Tag Archive for: Kemahasiswaan

Narasumber kedua, Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada Workshop PKM yang digelar di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/3/2025). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi yang tidak hanya menjadi wadah menuangkan ide kreatif, tetapi juga menjadi gerbang menuju pendanaan dan pengakuan. Namun, untuk lolos seleksi PKM bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan perpaduan antara ide brilian, proposal yang solid, dan ketelitian administrasi.

Hal ini seperti yang diungkapkan narasumber kedua, Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada Workshop PKM yang digelar di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/3/2025). Ia membagikan kiat-kiat sukses menyusun proposal PKM yang memikat reviewer.

“Sebelum saya memulai, izinkan saya menyampaikan sebuah pantun,” ujarnya mengawali paparan.

Jalan-jalan ke Balikpapan,
Jangan lupa beli kepiting.
Jauh-jauh kami dari Makassar,
Untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa Universitas Mulia yang hebat.

Dr. Marlina kemudian mengajak para mahasiswa untuk mengikuti permainan sebagai salah satu cara menarik perhatian. Ia meminta seluruh peserta membayangkan satu atau dua kata yang menggambarkan hal paling menarik.

Setelah itu, Dr. Marlina meminta salah seorang mahasiswi, Suci Ramadani dari Fakultas Ekonomi Bisnis, untuk menyampaikan kata yang dipikirkannya. Suci menjawab “liburan”, dan setelah digali lebih lanjut, ternyata ia membayangkan “jalan-jalan ke luar kota”.

Ternyata, di balik kata ‘liburan’, ada keinginan untuk menjelajah tempat baru. Dari sini, kita bisa melihat bagaimana sebuah ide sederhana bisa berkembang menjadi gagasan yang lebih besar.

“Mengapa saya meminta Anda memikirkan hal yang menarik? Karena biasanya, hal yang menarik adalah hal yang ingin kita ketahui lebih dalam. Itulah benih dari sebuah ide kreatif,” terangnya.

Dr. Marlina mencontohkan bagaimana ide “liburan” Suci bisa dikembangkan menjadi proposal PKM tentang aplikasi atau platform yang memudahkan pencarian destinasi wisata.

“Sebelum kita masuk ke teknis penulisan proposal, saya ingin membangkitkan semangat Anda semua. Ingatlah, ide-ide brilian itu ada di sekitar kita. Jangan pernah merasa minder atau takut untuk menuangkan gagasan, sekecil apa pun itu,” ujarnya.

Dr. Marlina kemudian kembali meminta mahasiswa yang lebih spesifik. Ia menunjuk dua orang mahasiswa, Ade dari Fakultas Ilmu Komputer dan Desmi, untuk menyebutkan kata yang sedang dipikirkan. Ade menyampaikan “kesehatan mental” dan Desmi menyampaikan “sampah”.

“Dua kata yang sangat berbeda, tapi sama-sama menarik. Ade tertarik pada kesehatan mental, khususnya emosi manusia. Desmi tertarik pada isu sampah. Dari sini, kita bisa melihat beragamnya minat dan kepedulian mahasiswa. Sekarang, bagaimana kita bisa mengubah ketertarikan ini menjadi ide proposal PKM?” tanya dia.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si dan Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar menerima cenderamata dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama panitia lainnya. Foto: Vio/Media Kreatif

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si dan Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar menerima cenderamata dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama panitia lainnya. Foto: Vio/Media Kreatif

Cara Mengembangkan Ide

Dr. Marlina kemudian memberikan contoh bagaimana ide “kesehatan mental” Ade bisa dikaitkan dengan ilmu komputer, misalnya, dengan mengembangkan aplikasi untuk mendeteksi atau mengelola emosi. Sedangkan ide “sampah” Desmi bisa diarahkan pada inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.

“Perhatikan, bagaimana dua ide yang sangat berbeda ini bisa dikaitkan dengan bidang ilmu masing-masing mahasiswa. Inilah pentingnya menghubungkan minat pribadi dengan keahlian yang Anda miliki,” terangnya.

Pentingnya Format dan Administrasi

Setelah ide tercipta, menurutnya, yang tidak kalah penting adalah memahami format penyusunan proposal dan administrasi.

“Percayalah, sebagus apapun ide Anda, jika tidak memenuhi format yang ditentukan, proposal Anda akan langsung ditolak. Jadi, patuhi panduan penulisan PKM 100%! Jangan ada diskon, jangan ada toleransi,” tandasnya.

Dr. Marlina menjelaskan secara rinci poin-poin penting yang harus diperhatikan mahasiswa dalam format penulisan proposal, seperti:

  1. Halaman: Penggunaan angka Romawi dan angka Arab yang tepat, letak nomor halaman.
  2. Font: Jenis (Times New Roman) dan ukuran font.
  3. Spasi: 1.5 spasi, bukan 1,5 spasi.
  4. Judul: Atraktif, maksimal 20 kata, hindari judul ala skripsi.
  5. Referensi: Minimal 20 referensi, 80% dari 5 tahun terakhir, gunakan gaya sitasi Harvard.
  6. Tanda Tangan: Tanda tangan basah, bukan hasil scan terbatas.
  7. Biodata: Lengkap, sesuai format, termasuk biodata dosen pendamping.
  8. Tidak ada cover.
  9. RAB Harus Realistis.

Mengapa Proposal Ditolak?

Menurut Dr. Marlina, ada beberapa alasan mengapa proposal PKM ditolak. Di antaranya disebabkan sebagai berikut.

  • Ketidaksesuaian Format. Menurutnya, ini yang paling sering terjadi.
  • Kurang Kreatif. Idenya terlalu umum atau sudah banyak dilakukan.
  • Masalah Tidak Jelas. Perumusan masalah lemah, kurang tajam, atau tidak relevan.
  • Dana Tidak Realistis. Terlalu besar atau tidak sesuai dengan panduan.
  • Plagiarisme. Meniru proposal lain. Hati-hati, ada aplikasi pendeteksi plagiarisme!
  • Tidak Sesuai Bidang Ilmu. Misalnya, mahasiswa ilmu komputer mengajukan proposal tentang pengobatan tradisional.
  • Salah Memilih Mitra. Pemilihan Mitra juga harus dicermati, hindari menggunakan mitra non-produktif saat mengajukan PKM-M, begitu pula sebaliknya.

Seleksi Proposal PKM

Seleksi proposal PKM nantinya biasanya terdiri dari dua tahap.

  1. Tahap Pertama (Administrasi). Paling banyak proposal gugur di tahap ini.
  2. Tahap Kedua (Substansi). Penilaian ide, kreativitas, inovasi, dan potensi kebermanfaatan.

Contoh Ide Kreatif dan Inovatif

Dr. Marlina memberikan beberapa contoh ide PKM yang kreatif dan inovatif, di antaranya sebagai berikut.

