Transformasi Pemikiran Pengurus OSIS dalam Pelatihan Kepemimpinan

Humas Universitas Mulia, 29 April 2025 – Pelatihan Kepemimpinan OSIS tingkat SMA/SMK yang digelar selama dua hari di Universitas Mulia bukan sekadar transfer ilmu organisasi. Kegiatan ini menjadi ruang transformasi karakter dan refleksi mendalam bagi para peserta tentang esensi menjadi pemimpin muda yang inklusif, komunikatif, dan beretika.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pemateri berpengalaman dari kalangan akademisi, psikolog, hingga praktisi organisasi kemahasiswaan. Para peserta diajak memahami bukan hanya struktur dan fungsi organisasi, tetapi juga pentingnya nilai, etika, empati, dan kerja kolaboratif dalam menjalankan roda organisasi pelajar.

Belajar Kepemimpinan Lewat Interaksi dan Praktik Langsung

Darel, siswa SMK Antasari, mengaku awalnya tertarik untuk memperluas relasi. Namun, setelah mengikuti sesi demi sesi, ia justru menemukan bahwa pelatihan ini memberi pemahaman mendalam tentang kepemimpinan dan cara praktis menjalankannya.

“Saya jadi tahu apa yang harus saya lakukan ketika ditunjuk sebagai ketua acara. Saya belajar manajemen, cara berkomunikasi dengan anggota tim, sampai menyatukan pendapat yang berbeda tanpa menjatuhkan siapa pun,” jelasnya.

Darel, siswa SMK Antasari, berfoto bersama narasumber utama pelatihan, Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, usai sesi pelatihan kepemimpinan.

Materi yang paling membekas baginya adalah sesi manajemen yang dibawakan oleh Dr. Pudjianti. Ia menyadari bahwa keberhasilan sebuah acara bergantung pada proses koordinasi, pembagian tugas, dan komunikasi yang terstruktur—sesuatu yang sering luput dalam praktik organisasi sekolah.

Kepemimpinan Sebagai Pengalaman yang Mengubah Cara Pandang

Bagas dari SMK Kartika merasakan hal serupa. Ia menyebut pelatihan ini sebagai ruang untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan membuka perspektif baru dalam kepemimpinan.

“Materinya padat, tapi sangat mudah dipahami. Saya jadi tahu pentingnya manajemen, tidak hanya dalam organisasi tapi juga dalam kehidupan pribadi. Dan saya belajar menyatukan banyak kepala dengan isi pikiran yang berbeda-beda,” ujarnya.

Bagas dari SMK Kartika berfoto bersama Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, di sela-sela waktu istirahat pelatihan.

Pelatihan ini tidak hanya menyajikan teori, tetapi juga praktik yang menantang. Simulasi dan diskusi kelompok yang dinamis menjadikan proses belajar terasa hidup dan bermakna.

Wawasan Baru tentang Kolaborasi dan Refleksi Organisasi

Fadli dari SMA Negeri 2 menyebut pelatihan ini sebagai momen pencerahan. Ia mengaku awalnya tidak terlalu memahami bagaimana cara menjalankan organisasi dengan baik.

“Tapi setelah ikut kegiatan ini, saya jadi tahu hal-hal penting yang sebelumnya tidak saya pikirkan. Materinya membuka wawasan baru, dan sangat membantu peran saya sebagai pengurus OSIS,” tuturnya.

Fadli, siswa SMA Negeri 2 Kota Balikpapan, berpose bersama rekannya satu sekolah di atas panggung setelah mengikuti sesi kegiatan.

Ia berharap pelatihan seperti ini bisa menjangkau lebih banyak siswa agar nilai-nilai organisasi yang sehat dan kolaboratif bisa ditanamkan sejak dini.

Pelatihan yang Membangkitkan Kesadaran Kolektif

Sementara itu, Ibrahim dari SMA Auliya memberikan refleksi yang sangat dalam. Ia mengikuti pelatihan ini dengan semangat untuk mengevaluasi kondisi organisasinya.

“Kegiatan ini membuat saya merasa benar-benar diperhatikan. Saya tidak pernah merasa seterayomi ini dalam sebuah sosialisasi,” ungkapnya.

Ibrahim, siswa SMA Auliya, berpose di atas panggung sebagai bagian dari dokumentasi kegiatan pelatihan kepemimpinan OSIS.

Menurutnya, metode pelatihan yang melibatkan pembentukan kelompok secara acak justru mencerminkan realitas organisasi yang sebenarnya—di mana keberhasilan tidak bergantung pada banyaknya anggota, melainkan pada satu kesepahaman tujuan.

“Saya belajar bagaimana menyatukan perbedaan untuk mencapai satu visi bersama. Semua sesi menjadi bagian favorit saya karena saling melengkapi,” katanya.

Dorongan untuk Konsistensi dan Pemberdayaan Pelajar

Para peserta sepakat bahwa pelatihan seperti ini sangat penting untuk diadakan secara berkala. Mereka menilai pelatihan ini bukan hanya membekali peserta dengan teori kepemimpinan, tapi juga memberi ruang untuk belajar dari sesama siswa dari sekolah lain, membangun jejaring, dan yang paling penting—melatih empati, kesadaran diri, dan tanggung jawab sosial.

Meski sempat memberikan catatan kecil soal teknis waktu pelaksanaan, mereka tetap mengapresiasi panitia dan berharap pelatihan semacam ini bisa menjadi agenda rutin yang dinanti para pengurus OSIS di Balikpapan dan sekitarnya.

Humas UM (YMN)

Kenapa OSIS Gagal? Ini Jawaban dan Solusinya dari Pakar Psikologi Universitas Mulia

Humas Universitas Mulia, 29 April 2025 – Dalam upaya memperkuat kapasitas kepemimpinan siswa, Universitas Mulia Balikpapan menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi untuk pengurus OSIS SMA dan SMK se-Kota Balikpapan. Salah satu narasumber dalam pelatihan ini, Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, memaparkan materi penting bertajuk “Mengapa Organisasi (OSIS) Gagal Mencapai Targetnya?” sekaligus membahas konsep dasar kepemimpinan dan sumber pengaruh seorang pemimpin.

Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, Pemateri Utama Pelatihan, saat menyampaikan materi tentang konsep dasar kepemimpinan dan faktor kegagalan organisasi.

Dalam sesi wawancara, Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi. menekankan bahwa keberadaan OSIS memiliki fungsi strategis, baik dalam pengembangan diri siswa maupun dalam membangun citra positif sekolah di masyarakat. Menurutnya, efektivitas kinerja OSIS sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan para pengurusnya.

“Kualitas organisasi sebanding lurus dengan kualitas pemimpinnya. Tanpa pemahaman yang baik tentang peran kepemimpinan, OSIS akan sulit mencapai targetnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi. menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penyebab kegagalan organisasi OSIS adalah ketidakjelasan dalam menjalankan leadership roles. Tanpa kepemimpinan yang efektif, kegiatan organisasi cenderung tidak terarah, tidak terkelola dengan baik, dan akhirnya gagal mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Peserta pelatihan mempresentasikan hasil brainstorming secara berkelompok di atas panggung, memaparkan analisis tentang efektivitas organisasi.

Pelatihan ini, menurut Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi., sangat penting untuk diberikan sejak dini. Ia menekankan bahwa energi besar yang dimiliki remaja harus diarahkan kepada aktivitas positif. Pola perilaku positif yang dibangun sejak masa remaja akan berdampak besar terhadap perilaku di masa dewasa.

Salah satu kelompok peserta saat menerangkan hasil diskusi di atas panggung, membahas strategi kepemimpinan dan manajemen organisasi.

Dalam materinya, Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi. juga menguraikan berbagai konsep penting, mulai dari prinsip-prinsip manajemen organisasi, peran serta tanggung jawab seorang pemimpin, gaya kepemimpinan, hingga pemanfaatan media sosial untuk promosi dan edukasi kegiatan OSIS.

Simulasi kolaborasi tim yang interaktif dan menarik, menggambarkan pentingnya kerja sama dalam membangun team work yang sukses.

Selama sesi pelatihan, ia mengamati bahwa para peserta menunjukkan respons yang antusias. Mereka merasa senang karena mendapatkan pengetahuan yang aplikatif untuk menunjang peran mereka sebagai pemimpin muda di sekolah masing-masing. Selain itu, interaksi antar peserta dari berbagai sekolah membuka ruang tukar pikiran dan pengalaman yang memperkaya wawasan mereka.

Suasana diskusi kelompok yang penuh semangat, menunjukkan antusiasme peserta dalam mendalami konsep kepemimpinan dan manajemen organisasi.

Namun, Bapak Adjat juga mengakui bahwa dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan di kalangan generasi muda, salah satu tantangan terbesar adalah kreativitas dalam memilih topik dan metode penyampaian materi agar tetap relevan dan menarik bagi siswa.

Sebagai pesan penutupnya kepada para peserta, Bapak Adjat menegaskan pentingnya penerapan ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ke dalam praktik nyata.

“Pengetahuan yang sudah dipelajari di dalam kelas pelatihan harus diterapkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Hanya dengan demikian mereka akan mampu menjadi pemimpin yang efektif,” tegasnya.

Program pelatihan ini sekaligus menjadi bagian dari misi pengabdian masyarakat Universitas Mulia, berkontribusi aktif dalam membangun generasi muda Balikpapan yang berkarakter, visioner, dan siap berperan di tengah masyarakat.

Humas UM (YMN)

“Lewat latihan implementatif, peserta OSIS didorong mengasah kepemimpinan dan kolaborasi melalui pengalaman langsung dalam organisasi mereka.”

Humas Universitas Mulia, 28 April 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang berkualitas dengan menggelar Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi bagi pengurus OSIS SMA dan SMK se-Kota Balikpapan, pada Senin, 28 April 2025.
Kegiatan ini bertujuan membekali para siswa dengan keterampilan kepemimpinan, pengelolaan organisasi, serta pengembangan karakter sejak usia dini.

Salah satu sesi pelatihan diisi oleh Dr. Pudjiati, S.E., M.M., dosen Universitas Mulia, yang membawakan materi bertajuk “Penerapan Manajemen dalam Pengelolaan Organisasi (OSIS)”.
Dalam pemaparannya, Dr. Pudjiati menggarisbawahi pentingnya pemahaman konsep dasar manajemen, tidak hanya dalam organisasi seperti OSIS, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

“Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan, dengan melaksanakan fungsi-fungsi dasar manajemen yaitu POAC: Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling,” jelasnya.

Dr. Pudjiati, S.E., M.M. saat menyampaikan materi “Penerapan Manajemen dalam Pengelolaan Organisasi (OSIS)” dalam Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen OSIS se-Kota Balikpapan di Universitas Mulia.

Selain itu, beliau menekankan prinsip-prinsip penting dalam manajemen seperti koordinasi, komunikasi, delegasi tugas, serta kepemimpinan yang efektif.
Menurutnya, keterampilan ini akan menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter siswa di masa pembentukan kepribadian mereka.

Dr. Pudjiati juga mengungkapkan alasan mengapa pelatihan kepemimpinan sejak dini sangat penting. Di antaranya adalah untuk membangun keterampilan dasar, meningkatkan rasa percaya diri, mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat, mengasah kemampuan berkolaborasi, serta mendorong partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS.

“Siswa yang aktif berorganisasi akan memperkaya pengalaman mereka dan memperluas jaringan sosial, yang sangat berguna bagi masa depan mereka,” tambahnya.

Sesi tanya jawab antara pemateri Dr. Pudjiati, S.E., M.M. dan peserta, dipandu oleh moderator Mas Agung, dalam Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi OSIS di Universitas Mulia.

