Balikpapan – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI ) Wilayah XI Kalimantan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan Training of Trainer (TOT) pendidikan anti korupsi di Perguruan Tinggi pada PTS di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Kegiatan yang digelar pada Rabu, 17 Juni 2019 ini dihadiri 47 peserta yang berasal dari 35 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Provinsi Kaltim dan Kaltara di bawah naungan layanan LLDIKTI Wilayah XI. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Jatra Balikapapn ini dibuka langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Prof. Udiansyah.

Dalam sambutannya, Prof Udiansyah menyatakan dengan tegas bahwa korupsi adalah musuh kita bersama.

“Korupsi sebenarnya ialah musuh kita bersama. Oleh karena itu, segala upaya harus kita upayakan untuk mengurangi semaksimal mungkin di Negara Indonesia ini. Salah satu jalan ialah dengan pendidikan anti korupsi,” Buka Prof Udiansyah dalam sambutannya.

Ia juga menjelaskan bahwa pendidikan anti korupsi pada pendidikan tinggi pada hakikatnya menanamkan nilai atau value kepada generasi muda khususnya mahasiswa sehingga dalam menanamkan nilai atau value ini tidak semudah membalikkan teapak tangan, perlu waktu untuk proses ini. Bukan hanya mahasiswa tetapi juga pada tenaga pengajar, tenaga kependidikan serta komponen lainya yang terkait pada pendidikan tinggi.

“Tidak ada yang tidak mungkin, Pendidikan anti korupsi memang membutuhkan waktu yang panjang untuk mencapai indikator keberhasilannya. Akan tetapi kita lihat sekarang ini, rencana implementasi penerapan pendidikan anti korupsi akan dilakukan di semua jenjang pendidikan dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi akan dilaksanakan,” Jelas Kepala LLDIKTI XI

Diinformasikan bahwa beberapa PTS di wilayah LLDIKTI XI telah melaksanakan pendidikan anti korupsi sebagai mata kuliah mandiri ada juga yang melakukan insersi / penyisipan pada mata kuliah tertentu untuk memasukkan nilai pendidikan anti korupsi.
“Beberapa PTS telah melaksanakan pendidikan anti korupsi sebagai mata kuliah mandiri, seperti Unikarta Tenggarong, Univ Widya gama Mahakam. Saya juga telah mewajibkan kepada PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah XI untuk insersi pendidikan anti korupsi pada mata kuliah tertentu,” Jelas Prof Udiansyah.

Ia lanjut menghimbau kepada seluruh peserta dan nanti yang akan terlibat dalam pendidikan anti korupsi pada pendidikan tinggi, untuk menjadi role model.

“Saya berharap kepada rekan yang akan mengimplentasikan pendidikan anti korupsi untuk menjadi role model yang tidak melakukan korupsi. Oleh karena itu, saya juga ingin menjadi role model tersebut sebagai Kepala LLDIKTI Wilayah XI” tutup Prof Udiansyah dalam sambutannya.

Acara selanjutnya diberikan oleh Direktur Pendidikan dan Pelayan Masyarakat KPK, Giri Supradiono. Ia menjelaskan dalam penanganan tindakan korupsi setidaknya terdiri atas penindakan, pencegahan dan pendidikan. Penindakan ditujukan untuk takut untuk melakukan korupsi, pencegahan ditujukan untuk tidak bias melakukan korupsi dan pendidikan ditujukan untuk tidak ingin melakukan korupsi.

TOT ini ditutup dengan materi yang dipaparkan secara jelas dan lugas oleh Narasumber KPK, Nanang T. Puspito yang juga merupakan salah seorang guru besar di ITB. Ia memaparkan bagaimana penerapan pendidikan anti korupsi pada mata kuliah mandiri, struktur perkuliahan, penyusunan RPP, serta menyusun rencana aksi pada masing-masing PTS.

Turut juga selaku panitia Kepala Bagian Umum LLDIKTI XI, Jamaludin dan Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Surya Apriadi.

Humas LLDIKTI Wilayah XI
Sub Bagian TU dan BMN
LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan

Pada tahun ini, Universitas Mulia pertama kali menggelar seminar internasional: International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration (ICSINTESA) yang bertajuk “Embracing Industry 4.0: Towards Sustainable Smart Applications”.

Keynote Speaker yang akan hadir pada seminar ini, antara lain: Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si (Gubernur Kalimantan Timur, Indonesia), Dr. Valentine J Ghandi (Niras Data Futures Hub United Kingdom), dan Assoc. Prof. Dr. Massila, M.Sc. Seminar ini akan mengangkat beberapa topik seperti:

Artificial Intelligence Human Computer Interaction Smart City
Big Data Image Processing & Computer Vision Smart Factory
Biomedical Informatics Information Security & Cryptography Smart Product
Cloud & Grid Computing Information System Social Networking & Application
Computer Engineering Mechatronics Soft Computing
Data Mining Mobile Computing & Applications Software Engineering
E-Business Natural Languange Processing Software Entrepreneurship
E-Learning Network & Data Communication Telecommunication
Electrical & Electronic Engineering Open Source System Wireless Communication
Embedded System Pattern Recognition Green Computing
E-Government Robotics The Internet of Things

 

Universitas Mulia kembali menggelar Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Administrasi (SEMINASTIKA) dengan bidang kajian: ENGINEERING, ICT (Information and Communication Technologies) APPLIED SCIENCE, Multimedia, VOCATIONAL EDUCATION, Communication, HIGHER EDUCATION, Language and Art, BANKING and FINANCE, Business and Management, MATH, Energy, MANUFACTURE, RECORD and INFORMATION MANAGEMENT, MECHANICS, Transportation, ELECTRONICS, Telecomunication, Computer, INFORMATION TECHNOLOGY, Information System, Culinary Art, TOURISM, Social Science, Etc.

