UM – Rapat Koordinasi tahun 2023 yang digelar Universitas Mulia mengungkap beberapa capaian kinerja dan rencana perbaikan ke depan. Hal ini seperti disampaikan Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si di depan jajaran pimpinan perguruan tinggi, bertempat di Hall Cheng Ho Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Jumat (29/12).
“Selaku Rektor, saya mengapresiasi kegiatan ini yang telah berjalan selama beberapa tahun. Hal ini membuktikan bahwa University Governance telah berjalan baik untuk menunjukkan tata kelola perguruan tinggi yang bermutu,” tutur Prof. Ahsin.
Menurutnya, bermutu dalam hal ini adalah yang sesuai dengan undang-undang. Oleh karena itu, lanjutnya, perguruan tinggi harus mampu memenuhi kepuasan para pemangku kepentingan (Stakeholder) dan rekognisi oleh masyarakat.
Oleh sebab itu, tambahnya, perguruan tinggi harus melakukan penjaminan mutu melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara sistem dan berkelanjutan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
“Pemerintah dalam hal ini menentukan nilai mutu itu seperti apa, apa standarnya. Maka dibuatlah Permendikbud nomor 3 tahun 2020, kemudian direvisi menjadi Permendikbud nomor 53 tahun 2023,” tuturnya.
Prof. Ahsin menerangkan, Permendikbud nomor 3 tahun 2020 mengacu delapan standar pendidikan, delapan standar penelitian, dan delapan standar pengabdian kepada masyarakat. Meski dari standar-standar tersebut saat ini tidak lagi menjadi acuan.
“Standar pendidikan yang diinginkan pemerintah itu sebenarnya ada tiga, yaitu standar luaran pendidikan, standar proses pendidikan, dan standar masukan pendidikan. Sama halnya dengan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” tuturnya.
Dari tiga standar tersebut terbagi menjadi sembilan kriteria yang akan menjadi pekerjaan perguruan tinggi. Sembilan kriteria tersebut antara lain, pertama visi misi tujuan dan strategi, yang kedua adalah tata pamong tata kelola dan kerjasama, dan yang ketiga adalah mahasiswa.
Keempat adalah sumber daya manusia, kelima keuangan dan sarana prasarana, keenam adalah pendidikan, ketujuh penelitian, ke delapan pengabdian kepada masyarakat, dan yang ke sembilan adalah luaran dan capaian tridharma.
“Itulah yang nanti menjadi acuan di dalam membuat program-program agar perguruan tinggi bermutu,” tuturnya.
“Nah, oleh sebab itu, maka kegiatan pada hari ini sangat penting karena itu bagian dari sistem itu. Kita melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan selama setahun ini,” tuturnya.
Meski demikian, sebelum menyusun program kerja ke depan, Prof. Ahsin memberikan arahan secara global berisi apa yang harus dilakukan. Di antaranya pada kriteria visi misi tujuan dan strategi, dari sembilan kriteria yang ada.
Prof. Ahsin memberikan perhatian pada peringkat Universitas Mulia yang masih rendah. Berdasarkan data yang diperoleh, peringkat di UniRank Indonesia tahun 2023 masuk peringkat 388, berdasar UniRank Kaltim 2023 berada pada peringkat ke-6,
Pada Webometrics bulan Desember 2023, Universitas Mulia pada peringkat 691, Webometrics Kaltim tahun 2023 pada peringkat 8 dari 10 perguruan tinggi.
Berdasarkan klaster Dikti tahun 2023, bidang penelitian pada skema Pratama. Peringkat Sinta (Sinta Rank) bulan Desember 2023 pada peringkat 623, naik dari tahun sebelumnya peringkat 830, dan aktivitas Kemahasiswaan Nasional pada 2023 berada pada peringkat 322.
Terhadap peringkat Universitas Mulia yang masih rendah, baik di tingkat regional maupun nasional saat ini, Rektor mengajak sivitas akademika untuk bekerja sama berusaha dan mengupayakan sejumlah peningkatan.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat (LPPM) Richki Hardi, S.T., M.Eng mengkonfirmasi beberapa capaian peringkat nasional yang telah diperoleh hingga bulan Desember 2023.
“Peringkat webometrics terakhir 690 secara nasional,” kata Richki sambil memperlihatkan tangkapan layar.
Menurutnya, webometrics memberikan pemeringkatan berdasarkan web aktivitas profesor/dosen/perguruan tinggi, hasil penelitian, e-journal, repositori, akses elektronik publikasi ilmiah, materi akademik, dan web aktivitas profesor/dosen.
Richki memaparkan beberapa capaian lainnya seperti peringkat Sinta atau Science and Technology Index yang juga naik signifikan. Sinta merupakan kumpulan jurnal ilmiah yang berbasis di Indonesia yang diawasi langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.
“Peringkat Sinta bulan Desember 2022 peringkat 830, bulan Desember 2023 tahun ini naik 623,” tuturnya. Tahun depan ia mengajak seluruh sivitas berharap terus meningkatkan publikasinya sehingga menunjukkan peningkatan mutu perguruan tinggi.
(SA/Puskomjar)