Pameran Multimedia Kembali Digelar, 32 Mahasiswa D3 Sistem Informasi Universitas Mulia Tampilkan Hasil Karya Tugas Akhir

,
Mahasiswa peraih Karya terbaik dari 5 kategori yakni Animasi, Aplikasi Web, Game, Maket 3D dan Fotografi

UM- Pameran hasil karya tugas akhir mahasiswa Universitas Mulia (UM) Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer kembali digelar, Kamis (28/10) kemarin.

Dipusatkan di Aula Kampus Cheng Ho, ada sebanyak 32 mahasiswa yang memamerkan hasil karyanya. Terdiri dri 5 kelompok yakni Animasi, Aplikasi Web, Game, Maket 3D dan Fotografi.

Kepala Program Studi D3 Sistem Informasi Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom menjelaskan, pameran hasil karya mahasiswa ini merupakan kali kedua yang digelar Prodi D3 Sistem Informasi, dimana sebelumnya digelar pada 2020 tahun lalu.

Digelarnya pameran multimedia tersebut, katanya, merujuk pada Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0 yang telah dikeluarkan oleh BAN PT, dimana untuk jenjang D3 diwajibkan adanya pameran yang berlaku sejak 2020.

“Dalam pameran ini, peserta kita bagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan tugas akhir yang mereka pilih dan dikonsultasikan, dimana ada 5 juri yang menilai masing-masing hasil karya mereka,” katanya.

Adapun poin yang dinilai sebut Yustian yakni kreativitas, inovasi, pengembangan ide, daya tarik dan originalitasnya. “Kami berharap hasil karya mahasiswa ini nantinya dapat bermanfaat dan dapat dimanfaatkan bagi stakeholder diluar UM,” harap Yustian.

Mewakili Rektor Universitas Mulia, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.TI mengatakan, karena D3 Sistem Informasi merupakan prodi vokasi yang fokus pada keahlian, maka para mahasiswa dituntut untuk benar-benar menunjukkan keahlian mereka. Pameran ini pun sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa Prodi D3 Sistem Informasi.

“Karena tugas akhir mereka adalah dalam bentuk karya, berbeda dengan S1 yang tugas akhirnya dalam bentuk menulis peper atau jurnal skripsi. Maka cara mengukurnya dengan dilakukannya pameran seperti ini,” ujar Yusuf Wibisono.

Yusuf mengatakan, dibanding dengan tahun sebelumnya, karya mahasiswa tahun ini sudah mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah maupun ragamnya. “Sudah banyak wujud yang dihasilkan mahasiswa dengan beragam kreativitas. Kami ingin kedepannya ini semakin di ekspos lebih luas. Bisa juga digelar di luar dan bisa juga bukan hanya untuk tugas akhir tapi bisa saja dalam setahun dilakukan dua kali dan diikuti mahasiswa yang masih menempuh pembelajaran untuk menampilkan karyanya,” katanya.

Berbeda dari tahun sebelumnya, untuk tahun ini sebut Yusuf, dalam kegiatan ini pihaknya mengundang perwakilan beberapa sekolah. “Tapi masih kurang untuk kalangan industri. Dan ini penting sekali, karena ini bisa menjadi penilaian untuk industri yang bisa saja memanfaatkan hasil karya mahasiswa. Kedepan kita berharap dapat mengundang kalangan industri yang hasilanya diharapkan dapat menggaet industri sehingga ada feedback dari mereka,”  sebutnya.

“Jadi semoga selanjutnya kita dapat mengundang pihak industri dan menggelar kegiatan ini lebih lengkap dan maksimal lagi,” harapnya.

Terkait hasil karya para mahasiswa, tambah Yusuf, sudah ada beberapa karya yang mendekati lengkap, tetapi ada juga yang masih belum tungas atau peluang dikembangan masih banyak. “Ini karena mungkin keterbatasan masa studi, dalam pola ini kehadiran industri menjadi sangat bagus. Kita berharap industri dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan lebih jauh. Mereka sudah berusaha menampilkan secara maksimal, tetapi kita paham bahwa hasil ini dapat dikembangan lebih jauh lagi kedepan. Sementara skala mereka saat ini masih jauh dari skala produksi, maka untuk produksi dan betul-betul profesional tentu ada tindak lebih lanjut,” tambahnya.

Sementara dari kampus, lanjutnya, pihaknya sudah mempersiapkan satu department yang sudah disiapkan khusus untuk menangani berbagai program atau hasil karya mahasiswa yang bisa dikembangan, yakni Inkubator Bisnis. Dimana di departement ini dapat membantu berbagai karya mahasiswa yang nantinya bisa dikembangan.

“Secara internal kita sudah menyiapkan satu departement khusus yang namanya ikubator bisnis. Disini mahasiswa dapat diberi pendampingan, membantu mereka mengemas karyanya, dan juga melakukan pendekatan dengan para calon mitra atau investor nantinya,” lanjutnya.

Dirinya pun berharap dengan digelarnya pameran ini dapat membangkitkan gairah bagi mahasiswa vokasi untuk menghasilkan karya yang jauh lebih bagus lagi. “Setiap saat di era saat ini teknologi terus bergerak, dan saya senang sekali melihat bahwa banyak teknologi baru yang mahasiswa gunakan, baik itu dalam tiga dimensi maupun fotografi ataupun pembuatan game. Harapan saya momen ini dapat meningkatkan keinginan bagi mahasiswa baru baik yang baru masuk ataupun sedang belajar untuk bisa menghasilkan karya yang jauh lebih bagus lagi,” pungasknya. (mra)