Tag Archive for: manajemen

Ranisa, Ketua HIMA Manajemen yang baru menggantikan Agung Widiyanto yang naik menjadi Ketua BEM Universitas Mulia periode 2024-2025. Foto: dok. Manajemen

UM – Program Studi S1 Manajemen baru saja menggelar pelantikan Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen yang baru periode 2024-2025, bertempat di Ruang Eksekutif, Kamis (25/7). Ranisa Fitriani, mahasiswa S1 Manajemen angkatan 2022 terpilih menggantikan Agung Widiyanto, yang naik menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2024-2025.

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M mengatakan merasa bangga mahasiswanya terpilih menjadi Ketua BEM.

“Saya berharap Agung bisa mengemban amanah dengan sebaik-baiknya melaksanakan tugas, bisa menciptakan atmosfir kehidupan kampus dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa dan menjadi perwakilan mahasiswa dalam mengangkat aspirasi, ide, dan inisiatif UKM lainnya,” tuturnya.

Kepada Agung dan Ranisa, Pudjiati juga mengingatkan bahwa organisasi mahasiswa adalah tempat yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar banyak hal, sebelum betul-betul terjun ke dunia kerja atau masyarakat.

“Selain itu, organisasi mahasiswa di prodi diharapkan dapat membuat kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang akreditasi, baik itu di prodi maupun di tingkat universitas,” harapnya.

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pengurus HIMA Manajemen yang baru. Foto: dok. Manajemen

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pengurus HIMA Manajemen yang baru. Foto: dok. Manajemen

Menjadi mahasiswa yang aktif dalam kepengurusan himpunan mahasiswa memiliki banyak manfaat, baik dalam hal pengembangan pribadi maupun profesional. Beberapa manfaat itu antara lain pengembangan keterampilan kepemimpinan, seperti mengatur kegiatan, memimpin tim, dan mengambil keputusan.

Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis dalam menjalankan organisasi, termasuk manajemen waktu, koordinasi kegiatan, dan administrasi. Hal ini menjadikan pengalaman organisasi yang tidak dimiliki mahasiswa biasa saja.

Mahasiswa yang aktif di dalam himpunan mahasiswa memungkinkan bertemu dan bekerja sama dengan banyak orang, baik dari sesama mahasiswa, dosen, maupun profesional dari luar kampus. Hal ini dapat membuka peluang untuk kolaborasi dan jaringan profesional di masa depan.

Dalam berorganisasi, mahasiswa juga mengasah keterampilan seperti komunikasi, negosiasi, kerjasama tim, dan penyelesaian konflik. Hal ini dapat diasah melalui berbagai kegiatan dan tanggung jawab di himpunan mahasiswa.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi berkesempatan menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah, misalnya mengelola proyek, menyusun anggaran, atau merancang strategi pemasaran.

Selain itu, mahasiswa belajar untuk meningkatkan rasa percaya diri yang semakin baik. Mahasiswa berani menghadapi tantangan dan berhasil mengatasi berbagai situasi dalam kepengurusan himpunan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keyakinan diri.

Aktif berorganisasi dapat digunakan sebagai portofolio pasca lulus nantinya. Hal ini menjadi bekal persiapan karir di masa depan. Apalagi disertai dengan kontribusi pengabdian kepada masyarakat.

Pengalaman organisasi seringkali menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan, karena menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki inisiatif dan kemampuan untuk berorganisasi dan memimpin.

Pengalaman organisasi juga membuka kesempatan lebih lebar memperoleh beasiswa dan penghargaan, tentu bagi mahasiswa yang aktif dan berprestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kepemimpinan.

(SA/Kontributor)

Made Ayu Lestariani saat memaparkan hasil penelitiannya pada Seminar Nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Balikpapan, 15-16 Mei 2024. Foto: Istimewa

UM – Perkembangan era digital mempengaruhi pola perilaku belanja online warga Balikpapan, tampaknya menarik perhatian dosen Prodi S1 Manajemen Universitas Mulia Made Ayu Lestariani, S.E., M.M. Hal ini terungkap setelah ia memaparkan hasil penelitiannya dalam Seminar Nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Balikpapan, Kamis (16/5).

Penelitian berjudul Analisis Perilaku Pembelian Produk Pangan Segar Secara Online pada Konsumen di Kota Balikpapan ini ditulis Made Ayu Lestariani sebagai penulis tunggal.

