Tag Archive for: universitas mulia

“Qurban bukan sekadar ritual, tapi media pendidikan nilai multidimensi yang membentuk insan cerdas secara intelektual, sosial, emosional, dan spiritual.”
— Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.T.

Humas Universitas Mulia, 5 Juni 2025 — Universitas Mulia terus menguatkan komitmennya dalam membentuk karakter religius dan humanis sivitas akademikanya melalui pelaksanaan ibadah qurban di lingkungan kampus. Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, menyampaikan bahwa kegiatan qurban bukan sekadar ritual keagamaan tahunan, tetapi memiliki nilai edukatif yang mendalam serta relevansi strategis dalam pengembangan karakter mahasiswa dan dosen di era pendidikan tinggi berbasis technopreneurship.

“Dengan melibatkan sivitas akademika dalam qurban, kita membangun kampus sebagai pusat pembinaan karakter religius yang sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.” — Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.T.

“Ibadah qurban mengandung nilai pengorbanan, ketulusan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan melibatkan sivitas akademika dalam kegiatan ini, kampus dapat menjadi tempat pembinaan karakter religius yang sejalan dengan pendidikan nilai dan moral dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tutur Prof. Ahsin.

Ia menekankan bahwa nilai-nilai pendidikan yang terinternalisasi dalam kegiatan qurban sangat selaras dengan misi Universitas Mulia. Beberapa nilai yang dapat ditanamkan antara lain ketakwaan, keikhlasan, kepedulian sosial, tanggung jawab, profesionalisme, dan refleksi diri. Menurutnya, qurban adalah media pendidikan multidimensi yang sangat relevan dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional, sosial, dan spiritual.

“Kegiatan ini harus menjadi bagian dari budaya kampus. Nilai-nilai religius, sosial, dan edukatif dari qurban dapat diintegrasikan dengan visi Universitas Mulia sebagai perguruan tinggi yang humanis, technopreneurial, dan berkontribusi pada masyarakat,” lanjutnya.

Rektor juga mencermati bahwa tradisi berqurban telah tumbuh sejak masa STMIK-STIKOM, jauh sebelum merger menjadi Universitas Mulia. Hal ini, menurutnya, merupakan bukti nyata bahwa nilai-nilai ketakwaan telah tertanam dan dijaga secara istiqomah oleh warga kampus selama bertahun-tahun.

“Meskipun kami perguruan tinggi berbasis technopreneurship, nilai kemanusiaan tetap menjadi pijakan. Qurban menanamkan hati nurani dalam ekosistem teknologi.” — Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.T.

Ke depan, Prof. Ahsin berharap agar pelaksanaan qurban melibatkan mahasiswa dan masyarakat secara lebih luas. Pelibatan ini tidak hanya memperluas manfaat sosial kegiatan, tetapi juga memperkuat peran kampus sebagai pusat pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat.

“Meskipun Universitas Mulia berfokus pada technopreneurship dan teknologi, kami tetap mengedepankan pembangunan karakter. Qurban adalah momen penting yang dapat membentuk lulusan yang tidak hanya cakap secara teknologi, tetapi juga memiliki hati nurani dan empati sosial yang kuat,” pungkasnya.

Dengan menjadikan qurban sebagai bagian dari tradisi kampus, Universitas Mulia menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya mencetak insan cerdas secara akademik, tetapi juga mendidik manusia seutuhnya—yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan spiritualitas di tengah kemajuan teknologi.

Humas UM (YMN)

“Pelibatan mahasiswa dan masyarakat dalam qurban memperluas dampak sosial kampus dan memperkuat fungsinya sebagai pusat pembelajaran dan pengabdian.” — Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.T.

Humas Universitas Mulia, 5 Juni 2025—Dalam semangat kebersamaan dan ketulusan, segenap civitas akademika Universitas Mulia menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1446 H. Momentum Idul Adha bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga panggilan nurani untuk meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan kesabaran Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Ilahi.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., bersama para Wakil Rektor—Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng., Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., dan Sumardi, S.Kom., M.Kom.—mengajak seluruh keluarga besar Universitas Mulia untuk menjadikan Idul Adha sebagai momentum memperkuat nilai-nilai pengabdian, solidaritas, dan kepedulian sosial.

Melalui ibadah kurban, mari kita tanamkan semangat berbagi, memperkuat jiwa empati, dan menumbuhkan kesadaran kolektif untuk terus menebar manfaat—baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam dunia pendidikan.

Selamat Hari Raya Idul Adha.
Semoga setiap tetes pengorbanan kita menjadi amal yang diberkahi dan membawa kedamaian bagi sesama.

