Universitas Mulia gelar Workshop Kampus Merdeka pada Senin (20/07/2020) bertempat di Aula Gedung Cheng Ho yang diikuti oleh Dosen dan Kepala Program Studi Universitas Mulia.

Workshop ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Bapak Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Dekan Fakultas Ilmu Komputer Bapak Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng. dengan membahas teknis pelaksanaan program Kampus Merdeka.

Panduan Penyelenggaraaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka di Universitas Mulia berdasarkan kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan 8 program Kampus Merdeka yaitu :

  1. Pertukaran Pelajar
  2. Magang/Praktik Kerja
  3. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
  4. Penelitian/Riset
  5. Proyek Kemanusiaan
  6. Kegiatan Wirausaha
  7. Studi/Proyek Independen
  8. Membangun Desa/KKN Tematik

Universitas Mulia siap melaksanakan program Kampus Merdeka – Merdeka Belajar.

Memasuki tahun ajaran baru, Universitas Mulia sedang merancang metode pembelajaran baru, berupa video tutorial pembelajaran yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk seluruh mahasiswa. Wakil Rektor Bidang Akademik Bapak Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I menjelaskan, memasuki semester baru pihaknya mewajibkan semua dosen untuk membuat video tutorial dari mata kuliah yang diajarkan. “Konsepnya bisa diatur, bisa dua kali pertemuan diganti dengan video tutorial. Nantinya minimal 1 video untuk tiap mata kuliah yang dibuat. Dengan video tutorial ini maka materi yang sulit bisa dipelajari secara berulang-ulang oleh mahasiswa, diputar berkali-kali,” katanya.

Dengan menerapkan tiga panduan kata Wibisono, video tutorial ini akan dihadirkan sebaik mungkin untuk mempermudah seluruh mahasiswa. “Pertama panduan kita, secara konten pembelajarannya itu harus dapat. Jadi kualitas pembelajaran mudah dimengerti, maka selain ada ilmunya namun juga mudah dimengerti atau dipahami,” jelasnya.
Kemudian secara estetika harus menarik, sesuai dengan era generasi muda saat ini. Yakni tidak kaku, sehingga saat mahasiswa menonton tidak memiliki rasa bosan, dan dapat terus diputar berulang-ulang. Selanjunya sebelum diunggah ke youtube, video akan mendapat pemantauan dari tim. “Kami akan ada tim yang akan melihat bahwa di video ini tidak akan ada video yang tidak baik. Baik itu sara ataupun yang dapat menimbulkan hal negatif lainnya, maka akan kita sensor. Karena bila bentuknya video dan tentu dapat dilihat siapa saja dan akan diputar berkali-kali, yang dikhawatirkan mengundang masalah,” ujarnya.

Pada tahun ajaran baru, ditargetkan video ini telah dapat digunakan, dan akan dipermanenkan seterusnya. “Dan sebelumnya akan kita gelar workshop, terutama untuk dosen yang belum familiar membuat video tutorial. Sehingga nantinya kedepan seluruh dosen dapat membuat video tutorial,” bebernya.

Sebelum diterapkan, ternyata beberapa dosen Universitas Mulia telah mulai membuat, dan ini ditunjukkan pada saat agenda pertemuan mingguan Jumat Berkah, 17 Juli 2020. Terdapat beberapa dosen yang telah berhasil membuatnya. “Kita lihat sudah sebagian besar dosen kita sudah membuat. Dan bagi yang sudah melakukannya, kita coba diperlihatkan sekaligus mendiskusikan konsep yang paling ideal untuk kita standarkan nantinya,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Mulia Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. menambahkan, nantinya setelah seluruh dosen menerapkan video tutorial tersebut, akan dilanjutkan dengan para guru di tingkat SMP dan SMA/SMK. “Karena ini adalah program wajib, maka setelah semua dosen telah membuat kita akan lanjutkan dengan mengajarkan para guru di SMP dan SMA/SMK,” kata Agung.

Pelaksanaan Seleksi Peserta Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2020 Tingkat Perguruan Tinggi pada Rabu (15/07/2020) bertempat di Ruang Eksekutif Gedung White Campus Universitas Mulia diikuti oleh beberapa Mahasiswa dari Program Studi Informatika, Manajemen, Hukum dan Mahasiswa dari Universitas Mulia Samarinda yang terhubung melalui Video Conference Zoom.

Proses seleksi berlangsung dengan dewan juri dari masing-masing fakultas yaitu Bapak Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom., Ibu Linda Fauziyah, S.Pd., M.Pd., dan Ibu Okta Nofia Sari, S.H., M.H. Para peserta sangat antusias mengikuti seleksi tersebut karena nantinya hanya akan terpilih 3 dari 8 peserta perwakilan Universitas Mulia dalam Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2020.