Selama sesi pelatihan, respons peserta sangat antusias. Materi yang disampaikan Dr. Pudjiati dirancang langsung berorientasi pada implementasi nyata dalam kegiatan OSIS sehari-hari, sehingga mudah dipahami dan langsung bisa diaplikasikan.

Sebagai penutup, Dr. Pudjiati berpesan kepada seluruh peserta agar tidak berhenti pada pemahaman teori saja, melainkan harus mampu mengimplementasikan teori tersebut ke dalam praktik nyata.

“Dengan menerapkan apa yang didapatkan secara teori, siswa dapat membuktikan kebenaran sebuah konsep dalam pengalaman nyata,” ujarnya.

Ia juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi Universitas Mulia dalam pengembangan kepemimpinan muda di Balikpapan.

“Manfaat yang diberikan Universitas Mulia sangat besar bagi pengembangan kepemimpinan generasi muda, terlihat dari konsistensi kegiatan-kegiatan yang berfokus pada pengembangan soft skills anak-anak muda,” tutur Dr. Pudjiati.

Melalui pelatihan ini, Universitas Mulia tidak hanya membekali siswa dengan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter kepemimpinan yang diperlukan untuk membangun masa depan bangsa.

Foto bersama para pemateri dan peserta Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen OSIS se-Kota Balikpapan yang diselenggarakan di Universitas Mulia.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Universitas Mulia berharap dapat terus menjadi mitra strategis dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul di Balikpapan.
Tidak hanya memperkuat kemampuan teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, tanggung jawab sosial, dan etika organisasi sejak dini.

Ke depan, Universitas Mulia berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program-program serupa yang menjangkau lebih banyak siswa, memperluas jejaring, serta berkontribusi nyata terhadap pembangunan karakter generasi muda di tingkat lokal maupun nasional.

Humas UM (YMN)

Mahasiswa mengerjakan ujian tulis tanpa gadget atau Close Internet/Close Book. Foto: SA/Kontributor

UM – Pekan ini sesuai Kalender Akademik berlangsung Ujian Tengah Semester (UTS). Beberapa kelas tampak berlangsung ujian, baik ujian praktek di laboratorium maupun ujian teori di kelas, seperti tampak di White Campus, Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM), Senin (28/4) pagi.

Tampak mahasiswa datang lebih pagi dengan mengenakan atribut jas almamater merah marun, duduk di kursi sedang mengerjakan soal ujian. Mahasiswa serius mengerjakan secara manual, menulis jawaban di lembar kertas yang diberikan.

Beberapa kelas terlihat mahasiswa yang hanya menggunakan alat tulis saja untuk menulis jawaban, tanpa perangkat teknologi apapun, termasuk laptop maupun telepon seluler. Mereka harus menyimpan telepon seluler di dalam tas yang diletakkan di depan kelas.

Tetapi juga ada yang dibebaskan menggunakan telepon seluler yang terhubung jaringan Internet. Mereka boleh menggunakan perangkat teknologi untuk menjawab soal.

“Ya, betul. Untuk ujian yang mencegah penggunaan teknologi seperti laptop maupun telepon seluler, biasanya bentuknya rekognisi atau hafalan. Tapi sebenarnya bukan hafalan, lebih ke penguasaan konsep,” tutur seorang dosen.

Dengan menguasai konsep, lanjutnya, maka mahasiswa akan mampu menceritakan atau menarasikan dalam menjawab soal.

“Jawaban konsep biasanya lebih deskriptif, lebih jelas menggunakan gaya bahasa sendiri, tidak selalu tekstual persis seperti teks yang ada di buku,” tuturnya.

Menurutnya, hal ini sesuai dengan kaidah assessment dalam teori pendidikan, terutama untuk menilai penguasaan konsep dasar dan kemampuan menguraikan ide dengan bahasa sendiri.

Berdasarkan Taksonomi Bloom, dalam pengajaran ada ranah remembering, understanding, dan applying. Ujian manual ini fokus ke understanding, yakni mahasiswa menarasikan konsep, bukan sekadar menghafal teks.

Sedangkan ujian yang menggunakan perangkat teknologi Internet dan boleh buka buku, biasanya dalam bentuk analisis.

“Jawaban yang butuh analisis dan perancangan itu biasanya tidak bisa hanya sekadar hafalan, atau menulis berdasarkan contekan. Dipastikan setiap mahasiswa akan memiliki pemikiran yang berbeda,” ujarnya.

Berdasarkan teori konstruktivisme, pembelajaran dan evaluasi sebaiknya berbasis pada kemampuan mahasiswa membangun pengetahuan baru, bukan sekadar mengulang informasi.

Oleh karena itu, ujian berbasis analisis memerlukan higher-order thinking skills (HOTS), dan penggunaan sumber daya teknologi bukan cheat, jika soal menguji analisis, sintesis, dan evaluasi.

Meski menggunakan AI, mahasiswa harus memahami panduan etis, misalnya, menyebutkan sumber AI, memahami isi yang diberikan, dan tetap mengolah dengan pikirannya sendiri.

“Kalau mahasiswa sudah belajar sebelumnya, atau minimal mengerjakan materi sebelumnya, dia akan cepat menyelesaikan soal dengan cepat. Jadi, bisa dilihat nanti jawabannya seperti apa,” tambah dosen ini.

Usai ujian, dosen langsung melihat ragam jawaban UTS mahasiswa. “Sekilas, ada yang detail, ada yang simple sekali, tidak detail. Nah, yang ini jelas kurang,” jelasnya.

Mahasiswa mengerjakan ujian tulis dibantu dengan gadget masing-masing atau Open Internet/Book. Foto: Sa/Kontributor

Mahasiswa mengerjakan ujian tulis dibantu dengan gadget masing-masing atau Open Internet/Book. Foto: Sa/Kontributor

Laboratorium Komputer FIKOM siap digunakan untuk ujian maupun pelatihan. Foto: Tim Labkomp.