Humas UM (YMN)

“Kegiatan qurban bukan hanya bentuk ketaatan individu kepada Allah, tetapi juga merupakan sarana edukasi moral dan sosial bagi seluruh sivitas akademika. Melalui kegiatan ini, kami berusaha menjaga nilai-nilai keislaman, memperkuat semangat berbagi, serta mengaktualisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat. Harapan kami, kegiatan ini dapat terus berkembang dan menjadi budaya kampus yang mengakar, tidak hanya rutin secara teknis, tapi juga tumbuh secara spiritual dan intelektual,”
Drs. H. Achmad Prijanto, Ketua Panitia Qurban Universitas Mulia

 

Humas Universitas Mulia, 5 Juni 2025 – Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Universitas Mulia kembali melaksanakan kegiatan pemotongan hewan qurban yang telah menjadi tradisi tahunan sejak lebih dari satu dekade lalu. Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk ibadah, namun juga menjadi representasi nyata dari implementasi nilai-nilai Islam, kepedulian sosial, dan pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Panitia Qurban Universitas Mulia, Drs. H. Achmad Prijanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah dirintis sejak tahun 2014, saat institusi ini masih bernama STMIK Balikpapan dan berlokasi di Jalan Pier Tendean, Gunung Pasir.

“Waktu itu kami mulai dengan sangat sederhana, hanya satu ekor sapi. Alhamdulillah, sejak enam tahun terakhir rata-rata kami bisa menyembelih empat ekor sapi setiap tahun,” ungkapnya.

Ketua Panitia Qurban Universitas Mulia, Drs. H. Achmad Prijanto, secara simbolis menyerahkan dana hasil tabungan qurban dosen dan karyawan kepada penjual sapi. Sebanyak tiga ekor sapi berhasil dibeli dan dinyatakan SAH untuk disembelih pada Iduladha tahun ini.

Tahun ini, panitia kembali berhasil mengumpulkan empat ekor sapi. Tiga di antaranya berasal dari tabungan qurban para dosen dan karyawan Universitas Mulia yang secara rutin menyisihkan Rp300.000 per bulan selama sebelas bulan. Inisiatif kolektif ini diikuti oleh 21 peserta. Sementara satu ekor sapi lainnya berasal dari dukungan tahunan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.,  sebagai bentuk konsistensi dan kepedulian terhadap kegiatan ini.

Drs. H. Achmad Prijanto menjelaskan bahwa kegiatan qurban di lingkungan Universitas Mulia tidak semata menjadi ajang seremonial keagamaan, tetapi sarat dengan nilai-nilai edukatif dan spiritual.

“Kami memaknai qurban sebagai teladan dari Nabi Ibrahim AS dan bentuk ketaatan terhadap perintah Allah. Tapi lebih dari itu, ini adalah penguatan nilai kepedulian terhadap lingkungan sosial kampus dan wujud kontribusi nyata sivitas akademika kepada masyarakat,” ujarnya.

Distribusi daging qurban dilakukan secara internal oleh panitia, dan disalurkan kepada para peserta qurban, dosen dan karyawan yang membutuhkan, dua panti asuhan, petugas DKPP, kaum dhuafa, serta warga sekitar kampus.

  

Namun demikian, panitia masih menghadapi tantangan dalam hal partisipasi. Menurutnya, belum banyak dosen dan karyawan yang secara konsisten terlibat dalam program ini karena berbagai alasan, salah satunya terkait pelaksanaan qurban di tempat domisili masing-masing.

Meskipun begitu, panitia tetap berupaya mempertahankan pola pelaksanaan yang sudah berjalan dengan baik. Tahun ini, panitia mulai menggunakan mesin pemotong tulang untuk efisiensi kerja, menggantikan metode manual yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya.

Drs. H. Achmad Prijanto berharap, di tahun-tahun mendatang akan semakin banyak dosen dan karyawan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan qurban ini. Ia juga mengajak seluruh sivitas akademika untuk merenungkan makna qurban sebagaimana yang tertuang dalam Surah Al-Kautsar sebagai perintah yang wajib ditunaikan bagi mereka yang memiliki kemampuan.

“Semoga dari kegiatan ini, tumbuh semangat beribadah, silaturahim yang lebih kuat, dan kesadaran kolektif bahwa qurban bukan sekadar menyembelih hewan, tapi juga menyembelih ego, rasa enggan berbagi, dan mengganti dengan semangat memberi,” pungkasnya.