Keynote Speaker yang akan hadir pada seminar ini, antara lain: Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si (Gubernur Kalimantan Timur, Indonesia), Dr. Valentine J Ghandi (Niras Data Futures Hub United Kingdom), dan Assoc. Prof. Dr. Massila, M.Sc.

Dalam rangka mempersiapkan dosen untuk studi lanjut ke luar negeri, Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti (Ditjen Dikti) akan menyelenggarakan Pre Overseas Training berupa Program Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris (PKBI) bagi dosen tetap di lingkungan Kemenristekdikti tahun 2019.

Hal-hal yang menjadi ketentuan dalam penyelenggaraan program Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris bagi dosen tahun 2019 yaitu:

  1. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 10 s.d 28 Juni 2019
  2. PKBI dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, yang dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 5 Agustus 2019;
  3. Tempat atau lokasi pelatihan sesuai dengan ketetapan Ditjen SDID; dan
  4. Biaya pelatihan, biaya hidup, dan biaya perjalanan PP peserta ditanggung oleh Ditjen SDID sesuai ketentuan yang berlaku melalui Pusat Bahasa selaku mitra Ditjen SDID.

Informasi lebih lanjut mengenai Program PKBI dapat dilihat pada tautan di bawah ini:

Tawaran PKBI 2019

Melanjutkan hasil yang baik dalam Program Asuh tahun 2018 dan dalam rangka terus meningkatkan mutu perguruan tinggi menuju budaya mutu, Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul Tahun 2019 (Program Asuh 2019). Program ini ditujukan kepada Perguruan Tinggi Unggul (terakreditasi A) untuk melaksanakan pendampingan kepada perguruan tinggi lain dengan mayoritas prodinya terakreditasi C.

FGD ini bertujuan untuk mendorong keikutsertaan PTS untuk meningkatkan mutunya terlebih pada mutu pendidikannya. Turut hadir dalam FGD ini Ibu, Nany Pancawardany, S.E., M.M selaku Dekan FEB Universitas Mulia.

 

Dalam waktu dekat UM menjadi kandidat pemilihan tempat LOKAKARYA dalam pelaksanaan PT asuh dari Ristekdikti melalui Program Asuh Perguruan Tinggi oleh Universitas Mulawarman terhadap 11 Perguruan Tinggi dengan total Prodi sebanyak 22 Prodi dalam rangka peningkatan mutu perguruan tinggi dimana d.h ASMI Airlangga adalah salah satu dari 11 PTS yg masuk program PT Asuh.

Rencananya UM akan mengikutsertakan seluruh prodi yg ada dalam kegiatan Asuh PT ini, agar dapat bersama-sama meningkatkan mutu Prodinya “menjadi Unggul” atau terakreditasi baik sesuai arahan Ka. LLDIKTI XI dan perwakilan Unmul di FGD pada hari Kamis, 22 Mei 2019, lalu.

Hadir dalam pertemuan tersebut: Ka. LLDIKTI, Rektor UM, Para WR, Para Dekan, Para Ka. Prodi, dan Ka. BPMI.

Kunci keberhasilan PT dan Prodi Unggul/baik terletak pada kekuatan dan keseriusan SPMI.

Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia Indonesia dan peningkatan daya saing Bangsa melalui Riset Inovatif Produktif (RISPRO) batch 2 tahun 2019 kembali membuka pendaftaran.

Pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) adalah program pendanaan riset baik kompetitif maupun inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau implementasi kebijakan/tata kelola atau publikasi.

Catat tanggal pentingnya :
Pendaftaran : 10 Juni – 30 Agustus 2019
Penilaian Institusi : 11 Juli – 30 Agustus 2019

 

Daftarkan proposal anda melalui https://lpdp.kemenkeu.go.id/rispro. Informasi dan bantuan lebih lanjut mengenai program ini dapat diakses melalui laman https://www.lpdp.kemenkeu.go.id atau dapat menghubungi call center LPDP di 1500652 atau di layanan informasi dan bantuan LPDP di www.crm.lpdp.kemenkeu.go.id

Hari Raya Waisak merupakan hari raya keagamaan bagi umat Budha di seluruh dunia.  Waisak adalah untuk memperingati tiga peristiwa penting yang ada dalam kehidupan Budha Siddharta Gautama yang banyak dikenal dengan nama Tri Suci Waisak. Peristiwa penting pertama adalah kelahiran dari pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 SM. Untuk peristiwa ke dua adalah pencerahan atau nirvana yaitu pangeran Siddharta menjadi Buddha di Bodhgaya pada usia ke 35 Tahun 588 SM, untuk peristiwa yang ketiga yaitu kematian dari Parinirvana dari Buddha Gautama di Kusinar. Ketika usia 80 Tahun di 543 SM, oleh karena itu Waisak juga dikenal sebagai Hari Buddha saja.

 

Hari Raya Waisak dikenal dengan sebutan Visakah Puja atau dikenal juga dengan Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia juga di Singapura, Visakha Bucha di Thailand, serta Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali “Wesakha”, yang juga terkait dengan “Waishakha” dari bahasa Sanskerta. Di beberapa tempat disebut juga sebagai “Hari Buddha”.

 

Namo Sanghyang Adi Buddhayana, Namo Buddhaya

Mulia University mengucapkan Selamat Hari Raya Waisak 2563  BE 2019 untuk saudara kita umat Buddha, semoga kita semua tetap menjaga kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin dalam Bineka Tunggal Ika yang juga menjadikan kita bangsa yang majemuk serta negara yang terkenal dengan keberagaman namun bisa saling menghargai dan menghormati.