Tag Archive for: mahasiswa

Indra Suwandi Go mahasiswa Program Studi S1 Informatika menjadi salah satu peraih nilai terbaik pada Wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11)

UM– Indra Suwandi Go mahasiswa Program Studi S1 Informatika menjadi salah satu peraih nilai terbaik pada Wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11).

Dalam wisuda tersebut disebutkan bahwa Indra meraih IPK: 3,82. Dengan keberhasilan tersebut dirinya bersama dengan 11 mahasiswa lain dari masing-masing Program Studi mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus (Taplus) dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan.

Saat ditemui usai prosesi Sidang Terbuka, Indra yang ditemani sang Ibu menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Universitas Mulia. “Menjadi sebuah kehormatan bagi saya, ketika nama saya disebut untuk maju meraih beasiswa tersebut, apalagi nama saya menjadi nama kedua yang dipanggil saat itu,” ungkap penghobi games ini.

Dirinya pun tidak menyangka bahwa akan mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. “Jujur saya tidak menyangka, karena untuk proses skripsi ini saya melalui jalur prestasi, dimana melalui jalur Jurnal Nasional,” katanya.

“Jurnal yang kemudian saya jadikan skripsi itu adalah jurnal yang saya angkat saat mengikuti Konferensi Nasional Ilmu Komputer dengan judul Perancangan Sistem Alat Kontrol Jarak Jauh Berbasis Visual Basic dan Web Kontrol,” tambahnya.

Saat itu, sebut Indra, dirinya bersama salah satu mahasiswa lainnya menjadi pemakalah dalam Konferensi Nasional Ilmu Komputer 4 tahun 2020 Edisi Covid-19 yang digelar oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Indonesia pada 13 Juni 2020.

“Berkat prestasi ini, saya memutuskan hasil paper tersebut untuk dilanjutkan menjadi skripsi,” sebutnya.

Dirinya pun berterima kasih kepada seluruh dosen serta staf Universitas Mulia atas dukungan yang telah diberikan selama ia menempuh pendidikan. “Tentu banyak suka duka saat kuliah tapi semua itu dilalui dengan penuh suka cita. Selama menempuh pendidikan di Universitas Mulia saya sangat bersemangat, walau memang terkadang ada kejenuhan apalagi saat pandemi melanda Indonesia, dimana kita yang harus kuliah secara daring tanpa bisa bertemu langsung dengan teman-teman di kampus dan dengan keterbatasan. Namun saat ini telah berhasil lalui bersama,” ujarnya.

Ia pun berharap kedepan kampus Universitas Mulia akan semakin maju dan semakin dikenal masyarakat luas, sehingga warga Kaltim khususnya yang ada di Balikpapan tidak usah jauh-jauh untuk menempuh pendidikan, karena di Balikpapan sudah terdapat kampus terbaik dengan basis IT-nya. (mra)

Abdul Aziz Al Sya’bani Mahasiswa Program Studi D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik pada wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11).

UM– Mahasiswa Program Studi (Prodi) D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda atas nama Abdul Aziz Al Sya’bani berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik pada wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11).

Pria berkacamata ini berhasil meraih IPK: 3,70. Saat ditemui usai prosesi Sidang Terbuka dirinya mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas prestasi yang ia terima.

Diketahui Abdul Aziz bersama dengan 11 mahasiswa dari beberapa program studi lainnya mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus atau Taplus dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan. Pemberian beasiswa itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilan 12 mahasiswa yang berhasil mendapat IPK tertinggi dimasing-masing prodi.

Didampingi sang ayah, Abdul Aziz mengatakan, pencapaian yang ia terima bukan hanya berkat usahanya melainkan atas dukungan para dosen serta staf di kampus Samarinda. “Selain keluarga, tentunya dukungan para dosen dan staf di kampus begitu sangat membantu saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya,” ungkap penghobi fotografi tersebut.

Ia menuturkan, selama menuntut ilmu di Universitas Mulia dirinya begitu sangat terbantu. “Banyak staf dan dosen di kampus yang begitu peduli dengan kami para mahasiswa, dan kami merasa sangat membantu, apalagi yang memiliki kelas dengan jumlah mahasiswa tidak terlalu banyak, jadi kekeluargaan didalam kelas begitu sangat dekat,” tuturnya.