Humas UM (YMN)

 

 

 

 

“Outcome-Based Education bukan soal mengganti dokumen, tapi mengganti cara berpikir tentang pendidikan itu sendiri. Di Universitas Mulia, kami tidak hanya menyusun kurikulum—kami sedang membangun budaya belajar yang berorientasi pada hasil nyata.”
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng.

Humas Universitas Mulia, 4 Juni 2025 — Universitas Mulia kembali menunjukan komitmennya dalam merespons perubahan paradigma pendidikan tinggi melalui penerapan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Dalam wawancara eksklusif bersama Wakil Rektor I Bidang Akademik, disampaikan bahwa transformasi kurikulum ini bukan sekadar perubahan administratif, melainkan pergeseran cara pandang terhadap seluruh proses pembelajaran.

“Transformasi kurikulum dengan pendekatan OBE bukan soal dokumen semata, melainkan soal cara pandang terhadap proses pembelajaran itu sendiri,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik. “Kami memulai langkah strategis ini dengan membangun pemahaman mendasar terlebih dahulu—bahwa Outcome-Based Education berangkat dari kemampuan akhir pembelajaran, bukan sekadar menghabiskan materi pembelajaran.”

Selama empat hari penyelenggaraan workshop kurikulum, para ketua program studi dan dosen tidak hanya menyusun dokumen kurikulum, tetapi juga didampingi untuk memahami filosofi OBE secara menyeluruh. Peserta diajak untuk mengidentifikasi profil lulusan, menyusun capaian pembelajaran, hingga memetakannya secara hierarkis.

Peserta workshop dari berbagai program studi tampak menyimak serius pemaparan materi kurikulum berbasis OBE yang disampaikan oleh narasumber.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap dosen memahami bahwa perubahan ini menyentuh cara kita merancang, menyampaikan, dan menilai pembelajaran secara menyeluruh,” tegasnya.

Salah satu fondasi penting dalam implementasi OBE adalah sistem asesmen yang akurat dan terstruktur. Universitas Mulia menegaskan bahwa kesiapan sistem informasi pembelajaran menjadi langkah awal yang vital.

“Kami memastikan bahwa sistem informasi pembelajaran kami siap untuk mendukung pelaksanaan asesmen yang mengacu langsung pada setiap sub-CPMK di tiap mata kuliah,” terang beliau.

Melalui sistem ini, dosen didorong untuk merancang, melaksanakan, dan merekam asesmen secara terdokumentasi. Di samping itu, peran Gugus Kendali Mutu di tingkat program studi diaktifkan kembali untuk memantau kesinambungan antara capaian dan penilaian.

Peserta membentuk Focus Group Discussion (FGD) dalam kelompok kecil berdasarkan fakultas masing-masing untuk mendiskusikan penyusunan profil lulusan dan capaian pembelajaran.

Sebelum workshop berlangsung, seluruh fakultas dan program studi telah lebih dulu melakukan lokakarya internal serta FGD eksternal bersama pemangku kepentingan strategis, termasuk mitra industri, asosiasi profesi, dan alumni. Masukan mereka dijadikan acuan langsung dalam menyusun profil lulusan dan struktur mata kuliah.

“Beberapa mata kuliah bahkan disesuaikan berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan langsung di lapangan kerja, termasuk penambahan CPMK berbasis problem solving dan kemampuan praktis,” jelasnya.

Lebih jauh, Universitas Mulia juga mulai merancang kurikulum yang selaras dengan skema sertifikasi nasional. Kolaborasi aktif dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) internal yang terafiliasi dengan BNSP menjadi langkah konkret untuk memudahkan mahasiswa memperoleh sertifikasi kompetensi.

“Beberapa unit kompetensi sudah mulai dipetakan agar terintegrasi langsung dalam mata kuliah tertentu, sehingga proses sertifikasi tidak menjadi beban tambahan, tetapi bagian dari proses belajar,” ungkapnya.

Terkait kesiapan sumber daya manusia, khususnya dosen, penguatan kapasitas menjadi prioritas berikutnya. Universitas membuka ruang partisipasi dosen dalam berbagai program pelatihan dan sertifikasi yang relevan.

“Kami percaya bahwa dosen perlu terus upgrading tidak hanya dalam hal pedagogi, tetapi juga pada perkembangan teknologi, industri, dan standar kompetensi yang terus bergerak cepat,” jelasnya.

