Tag Archive for: Pengabdian Masyarakat

Humas Universitas Mulia, 13 Maret 2025 – Universitas Mulia terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas akademik dan inovasi mahasiswa melalui Workshop Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025. Dalam wawancara eksklusif, Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, menegaskan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam PKM sebagai salah satu upaya untuk meraih pendanaan penelitian dan pengabdian masyarakat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Membuka Peluang Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Menurut Prof. Ahsin Rifa’i, salah satu tujuan utama dari workshop ini adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa Dikti menyediakan banyak peluang hibah dalam berbagai skema PKM. Namun, agar bisa mendapatkan pendanaan, mahasiswa harus menyusun proposal yang tidak hanya memenuhi aspek administratif, tetapi juga memiliki substansi yang kuat dan urgensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta pemberdayaan masyarakat.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, saat menyampaikan wawasan dan harapan terhadap partisipasi mahasiswa dalam PKM 2025.

“Mahasiswa harus menyadari bahwa peluang untuk mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian ini cukup besar, asalkan proposal yang diajukan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, keterampilan menyusun proposal yang baik sangat penting,” ujar Prof. Ahsin.

Untuk mendukung hal tersebut, Universitas Mulia tidak hanya membekali mahasiswa, tetapi juga melibatkan dosen pembimbing dalam workshop ini. Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memperbarui pemahaman mereka terhadap panduan penyusunan proposal PKM 2025 agar bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa semakin optimal.

Dukungan Penuh Universitas Mulia dalam PKM

Sebagai bentuk dukungan konkret, Universitas Mulia menghadirkan narasumber kompeten dari Universitas Hasanuddin yang telah berpengalaman membimbing mahasiswa hingga sukses meraih pendanaan PKM dan melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

Sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa dan dosen aktif berdiskusi dengan narasumber terkait strategi sukses dalam PKM.

Selain itu, universitas juga menyediakan dosen pembimbing untuk setiap proposal PKM mahasiswa, sehingga mereka bisa mendapatkan arahan dan masukan yang lebih terarah sebelum proposal diunggah ke Dikti.

“Kami juga memberikan dukungan moral dan finansial bagi mahasiswa yang serius mengikuti PKM. Wakil Rektor dan Kepala Bagian Kemahasiswaan siap mendampingi mahasiswa dalam setiap tahap penyusunan proposal,” tambahnya.

Strategi Lolos Pendanaan dan Target 2025

Universitas Mulia tidak hanya berhenti pada workshop pembekalan. Sebagai strategi untuk meningkatkan peluang lolos pendanaan, universitas akan mengadakan boot camp intensif yang melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing.

Foto bersama pemateri, dosen, dan mahasiswa di akhir acara sebagai simbol kolaborasi dalam mempersiapkan PKM 2025.

“Workshop ini adalah langkah awal, selanjutnya akan ada boot camp agar mahasiswa lebih siap dalam menyusun proposal yang kompetitif. Dengan cara ini, kami berharap setidaknya tiga proposal PKM mahasiswa Universitas Mulia bisa lolos pendanaan tahun ini. Bahkan, jika memungkinkan, kami ingin ada yang sampai ke Pimnas 2025,” harap Prof. Ahsin.

PKM, Inovasi, dan Reputasi Akademik Universitas Mulia

Lebih dari sekadar ajang kompetisi, PKM memiliki peran penting dalam meningkatkan reputasi akademik dan inovasi di Universitas Mulia. Prof. Ahsin menegaskan bahwa semakin banyak mahasiswa yang mendapatkan pendanaan PKM, maka prestasi akademik dan non-akademik kampus juga akan semakin meningkat.

“Dengan pendanaan PKM, mahasiswa bisa lebih aktif dalam publikasi ilmiah, menulis di media massa, hingga menghasilkan paten atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Selain itu, pengalaman dalam penelitian dan pengabdian akan menjadi bekal berharga bagi mereka setelah lulus dan memasuki dunia kerja,” tuturnya.

Suasana workshop yang berlangsung dengan penuh antusiasme, di mana peserta menyimak materi dengan serius untuk mempersiapkan proposal PKM yang berkualitas.

Workshop PKM 2025 ini menjadi langkah awal dalam membangun generasi mahasiswa Universitas Mulia yang inovatif, kompetitif, dan siap berkontribusi dalam dunia riset serta pengabdian masyarakat. Dengan dukungan penuh dari universitas, mahasiswa diharapkan dapat mencetak prestasi lebih tinggi dan mengharumkan nama Universitas Mulia di tingkat nasional.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 13 Maret 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan komitmennya dalam membina mahasiswa untuk berprestasi melalui Workshop dan Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025, yang diselenggarakan pada Hari Kamis, 13 Maret 2025. Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi riset, kreativitas, dan inovasi dalam rangka menghadapi kompetisi PKM di tingkat nasional.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada mahasiswa dalam Workshop PKM 2025 Universitas Mulia

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada mahasiswa dalam Workshop PKM 2025 Universitas Mulia.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., mengungkapkan rasa bangga atas antusiasme mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa PKM bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sarana untuk mengasah keterampilan riset, membangun kerja sama tim, serta menciptakan solusi inovatif bagi permasalahan di masyarakat.

