Foto bersama dengan Dekan FEB Universitas Mulawarman dan jajaran. Foto: Istimewa

Berkunjung Juga di FEB Universitas Widyagama Samarinda

UM – Jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia berkunjung ke FEB Universitas Mulawarman di Samarinda, Rabu (5/6) yang lalu. Rombongan dipimpin oleh Dekan Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M bertemu dengan Dekan FEB Unmul Dr. Zainal Abidin, S.E, M.M.

Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak melakukan kerjasama di bidang tridharma perguruan tinggi. “Kegiatan kerjasama FEB Universitas Mulia dan FEB Unmul digagas dengan tujuan untuk pengembangan sumberdaya dalam hal tridharma dan juga pemenuhan IKU universitas,” tutur Dr. Ivan Armawan.

IKU atau Indikator Kinerja Utama perguruan tinggi adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional pada perguruan tinggi.

Setidaknya ada delapan IKU sebagai indikator perubahan yang akan paling berdampak terhadap kualitas lulusan, kualitas dosen, dan kualitas kurikulum.

Delapan IKU tersebut antara lain lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, dan hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat.

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan menerima cenderamat Dekan FEB Unmul Dr. Zainal Abidin. Foto: Istimewa

Dekan FEB Dr. Ivan Armawan menerima cenderamata Dekan FEB Unmul Dr. Zainal Abidin. Foto: Istimewa

Foto bersama Wakil Rektor universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Foto bersama Wakil Rektor universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Diterima Wakil Rektor Universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Diterima Wakil Rektor Universitas Widyagama Samarinda dan jajaran. Foto: Istimewa

Selain itu, termasuk program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta program studi berstandar internasional.

“Keberadaan Unmul patut diperhitungkan dalam tridharma perguruan tinggi, bukan hanya karena akreditasi, tapi juga banyak lulusannya yang sudah sukses bekerja di berbagai bidang,” tutur Dr. Ivan.

Hal itulah, lanjut Dr. Ivan, yang mendorong jajarannya untuk menjalin kerjasama dengan FEB Unmul.

Untuk itu, keduanya sepakat melakukan kerjasama, khususnya publikasi artikel bersama dan pertukaran dosen mengajar yang akan ditindaklanjuti dengan MoU (Nota Kesepahaman), PKS (Perjanjian Kerjasama), dan IA (Implementation Agreement).

Dalam kesempatan ini, rombongan disambut hangat oleh jajaran pimpinan FEB Unmul, antara lain Dekan Dr. Zainal Abidin, SE., MM, Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Tetra Hidayati, SE., M.Si, Wakil Dekan Bidang Umum Keuangan dan SDM Dwi Risma Deviyanti, SE.,M.Si., Ak., CA.

Kemudian Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Rian Hilmawan Ph.D, Ketua Program Studi S1 Manajemen Dr. Heni Rahayu, ST., MM dan Ketua Program Studi S1 Akuntansi Dr. Fibriyani Nur Khairin, SE., MSA.

Kunjungan di FEB Universitas Widyagama Samarinda

Selain itu, rombongan FEB Universitas Mulia juga berkunjung ke FEB Universitas Widyagama Samarinda.

Rombongan disambut hangat oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Perencanaan, Sistim Informasi, Kerjasama, Alumni dan Humas Dr. Suyanto, SE, M. Si, Wakil Dekan FEB Erni Setiawati, SE, ME, Kepala LPPM Afdal, S.Pd, M.Pd, dan Kepala Lembaga Kerja Sama Hardiansyah, SH, MH

Turut mendampingi Ketua Program Studi S1 Manajemen Dian Irma Aprianti, S.IP, MM, Ketua Program Studi S1 Akuntansi Siti Rohmah, SE, M.Ak, Sekretaris Prodi Akuntansi Agus Riyanto, SE, M.Ak dan Kepala TU FEB Eko Ravi Pratama, SE, MM.

“Kunjungan ini juga untuk melakukan kerjasama tridharma, fokusnya pada narasumber kewirausahaan, karena beberapa kali FEB Widyagama berhasil memenangkan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), selain itu juga kegiatan publikasi artikel bersama,” pungkas Dr. Ivan.

(SA/Kontributor)

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis foto bersama usai Sharing Session. Foto: Istimewa

UM – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Mada Aditia Wardhana berhasil menerima pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 yang diselenggarakan Ditjen Dikti. Atas keberhasilannya ini, Dr. Mada didapuk untuk sharing memberikan tips mendapatkan pendanaan kepada sesama dosen FEB lainnya, Kamis (13/6).

Sebelumnya, setidaknya lima orang dosen Universitas Mulia berhasil mendapatkan pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 Ditjen Dikti. Mereka adalah Dr. Mada Aditia dari Prodi S1 Manajemen FEB dan Deddy Kurniawan dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

Kemudian Kana Kurnia dari Prodi S1 Hukum Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK), Nishia Waya Meray dari Prodi S1 Farmasi FHK dan Tina Tri Wulansari dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

“Pak Mada diminta untuk Sharing Session Penulisan Artikel Ilmiah dengan teman-teman dosen lainnya, terutama Prodi S1 Manajemen dan S1 Akuntansi, hari Kamis (13/6) kemarin pukul 9.00 Wita sampai dengan 16.00 Wita,” tutur Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M.