Semangat Mahasiswa Universitas Mulia

Universitas Mulia kembali menjadi sorotan media publikasi harian di Balikpapan.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulia Bapak Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. berkesempatan menjadi pembicara dalam program talkshow Tribun Kaltim Goes To Campus pada Selasa (14/07/2020) di studio Tribun Kaltim.

Disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Tribun Kaltim Official, Wibisono diwawancarai langsung oleh Manager Produksi Tribun Kaltim Bapak Sumarsono mengusung tema “Kesiapan Perkuliahan Masa New Normal di Universitas Mulia”.

Saksikan talkshow lengkapnya disini

Universitas Mulia sukses menggelar Webinar Smart RT dengan tema “Peran RT di Masa Pandemi Covid-19” pada Kamis (9/7) kemarin. Berbagai informasi yang berkaitan tentang persoalan pandemi saat ini hingga keterlibatan RT, masyarakat dan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi dipaparkan dengan begitu mendetail.

Dipandu oleh moderator Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, webinar itu menghadirkan empat narasumber yakni Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi, Kabagops Polresta Balikpapan Kompol Nur Kholis mewakili Kapolresta Balikpapan, serta Application Development Smart RT Mundzir.

Diikuti ratusan peserta dari berbagai profesi baik, seperti Ketua RT, dosen, mahasiswa serta masyarakat umum, konsep webinar tersebut menggunakan tiga model komunikasi, para pembicara dan moderator menggunakan Google Meet, kemudian disiarkan secara live melalui Youtube dan Facebook Universitas Mulia.

Diawali dengan pemaparan Walikota Balikpapan Rizal Effendi yang membahas mengenai update situasi pandemi Covid-19 saat ini, dimana Balikpapan menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi di Kaltim. Ia pun menyebut saat ini RT memang menjadi pilar yang sangat penting di masyarakat. Terutama dalam hal pendataan khususnya terkait bantuan sosial. “Program pemerintah dengan Ketua RT sebagai salah satu tugas dari tim gugus tugas Covid-19 adalah program Jaring Pengaman Sosial untuk masyarakat terpapar Covid-19. Selama ini ada 4 program bantuan, dan ini belum dilakukan koordinasi yang baik. Karena ini kembali lagi pada persoalan data dan koordinasi,” ujarnya.

Bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah katanya, dapat disalurkan dengan baik dan tidak terjadi tumpang tindih, bila data yang disampaikan di setiap wilayah dapat valid dan update. “Jadi saat ini baru kita rasakan bahwa peran RT sangat penting dalam menyodorkan data-data ini,” ujarnya.

Melalui program Smart RT yang dijalankan oleh Universitas Mulia kata Rizal, tentu akan sangat mendukung pemerintah. “Dengan Smart RT ini maka sistem data akan semakin baik. Kita dapat membenahi sistem data kita saat ini, apalagi nantinya informasi masyarakat penerima bantuan bisa terkontrol melalui aplikasi ini. Apalagi mendekati Pilkada, update data begitu diperlukan untuk pendataan masyarakat yang akan menyalurkan suaranya,” jelas Rizal.

Sementara itu, Agung Sakti Pribadi menjelaskan, setelah kegiatan ini, pihaknya akan langsung melakukan dengan RT agar aplikasi Smart RT dapat segera dijalankan. “Dan dengan digelarnya webinar ini maka kami secara resmi meresmikan program aplikasi Smart RT. Program ini sudah dirancang sejak tahun lalu oleh Universitas Mulia dan kedepan akan dibangun tiap tahun dan terus-menerus dengan melibatkan mahasiswa, baik pembuatan aplikasi, penelitian hingga pengabdian masyarakat,” beber Agung.

Ia menyebut, peran RT sangat penting khsusnya di masa pandemi ini, karena sebagai forum komunikasi atau komunitas paling kecil yang dikenal oleh masyarakat. “Smart RT sesungguhnya adalah program yang dapat mendukung kesuksesan Smart City yang saat ini sudah dijalankan dibeberapa daerah di Indonesia. Karena melalui Smart RT dapat hadir data-data penting yang ada di wilayah terkecil. Mulai dari data kependudukan, pendidikan, kesehatan, pengaduan, pemberdayaan masyarakat hingga ketertiban dan keamanan,” katanya.