“Workshop ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan strategi dan teknik riset yang dapat mendukung kesuksesan proposal PKM mereka. Saya berharap para peserta dapat memahami esensi riset yang berkualitas, meningkatkan kemampuan menulis proposal secara sistematis, serta membangun jejaring dengan sesama mahasiswa dan dosen pendamping,” ujarnya.

Beliau juga mengapresiasi peran para dosen pendamping yang senantiasa membimbing mahasiswa dalam menyusun proposal PKM. Dengan kerja keras, dedikasi, dan konsistensi, diharapkan mahasiswa Universitas Mulia mampu bersaing dan meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Suasana Workshop Riset PKM 2025 Universitas Mulia yang diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen pendamping

Suasana Workshop Riset PKM 2025 Universitas Mulia yang diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen pendamping

Dalam sambutannya, Sumardi juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus berusaha dan tidak takut gagal. Dengan penuh semangat, ia menutup pidatonya dengan yel-yel khas beliau, “Ubur-Ubur Ikan Lele, Semangat Puasanya Le!”, yang disambut meriah oleh para peserta.

Paparan Inspiratif dari Narasumber Berpengalaman
Workshop ini menghadirkan dua narasumber ahli dari Universitas Hasanuddin, yaitu Dr. Marlina Achmad, S.Pi., M.Si. dan Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si., yang memberikan wawasan mendalam mengenai strategi sukses dalam PKM.

Dr. Marlina Achmad, S.Pi., M.Si., dari Universitas Hasanuddin, menyampaikan materi tentang strategi memilih topik riset inovatif dalam PKM.

Dalam pemaparannya, Dr. Marlina Achmad menekankan pentingnya memilih topik riset yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aplikatif dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Beliau mengajak mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam menyusun proposal, serta memahami aspek kebaruan dan keberlanjutan dari penelitian yang diajukan.

Sementara itu, Dr. Andi Aliah Hidayani lebih banyak membahas tentang teknik penyusunan proposal yang menarik dan sistematis. Ia memberikan kiat-kiat khusus agar proposal PKM memiliki peluang lebih besar untuk lolos seleksi pendanaan. Salah satu poin yang ditekankannya adalah pentingnya keselarasan antara perumusan masalah, metodologi, serta luaran yang diharapkan.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si., dari Universitas Hasanuddin, memberikan pemaparan mengenai teknik penyusunan proposal PKM yang sistematis dan berkualitas.

“Menulis proposal PKM bukan sekadar memenuhi syarat administratif, tetapi harus mampu menunjukkan gagasan yang solutif dan inovatif. Selain itu, jangan lupakan aspek keterbacaan dan sistematika yang baik, karena itu menjadi faktor penting dalam penilaian,” jelas Dr. Andi.

Antusiasme Mahasiswa dan Harapan ke Depan
Sepanjang sesi workshop, mahasiswa tampak sangat antusias mengikuti pemaparan dan aktif dalam sesi diskusi. Berbagai pertanyaan kritis diajukan, mulai dari pemilihan ide penelitian hingga strategi menghadapi tahap seleksi nasional.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teknis, tetapi juga membangun semangat kompetitif di kalangan mahasiswa Universitas Mulia. Dengan bimbingan dari para narasumber dan dosen pendamping, diharapkan lebih banyak proposal PKM dari Universitas Mulia yang mampu menembus pendanaan nasional tahun ini.

Workshop ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa Universitas Mulia untuk menciptakan karya-karya inovatif yang tidak hanya membanggakan almamater, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Humas UM (YMN)

Seminar diisi oleh Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom., Dosen Teknologi Informasi Universitas Mulia, sebagai narasumber. Foto: Istimewa

Kerjasama PT. Telkom Indonesia Wilayah Balikpapan

UM – Dosen Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia bersama PT Telkom Indonesia Wilayah Balikpapan menggelar seminar pada Jumat, (15/11). Seminar yang berlangsung di Aula SMK Airlangga Balikpapan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pelajar tentang pentingnya keamanan data di era digital.

Kegiatan ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diselenggarakan PT Telkom Indonesia Wilayah Balikpapan, dengan tema “Cyber Security untuk Generasi Muda“.

Seminar diisi oleh Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom., Dosen Teknologi Informasi Universitas Mulia, sebagai narasumber.

Dalam sesi informatif ini, Agus memaparkan berbagai ancaman dunia maya seperti malware, phishing, ransomware, dan serangan DDoS serta langkah-langkah untuk melindungi diri dari serangan tersebut.

