Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 – Universitas Mulia menggelar kegiatan sosialisasi kinerja kepolisian dengan mengusung tema “Sinergitas Kepolisian dan Perguruan Tinggi dalam Bijak Bermedia Sosial”, Senin, 26 Mei 2025, bertempat di Ballroom Gedung Cheng Hoo, Kampus Universitas Mulia. Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika serta perwakilan dari Kepolisian Daerah Kalimantan Timur.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di tengah masifnya penggunaan teknologi komunikasi di Indonesia. Menurutnya, sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan aparat kepolisian merupakan langkah strategis dalam mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial.

Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., saat menyampaikan sambutan pembuka pada kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian di Ballroom Gedung Cheng Hoo Universitas Mulia, Senin (26/5/2025).

“Tema hari ini sangat kontekstual dan relevan dengan situasi saat ini. Literasi digital, terutama dalam hal bijak bermedia sosial, adalah isu yang tidak boleh kita abaikan. Ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk institusi pendidikan tinggi,” ujar Yusuf Wibisono.

Dalam paparannya, Yusuf Wibisono menyampaikan data bahwa pada tahun 2023 jumlah penduduk Indonesia mencapai sekitar 278 juta jiwa, sedangkan jumlah smartphone aktif yang digunakan mencapai 364 juta unit, atau sekitar 128 persen. Hal ini menunjukkan tingginya akses dan penggunaan teknologi informasi, namun belum diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang memadai.

“Indonesia adalah pengguna smartphone terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Namun, menurut data Digital Competitiveness Index yang dirilis oleh Institute for Management Development (IMD) tahun 2024, Indonesia hanya menempati peringkat 43 dari 67 negara dalam hal literasi digital,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa rendahnya kecerdasan digital masyarakat Indonesia sebagian besar disebabkan oleh ketidakmampuan membedakan antara fakta dan opini. Hal ini menyebabkan maraknya penyebaran informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

Wakil Rektor II Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., menerima cendera mata dari Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur, KOMBES POL. Yulinto, S.I.K., M.Sc., sebagai simbol apresiasi atas kerja sama antara kepolisian dan perguruan tinggi dalam membangun literasi digital yang bijak.

“Reaktivitas emosional saat menerima informasi, tanpa mengecek sumber dan keabsahan datanya, menjadi salah satu penyebab utama rendahnya kualitas literasi digital. Oleh karena itu, kita semua harus menjadi pionir dalam membedakan fakta dan opini, dimulai dari lingkungan terkecil kita masing-masing,” tegasnya.

Acara ini menghadirkan narasumber dari Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, yakni AKBP Mustofa, S.E., selaku Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Kaltim dan IPDA Ibrahim, Ps. Panit Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim. Keduanya memaparkan berbagai aspek hukum dan potensi pelanggaran yang terjadi di dunia digital, termasuk bagaimana aparat kepolisian menangani kasus-kasus kejahatan siber dan ujaran kebencian di media sosial.

Para tamu undangan, narasumber, dan peserta berdiri khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai pembuka rangkaian kegiatan Sosialisasi Kinerja Kepolisian di Universitas Mulia.

Turut hadir sebagai narasumber dari pihak kampus, Sumardi, S.Kom., M.Kom., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, yang menyoroti peran aktif mahasiswa dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Mulia dalam mendukung program literasi digital nasional dan membangun budaya akademik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Diharapkan melalui forum ini, sinergi antara kepolisian dan perguruan tinggi dapat memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya etika digital serta tanggung jawab bermedia sosial.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 22 Mei 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia menjalin kerja sama strategis dengan PT Pos Indonesia (Persero), perusahaan milik negara yang bergerak di bidang logistik, keuangan, dan layanan digital. Kerja sama ini bertujuan untuk menjembatani dunia pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.

Diskusi strategis antara PT Pos Indonesia dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia yang berlangsung di Gedung White Campus, Universitas Mulia Balikpapan.

Kerja sama ini dilandasi semangat link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri. PT Pos Indonesia, sebagai BUMN dengan jaringan layanan yang luas, membutuhkan tenaga profesional yang adaptif terhadap transformasi digital dan inovasi layanan. Di sisi lain, FEB Universitas Mulia berkomitmen untuk mencetak lulusan unggul yang mampu menjawab kebutuhan industri secara langsung.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoA) antara Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., dan perwakilan PT Pos Indonesia, sebagai bentuk kerja sama dalam bidang magang, riset, dan pengembangan SDM.

