Tag Archive for: FHK UM

Dekan FHK Dr. Mada Aditia Wardhana bersama Kaprodi Hukum M Asyharudin, S.H., M.H., Kaprodi PG AUD Betty Fitriana, S.Pd., M.Pd., dan mewakili Kaprodi Farmasi Eka Kumala Retno, M.Si. Foto: Media Kreatif

UM – Hari ketiga Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia menyajikan sesi yang menggugah semangat kebangsaan dan intelektual, Kamis (21/8).

Dekan FHK, Dr. Mada Aditia Wardhana, M.M., tampil dengan pendekatan unik untuk membekali para mahasiswa baru dengan pola pikir kritis yang akan menjadi fondasi kesuksesan studi mereka.

Tidak hanya sebatas memberikan informasi teknis, Dr. Mada justru membuka wawasan mahasiswa dengan mengajak mereka mengenali kembali jati diri sebagai bangsa besar dan memahami esensi menjadi seorang “maha-siswa”.

Membangkitkan Gen Penguasa Dunia: Dari Nusantara hingga Panggung Global

Dr. Mada memulai paparannya dengan pertanyaan tak terduga: “Bangsa besar apa yang pernah menguasai dunia?” Jawaban yang muncul menyebut Romawi, Mongol, hingga Persia. Namun, ia mengingatkan para mahasiswa tentang satu kekuatan besar yang sering terlupakan.

“Kalian melupakan satu, yaitu Nusantara,” tegasnya. “Genetik bangsa kita adalah genetik penguasa besar dunia. Dari Jengis Khan hingga Kekaisaran Cina, tidak ada yang pernah berhasil menaklukkan Nusantara. Gen itu ada di dalam darah kita masing-masing.”

Menurutnya, kesadaran tentang sejarah kebesaran ini penting bagi mahasiswa baru untuk membangun kepercayaan diri.

Ia mengaitkan dinamika geopolitik global saat ini dengan warisan sejarah bangsa-bangsa besar tersebut. Di tengah persaingan global, Indonesia, sebagai pewaris Nusantara, memiliki potensi luar biasa yang harus dibangkitkan kembali oleh generasi muda.

Dekan FHK Dr. Mada Aditia Wardhana bersama Kaprodi Hukum M Asyharudin, S.H., M.H., Kaprodi PG AUD Betty Fitriana, S.Pd., M.Pd., dan mewakili Kaprodi Farmasi Eka Kumala Retno, M.Si. Foto: Media Kreatif

Dekan FHK Dr. Mada Aditia Wardhana bersama Kaprodi Hukum M Asyharudin, S.H., M.H., Kaprodi PG AUD Betty Fitriana, S.Pd., M.Pd., dan mewakili Kaprodi Farmasi Eka Kumala Retno, M.Si. Foto: Media Kreatif

Kaka tingkat bersama mahasiswa baru FHK 2025 foto bersama. Foto: Media Kreatif

Kaka tingkat bersama mahasiswa baru FHK 2025 foto bersama. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur mahasiswa baru 2025. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur mahasiswa baru 2025. Foto: Media Kreatif

Esensi Seorang Mahasiswa: Menangkap Pola dan Memaknai Informasi

Untuk mengilustrasikan cara berpikir yang harus dimiliki seorang akademisi, Dr. Mada menyajikan dua analogi cerdas. Pertama, melalui teka-teki “Mengapa beruang kutub tidak makan pinguin?”. Jawabannya sederhana: karena habitat mereka berbeda, satu di kutub utara dan satu lagi di kutub selatan.

“Ini bukan sekadar guyonan. Ini tentang knowledge. Jangan pernah berargumen atau menyampaikan sesuatu tanpa referensi, data, dan pengetahuan. Itulah yang membedakan seorang mahasiswa,” jelasnya.

Analogi kedua adalah tentang menangkap pola. Ia menyajikan deretan angka “2, 4, 6, 8, 10” dan bertanya angka ketujuh dalam deret tersebut. Mahasiswa dengan cepat menjawab “14”, meski angka tersebut tidak disebutkan.

“Kalian bisa menjawab karena menangkap polanya. Inilah esensi kecerdasan. Kita tidak selalu mendapatkan informasi lengkap, tapi kita harus mampu memprediksi masa depan dengan membaca pola yang ada. Itulah yang dilakukan bangsa-bangsa besar,” papar Dr. Mada.

