Selamat Datang Peserta Ujian CAT CPNS Kota Balikpapan Tahun 2021 di Universitas Mulia. Foto: PSI

UM – Pemerintah Kota Balikpapan menggelar seleksi penerimaan Aparatur Sipil Negara atau Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2021. Pelaksanaan ujian salah satunya menggunakan metode Computer Assisted Test atau CAT, yakni seleksi dengan alat bantu komputer, yang bertempat di Kampus Universitas Mulia, Sabtu (18/9).

Sekretaris Rektor Universitas Mulia Suhartaty, S.E., M.Kom mengatakan bahwa pelaksanaan ujian akan berlangsung sampai dengan Sabtu (25/9) pekan depan. “Untuk mendukung pelaksanaan ujian ini, Universitas Mulia menyediakan sarana dan prasarana perangkat komputer sebanyak 123 buah. Dalam satu kali ujian akan digunakan peserta sebanyak 100 orang peserta. Sehari ada 4x ujian,” tuturnya.

Menurutnya, sebanyak 23 unit perangkat komputer digunakan sebagai cadangan apabila nantinya dalam pelaksanaan ujian ditemukan kendala. Ia sendiri berharap seluruh proses pelaksanaan ujian CAT berjalan lancar dan sukses tanpa gangguan yang berarti.

Diperkirakan ujian CAT akan diikuti kurang lebih 2.400 orang peserta. Dengan memperhatikan rentang waktu pelaksanaan yang terbatas dan harus memperhatikan kedaruratan kesehatan masyarakat terkait pandemik Covid-19 serta keterbatasan jumlah unit maupun personil, Pemerintah Kota bekerjasama dengan Universitas Mulia sebagai tempat pelaksanaan ujian CAT.

Selamat Datang Peserta Ujian CAT CPNS Kota Balikpapan Tahun 2021 di Universitas Mulia. Foto: PSI

Selamat Datang Peserta Ujian CAT CPNS Kota Balikpapan Tahun 2021 di Universitas Mulia. Foto: PSI

Universitas Mulia memiliki perangkat komputer atau laptop yang dinilai memenuhi standar prosedur penyelenggaraan seleksi dengan metode CAT dengan jumlah peserta yang cukup banyak serta sarana dan prasarana yang mendukung seleksi ujian dan kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19.

Selain itu, Universitas Mulia juga mendukung dengan menyediakan tenaga tim teknis Teknologi Informasi yang mengerti spesifikasi komputer, jaringan instalasi komputer dan server, instalasi listrik, mesin genset, maupun sarana dan prasarana lainnya seperti area tunggu bagi peserta ujian dan tempat parkir yang luas.

Sementara itu, pelaksanaan kuliah Semester Ganjil 2021/2022 yang akan dimulai Senin (20/9) tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja untuk pertemuan tatap muka (PTM) dialihkan menjadi kelas daring. Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, M.T.I. mengatakan pelaksanaan perkuliahan untuk semua program studi dapat diselenggarakan secara daring dengan mengikuti petunjuk dari Fakultas masing-masing.

“Saya mengingatkan kepada seluruh sivitas Universitas Mulia, baik yang menjadi panitia pelaksanaan ujian CAT maupun yang tidak, mari kita sama-sama menjaga nama baik Universitas Mulia. Kita berharap semuanya dapat mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan baik, semoga semua berjalan aman lancar sukses,” tutur Yusuf Wibisono, Jumat (17/9) dalam apel pagi.

(SA/PSI)

Pelaksanaan vaksinasi Polda Kaltim untuk pegawai dan keluarganya serta mahasiswa Universitas Mulia bertempat di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: PSI

UM – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur bekerjasama dengan Universitas Mulia menggelar vaksinasi massal yang diikuti pegawai dan keluarganya serta mahasiswa yang belum menjalani vaksinasi. Sebanyak 4.500 warga Balikpapan yang berusia 12 tahun ke atas mengikuti vaksinasi bertempat di Gedung Dome BSCC, Jumat (10/9).

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya pelaksanaan vaksinasi bagi sivitas akademika. Rektor mengapresiasi dan berterima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras mensukseskan vaksinasi Polda Kaltim dan Universitas Mulia serta beberapa sekolah di lingkungan Yayasan Airlangga.

“Bagi yang mungkin belum menjalani vaksinasi untuk segera hadir ke sentra vaksinasi atau fasilitas kesehatan terdekat. Semoga Herd-Immunity segera tercapai dan semakin banyak masyarakat mendapatkan perlindungan dari wabah Covid-19,” tuturnya.

Koordinator Panitia Universitas Mulia Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom. mengatakan kurang lebih 500 peserta dari Universitas Mulia menjalani vaksinasi dosis satu dengan vaksin Sinovac yang diselesaikan hari itu juga.

“Mahasiswa dan staf Universitas Mulia yang vaksin diperkirakan sebanyak 500 peserta lebih. Rencana vaksin dosis satu berikutnya belum ada, tapi kami siapkan untuk pelaksanaan dosis kedua nanti,” tutur Yustian, ketika ditanya media ini terkait jumlah peserta dan rencana lanjutan vaksinasi.

Sejumlah siswa dan mahasiswa maupun peserta dari keluarga pegawai Yayasan Airlangga mengucapkan terima kasih telah menjalani vaksinasi. Baik siswa maupun mahasiswa merasa lebih percaya diri untuk mengikuti kelas tatap muka pada pelaksanaan kuliah atau belajar di kelas semester ganjil nanti.