“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tetapi juga membuka ruang bagi pengembangan kurikulum yang lebih aplikatif dan relevan dengan dinamika dunia kerja, khususnya di sektor logistik, keuangan, dan digital,” ungkap Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M.

Melalui kemitraan ini, mahasiswa FEB memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan magang, praktik kerja lapangan, serta studi kasus langsung di lingkungan PT Pos Indonesia. Selain itu, kolaborasi ini juga mendorong penelitian terapan yang berfokus pada isu-isu strategis seperti digitalisasi layanan, transformasi BUMN, penguatan ekonomi digital, dan pemberdayaan UMKM.

Pose bersama antara Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., dan pimpinan PT Pos Indonesia usai penandatanganan MoA sebagai simbol komitmen kolaboratif antara dunia pendidikan dan industri.

FEB Universitas Mulia juga akan berperan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang didukung oleh PT Pos Indonesia, dengan memberikan pelatihan kewirausahaan dan manajemen kepada mitra UMKM. Di sisi lain, dosen-dosen FEB akan berkontribusi dalam pelatihan sumber daya manusia untuk karyawan PT Pos dalam bidang kepemimpinan, bisnis, dan manajemen keuangan.

Foto bersama pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia (Dekan dan Kaprodi) bersama perwakilan PT Pos Indonesia, menandai awal sinergi program pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja.

Kemitraan ini merupakan langkah konkret Universitas Mulia dalam memperluas jejaring dan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berkontribusi langsung terhadap kemajuan industri dan masyarakat.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 22 Mei 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan kiprah globalnya dalam pengembangan sumber daya manusia internasional melalui salah satu dosen terbaiknya, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini didaulat menjadi narasumber utama dalam pelatihan bertajuk Leadership Management and Financial Strategic Management yang diadakan oleh State Electric Company Limited (STELCO), perusahaan listrik nasional milik Pemerintah Maladewa.

Foto Hari Pertama Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) berpose bersama mengenakan syal Sasirangan, kain batik khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Hotel Hilton Garden Inn, Taman Palem, Jakarta, tersebut dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan STELCO, seperti Chairman, Deputy Managing Director, dan Non-Executive Director. Kehadiran Dr. Linda sebagai narasumber menjadi bukti nyata pengakuan atas kompetensi akademisi Universitas Mulia di tingkat internasional.

“Pada hari pertama, saya membawakan materi seputar gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam menghadapi beragam karakter bawahan. Saya juga menghadirkan simulasi penanganan krisis yang kerap dihadapi manajemen puncak,” jelas Dr. Linda.

Materi yang disampaikan terbukti sangat relevan dan menggugah perhatian peserta. Simulasi serta studi kasus yang dibawakan tidak hanya menarik, tetapi juga membuka wawasan baru. Bahkan, karena begitu terlibatnya peserta dalam diskusi, waktu pelatihan melebihi batas yang direncanakan.

Foto Hari Kedua Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) dalam sesi foto bersama pada hari kedua pelatihan STELCO.

Hari kedua pelatihan diisi dengan simulasi strategi manajemen keuangan yang aplikatif. Peserta yang merupakan jajaran pimpinan STELCO mengaku mendapatkan banyak insight baru dan menyebut sesi ini sebagai yang paling menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi tugas-tugas mereka.

“Kegiatan ini mencerminkan peran strategis Universitas Mulia dalam menjembatani dunia akademik dan kebutuhan nyata dunia kerja global. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada dosen kami sebagai narasumber utama di forum internasional seperti ini. Dosen adalah duta intelektual institusi, dan kehadiran Dr. Linda memperkuat posisi Universitas Mulia sebagai institusi yang unggul dan adaptif terhadap dinamika global,” ujar Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng.

Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia.

Sebagai ungkapan terima kasih, pihak STELCO memberikan cinderamata khas Maladewa kepada Dr. Linda, yang membalas dengan cinderamata syal sasirangan khas Kalimantan.

Pemberian Cinderamata: Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. menerima cinderamata khas Maladewa dari Mr. Mohammed Latheef, Chairman STELCO, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya sebagai narasumber utama.

Prestasi ini menegaskan komitmen Universitas Mulia untuk terus mendorong dosen-dosennya mengembangkan keilmuan, memperluas jaringan, dan berkontribusi dalam forum-forum strategis internasional demi mewujudkan visi kampus sebagai institusi unggul dan berdampak global.

 

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, Senin 19 Mei 2025 – Ratusan pemuda memadati Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia, menyambut penuh semangat pembukaan Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025. Suasana menjadi semakin hangat ketika Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Direktur Eksekutif Badan Pengelola Harian (BPH) Yayasan Airlangga, menyampaikan sambutan penuh energi dan refleksi mendalam tentang pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan di era digital.

Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Direktur Eksekutif Badan Pengelola Harian (BPH) Yayasan Airlangga, saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025.

Mengawali sambutannya, Dr. Agung mengutip pidato legendaris Soekarno, “Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” Di hadapan ratusan mahasiswa, beliau menegaskan bahwa potensi pemuda Balikpapan jauh lebih besar dari sekadar sepuluh orang. “Kalau ratusan begini, Balikpapan akan jadi apa? Pasti luar biasa,” ujarnya optimis.

Apresiasi untuk Talenta Muda dan Kolaborasi Lintas Sektor

Dr. Agung memberikan apresiasi khusus kepada Ketua BEM Universitas Mulia, Agung, yang telah mengharumkan nama kampus hingga ke kancah internasional dengan meraih juara I di Malaysia. Ia juga mengapresiasi peran Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Balikpapan yang dipimpin oleh Ibu Ratih Kusuma W, atas dukungannya terhadap potensi pemuda. Menurutnya, pemerintah yang aktif mendampingi dan membuka ruang bagi generasi muda akan mempercepat lahirnya inovasi berdampak.

Ratusan pemuda peserta Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025 antusias menyimak pidato pembukaan yang disampaikan Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada mitra industri, khususnya Telkomsel, yang telah menjalin kerja sama jangka panjang dengan Universitas Mulia dan lembaga-lembaga pendahulunya, seperti STMIK-STIKOM Balikpapan. “Kerja sama kami dengan Telkom sudah dimulai sejak awal 2000-an. Alumni kami banyak berkiprah di Telkom maupun di sektor lainnya,” tuturnya.

Pendidikan Harus Berdampak, Bukan Sekadar Seremonial

Dr. Agung menekankan bahwa dalam paradigma pendidikan masa kini, terutama Kurikulum Merdeka, yang diukur bukan lagi sekadar proses atau formalitas acara, melainkan dampaknya. “Setelah acara ini, apa hasilnya? Apa manfaatnya? Itu yang harus dilaporkan,” tegasnya.

Ia berharap kegiatan seperti Digital Youth Summit tidak hanya menjadi panggung wacana, tetapi juga melahirkan aksi nyata yang berkontribusi terhadap kemajuan daerah.

Pengurus BEM Universitas Mulia berfoto bersama para keynote speaker usai sesi pembukaan Digital Youth Summit 2025.

Teknologi Ada di Genggaman, Tapi Karakter yang Menentukan

Dalam refleksi yang lebih dalam, Dr. Agung mengingatkan mahasiswa untuk tidak terlena oleh kemudahan teknologi. “Sekarang semua ada di genggaman. Tapi satu hal yang tidak berubah sejak dulu: karakter, terutama kejujuran. Tanpa kejujuran, negeri ini bisa karam,” ujarnya prihatin.

Ia mengutip pernyataan Prof. Mahfud MD tentang kondisi hukum di Indonesia yang sudah memasuki “lampu merah” sebagai peringatan serius. “Kita generasi tua merasa malu. Karena sistem rusak ini, kami yang merusaknya,” akunya jujur.

Berpikir Global, Bertindak Lokal: Mulai dari Hal Kecil seperti Sampah

Pesan terakhir yang tak kalah penting adalah ajakan untuk bertindak dari hal-hal kecil, yang sering dianggap remeh, seperti pengelolaan sampah. “Jangan remehkan masalah sampah. Di negara maju, sampah itu budaya dan ukuran peradaban. Kalau kita cuek terhadap sampah, artinya kita sedang menciptakan peradaban yang juga cuek terhadap masa depan,” pungkasnya.

Foto bersama seluruh narasumber, panitia, dan tamu undangan usai seremoni pembukaan Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025.

Penutup: Momentum Kebangkitan Generasi Baru

Dengan semangat kolaboratif antara kampus, pemerintah, dan dunia industri, Digital Youth Summit Universitas Mulia 2025 diharapkan menjadi titik tolak kebangkitan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara digital, tetapi juga kuat secara karakter dan kepedulian sosial.

Digitalisasi bukan semata-mata soal teknologi, tetapi tentang bagaimana manusia, terutama pemuda, menggunakan teknologi untuk menciptakan perubahan nyata.