“Kesadaran tentang ancaman siber adalah langkah awal yang sangat penting untuk melindungi diri dan organisasi,” kata Agus.

Agus juga memberikan tips seperti menggunakan antivirus terbaru, menghindari tautan mencurigakan, membuat sandi yang kuat, dan rutin mencadangkan data.

Acara dibuka oleh GM WITEL Balikpapan, Wahyu Jati, yang menekankan pentingnya literasi digital.

“Kami berharap peserta seminar ini dapat lebih waspada dan siap menghadapi ancaman siber di masa mendatang,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, PT. Telkom Indonesia juga memberikan bantuan perangkat digital dan platform untuk mendukung digitalisasi di SMK Airlangga dan SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan.

Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih modern dan aman dari ancaman siber.

Sesi tanya jawab yang interaktif menjadi salah satu daya tarik acara ini, memberikan kesempatan bagi peserta untuk berkonsultasi langsung mengenai masalah keamanan siber.

Seminar juga menawarkan doorprize bagi peserta aktif yang mampu menyelesaikan posttest di akhir sesi untuk menambah antusiasme para peserta.

PT. Telkom Indonesia bersama Universitas Mulia berkomitmen untuk terus mendukung literasi digital dan keamanan siber melalui berbagai inisiatif. Dengan edukasi ini, diharapkan generasi muda lebih siap menghadapi tantangan keamanan di dunia maya.

(SA/Kontributor)

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia bersama seluruh anggota Pekka Kota Balikpapan. Foto: Istimewa

Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat di Bidang Pemberdayaan Perempuan

UM – Komunitas Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Kota Balikpapan mengadakan pelatihan manajemen usaha yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan bisnis bagi para anggotanya.

Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Senin (11/11).

Hadir seluruh anggota Pekka beserta pendamping kelompok, Dyah Retnani dan Iin Indah Prianti.

Menurut Dyah Retnani, pelatihan ini merupakan upaya Pekka untuk memperkuat kemandirian ekonomi anggotanya. Ia menegaskan pentingnya keterampilan dalam manajemen usaha sebagai landasan dalam membangun dan mengembangkan bisnis mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Upskilling dalam hal memulai usaha, manajemen usaha, mengelola keuangan, pengembangan produk dan lainnya untuk membuka mindset berbisnis aktif dinamis, menghasilkan passive income dan active income,” ujar Dyah, seperti dikutip dari Kaltim Post, Selasa (12/11).

Dalam pelatihan tersebut, anggota Pekka diajarkan berbagai aspek kewirausahaan, termasuk manajemen keuangan, pengembangan produk, dan teknik pemasaran digital.

Dyah menambahkan bahwa penguasaan teknologi, khususnya dalam hal Digital Marketing dan sistem keuangan berbasis aplikasi, sangat penting untuk mendorong peningkatan efisiensi dan jangkauan usaha mereka.

“Dengan kemampuan memanfaatkan digital marketing, anggota Pekka bisa lebih aktif memasarkan produknya dan meningkatkan keterampilan teknologi, yang pada akhirnya diharapkan mampu mendongkrak pendapatan,” lanjutnya.

Digitalisasi usaha menjadi langkah penting bagi Pekka Balikpapan agar anggotanya dapat bersaing di pasar modern.

Selain aspek digital, kegiatan ini juga menitikberatkan pada pemahaman branding produk, bisnis matching, dan diversifikasi produk.

Menurut Dyah, memiliki strategi branding yang tepat akan membantu produk UMKM anggota Pekka menjadi lebih mudah dikenal dan dipercaya oleh konsumen.

Kegiatan ini bertujuan memperluas jaringan dan membuka peluang bagi anggota untuk kolaborasi bisnis yang saling menguntungkan.

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Foto: Istimewa

 

Sementara itu, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia, menjadi narasumber utama. Linda memaparkan tentang bagaimana memulai, mempertahankan, dan mengembangkan usaha.

Linda menekankan bahwa seorang wirausahawan, meskipun memiliki usaha kecil, tetap memiliki peran besar sebagai pemimpin usahanya.

“Sekecil apapun usaha yang Anda miliki, Anda tetap bosnya,” ujar Linda, memberikan motivasi kepada peserta.

Linda juga memberikan tips untuk mengembangkan usaha yang mencakup peningkatan produk, promosi yang efektif, dan pengelolaan keuangan yang bijak.

Ia menyoroti pentingnya memperluas jaringan dan membangun hubungan dengan stakeholder serta mitra strategis guna membuka peluang kolaborasi.

“Kolaborasi dengan pihak eksternal bisa membuka lebih banyak pintu untuk pengembangan bisnis Anda,” tambahnya.

Pelatihan ini mendapatkan respons positif dari anggota Pekka, yang merasa kegiatan ini bermanfaat dan aplikatif.

