Seleksi Teknologi Tepat Guna (TTG) Kota Balikpapan tahun 2019 yang lalu di Universitas Mulia. Foto: Dokumentasi

UM – Universitas Mulia membuka seleksi proposal Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Kota Balikpapan, khususnya seleksi internal untuk seluruh sivitas akademika. Proposal harus sudah masuk paling lambat 1 Mei 2021 mendatang. Hal ini diungkapkan Ketua Tim Seleksi TTG Universitas Mulia Mundzir, S.Kom., M.T. yang juga Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kamis (22/4).

“Sebenarnya ini kegiatan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Pemerintah Kota Balikpapan berdasarkan surat yang kami terima. Untuk itu, Bapak Rektor membentuk tim seleksi di internal membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk memasukkan proposal mengikuti lomba TTG ini,” tutur Mundzir.

Ia mengatakan lomba ini terbuka khususnya bagi mahasiswa yang telah memiliki produk teknologi tepat guna maupun produk teknologi yang masih dalam tahap pengembangan.

“Silakan diajukan, tim seleksi akan menyeleksi mana TTG yang bisa dipilih untuk diikutkan Lomba TTG Kota Balikpapan,” tuturnya.

Lomba TTG ini digelar dalam rangka mendorong berkembangnya inovasi teknologi di masyarakat yang berbasis keunggulan dan potensi lokal. Mendorong berkembangnya ide-ide kreatif dan inovatif masyarakat serta menunjang pengembangan wilayah melalui penemuan Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis keunggulan dan potensi lokal.

Tema lomba tahun ini adalah Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) menyongsong Revolusi Industri 4.0 guna menggerakkan ekonomi rakyat.

Teknologi Tepat Guna (TTG) sendiri merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup.

Pengembangan TTG adalah suatu cara, proses, perbuatan atau upaya untuk pemanfaatan TTG secara berkelanjutan. Lomba Inovasi TTG ini merupakan salah satu dari kegiatan pengembangan TTG. Pemberdayaan Masyarakat adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya secara mandiri.

Dasar atau landasan hukum kegiatan ini adalah Instruksi Presiden Rupublik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna. Dan diperkuat dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 23 Tahun 2017 Tentang Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Desa.

“Sosialisasi lomba TTG ini akan dimulai besok Sabtu (24/4) lewat Zoom. Silakan dosen maupun mahasiswa yang berminat mengikuti,” tutur Mundzir.

Pengumpulan proposal mulai tanggal 26 April sampai dengan 1 Mei 2021 di sini http://bit.ly/formttgum

Seleksi proposal yang sudah masuk tanggal 3 dan 4 Mei 2021. Proposal diseleksi oleh tim seleksi.

Sedangkan pengumuman proposal yang dinyatakan lolos seleksi tanggal 5 Mei 2021.

Tim seleksi dan dosen pendamping akan melakukan bimbingan teknis kepada peserta yang proposalnya dinyatakan diterima mulai 6-19 Mei 2021.

Mulai tanggal 20 – 25 Mei 2021 kemajuan proposal akan dimonitor dan bimbingan teknis oleh tim teknis dan dosen pendamping.

Diharapkan tanggal 26-28 Mei 2021 proposal terbaik akan mewakili Universitas Mulia untuk diikutkan Lomba TTG Tingkat Kota Balikpapan.

Adapun Panduan dan Format terkait lomba TTG dapat dipelajari di bawah ini.

Panduan lomba TTG Kota Balikpapan 2021

Informasi lebih lanjut tentang kegiatan ini dapat menghubungi sebagai berikut.

  • Fakultas Ilmu Komputer: Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng. dan Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom.
  • Fakultas Humaniora dan Kesehatan: Vidy, S.S., M.Si. dan Apt. Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm., M.Sc.
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis: Ivan Armawan, S.E., M.M. dan Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd.

Lomba ini digelar di tingkat Kota Balikpapan sehingga seluruh kegiatan ada di Balikpapan.

(SA/PSI)

UM – Sebagai upaya mengimplementasikan teori yang telah didapatkan dari bangku perkuliahan, mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Hukum Fakultas Humaniora dan Kesehatan ( FHK) Universitas Mulia mengikuti Praktik Peradilan Semu sejak 3 April hingga 17 April lalu di kampus Universitas Mulia.

Mengenakan pakaian dan atribut selayaknya peserta di ruang peradilan sesungguhnya, sebanyak 8 mahasiswa semester empat ini berakting sesuai dengan perannya masing-masing. Ada yang berperan sebagai hakim, jaksa, panitera, pengacara, saksi hingga terdakwa. Semua diperankan oleh para mahasiswa.

Kepala Ruang Peradilan Semu Kana Kurnia, S.H., M.H. mengatakan, Praktik Peradilan Semu ini dilakukan dalam tiga sesi, sesi pertama dilakukan pada 3 April, kemudian dilanjutkan pada 10 April dan ditutup pada 17 April lalu. “Jadi ini merupakan praktek yang pertama kali dilaksanakan dan diikuti oleh angkatan pertama Prodi Ilmu Hukum,” katanya.
Dilaksanakannya praktik ini kata Kana, setelah mahasiswa mendapatkan teori dan sebelumnya telah mengikuti praktik lapangan di pengadilan negeri dan pengedilan agama.