“Dari penelitian ini, mayoritas konsumen, terutama perempuan berusia 20-30 tahun, ternyata lebih suka belanja online karena efisiensi waktu dan tempat. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan sebelum membeli adalah jarak lokasi penjual dan kesegaran produk,” kata Made.

Made mengatakan, produk yang dibeli konsumen dalam hal ini adalah produk pangan segar, baik yang berasal dari hewani maupun nabati seperti sayur, buah, ikan, daging, telur, susu murni hingga biji kopi.

“Alasan pangan segar dipilih adalah karena kebutuhan pokok. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana sih perilaku warga Balikpapan belanja online produk pangan segar,” terangnya.

Seminar Nasional FEB Uniba juga dihadiri Walikota Balikpapan dua periode H< Rizal Effendi dan Prof. Dr. Suhartono serta Kaprodi S1 Manajemen Universitas Mulia Pudjiati, S.E., M.M. Foto: Istimewa

Seminar Nasional FEB Uniba juga dihadiri Ketua ISEI Balikpapan Rizal Effendi dan Prof. Dr. Suhartono serta Kaprodi S1 Manajemen Universitas Mulia Pudjiati, S.E., M.M. Foto: Istimewa

Ketua Program Studi S1 Manajemen Universitas Mulia Pudjiati, S.E., M.M dengan Ketua Prodi S1 Manajemen Uniba Nadi Hernadi Moorcy, S.E., M.M menunjukkan Implementation Arrangement kedua pihak, Rabu (15/5/2024). Foto: Istimewa

Ketua Program Studi S1 Manajemen Universitas Mulia Pudjiati, S.E., M.M dengan Ketua Prodi S1 Manajemen Uniba Nadi Hernadi Moorcy, S.E., M.M menunjukkan Implementation Arrangement kedua pihak, Rabu (15/5/2024). Foto: Istimewa

Made Ayu Lestariani foto bersama peserta Seminar Nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Balikpapan sebagai pemakalah, 15-16 Mei 2024. Foto: Istimewa

Made Ayu Lestariani foto bersama peserta Seminar Nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Balikpapan sebagai pemakalah, 15-16 Mei 2024. Foto: Istimewa

Penelitian yang dilakukannya menggunakan metode analisis deskriptif, dengan melibatkan 72 responden yang dipilihnya berdasarkan dua kriteria, yaitu warga Kota Balikpapan dan pernah belanja online produk pangan segar dalam tiga bulan terakhir.

Mayoritas responden, menurutnya, adalah wanita yang bekerja dengan rentang usia 20-30 tahun dan memiliki keluarga, terdiri atas empat sampai lima orang anggota keluarga.

Ketika berbelanja online, menurut Made, mayoritas responden mengaku mendapatkan informasi produk pangan segar dari iklan digital di media sosial, terutama pada aplikasi perpesanan WhatsApp.

“Apalagi mereka sebelum membeli mempertimbangkan jarak lokasi penjual, juga karena produknya masih segar. Mereka bisa beli 1-2 kali dalam sebulan,” tuturnya.

Dari paparannya tersebut, Made mengingatkan adanya tren konsumen berbelanja online di era digital saat ini. Bagi pelaku usaha, Made mengingatkan agar memiliki pengetahuan tentang perilaku konsumen.

“Ya, setidaknya untuk mempertahankan bisnis mereka di tengah persaingan yang semakin ketat. Memiliki pengetahuan perilaku konsumen ini dapat memberikan wawasan berharga bagi para pengusaha dan pemasar yang ingin memahami pasar mereka dengan lebih baik,” terangnya.

Dengan memahami perilaku konsumen belanja online, Made berharap penelitiannya menjadi masukan bagi pelaku usaha dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan preferensi konsumen.

Penandatanganan Kerjasama

Dalam kesempatan ini, Ketua Program Studi S1 Manajemen Universitas Mulia Pudjiati, S.E., M.M menandatangani kerjasama dengan Ketua Program Studi S1 Manajemen Uniba Nadi Hernadi Moorcy, S.E., M.M yang tertuang dalam Implementation Arrangement (IA).