Laboratorium Komputer FIKOM siap digunakan untuk ujian maupun pelatihan. Foto: Tim Labkomp.

Pelaksanaan Ujian di Laboratorium Komputer

Sementara itu, di Laboratorium Komputer FIKOM juga berlangsung UTS berbasis komputer. Tampak dosen duduk di mejanya mengawasi ujian, sedangkan mahasiswa mengerjakan ujian.

Pekan sebelumnya, laboratorium komputer dipersiapkan oleh tim laboratorium FIKOM. Hal ini lantaran akan digunakan untuk pelaksanaan UTS Prodi S1 Farmasi, maupun pelatihan MS Office dan Google Drive siswa-siswi SMK Airlangga Balikpapan.

Dekan FIKOM Djumhadi, S.T., M.Kom mengatakan, pihaknya siap mendukung seluruh kegiatan dosen atau tenaga pendidik yang ingin menggunakan laboratorium komputer.

“Silakan mengajukan permohonan penggunaan laboratorium komputer, baik prodi yang ada di lingkungan FIKOM sendiri, maupun lintas prodi dan fakultas, bahkan antar perguruan tinggi atau komunitas IT Kota Balikpapan,” ujarnya.

Menurutnya, FIKOM terbuka untuk kegiatan akademik maupun non-akademik, selama dimanfaatkan dengan baik, tidak merusak, dan prosedural.

“Insya Allah, Tim Lab FIKOM siap menyukseskan kegiatan belajar mengajar di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer dengan baik,” pungkas Subur Anugerah, Kepala Lab. Komputer FIKOM.

(SA/Kontributor)

Direktur ATC Adjat Sudradjat memimpin koordinasi kepanitiaan bersama Ketua BEM Agung Widiyanto dan Brand Ambbasador Muda Mudi Mulia 2025. Foto: Istimewa

UM – Ingin jadi pemimpin hebat di sekolah dan masa depanmu? Ini saatnya! Airlangga Training Center (ATC) bersama BEM Universitas Mulia dan Muda Mudi Mulia 2025 siap menggelar Training Leadership dan Manajemen Organisasi spesial untuk pengurus OSIS tingkat SLTA.

Sebanyak 47 peserta, mayoritas pengurus OSIS dari SMA/SMK di Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Muara Jawa, telah mendaftar untuk mengikuti pelatihan bergengsi ini yang akan digelar selama dua hari, pada Senin dan Selasa, 28 dan 29 April 2025, mulai pukul 8.00 Wita, bertempat di Gedung Cheng Ho, Universitas Mulia.

Direktur ATC, Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, mengungkapkan bahwa pelatihan ini berfokus pada membekali para peserta dengan skill penting yang sering menjadi tantangan dalam organisasi sekolah, salah satunya mengapa banyak program OSIS gagal mencapai target.

“Insya Allah, pelatihan ini menjadi momentum penting bagi pengurus OSIS untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan, manajemen organisasi, hingga membangun mentalitas pemenang,” ujar Adjat penuh optimisme.

Apa Saja Materinya?

Selama dua hari, para peserta pengurus OSIS ini akan mendapatkan sesi pembelajaran interaktif dari para ahli, meliputi:

  • Konsep Dasar Kepemimpinan dan bagaimana menjadi pemimpin yang berpengaruh.
  • Sumber Pengaruh Seorang Pemimpin: bagaimana membangun kepercayaan dalam tim.
  • Manajemen Organisasi OSIS: dari perencanaan hingga pelaporan kegiatan.
  • Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan Anti Korupsi.
  • Dinamika Organisasi dan Pengembangan Diri.
  • Pembekalan Jurnalistik Sekolah: pentingnya media komunikasi dalam organisasi.

Para pembicara merupakan pengajar dan praktisi profesional, antara lain Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog selaku Direktur ATC, Dr. Pudjiati, S.E., M.M. Ketua Prodi Manajemen Universitas Mulia.

Kemudian Drs. Suprijadi, M.Pd. dosen senior dan Kepala Biro Kemahasiswaan, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. Kepala Inkubator Bisnis dan Tri Widodo Pemimpin Redaksi Smartrt.News.

Untuk menilai hasil peserta, panitia juga telah menunjuk dewan juri berpengalaman dari berbagai bidang, termasuk praktisi pendidikan dan media.

Kenapa Kamu Harus Ikut?

Bagi kamu yang bercita-cita menjadi pemimpin di masa depan, pelatihan ini lebih dari sekadar belajar teori. Ini adalah kesempatan untuk:

  • Mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
  • Belajar manajemen tim dan event.
  • Meningkatkan kemampuan komunikasi publik.
  • Memperluas jaringan dengan teman dari berbagai sekolah.
  • Menambah nilai plus dalam portofolio untuk beasiswa dan kuliah nanti!

“Kami berharap ke depan, pelatihan ini bisa rutin digelar tiap empat bulan dengan lebih banyak peserta dari setiap sekolah, bahkan melibatkan sponsor dari perusahaan besar,” tambah Adjat.

Ayo persiapkan diri. Bergabung dalam pelatihan ini adalah langkah awal untuk menjadi pemimpin muda berintegritas, membawa perubahan positif di lingkungan sekolah, dan membuka jalan menuju Generasi Emas Indonesia 2045.

Jangan lewatkan! Latih mental juara dan jadilah bagian dari pemimpin masa depan. Yuk, ikuti Training Leadership dan Manajemen OSIS di Universitas Mulia! Bersama kita ciptakan generasi muda yang berani bermimpi, siap beraksi!

(SA/Kontributor)

Foto bersama sivitas Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

UM – Yayasan Airlangga menggelar Family Day yang berlangsung di Kampus Universitas Mulia, Sabtu (26/4). Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan, karyawan serta anggota keluarga, sebagai bagian dari komitmen yayasan memupuk budaya kekeluargaan di lingkungan kerja.