Menurutnya, Sharing Session ini membahas bagaimana menulis artikel ilmiah dengan tepat.

“Diharapkan, dosen-dosen mendapatkan tips bagaimana membuat artikel yang bermutu dan akhirnya akan bisa mendapatkan hibah yang sering diadakan oleh Ristekdikti,” ujarnya.

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Proposal penelitian Dr. Mada yang berjudul Penguatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Industri Indonesia Melalui Workplace Learning berbasis KKNI, berhasil mendapatkan pendanaan untuk ruang lingkup Penelitian Dosen Pemula (PDP) Afirmasi.

Dalam Sharing Session ini, Dr. Mada menjelaskan proses atau alur sebuah penelitian. Dalam konsep meneliti harus sudah memiliki Roadmap penelitian sehingga akan memudahkan peneliti untuk penelitian berikutnya.

Diharapkan, terang Pudjiati, dengan adanya Sharing Session ini semakin banyak penelitian dosen FEB.

“Sehingga semakin banyak peluang untuk mengikuti hibah-hibah yang diadakan oleh Ristekdikti, dan yang lebih penting daripada itu, yaitu akan memenuhi standar kriteria penelitian bagi akreditasi Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Sebagian mahasiswa S1 Manajemen yang berhasil membuat produk kerajinan tangan menggunakan kayu. Foto: Istimewa

UM – Program Studi S1 Manajemen FEB mengikutsertakan sembilan orang mahasiswanya mengikuti Pelatihan Kecakapan Hidup. Pelatihan diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim, bertempat di Aula Kantor Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan, 11-15 Juni 2024.

Pelatihan dibuka Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim, H. M. Agus Hari Kesuma dan dihadiri mewakili Wali Kota Balikpapan, Staf Ahli Wali Kota Balikpapan Bidang Sosial, Kesejahteraan dan Pengembangan SDM Adamin Siregar, didampingi Kepala Disporapar C.I. Ratih Kusuma W, di Aula Kantor Disporapar Kota Balikpapan, Selasa (11/6).

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M mengatakan bahwa pelatihan yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam menciptakan peluang kerja bagi dirinya dan memiliki jiwa Entrepreneurship ini sesuai dengan visi Prodi S1 Manajemen

“Yakni, menjadi program studi unggulan dalam ilmu manajemen dan bisnis berbasis Technopreneurship yang berjiwa kewirausahaan serta berperan aktif dalam pengembangan, dan pembangunan bangsa hingga tingkat global,” ungkap Pudjiati.

Peserta pelatihan kecakapan hidup berhasil membuat produk kerajinan tangan. Foto:

Peserta pelatihan kecakapan hidup berhasil membuat produk kerajinan tangan. Foto:

Seorang mahasiswa S1 Manajemen sedang belajar menggunakan mesin pemotong kayu. Foto: Istimewa

Seorang mahasiswa S1 Manajemen sedang belajar menggunakan mesin pemotong kayu. Foto: Istimewa

Seorang mahasiswa S1 Manajemen sedang belajar menggunakan mesin penghalus kayu. Foto: Istimewa

Seorang mahasiswa S1 Manajemen sedang belajar menggunakan mesin penghalus kayu. Foto: Istimewa

Selesai mengikuti pelatihan, mahasiswa diharapkan bisa menularkan apa yang sudah didapatkannya kepada mahasiswa lain dan memiliki jiwa Entrepreneurship.

“Dengan begitu, kami berharap akan terbangun inkubator bisnis di tingkat prodi dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa, sehingga mereka mampu menciptakan produk lewat karyanya sendiri,” ujarnya.

Pelatihan kecakapan hidup tersebut meliputi tata rias kecantikan, event organizer, kerajinan tangan (Handycraft), Barista (peracik kopi), Pastry, dan Content Creator.

Sembilan orang perwakilan mahasiswa yang mengikuti pelatihan seluruhnya berasal dari Prodi S1 Manajemen semester dua, antara lain Nabila Tsabitha Saptaningtyas, Nursiti Aisyah, Chinta Syafirna Ramadhani Budi, Rinda Syaharani, Najla Na’ilah Manggabarani, Nadya Putri Aulia, Najwa Divanny Dwi Shasyia, Andi Hilda Yani, dan Bintang Chairunnisa Azizah.

Tampak mahasiswa yang keseluruhannya wanita ini menggunakan alat-alat bermesin yang biasa digunakan pria untuk memotong kayu. Mereka berlatih bagaimana membuat produk kerajinan tangan dari kayu dan berhasil memamerkan karyanya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama peserta FGD tentang Pencegahan Penanggulangan Pekerja Anak di Provinsi Kalimantan Timur, bertempat di Hall and Covention Platinum Hotel Balikpapan, Selasa (11/6). Foto: Istimewa

UM – Keberadaan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dikhawatirkan akan meningkatkan jumlah pekerja anak dan masalah kesejahteraan sosial.