Sebelumnya, melalui Yayasan Airlangga, Universitas Mulia menjadi lokasi vaksinasi untuk 325 orang warga Balikpapan yang tergabung dalam paguyuban Ikapakarti atau Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi. Paguyuban Ikaparti memiliki tujuan antara lain membina warga Jawi di Kaltim meraih kesejahteraan dan menciptakan hidup damai di Bumi Etam Kaltim.

Kegiatan vaksinasi yang berlangsung di Universitas Mulia ini juga dihadiri Kabiddokkes Polda Kaltim AKBP dr. B. Djarot Wibowo selaku koordinator ditemani Drs. Suprijadi, M.Pd. “Kuota 325, yang (hadir) vaksin 320 orang, tidak hadir 5 orang,” tutup Drs. Suprijadi.

(SA/PSI)

Foto Dokumentasi.

Pelaksanaan vaksinasi Polda Kaltim untuk 325 anggota Paguyuban Ikapakarti bertempat di Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, Minggu (5/9). Foto: Istimewa

Pelaksanaan vaksinasi Polda Kaltim untuk 325 anggota Paguyuban Ikapakarti bertempat di Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, Minggu (5/9). Foto: Istimewa

Pelaksanaan vaksinasi Polda Kaltim untuk 325 anggota Paguyuban Ikapakarti bertempat di Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, Minggu (5/9). Foto: Istimewa

Pelaksanaan vaksinasi Polda Kaltim untuk 325 anggota Paguyuban Ikapakarti bertempat di Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, Minggu (5/9). Foto: Istimewa

Pelaksanaan vaksinasi Polda Kaltim untuk pegawai dan keluarga serta mahasiswa Universitas Mulia bertempat di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: PSI

Pelaksanaan vaksinasi Polda Kaltim untuk pegawai dan keluarga serta mahasiswa Universitas Mulia bertempat di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: PSI

Antrean mahasiswa mengikuti vaksinasi di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: PSI

Antrean mahasiswa mengikuti vaksinasi di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: PSI

Antrean mahasiswa mengikuti vaksinasi di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: Istimewa

Antrean mahasiswa mengikuti vaksinasi di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: Istimewa

Relawan pedulilindungi mendata peserta vaksinasi di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: Istimewa

Relawan pedulilindungi mendata peserta vaksinasi di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: Istimewa

Sejumlah mahasiswa telah menjalani vaksinasi dosis pertama. Foto: PSI

Sejumlah mahasiswa telah menjalani vaksinasi dosis pertama. Foto: PSI

Sebagian Panitia bersama Polda Kaltim vaksinasi massal di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: Istimewa

Sebagian Panitia bersama Polda Kaltim vaksinasi massal di Dome BSCC, Jumat (10/9). Foto: Istimewa

Oleh Kesuma Bagaskara dan Andi Dewi Ariyanti Putri, Mahasiswa Program Studi Hukum Universitas Mulia

UM- Penyebaran Covid-19 yang meluas hingga hari ini menjadi tugas besar bagi bangsa Indonesia, termasuk di negara lainnya, untuk menemukan penanganan yang tepat. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah kasus positif Covid-19 meningkat secara signifikan pasca transisi pemberlakuan new normal. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk melakukan kegiatan pada berbagai sektor dilakukan secara jarak jauh dengan tujuan untuk membatasi berkumpulnya massa dalam jumlah besar sehingga dapat menekan penyebaran Covid-19.

Pemerintah melalui Menteri Kesehatan secara resmi mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar. Peraturan ini tidak semerta-merta muncul begitu saja namun peraturan ini berlandaskan adanya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah istilah kekarantinaan kesehatan di Indonesia yang didefinisikan sebagai Pembatasan Kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi. Berbeda dengan Lockdown, PSBB tidak sampai menutup perbatasan negara karena dirasa akan merusak negara dari segi ekonomi dimana Indonesia sendiri salah satu negara yang begitu bergantung dengan kegiatan ekspor maupun impor. Pemerintah mulai memberlakukan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ke beberapa wilayah dengan beberapa persyaratan yang telah diatur dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 Bab II Pasal 2 diantaranya jumlah kasus atau jumlah kematian akibat covid-19 meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat, dan terdapat kaitan epidemologis dengan kejadian serupa di wilayah atau negara lain. Ruang lingkup dari PSBB sendiri yaitu peliburan sekolah, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan ditempat atau fasilitas umum, dan lain lain.

Protokol kesehatan yang diterapkan selama pandemi corona ini telah mengadaptasikan masyarakat dengan kebiasaan yang baru seperti memakai masker, selalu mencuci tangan, menjaga jarak, melakukan etika batuk dan bersin secara tepat, dll. Inilah yang disebut dengan New Normal yang dapat dim maknai bahwa masyarakat tetap melaksanakan aktivitas seperti biasanya namun dengan cara yang baru. Saat ini Pemerintah telah menyatakan agar masyarakat harus bisa hidup berdampingan dengan Covid-19, yaitu dengan mulai memberlakukan “New Normal”.