Anggota Pekka diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mengelola usaha masing-masing, sehingga dapat berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan mereka dan keluarga.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi sarana pemberdayaan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan Pekka Balikpapan dalam mencetak generasi perempuan yang tangguh dan mandiri secara ekonomi.

Melalui keterampilan manajemen usaha dan keuangan yang mumpuni, Pekka berupaya menciptakan komunitas perempuan yang tidak hanya berdikari, tetapi juga mampu menginspirasi lingkungan sekitar.

Dengan pelatihan seperti ini, Pekka Balikpapan berharap mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian bagi perempuan kepala keluarga, sehingga mereka dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

(SA/Kontributor)

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kepala SMAN 8 PPU Waryono, S.Si., M.M menandatangani Nota Kesepahaman di Aula SMAN 8 PPU, Kamis (7/11/2024). Foto: Istimewa

Berlangsung Pelatihan Media Pembelajaran Interaktif untuk Para Guru

UM – Universitas Mulia melalui Fakultas Ilmu Komputer menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Nota Perjanjian Kerjasama (MoA) dengan SMA Negeri 5 Penajam Paser Utara (PPU), bertempat di Aula SMA Negeri 5 PPU, Kamis (7/11).

Penandatanganan ini dilakukan oleh Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Djumhadi, S.T., M.Kom., dan Kepala Sekolah SMAN 5 PPU, Waryono, S.Si., M.M., sebagai bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.

Acara ini berlangsung di SMA Negeri 5 PPU dan turut menghadirkan dosen dari Universitas Mulia, termasuk Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom serta Nasruddin bin Idris, S.Kom., M.Kom.

Selain penandatanganan perjanjian kerja sama, agenda juga meliputi kegiatan review karya tulis ilmiah yang telah disusun oleh para guru SMAN 5 PPU.

Karya tulis tersebut adalah hasil dari pelatihan penulisan ilmiah yang sebelumnya telah berlangsung di tempat yang sama pada Kamis (17/10) yang lalu.

Tiga orang dosen Universitas Mulia tersebut memberikan umpan balik terhadap karya tulis yang telah dibuat oleh para guru.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penulisan ilmiah di kalangan pendidik serta membekali mereka dengan standar penulisan yang lebih baik untuk publikasi akademik.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kepala SMAN 8 PPU Waryono, S.Si., M.M menandatangani Nota Kesepahaman di Aula SMAN 8 PPU, Kamis (7/11/2024). Foto: Istimewa

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kepala SMAN 8 PPU Waryono, S.Si., M.M menandatangani Nota Kesepahaman di Aula SMAN 8 PPU, Kamis (7/11/2024). Foto: Istimewa

Para guru SMAN 8 Kab. Penajam Paser Utara peserta pelatihan penulisan karya ilmiah. Foto: Media Kreatif

Para guru SMAN 8 Kab. Penajam Paser Utara peserta pelatihan penulisan karya ilmiah. Foto: Istimewa

Setelah sesi review karya tulis ilmiah, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan media pembelajaran interaktif untuk para guru SMAN 5 PPU.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan metode pembelajaran agar lebih kreatif dan inovatif, sehingga dapat mendorong antusiasme siswa dalam kegiatan belajar di kelas.

Djumhadi menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan komitmen Universitas Mulia untuk turut berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di daerah.

“Kami berharap program seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi para guru, dan pada akhirnya, memberikan manfaat lebih luas bagi siswa di sekolah ini,” ujar Djumhadi.

Kepala Sekolah SMAN 5 PPU, Waryono, menyambut baik program ini dan mengapresiasi dukungan Universitas Mulia dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya.

“Kerja sama ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan wawasan baru dan metode pembelajaran yang lebih interaktif bagi para guru,” kata Waryono.

Kolaborasi antara Universitas Mulia dan SMAN 5 PPU diharapkan dapat memperkuat hubungan antar-institusi pendidikan di Penajam Paser Utara serta memperluas dampak program pengabdian masyarakat bagi peningkatan kualitas pendidikan lokal.

(SA/Kontributor)

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis foto bersama usai Sharing Session. Foto: Istimewa

UM – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Mada Aditia Wardhana berhasil menerima pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 yang diselenggarakan Ditjen Dikti. Atas keberhasilannya ini, Dr. Mada didapuk untuk sharing memberikan tips mendapatkan pendanaan kepada sesama dosen FEB lainnya, Kamis (13/6).

Sebelumnya, setidaknya lima orang dosen Universitas Mulia berhasil mendapatkan pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 Ditjen Dikti. Mereka adalah Dr. Mada Aditia dari Prodi S1 Manajemen FEB dan Deddy Kurniawan dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

Kemudian Kana Kurnia dari Prodi S1 Hukum Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK), Nishia Waya Meray dari Prodi S1 Farmasi FHK dan Tina Tri Wulansari dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

“Pak Mada diminta untuk Sharing Session Penulisan Artikel Ilmiah dengan teman-teman dosen lainnya, terutama Prodi S1 Manajemen dan S1 Akuntansi, hari Kamis (13/6) kemarin pukul 9.00 Wita sampai dengan 16.00 Wita,” tutur Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M.

