Tag Archive for: prodi manajemen

Humas Universitas Mulia, 28 Mei 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia terus memperluas jejaring kerjasama dengan dunia industri melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) lanjutan bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya, yang menandai komitmen berkelanjutan untuk memperkuat sinergi antara kampus dan sektor industri, khususnya dalam bidang pariwisata.

Kaprodi Manajemen FEB Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., menyebutkan bahwa MoA ini memiliki urgensi yang sangat strategis, baik dari sisi akademik maupun praktis.

“Bentuk konkretnya akan kami rancang dalam kegiatan-kegiatan yang langsung berdampak pada penguatan tridharma perguruan tinggi dan peningkatan daya saing lulusan,” ujarnya.

Beberapa bentuk implementasi yang akan dikembangkan antara lain program magang industri terstruktur, kuliah tamu oleh praktisi, riset kolaboratif antara dosen dan pelaku industri, serta penerapan proyek kewirausahaan mahasiswa.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia, Dr. Ivan Hadar, M.Si., saat menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) lanjutan bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), sebagai wujud penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri.

Dr. Pudjiati juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kemungkinan pengembangan studi yang lebih aplikatif dan berbasis kebutuhan industri. Salah satu wacana yang tengah disusun adalah membuka konsentrasi atau program studi bisnis pariwisata, yang akan dimasukkan dalam roadmap pengembangan akademik lima tahun ke depan.

“Alasannya jelas, Kalimantan Timur memiliki potensi wisata dan budaya yang sangat besar namun belum dikelola secara optimal. Banyak restoran, hotel, agen perjalanan, dan desa wisata yang membutuhkan manajer serta pelaku usaha yang menguasai manajemen layanan, pemasaran digital, dan pengelolaan destinasi. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha pariwisata yang belum memiliki latar belakang manajemen formal,” jelasnya.

Ia menilai potensi lulusan program bisnis pariwisata cukup besar. “Lulusan bisa bekerja sebagai manajer operasional hotel atau resort, konsultan perjalanan, pengelola event dan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE), atau menjadi wirausahawan di bidang wisata,” tambahnya.

Kaprodi Manajemen FEB Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., memberikan keterangan terkait rencana strategis pengembangan program studi berbasis industri dalam kegiatan penandatanganan MoA bersama APINDO.

Meski begitu, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah menjembatani perbedaan orientasi antara dunia akademik dan dunia industri.

“Akademik cenderung fokus pada teori, riset, dan proses pembelajaran, sementara industri lebih menekankan efisiensi, hasil cepat, dan implementasi langsung,” ungkapnya.

Sebagai solusi, pihaknya akan mengembangkan pendekatan problem-based learning dan riset terapan, serta melibatkan pelaku industri dalam penyusunan kurikulum.

“Kami juga menawarkan proyek kolaboratif dengan output konkret, misalnya pembuatan SOP, desain sistem pemasaran, atau pelatihan SDM,” katanya.

Dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kerjasama ini dimanfaatkan untuk memperkuat kurikulum berbasis industri, mengembangkan program magang industri, projek mandiri mahasiswa, serta mata kuliah proyek kewirausahaan.

Dengan langkah strategis ini, FEB Universitas Mulia berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap terjun dan berkontribusi nyata dalam dunia usaha dan industri, khususnya sektor pariwisata yang tengah berkembang pesat di wilayah Kalimantan Timur.

Humas UM (YMN)

Ranisa, Ketua HIMA Manajemen yang baru menggantikan Agung Widiyanto yang naik menjadi Ketua BEM Universitas Mulia periode 2024-2025. Foto: dok. Manajemen

UM – Program Studi S1 Manajemen baru saja menggelar pelantikan Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen yang baru periode 2024-2025, bertempat di Ruang Eksekutif, Kamis (25/7). Ranisa Fitriani, mahasiswa S1 Manajemen angkatan 2022 terpilih menggantikan Agung Widiyanto, yang naik menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2024-2025.

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M mengatakan merasa bangga mahasiswanya terpilih menjadi Ketua BEM.

“Saya berharap Agung bisa mengemban amanah dengan sebaik-baiknya melaksanakan tugas, bisa menciptakan atmosfir kehidupan kampus dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa dan menjadi perwakilan mahasiswa dalam mengangkat aspirasi, ide, dan inisiatif UKM lainnya,” tuturnya.

Kepada Agung dan Ranisa, Pudjiati juga mengingatkan bahwa organisasi mahasiswa adalah tempat yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar banyak hal, sebelum betul-betul terjun ke dunia kerja atau masyarakat.

“Selain itu, organisasi mahasiswa di prodi diharapkan dapat membuat kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang akreditasi, baik itu di prodi maupun di tingkat universitas,” harapnya.

