Tag Archive for: entrepreneur

Sejumlah mahasiswa tertarik melihat salah satu stand UMKM di tengah rintik hujan. Foto: Kontributor

UM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga menggelar bazar UMKM di Parkir Barat Kampus Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Senin (29/4). Bazar dengan tema Kejar Mimpi Talks ini diikuti 29 Tenant yang terdaftar, baik dari para mahasiswa maupun UMKM di Balikpapan.

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dalam rangka edukasi kepada para mahasiswa terkait dengan bisnis dan Entrepreneurship atau praktik kewirausahaan.

“Kebetulan CIMB Niaga memiliki program Kejar Mimpi, itu temanya,” ujarnya. Kejar Mimpi fokus mendukung masyarakat untuk berkembang di berbagai aspek dan untuk terus maju dalam mencapai keinginan dan mimpi-mimpinya.

“Kerja sama itu intinya adalah mereka memberikan edukasi kepada mahasiswa FEB. Kalau bisa ya kita berharap sekelas Universitas Mulia. Ada FHK, ada FIKOM, turut bergabung” tutur Ivan Armawan.

Dengan kerjasama ini pula, para tenant maupun pembeli mendapatkan dukungan dan keuntungan dengan melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS dari Bank CIMB Niaga.

“Jadi, beberapa mahasiswa yang ikut di dalamnya melakukan kegiatan Entrepreneur-nya. Selain mahasiswa, siswa sekolah juga ikut dalam kegiatan,” terangnya.

Setidaknya, sekira 250 mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini yang dibagi menjadi dua sesi, yakni mulai pukul 9.00 pagi hingga sore, kemudian dilanjutkan sore hingga pukul 10.00 malam. Mereka belajar tentang literasi keuangan digital dan sosial media digital.

Dukungan Program Kejar Mimpi Talks dari Bank CIMB Niaga. Foto: Kontributor

Dukungan Program Kejar Mimpi Talks dari Bank CIMB Niaga. Foto: Kontributor

Ibu Martha, salah seorang pelaku usaha UMKM Bakulan Nyaak dari Kec. Balikpapan Selatan menawarkan produknya. Foto: Kontributor

Ibu Martha, salah seorang pelaku usaha UMKM Bakulan Nyaak dari Kec. Balikpapan Selatan menawarkan produknya. Foto: Kontributor

Rinda dan Vika, dua orang amahasiswa semester 2 Prodi S1 Manajemen sedang bertugas menjaga stand Inkubator Bisnis. Foto: Kontributor

Rinda dan Vika, dua orang mahasiswa semester 2 Prodi S1 Manajemen sedang bertugas menjaga stand Inkubator Bisnis. Foto: Kontributor

Menurut Ivan, sepertiga dari keseluruhan tenant diisi oleh para mahasiswa dengan beberapa produk unggulan, diantaranya dari Program Studi S1 Farmasi dan Inkubator Bisnis.

Dari keseluruhan produk yang ditawarkan tenant mahasiswa, Ivan mengakui masih didominasi produk makanan. Sedangkan produk UMKM lebih bervariasi, di antaranya terdapat fashion, batik, dan makanan minuman.

Meski demikian, Ivan berharap dari kegiatan ini mahasiswa dapat belajar bagaimana praktik menjalankan bisnis di lapangan dan berhadapan langsung dengan pelaku usaha UMKM yang dikelola masyarakat umum.

“Ya, memang kalau kita bicara bisnis, caranya agar bagaimana produk kita bisa mudah terjual. Orang itu akan mengingat umumnya apa yang dimakan. Sehingga ketika melihat sebuah produk, langsung bisa dibeli,” ujar Ivan.

Dalam kegiatan bisnis tersebut, menurutnya, di satu sisi mencoba mendorong para mahasiswa dan pelaku usaha UMKM untuk mengangkat kegiatan atau event itu untuk memudahkan atau memperkenalkan produk-produknya.

“Di sisi yang lain, para mahasiswa juga belajar tentang praktik di lapangan, terutama mengimplementasikan teori, mereka akan mengetahui bahwa, oh disinilah letak-letak daripada strategi yang nanti mereka bisa lakukan ke depan,” terang Ivan.