Seluruh data itu nantinya kata dia, akan terlapor secara update dan valid, karena akan dikerjakan terus menerus oleh SDM yang memang telah dipersiapkan. “Intinya Universitas Mulia akan berupaya terlibat secara langsung terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Kami memiliki banyak SDM yakni mahasiswa. Mereka dapat membuat aplikasi pendukung Smart RT. Dan bila nanti aplikasi ini sudah diterapkan dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan diterapkan pula di kota dan kabupaten di Indonesia,” jelas Agung.

Dan terkait penerapan aplikasi Smart RT, Mundzir menyebut saat ini pihaknya sudah menyiapkan modul-modul yang akan masuk dalam Smart RT. “Ada sekitar 100 modul yang sudah kita list. Dan untuk tahap pertama akan kita rilis 10 modul dalam waktu dekat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Smart RT merupakan sebuah aplikasi terpadu yang mengsinergikan peran masyarakat, RT dan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien. “Sebelum menghadirkan aplikasi ini, kami sudah terlebih dahulu membuat berbagai macam aplikasi yang digunakan bukan hanya untuk internal Universitas Mulia, tetapi juga pemerintah dan perusahaan swasta,” terangnya.

Mundzir juga menyebut, banyaknya startup atau aplikasi yang ada saat ini tentu membuat kebingungan di masyarakat, namun dengan adanya Smart RT ini, diharapkan dapat menggabungkan seluruh startup agar terhubung menjadi satu atau terintegrasi. “Dan untuk memenuhi kebutuhan penggunaan media sosial di masyarakat, aplikasi ini akan kita buat secara real time, jadi bisa cepat dan tepat langsung kepada masyarakat,” jelasnya.

Terkait program yang juga dijalankan oleh pihak kepolisian dalam mengatasi dampak pandemi saat ini, Kompol Nur Kholis menyebut, Polri membantu dalam pengamanan penanganan kasus Covid-19 yang bersinergi dengan ketua RT dan Bhabinkamtibmas, dan babinsa diberbagai RT. “Dan saat ini operasi kemanusiaan Covid-19 yang kami jalankan, atau disebut Operasi Aman Nusa Covid-19 diperpanjang hingga 31 Agustus. Dan akan terus dilakukan eveluasi, bila nantinya akan diperpanjang maka akan dilakukan perpanjangan dua bulan kembali. Operasi ini terpusat seluruh Indonesia,” kata Kompol Nur Kholis.

Selain itu program yang juga sudah dilakukan adalah ketahanan pangan untuk masyarakat. “Untuk kami di Polresta memberikan dukungan dengan membuat pembudidayaan ikan lele yang diatasnya ada kolam kangkung, terletak di Polresta Balikpapan.  Kemudian ada program posko dapur umum, gabungan anggota anggota Polri, TNI, kodim, dinas sosial dan relawan yang juga ada di Polresta Balikpapan. Kami mengajak untuk menyiapkan makanan yang akan dibagikan kepada masyarakat luas,” bebernya.

Melalui program ketahanan pangan dan dapur umum kini sudah dapat dirasakan masyarakat. “Ternyata dengan adanya Covid-19 ini juga rasa empati masyarakat terlihat begitu tinggi. Hampir setiap hari masyarakat membantu menyerahkan dukungan untuk membantu dapur umum juga. Karena dengan adanya ketahanan pangan dan dapur umum yang dihadirnya menunjukkan bahwa kita bisa lebih kuat untuk tetap menjaga wilayah kita bersama,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kecerdasan spiritual dan leadership bagi Civitas Akademika dalam menghadapi tatanan hidup baru atau new normal, Universitas Mulia telah menggelar Workshop Reinforcement Leadership, pada Selasa, 7 Juli 2020. Menghadirkan motivator Dr. H. Sartono, M.M, pada Selasa, 7 Juli 2020.

Kegiatan ini diikuti para pimpinan di Universitas Mulia, mulai dari Rektor, Dekan hingga Kaprodi. Dengan mengangkat tema Kerjaku Ibadahku, banyak informasi spiritual yang beliau dibagikan. Dimulai pada niat. Bekerja haruslah diawali dengan niat ibadah. Bila telah meniatkan untuk ibadah dengan melayani, Insyallah semua pekerjaan tidak akan terasa terbebani. Tidak ada kata lelah ataupun mengeluh, karena semua telah didasari dengan niat ibadah.

Apapun profesi baik karyawan maupun dosen, bila dilakukan hanya dengan tujuan mencari uang, maka waktu yang kita jalankan setiap hari hanyalah sia-sia, karena waktu begitu terbatas dan telah banyak kita gunakan untuk hal lainnya. Namun bila sebelum berangkat bekerja, mengawali dengan niat ibadah, niat untuk melayani membantu sesama, maka niscaya Allah akan membantu hambanya.

