasiswa berprestasi tingkat nasional, karena tahun-tahun sebelumnya, ajang ini selalu dimenangi oleh mahasiswa dari PTN/PTS dari Jawa,” harap Muhammad Akbar.


Muhammad Akbar juga sangat berharap kepada peserta untuk terus menjaga kesehatan dan protokol kesehatan sehingga pada saat pertandingan nantinya bisa berjalan dengan baik. Ia juga mengingatkan kepada para juri maupun pendamping membantu peserta mempersiapkan diri sehingga berhasil meraih yang terbaik pada tingkat nasional.

Berikut nama-nama mahasiswa dan asal perguruan tingginya untuk tingkat Sarjana.

  1. Cindy Maurellia dari Universitas Mulia.
  2. Dani Saputra dari Universitas Muhammadiyah Pontianak.
  3. Elda Alyatikah dari Universitas Palangkaraya.
  4. Khaerullah Fadhli Arasy Hasan dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
  5. Ryan Jonathan dari Universitas Tanjung Pura Pontianak.

Peserta pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat Diploma.

  1. Nur Annisa Aghnia Rahmah dari Universitas Sari Mulia.
  2. Robet Domilo dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
  3. Zannuba Arifah Rahman S dari Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda.

Sementara itu, Tim Pengarah Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Ratna, S.Pd., M.Pd. mengatakan bahwa para mahasiswa yang lolos tahap pertama telah dinilai berdasarkan hasil penilaian capaian unggulan (CU) dan gagasan kreatif (GK) atau produk ilmiah oleh tim juri Pilmapres yang dilaksanakan pada dari 13-26 Juli 2021 yang lalu.

“Pada seleksi tahap dua ini, (penilaian) dititikberatkan pada penyampaian presentasi dalam bahasa Inggris sehingga beberapa ketentuan yang ditetapkan tim juri harus benar-benar dikuasai oleh para peserta,” katanya.

Beberapa kemampuan yang dinilai itu antara lain terkait Content (isi), Accuracy (ketepatan), dan Narasi yang dibangun dan tersusun sesuai dengan tata bahasa yang baik dan benar.

Selanjutnya, kemampuan yang harus dimiliki adalah fluency atau kefasihan dalam berbahasa Inggris, Pronunciation, yaitu pastikan kecepatan biar tidak terjadi kesalahan dan overall performance, cara penyampaikan peserta secara keseluruhan, seperti gerak tubuh, membaca atau tidak dan lainnya.

(SA/PSI)

Para Mahasiswa Peserta KNMIP.A. Foto: Tangkapan layar

UM – Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek telah mengumumkan peraih juara Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KNMIPA) Tingkat Nasional 2021 yang digelar secara daring, Jumat (30/7) malam.

Tercatat, 260 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia memperebutkan 25 medali yang terdiri dari 4 Medali Emas, 6 Medali Perak, 10 Peraih Medali Perunggu, dan 5 peraih honorable mention.

“Saya mengapresiasi semangat juang yang adik-adik tunjukkan lewat proses KNMIPA yang panjang sekali. Anda sekalian adalah juara yang telah dibuktikan dengan kerja keras, tekad, dan semangat juang untuk terus berprestasi dan maju,” tutur Dirjen Dikti Prof. Nizam.

“Peran adik-adik yang mendalami ilmu-ilmu dasar MIPA menjadi sangat strategis dan penting,” tambah Prof. Nizam.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep Sukmayadi menyampaikan KNMIPA 2021 menandai digelarnya dua tahun kompetisi daring sebagai bentuk adaptasi kebiasaan untuk terus berprestasi meski dalam kondisi pandemi.

“Ini adalah tanda yang paling nyata dari para mahasiswa yang terus berkomitmen belajar, menolak menyerah, dan terus berprestasi dari rumah. Selamat dan sukses kepada para pemenang. Bagi yang belum berkesempatan meraih juara, agar tidak berkecil hati. Ini adalah kesempatan yang baik sebagai bekal untuk terus berprestasi di masa depan,” tuturnya.

“Pandemi memang masih mengharuskan lomba digelar secara daring, tetapi tidak menyurutkan semangat para mahasiswa yang punya berbagai cerita perjuangan mengikuti KNMIPA, dari seluruh Indonesia,” tutur Asep Sukmayadi.