Humas UM (YMN)

Redaksi dan Daftar Isi UM Magazine Edisi Perdana Covid-19. Foto: Tangkapan layar

UM – UM Magazine Edisi II direncanakan akan terbit akhir tahun 2020 ini. Jika pada edisi perdana terkait pandemik Covid-19 dan penanganannya, maka pada edisi kedua ini civitas academica diajak untuk berkontribusi menuliskan gagasan, ide, ataupun buah karya inovasi yang sudah pernah dikembangkannya agar lebih dikenal masyarakat.

“Kami sampaikan kepada seluruh dosen dan karyawan untuk berkontribusi dalam bentuk tulisan yang terkait dengan program-program kegiatan seputar Inkubator Bisnis, Smart RT, Coding, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), Technopreneurship, Entrepreneur, dan lainnya,” ajak Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. seperti tertuang dalam Surat Pemberitahuan Nomor 280/Int-Um/Rektorat/XI/2020 tanggal 20 November 2020.

Rektor berharap tulisan dapat dikirimkan langsung kepada editor UM Magazine, yakni kepada Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. di email wibisono@universitasmulia.ac.id atau juga kepada Subur Anugerah, S.T., M.Eng. email subur.anugerah@universitasmulia.ac.id paling lambat 10 Desember 2020.

Seperti halnya pada edisi perdana, meski UM Magazine terbit di lingkungan kampus dan menjadi konsumsi civitas academica, tetapi keberadaannya menjadi kebanggaan dan nilai tersendiri, terutama bagi penulis maupun kampus.

Keta Pengantar UM Magazine Edisi Perdana oleh Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. Foto: Tangkapan layar

Kata Pengantar UM Magazine Edisi Perdana oleh Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. Foto: Tangkapan layar

 

“Edisi perdana itu dicetak dalam jumlah terbatas sehingga tidak banyak yang memperoleh versi cetaknya. Untuk itu, Biro Media Kreatif telah berinisiatif menjadi publisher atas nama muliauniversity press di issuu.com kemudian mengunggahnya agar dapat diakses publik, gratis. Isinya sama persis dengan versi cetak,” tutur Subur Anugerah, anggota tim editor UM Magazine.

Ia berharap pada edisi kedua ini dosen maupun karyawan dapat menuliskan karyanya sebagai kontribusi untuk memajukan perguruan tinggi terutama perihal literasi di segala bidang.

“Selama dalam satu semester ini kan bapak ibu dosen telah banyak melakukan kegiatan tri dharma, tentu di dalamnya ada banyak pengalaman terkait, misalnya, menuliskan pengalaman di bidang pendidikan, bagaimana dosen menerapkan model pembelajaran flipped learning di masa pandemik ini,” ungkapnya.

Begitu juga di bidang pengabdian pada masyarakat, bagaimana dosen terlibat dalam pengembangan smartRT, mulai dari pengumpulan data melalui survey, wawancara, observasi di lapangan, mempelajari literature, analisis dan perancangan, sampai implementasi dan pengujian misalnya. “Ada hal baru apa yang bisa dipelajari dan dapat dibagikan khalayak di sana,” tuturnya.

Berdasarkan pengalaman masing-masing dosen tersebut, tambahnya, ia berharap para dosen dapat menuangkannya ke dalam bentuk artikel populer dan atau feature sesuai lingkup yang diharapkan Rektor.

“Karena dengan feature, tulisan ilmiah dengan bahasa yang kaku itu akan menjadi mudah dipahami pembaca awam, bahkan untuk segala usia,” tuturnya.

Saat ini, menurut pengamatannya di beberapa website kampus ternama di Indonesia ada yang konsisten setiap bulan menerbitkan majalah kampus, baik dicetak maupun digital dan diterbitkan lembaga universitas ataupun pers kampus.

“Dalam beberapa tahun terakhir, salah satu perguruan tinggi tersebut cukup konsisten menerbitkan majalah kampus, sampai sekarang saya lihat sudah masuk edisi 209, tentu saja itu capaian luar biasa. Tidak heran jika perguruan tinggi tersebut diganjar sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia,” ungkapnya tanpa menyebut nama perguruan tinggi yang dimaksud. Yuk, mari menulis. (SA/PSI)

Foto bersama pimpinan redaksi, penulis, dan tim editor dan cetak E-Magazine Universitas Mulia, Sabtu (3/10). Foto: Biro Media Kreatif

UM – Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. secara resmi meluncurkan terbitnya Majalah Elektronik E-Magazine Edisi Covid-19 di Hall Kampus Cheng Hoo, Sabtu (3/10). Dalam peluncuran ini, Rektor memberikan apresiasi dan penghargaan bagi para penulis.

