Salah satu lomba tenis meja dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

UM – Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. secara simbolis membuka kegiatan dalam rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia. Kegiatan ini ditandai dengan pukulan pertama bulu tangkis bertempat di Aula Kampus Cheng Ho, Kamis (12/8).

“Pertama bahwa seluruh karyawan di sini dalam keadaan sehat, sebagian memang sudah pernah terpapar Covid-19 tapi sudah sembuh, sebagian besar juga sudah menerima vaksin dosis pertama maupun kedua,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi.

Menurutnya, dengan kondisi jasmani dan rohani yang sehat, maka tidak ada kendala baik karyawan maupun dosen melakukan aktivitas di dalam kampus.

“Kedua, mereka harus ikut menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI, karena ini momen bagus dan kesempatan kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan nyaman,” tuturnya.

Bukan hanya itu, lanjutnya, selama pandemi Covid-19 berlangsung, menurut pengamatannya, olah gerak badan dosen dan karyawan menjadi sangat berkurang. “Maka gerak olahraganya perlu, kesehatan mental juga perlu, dengan harapan imunnya makin meningkat,” ungkapnya.

“Jadi, kalau orangnya sehat tidak ada masalah berkegiatan, kegiatan ini terus dikontrol di dalam kampus, tidak boleh ada orang luar yang tidak dikenal masuk bergabung,” tuturnya.

Berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Balikpapan Nomor: 003.1/262/Pem tanggal 5 Juli 2021 tentang Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan RI Tahun 2021 menyebutkan bahwa diimbau untuk berpartisipasi menyemarakkan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI.

Pembukaan Lomba HUT ke-76 RI Universitas Mulia, dibuka oleh Rektor DR. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. (masker putih) bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir, S.Kom., M.T. dan Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng. serta Ketua Panitia Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom., Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

Pembukaan Lomba HUT ke-76 RI Universitas Mulia, dibuka oleh Rektor DR. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. (masker putih) bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir, S.Kom., M.T. dan Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng. serta Ketua Panitia Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom., Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

Peserta pembukaan Lomba HUT ke-76 RI di Aula Cheng Ho Universitas Mulia, Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

Peserta pembukaan Lomba HUT ke-76 RI di Aula Cheng Ho Universitas Mulia, Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

Salah satu cara ikut menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI adalah dengan menyelenggarakan program, kegiatan, campaign, baik secara daring maupun luring untuk menyemarakkan Bulan Kemerdekaan.

Surat Edaran tersebut juga mengingatkan bahwa selain penerapan protokol kesehatan dengan ketat, penyelenggara juga diimbau memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, Ketua Panitia Semarak Kemerdekaan ke-76 RI Universitas Mulia Yustian Servanda, mengatakan bahwa kegiatan ini dijadwalkan berjalan selama empat hari. Dibuka Kamis (12/8) dan direncanakan berakhir Senin (16/8) mendatang.

“Selepas apel pagi hari Kamis, 12 Agustus 2021, Lomba HUT RI resmi dimulai. Mohon persiapan bagi panitia yang juga ikut dalam lomba,” tutur Yustian. Menurutnya, meskipun menjadi panitia, mereka juga diperkenankan mengikuti lomba agar makin semarak.

Ia berharap selama kegiatan lomba berlangsung, masing-masing peserta maupun panitia tertib menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Mohon bantuan Koordinator Lomba untuk ikut memantau pelaksanaan lomba untuk menjaga protokol kesehatan,” imbaunya.

Berdasarkan informasi yang diterima media ini, panitia mencatat ada tujuh macam lomba yang digelar antara lain Lomba Bulu Tangkis, Tenis Meja, Bola Basket 3 on 3, Lomba Makan Kerupuk, Lomba Lari Tempurung, Lomba Memasukkan Benang ke dalam Jarum, dan Lomba Memasukkan Paku ke dalam Botol.

Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan dan menjaga jarak, panitia memanggil peserta yang akan bermain untuk masuk ke lapangan atau aula secara bergiliran dan menyelesaikan perlombaan.

Tepat Hari Kemerdekaan nanti pada hari Selasa, 17 Agustus 2021 direncanakan pukul 8.00 Wita akan digelar Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan basket Kampus Cheng Ho. Setelahnya kemudian sesi penyerahan hadiah bagi pemenang lomba.

(SA/PSI)

UM – Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTi berakhir sukses dan ditutup resmi pada Jumat (6/8). Prof. Lambang Subagiyo, Kepala LP3M Universitas Mulawarman berpesan kepada para dosen perlu mengevaluasi diri sejauh mana persiapan pembelajaran dan instrumen pembelajaran serta mengeksplorasi kegiatan di lapangan nanti.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang dalam hal ini berhalangan hadir dan diwakili Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng. mengucapkan terima kasih kepada Prof. Lambang Subagiyo bersama seluruh narasumber, panitia, dan seluruh peserta yang telah melaksanakan pelatihan selama lima hari penuh dengan baik dan lancar.

“Suasana kampus UM di beberapa hari ini sepi, setelah saya intip di masing-masing ruangan pada duduk manis di depan laptop. Suasana itu pada serius sambil terdengar tertawa, mungkin sedang dibencandain Dr. Sudarman,” kata Wisnu sambil tersenyum. Ia mengaku pernah mengikuti pelatihan Pekerti 2018 di STIE Madani Balikpapan.

Ia secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mulawarman, juga kepada peserta dari perguruan tinggi lainnya yang turut berpartisipasi dalam pelatihan Pekerti. Ia menyebutkan beberapa peserta dari AMIK Putra Buana Indonesia, Universitas Islam Al Azhar, SPI Awang Long Samarinda, Universitas Makassar, Universitas Malikul Saleh, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Terbuka, Universitas Tridharma dan perguruan tinggi lainnya.

“Semoga apa yang sudah disampaikan dalam pelatihan ini tidak menguap. Apalagi ada banyak PR dari Prof. Lambang yang lumayan banyak,” tuturnya sembari mengisahkan pengalaman sebelumnya mengikuti pelatihan Pekerti. Wisnu berharap kerjasama terus dikembangkan di berbagai bidang.