  1. Metode belajar membaca untuk anak-anak di pulau terpencil dengan cara memancing huruf.
  2. Alat pendeteksi dan pengelola emosi berbasis aplikasi.
  3. Inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.
  4. Mengangkat isu SDGs (Sustainable Development Goals), isu terkini, dan kondisi up-to-date).

Sebagai penutup, Dr. Marlina mengingatkan kembali tentang pentingnya kepatuhan format administrasi 100%, memperhatikan substansi seperti ide kreatif, orisinalitas, inovatif, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Namun, apabila proposal ditolak, ia mengingatkan untuk melakukan refleksi dan tidak putus asa, memperbaiki dan mencoba kembali di waktu berikutnya.

“Mahasiswa Universitas Mulia, saya yakin Anda semua memiliki potensi besar. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Manfaatkan PKM sebagai wadah untuk mengembangkan diri, berkontribusi bagi masyarakat, dan meraih prestasi,” pungkas Dr. Marlina.

(SA/Kontributor)

Agung Widiyanto. mahasiswa Prodi S1 Manajemen Universitas Mulia ini sukses mengukir prestasi gemilang di International Youth Excursion Network (IYEN) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Maret 2025. Foto: Istimewa

UM – Kabar membanggakan datang mahasiswa Universitas Mulia, Agung Widiyanto. Pemuda asal Balikpapan ini sukses mengukir prestasi gemilang di International Youth Excursion Network (IYEN) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Maret 2025.

Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), yang juga menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi, yaitu (1) Best Delegate International Youth Excursion Network, (2) 1st Best Presentation, dan (3) 3rd Project Innovation SDGs.

Keberhasilan ini menjadikannya salah satu pemuda Kaltim yang mampu bersaing di kancah internasional dan membawa nama baik daerahnya.

Seleksi Ketat dan Kompetisi Global

Agung tidak meraih prestasi ini dengan mudah. Ia harus melewati proses seleksi yang ketat, yang dimulai dari pemberkasan administrasi, kemudian ujian tertulis yang menguji wawasan kebangsaan, kebudayaan, matematika, psikologi, serta kepribadian.

Puji Tuhan, Alhamdulillah, saya diberikan jalan untuk lolos pada tahap awal dan lanjut ke tahapan berikutnya, yaitu Focus Group Discussion (FGD),” kenang Agung.

Dalam FGD, peserta diuji kemampuannya dalam berpikir kritis, memecahkan masalah serta memberikan solusi terkait pembangunan berkelanjutan (SDGs) sesuai dengan bidang yang mereka pilih.

Dari ratusan pendaftar se-Indonesia, Agung berhasil masuk 40 finalis terbaik, yang kemudian berkesempatan untuk mempresentasikan inovasi digital SDGs dalam forum internasional di Kuala Lumpur.

Agung Widiyanto. mahasiswa Prodi S1 Manajemen Universitas Mulia ini sukses mengukir prestasi gemilang di International Youth Excursion Network (IYEN) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Maret 2025. Foto: Istimewa

Agung Widiyanto. mahasiswa Prodi S1 Manajemen Universitas Mulia ini sukses mengukir prestasi gemilang di International Youth Excursion Network (IYEN) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Maret 2025. Foto: Istimewa

Pesan Inspiratif dan Harapan ke Depan

Agung menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini serta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya.

Anda tidak perlu menunggu hebat untuk memulai, melainkan Anda hanya perlu memulai untuk menjadi hebat,” ujarnya, seperti yang dikutip dari media.

Ia juga menekankan bahwa prestasi ini bukan akhir, melainkan awal untuk terus menorehkan kontribusi positif yang bermanfaat bagi masyarakat.

IYEN: Forum Global Pemuda Berprestasi

International Youth Excursion Network (IYEN) merupakan ajang yang mempertemukan pemuda-pemudi inovatif dari berbagai negara untuk berdiskusi, bertukar ide, serta mengembangkan proyek-proyek berorientasi sosial dan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Tahun ini, IYEN mengangkat tema “Youth-Led Solutions for Sustainable Development Goals”, menekankan peran pemuda dalam menciptakan solusi bagi tantangan global.

Dukungan dari Pemerintah dan Akademisi

Prestasi Agung mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma.

Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Agung Widiyanto yang telah mengharumkan nama Kota Balikpapan di kancah internasional. Ini membuktikan bahwa pemuda Kaltim memiliki daya saing tinggi. Kami berharap prestasi ini menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terus berinovasi dan membawa nama daerah ke tingkat global,” ujar Ratih Kusuma.

Sementara itu, Ketua Program Studi S1 Manajemen Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, turut bangga dengan pencapaian Agung.

Keberhasilan ini bukan hanya membanggakan bagi Agung secara pribadi, tetapi juga bagi Universitas Mulia dan Program Studi Manajemen. Ajang internasional ini memberikan wawasan luas, meningkatkan keterampilan komunikasi, serta membangun jaringan global. Kami berharap pengalaman ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi masyarakat,” tuturnya.

Proyek Inovasi Digital SDGs dan Rencana Implementasi di Balikpapan

Dalam kompetisi IYEN, Agung mempresentasikan proyek inovasi digital berbasis pembangunan berkelanjutan (SDGs) di bidang ekonomi. Proyek ini mendapat apresiasi dari para juri karena dinilai memiliki potensi besar untuk diimplementasikan secara nyata.

Sekembalinya ke Balikpapan, Agung berencana untuk mengembangkan serta menerapkan inovasi ini di daerahnya.

Rencana konkret saya adalah mengimplementasikan inovasi ini di Kota Balikpapan serta menjadi pemuda penggerak dan role model bagi generasi muda lainnya. Saya ingin membuktikan bahwa pemuda Balikpapan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujar Agung.

Pemuda Kaltim di Kancah Internasional

Keberhasilan Agung menambah daftar panjang prestasi pemuda Kalimantan Timur di forum internasional. Sebelumnya, sejumlah pemuda Kaltim juga telah meraih penghargaan dalam berbagai ajang global, menegaskan potensi besar generasi muda daerah ini di bidang akademik, inovasi, dan kepemimpinan.

Dengan semakin banyaknya pemuda yang berprestasi di tingkat dunia, harapannya Kalimantan Timur dapat terus mencetak talenta-talenta unggul yang siap membawa perubahan positif bagi Indonesia dan dunia.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 13 Maret 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan komitmennya dalam membina mahasiswa untuk berprestasi melalui Workshop dan Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025, yang diselenggarakan pada Hari Kamis, 13 Maret 2025. Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi riset, kreativitas, dan inovasi dalam rangka menghadapi kompetisi PKM di tingkat nasional.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada mahasiswa dalam Workshop PKM 2025 Universitas Mulia

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada mahasiswa dalam Workshop PKM 2025 Universitas Mulia.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., mengungkapkan rasa bangga atas antusiasme mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa PKM bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sarana untuk mengasah keterampilan riset, membangun kerja sama tim, serta menciptakan solusi inovatif bagi permasalahan di masyarakat.