Menurutnya, Sharing Session ini membahas bagaimana menulis artikel ilmiah dengan tepat.

“Diharapkan, dosen-dosen mendapatkan tips bagaimana membuat artikel yang bermutu dan akhirnya akan bisa mendapatkan hibah yang sering diadakan oleh Ristekdikti,” ujarnya.

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Proposal penelitian Dr. Mada yang berjudul Penguatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Industri Indonesia Melalui Workplace Learning berbasis KKNI, berhasil mendapatkan pendanaan untuk ruang lingkup Penelitian Dosen Pemula (PDP) Afirmasi.

Dalam Sharing Session ini, Dr. Mada menjelaskan proses atau alur sebuah penelitian. Dalam konsep meneliti harus sudah memiliki Roadmap penelitian sehingga akan memudahkan peneliti untuk penelitian berikutnya.

Diharapkan, terang Pudjiati, dengan adanya Sharing Session ini semakin banyak penelitian dosen FEB.

“Sehingga semakin banyak peluang untuk mengikuti hibah-hibah yang diadakan oleh Ristekdikti, dan yang lebih penting daripada itu, yaitu akan memenuhi standar kriteria penelitian bagi akreditasi Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Linda Fauziyah (tengah) bersama peserta pelatihan Manajemen Keuangan dari Dinas KPLH Kab. Kutai Barat, Kamis (18/4). Foto: Dok. Linda

UM – Dosen Universitas Mulia Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd melaksanakan tugas memberikan pelatihan Manajemen Keuangan untuk Keberlanjutan Bisnis. Pelatihan diikuti 12 pegawai Bagian SDM dan Keuangan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Batu Rook Dinas Kehutanan Kab. Kutai Barat, bertempat di Hotel Zurich Balikpapan, Kamis (18/4).

“Pelatihan manajemen keuangan bisnis ini fokus pada kegiatan pengelolaan keuangan pada perencanaan jangka pendek untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif dalam rangka mencapai tujuan operasional,” kata Linda.

Dengan pelatihan manajemen keuangan, Linda berharap operasional harian perusahaan akan semakin lancar dan penggunaan sumber daya keuangan dalam jangka pendek akan optimal.

Linda menerangkan, setidaknya ada dua jenis manajemen keuangan yang dibahas pada pelatihan ini, yakni manajemen keuangan taktis yang biasa di-handle oleh manajer keuangan tingkat operasional, dan manajemen keuangan strategis yang ditangani manajer tingkat atas.

Menurut Linda, manajemen keuangan taktis menangani penganggaran dan perencanaan keuangan jangka pendek, manajemen kas dan likuiditas, pengendalian biaya, manajemen piutang dan payable, manajemen risiko keuangan, dan kepatuhan regulasi.

Sedangkan manajemen keuangan strategis, lanjutnya, lebih fokus kepada peningkatan nilai perusahaan, pengelolaan risiko, alokasi sumber daya, dan keberlanjutan.

Peserta pelatihan dari Dinas KPLH Kab. Kutai Barat serius megnikuti pelatihan. Foto: Dok. Linda

Peserta pelatihan dari Dinas KPLH Kab. Kutai Barat serius megnikuti pelatihan. Foto: Dok. Linda

 

Linda Fauziyah saat memberikan pelatihan kepada peserta. Foto: Dok. Linda

Linda Fauziyah saat memberikan pelatihan kepada peserta. Foto: Dok. Linda

“Nah, disinilah pentingnya implementasi manajemen keuangan strategis dengan menggunakan integrasi dan strategi bisnis, Teknologi dan Sistem Informasi, dan pembelajaran dan adaptasi terhadap perkembangan zaman,” terangnya.

“Misalnya, kita mendapatkan proyek pengembangan tanah warisan, tapi malah habis tak tersisa. Ini menunjukkan sebagian besar orang tidak gagal dalam memperoleh uang, tapi justru gagal mengelola keuangan,” ujarnya.

Maka, menurutnya, disinilah pentingnya memahami manajemen keuangan dengan baik untuk meningkatkan profitabilitas, kestabilan keuangan, pengambilan keputusan, kepatuhan hukum dan etika, peningkatan kepuasan stakeholder, peningkatan kinerja, hingga pengurangan risiko.

“Uang tidak merubah seseorang, namun uang menunjukkan diri seseorang yang sebenarnya,” tuturnya.

Ketika ditanya apa harapan setelah mengikuti pelatihan, Linda mengatakan dirinya berharap peserta menjadi lebih terampil melakukan pengelolaan keuangan.