Kunci Sukses di Bangku Kuliah: Antusias dan Serius

Sebagai penutup, Dr. Mada membagikan kunci utama untuk berhasil dalam studi melalui sebuah perumpamaan tentang dua anak yang menemukan pasir berkilau di pantai.

Anak pertama, si A, penuh rasa ingin tahu, membawa pasir itu pulang, menelitinya, dan akhirnya menemukan bahwa itu adalah berlian. Sementara anak kedua, si B, menganggapnya tak berharga dan meninggalkannya begitu saja.

“Kalian tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi yang bisa kalian kendalikan adalah hari ini. Jadilah seperti si A. Hadapi setiap mata kuliah dan tugas dengan antusias dan keseriusan. Itulah yang membedakan antara mereka yang menemukan ‘berlian’ dan mereka yang tidak,” pesannya kepada mahasiswa baru.

Sesi yang penuh makna ini diharapkan tidak hanya menjadi pengantar formal, tetapi juga pemicu semangat bagi mahasiswa FHK Universitas Mulia untuk memulai perjalanan akademik mereka dengan kesadaran penuh akan potensi diri dan tanggung jawab intelektual sebagai generasi penerus bangsa.

(SA/Kontributor)

Humas UM, 28 Mei 2025-Fakultas Humaniora dan Kesehatan Universitas  Mulia Balikpapan terus memperluas jejaring kerja sama dalam penguatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada Selasa (27/05/2025), Tim Akademisi dari Universitas Mulia melakukan kunjungan resmi ke Balai Perhutanan Sosial (Balai PS) Kukar di Samboja untuk menjajaki peluang kerja sama yang lebih strategis.

Tim akademisi yang hadir dalam kunjungan ini antara lain Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Dr. Mada Aditia Wardhana, Kaprodi Farmasi Warrantia Citta Citti Putri, serta dosen Farmasi Eka Kumala Retno dan Sapri. Kunjungan ini diterima langsung oleh Kepala Balai PS Kukar, Mochlis, di ruang rapat Balai PS Kukar.

Kaprodi Farmasi Universitas Mulia, Warrantia Citta Citti Putri, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang telah berlangsung sejak tahun 2021.

“Mahasiswa kami telah melakukan eksplorasi hasil hutan dan menghasilkan berbagai produk. Ke depannya, kegiatan ini akan ditingkatkan ke tahap penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.

Transformasi kelembagaan yang menjadikan Balai PS Kukar fokus pada perhutanan sosial justru membuka peluang yang lebih luas. “Area kegiatan mahasiswa dapat diperluas karena sejalan dengan tugas dan fungsi baru Balai PS,” ujarnya.

Citta juga mengungkapkan bahwa sebelumnya belum ada nota kesepahaman (MoU) yang secara resmi mendasari kegiatan ini. Oleh karena itu, pada kunjungan ini pihak Universitas Mulia kembali mengajukan MoU dan telah mendapat persetujuan untuk ditindaklanjuti.

“Ke depan, pembelajaran mahasiswa tidak hanya sebatas eksplorasi, tapi akan diperluas hingga menyentuh langsung masyarakat di sekitar kawasan hutan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa peluang kolaborasi ini terbuka untuk program studi lain di Universitas Mulia.

Dalam konteks kebijakan Merdeka Belajar dan arah baru Diktisaintek Berdampak, Universitas Mulia memaknai kerja sama ini sebagai upaya untuk mengintegrasikan proses belajar dengan kebutuhan nyata di lapangan. “Kami ingin turut serta dalam pemberdayaan masyarakat sekitar hutan agar lebih produktif, misalnya dalam pengembangan UMKM berbasis potensi lokal,” tambahnya.

Sebagai langkah konkret, pihaknya berencana melakukan eksplorasi terarah terhadap potensi hutan yang kemudian akan ditindaklanjuti melalui penelitian di laboratorium Farmasi Universitas Mulia.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 24 Maret 2025 – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (HIMA PGPAUD) Universitas Mulia sukses menggelar Musyawarah Besar (MUBES) pada Sabtu, 22 Maret 2025. Acara ini bertujuan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD periode 2025-2026 serta membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya. MUBES berlangsung kondusif dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam berbagai diskusi dan pemilihan kepemimpinan baru.

Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad Resmi Pimpin HIMA PGPAUD 2025-2026 Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD Universitas Mulia terpilih, Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad, siap membawa organisasi ke arah yang lebih inovatif dan kolaboratif.