Ia menyebut, sebagai mahasiswa dirinya merasa sangat diperhatikan oleh para staf Universitas Mulia. Berkat kepedulian itu pulalah yang membuat pria kelahiran 4 Januari ini memutuskan untuk kembali memilih Universitas Mulia sebagai kampusnya melanjutkan pendidikan dijenjang selanjutnya. “Jadi setelah lulus ini saya langsung melanjutkan pendidikan S1 di PSDKU kampus Samarinda, karena menurut saya karena selain kepedulian para dosen yang membuat kita semangat untuk menimba ilmu, juga niat untuk melanjutkan pendidikan ini juga berkat dorongan para dosen serta teman-teman,” sebutnya.

Abdul Aziz yang saat ini berstatus sebagai pegawai freelance di salah satu perusahaan di Samarinda akan tetap melanjutkan pendidikan bersamaan dengan pekerjaanya. “Jadi walau akan menjalankan program lanjutan di Universitas Mulia, kedepan saya akan tetap akan mengembangkan diri dengan tetap bekerja,” tuturnya.

Dengan capaian yang telah didapatkan oleh PSDKU Kampus Samarinda, Abdul Aziz pun berharap kedepan agar Universitas Mulia dapat semakin maju dan berkembang lebih besar lagi sehingga akan semakin memperkenalkan Universitas Mulia di Kota Samarinda khususnya. “Saat ini kampus Samarinda juga sangat baik untuk semua fasilitasnya, kampuasnya pun sudah cukup besar, saya harapkan nantinya akan lebih berkembang lagi, sehingga orang-orang yang ada di Samarinda semakin tahu bahwa ada kampus cabang Universitas Mulia di Samarinda,” harapnya. (mra)

UM- Kaltim Post yang terus bertahan hingga kini membuat puluhan mahasiswa Universitas Mulia penasaran. Untuk menjawabnya, Rabu (1/12) mereka bertandang ke Gedung Biru. Melihat langsung bagaimana perusahaan media cetak ini berjuang menghadapi persaingan di tengah derasnya arus digitalisasi.

Faroq Zamzami memaparkan strategi Kaltim Post dalam menghadapi persaingan media kepada mahasiswa Universitas Mulia yang dipimpin Sumardi (kiri), Rabu (1/12) Foto: Fuad Muhammad Kaltim Post

Faroq Zamzami memaparkan strategi Kaltim Post dalam menghadapi persaingan media kepada mahasiswa Universitas Mulia yang dipimpin Sumardi (kiri), Rabu (1/12) Foto: Fuad Muhammad Kaltim Post

Pemimpin Redaksi Kaltim Post Faroq Zamzami dan Wakil Pemimpin Redaksi Kaltim Post Romdani menyambut langsung rombongan yang dipimpin oleh Ketua Prodi Manajemen Industri Universitas Mulia Balikpapan Sumardi. Selain mendapatkan informasi mengenai proses pembuatan koran, kunjungan yang dilakukan diharapkan bisa memberi wawasan serta gambaran prospek dunia media kepada mahasiswa.

Terlebih, sebanyak 20 mahasiswa yang diajak berkunjung bergerak di bidang digital dari D-3 Sistem Informasi dan D-3 Manajemen Industri.

“Kami ingin melihat prospek kerja, apakah ada peluang ke depannya. Dan harapan kami, bisa berkolaborasi dengan perusahaan media, termasuk Kaltim Post. Kalau bicara serapan kerja, anak-anak kami di Universitas Mulia cukup bagus. Dari itu, kami persiapkan agar mereka siap berkompetisi. Apalagi sekarang eranya dunia digital, mereka bisa bekerja di mana saja,” ujar Sumardi di sela-sela kunjungan.

“Dari kalangan generasi muda, kalau kami lihat kan sekarang media sosial banyak sekali yang seolah-olah berperan sebagai media pers sungguhan. Jadi, kami juga ingin mengetahui sih, bagaimana perbedaan koran yang konvensional dengan media sosial. Sebab, sekarang mudah sekali hoaks disebarkan melalui media digital,” ungkap Misnah, mahasiswi Manajemen Industri Semeter 5 tersebut.

