Salah satu mahasiswa Farmasi tengah melakukan praktik persiapan spesimen herbarium di Herbarium Wanariset BPSILHK Samboja. Foto: Facebook Bpsilhk Samboja

UM – Mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) melaksanakan magang di Balai Penerapan Standar dan Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kec. Samboja Kutai Kartanegara. Tampak beberapa mahasiswa melakukan pengumpulan bahan riset, bertempat di Herbarium Wanariset, Selasa (14/3).

Ketua Program Studi Farmasi Apt. Warrantia Citta Citti Putri, M.Sc mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Roadmap Penelitian yang dimulai tahun 2023 hingga 2027 di bidang Bahan Alam.

Menurutnya, di tahun 2023 ini fokus penelitian mahasiswa di bidang Bahan Alam meliputi eksplorasi tumbuhan khas Kaltim yang memiliki aktivitas farmakologi, terutama terkait Etnomedisin atau kajian perbandingan obat tradisional yang dipraktikkan oleh kelompok etnis dan juga kajian literatur. Tujuannya adalah mahasiswa melakukan inventarisasi tanaman berkhasiat obat khas Kaltim.

Dalam kegiatan magang ini, mahasiswa dibimbing melakukan pengumpulan tumbuhan khas Kaltim, mulai dari bagaimana proses penyusunan spesimen herbarium yang baik sebelum dikeringkan, melakukan “mounting” atau menempelkan spesimen herbarium yang telah dikeringkan pada kertas plak yang bebas asam (acid free).

Kertas bebas asam ini digunakan agar koleksi herbarium dapat bertahan dalam waktu yang lama dan mengurangi gangguan jamur ataupun serangga yang dapat merusak koleksi herbarium.

Untuk menempelkan material tumbuhan pada kertas plak digunakan potongan kertas kecil yang telah diberi lem dengan ukuran sesuai kondisi spesimen.

Mahasiswa kemudian melakukan scanning spesimen herbarium dengan menggunakan mesin scan, melakukan pengeditan gambar hasil scan spesimen herbarium dengan menggunakan software photo editing.

Mahasiswa magang dari Fakultas Farmasi Universitas Mulia Balikpapan sedang mendapatkan bimbingan Iman Suharja, salah satu Tim Herbarium Wanariset tentang bagaimana proses penyusunan spesimen herbarium yang baik sebelum dikeringkan. Foto: Bpsilhk Samboja, 9 Maret 2023

Mahasiswa magang dari Prodi Farmasi Universitas Mulia Balikpapan sedang mendapatkan bimbingan Iman Suharja, salah satu Tim Herbarium Wanariset tentang bagaimana proses penyusunan spesimen herbarium yang baik sebelum dikeringkan. Foto: Bpsilhk Samboja, 9 Maret 2023

Praktik melakukan scanning spesimen herbarium dengan menggunakan mesin scan. Selanjutnya dilakukan pengeditan gambar hasil scan spesimen herbarium dengan menggunakan software photo editor. Foto: Facebook Bpsilhk Samboja, 14 Maret 2023.

Praktik melakukan scanning spesimen herbarium dengan menggunakan mesin scan. Selanjutnya dilakukan pengeditan gambar hasil scan spesimen herbarium dengan menggunakan software photo editor. Foto: Facebook Bpsilhk Samboja, 14 Maret 2023.

Hasil scan kemudian disimpan dalam Database Herbarium Wanariset untuk kemudian di-upload di website Herbarium Wanariset BPSILHK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (https://herbarium-wanariset.bsilhk.menlhk.go.id/)

Kegiatan tersebut merupakan tahap dalam transformasi digital yang telah dilakukan BPSILHK Samboja untuk mempermudah berbagai pihak yang memerlukan informasi koleksi spesimen yang tersimpan di Herbarium Wanariset.

Herbarium Wanariset merupakan satu herbarium yang dimiliki Badan Litbang dan Inovasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Herbarium adalah suatu koleksi spesimen tumbuhan yang diawetkan berikut data terkait yang digunakan untuk keperluan penelitian ilmiah.

Herbarium Wanariset Samboja berstandar internasional dan telah terdaftar secara resmi pada Index Herbariorum dengan akronim WAN.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa mendapatkan bimbingan oleh Iman Suharja, salah satu Tim Herbarium Wanariset dan pendampingan oleh anggota tim Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BPSILHK Samboja, Dwi Wahyu Mentari.

(SA/Puskomjar)

Sejumlah dosen dan karyawan bersama relawan pajak yang tergabung dalam Tax Center Universitas Mulia foto bersama, Jumat (10/3/2023). Foto: Fian/Media Kreatif

UM – Tax Center Universitas Mulia kembali menggelar sosialisasi dan pendampingan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Tahunan melalui DJP Online tahun 2023. Sosialisasi digelar tatap muka diikuti sebagian karyawan dan dosen, bertempat di Ruang Eksekutif White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Jumat (10/3).

Ketua Tax Center UM Dr. Hety Devita, S.E., M.M mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bersama Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Tampak juga Ketua Program Studi Akuntansi Alan Smith Purba, konsultan pajak Syam Suhaib, S.E bersama dosen-dosen lainnya.

“Latar belakang kegiatan ini, karena ini masa-masa pelaporan SPT ya, terutama kita sosialisasinya di lingkungan Universitas Mulia lebih dulu, kemudian nanti rencana kita juga akan sosialisasi keluar, kepada UMKM, sebagai pengabdian pada masyarakat” tutur Hety Devita.

Dalam waktu dekat, Dr. Hety bersama tim Tax Center akan melakukan sosialisasi dan melakukan pendampingan pengisian SPT Pajak kepada para pelaku usaha UMKM di Balikpapan.

Ketua Program Studi S1 Akuntansi Alan Smith Purba bersama Ketua Tax Center Dr. Hety Devita. Foto: Media Kreatif

Ketua Program Studi S1 Akuntansi Alan Smith Purba bersama Ketua Tax Center Dr. Hety Devita. Foto: Media Kreatif

Tampak dosen Universitas Mulia berdiskusi  membuat laporan SPT Tahunan bagi Wajib Pajak perseorangan. Foto: Media Kreatif

Tampak dosen Universitas Mulia berdiskusi membuat laporan SPT Tahunan bagi Wajib Pajak perseorangan. Foto: Media Kreatif

“Kita juga akan mengundang pelaku-pelaku usaha di Balikpapan, biasanya kan pelaku usaha ini juga harus lapor pajak ya, kita usahakan kita undang kelompok UMKM,” tuturnya.