Untuk itu, dalam Seminar Nasional FEB Uniba tahun 2024 ini, Prodi S1 Manajemen Universitas Mulia menjadi co-host dan mengirimkan lima orang dosen presentasi hasil penelitiannya, antara lain Murtasiyah, S.E.,M.M, Made Ayu Lestariani, S.E., M.M, Endah Lestari, S.E., M.M, Nandha Narendra, S.E., M.M dan Dr. Abdul Halim, M.M.

(SA/Kontributor)

Keseruan mahasiswa menikmati Pizza. Foto: UMTV

UM – Seru! Kunjungan industri mahasiswa Program Studi S1 Manajemen kali ini di Pizza Hut, Jalan MT Haryono Balikpapan, Sabtu (18/3). Pasalnya, sembari menikmati suguhan Pizza yang lezat, mahasiswa menyimak paparan Restaurant Manager Ahmad Muhammad yang berbagi tentang bagaimana mengelola gerai cabang selama 28 tahun.

Kunjungan industri kali ini di bawah bimbingan dosen Dr. Linda Fauziyah, S.Pd., M.Pd. Mahasiswa diajak untuk membuka wawasan dengan belajar di luar kampus melihat secara langsung bagaimana kondisi dunia kerja sesuai dengan Program Studi Manajemen.

Linda mengatakan, dirinya memilih kunjungan di Pizza Hut mengingat jangkauannya yang dikenal masyarakat luas. “Saat ini sudah ternama, cabangnya ada di mana-mana dan ini bukan produk asli Indonesia. Jadi, saya ingin mahasiswa lebih memahami bagaimana sih me-manage sebuah bisnis dan menjaga kualitasnya,” tutur Linda.

Linda berharap, usai mengikuti kunjungan industri, mahasiswa semakin memahami tentang Quality Management sehingga mendorong mahasiswa semakin rajin belajar. “Kalau nilainya bagus, nanti kita jalan-jalan lagi,” tantang Linda kepada mahasiswanya.

Sementara itu, Ahmad Muhammad menyambut hangat kedatangan mahasiswa dan dosen memenuhi ruangan yang disediakan. “Terima kasih kepada Bu Linda. Saya bergabung di Pizza sejak 11 Oktober 1993, jadi 28 tahun. Ini ada Pak Jerry, asisten saya,” tutur Ahmad Muhammad memperkenalkan diri didamping para stafnya.

Dosen Prodi S1 Manajemen Dr. Linda Fauziyah bersama dengan Restaurant Manager Pizza Hut MT Haryono Balikpapan Ahmad Muhammad saat kunjungan industri, Sabtu (18/3). Foto: UM TV

Dosen Prodi S1 Manajemen Dr. Linda Fauziyah bersama dengan Restaurant Manager Pizza Hut MT Haryono Balikpapan Ahmad Muhammad saat kunjungan industri, Sabtu (18/3). Foto: UM TV

Restaurant Manager Ahmad Muhammad menunjukkan integritas perusahaan yang harus dijaga seluruh karyawan. Foto: UMTV

Restaurant Manager Ahmad Muhammad menunjukkan integritas perusahaan yang harus dijaga seluruh karyawan. Foto: UMTV

Produk Pizza Hut yang sudah dikenal masyarakat luas.

Produk Pizza Hut yang sudah dikenal masyarakat luas.

Menurut Ahmad, strategi mengelola restoran cabang hingga puluhan tahun tak lepas dari upayanya mengenal perusahaan. “Jadi, sukses bukan hanya sekadar (mengelola) restoran saja, jadi kita punya Company Profile,” tutur Ahmad.

Menurutnya, kesuksesan Pizza Hut berawal dari tahun 1958 ketika dua saudara kakak adik mulai membuka bisnis. “Dia meminjam uang kepada ibunya untuk membuka gerai di Amerika, di Kota Kansas, dan dia berhasil. Kemudian merambah dengan membuka strore-store lainnya sehingga sampai ke Indonesia,” tutur Ahmad mengawali kisah.

Di Indonesia, menurut Ahmad, Pizza Hut dibuka pertama kali di Jakarta Theatre pada tahun 1984. “Sekarang Sarinah namanya, dekat Thamrin,” ujarnya.

Baginya, ilmu manajemen luar biasa manfaatnya bagi perkembangan industri Pizza Hut. “Manajemen memilih orang itu yang paling susah,” ungkapnya. Pasalnya, ia mengakui memilih orang membutuhkan kemampuan sendiri lantaran setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda dan sering terjadi tarik ulur.

