Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan teknologi RI Nadiem Anwar Makarim saat memaparkan latar belakang Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan Perguruan Tinggi, Jumat (12/11). Foto: PSI

UM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim menyosialisasikan kebijakan Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual, Jumat (12/11). Dengan diterbitkannya Peraturan Mendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi (Permendikbudristek PPKS).

“Pendidikan tinggi merupakan batu loncatan, maka setiap kampus di Indonesia harus merdeka dari segala bentuk kekerasan dan menjadi lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya,” tutur Mas Menteri Nadiem Makarim.

Menurut Nadiem, hal ini menjadi alasan mengapa perguruan tinggi mencapai idealisme yang lebih tinggi dari sisi perlindungan masyarakat di dalamnya. “Baik itu dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan di dalam lingkungan kampus,” tuturnya.

Nadiem mengatakan, saat ini negara dalam kondisi darurat selain pandemi Covid-19. Hal ini berdasarkan aduan yang diterima Komnas Perempuan yang menyebutkan kekerasan seksual terjadi di semua jenjang pendidikan, 27% terjadi di pendidikan tinggi periode tahun 2015-2020.

Tahun 2019, berdasarkan 174 testimoni yang berasal dari 79 kampus di 29 kota, 89% korban kekerasan seksual adalah perempuan, sedangkan laki-laki sebanyak 4%.

Survei yang dilakukan Kemendikbudristek tahun 2020 yang lalu menyebutkan 77% dosen menyatakan kekerasan seksual pernah terjadi di kampus. 63% dari mereka tidak melaporkan kepada pihak kampus.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim saat memaparkan latar belakang Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan Perguruan Tinggi, Jumat (12/11). Foto: PSI

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim saat memaparkan latar belakang Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan Perguruan Tinggi, Jumat (12/11). Foto: PSI

Beberapa peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia. Foto: PSI

Beberapa peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia. Foto: PSI

Tujuan Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021. Foto: PSI

Tujuan Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021. Foto: PSI

“Jadi fenomena ini sudah ada di semua kampus. Nah disitulah Kita sebagai pemerintah mengambil posisi untuk melindungi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dari kekerasan seksual,” tutur Nadiem.

Nadiem kemudian bercerita tentang seorang mahasiswi yang 1-2 tahun yang lalu mengalami kekerasan seksual dari dosen. “Sejak saat itu dia melaporkan kepada beberapa temannya dan memberikan peringatan, nanti bagaimana, orang akan melihat kamu, kalau kamu tidak punya bukti bagaimana cara membuktikannya, dll,” ungkap Nadiem.

Mahasiswi ini pun sampai depresi, lanjut Nadiem. “Karena begitu takut dengan dosennya, maka mahasiswi ini memutuskan untuk meninggalkan pembelajarannya di kampus. Ini adalah satu dari puluhan ribu, bisa jadi ratusan ribu kasus yang mengalami kekerasan seksual dalam berbagai macam bentuk,” sesal Nadiem.

Ia terpaksa menceritakan kisah tersebut mengingat mimpi-mimpi untuk menjadikan perguruan tinggi berkualitas, menjadi World Class University akan kandas jika sivitas akademika merasa tidak nyaman akibat dampak dari satu kejadian saja.

“Inilah alasan negara harus menyoroti isu ini, bila perlu kita tindak kekerasan seksual secara tegas,” tandas Nadiem.

Menurut Nadiem, di perguruan tinggi saat ini belum ada peraturan perundangan yang dapat menangani kasus kekerasan seksual di kampus. Dari beberapa peraturan dan perundangan yang ada di Indonesia, beberapa di antaranya memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 ini mengisi kekosongan tersebut.

Terkait adanya polemik yang terjadi di masyarakat dengan kalimat “tanpa persetujuan korban” di Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 yang disalahartikan melanggengkan seks bebas atau perzinahan, menurut Nadiem, Kemendikbudristek tidak pernah mendukung seks bebas atau perzinahan.

“Sebelum kami mengeluarkan Permendikbudristek ini tidak pernah kami ada indikasi mendukung tindakan seks bebas atau perzinahan itu. Ini terjadi karena ada fase yang mungkin diambil di luar konteks,” tutur Nadiem. Meski demikian, Nadiem tetap dengan senang hati berdiskusi dan menerima kritik dari berbagai macam pihak.

“Tapi yang perlu dipahami bahwa PPKS ini tujuannya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai kesusilaan dan kekeluargaan, ini yang mau kita lindungi,” tutur Nadiem.

Fokusnya, lanjut Nadiem, PPKS ini adalah menyerang pandemi kekerasan seksual. “Bukan berarti hal-hal yang tidak masuk dalam definisi kekerasan seksual adalah diperbolehkan, tidak. Ada banyak yang masuk dalam asusila, norma, dan agama. Kami masih dalam beberapa bulan ke depan sowan pada beberapa pihak,” tuturnya.