Menurut Hety, pelaku usaha ada dua, yakni yang berbentuk badan hukum maupun perseorangan. “Tapi berbentuknya sudah badan usaha seperti PT. PT kan sekarang ada PT perseorangan, seperti itu,” tuturnya.

Hety mengatakan, laporan SPT Tahunan Badan bagi UMKM yang berbentuk PT, misalnya, membutuhkan laporan keuangan. “Kalau berbentuk PT, artinya sudah menyediakan laporan keuangan juga, nanti diajari secara sederhana ya, karena kalau sudah berbentuk PT otomatis sudah tahu konsekuensinya, harus sudah siap membuat laporan berbagai form untuk pelaporan,” tuturnya.

Alan Smith Purba menambahkan bahwa sejumlah mahasiswanya saat ini tengah bertugas sebagai relawan pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Timur dan Utara (Kanwil DJP Kaltimtara).

“Ada empat orang mahasiswa Akuntansi yang lolos seleksi dari 15 orang pendaftar yang saat ini sedang menjadi relawan pajak. Mereka ditempatkan di KPP Pratama yang ada di Balikpapan bersama mahasiswa dari perguruan tinggi lain,” tutur Alan.

Untuk menjadi relawan pajak, lanjut Alan, mahasiswa harus sedang mengikuti mata kuliah perpajakan di semester aktif saat ini. “Mahasiswa harus sedang mengambil mata kuliah perpajakan, kemudian mendaftar dan melakukan seleksi. Di akhir tugas, mereka mendapatkan sertifikat, tahun lalu ditandatangani Menteri Keuangan,” tuturnya.

Menjadi relawan pajak, menurut Alan, akan bertugas melakukan penyuluhan atau edukasi kepada Wajib Pajak atau WP. Relawan juga bertugas memberikan asistensi atau bimbingan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi, utamanya melalui e-Filing, asistensi pembayaran PPh, dan tahun ini memberikan asistensi validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Dengan telah menyelesaikan tugas sebagai relawan pajak, manfaat yang diperoleh mahasiswa adalah selain dapat digunakan sebagai poin nilai mata kuliah perpajakan, juga pengalaman berharga yang dapat digunakan untuk mendukung profesinya di masa yang akan datang.

Sementara itu, sejumlah peserta pendampingan mengatakan turut terbantu kegiatan pendampingan relawan pajak yang tergabung dalam Tax Center Universitas Mulia. Sejumlah peserta tampak tersenyum lega ketika berhasil membuat laporan tidak dalam status “kurang bayar” atau “lebih bayar”.

Ditemui media ini, Kepala Biro Personalia Drs. Akhmad Priyanto mengatakan tahun ini ada peningkatan jumlah peserta sosialisasi dan pendampingan pelaporan SPT Tahunan.

“Ada kenaikan sekitar 150% dibanding tahun lalu,” tuturnya. Dengan tertib pelaporan SPT Tahunan, dirinya berharap dapat mendorong kesadaran masing-masing karyawan maupun dosen melaporkan pertanggungjawaban atas perhitungan jumlah pajak yang dibayarkan

(SA/Puskomjar)

Kegiatan Bakti Ilmiah perawat RS Pertamina Balikpapan dalam rangka HUT ke-49 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Universitas Mulia, Rabu (8/3). Foto: Istimewa

UM – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Komisariat Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) menggelar Bakti Ilmiah sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Manajemen Stres dengan Metode Self Hypnosis untuk mahasiswa Universitas Mulia. Sosialisasi berlangsung di Ruang Eksekutif White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Rabu (8/3).

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh PPNI RSPB dengan melibatkan civitas Universitas Mulia.

“Penanganan pertolongan pertama merupakan ilmu yang sangat penting, meskipun ya kita berharap tidak sampai harus menggunakan karena kita inginkan orang-orang di sekeliling kita selalu dalam kondisi sehat,“ tutur Wisnu Hera.

Dengan pelaksanaan kegiatan ini, Wisnu berharap kedua belah pihak dapat meningkatkan kerja sama secara berkelanjutan. “Semoga kerja sama ini dapat berjalan baik sehingga bisa ada kegiatan-kegiatan lain yang berkelanjutan,” harapnya.

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas, STP., M.Eng memberikan cenderamata kepada Ketua PPNI Komisariat RSPB Doni Tibawanto. Foto: Fian/Media Kreatif

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas, STP., M.Eng memberikan cenderamata kepada Ketua PPNI Komisariat RSPB Doni Tribawanto. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Peragaan simulasi pertolongan pertama BHD oleh perawat RSPB. Foto: Fian/Media Kreatif

Mahasiswa, dosen, dan panitia perawat yang tergabung dalam PPNI RS Pertamina Balikpapan. Foto: Fian/Media Kreatif

Mahasiswa, dosen, dan panitia perawat yang tergabung dalam PPNI RS Pertamina Balikpapan. Foto: Fian/Media Kreatif

Sementara itu, dihubungi media ini, Ketua Dewan Pimpinan (DPK) PPNI Komisariat RSPB Doni Tribawanto, S.Kep., Ns mengatakan bakti sosial digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 PPNI, pada 17 Maret mendatang.

Kegiatan yang diikuti sekira 50 orang mahasiswa Universitas Mulia dan 23 orang panitia perawat RSPB ini berlangsung mulai pukul 8.00 – 12.00 WITA. Dengan bakti sosial ini, Doni berharap menjelang masuk bulan Ramadan yang akan segera tiba, permasalahan terkait BHD dan stres menjadi berkurang.

“Ada dua materi yang disosialisasikan, yang pertama kegiatan bakti sosial dengan melakukan kegiatan kegawatdaruratan pertolongan pertama, yaitu bantuan hidup dasar, dan kegiatan yang kedua manajemen stress,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, sasaran yang dituju adalah para mahasiswa dan civitas universitas. “Jadi kan kebanyakan dari mahasiswa-mahasiswa, kalau sudah banyak kegiatan-kegiatan atau perkuliahan otomatis mengalami stress, termasuk dosen juga kan,” ungkapnya.

Dengan mengetahui bagaimana melakukan penanganan yang tepat secara mandiri, Doni berharap tingkat stres di kalangan mahasiswa menjadi berkurang.

