Para pemenang Muda Mudi Mulia 2025, Aqilah Aulya Maulidah dan Laksamana Andhika. Foto: SA/Kontributor

UM – Universitas Mulia baru saja menggelar ajang pencarian bakat yang bernama Muda Mudi Mulia 2025. Setelah melalui proses seleksi selama tiga bulan, momen penentuan pemenang akhirnya digelar meriah di Ballroom Cheng Ho, Jumat (18/4).

Dari sembilan finalis yang tampil, dua peserta berhasil meraih gelar juara utama, yaitu Aqilah Aulya Maulidah dari program studi S1 Teknologi Informasi angkatan 2023 dan Laksamana Andhika dari S1 Sistem Informasi 2023.

Salah satu anggota dewan juri, Muhammad Nizam Ihsan Fadil, yang juga merupakan Duta Wisata Kaltim 2024, mengungkapkan kesannya saat dipercaya menjadi juri pada malam grand final.

“Penilaian saya difokuskan pada penampilan para finalis di atas panggung, meliputi aksi panggung, penguasaan panggung (stage presence), performa keseluruhan, dan kemampuan berbicara di depan umum (public speaking),” ujar Ihsan Fadil.

Ia menambahkan bahwa penilaian secara menyeluruh terhadap para finalis telah dilakukan sebelumnya oleh tim juri lainnya selama masa karantina.

“Tim juri sebelumnya menilai berbagai aspek, termasuk sikap dan perilaku para finalis sebagai mahasiswa. Ini menjadi faktor penting dalam menentukan juara,” ujarnya.

Selama tiga hari terakhir observasinya, Fadil menilai kedua pemenang sudah memenuhi kriteria dan layak menyandang gelar juara.

“Untuk pemenang putri, penampilannya sangat memuaskan. Pembawaannya anggun, public speaking-nya mumpuni, dan interaksinya dengan audiens sangat baik,” tambahnya.

Sementara untuk pemenang putra, Fadil memberi catatan kecil terkait kepercayaan diri.

“Perlu sedikit peningkatan di aspek percaya diri. Tapi secara keseluruhan, ia sudah menunjukkan pengetahuan yang luas dan pembawaan yang ramah. Tinggal dipoles di aspek komunikasi publik,” tuturnya.

Para dosen dan undangan. Foto: SA/Kontributor

Para dosen dan undangan. Foto: SA/Kontributor

Ketua BEM Agung Widiyanto saat memberikan sambutan. Foto: SA/kontributor

Ketua BEM Agung Widiyanto saat memberikan sambutan. Foto: SA/kontributor

Zahra Maula, salah satu finalis Muda Mudi Mulai 2025 yang mendapat dukungan langsung Ibunda dan adiknya. Foto: SA/Kontributor

Zahra Maura, salah satu finalis Muda Mudi Mulia 2025 yang mendapat dukungan langsung Ibunda dan adiknya. Foto: SA/Kontributor

Dukungan Orang Tua Finalis

Di antara para penonton, tampak seorang ibu dan anak perempuannya sibuk mengabadikan momen para finalis. Ternyata, ia adalah Ibunda dari Zahra Maura, finalis dari program studi S1 Akuntansi 2023.

“Saya sangat senang dan bangga melihat putri saya menjadi bagian dari acara kampus ini. Ini pengalaman pertama saya hadir langsung di acara kampus dan saya sangat terkesan,” ucapnya haru.

Menurutnya, Zahra memang sudah beberapa kali mengikuti ajang serupa di luar kampus, namun ini kali pertama terlibat di acara resmi lingkungan kampus sendiri.

Ia pun berharap ajang seperti ini bisa rutin digelar agar mahasiswa lebih semangat berkembang.

“Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan agar anak-anak lebih termotivasi untuk tumbuh, baik secara akademik maupun non-akademik,” tutupnya.

Cerita Para Finalis

Di penghujung acara, para finalis berbagi cerita mengenai pengalaman mereka selama masa karantina.

Marsya Delila, salah satu finalis, menyampaikan bahwa ikatan kekeluargaan menjadi hal paling berkesan selama mengikuti kegiatan ini.

“Jujur, awalnya saya tidak menargetkan kemenangan, tetapi justru mendapatkan keluarga baru. Selama karantina, kami benar-benar merasakan kekeluargaan, tanpa persaingan. Kami saling memanggil nama, akrab satu sama lain, dan akhirnya merasa seperti keluarga sendiri,” katanya.

Laksamana Andhika, pemenang pertama putra Muda Mudi Mulia 2025 mengatakan, dirinya bersyukur telah berhasil memenangkan seleksi yang diikuti untuk pertama kalinya ini. Ia berterima kasih kepada panitia dan teman-temannya selama seleksi.

Ketika ditanya apa rencana ke depan, Andhika mengatakan, ia ingin lebih fokus memperkenalkan Universitas Mulia kepada siswa-siswi SMK.

“Karena Muda Mudi Mulia adalah duta kampus, tugas utama kami adalah mempromosikan kampus dan membawa nama baik Universitas Mulia ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Aqilah Aulya Maulidah, pemenang pertama putri. Ia ingin menggunakan platform digital untuk mendukung Branding Universitas Mulia agar menjangkau masyarakat lebih luas.

“Program kerja saya adalah lebih aktif mempromosikan nama kampus di media massa, khususnya melalui branding di media digital. Saya ingin memanfaatkan platform digital untuk menjangkau lebih banyak calon mahasiswa dan meningkatkan citra positif Universitas Mulia,” pungkas Aqilah, yang murah senyum ini.

(SA/Kontributor)

Para finalis Muda Mudi Mulia 2025 yang akan menjadi Duta Kampus dan Brand Ambassador Universitas Mulia. Foto: SA/Kontributor

UM – Universitas Mulia baru saja menggelar perhelatan akbar Grand Final Muda Mudi Mulia 2025 di Gedung Cheng Ho, Jumat (18/4). Setelah melalui proses panjang selama tiga bulan, ajang ini sukses melahirkan Duta Kampus yang siap menginspirasi dan mengharumkan nama Universitas Mulia.