“Tentu saja, saya berharap mereka lebih terampil dalam melakukan pengelolaan keuangan, baik taktis maupun strategis di bagian masing-masing. Dan semoga kerjasama dengan Universitas Mulia bisa terus ditingkatkan dalam bidang lainnya,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I melaksanakan workshop media pembelajaran untuk para guru SMK Negeri 4 Samarinda, Sabtu (11/11). Workshop bertempat di SMKN 4 Samarinda, Jalan KH Ahmad Dahlan No.4 Sungai Pinang Luar, Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Istimewa

UM – Dosen Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I melaksanakan workshop media pembelajaran untuk para guru SMK Negeri 4 Samarinda, Sabtu (11/11). Workshop bertempat di SMKN 4 Samarinda, Jalan KH Ahmad Dahlan No.4 Sungai Pinang Luar, Samarinda, Kalimantan Timur.

Dalam kesempatan ini, Kepala Sekolah Tri Raharjo, S.Pd, M.M mengatakan bahwa untuk meningkatkan Kemampuan Digitalisasi Pembelajaran, para guru diharapkan mencari peluang untuk memacu keberhasilan pembelajaran siswa.

Hal ini, lanjut Tri Raharjo, dalam rangka persapan kerjasama dengan SMK Wirakrama Bogor dalam penerapan sistem pembelajaran digital. Untuk itu, seluruh guru diharapkan terus bersemangat beradaptasi dan meningkatkan kemampuan digital.

Sementara itu, di hadapan para peserta yang didominasi guru sebanyak 40 orang, Muhammad Yani memberikan tuorial bagaimana memanfaatkan perangkat digital untuk mendukung pembelajaran.

“Kami belajar bersama-sama dengan bapak/ibu Guru SMK Negeri 4 Samarinda, belajar membuat video pembelajaran menggunakan Microsoft Clipchamp dari perangkat Windows,” tutur Muhammad Yani kepada media ini.

Menurut Muhammad Yani, aplikasi Clipchamp adalah Video Editor dari Microsoft yang cukup lengkap dan mudah digunakan para guru. “Fiturnya banyak dan mudah digunakan. Cocok bagi teman-teman yang ingin membuat video pembelajaran,” ungkapnya.

Clipchamp merupakan Software Video Editor dari Microsoft yang dapat diunduh di Microsoft Store atau diakses secara online menggunakan Web Browser.

Lebih lanjut, Yani mengatakan Clipchamp memiliki fitur rekam layar, kamera, dan text-to-speech untuk membuat konten video media pembelajaran.

"Pembelajaran berbasis Digital menjadi peluang untuk memacu keberhasilan Pembelajaran Siswa. Sekolah kita sebentar lagi akan menerapkan Sistem Pembelajaran Digital berkerjasama dengan SMK Wikrama Bogor," ungkap Kepala SMK Negeri 4 Samarinda Tri Raharjo, S.Pd, MM.

“Pembelajaran berbasis Digital menjadi peluang untuk memacu keberhasilan Pembelajaran Siswa. Sekolah kita sebentar lagi akan menerapkan Sistem Pembelajaran Digital berkerjasama dengan SMK Wikrama Bogor,” ungkap Kepala SMK Negeri 4 Samarinda Tri Raharjo, S.Pd, MM.

Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I melaksanakan workshop media pembelajaran untuk para guru SMK Negeri 4 Samarinda, Sabtu (11/11). Workshop bertempat di SMKN 4 Samarinda, Jalan KH Ahmad Dahlan No.4 Sungai Pinang Luar, Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Istimewa

Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I melaksanakan workshop media pembelajaran untuk para guru SMK Negeri 4 Samarinda, Sabtu (11/11). Workshop bertempat di SMKN 4 Samarinda, Jalan KH Ahmad Dahlan No.4 Sungai Pinang Luar, Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Istimewa

Para guru bersemangat mengikuti kegiatan pelatihan. Foto: Istimewa

Para guru bersemangat mengikuti kegiatan pelatihan. Foto: Istimewa

“Materi yang kami pelajari antara lain Pengantar Video Pembelajaran, Review beberapa contoh Karya Video Pembelajaran dari Platform Merdeka Mengajar (PMM), Registrasi dan Instalasi Microsoft Clipchamp,” tuturnya.

Ia mengatakan, workshop juga diisi dengan praktik pembuatan video pembelajaran dan bagaimana cara berbagi karya video di YouTube dan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Muhammad Yani cukup aktif membuat video tutorial pembelajaran di kanal YouTube-nya. Ia menunjukkan contoh tutorial yang sudah disediakannya di kanal YouTube sehingga bisa diikuti berulang kali oleh para peserta pelatihan.

Workshop atau pelatihan yang dilaksanakan oleh dosen-dosen Universitas Mulia merupakan bagian dari Tridarma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Selain memiliki kewajiban pendidikan dan penelitian, dosen juga melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

(SA/Puskomjar)

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin dan Lurah Sesumpu Kab. PPU Amirullah, S.E menunjukkan Surat Perjanjian Kerja Sama, bertempat di Kantor Kel. Sesumpu, Kamis (12/10)., disaksikan pejabat terkait. Foto: Istimewa

UM – Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si bersama jajaran mengunjungi Kel. Sesumpu, Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara, Kamis (12/10). Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ahsin dan Lurah Sesumpu Amirullah, S.E menandatangani Perjanjian Kerja Sama.