Dirinya juga mengajak untuk menghindari perilaku tercela, terutama dalam bekerja. Seperti sombong, tamak, iri dengki serta Munafik. Karena induk dari segala kejahatan adalah keempat hal tersebut.

Ia pun mengajak untuk tidak mencinta dunia secara berlebihan atau hubbud dunya. Karena pencinta dunia tidak akan lepas dari tiga hal, yakni kesedihan atau kegelisahan, keletihan yang berkelanjutan serta penyesalan yang tidak pernah berhenti. Dunia yang kita tinggali saat ini sesungguhnya hanya bersifat fana atau sementara, sebaliknya dengan kehidupan dunia, kehidupan akhirat merupakan kehidupan sejati.

Selanjutnya bersungguh-sungguh atau profesional. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersungguh-sungguhlah pada perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu bersikap lemah”.

Agenda ini juga, sebagai upaya penyegaran kepada seluruh pimpinan, untuk mengingatkan kembali bahwa apa yang dilakukan itu tujuannya adalah ibadah. Karena bila kita sudah niatkan dengan ibadah, maka bekerja akan secara ikhlas. Berbeda bila kita bekerja hanya dengan niat mencari uang, maka pasti memiliki hitung-hitungan dan selalu berkeluh kesah. Nantinya agenda ini akan dibuat secara rutin, selain itu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, setiap Jumat pagi, juga dilakukan agenda Jumat berkah yang diisi dengan kultum dan pengajian.

Cindy Maurellia Mahasiswi S1 PG-PAUD Universitas Mulia Meraih Juara I pada Perlombaan Mendongeng se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini IAIN Parepare pada bulan Juni 2020 kemarin.

Rektor Universitas Mulia Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.,H. bersama Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Bapak Mundzir, S.Kom., M.T., Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Bapak Vidy, S.S., M.Si., dan Sekprodi PG-PAUD Ibu Lisda Hani, S.Ag. M.Pd., memberikan ucapan selamat kepada Cindy yang berhasil menjuarai Perlombaan Mendongeng se-Indonesia dengan membawakan dongeng berupa video tentang Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW  lalu mengunggahnya ke kanal Youtube Cindy Maurel. Alur penilaiannya yaitu 60% dari like dan views pada video yang telah diunggah dan 40% dari dosen PIAUD IAIN Parepare.

Cindy mengatakan “lomba ini dalam rangka mengisi waktu luang di rumah dengan membangun kreatifitas dengan mendongeng.”

Selamat untuk Cindy…

Bagaimana Peran RT di Masa Pandemi Covid-19? Bagaimana peluang dan perkembangan RT pada Tatanan Kehidupan Baru serta menyongsong era Globalisasi dan Digitalisasi?

Universitas Mulia mengajak dan mengundang anda untuk mengikuti :
WEBINAR SMART RT: PERAN RT DI MASA PANDEMI COVID-19

WAKTU PELAKSANAAN :
Kamis, 9 Juli 2020
Jam 10.00 – 12.00 WITA

PEMATERI 1 :
H.M. Rizal Effendi, SE.
Walikota Balikpapan

PEMATERI 2 :
Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H.,M.H.
Rektor Universitas Mulia

PEMATERI 3 :
Kombes Pol.Turmudi, S.I.K.
Kapolresta Balikpapan

PEMATERI 4 :
Mundzir, S.Kom., M.T.
APP Development

Ayo daftarkan diri anda. Link Pendaftaran : https://bit.ly/webinarsmartRT

Saksikan Webinar Smart RT :
Live Youtube : https://youtu.be/kRGWh9JiNFE

Live Facebook : https://www.facebook.com/universitasmuliaofficial

Note :
Bagi Peserta yang telah mendaftar dan mengikuti webinar hingga selesai, akan mendapatkan E-Sertifikat. Link Presensi akan dibagikan pada Live Chat YouTube & Facebook.

Selama masa pandemi Covid-19 banyak perubahan dilakukan berbagai sektor termasuk pada dunia pendidikan, institusi kerja, hingga tempat kursus. Berbagai upaya pun dilakukan untuk memberikan solusi alternatif terbaik agar masyarakat dapat tetap belajar, kuliah, kursus, ataupun bekerja di masa pandemi saat ini. Menyikapi itu, untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat khususnya calon mahasiswa, Universitas Mulia kembali menggelar Webinar dengan mengusung tema Kuliah, Kerja, atau Kursus di Masa Pandemi Covid-19 pada Kamis (2/7).