Acara yang berlangsung meriah dengan sorak sorai para pendukung masing-masing finalis ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, perwakilan Yayasan Airlangga, dewan juri, mahasiswa serta tamu undangan.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, dalam sambutannya mengapresiasi panitia atas terselenggaranya acara yang sangat positif ini. Ia berharap kegiatan ini menjadi wadah untuk mendorong kreativitas dan bakat seni para mahasiswa.

“Kegiatan ini sangat positif bagi mahasiswa. Setelah kurang lebih tiga bulan kita libur, bukan waktu yang pendek, cukup panjang, akhirnya finalis tampil hari ini untuk menunjukkan kreativitas dan bakat seni,” tutur Dr. Agung.

Ia menambahkan, para finalis telah melalui proses yang panjang, termasuk karantina selama dua minggu. “Ini menunjukkan keseriusan dan dedikasi para finalis,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan, para finalis akan mengemban tugas penting sebagai Duta Kampus selama satu tahun ke depan. Mereka akan mewakili Universitas Mulia dalam berbagai kesempatan serta berperan dalam mempromosikan citra positif kampus.

“Mereka akan menjadi Duta Kampus, menjadi Brand Ambassador Universitas Mulia. Ketika ada tamu-tamu yang datang, mereka bertugas di sana. Ketika harus datang ke perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan diri, mereka ada di sana,” jelasnya.

Sebagai bekal, para duta kampus ini juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan khusus untuk menunjang peran dan kegiatan mereka dalam menjalankan tugas.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi saat memberikan sambutan. Foto: SA/Kontributor

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi saat memberikan sambutan. Foto: SA/Kontributor

Muhammad Nizam Ihsan Fadil (menghadap kamera), Duta Wisata Kaltim 2024, saat menjadi salah satu juri Mudi Mudi Mulia 2025. Foto: SA/Kontributor

Muhammad Nizam Ihsan Fadil (menghadap kamera), Duta Wisata Kaltim 2024, saat menjadi salah satu juri Muda Mudi Mulia 2025. Foto: SA/Kontributor

Para finalis Muda Mudi Mulia 2025 saat unjuk gigi dalam proses seleksi Foto: SA/Kontributor

Para finalis Muda Mudi Mulia 2025 saat unjuk gigi dalam proses seleksi Foto: SA/Kontributor

Senada, Agung Widiyanto, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulia, turut memberikan semangat dan motivasi kepada teman-temannya yang masuk sebagai finalis.

Dalam sambutannya yang berapi-api, Agung mengajak seluruh mahasiswa untuk terus bersemangat dan memberikan yang terbaik.

Agung mengingatkan, gelar Muda Mudi Mulia bukanlah sekadar simbol, tetapi juga amanah untuk memberikan pengaruh positif bagi kampus dan masyarakat.

“Jadikan gelar yang kalian dapat, kalian bisa buat pengaruh. Pengaruh di Universitas Mulia, pengaruh kepada orang-orang terdekat, dan jadikan diri kalian itu sebagai role model, contoh,” seru Agung dengan penuh semangat.

Ia juga mengutip kalimat inspiratif, “Teman-teman tidak perlu menunggu hebat untuk memulai, tapi teman-teman hanya perlu memulai untuk bisa menjadi hebat,” ujarnya.

Agung Widiyanto mengajak para finalis untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak di kampus untuk menciptakan kegiatan dan program kerja yang bermanfaat.

Sementara itu, mewakili Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i yang berhalangan hadir, Drs. Suprijadi, M.Pd., Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, turut memberikan sambutan yang menginspirasi.

Ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Rektor Universitas Mulia dan Wakil Rektor III, dan mengapresiasi seluruh pihak yang telah menyukseskan gelaran Muda Mudi Mulia tahun 2025 ini.

Suprijadi mengatakan, pemilihan Muda Mudi Mulia 2025 diikuti oleh 60 peserta mahasiswa Universitas Mulia, yang kemudian disaring lewat proses seleksi ketat hingga terpilih 10 finalis terbaik.

“Tentunya kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak main-main. Pemilihan Muda Mudi Mulia ini diikuti oleh 60 kontestan dan masuklah the best ten, 10 besar,” ujarnya.

Ia juga memaparkan tahapan seleksi yang ketat, mulai dari tes wawancara, karantina, hingga tes public speaking.

Suprijadi menegaskan bahwa para pemenang Muda Mudi Mulia 2025 akan menjadi maskot, ujung tombak, dan corong Universitas Mulia, yang bertugas membantu tim marketing dalam mempromosikan kampus.

Ia juga berharap agar ajang Muda Mudi Mulia dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, menjadi agenda rutin tahunan yang semakin meriah dan berkualitas.

Grand Final Muda Mudi Mulia 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan memupuk semangat kebersamaan di lingkungan Universitas Mulia.

Para duta kampus yang terpilih diharapkan dapat mengemban amanah dengan baik dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan universitas.

Dalam sesi pemilihan ini, tercatat nama-nama mahasiswa beserta asal program studi dan tahun masuknya yang tampil di atas panggung, antara lain Rinda Syahrani dari S1 Manajemen 2023, Laksamana Andhika dari S1 Sistem Informasi 2023.

Selanjutnya, Tessa Stella dari S1 Farmasi 2024, Aljosa Maynardian dari S1 Teknologi Informasi 2024, Achmad Bagus Syaifullah dari S1 Akuntansi 2023, Zahra Maura dari S1 Akuntansi 2023.

Kemudian, Marsya Delila dari S1 Sistem Informasi 2023, Rafi Zalfa Muhammad dari S1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini serta Aqilah Aulya Maulidah dari S1 Teknologi Informasi 2023.

Para finalis mengikuti proses seleksi dan penilaian dari dewan juri yang berasal dari profesional di bidangnya, salah satunya yakni Muhammad Nizam Ihsan Fadil dari Balikpapan yang saat ini menjadi Duta Wisata Kaltim 2024.

“Harapan saya, semoga nanti para finalis ini betul-betul bisa memerankan diri sebagai ujung tombak Universitas Mulia,” tutup Suprijadi.