“Universitas Mulia sebagai sebuah perguruan tinggi selain menjalankan fungsi pendidikan dan riset inovatif sesuai Roadmap dan visi misi, juga secara rutin aktif melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, baik dilakukan secara personal oleh dosen, maupun secara melembaga oleh institusi,” tutur Prof. Ahsin.

Rektor terus mendorong agar Universitas Mulia terus mencoba menjadi sebuah menara air untuk mengalirkan hasil-hasil riset inovatif kepada masyarakat dan dunia industri.

“Berupaya untuk tidak menjadi menara gading yang masa bodoh dan tidak memiliki kepekaan terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat,” tuturnya.

Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan sesuai program kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) adalah menjadikan satu atau beberapa desa dalam satu kawasan atau wilayah sebagai desa binaan.

“Dengan adanya desa binaan, Kami mengidentifikasi dan memetakan berbagai permasalahan mendasar masyarakat, kemudian memberikan alternatif solusi dari hasil kajian berbagai disiplin ilmu yang ada di Universitas Mulia,” tutur Rektor.

Rektor Prof. Ahsin bersama jajaran berfoto bersama Lurah Sesumpu dan pejabat setempat.Foto: Istimewa

Rektor Prof. Ahsin bersama jajaran berfoto bersama Lurah Sesumpu dan pejabat setempat.Foto: Istimewa

Setelah itu, lanjutnya, Universitas Mulia akan melakukan pembinaan dan pendampingan terintegrasi antar disiplin ilmu secara komprehensif dan berkelanjutan dalam berbagai bentuk kegiatan.

“Bentuk kegiatannya bisa berupa pemberdayaan masyarakat, penguatan sumber daya manusia, penguatan kelembagaan, dan lain sebagainya yang berbasis potensi daerah dan kearifan lokal,” ungkap Prof. Ahsin.

Sesumpu memiliki luas ± 616,72 hektare. Letaknya berada di sebelah timur berbatasan dengan Teluk Balikpapan, sebelah barat berbatasan dengan Sungai Penajam dan Kelurahan Saloloang/Lawe-Lawe.

Dari Kecamatan Penajam, Sesumpu hanya berjarak ±12,9 km dengan jarak tempuh sekitar 40 menit. Dari Titik Nol IKN Nusantara hanya berjarak ± 61,8 km.

Manurutnya, dipilihnya Sesumpu mengingat menyimpan potensi yang besar dan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kelurahan ini memiliki potensi laut berhadapan langsung dengan Teluk Balikpapan dan Sungai Penajam sehingga sangat banyak ditemukan areal pertambakan ikan dan udang dengan luas mencapai 145 hektare,” tutur pakar di bidang Perikanan dan Kelautan ini.

Ia menambahkan, pada bagian daratan terdapat tanah kering, tanah basah, dan areal perkebunan yang cukup luas. “Di tepi pantai dan sungai ditemukan kawasan hutan mangrove yang mencapai 46 hektare,” ungkapnya.

Penduduknya banyak yang menjadi petambak, nelayan, peternakan, perkebunan, dan petani sawah. Sisanya pegawai negeri sipil, karyawan swasta, montir, pelajar, dan ibu rumah tangga. Suku mayoritas adalah Bugis Makassar, disusul suku Jawa, Banjar, Buton, dan Pasir.

Ia kemudian menceritakan bagaimana perjalanan dari Balikpapan menuju Kel. Sesumpu di PPU.

“Selama perjalanan menuju Sesumpu, Kami membayangkan akan berkunjung ke sebuah kelurahan, bukan sebuah desa terpencil. Namun, bayangan Kami tidak sesuai kenyataan,” tuturnya.

Menurutnya, Sesumpu seperti menyimpan ironi. Di satu sisi menjadi penyangga IKN, di sisi yang lain tidak memiliki infrastruktur yang memadai, akses jalan yang tidak mulus, sulit mendapatkan air bersih dan listrik serta sulit akses komunikasi.

“Pembangunan IKN semestinya menjadi potensi besar yang harus kita ambil dan disiapkan dari sekarang untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat dan bentuk dukungan Kabupaten PPU terhadap kelangsungan IKN,” ujar Prof. Ahsin.

Oleh karena itu, dirinya berharap Sesumpu mampu menjadi bagian penyangga IKN sesuai potensi yang dimilikinya.

“Sesumpu sebaiknya menjadi salah satu kelurahan pemasok pangan, menjadi pemasok ikan dari hasil budidaya tambak dan tangkapan nelayan untuk IKN,” harapnya.