Terkait dengan pelatihan, Prof. Lambang memberikan pesan dan mengingatkan kepada seluruh peserta untuk menerapkan hasil mengikuti pelatihan Pekerti di lapangan nantinya.

“Sejauh mana instrumen yang perlu kita siapkan untuk kebutuhan belajar mengajar kita, ini yang perlu kita evaluasi sehingga kita terus meningkatkan kompetensinya, meningkatkan apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan yang kita sepakati dalam 5 hari pelatihan kemarin,” tutur Prof. Lambang saat menutup pelatihan, Jumat (6/8).

Prof. Lambang Subagiyo narasumber Pelatihan PEKERTI. Foto: Tangkapan layar

Prof. Lambang Subagiyo narasumber Pelatihan PEKERTI. Foto: Tangkapan layar

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Prof. Lambang menerangkan bahwa beberapa kesekapatan yang telah dicapai dalam pelatihan tersebut antara lain mengubah paradigma pembelajaran berbasis OBE (Outcome Based Education).

“Konsekuensinya adalah instrumen kita bangun dengan baik, prosesnya OBE, semuanya OBE, pasti lulusannya baik, dan kita evaluasi setiap saat,” tuturnya.

Menurutnya, beberapa narasumber telah memaparkan dengan baik materi yang diberikan kepada seluruh peserta. “Kemudian dilanjutkan oleh Pak Dr. Bachtiar bagaimana kita menyiapkan perkuliahan itu dengan kontrak sehingga kita dan mahasiswa punya perjanjian tentang capaian yang harus kita lakukan, bagaimana menyusun analisis kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan” ungkapnya.

“Kemudian dilanjutkan Bu Isna menyusun RPP sesuai dengan kebutuhan, mulai dari awal sampai kegiatan evaluasinya,” tuturnya. Dilanjutkan lagi dengan narasumber yang lain yang memberikan paparan dan penjelasan bagaimana menyiapkan instrumen pembelajaran dengan baik.

Bagi tim narasumber Pekerti, lanjut Prof. Lambang, menunjukkan tidak ada satupun yang ditinggalkan untuk disampaikan kepada seluruh peserta pelatihan. “Sehingga (harapannya) ke depan menjadi lebih baik karena orientasi kita adalah menghasilkan lulusan yang kompetitif di zamannya, kompetitif di lingkungannya, kompetitif di lingkungan global,” ungkapnya.

Baginya, Universitas Mulia tentu memiliki tujuan yang mulia untuk meningkatkan kompetensi dosen dan lulusannya. “Dengan meluluskan sejumlah dosennya (dalam pelatihan) yang didominasi oleh dosen-dosen muda, bersama dengan peserta dari perguruan tinggi lain yang juga masih muda, selama lima hari, setiap kelas aromanya Pekerti, mudah-mudahan nanti setiap kelas itu terinspirasi terus dalam menyiapkan belajar mengajar maupun menyiapkan instrumen,” tuturnya.

Prof. Lambang berharap pelatihan akan membuahkan hasil yang diharapkan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mulia dan berharap kerjasama terus berlanjut. “Banyak event pengembangan diri yang perlu kita tingkatkan, kerjasama belajar, saling memberi informasi apabila ada yang perlu kita informasikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala LP3M Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa awalnya pelatihan diikuti 50 orang. Namun dalam perjalanannya masih terdapat peserta yang ingin mengikuti pelatihan sehingga peserta bertambah menjadi 54 orang.

“Selebihnya, panitia dengan berat hati menutup pendaftaran mengingat pelatihan telah berjalan agar pelatihan berjalan efektif,” tutur Richki Hardi.

Pelatihan Pekerti, lanjut Richki, cukup berbeda dibanding pelatihan-pelatihan yang lain mengingat pelaksanaannya secara kontinyu berjalan selama 5 hari penuh. “Setiap saya membuka ruangan dosen, itu pada mengikuti pelatihan. Suasananya seperti dulu, hening, serius,” tutur Richki.

Istia Budi, S.T., M.M. salah satu dosen peserta pelatihan mengungkapkan rasa senangnya berhasil menyelesaikan pelatihan dengan baik. Secara khusus ia mengucapkan terima kasih kepada para mentor dan panitia penyelenggara Universitas Mulia bahwa acara pelatihan PEKERTI berjalan dengan baik.

“Selama 5 hari kami banyak belajar berbagai kisi-kisi dalam menyusun RPS, dan optimalisasi tugas Dosen. Contoh-contoh yang diberikan membantu kami ke depannya dalam menyusun dan memahami RPS yang benar dalam proses pembelajaran,” tutur Istia Budi.

“Kami berharap setelah pelatihan ini untuk proses bimbingan bisa berjalan lancar, karena kami yakin para mentor yang jadwalnya padat untuk berbagai kegiatan yang dijalani oleh Mentor,” harapnya.

Semoga semua peserta bisa menyelesaikan tugas tepat waktu dan mendapatkan sertifikat PEKERTI seperti yang diharapkan.

(SA/PSI)

Menko Polhukam Mahfud MD dalam sesi dialog dengan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

UM – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudritek) RI Nadiem Anwar Makarim menggelar Silaturahmi bersama Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia daring dengan aplikasi Zoom, Kamis (5/8).

Acara yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Polhukam ini dibuka tepat pukul 15.00 WITA membahas tentang Peran Strategis Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dalam Mendukung Kondusifitas Politik, Hukum, dan Keamanan di Masa Pandemi Covid-19.

Mengawali sambutan, Mas Menteri Nadiem Makarim mengatakan bahwa sebagai menteri termuda di kabinet, ia menaruh kepercayaan yang tinggi kepada mahasiswa yang memiliki semangat untuk menciptakan perubahan dan keberanian mengambil risiko.

“Dan saya yakin semangat dan energi yang besar dalam mewujudkan Merdeka Belajar adalah kunci dari peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” tutur Nadiem.