“Workshop ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan strategi dan teknik riset yang dapat mendukung kesuksesan proposal PKM mereka. Saya berharap para peserta dapat memahami esensi riset yang berkualitas, meningkatkan kemampuan menulis proposal secara sistematis, serta membangun jejaring dengan sesama mahasiswa dan dosen pendamping,” ujarnya.

Beliau juga mengapresiasi peran para dosen pendamping yang senantiasa membimbing mahasiswa dalam menyusun proposal PKM. Dengan kerja keras, dedikasi, dan konsistensi, diharapkan mahasiswa Universitas Mulia mampu bersaing dan meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Suasana Workshop Riset PKM 2025 Universitas Mulia yang diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen pendamping

Suasana Workshop Riset PKM 2025 Universitas Mulia yang diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen pendamping

Dalam sambutannya, Sumardi juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus berusaha dan tidak takut gagal. Dengan penuh semangat, ia menutup pidatonya dengan yel-yel khas beliau, “Ubur-Ubur Ikan Lele, Semangat Puasanya Le!”, yang disambut meriah oleh para peserta.

Paparan Inspiratif dari Narasumber Berpengalaman
Workshop ini menghadirkan dua narasumber ahli dari Universitas Hasanuddin, yaitu Dr. Marlina Achmad, S.Pi., M.Si. dan Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si., yang memberikan wawasan mendalam mengenai strategi sukses dalam PKM.

Dr. Marlina Achmad, S.Pi., M.Si., dari Universitas Hasanuddin, menyampaikan materi tentang strategi memilih topik riset inovatif dalam PKM.

Dalam pemaparannya, Dr. Marlina Achmad menekankan pentingnya memilih topik riset yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aplikatif dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Beliau mengajak mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam menyusun proposal, serta memahami aspek kebaruan dan keberlanjutan dari penelitian yang diajukan.

Sementara itu, Dr. Andi Aliah Hidayani lebih banyak membahas tentang teknik penyusunan proposal yang menarik dan sistematis. Ia memberikan kiat-kiat khusus agar proposal PKM memiliki peluang lebih besar untuk lolos seleksi pendanaan. Salah satu poin yang ditekankannya adalah pentingnya keselarasan antara perumusan masalah, metodologi, serta luaran yang diharapkan.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si., dari Universitas Hasanuddin, memberikan pemaparan mengenai teknik penyusunan proposal PKM yang sistematis dan berkualitas.

“Menulis proposal PKM bukan sekadar memenuhi syarat administratif, tetapi harus mampu menunjukkan gagasan yang solutif dan inovatif. Selain itu, jangan lupakan aspek keterbacaan dan sistematika yang baik, karena itu menjadi faktor penting dalam penilaian,” jelas Dr. Andi.

Antusiasme Mahasiswa dan Harapan ke Depan
Sepanjang sesi workshop, mahasiswa tampak sangat antusias mengikuti pemaparan dan aktif dalam sesi diskusi. Berbagai pertanyaan kritis diajukan, mulai dari pemilihan ide penelitian hingga strategi menghadapi tahap seleksi nasional.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teknis, tetapi juga membangun semangat kompetitif di kalangan mahasiswa Universitas Mulia. Dengan bimbingan dari para narasumber dan dosen pendamping, diharapkan lebih banyak proposal PKM dari Universitas Mulia yang mampu menembus pendanaan nasional tahun ini.

Workshop ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa Universitas Mulia untuk menciptakan karya-karya inovatif yang tidak hanya membanggakan almamater, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Humas UM (YMN)

Ratih Kusuma foto bersama 15 mahasiswa dari Universitas Mulia yang mengikuti kompetisi cosplay serta beberapa peserta lain yang ikut meramaikan acara dengan costwalk. Foto: Aqilah

UM – Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, CI Ratih Kusuma, menunjukkan kekagumannya terhadap kreativitas mahasiswa Universitas Mulia (UM) dalam kompetisi cosplay yang menjadi bagian dari acara Pasar Pagi Mulia, Minggu (23/2).

Hal ini saat mengunjungi langsung kegiatan tersebut di tengah rintik hujan. Kedatangan Kepala Disparpora ini merupakan undangan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mushibunken, sebuah UKM yang diketuai oleh Gray Hansen Limantoro, yang berfokus pada kebudayaan Jepang.

Kompetisi cosplay ini sendiri adalah bagian dari rangkaian acara Pasar Pagi yang berlangsung selama tiga hari dengan 21 tema berbeda.

Meski awalnya dijadwalkan tidak dapat hadir karena urusan lain, Ratih Kusuma akhirnya menyempatkan diri untuk datang dan memberikan sambutan serta melihat langsung kegiatan cosplay tersebut.

Dalam kunjungannya yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Ratih Kusuma didampingi oleh beberapa mahasiswa Universitas Mulia yang tergabung dalam tim duta kampus. Mereka adalah Laksamana Andhika, Achmad Bagus, Aqilah Aulya, Marsya Delila, dan Rinda Syahrani.

Para mahasiswa inilah yang secara spontan menjadi pemandu kunjungan Ratih Kusuma ketika meninjau Pasar Pagi Mulia dan melihat-lihat suasana Kampus Cheng Ho.

Saya sangat mengapresiasi kreativitas anak-anak muda Universitas Mulia dalam ajang cosplay ini. Semoga acara seperti ini semakin maju dan jaya, semakin ramai dikunjungi,” ujar Ratih Kusuma dalam sambutannya.

Ratih juga menyoroti potensi ekonomi kreatif dan dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Balikpapan, yang akan semakin tumbuh melalui kegiatan seperti Pasar Pagi Mulia dan kompetisi cosplay.

Kompetisi cosplay yang diadakan oleh UKM Mushibunken ini memang memiliki nuansa Jepang yang kuat. Para mahasiswa mengenakan beraneka ragam kostum yang didominasi karakter anime dan budaya pop Jepang.

Menurut informasi dari panitia, terdapat 15 mahasiswa dari Universitas Mulia yang mengikuti kompetisi cosplay serta beberapa peserta lain yang ikut meramaikan acara dengan coswalk, yaitu berpartisipasi dengan kostum tanpa mengikuti penilaian lomba.