Dalam sosialisasi, peserta diberikan pelatihan bagaimana mengatasi stres secara mandiri. “Apabila kita dalam keadaan stres, kita bisa mengendalikan diri kita sendiri, apabila menimbulkan gejala ini, maka harus begini, supaya tidak terjadi stres yang berlebih dan otomatis kembali ke posisi yang normal,” tutur Doni.

“Kedua, melalui terapi-terapi pengobatan yang sekiranya ada yang mengalami nyeri yang hebat, berarti butuh bantuan obat-obatan sehingga stres bisa berkurang,” tuturnya.

Doni menambahkan, dengan kegiatan tersebut dirinya berharap dapat dilaksanakan kegiatan serupa di waktu mendatang.

“Sebenarnya ada program kerja di PPNI yang salah satunya ya bakti sosial ini. Diharapkan, kegiatan ini bukan cukup sekali ini saja, siapa tahu di lain waktu kita bisa mengadakan kembali, mungkin dengan dosen atau yang lainnya,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Drs. Suprijadi, M.Pd ketika mengawali perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan Semester Genap 2022/2023, Senin (6/3/2023). Foto: Nadya

UM – Hari ini, Senin (6/3) kegiatan akademik dan perkuliahan Semester Genap 2022/2023 kembali digelar setelah menyelesaikan libur semester ganjil. Tampak beberapa dosen melaksanakan perkuliahan pagi. Biro Akademik juga menginformasikan mulai berlakunya masa KPRS atau Kartu Perubahan Rencana Studi, 6 – 11 Maret 2023.

Kepala Biro Akademik Yeyen Dwi Atma, S.Kom., M.Kom mengatakan bahwa pada masa KPRS, baik mahasiswa, dosen penasihat akademik, dan program studi masing-masing kembali melaksanakan proses administrasi akademik.

Mahasiswa melakukan KPRS, jika ada perubahan mata kuliah atau waktu kuliah. “Prosesnya sama dengan waktu pengisian KRS, tetapi menggunakan menu entri KPRS. Setelah melakukan perubahan KRS, submit, jangan lupa memberitahukan kepada dosen penasihat akademik masing-masing agar melakukan approval kembali,” tutur Yeyen Dwi Atma.

Begitu pula kepada dosen penasihat akademik, Yeyen berpesan agar dosen dapat memantau sistem informasi akademik untuk melihat mahasiswa bimbingannya melakukan KPRS. “Penasihat Akademik dimohon memonitor KPRS dan melakukan approval, jika sudah OK di menu Validasi KPRS,” tuturnya, seperti yang diterima media ini lewat email.

Meski demikian, apabila dosen penasihat akademik terkendala waktu atau tengah berhalangan, maka operator program studi masing-masing memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan KRS. “Program studi bisa melakukan perubahan seperti menghapus, menambah KRS/KPRS, jika dikehendaki mahasiswa untuk perubahan,” tuturnya.

Di masa KPRS ini, Yeyen mengatakan mahasiswa masih dapat melakukan Daftar Ulang/Heregistrasi hingga akhir masa KPRS ditutup. “Mahasiswa yang belum daftar ulang tetap bisa melakukan pembayaran semester sampai perubahan masa perkuliahan dilakukan,” tuturnya.

Drs. Suprijadi, M.Pd ketika mengawali perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan Semester Genap 2022/2023, Senin (6/3/2023). Foto: Nadya

Drs. Suprijadi, M.Pd ketika mengawali perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan Semester Genap 2022/2023, Senin (6/3/2023). Foto: Nadya

Sementara itu, pantauan media ini di Kampus Utama di Balikpapan, beberapa dosen tengah melaksanakan perkuliahan pagi di hari pertama. Salah satunya yang dilakukan oleh Drs. Suprijadi, M.Pd di salah satu kelas Program Studi Informatika di Gedung White Campus.

“Ini sedang mengajar mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,” tutur Suprijadi ketika dihubungi media ini tengah mengajar. Dosen yang alumni Lemhanas ini mengatakan bahwa di pertemuan pertama ini dirinya memaparkan apa saja materi kuliah yang akan dipelajari dalam satu semester ke depan.

Dalam satu sesi yang penuh senyum itu, Suprijadi tengah menerangkan hak dan kewajiban warga negara seperti membayar pajak.

“Materi berikutnya tentang bela negara, dalam pertemuan ketiga kita akan membahas tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, terutama bagaimana kita bisa mengimplementasikannya,” tuturnya kepada para mahasiswa.

Menurutnya, sebagai warga negara tentu mempunyai kewajiban, salah satunya adalah membayar pajak. “Nah, membayar pajak itu adalah salah satu bentuk implementasi hak dan kewajiban sebagai warga negara,” tuturnya.

Ia memberikan contoh sebagaimana yang dilakukan oleh mahasiswa ketika kuliah sampai lulus sarjana. “Ibaratnya, kamu sudah punya pacar, sudah pacaran sampai lulus, tapi kok masih pacaran terus, bagaimana implementasinya? Tentunya ya harus nikah dong,” tuturnya.

Menikah, lanjutnya, menjadi salah satu contoh implementasi di dalam melaksanakan kewajiban sebagai warga negara. “Paham, kan?” tuturnya.

Di beberapa kelas lainnya juga tampak pelaksanaan perkuliahan, baik di kelas teori maupun di laboratorium. Semoga sukses semuanya ya!

(SA/Puskomjar)

Direktur DPMAI Universitas Surabaya Gunawan saat sesi diskusi Sharing Knowledge seputar penjaminan mutu dengan LPMI Universitas Mulia, Selasa (21/2). Foto: Zoom

UM – Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Universitas Mulia bekerja sama dengan Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal (DPMAI) Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar diskusi Knowledge Sharing seputar penjaminan mutu perguruan tinggi. Kegiatan ini berlangsung daring antar kedua belah pihak, Selasa (21/2) yang lalu.

Dalam pertemuan ini, turut menyambut Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T., Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala LPMI Siti Rahmayuni, S.E., M.M dan staf, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan FEB Dr. Ivan Aramawan beserta dosen lainnya.

Dari Ubaya tampak hadir Direktur DPMAI Gunawan, S.Sc., MBA, Ph.D, Manajer Audit Internal Monitoring dan Evaluasi Yenny Sugiarti, SE, M.Ak., QIA, Manajer MPBM Dina Natalia Prayogo, Manajer Pengembangan dan Penerapan Standar (PPS) Audia Ratnasari, S.Psi., M.M, dan Staf Administrasi Suryani Ika Putri, SE.