Acara diawali dengan kegiatan senam bersama seluruh peserta. Hadir Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i beserta Wakil Rektor dan jajaran meramaikan. Turut hadir pula para pimpinan, guru, dan anggota keluarga dari sekolah di bawah naungan Yayasan Airlangga.

Di antaranya, SMK Airlangga Balikpapan, SMKTI Airlangga Samarinda, PSDKU Universitas Mulia Samarinda, SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan, SMP Plus Airlangga Balikpapan, dan lainnya.

Usai senam bersama, kegiatan dilanjutkan dengan jalan sehat melewati permukiman di sekitar kampus. Setelahnya, para peserta beserta keluarga menikmati serangkaian kegiatan yang bertujuan mempererat tali silaturahmi.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas cuaca pagi yang cerah. Hal ini tentu saja mendukung kelancaran jalannya kegiatan, meskipun hujan sempat mengguyur malam hari.

Dr. Agung menyoroti pentingnya kebersamaan dan keterlibatan keluarga dalam setiap aspek perkembangan yayasan. Ia menceritakan sejarah panjang Yayasan Airlangga yang telah membudayakan lingkungan kerja yang ramah keluarga.

Dicontohkan, pada masa awal pendirian Yayasan Airlangga tahun 1993, pengurus yayasan seperti Ibu Eli dan Ibu Ririn kerap membawa serta anak-anak ke kantor sembari bekerja.

“Bahkan ada yang tidur di bawah meja saat orang tuanya bekerja,” ujar Dr. Agung. Ia memperhatikan bagaimana peran anak-anak turut terlibat dan terintegrasi dalam aktivitas harian yayasan sejak dini.

“Menariknya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan tersebut kini telah beranjak dewasa dan bahkan mengambil peran penting, seperti Mas Irfan, putra Ibu Eli, yang menjadi Ketua Panitia kegiatan hari ini, dan Iqbal Arda Pratama,” ungkap Dr. Agung.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan menjaga kebugaran fisik para karyawan, tetapi juga menciptakan suasana kerja yang harmonis dan suportif, yakni karyawan merasa menjadi bagian dari keluarga besar Yayasan Airlangga.

Dr. Agung berharap kegiatan seperti ini dapat terus memperkuat ikatan antar individu dan hubungan kekeluargaan yang semakin erat.

Kegiatan berikutnya diisi dengan pembagian hadiah kepada seluruh peserta yang beruntung. Acara ditutup dengan penyerahan hadiah utama berupa kulkas dua pintu diraih oleh Firmansyah, Kepala SMK Kesehatan Airlangga.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti dan Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i melepas peserta jalan sehat. Foto: Media Kreatif

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti dan Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i melepas peserta jalan sehat. Foto: Media Kreatif

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan bersama-sama mengikuti jalan sehat. Foto: Media Kreatif

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan bersama-sama mengikuti jalan sehat. Foto: Media Kreatif

Hadiah utama kulkas dua pintu yang diundi dan diraih peserta beruntung, Firmansyah, Kepala SMK Kesehatan Airlangga. Foto: Media Kreatif

Hadiah utama kulkas dua pintu yang diundi dan diraih peserta beruntung, Firmansyah, Kepala SMK Kesehatan Airlangga. Foto: Media Kreatif

Siswa-siswi SMK Kesehatan Airlangga di Pasar Pagi Mulia. Mereka menyediakan produk minuman serbuk jahe Kuy Jahe. Foto: SA/Kontributor

Siswa-siswi SMK Kesehatan Airlangga di Pasar Pagi Mulia. Mereka menyediakan produk minuman serbuk jahe Kuy Jahe. Foto: SA/Kontributor

Pasar Pagi Mulia

Pagi itu, di halaman kampus juga terbuka berbagai stand penjual aneka makanan dan minuman serta fashion. Beberapa stand dengan jumlah terbatas ditempati oleh pelaku usaha UMKM, yang berasal dari mahasiswa hingga masyarakat umum.

Stand-stand tersebut disediakan oleh panitia yang tergabung dalam komunitas Pasar Pagi Mulia. Sehari sebelumnya, turut meramaikan guru dan siswa-siswi dari SMK dan SMP di bawah Yayasan Airlangga.

Bahkan, SMK Kesehatan Airlangga turut mengisi stand dan menjual produk komersial minuman Serbuk Jahe Merah Kuy Jahe. Produk ini dikemas cukup apik dan berkelas. Memiliki komposisi jahe merah, gula pasir, serai, kayu manis, dan cengkeh.

Kuy Jahe bisa diseduh langsung dengan air hangat untuk diminum. Aroma dan rasa jahenya yang kuat membuat tubuh terasa hangat. Kuy Jahe dapat dicampur dengan kopi, membuat rasa kopi dan jahe semakin kuat.

Untuk berat 150 gram dijual dengan harga Rp 25 ribu. Pembeli dapat melakukan transaksi secara tunai maupun menggunakan QRIS yang dikelola oleh sekolah.

(SA/Kontributor)

Makna Mendalam Silaturahim: Ustadz Dr. H. Sartono, S.Pd., M.Pd. Ajak Civitas Universitas Mulia Jaga Teamwork dan Networking

Humas Universitas Mulia, 26 April 2025Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia menjadi saksi hadirnya semangat ukhuwah dan kebersamaan dalam momen Halal Bihalal pada jumat, 25 April 2025. Dalam kesempatan ini, tausyiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Sartono, S.Pd.I., M.Pd. menggugah hati dan menyentuh nurani, mengingatkan pentingnya menjaga silaturahim sebagai fondasi kesuksesan dunia dan akhirat.

Peserta Halal Bihalal khusyuk menyimak tausyiah penuh hikmah dari Ustadz Dr. H. Sartono, S.Pd.I., M.Pd. di Ballroom Cheng Hoo.