Kepala Disparpora CI Ratih Kusuma saat memberikan sambutan kegiatan Coswalk di Pasar Pagi Mulia, Minggu (23/2). Foto: IG disparpora_balikpapan

Kepala Disparpora CI Ratih Kusuma saat memberikan sambutan kegiatan Coswalk Pasar Pagi Mulia, Minggu (23/2). Foto: IG disparpora_balikpapan

Ratih Kusuma foto bersama 15 mahasiswa dari Universitas Mulia yang mengikuti kompetisi cosplay serta beberapa peserta lain yang ikut meramaikan acara dengan costwalk. Foto: Aqilah

Ratih Kusuma foto bersama 15 mahasiswa dari Universitas Mulia yang mengikuti kompetisi cosplay serta beberapa peserta lain yang ikut meramaikan acara dengan coswalk. Foto: Aqilah

Kepala Disparpora CI Ratih Kusuma saat berbincang dengan Ketua UKM Mushibunken Gray Hansen Limantoro di Ruang Domain. Foto: Aqilah

Kepala Disparpora CI Ratih Kusuma saat berbincang dengan Ketua UKM Mushibunken Gray Hansen Limantoro di Ruang Domain. Foto: Aqilah

Ratih Kusuma saat melihat-lihat stand UMKM didampingi para mahasiswa. Foto: IG disparpora_balikpapan

Ratih Kusuma saat melihat-lihat stand UMKM didampingi para mahasiswa. Foto: IG disparpora_balikpapan

Ratih Kusuma saat didampingi para mahasiswa duta kampus, dari kiri Laksamana Andhika, Achmad Bagus, Aqilah Aulya, Marsya Delila, Rinda Syahrani. Foto: IG diparpora_balikpapan

Ratih Kusuma saat didampingi para mahasiswa duta kampus, dari kiri Laksamana Andhika, Achmad Bagus, Aqilah Aulya, Marsya Delila, Rinda Syahrani. Foto: IG disparpora_balikpapan

Berbagai kegiatan lomba itu antara lain Fashion Show Competition, Recall Competition, Eat Competition, Pound x Zumba dan Coswalk Competition.

Tidak hanya dari kalangan mahasiswa Universitas Mulia saja, kegiatan ini juga berhasil menarik minat peserta dari luar kampus.

Meski kunjungan Ratih Kusuma terkesan mendadak dan tanpa persiapan pendampingan dari dosen, justru para mahasiswa Universitas Mulia inilah yang berhasil menunjukkan kesiapan dan keramahan dalam menyambut tamu penting.

Secara umum, Ratih Kusuma mengapresiasi kegiatan ini menjadi wadah kreatif dan pembinaan UMKM Mahasiswa serta bisa berkelanjutan.

Dokumentasi foto dan video selama kunjungan ini mayoritas dilakukan oleh mahasiswa sendiri, yang kemudian juga diminta oleh pihak Disparpora untuk keperluan publikasi di media sosial dinas tersebut.

Acara Pasar Pagi dan kompetisi cosplay ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi wadah bagi kreativitas mahasiswa Universitas Mulia serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Balikpapan.

(SA/Kontributor)

Agung Widiyanto, mahasiswa Universitas Mulia, berhasil meraih penghargaan sebagai Pemuda Terbaik kategori Intelegensia Putra Duta Pemuda Kota Balikpapan 2025. Foto: Istimewa

Pemuda Berprestasi, Agen Perubahan untuk Masa Depan Kota Balikpapan

UM – Ajang bergengsi Pemilihan Duta Pemuda Kota Balikpapan 2025 yang digelar di Gedung Kesenian Balikpapan, Jumat (21/2), berlangsung meriah. Ajang ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (DISPARPORA) Kota Balikpapan, bekerja sama dengan Dewan Pengurus Cabang Purna Prakarya Muda Indonesia untuk mencari pemuda-pemudi berbakat yang siap menjadi agen perubahan bagi daerahnya.

Ratusan peserta dari berbagai institusi pendidikan di Balikpapan bersaing dalam ajang ini. Mereka mengikuti tahapan seleksi ketat yang meliputi tes kesehatan, tes Samapta untuk menguji ketahanan fisik serta wawancara terkait wawasan kebangsaan.

Mereka juga memiliki wawasan tentang isu kepemudaan, budaya lokal dan nasional serta memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Selain itu, peserta juga menjalani tes psikologi dan evaluasi kepribadian oleh tim ahli.

Kepala DISPARPORA Kota Balikpapan CI Ratih Kusuma menegaskan bahwa pemilihan Duta Pemuda bukan sekadar ajang pencarian bakat, tetapi langkah strategis dalam membina generasi muda yang akan berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Pemilihan Duta Pemuda ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi merupakan langkah strategis untuk mengidentifikasi dan membentuk pemimpin muda yang siap menjadi agen perubahan bagi Kota Balikpapan,” ujarnya.

Sementara itu, setelah melalui proses seleksi ketat, Agung Widiyanto, mahasiswa Universitas Mulia, berhasil meraih penghargaan sebagai Pemuda Terbaik kategori Intelegensia Putra Duta Pemuda Kota Balikpapan 2025.

Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa pemuda Balikpapan memiliki potensi besar untuk bersaing dan berkontribusi bagi kemajuan daerahnya.

Agung mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini dan menegaskan bahwa keberhasilannya bukan hanya miliknya pribadi, tetapi juga hasil dari dukungan orang-orang di sekelilingnya.

Pencapaian ini bukan hanya tentang saya, tetapi juga tentang orang-orang hebat di sekitar saya yang selalu mendukung, mendoakan, dan menginspirasi,” ungkapnya dengan rendah hati.

Ia juga menegaskan bahwa gelar yang diraihnya membawa tanggung jawab besar untuk terus menjadi inspirasi bagi generasi muda.

Ini bukan sekadar penghargaan, tetapi amanah agar saya bisa menjadi penggerak, pelopor perubahan, dan role model bagi pemuda lainnya. Kami, generasi muda, harus menjadi agen inovasi dan inspirasi yang terus berkontribusi bagi masyarakat, lingkungan, kota, dan bangsa,” tegasnya.

Sebagai Duta Pemuda, para pemenang akan mendapatkan kesempatan untuk mewakili Kota Balikpapan dalam berbagai kegiatan tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

Para Duta Pemuda diharapkan dapat membawa aspirasi pemuda Kota Balikpapan turut serta dalam berbagai program pembangunan daerah.

Ajang bergengsi Pemilihan Duta Pemuda Kota Balikpapan 2025 yang digelar di Gedung Kesenian Balikpapan, Rabu (21/2), berlangsung meriah. Foto: Istimewa

Ajang bergengsi Pemilihan Duta Pemuda Kota Balikpapan 2025 yang digelar di Gedung Kesenian Balikpapan, Rabu (21/2), berlangsung meriah. Foto: Istimewa

Agung Widiyanto bersama kedua orangtuanya yang mendukung penuh. Foto: Istimewa

Agung Widiyanto bersama kedua orangtuanya yang mendukung penuh. Foto: Istimewa

Agung Widiyanto bersama dua orang dosennya, Rizki Zulkarnaen dan Richki Hardi, hadir dan turut memberikan dukungan. Foto: Istimewa

Agung Widiyanto bersama dua orang dosennya, Rizki Zulkarnaen dan Richki Hardi, hadir dan turut memberikan dukungan. Foto: Istimewa

Dukungan Universitas Mulia dalam Pengembangan Mahasiswa

Keberhasilan Agung Widiyanto, mahasiswa S1 Manajemen, mendapat apresiasi dari Ketua Program Studi S1 Manajemen Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M.. Ia mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang diraih mahasiswanya di bidang kepemudaan.