Sementara itu, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., atas nama Ketua Forum Rektor Indonesia mengatakan bahwa Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 merupakan salah satu bentuk kepastian hukum yang coba diberikan oleh pemerintah melalui Kemendikbudristek. Hal ini sebagai bentuk tanggapan atas keresahan sivitas perguruan tinggi dan masyarakat serta meningkatnya kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi.

Prof. Panut berharap peraturan tersebut dapat digunakan perguruan tinggi sebagai panduan atau pedoman bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk semakin teredukasi tentang batas-batas etis atau perilaku apa saja yang dipahami sebagai kekerasan seksual.

Sosialisasi Permendikbudristek PPKS ini diikuti langsung lewat aplikasi Zoom Webinar dan ditulis serta dilaporkan oleh perwakilan dari Universitas Mulia.

(SA/PSI)

PSDKU Kampus Samarinda sukses melaksanakan Pelatihan (Bimtek) Keamanan Cyber Security bersama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Samarinda pada Rabu, 10 November 2021.

UM– PSDKU Kampus Samarinda sukses melaksanakan Pelatihan (Bimtek) Keamanan Cyber Security bersama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Samarinda pada Rabu, 10 November 2021.

Bimtek yang diikuti para staf Diskominfo Kota Samarinda itu digelar selama dua hari di kampus PSDKU Samarinda. Ada sebanyak 6 peserta dalam pelatihan tersebut.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani menjelaskan, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari MoU dengan Diskominfo Kota Samarinda beberapa tahun lalu. “Jadi hingga saat ini kami masih menjalin kerjasama dengan Diskominfo Samarinda dalam bentuk pelatihan untuk tenaga SDM mereka,” jelas Muhammad Yani.

Pelatihan ini katanya, berfokus pada pengembangan SDM berkaitan dengan teknologi informasi dengan tema Keamanan Data dimana dalam topik ini dibahas mengenai dasar-dasar Keamanan Cyber Security dan terakhir tes bagi SDM atau pegawai Diskominfo Kota Samarinda.

“Pelatihan selama dua hari, diberikan oleh dosen PSDKU, selain itu kami juga menghadirkan praktisi Cyber Security yang merupakan alumni dari mahasiswa PSDKU yang berkecimpung dibidang Cyber Security,” katanya.

Rencananya, sebut Yani, kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan dalam tiga sesi dimana dalam setiap sesinya akan memiliki tema atau topik yang berbeda. “Rencananya untuk sesi kedua akan dilaksanakan pada akhir November atau Desember nanti,” sebutnya.

Dirinya menuturkan, pelatihan Keamanan Cyber Security menjadi pelatihan pertama yang dilakukan dimasa pandemi. “Jadi ditahun-tahun sebelumnya kita sudah ada beberapa kali pelatihan dengan Diskominfo Kota Samarinda namum sejak pandemi terjadi di 2020 baru di akhir 2021 ini baru bisa kembali terlaksana. Jadi sejak 2020 belum ada pelatihan kembali dan baru ini dilaksanakan,” tuturnya.

“Dan menurut Diskominfo Kota Samarinda, pelatihan ini juga menjadi yang pertama dilakukan bekerjasama dengan perguruan tinggi. Jadi mereka juga baru memulai dan diawali dengan Universitas Mulia,” tambahnya.

Dirinya pun berharap, dengan dilaksanakanya pelatihan ini dapat membuat Diskominfo mendapatkan banyak manfaat. “Sebab untuk tahap pengembangan di Cyber Security memang tidak mudah, jadi kami berharap dengan kegiatan pelatihan selama dua hari di kampus benar-benar mendapat wawasan baru dan dapat diimplementasikan di lembaga mereka,” harapnya.

“Target kita selain itu dapat sekaligus dijadikan pengabdian masyarakat bagi dosen dan institusi. Dan didalam pelatihan ini juga, harapan kami kerjasama dengan instansi pemerintah ini dapat membuat kampus kami dapat mulai terlibat dengan kegiatan mereka kedepan, sehingga bukan hanya dalam bentuk pelatihan ini saja, melainkan juga mungkin dalam tahap implementasinya kami dapat dilibatkan untuk membantu dari sisi teknologi informasinya,” tambahnya.

Selain itu, lanjutnya diharapkan pula masyarakat akan semakin mengenal bahwa dalam pembelajaran di mata kuliah PSDKU juga mengajarkan terkait keamanan data. (mra)

Peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun foto bersama Dosen Prodi Manajemen Ibu Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd., Ibu Murtasiyah, S.E, M.M., Ibu Endah Lestari, S.E, M.M di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

UM– Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada Kamis (11/11). Dipusatkan di Kampus Cheng Ho, kegiatan itu berupa pelatihan pengolahan hasil laut untuk masyarakat pesisir Balikpapan.

Ketua Panitia Endah Lestari, S.E, M.M menjelaskan, program pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari penerima hibah internal DIPA LP3M yang diberikan kepada Prodi Manajemen untuk pengabdian masyarakat.