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pengurus HIMA Manajemen yang baru. Foto: dok. Manajemen

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pengurus HIMA Manajemen yang baru. Foto: dok. Manajemen

Menjadi mahasiswa yang aktif dalam kepengurusan himpunan mahasiswa memiliki banyak manfaat, baik dalam hal pengembangan pribadi maupun profesional. Beberapa manfaat itu antara lain pengembangan keterampilan kepemimpinan, seperti mengatur kegiatan, memimpin tim, dan mengambil keputusan.

Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis dalam menjalankan organisasi, termasuk manajemen waktu, koordinasi kegiatan, dan administrasi. Hal ini menjadikan pengalaman organisasi yang tidak dimiliki mahasiswa biasa saja.

Mahasiswa yang aktif di dalam himpunan mahasiswa memungkinkan bertemu dan bekerja sama dengan banyak orang, baik dari sesama mahasiswa, dosen, maupun profesional dari luar kampus. Hal ini dapat membuka peluang untuk kolaborasi dan jaringan profesional di masa depan.

Dalam berorganisasi, mahasiswa juga mengasah keterampilan seperti komunikasi, negosiasi, kerjasama tim, dan penyelesaian konflik. Hal ini dapat diasah melalui berbagai kegiatan dan tanggung jawab di himpunan mahasiswa.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi berkesempatan menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah, misalnya mengelola proyek, menyusun anggaran, atau merancang strategi pemasaran.

Selain itu, mahasiswa belajar untuk meningkatkan rasa percaya diri yang semakin baik. Mahasiswa berani menghadapi tantangan dan berhasil mengatasi berbagai situasi dalam kepengurusan himpunan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keyakinan diri.

Aktif berorganisasi dapat digunakan sebagai portofolio pasca lulus nantinya. Hal ini menjadi bekal persiapan karir di masa depan. Apalagi disertai dengan kontribusi pengabdian kepada masyarakat.

Pengalaman organisasi seringkali menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan, karena menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki inisiatif dan kemampuan untuk berorganisasi dan memimpin.

Pengalaman organisasi juga membuka kesempatan lebih lebar memperoleh beasiswa dan penghargaan, tentu bagi mahasiswa yang aktif dan berprestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kepemimpinan.

(SA/Kontributor)

Sebagian mahasiswa S1 Manajemen yang berhasil membuat produk kerajinan tangan menggunakan kayu. Foto: Istimewa

UM – Program Studi S1 Manajemen FEB mengikutsertakan sembilan orang mahasiswanya mengikuti Pelatihan Kecakapan Hidup. Pelatihan diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim, bertempat di Aula Kantor Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan, 11-15 Juni 2024.

Pelatihan dibuka Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim, H. M. Agus Hari Kesuma dan dihadiri mewakili Wali Kota Balikpapan, Staf Ahli Wali Kota Balikpapan Bidang Sosial, Kesejahteraan dan Pengembangan SDM Adamin Siregar, didampingi Kepala Disporapar C.I. Ratih Kusuma W, di Aula Kantor Disporapar Kota Balikpapan, Selasa (11/6).

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M mengatakan bahwa pelatihan yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam menciptakan peluang kerja bagi dirinya dan memiliki jiwa Entrepreneurship ini sesuai dengan visi Prodi S1 Manajemen

“Yakni, menjadi program studi unggulan dalam ilmu manajemen dan bisnis berbasis Technopreneurship yang berjiwa kewirausahaan serta berperan aktif dalam pengembangan, dan pembangunan bangsa hingga tingkat global,” ungkap Pudjiati.

Peserta pelatihan kecakapan hidup berhasil membuat produk kerajinan tangan. Foto:

Peserta pelatihan kecakapan hidup berhasil membuat produk kerajinan tangan. Foto:

Seorang mahasiswa S1 Manajemen sedang belajar menggunakan mesin pemotong kayu. Foto: Istimewa

Seorang mahasiswa S1 Manajemen sedang belajar menggunakan mesin pemotong kayu. Foto: Istimewa

Seorang mahasiswa S1 Manajemen sedang belajar menggunakan mesin penghalus kayu. Foto: Istimewa

Seorang mahasiswa S1 Manajemen sedang belajar menggunakan mesin penghalus kayu. Foto: Istimewa

Selesai mengikuti pelatihan, mahasiswa diharapkan bisa menularkan apa yang sudah didapatkannya kepada mahasiswa lain dan memiliki jiwa Entrepreneurship.

“Dengan begitu, kami berharap akan terbangun inkubator bisnis di tingkat prodi dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa, sehingga mereka mampu menciptakan produk lewat karyanya sendiri,” ujarnya.