Setelah berbincang dan melakukan tanya jawab di Ruang Rapat Gedung Biru Lantai 3, rombongan diajak melihat Ruang Redaksi Kaltim Post Lantai 4 kemudian menuju area percetakan. Para mahasiswa antusias mengikuti kegiatan tersebut. (mra)

Foto bersama di depan kantor Tribun Kaltim Jalan Indrakila Straat III Balikpapan. Foto: Yustian

UM – Program Studi D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) melakukan kunjungan industri di Kantor Berita Tribun Kaltim, Jalan Indrakila Straat III Dalam, RT 52 No. 1, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (23/11).

Rombongan dengan jumlah 30 orang mahasiswa ini dipimpin Dekan FEB Ivan Armawan, S.E., M.M. didampingi Ketua Prodi D3 Manajemen Industri Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama Sekretaris Prodi FX. Nanang Sujatmiko, S.Kom., M.M. Tampak juga Ketua Prodi D3 Sistem Informasi Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom. dan dosen diterima langsung Pimpinan Redaksi Ade Masayanto dan Pimpinan Produksi Fransina Luhukay serta praktisi media, Wahyu Eko Umaryadi yang juga dosen di FEB Universitas Mulia.

“Kunjungan industri ini merupakan kegiatan masing-masing Program Studi yang bertujuan untuk mengenalkan dan menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja media massa saat ini. Setelah itu, diharapkan mereka mendapatkan gambaran bagaimana nantinya mereka bekerja di dunia industri,” tutur Ivan Armawan.

Ivan mengatakan, memasuki era disrupsi dan transformasi digital saat ini sedikit banyak membawa pengaruh terhadap keberadaan industri yang bergerak di berbagai macam sektor, termasuk industri media massa.

“Kita mendapat paparan dan belajar bagaimana industri media seperti Tribun Kaltim ini bisa terus exist di tengah era disrupsi dan transformasi digital saat ini. Mulai dari produksi, distribusi, hingga sampai kepada pelanggan. Bagaimana industri ini juga membina dan memelihara hubungan dengan pelanggan,” ungkapnya.

Menurutnya, hal ini menjadi penting manakala industri tersebut menjadi pusat ekonomi seluruh sumber daya manusia yang ada dan terus menjaga eksistensi di tengah gelombang disrupsi dunia saat ini.

Foto bersama di depan kantor Tribun Kaltim Jalan Indrakila Straat III Balikpapan. Foto: Yustian

Foto bersama di depan kantor Tribun Kaltim Jalan Indrakila Straat III Balikpapan. Foto: Yustian

Foto bersama Pimpinan Redaksi Ade Masayanto (tengah), staf, Dekan FEB Ivan Armawan, S.E., M.M., Ketua Prodi, dosen dan mahasiswa. Foto: Yustian

Foto bersama Pimpinan Redaksi Ade Masayanto (tengah), staf, Dekan FEB Ivan Armawan, S.E., M.M., Ketua Prodi, dosen dan mahasiswa. Foto: Yustian

Mahasiswa melihat mesin dan proses produksi koran cetak Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa melihat mesin dan proses produksi koran cetak Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa dan Dosen Prodi D3 Manajemen industri FEB saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa dan Dosen saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Menurutnya, Harian Tribun Kaltim saat ini mampu memproduksi 35 ribu eksemplar koran cetak per hari. Seluruhnya didistribusikan ke seluruh Kabupaten Kota di Kalimantan Timur. Belum termasuk dalam bentuk media digital epaper atau koran digital yang dilanggan pelanggan.

“Kemudian konten website yang selalu update, kanal berita pada sosial media YouTube dan Instagram serta TikTok yang saat ini digunakan untuk branding,” ungkap Ivan Armawan,

Dengan kunjungan industri tersebut, Ivan berharap mahasiswa belajar bagaimana proses produksi media massa hingga sampai kepada pelanggan. “Kita jadi belajar bagaimana memperoleh pendapatan dari bisnis industri media yang ada saat ini dengan tetap memperhatikan etika jurnalistik dan etika profesi. Ini sangat penting,” tuturnya.