“Jadi kegiatan ini salah satu bagian dari pengabdian kita dibidang Pengembangan Potensi Wirausaha untuk masyarakat sekitar pesisir Balikpapan,” jelas Endah.

Adapun yang terlibat dalam program ini katanya, yakni para dosen Prodi Manajemen yang terdiri dari Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd, Nandha Narendra, S.E, M.M, Made Ayu, S.E, M.M dan Murtasiyah, S.E, M.M.

“Dalam program ini kita bekerjasama dengan SMK Ibnu Khaldun. Ada 12 peserta dimana mereka adalah para remaja yang ingin mengembangkan diri mereka menciptakan produk secara mandiri,” ujarnya.

Dirinya menyebut, pelatihan pengolahan hasil laut dipilih karena menurutnya di Balikpapan saat ini masih sedikit yang mengoptimalkan olahan hasil laut, untuk itu pihaknya pun berinisiatif melatih masyarakat pesisir Balikpapan untuk pengolahan hasil laut dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar pesisir.

Antusias peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun praktik membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

Antusias peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun praktik membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

Selain pemberian materi dalam pelatihan itu juga diajarkan langsung secara praktik membuat olahan hasil laut. “Mereka membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan,” sebutnya.

Selain praktik membuat olahan, dalam pelatihan itu juga, katanya, diajarkan pula terkait Digital Marketing, Branding produk hingga packingan produk. “Ini dilakukan agar setelah mereka dapat menghasilkan olahan, mereka dapat langsung dapat memasarkan hasilnya dengan metode marketing yang baik sehingga dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat,” katanya.

Endah menerangkan, dari hasil pelatihan itu, tampak para peserta sangat senang dengan hasil yang didapatkan. “Nantinya mereka ingin bila produk itu berhasil mereka akan kembali memangil tim kita untuk membantu pengembangan selanjutnya, seperti membuat event expo untuk produk-produk mereka,” terangnya.

“Intinya kita akan terus memantau semua pihak yang sudah bekerjasama dengan kita. Sebab sesuai dengan tag line Universitas Mulia yakni Global Technopreneurship Campus, dimana kita fokus dengan pengembangan wirausaha mahasiswa dan bukan hanya mahasiswa, sebagai wujud kepedulian kita terhadap pengembangan UMKM dan bisnis baru yang akan bermunculan di Balikpapan,” tambahnya.

Dirinya pun berharap dengan pelatihan ini dapat membantu menigkatkan ekonomi masyarakat dan bertumbuhnya bisnis-bisnis baru yang ada di masyarakat yang diplopori oleh anak muda. (mra)

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

UM – Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia bekerja sama di bidang Tri Darma Perguruan Tinggi dengan lembaga pendidikan dan organisasi mitra di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kota Balikpapan. Kerjasama kemitraan dituangkan dalam Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama yang berlangsung di Ruang Eksekutif Universitas Mulia, Rabu (10/11) kemarin.

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Disdik Kota Balikpapan Drs. Buntoro, M.M., turut hadir menyaksikan penandatanganan kerjasama. Dalam hal ini bertindak selaku Dekan FHK Vidy, S.S, M.Si dengan pimpinan mitra masing-masing.

“Penandatangan Nota Kesepahaman ini adalah langkah awal, setelah itu langkah berikutnya adalah melaksanakan semua butir yang ada dalam PKS. Tapi tentu saja itu belum cukup. Semua kegiatan haruslah terbukti memberikan dampak manfaat nyata yang dalam pendidikan tinggi disebut sebagai outcome,” tutur Yusuf Wibisono.

Lembaga pendidikan mitra di bawah Disdik tersebut antara lain Aisyiah Muhammadiyah Kota Balikpapan, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kota Balikpapan, Pusat Kesatuan Gugus (PKG) Balikpapan Timur, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Barat, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) An Noor Assalam, PKBM Tholabul Ilmi, SDIT Istiqamah YIB, TK Nasional KPS, dan TK Kartika V-66.

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Salah satu pimpinan sekolah mitra didampingi Drs. Buntoro dan Dekan FHK Vidy S.S., M.Si. usai penandatangani perjanjian kerjasama, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Salah satu pimpinan sekolah mitra didampingi Drs. Buntoro dan Dekan FHK Vidy S.S., M.Si. usai penandatangani perjanjian kerjasama, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Sementara itu, Drs. Buntoro mengatakan bahwa pentingnya kerjasama antar lembaga pendidikan dan organisasi adalah sebagai wujud Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. “Karena dengan kerja sama ini, tujuan pendidikan akan cepat terwujud dan bisa bermanfaat untuk semua pihak,” tutur Buntoro.

“Keseluruhan perwakilan yang hadir ada sekitar 20 orang,” tutur Baldwine Honest, S.T., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Fakultas Humaniora dan Kesehatan Universitas Mulia yang juga turut mendampingi bersama jajaran dosen dan mahasiswa PG PAUD.

Menurut Baldwine Honest, kerjasama ini berhubungan dengan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, juga Pengabdian Masyarakat, baik di bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Hukum, dan Farmasi.