Yusuf Wibisono mengatakan pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah dijalin antara Universitas Mulia dengan Universitas Surabaya, awal Februari lalu.

“Sebagaimana disampaikan oleh Pak Rektor, konferensi kedua kita ini karena sebelumnya sudah konferensi dengan Fakultas Farmasi dan dilanjutkan dengan diskusi dengan Prodi Farmasi. Nah, agenda kita kali ini berdiskusi tentang penjaminan mutu,” tutur Yusuf Wibisono.

Dengan diskusi, Yusuf Wibisono berharap ada masukan pemikiran bagi LPMI Universitas Mulia untuk rencana tindak lanjut ke depan.

turut menyambut Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T., Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala LPMI Siti Rahmayuni, S.E., M.M dan staf, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan FEB Dr. Ivan Aramawan beserta dosen lainnya. Foto: Zoom

turut menyambut Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T., Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Kepala LPMI Siti Rahmayuni, S.E., M.M dan staf, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan FEB Dr. Ivan Aramawan beserta dosen lainnya. Foto: Zoom

Dalam paparannya, Gunawan bersama jajaran DPMAI Ubaya memperkenalkan sekilas tentang Universitas Surabaya, mulai dari perkembangannya sampai dengan saat ini dengan capaian Program Studi Terakreditasi Baik Sekali, Unggul, hingga Akreditasi Internasional.

“Jadi, Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal ada di sebelah kotak yang paling kiri. Kami report langsung kepada Rektor. Jadi, di tingkat pimpinan universitas kami ada Rektor dan empat orang Wakil Rektor,” tutur Audia Ratnasari saat menerangkan Struktur Organisasi.

DPMAI sendiri berdiri sejak 2005 dengan nama Quality of Assurance (QA). Kemudian mulai 2012 terbentuk DPMAI hingga saat ini. Beberapa aktivitas DPMAI antara lain Pengembangan dan Penerapan Standar, Audit Internal dan Monitoring dan Evaluasi Internal serta Manajemen Perubahan dan Budaya Mutu.

Menurut Gunawan, di tiap Fakultas dan Program Studi dibentuk Tim Penjaminan Mutu (TPM) yang bertindak sebagai mitra pimpinan Fakultas, dan TPM Program Studi bertindak sebagai mitra pimpinan Prodi.

“Umumnya, TPM di tingkat Fakultas itu sebagai pimpinan, bisa dari Wakil Dekan dan Manajer Admin Fakultas. Sedangkan TPM Prodi dijabat Kaprodi,” tutur Gunawan.

Beberapa tugas dan tanggung jawab TPM, lanjut Gunawan, antara lain membuat dan memperbarui dokumen SPMI Fakultas dan Prodi, membantu Fakultas dan Prodi dalam menjalankan SPMI dengan prinsip PPEPP, dan memastikan ketersediaan bukti pelaksanaan SPMI dengan prinsip PPEPP.

Selain itu, tugas dan tanggung jawab lainnya adalah membantu Fakultas dan Prodi dalam melaksanakan evaluasi diagnostik untuk mengetahui hambatan dan evaluasi formatif untuk mengoptimalkan pelaksanaan dalam penerapan SPMI. Membuat laporan capaian pelaksanaan SPMI, dan memotivasi Fakultas dan Prodi meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan SPMI yang bersifat terbuka.

TPM Fakultas dan TPM Prodi selalu berkoordinasi dengan DPMAI dalam pelaksanaan penerapan SPMI. Di akhir pelaksanaan SPMI, Gunawan menyebutkan juga dilakukan Pengukuran Kepuasan, baik Kepuasan Stakeholder setiap Semester berdasarkan Kriteria Akreditasi, kemudian Kepuasan Pelanggan, SIP online setelah UTS dan UAS serta mengelola Keluhan (Komplain) dan Saran.

Dalam paparannya, DPMAI Ubaya juga menjelaskan bagaimana mengelola pengembangan dan penerapan SPMI ke dalam Sistem Informasi Penjaminan Mutu yang terintegrasi dengan sistem lainnya.

Dengan sistem informasi tersebut, Audia Ratnasari menerangkan bagaimana menyusunnya dengan melakukan review seluruh dokumen, baik di tingkat unit hingga disetujui pimpinan unitnya. “Kemudian dicek oleh Direktorat Sumber Daya Manusia, jika sudah oke masuk ke DPMAI, kemudian ke Wakil Rektor atau Rektor sesuai unit kewenangannya dan diterbitkan,” terangnya.

Di akhir sesi diskusi, Gunawan mengatakan bahwa dengan adanya sistem informasi yang terintegrasi bukan berarti akan membuat lebih santai dibanding sebelumnya.

“Secara prinsip, bahwa kami pun juga ada sistem, bukan berarti lebih santai, tidak. Tetapi lebih keras ya. Jadi, kalau Universitas Mulia mau membangun sistem informasi, berarti nantinya akan bekerja lebih keras lagi,” tuturnya.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala LPMI Universitas Mulia Siti Rahmayuni, S.E., M.M mengatakan bahwa diskusi tersebut memberikan wawasan bagi dirinya dalam mengembangkan dan meningkatkan sistem penjaminan mutu.

“Dengan diskusi ini, mudah-mudahan dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan serta praktik-praktik yang efektif dalam meningkatkan kualitas standar pada Pengukuran dan Evaluasi Kinerja, yang akan memudahkan dalam pelaksanaan PPEPP di Universitas Mulia,” tutupnya.

(SA/Puskomjar)

Sosialisasi dan Pembekalan Lolos PKM 2023 oleh Dr. Heny Kusdiyanti dari Universitas Negeri Malang, Jumat (24/2). Foto: Screenshot

UM – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi akan menyelenggarakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2023. Untuk itu, Universitas Mulia menyelenggarakan Sosialisasi dan Pembekalan yang disampaikan Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Malang Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd., M.M, Jumat (24/2).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T mengatakan bahwa ia berharap setiap tahun mahasiswa selalu lolos PKM. “Memang betul selalu ada perwakilan (lolos PKM), kecuali tahun kemarin. Untuk itu, kami berpikir harus ada pembekalan dan pencerahan dari mentor-mentor yang terbukti sering meloloskan mahasiswanya di PKM,” tutur Mundzir.

Mundzir menceritakan, dirinya mencari beberapa mentor berpengalaman yang berasal dari kampus ternama di Malang. Dua di antaranya adalah Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang.