Meski demikian, menurutnya, hadirnya pandemi merupakan tantangan tersendiri bagi Merdeka Belajar. “Tidak sedikit mahasiswa yang terdampak pandemi ini sehingga mereka kesulitan sekali untuk meneruskan kuliah,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa untuk tidak putus kuliah karena pandemi. Bersama dengan Menteri Keuangan, ia mengatakan Kemendikbudristek akan melanjutkan bantuan kuota Internet dan bantuan UKT (Uang Kuliah Tunggal) tahun 2021.

Di depan seluruh pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia, Nadiem berharap perguruan tinggi terus mendukung dan memastikan mahasiswa tetap melanjutkan belajarnya.

Ia mengingatkan bahwa salah satu hal yang penting dalam pandemi adalah semangat gotong royong antara pemangku kepentingan dalam mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi saat ini.

Untuk itu, Nadiem berharap mahasiswa bisa ikut turun tangan membantu mengatasi berbagai tantangan di sekitarnya. “Biar ada kanal, ada jalur untuk mereka bisa berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi,” tuturnya.

Ia mengatakan ada lebih dari 15 ribu relawan mahasiswa untuk membantu pemerintah menangani pandemi. Termasuk mengirimkan 30 ribu lebih mahasiswa ke daerah-daerah dalam rangka Kampus Mengajar untuk membantu para guru mengejar ketertinggalan pendidikan dan pengajaran.

“Saya ingin mahasiswa-mahasiswa ini sebagai bagian dari solusi, bukan hanya sebagai korban dari pandemi ini dan bergandeng tangan dengan pemerintah,” tuturnya.

Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim saat mengawali sambutan dalam rangka Silaturahmi Pimpinan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim saat mengawali sambutan dalam rangka Silaturahmi Pimpinan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Menko Polhukam Mahfud MD dalam sesi dialog dengan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Menko Polhukam Mahfud MD dalam sesi dialog dengan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Menko Polhukam Mahfud MD memapakan peran strategis Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Menko Polhukam Mahfud MD memaparkan peran strategis Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Sebagain peserta Silaturahmi Pimpinan PTN/PTS se-Indonesia bersama Menko Polhukam Mahfud MD, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Sebagian peserta Silaturahmi Pimpinan PTN/PTS se-Indonesia bersama Menko Polhukam Mahfud MD, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Mahfud MD Ajak Perguruan Tinggi Berperan dalam Politik, Hukum, dan Keamanan

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya mewakili pemerintah ingin mendengar masukan perguruan tinggi yang mendukung kondusifitas di bidang Politik Hukum dan Keamanan di masa pandemi.

Di awal ketika pandemi mulai masuk, menurut Mahfud MD, pemerintah sebenarnya sudah serius. “Ada yang mengatakan pemerintah abai pada waktu itu,” tutur Mahfud MD.

Menurutnya, pada 28 Januari 2020, pemerintah sudah membuat keputusan stop penerbangan Jakarta – Peking, setelah mendengar Covid-19 di Wuhan China. “Dalam prakteknya, semua jalur Indonesia China ditutup,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, 5 Februari 2020 pemerintah RI mengirimkan pesawat khusus ke Wuhan China untuk menjemput 450 Warga Negara Indonesia untuk kemudian yang diturunkan di Natuna.

Pada pertengahan Februari 2020, pemerintah RI mendirikan rumah sakit khusus di Natuna. “Saya mengatakan ini bahwa pemerintah tidak pernah main-main dengan virus ini, bahwa dulunya kita mengajak kita santai saja menghadapi ini, itu ya, karena kita percaya seperti yang digunakan dokter bahwa ketenangan itu adalah kesembuhan,” tuturnya.

Menurutnya, dengan masyarakat tenang, tidak panik, maka dapat menolak penyakit. “Ketenangan itu adalah separuh dari kesembuhan,” ungkapnya sembari menyitir sebuah riwayat.

Dengan demikian, pemerintah serius menghadapi pandemi dengan melakukan usaha menyiapkan anggaran untuk perlindungan sosial dan kesehatan. “Jadi sudah ratusan trilyun kita keluarkan, misalnya, dalam bentuk bantuan langsung tunai, bansos, pengurangan pajak, relaksasi pembayaran restribusi, sumbangan terhadap UMKM, dan tahun 2021 naik lagi,” tuturnya.

Meski demikian, diakuinya bahwa saat itu terjadi kendala administrasi terkait distribusi penyaluran bantuan sehingga dijumpai masyarakat yang menerima maupun yang tidak. Untuk itu, menurut Mahfud MD, pemerintah telah melakukan perbaikan. “Sekarang ini semua relatif sudah lancar,” tuturnya.

Menurutnya, Covid-19 selama ini telah mengubah berbagai aspek kehidupan, di antaranya adalah perubahan sosial seperti perasaan insecure, kritisme dan sarkasme. Perubahan sosial yang terjadi lainnya adalah pola komunikasi sosial dan adanya kendala verifikasi kebenaran. Muncul juga rerorientasi kapasitas dan sumber daya pemerintah serta melemahnya aktivitas ekonomi.

Dampak perubahan sosial tersebut menimbulkan ekses, misalnya, di bidang politik munculnya resistensi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.

Di bidang hukum muncul anggapan penegakan hukum tidak dapat dilakukan secara tegas. “Kita selektif mana yang dampaknya paling besar, yang dampaknya orang takut jika melakukan hal yang sama,” tuturnya.

Menurutnya, fungsi penegakan hukum itu ditujukan untuk menegakan kepastian, keadilan, dan kemanfaatan. “Yang ditindak mudharatnya menjadi lebih besar. Nah, yang seperti itu, maka Kapolri mengeluarkan edaran Restorative Justice, Jaksa Agung mengeluarkan edaran Restorative Justice, Mahkamah Agung mengeluarkan edaran Restorative Justice. Hukum itu ditegakkan secara humanis,” urainya panjang lebar.

Di bidang keamanan, dampak perubahan sosial memunculkan gangguan keamanan dan ketertiban. Misalnya, terjadi penganiayaan terhadap tenaga kesehatan, orang tidak menderita Covid,  tapi ditulis menderita Covid, dan berbagai gangguan keamanan dan ketertiban yang terjadi di masyarakat.