Dirinya berharap, penandatanganan perjanjian tersebut segera diikuti dengan langkah berikutnya bagi seluruh pihak yang terlibat, yakni melakukan penyusunan agenda kegiatan untuk masing-masing lembaga. “Agar Perjanjian Kerja Sama yang sudah ditandatangani ini bisa segera diwujudkan pelaksanaannya,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

UM – Meski telah berlalu dan menjadi rutinitas tahunan, namun Prosesi Wisuda Sarjana dan Diploma pekan lalu masih menyimpan cerita yang cukup penting untuk dicatat sebagai pelajaran bagi seluruh mahasiswa dan calon lulusan Universitas Mulia. Apa itu?

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. dipercaya panitia mewakili seluruh teman-temannya yang diwisuda hari itu untuk memberikan sepatah kata dari alumni. “Diterima dan menjadi mahasiswa Universitas Mulia adalah sebuah prestasi dan kesuksesan. Begitu pula dengan berhasilnya kita menyelesaikan studi dan menjadi Sarjana maupun Ahli Madya,” tuturnya.

Meski bukan menjadi salah satu wisudawan dengan IPK terbaik, Rizky memiliki sejumlah pengalaman yang bisa dikatakan cukup matang dalam bidang teknologi informasi dan informatika. “Boleh saya bilang dia ini selain pintar dalam analisis, desain, dan pemrograman, tapi juga rendah hati, wawasannya cukup luas,” tutur salah satu dosennya yang tak mau disebut namanya.

Rizky berasal dari Program Studi S1 Informatika tahun 2015. Dirinya sempat mengajukan proposal Skripsi cukup lama. “Kalau tidak salah sejak tahun 2018 sudah mulai menyusun proposal, harusnya tahun 2019 yang lalu sudah ikut sidang Skripsi dan wisuda bersama teman-temannya,” tutur salah satu dosen pembimbingnya.

Namun, dengan gigih akhirnya ia bisa melewati tantangan dan hambatan menyelesaikan Skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Penyebaran Virus COVID-19 dengan Memanfaatkan Rest API Service Menggunakan Web. Di bawah bimbingan dua orang dosen, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Subur Anugerah, S.T., M.Eng. dan diuji oleh dosen penguji, Djumhadi, S.T., M.Kom. dan Jamal, S.Kom., M.Kom. Hingga akhirnya Rizky dinyatakan lulus.

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

“Jika kita boleh menganalogikakan perjalanan pendidikan yang kita tempuh ini, tujuan di depannya adalah dunia kerja atau dunia usaha yang kita bisa abstraksikan sebagai Ball Room Hotel ini,” tutur Rizky.

Menurutnya, jika dengan sebuah analogi, Universitas Mulia merupakan gerbang atau pintu masuk menuju Ballroom Hotel. “Setiap kita, masing-masing diberikan bekal yang baik sekali, sebagai persediaan ilmu, hingga kita dapat menemukan tempat yang sesuai untuk menetap dan berkembang,” tuturnya.

Dengan bekal tersebut, ia merasa yakin dan bangga dapat bersanding dengan lulusan dari perguruan tinggi yang lain. “Tentunya sangat dapat disandingkan dengan bekal dari teman-teman yang masuk dari gerbang yang lain,” ungkapnya.

Setidaknya ada satu hal yang membuat dirinya memiliki keyakinan tersebut. “Karena selama masa kuliah kita telah berusaha maksimal, memberikan kontribusi kepada almamater tercinta ini,” tuturnya.

Kontribusi itu ia jalankan dengan penuh semangat. Menurutnya, ada tiga hal yang membuat dirinya selalu semangat, yakni rasa cinta dan bangga kepada almamater, keinginan kuat menjadi lebih baik, dan kesadaran bahwa pengalaman, ilmu, dan skills yang didapat selama kuliah akan sangat berperan di masa depan.

Dengan keyakinan tersebut mendorong dirinya memiliki sikap dan mental positif, progresif, serta kontributif dalam segala kondisi yang dihadapi.

Untuk itulah, pada kesempatan ini, dirinya hanya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya melalui jalan terjal berliku menyelesaikan studi. “Dengan penuh kesadaran, kita tidak akan pernah bisa meraih itu semua dan sampai pada titik sekarang ini tanpa bantuan dari berbagai pihak,” ucapnya.

Tak heran, pada kesempatan inilah dirinya mengaku hanya ingin mengucapkan terima kasih. “Iya Pak, hanya ucapan terima kasih,” ujarnya kepada dosennya.

Informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber, meski dirinya selalu hadir pada setiap kali pelaksanaan prosesi wisuda, Rizky tampak selalu berusaha menahan diri. Dan di tahun inilah, Rizky diberikan kepercayaan untuk meluapkan ekspresinya hingga mengepalkan tangan di atas kepala.

“Bagaimanapun juga, jangan pernah lupakan almamater kita. Karena dari gerbang dengan bekal yang luar biasa inilah, kita semua berangkat menuju masa depan,” pungkas Rizky kepada seluruh hadirin.