Akhirnya, semua inisiatif akademik ini tidak berjalan dalam ruang hampa, tetapi dirancang secara selaras dengan roadmap institusi. Dengan Universitas Mulia yang saat ini berada pada fase Research and Innovation, strategi akademik diarahkan untuk membentuk budaya riset dan integrasi dengan dunia industri.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., saat memaparkan konsep dan arah strategis pengembangan kurikulum di lingkungan Universitas Mulia.

“Kami mendorong program studi untuk memperbanyak mata kuliah berbasis proyek, kolaborasi riset dosen-mahasiswa, serta integrasi pembelajaran dengan studi kasus riil dari dunia kerja,” pungkasnya.

Transformasi kurikulum ini bukan sekadar langkah teknis, melainkan representasi dari visi Universitas Mulia dalam mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berkarya dan memimpin perubahan.

Humas UM (YMN)

Dekan FEB UM, “Kurikulum OBE FEB Universitas Mulia dirancang tidak hanya untuk membekali mahasiswa dengan kompetensi teknis dan nonteknis yang terintegrasi, tetapi juga untuk menyiapkan lulusan yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing di dunia kerja modern yang terus berubah”.

Humas Universitas Mulia, 4 Juni 2025— Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia melakukan langkah strategis dengan merevisi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang terintegrasi dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Revisi ini dilakukan sebagai respons terhadap dinamika dunia bisnis dan ekonomi yang terus berubah dengan cepat, seperti digitalisasi, disrupsi model bisnis, serta pergeseran kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan di pasar.

Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., tengah fokus menyiapkan materi pemaparan penyusunan kurikulum berbasis OBE dan SKKNI.

Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., menjelaskan bahwa kurikulum OBE FEB dirancang untuk menyiapkan lulusan yang unggul dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Salah satu elemen penting dalam kurikulum ini adalah penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang mengintegrasikan kompetensi teknis (hard skills) dan nonteknis (soft skills). Kompetensi teknis yang dikembangkan mencakup analisis keuangan, perencanaan strategis, audit, riset pasar, serta pemanfaatan teknologi informasi. Sementara itu, kompetensi nonteknis mencakup kepemimpinan, komunikasi bisnis, pemecahan masalah, dan etika profesional.

Sejumlah dosen FEB tampak aktif terlibat dalam proses penyusunan kurikulum yang menekankan integrasi kompetensi teknis dan nonteknis.

“Penggabungan ini dirancang secara sistematis dalam struktur kurikulum, mulai dari mata kuliah inti program studi, serta pengalaman praktis berbasis proyek,” jelasnya.

Lebih lanjut, kurikulum OBE di FEB juga menargetkan pengembangan jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan mahasiswa. Hal ini tercermin dalam profil lulusan seperti wirausaha, manajer, analis manajemen, serta analis pemasaran digital dan media sosial. Mahasiswa dirancang untuk memiliki kompetensi adaptif terhadap dunia bisnis modern.

Para kaprodi dan dosen serius menyimak pemaparan dari Wakil Rektor I Bidang Akademik dalam sesi pembukaan workshop kurikulum.

“Lulusan diarahkan untuk mampu menciptakan usaha mandiri, memimpin organisasi, menganalisis dan menyelesaikan masalah manajerial, serta merancang strategi pemasaran digital yang efektif,” ujarnya.

Proses penyusunan kurikulum ini melibatkan partisipasi berbagai pemangku kepentingan, termasuk mitra industri, asosiasi profesi, alumni, dan pelaku usaha. Kegiatan seperti focus group discussion (FGD), tracer study, dan benchmarking dengan perusahaan serta institusi pendidikan ternama akan menjadi bagian penting dari proses pengembangan kurikulum.

Peserta workshop membentuk lingkaran diskusi, berdialog hangat dan kritis dalam merumuskan arah kurikulum yang relevan dan berdaya saing.

“Masukan dari praktisi memberikan insight yang tajam terhadap kebutuhan pasar kerja saat ini dan masa depan,” pungkas Dr. Ivan.

Humas UM (YMNI)

Dekan FIKOM, “Siapkan Lulusan Siap Kerja dan Berdaya Saing Global!”

Humas Universitas Mulia, 2 Juni 2025 Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia secara aktif menyusun dan merancang kurikulum terbaru berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang terintegrasi dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Langkah strategis ini dilakukan dalam rangka menjawab tantangan dunia kerja digital yang terus berkembang pesat, sekaligus memperkuat posisi lulusan FIKOM sebagai talenta yang adaptif dan kompeten secara profesional.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan penyusunan kurikulum berbasis OBE, KKNI, dan SKKNI di lingkungan Universitas Mulia.