Hal ini diterapkan dengan pemberlakuan Working From Home (WFH) bagi para pekerja, School From Home (SFH) bagi pendidik dan peserta didik, mekanisme belanja online, dan berbagai hal lainnya yang pada dasarnya adalah tetap beraktifitas tetapi dengan membatasi kegiatan tatap muka. Selain itu setiap individu yang berkegiatan harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri, gaya hidup sehat untuk menjaga imunitas tubuh, meminum vitamin, memakai masker, menjaga jarak sosial serta mematuhi otoritas kesehatan setempat.  Dan sebagai  bentuk partisipasti yang dapat di lakukan adalah dengan mendukung kebijakan pemerintah untuk sekolah dirumah, berkerja dari rumah, dan ibadah di rumah serta selalu melakukan hal-hal positif yang mampu mengurangi khawatiran terhadap maraknya virus corona ini. Menyebar luasnya virus ini, berdampak pada berbagai sektor. Hal ini tersebut tentu memberi efek yang besar bagi banyak pihak.  Adapun teknologi dan peran sumber daya yang ada saat ini diharapkan mampu menjadi solusi dalam mengatasi hal-hal yang timbul dikemudian hari pasca pandemi Covid-19.

Masyarakat akhirnya dituntut mampu menggunakan teknologi untuk mempertahankan eksistensinya ditengah pembatasan aktifitas. Para ibu rumah tangga harus mampu mendampingi anak, khususnya yang berada di pendidikan dasar, untuk dapat menggunakan platform belajar digital, mengumpulkan tugas, dan hal-hal lain. Pada sektor industri misalnya, harus dapat menyediakan layanan komunikasi dengan konsumen yang berbasis online. Pada sektor pemerintahan, jalur birokrasi dan perizinan harus dapat dilakukan secara daring misalnya dengan menyerahkan dokumen atau berkas pengajuan izin secara online. Salah satu hal yang juga berdampak signifikan karena pandemi adalah kehidupan sosial masyarakat. Indonesia bukan negara yang menerapkan kebijakan lockdown, karena kondisi ekonomi masyarakat yang sebagian besar sangat bergantung pada pendapatan harian. Sebagaimana disampaikan oleh Wiku Adiasasmiko, tim pakar gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, bahwa hal yang dapat dilakukan agar kegiatan perekonomian tetap dapat berjalan ditengah pandemi adalah dengan melakukan pembatasan interaksi sosial atau yang lebih populer dengan istilah social distancing dan pemanfaatan teknologi akan memberikan dampak siginifikan dalam pembatasan aktifitas sosial. Tentunya kebijakan pemerintah pusat harus didukung oleh pemerintah daerah agar sinergis dan mencapai keberhasilan untuk menangani berbagai hal yang timbul akibat covid hingga saat ini sehingga keterpaduan semua unsur dengan memanfaatkan berbagai instrumen yang dimiliki dapat memberikan percepatan penanganan Covid, sehingga jumlah kasus positif di Indonesia mencapai nol. (mra)

Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan Fikom dan FHK, Senin (6/9).
Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan FHK, Senin (6/9).

Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan FHK, Senin (6/9).

 

Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan FIKOM, Senin (6/9).

Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan FIKOM, Senin (6/9).

BALIKPAPAN- Sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi (Prodi) S1 PG Paud Universitas Mulia kembali melaksanakan Pengabdian Masyarakat yang menyasar para guru Satuan Paud Sejenis (SPS) Al Quran di Balikpapan mulai Senin (6/9) hingga Rabu (8/9).

Bekerjasama dengan Badan Kordinasi Pendidikan Al Quran dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI) Kota Balikpapan, kegiatan dalam bentuk Workshop Kurikulum SPS AL Quran itu dipusatkan di White Campus Universitas Mulia dan diikuti sebanyak 60 peserta yang dibagi dalam tiga hari.

Hadir dalam kegiatan pembuka, Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Buntoro, Ketua BKPAKSI Kaltim M Maskur Syamsudin, Ketua BKPAKSI Balikpapan Ngustman. Hadir pula Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Vidy, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) Wisnu Hera Pamungkas serta Kaprodi PG PAUD Universitas Mulia Baldwine Honest serta Sekprodi PG PAUD Lisda Hani Gustina.

Dijelaskan Baldwine Honest selain sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan PG Paud Universitas Mulia kepada masyarakat luas khususnya para guru. “Jadi program ini merupakan kelanjutan dari kerjasama antara PG Paud UM dengan BKPAKSI, dimana kami sebelumnya telah memberikan materi berupa teori dan dilanjutkan dengan praktek penyusunan kurikulum selama tiga hari,” jelas Honest yang didampingi Lisda Hani Gustina.

Adapun materi yang diberikan sebut Honest mulai dari pendampingan pembuatan rencana pembelajaran, pembuatan alat permainan edukasi hingga strategi pembelajaran dalam bidang keagamaan. “Karena peserta yang ikut berjumlah 60 orang maka kita bagi setiap harinya hanya diikuti 20 guru dan calon guru SPS Al Quran. Sementara untuk pemateri adalah para dosen Paud UM,” sebutnya.

Honest menerangkan selain pelatihan dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara BKPAKSI dengan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) serta Fakultas Ilmu Komputer (Fikom). “Karena mereka tidak hanya ingin berfokus pada PG Paud saja, tetapi juga bidang lainnya maka kerjasama antara FHK dan Fikom juga dilakukan. FHK nantinya dapat mendukung terkait perlindungan anak yang berhubungan dengan bidang hukum maupun kesehatan. Sementara untuk bidang tekbologi bisa berfokus dengan Fikom dimana rencananya minggu depan juga pelatihan ini akan berlanjut dengan pemberian materi oleh dosen-dosen Fikom,” terang Honest.