Terhadap persoalan-persoalan tersebut, Mahfud MD mempersilakan perguruan tinggi untuk berperan di bidang Politik Hukum dan Keamanan dalam rangka membantu pemerintah mengatasi pandemi.

Beberapa peran strategis itu antara lain, pertama, pemanfaatan hasil riset untuk penanganan pandemi Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun kebijakan. Kedua, menjembatani masyarakat dan pemerintah dalam penyampaian kritik dan aspirasi. Ketiga, penguatan literasi dan edukasi kepada masyarakat. Keempat, penguatan solidaritas dan kapasitas sosial. Dan kelima, penguatan ketahanan ekonomi masyarakat.

(SA/PSI)

UM – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan mengumumkan delapan mahasiswa yang telah mengikuti seleksi tahap pertama pada pemilihan mahasiswa berprestasi siap melaju dan bertanding ke tingkat nasional. Hal ini seperti yang disampaikan Sekretaris LLDIKTI Wilayah XI Dr Muhammad Akbar berdasarkan surat kepala Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional nomer : 1431/J3/KM.01.00/2021 tanggal 29 Juli 2021 yang memutuskan peserta yang lolos seleksi tahap pertama, Sabtu (31/7).

“Saya sampaikan selamat kepada mahasiswa berprestasi yang berhasil menduduki peringkat 1-5 untuk akademi dan 1-3 untuk jalur vokasi. Selanjutnya ke delapan mahasiswa tersebut akan berlaga pada tingkat nasional,” tutur Muhammad Akbar, seperti dikutip dari situs LLDIKTI 11 Kalimantan, https://lldikti11.ristekdikti.go.id/

“Saya harap, seluruh finalis bisa tembus sebagai mahasiswa berprestasi tingkat nasional, karena tahun-tahun sebelumnya, ajang ini selalu dimenangi oleh mahasiswa dari PTN/PTS dari Jawa,” harap Muhammad Akbar.


Muhammad Akbar juga sangat berharap kepada peserta untuk terus menjaga kesehatan dan protokol kesehatan sehingga pada saat pertandingan nantinya bisa berjalan dengan baik. Ia juga mengingatkan kepada para juri maupun pendamping membantu peserta mempersiapkan diri sehingga berhasil meraih yang terbaik pada tingkat nasional.

Berikut nama-nama mahasiswa dan asal perguruan tingginya untuk tingkat Sarjana.

  1. Cindy Maurellia dari Universitas Mulia.
  2. Dani Saputra dari Universitas Muhammadiyah Pontianak.
  3. Elda Alyatikah dari Universitas Palangkaraya.
  4. Khaerullah Fadhli Arasy Hasan dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
  5. Ryan Jonathan dari Universitas Tanjung Pura Pontianak.

Peserta pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat Diploma.

  1. Nur Annisa Aghnia Rahmah dari Universitas Sari Mulia.
  2. Robet Domilo dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
  3. Zannuba Arifah Rahman S dari Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda.

Sementara itu, Tim Pengarah Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Ratna, S.Pd., M.Pd. mengatakan bahwa para mahasiswa yang lolos tahap pertama telah dinilai berdasarkan hasil penilaian capaian unggulan (CU) dan gagasan kreatif (GK) atau produk ilmiah oleh tim juri Pilmapres yang dilaksanakan pada dari 13-26 Juli 2021 yang lalu.

“Pada seleksi tahap dua ini, (penilaian) dititikberatkan pada penyampaian presentasi dalam bahasa Inggris sehingga beberapa ketentuan yang ditetapkan tim juri harus benar-benar dikuasai oleh para peserta,” katanya.

Beberapa kemampuan yang dinilai itu antara lain terkait Content (isi), Accuracy (ketepatan), dan Narasi yang dibangun dan tersusun sesuai dengan tata bahasa yang baik dan benar.

Selanjutnya, kemampuan yang harus dimiliki adalah fluency atau kefasihan dalam berbahasa Inggris, Pronunciation, yaitu pastikan kecepatan biar tidak terjadi kesalahan dan overall performance, cara penyampaikan peserta secara keseluruhan, seperti gerak tubuh, membaca atau tidak dan lainnya.

(SA/PSI)

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

UM – Universitas Mulia bekerjasama dengan Universitas Mulawarman menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTi yang diikuti puluhan dosen dari beberapa perguruan tinggi. Pelatihan digelar daring dengan aplikasi Zoom Meeting selama 5 hari yang dibuka hari ini, Senin (2/8).

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang pada kesempatan ini diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. mengatakan bahwa Rektor mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan di tengah suasana pandemi dengan baik. “Mudah-mudahan pelatihan ini berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Yusuf Wibisono menekankan tujuan diselenggarakannya pelatihan adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. “Jadi kalau kualitas keilmuan, kami percaya semua dosen telah memiliki, minimal telah menyelesaikan pendidikan S2, tetapi belum tentu mampu atau memiliki kualitas dalam pengajaran,” tuturnya.

Dalam pelatihan ini, lanjutnya, peserta akan belajar banyak tentang bagaimana mempersiapkan pengajaran dengan baik. “Hal-hal kecil yang bisa kita bayangkan adalah ketika mengajar belum tentu mempersiapkan dengan baik dalam 16 kali pertemuan, dimana kita merangkai bahan-bahan pengajaran itu menjadi satu kesatuan, bagaimana itu kemudian disampaikan kepada mahasiswa,” tuturnya.

Kepala Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengawali laporan kegiatan sebelum acara dimulai. “Pelatihan ini diikuti 35 orang dari Universitas Mulia dan 15 orang dari beberapa perguruan tinggi lain,” tutur Rickhi.

Seperti dikatakan sebelumnya, Pelatihan Pekerti ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang prinsip-prinsip pedagogik dan metodologi serta keteramplan mengajar dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar mahasiswa.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

Pelatihan Pekerti oleh Prof. Lambang Subagiyo. Senin, 2 Agustus 2021.

