Dr. Agung Dorong Lulusan Menjadi Entrepreneur dan Dosen Sukses

,
Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H ketika memberikan sambutan dalam acara Pembekalan Etika Profesi kepada para Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 menjadi Entrepreneur Sukses, Sabtu (29/10). Foto: Media Kreatif

UM – Pelaksanaan Wisuda 2022 mendatang semakin dekat. Dengan semangat mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi Global Technopreneurship, Universitas Mulia membekali calon lulusan dengan kiat-kiat menjadi Entrepreneur atau pengusaha sukses di Aula Kampus Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Sabtu (29/10).

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dalam kesempatan ini mengatakan bahwa Kota Balikpapan ke depan diperkirakan akan berkembang sebelum berdirinya Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Bagaimana bisa Ibu Kota Nusantara dibangun, (sedangkan) yang berkembang Kota Balikpapan lebih dulu?” tanya Dr. Agung mengawali sambutan.

Menurutnya, sudah semestinya Kota Balikpapan menjadi kota pendukung atau penyangga berdirinya IKN.

“Ketika terbentuk IKN, penduduk yang datang tidak langsung tinggal di sana, (tetapi) rata-rata mereka mencari tempat tinggal di Balikpapan. Kita lihat sekarang orang-orang itu datang dari Jakarta,” tutur Dr. Agung.

Untuk itu, lanjutnya, Dr. Agung mengingatkan kepada para calon wisudawan bahwa ke depan persaingan bukan saja antar penduduk lokal saja.

“Kalian akan bersaing dengan orang-orang dari seluruh daerah. Kalian akan bersaing nanti dengan orang-orang yang punya kemampuan lebih,” tuturnya.

Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 ikut pembekalan. Foto: Media Kreatif

Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 ikut pembekalan. Foto: Media Kreatif

Pembekalan kepada Lulusan tahun 2022 tenatng Kiat Entrepreneur Sukses . Foto: Media Kreatif

Pembekalan kepada Lulusan tahun 2022 tenatng Kiat Entrepreneur Sukses . Foto: Media Kreatif

“Apa yang bisa kita lakukan?” tanya Dr. Agung. Menurutnya, masing-masing lulusan memiliki kompetensi dan peluang yang sama tingginya.

Menurutnya yang membedakan antara lulusan dari Jawa dengan Kaltim adalah banyak lulusan Kaltim yang sudah bekerja sebelumnya.

Pendidikan di setiap Program Studi di Universitas Mulia didesain agar para lulusan menjadi pengusaha sukses sesuai dengan kebutuhan. Mahasiswa didorong memiliki kemampuan Entrepreneur.

“Dulu saat Rakerpim di Malang, bagaimana kampus ini muncul setelah mendengarkan alumni-alumni yang ingin menjadi Entrepreneur. Bukan sekadar lulus menjadi pegawai negeri atau pegawai karyawan biasa. Tidak,” tuturnya.

Oleh karena itu, menurutnya, pendidikan di seluruh Program Studi di Universitas Mulia diarahkan agar mahasiswa paham tentang bisnis dan Entrepreneurship. Setidaknya ketika lulus dan menjadi sarjana, para lulusan diharapkan menjadi pengusaha di bidang digital dan online.

Meski demikian, dirinya mengingatkan kesuksesan para lulusan menjadi pengusaha ditentukan dari ketekunan, ulet dalam berusaha tanpa kenal menyerah.

Ia kemudian mencontohkan pengalamannya ketika semasa menjadi mahasiswa di Surabaya yang penuh tantangan dan kerja keras.

“Saya dulu kuliah sambil mengajar bimbingan belajar bersama teman saya. Ada yang dari Unair, ada yang dari IKIP, ITS, dan satu dari swasta. Mahasiswa mengajar. Bedanya, ketika itu saya membuka kursus,” ungkapnya.

Dari pengalaman tersebut, Dr. Agung mendapatkan nilai-nilai dalam bekerja serta kemampuan Entrepreneurship yang terbina sejak di Surabaya, Malang, hingga Makassar.

“Ketika pindah di Balikpapan, saya tidak membuka bimbingan belajar, tetapi ada yang minta dibuatkan, maka saya bantu dia,” ungkapnya.

Namun, mengingat kecilnya usaha bimbingan belajar tersebut, dirinya berinisiatif membuka bimbingan belajar sendiri yang lebih besar di tahun 1992, yang menjadi cikal bakal berdirinya Yayasan Airlangga.

“Tahun 1992 itu 30 tahun yang lalu, ternyata Kota Balikpapan sudah berbeda. Penduduknya banyak para pendatang. Ketika lahir bimbingan belajar (waktu) itu (menjadi) sesuatu yang baru,” ungkapnya menuturkan kisah.

Hingga sekarang perkembangan Kota Balikpapan dinilainya sangat cepat dibanding dengan kota-kota lain di Indonesia.

Untuk itu, dirinya berpesan kepada para lulusan untuk menjaga nama baik perguruan tinggi. “Perguruan tinggi yang baik itu pertama mendapat kesan kuat dari para alumninya,” tuturnya.

Suatu saat, lanjutnya, dirinya akan membukakan tempat di kampus Universitas Mulia untuk para alumni untuk beraktivitas. “Alumni tahun 2022. Ayo kita reuni. Pakai tempat ini,” ujar Dr. Agung.

Dr. Agung berharap Universitas Mulia selain diperkuat dalam bidang riset dan teknologi juga mendapatkan dukungan kuat para alumninya.

Dirinya berpesan kepada para alumni untuk selalu menjaga nama baik Universitas Mulia. Dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti disiplin menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, dan disiplin tepat waktu.

“Kalian bekerja di mana saja, kalau kedua sikap itu tidak dijaga, sudahlah tidak usah ngomong terlalu tinggi. Jangan berbicara terlalu tinggi kalau untuk waktu saja saudara tidak bisa tepati,” tuturnya.

Dr. Agung bahkan memberikan peluang bagi para alumni untuk menjadi dosen di Universitas Mulia setelah melalui tes terlebih dahulu.

“Tiap tahun saya memberikan kesempatan kepada para alumni untuk menjadi dosen, nanti langsung disekolahkan S2, ada dua peluang untuk ikut,” tuturnya. Dirinya menyilakan para alumni yang berminat untuk berhubungan langsung dengan Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T.

Pada kesempatan ini, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Mundzir, S.Kom., M.T mengatakan bahwa dalam waktu dekat IKN akan segera terwujud.

“Nah, ketika IKN terwujud menjadi Ibu Kota Negara, (akan) ada banyak peluang kerja yang tercipta di Ibu Kota. Berwirausaha saja banyak,” tutur Mundzir. Menurutnya, berdirinya IKN akan memicu munculnya industri di berbagai bidang.

Untuk itu, dirinya berpesan para alumni tidak perlu khawatir dengan munculnya peluang kerja maupun berwirausaha.

Dalam menghadapi dunia kerja saat ini, Mundzir berpesan kepada para lulusan untuk mengedepankan kolaborasi atau kerja sama. “Kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan besar dengan seorang diri,” kata Mundzir.

Dirinya mengakui saat ini banyak alumni yang telah berkiprah sangat baik di berbagai bidang, baik Non Government maupun Government. “Ada yang jadi anggota dewan, ada yang jadi pengusaha, ada yang menjadi pejabat pemerintahan, manajer sukses, dan lain-lain,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya ingin selalu menjalin komunikasi dengan para alumni sebagai sarana menjalin kedekatan psikologis dan emosional serta tali silaturahmi.

(SA/Puskomjar)