Dekan FIKOM, Bapak Djumhadi, S.T., M.Kom., dalam wawancaranya menjelaskan bahwa pendekatan kurikulum terbaru ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar dibandingkan kurikulum sebelumnya.

“Kurikulum yang lama lebih fokus pada apa yang diajarkan oleh dosen. Selama dosen sudah menyampaikan materi dan mahasiswa mengikuti ujian, itu dianggap cukup. Namun, tidak selalu apa yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” tuturnya.

Sebaliknya, pendekatan OBE menitikberatkan pada hasil akhir pembelajaran, yaitu kompetensi nyata yang harus dimiliki mahasiswa setelah lulus.

“Bukan sekadar paham teori pemrograman, tetapi juga mampu mengembangkan aplikasi, bekerja dalam tim, melakukan presentasi, dan beradaptasi dengan teknologi baru. Semua proses pembelajaran didesain untuk mendukung pencapaian tersebut,” ujarnya.

Integrasi SKKNI dalam kurikulum juga menjadi pijakan penting dalam menjamin relevansi lulusan terhadap kebutuhan industri nasional. SKKNI, sebagai panduan resmi dari pemerintah mengenai kompetensi kerja di setiap sektor, digunakan sebagai acuan dalam merancang capaian pembelajaran.

Para Dekan dan Ketua Program Studi Universitas Mulia dengan khidmat menyimak pemaparan dari narasumber dalam sesi materi penyusunan kurikulum terpadu.

“Kami merujuk pada SKKNI untuk menentukan kemampuan-kemampuan apa saja yang wajib dimiliki lulusan. Misalnya, jika disebut bahwa seorang programmer harus mampu mengembangkan aplikasi web, maka kami pastikan mahasiswa benar-benar belajar dan praktik membangun aplikasi web secara nyata,” jelas Djumhadi.

Dampak dari pergeseran paradigma kurikulum ini diproyeksikan akan memberikan keuntungan signifikan bagi mahasiswa FIKOM. Mereka tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis, tetapi juga pengalaman praktis dan portofolio karya digital seperti aplikasi, video, desain, hingga konten kreatif lainnya. Lebih jauh lagi, kurikulum ini membuka peluang integrasi dengan sertifikasi profesi nasional maupun internasional, seperti Microsoft, Cisco, atau Adobe, sebagai bukti pengakuan atas keahlian mahasiswa.

Ketua Program Studi Farmasi, Ibu Apt. Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm., M.Sc., menyampaikan pendapat dan pertanyaan kritis dalam sesi diskusi penyusunan kurikulum berbasis capaian pembelajaran.

“Dengan kurikulum baru ini, mahasiswa FIKOM tidak hanya lulus dengan ijazah, tetapi juga dengan karya, pengalaman kerja tim, kemampuan komunikasi, dan pemikiran kritis yang sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini,” tambahnya.

Transformasi kurikulum ini merupakan bagian dari upaya besar Universitas Mulia dalam menyelaraskan pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri digital, memperkuat kualitas lulusan, serta mendukung agenda nasional dalam penguatan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing global.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 29 Mei 2025 Universitas Mulia menegaskan komitmennya untuk mengambil bagian dalam upaya penyelamatan lingkungan melalui pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan kampus. Gagasan ini pertama kali disampaikan oleh Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, sebagai bentuk tanggung jawab kampus dalam merespons isu krisis lingkungan yang semakin mendesak, baik secara lokal maupun nasional.

Dalam keterangannya, Prof. Ahsin menyampaikan bahwa persoalan sampah, khususnya sampah plastik, telah menjadi persoalan serius yang harus mendapat perhatian seluruh elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), timbunan sampah nasional mencapai 64 juta ton per tahun, dengan sekitar 12 persen atau 7,68 juta ton merupakan sampah plastik.

“Khusus di Kota Balikpapan, volume sampah mencapai sekitar 500 ton per hari, dan 380 hingga 400 ton di antaranya dibuang ke TPA Manggar. Tidak sedikit sampah plastik yang akhirnya masuk ke sungai, pantai, bahkan lautan,” ungkap Prof. Ahsin.

Sampah plastik di laut tidak hanya mengancam kelestarian ekosistem laut dan biota yang hidup di dalamnya, tetapi juga berdampak langsung terhadap sektor ekonomi seperti perikanan dan pariwisata. Dalam konteks ini, Universitas Mulia menilai perlu ada langkah konkret dari institusi pendidikan tinggi untuk ikut ambil bagian dalam pengurangan timbulan sampah plastik.