Sementara itu Buntoro sangat menyambut baik program kerjasama yang dijalankan antara BKPAKSI dengan Universitas Mulia, ia pun berharap BKPAKSI khususnya SPS Al Quran akan semakin lebih. “Kita ketahui untuk SPS itu terbagi dua yakni berbasis Pos Paud dan SPS Al Quran. Untuk di Balikpapan saat ini SPS Al Quran telah tercatat ada 35 lembaga. Diharapkan dengan adanya pelatihan semacam ini dapat meningkatkan kompetensi para guru dan bisa menerapkan di lembaganya masing-masing,” ungkap Buntoro.

Disisi lain, M Maskur Syamsudin mengatakan, kerjasama antara BKPAKSI Kaltim maupun BKPAKSI Balikpapan merupkan dukungan yang sangat dibutuhkan, pasalnya saat ini BKPAKSI sedang melakukan pengembangan disemua aspek. “Kami di Kaltim saat ini sedang melakuakan pengembangan yang semua dilakukan dari nol. Maka perlu adanya penguatan baik untuk guru maupun kelembagaannya. Dan dengan adanya kerjasama ini sangat dibutuhkan, karena apa yang kita butuhkan dapat dipenuhi oleh Universitas Mulia,” ujarnya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Mulia yang telah mau mendukung program kami. Dengen kerjasama ini mereka kedepan siap mengisi materi yang nantinya kami butuhkan, baik ditingkat kota maupun ditingkat provinsi,” pungkasnya. (mra)

75 orang peserta Yudisium PSKDU Samarinda bersama Pimpinan Universitas Mulia, Selasa (31/8). Foto: PSDKU Samarinda

UM – Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Mulia Samarinda menggelar Rapat Yudisium di Kampus Jalan Pahlawan Samarinda, Selasa (31/8) yang lalu.

Rapat Yudisium dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., bersama Kepala Kantor PSDKU Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I. dan jajaran pimpinan dan staf.

Yudisium diikuti 75 orang peserta yang dinyatakan lulus Sarjana maupun Diploma, dengan rincian 58 orang lulusan dari Program Studi Sistem Informasi (S1) dan 17 orang lulusan dari Program Studi Manajemen Informatika (D3).

“Saya memberikan tantangan kepada mereka yang Sarjana ini bisa gak hadir di tengah masyarakat, entah itu di rumah atau di umum, bahwa orang akan tahu mereka itu Sarjana tanpa harus menunjukkan ijazahnya,” tutur Yusuf Wibisono kepada media ini.

Menurutnya, seorang Sarjana memiliki pola pikir yang berbeda. “Jangan sampai sudah Sarjana tapi pola pikirnya masih SMA. Jadi, buat lingkungan di sekitar kalian itu menyadari bahwa Anda itu Sarjana tanpa perlu menunjukkan ijazah,” tuturnya.

“Kemudian untuk D3, bahwa D3 ini ahli, ada kata-kata Ahli Madya Komputer, ahli itu apa?” ungkap Pak Wibi bertanya.

Menurutnya, seorang yang sudah dinyatakan ahli memiliki keterampilan sesuai dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya. “Kalau D3 tidak perlu banyak berteori, tapi banyak melakukan, tunjukkan bahwa kalian itu bisa melakukan, ya kalian ahli di bidang itu,” tuturnya.

75 orang peserta Yudisium PSKDU Samarinda bersama Pimpinan Universitas Mulia, Selasa (31/8). Foto: PSDKU Samarinda

75 orang peserta Yudisium PSKDU Samarinda bersama Pimpinan Universitas Mulia, Selasa (31/8). Foto: PSDKU Samarinda

75 orang peserta Yudisium PSKDU Samarinda bersama Pimpinan Universitas Mulia, Selasa (31/8). Foto: PSDKU Samarinda

75 orang peserta Yudisium PSKDU Samarinda bersama Pimpinan Universitas Mulia, Selasa (31/8). Foto: PSDKU Samarinda

75 orang peserta Yudisium PSKDU Samarinda bersama Pimpinan Universitas Mulia, Selasa (31/8). Foto: PSDKU Samarinda

75 orang peserta Yudisium PSKDU Samarinda bersama Pimpinan Universitas Mulia, Selasa (31/8). Foto: PSDKU Samarinda

Staf, Dosen, Pegawai dan Pimpinan PSDKU Samarinda Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia. Foto: PSDKU Samarinda

Staf, Dosen, Pegawai dan Pimpinan PSDKU Samarinda Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia. Foto: PSDKU Samarinda

Pak Wibi kemudian memberikan penjelasan tentang perbedaan Sarjana S1 dengan Ahli Madya D3. Jika seorang Sarjana itu memiliki kemampuan untuk mendesain, melakukan riset tentang membuat sebuah piano sebagai alat musik yang terbaik, misalnya, maka perlu seorang ahli untuk memainkan piano tersebut.

“Ketika piano sudah jadi (dibuat), ini perlu orang untuk memainkannya. Keterampilan memainkan ini (disebut dengan) ahli, ahli main piano, dia tidak perlu berpikir membuat piano seperti apa, itu contoh saja,” terangnya.

Disamping itu, Pak Wibi mengingatkan agar sebelum berterima kasih kepada para guru dan dosen, mereka disarankan lebih dulu berterima kasih kepada orang tua.