Hal inilah menjadi perhatian, terutama oleh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia sehingga memberikan rekomendasi pada Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pencegahan Penanggulangan Pekerja Anak di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2025 mendatang.

Rekomendasi disampaikan dalam Forum Group Discussion (FGD) dengan tema Pencegahan dan Penanggulangan Pekerja Anak di Kalimantan Timur, yang digelar Bapemperda DPRD Provinsi Kalimantan Timur di Platinum Hotel and Convention Hall, Balikpapan, Selasa (11/6).

FGD dipimpin oleh Wakil Ketua Bapemperda Muhammad Samsun didampingi Wakil Ketua Salehuddin serta Anggota Bapemperda lainnya.

Turut hadir dari DKP3A Prov. Kaltim, Dinas Sosial Prov. Kaltim, Dinas Sosial Prov. Kaltim, Dinas Tenaga Kerja Prov. Kaltim, Satuan Polisi Pamong Praja Prov. Kaltim, Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Balikpapan, Badan Pusat Statistik Prov. Kaltim, Komisi Perlindungan Anak Daerah Prov. Kaltim, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Prov. Kaltim.

Dari kalangan perguruan tinggi, hadir utusan dari LP2M Universitas Mulia Balikpapan, yakni Dr. Mada Aditia dan Pudjiati, S.E., MM, kemudian utusan LP2M Universitas Balikpapan dan utusan LP2M Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).

Dr. Mada Aditia Wardhana saat mengikuti FGD. Foto: Istimewa

Dr. Mada Aditia Wardhana saat mengikuti FGD. Foto: Istimewa

Tampak dua dari kanan dosen Prodi S1 Manajemen FEB Pudjiati, S.E., M.M menyimak diskusi. Foto: Istimewa

Tampak dua dari kanan dosen Prodi S1 Manajemen FEB Pudjiati, S.E., M.M menyimak diskusi. Foto: Istimewa

Dosen FEB Dr. Mada Aditia Wardhana dalam paparannya mengatakan, munculnya pekerja anak didasarkan pada aksioma kemewahan, yakni untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat itu sendiri.

Hal ini mendorong masyarakat mengirimkan anak-anak ke pasar tenaga kerja ketika pendapatan rumah tangga orang dewasa rendah dan tidak mencukupi kebutuhan dasar. Namun, ketika pendapatan kembali meningkat, anak-anak ini ditarik kembali.

“Kemiskinan merupakan penyebab utama munculnya pekerja anak, terutama yang terjadi di rumah tangga miskin di negara-negara berkembang dan kurang berkembang dengan tingkat upah yang rendah,” tutur Mada.

Oleh karena itu, berdasarkan pengamatannya sepanjang tahun 1990 sampai dengan 2024, Mada memperhatikan beberapa aspek yang menjadi dasar untuk rekomendasi Raperda tersebut.

Setidaknya, menurut Mada, ada delapan area yang menjadi perhatian dalam Raperda, antara lain dinamika pekerja anak, norma sosial, transfer tunai, distribusi pendapatan, dampak kesehatan, rancangan kebijakan, konteks historis dan kerangka hukum.

Pada aspek dinamika pekerja anak, misalnya, Mada menyoroti anak laki-laki seringkali mengambil peran lebih banyak tanggung jawab. Bukan hanya itu, dinamika usia juga berperan penting sesuai dengan norma budaya masyarakat yang berbeda.

Mada juga menyoroti bantuan tunai atau transfer tunai. “Bantuan tunai, baik bersyarat maupun tidak bersyarat, tidak menurunkan jumlah pekerja anak, namun secara umum mengurangi partisipasi dan jam kerja,” ujarnya.

Namun, katanya, bantuan tunai ini membantu rumah tangga memitigasi kendala ekonomi, menjadikannya instrumen kebijakan yang aman untuk meningkatkan kesejahteraan anak.

“Penting untuk memikirkan kembali kebijakan pekerja anak, mengembangkan intervensi normatif, menerapkan bantuan tunai untuk mengurangi partisipasi pekerja anak dan jam kerja, dan mengintegrasikan intervensi tambahan dengan strategi pengentasan kemiskinan,” tuturnya.

Dari diskusi ini, Mada memberikan empat rekomendasi, diantaranya tentang perlindungan anak, penghapusan pekerjaan buruk, program aksi pemerintah daerah, dan peran dan tanggung jawab pemerintah untuk meninjau kembali upaya melawan pekerja anak.

“Pemerintah daerah melakukan studi longitudinal lebih lanjut, dan menggunakan metode umum untuk menilai dampak kesehatan dan ekonomi serta menginformasikan pembuatan kebijakan yang melibatkan semua pihak terkait,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Poster informasi ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024 di Universitas Mulia, 12-13 Juli 2024.