(SA/Kontributor)

Tim MBI berfoto bersama dengan para kepala desa se-kecamatan Sepaku, Rabu (16/4/2025). Foto: MBI

UM – Tim Marketing Branding dan Inovasi (MBI) Universitas Mulia terus bergerak aktif memperkenalkan berbagai program unggulan kampus, di antaranya adalah program Gratispol, pengembangan Softskills dan Leadership.

Pada Rabu (16/4/2025), tim melakukan kunjungan ke Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), guna menyosialisasikan manfaat program pendidikan gratis untuk semua lapisan masyarakat Kaltim, yakni Gratispol.

Kunjungan dipimpin oleh Ketua MBI Universitas Mulia, Tatang Setiawan, dengan misi utama memperluas informasi kepada masyarakat, khususnya para calon mahasiswa baru dan pihak sekolah.

Program Gratispol ini merupakan salah satu bentuk konkret dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terhadap peningkatan akses pendidikan.

“Gratispol menjadi program unggulan Pemprov Kaltim yang tahun ini akan dirasakan langsung oleh mahasiswa Universitas Mulia,” jelas Tatang.

Gratispol, Akses Pendidikan Berkualitas Tanpa Hambatan Biaya

Program Gratispol memberikan bantuan biaya kuliah untuk jenjang S1, S2, dan S3. Dengan rincian S1 (kecuali Kedokteran dan Farmasi) Rp 5 juta per semester, S2 sebesar Rp 10 juta per semester, dan S3 sebesar Rp 15 juta per semester.

Program Gratispol secara resmi akan diluncurkan oleh Gubernur pada Senin, 21 April 2025 pukul 11.00-21.00 WITA, di Plennary Hall, Convention Hall Samarinda, Kalimantan Timur.

Universitas Mulia menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang secara resmi ditetapkan sebagai penerima manfaat program ini mulai tahun 2025.

Hal ini menjadikan peluang dan kesempatan bagi masyarakat Kaltim yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi tanpa terbebani biaya kuliah yang besar.

Direktur Marketing Yayasan Airlangga Nurfalah Setiawan saat sosialisasi di SMK Airlangga Balikpapan, Rabu (16/4/2025). Foto: Arlindo

Direktur Marketing Yayasan Airlangga Nurfalah Setiawan saat sosialisasi di SMK Airlangga Balikpapan, Rabu (16/4/2025). Foto: Arlindo

Tim MBI bersama guru SMKN 1 Penajam Paser Utara, rabu (16/4/2025). Foto: MBI

Tim MBI bersama guru SMKN 1 Penajam Paser Utara, rabu (16/4/2025). Foto: MBI

Para siswa SMK Airlangga sedang menyimak paparan Tim Marketing Universitas Mulia, Rabu (16/4/2025). Foto: Arlindo

Para siswa SMK Airlangga sedang menyimak paparan Tim Marketing Universitas Mulia, Rabu (16/4/2025). Foto: Arlindo

Kunjungan Sekolah dan Penguatan Softskill Siswa

Selain memperkenalkan Gratispol, Tim MBI juga mengunjungi sejumlah sekolah di Balikpapan, PPU, dan IKN. Dalam kesempatan tersebut, anggota tim, Adjat Sudradjat, menyampaikan bahwa mereka turut membawa program pengembangan diri bagi para siswa.

“Kami menawarkan program sharing session untuk memperkuat softskill siswa serta mengundang pengurus OSIS dari SMA dan SMK untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan (Leadership Training) yang akan digelar pada 28–29 April 2025 mendatang,” ujarnya.

Adjat juga mencatat antusiasme tinggi dari pihak sekolah terhadap informasi program Gratispol. Banyak yang menanyakan lebih lanjut mekanisme pendaftaran dan syarat penerimaan program tersebut.

Mendukung Visi Kaltim Menuju Generasi Emas

Program Gratispol merupakan implementasi nyata dari visi Gubernur Kaltim H. Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji dalam mewujudkan Kaltim Emas.

Kaltim Emas merupakan visi pembangunan jangka panjang Kalimantan Timur untuk menjadi pusat ekonomi kawasan timur yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin menjadi bagian dari gerakan perubahan ini. Universitas Mulia siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan terus menjangkau calon mahasiswa di seluruh penjuru Kaltim,” pungkas Tatang Setiawan.

Ayo Daftar! Kesempatan Emas untuk Mahasiswa Baru 2025

Universitas Mulia membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa baru tahun 2025 yang ingin meraih manfaat dari program Gratispol. Ini adalah momen terbaik untuk melanjutkan pendidikan tinggi tanpa terkendala biaya.

Informasi selengkapnya dapat diakses melalui website resmi Universitas Mulia ini atau bertemu langsung dengan tim marketing yang hadir di sekolah-sekolah terdekat atau di Kampus Utama di Balikpapan dan Samarinda.

(SA/Kontributor)

WR Bidang Sumber Daya: Ini Pintu Menuju Pembukaan Program S2 Manajemen

Humas Universitas Mulia, 12 April 2025 — Kabar membanggakan datang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia. Kepala Program Studi Manajemen FEB S1, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., telah resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Mulawarman Samarinda. Dalam prosesi wisuda yang digelar pada Kamis (4/4/2025) lalu, beliau juga berhasil meraih predikat lulusan terbaik kedua di Program Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unmul.

Keberhasilan ini bukan hanya menjadi capaian personal yang membanggakan, tetapi juga memiliki dampak strategis terhadap peningkatan mutu akademik dan sumber daya manusia di Universitas Mulia.

Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Bapak Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas pencapaian Dr. Pudjiati. “Pencapaian ini akan memberikan dampak setidaknya dalam dua hal. Pertama, memperkuat tim pengajar di Prodi Manajemen dan secara umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kedua, memberikan motivasi kuat bagi dosen lain untuk menempuh jenjang doktoral,” ujarnya.

Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Bapak Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM dosen akan turut mendorong perbaikan akreditasi program studi maupun institusi. “Ini bukan sekadar gelar, tetapi sebuah lompatan dalam memperkuat struktur akademik universitas.”