Meski demikian, dirinya dibekali dengan budaya kerja yang disebutnya 3H, yakni Heart, Head, dan Hand. “Ya, Alhamdulillah, saya selama 28 tahun bekerja ya sangat senang sekali bisa. Kita bukan hanya Pizza Hut saja. Saya sudah 5 kali jadi The Best Manager, tingkat Manager se-Indonesia,” tuturnya disambut tepuk tangan.

Usai mengikuti kunjungan industri, mahasiswa bercerita bagaimana pengalamannya selama menyimak paparan. Salah satu mahasiswa ketika ditanya apa yang diperolehnya selama kunjungan industri mengatakan cukup terkesan.

“Mungkin, bagaimana sih penerapan SOP-nya tentang menjaga kualitasnya benar-benar diperhatikan, mulai dari datangnya produk, kemudian bagaimana cara pemakaiannya, penyajiannya cepat waktunya, juga banyak yang bisa dipelajari buat nanti ke depannya,” tutur mahasiswa.

Dari berbagai komentar yang ada, mahasiswa senang dengan kegiatan tersebut dan berharap terus dilanjutkan di lain waktu. “Jarang-jarang kita kayak gini. Harus ada lagi, Bu Linda,” ajak mahasiswa lainnya.

(SA/Puskomjar)

Irfan Ananda Pratama bersama Tasya Ananda host UMTalk, Rabu (27/4). Foto: YouTube

UM – Kanal YouTube Universitas Mulia menggelar bincang santai bertajuk UMTalk untuk calon mahasiswa baru 2022. Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Irfan Ananda Pratama, S.A, M.A memberikan tips untuk calon mahasiswa agar bisa sukses menyelesaikan kuliah. Apa saja?

Acara yang dipandu Tasya Ananda ini cukup menarik. Menurut Irfan, Program Studi S1 Manajemen menjadi favorit banyak dipilih calon mahasiswa karena dinilai paling mudah atau gampang dipelajari, cakupan ilmunya yang luas serta lulusannya dibutuhkan di semua perusahaan industri.

“Eh, tapi kalau dibilang lebih gampang sih sebenarnya juga gak gampang banget,” kata Irfan mengingatkan. Menurutnya, ketika telah menjadi mahasiswa Manajemen, maka mulai semester satu sampai semester empat akan belajar manajemen secara umum atau dasar-dasarnya terlebih dahulu.

“Tapi kalau sudah di semester empat ke atas, itu kalian akan belajar yang lebih spesifik. Jadi kalau dibilang pasti naik ya belum tentu naik, tergantung apa yang menjadi konsentrasi pilihan,” tuturnya. Di penghujung pemilihan konsentrasi inilah akan dapat dilihat perjalanan mahasiswa dalam menyelesaikan studi sesuai cita-citanya.

“Nah, kebetulan kalau di Universitas Mulia itu Prodi Manajemen itu ada dua konsentrasi, yaitu Manajemen Bisnis yang mengarah pada Digital Marketing atau Manajemen Marketing, kemudian yang kedua Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM),” ungkap Irfan,

Menurutnya, ketika mahasiswa memilih konsentrasi Digital Marketing akan mempelajari ilmu-ilmu terbaru seputar Digital Marketing. Meski demikian, untuk calon mahasiswa yang ingin konsentrasi lain, maka tersedia konsentrasi Manajemen SDM yang spesifik pada Human Resources Development (HRD).

“HRD itu yang mengatur organizing perusahaan, mengatur karyawan, itu bisa masuk di Manajemen SDM,” ujar Irfan.

Lalu, jika sudah memilih program studi Manajemen, apa yang dibutuhkan calon mahasiswa agar bisa sukses menyelesaikan kuliah sampai lulus Sarjana nanti?

“Passion, jadi sebelum memilih kuliah, itu kalian harus cari tahu lebih dulu. Tapi kalau kalian ingin dari awal ‘saya ingin kuliah Manajemen’, maka cek dulu jurusan konsentrasinya itu apa,” ungkapnya.

Meski demikian, di perguruan tinggi yang lain juga tersedia beberapa macam konsentrasi yang berbeda. “Misalnya Manajemen Keuangan, Manajemen Strategis, tapi saya rasa sekarang orang lebih tertarik dengan Digital Marketing, tapi ada juga nih kita ingin banget ngatur-ngatur orang, HRD, itu Manajemen SDM,” tuturnya.