Bagi saya, ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Prodi Manajemen. Kami tidak hanya mencetak mahasiswa yang unggul secara intelektual, tetapi juga mereka yang mampu bersaing dengan pemuda-pemudi lainnya di Balikpapan,” ujar Dr. Pudjiati.

Ia juga menekankan pentingnya pengalaman di luar kampus bagi mahasiswa, terutama dalam pengembangan karakter, jiwa kepemimpinan, serta wawasan sosial mereka.

Pengalaman seperti ini sangat penting bagi mahasiswa, karena mengasah keterampilan yang tidak mereka dapatkan hanya di dalam kelas. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya di luar kampus dan mempertahankan pencapaian ini di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.

Pemilihan Duta Pemuda Kota Balikpapan 2025 bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi momentum penting dalam pemberdayaan pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan kota.

Melalui ajang ini, DISPARPORA dan DPC Purna Prakarya Muda Indonesia Kota Balikpapan berharap dapat melahirkan pemimpin muda yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa sosial tinggi, inovatif, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Dengan semangat berembuk, berdampak, dan bermanfaat, para Duta Pemuda ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya dalam menghadapi tantangan masa depan serta membawa Balikpapan menuju kemajuan yang lebih gemilang.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 13 Februari 2025 – Universitas Mulia menyelenggaraan Mulia Expose 2025, acara pembuka Pekan Olahraga dan Seni pertama yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Bertempat di Ballroom Cheng Ho pada Jumat, 24 Januari 2025, acara ini berlangsung meriah dengan kehadiran ratusan mahasiswa, pelajar SMA/SMK se-Balikpapan, serta masyarakat umum.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si, menyampaikan sambutan dalam pembukaan Mulia Expose 2025 di Ballroom Cheng Ho

Acara yang dimulai pukul 09.00 WITA ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si. Turut hadir dalam peresmian tersebut jajaran pimpinan universitas, termasuk Wakil Rektor 1, 2, dan 3, para dekan fakultas, serta tim marketing Universitas Mulia. Kehadiran para pemimpin akademik ini menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan minat dan bakat mahasiswa di bidang non-akademik.

Ketua BEM Universitas Mulia, Agung Widayanto, memberikan sambutan pada kegiatan Pekan Olahraga dan Seni.

Ketua BEM Universitas Mulia Agung Widayanto menegaskan bahwa Mulia Expose bukan sekadar seremoni pembukaan, tetapi juga menjadi ajang mempererat kebersamaan mahasiswa. “Kami ingin menciptakan suasana kampus yang dinamis, di mana mahasiswa bisa menyalurkan bakat mereka di bidang olahraga dan seni serta membangun semangat kompetisi yang sehat,” ungkapnya.

Mahasiswa Universitas Mulia menampilkan atraksi seni tari yang memukau dalam pembukaan Mulia Expose 2025

Sejak awal, suasana Ballroom Cheng Ho dipenuhi antusiasme peserta. Beragam pertunjukan seni ditampilkan, mulai dari tarian tradisional, musik akustik, hingga teatrikal kreatif yang membius para hadirin. Selain itu, momen ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan berbagai cabang olahraga dan seni yang akan dipertandingkan selama Pekan Olahraga dan Seni Universitas Mulia.

Aksi spektakuler mahasiswa Universitas Mulia dalam atraksi pencak silat yang memeriahkan pembukaan Pekan Olahraga dan Seni

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa dalam mengadakan kegiatan ini. “Mulia Expose adalah bukti bahwa mahasiswa Universitas Mulia tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki kreativitas dan keterampilan luar biasa dalam bidang seni dan olahraga. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk terus berkembang dan berprestasi,” ujar beliau.

Foto bersama jajaran pimpinan Universitas Mulia, panitia, dan peserta sebagai simbol dimulainya Mulia Expose 2025

Dengan adanya Mulia Expose 2025, Universitas Mulia semakin meneguhkan diri sebagai kampus yang mendukung pengembangan soft skills mahasiswa melalui berbagai aktivitas positif. Pekan Olahraga dan Seni yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan diharapkan dapat menjadi ajang inspiratif bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat luas.

Sebagai penutup, panitia mengajak seluruh mahasiswa Universitas Mulia untuk berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan yang telah disiapkan. Dengan semangat sportivitas dan kreativitas, Mulia Expose 2025 menjadi langkah awal yang luar biasa untuk membangun solidaritas dan semangat berkompetisi di lingkungan kampus.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 4 Februari 2025 –BEM Universitas Mulia kembali menggelar Rektor Cup 2 pada 27 hingga 29 Januari 2025, sebuah turnamen futsal antar SMA/SMK sederajat se-Kalimantan Timur yang berlangsung meriah di Lapangan Sepinggan Pratama, Balikpapan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Pekan Olahraga Seni dan Budaya yang untuk pertama kalinya diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulia.

Turnamen ini bertujuan memperkuat kerja sama antara Universitas Mulia dengan sekolah-sekolah di Kalimantan Timur sekaligus menyediakan ajang kompetisi yang sehat dan membangun sportivitas di kalangan siswa.

Ketua BEM Universitas Mulia, Agung Widiant, menjelaskan bahwa Rektor Cup 2 bukan sekadar pertandingan futsal, tetapi juga momentum untuk membangun hubungan baik dengan berbagai sekolah. “Kegiatan ini menjadi sarana menjalin persaudaraan dan kerja sama. Kami ingin memberikan ruang bagi siswa SMA/SMK untuk menunjukkan bakat olahraga mereka serta mengenal lingkungan Universitas Mulia lebih dekat,” ujarnya.

Selama tiga hari pertandingan, suasana semangat dan antusiasme peserta maupun pendukung terasa kental. Selain siswa dan guru dari berbagai sekolah, kegiatan ini turut melibatkan mahasiswa dari berbagai organisasi, seperti Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Mulia, yang membantu jalannya acara.

Salah satu peserta menyampaikan kebanggaannya bisa ikut berpartisipasi. “Kesempatan yang luar biasa, bisa bertemu teman dari berbagai sekolah dan saling berkompetisi dengan semangat sportif. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat,” ungkapnya.