Pelatihan Pekerti oleh Prof. Lambang Subagiyo. Senin, 2 Agustus 2021.

Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan ini bukan sekadar menjelaskan bagaimana menjalankan pendidikan dan pengajaran dengan pedagogi. “Anak-anak bisa didorong belajar untuk mampu menggunakan teknologi informasi, mampu menentukan langkah dan sikapnya sehingga kita perlukan pedagogi,” tuturnya.

Menurutnya, mahasiswa saat ini sudah bisa menentukan arahnya, bekerjasama, dan mampu belajar dengan mandiri dengan sesama temannya untuk meningkatkan kompetensinya. “Sehingga bisa kita kondisikan sistem pembelajarannya, yang biasa kita sebut andragogi,” tutur Prof. Lambang.

Meski demikian, Prof. Lambang mengingatkan agar dosen harus bisa menyiapkan pembelajaran pada masa saat ini yang biasanya menggunakan sibergogi. “Karena sudah masuk era Internet. Jadi pedagogi dan andragogi saja tidak cukup. Oleh karena itu nanti akan disampaikan bagaimana menyiapkan pembelajaran daring, menyiapkan instrumen daring,” tuturnya.

Ia berharap, pelatihan ini bisa menghasilkan dosen-dosen yang bisa berkompetisi sesuai dengan kebutuhan zaman. “Kurikulum sudah berubah, tentu kita juga sudah mampu menyiapkan kurikulum yang mampu bersaing dan menghadirkan kompetensi yang dibutuhkan, yang biasanya kita sebut kurikulum Outcome Based Education atau OBE,” ujarnya.

Ia menambahkan, hal yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan kemampuan mahasiswa agar memiliki kemampuan 6C, yaitu Creativity, Collaboration, Communication, Critical Thinking, Computational Logic, and Compassion.

Pada akhirnya, Prof. Lambang berharap usai mengikuti pelatihan Pekerti ini adalah yang pertama dosen memiliki kompetensi yang baik dalam menyusun instruksional. “Yang kedua, memahami ilmu dalam aspek pembelajaran. Kemudian mampu melaksanakan pembelajaran di kelas, baik secara daring maupun luring,” tuturnya. Selanjutnya, tambahnya, dosen dapat membuktikan keahliannya tersebut dengan dibuktikan dengan sertifikat.

Sementara itu, ketika ditanya media ini, dosen PSDKU Samarinda Univeristas Mulia, Tina Tri Wulansari, M.Kom. mengatakan bahwa motivasi mengikuti pelatihan Pekerti ini adalah ingin mendapatkan ilmu dan berusaha memberikan kualitas sesuai kaidah yang benar dalam pengajaran di kampus.

“Harapannya agar dapat mengimplementasikan keilmuan yang didapat dalam pelatihan ini, mendapat dukungan dalam pelaksanaanya serta tercapai tujuan pembelajaran yaitu menjadikan mahasiswa tidak hanya knowing saja, tetapi juga doing,” tutur Bu Tina, begitu biasa dipanggil mahasiswanya.

Begitu pula yang dikatakan salah satu dosen favorit Prodi Pendidikan PAUD Univeristas Mulia Baldwine Honest Gunarto, M.Pd. “Motivasi saya mengikuti pelatihan ini agar bisa meningkatkan kompetensi profesional sebagai dosen dan kaprodi sehingga bisa meninjau kembali kurikulum yang sudah berjalan agar dapat dikembangkan menjadi lebih baik berbasis Outcome Based Education,” ungkap Baldwine Honest.

Dengan begitu, ia berharap dapat meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan dan pengajaran terutama pada Program Studi Pendidikan PAUD yang dipimpinnya.

(SA/PSI)

Pelatihan Pekerti angkatan pertama tahun 2021.

UM – Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman menggelar Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Pelatihan direncanakan terjadwal selama 10 hari, 2 – 12 Agustus 2021.

Kepala LP3M Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa pelatihan ditujukan dan terbuka untuk seluruh dosen perguruan tinggi, baik dosen muda yang perlu meningkatkan pengalaman dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran, maupun dosen senior yang perlu meningkatkan kapasitas diri dalam mengajar di era disrupsi saat ini.

“Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang prinsip-prinsip pedagogik dan metodologi serta keteramplan mengajar, dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar mahasiswa,” tuturnya.

Menurutnya, dalam pelatihan Pekerti ini dosen ditunjukkan bagaimana menyesuaikan diri terhadap perubahan paradigma pembelajaran saat ini, baik secara teori maupun konsep dasar. Bagaimana mengenal karakter mahasiswa agar meningkatkan motivasi belajar dan menciptakan pembelajaran yang efektif.

“Dosen nantinya juga mengenal tahapan merancang sistem instruksional, mulai dari menentukan capaian pembelajaran, merancang penilaian dan pembelajaran serta melakukan evaluasi pembelajaran,” tuturnya.

Beberapa narasumber yang turut memberikan pelatihan Pekerti ini sudah tidak asing bagi Universitas Mulia. Di antaranya pernah memberikan pelatihan serupa maupun kegiatan pembimbingan yang diselenggarakan Universitas Mulia.

Di antara narasumber itu adalah Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman. Prof. Lambang akan memberikan materi tentang Pengembangan Kurikulum Berbasis OBE dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Pembelajaran Berorientasi Masa Depan (6C, yakni Creativity, Collaboration, Communication, Critical Thinking, Computational Logic, and Compassion) serta Penilaian Hasil Belajar.

Beberapa narasumber lainnya antara lain Dr. Hamdi Mayulu, S.Pt.,M.Si, Dr. Isna Yuniar Wardhani, Dr. Sudarman, S.Pd., M.Pd., Dr. Endang Erawan, Dr. Rahmat Bahtiar, Dr.dr. Endang Sawitri. serta dibantu Tim Instruktur.