“Ketika kita menjalani hidup itu ada hal-hal di luar kemampuan kita, entah membuat program error terus, tiba-tiba jadi benar, itu keajaiban-keajaiban dalam hidup kita berkat doa dari orang tua,” terangnya.

Para lulusan diharapkan menjadi Duta Kampus yang terus melekat ketika berinteraksi dengan masyarakat umum. “Saya minta mereka beri kami kabar baik, kabar baik itu misalkan kesuksesan kalian setelah dinyatakan lulus. Jangan beri kami kabar sebaliknya, nanti muncul di koran tahu-tahu pakai baju orange, dicokok polisi, jangan begitu,” harap Pak Wibi kepada semua lulusan.

“Dan yang terakhir adalah tetaplah berhubungan dengan kampus. Sebagai alumni, datanglah ke kampus (dengan membawa kabar baik),” pungkasnya.

(SA/PSI)

Foto bersama peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

UM – Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia menggelar Rapat Yudisium Sarjana dan Diploma Tahun 2021. Rapat Yudisium mengikuti protokol kesehatan ketat, bertempat di Aula Kampus Cheng Ho Kampus Utama Balikpapan dan Kampus PSDKU Samarinda, Selasa (31/8).

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan bahwa bersyukur mahasiswa mampu menyelesaikan studinya di tengah keterbatasan akibat pandemik Covid-19. Rektor mengungkapkan kebanggaannya sejumlah mahasiswa telah bekerja sesuai dengan kompetensinya.

Di antara peserta Yudisium tersebut ada yang sudah bekerja sesuai dengan program pendidikan selama belajar di Universitas Mulia. “Saya bangga banyak lulusan yang sudah bekerja, bahkan sesuai dengan kompetensi mereka,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi.

Meski demikian, Rektor mengingatkan agar para lulusan tidak berpuas diri dan merasa dirinya selesai seiring dengan selesainya prosesi wisuda dan mendapatkan ijazah Sarjana nanti.

“Saya berpesan agar kalian tetap belajar dan meningkatkan kompetensi di tempat kerja,” tuturnya. Hal ini diungkapkan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan, permasalahan sosial, sains dan data serta perkembangan teknologi terus mengalami peningkatan yang sangat pesat.

Nadya, salah satu peserta Yudisium dari Program Studi Informatika ini berhasil menyelesaikan kuliah sambil bekerja. Ketika dihubungi media ini, ia mengatakan bahwa dirinya bersyukur telah berhasil menyelesaikan pendidikan S1 dengan baik. “Rasa senang dan bangga bisa menjadi bagian dari lulusan Universitas Mulia,” tuturnya.

Bukan tanpa alasan, menjalani kuliah sambil bekerja bukanlah perkara mudah bagi kebanyakan orang. Namun di sinilah ia mampu belajar menempa diri bagaimana mengelola waktu, terus berusaha mengasah keahlian, menyelesaikan tanggung jawab sekaligus belajar berinteraksi dengan berbagai macam karakter, baik berinteraksi dengan orang-orang di tempatnya bekerja, dengan sesama teman, hingga berinteraksi dengan dosen maupun staf administrasi.

Tak heran, dengan beban yang begitu banyak, pada akhirnya selesai juga meski dengan waktu studi yang tidak sebentar.

“Rasa lelah selama ini terbayarkan karena saya kuliah malam dan kerja di pagi hari, tapi saya bangga bisa tetap fokus mengikuti perkuliahan dengan dukungan dan doa dari kedua orang tua saya,” tutur Nadya usai mengikuti Yudisium.

Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat mengawali sambutan Rapat Yudisium sesi pertama di Aula Kampus Cheng Ho, Selasa (31/8). Foto: Media Kreatif

Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat mengawali sambutan Rapat Yudisium sesi pertama di Aula Kampus Cheng Ho, Selasa (31/8). Foto: Media Kreatif

Foto bersama sebagian peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto bersama sebagian peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Rapat Yudisium hari itu digelar dalam tiga kali sesi untuk menghindari kerumunan dan menjaga protokol kesehatan. Usai mengikuti Rapat Yudisium, lulusan akan menjalani Prosesi Wisuda yang akan digelar dalam waktu satu bulan ke depan. Lulusan yang akan mengikuti Wisuda diharapkan mempersiapkan diri.

Yudisium merupakan bagian akhir dari kegiatan akademik terkait penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh kegiatan akademik. Yudisium juga mengumumkan nilai kepada mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah diambil mahasiswa dan penetapan nilai dalam transkrip akademik.

Keputusan kelulusan setelah menempuh studi selama jangka waktu tertentu ditetapkan oleh pejabat berwenang yang dihasilkan dari keputusan Rapat Yudisium. Rapat Yudisium diselenggarakan oleh Senat Fakultas. Keputusan Yudisium dinyatakan dengan keputusan Dekan Universitas Mulia.

Sedangkan Wisuda merupakan tanda pengukuhan atas selesainya studi. Prosesi Wisuda berisi pelantikan melalui Rapat Senat Terbuka Universitas Mulia. Prosesi Wisuda dipimpin Rektor dan diikuti oleh semua lulusan program studi dari beberapa Fakultas yang ada di Universitas Mulia.

(SA/PSI)

Fakultas Ilmu Komputer saat melakukan penandatanganan MoU dengan SMK Nusantara.