Tribun Kaltim berkantor pusat di Balikpapan Kalimantan Timur. Jaringan wartawan Tribun tersebar di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, yang berada di kabupaten kota antara lain Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Paser, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Berau, Bontang, Bulungan, Tarakan, Malinau, Tana Tidung, dan Nunukan.

Dalam kunjungan industri tersebut, mahasiswa mendapat paparan tentang bagaimana berita diolah dan disunting sebelum akhirnya dicetak dalam bentuk koran cetak. Mahasiswa juga melihat proses produksi yang dilakukan di ruang produksi, melihat peralatan dan mesin cetak. Proses produksi koran dikerjakan pada malam hari untuk didistribusikan kepada pelanggan pada pagi esok harinya.

(SA/PSI)

UM– Delegasi Universitas Mulia akhirnya bertolak ke Malang, Selasa (16/11). Tim yang dipimpin oleh dosen Prodi Manajemen Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd ini akan mengikuti Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) yang akan digelar di Universitas Brawijaya (UB) Malang mulai 17-19 November 2021.

Diketahui, Universitas Brawijaya Malang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XII 2021. Ini merupakan program tahunan Kemendikbudristek yang bertujuan memunculkan dan meningkatkan potensi kewirausahaan di lingkup mahasiswa.

Linda Fauziyah menjelaskan KMI Expo 2021 merupakan sebuah kegiatan berskala nasional. KMI Expo 2021 sendiri merupakan acara puncak dari Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) dan Akselerasi Start-Up Mahasiswa Indonesia (ASMI). Kegiatan tersebut, menjadi tempat bertemunya mahasiswa Indonesia yang telah dibekali pengetahuan untuk memperkenalkan wirausaha mahasiswa dan membangun jaringan.

“Jadi sebelumnya salah satu tim Universitas Mulia telah berhasil lolos dalam KBMI, dimana dari kompetisi ini dilakukan lagi seleksi untuk mengikuti KMI Award 2021. Dan Alhamdulillah kita berhasil lolos seleksi dan masuk nominasi KMI Award 2021 serta dapat mengikuti KMI Expo XII 2021 di Malang ini,” jelas Linda Fauziyah.

Dalam expo ini katanya, ada sebanyak 92 Perguruan Tinggi (PT) seluruh Indonesia yang hadir, dimana untuk Kalimantan Timur diikuti oleh Universitas Mulia dan Institut Teknologi Kalimantan.

Adapun produk yang akan dipamerkan yakni Amplang Cumi-Cumi. “Jadi Amplang Cumi-Cumi ini adalah hasil karya mahasiswa Manajemen Universitas Mulia yang terpilih dan akan dipamerkan dalam expo ini,” jelasnya.

Linda menyebut, ini merupakan kedua kalinya tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo, dimana sebelumnya dilakukan pada tahun 2019 di Batam.

“Dengan berhasilnya Tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo 2021 menjadi sebuah kebanggaan bagi Univeristas Mulia. Ini juga sebagai pengakuan dan bentuk apresiasi terhadap mahasiswa yang memiliki bisnis dan usaha,” sebutnya.

Ia pun berharap nantinya, tim ini dapat menginspirasi mahasiswa Universitas Mulia lainnya untuk tetap konsisten dalam menjalankan bisnis mereka. Sehingga ke depannya lulusan Universitas Mulia tidak hanya menjadi pekerja, namun juga menjadi penyedia lapangan kerja atau entrepreneur, yang berdampak dengan mengurangi angka pengangguran di Balikpapan khususnya.

“Kami harapkan juga dengan kehadiran tim kita di expo ini dapat memperkenalkan produk unggulan hasil olahan yang ada di Balikpapan,” harapnya.

“Mari kita doakan agar tim kita bisa mendapat hasil terbaik dan mengharumkan nama Universitas Mulia di kancah nasional,” pungkasnya. (mra)

Himpunan Mahasiswa Informatika foto bersama para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan setelah memberikan "Pelatihan Himatika Society Education (HSE)" pada Jumat (5/11).