Menanggapi harapan terhadap peran Dr. Pudjiati ke depan, Bapak Yusuf Wibisono optimis bahwa capaian ini akan mendorong kontribusi keilmuan yang lebih besar, terutama dalam menjawab tantangan dunia manajemen di era teknologi yang terus berkembang. “Kami juga semakin percaya diri untuk membuka Program Magister (S2) Manajemen di Universitas Mulia dalam waktu dekat,” tambahnya.

Universitas Mulia, menurut beliau, terus berkomitmen mendorong dosen-dosennya untuk melanjutkan studi ke jenjang tertinggi. Saat ini terdapat 13 dosen yang tengah menempuh pendidikan doktoral, baik di dalam maupun luar negeri. Rinciannya, 6 dosen di bidang computer science, 3 di farmasi, 2 di ilmu ekonomi, dan 2 di pendidikan anak usia dini.

“Sebagian besar dari mereka didukung melalui berbagai skema beasiswa, baik dari yayasan, pemerintah pusat/daerah, maupun biaya mandiri. Kami terus mendorong dan memfasilitasi semua jalur yang memungkinkan,” jelas Bapak Yusuf Wibisono.

Selain memberi dampak akademik, Bapak Yusuf Wibisono juga menyoroti pentingnya keteladanan dosen dalam membangun semangat belajar mahasiswa. “Mahasiswa akan semakin percaya diri ketika dibimbing oleh para ahli. Selain itu, perjuangan dosen meraih gelar doktor memberi pesan nyata tentang arti kerja keras dan komitmen menuntut ilmu.”

Pencapaian ini juga membuka peluang lebih besar untuk memperluas jaringan kerja sama kampus, baik dengan perguruan tinggi lain maupun dengan dunia industri. Reputasi akademik yang ditopang oleh SDM unggul menjadi daya tarik tersendiri dalam membangun kolaborasi ke depan.

Sebagai penutup, Bapak Yusuf Wibisono menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM dosen akan terus dibarengi dengan upaya memperkuat sinergi antar dosen, mahasiswa, dan mitra eksternal. Melalui Bagian Kerja Sama dan Humas, pihak universitas terus menjembatani kolaborasi nyata dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan melibatkan mahasiswa secara aktif.

Capaian Dr. Pudjiati menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen Universitas Mulia dalam mencetak akademisi unggul dan membangun institusi yang adaptif dan visioner.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 10 April 2025-Universitas  Mulia patut berbangga. Salah satu dosen terbaiknya, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., yang juga menjabat sebagai Kepala Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis S1, telah resmi meraih gelar Doktor (Dr.) setelah menyelesaikan studi pada Program Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman, Samarinda.

Dalam prosesi wisuda yang digelar pada Kamis, 10 April 2025, Dr. Pudjiati tidak hanya meraih gelar akademik tertinggi, namun juga berhasil mencatatkan prestasi membanggakan sebagai lulusan terbaik kedua di Program Studi S3 Ilmu Manajemen.

Pencapaian ini menjadi bukti dedikasi, ketekunan, dan komitmen beliau dalam menempuh jenjang pendidikan tertinggi di bidang manajemen. Universitas Mulia memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas capaian ini, yang sekaligus menjadi motivasi dan inspirasi bagi sivitas akademika lainnya.

Rektor Universitas Mulia beserta seluruh jajaran pimpinan, dosen, dan staf menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Dr. Pudjiati atas pencapaian luar biasa ini. Semoga ilmu, pengalaman, dan semangat belajar yang dimiliki beliau dapat semakin memperkuat mutu pendidikan, khususnya di Program Studi Manajemen, serta memberi kontribusi lebih luas bagi dunia akademik dan masyarakat.

Humas UM (YMN)

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, M.Si., atas nama pimpinan dan seluruh sivitas akademika, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Muslim, khususnya keluarga besar Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

UM – Suasana sukacita menyelimuti perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah yang jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., atas nama pimpinan dan seluruh sivitas akademika, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Muslim, khususnya keluarga besar Universitas Mulia.

Dalam pesan Idul Fitri yang disampaikannya, Prof. Ahsin Rifa’i mengawali dengan ungkapan rasa syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia selama bulan suci Ramadan.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan kepada kita untuk menyempurnakan ibadah kita di bulan suci Ramadan,” ujarnya.

Menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, Rektor secara resmi menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1446 H.

Atas nama pimpinan dan seluruh sivitas akademika Universitas Mulia, saya mengucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum, taqabbal ya karim. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Mohon maaf lahir dan batin,” tutur Prof. Ahsin Rifa’i.

Lebih lanjut, beliau berharap agar seluruh amal ibadah yang telah dilaksanakan selama bulan Ramadan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan membawa perubahan positif bagi setiap individu.

Semoga amal ibadah kita selama bulan Ramadan diterima oleh Allah Subhanahu wa taala dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik, penuh ketakwaan, serta selalu menebarkan kebaikan dalam kehidupan bermasyarakat dan akademik,” harapnya.

Rektor juga mengajak seluruh sivitas akademika untuk menjadikan momentum Idul Fitri sebagai sarana memperkuat hubungan dan semangat kontribusi.

Mari kita jadikan momentum Idul Fitri ini sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi, memperkokoh persaudaraan, dan meningkatkan semangat dalam berkarya serta berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan,” pesan Rektor.

Ucapan Idul Fitri dari Rektor ini diharapkan dapat menambah kehangatan perayaan dan memperkuat ikatan kekeluargaan di lingkungan Universitas Mulia, serta memotivasi seluruh elemen kampus untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

(SA/Kontributor)

Adjat Sudrajat, Direktur Airlangga Training Centre (ATC) saat berbagi inspirasi, Kamis (27/3/2025). Foto: SA/Kontributor

UM – Dalam acara Silaturahmi yang digelar Yayasan Airlangga, Adjat Sudrajat mendapat kesempatan berbagi inspirasi di Universitas Mulia, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (27/3). Adjat menekankan pentingnya menemukan makna hidup melalui kontribusi nyata, sekecil apapun bentuknya.

Ia mengajak para hadirin, khususnya para pendidik, untuk menyadari bahwa keberadaan dan dedikasi yang dicurahkan memiliki arti yang dalam. Tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi kemajuan umat dan bangsa.