“Universitas Mulia, Mulia dan Jaya!” pekik Rizky dengan tangan mengepal di atas kepala dan diikuti seluruh wisudawan.

(SA/PSI)

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11) pekan lalu. Seluruh wisudawan terbaik dari masing-masing Program Studi mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus atau Taplus dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan.

“Kita bekerja sama dengan Bank BNI sejak awal pendirian Universitas Mulia dua tahun yang lalu. Bank Muamalat lebih dulu bekerja sama dan terus memberikan dukungan hingga sekarang. Sejak lama kedua perbankan ini memberikan beasiswa kepada lulusan terbaik kita,” tutur Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Ketenagaan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng.

Wisnu mengatakan bahwa beasiswa yang diterima lulusan terbaik tahun ini meningkat jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Ada 12 orang penerima lulusan dari enam Program Studi, masing-masing mendapat beasiswa dalam bentuk Taplus BNI,” tutur Wisnu Hera.

Untuk itu, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Bintara, S.E., M.M selaku Pimpinan Kantor BNI Cabang Utama Balikpapan, dan I Gede Suharsa, S.T. selaku Pimpinan BNI Bidang Pemasaran Bisnis Kantor Cabang Balikpapan.

“Atas nama Universitas Mulia, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasama selama ini. Semoga beasiswa ini membantu mahasiswa yang kurang beruntung, memotivasi mereka gemar menabung, sekaligus mendorong mereka meraih cita-cita yang lebih tinggi,” harap Wisnu Hera.

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

Berikut nama-nama lulusan terbaik yang mendapatkan beasiswa dari program studi masing-masing sebagai berikut.

Prodi S1 Informatika, atas nama:
1. Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, IPKL 3,84
2. Indra Suwandi Go, IPK: 3,82

Prodi D3 Sistem Informasi, atas nama:
1. Tegar Anugrah, IPK: 3,80
2. Nurul Apriyani, IPK: 3,79

Prodi S1 Sistem Informasi (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Irpan, IPK: 3,83
2. Kenny Marcelino Irawan, IPK: 3,82

Prodi D3 Manajemen Informatika (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Abdul Aziz Al Sya’bani, IPK: 3,70
2. Ika Mursidah, IPK: 3,66

Prodi D3 Administrasi Perkantoran, atas nama:
1. Gaviota Vasthy Clarissa, IPK: 3, 78
2. Ode Merlim, IPK: 3,74

Prodi D3 Manajemen Industri, atas nama:
1. Irwan Ramadhan, IPK: 3,41
2. Kennys Alseptina Anggraini, IPK: 3,38

Sementara itu, dihubungi terpisah, salah satu lulusan terbaik Program Studi Informatika, Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, mengatakan sangat senang meraih prestasi IPK terbaik.

Ketika ditanya apakah sudah mengambil tabungan beasiswa di BNI, ia mengatakan belum sempat mengambilnya. Ia mengaku saat ini tengah berada di Kota Surabaya Jawa Timur.

Ia mengungkapkan, dirinya berencana menggunakan tabungan tersebut untuk ditabung kembali sebagai modal membuka perusahaan rintisan yang akan didirikannya kelak. “Rencananya akan saya tabungkan untuk modal usaha suatu hari nanti,” tuturnya.

Pasalnya, dirinya berkeinginan menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha di bidang kuliner dengan melihat peluang membuka lapangan usaha di Kota Balikpapan seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur.

“Kebetulan kedua orang tua saya mendukung penuh apa yang saya inginkan (menjadi pengusaha),” ungkapnya.

Meski demikian, ketika ditanya lebih lanjut terkait dengan modal IPK yang sangat tinggi, dirinya juga terbersit keinginan untuk melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil di tahun yang akan datang. “Terima kasih juga atas kesempatan yang diberikan kepada saya,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Himpunan Mahasiswa Informatika foto bersama para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan setelah memberikan "Pelatihan Himatika Society Education (HSE)" pada Jumat (5/11).

UM– Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Universitas Mulia Balikpapan kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar Pelatihan untuk para pencari kerja di Balikpapan. Pelatihan yang diberi nama Himatika Society Education (HSE) itu diikuti para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan pada Jumat (5/11).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia HSE, Muhammad Mujahid Putra Fadillah menjelaskan, HSE merupakan salah satu program kerja Himatika. Dimana untuk kali ini mengangkat tema Kewirausahaan dan menyasar para lulusan yang sedang mencari pekerjaan. “HSE ini diikuti 16 peserta yang mana mereka adalah siswa Administrasi Perkantoran,” jelas Putra.

Dirinya mengatakan tema Kewirausahaan diangat untuk menyesuaikan kebutuhan yang ada di BLK. “Jadi kita menyesuaikan yang diminta oleh BLK. Karena kami memang menyasar para siswa yang ada di BLK maka materi yang diberikan juga harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan para siswa,” katanya.