UM– Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Universitas Mulia Balikpapan kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar Pelatihan untuk para pencari kerja di Balikpapan. Pelatihan yang diberi nama Himatika Society Education (HSE) itu diikuti para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan pada Jumat (5/11).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia HSE, Muhammad Mujahid Putra Fadillah menjelaskan, HSE merupakan salah satu program kerja Himatika. Dimana untuk kali ini mengangkat tema Kewirausahaan dan menyasar para lulusan yang sedang mencari pekerjaan. “HSE ini diikuti 16 peserta yang mana mereka adalah siswa Administrasi Perkantoran,” jelas Putra.

Dirinya mengatakan tema Kewirausahaan diangat untuk menyesuaikan kebutuhan yang ada di BLK. “Jadi kita menyesuaikan yang diminta oleh BLK. Karena kami memang menyasar para siswa yang ada di BLK maka materi yang diberikan juga harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan para siswa,” katanya.

“Karena tergetnya kita agar selain para lulusan BLK dapat bekerja juga dapat membuat peluang usaha sendiri. Jadi materi kewirausahan sangat pas untuk mereka,” tambahnya.

Ia menyebut, adapun materi langsung diberikan oleh para mahasiswa Himatika. Dimana materi yang diangkat mulai dari pengenalan kewirausahaan, kemudian bisnis model kanvas hingga membuat packingan produk yang menarik.

“Sebelumnya edukasi seperti ini kita dilakukan dengan menargetkan para siswa sekolah SMK/SMA dengan materi yang berbeda dan baru kali ini dilakukan untuk mereka yang sudah lulus dan siap mencari pekerjaan dengan tema kewirausahaan,” sebut Putra.

Dalam pelatihan terang Putra para peserta tampak antusias, ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. “Kami berharap, semoga dari pelatihan ini dapat menumbuhkan semangat para peserta untuk menciptakan produknya sendiri dan dapat memaksimalkan produk dalam negeri,” pungkasnya. (mra)

BALIKPAPAN- Sebanyak 294 mahasiswa Universitas Mulia (UM) akan mengikuti wisuda secara tatap muka, Kamis (4/11) pagi ini.

Wisuda yang dipusatkan di ballroom Novotel Balikpapan itu bukan hanya diikuti mahasiswa dari Balikpapan, tetapi juga dari kampus Samarinda.

Mereka terdiri dari 12 mahasiswa D3 Administrasi Perkantoran, 8 mahasiswa D3 Manajemen Industri, 32 mahasiswa D3 Sistem Informasi, 164 mahasiswa S1 Informatika, serta 17 mahasiswa D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda, dan 61 mahasiswa S1 Sistem Informasi PSDKU Kampus Samarinda.

Ketua Panitia Wisuda Ivan Armawan menjelaskan, sama seperti tahun kemarin, untuk pelaksanaan wisuda tahun ini diikuti seluruh mahasiswa secara offline. “Jadi tahun ini sama seperti tahun sebelumnya digelar secara tatap muka dengan standar protokol kesehatan yang cukup ketat,” jelas Ivan.

Para mahasiswa katanya, sebelumnya juga telah menjalani test antigen. “Jadi selain menggunakan masker serta face shield saat tiba di lokasi, sebelum memasuki tempat acara mereka juga akan menunjukan hasil negatif test antigen,” katanya.

Mengenai tamu undangan, sebut Ivan, pihaknya pun membatasi yang hadir, selain beberapa tamu dari Yayasan Airlangga, akan hadir perwakilan LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mewakili Walikota Balikpapan. “Para wisudawan pun nantinya tidak didampingi oleh orang tuanya atau keluarga. Jadi selain mahasiswa dan panitia yang terlibat hanya ada beberapa tokoh tertentu. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya krumunan,” sebutnya.

Rencananya kegiatan tersebut pun akan disiarkan secara live melalui YouTube Universitas Mulia, para orang tua serta kerabat wisudawan dapat menyaksikan melalui live streaming tersebut. (mra)

Bobby Yudhistira Hendana, salah satu mahasiswa Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer berhasil mendapat penilaian terbaik dalam Pameran Hasil Karya Tugas Akhir yang digelar pada Kamis (28/10).