Mengawali ceramahnya, Ustadz Sartono menegaskan bahwa memutuskan silaturahim termasuk dalam kategori dosa besar. Hal ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW:

“لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ”
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lebih lanjut, Rasulullah juga memperingatkan:

“لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَاتَ دَخَلَ النَّارَ”
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya lebih dari tiga hari, siapa yang melakukannya lalu mati dalam keadaan demikian maka ia akan masuk neraka.” (HR. Abu Dawud)

“Silaturahim bukan sekadar budaya, tapi energi kehidupan,” ungkap beliau. Rasulullah SAW menjanjikan limpahan rezeki dan panjang umur bagi siapa pun yang menjaganya:

“مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ”
“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari)

Dalam konteks kekinian, silaturahim dimaknai sebagai teamwork dan networking. Nabi Muhammad SAW, menurut beliau, membangun peradaban besar karena dikelilingi oleh tim yang solid: Abu Bakar sebagai sosok bijak, Umar sebagai ahli strategi, Utsman sebagai ekonom, dan Ali sebagai cendekiawan. “Kesuksesan besar lahir dari tim yang kuat,” tegasnya.

Foto bersama civitas akademika Universitas Mulia dan peserta dari divisi lainnya seusai tausyiah Halal Bihalal sebagai simbol ukhuwah dan kebersamaan.

Beliau mengajak civitas Universitas Mulia untuk membangun sinergi agar tujuan kampus tercapai dengan sukses.

“Mau sukses? Perkuat jaringan. Ingin hidup penuh berkah? Bangun tim yang solid,” serunya.

Namun, silaturahim yang baik bisa rusak jika kita tak waspada terhadap enam “virus” yang dijelaskan dalam Surat Al-Hujurat. Keenam virus tersebut adalah:

  1. Sukhriah (سُخْرِيَّةٌ) – Mengolok-olok suku, kelompok, atau pribadi.

    “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka yang diolok lebih baik dari mereka yang mengolok.” (QS. Al-Hujurat: 11)

  2. Menghina diri sendiri dan orang lain

    “Janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan jangan pula saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.” (QS. Al-Hujurat: 11)

  3. Memanggil dengan julukan buruk (الألقاب) – Seperti memanggil teman dengan sebutan negatif yang menyakitkan.

  4. Su’uzhan (سُوءُ الظَّنِّ) – Berprasangka buruk tanpa bukti.

    “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12)

  5. Tajassus (التَّجَسُّسُ) – Suka mencari-cari kesalahan atau aib orang lain.

  6. Ghibah (الْغِيبَةُ) – Menggunjing dan membicarakan keburukan orang lain.

    “Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Menutup tausyiahnya, Ustadz Sartono menyampaikan harapan agar Universitas Mulia menjadi kampus yang penuh dengan harmoni, sinergi, dan kebersamaan. “Mari kita rawat silaturahim, jaga etika pergaulan, dan bangun tim yang solid. Insya Allah, keberkahan dan kesuksesan akan menyertai langkah-langkah kita,” pungkasnya.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 25 April 2025 — Yayasan Airlangga menggelar kegiatan Halal Bihalal dan Family Gathering selama dua hari berturut-turut, Jumat–Sabtu, 25–26 April 2025, bertempat di Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia Balikpapan. Acara ini menjadi ajang silaturahmi dan penguat sinergi seluruh keluarga besar Yayasan Airlangga, yang terdiri dari Universitas Mulia, PSDKU Universitas Mulia Samarinda, SMK Airlangga, SMK Kesehatan Airlangga, SMK TI Airlangga, dan SMP Plus Airlangga.

Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Panitia Bapak Irfan Ananda Pratama, S.A., M.A. menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir, serta kepada panitia yang telah bekerja keras menyukseskan acara. Ia berharap kegiatan ini mampu mempererat hubungan kekeluargaan dan memperkuat semangat gotong royong antar divisi.

Ketua Panitia Irfan Ananda Pratama, S.A., M.A. saat menyampaikan sambutan pembuka kegiatan Halal Bihalal dan Family Gathering Yayasan Airlangga.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi momen untuk saling mendukung, tumbuh bersama, dan terus mengabdi untuk Yayasan tercinta,” ujarnya.

Acara hari pertama diisi dengan tausiah Halal Bihalal oleh Ustadz Dr. H. Sartono, S.Pd.I., M.Pd., yang mengajak seluruh peserta untuk menjadikan momen ini sebagai sarana memutihkan hati dan memperbaiki hubungan antarsesama. “Halal bihalal adalah budaya baik yang lahir dari Islam Nusantara. Ia mengajarkan kita untuk membersihkan hati, saling memaafkan, dan memperkuat ukhuwah,” tuturnya.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., dalam sambutannya menyoroti pertumbuhan pesat institusi yang kini memiliki lebih dari 380 dosen, guru, dan karyawan, serta akan bertambah seiring hadirnya empat program studi baru. Ia juga menyinggung pentingnya kepekaan institusi pendidikan terhadap persoalan masyarakat.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., memberikan sambutan yang penuh semangat dan reflektif di hadapan seluruh peserta.

“Tugas kita bukan hanya mendidik, tapi juga memberi kontribusi nyata kepada bangsa,” tegasnya. Beliau juga menyampaikan refleksi pasca-Ramadhan, bahwa pakaian putih yang dikenakan bukan sekadar simbol, tapi juga bentuk niat untuk kembali bersih, baik secara spiritual maupun sosial.

Sementara itu, Ketua Yayasan Airlangga, Ibu Mulia Hayati Devianti, S.E., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh unit dan panitia yang telah merancang kegiatan ini dengan baik. Beliau menekankan pentingnya kekompakan dan soliditas keluarga besar yayasan dalam menghadapi tantangan ke depan.