Pada akhir turnamen, penghargaan diberikan kepada para pemenang dengan kategori Juara 1 diraih oleh SMK Medika Samarinda A, Juara 2 SMK Medika Samarinda B, Juara 3 SMA 8 Balikpapan, dan Juara 4 SMK 1 Balikpapan. Selain itu, nominasi individu seperti Pemain Terbaik, Kiper Terbaik, Pelatih Terbaik, serta Top Score turut diberikan sebagai apresiasi atas prestasi dan kontribusi mereka selama turnamen.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., berharap kegiatan seperti Rektor Cup 2 dapat terus dilaksanakan dan berkembang ke depannya. “Ini adalah langkah awal yang baik untuk mempererat hubungan kampus dengan sekolah-sekolah. Semoga semakin banyak siswa yang terinspirasi untuk berprestasi, baik di bidang olahraga maupun pendidikan,” tuturnya.

Dengan terjalinnya tali persaudaraan dan meningkatnya sportivitas antar sekolah, Rektor Cup 2 membuktikan bahwa kompetisi sehat dapat menjadi fondasi kerja sama yang positif antara dunia pendidikan tinggi dan sekolah menengah di Kalimantan Timur.

Humas UM (YMN)

Humas UM-Balikpapan,Universitas Mulia kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas lulusan dan akuntabilitas pendidikan melalui kegiatan Deseminasi Laporan Tracer Study 2025 yang digelar pada 31 Januari 2025 bertermpat di Ruang Eksekutif White  Campus Universitas Mulia. Acara ini dihadiri oleh pimpinan Universitas Mulia yakni Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni bapak Sumardi , S.Kom., M.Kom., Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Fakultas Humaniora dan Kesehatan, kepala lembaga, sertam seluruh ketua program studi (Kaprodi) akan menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi capaian serta merumuskan langkah progresif dalam memantau perkembangan alumni.


Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni bapak Sumardi , S.Kom., M.Kom. Dalam sambutannya, Rektor menegaskan pentingnya tracer study sebagai indikator keberhasilan kurikulum dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. “Tracer study bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi alat evaluasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni menyoroti perlunya kolaborasi seluruh stakeholder untuk mencapai target responden yang Maksimal.

Acara inti dimulai dengan presentasi laporan tracer study oleh Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd., yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Kemahasiswaan & Alumni. Data yang disajikan mencakup tingkat respons alumni, profil pekerjaan lulusan, serta kesesuaian bidang studi dengan dunia kerja, dll. Riski mengungkapkan, capaian responden tracer study Universitas Mulia tahun 2024 Berdasarkan data yang disajikan pada jumlah lulusan yang mengisi kuesioner keseluruhan dapat di simpulkan rata-rata yang mengisi Kuesioner pada TS-2, TS-3 dan TS-4 untuk Program Sarjana sebesar 54,43 % dan untuk program Diploma III sebesar 43,37 %.
Selanjutnya, Riski memaparkan materi bertajuk “Praktik Baik Tracer Study di Perguruan Tinggi”. Ia mencontohkan sejumlah universitas terkemuka yang berhasil meningkatkan partisipasi alumni melalui inovasi teknologi dan pendekatan personal. “Kunci keberhasilan adalah integrasi sistem, komitmen tim, dan insentif yang menarik bagi alumni maupun prodi,” Pungkasnya.

Berdasarkan analisis data dan praktik terbaik yang di peroleh saat mengikuti Bimtek di Banjarmasin bersama Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dan LLDIKTI Wilayah XI, Riski mengajukan lima rekomendasi krusial yang bisa di terapkan di Universitas Mulia, diantaranya:

  1. Membuat tim Tracer di tingkat Fakultas Hingga Prodi yang di SK – kan Universitas sebagai penanggung jawab di masing-masing stakeholder yang di kawal oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni untuk mencapai Angka yang di harapkan.
  2. Pembuatan aplikasi Tracer study yang terintegrasi dengan tracer kemendiktisaintek.
  3. Pemberian Reward untuk pencapaian Hasil Tracer Study hingga >85% Responden Mulai dari Tingkat Prodi, Fakultas Hingga Universitas dengan menggunakan anggaran dana Kemahasiswaan & Alumni.
  4. Mengundang alumni untuk podcast bersama membahas keberhasilan lulusan setelah lulus.
  5. Semua Prodi wajib membuat poster Profil Lulusan minimal 5 Poster di masing-masing Prodi.

Usai sesi tanya jawab yang dinamis, Rektor Universitas Mulia menyampaikan lima arahan strategis sebagai tindak lanjut, Diantarnya:

  1. Kaprodi wajib memastikan lulusan mengisi tracer study dengan memperbarui data kontak alumni secara berkala.
  2. Laporan tracer study tahun depan harus mencakup tiga tingkatan: universitas, fakultas, dan prodi.
  3. Mengundang Alumni pada saat sosialisasi tracer study, dan menjelaskan isi point kuesioner tracer Study.
  4. Sosialisasi Tracer Study di viralkan di media social untuk menjangkau generasi muda.
  5. Ada reward bagi yang mencapai target sampai 75% Responden.

Kegiatan ditutup dengan penyampaian kesimpulan oleh Rektor “Kami akan mengawal implementasi rekomendasi ini secara bertahap. pentingnya sinergi antara Biro Alumni, fakultas, dan prodi. Dengan dukungan aplikasi terintegrasi dan tim khusus, kami yakin target 75% Responden bukan hanya mimpi” Pungkasnya.

Deseminasi ini tidak hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga bukti keseriusan Universitas Mulia dalam menjadikan alumni sebagai mitra strategis pengembangan kampus. Langkah-langkah konkret yang dihasilkan diharapkan memperkuat posisi universitas sebagai pencetak lulusan unggul dan berdaya saing global. ( kontributor : RZ )

Humas Um – WN

Dosen Pendidikan Agama Islam Lisda Hani Gustina, S.Ag., M.Pd. menggelar nonton bareng film karya mahasiswanya, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Senin (20/1). Foto: Media Kreatif

Dalam Rangka Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

UM – Dosen Pendidikan Agama Lisda Hani Gustina, S.Ag., M.Pd. menggelar nonton bareng film karya mahasiswanya, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Senin (20/1). Dalam gelaran ini, enam buah karya film ditampilkan dengan tema Jejak Nikmat, Kisah Syukur dalam Kehidupan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Bagian Kemahasiswaan Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd mengatakan, dirinya mengapresiasi kegiatan pemutaran film ini sebagai bagian dari tugas mata kuliah.

“Terima kasih kepada Ibu Lisda Hani Gustina selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama, Bapak Nasruddin S.Kom., M.Kom Ketua Prodi Sistem Informasi serta adik-adik mahasiswa yang saya banggakan,” tuturnya mengawali sambutan.

Namun, Riski mengingatkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar untuk menggugurkan kewajiban sebagai tugas kuliah, tetapi juga sebagai sarana untuk belajar dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan.

“Saya juga mengingatkan tentang pentingnya bersyukur dan berhati-hati dalam menyampaikan agama,” terang Riski. Ia berharap, kegiatan ini dapat menginspirasi semua mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Senada, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Djumhadi, S.T., M.Kom. mengatakan, ia merasa bangga melihat kreativitas para mahasiswa. Menurutnya, alur cerita film tampaknya di luar dari keilmuan ilmu komputer, tetapi mahasiswa mampu membuat film yang bercerita.