“Jadi karena mereka sebelumnya sudah melihat secara langsung prosesi persidangan yang sesungguhnya harapannya mereka sudah dapat mengamati apa yang ada di teori dan di lapangan. Kemudian karena mereka belum bisa melaksanakan langsung proses persidangan itu di kantor pengadilan negeri atau pengadilan agama, maka kami membuatlah praktik peradilan semu ini agar mereka dapat menerapkan dengan apa yang sudah didapatkan sebelumnya,” terang Kana.

Praktik Peradilan, katanya wajib ditempuh oleh mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Mulia. Peradilan semu memberikan tambahan belajar bagi mahasiswa dalam mencernakan pelajaran yang ia dapat selama kuliah, menganalisis kasus dan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh penegak hukum dalam upaya menangani kasus-kasus. Setidaknya mereka dapat berperan menjadi hakim, penggugat, jaksa, penasehat hukum dalam suatu acara pengadilan.
“Pada prinsipnya dari praktik ini mahasiswa dapat memahami bagaimana praktik acara itu menarik untuk digali dan dicerna sisi-sisi ilmiahnya” terangnya

Lebih lanjut, sebut Kana, pada peradilan semu juga berisi mengenai perdebatan-perdebatan kejadian perkara mengenai kasus-kasus yang dilihat berdasarkan analisis dalam kerangka yuridis normatif berdasarkan teori-teori hukum yang mahasiswa dapatkan selama proses perkuliahan. Perlahan tapi pasti mahasiswa diperhadapkan pada tataran ideal kekuatan peradilan yang dapat memutus perkara mengenai berbagai kasus yang terjadi.

Kemampuan untuk membuat atau praktik membuat berkas-berkas, tambah Kana, diperlukan untuk beracara di pengadilan dipertaruhkan bagi mahasiswa Ilmu Hukum di dalam peradilan semu. Surat gugatan, surat jawaban, dakwaan, surat tuntutan, putusan hakim, pembelaan, adalah beberapa di antara berbagai berkas yang mutlak diperlukan untuk melaksanakan acara peradilan.

“Jadi sebelum melaksanakan praktik peradilan, mahasiswa diharuskan mempersiapkan berkas-berkas yang diperukan, mulai dari surat gugatan, surat bantahan, jawaban dan bukti-bukti lainnya yang memang harus dihadirkan dalam proses peradilan seperti layaknya persidangan pada umumnya,” tambahnya.

Ia menjelaskan, karena proses praktik peradilan semu dilakukan selayaknya peradilan sesungguhnya, maka harus dilakukan secara mendetail untuk itu prosesnya dijadwalkan secara bertahap. “Dimana agenda diawali dengan pembacaan gugatan, sekaligus pembacaan jawaban dari pihak lawan. Setelah proses jawab-menjawab selesai, maka persidangan di skor atau ditunda dan di lanjut pada waktu selanjutnya. Kemudian setelah agenda pertama selesai maka dilanjut dengan proses pembuktian baik dalam bentuk saksi maupun surat, dan persidangan terakhir membahas terkait pembacaan kesimpulan dan putusan hakim yang dilakukan pada 17 April lalu,” jelasnya.

Ia pun berharap dengan adanya praktik ini dapat membangun dan mengasah keterampilan hukum acara atau hukum formil di kelas dan di ruang peradilan semu, sehingga mahasiswa mampu mempraktikkan peradilan sesuai dengan norma, asas, maupun prosedur (KUHAP). Diharapkan pula ke depan mahasiswa mampu mengimplementasikan pengetahuan hukum acara tersebut dalam praktik nyata sebagai penegak hukum maupun penegak keadilan.

“Ini juga sekaligus dapat membuat mahasiswa mencari skill mereka sesungguhnya cocok menjadi apa, apalah menjadi pengacara, atau hakim dan lainnya,” pungkasnya. (mra)

PG PAUD Mulia Event 2021 Diikuti Mahasiswa dan Guru dari Berbagai Daerah di Indonesia

UM– Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (HIMA PG PAUD) Universitas Mulia Balikpapan akhirnya sukses menggelar PG PAUD Mulia Event 2021.

Lomba tingkat nasional pertama yang digelar mulai tanggal 28 Maret  hingga 10 April 2021 ini diikuti sejumlah peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua HIMA PG PAUD Universitas Mulia, Aditya Gustiawan Putra menjelaskan, dalam event ini ada sebanyak 26 peserta dari berbagai daerah yang berpartisipasi. Para peserta merupakan guru PAUD se-Balikpapan dan mahasiswa PG PAUD seluruh Indonesia.. “Ada tiga kategori lomba yang kami gelar, yakni lomba cipta lagu anak, dongeng dan video edukasi,” jelas Adit sapaan akrabnya.