Dengan adanya sosialisasi dan pembekalan bagi mahasiswa dan dosen, ia berharap akan ada peningkatan jumlah proposal yang masuk dan lolos PKM dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, sembari memperkenalkan diri, Dr. Heny mengatakan dirinya pernah berkunjung ke kampus Universitas Mulia. “Saya pernah sanjang ke sana dan melihat sendiri kampus memang cantik, orang-orangnya juga lulusan dari kampus luar biasa di Jawa. Artinya, kompetensi dosennya sudah imbang dengan di Jawa,” tutur Dr. Heny.

Dr. Heny mengaku dirinya menyukai memaparkan tentang PKM. “Sampai detik ini saya tidak bisa dilepaskan dari PKM,” ungkapnya. Bahkan, meski berkeinginan untuk ke bidang lain, namun ia diberikan tugas menjadi Direktur Kemahasiswaan. “Ini yang menjadikan saya tetap harus di PKM,” tuturnya.

Menurutnya, PKM adalah pembuktian dalam hal keilmuan yang sudah dipelajari selama di bangku kuliah untuk diujikan secara nasional atau diujikan dengan kreativitas. “Semakin kita berkreativitas, semakin kita meng-unit-kan ke dalam satu tema, itu dihargai oleh tim reviewer,” tuturnya membuka rahasia.

Dari pengalamannya tahun lalu, tema-tema PKM mengarah di bidang kesehatan. “Mengapa? Karena ternyata dua tahun terakhir kita Covid-19. Itu menjadi sasaran tema untuk Pimnas, yaitu tentang bidang kesehatan,” tuturnya.

Pimnas atau Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional merupakan kegiatan resmi tahunan yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pimnas dalam bidang penalaran berupa lomba karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional.

Menurut Dr. Heny, Pimnas menjadi ajang alat ukur perihal keilmuan yang telah dipelajari mahasiswa dan bersaing secara nasional bahkan internasional.

“Kenapa sih harus ikut PKM?” tanya Dr. Heny kepada peserta sosialisasi.

Menurutnya, selain akan mendapatkan hadiah, mengikuti PKM merupakan salah satu bentuk kontribusi dan prestise bagi universitas, dosen, maupun bagi mahasiswa itu sendiri.

“Saya pernah punya mahasiswa yang lolos dalam Pimnas, itu sudah menjadi Entertain dimana-mana. Tidak hanya dosennya sih, tapi mahasiswanya juga menjadi Entertain dimana-mana, menjadi pembicara dimana-mana,” tuturnya.

Menurut Dr. Heny, agar judul PKM menjadi perhatian tim reviewer, setidaknya harus memiliki tiga hal, yakni Inovasi, Bermanfaat, dan memiliki potensi komersial.

“Tips lolos pendanaan, adik-adik harus cari anggota yang satu misi satu keinginan. Tidak boleh dalam satu kelompok itu satu keilmuan, misalnya, di situ ada jurusan sekretaris, ya sudah kelompoknya sekretaris saja 3-5 orang. Itu salah,” tuturnya.

“Yang benar adalah lintas keilmuan sesuai dengan kebutuhan dari judul, misalnya, judulnya berkaitan dengan teknologi, berarti kita bekerja sama dengan lintas departemen, lintas jurusan (program studi),” ungkapnya.

Dari paparannya tersebut, Dr. Heny menyarankan kepada seluruh mahasiswa yang akan mengikuti PKM 2023 agar selalu semangat membawa proposalnya berdampingan dengan dosen pembimbing.

“Boleh payung penelitian dosen bisa di-drop ke adik-adik mahasiswa, lebih peka lagi (berdampak) terhadap lingkungannya. Itu saja bisa menjadi catatan penting dalam perjalanan PKM,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Pedoman PKM Tahun 2023 – Diktiristek

Muhamad Abda Yurid (kanan) dan Nanda Puspita Sari dari Program Studi Informatika menerima penghargaan Juara Lomba TTG Balikpapan Selatan, Rabu (22/2/2023). Foto: Istimewa

UM – Dosen Program Studi Sistem Informasi Mohammad Safii, S.Kom., M.Kom kembali dipercaya membimbing mahasiswanya mengikuti lomba teknologi. Di awal tahun ini, dua orang mahasiswanya berhasil meraih juara dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan Kecamatan Balikpapan Selatan, Rabu (22/2/2023).

“Alhamdulillah, juara dua,” kata M Safii, singkat. Ia mengatakan, awalnya kurang percaya diri membimbing mahasiswanya mengikuti lomba. Pasalnya, dari tujuh tim peserta kategori pelajar dan mahasiswa, hanya timnya yang berasal dari perguruan tinggi.

“Saya tidak tahu kenapa perguruan tinggi yang lain tidak ikut mengirimkan mahasiswanya,” tutur Safii. Hal itulah yang menyebabkan Safii dan mahasiswanya kurang percaya diri ketika berhadapan dengan adik-adik tingkat SLTA.

Meski demikian, Safii tidak mempersoalkannya. Baginya, keikutsertaan Universitas Mulia merupakan penghormatan dan kesempatan dirinya untuk terus bersikap profesional sebagai pendidik dan mendorong mahasiswanya untuk berani berkompetisi, baik dimulai dari tingkat lokal sampai menuju tingkat provinsi nantinya.

“Saya dapat Surat Penugasan untuk melaksanakan ini dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah, mahasiswanya juga senang dan menang dapat juara dua,” tuturnya dengan tersenyum, senang.

Dua orang mahasiswanya itu adalah Muhamad Abda Yurid dan Nanda Puspita Sari dari Program Studi Informatika Semester Empat. Keduanya menampilkan Teknologi Tepat Guna berjudul Prototype Mesin Pembayaran Cash PPOB yang digunakan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Muhamad Abda Yurid (dua dari kanan) beserta para pemenang menerima penghargaan Juara Lomba TTG Balikpapan Selatan, Rabu (22/2/2023). Foto: Istimewa

Muhamad Abda Yurid (dua dari kanan) beserta para pemenang menerima penghargaan Juara Lomba TTG Balikpapan Selatan, Rabu (22/2/2023). Foto: Istimewa

Ketua Prodi D3 Sistem Informasi M Safii, S.Kom., M.Kom saat mengenalkan diri. Foto: Nadya

Ketua Prodi D3 Sistem Informasi M Safii, S.Kom., M.Kom saat mengenalkan diri. Foto: Nadya

PPOB adalah Payment Point Online Banking, yakni sistem yang cara kerjanya berupa tagihan pembayaran. Mesin PPOB biasanya bekerja sama dengan bank yang terhubung online Internet sehingga terjadi sinkronisasi data atau pertukaran data yang sangat cepat dan akurat.