Pendaftaran dibuka online di https://bit.ly/daftarPEKERTI-UM dengan biaya Rp. 1juta ditujukan Rekening Bank BNI atas nama YAYASAN AIRLANGGA LP3M UNIVERSITAS MULIA, No.Rekening: 687766766

Fasilitas yang diberikan antara lain Sertifikat PEKERTI, Softcopy materi, dan Pendampingan.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia pendaftaran atas nama Suhartati ( https://wa.me/628152010074 ) atau Nariza ( https://wa.me/6282234852277 ).

Selamat mengikuti pelatihan. Semoga sukses.

(SA/PSI)

Pelatihan Pekerti angkatan pertama tahun 2021.

Pelatihan Pekerti angkatan pertama tahun 2021.

jadwal-pelatihan-pekerti
Para Mahasiswa Peserta KNMIP.A. Foto: Tangkapan layar

UM – Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek telah mengumumkan peraih juara Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KNMIPA) Tingkat Nasional 2021 yang digelar secara daring, Jumat (30/7) malam.

Tercatat, 260 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia memperebutkan 25 medali yang terdiri dari 4 Medali Emas, 6 Medali Perak, 10 Peraih Medali Perunggu, dan 5 peraih honorable mention.

“Saya mengapresiasi semangat juang yang adik-adik tunjukkan lewat proses KNMIPA yang panjang sekali. Anda sekalian adalah juara yang telah dibuktikan dengan kerja keras, tekad, dan semangat juang untuk terus berprestasi dan maju,” tutur Dirjen Dikti Prof. Nizam.

“Peran adik-adik yang mendalami ilmu-ilmu dasar MIPA menjadi sangat strategis dan penting,” tambah Prof. Nizam.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep Sukmayadi menyampaikan KNMIPA 2021 menandai digelarnya dua tahun kompetisi daring sebagai bentuk adaptasi kebiasaan untuk terus berprestasi meski dalam kondisi pandemi.

“Ini adalah tanda yang paling nyata dari para mahasiswa yang terus berkomitmen belajar, menolak menyerah, dan terus berprestasi dari rumah. Selamat dan sukses kepada para pemenang. Bagi yang belum berkesempatan meraih juara, agar tidak berkecil hati. Ini adalah kesempatan yang baik sebagai bekal untuk terus berprestasi di masa depan,” tuturnya.

“Pandemi memang masih mengharuskan lomba digelar secara daring, tetapi tidak menyurutkan semangat para mahasiswa yang punya berbagai cerita perjuangan mengikuti KNMIPA, dari seluruh Indonesia,” tutur Asep Sukmayadi.

Direktur Ditjen Dikti Prof. Nizam saat menutup KNMIPA 2021 secara daring, Jumat (30/7). Foto: Tangkapan layar

Direktur Ditjen Dikti Prof. Nizam saat menutup KNMIPA 2021 secara daring, Jumat (30/7). Foto: Tangkapan layar

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Penguatan Karakter, Asep Sukmayadi, usai penutupan KNMIPA 2021, secara daring, Jumat (30/7).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Penguatan Karakter, Asep Sukmayadi, usai penutupan KNMIPA 2021, secara daring, Jumat (30/7).

Sementara itu, bagi Tri Nur Hasanah, mahasiswa semester empat Program Studi Farmasi Universitas Mulia, mata pelajaran Kimia merupakan mata kuliah yang disukainya.

Dirinya mengaku dalam menghadapi KNMIPA bidang Kimia ini butuh belajar selama 5 jam sehari sejak Juni yang lalu.

Tri mengatakan dirinya bersama empat orang perwakilan Universitas Mulia terpilih berkompetisi dalam KNMIPA tingkat wilayah Kalimantan yang digelar di LDIKTI XI secara daring.

Setelah menjalani seleksi, ia kemudian lolos tingkat nasional yang digelar Rabu (28/7).

Dirinya harus mengerjakan soal yang diberikan daring dan dikerjakan secara mandiri. Ada banyak kamera yang menyorot dirinya baik dari sisi kanan maupun kiri sebagai syarat untuk memudahkan panitia memantau pelaksanaan ujian secara jujur.

“Soal yang diberikan memang cukup sulit. Ditambah waktu pengerjaan yang diberikan hanya 100 menit saja,” ungkap Tri.

Setidaknya, Tri harus menyelesaikan 7 soal bidang Kimia meliputi Konstanta, Kesetimbangan Parsial, Tekanan, Spektro, Kimia Anorganik, dan Kimia Fisik.

Menurutnya, ia merasa kesulitan pada materi Kimia Anorganik dan Kimia Fisik. “Sejak kompetisi tingkat wilayah lalu kedua materi ini memang menjadi beban tersendiri bagi saya,” ungkap Tri.

Meski begitu, dirinya tetap pantang menyerah dan terus berusaha tenang mengerjakan soal tersebut.

“Dalam mengerjakan soal, hal yang paling penting adalah mengusahakan diri agar tetap tenang. Karena jika kita panik, otomatis seluruh materi yang telah dipelajari akan sulit diingat,” tuturnya memberi kiat.

Usaha yang dilakukan Tri Nur Hasanah ini cukup membuatnya percaya diri. Ini tak lepas dari dosen pembimbingnya, Nishia Waya Meray, M.Si. yang terus mendampingi dan mendorong Tri Nur Hasanah menyelesaikan lomba dengan gigih dan pantang menyerah.

“Tentu kita berharap bisa menang dalam kompetisi ini. Namun kalau memang belum berkesempatan, kami akan tetap terus mendorong mahasiswa untuk aktif mengukir prestasi, baik di tingkat wilayah, nasional, bahkan internasional,” pungkas Nishia.

(SA/PSI)

Dokumentasi Media, Koran Tribun Kaltim (29 Juli 2021)

MUHAMMAD RIZAL SETIAWAN_2021_sertifikat OKTYANA DIAN CHRYSTIANI_2021_sertifikat RATNA ARIF_2021_sertifikat REZIA ELOK CANRIKA_2021_sertifikat TRI NUR HASANAH_2021_sertifikat
Cindy Maurellia melaju dalam Pemilihan Mahasiswa Prestasi Tingkat Nasional 2021 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kememdikbudristek RI. Foto PSI

UM – Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) telah melaksanakan seleksi tahap I Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tahun 2021. Berdasarkan hasil seleksi dari tim juri Pilmapres yang dilaksanakan dari tanggal 13 Juli s.d. 26 Juli 2021, Cindy Maurellia, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru PAUD Semester Empat Universitas Mulia ini lolos tahap satu menuju tahap kedua, Kamis (29/7).