Ketua Yayasan Airlangga, Ibu Mulia Hayati Devianti, S.E., memberikan sambutan yang mengapresiasi kerja panitia dan menguatkan semangat kebersamaan.

“Halal bihalal ini bukan hanya tradisi, tapi cara kita membangun kembali kepercayaan, memperkuat kolaborasi, dan menyatukan langkah untuk membawa Yayasan Airlangga menjadi lebih maju dan berdaya saing,” ucapnya.

Rangkaian kegiatan hari pertama ditutup dengan sholat Jumat berjamaah, makan siang bersama, serta perlombaan antar divisi yang berlangsung meriah. Keesokan harinya, Sabtu (26/4), acara berlanjut dengan Family Gathering yang menghadirkan nuansa kekeluargaan yang kental. Seluruh dosen, guru, karyawan, dan keluarga mereka turut serta dalam senam pagi, jalan santai, pembagian door prize, serta berbagai lomba seru yang melibatkan anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

Peserta mengikuti tausiah dengan khusyuk, menyimak pesan-pesan spiritual pasca-Ramadhan.

Momen saling bersalam-salaman antar peserta sebagai bentuk saling memaafkan dan mempererat silaturahmi.

Kegiatan Halal Bihalal dan Family Gathering ini menjadi momentum berharga untuk mempererat hubungan, menyegarkan semangat kerja, dan memperkuat komitmen seluruh elemen Yayasan Airlangga dalam membangun pendidikan yang unggul dan berdaya guna.

Humas UM (YMN)

Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i bersama Dekan FHK Dr. Mada Aditia W, panitia Nur Wahidah, pengurus HIMPAUDI dan para juara lomba akbar PAUD se-Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

UM – Suasana penuh warna dan ceria memenuhi Gedung Cheng Ho Universitas Mulia, saat ratusan anak PAUD dan TK mengikuti Lomba Mewarnai dan Fashion Show yang digelar Prodi PGAUD kerja bareng HIMPAUDI, Kamis (24/4).

Meski di akhir acara terdapat gangguan listrik, namun acara terbilang sukses menghadirkan para guru, orangtua, hingga banyak orang tersenyum senang melihat keceriaan para peserta kecil berbakat.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si, turut menyaksikan jalannya lomba hingga penyerahan piala dan foto bersama para juara. Rektor pun tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

“Saya sangat surprise dengan banyaknya peserta yang hadir. Ini membuktikan panitia bekerja luar biasa sehingga para orangtua dan guru berbondong-bondong mendaftarkan anak-anak mereka,” ujar Rektor.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sekadar lomba biasa. Rektor mencatat ada tiga manfaat besar yang ia tekankan, yakni, pertama tentang sosialisasi Universitas Mulia, khususnya keberadaan Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGAUD).

Kedua, melatih kepanitiaan himpunan mahasiswa PGAUD dalam menggelar event besar berskala lokal hingga nasional.

Dan ketiga, mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kota Balikpapan, terutama dalam menumbuhkan rasa percaya diri generasi emas Indonesia.

“Sebaiknya lomba seperti ini dijadikan agenda rutin tahunan, dengan ragam lomba yang lebih banyak agar peserta makin semangat!” harap Rektor, sambil memberikan apresiasi tinggi kepada Prodi PGAUD dan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK).

Ratusan anak PAUD dan TK se-Balikpapan mengikuti Lomba Menggambar, Mewarnai, dan Fashion Show yang digelar Prodi PGAUD kerja bareng HIMPAUDI, Kamis (24/4). Foto: Media Kreatif

Ratusan anak PAUD dan TK se-Balikpapan mengikuti Lomba Mewarnai dan Fashion Show yang digelar Prodi PGAUD kerja bareng HIMPAUDI, Kamis (24/4). Foto: Media Kreatif

Guru PAUD Nur Hayati dan Siti Zainab bersama ketiga muridnya peserta lomba. Foto: SA/Kontributor

Guru PAUD Nur Hidayati dan Siti Zainab bersama ketiga muridnya peserta lomba. Foto: SA/Kontributor

Juara II Lomba Fashion Daren bersama guru Lia dan kedua orangtuanya serta adiknya. Foto: SA/Kontributor

Juara II Lomba Fashion Daren bersama guru Lia dan kedua orangtuanya serta adiknya. Foto: SA/Kontributor

Kesan dan Pesan Peserta Lomba

Di balik keceriaan anak-anak mengikuti lomba, ternyata ada cerita haru. Salah satunya datang dari Nur Hidayati, guru PAUD dari Kel. Telagasari, Kec. Balikpapan Kota. Ia datang lebih dulu sejak pagi, mengendarai sepeda motor untuk mendaftarkan murid-muridnya.

“Kami membawa dua siswa untuk lomba mewarnai dan fashion. Sebenarnya ada tiga, tapi satu tidak enak badan,” katanya.

Meski sempat ada gangguan listrik di akhir lomba, yang membuat anak-anak mulai rewel menunggu pengumuman, semangat Bu Nur tak pernah surut.

“Guru yang lain dan siswa naik mobil Maxim. Saya duluan mengurus pendaftaran,” ceritanya sambil tersenyum.

Usai lomba, Bu Nur pun memberi masukan kepada panitia. Menurutnya, untuk lomba fashion, anak-anak sebaiknya diberikan kebebasan berkreasi di panggung tanpa aturan membentuk huruf “L”, agar tampil lebih natural.

Sedangkan untuk lomba mewarnai, ia menyarankan perlengkapan dan meja disiapkan lebih awal supaya anak-anak bisa langsung berkarya tanpa kebingungan.

Daren, Pahlawan Kecil dari Balikpapan Utara

Satu lagi cerita manis datang dari Daren, siswa Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Utara, yang sukses membawa pulang juara dua lomba fashion.

Dengan bangga ia berjalan di atas panggung mengenakan pakaian adat Papua lengkap dengan hiasan kepala dan aksesoris warna-warni.