Namun, dalam lomba ini, teknologi yang digunakan Abda dan Nanda tidak terhubung dengan bank dan Internet, melainkan terhubung dengan komputer lokal untuk menangani pembayaran tunai atau cash. “Masih Prototype, belum terhubung bank,” kata Safii.

Menurutnya, sistem ini diharapkan bekerja untuk memudahkan pelanggan atau pembeli melakukan transaksi pembayaran tunai PPOB secara mandiri dan mempermudah pegawai UMKM melayani pelanggan secara mandiri.

Safii mengatakan, berdasarkan pengalamannya menjadi dosen pembimbing dan beberapa kali meraih juara, untuk mempersiapkan keikutsertaan mahasiswanya membutuhkan effort dan waktu persiapan yang tidak sedikit.

“Masih ada lomba Krenova yang diadakan Pemerintah Kota Balikpapan. Ini sudah ada daftarnya, mahasiswa kita akan bersaing dengan lawan yang sepadan dari beberapa perguruan tinggi, ada ITK, Uniba, STT Migas, Politeknik Balikpapan. Mohon doanya semoga juara,” harap Safii.

(SA/Puskomjar)

Rektor Dr. Muhammad Rusli (dua dari kiri) bersama Pendiri Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie, Agung Sakti Pribadi, dan Satria Dharma. Foto: Media Kreatif

UM – Sivitas Universitas Mulia turut memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30 Yayasan Airlangga. Puncak peringatan yang diisi dengan berbagai lomba ini dipusatkan di dua tempat, yakni di Pantai Kilang dan Kampus Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan. Kegiatan digelar selama dua hari, 17-18 Februari 2023.

Yayasan Airlangga lahir pada 1 Januari 1993 di Kota Balikpapan. “Awal 1990, jumlah penduduk masih sekitar 344 ribu. Balikpapan masih tergolong sepi dan belum ada kepadatan atau kemacetan,” tutur Dr. Agung Sakti Pribadi, seperti yang dituturkan pada Buku Profil Lembaga Pendidikan Yayasan Airlangga.

Yayasan Airlangga didirikan oleh lima orang. Agung Sakti Pribadi wartawan Manuntung (Kaltim Post), Bachrun Ismail pegawai swasta, Dra. Hj. Bachriah Wahab, M.Si yang kala itu berprofesi sebagai dosen Universitas Mulawarman, Drs. Satria Dharma yang saat itu bekerja sebagai guru di International School PT. Badak LNG Bontang Kaltim, dan Mulia Hayati Deviantie yang karyawan PT. Pupuk Kaltim Cabang Balikpapan.

Dr. Agung mengisahkan, selama setahun berjalan, Yayasan Airlangga menunjukkan perkembangan. Masyarakat Kota Balikpapan antusias. “Semua program kursus yang kami buka diminati, baik bimbingan belajar tingkat SMP dan SMA maupun kursus singkat lainnya,” tutur Dr. Agung. Lima tahun berikutnya, lanjutnya, berkembang sangat pesat.

Hingga saat ini, 30 tahun berikutnya, Yayasan Airlangga telah berhasil melewati berbagai macam tantangan dan hambatan dalam rangka turut mengembangkan pendidikan dan pembangunan Sumber Daya Manusia di Kota Balikpapan. Saat ini, populasi penduduk Kota Balikpapan mencapai lebih dari 700 ribu jiwa. Tantangan ke depan, Kota Balikpapan menjadi kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli mengatakan bahwa dalam memperingati HUT ke-30 Yayasan Airlangga, dirinya mengajak seluruh sivitas Universitas Mulia, yang lahir di bawah naungan Yayasan Airlangga, untuk introspeksi diri melihat kembali apa yang sudah dilakukan dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Mari kita introspeksi diri, Yayasan Airlangga sampai saat ini berusaha terus meningkatkan sumber daya dan semangat dalam meraih cita-cita masa depan, ikut serta mencerdaskan dan menyejahterakan kehidupan bangsa dan negara,” tuturnya.

Dengan introspeksi diri, Dr. Rusli berharap sivitas Universitas Mulia akan memiliki perspektif atau pandangan yang berbeda dalam interaksi sosial, meningkatkan respons sosial dan empati serta hubungan antar manusia.

“Introspeksi diri akan mampu melihat diri sendiri, memiliki kebanggaan dan dapat memberikan pengaruh positif bagi lingkungannya. Pada akhirnya, pengaruh positif akan mendorong seseorang memahami tanggung jawabnya untuk bekerja menuju kesuksesan,” tutur Rektor.

Kegiatan HUT ke-30 Yayasan Airlangga

Ketua Panitia Riski Zulkarnain mengatakan kegiatan ini memiliki tagline Mengabdi Tiada Henti. Panitia mengundang seluruh guru, dosen, dan karyawan beserta keluarganya. Mereka berasal dari Yayasan Airlangga, Universitas Mulia, PSDKU Samarinda, SMK TI Airlangga, SMK Kesehatan Airlangga, SMP Plus Airlangga, TK/PAUD Yayasan Hafsah Hasyim Balikpapan dan warga yang tinggal di sekitar Kampus Universitas Mulia.

“Untuk meramaikan kegiatan dalam rangka menyambut 30 tahun Yayasan Airlangga, panitia sudah menggelar berbagai lomba awal Februari lalu lomba bulu tangkis dan futsal. Dan hari Sabtu (18/2) bersamaan dengan kegiatan jalan sehat adalah puncak dari seluruh kegiatan. Ada banyak hadiah door prize untuk peserta yang beruntung,” tutur Riski Zulkarnain.

Tampak beberapa hadiah utama yang disediakan untuk peserta antara lain kompor gas, sepeda gunung, kulkas, mesin cuci, hingga hadiah hiburan. “Sebenarnya ada banyak hadiah yang disediakan Yayasan Airlangga, terutama khusus untuk karyawan, guru, dan dosen. ada 23 orang yang mendapat hadiah umrah, insya Allah berangkat dalam waktu dekat ini,” tutur Riski.