Ia mengatakan, sebagai lomba tingkat nasional yang perdana, PG PAUD Mulia Event 2021 ternyata cukup menarik minat mahasiswa maupun guru PAUD. Awalnya tujuan digelarnya event ini untuk membangun kembali semangat para pendidik Anak Usia Dini (AUD) khususnya di kota Balikpapan maupun diseluruh Indonesia untuk menjadi pendidik yang kreatif dan inovatif di masa new normal.

“Dan alhamdulillah responnya sangat baik, peserta banyak berasal dari Universitas Jember, ada pula PAUD IT BIS Balikpapan dan dari kami Universitas Mulia Balikpapan,” katanya.

Ia pun menargetkan event ini akan digelar rutin dan akan semakin banyak menggaet peserta. Karena kesuksesan ini, sebutnya, juga tak lepas dari kerja sama media partnership antara HIMA PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan dengan beberapa universitas yang memiliki prodi PG PAUD, seperti Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Jambi serta Organisasi HIMA PG PAUD Indonesia atau disebut dengan IMPPASI Indonesia.

“Nantinya kita ingin event ini akan dibuat sebagai agenda rutin HIMA PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan,” sebutnya.

Terkait penilaian dalam tiga lomba tersebut, Adit mengatakan, pihaknya melibatkan juri yang berasal dari dosen PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan seperti Ibu Norlaila S.Pd, M.Pd dan Ibu bety Vitriana S.Pd, M.Pd. “Aspek penilainnya yang diambil adalah dari aspek kreativitas dan inovasi mahasiswa maupun guru PAUD untuk menciptakan media pembelajaran yang berkualitas untuk anak usia dini,” ujarnya.

“Walau penilaian dilakukan oleh internal kampus Universitas Mulia dan event juga turut diikuti mahasiswa Universitas Mulia, tetapi sportifitas penilaian tetap kita jaga,” tambahnya.

Dan dari hasil yang didapatkan, lanjut Adit, pihaknya akhirnya menemukan para juara dalam tiga kategori lomba tersebut. Untuk Lomba Dongeng, Juara 1 diraih oleh Kunny izza (Universitas Jember), kemudian Dwi Rohmawati (PAUD IT BIS Balikpapan) sebagai Juara 2, dan Maroatul Wasiah (Universita Jember) sebagai Juara 3.

Sementara untuk Lomba Cipta Lagu Anak yang meraih Juara 1 adalah Jesika Maulina (Universitas Mulawarman Samarinda), Juara 2 diraih Jihan Ibtisam (PAUD IT BIS Balikpapan) dan Juara 3 diraih Azzahra Erfi R (Universitas Jember).

Serta untuk Lomba Video Edukasi, Juara 1 diraih Ulfah (PAUD IT BIS Balikpapan), Juara 2 : Nur Fatimah Maulidiah (PAUD IT BIS Balikpapan) dan Juara 3 diraih Cindy Maurellia (Universitas Mulia Balikpapan).

Adapun hadiah yang didapatkan para pemenang tamabah Adit yakni berupa uang pembinaan serta Sertifikat bagi Juara 1,2 dan 3 pada setiap kategori lomba. “ Terkait sertifikat juga didapatkan oleh semua peserta yang mengikuti lomba,” pungkasnya. (mra)

 

JUARA LOMBA:

Kategori Dongeng :

JUARA 1 : Kunny Izza (Universitas Jember)

JUARA 2 : Dwi Rohmawati (PAUD IT BIS Balikpapan)

JUARA 3 : Maroatul Wasiah (Universita Jember)

Kategori Cipta Lagu Anak :

JUARA 1 : Jesika Maulina (Universitas Mulawarman Samarinda)

JUARA 2 : Jihan Ibtisam (PAUD IT BIS Balikpapan)

JUARA 3 : Azzahra Erfi R (Universitas Jember)

Kategori Video Edukasi :

JUARA 1 : Ulfah (PAUD IT BIS balikpapan)

JUARA 2 : Nur Fatimah Maulidiah (PAUD IT BIS balikpapan)

JUARA 3 : Cindy Maurellia (Universitas Mulia Balikpapan)

UM- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Program Studi Teknologi Informasi (Prodi TI) Universitas Mulia (UM) Balikpapan menggelar webinar nasional dengan tema yang sangat menarik, Kamis (1/4). Temanya, Cyber Crime & Computer Forensics.

Kepala Sub Bidang Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim, AKBP Hari Rosena yang diwakili oleh Briptu Singgih Adriyanto, serta Kepala Prodi TI UM Djumhadi, ST.,M.Kom yang menjadi pembicara kali ini.

Pesertanya dari seluruh Indonesia, merupakan mahasiswa dan masyarakat umum dengan banyak profesi. Tercatat lebih dari 100 orang yang tergabung via zoom meeting. Kegiatan ini juga disiarkan secara langsung di kanal YouTube Universitas Mulia.

Menurut Djumhadi, kegiatan tersebut merupakan salah satu program Prodi TI. Dimana mengadakan kegiatan yang sifatnya edukatif untuk menambah khazanah pengetahuan di bidang keilmuan teknologi informasi. Untuk diketahui, prodi ini punya dua konsentrasi, Network Technology dan Forensics & Architecture Security.

