ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021: Pemprov Kaltim Dorong Inovasi dan Pemanfaatan IPTEK Membangun Daya Saing Negara

Prof. DR. HM Aswin, M.M. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur memaparkan materi seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia menggelar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021 selama dua hari, Rabu (20/10) dan Kamis (21/10). Pada kesempatan ini, Gubernur Kalimantan Timur DR. Isran Noor menyampaikan sambutan kunci terkait pembangunan daerah di Kalimantan Timur yang disampaikan oleh Prof. DR. Ir. HM Aswin MM, Kepala Bappeda Kalimantan Timur.

Gubernur Isran Noor sebelumnya menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya acara Seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021 yang digelar Universitas Mulia.

“Kami yakin, bahwa acara ini akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di Kalimantan Timur, terutama bagaimana Kemajuan Teknologi, yang telah ada di seluruh belahan dunia dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kalimantan Timur untuk mendorong terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tutur Prof. Aswin, mewakili Gubernur Isran Noor.

Gubernur mengatakan, Kalimantan Timur merupakan pulau terluas kelima di Indonesia. Saat ini memiliki 7 Kabupaten dan 3 kota, dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 mencapai 3,76 juta orang. Dengan jumlah tersebut, Kaltim memiliki Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2020 sebesar 76,24, tertinggi ketiga di Indonesia.

Dari sisi Produk Domestik Regional Bruto, Kaltim memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Nasional dan Regional, dengan PDRB tahun 2020 sebesar Rp. 607,32 triliun yang berhasil memberikan kontribusi sebesar 3,84% terhadap perekonomian nasional dan 48,46% terhadap perekonomian regional Kalimantan.

“Perlu saya sampaikan bahwa pada tahun 2020 yang lalu, sekitar 80,1% perekonomian Indonesia masih ditopang oleh Pulau Jawa dan Sumatera. Sampai saat ini, perekonomian Kalimantan Timur masih bertumpu pada produk primer dan sumberdaya tidak terbarukan, terutama Migas dan Batubara. Kemudian Industri Pengolahan berbasis Migas,” ungkap Prof. Aswin.

Prof. DR. HM Aswin, M.M. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur memaparkan materi seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Foto: Tangkapan layar

Prof. DR. HM Aswin, M.M. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur memaparkan materi seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Foto: Tangkapan layar

Meski demikian, lanjut Prof. Aswin, melalui upaya yang terus dilakukan, diharapkan pada tahun 2030, struktur perekonomian Kalimantan Timur sudah didominasi oleh Industri Pengolahan berbasis sumberdaya alam terbarukan.

“Selanjutnya pada tahun 2030 sampai 2050 perekonomian Kalimantan Timur diupayakan menjadi ekonomi berbasis inovasi dan pengembangan teknologi,” tutur Prof. Aswin.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kalimantan Timur 2019-2023, yang memiliki Visi “Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat”, telah memuat kebijakan dan program untuk mendukung transformasi tersebut.

Pembangunan Sumberdaya Manusia merupakan prioritas utama yang salah satunya dilakukan melalui pemberian “Beasiswa Kaltim Tuntas”.

Infrastruktur yang andal terus dibangun terutama untuk menghubungkan pusat-pusat produksi menuju outlet. Sementara itu kemudahan investasi terus didorong dan penyediaan Kawasan Industri yang berdaya saing terus dilakukan.

Saat ini terdapat Kawasan Industri Kariangau-Buluminung di Balikpapan dan PPU, Kawasan Industri berbasis Migas dan Kondensat di Bontang, Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur yang posisinya berhadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

Pengumuman rencana pemindahan Ibu Kota Negara, oleh presiden Jokowi pada tanggal 26 Agustus 2019, memberikan dampak yang sangat besar terhadap pembangunan di Kalimantan Timur, termasuk dalam percepatan pembangunan berbasis Inovasi dan Teknologi.

Berdasarkan IPTEK Masterplan Kawasan IKN, akan terdapat Kawasan Pengembangan Teknologi, Kawasan Pendidikan, Kawasan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dan Kawasan Pengembangan Riset Medis dan Kesehatan.

“Saya kira peran Universitas Mulia ini sangat bagus karena Ibu Kota Negara nanti menerapkan Smart City kemudian Smart Province sehingga kita mempersiapkan Sumber Daya Manusia ke depan,” tutur Prof. Aswin.

Selain itu, menurutnya, dari profil yang dimiliki Universitas Mulia sangat mendukung pengembangan SDM yang selain terampil bidang pemanfaatan teknologi informasi juga menguasai bahasa pemrograman.

Hal ini tentunya akan mempercepat transformasi ekonomi di Kalimantan Timur dan mendorong pemanfaatan teknologi yang lebih besar dalam mendukung pembangunan.

Pemerintah Kalimantan Timur berkomitmen untuk mendukung pemindahan Ibu Kota Negara ini dan akan secara cerdas memanfaatkannya demi pencapaian tujuan pembangunan daerah.

Sejalan dengan rencana ini maka Tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kalimantan Timur pada tahun 2022 adalah Reformasi Struktural dan Penguatan Daya Saing Daerah dalam Rangka Menyambut IKN.

Inovasi dan Pemanfaatan teknologi merupakan bagian yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pembangunan.

Pandangan global dan nasional bahwa inovasi dan pemanfaatan teknologi menjadi tolok ukur daya saing global suatu negara.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak krisis bagi berbagai sektor di masyarakat, namun di sisi lain teknologi informasi di masa pandemi Covid-19 ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan mampu memfasilitasi hampir seluruh kegiatan masyarakat. Kreatifitas masyarakat terus berkembang dengan semakin cepat dan luasnya penyebaran informasi.

Oleh karena, Pemprov Kaltim memandang perlu dukungan berbagai pihak sehingga teknologi terus dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Mudah-mudahan Universitas Mulia memelopori hal seperti ini agar negara kita ini kebijakan-kebijakan yang dibuat sudah sejalan dengan teknologi informasi yang ada,” harap Prof. Aswin.

Ia berharap Pendidikan Tinggi lebih berperan penting sebagai wahana penguasaan IPTEK dalam membangun daya saing Bangsa Indonesia.

(SA/PSI)