UM- Sebagai upaya memperluas kerjasama dengan berbagai instansi terkait, khususnya dibidang pendidikan, Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) kembali melakukan kerjasama dengan salah satu sekolah di Kota Balikpapan, kali ini dengan SMK Nusantara.

Penandatanganan MoU yang dilakukan antara Dekan Fikom Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng dengan Kepala SMK Nusantara Djumardin, S.Kom., M.M tersebut dilaksanakan pada Rabu, 1 September 2021.

Kaprodi Teknologi Informasi Universitas Mulia, Djumhadi, ST., MKom menjelaskan, kerjasama tersebut ialah dibidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana dalam kerjasama tersebut Universitas Mulia akan menjadikan SMK Nusantara sebagai sekolah binaan. “Yang mana untuk SMK Nusantara dapat mengirimkan siswa untuk magang, praktik ataupun pelatihan yang sesuai dengan jurusan mereka dan prodi yang ada di Universitas Mulia,” jelasnya.

Djumhadi mengatakan, kerjasama ini merupakan yang kesekian kalinya dengan SMK yang ada di Balikpapan, dimana sebelumnya pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan beberapa SMK, seperti SMK Panca Dharma, SMK Muhammadiyah serta Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). “Sebenarnya SMK lain sudah banyak yang bekerjasama dengan kami, tetapi hanya saja tidak tertuang secara tertulis. Seperti SMK 1, SMK 6 dan lainnya. Karena para dosen kami sebelumnya telah dipercaya sebagai asesor dalam Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dibeberapa SMK serta asesor BNSP hingga sebagai juri LKS,” katanya.

Ia menyebut, kerjasama ini sesungguhnya sudah lama berjalan, namun baru tertuang dalam MoU. Dimana SMK Nusantara telah mengirimkan siswa magang ke kampus Universitas Mulia, serta para dosen Universitas Mulia juga sudah beberapa tahun menjadi tim penguji dalam UKK siswa.

Djumhadi menerangkan, khusus untuk Prodi Teknologi Informasi merupakan prodi yang baru berjalan dua tahun, maka menjelang akreditasi terkait dengan Kampus Merdeka, pihaknya diwajibkan untuk bekerjasama dengan institusi terkait. “Dimana selain ada sekolah binaan, kami ingi nantinya punya desa binaan yang bekerjasama dengan instansi terkait, baik pemerintah, swasta maupun negeri hingga sekolah-sekolah. Jadi diharapkan dosen-desen kami, tidak hanya mengajar di dalam kampus tetapi juga di luar kampus, dengan melakukan pengabdian, penelitian kepada masyarakat,” terangnya.

Ia pun berharap pihaknya dapat menargetkan seluruh SMK di Kota Minyak. “Karena terkait dengan IT, kampus Universitas Mulia memang mengarah kesana. SMK hampir semua beberapa siswanya sudah menjadi mahasiswa di kampus kami. Untuk itu kita tindak lanjuti untuk kerjasama dengan sekolahnya,” pungkasnya. (mra)

Perwakilan Mahasiswa Baru 2021 secara simbolis resmi mengenakan jas almamater Universitas Mulia, Rabu (1/9). Foto: Zoom Meeting

UM – Universitas Mulia menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun 2021 dalam jaringan atau Online hari ini, Rabu (1/9). PKKMB adalah wahana bagi pemimpin perguruan tinggi mengenalkan dan menyiapkan mahasiswa baru sehingga lebih dewasa dan mandiri. PKKMB menjadi salah satu cara mempercepat proses adaptasi mahasiswa baru di lingkungan yang baru dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya kepada mahasiswa baru di seluruh Indonesia mengatakan saat ini menjadi mahasiswa diharapkan memiliki kemerdekaan yang lebih luas untuk menentukan masa depan lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Semua program ini kami rancang untuk memberi ruang kepada mahasiswa, dengan keragaman minat dan ketertarikan untuk mendapatkan pengalaman yang tidak tertulis dalam buku teks atau tidak diajarkan dalam kelas, pengalaman itu akan menjadi kendaraan kalian meraih masa depan,” tutur Nadiem Makarim.

Dalam pesannya, Nadiem mengingatkan mahasiswa untuk mengenal mata kuliah, mengenal diri sendiri, membangun jembatan untuk meraih mimpi. “Dan berkontribusi untuk membangun negara,” tuturnya.

Melalui PKKMB, mahasiswa baru diharapkan mengenal sesungguhnya bagaimana kehidupan kampus. Ditjen Dikti Kemendikbudristek RI Prof. Nizam melalui surat edarannya mengatakan bahwa PKKMB diharapkan menjadi wahana penanaman 5 (lima) program gerakan nasional revolusi mental yaitu Indonesia melayani, Indonesia bersih, Indonesia tertib, Indonesia mandiri, dan Indonesia bersatu.

Dengan mengikuti PKKMB yang berlangsung empat hari, 1-4 September 2021, mahasiswa baru juga diharapkan memiliki pandangan ke depan bahwa kelak dirinya akan menjadi alumni perguruan tinggi yang memiliki kedalaman ilmu, keluhuran akhlak, cinta tanah air, dan berdaya saing global.

Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. pada kesempatan ini diwakili oleh Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik mengucapkan selamat datang kepada seluruh Mahasiswa Baru Tahun 2021. PKKMB merupakan tahap kedua dari keseluruhan rangkaian sebelum siap kuliah sebagai mahasiswa baru.