“Kami pilih pakaian Papua karena banyak aksesoris menarik,” kata Lia, guru pembimbing Daren.

Sang ibu, Desi, tak bisa menahan rasa haru. “Jujur, kami tidak menyangka Daren bisa tampil terbaik. Biasanya mood-nya cepat berubah. Tapi tadi dia tampil percaya diri. Rasanya campur aduk,” pungkas Desi.

(SA/Kontributor)

Warna, Gaya, dan Tawa: Lomba Fashion Show & Mewarnai PAUD Guncang Universitas Mulia

Suasana penuh semangat para peserta lomba mewarnai dari berbagai PAUD se-Balikpapan yang memenuhi Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia.


Humas Universitas Mulia, 24 April 2025
— Suasana ceria dan penuh warna memenuhi Gedung Cheng Hoo Universitas Mulia Balikpapan dalam kegiatan lomba Fashion Show dan Mewarnai untuk anak-anak PAUD se-Balikpapan yang diselenggarakan oleh Program Studi PG PAUD Universitas Mulia bekerja sama dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kota Balikpapan, Rabu (24/4).

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifai, memberikan sambutan sekaligus secara resmi membuka acara “Lomba Akbar Anak PAUD Se-Kota Balikpapan: Mewarnai dan Fashion Show”.

Kegiatan yang diikuti oleh 290 peserta lomba mewarnai dan 43 peserta lomba fashion show ini merupakan bagian dari program kerja Himpunan Mahasiswa (HIMA) PG PAUD, sekaligus bentuk implementasi nyata dari kerja sama antara Prodi PG PAUD Universitas Mulia dan HIMPAUDI yang telah terjalin selama empat tahun terakhir.

Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan, Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M., turut hadir memberikan dukungan dan apresiasi terhadap kegiatan kreatif anak usia dini.

Ketua Panitia, Nur Wahidah, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan Prodi PG PAUD Universitas Mulia kepada masyarakat, khususnya kepada lembaga-lembaga PAUD di Balikpapan. “Kami ingin menunjukkan bahwa Universitas Mulia memiliki komitmen terhadap pengembangan pendidikan anak usia dini, serta memberikan ruang kepada anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui kegiatan yang edukatif dan menyenangkan,” ujarnya.

Antusiasme tinggi terlihat dari 290 peserta lomba mewarnai yang turut memeriahkan kegiatan dengan semangat dan keceriaan.

Panitia juga memberikan perhatian penuh terhadap kenyamanan peserta. Anak-anak peserta lomba mewarnai mendapat sarapan berupa roti sosis setelah registrasi ulang, sementara peserta fashion show memperoleh sertifikat dan makan siang. “Kami ingin anak-anak merasa senang dan diperhatikan sejak mereka datang,” imbuh Nur Wahidah.

Peserta lomba mewarnai tampak tekun dan penuh konsentrasi menyelesaikan karyanya, mencurahkan kreativitas di atas kertas dengan warna-warni ceria.

Kaprodi PGPAUD, Ibu Bety Vitriana, S,Pd., M.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran langsung bagi mahasiswa. “Semua tahapan kegiatan ini—mulai dari perencanaan, pengorganisasian, hingga pelaksanaan—sepenuhnya dikelola oleh mahasiswa. Ini menjadi pengalaman berharga yang sejalan dengan beberapa mata kuliah, seperti manajemen pembelajaran PAUD, media & sumber belajar, dan bermain serta permainan AUD,” jelasnya.

Lebih jauh, Ibu Bety menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk menghibur, tapi juga memiliki nilai edukatif tinggi. “Mewarnai melatih motorik halus, kesabaran, dan kreativitas anak. Fashion show menjadi media untuk meningkatkan rasa percaya diri dan ekspresi diri. Anak-anak juga belajar tentang keberanian tampil di depan umum dan kesesuaian tema dalam berpakaian,” paparnya.

Kegiatan ini juga membuka wawasan baru bagi guru-guru PAUD yang turut mendampingi anak didik mereka. Banyak guru yang tertarik mengetahui lebih dalam tentang Prodi S1 PAUD di Universitas Mulia dan fasilitas beasiswa bagi guru PAUD yang ingin melanjutkan studi.

Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan, Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M. menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif mahasiswa dan dosen PG PAUD. “Kegiatan ini mencerminkan bagaimana mahasiswa kami belajar secara langsung melalui praktik nyata. Ini adalah pengabdian masyarakat sekaligus pembentukan karakter mahasiswa sebagai calon pendidik masa depan,” katanya.

Sebanyak 43 peserta lomba fashion show tampil percaya diri mengenakan beragam pakaian adat Indonesia, berfoto bersama setelah penampilan mereka yang memukau.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifai, hadir langsung untuk membuka acara. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan komitmen kampus dalam mendukung setiap kegiatan yang memberi kontribusi nyata terhadap pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini.

Panitia pelaksana dari Himpunan Mahasiswa PG PAUD (HIMA PGPAUD) Universitas Mulia berfoto bersama usai sukses menyelenggarakan acara dengan penuh dedikasi.

Kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan para sponsor yang turut membantu menyukseskan acara, di antaranya:

  • Borneo Tuition Centre: Kadek Jessica Ogilvy, S.S. dan Ciko Pandu Ganesa, S.S.

  • High Desert Indonesia: Ir. Dwiana Rachmadiani, Ubayanti, SIP, dan Francisca Triani Rachmadihayu, SE

  • Biznet (Sponsor Bronze): Musafirul Syahmi, Branch Supervisor

  • Tek Tek Cak Aling (Sponsor Silver): Abdus Salam, Owner

Dengan antusiasme peserta, dukungan sponsor, serta kerja keras mahasiswa dan HIMPAUDI, kegiatan ini diharapkan menjadi agenda rutin ke depannya, sekaligus membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antara kampus, masyarakat, dan dunia pendidikan anak usia dini.

Humas UM (YMN)