“Jadi, (miliki) passion saja, dibutuhkan itu ya passion, kemauan untuk belajar memiliki kemampuan untuk me-manage perusahaan, mengatur dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan yang efektif di sebuah perusahaan, bahkan me-manage untuk diri sendiri,” terang Irfan panjang lebar.

Ketika belajar di Program Studi Manajemen, lanjutnya, pasti akan belajar tentang mengelola bisnis. “Kalau Anda berjiwa Entrepreneur, kalian juga akan bisa mengatur bagaimana bisa membuat suatu usaha khususnya start-up,” ujar Irfan.

Itu semua ia ungkap berdasarkan pengalamannya from-scratch atau mulai dari nol kariernya. Irfan merupakan Dosen Muda yang memiliki semangat membuat inovasi di bidang teknologi dan marketing. Ia menyelesaikan studi S1 Akuntansi Universitas Airlangga dan S2 International Tourism Development Degg Endorf Institute of Technology Germany. Irfan mulai berkarir di Universitas Mulia sejak tahun 2020.

Ketika ditanya soal keraguan calon mahasiswa merasakan kesulitan menyelesaikan kuliah di Program Studi Manajemen, Irfan memberikan tips yang juga berlaku untuk seluruh mahasiswa lainnya.

“Tips saya sih, kalau Anda sudah masuk semester lima dan memilih konsentrasi, jangan karena ikut-ikutan teman,” tuturnya. Menurutnya, jika memilih konsentrasi berdasarkan ikut teman kemudian tidak memahami dengan baik, maka mahasiswa tersebut akan sulit menyelesaikan studi.

“Tapi kalau memilih itu dari dalam diri sendiri, ‘saya memilih ini karena saya cinta’, maka kalian menjalaninya akan lebih mudah menyelesaikan. Jurusan apa pun, gak cuma Manajemen,” tukasnya.

Untuk itu, ia menekankan kepada seluruh calon mahasiswa untuk memikirkan sejak awal menentukan pilihan program studi. “Jangan (kuliah) karena ikut-ikutan teman, biasa disuruh orang tua, ini agak sulit ya, tapi kalau kalian bisa menjelaskan baik-baik pada orang tua, itu lebih bagus daripada nanti menyesal,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun foto bersama Dosen Prodi Manajemen Ibu Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd., Ibu Murtasiyah, S.E, M.M., Ibu Endah Lestari, S.E, M.M di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

UM– Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada Kamis (11/11). Dipusatkan di Kampus Cheng Ho, kegiatan itu berupa pelatihan pengolahan hasil laut untuk masyarakat pesisir Balikpapan.

Ketua Panitia Endah Lestari, S.E, M.M menjelaskan, program pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari penerima hibah internal DIPA LP3M yang diberikan kepada Prodi Manajemen untuk pengabdian masyarakat.

“Jadi kegiatan ini salah satu bagian dari pengabdian kita dibidang Pengembangan Potensi Wirausaha untuk masyarakat sekitar pesisir Balikpapan,” jelas Endah.

Adapun yang terlibat dalam program ini katanya, yakni para dosen Prodi Manajemen yang terdiri dari Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd, Nandha Narendra, S.E, M.M, Made Ayu, S.E, M.M dan Murtasiyah, S.E, M.M.

“Dalam program ini kita bekerjasama dengan SMK Ibnu Khaldun. Ada 12 peserta dimana mereka adalah para remaja yang ingin mengembangkan diri mereka menciptakan produk secara mandiri,” ujarnya.

Dirinya menyebut, pelatihan pengolahan hasil laut dipilih karena menurutnya di Balikpapan saat ini masih sedikit yang mengoptimalkan olahan hasil laut, untuk itu pihaknya pun berinisiatif melatih masyarakat pesisir Balikpapan untuk pengolahan hasil laut dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar pesisir.

Antusias peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun praktik membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

Antusias peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun praktik membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

Selain pemberian materi dalam pelatihan itu juga diajarkan langsung secara praktik membuat olahan hasil laut. “Mereka membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan,” sebutnya.

Selain praktik membuat olahan, dalam pelatihan itu juga, katanya, diajarkan pula terkait Digital Marketing, Branding produk hingga packingan produk. “Ini dilakukan agar setelah mereka dapat menghasilkan olahan, mereka dapat langsung dapat memasarkan hasilnya dengan metode marketing yang baik sehingga dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat,” katanya.