Pokok pembicaraan terkait kejahatan dunia maya dan forensik komputer dibahas tuntas oleh kedua narasumber. Diakui Djumhadi, cyber atau kejahatan dunia maya ini sudah sangat meresahkan. Warga masyarakat perlu diberi pemahaman yang lebih dalam. Dimana publik masih banyak yang awam dengan pengetahuan dunia maya “Contohnya, semua hal diunggah ke internet. Pada hal seharusnya, kita tak boleh meng-upload data pribadi secara sembarangan. Kita tidak tahu hal buruk apa yang mengintai,” ujarnya.

Cyber crime adalah tindak kejahatan yang dilakukan secara online. Kejahatan ini tidak mengenal waktu dan tidak pilih-pilih target. Bisa terjadi pada individu atau perusahaan di mana pun berada. Tujuan cyber crime sendiri beragam. Bisa sekadar iseng, sampai kejahatan serius yang merugikan korbannya secara finansial. Djumhadi mengurai kejahatan dunia maya ada banyak macam. Mulai dari pencurian identitas, carding, cyber extortion, malware, hacking, deface website, hingga sosial engineering. Yang saat ini sedang marak di Balikpapan, lanjut pria berkacamata ini adalah penipuan pinjaman online. Utamanya di masa pandemi Covid-19 dimana masyarakat mudah diperdaya dengan iming-iming bunga rendah, masa pelunasan yang panjang, dan kemudahan lain. “Modusnya memang untuk menggaet pelanggan tapi data-data mereka disalahgunakan,” pungkasnya. (mra)

Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan menggelar pelatihan Literasi Digital bagi mahasiswa semester empat, pada Sabtu (27/3)

UM– Guna meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya mengimplementasikan dan menggunakan teknologi dengan optimal khususnya didunia bisnis maka Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan menggelar pelatihan Literasi Digital bagi mahasiswa semester empat, pada Sabtu (27/3).

Agenda yang digelar secara daring melalu zoom itu diikuti sekitar 50 mahasiswa jurusan Manajemen dan dimulai dari pukul 09.00 hingga 12.00 Wita. Menghadirkan pembicara yang merupakan City Seller Performance dari Tokopedia Malang yakni Mohammad Arif Fadli. Selain itu, saat ini ia juga menjabat sebagai Freelance Fasilitator di Google Gapura Digital Indonesia dan merupakan alumni Universitas Negeri Malang.

Diketahui, Literasi digital merupakan kemampuan menerima, mengumpulkan, mengirimkan serta menganalisis informasi yang didapat secara digital, dan hal ini merupakan bagian dari revolusi digital yang saat ini menjadi tren di berbagai bidang. Kemampuan ini dinilai penting untuk dimiliki setiap individu, terlebih calon lulusan ataupun angkatan kerja di era digital saat ini. Melalui literasi digital, mahasiswa akan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk berpikir, belajar, berkomunikasi, bekerja sama, serta berkarya. Dan kemampuan ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat, keluarga, sekolah, tempat kerja serta lingkungan lainnya.

Sekprodi S1 Manajemen, Nandha Narendra Muvano SE MM menjelaskan, dalam pelatihan Literasi Digital tersebut mahasiswa diberikan informasi terkait bisnis digital secara umum. “Diawal kita membicarakan soal startup serta e-commerce. Dan yang kita bicarakan terkait bisnisnya secara umum, setelah itu kita khususkan di e-commerce-nya. Walaupun kebanyakan kita membicarakan terkait digital marketing,” jelas Nandha.

Ia mengatakan, dihadirkannya Arif Fadli dalam pelatihan ini karena dia merupakan praktisi yang sudah berpengalaman. “Ia juga merupakan senior saya di Malang di bidang ekonomi digital. Karena saat saya kuliah di Malang sudah banyak yang membicarakan mengenai literasi digital ini, dan ia merupakan salah satu senior saya untuk belajar digital bisnis. Jadi sangat relevan sekali ketika saya harus mengajar mata kuliah technopreneur, setidaknya ada satu orang atau beberapa orang yang bisa berbicara langsung dari sisi praktisinya,” katanya.

Jadi, sebut Nandha, pelatihan ini digelar untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa, dimana mereka bukan hanya mendapat materi dari kampus, tetapi juga dapat memperoleh informasi atau pandangan lebih luas lagi langsung dari praktisi.

“Tentunya target kita untuk manajemen yakni karena kita memiliki satu mata kuliah yang membahas bisnis secara teknologi, jadi ketika kita mulai membahas entrepreneur, tentu akan dibahas juga terkait berdagang atau berbisnis secara biasa. Tetapi karena saat ini kita dituntut untuk bisa bersaing secara digital atau online yang pasarnya tidak hanya orang di Balikpapan, tetapi juga seluruh dunia, maka pengetahuan literasi digital ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Nandha mengatakan, mahasiswa khususnya manajemen sangat memerlukan pemahaman ini. “Mereka harus tahu pengalaman seseorang dalam berbisnis ini seperti apa. Dengan mereka memahami hal tersebut, mereka bisa menentukan strategi apa yang nantinya bisa mereka ambil. Misalnya saja mereka membangun startup hasilnya nanti akan seperti apa, kemudian bila membangun ecommerce atau digital marketing hasilnya seperti apa mereka sudah mengetahuinya,” ungkapnya.