Direktur Ditjen Dikti Prof. Nizam saat menutup KNMIPA 2021 secara daring, Jumat (30/7). Foto: Tangkapan layar

Direktur Ditjen Dikti Prof. Nizam saat menutup KNMIPA 2021 secara daring, Jumat (30/7). Foto: Tangkapan layar

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Penguatan Karakter, Asep Sukmayadi, usai penutupan KNMIPA 2021, secara daring, Jumat (30/7).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Penguatan Karakter, Asep Sukmayadi, usai penutupan KNMIPA 2021, secara daring, Jumat (30/7).

Sementara itu, bagi Tri Nur Hasanah, mahasiswa semester empat Program Studi Farmasi Universitas Mulia, mata pelajaran Kimia merupakan mata kuliah yang disukainya.

Dirinya mengaku dalam menghadapi KNMIPA bidang Kimia ini butuh belajar selama 5 jam sehari sejak Juni yang lalu.

Tri mengatakan dirinya bersama empat orang perwakilan Universitas Mulia terpilih berkompetisi dalam KNMIPA tingkat wilayah Kalimantan yang digelar di LDIKTI XI secara daring.

Setelah menjalani seleksi, ia kemudian lolos tingkat nasional yang digelar Rabu (28/7).

Dirinya harus mengerjakan soal yang diberikan daring dan dikerjakan secara mandiri. Ada banyak kamera yang menyorot dirinya baik dari sisi kanan maupun kiri sebagai syarat untuk memudahkan panitia memantau pelaksanaan ujian secara jujur.

“Soal yang diberikan memang cukup sulit. Ditambah waktu pengerjaan yang diberikan hanya 100 menit saja,” ungkap Tri.

Setidaknya, Tri harus menyelesaikan 7 soal bidang Kimia meliputi Konstanta, Kesetimbangan Parsial, Tekanan, Spektro, Kimia Anorganik, dan Kimia Fisik.

Menurutnya, ia merasa kesulitan pada materi Kimia Anorganik dan Kimia Fisik. “Sejak kompetisi tingkat wilayah lalu kedua materi ini memang menjadi beban tersendiri bagi saya,” ungkap Tri.

Meski begitu, dirinya tetap pantang menyerah dan terus berusaha tenang mengerjakan soal tersebut.

“Dalam mengerjakan soal, hal yang paling penting adalah mengusahakan diri agar tetap tenang. Karena jika kita panik, otomatis seluruh materi yang telah dipelajari akan sulit diingat,” tuturnya memberi kiat.

Usaha yang dilakukan Tri Nur Hasanah ini cukup membuatnya percaya diri. Ini tak lepas dari dosen pembimbingnya, Nishia Waya Meray, M.Si. yang terus mendampingi dan mendorong Tri Nur Hasanah menyelesaikan lomba dengan gigih dan pantang menyerah.

“Tentu kita berharap bisa menang dalam kompetisi ini. Namun kalau memang belum berkesempatan, kami akan tetap terus mendorong mahasiswa untuk aktif mengukir prestasi, baik di tingkat wilayah, nasional, bahkan internasional,” pungkas Nishia.

(SA/PSI)

Dokumentasi Media, Koran Tribun Kaltim (29 Juli 2021)

MUHAMMAD RIZAL SETIAWAN_2021_sertifikat OKTYANA DIAN CHRYSTIANI_2021_sertifikat RATNA ARIF_2021_sertifikat REZIA ELOK CANRIKA_2021_sertifikat TRI NUR HASANAH_2021_sertifikat
Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra Terima Penghargaan dari Pemkot Balikpapan yang diserahkan langsung oleh Walikota Balikpapan Bapak H. Rizal Effendi, S.E.

BALIKPAPAN – Sebuah prestasi membanggakan kembali di torehkan oleh mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan. Ia adalah Aditya Gustiawan Putra, mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 PG PAUD yang terpilih menjadi Warga Pelopor bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari Pemerintah Kota Balikpapan. Penghargaan itu pun diterima Aditya langsung dari Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-124 Kota Balikpapan, Senin (8/2).