UM – Universitas Mulia menggelar Call for Paper ICSINTESA dan SEMINASTIKA tahun 2024, yang akan bertempat di kampus Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Kel. Damai Bahagia, Kec. Balikpapan Selatan, Balikpapan, Kalimantan Timur, 12-13 Juli 2024 mendatang.

ICSINTESA atau International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration adalah konferensi Internasional yang diikuti para peneliti, akademisi, dan profesional dari mancanegara.

Sedangkan SEMINASTIKA atau Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Administrasi merupakan konferensi nasional yang diikuti dosen, guru, peneliti, hingga mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Seminar ini mendatangkan empat orang keynote speaker, antara lain Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Prof. Vicente Aquino Pitogo dari Caraga State University Philipina, Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology, dan Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc dari Universitas Telkom Bandung.

Keynote dari Philipina dan Dr. Agung akan hadir secara onsite di Universitas Mulia Balikpapan, dua keynote lagi akan hadir online,” ujar Ketua Panitia Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng.

Di tahun 2024 ini, ICSINTESA memasuki tahun ke-4, sedangkan SEMINASTIKA tahun ke-5.

Menurutnya, sampai hari Kamis (13/6), total jumlah paper yang telah submit ICSINTESA sebanyak 408 paper. Dengan rincian 120 paper telah dinyatakan diterima (Accepted), dan sisanya 49 paper masih dalam status under review.

Sedangkan total jumlah paper SEMINASTIKA yang telah submit sebanyak 22 paper, dengan rincian 13 paper dinyatakan diterima, dan sisanya 8 paper under review dan masih akan bertambah lagi.

Richki menyebut, peserta ICSINTESA berasal dari lebih 30 negara, antara lain Indonesia, India, Irak, Philipina, Sri Lanka, Palestina, Malaysia, USA, Vietnam, United Arab Emirates, Nigeria, Maroko, Thailand, China, New Zealand, Afghanistan, Australia, Irlandia, Mesir, Belanda, Bangladesh, Kanada, Spanyol, Somalia, Rusia, Turki, Pakistan, Ethiopia, Peru, Yaman.

“Konferensi diadakan secara hybrid, onsite dan online. Diantara kedua pilihan tersebut banyak peserta dan pemakalah yang memilih online,” ujarnya.

Lebih lanjut, menurutnya, akan ada award atau penghargaan yang akan dibagi menjadi dua, yakni Best Presenter Award dan Best Paper Award yang akan diumumkan pada waktu penutupan acara tanggal 12 Juli 2024 sore.

“Semua paper yang accepted wajib dipresentasikan oleh pemakalah saat seminar. Untuk paper ICSINTESA akan di-submit dan di-publish di IEEE Xplore, Canada (Normally Scopus Indexed),” ungkap Richki.

Sedangkan paper SEMINASTIKA akan diterbitkan di Prosiding Seminastika Universitas Mulia. “Bagi paper terpilih (selected paper) akan diterbitkan di jurnal SINTA,” tambahnya.

Seminar akan dilaksanakan di Ballroom Cheng Ho, Kampus Utama Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Kel. Damai Bahagia, Kec. Balikpapan Selatan, Balikpapan Kalimantan Timur selama dua hari, 12-13 Juli 2024.

Tersedia paket City Tour yang dapat dipilih dengan tujuan wisata susur pantai Balikpapan dengan Kapal Pinisi dan wisata IKN.

Lebih lanjut, informasi pendaftaran dapat menghubungi Rizki Zulkarnaen (+6281779527250) untuk ICSINTESA dan Citta (+628524198001) untuk SEMINASTIKA atau ke website https://icsintesa.universitasmulia.ac.id dan/atau https://seminastika.universitasmulia.ac.id.

(SA/Kontributor)

Unduh Poster ICSINTESA

Unduh Poster ICSINTESA

Unduh Poster SEMINASTIKA

Unduh Poster SEMINASTIKA

Humas UM-Menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, salah satu dosen Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mulia bapak Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom Dosen Teknologi Informasi untuk menjadi Pembicara di Seminar Cybersecurity dengan tema Mengenal Cybersecurity: Lindungi Dirimu dan Organisasi dari Ancaman Online pada Selasa, 11 Juni 2024. Seminar ini dimaksudkan agar memberikan pencerahan terkait bahaya yang mengintai di dunia maya serta langkah-langkah untuk mengamakan data dari serangan siber. Seminar yang dihadiri serta dibuka langsung Pimpinan Telkom yakni GM WITEL Balikpapan Bapak Wahyu Jati, yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan untuk mendukung program digitaliasi di lingkungan sekolah. Salah satunya dengan memberikan bantuan berupa perangkat beserta platform untuk SMA Negeri 1 Samboja dan MA Nuriddin Samboja. Sesi berikut pemaparan terkait dengan seminar cybersecurity.