Adjat Sudrajat yang kini menjabat sebagai Direktur Airlangga Training Centre (ATC) mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali menjadi bagian dari keluarga besar Yayasan Airlangga, setelah beberapa waktu pernah menjadi kepala SMP Plus Airlangga.

Menurutnya, para pendidik adalah orang-orang yang rela membaktikan waktunya, pemikirannya, dan tenaganya untuk kemakmuran dan untuk mencerdaskan bangsa.

Inti dari pesannya adalah bagaimana mencapai kehidupan yang penuh makna. Ia menegaskan bahwa perasaan berarti itu muncul ketika seseorang merasa melakukan sesuatu yang signifikan untuk orang lain.

Ketika kita ingin hidup kita ini penuh makna, salah satunya adalah kita merasa melakukan suatu hal yang berarti, kita merasa bahwa kita melakukan sesuatu yang berarti bagi orang lain,” ujarnya.

Ia mengkontraskan kondisi ini dengan fenomena kekosongan jiwa yang banyak dialami orang pada saat ini, yang membuat mereka merasa hampa dan mencari kebahagiaan semu. Menurutnya, solusi dari kehampaan tersebut adalah dengan berkontribusi.

Adjat Sudrajat, Direktur Airlangga Training Centre (ATC) saat berbagi inspirasi, Kamis (27/3/2025). Foto: Vio/Media Kreatif

Adjat Sudrajat, Direktur Airlangga Training Centre (ATC) saat berbagi inspirasi, Kamis (27/3/2025). Foto: Vio/Media Kreatif

Adjat memberikan contoh konkret dalam lingkup pendidikan. Ia menyatakan bahwa makna hidup tidak selalu datang dari hal-hal besar.

Meskipun kita hanya bisa mengajarkan kepada siswa kita membaca atau sekadar menunjukkan kedisiplinan kita, keramahan kita berbicara kepada siswa, hal tersebut sudah merupakan kontribusi berarti yang bisa dicontoh dan membentuk karakter peserta didik,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia memperkenalkan program inovatif yang ia namakan “Telaga”, yakni Telaga Hikmah Airlangga. Program ini sebuah inisiatif pembangunan karakter siswa melalui value talk atau pembicaraan mengenai nilai-nilai positif.

Program ini menggunakan narasi dan kisah inspiratif yang dibacakan secara rutin, misalnya, seminggu sekali untuk menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, dan spiritualitas.

Dasar pemikiran program ini sederhana namun kuat, yakni Apa yang biasa Anda lihat, Anda baca, dan Anda dengar akan menjadi makanan bagi pikiran Anda,” terangnya.

Ia percaya bahwa paparan yang terus menerus secara konsisten terhadap pesan-pesan kebaikan akan membentuk sistem berpikir, yang pada akhirnya memengaruhi perasaan serta perilaku siswa secara positif.

Menutup pesannya, Adjat mengajak seluruh hadirin untuk merefleksikan peran masing-masing pendidik. Dengan kesadaran ini, ia berharap setiap individu dapat membangun kehidupan yang lebih bermakna.

Mari kita sama-sama untuk men-set dalam pemikiran kita bahwa keberadaan kita di sini merupakan sesuatu yang berarti. Kita memberikan arti bagi diri kita, bagi keluarga kita, dan bagi orang lain,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 29 Maret 2025 – Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H di Masjid Raudhatul Muta’allimin resmi ditutup dengan penuh kesan dan kebahagiaan. Acara yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 15.00 WITA ini diisi dengan berbagai penampilan menarik dari para peserta, mulai dari tari anak PAUD, nasyid, hingga drama anak SD dan SMP di bawah bimbingan mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia.

Serunya Pembelajaran Interaktif! – Mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia mengajak peserta Pesantren Kilat Ramadhan bermain permainan edukatif yang menarik. Sesi ini menjadi penyegar di sela-sela pembelajaran, sekaligus mempererat kedekatan antara pengajar dan peserta.

Suasana haru sekaligus penuh kebanggaan tampak menyelimuti acara penutupan. Ketua PC DMI Balikpapan Kota, Drs. H. Arbawi, secara khusus memberikan Piagam Penghargaan kepada Kaprodi PGPAUD Universitas Mulia, Ibu Bety Vitriana, M.Pd., sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mahasiswanya dalam kegiatan ini. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada salah satu mahasiswa teraktif dan paling populer, Reza Meuthia, atas perannya sebagai guru pendamping yang disayangi para peserta santri.

Berkisah, Menanamkan Adab Sejak Dini – Salah satu mahasiswa dengan penuh ekspresi membawakan kisah penuh hikmah untuk mengenalkan adab kepada anak-anak. Metode ini membuat pesan moral lebih mudah diterima dan diingat oleh peserta.

Inspirasi dari Para Tokoh dan Peserta

Dalam sambutannya, Drs. H. Arbawi, Ketua PC DMI Balikpapan Kota, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya kegiatan ini.
“Kegiatan pesantren kilat ini membuktikan bahwa pendidikan karakter berbasis agama masih sangat relevan dan dibutuhkan oleh anak-anak kita. Kami berterima kasih kepada Universitas Mulia, khususnya Prodi PGPAUD, atas kontribusi nyata dalam membimbing para peserta. Harapannya, kolaborasi seperti ini bisa terus berlanjut di masa depan.”

Kejutan Manis untuk Para Peserta! – Setelah mengikuti game edukatif, anak-anak mendapatkan snack, coklat, dan permen dari para mahasiswa. Senyum ceria mereka menunjukkan betapa kegiatan belajar bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Senada dengan itu, Kaprodi PGPAUD Universitas Mulia, Ibu Bety Vitriana, M.Pd., menyampaikan apresiasinya kepada seluruh mahasiswa yang telah berkontribusi.
“Pesantren kilat bukan sekadar ajang belajar agama, tetapi juga wadah bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mengajar, berinteraksi dengan anak-anak, serta menanamkan nilai-nilai etika profesi dalam dunia pendidikan. Kami bangga melihat mahasiswa kami mampu menjalankan perannya dengan baik.”