“Karena tergetnya kita agar selain para lulusan BLK dapat bekerja juga dapat membuat peluang usaha sendiri. Jadi materi kewirausahan sangat pas untuk mereka,” tambahnya.

Ia menyebut, adapun materi langsung diberikan oleh para mahasiswa Himatika. Dimana materi yang diangkat mulai dari pengenalan kewirausahaan, kemudian bisnis model kanvas hingga membuat packingan produk yang menarik.

“Sebelumnya edukasi seperti ini kita dilakukan dengan menargetkan para siswa sekolah SMK/SMA dengan materi yang berbeda dan baru kali ini dilakukan untuk mereka yang sudah lulus dan siap mencari pekerjaan dengan tema kewirausahaan,” sebut Putra.

Dalam pelatihan terang Putra para peserta tampak antusias, ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. “Kami berharap, semoga dari pelatihan ini dapat menumbuhkan semangat para peserta untuk menciptakan produknya sendiri dan dapat memaksimalkan produk dalam negeri,” pungkasnya. (mra)

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma. Foto: PSI

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11) kemarin. Seluruh narasumber, mulai dari Ketua Yayasan Airlangga, Wali Kota Balikpapan, hingga Koordinator LLDIKTI 11 tampak seperti bersepakat memberikan wejangan kepada seluruh lulusan. Apa saja?

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma datang langsung dari Surabaya Jawa Timur bersama keluarga. Sudah menjadi rutinitas apabila Universitas Mulia menggelar Wisuda selalu menyempatkan hadir, meski di tengah kesibukannya menjadi narasumber pendidikan di beberapa daerah di Indonesia.

“Meluluskan ratusan mahasiswa menjadi sarjana muda dan sarjana penuh itu bagi kami luar biasa, artinya kami kembali mampu memberikan kontribusi ratusan tenaga kerja yang siap membangun Kota Balikpapan,” tutur Pak Satria, demikian media ini menyapa.

Menurutnya, saat ini belajar di perguruan tinggi selama tiga sampai empat tahun merupakan suatu hal yang luar biasa. “Semua berharap bahwa kalian akan menjadi lulusan yang membanggakan, bukan hanya membanggakan diri sendiri dan orang tua kalian saja, tetapi juga membanggakan kampus,” tuturnya.

Saat ini dunia sedang membutuhkan banyak pekerja yang ahli di berbagai bidang. Dirinya menerangkan bahwa koleganya yang tinggal di Australia mengatakan sedang membutuhkan tenaga kerja dari luar Australia.

“Hei Bro, mana lulusanmu itu. Australia lagi butuh banyak sekali tenaga kerja. Di Australia sekarang ini sangat banyak butuh tenaga kerja,” tuturnya mengutip pertanyaan koleganya.

Saat ini, Pak Satria bersama koleganya juga menjadi salah satu pengelola Perguruan Tinggi Swasta di Bali. Perguruan tinggi tersebut juga bekerja sama dengan perguruan tinggi di Singapura.

Salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan adalah magang. Mahasiswa diberikan pelatihan, kemudian diberikan proyek-proyek untuk dikerjakan. “Dibayar pakai kurs Singapura. Kuliahnya juga dibayarin. Cukup dari rumah, sudah online,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin ST MT saat membacakan sambutan Wali Kota Rahmad Mas'ud. Foto: PSI

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin ST MT saat membacakan sambutan Wali Kota Rahmad Mas’ud. Foto: PSI

Sekretraris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. Foto: PSI

Sekretraris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. Foto: PSI

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma. Foto: PSI

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma. Foto: PSI

“Coba lihat, kita bisa bekerja dari rumah dan mendapatkan uang,” tuturnya. Meski demikian, dirinya memberikan pesan kepada seluruh lulusan agar memiliki tekad untuk mandiri usai menjalani prosesi Wisuda Sarjana.

“Sudah jadi sarjana masa masih minta duit sama orang tua, sudah zamannya sekarang kalian yang memberi uang kepada orang tua,” tuturnya. Dirinya berharap para lulusan memiliki tekad dan komitmen untuk mandiri.

“Ya mungkin saat ini ada yang belum bisa, masih susah mendapat kerja, masih sayang sama orang tua, tapi Anda perlu punya tekad. Kalau Anda tidak punya tekad, bagaimana anda bisa mencapainya kan? Saya sudah sarjana, malu saya kalau masih minta uang sama orang tua. Begitu,” terang Pak Satria.

Menurutnya, menjadi sarjana komputer tidak perlu lagi malu apabila bidang pekerjaannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. “Kerja apa saja itu baik, yang penting itu tidak usah sok-sokan sarjana komputer masa kerjanya begini. Jadi kalian bisa kerja apa saja, nanti kalau ada peluang bisa melompat,” tuturnya.

Dalam lima tahun ke depan, para sarjana ini diharapkan akan menemukan bidang pekerjaan yang akan mereka kuasai dan cintai. Di usia 28-30 tahun para wisudawan akan mencapai puncaknya.