“Tahap pertama adalah ketika melaksanakan Pra PKKMB yang beberapa waktu lalu dilakukan cukup baik, walaupun perlu cara yang lebih efektif,” tutur Yusuf Wibisono.

Pada Tahap Pertama tersebut, lanjutnya, yang dilakukan calon mahasiswa baru tersebut adalah mengenal orang-orang yang ada di lingkungan kampus dengan meminta tanda tangan. Di antaranya adalah mengenal staf, pegawai administrasi, pejabat struktural, dosen, hingga saling mengenal di antara mereka sendiri. Orang-orang inilah yang disebut dengan sivitas akademika.

“Nanti adik-adik mahasiswa baru akan berurusan dengan orang-orang tersebut ketika kuliah,” tutur Yusuf Wibisono.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim memberikan pesan-pesan kepada seluruh mahasiswa baru 2021. Foto: Zoom Meeting

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim memberikan pesan-pesan kepada seluruh mahasiswa baru 2021. Foto: Zoom Meeting

Perwakilan Mahasiswa Baru 2021 secara simbolis resmi mengenakan jas almamater Universitas Mulia, Rabu (1/9). Foto: Zoom Meeting

Perwakilan Mahasiswa Baru 2021 secara simbolis resmi mengenakan jas almamater Universitas Mulia, Rabu (1/9). Foto: Zoom Meeting

Peserta pembukaan PKKMB 2021 secara virtual, Rabu (1/9). Foto: Zoom Meeting

Peserta pembukaan PKKMB 2021 secara virtual, Rabu (1/9). Foto: Zoom Meeting

Meski demikian, Yusuf Wibisono mengingatkan agar mahasiswa baru tidak sekadar mencari tanda tangan secara lengkap melengkapi lembar formulir saja. “Tetapi adik-adik harus tahu dengan baik kalau nanti ketika menjadi mahasiswa kemudian akan berurusan sesuatu itu harus tahu kepada siapa. Itu yang sangat penting,” tuturnya.

Usai mengikuti kegiatan PKKMB, mahasiswa baru akan mengikuti kegiatan Matrikulasi mulai dari tanggal 6 – 18 September 2021.

“Kegiatan Matrikulasi ini adik-adik akan belajar teknis dalam rangka untuk menyamakan dasar keilmuan sehingga ketika nanti kuliah memiliki dasar yang relatif tidak jauh berbeda,” tutur Pak Wibi, sapaan mahasiswanya di kampus.

Meski pelaksanaan PKKMB berlangsung secara virtual dalam kondisi pandemik Covid-19, namun ia mengingatkan agar mahasiswa baru benar-benar memahami materi yang disampaikan dalam PKKMB.

“Ini semua sangat penting untuk adik-adik semua, karena itu dicatat dengan baik, manfaatkan ketika ada kesempatan untuk bertanya, karena jika tidak ada yang bertanya, maka Bapak Ibu dosen yang memberikan materi tidak tahu tingkat penguasaan adik-adik, apakah paham atau tidak,” tuturnya mengingatkan.

Sementara itu, Ketua Panitia PKKMB Agus Wijayanto, S.Kom. mengatakan bahwa PKKMB tahun ini diikuti secara virtual oleh 542 mahasiswa baru. Rinciannya, dari Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) sebanyak 305 peserta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebanyak 172 peserta, Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) 65 peserta.

(SA/PSI)

Syam Suhaib, S.E. (empat kiri) bersama Yusuf Mustafa melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah di Km 17, Sabtu (28/8).

UM – Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, DR H Yusuf Mustafa SH MH, dari Fraksi Partai Golkar didampingi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mulia Balikpapan Syam Suhaib SE melakukan sosialisasi Perubahan Kedua Perda Tentang Pajak Daerah Nomor 1 Tahun 2011, di Café Kaanee, Jalan Soekarno-Hatta Km 17, RT 37 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, pada Sabtu (28/8).

Dalam sosialisasi tersebut, anggota DPRD Dapil Balikpapan ini juga didampingi pemerhati pajak Drs H Sutarno, Lurah Karang Joang Maryana serta moderator Abu Junaid.

Sosialisasi perda tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat sesuai anjuran Satgas Covid-19 dengan jumlah peserta terbatas, menjaga jarak, memakai masker serta waktu yang singkat.

Anggota DPRD Kaltim Yusuf Mustafa menjelaskan, Perda Nomor 01 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Perubahan Perda Provinsi Kaltim Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah ini sangat penting disosialisasikan kepada masyarakat. “Jadi kami anggota DPRD ditugaskan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pajak daerah, karena masi ada ibu-ibu dan bapak-bapak yang membayar pajak belum tau tentang perda dan manfaatnya membayar pajak,” kata Yusuf Mustafa.

Pada kesempatan tersebut Yusuf Mustafa juga mengingatkan warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) meskipun kasus harian Covid-19 di Balikpapan telah mengalami penurunan.

“Saya berharap bapak-bapak dan ibu-ibu tetap mematuhi prokes seperti yang dianjurkan pemerintah. Kalau covid sudah tidak ada inshaallah kita semua bisa beraktifitas kembali seperti biasanya,” harap suami dari anggota DPRD Balikpapan Hj Suwarni.

Narasumber Drs H Sutarno mengatakan, pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan disetor kepada Pemprov Kaltim melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)untuk membiayai pembangunan daerah di Kaltim.