“Kampus kita sangat potensial menghasilkan sampah plastik dari berbagai kegiatan akademik dan non-akademik seperti seminar, ujian, workshop, wisuda, hingga diskusi ilmiah. Kita tidak bisa tinggal diam,” ujar Prof. Ahsin.

Ia menambahkan bahwa banyak sektor industri seperti perhotelan dan ritel modern telah lebih dulu mengambil langkah nyata, misalnya dengan mengganti air kemasan dan kantong plastik dengan alternatif ramah lingkungan. Oleh karena itu, sudah saatnya kampus juga melakukan langkah serupa dan menjadi teladan.

Dari Green Campus hingga Digitalisasi Akademik

Rektor Universitas Mulia menyampaikan bahwa gagasan pengurangan plastik ini merupakan bagian dari mimpi jangka panjang menjadikan UM sebagai “Green Campus”, sejalan dengan visinya sebagai kampus technopreneur yang unggul dan adaptif terhadap tantangan zaman.

“Salah satu langkah yang dapat kita tempuh adalah menerapkan kebijakan paperless dalam berbagai aspek akademik, mulai dari administrasi hingga tugas akhir mahasiswa,” tegasnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa dokumen akademik seperti skripsi, tesis, maupun disertasi ke depan sebaiknya tidak lagi dicetak fisik, melainkan diserahkan dan diakses secara elektronik. Transformasi ini tidak hanya mendukung efisiensi, tetapi juga selaras dengan arah kebijakan nasional dalam digitalisasi pendidikan tinggi.

Langkah ini juga sejalan dengan semangat Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, yang mendorong pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, termasuk pembelajaran dan pengelolaan data akademik.

Implementasi Bertahap dan Kolaboratif

Meski saat ini masih dalam tahap wacana, Prof. Ahsin menegaskan bahwa semua unit di Universitas Mulia nantinya akan terlibat secara aktif apabila kebijakan ini mulai diimplementasikan. Langkah awal akan dimulai dari perumusan kebijakan internal di tingkat pimpinan universitas dan yayasan, kemudian disosialisasikan secara menyeluruh ke semua unit, termasuk kepada pihak ketiga yang bermitra dengan kampus.

Selain aspek kebijakan, penguatan infrastruktur juga menjadi perhatian. Prof. Ahsin mendorong pemanfaatan lahan kampus sebagai ruang hijau produktif, seperti penanaman pohon untuk meningkatkan suplai oksigen serta pembuatan biopori di berbagai sudut kampus sebagai sistem resapan air hujan.

Mahasiswa sebagai Ujung Tombak Gerakan

Dalam implementasinya, Rektor menekankan bahwa mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam gerakan kampus hijau ini. Melalui pelibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan berorientasi lingkungan, diharapkan tumbuh kesadaran dan budaya cinta lingkungan yang tidak hanya berhenti di bangku kuliah, tetapi dibawa ke dunia kerja dan masyarakat.

“Transformasi budaya akademik adalah bagian penting. Kita tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten, tapi juga agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan hidup,” ujarnya.

Kontribusi untuk Kota dan Provinsi

Lebih jauh, Rektor berharap bahwa Universitas Mulia dapat memberi kontribusi nyata dalam mendukung kebijakan Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pengurangan sampah plastik.

Sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Balikpapan memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, inisiatif dari kampus seperti Universitas Mulia akan menjadi bagian penting dalam membentuk ekosistem pendidikan tinggi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan.

Penutup

Gagasan ini memang masih dalam tahap wacana. Namun demikian, semangat dan arah visi yang ditunjukkan Rektor Universitas Mulia menandai langkah penting dalam menjadikan kampus sebagai benteng moral dan penyelamat lingkungan. Dari pengurangan plastik, digitalisasi akademik, hingga penghijauan lingkungan, Universitas Mulia tengah merintis jalan menuju kampus masa depan yang cerdas, bersih, dan berkelanjutan.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 26 Mei 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia menjalin kerja sama strategis dengan FEB Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda dalam bentuk program pertukaran dosen. Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh semangat memperluas jejaring antarlembaga perguruan tinggi dan mendukung implementasi kebijakan Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kaprodi Manajemen FEB Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., menjelaskan bahwa UWGM dipilih sebagai mitra karena memiliki akreditasi Baik Sekali, termasuk beberapa program studi di dalamnya yang telah menunjukkan reputasi akademik yang kuat.

“Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dosen agar mampu mengajar tidak hanya di kampus sendiri, tetapi juga berkolaborasi dengan dosen lain dalam pengajaran lintas institusi,” ungkap Dr. Pudji.

