FHK Jajaki Kerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Surabaya

,
Delegasi dari Fakultas Farmasi Universitas Surabaya saat beraudiensi dengan Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan FHK dan Prodi Farmasi Universitas Mulia, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

UM – Dalam rangka tindak lanjut kerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) sebelumnya, Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Program Studi Farmasi Universitas Mulia dan Fakultas Farmasi Ubaya melakukan pertemuan daring menjajaki isi Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau Memorandum of Agreement (MoA), Selasa (7/2).

Dalam pertemuan daring ini, tampak hadir Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, S.Sos., M.M serta perwakilan Prodi Farmasi di ruang kerja Rektor.

Ditemui di ruang kerjanya, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T mengatakan bahwa kerja sama dengan Universitas Surabaya perlu dilakukan dalam rangka Benchmarking atau tolok ukur kemajuan perguruan tinggi.

“Selama ini kan kita berkeinginan untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan lebih maju. Nah, apa indikatornya? Untuk itulah, kita perlu Benchmarking dengan perguruan tinggi yang lebih maju dan sudah memiliki pengalaman,” tutur Dr. Rusli.

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, dan Ketua Prodi Farmasi saat beraudiensi secara daring dengan delegasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Dekan FHK Mada Aditia Wardana, dan Ketua Prodi Farmasi saat beraudiensi secara daring dengan delegasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Selasa (7/2). Foto: Media Kreatif

Dr. Rusli mengatakan bahwa dirinya telah mengenal Ubaya sejak lama dan pernah menjadi dosen di beberapa Program Studi di Ubaya. “Saya dulu pernah sebagai dosen di Teknik Industri dengan Pak Benny Lianto Rektor Ubaya sekarang. Jadi sudah cukup mengenal dekat,” ungkapnya.

Mengingat pengalaman dan kedekatan itulah, Dr. Rusli cukup percaya Ubaya akan menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik dan menjadi teman belajar. Selain penjajakan dengan Prodi Farmasi Ubaya, Dr. Rusli mengatakan ke depan masih akan melakukan pertemuan daring dengan tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Ubaya, Prodi Hukum, Ekonomi, dan Teknik Informatika.

Adapun poin rencana kerja sama meliputi apa yang ada pada 9 Kriteria Standar Akreditasi Perguruan Tinggi, yakni visi, misi, tujuan dan sasaran; tata pamong, tata kelola dan kerja sama, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta luaran dan capaian tridarma.

“Kira-kira bulan Maret, kita perlu berkunjung ke sana melakukan studi banding, melihat beberapa indikator dan capaian yang telah berhasil diraih. Ini penting agar kita memiliki gambaran apa yang hendak kita capai di masa yang akan datang,” tuturnya.

Dikutip dari ubaya.ac.id, Ubaya berdiri sejak 1968 oleh Yayasan Universitas Trisakti Surabaya yang didirikan oleh tokoh-tokoh masyarakat, pendidik, pengusaha dan pemerintah, atas perintah Pepelrada (Penguasa Pelaksana Perang Daerah) Jawa Timur untuk menampung para mahasiswa dan dosen serta karyawan eks Universitas Res Publica Surabaya.

Saat ini Ubaya memperoleh Akreditasi Unggul Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Fakultas Farmasi juga berhasil memperoleh sertifikasi Internasional dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) pada tahun 2019, disusul sertifikasi internasional dari ACPE (Accreditation Council for Pharmacy Education) pada tahun yang sama.

“Saya ingin nanti kerja sama bukan antar Fakultas, tetapi semua atas nama Universitas. Jadi kita bisa belajar untuk meningkatkan kualitas yang lebih maju,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)