Ketua Program Studi PGPAUD, Ibu Bety Vitriana, M.Pd., menegaskan bahwa HIMA PGPAUD memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan mahasiswa, baik dari aspek akademik, profesional, maupun sosial. “Saya berharap kepengurusan baru ini mampu menciptakan lingkungan akademik yang aktif, inovatif, dan kolaboratif, serta bekerja sama dengan prodi dalam meningkatkan kualitas pendidikan PGPAUD di Universitas Mulia,” ujarnya.

Penyerahan SK Kepengurusan HIMA PGPAUD 2025-2026 Wakil Dekan FHK, Ibu Sri Purwanti, M.Pd., menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan HIMA PGPAUD Universitas Mulia kepada Ketua HIMA terpilih, Nur Wahidah, sebagai tanda dimulainya kepemimpinan baru.

Pembina HIMA PGPAUD, Mbak Cindy Maurella, menilai bahwa MUBES tahun ini berjalan lancar dan menunjukkan antusiasme mahasiswa yang tinggi. Ia juga menyoroti tantangan terbesar HIMA, yaitu meningkatkan kesadaran dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi. “HIMA bukan sekadar formalitas, tetapi wadah penting untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa,” jelasnya.

Pelantikan Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia Masa Bakti 2025-2026 Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia periode 2025-2026 resmi dilantik, menandai awal perjalanan mereka dalam memajukan organisasi dan mendukung mahasiswa PGPAUD.

Dalam hasil pemilihan, Nur Wahidah, mahasiswa semester 4, terpilih sebagai Ketua HIMA PGPAUD 2025-2026. Dalam wawancara, ia mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya untuk membawa HIMA menjadi organisasi yang lebih solid, kreatif, dan inovatif. “Kami ingin meningkatkan semangat technopreneurship, serta aktif dalam pengembangan kompetensi diri, pedagogik, dan pengabdian masyarakat,” kata Nur Wahidah.

Suasana MUBES HIMA PGPAUD 2025 Para peserta Musyawarah Besar (MUBES) HIMA PGPAUD Universitas Mulia mengikuti rangkaian sidang dengan penuh antusiasme dalam pemilihan pemimpin baru dan pembahasan arah organisasi ke depan.

Sebagai program prioritas, kepengurusan baru akan fokus pada penyelenggaraan workshop, pelatihan, dan kuliah umum untuk meningkatkan keilmuan mahasiswa PGPAUD. Selain itu, strategi untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam organisasi mencakup pelatihan kepemimpinan, kelas kolaborasi dengan mitra PAUD, serta kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat.

Kultum Inspiratif dalam Penutupan MUBES HIMA PGPAUD 2025 Bapak Yamani, S.S., M.Pd., menyampaikan kultum yang mengangkat pentingnya adab dan akhlaqul karimah sebagai solusi atas tantangan pendidikan modern, sebelum acara ditutup dengan buka bersama.

MUBES ditutup dengan kultum yang disampaikan oleh Bapak Yamani, S.S., M.Pd., yang membahas kegagalan sistem pendidikan modern berdasarkan penelitian Harvard yang diterbitkan di jurnal Ivy League. Beliau menyoroti bahwa sistem pendidikan saat ini lebih menekankan pada pencapaian akademik dan keterampilan teknis, tetapi mengabaikan pembentukan karakter dan nilai-nilai moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak lulusan institusi pendidikan tinggi mengalami krisis identitas, rendahnya etika kerja, dan kurangnya kepedulian sosial.

Sebagai solusinya, Bapak Yamani menekankan pentingnya pendidikan berbasis adab dan akhlaqul karimah. “Pendidikan yang hanya berfokus pada intelektualitas tanpa membentuk karakter akan melahirkan generasi yang cerdas tetapi minim etika,” ujarnya. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadikan akhlak mulia sebagai pondasi utama dalam menuntut ilmu.

Acara MUBES diakhiri dengan buka bersama sebagai momen kebersamaan bagi seluruh mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia.

Humas UM (YMN)

 

Humas UM, 26 Februari 2025 – Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Mulia kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak calon pendidik yang kreatif dan inovatif melalui acara Gelar Karya Membangun Generasi Emas yang Kreatif. Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menampilkan berbagai bentuk ekspresi seni, mulai dari seni tari hingga seni lukis, sebagai hasil kolaborasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing, Ibu Lisda Hani Gustina, S.Ag., M.Pd.

Dr. Mada Aditya Wardhaya, Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia, memberikan sambutan dalam acara Gelar Karya Membangun Generasi Emas yang Kreatif, mengapresiasi kreativitas mahasiswa PGPAUD.

Mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia menampilkan tarian Dayak Kontemporer dengan penuh ekspresi dan semangat, sebagai bagian dari eksplorasi seni budaya dalam acara gelar karya.

Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK), Bapak Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M., dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Ia menyebutkan bahwa gelar karya ini adalah bukti nyata dari kerja keras mahasiswa PGPAUD yang tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan kreativitas mereka dalam bentuk seni. “Saya sangat bersyukur dan bangga melihat bagaimana mahasiswa PGPAUD mampu menghadirkan karya yang beragam, tidak hanya dalam bentuk tari tetapi juga seni lukis dan lainnya. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki usaha dan kolaborasi yang luar biasa,” ujarnya.

Penampilan energik mahasiswa PGPAUD dalam tarian Japin Kontemporer, menggabungkan gerakan tradisional dengan sentuhan modern yang memukau para penonton.

Ibu Lisda Hani Gustina, S.Ag., M.Pd., selaku dosen mata kuliah Pengembangan Seni yang membimbing mahasiswa dalam kegiatan ini, menegaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi mereka juga bisa mengaplikasikan langsung ilmu yang didapat. Menariknya, banyak mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia yang sudah aktif mengajar di berbagai lembaga pendidikan, sehingga kreativitas mereka bisa langsung diterapkan,” tuturnya.

Mahasiswa PGPAUD membawakan tarian sinkretisme yang menggabungkan berbagai unsur budaya, mencerminkan keberagaman dan inovasi dalam dunia seni pertunjukan.

Lebih lanjut, Bapak Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M. menekankan pentingnya acara seperti ini untuk terus diperbanyak dan diperkuat. “Mahasiswa membutuhkan wadah untuk menampilkan kreativitas mereka. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, terutama bagi dunia kependidikan anak usia dini. Harapannya, mahasiswa semakin percaya diri dan siap terjun ke dunia profesional,” tambahnya.

Wakil Rektor II, Bapak Yusuf Wibisono, S.E.,M.Ti, .menerima lukisan karya mahasiswa PGPAUD sebagai simbol apresiasi dan hasil eksplorasi seni dalam gelar karya.

Ibu Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd., salah satu dosen PGPAUD Universitas Mulia, juga memberikan tanggapannya mengenai acara ini. “Kegiatan ini luar biasa, penuh semangat, dan menjadi awal yang baik bagi mahasiswa untuk lebih nyaman di lingkungan Universitas Mulia. Semoga kegiatan ini terus berkembang dan membawa dampak positif,” ungkapnya.

Suasana kebersamaan dalam sesi foto bersama antara mahasiswa PGPAUD, dosen pembimbing, Ketua Program Studi PGPAUD, serta Wakil Dekan, menandai suksesnya acara Gelar Karya Membangun Generasi Emas yang Kreatif.

Wakil Rektor II, Bapak Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., menyoroti bahwa gelar karya ini membuktikan kualitas mahasiswa PGPAUD dalam menampilkan kreativitas mereka. “Saya melihat dua hal penting dari acara ini. Pertama, mahasiswa telah mendapatkan pemahaman komprehensif dari materi yang diberikan di prodi PGPAUD. Kedua, mahasiswa diberi kebebasan untuk berkarya sesuai passion mereka. Ini penting untuk membangun kepercayaan diri, yang akan menjadi modal utama mereka sebagai pendidik anak usia dini,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa acara ini bisa menjadi strategi pemasaran yang efektif bagi Universitas Mulia, karena menunjukkan langsung kompetensi mahasiswa kepada para mitra dan tamu undangan.

Ketua Prodi PGPAUD Universitas Mulia, Ibu Bety Vitriani, S.Pd., M.Pd., turut menyampaikan kebanggaannya atas penampilan mahasiswa dalam gelar karya ini. “Saya melihat potensi luar biasa dari mahasiswa PGPAUD yang bahkan melebihi ekspektasi saya. Latihan yang mereka jalani selama berminggu-minggu membuahkan hasil yang luar biasa. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lisda Hani Gustina yang telah membimbing mahasiswa hingga mampu menampilkan karya terbaik mereka,” ujarnya.

Gelar Karya ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas mahasiswa PGPAUD, tetapi juga menjadi bukti bahwa Universitas Mulia terus berkomitmen dalam mencetak calon pendidik yang kreatif, inovatif, dan siap berkontribusi dalam dunia pendidikan anak usia dini. Dengan antusiasme yang tinggi dari mahasiswa dan dukungan penuh dari pihak universitas, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang di masa depan.

Humas Universitas Mulia (YMN)