Ia berharap, kelak Sesumpu akan menjadi sentra budi daya kepiting dan ikan dengan memanfaatkan tambak yang cukup luas. “Saat ini belum dikelola secara optimal,” tuturnya.

Jika kajian teknis yang akan dilakukannya telah dinyatakan memenuhi syarat, maka ada baiknya Sesumpu membangun tempat pendaratan ikan (TPI) dan pusat pelelangan ikan (PPI).

“Selain itu, kebutuhan beras dan daging sapi dapat juga dipasok dari hasil padi sawah dan peternakan sapi,” tambahnya.

Lebih lanjut, menurutnya, Sesumpu menyimpan potensi lahan sawah dan tanah kering yang luas. Dengan begitu, kelurahan ini diharapkan bisa menjadi sentra produksi beras dari sawah dan daging sapi dari hasil peternakan rakyat.

“Bahkan, untuk kebutuhan relaksasi khususnya warga IKN dan masyarakat Kalimantan Timur, Kelurahan Sesumpu dapat menjadi salah satu destinasi wisata alam dengan pengembangan kawasan mangrove dan pantai menjadi ekowisata yang menarik dan menyenangkan,” terangnya.

Oleh karena itu, Prof. Ahsin mendorong pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan perhatian khusus kepada Sesumpu dengan memperkuat sistem pemerintahan, infrastruktur, transportasi, komunikasi, dan sumber daya manusia.

Dirinya berharap gagasan ini menjadi pemantik bagi pihak-pihak terkait untuk duduk bersama mendiskusikan, merencanakan, dan menyusun program-program prioritas agar Kelurahan Sesumpu kelak dapat menjadi salah satu kelurahan penyangga utama IKN.

“Mari, seluruh sivitas akademika Universitas Mulia siap berperan serta dan berkolaborasi mewujudkan impian tersebut. Amiin Allahumma Aamiin.” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Haerullah saat memberikan workshop pemanfaatan AI kepada siswa-siswi SMK 2 Muhammaiyah Samarinda. Foto: dok. PSDKU Samarinda

UM – Dosen Sistem Informasi, Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda Haerullah, S.Kom., M.T melaksanakan penugasan sebagai narasumber Workshop Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) bagi siswa-siswi SMK 2 Muhammadiyah Samarinda. Workshop digelar di Kampus PSDKU Samarinda, Jum’at (13/10).

Tercatat 40 orang peserta yang terdiri dari siswa-siswi, guru, dan kepala sekolah aktif mengikuti workshop. Materi yang dipaparkan adalah seputar pemanfaatan TI, khususnya pada pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) ChatGPT.

“Aplikasi ChatGPT untuk membantu mengerjakan tugas seperti pembuatan makalah, pemahaman materi pembelajaran, memahami rumus matematika dan yang lainnya,” tutur Haerullah.

Berfoto bersama siswa-siswi dan guru SMK 2 Muhammadiyah Samarinda. Foto: dok. PSDKU Samarinda

Berfoto bersama siswa-siswi dan guru SMK 2 Muhammadiyah Samarinda. Foto: dok. PSDKU Samarinda

Menurutnya, pemanfaatan teknologi semakin meluas di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan.

“Salah satu inovasi terbaru adalah pemanfaatan aplikasi ChatGPT bagi siswa SMA dan SMK. Aplikasi ini menggunakan kecerdasan artifisial untuk membantu proses pembelajaran,” ungkap Haerullah.

Melalui aplikasi ChatGPT, terangnya, siswa dapat mengajukan pertanyaan, mendapatkan penjelasan, dan memperoleh bantuan dalam memahami materi pelajaran dengan lebih mudah dan interaktif.

“Dengan adanya teknologi ini, diharapkan siswa SMA/SMK dapat meningkatkan pemahaman mereka dalam berbagai mata pelajaran dan mengoptimalkan proses pembelajaran,” tuturnya.

Haerullah mengatakan aplikasi ChatGPT menyediakan manfaat yang sangat berarti bagi siswa SMA dan SMK dalam pembelajaran.

“Dengan adanya akses langsung ke sistem kecerdasan artifisial ini, diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri dan fleksibel,” tuturnya.

Ia kemudian mencontohkan bagaimana siswa dapat terbantu dengan adanya aplikasi kecerdasan artifisial tersebut.

“Misalnya, jika siswa kesulitan memahami suatu konsep atau rumus matematika, mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada ChatGPT. Aplikasi ini akan memberikan penjelasan yang jelas dan terperinci, membantu siswa memecahkan masalah mereka,” ungkapnya.

Selain itu, tambahnya, ChatGPT juga dapat digunakan untuk latihan soal, memeriksa tugas, dan memberikan umpan balik seketika.

“Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan mereka dengan lebih efektif dan meningkatkan prestasi belajar mereka,” pungkas Haerullah.

(SA/Puskomjar)