“Hidup kita ini selalu penuh ujian, selalu ada pertanyaan dari bangun tidur sampai hari ini, dan kita harus menjawab dengan benar,” ujarnya.

Dengan begitu, ia mengajak setiap langkah dalam kehidupan juga harus didasari dengan rasa syukur. “Jangan mengeluh, karena orang yang bisa bersyukur pasti akan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujarnya.

Djumhadi berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

“Kegiatan ini bisa mencerminkan bagaimana mahasiswa menjiwai kehidupan dengan rasa syukur. Mari kita jadikan diri kita generasi penerus yang menciptakan kehidupan menjadi lebih baik,” terangnya.

Dengan begitu, ia berharap, mahasiswa menjalani perkuliahan dengan rasa syukur dan bahagia. Tidak saja melihat dari sulitnya menjalani kuliah, tetapi juga mampu merasakan sisi yang menyenangkan.

Foto bersama perwakilan pejabat Universitas Mulia, Dekan dan mahasiswa FIKOM serta dosen. Foto: Media Kreatif

Foto bersama perwakilan pejabat Universitas Mulia, Dekan dan mahasiswa FIKOM serta dosen. Foto: Media Kreatif

Para mahasiswa yang menggarap film pendek antara lain Minim Adab karya Taufik Hidayat, Sepi di Neraka karya Ahmad Rizki, Klik yang Menjerumuskan dengan sutradara Muhammad Dzaky Darussalam, Kazib karya Rizki Ahdiat, Berdampingan atau Paralelosis, dan Keyakinan karya Pipin Tamara. Foto: Media Kreatif

Para mahasiswa yang menggarap film pendek antara lain Minim Adab karya Taufik Hidayat, Sepi di Neraka karya Ahmad Rizki, Klik yang Menjerumuskan dengan sutradara Muhammad Dzaky Darussalam, Kazib karya Rizki Ahdiat, Berdampingan atau Paralelosis, dan Keyakinan karya Pipin Tamara. Foto: Media Kreatif

Salah satu aksi pemeran Arif ketika berkali-kali kalah judol, dalam film pendek berjudul Klik yang Menjerumuskan karya M Dzaky Darussalam. Foto: Media Kreatif

Salah satu aksi pemeran Arif ketika berkali-kali kalah judol, dalam film pendek berjudul Klik yang Menjerumuskan karya M Dzaky Darussalam. Foto: Media Kreatif

Enam Buah Karya Film

Dalam gelaran nonton bareng ini, setidaknya enam buah karya film garapan mahasiswa semester tiga dari beberapa prodi pada Fakultas Ilmu Komputer yang bisa ditonton di kanal YouTube Universitas Mulia.

Beberapa judul di antaranya adalah Minim Adab karya Taufik Hidayat, Sepi di Neraka karya Ahmad Rizki, Klik yang Menjerumuskan penulis skrip dan sutradara Muhammad Dzaky Darussalam, Kazib karya Rizki Ahdiat, Berdampingan atau Paralelosis, dan Keyakinan karya Pipin Tamara.

Klik yang Menjerumuskan, film ini bercerita tentang Arif, seorang mahasiswa yang terjerumus judi online atau judol. Diceritakan, awalnya, Arif yang duduk termenung sendirian lantaran suntuk tidak memiliki uang.

Datanglah Fikri, yang diperankan Dzaky Darussalam, menghibur Arif yang ditunjukkan game online yang bisa menghasilkan uang. Untuk meyakinkan Arif, Fikri menunjukkan saldo rekeningnya yang bertambah banyak.

“Dengar-dengar, bukannya itu haram?” tanya Arif.

“Lah, mau uang atau tidak?” jawab Fikri.

Tampaknya, jawaban Fikri membuat pikiran Arif semakin galau. Malam itu, Arif mengambil perangkat genggamnya. Ia membuka handphone-nya untuk menghapus rasa penasarannya. Ia lalu mengaksesnya.

Dari sinilah petaka itu berawal. Pertama kali mencoba, Arif berhasil menang dan mendapatkan pundi-pundi uang.  Ia pun mencoba dan terus mencoba hingga rasa penasarannya hilang. Tak lama kemudian, ia terus bernasib sial dan selalu kalah.

Ia pun terjerat hutang pada teman-temannya, hingga terus menumpuk. Hubungannya dengan kedua orang tuanya pun berantakan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang ustaz yang menyadarkannya ketika berkonflik dengan Dimas, teman yang uangnya dipinjam Arif.

Kumpulan film pendek ini cukup sederhana. Namun, pesan-pesan yang dibawanya sarat dengan pesan-pesan moral, tentang akhlak, adab, hingga bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.

(SA/Kontributor)

Para mahasiswa mendapatkan pendampingan oleh beberapa dosen, di antaranya selaku dosen pembina Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang didampingi dosen Prodi Hukum M. Asyharuddin, S.H., M.H., dan Jhuanda, S.H., M.H. Foto: Media Kreatif

Simulasi Debat Hukum Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi

UM – Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Kamis (9/1/2025), menjadi saksi perdebatan sengit antara mahasiswa dari berbagai program studi. Mereka terlibat dalam simulasi debat hukum yang mengupas tuntas dugaan korupsi mantan Menteri Perdagangan RI, Thomas Lembong, dalam perspektif hukum dan ekonomi.

Acara ini bukan hanya sekadar simulasi, melainkan juga sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya integritas, keadilan, dan pemberantasan korupsi.

Debat hukum ini merupakan bagian dari mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi, yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan analisis dan argumentasi dalam menghadapi isu-isu hukum, khususnya korupsi.

“Korupsi adalah masalah mental yang mendunia, dan kita sebagai generasi penerus harus bisa memahami bentuk-bentuk korupsi dan bagaimana peran masyarakat untuk mengatasinya,” ujar Dr. Agung Sakti Pribadi, dosen pengampu mata kuliah tersebut.

Penangkapan dan penahanan Tom Lembong dengan tuduhan korupsi menimbulkan pendapat pro dan kontra di masyarakat.

Pasalnya, Tom yang menjabat Menteri Perdagangan tahun 2015-2016 di era Presiden Joko Widodo ini dikenal sebagai pejabat yang bersih, cerdas dan santun. Tom lulusan Harvard University Amerika Serikat, sebelum menjabat menteri memiliki rekam jejak dan prestasi yang cemerlang .

Mahasiswa semester tiga saling berdebat terkait Tom Lembong. Mereka berasal dari Prodi Informatika, Sistem Informasi (SI), dan Teknologi Informasi (TI) membahas Pro dan Kontra dengan sudut pandang sebagai Jaksa Penuntut Umum dan sisi lainnya berdiri sebagai pengacara.