UM– Bobby Yudhistira Hendana, salah satu mahasiswa Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer berhasil mendapat penilaian terbaik dalam Pameran Hasil Karya Tugas Akhir yang digelar pada Kamis (28/10).

Dalam pameran itu Bobby sukses memamerkan hasil karyanya yang berjudul Destroy The Pandemic, yakni sebuah game yang menceritakan kondisi dunia saat ini yang dilanda oleh pandemi Covid-19.

Dalam paparanya dihadapan puluhan tamu yang hadir, Bobby menjelaskan hasil karya itu dibuat dengan melihat kondisi saat ini yang dihadapi oleh semua orang diberbagai negara termasuk di Indonesia yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah game.

“Game ini bergenre Action RPG yang berfokus pada adegan aksi dan pertarungan dengan musuh yang sedang booming saat ini. Menceritakan pemuda bernama Nanjan yang berusia 15 tahun, memiliki sifat pemberani dan suka menolong yang memutuskan untuk memusnahkan virus yang melanda kotanya,” jelas Bobby.

Nama Nanjan, katanya diambil dari bahasa Dayak yang memiliki arti anak laki-laki yang pemberani. Nanjan memiliki badan 163cm, dia sangat menyukai teknologi sehingga mampu membuat senjata vaksin yang dapat membunuh virus-virus yang bermutasi. Apapun ia lakukan demi memulihkan kondisi kotanya dari pandemi yang menimpa kota tempat tinggalnya.

”Jadi dalam game ini diceritakan bahwa sebuah virus baru yang berbahaya telah ditemukan dan telah menyebar keseluruh pelosok negeri serta mengakibatkan pandemi. Dan ada seorang pemuda bernama Nanjan yang berusaha untuk memulihkan kota tempat tinggalnya dari pandemi yang merugikan banyak orang dengan cara memusnahkan virus-virus yang bermutasi menjadi besar dan ganas,” katanya.

“Dengan menggunakan senjata vaksinnya Nanjan terus bertahan seorang diri melawan virus-virus tersebut,” tambahnya.

Disebutkan Boby, dalam game ini ia pun memasukan berbagai informasi terkait pandemi, mulai dari informasi virus hingga pentingnya menjaga protokol kesehatan dengan cara 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Dalam pembuatan game ini, sebut Boby dirinya memerlukan waktu lima bulan. Diawali dengan membuat cerita selama dua minggu, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan karakter tokoh pemainnya yang juga dilakukan selama dua minggu dan setelahnya baru mulai merangkai pembuatan gamenya.

“Karena game ini dibuat hanya untuk tugas akhir, maka game ini nantinya akan terus saya kembangkan secara pribadi namun tidak untuk dipublikasi secara massal, karena mengingat saya juga merupaka pemula. Adapun untuk game yang dapat dipublis dan mungkin kedepan untuk bisnis akan saya buat game yang berbeda. Saya harapkan setelah lulus dapat menciptakan banyak game yang lebih baik dan siap untuk dipublis,” ungkap Boby.

Diketahui selain Bobby, mahasiswa lain yang berhasil keluar sebagai karya terbaik yakni Ardi dengan hasil karya aplikasi web, kemudian untuk fotografi atas nama Moch Eko Yusbiantoro serta untuk Maket 3D atas nama Nayang Leres Panggulinta. Sementara Bobby selain merain penghargaan sebagai karya terbaik juga keluae sebagai karya terfavorit pilihan pengunjung.

Dalam pameran itu, selain dihadiri mahasiswa dan dosen, juga turut dihadiri beberapa perwakilan SMK di Balikpapan. (mra)

Mahasiswa peraih Karya terbaik dari 5 kategori yakni Animasi, Aplikasi Web, Game, Maket 3D dan Fotografi

UM- Pameran hasil karya tugas akhir mahasiswa Universitas Mulia (UM) Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer kembali digelar, Kamis (28/10) kemarin.

Dipusatkan di Aula Kampus Cheng Ho, ada sebanyak 32 mahasiswa yang memamerkan hasil karyanya. Terdiri dri 5 kelompok yakni Animasi, Aplikasi Web, Game, Maket 3D dan Fotografi.