Agus Wijayanto memaparkan beberapa jenis ancaman siber utama seperti malware, phishing, ransomware, dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service). Ia juga menjelaskan bagaimana serangan-serangan ini dapat merusak sistem, mencuri data, dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. “Kesadaran dan pemahaman tentang ancaman siber adalah langkah pertama yang sangat penting untuk melindungi diri dan organisasi,” tegasnya.

Seminar ini dibuka oleh GM WITEL Balikpapan, Bapak Wahyu Jati, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi digital dan keamanan siber di era modern ini. “Kami berharap melalui seminar ini, peserta dapat lebih waspada dan siap menghadapi berbagai ancaman siber yang ada,” ujar Bapak Wahyu Jati.

Pelaksanaan seminar ini diadakan pada Selasa, 11 Juni 2024, mulai pukul 08.00 hingga 12.30 di Aula SMA Negeri 1 Samboja dan dihadiri oleh guru serta siswa-siswi dari SMA Negeri 1 Samboja dan MA Nuruddin Samboja sebagai peserta. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme dan kepedulian terhadap pentingnya keamanan siber dalam lingkungan pendidikan. Para guru dan siswa-siswi mendapatkan kesempatan berharga untuk memahami lebih dalam mengenai ancaman siber serta cara-cara efektif untuk melindungi data pribadi dan institusi mereka.

Selain memberikan pencerahan tentang ancaman siber, Agus Wijayanto juga memberikan berbagai tips dan strategi untuk melindungi data dari serangan siber. Ia menekankan pentingnya penggunaan antivirus yang selalu diperbarui, menghindari mengklik tautan yang mencurigakan, menggunakan sandi yang kuat, dan rutin melakukan backup data.

Sebagai bagian dari program TJSL, Telkom Indonesia juga memberikan dukungan terhadap digitalisasi di lingkungan sekolah. Pada kesempatan ini, Telkom menyerahkan bantuan berupa perangkat dan platform digital kepada SMA Negeri 1 Samboja dan MA Nuriddin Samboja. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung proses belajar mengajar yang lebih modern dan aman dari ancaman siber.

 

Pentas musik mahasiswa Universitas Mulia di Baltim Creative Expo, di Pantai Manggar, Balikpapan, 1-2 Juni 2024. Foto: Istimewa

UM – Sejumlah mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis turut berpartisipasi dalam kegiatan Baltim Creative Expo (BCE). Kegiatan ini digelar oleh Kantor Kecamatan Balikpapan Timur, bertempat di Ampiek Theatre Pantai Segara Sari Manggar, 1-2 Juni 2024.

Kegiatan ini bertepatan dengan pelaksanaan Rakernas XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Kota Balikpapan sebagai tuan rumah.

“Creative Expo merupakan salah satu wujud upaya pemerintah dalam memberdayakan dan memajukan produk UMKM, dengan pendayagunaan potensi lokal untuk peningkatan kreativitas, inovasi, dan promosi di Balikpapan Timur,” tutur Camat Balikpapan Timur Mustamin, seperti dikutip dari Kaltim Post, Senin (3/6).

Mustamin berharap BCE dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, mendorong serta memfasilitasi para pelaku usaha UMKM, pelaku seni, dan masyarakat untuk bangkit dan lebih sejahtera.

Pada kesempatan ini turut hadir Dekan FEB Dr. Ivan Armawan dan Ketua Program Studi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M yang mendampingi mahasiswa.

Tampak Dekan FEB Dr. Ivan Armawan dan Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pejabat Kecamatan Balikpapan Timur. Foto: Istimewa

Tampak Dekan FEB Dr. Ivan Armawan dan Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pejabat Kecamatan Balikpapan Timur. Foto: Istimewa

Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama para mahasiswanya di sebuah stand UMKM mahasiswa. Foto: Istimewa

Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama para mahasiswanya di sebuah stand UMKM mahasiswa. Foto: Istimewa

Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama para mahasiswanya. Foto: Istimewa

Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati bersama para mahasiswanya sebagai penari. Foto: Istimewa

Sementara itu, Pudjiati mengatakan dalam kegiatan ini mahasiswa berpartisipasi sebagai bentuk implementasi kerjasama yang telah terjalin sebelumnya.

“Ini bentuk implementasi Kita kerjasama dengan pemerintahan,” tuturnya.

Dalam kegiatan ini, Pudjiati mengatakan mahasiswa ikut serta terlibat dan menjadi bagian dari Baltim Creative Expo dalam kepanitiaan.

Beberapa kegiatan mengisi BCE antara lain pertunjukan seni tari, festival musik, aksi seniman suling Sunda, atraksi bela diri karate, dan festival jajanan kuliner.

“Mahasiswa juga menjadi penari pembuka menyambut hadirin, kemudian ada band mahasiswa menghibur penonton, juga ikut meramaikan lapak stand UMKM,” ungkap Pudjiati.

Menurutnya, partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ini merupakan perwujudan dari tri dharma perguruan tinggi, terutama di bidang pengabdian kepada masyarakat.