Program pertukaran ini telah mulai dilaksanakan, diawali dengan kunjungan dari dosen FEB UWGM ke Universitas Mulia pada 19 Mei 2025, yang kemudian disusul dengan kunjungan balasan dari dosen FEB Universitas Mulia ke UWGM pada 21 Mei 2025.

Penyerahan Dokumen Implementation of Agreement Kaprodi Manajemen Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., menyerahkan dokumen Implementation of Agreement (IA) kepada Kaprodi Manajemen Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda sebagai bentuk resmi dimulainya kerja sama pertukaran dosen.

Adapun mata kuliah yang akan diampu dalam program ini mencakup Manajemen, Perilaku Organisasi, Akuntansi Manajemen, Kewirausahaan, dan Pengantar Akuntansi. Beberapa dosen Universitas Mulia yang terlibat di antaranya adalah Dr. Abdul Halim, M.M., Murtasiyah, S.E., M.M., dan Nandha Narendra Muvano, S.E., M.M. dari Program Studi Manajemen. Dari Prodi Akuntansi turut berpartisipasi Ekki Satria Jaya, S.E., M.Si., Ak., C.FA, Henny Oktapiyani, S.E., M.Ak., serta Khadijah Zhafarina Noorendi, S.Ak., M.Ak.

Penyerahan Dokumen IA Prodi Akuntansi Kaprodi Akuntansi Universitas Mulia, Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak., menyerahkan dokumen Implementation of Agreement (IA) kepada Kaprodi Akuntansi Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda dalam rangka kerja sama akademik antarkampus.

Selain pengajaran, bentuk kerja sama ini juga mencakup studi banding dalam bidang kewirausahaan, pengembangan kurikulum, penelitian bersama, serta pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Menurut Dr. Pudji, kerja sama ini diharapkan memberikan manfaat konkret, seperti peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi, pengembangan profesional dosen, serta penguatan reputasi akademik Universitas Mulia.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia menerima kunjungan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda dalam rangka penjajakan kerja sama akademik antarprogram studi.

“Kontribusi program ini terhadap peningkatan kualitas akademik di Prodi Manajemen mencakup penguatan kurikulum dan pembelajaran, peningkatan mutu penelitian dosen, serta dukungan terhadap pengembangan dosen dan peningkatan akreditasi program studi,” tambahnya.

Kerja sama ini juga memberikan dampak langsung kepada mahasiswa, misalnya dalam bentuk kuliah tamu dan kelas bersama (joint class), yang telah mulai dilaksanakan oleh dosen FEB UWGM di Program Studi Manajemen dan Akuntansi Universitas Mulia.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia melakukan kunjungan balasan ke Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda sebagai tindak lanjut kerja sama pertukaran dosen dan kolaborasi tridharma perguruan tinggi.

Dr. Pudji menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak berhenti di pengajaran saja. Saat ini, penelitian kolaboratif antar dosen dari kedua kampus juga tengah berjalan. Ia berharap agar kerja sama ini tidak bersifat sementara atau seremonial semata, tetapi dapat memberikan manfaat jangka panjang melalui implementasi program yang konsisten dan terstruktur.

Sebagai penutup, ia menyampaikan pesan kepada seluruh dosen dan mahasiswa untuk mendukung penuh program ini. “Bagi dosen, ini adalah peluang strategis untuk memperluas wawasan, berbagi keahlian, serta memperkaya metode dan materi pembelajaran. Sementara bagi mahasiswa, ini menjadi kesempatan belajar langsung dari berbagai narasumber, praktisi, dan dosen dari luar kampus,” pungkasnya.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 22 Mei 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia menjalin kerja sama strategis dengan PT Pos Indonesia (Persero), perusahaan milik negara yang bergerak di bidang logistik, keuangan, dan layanan digital. Kerja sama ini bertujuan untuk menjembatani dunia pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.

Diskusi strategis antara PT Pos Indonesia dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia yang berlangsung di Gedung White Campus, Universitas Mulia Balikpapan.

Kerja sama ini dilandasi semangat link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri. PT Pos Indonesia, sebagai BUMN dengan jaringan layanan yang luas, membutuhkan tenaga profesional yang adaptif terhadap transformasi digital dan inovasi layanan. Di sisi lain, FEB Universitas Mulia berkomitmen untuk mencetak lulusan unggul yang mampu menjawab kebutuhan industri secara langsung.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoA) antara Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., dan perwakilan PT Pos Indonesia, sebagai bentuk kerja sama dalam bidang magang, riset, dan pengembangan SDM.