Ia menerangkan pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa ini lebih kedasar, membahas fundamental bisnis. “Secara pribadi saya ingin mahasiswa mengali potensi, dan saya membebaskan mereka untuk memilih konsentrasi mereka untuk bidang bisnis digital ini nantinya. Apakah sebagai startup atau ecommerce atau digital marketing. Karena sangat terbutka untuk mendapatkan info baru, sebab banyak cara untuk berbisnis saat ini,” terangnya.

Melalui pelatihan ini, dirinya pun berharap mahasiswa dapat semangat untuk menghasilkan sebuah karya dengan kreativitas masing-masing. “Yang utama sesungguhnya kuncinya saya ingin agar mahasiswa dapat mengalahkan musuh terbesar manusia yaitu rasa malas dan takut. Sebab kebanyakan ketika seseorang ingin berbisnis walau pun telah permudah melalui digital, tetapi terkadang mereka akan menemukan dua hal ini, malas dan takut. Jadi harapan saya selanjutnya apa yang saya lakukan ini, walau tidak secara langsung tetapi mereka para mahasiswa bisa mengalahkan rasa malas dan takut mereka sehingga mereka tahu batasan mereka untuk meghasilkan sebuah kreativitas sudah sampai sejauh mana,” pungkasnya. (mra)

UM – Dalam rangka memperdalam metode pembelajaran bagi mahasiswa, Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Hukum Universitas Mulia mengadakan kuliah lapangan ke Pengadilan Negeri Balikpapan, Rabu (17/3).

Kuliah lapangan dengan agenda pembuktian ini dilakukan untuk mata kuliah Hukum Perdata. Ada sebanyak 11 mahasiswa semester 2 yang hadir dan didampingi langsung dosen pengampu Ibu Sari Damayanti SH.MH dan Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Ibu Okta Nofia Sari S.H.,M.H.

Sari Damayanti mengatakan, dilakukannya kuliah lapangan ini untuk menambah Ilmu pengetahuan mahasiswa dalam bidang hokum serta menambah wawasan terhadap praktik Peradilan di Pengadilan.  “Karena kita juga ada jadwal persidangan perkara perdata dengan agenda bukti surat dan saksi. Jadi karena saksi belum dihadirkan, maka kita mengajukan bukti surat. Dan mahasiswa kita hadirkan selain sebagai absensi dalam mata kuliah hukum perdatanya, mengganti kuliah di kampus dengan kuliah lapangan juga menambah wawasan terhadap praktek Peradilan di Pengadilan,” kata Sari Damayanti.

Ia menyebut, dari total keseluruhan mahasiswa semester 2 yang berjumlah 21 orang, hadir kegiatan itu 11 orang mahasiswa. “Dengan menggunakan almamater mereka hadir mengikuti jalannya persidangan perkara perdata dimana kita sebelumnya sudah meminta izin juga pada pengadilan terkait keikut sertaan mahasiswa dalam kuliah lapangan ini,” ujarnya.

Sari Damayanti menjelaskan, ini menjadi agenda kuliah lapangan pertama bagi mahasiswa di semester 2 untuk mata kuliah Hukum Perdata. “Dalam keikut sertaan mahasiswa, mereka mendapatkan banyak pembelajaran langsung. Mulai dari tahapan proses jalannya agenda perkara perdata hingga proses persidangan. Yang tentu awalnya kita kenalkan pula pihak-pihak yang terlibat dalam persidangan itu secara langsung mulai dari pihak panitera hingga pihak majelis hakim serta tugas-tugasnya,” jelasnya.

Dalam proses persidangan tersebut, kata Sari Damayanti, karena mereka dari pihak penggugat maka timnya mengajukan saksi dan bukti surat dari penggugat, dasar-dasar gugatan yang dilampirkan, setelah diperlihatkan kepada hakim, kemudian diperiksa oleh pihak tergugat.

“Setelah di Pengadilan Negeri, nantinya mahasiswa juga akan kita ajak ke Pengadilan Agama. Tetapi tetap mengikuti jadwal kami. Bla nanti kami memiliki agenda sidang di Pengadilan Agama, maka nanti akan kami bawa juga mahasiswa, agar mereka juga bisa memeriksa apa saja yang bisa di pelajari di Pengadilan Agama,” terangnya.

Setelah mengikuti kuliah lapangan ini, sebutnya, selanjutnya mahasiswa akan membuat laporan apa saja yang ditangkap dalam proses persidangan tersebut.

“Jadi mahasiswa saya arahkan langsung untuk mengikuti kuliah lapangan ini, saya harap bisa lebih jelas dan mengetahui lebih menedalam di lapangan. Merka bisa mengenal semua tahapan proses persidangan. Mulai dari dasar hingga tahapannya. Sehingga bila nanti saat mereka mengikuti Peradilan Semu di semester yang akan datang maka mereka sudah akan siap,” sebutnya.