Lebih lanjut, ia menambahkan, ketika banyak pilihan produk dan banyak kompetitor, para mahasiswa diharap bisa berpikir tentang strategi apa yang tepat untuk proses penjualan produk mereka.

Ketika ditanya harapannya, Ivan mengatakan, pertama, kegiatan ini menjadi sarana belajar para mahasiswa mengenal bagaimana dunia usaha pelaku usaha UMKM atau Entrepreneur pada umumnya.

Kedua, lanjutnya, para mahasiswa juga diharapkan akan belajar memahami produk yang sebenarnya yang lebih disukai oleh pasar atau tidak.

“Dan yang ketiga, yang paling penting adalah mereka sudah punya jiwa wirausahanya. Ya, menjaga usaha sehingga mereka berani untuk mengeksplor diri mereka, yang paling penting adalah mereka jadi lebih tahu,” tuturnya.

Dengan demikian, mahasiswa diharapkan akan mencoba lebih lanjut, apakah produknya akan dikembangkan atau akan dipasarkan atau mereka akan ikut event-event yang lain di kemudian hari.

“Jadi, lebih tepatnya fakultas atau prodi itu berusaha untuk bagaimana melakukan proses edukasi (Entrepreneurship) dengan caranya masing-masing, memperkenalkan produk mereka,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Kasma Ervina Haida, S.Psi., M.Psi, berbagi tips mencari kerja kepada lulusan Universitas Mulia, Sabtu (29/10). Foto: UMTV

UM – Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja Kasma Ervina Haida, S.Psi., M.Psi, berbagi tips mencari kerja kepada lulusan Universitas Mulia. Tips diberikan sebagai materi Pembekalan Etika Profesi, bertempat di Aula Kampus Cheng Ho, Sabtu (29/10).

Di awal perkenalannya, Vina, panggilan akrab Kasma Ervina mengaku sebelum bekerja sebagai PNS sejak 2007 yang lalu, dirinya sempat menekuni pekerjaan di bidang perbankan. Ia kemudian ditempatkan menjadi pengawas ketenagakerjaan di Dinas Ketenagakerjaan Balikpapan.

“Banyak orang mengira saya Sarjana Hukum, karena hampir setiap hari saya melakukan mediasi, menyelesaikan kasus-kasus, membina hubungan industrial, dan aspek-aspek hukum ketenagakerjaan,” tutur alumnus UGM Yogyakarta ini.

Menariknya, saat ingin memberikan pertanyaan kepada salah satu mahasiswa, Vina sulit menemukan lulusan yang belum bekerja. “Wah, sudah kerja semua ini. Luar biasa ya,” katanya tidak menyangka.

Meski demikian, bagi lulusan yang belum bekerja, Ervina memberikan informasi bahwa saat ini tidak perlu membuat Kartu Pencari Kerja (AK/I) dengan mendatangi Kantor Disnaker.

“Bisa diproses secara online,” tutur Ervina.

Kartu Pencaker (AK/I) adalah kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja yang dikeluarkan Disnaker Kota Balikpapan yang digunakan untuk melamar kerja.

Menurut Ervina, banyak perusahaan mencari tenaga kerja dengan kualifikasi tertentu dengan menghubungi Disnaker.

Untuk membuat Kartu Pencari Kerja, syaratnya adalah calon tenaga kerja menyiapkan berkas E-KTP, Ijazah Asli, Foto Diri, Sertifikat Pelatihan jika ada, dan Surat Pengalaman Kerja jika ada.

Kemudian buka situs dinasker.balikpapan.go.id, pilih menu Layanan Penta atau Layanan Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja dan pilih Kartu Pencaker. Selanjutnya bisa diikuti prosedur langkah-langkah berikutnya sampai selesai.

“Jadi sekarang wawancaranya pun dilakukan secara online. Jadi gak perlu ke Disnaker lagi. Cukup dari rumah dan bisa men-download sendiri,” tutur Ervina.

Ia mengingatkan, sering para pencari kerja mengalami kendala ketika mengakses laman Disnaker. Beberapa kendala antara lain gagal login, tidak mendapatkan balasan lewat WhatsApp, gagal unggah berkas, dan jaringan Internet tidak stabil.