Hal ini berdasarkan Surat Pengumuman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) dengan nomor 1431/J3/KM.01.00/2021 tanggal 29 Juli 2021 dan ditandatangani Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek RI Asep Sukmayadi.

“Selamat untuk Cindy dan PGPAUD,” tutur Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, M.T.I. Ia mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas capaian mahasiswa hingga tahap kedua seleksi. Pasalnya, tidak mudah untuk melangkah dari tahap satu menuju tahap berikutnya. Menjadi salah satu perwakilan peserta untuk se-Kalimantan saja sudah sangat bagus.

“Alhamdulillah, ada Cindy di nomer 20. Persiapan ke tahap selanjutnya,” ungkap Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. salah satu dosen pembimbing sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Guru PAUD Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia.

Berdasarkan pengumuman tersebut, tercatat nama-nama mahasiswa perwakilan dari perguruan tinggi se-Kalimantan. Tiga perwakilan berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan dua Perguruan Tinggi Swasta (PTS), yakni Khaerullah Fadli Arasy dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Kalimantan Selatan, Elda Alayatikah dari Universitas Palangka Raya Kalimantan Tengah, dan Ryan Jonathan dari Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat. Dan dua peserta dari PTS, yakni Dani Saputra dari Universitas Muhammadiyah Pontianak dan Cindy Maurellia dari Universitas Mulia Balikpapan Kalimantan Timur.

“Kita sering mendengar PTS selalu dipandang sebelah mata jika dibanding dengan PTN. Nah, dengan adanya Pilmapres ini kita bisa mendapat gambaran bahwa kita juga tidak kalah dengan PTN, bahkan bisa berprestasi,” tutur salah satu dosen yang enggan disebut namanya.

Untuk itu, Pusat Prestasi Nasional dan dewan juri Pilmapres tahun 2021 telah memutuskan peserta Pilmapres tahun 2021 yang lolos ke tahap dua tersebut akan dilakukan penilaian video presentasi berbahasa Inggris, penilaian Capaian Unggulan (CU), dan Penilaian Gagasan Kreatif (GK) atau Produk Inovatif (PI). Seleksi tahap kedua ini dilakukan mulai 2 Agustus sampai dengan 21 Agustus 2021.

Sedangkan Pengumuman Finalis Pilmapres Tingkat Nasional tanggal 24 Agustus 2021. Jika tidak ada perubahan, penyelenggaraan babak final Pilmapres direncanakan tanggal 7 September 2021 sampai dengan 10 September 2021.

Ayo, kita dukung dan ikut mendoakan agar Cindy Maurellia terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional. Amin.

(SA/PSI)

Lampiran Surat Pengumuman
Pengumuman-Hasil-Seleksi-Tahap-1-Pilmapres-2021-2

Lampiran Perubahan Jadwal
Perubahan-jadwal-Pilmapres-2021

Poster Seminar Internasional ICSINTESA 2021.

UM – Universitas Mulia tahun ini kembali mengundang para peneliti, dosen, guru, mahasiswa, praktisi maupun profesional umum untuk berpartisipasi dalam Seminar Nasional SEMINASTIKA 2021 dan Seminar Internasional ICSINTESA 2021. Seminar yang akan digelar daring 20 – 21 Oktober 2021 mendatang ini memiliki tema Towards Sustainable Smart Technology and Engineering Innovation.

“Seminar Nasional dan Internasional ini merupakan kegiatan tahunan Universitas Mulia. Tahun ini seminar yang kedua yang seharusnya digelar tahun 2020 tahun lalu karena pandemik Covid-19,” tutur Ketua Umum Konferensi Richi Hardi, S.T., M.Eng. Sedangkan seminar yang pertama, lanjutnya, sukses digelar tahun 2019 yang lalu juga di bulan yang sama.

Pada kegiatan tahun ini, panitia mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim atau Mas Menteri tampil sebagai Keynote Speaker. Juga mengundang Gubernur Kalimantan Timur Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si dan Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, S.E., M.E. yang  juga turut menjadi Keynote Speaker.

Seminar akan menghadirkan tiga narasumber, antara lain Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., Mphil., MA. selaku Rektor Universitas Pradita Jakarta dan Chairman ID-SIRTII, kemudian Assoc. Prof. Dr. Masilla Kamalruddin pakar Software Requirements Engineering dari Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UteM), dan Dr. Chiew Kang Leng dari Universiti Malaysia Sarawak.

Seminar juga mendapatkan dukungan dari 24 orang reviewer yang berasal dari mitra perguruan tinggi ternama antara lain Lukito Edi Nugroho dari Universitas Gadjah Mada, Rahmawati dari Universitas Negeri Yogyakarta, Herman Yuliansyah dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Armin Lawi dari Universitas Hasanuddin Makassar, Rokhmadi dari Badan Tenaga Nuklir Nasional-BATAN serta para reviewer lainnya.

Menurut Richki, mengingat kemungkinan pada pelaksanaan nanti masih dalam suasana pandemi Covid-19, seminar dan konferensi akan digelar dalam jaringan (daring) menggunakan aplikasi Zoom. Penggunaan Zoom dinilai mempermudah peserta yang sudah terbiasa menggunakannya.

“Berdasarkan pengalaman seminar dan konferensi nasional dari beberapa perguruan tinggi lainnya, pemanfaatan teknologi ini diharapkan mempermudah pelaksanaan konferensi dalam skala nasional, mudah-mudahan pelaksanaannya nanti berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan,” tutur Richki.

Dari sisi biaya pun juga sangat terjangkau berdasarkan kategori kepersertaan, yakni sebagai pemakalah maupun non-pemakalah. Bagi pemakalah yang diterima dan mempresentasikan makalahnya di SEMINASTIKA, maka makalah akan memiliki kesempatan untuk di-index oleh Google Scholar, Crossref, Garuda atau Garba Rujukan Digital, dan Index Copernicus.