“Di sini, mahasiswa dapat menerapkan hasil pembelajaran di kampus, kemudian mengasah keterampilan berinteraksi dengan masyarakat sehingga memperoleh pengalaman bagaimana menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar,” tuturnya.

Selain itu, mahasiswa dapat belajar bagaimana menerapkan pola kerja Entrepreneurship atau kewirausahaan, yang digunakan untuk mengembangkan dan menjalankan bisnis atau usaha.

Pola kerja ini melibatkan langkah-langkah konkret yang diambil oleh seorang wirausaha untuk menyusun perencanaan, kemudian melaksanakan, dan mengelola bisnisnya.

“Di sini, mahasiswa bukan hanya bersenang-senang, tetapi kami berharap mahasiswa juga bisa melihat, mengidentifikasi, dan mengambil peluang bisnis yang menjadi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi, tren pasar, atau celah yang bisa diisi,” tutupnya.

(SA/Kontributor)

Dalam Rangka meningkatkan minat mahasiswa dalam program MBKM Kampus Meredeka telah dilaksanakan sosialisasi program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 7 secara online  31, Mei 2024. Acara ini dihadiri oleh sekitar 70 mahasiswa dari berbagai program studi, menunjukkan minat yang besar dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi bapak Wisnu Hera Pamungkas, S.Tp., M.Eng. sebagai Pemateri pertama, , beliau memaparkan secara komprehensif tentang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Beliau menjelaskan berbagai program yang dapat diikuti mahasiswa, termasuk magang, studi independen, dan pertukaran mahasiswa. Penjelasan ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang yang tersedia untuk mengembangkan kompetensi dan pengalaman mereka di luar lingkungan kampus.

Kegiatan ini juga menghadirkan Koordinator PT dalam program MSIB bapak Yeyen Dwi Atma, S.Kom., M.Kom. sebagai Pemateri kedua, beliau memberikan penjelasan mendetail mengenai teknis pendaftaran dan administrasi yang perlu diproses oleh mahasiswa di kampus. Yeyen Dwi Atma menekankan pentingnya memahami setiap tahapan pendaftaran dengan baik agar tidak terjadi kendala dalam mengikuti program. Informasi yang disampaikan sangat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti MSIB dengan lancar.


selain itu pada sesi berikutnya diisi oleh Zikri Ahmad Suanda, seorang mahasiswa yang saat ini sedang mengikuti program magang. Zikri berbagi pengalaman pribadi tentang kiat-kiat sukses dalam mendaftar magang serta aktivitas dan pembelajaran yang dijalani selama program magang. Paparan Zikri memberikan gambaran nyata dan inspirasi bagi mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti program magang.Selain Zikri Ahmad Suanda ada juga penyampaian dari saudari Saffanah Nur Fadilla tentang  tips dan trik untuk lolos program studi independen. Saffanah menjelaskan secara rinci mengenai pembuatan portofolio yang efektif dan proses yang harus dilalui dalam mengikuti program studi independen. Pengalaman dan saran praktis dari Saffanah diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih percaya diri dalam mendaftar program ini.Dari survei yang dilakukan, workshop ini menarik minat mahasiswa, dengan prosentase minat mengikuti magang mencapai 63%, studi independen 13,6%, dan pertukaran mahasiswa 16,9%. Angka-angka ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari mahasiswa untuk mengembangkan diri melalui berbagai program yang ditawarkan dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang termotivasi untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dalam program MSIB dan berkontribusi pada pengembangan diri dan kemajuan kampus.

Foto bersama Prof. Ersis Warmansyah, Dr. Agung Sakti Pribadi, Prof. Jumadi seluruh peserta dan undangan. Foto: Media Kreatif

UM – Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat Prof. Ersis Warmansyah Abbas berbagi kiat dan strategi menulis untuk mahasiswa dan dosen Universitas Mulia, di Ballroom Cheng Ho, Rabu (29/5). Salah satu kiatnya agar produktif menulis adalah menulis dengan panca indera. Seperti apa?

Panca indera yang terdapat pada manusia pada umumnya adalah indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera pengecap (lidah), indera peraba (kulit), dan indera penciuman (hidung).

“Setiap orang mempunyai panca indera. Ketika saya melihat, misalnya, gedung Universitas Mulia dengan mata saya atau melihat jaket mahasiswa Universitas Mulia, itu (berarti) saya menulis melalui mata saya di otak,” terangnya.

“Kalau, misalnya, saya masukkan ke otak saya, jaket almamater mahasiswa Universitas Mulia adalah kuning, maka saya akan keliru. Tapi lama-lama dia jadi kebenaran,” tambahnya.

Prof. Ersis kemudian memberikan contoh betapa masih banyak kesalahpahaman yang terjadi pada masyarakat terkait dengan pemahaman.

Penggunaan istilah mahasiswa, misalnya. Di kampus hingga di masyarakat sering menggunakan kata mahasiswa dibanding dengan mahasiswi. Tapi, penggunaan istilah mahasiswa sudah lebih umum dibanding mahasiswi yang spesifik pada gender.