Dipelopori oleh Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia, Webinar tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, seperti Dekan Fikom Universitas Mulia Wisnu Hera Pamungkas, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan Djonaziansjah, Human Resources (HR) Forum Balikpapan Edward, Kepala SMA 1 Balikpapan Eddy Effendi, Wakil Kepala SMK 1 Balikpapan Bidang Kurikulum Sigit Purwanto serta Founder Balikpapan Youth Spirit dan Warga Pelopor Pemuda Balikpapan 2020 Sulthan Nur Hidayatullah dan dipandu oleh moderator Wakil Rektor Bidang Akademik UM Yusuf Wibisono.

Menggunakan konsep dua model komunikasi, para pembicara dan moderator menggunakan Google Meet, kemudian disiarkan secara live melalui Youtube dan Facebook Universitas Mulia. Para peserta yang merupakan mahasiswa, pelajar, guru, dosen dan umum, bukan hanya berasal dari Balikpapan melainkan juga dari luar Kaltim, seperti Banda Aceh, Jambi, Riau, Sumatera Utara, Semarang, serta Surabaya.

Yusuf Wibisono menjelaskan, dalam Webinar kali ini banyak manfaat yang didapat bukan hanya para peserta yang akhirnya memiliki gambaran apa saja bisa mereka lakukan setelah lulus SMA/SMK, khususnya di masa pandemi saat ini. Apakah memilih kuliah, kursus atau bekerja. “Sementara bagi para praktisi pendidikan mendapatkan pengetahuan baru yang selama ini belum diketahui oleh mereka,” ujar Wibisono.

Seperti yang diterangkan oleh Founder Balikpapan Youth Spirit Sulthan, kata Wibisono yang menyatakan bahwa sebenarnya anak muda secara umum tidak menderita dengan adanya Covid-19 ini. “Menurut Sulthan, kesulitan saat ini justru membuat ide-ide kreasi dan inovasi anak muda muncul. Mungkin bila kondisinya tidak seperti saat ini belum tentu ide itu akan muncul dalam waktu cepat. Tekanan kondisi yang membuat orang tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, justru merangsang mereka untuk berpikir dan melahirkan inovasi,” kata Wibisono.

Dari sisi perguruan tinggi, sebut Wibisono, yang menggembirakan adalah pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi secara umum sudah siap di masa pandemi saat ini. “Meskipun harus 100 persen online, mereka siap. Mungkin ada catatan, misalnya SMK yang merupakan pendidikan vokasi, sudah diterapkan dengan baik di SMK 1 Balikpapan, menggunakan dua metode pembelajaran yakni di kelas dan di industri. Tentu kondisi saat ini membuat metode pembelajaran harus dirubah ke daring dan tentu menurunkan kualitas,” ujarnya.

Adapun dari pandangan perusahaan, tambah Wibisono, mereka juga harus melakukan sebuah trobosan, dimana semua karyawan bertransformasi ke digital. “Tidak boleh ada karyawan yang gaptek atau bingung menggunakan sarana digital. Mereka pun semakin peduli terhadap kesehatan dan melakukan antisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan hingga mengoptimalkan dan memberikan pelatihan penggunaan sarana digital,” terangnya.

Sementara di lembaga pemerintahan juga turut terkena dampak, yang pertama dirasakan adalah adanya pemotongan anggaran. “Anggaran bisa tersisa 50 persen, dimana 50 persenya harus digunakan untuk antisipas pandemi. Tentu anggaran yang turun, akan mempengaruhi semua program yang telah disusun, sehingga mereka harus melakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini,” bebernya.

Dari diskusi itu pun timbul satu ide yang menurut Wibisono baik diterapkan di Balikpapan saat ini. “Ide ini dari Kepala SMA 1 Balikpapan, dimana sudah saatnya Balikpapan fokus menyiapkan satu fasilitas tower besar yang bisa mengcover internet gratis untuk warga Balikpapan. Nantinya internet gratis itu bisa dipasangkan filter agar penggunaanya hanya dapat dilakukan untuk pendidikan, dan tidak digunakan untuk game atau lainnya. Dana program smart city bisa sebagian dialokasikan untuk program ini. Karena dengan layanan internet yang baik dalam situasi saat ini dapat memudahkan informasi sampai dan dapat mencerdaskan masyarakat,” jelasnya.

Dia pun menyebut, dari pilihan kuliah, kerja, atau kursus seluruh pembicara sepakat bahwa tiga pilihan ini baik. “Tetapi yang paling penting adalah peningkatan kualitas, fokus pada meng-upgrade skill. Bila merasa peningkatan kompetensi harus dilakukan dengan kuliah, ataupun kursus bahkan bekerja, silahkan lakukan bersama-sama. (mra)