Selain berbagai lomba untuk orang dewasa, panitia juga bekerja ekstra memfasilitasi peserta anak-anak. “Lomba untuk anak kategori TK/PAUD seperti Puzzle dan Mewarnai. Kategori SD-SMP lomba menyanyi, jalan cepat di atas matras, tebak kata, memasukkan pensil ke dalam botol, dan menggambar,” tuturnya.

30 Tokoh Pelopor

Perkembangan Yayasan Airlangga hingga saat ini tak lepas dari jasa orang-orang yang ada di dalamnya. Panitia kegiatan Drs. Suprijadi, M.Pd menyusunnya ke dalam daftar nama 30 tokoh pelopor Yayasan Airlangga. Masing-masing nama disimbolkan dengan sebuah balon untuk dilepas ke angkasa.

Di antaranya adalah pendiri yayasan, yakni Agung Sakti Pribadi, Satria Dharma, Mulia Hayati Deviantie, Bachrun Ismail (alm), dan Hj. Bachriah Wahab (almh). Pelaksana yayasan antara lain HM. Hasjim Mahmud, Hj. Hafsah Hasjim (almh), Ny. Elly Nur Amalia Safitri, Ny. Ririn Kusdyawati, dan Ny. R.Wahyuni Triana (ASMI Airlangga).

Pelaksana Pendidikan Menengah antara lain Kuswari (pendiri SMEA Airlangga), Ronni Hasyim (SMEA,SMP,SMK-TI ), Kusnadi (SMEA,SMP,SMK-TI), Supandiono (Bimbingan Belajar Airlangga College -Samarinda), Subroto (Bimbingan Belajar Airlangga College – Samarinda), Suprijadi (SMK Kesehatan Airlangga), Bambang Sri Wahyono (SMK Kesehatan Airlangga), Eva (SMK Airlangga), dan Poniman (SMK Airlangga).

Pelaksana Terbaik Samarinda antara lain Alim Akbar Jaya (alm) Direktur Cabang Samarinda, Ir. M Adrianto (Bimjar, SMKTI, STMIK SPB), Sigit Sigalayan (alm) (Bimjar, SMKTI, STMIK SPB), Heri Cahyono, Rosmawati, Mestiko (Airlangga College), Wahyu Hartono (Airlangga College), dan Hj. Andi Nurtiah (Direktur ASMI Airlangga dan Pelopor Cabang Sinjai Sulawesi Selatan).

Dan Penggawa Devisi yang saat ini tengah menjalankan, antara lain Dr. Muhammad Rusli (Universitas Mulia), Muhammad Yani (PSDKU Universitas Mulia dan SMKTI Airlangga Samarinda), dan Saeful, Firmansyah, Ira Hanida (SMK Airlangga Balikpapan, SMK Kesehatan Airlangga, dan SMP Plus Airlangga Balikpapan).

(SA/Puskomjar)

Foto Dokumentasi

Tagline Mengabdi Tiada Henti. Foto: Media Kreatif

Tagline Mengabdi Tiada Henti. Foto: Media Kreatif

Lomba tarik tambang di Pantai Kilang Balikpapan, Jumat (17/2/2023). Foto: Media Kreatif

Lomba tarik tambang di Pantai Kilang Balikpapan, Jumat (17/2/2023). Foto: Media Kreatif

Pelepasan balon 30 tokoh pelopor Yayasan Airlangga, Sabtu (18/2/2023). Foto: MEdia Kreatif

Pelepasan balon 30 tokoh pelopor Yayasan Airlangga, Sabtu (18/2/2023). Foto: MEdia Kreatif

Jalan sehat bersama warga sekitar Universitas Mulia, Sabtu (18/2/2023)

Jalan sehat bersama warga sekitar Universitas Mulia, Sabtu (18/2/2023)

Sebagian pemenang lomba mendapatkan hadiah hiburan.

Sebagian pemenang lomba mendapatkan hadiah hiburan.

Lomba menggambar kategori anak-anak TK/SD.

Lomba menggambar kategori anak-anak TK/SD.

Ketua Yayasan Airlangga, Pembina, Direktur Eksekutif, dan Rektor Universitas Mulia bersama panitia Raker 2023. Foto: Media Kreatif

UM – Universitas Mulia usai menggelar Rapat Kerja (Raker) 2023 bertempat di Hall Cheng Hoo, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Rabu (15/2). Raker yang diikuti 70 orang ini menghasilkan beberapa program kerja dan mendorong dosen menunjukkan profesionalisme dan hasil karyanya.

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T mengatakan bahwa dari hasil paparan beberapa program kerja, ke depan masih diperlukan koordinasi, baik antar lembaga, antar fakultas, program studi, atau antar biro yang ada di lingkungan universitas. Hal ini diperlukan mengingat beberapa program di antaranya memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain sehingga diperlukan sinergi dan kolaborasi.

Selain itu, Rektor memberikan perhatian kepada seluruh dosen agar tidak hanya fokus pada pengajaran saja, melainkan juga tidak melupakan tridarma lainnya seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Dosen jangan hanya fokus pada mengajar saja. Setidaknya setiap kali mengajar mata kuliah yang sama bisa menghasilkan sebuah karya buku ajar. Begitu juga dengan unsur penunjang lainnya seperti melaksanakan penugasan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” tutur Rektor.

Meski demikian, dosen juga diingatkan agar tidak hanya fokus pada salah satu tridarma saja, misalnya, melaksanakan pengabdian masyarakat. “Kemana-mana melakukan pengabdian masyarakat sehingga kewajiban yang lainnya, mengajar, meneliti, menjadi terabaikan,” tuturnya.

Pembina Yayasan Airlangga Satria Dharma saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja 2023 Universitas Mulia, Rabu (15/2/2023). Foto: Media Kreatif

Pembina Yayasan Airlangga Satria Dharma saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja 2023 Universitas Mulia, Rabu (15/2/2023). Foto: Media Kreatif

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi dalam Rapat Kerja 2023 Universitas Mulia, Rabu (15/2/2023). Foto: Media Kreatif

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi dalam Rapat Kerja 2023 Universitas Mulia, Rabu (15/2/2023). Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T dalam Rapat Kerja 2023 Universitas Mulia, Rabu (15/2/2023). Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T dalam Rapat Kerja 2023 Universitas Mulia, Rabu (15/2/2023). Foto: Media Kreatif

Pendiri Universitas Mulia Satria Dharma mengingatkan kepada seluruh peserta Raker agar menyusun rencana kerja berdasarkan evaluasi kerja tahun sebelumnya. “Saya juga perlu sampaikan bahwa rencana kerja itu harus terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan agar dalam menyusun rencana kerja tidak hanya berupa wacana atau narasi yang tidak memiliki dasar. Namun, sebelumnya perlu dilakukan evaluasi sehingga memiliki acuan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja di tahun berikutnya.