Briefing Sebelum Mengajar – Dosen pembimbing, Yamani, S.S., M.Pd., tengah memberikan arahan kepada mahasiswa sebelum kegiatan dimulai. Briefing ini bertujuan memastikan efektivitas pembelajaran dan kesiapan mahasiswa dalam mendampingi peserta pesantren kilat.

Sementara itu, Ketua Panitia Pesantren Kilat, Uma Aghniya, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat.
“Sebelas hari kebersamaan ini telah menciptakan ikatan yang erat antara peserta, mahasiswa, dan panitia. Saya melihat sendiri bagaimana anak-anak begitu antusias mengikuti setiap kegiatan. Semoga apa yang mereka pelajari di sini menjadi bekal berharga untuk masa depan.”

Mahasiswa Terpopuler di Pesantren Kilat! – Reza Meuthia menerima Piagam Penghargaan dari PC DMI Balikpapan Kota sebagai mahasiswa terpopuler dalam kegiatan ini. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi dan kedekatannya dengan para peserta selama program berlangsung.

Dari sisi masyarakat, Ibu Ida Dahlia, Ketua RT 44 Kelurahan Klandasan Ilir, turut memberikan apresiasi.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini di lingkungan kami. Anak-anak tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tetapi juga pengalaman sosial yang membentuk karakter mereka. Harapan kami, kegiatan seperti ini dapat terus ada setiap tahun.”

enghargaan untuk PGPAUD Universitas Mulia – Rafi Zalfa Muhammad, mewakili Ketua Prodi PGPAUD Universitas Mulia, menerima Piagam Penghargaan atas dedikasi dan partisipasi mahasiswa dalam Pesantren Kilat Ramadhan. Penghargaan ini menjadi bukti kontribusi nyata Prodi PGPAUD dalam mendidik generasi berkarakter.

Tak ketinggalan, Ustadz Sulaiman, Ketua DKM Masjid Raudhatul Muta’allimin, menambahkan bahwa program ini sejalan dengan visi masjid sebagai pusat pendidikan Islam.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan umat. Melalui kegiatan ini, kami melihat betapa pentingnya peran mahasiswa dalam mendidik generasi muda agar memiliki akhlak yang baik.”

Sebagai bagian dari program Mata Kuliah Etika Profesi, kegiatan pengabdian ini menjadi laboratorium nyata bagi mahasiswa dalam menerapkan nilai-nilai profesionalisme dalam dunia pendidikan. Bapak Yamani, S.S., M.Pd., selaku dosen pembina mahasiswa dalam pengabdian ini, memberikan pandangannya mengenai peran mahasiswa dalam kegiatan ini.

“Mahasiswa tidak hanya sekadar mengajar, tetapi juga harus menunjukkan sikap profesional sebagai calon pendidik. Salah satu bentuk etika profesi yang harus ditanamkan sejak dini adalah tanggung jawab, empati, dan komunikasi yang baik dengan anak-anak. Kegiatan ini menjadi ruang praktik yang sangat efektif bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di kelas ke dalam situasi nyata. Saya melihat mereka berhasil menerapkan pendekatan pembelajaran yang kreatif dan membangun hubungan yang baik dengan para peserta.”

Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa keterampilan mendidik bukan hanya soal menyampaikan materi, tetapi juga membangun kepercayaan dan memberikan teladan yang baik.
“Keberhasilan mahasiswa dalam membimbing anak-anak di pesantren kilat ini adalah bukti bahwa pendidikan karakter harus diterapkan sejak dini, tidak hanya kepada peserta didik, tetapi juga kepada para pendidik itu sendiri.”

Kesan Mendalam dari Para Peserta

Para peserta pesantren kilat pun tak kuasa menahan rasa haru menjelang perpisahan. Salah satu peserta anak-anak, dengan mata berbinar, berkata,
“Saya senang sekali ikut pesantren kilat ini. Kakak-kakak dari Universitas Mulia baik dan seru. Saya jadi lebih tahu cara salat yang benar dan juga bisa belajar sambil bermain.”

Sementara itu, Reza Meuthia, mahasiswa penerima penghargaan sebagai guru pendamping paling populer, menyampaikan kesannya,
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dapat mengikuti kegiatan pengabdian ini. Selama 11 hari, saya belajar banyak tentang pentingnya berbagi ilmu dan mendampingi anak-anak dengan penuh kasih sayang. Saya pun kagum melihat semangat mereka dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Rasanya sedih harus berpisah, tetapi saya berharap kita bisa bertemu lagi di kesempatan lain.”

Acara ditutup dengan doa dan harapan agar ilmu yang telah diperoleh selama pesantren kilat dapat terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan pesantren kilat dapat menjadi program tahunan yang terus berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Humas UM (YMN)

“Ilmu yang bermanfaat adalah yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain.” 

Foto bersama sivitas Universitas Mulia bersama Rektor dan para pimpinan Yayasan Airlangga, Kamis (27/3). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Suasana kebersamaan dan ungkapan syukur menyelimuti acara silaturahmi yang digelar oleh Yayasan Airlangga di Ballroom Cheng Ho, Kamis (27/3). Memasuki hari ke-27 Ramadan, merupakan momen penting keluarga besar yayasan mempererat tali persaudaraan, mendoakan sesama, dan menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Dalam kesempatan ini, Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i bersama dengan pimpinan Yayasan Airlangga, H. Satria Dharma selaku Pembina Yayasan, Hj. Mulia Hayati Devianti selaku Ketua Yayasan dan Dr. Agung Sakti Pribadi turut memberikan sambutan. Turut mendampingi, jajaran pengurus Yayasan Airlangga.

Acara dibuka dengan ungkapan rasa syukur atas nikmat kesehatan dan iman yang memungkinkan seluruh hadirin menjalankan ibadah puasa dan berkumpul. Dr. Agung Sakti menekankan pentingnya momen Ramadan dan Idul Fitri untuk memperkuat hubungan kekeluargaan dan silaturahmi.

Hal ini sejalan dengan tradisi mudik atau pulang kampung. Banyak karyawan yang kembali ke kampung halaman masing-masing. Doa pun dipanjatkan agar perjalanan mudik berjalan aman lancar dan selamat.