“Saya berharap pada akhir tahun nanti terbit edisi kedua, kita undang penulis dari perguruan tinggi luar untuk mengirimkan karyanya untuk dimuat,” ungkap Rektor. Dengan hadirnya penulis luar, lanjut Rektor, diharapkan civitas academica belajar meningkatkan ketajaman menulis.

Kehadiran majalah elektronik ini merupakan respon atas kecemasan dan ketakutan yang menyelimuti pegawai dan masyarakat di Kota Balikpapan terhadap munculnya wabah Covid-19 pada bulan Maret yang lalu. “Padahal saat itu belum ada seorangpun yang terdeteksi tertular, suasana kota yang tidak nyaman membuat Yayasan Airlangga pada 17 Maret mengeluarkan kebijakan jam kerja,” tutur Rektor.

Lambat laun tercipta budaya kerja baru di Universitas Mulia. Pegawai memulai pekerjaan dengan melakukan doa bersama dan olah raga setiap pagi. “Pada tanggal 19 Maret ditemukan pasien positif Covid-19 di Balikpapan membuat wajah kota yang dijuluki kota beriman ini menjadi sepi, suram, dan tanpa gairah,” terangnya.

Kondisi tersebut mendorong suasana kota menjadi tidak nyaman yang memengaruhi suasana hati para pegawai. “Yayasan Airlangga kemudian mengeluarkan kebijakan baru mengurangi jam kerja hingga 50 persen yang berlaku tanggal 23 Maret,” tuturnya.

Namun, kebijakan tersebut tidak mengurangi kecemasan dan tidak membuat pegawai gembira mengingat beberapa instansi telah menerapkan kerja dari rumah atau Work from Home. Mengingat suasana batin dan kecemasan yang tinggi, pada akhirnya Yayasan Airlangga mengeluarkan kebijakan yang sama dengan menerapkan Work from Home.

Foto bersama pimpinan redaksi, penulis, dan tim editor dan cetak E-Magazine Universitas Mulia, Sabtu (3/10). Foto: Biro Media Kreatif

Foto bersama pimpinan redaksi, penulis, dan tim editor dan cetak E-Magazine Universitas Mulia, Sabtu (3/10). Foto: Biro Media Kreatif

Penyerahan simbolis peluncuran E-Magazine oleh Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. kepada Pimpinan Redaksi Yustian Servanda S.Kom., M.Kom. Sabtu (3/10). Foto: Biro Media Kreatif

Penyerahan secara simbolis peluncuran E-Magazine oleh Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. kepada Pimpinan Redaksi Yustian Servanda S.Kom., M.Kom. Sabtu (3/10). Foto: Biro Media Kreatif

Peserta peluncuran perdana E-Magazine Edisi Covid-19 Universitas Mulia di Hall Cheng Hoo, Sabtu (3/10). Foto; Biro Media Kreatif

Peserta peluncuran perdana E-Magazine Edisi Covid-19 Universitas Mulia di Hall Cheng Hoo, Sabtu (3/10). Foto; Biro Media Kreatif

Wabah Covid-19 tidak saja berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga menghancurkan sendi perekonomian negara. Dengan situasi yang tidak menentu dan penuh ketidakpastian, muncul dugaan tuduhan konspirasi elit global, bahkan beredar kabar virus korona diduga merupakan kelanjutan perang dagang antara Tiongkok dan Amerika.

Hal ini mendorong Rektor agar civitas academica mempelajari dengan seksama situasi dan kondisi lokal daerah dengan melakukan kajian terlebih dahulu. Hasil kajian tersebut kemudian dituangkan dalam tulisan E-Magazine sehingga dapat dinikmati sebagai sarana pembelajaran.

Menurut Rektor, tulisan civitas academica ini bukan sekadar implementasi tridharma perguruan tinggi, yakni melakukan penelitian dengan mencatat dan mendata angka-angka korban secara statistik saja. “Lebih penting dari itu adalah mengamati, memahami, dan menganalisis semua data dari berbagai sudut tinjauan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan,” ungkapnya.

Walaupun Covid-19 telah menyebabkan puluhan negara mengalami krisis, resesi, bahkan depresi, namun kemampuan umat manusia keluar dari kesulitan merupakan fitrah dan sunnatullah. “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,” tutur Rektor mengutip ayat Al-Quran.

“Dengan spiritual yang kuat itu akan membuat emosi kita lebih stabil dan gangguan kecemasan kita tidak jadi berlebihan sehingga kondisi tubuh dan imun tetap terjaga,” tutup Pak Agung. (SA/PSI)