“Kadang-kadang saya bilang begini, mahasiswa UM tidak boleh memakai jilbab. Protes, (mesti) protes tuh,” katanya.

Jika bicara tentang gender, istilah mahasiswa sering digunakan untuk menyebut mahasiswa berjenis kelamin laki-laki. Oleh karena itu, pernyataan seorang mahasiswa tidak boleh memakai jilbab, adalah benar.

Tetapi dalam sisi bahasa, penyebutan mahasiswa tidak spesifik pada gender semata, melainkan termasuk mahasiswa pria maupun wanita.

Oleh karena itu, ketika menjadi seorang penulis harus mampu menyusun kata dan kalimat yang benar dan tepat sesuai dengan konteksnya agar tidak disalahpahami oleh pembaca.

“Jadi, kadang-kadang kita keliru begitu dan kalau Anda jadi penulis, Anda harus hati-hati,” ujar Prof. Ersis.

Tips agar selalu hati-hati dalam menulis adalah harus membiasakan menerima data maupun informasi yang benar.

“Jadi, ingat, ketika menginput data di otak, jangan pernah salah,” ujarnya.

Prof. Ersis Warmansyah menerima cenderamata dari Direktur Ekeskutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Media Kreatif

Prof. Ersis Warmansyah menerima cenderamata dari Direktur Ekeskutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Media Kreatif

Meskipun seseorang berkebutuhan khusus, buta, misalnya, menurut Prof. Ersis sebenarnya masih bisa menulis di otaknya selama memiliki indra lainnya.

“Jadi, dari panca indera itu kita menulis,” sebutnya.

Di akhir sesi, Prof. Ersis memberikan tantangan untuk mahasiswa agar berani menulis. “Kita nulis buku sama-sama. Berani nggak? Nah, kalau berani kita tulis. Syaratnya bagaimana? Bebaskan pikiran dari aturan,” tantang Prof. Ersis.

Dalam tantangannya ini, mahasiswa diimbau untuk tidak takut salah menulis. Caranya, menulis apa yang pernah ditulis di otak.

“Misalnya begini, orang yang pernah jatuh cinta, tulis saja tentang jatuh cinta. Orang yang marah-marah terhadap sesuatu, tulis aja. Atau kalau Anda kagum dengan bangunan ala Cheng Ho di sini, tulis tentang itu. Atau bagaimana Anda masuk ke Universitas Mulia Balikpapan. Apa saja. Jadikan nanti tulisan bersama,” sebutnya.

“Nah. Jadi, adik-adik tulis apa yang adik alami dan pikirkan,” ujarnya. Bukan menulis tentang memikirkan orang lain.

“Ini Menteri Nadiem ini mau lanjut atau berhenti? Terserah dia saja. Dia mau lanjut jadi Menteri mau nggak, terserah. Itu bukan urusan kita, yang kita tulis adalah yang apa kita alami. Atau apa yang kita cita-citakan, apa yang kita maui,” ujarnya.

Ia kemudian bercerita pernah memiliki cita-cita kuliah di Belanda tahun 1978, tapi gagal. Justru sahabatnya yang semula diajaknya yang berangkat.

“Pokoknya saya ingin ke Belanda. Sampai saya Doktor, nggak bisa juga ke Belanda. Tapi, anak saya S3-nya bisa di Delft University. Itu universitas teknik paling bergengsi di Belanda,” ujarnya.

“Jadi, maksudnya adalah tanamkanlah keinginan di otak kita dan lakukanlah hal itu. Kalau kita tidak bisa melaksanakannya, kita masih punya anak, kita masih punya cucu, kita masih punya saudara, kita masih punya keluarga,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama peserta Bimbingan Teknis Kewirausahaan UMKM, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Bontang, di Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan, Kamis, 30 Mei 2024. Foto: Istimewa

Pelatihan Entrepreneurship dan Pemasaran Digital pada UMKM Kota Bontang

UM – Dosen Universitas Mulia melaksanakan Bimbingan Teknis Kewirausahaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Bontang, bertempat di Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan, Kamis (30/5). Dosen itu adalah Istia Budi, S.T., M.M dan Gabriela Sibarani, S.Kom., M.Ds.

Dalam pengantarnya, Istia Budi yang juga sebagai Trainer pada Layanan UMKM Naik Kelas (LUNAS) ini mengatakan bahwa dalam bimbingan teknis ini dirinya membahas materi tentang membangun kewirausahaan.

“Diantaranya adalah memahami kewirausahaan, melakukan perencanaan bisnis, latihan-latihan serta umpan balik dari seluruh peserta,” ujar Istia Budi.

Menurutnya, seorang wirausahawan sukses memiliki karakter kreatif, mampu menangkap peluang, berani mengambil resiko, dan dapat memanfaatkan potensi di sekitarnya.

Bukan hanya itu, ia menambahkan, menjadi wirausahawan juga harus menyukai tantangan, memiliki daya tahan yang tinggi, memiliki visi jauh ke depan serta mampu memberikan yang terbaik dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dan zaman.