Apabila menemui kendala, dirinya menyilakan para pencaker untuk kontak Halo Penta 08115910353 atau kanal YouTube Disnaker Balikpapan atau akun IG @disnaker_balikpapan.

Menurutnya, banyak perusahaan yang merekrut tenaga kerja lewat program pelatihan yang diselenggarakan Disnaker. Pada tahun 2022 setidaknya terdapat 11 bidang pelatihan yang telah digelar Disnaker, antara lain K3 Migas Level Operator, Auto Electrician, Mekanik Alat Berat, hingga Uji Tanpa Rusak.

“Jadi pelatihan ini ada di lantai tiga Disnaker Bidang Lattas (Layanan Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja),” tutur Ervina.

“Cara memperoleh informasinya di mana? Instagram. Jadi kami benar-benar update di akun @disnaker_balikpapan ya,” tutur Ervina. Dari beberapa media sosial yang digunakan Disnaker, lanjutnya, para pencari kerja disarankan mengikuti pembaruan informasi di akun Instagram.

Kepada para lulusan, Ervina memberikan tips agar memulai bekerja pada perusahaan kecil jika dibanding dengan perusahaan besar. Menurutnya, hal ini terkait dengan kebiasaan Millennial yang lebih suka berpindah-pindah pekerjaan.

“Orang yang bekerja di perusahaan kecil biasanya terbentuk polanya mengurusi banyak hal, pasti paham semua. Jadi, mindset-nya diubah. Jangan merasa kecil hati melihat temannya bekerja di perusahaan besar,” tuturnya.

Dengan bekerja di perusahaan kecil lebih dulu, menurut Ervina, para lulusan memiliki kesempatan untuk memperdalam ilmu dan menambah jam terbang pengalaman yang lebih luas.

(SA/Puskomjar)

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H ketika memberikan sambutan dalam acara Pembekalan Etika Profesi kepada para Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 menjadi Entrepreneur Sukses, Sabtu (29/10). Foto: Media Kreatif

UM – Pelaksanaan Wisuda 2022 mendatang semakin dekat. Dengan semangat mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi Global Technopreneurship, Universitas Mulia membekali calon lulusan dengan kiat-kiat menjadi Entrepreneur atau pengusaha sukses di Aula Kampus Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Sabtu (29/10).

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dalam kesempatan ini mengatakan bahwa Kota Balikpapan ke depan diperkirakan akan berkembang sebelum berdirinya Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Bagaimana bisa Ibu Kota Nusantara dibangun, (sedangkan) yang berkembang Kota Balikpapan lebih dulu?” tanya Dr. Agung mengawali sambutan.

Menurutnya, sudah semestinya Kota Balikpapan menjadi kota pendukung atau penyangga berdirinya IKN.

“Ketika terbentuk IKN, penduduk yang datang tidak langsung tinggal di sana, (tetapi) rata-rata mereka mencari tempat tinggal di Balikpapan. Kita lihat sekarang orang-orang itu datang dari Jakarta,” tutur Dr. Agung.

Untuk itu, lanjutnya, Dr. Agung mengingatkan kepada para calon wisudawan bahwa ke depan persaingan bukan saja antar penduduk lokal saja.

“Kalian akan bersaing dengan orang-orang dari seluruh daerah. Kalian akan bersaing nanti dengan orang-orang yang punya kemampuan lebih,” tuturnya.

Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 ikut pembekalan. Foto: Media Kreatif

Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 ikut pembekalan. Foto: Media Kreatif

Pembekalan kepada Lulusan tahun 2022 tenatng Kiat Entrepreneur Sukses . Foto: Media Kreatif

Pembekalan kepada Lulusan tahun 2022 tenatng Kiat Entrepreneur Sukses . Foto: Media Kreatif

“Apa yang bisa kita lakukan?” tanya Dr. Agung. Menurutnya, masing-masing lulusan memiliki kompetensi dan peluang yang sama tingginya.

Menurutnya yang membedakan antara lulusan dari Jawa dengan Kaltim adalah banyak lulusan Kaltim yang sudah bekerja sebelumnya.