“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tetapi juga membuka ruang bagi pengembangan kurikulum yang lebih aplikatif dan relevan dengan dinamika dunia kerja, khususnya di sektor logistik, keuangan, dan digital,” ungkap Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M.

Melalui kemitraan ini, mahasiswa FEB memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan magang, praktik kerja lapangan, serta studi kasus langsung di lingkungan PT Pos Indonesia. Selain itu, kolaborasi ini juga mendorong penelitian terapan yang berfokus pada isu-isu strategis seperti digitalisasi layanan, transformasi BUMN, penguatan ekonomi digital, dan pemberdayaan UMKM.

Pose bersama antara Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., dan pimpinan PT Pos Indonesia usai penandatanganan MoA sebagai simbol komitmen kolaboratif antara dunia pendidikan dan industri.

FEB Universitas Mulia juga akan berperan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang didukung oleh PT Pos Indonesia, dengan memberikan pelatihan kewirausahaan dan manajemen kepada mitra UMKM. Di sisi lain, dosen-dosen FEB akan berkontribusi dalam pelatihan sumber daya manusia untuk karyawan PT Pos dalam bidang kepemimpinan, bisnis, dan manajemen keuangan.

Foto bersama pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia (Dekan dan Kaprodi) bersama perwakilan PT Pos Indonesia, menandai awal sinergi program pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja.

Kemitraan ini merupakan langkah konkret Universitas Mulia dalam memperluas jejaring dan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berkontribusi langsung terhadap kemajuan industri dan masyarakat.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 22 Mei 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan kiprah globalnya dalam pengembangan sumber daya manusia internasional melalui salah satu dosen terbaiknya, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini didaulat menjadi narasumber utama dalam pelatihan bertajuk Leadership Management and Financial Strategic Management yang diadakan oleh State Electric Company Limited (STELCO), perusahaan listrik nasional milik Pemerintah Maladewa.

Foto Hari Pertama Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) berpose bersama mengenakan syal Sasirangan, kain batik khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Hotel Hilton Garden Inn, Taman Palem, Jakarta, tersebut dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan STELCO, seperti Chairman, Deputy Managing Director, dan Non-Executive Director. Kehadiran Dr. Linda sebagai narasumber menjadi bukti nyata pengakuan atas kompetensi akademisi Universitas Mulia di tingkat internasional.

“Pada hari pertama, saya membawakan materi seputar gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam menghadapi beragam karakter bawahan. Saya juga menghadirkan simulasi penanganan krisis yang kerap dihadapi manajemen puncak,” jelas Dr. Linda.

Materi yang disampaikan terbukti sangat relevan dan menggugah perhatian peserta. Simulasi serta studi kasus yang dibawakan tidak hanya menarik, tetapi juga membuka wawasan baru. Bahkan, karena begitu terlibatnya peserta dalam diskusi, waktu pelatihan melebihi batas yang direncanakan.

Foto Hari Kedua Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) dalam sesi foto bersama pada hari kedua pelatihan STELCO.

Hari kedua pelatihan diisi dengan simulasi strategi manajemen keuangan yang aplikatif. Peserta yang merupakan jajaran pimpinan STELCO mengaku mendapatkan banyak insight baru dan menyebut sesi ini sebagai yang paling menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi tugas-tugas mereka.

“Kegiatan ini mencerminkan peran strategis Universitas Mulia dalam menjembatani dunia akademik dan kebutuhan nyata dunia kerja global. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada dosen kami sebagai narasumber utama di forum internasional seperti ini. Dosen adalah duta intelektual institusi, dan kehadiran Dr. Linda memperkuat posisi Universitas Mulia sebagai institusi yang unggul dan adaptif terhadap dinamika global,” ujar Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng.

Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia.

Sebagai ungkapan terima kasih, pihak STELCO memberikan cinderamata khas Maladewa kepada Dr. Linda, yang membalas dengan cinderamata syal sasirangan khas Kalimantan.

Pemberian Cinderamata: Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. menerima cinderamata khas Maladewa dari Mr. Mohammed Latheef, Chairman STELCO, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya sebagai narasumber utama.

Prestasi ini menegaskan komitmen Universitas Mulia untuk terus mendorong dosen-dosennya mengembangkan keilmuan, memperluas jaringan, dan berkontribusi dalam forum-forum strategis internasional demi mewujudkan visi kampus sebagai institusi unggul dan berdampak global.

 

Humas UM (YMN)