“Pola pikir kita menentukan keberhasilan nasib kita,” ujarnya. Pasalnya, menurutnya, bermula dari pikiran, maka perkataan seseorang itu muncul. Kemudian turun menjadi perbuatan, kebiasaan, karakter, lalu kemudian nasib.

Oleh karena itu, di dalam mengembangkan Entrepreneurship, Istia Budi mengajak seluruh peserta untuk mengawalinya dengan pikiran yang sehat, percaya diri, dan sikap optimis.

Seorang entrepreneur, menurutnya, harus bermimpi tentang meraih kesuksesan bisnis. Ini membantu mengarahkan fokus membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan.

Istia Budi menerima sertifikat penghargaan sebagai pemateri, diberikan oleh Muh. Takwin, M.Si Kabid Koperasi dan Usaha Mikro DKUMPP Kota Bontang. Foto: Istimewa

Istia Budi menerima sertifikat penghargaan sebagai pemateri, diberikan oleh Muh. Takwin, M.Si Kabid Koperasi dan Usaha Mikro DKUMKMP Kota Bontang. Foto: Istimewa

Gabriela Sibarani menerima sertifikat penghargaan sebagai pemateri, diberikan oleh Zulkifli, SE Pejabat Fungsional Pengawas Koperasi Kota Bontang. Foto: Istimewa

Gabriela Sibarani menerima sertifikat penghargaan sebagai pemateri, diberikan oleh Zulkifli, SE Pejabat Fungsional Pengawas Koperasi Kota Bontang. Foto: Istimewa

Sesi bimbingan teknis kewirausahaan. Foto: Istimewa

Sesi bimbingan teknis kewirausahaan. Foto: Istimewa

Sementara itu, Gabriela mengatakan, tujuan kegiatan ini merupakan kontribusi kedua dosen dalam tridharma perguruan tinggi, yakni dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, terutama dalam hal pendidikan dan pelatihan.

Dosen memberikan pelatihan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta, terutama pelaku usaha dan UMKM dalam memahami peran pentingnya meningkatkan produktivitas dan pendapatan hasil usahanya.

Ia menuturkan, dalam kesempatan ini dirinya memberikan bekal kepada para pelaku usaha Kota Bontang agar mampu melakukan Promosi dan Pemasaran melalui Digital Media.

Dosen muda yang menyebut dirinya Digipreneur dan Relawan TIK Kota Balikpapan ini menjadikan promosi dan pemasaran digital sebagai salah satu strategi yang populer dan efektif di era teknologi saat ini.

Gabriela mengungkap bagaimana saat ini memperoleh data. Ia kemudian menyajikan tools AI (Artificial Intelligence) yang dapat digunakan untuk membantu memecahkan masalah.

Secara teknis, Gabriela mengajak peserta memanfaatkan berbagai macam tools di Internet yang tersedia gratis. Di antaranya adalah Google Sites.

“Google Sites cocok digunakan untuk membuat situs web pribadi, situs tim, situs pendidikan, atau proyek-proyek kecil,” ujar Gabriela. Menurutnya, Google Sites mudah diakses dan dibagikan oleh pengguna dengan izin yang sesuai.

Selain itu, Gabriela mengajak para peserta untuk memanfaatkan media sosial. Salah satunya adalah memanfaatkan berbagai keunggulan yang dimiliki Facebook.

“Dua pertiga pengguna Facebook melaporkan mengunjungi halaman Facebook Bisnis lokal setidaknya sekali seminggu. Pasar digital ini benar-benar ramai,” ungkap Gabriela.

Untuk itulah, ia memberikan tips bagaimana memanfaatkan pemasaran digital dan membuat strategi pemasaran menggunakan Facebook.

“Setiap posting, setiap komentar, setiap iklan yang dibuat di Facebook pada akhirnya harus sesuai dengan tujuan Anda,” tuturnya.

Oleh karena itu, menurutnya, agar konten Facebook tetap berada pada jalurnya, ia menyarankan peserta membuat pernyataan misi Facebook yang sesuai dengan merek serta panduan gaya Facebook yang dapat menginformasikan tampilan, nuansa, dan suara yang konsisten untuk semua konten.

“Singkatnya, konten di Facebook harus konsisten dengan merek kita,” katanya.

Beberapa media sosial memiliki karakter dan cara yang berbeda dalam menyajikan konten. Instagram, misalnya, memiliki tombol untuk diklik agar audiens berinteraksi langsung di halaman profil.

Gabriela mengajak peserta bagaimana memanfaatkan dan mengeksplorasi berbagai fungsi dan fitur digital marketing pada media sosial, termasuk Search Engine Marketing yang sangat bermanfaat bagi pelaku usaha menjalankan promosi digital.

Bimbingan teknis kewirausahaan ini diikuti 29 peserta dari Anggota UMKM Kota Bontang. Dibuka sehari, mulai pukul 8.30 Wita dan berakhir pukul 16.00 Wita.

(SA/Kontributor)