Ini disebabkan lantaran para sarjana mempunyai kapasitas besar untuk berpikir dan menganalisis. “IP (Indeks Prestasi) tidak terlalu penting, yang penting bisa menerima perubahan apa pun dan beradaptasi dengan cepat,” terangnya.

“Kedua, lulusan perguruan tinggi mempunyai logika berpikir yang bagus dan sistematika berpikir yang lebih baik,” tuturnya. Dan yang ketiga, kelebihan seorang sarjana adalah masih tergolong usia muda dan memiliki kekuatan fisik yang lebih baik dibanding yang lebih tua.

“Mereka akan kuat bekerja tiga hari tiga malam tanpa berhenti yang tidak akan mungkin bisa disaingi oleh orang tua dengan kapasitas otak yang lebih baik sekalipun,” ujarnya. Menurutnya, dunia terbuka luas dan telah menanti mereka dengan tangan terbuka.

“Jadi kalian punya beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh yang lain. Nah, mulai sekarang ubah cara berpikir kalian. Sekarang giliran anda memberi, memberi kepada orang tua, memberi pada kota, hingga memberi kepada negara,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Muhaimin, S.T., M.T. senada dengan Satria Dharma.

Menurutnya, memasuki Era Industri 4.0, disrupsi yang terjadi pada hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat, para lulusan yang bergelar sarjana ini dituntut siap beradaptasi mengikuti cepatnya arus perubahan.

“Salah satunya dengan merubah mindset untuk berani keluar dari zona nyaman serta berupaya menguasai kemajuan teknologi,” tutur Rahmad Mas’ud.

Lulusan diharapkan cermat dalam memanfaatkan peluang khususnya terkait dengan pemindahan Ibu Kota Negara di Provinsi Kalimantan Timur.

“Kehidupan modern semakin kompleks, tingkat kompetisi semakin tajam, tiada ruang dan waktu tanpa kompetisi. Kita harus hadapi. Oleh karena itu, tingkat kesadaran untuk terus belajar menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan harus terus melekat pada diri kita semua,” tutur Muhaimin.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. memberikan apresiasi kepada operator PDDIKTI yang telah berhasil menyusun laporan akademik. “Selamat, Anda yang telah bekerja keras,” tutur Muhammad Akbar.

Hal ini lantaran sebelum pelaksanaan wisuda, data peserta yudisium yang telah diterima oleh LLDIKTI 11 terlebih dahulu dilakukan verifikasi dan validasi. Setelah melalui proses yang ketat, data-data lulusan tersebut dinyatakan valid dan reliabel.

“Saya tidak berani tanda tangan kalau tidak ada kepastian bahwa nomor ijazah Anda itu terdaftar secara nasional. Data-data yang ditampilkan itu valid dan reliabel, itu yang kami sampaikan kepada para wisudawan dan keluarga,” tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya mewakili pimpinan LLDIKTI 11 Kalimantan menyampaikan selamat kepada civitas akademika dan pimpinan Universitas Mulia yang telah bekerja keras dan keberhasilan pelaksanaan wisuda tahun ini.

“Terima kasih dari Kami, bisa mengimplementasikan hal-hal apa yang menjadi titipan atau menjadi harapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 11 Kalimantan,” tutur Muhammad Akbar.

(SA/PSI)

Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma III Tahun 2021 Universitas Mulia di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSi

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma Tahun 2021 di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Wisuda diikuti 294 Wisudawan dari enam Program Studi Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Atas capaian ini, Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengungkap rasa syukur dan mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan. “Pancaran wajah dan semangat saudara-saudara menggambarkan kesiapan dalam mengemban amanah sebagai lulusan Universitas Mulia,” tutur DR. Agung Pribadi kepada para wisudawan.

Dalam sambutannya, Rektor mengingatkan kepada hadirin tentang kesiapan Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Disrupsi dan Peradaban Digital. Tampak hadir Ketua Yayasan Drs. H Satria Dharma, Wali Kota Balikpapan yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin, S.T., M.T., Koordinator LLDIKTI 11 yang diwakili Sekretaris DR. Muhammad Akbar, M.Si., serta para undangan lainnya.

“Sebagaimana kita tahu, Industri 4 telah menyebabkan disrupsi, yaitu terjadinya inovasi dan perubahan secara besar-besaran dan secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada menuju cara-cara baru,” ungkapnya.

Dalam disrupsi dan peradaban digital, lanjutnya, tentu semua pihak perlu menyiapkan diri sebaik-baiknya. “Termasuk dunia perguruan tinggi,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor berpesan kepada seluruh alumni Universitas Mulia harus mampu menghadapi tantangan dalam peradaban digital. “Transformasi digital yang begitu luar biasa menuntut kalian untuk terus belajar dan berkarya agar siap menjawab tantangan zaman,” tuturnya.