Pendidikan di setiap Program Studi di Universitas Mulia didesain agar para lulusan menjadi pengusaha sukses sesuai dengan kebutuhan. Mahasiswa didorong memiliki kemampuan Entrepreneur.

“Dulu saat Rakerpim di Malang, bagaimana kampus ini muncul setelah mendengarkan alumni-alumni yang ingin menjadi Entrepreneur. Bukan sekadar lulus menjadi pegawai negeri atau pegawai karyawan biasa. Tidak,” tuturnya.

Oleh karena itu, menurutnya, pendidikan di seluruh Program Studi di Universitas Mulia diarahkan agar mahasiswa paham tentang bisnis dan Entrepreneurship. Setidaknya ketika lulus dan menjadi sarjana, para lulusan diharapkan menjadi pengusaha di bidang digital dan online.

Meski demikian, dirinya mengingatkan kesuksesan para lulusan menjadi pengusaha ditentukan dari ketekunan, ulet dalam berusaha tanpa kenal menyerah.

Ia kemudian mencontohkan pengalamannya ketika semasa menjadi mahasiswa di Surabaya yang penuh tantangan dan kerja keras.

“Saya dulu kuliah sambil mengajar bimbingan belajar bersama teman saya. Ada yang dari Unair, ada yang dari IKIP, ITS, dan satu dari swasta. Mahasiswa mengajar. Bedanya, ketika itu saya membuka kursus,” ungkapnya.

Dari pengalaman tersebut, Dr. Agung mendapatkan nilai-nilai dalam bekerja serta kemampuan Entrepreneurship yang terbina sejak di Surabaya, Malang, hingga Makassar.

“Ketika pindah di Balikpapan, saya tidak membuka bimbingan belajar, tetapi ada yang minta dibuatkan, maka saya bantu dia,” ungkapnya.

Namun, mengingat kecilnya usaha bimbingan belajar tersebut, dirinya berinisiatif membuka bimbingan belajar sendiri yang lebih besar di tahun 1992, yang menjadi cikal bakal berdirinya Yayasan Airlangga.

“Tahun 1992 itu 30 tahun yang lalu, ternyata Kota Balikpapan sudah berbeda. Penduduknya banyak para pendatang. Ketika lahir bimbingan belajar (waktu) itu (menjadi) sesuatu yang baru,” ungkapnya menuturkan kisah.

Hingga sekarang perkembangan Kota Balikpapan dinilainya sangat cepat dibanding dengan kota-kota lain di Indonesia.

Untuk itu, dirinya berpesan kepada para lulusan untuk menjaga nama baik perguruan tinggi. “Perguruan tinggi yang baik itu pertama mendapat kesan kuat dari para alumninya,” tuturnya.

Suatu saat, lanjutnya, dirinya akan membukakan tempat di kampus Universitas Mulia untuk para alumni untuk beraktivitas. “Alumni tahun 2022. Ayo kita reuni. Pakai tempat ini,” ujar Dr. Agung.

Dr. Agung berharap Universitas Mulia selain diperkuat dalam bidang riset dan teknologi juga mendapatkan dukungan kuat para alumninya.

Dirinya berpesan kepada para alumni untuk selalu menjaga nama baik Universitas Mulia. Dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti disiplin menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, dan disiplin tepat waktu.

“Kalian bekerja di mana saja, kalau kedua sikap itu tidak dijaga, sudahlah tidak usah ngomong terlalu tinggi. Jangan berbicara terlalu tinggi kalau untuk waktu saja saudara tidak bisa tepati,” tuturnya.

Dr. Agung bahkan memberikan peluang bagi para alumni untuk menjadi dosen di Universitas Mulia setelah melalui tes terlebih dahulu.

“Tiap tahun saya memberikan kesempatan kepada para alumni untuk menjadi dosen, nanti langsung disekolahkan S2, ada dua peluang untuk ikut,” tuturnya. Dirinya menyilakan para alumni yang berminat untuk berhubungan langsung dengan Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T.

Pada kesempatan ini, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Mundzir, S.Kom., M.T mengatakan bahwa dalam waktu dekat IKN akan segera terwujud.