“Biasanya di semesnter 4 atau 6 mahasiswa akan kita arahkan untuk praktik Peradilan Semu yang akan dilakukan di kampus, mereka sudah mendapat gambaran nyatanya. Karena bila hanya teori mereka tidak memiliki bayangan, sementara bila langsung terjun ke lapangan mereka dapat melihat secara langsung tahapannya,” sambungnya.

Sari Damayanti pun berharap, dengan adanya kegiatan kuliah lapangan ini mahasiswa Prodi Ilmu Hukum Universitas Mulia diharapkan semakin menguasai hukum baik secara formil dan materiil (secara aplikatif) yang diterapkan di lapangan. Mahasiswa juga diharapkan dapat mengenal praktik hukum di lapangan dengan pengalaman yang secara langsung diberikan. Selain itu, mahasiswa diarahkan untuk memiliki kepekaan terhadap kendala-kendala penegakan hukum di Indonesia. Pada akhirnya, mahasiswa diharapkan terampil dalam melakukan analisis hukum serta dapat memberikan solusi tepat terhadap masalah hukum yang dihadapi tersebut. (mra)

BALIKPAPAN – Kepedulian terhadap para korban bencana gempa bumi di Mamuju-Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dan bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus ditunjukkan berbagai lapisan masyarakat, tak terkecuali Universitas Mulia (UM) Balikpapan.

Dengan melibatkan civitas akademika, donasi yang dikumpulkan sejak Januari itu diserahkan ke PMI yang bertanggung jawab sebagai Posko Bantuan Utama Kota Balikpapan bertepatan dengan HUT Kota Balikpapan ke-124 pada, Rabu (10/2) lalu. Bantuan dengan total Rp 14.864.700 tersebut pun diterima langsung oleh Ketua PMI Balikpapan Dyah Muryani.

Koordinator Pelaksana Universitas Mulia Peduli Sosial H Akhmad Priyanto menjelaskan, hasil donasi yang diserahkan merupakan gabungan dari donasi yang dikumpulkan para dosen, karyawan serta mahasiswa Universitas Mulia. Selain uang tunai juga diserahkan bantuan bahan sembako dan perlengkapan bayi.

“Jadi partisipasi Universitas Mulia yang melibatkan dosen dan karyawan untuk membantu para korban terdampak bencana alam di dua provinsi ini sudah kita dibuka sejak 24 Januari lalu. Sementara khusus untuk kalangan Himpunan mahasiswa UM atau Hima sudah dibuka lebih awal yakni tanggal 15 Januari lalu,” jelasnya.

Ia mengatakan, Hima UM menghimpun donasi tidak terbatas hanya pada kalangan mahasiswa namun juga masyarakat umum. Dimana mereka menggalang dana dengan turun ke jalan yang dipusatkan di dua lokasi yakni seputaran MT Haryono dan  Letjen Z.A. Maulani.

“Hasilnya mereka serahkan pada 4 Februari lalu ke Rektor UM untuk kemudian digabung dengan donasi dari dosen dan karyawan. Dan pada 10 Februari panitia peduli bencana bersama perwakilan Hima UM menyerahkan langsung ke PMI, untuk kemudian akan dilanjutkan kepada korban bencana baik di Sulbar maupun Kalsel,” katanya.

Selain bantuan tersebut, sebut Akhmad, sebelumnya ada juga partisipasi UM untuk panitia peduli bencana yang dihimpun oleh LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, namun donasi tersebut mengatas namakan Institusi UM yang diserahkan ke Panitia LLDiKTI.  “Harapan kami semoga bentuk partisipasi ini sebagai wujud peduli kemanusiaan mudah-mudahan dapat meringankan beban saudara kita yang terkena bencana,” harapnya.

Terpisah, Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Muhammad As’ad Durrofiqi mengatakan sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana alam maka mahasiswa UM ikut tergerak untuk membantu. “Kami merasa saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam wajib kita tolong dan support. Dari situ kami mengajak masyarakat, saudara, teman, keluarga beserta mahasiswa UM terlibat open donasi ini,” tutur Muhammad As’ad.

Tidak hanya dari Hima UM, ia menyebut, beberapa relawan yang aktif beserta perwakilan UKM Musik turut terlibat dalam aksi penggalangan dana yang dilaksanakan di sekitaran lampu merah BB, BDS dan beberapa angkringan dan coffee shop. “Sumber dana yang terkumpul berupa uang yang berasal dari seluruh elemen masyarakat, para pengguna jalan, kerabat, tetangga dekat, mahasiswa, para keluarga dan juga berasal dari hasil penjualan baju dalam kondisi baru, serta hasil dari acara live music UKM Musik,” pungkasnya. (mra)

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra Terima Penghargaan dari Pemkot Balikpapan yang diserahkan langsung oleh Walikota Balikpapan Bapak H. Rizal Effendi, S.E.

BALIKPAPAN – Sebuah prestasi membanggakan kembali di torehkan oleh mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan. Ia adalah Aditya Gustiawan Putra, mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 PG PAUD yang terpilih menjadi Warga Pelopor bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari Pemerintah Kota Balikpapan. Penghargaan itu pun diterima Aditya langsung dari Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-124 Kota Balikpapan, Senin (8/2).