Pelatihan kecakapan hidup tersebut meliputi tata rias kecantikan, event organizer, kerajinan tangan (Handycraft), Barista (peracik kopi), Pastry, dan Content Creator.

Sembilan orang perwakilan mahasiswa yang mengikuti pelatihan seluruhnya berasal dari Prodi S1 Manajemen semester dua, antara lain Nabila Tsabitha Saptaningtyas, Nursiti Aisyah, Chinta Syafirna Ramadhani Budi, Rinda Syaharani, Najla Na’ilah Manggabarani, Nadya Putri Aulia, Najwa Divanny Dwi Shasyia, Andi Hilda Yani, dan Bintang Chairunnisa Azizah.

Tampak mahasiswa yang keseluruhannya wanita ini menggunakan alat-alat bermesin yang biasa digunakan pria untuk memotong kayu. Mereka berlatih bagaimana membuat produk kerajinan tangan dari kayu dan berhasil memamerkan karyanya.

(SA/Kontributor)

Humas-UM Sabtu, 4 november 2023, bertempat di BTC Plaza Balikpapan mahasiswa Program studi Manajemen fakultas ekonomi dan bisnis mendapatkan seminar bisnis dari konsultan bisnis ternama heru Susanto  yang lebih dikenal dengan coach Iyu yang telah memiliki banyak pengalaman   berkecimpung di dunia bisnis dengan tema “ENTREPRENEUR MINDSET”, yang membahas Retire Young Retire Rich (Be a Young Entrepreneur With an Effective Mindset). Pada seminar bisnis ini diikuti oleh 179 mahasiswa prodi manajemen. Seminar bisnis ini merupakan bentuk CSR dari Allianz Life Indonesia dalam bidang Pendidikan.

Acara dibuka dengan sambutan ketua program studi manajemen Pudjiati,S.E.,M.M, dalam sambutannya ketua prodi manajemen menyampaikan bahwa mahasiswa jangan hanya puas dengan sekedar mendapatkan teori diperkuliahanya, tapi juga perlu membekali diri dengan mengikuti seminar-seminar yang berkaitan dengan kompetensi keilmuannya, salah satunya yaitu dalam bidang bisnis. Juga dikatakan jangan berpikir untuk mencari pekerjaan tetapi bagaimana menciptakan peluang pekerjaan.

Dalam seminar bisnis ini coach iyu menyampaikan bahwa tidak ada jaminan keberhasilan Ketika kita memanfaatkan sebuah peluang, namun tanpa melakukannya kita dijamin tidak berhasil. Itulah kenapa ada harga yang perlu dibayar untuk menciptakan sebuah peluang.

Untuk mendapatkan peluang bisnis maka yang perlu dilakukan adalah:

  1. Baca buku
  2. Bangun jaringan (menjaga integritas)
  3. Cari tempat belajar yang tepat
  4. Pilih-pilih circle
  5. Mendefinisikan kegagalan
  6. Tulis 1000 impian dengan awal kalimat “saya memiliki”
  7. Cari mentor yang tepat

Kata-kata motivasi untuk dapat meraih apa yang menjadi Impian kita adalah: “seberapa besar impianmu menggambarkan seberapa besar percayamu kepada Tuhanmu”.

Dalam seminar bisnis ini coach iyu juga mengajak mahasiswa untuk berpikir bagaimana menjadi seseorang yang berhasil dalam berbisnis dengan melihat the hierarchy of financial needs, yaitu:

  1. Cash flow & Basic Needs
  2. Financial safety
  3. Accumulating Wealth
  4. Financial freedom
  5. Legacy (warisan)

Acara seminar bisnis yang diselenggarakan oleh Alianz Life Indonesia Cabang Balikpapan dengan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia dikemas dengan apik sehingga membuat mahasiswa mengikuti dengan antusias.

Antusias mahasiswa dalam acara ini ditunjukkan dengan banyaknya mahasiswa yang bertanya berkaitan dengan dunia bisnis, salah satu yang dipertanyakan adalah bagaimana memulai sebuah bisnis tanpa modal, apakah bisa dilakukan. Coach iyu memberikan jawabannya ia bisa dilakukan yaitu dengan cara membangun relasi, mencari orang yang tidak mempunyai ide tetapi mempunyai uang untuk dijadikan modal. Namun untuk membangun relasi tentu saja diperlukan kredibilitas diri yaitu kemampuan yang dapat menyakinan orang lain untuk mau bekerjasama, sehingga orang dapat mempercayainya, dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya. Sebagai bentuk apresiasi mahasiswa bertanya diberikan souvenir2 yang menarik.

Acara ditutup pada pukul 17.00 dengan memberi kesempatan pada mahasiswa untuk menyampaikan apa yang menjadi kesimpulan dari seminar bisnis tersebut.

WN/ Humas*