“Nah, ketika IKN terwujud menjadi Ibu Kota Negara, (akan) ada banyak peluang kerja yang tercipta di Ibu Kota. Berwirausaha saja banyak,” tutur Mundzir. Menurutnya, berdirinya IKN akan memicu munculnya industri di berbagai bidang.

Untuk itu, dirinya berpesan para alumni tidak perlu khawatir dengan munculnya peluang kerja maupun berwirausaha.

Dalam menghadapi dunia kerja saat ini, Mundzir berpesan kepada para lulusan untuk mengedepankan kolaborasi atau kerja sama. “Kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan besar dengan seorang diri,” kata Mundzir.

Dirinya mengakui saat ini banyak alumni yang telah berkiprah sangat baik di berbagai bidang, baik Non Government maupun Government. “Ada yang jadi anggota dewan, ada yang jadi pengusaha, ada yang menjadi pejabat pemerintahan, manajer sukses, dan lain-lain,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya ingin selalu menjalin komunikasi dengan para alumni sebagai sarana menjalin kedekatan psikologis dan emosional serta tali silaturahmi.

(SA/Puskomjar)

UM– Delegasi Universitas Mulia akhirnya bertolak ke Malang, Selasa (16/11). Tim yang dipimpin oleh dosen Prodi Manajemen Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd ini akan mengikuti Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) yang akan digelar di Universitas Brawijaya (UB) Malang mulai 17-19 November 2021.

Diketahui, Universitas Brawijaya Malang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XII 2021. Ini merupakan program tahunan Kemendikbudristek yang bertujuan memunculkan dan meningkatkan potensi kewirausahaan di lingkup mahasiswa.

Linda Fauziyah menjelaskan KMI Expo 2021 merupakan sebuah kegiatan berskala nasional. KMI Expo 2021 sendiri merupakan acara puncak dari Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) dan Akselerasi Start-Up Mahasiswa Indonesia (ASMI). Kegiatan tersebut, menjadi tempat bertemunya mahasiswa Indonesia yang telah dibekali pengetahuan untuk memperkenalkan wirausaha mahasiswa dan membangun jaringan.

“Jadi sebelumnya salah satu tim Universitas Mulia telah berhasil lolos dalam KBMI, dimana dari kompetisi ini dilakukan lagi seleksi untuk mengikuti KMI Award 2021. Dan Alhamdulillah kita berhasil lolos seleksi dan masuk nominasi KMI Award 2021 serta dapat mengikuti KMI Expo XII 2021 di Malang ini,” jelas Linda Fauziyah.

Dalam expo ini katanya, ada sebanyak 92 Perguruan Tinggi (PT) seluruh Indonesia yang hadir, dimana untuk Kalimantan Timur diikuti oleh Universitas Mulia dan Institut Teknologi Kalimantan.

Adapun produk yang akan dipamerkan yakni Amplang Cumi-Cumi. “Jadi Amplang Cumi-Cumi ini adalah hasil karya mahasiswa Manajemen Universitas Mulia yang terpilih dan akan dipamerkan dalam expo ini,” jelasnya.

Linda menyebut, ini merupakan kedua kalinya tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo, dimana sebelumnya dilakukan pada tahun 2019 di Batam.

“Dengan berhasilnya Tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo 2021 menjadi sebuah kebanggaan bagi Univeristas Mulia. Ini juga sebagai pengakuan dan bentuk apresiasi terhadap mahasiswa yang memiliki bisnis dan usaha,” sebutnya.

Ia pun berharap nantinya, tim ini dapat menginspirasi mahasiswa Universitas Mulia lainnya untuk tetap konsisten dalam menjalankan bisnis mereka. Sehingga ke depannya lulusan Universitas Mulia tidak hanya menjadi pekerja, namun juga menjadi penyedia lapangan kerja atau entrepreneur, yang berdampak dengan mengurangi angka pengangguran di Balikpapan khususnya.

“Kami harapkan juga dengan kehadiran tim kita di expo ini dapat memperkenalkan produk unggulan hasil olahan yang ada di Balikpapan,” harapnya.

“Mari kita doakan agar tim kita bisa mendapat hasil terbaik dan mengharumkan nama Universitas Mulia di kancah nasional,” pungkasnya. (mra)