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dengan tema Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Disrupsi dan Peradaban Digital. Foto: PSI

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dengan tema Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Disrupsi dan Peradaban Digital. Foto: PSI

Salah satu wisudawan terbaik dari Program Studi Informatika (S1). Foto: PSI

Salah satu wisudawan terbaik dari Program Studi Informatika (S1). Foto: PSI

Terkait dengan rencana Ibu Kota Negara yang baru mendatang, Rektor mendorong seluruh sivitas Universitas Mulia dan alumni harus optimis dan bersiap memberikan kontribusi terbaik.

Berdasarkan Tracer Study diperoleh data bahwa 50% wisudawan tahun 2021 ini telah mendapatkan pekerjaan. “Tingkat keselarasan horisontal sebesar 79%. Ini berarti hampir 80% telah bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajari di kampus, 87% bekerja sesuai jenjang pendidikan, dan 13% belum sesuai,” tuturnya.

Tahun ini pula wisuda diikuti 35% lulusan dengan predikat Cum Laude, 60% Sangat Memuaskan, dan hanya 5% Memuaskan. Waktu tercepat menyelesaikan studi dari Diploma 3 dalam waktu 2 tahun 9 bulan. Sedangkan tercepat S1 adalah 3 tahun 4 bulan.

Tercatat nama-nama wisudawan terbaik dari program studi masing-masing sebagai berikut.

Prodi S1 Informatika, atas nama:
1. Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, IPKL 3,84
2. Indra Suwandi Go, IPK: 3,82

Prodi D3 Sistem Informasi, atas nama:
1. Tegar Anugrah, IPK: 3,80
2. Nurul Apriyani, IPK: 3,79

Prodi S1 Sistem Informasi (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Irpan, IPK: 3,83
2. Kenny Marcelino Irawan, IPK: 3,82

Prodi D3 Manajemen Inforamtika (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Abdul Aziz Al Sya’bani, IPK: 3,70
2. Ika Mursidah, IPK: 3,66

Prodi D3 Administrasi Perkantoran, atas nama:
1. Gaviota Vasthy Clarissa, IPK: 3, 78
2. Ode Merlim, IPK: 3,74

Prodi D3 Manajemen Industri, atas nama:
1. Irwan Ramadhan, IPK: 3,41
2. Kennys Alseptina Anggraini, IPK: 3,38

Kepada para alumni, Rektor mengingatkan agar menjalankan komitmen dalam bekerja, cerdas secara sosial, berani melakukan inovasi, produktif dalam bekerja, jujur dalam mengemban amanah, dan bertanggung jawab dalam setiap penugasan harus melekat pada jiwa alumni Universitas Mulia.

“Saya yakin saudara bisa memenuhi tuntutan itu. Pesan saya, jangan lupa kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berterima kasih kepada kedua orang tua, keluarga, dan seluruh dosen, tenaga administrasi, dan semua orang yang terlibat dalam pembelajaran,” tuturnya.

“Jaga komunikasi dan berbagi informasi di antara kita, agar menjadi komunitas besar yang dikagumi oleh masyarakat Kalimantan Timur dan Indonesia,” pungkasnya.

BALIKPAPAN- Sebanyak 294 mahasiswa Universitas Mulia (UM) akan mengikuti wisuda secara tatap muka, Kamis (4/11) pagi ini.

Wisuda yang dipusatkan di ballroom Novotel Balikpapan itu bukan hanya diikuti mahasiswa dari Balikpapan, tetapi juga dari kampus Samarinda.

Mereka terdiri dari 12 mahasiswa D3 Administrasi Perkantoran, 8 mahasiswa D3 Manajemen Industri, 32 mahasiswa D3 Sistem Informasi, 164 mahasiswa S1 Informatika, serta 17 mahasiswa D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda, dan 61 mahasiswa S1 Sistem Informasi PSDKU Kampus Samarinda.

Ketua Panitia Wisuda Ivan Armawan menjelaskan, sama seperti tahun kemarin, untuk pelaksanaan wisuda tahun ini diikuti seluruh mahasiswa secara offline. “Jadi tahun ini sama seperti tahun sebelumnya digelar secara tatap muka dengan standar protokol kesehatan yang cukup ketat,” jelas Ivan.

Para mahasiswa katanya, sebelumnya juga telah menjalani test antigen. “Jadi selain menggunakan masker serta face shield saat tiba di lokasi, sebelum memasuki tempat acara mereka juga akan menunjukan hasil negatif test antigen,” katanya.

Mengenai tamu undangan, sebut Ivan, pihaknya pun membatasi yang hadir, selain beberapa tamu dari Yayasan Airlangga, akan hadir perwakilan LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mewakili Walikota Balikpapan. “Para wisudawan pun nantinya tidak didampingi oleh orang tuanya atau keluarga. Jadi selain mahasiswa dan panitia yang terlibat hanya ada beberapa tokoh tertentu. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya krumunan,” sebutnya.

Rencananya kegiatan tersebut pun akan disiarkan secara live melalui YouTube Universitas Mulia, para orang tua serta kerabat wisudawan dapat menyaksikan melalui live streaming tersebut. (mra)