“Pajak-pajak itu seperti pajak kendaraan bermotor, pajak rokok dan lain-lain dimasukan ke kas daerah  untuk kegiatan pembangunan di Kaltim diantaranya pembangunan jalan, jembatan, gedung sekolah dan lain-lain. Jadi itulah manfaatnya ibu-ibu dan bapak-bapak membayar pajak untuk pembangunan daerah,”  kata Sutarno.

Sementara itu,  narasumber  Syam Suhaib SE menjelaskan, di dalam perda ini ada lima jenis pajak daerah yang menjadi kewenangan Pemprov Kaltim meliputi pajak kendaraan bermotor, biaya balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB), pajak air permukaan serta pajak rokok.

“Inilah pajak-pajak kewenangan dari pemprov Kaltim,” kata Syam.

Namun salah satu yang sangat penting, kata Syam ketika masyarakat menjual kendaraan harus secepatnya melakukan balik nama kendaraan.

“Kalau tidak nanti pajaknya akan dibebankan kepada pemilik yang menjual kendaraannya bukan kepada pembeli,” kata Syam.

Ia mengungkapkan, pajak daerah mengalami peningkatan semuanya tergantung kepada masyarakat yang rajin membayar pajak.

“Jadi semakin banyak pajak yang dibayar oleh masyarakat maka pembangunan daerah akan semakin baik terutama pembangunan di Kaltim,” kata Syam.

Sementara itu Lurah Karang Joang Maryana, mengucapkan terima kasih banyak kepada anggota DPRD Kaltim terutama Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, DR H Yusuf Mustafa yang telah melakukan sosialisasi perda pajak daerah ini. “Membayar pajak daerah sangat penting. Sebab pemerintah membangun berasal dari pajak daerah dari uang ibu-ibu dan bapak-bapak bayarkan kepada pemerintah,” kata Maryana.

Menurutnya, pajak daerah yang dibayarkan oleh masyarakat untuk membiayai berbagai macam kegiatan pembangunan. Seperti jalan, sekolah dan berbagai bangunan pemerintah. “Nah ibu-ibu dan bapak-bapak bisa menikmati jalan yang mulus, anak-anak bisa sekolah pada bangunan yang bagus. Itu semua dibiayai dari pajak daerah yang dibayarkan ibu-ibu dan bapak-bapak,” pungkasnya.

Diakhir sosialisasi dilakukan sesi tanya jawab singkat terkait Perda Tentang Pajak Daerah ini. Semua pertanyaan dijawab dengan lugas Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, DR H Yusuf Mustafa dan narasumber Syam Suhaib SE dan Drs H Sutarno. (mra)

Dosen Teknologi Informasi setelah melakukan penginstalan Laboratorium Komputer Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Barat

UM– Sebanyak 25 komputer yang dimiliki oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Barat berhasil diinstal oleh para dosen dari Program Studi Teknologi Informasi (Prodi TI) Universitas Mulia Balikpapan. Proses penginstalan berlangsung sejak Selasa (24/8) hingga Jumat (27/8).

Dosen TI Universitas Mulia Wahyu Nur Alimyaningtias, S.Kom.,M.Kom menjelaskan, penginstalan laboratorium yang dimiliki oleh SKB Balikpapan Barat merupakan kerjasama yang dilakukan oleh kedua belah pihak. “Ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat sebagai bentuk dari Tri Dharama Perguruan Tinggi kami sebagai dosen. Dimana Prodi Teknologi Informasi mendapatkan permintaan dari SKB Balikpapan Barat untuk membantu melakukan penginstalan laboratorium komputer yang mereka miliki,” jalas Wahyu.

Ia menerangkan, selama ini SKB Balikpapan Barat yang telah memiliki banyak siswa namun belum memiliki laboratorium sendiri. “Jadi selama ini apabila ada ujian atau lainnya, siswa SKB Balikpapan Barat masih menggunakan laboratorium di sekolah lain. Untuk itu dari pihak mereka memberikan permohonan untuk bekerjasama terkait penginstalan laboratorium komputer ini,” terangnya.

Komputer yang diinstal sebut Wahyu sebelumnya telah disiapkan oleh pemerintah. “Jadi seperti PC dan kelengkapan lainya sebenarnya sudah ada dan disiapkan oleh pemerintah, hanya saja belum dapat dimanfaatkan, maka kami hadir untuk membantu proses penginstalannya saja,” sebutnya.

Adapun jumlah komputer yang diinstal yakni sebanyak 25 PC untuk kapasitas 1 gedung. Karena jumlahnya cukup banyak maka proses penginstalan dilakukan dalam beberapa hari. “Adapun dosen yang terjun yakni satu tim berjumlah 5 orang. Mereka adalah Pak Djumhadi,S.T.,M.Kom, Agus Widjayanto, S.Kom, Nasruddin bin Iddris,S.Kom.,M.Kom dan Tri Sudinugraha, S.Kom.,M.Kom serta saya sendiri sebagai ketua tim,” ujarnya.

“Satu tim ini kita bagi menjadi dua, pertama berfokus pada penginstalan laboratorium dan ada tim yang fokus pada jaringan,” tambahnya.

Kedepan, lanjut Wahyu, pihaknya akan mencoba melanjutkan kerjasama penginstalan PC lainnya. “Jadi ini adalah penginstalan komputer pertama yang kami lakukan di luar kampus, dan kedepan bila ada yang membutuhkan bantuan kami, kami siap untuk turut membantu kembali,” pungkasnya. (mra)