Sedangkan bagi makalah yang diterima di ICSINTESA akan dipublikasikan pada publisher yang terindeks Scopus.

“Semua pemakalah berpeluang mendapatkan hadiah hiburan dari sponsor,” tutur Richki. Ia menambahkan, bagi yang ingin mengikuti secara bebas tanpa harus menjadi pemakalah maupun kontribusi, peserta dapat mengikuti seminar yang akan disiarkan secara streaming di kanal YouTube Universitas Mulia.

Pendaftaran dan pengiriman Abstrak bagi pemakalah SEMINASTIKA dibuka mulai 5 Juli 2021 sampai dengan 14 Agustus 2021. Sedangkan pengumuman abstrak diterima tanggal 21 Agustus 2021. Untuk ICSINTESA, pendaftaran dibuka 5 Juli 2021 sampai dengan 14 Agustus 2021. Makalah full-paper paling lambat 14 Agustus 2021. Pengumuman makalah diterima tanggal 28 Agustus 2021. Camera Ready tanggal 11 September 2021.

Informasi lebih lengkap dapat dilihat di situs SEMINASTIKA (https://seminastika.universitasmulia.ac.id) dan ICSINTESA (https://icsintesa.universitasmulia.ac.id)

(SA/PSI)

Poster Pengumuman KNMIPA PT Lolos ke Tahap Nasional Tahun 2021

UM – Dua orang mahasiswa Universitas Mulia kembali lolos tahap Nasional setelah melalui Seleksi dan Penilaian Tingkat Wilayah Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KNMIPA PT) Tahun 2021 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Senin (5/7).

Kabar ini diterima melalui pengumuman hasil seleksi wilayah KNMIPA Tahun 2021 dari Pusat Prestasi Nasional Nomor: 1175 /J3/KM.05.03/2021 tanggal 3 Juli 2021 yang ditandatangani Plt. Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak/Ibu untuk menginformasikan pengumuman ini kepada mahasiswa di perguruan tinggi. Apabila terdapat pertanyaan dalam pelaksanaan pendaftaran, dapat menghubungi panitia melalui aplikasi Telegram https://t.me/KNMIPA2021,” tulis Asep Sukmayadi.

Mereka adalah Sapti Wahyuni yang lolos tahap Nasional KNMIPA di Bidang Matematika. Sapti adalah mahasiswa semester enam Program Studi Sistem Informasi PSDKU Samarinda. Sedangkan di Bidang Kimia, Tri Nur Hasanah, mahasiswa Program Studi Farmasi semester empat.

Atas prestasi keduanya, Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengucapkan selamat dan turut mendoakan sukses untuk langkah berikutnya. “Selamat untuk mahasiswa yang lolos KNMIPA 2021. Semoga sukses di tahap berikutnya,” tutur Rektor.

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. juga mengucapkan selamat dan berharap berprestasi terbaik nasional. “Selamat untuk adik Tri Nur Hasanah dan Sapti Wahyuni atas pencapaiannya lolos ke tingkat nasional. Semoga tahun ini bisa berprestasi terbaik nasional,”

Salah seorang dosen pembimbing, Dedy Mirwansyah, mengatakan bahwa Sapti Wahyuni tahun lalu sempat lolos tahap Nasional. “Tahun ini lolos lagi. Mudahan kali ini dapat juara. Amiiin,” harapnya.

Pada seleksi tahap Nasional ini, seluruh peserta akan diundang untuk mengikuti Kompetisi Tingkat Nasional (tahap III) sebanyak 65 orang untuk setiap bidang. Mereka antara lain Juara I pada seleksi tahap II KNMIPA-PT dari masing-masing wilayah, kemudian satu orang peserta dari PTS yang memperoleh nilai tertinggi pada seleksi tahap II di masing-masing wilayah yang memenuhi standar minimum yang ditetapkan oleh dewan juri, lalu peserta peringkat atas pada seleksi Tahap II secara keseluruhan untuk memenuhi kuota maksimal (65 peserta).

Kompetisi Tingkat Nasional ini akan memilih 25 mahasiswa terbaik per bidang, yakni empat orang peraih medali emas; Enam orang peraih medali perak; 10 orang peraih medali perunggu; dan Lima orang honorable mention.

Materi kompetisi Matematika mencakup aljabar linear, struktur aljabar, analisis real, analisis kompleks dan kombinatorika, dengan deskripsi masing-masing. Sedangkan materi kompetisi Kimia mencakup Kimia Anorganik, Kimia Fisika, Kimia Organik, dan Kimia Analitik dengan deskripsi masing-masing.

Peserta seleksi Tingkat Nasional akan mendapat sertifikat dari Kepala Pusat Prestasi Nasional. Para peraih medali akan memperoleh hadiah berupa dana pembinaan. Sedangkan khusus peraih medali pada bidang matematika akan diseleksi kembali untuk mengikuti ajang International Mathematics Competition (IMC) 2022 di Bulgaria.

KNMIPA bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan daya tarik MIPA di tengah-tengah masyarakat; meningkatkan motivasi belajar mahasiswa di bidang MIPA; meningkatkan kemampuan akademik dan memperluas wawasan mahasiswa bidang MIPA; dan meningkatkan kualitas pembelajaran di bidang MIPA.

Selain itu, KNMIPA juga diselenggarakan untuk memberikan masukan untuk perbaikan pembelajaran di perguruan tinggi khususnya dalam bidang MIPA serta mengapresiasi mahasiswa yang berprestasi di bidang MIPA.

Capaian ini tentu saja menjadi kebanggaan sivitas akademika untuk bersemangat meraih prestasi di berbagai bidang. “Luar biasa, berjajar dengan UI, ITB, ITS, dan universitas terbaik 👍👍,” tulis Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom., salah seorang dosen yang beberapa kali meraih prestasi lomba maupun pendanaan.

(SA/PSI)

Pengumuman-KNMIPA-lolos-ke-Nasional-2021