Aditya Gustiawan Putra mengungkapkan rasa tak percayanya karena bisa terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Warga Pelopor dari Pemerintah Kota Balikpapan. Prestasi itu ia dapatkan berkat Kaprodi PG PAUD Universitas Mulia, Baldwine Honest yang telah mengusulkan dan mendaftarkan dirinya kepada Sekretariat Panitia Hari Jadi Kota Balikpapan. Dokumen serta surat rekomendasinya pun dibuat oleh Baldwine Honest.

“Jujur tanpa ada sesi tanya jawab ataupun lainnya, saya langsung mendapatkan telpon dari panitia bahwa saya menjadi salah satu penerima penghargaan warga pelopor dan bisa mengikuti gladi bersih Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-124 pada Jumat, 5 Februari dan acara pada Senin, 8 Februari. Gladi bersih dilakukan untuk mengetahui posisi saat proses penerimaan penghargaan,” kata mahasiswa angkatan 2019 ini.

Dirinya pun merasa bangga karena dengan prestasi ini selain dapat membawa nama kampus juga nama sekolah tempat ia mengajar anak ABK.

“Alhamdulillah bisa kembali menerima penghargaan. Ini sebuah kebanggan tersendiri bagi saya, juga bagi keluarga, kampus dan sekolah tempat saya mengajar. Mudah-mudahan ini bisa menjadi daya tarik pula, bahwa Universitas Mulia banyak memberikan prestasi,” ungkap pria yang sebelumnya menjuarai lomba PG PAUD tingkat nasional 2020 ini.

Guru Pendamping di Sekolah Luqman Al Hakim ini juga menyebut, ketertarikannya untuk mengajar ABK karena melihat masih jarang sekali orang yang berminat menjadi guru pendamping untuk ABK. Padahal banyak poin yang bisa didapat saat menjadi guru pendamping mereka.

“Bukan hanya mendapat ilmu cara melakukan terapi kepada ABK, tetapi cara menghadapi emosi mereka, misalnya saat mereka tantrum atau saat mereka marah, dan yang terpenting belajar untuk bersabar. Karena sabarnya kita dengan ABK itu berlipat-lipat. Jadi saat mendapatkan masalah baik di kampus maupun di rumah, kita sudah teruji,” sebutnya.

Sementara itu, Baldwine Honest mengatakan, dirinya mengusulkan tiga perwakilan dari Universitas Mulia sebagai warga beprestasi dan pelopor. “Mereka adalah Cindy Maurellia mahasiswi PG PAUD yang telah sering meraih penghargaan tingkat nasional sebagai warga berprestasi, kemudian Aditya sebagai warga pelopor, karena selain aktif di organisasi ia sehari-hari memang berinteraksi dengan anak-anak ABK, serta satu dosen bidang pendidikan dan hukum. Dan dari tiga ini Adit berhasil terpilih,” ujar Honest.

Dirinya menyebut Aditya memang pantas meraih prestasi ini, karena ia merupakan sosok yang sangat aktif, beberapa kali menulis di media tentang ABK, serta peran guru pendamping ABK. “Dan semua itu juga saya deskripsikan saat mengusulkan dirinya, karena ketika saya mencalonkan mereka ke panitia saya mendeskripsikan semua prestasi mereka, mulai dari prestasi akademik hingga non akademik. Dan ketika mendapatkan info bahwa dia terpilih saya sungguh bahagia dan bangga. Merasa puas, karena apa yang saya lakukan untuknya terbayar dan sangat pantas mendapatkan predikat ini,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra bersama Rektor Universitas Mulia Dr.Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra bersama Rektor Universitas Mulia Dr.Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Dilain pihak, Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi juga mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang kembali ditorehkan mahasiswanya. “Adit ini baru semester empat, dia punya waktu yang cukup untuk dikembangkan lebih baik lagi. Apalagi kedepan metode pembelajaran serba IT, maka saya sarankan Adit mengajar juga dalam bentuk IT. Ia harus masuk dalam kegiatan anak-anak, bagaimana anak-anak mengekspresikan belajar menggunakan media. Dan ini sudah ada dalam kurikulum PG Paud. Saya harap penghargaan ini sebagai pendorong bagi dia dan semua mahasiswa untuk lebih semangat mengembangkan prestasi,” pungkasnya. (mra)

Penyerahan Dana Bansos

Penyerahan Dana Bansos

Penyerahan Dana Bansos

Penyerahan Dana Bansos

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Universitas Mulia yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Peduli Sesama (KOMALISA) serahkan Hasil Penggalangan Dana Kalsel dan Sulbar kepada Rektor Universitas Mulia, Kamis (04/02).

Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika (HIMATIKA) Muhammad As’ad Durrofiqi, serahkan langsung dana yang telah terkumpul selama kurang lebih dua minggu ini kepada Rektor Universitas Mulia Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. selepas apel pagi di Lapangan Universitas Mulia dan disaksikan langsung oleh para Dosen dan Karyawan Universitas Mulia serta beberapa perwakilan dari Pengurus HIMA Universitas Mulia.