Kepala Program Studi D3 Sistem Informasi Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom menjelaskan, pameran hasil karya mahasiswa ini merupakan kali kedua yang digelar Prodi D3 Sistem Informasi, dimana sebelumnya digelar pada 2020 tahun lalu.

Digelarnya pameran multimedia tersebut, katanya, merujuk pada Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0 yang telah dikeluarkan oleh BAN PT, dimana untuk jenjang D3 diwajibkan adanya pameran yang berlaku sejak 2020.

“Dalam pameran ini, peserta kita bagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan tugas akhir yang mereka pilih dan dikonsultasikan, dimana ada 5 juri yang menilai masing-masing hasil karya mereka,” katanya.

Adapun poin yang dinilai sebut Yustian yakni kreativitas, inovasi, pengembangan ide, daya tarik dan originalitasnya. “Kami berharap hasil karya mahasiswa ini nantinya dapat bermanfaat dan dapat dimanfaatkan bagi stakeholder diluar UM,” harap Yustian.

Mewakili Rektor Universitas Mulia, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.TI mengatakan, karena D3 Sistem Informasi merupakan prodi vokasi yang fokus pada keahlian, maka para mahasiswa dituntut untuk benar-benar menunjukkan keahlian mereka. Pameran ini pun sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa Prodi D3 Sistem Informasi.

“Karena tugas akhir mereka adalah dalam bentuk karya, berbeda dengan S1 yang tugas akhirnya dalam bentuk menulis peper atau jurnal skripsi. Maka cara mengukurnya dengan dilakukannya pameran seperti ini,” ujar Yusuf Wibisono.

Yusuf mengatakan, dibanding dengan tahun sebelumnya, karya mahasiswa tahun ini sudah mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah maupun ragamnya. “Sudah banyak wujud yang dihasilkan mahasiswa dengan beragam kreativitas. Kami ingin kedepannya ini semakin di ekspos lebih luas. Bisa juga digelar di luar dan bisa juga bukan hanya untuk tugas akhir tapi bisa saja dalam setahun dilakukan dua kali dan diikuti mahasiswa yang masih menempuh pembelajaran untuk menampilkan karyanya,” katanya.

Berbeda dari tahun sebelumnya, untuk tahun ini sebut Yusuf, dalam kegiatan ini pihaknya mengundang perwakilan beberapa sekolah. “Tapi masih kurang untuk kalangan industri. Dan ini penting sekali, karena ini bisa menjadi penilaian untuk industri yang bisa saja memanfaatkan hasil karya mahasiswa. Kedepan kita berharap dapat mengundang kalangan industri yang hasilanya diharapkan dapat menggaet industri sehingga ada feedback dari mereka,”  sebutnya.

“Jadi semoga selanjutnya kita dapat mengundang pihak industri dan menggelar kegiatan ini lebih lengkap dan maksimal lagi,” harapnya.

Terkait hasil karya para mahasiswa, tambah Yusuf, sudah ada beberapa karya yang mendekati lengkap, tetapi ada juga yang masih belum tungas atau peluang dikembangan masih banyak. “Ini karena mungkin keterbatasan masa studi, dalam pola ini kehadiran industri menjadi sangat bagus. Kita berharap industri dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan lebih jauh. Mereka sudah berusaha menampilkan secara maksimal, tetapi kita paham bahwa hasil ini dapat dikembangan lebih jauh lagi kedepan. Sementara skala mereka saat ini masih jauh dari skala produksi, maka untuk produksi dan betul-betul profesional tentu ada tindak lebih lanjut,” tambahnya.

Sementara dari kampus, lanjutnya, pihaknya sudah mempersiapkan satu department yang sudah disiapkan khusus untuk menangani berbagai program atau hasil karya mahasiswa yang bisa dikembangan, yakni Inkubator Bisnis. Dimana di departement ini dapat membantu berbagai karya mahasiswa yang nantinya bisa dikembangan.

“Secara internal kita sudah menyiapkan satu departement khusus yang namanya ikubator bisnis. Disini mahasiswa dapat diberi pendampingan, membantu mereka mengemas karyanya, dan juga melakukan pendekatan dengan para calon mitra atau investor nantinya,” lanjutnya.