Dalam kesempatan ini, turut mengenang karyawan yang telah berpulang, yakni almarhumah Eva Octavia Anggraeni. “Itulah satu-satunya karyawan paling lama bekerja. Kita doakan mudah-mudahan Mbak Eva ini diterima di sisi Allah Subhanahu wa Taala,” ujar Dr. Agung.

Dr. Agung juga menyebut karyawan senior lainnya seperti Pak Koming, juga turut memperkenalkan beberapa staf baru yang bergabung bersama yayasan yang kini memiliki kurang lebih 400 orang karyawan.

Senada, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati mengatakan acara silaturahmi ini memiliki nuansa haru dan kehangatan. Hj. Mulia mengungkapkan rasa bahagianya dapat berkumpul meski di tengah ibadah puasa. Ia mengapresiasi semangat para hadirin yang tetap terlihat segar.

Hj. Mulia berbagi cerita tentang bagaimana tradisi berkumpul keluarga berubah setelah orang tua tiada. Oleh karena itu, Ia mengingatkan betapa pentingnya mendapatkan momen berkumpul bersama orang tua selagi ada kesempatan.

Secara khusus, Hj. Mulia mendoakan kelancaran perjalanan bagi karyawan yang akan pulang kampung atau mudik. Karyawan melakukan perjalanan jauh hingga ke luar pulau untuk bertemu keluarga dan handai taulan.

“Yang pulang kampung, Ibu ucapkan selamat berlebaran. Semoga berangkat dan pulang selamat dan sehat,” ujar Hj. Mulia.

Dr. Agung Sakti Pribadi menyambut positif program Gratispol di Universitas Mulia. Foto: Vio/Media Kreatif

Dr. Agung Sakti Pribadi menyambut positif program Gratispol di Universitas Mulia. Tampak Hj. Mulia Hayati Devianti, H. Satria Dharma, Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dan Kepala SMK Airlangga Saeful, S.Pd beserta jajaran pengurus yayasan. Foto: Vio/Media Kreatif

Peserta acara silaturahmi Yayasan Airlangga menyambut Idulfitri 1446 H. Foto: Vio/Media Kreatif

Peserta acara silaturahmi Yayasan Airlangga menyambut Idulfitri 1446 H. Foto: Vio/Media Kreatif

Apresiasi untuk Kemudahan Mudik dan Wujud Syukur Lainnya

H. Satria Dharma, selaku Pembina Yayasan, mengapresiasi semangat silaturahmi. Dalam kesempatan ini, secara khusus memberikan perhatian pada program Mudik Gratis yang digagas pemerintah serta berbagai institusi seperti Pegadaian dan Dinas Perhubungan.

“Setahu saya, mudik gratis itu baru dimulai tahun 2022. Program mudik gratis itu luar biasa,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia menekankan kepada seluruh karyawan pentingnya memiliki rasa syukur dan secara aktif menyampaikannya kepada pihak penyelenggara, seperti pemerintah, Pegadaian, atau Dinas Perhubungan.

“Tolong, begitu sampai di tempat (mudik), kirim WA, ‘Terima kasih kepada pemerintah, Pegadaian, atau Dinas Perhubungan…’ Ini penting ya… Artinya kita adalah orang yang bisa berterima kasih,” pesannya.

Lebih lanjut, Pak Satria, demikian biasa disapa, mengingatkan agar tidak melupakan fasilitas lain yang telah disediakan pemerintah, seperti BPJS Kesehatan, yang seringkali “tidak kita syukuri”, padahal manfaatnya sangat besar.

Pak Satria menegaskan kondisi yayasan saat ini masih stabil, lantaran terbukti memiliki kemampuan memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) kepada ratusan karyawan. “Artinya, kita itu masih baik-baik saja,” simpulnya.

Ia menyayangkan sikap sebagian masyarakat yang hanya bisa menghujat pemerintah saja, tapi tidak bisa membantu apapun. Seraya mengingatkan bahwa barang siapa yang bersyukur, maka akan ditambah nikmatnya.

Keunggulan Universitas Mulia dalam Program Gratispol

Salah satu materi utama dalam silaturahmi ini adalah pemaparan Dr. Agung tentang program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menyelenggarakan program Gratispol pendidikan tinggi.

Program yang masih menunggu persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) ini direncanakan akan memberikan dukungan finansial signifikan bagi mahasiswa S1 dan D3 sebesar Rp 5 juta per semester selama masa studi normal (4 tahun untuk S1).

Jumlah dukungan bahkan lebih tinggi untuk program studi tertentu, seperti Farmasi (Rp 7,5 juta dari pemerintah), Kedokteran (Rp 15 juta), S2 (Rp 10 juta), S3 (Rp 15 juta), hingga Profesi Spesialis (Rp 17,5 juta).

Meski demikian, biaya kuliah di beberapa prodi di Universitas Mulia, seperti Farmasi malah lebih tinggi (sekitar Rp 10 juta). Namun, dengan adanya program Gratispol ini diharapkan akan membantu mengurangi beban mahasiswa.

Seiring dengan potensi ini, Universitas Mulia telah membuka beberapa program studi baru yang relevan dengan kebutuhan industri dan pembangunan IKN, yaitu Teknik Industri, Teknik Sipil, Desain Komunikasi Visual (DKV) serta Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Penting untuk dicatat oleh calon pendaftar mahasiswa baru, untuk sementara waktu, syarat KTP Kaltim kemungkinan masih belum diberlakukan.

Hal ini tentu membuka peluang bagi siapa saja yang ingin berkuliah di Kaltim dalam memanfaatkan program Gratispol ini, jika disetujui. Namun, ditegaskan bahwa program ini memiliki kuota terbatas.

Melihat potensi program “Gratispol” yang besar ini, para pimpinan yayasan, termasuk Rektor Universitas Mulia, mendorong seluruh keluarga besar yayasan dan Universitas Mulia untuk menyebarkan program ini.

Demikian juga kepada sanak saudara, tetangga, atau kenalan yang memenuhi syarat, misalnya, usia di bawah 30 tahun untuk program pendidikan S1 agar segera mendaftar di Universitas Mulia.