Endah menerangkan, dari hasil pelatihan itu, tampak para peserta sangat senang dengan hasil yang didapatkan. “Nantinya mereka ingin bila produk itu berhasil mereka akan kembali memangil tim kita untuk membantu pengembangan selanjutnya, seperti membuat event expo untuk produk-produk mereka,” terangnya.

“Intinya kita akan terus memantau semua pihak yang sudah bekerjasama dengan kita. Sebab sesuai dengan tag line Universitas Mulia yakni Global Technopreneurship Campus, dimana kita fokus dengan pengembangan wirausaha mahasiswa dan bukan hanya mahasiswa, sebagai wujud kepedulian kita terhadap pengembangan UMKM dan bisnis baru yang akan bermunculan di Balikpapan,” tambahnya.

Dirinya pun berharap dengan pelatihan ini dapat membantu menigkatkan ekonomi masyarakat dan bertumbuhnya bisnis-bisnis baru yang ada di masyarakat yang diplopori oleh anak muda. (mra)

Alya Febriani, alumni SMK Sinar Pancasila Balikpapan, mahasiswa Prodi Manajemen (S1) FEB Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

UM – Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia membuka kesempatan bagi lulusan sekolah menengah atas atau yang sederajat maupun yang telah bekerja dan ingin meningkatkan karir sebagai pilihan melanjutkan studi. Hal ini diungkapkan Ketua Prodi Manajemen Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd., Senin (19/4).

Linda mengatakan bahwa Program Studi S1 Manajemen merupakan salah satu Prodi unggulan yang dimiliki Universitas Mulia. “Program studi ini diharapkan menjadi solusi memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia yang berkompeten berbasis IT di era digital saat ini,” tutur Linda Fauziyah.

Prodi Manajemen FEB Universitas Mulia memiliki dua konsentrasi studi yang bisa dipilih masing-masing mahasiswa sesuai dengan minatnya. Dua konsentrasi itu adalah E-Business Management dan Business Innovation Management.

E-Business Management mempelajari hal-hal terkait manajemen bisnis berbasis elektronik atau sekarang dikenal dengan sebutan bisnis digital. Sedangkan Business Innovation Management mempelajari hal-hal terkait dengan bagaimana menghasilkan dan mengelola berbagai macam inovasi manajemen dan bisnis. Kedua konsentrasi tersebut memiliki landasan teori yang sama, yakni Manajemen.

Menurut Linda, pada intinya Prodi Manajemen menyiapkan mahasiswa agar mampu mengembangkan diri menjadi manajer atau wirausahawan yang berintegritas, memiliki kemampuan intelektual dan kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan analisis dan pengambilan keputusan serta penyelesaian berbagai macam permasalahan.

Dalam pelaksanaan pendidikan, misalnya, Prodi Manajemen menerapkan sistem pembelajaran yang berbasis pada persoalan kehidupan sehari-hari. Alasannya, persoalan kehidupan yang dihadapi setiap hari bukan saja memiliki banyak latar belakang dan permasalahan, tetapi juga solusi yang digunakan memiliki banyak latar belakang ilmu dan pengetahuan.

Linda menyebut sistem pembelajaran dengan dasar persoalan dan solusi kehidupan sehari-hari ini disebut Life Based Learning.

“Penerapan “Life Based Learning” memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari berbagai hal dengan para ahli melalui pembelajaran lintas disiplin ilmu,” tuturnya. 

“Beberapa kali kami mengundang narasumber profesional maupun akademisi dari luar untuk memberikan kuliah tamu. Mereka berbagi baik pengalaman maupun ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, baik pengalaman ketika bekerja sebagai profesional, maupun hasil riset yang telah mereka lakukan. Ini tentu membuka wawasan mahasiswa untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas diri masing-masing,” tutur Linda panjang lebar.

Dengan begitu, tambahnya, mahasiswa diharapkan memperoleh bekal ilmu dan pengetahuan serta keterampilan yang cukup ketika lulus dari perguruan tinggi.

“Belajar di Prodi Manajemen memberikan kesempatan kepada lulusan untuk berkarir yang lebih luas di berbagai sektor bisnis. Mereka juga siap jika seandainya menjadi pengusaha, bagian dari entrepreneur masa depan,” tuturnya.