Dirinya pun berharap dengan digelarnya pameran ini dapat membangkitkan gairah bagi mahasiswa vokasi untuk menghasilkan karya yang jauh lebih bagus lagi. “Setiap saat di era saat ini teknologi terus bergerak, dan saya senang sekali melihat bahwa banyak teknologi baru yang mahasiswa gunakan, baik itu dalam tiga dimensi maupun fotografi ataupun pembuatan game. Harapan saya momen ini dapat meningkatkan keinginan bagi mahasiswa baru baik yang baru masuk ataupun sedang belajar untuk bisa menghasilkan karya yang jauh lebih bagus lagi,” pungasknya. (mra)

UM – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan mengumumkan delapan mahasiswa yang telah mengikuti seleksi tahap pertama pada pemilihan mahasiswa berprestasi siap melaju dan bertanding ke tingkat nasional. Hal ini seperti yang disampaikan Sekretaris LLDIKTI Wilayah XI Dr Muhammad Akbar berdasarkan surat kepala Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional nomer : 1431/J3/KM.01.00/2021 tanggal 29 Juli 2021 yang memutuskan peserta yang lolos seleksi tahap pertama, Sabtu (31/7).

“Saya sampaikan selamat kepada mahasiswa berprestasi yang berhasil menduduki peringkat 1-5 untuk akademi dan 1-3 untuk jalur vokasi. Selanjutnya ke delapan mahasiswa tersebut akan berlaga pada tingkat nasional,” tutur Muhammad Akbar, seperti dikutip dari situs LLDIKTI 11 Kalimantan, https://lldikti11.ristekdikti.go.id/

“Saya harap, seluruh finalis bisa tembus sebagai mahasiswa berprestasi tingkat nasional, karena tahun-tahun sebelumnya, ajang ini selalu dimenangi oleh mahasiswa dari PTN/PTS dari Jawa,” harap Muhammad Akbar.


Muhammad Akbar juga sangat berharap kepada peserta untuk terus menjaga kesehatan dan protokol kesehatan sehingga pada saat pertandingan nantinya bisa berjalan dengan baik. Ia juga mengingatkan kepada para juri maupun pendamping membantu peserta mempersiapkan diri sehingga berhasil meraih yang terbaik pada tingkat nasional.

Berikut nama-nama mahasiswa dan asal perguruan tingginya untuk tingkat Sarjana.

  1. Cindy Maurellia dari Universitas Mulia.
  2. Dani Saputra dari Universitas Muhammadiyah Pontianak.
  3. Elda Alyatikah dari Universitas Palangkaraya.
  4. Khaerullah Fadhli Arasy Hasan dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
  5. Ryan Jonathan dari Universitas Tanjung Pura Pontianak.

Peserta pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat Diploma.

  1. Nur Annisa Aghnia Rahmah dari Universitas Sari Mulia.
  2. Robet Domilo dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
  3. Zannuba Arifah Rahman S dari Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda.

Sementara itu, Tim Pengarah Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Ratna, S.Pd., M.Pd. mengatakan bahwa para mahasiswa yang lolos tahap pertama telah dinilai berdasarkan hasil penilaian capaian unggulan (CU) dan gagasan kreatif (GK) atau produk ilmiah oleh tim juri Pilmapres yang dilaksanakan pada dari 13-26 Juli 2021 yang lalu.

“Pada seleksi tahap dua ini, (penilaian) dititikberatkan pada penyampaian presentasi dalam bahasa Inggris sehingga beberapa ketentuan yang ditetapkan tim juri harus benar-benar dikuasai oleh para peserta,” katanya.

Beberapa kemampuan yang dinilai itu antara lain terkait Content (isi), Accuracy (ketepatan), dan Narasi yang dibangun dan tersusun sesuai dengan tata bahasa yang baik dan benar.

Selanjutnya, kemampuan yang harus dimiliki adalah fluency atau kefasihan dalam berbahasa Inggris, Pronunciation, yaitu pastikan kecepatan biar tidak terjadi kesalahan dan overall performance, cara penyampaikan peserta secara keseluruhan, seperti gerak tubuh, membaca atau tidak dan lainnya.

(SA/PSI)