Khusus untuk alumni SMK Airlangga, calon mahasiswa akan mendapatkan keuntungan adanya potongan biaya tambahan, yang memungkinkan dapat menikmati pendidikan gratis secara penuh jika program pemerintah ini berjalan.

Adapun mekanisme pendaftaran awal tetap berjalan seperti biasa, namun jika dana pemerintah cair, uang kuliah yang sudah dibayarkan akan dikembalikan.

Dr. Agung melihat program ini sebagai investasi strategis pemerintah daerah yang patut didukung. Hal ini dinilai jauh lebih bermanfaat, jika dibandingkan dengan potensi pemborosan anggaran untuk praktik politik yang tidak sehat.

Jika program ini berhasil, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia sehingga mengurangi beban masyarakat dalam mengakses pendidikan tinggi.

Acara silaturahmi ini ditutup dengan semangat optimisme. Momen ini tidak hanya memperkuat ikatan internal Yayasan Airlangga, tetapi juga menumbuhkan rasa syukur atas berbagai kemudahan yang ada.

Paparan Dr. Agung, Rektor, dan para pimpinan yayasan diharapkan akan membuka wawasan tentang peluang besar di bidang pendidikan yang akan segera hadir di Kalimantan Timur.

Di akhir acara, seluruh hadirin kemudian saling berjabat tangan dan saling mendoakan, menyambut datangnya Idul Fitri 1446 H. Dengan hati yang suci dan penuh kebahagiaan serta diberikan kelancaran dan keselamatan dalam perjalanan mudik.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 24 Maret 2025 – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (HIMA PGPAUD) Universitas Mulia sukses menggelar Musyawarah Besar (MUBES) pada Sabtu, 22 Maret 2025. Acara ini bertujuan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD periode 2025-2026 serta membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya. MUBES berlangsung kondusif dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam berbagai diskusi dan pemilihan kepemimpinan baru.

Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad Resmi Pimpin HIMA PGPAUD 2025-2026 Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD Universitas Mulia terpilih, Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad, siap membawa organisasi ke arah yang lebih inovatif dan kolaboratif.

Ketua Program Studi PGPAUD, Ibu Bety Vitriana, M.Pd., menegaskan bahwa HIMA PGPAUD memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan mahasiswa, baik dari aspek akademik, profesional, maupun sosial. “Saya berharap kepengurusan baru ini mampu menciptakan lingkungan akademik yang aktif, inovatif, dan kolaboratif, serta bekerja sama dengan prodi dalam meningkatkan kualitas pendidikan PGPAUD di Universitas Mulia,” ujarnya.

Penyerahan SK Kepengurusan HIMA PGPAUD 2025-2026 Wakil Dekan FHK, Ibu Sri Purwanti, M.Pd., menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan HIMA PGPAUD Universitas Mulia kepada Ketua HIMA terpilih, Nur Wahidah, sebagai tanda dimulainya kepemimpinan baru.

Pembina HIMA PGPAUD, Mbak Cindy Maurella, menilai bahwa MUBES tahun ini berjalan lancar dan menunjukkan antusiasme mahasiswa yang tinggi. Ia juga menyoroti tantangan terbesar HIMA, yaitu meningkatkan kesadaran dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi. “HIMA bukan sekadar formalitas, tetapi wadah penting untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa,” jelasnya.

Pelantikan Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia Masa Bakti 2025-2026 Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia periode 2025-2026 resmi dilantik, menandai awal perjalanan mereka dalam memajukan organisasi dan mendukung mahasiswa PGPAUD.

Dalam hasil pemilihan, Nur Wahidah, mahasiswa semester 4, terpilih sebagai Ketua HIMA PGPAUD 2025-2026. Dalam wawancara, ia mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya untuk membawa HIMA menjadi organisasi yang lebih solid, kreatif, dan inovatif. “Kami ingin meningkatkan semangat technopreneurship, serta aktif dalam pengembangan kompetensi diri, pedagogik, dan pengabdian masyarakat,” kata Nur Wahidah.

Suasana MUBES HIMA PGPAUD 2025 Para peserta Musyawarah Besar (MUBES) HIMA PGPAUD Universitas Mulia mengikuti rangkaian sidang dengan penuh antusiasme dalam pemilihan pemimpin baru dan pembahasan arah organisasi ke depan.

Sebagai program prioritas, kepengurusan baru akan fokus pada penyelenggaraan workshop, pelatihan, dan kuliah umum untuk meningkatkan keilmuan mahasiswa PGPAUD. Selain itu, strategi untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam organisasi mencakup pelatihan kepemimpinan, kelas kolaborasi dengan mitra PAUD, serta kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat.

Kultum Inspiratif dalam Penutupan MUBES HIMA PGPAUD 2025 Bapak Yamani, S.S., M.Pd., menyampaikan kultum yang mengangkat pentingnya adab dan akhlaqul karimah sebagai solusi atas tantangan pendidikan modern, sebelum acara ditutup dengan buka bersama.

MUBES ditutup dengan kultum yang disampaikan oleh Bapak Yamani, S.S., M.Pd., yang membahas kegagalan sistem pendidikan modern berdasarkan penelitian Harvard yang diterbitkan di jurnal Ivy League. Beliau menyoroti bahwa sistem pendidikan saat ini lebih menekankan pada pencapaian akademik dan keterampilan teknis, tetapi mengabaikan pembentukan karakter dan nilai-nilai moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak lulusan institusi pendidikan tinggi mengalami krisis identitas, rendahnya etika kerja, dan kurangnya kepedulian sosial.

Sebagai solusinya, Bapak Yamani menekankan pentingnya pendidikan berbasis adab dan akhlaqul karimah. “Pendidikan yang hanya berfokus pada intelektualitas tanpa membentuk karakter akan melahirkan generasi yang cerdas tetapi minim etika,” ujarnya. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadikan akhlak mulia sebagai pondasi utama dalam menuntut ilmu.

Acara MUBES diakhiri dengan buka bersama sebagai momen kebersamaan bagi seluruh mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia.

Humas UM (YMN)