Aditya Gustiawan Putra mengungkapkan rasa tak percayanya karena bisa terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Warga Pelopor dari Pemerintah Kota Balikpapan. Prestasi itu ia dapatkan berkat Kaprodi PG PAUD Universitas Mulia, Baldwine Honest yang telah mengusulkan dan mendaftarkan dirinya kepada Sekretariat Panitia Hari Jadi Kota Balikpapan. Dokumen serta surat rekomendasinya pun dibuat oleh Baldwine Honest.

“Jujur tanpa ada sesi tanya jawab ataupun lainnya, saya langsung mendapatkan telpon dari panitia bahwa saya menjadi salah satu penerima penghargaan warga pelopor dan bisa mengikuti gladi bersih Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-124 pada Jumat, 5 Februari dan acara pada Senin, 8 Februari. Gladi bersih dilakukan untuk mengetahui posisi saat proses penerimaan penghargaan,” kata mahasiswa angkatan 2019 ini.

Dirinya pun merasa bangga karena dengan prestasi ini selain dapat membawa nama kampus juga nama sekolah tempat ia mengajar anak ABK.

“Alhamdulillah bisa kembali menerima penghargaan. Ini sebuah kebanggan tersendiri bagi saya, juga bagi keluarga, kampus dan sekolah tempat saya mengajar. Mudah-mudahan ini bisa menjadi daya tarik pula, bahwa Universitas Mulia banyak memberikan prestasi,” ungkap pria yang sebelumnya menjuarai lomba PG PAUD tingkat nasional 2020 ini.

Guru Pendamping di Sekolah Luqman Al Hakim ini juga menyebut, ketertarikannya untuk mengajar ABK karena melihat masih jarang sekali orang yang berminat menjadi guru pendamping untuk ABK. Padahal banyak poin yang bisa didapat saat menjadi guru pendamping mereka.

“Bukan hanya mendapat ilmu cara melakukan terapi kepada ABK, tetapi cara menghadapi emosi mereka, misalnya saat mereka tantrum atau saat mereka marah, dan yang terpenting belajar untuk bersabar. Karena sabarnya kita dengan ABK itu berlipat-lipat. Jadi saat mendapatkan masalah baik di kampus maupun di rumah, kita sudah teruji,” sebutnya.

Sementara itu, Baldwine Honest mengatakan, dirinya mengusulkan tiga perwakilan dari Universitas Mulia sebagai warga beprestasi dan pelopor. “Mereka adalah Cindy Maurellia mahasiswi PG PAUD yang telah sering meraih penghargaan tingkat nasional sebagai warga berprestasi, kemudian Aditya sebagai warga pelopor, karena selain aktif di organisasi ia sehari-hari memang berinteraksi dengan anak-anak ABK, serta satu dosen bidang pendidikan dan hukum. Dan dari tiga ini Adit berhasil terpilih,” ujar Honest.

Dirinya menyebut Aditya memang pantas meraih prestasi ini, karena ia merupakan sosok yang sangat aktif, beberapa kali menulis di media tentang ABK, serta peran guru pendamping ABK. “Dan semua itu juga saya deskripsikan saat mengusulkan dirinya, karena ketika saya mencalonkan mereka ke panitia saya mendeskripsikan semua prestasi mereka, mulai dari prestasi akademik hingga non akademik. Dan ketika mendapatkan info bahwa dia terpilih saya sungguh bahagia dan bangga. Merasa puas, karena apa yang saya lakukan untuknya terbayar dan sangat pantas mendapatkan predikat ini,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra bersama Rektor Universitas Mulia Dr.Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra bersama Rektor Universitas Mulia Dr.Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Dilain pihak, Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi juga mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang kembali ditorehkan mahasiswanya. “Adit ini baru semester empat, dia punya waktu yang cukup untuk dikembangkan lebih baik lagi. Apalagi kedepan metode pembelajaran serba IT, maka saya sarankan Adit mengajar juga dalam bentuk IT. Ia harus masuk dalam kegiatan anak-anak, bagaimana anak-anak mengekspresikan belajar menggunakan media. Dan ini sudah ada dalam kurikulum PG Paud. Saya harap penghargaan ini sebagai pendorong bagi dia dan semua mahasiswa untuk lebih semangat mengembangkan prestasi,” pungkasnya. (mra)