Penggalangan dana yang dilaksanakan mulai tanggal 15 hingga 31 Januari 2021 ini merupakan inisiatif dari para seluruh Pengurus Himpunan Mahasiswa Universitas Mulia, dari rasa kepeduliannya karena belum ada tindakan nyata dari Mahasiswa UM untuk penggalangan dana bencana.

“Kami merasa saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam wajib kita tolong dan support bantuan khusus yang terkena bencana di sekitaran bulan Januari seperti Kalsel dan Sulbar, dari situ kami mengajak masyarakat, saudara, teman, keluarga beserta mahasiswa UM terlibat open donasi ini,” tutur Fiqi

Tidak hanya dari HIMA, beberapa relawan yang aktif beserta perwakilan UKM Musik turut terlibat dalam aksi penggalangan dana yang dilaksanakan di sekitaran lampu merah BB, BDS dan beberapa angkringan dan coffee shop ini.

Sumber dana yang terkumpul berupa uang yang berasal dari seluruh elemen masyarakat, para pengguna jalan, kerabat, tetangga dekat, mahasiswa, para keluarga dan juga berasal dari hasil penjualan baju dalam kondisi baru, serta hasil dari acara live music UKM Musik.

Nantinya, dana yang telah terkumpul sebanyak Rp 11.284.700 akan diserahkan ke PMI Kota Balikpapan yang merupakan Satgas Posko Penerimaan Donasi Kota Balikpapan.

Bangga atas Kepedulian Himpunan Mahasiswa Universitas Mulia terhadap sesama dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah menyalurkan bantuannya

Himpunan Mahasiswa UM Open Donasi

UM– Kepedulian terhadap para korban bencana gempa bumi di Mamuju-Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dan bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus ditunjukkan berbagai lapisan masyarakat, tak terkecuali mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan.

Dengan melibatkan seluruh Himpunan mahasiswa Universitas Mulia yang diberi nama KOMALISA (Komunitas Mahasiswa Peduli Sesama) mereka membuka donasi untuk membantu para korban terdampak bencana alam di dua provinsi tersebut.

Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Muhammad As’ad Durrofiqi mengatakan sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana alam baik banjir besar di Kalimantan Selatan dan Gempa Bumi di Sulawesi Barat, maka mahasiswa Universitas Mulia ikut tergerak untuk membantu.

“Jadi saat bencana ini muncul, kami seluruh himpunan mahasiswa melakukan pembahasan terkait bencana ini, dan ide untuk membuka donasi saya ajukan agar selain mahasiswa mungkin ada masyarakat umum yang ingin berpartisipasi bersama kami,” kata Muhammad As’ad.

Open donasi ini, katanya, mulai dibuka pada 15 Januari lalu dan rencananya akan ditutup pada 31 Januari mendatang. Setelah donasi terkumpul, rencanaya sebut As’ad, pihaknya akan menyerahkan hasil donasi tersebut ke Pemerintah Kota Balikpapan untuk diteruskan kepada PMI Balikpapan yang bertanggung jawab sebagai Posko Bantuan Utama Kota Balikpapan.

“saat ini kami menerima donasi melalui transfer bank, ovo maupun LinkAja. Selain uang tunai, kami juga membuka untuk bantuan sembako dan ada beberapa pakaian,” ujarnya.

Muhammad As’ad menjelaskan, selain membuka donasi melalui transfer, mereka juga melakukan open donasi dengan langsung turun ke jalan. Di awali pada tanggal 16 Januari lalu sebagai upaya untuk langsung mengajak masyarakat untuk ikut bersama membantu.

“Kebetulan dari program ini, kami banyak menerima donasi pakaian, dan karena info dari PMI Balikpapan bahwa tidak menerima baju, dikarenakan menghindari penyebaran virus dan lainnya, maka pakaian yang telah diterima kami jual agar dananya bisa dialokasikan untuk donasi. Dan saat ini dari seluruh pemasukan baju yang sudah diterima hampir setengahnya telah terjual,”

“Hingga saat ini, jumlah donasi yang sudah terkumpul yakni Rp 8,5 juta, dan ada beberapa sembako,” tambahnya.

As’ad menambahkan, KOMALISA akan tetap turun ke jalan hingga menjelang penutupan donasi yakni pada 31 Januari nanti. “Rencananya saat kita turun ke jalan nanti, akan kita lakukan secara berbeda yakni dengan menghadirkan live musik untuk lebih menarik minat masyarakat,” terangnya.

Ia pun berharap, nantinya seberapapun donasi yang terkumpul semoga tetap dapat membantu meringankan beban para korban. “Walau tidak seberapa semoga donasi ini dapat tepat sasaran  karena mereka tentu sangat membutuhkannya,” sebutnya.

“Dan melalui kegiatan ini pula, kami seluruh himpunan mahasiswa Universitas Mulia juga telah sepakat untuk tetap menggunakan Komalisa sebagai wadah yang akan menaungi mahasiswa yang peduli bencana,” tutupnya. (mra)