Nonton Bareng Film Pendek tentang Pesan Moral Garapan Mahasiswa FIKOM

, ,
Dosen Pendidikan Agama Islam Lisda Hani Gustina, S.Ag., M.Pd. menggelar nonton bareng film karya mahasiswanya, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Senin (20/1). Foto: Media Kreatif

Dalam Rangka Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

UM – Dosen Pendidikan Agama Lisda Hani Gustina, S.Ag., M.Pd. menggelar nonton bareng film karya mahasiswanya, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Senin (20/1). Dalam gelaran ini, enam buah karya film ditampilkan dengan tema Jejak Nikmat, Kisah Syukur dalam Kehidupan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Bagian Kemahasiswaan Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd mengatakan, dirinya mengapresiasi kegiatan pemutaran film ini sebagai bagian dari tugas mata kuliah.

“Terima kasih kepada Ibu Lisda Hani Gustina selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama, Bapak Nasruddin S.Kom., M.Kom Ketua Prodi Sistem Informasi serta adik-adik mahasiswa yang saya banggakan,” tuturnya mengawali sambutan.

Namun, Riski mengingatkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar untuk menggugurkan kewajiban sebagai tugas kuliah, tetapi juga sebagai sarana untuk belajar dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan.

“Saya juga mengingatkan tentang pentingnya bersyukur dan berhati-hati dalam menyampaikan agama,” terang Riski. Ia berharap, kegiatan ini dapat menginspirasi semua mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Senada, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Djumhadi, S.T., M.Kom. mengatakan, ia merasa bangga melihat kreativitas para mahasiswa. Menurutnya, alur cerita film tampaknya di luar dari keilmuan ilmu komputer, tetapi mahasiswa mampu membuat film yang bercerita.

“Hidup kita ini selalu penuh ujian, selalu ada pertanyaan dari bangun tidur sampai hari ini, dan kita harus menjawab dengan benar,” ujarnya.

Dengan begitu, ia mengajak setiap langkah dalam kehidupan juga harus didasari dengan rasa syukur. “Jangan mengeluh, karena orang yang bisa bersyukur pasti akan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujarnya.

Djumhadi berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

“Kegiatan ini bisa mencerminkan bagaimana mahasiswa menjiwai kehidupan dengan rasa syukur. Mari kita jadikan diri kita generasi penerus yang menciptakan kehidupan menjadi lebih baik,” terangnya.

Dengan begitu, ia berharap, mahasiswa menjalani perkuliahan dengan rasa syukur dan bahagia. Tidak saja melihat dari sulitnya menjalani kuliah, tetapi juga mampu merasakan sisi yang menyenangkan.

Foto bersama perwakilan pejabat Universitas Mulia, Dekan dan mahasiswa FIKOM serta dosen. Foto: Media Kreatif

Foto bersama perwakilan pejabat Universitas Mulia, Dekan dan mahasiswa FIKOM serta dosen. Foto: Media Kreatif

Para mahasiswa yang menggarap film pendek antara lain Minim Adab karya Taufik Hidayat, Sepi di Neraka karya Ahmad Rizki, Klik yang Menjerumuskan dengan sutradara Muhammad Dzaky Darussalam, Kazib karya Rizki Ahdiat, Berdampingan atau Paralelosis, dan Keyakinan karya Pipin Tamara. Foto: Media Kreatif

Para mahasiswa yang menggarap film pendek antara lain Minim Adab karya Taufik Hidayat, Sepi di Neraka karya Ahmad Rizki, Klik yang Menjerumuskan dengan sutradara Muhammad Dzaky Darussalam, Kazib karya Rizki Ahdiat, Berdampingan atau Paralelosis, dan Keyakinan karya Pipin Tamara. Foto: Media Kreatif

Salah satu aksi pemeran Arif ketika berkali-kali kalah judol, dalam film pendek berjudul Klik yang Menjerumuskan karya M Dzaky Darussalam. Foto: Media Kreatif

Salah satu aksi pemeran Arif ketika berkali-kali kalah judol, dalam film pendek berjudul Klik yang Menjerumuskan karya M Dzaky Darussalam. Foto: Media Kreatif

Enam Buah Karya Film

Dalam gelaran nonton bareng ini, setidaknya enam buah karya film garapan mahasiswa semester tiga dari beberapa prodi pada Fakultas Ilmu Komputer yang bisa ditonton di kanal YouTube Universitas Mulia.

Beberapa judul di antaranya adalah Minim Adab karya Taufik Hidayat, Sepi di Neraka karya Ahmad Rizki, Klik yang Menjerumuskan penulis skrip dan sutradara Muhammad Dzaky Darussalam, Kazib karya Rizki Ahdiat, Berdampingan atau Paralelosis, dan Keyakinan karya Pipin Tamara.

Klik yang Menjerumuskan, film ini bercerita tentang Arif, seorang mahasiswa yang terjerumus judi online atau judol. Diceritakan, awalnya, Arif yang duduk termenung sendirian lantaran suntuk tidak memiliki uang.

Datanglah Fikri, yang diperankan Dzaky Darussalam, menghibur Arif yang ditunjukkan game online yang bisa menghasilkan uang. Untuk meyakinkan Arif, Fikri menunjukkan saldo rekeningnya yang bertambah banyak.

“Dengar-dengar, bukannya itu haram?” tanya Arif.

“Lah, mau uang atau tidak?” jawab Fikri.

Tampaknya, jawaban Fikri membuat pikiran Arif semakin galau. Malam itu, Arif mengambil perangkat genggamnya. Ia membuka handphone-nya untuk menghapus rasa penasarannya. Ia lalu mengaksesnya.

Dari sinilah petaka itu berawal. Pertama kali mencoba, Arif berhasil menang dan mendapatkan pundi-pundi uang.  Ia pun mencoba dan terus mencoba hingga rasa penasarannya hilang. Tak lama kemudian, ia terus bernasib sial dan selalu kalah.

Ia pun terjerat hutang pada teman-temannya, hingga terus menumpuk. Hubungannya dengan kedua orang tuanya pun berantakan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang ustaz yang menyadarkannya ketika berkonflik dengan Dimas, teman yang uangnya dipinjam Arif.

Kumpulan film pendek ini cukup sederhana. Namun, pesan-pesan yang dibawanya sarat dengan pesan-pesan moral, tentang akhlak, adab, hingga bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.

(SA/Kontributor)