Sebelumnya, Universitas Mulia telah melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) pada 27-28 Desember 2022. Rakor menghasilkan sejumlah capaian seperti pelaksanaan Seminar Nasional dan Internasional, sejumlah kerja sama, peningkatan akreditasi program studi, dan pendidikan Doktoral bagi sejumlah dosen.

Tidak kalah penting adalah pembangunan fasilitas kegiatan penunjang akademik dan ketersediaan sarana dan prasarana yang saat ini juga terus dilakukan pengembangan pembangunan serta peningkatan.

“Bekerja di perguruan tinggi itu sangat menguntungkan bagi kita. Kenapa? Karena bekerja di lembaga pendidikan itu membuat kita selalu belajar sesuatu yang baru,” tuturnya. Menurutnya, bekerja di perguruan tinggi akan selalu berhadapan dengan manusia.

“Artinya, pasti ada hal-hal baru yang harus Anda peroleh, yang Anda berikan kepada mahasiswa. Kita tidak mungkin berhenti. Jadi, kita memang harus terus meningkatkan kemampuan. Jangan sampai kalah sama mahasiswa,” tuturnya.

Selain mendorong para dosen untuk meningkatkan keahlian dan kemampuannya, Satria Dharma juga mendorong para dosen untuk bekerja lebih profesional dengan cara memperluas circle atau lingkaran pertemanan.

“Ada banyak potensi yang kita miliki di Universitas Mulia, kampusnya besar, tapi dosennya tidak ada kartu nama. Itu beda ya!” tuturnya. Untuk itu, ia meminta kepada para dosen agar mampu menjalin jejaring lebih luas dengan semua kalangan sebagai salah satu cara menunjukkan profesionalismenya.

“Kita harus menaikkan level pertemanan kita. Kalau seperti Pak Rusli, Rektor, ya level pertemanannya itu bukan hanya sesama Rektor, sesama Ketua. Itu berarti hanya satu level yang sama,” tuturnya.

Menurutnya, seorang Rektor akan berkenalan dengan pimpinan perusahaan industri, berkenalan dengan Bupati atau Wali Kota. Untuk itu, ia mendorong para dosen agar memiliki target sebagaimana dirinya yang hanya seorang guru.

“Saya seorang guru, cuma bergelar Doktorandus, tapi level pertemanan saya kenal Menteri Pendidikan, kenal Anies Baswedan, sebelumnya lagi kenal Pak Nuh. Saya menantang diri saya agar saya bisa mengembangkan kemampuan saya untuk bergaul,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi mengatakan akan melakukan pengembangan kampus lebih luas lagi. Hal ini diperlukan seiring dengan kebutuhan perguruan tinggi dalam pemenuhan dan peningkatan sarana dan prasarana.

(SA/Puskomjar)

Delegasi dari Fakultas Farmasi Universitas Surabaya saat beraudiensi dengan Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan FHK dan Prodi Farmasi Universitas Mulia, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

UM – Dalam rangka tindak lanjut kerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) sebelumnya, Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Program Studi Farmasi Universitas Mulia dan Fakultas Farmasi Ubaya melakukan pertemuan daring menjajaki isi Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau Memorandum of Agreement (MoA), Selasa (7/2).

Dalam pertemuan daring ini, tampak hadir Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, S.Sos., M.M serta perwakilan Prodi Farmasi di ruang kerja Rektor.

Ditemui di ruang kerjanya, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T mengatakan bahwa kerja sama dengan Universitas Surabaya perlu dilakukan dalam rangka Benchmarking atau tolok ukur kemajuan perguruan tinggi.

“Selama ini kan kita berkeinginan untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan lebih maju. Nah, apa indikatornya? Untuk itulah, kita perlu Benchmarking dengan perguruan tinggi yang lebih maju dan sudah memiliki pengalaman,” tutur Dr. Rusli.

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, dan Ketua Prodi Farmasi saat beraudiensi secara daring dengan delegasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, dan Ketua Prodi Farmasi saat beraudiensi secara daring dengan delegasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

Dr. Rusli mengatakan bahwa dirinya telah mengenal Ubaya sejak lama dan pernah menjadi dosen di beberapa Program Studi di Ubaya. “Saya dulu pernah sebagai dosen di Teknik Industri dengan Pak Benny Lianto Rektor Ubaya sekarang. Jadi sudah cukup mengenal dekat,” ungkapnya.

Mengingat pengalaman dan kedekatan itulah, Dr. Rusli cukup percaya Ubaya akan menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik dan menjadi teman belajar. Selain penjajakan dengan Prodi Farmasi Ubaya, Dr. Rusli mengatakan ke depan masih akan melakukan pertemuan daring dengan tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Ubaya, Prodi Hukum, Ekonomi, dan Teknik Informatika.

Adapun poin rencana kerja sama meliputi apa yang ada pada 9 Kriteria Standar Akreditasi Perguruan Tinggi, yakni visi, misi, tujuan dan sasaran; tata pamong, tata kelola dan kerja sama, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta luaran dan capaian tridarma.

“Kira-kira bulan Maret, kita perlu berkunjung ke sana melakukan studi banding, melihat beberapa indikator dan capaian yang telah berhasil diraih. Ini penting agar kita memiliki gambaran apa yang hendak kita capai di masa yang akan datang,” tuturnya.

Dikutip dari ubaya.ac.id, Ubaya berdiri sejak 1968 oleh Yayasan Universitas Trisakti Surabaya yang didirikan oleh tokoh-tokoh masyarakat, pendidik, pengusaha dan pemerintah, atas perintah Pepelrada (Penguasa Pelaksana Perang Daerah) Jawa Timur untuk menampung para mahasiswa dan dosen serta karyawan eks Universitas Res Publica Surabaya.

Saat ini Ubaya memperoleh Akreditasi Unggul Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Fakultas Farmasi juga berhasil memperoleh sertifikasi Internasional dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) pada tahun 2019, disusul sertifikasi internasional dari ACPE (Accreditation Council for Pharmacy Education) pada tahun yang sama.

“Saya ingin nanti kerja sama bukan antar Fakultas, tetapi semua atas nama Universitas. Jadi kita bisa belajar untuk meningkatkan kualitas yang lebih maju,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)