Para mahasiswa mendapatkan pendampingan oleh beberapa dosen, di antaranya selaku dosen pembina Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang didampingi dosen Prodi Hukum M. Asyharuddin, S.H., M.H., dan Jhuanda, S.H., M.H.

Suasana debat hukum di Ballroom Cheng Ho, yang dipimpin dosen pembina Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang didampingi dosen Prodi Hukum M. Asyharuddin, S.H., M.H., dan Jhuanda, S.H., M.H. Foto: Media Kreatif

Suasana simulasi debat hukum di Ballroom Cheng Ho, yang dipimpin dosen pembina Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang didampingi dosen Prodi Hukum M. Asyharuddin, S.H., M.H., dan Jhuanda, S.H., M.H. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa membahas Pro dan Kontra dengan sudut pandang sebagai Jaksa Penuntut Umum dan sisi lainnya berdiri sebagai pengacara. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa membahas Pro dan Kontra dengan sudut pandang sebagai Jaksa Penuntut Umum dan sisi lainnya berdiri sebagai pengacara. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa semester tiga saling berdebat terkait Tom Lembong. Mereka berasal dari Prodi Informatika, Sistem Informasi (SI), dan Teknologi Informasi (TI). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa semester tiga saling berdebat terkait Tom Lembong. Mereka berasal dari Prodi Informatika, Sistem Informasi (SI), dan Teknologi Informasi (TI). Foto: Media Kreatif

Analisis Kasus dari Tim Jaksa Penuntut Umum

Tim jaksa penuntut umum, yang terdiri dari beberapa kelompok mahasiswa, menyajikan argumen yang kuat terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dan tindak pidana korupsi yang dilakukan Thomas Lembong.

“Terdakwa tidak hanya melanggar hasil rapat koordinasi yang menyatakan tidak perlu impor gula, tapi juga merugikan negara sebesar 1,5 triliun,” kata salah seorang mahasiswa dari pihak perwakilan jaksa penuntut umum.

Jaksa penuntut juga berargumen bahwa terdakwa telah menerbitkan izin impor kepada perusahaan yang tidak memenuhi syarat.

“Tindakan tersebut merugikan petani lokal yang terpaksa menjual hasil panen mereka dengan harga jauh di bawah harga pasar dan juga menyebabkan manipulasi pasar melalui penimbunan gula,” lanjutnya.

Tim jaksa menyoroti pelanggaran Pasal 2 dan 3 UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 19 UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Jaksa penuntut juga menekankan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menunjukkan adanya penyimpangan prosedur dan kerugian negara akibat kebijakan impor gula.

Pembelaan dari Tim Penasihat Hukum

Di sisi lain, tim penasihat hukum berargumen bahwa Tom Lembong tidak melakukan korupsi. Mereka menyajikan data bahwa impor gula dilakukan atas persetujuan kepresidenan.

“Jika ada surplus atau impor gula, hal ini terjadi atas persetujuan kepresidenan. Jadi, salahkan kepresidenan pada saat itu,” ujar salah seorang anggota tim penasihat hukum.

Tim ini juga menyajikan 6 saksi ahli yang menyatakan bahwa untuk menjadikan seseorang tersangka, harus ada dua hal: kerugian negara dan niat jahat.

“Klien kami tidak memiliki niat jahat dan tidak ada dana yang masuk ke rekeningnya,” ungkap tim pengacara.

Mereka juga mengkritik proses hukum yang dianggap tidak adil dan terkesan dipaksakan. Tim penasihat hukum juga menegaskan bahwa impor gula dilakukan berdasarkan kebutuhan nasional untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan.

Perdebatan Mengenai Bukti dan Legalitas

Perdebatan semakin memanas saat tim jaksa menunjukkan bukti-bukti yang mereka miliki, namun tim penasihat hukum mempertanyakan keabsahan bukti-bukti tersebut.

Salah satu poin krusial adalah perbedaan pendapat mengenai apakah tindakan Tom Lembong lebih tepat dikategorikan sebagai kekeliruan administratif atau tindak pidana korupsi.

“Jika memang ada kesalahan dalam memahami regulasi tersebut, hal ini seharusnya dipandang sebagai sebuah kekeliruan administratif, bukan sebagai tindakan yang melanggar hukum,” tegas salah satu penasihat hukum.

Kesimpulan dan Tuntutan

Tim jaksa penuntut umum menyatakan bahwa Tom Lembong tetap bersalah berdasarkan bukti-bukti yang ada dan menuntut hukuman pidana minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara serta denda setinggi-tingginya.

Jaksa juga menuntut pemulihan kerugian negara dan sanksi terhadap korporasi yang terlibat.

Sementara itu, tim penasihat hukum memohon kepada hakim untuk membebaskan Thomas Lembong dari segala tuntutan dengan alasan bahwa klien mereka melakukan tindakan sesuai dengan prosedur dan tidak terbukti melakukan korupsi.

Simulasi Debat Hukum

Kegiatan debat hukum ini tidak lebih dari simulasi perdebatan yang menjadi tugas mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi. Dengan demikian, hal ini merupakan bagian dari pendidikan dan pemberdayaan bagi mahasiswa.

Para mahasiswa dibekali dengan kemampuan menganalisis kasus, menyusun argumentasi, dan berpikir kritis.

Mahasiswa juga mendapat pencerahan mengenai pentingnya penegakan hukum dan keadilan serta bahaya korupsi.

Melalui acara ini, para mahasiswa diharapkan dapat memperkaya pengetahuan hukum dan wawasannya tentang isu-isu aktual.

“Mudah-mudahan kalian bisa menjelaskan betul-betul untuk apa yang disampaikan oleh penasehat hukum, kita paham apa yang dilakukan adalah benar,” kata Dr. Agung Sakti Pribadi.

Debat hukum ini mengupas tuntas dugaan korupsi mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong. Acara ini digelar di Universitas Mulia dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi.

Melalui perdebatan sengit ini mahasiswa berhasil menunjukkan kemampuan menganalisis, berargumentasi, dan berpikir kritis.

Kasus ini memberikan gambaran betapa rumit dan rentannya sistem hukum dan ekonomi di Indonesia.

Debat hukum ini bukan hanya menjadi ajang perdebatan, tetapi juga wadah untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya pemberantasan korupsi.

Debat hukum mengenai kasus dugaan korupsi Tom Lembong di Universitas Mulia diharapkan memberikan wawasan mendalam kepada para mahasiswa tentang kompleksitas isu hukum, ekonomi, dan politik di Indonesia.

Usai menggelar debat hukum, mahasiswa dinilai berhasil menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menganalisis, berargumentasi, dan mengaplikasikan pengetahuannya.

“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan menegakkan keadilan di masa depan. Perdebatan ini juga diharapkan akan meningkatkan kesadaran pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan,” pungkas Dr. Agung Sakti Pribadi.

(SA/Kontributor)