Tak heran, Linda mengaku mahasiswa Prodi Manajemen cukup antusias belajar di Program Studi Manajemen Universitas Mulia. Pasalnya, ia sendiri yang menerima pengakuan baru-baru ini dari mahasiswanya, seperti yang diungkapkan berikut ini. 

“Saya sangat bersemangat menempuh pendidikan lebih lanjut di kampus Universitas Mulia, selain banyak mendapatkan ilmu saya juga mendapatkan pengalaman dari bapak ibu dosen dan teman-teman saya yang sudah bekerja lebih dahulu,” tutur Muhammad Iqbal, alumni SMK Airlangga Balikpapan yang hobi bermain bola basket ini.

Meski lulusan SMK, Iqbal ingin mendapatkan wawasan, keterampilan, dan pengalaman belajar terkait ilmu manajemen dan ekonomi bisnis, sama seperti temannya, Viajeng Ramadhayanti. 

“Selama saya kuliah di Universitas Mulia banyak hal yang saya pelajari dari mulai belajar berorganisasi sampai dengan belajar banyak hal tentang manajemen dan bisnis,” kata Viajeng yang pernah menjuarai lomba pidato Bahasa Inggris dan pernah menjadi anak band.

Tampaknya, lulusan SMK banyak yang melanjutkan studi di perguruan tinggi dan Universitas Mulia menjadi pilihan yang tepat, bahkan bagi pekerja untuk meningkatkan karir.

“Kuliah berjalan lancar dan banyak mendapat ilmu baru teman baru dan pengalaman baru. Dosen juga banyak yang membantu dalam proses pembelajaran,” tutur Aditya Nur Arifin, lulusan SMKN 1 Balikpapan yang kini bekerja di PT Eka Dharma Jaya Sakti sebagai mekanik alat berat.

Kalau begitu, apakah Prodi Manajemen juga menerima lulusan SMA? Ya, betul. Salah satunya adalah Fiona Aurelia, lulusan dari SMA Negeri 1 Balikpapan. “Kampus Universitas Mulia nyaman, bersih dan tertata untuk kegiatan perkuliahan. Universitas Mulia sering mengadakan kegiatan webinar bersama berbagai narasumber yang bermanfaat untuk para mahasiswa di masa pandemi,” pungkas Fiona. 

Ingin menjadi mahasiswa Prodi Manajemen FEB Universitas Mulia? Silakan mendaftar di https://pmb.universitasmulia.ac.id

(SA/PSI)

Endah Lestari, S.E., M.M. dan Linda Fauziyah Aryani, S.Pd., M.Pd. saat webinar, Sabtu (13/3). Foto: tangkapan layar

UM – Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menggelar Webinar yang disiarkan dalam jaringan atau daring, Sabtu (13/3) yang lalu. Webinar yang mengangkat tema mengoptimalkan peran orang tua dalam membangun karakter dan manajemen waktu dalam pembelajaran daring ini disampaikan oleh Endah Lestari, S.E., M.M. dengan sangat menarik.

“Berdasarkan data, 42% Indeks Prestasi Semester Ganjil 2020/2021 kemarin di atas 3.5. Dari sini, kami melakukan analisis dan kajian agar prosentase ini bisa meningkat, salah satunya dengan keterlibatan orang tua mahasiswa berperan mendorong putra-putri mereka mampu beradaptasi dengan pembelajaran daring,” tutur Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. Ketua Program Studi (S1) Manajemen FEB Universitas Mulia.

Ia menerangkan, Prodi Manajemen menjadi salah solusi untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten di bidangnya. Apalagi di Era Digital dan pandemik Covid-19 saat ini, Prodi Manajemen didukung dengan model kegiatan pembelajaran berbasis IT (Information Technology).

“Bagaimana nanti kami berupaya untuk mencari cara agar anak-anak belajar dengan segala keterbatasan saat ini. Kalaupun mereka harus turun ke kampus, maka protokol kesehatan harus kita terapkan,” tutur Linda Fauziyah.

Ia kemudian menerangkan bagaimana model pembelajaran yang diterapkan khususnya di Program Studi Manajemen. “Implementasi Life Based Learning memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari berbagai hal dengan para ahli melalui pembelajaran lintas disiplin ilmu,” tuturnya.

Endah Lestari, S.E., M.M. dan Linda Fauziyah Aryani, S.Pd., M.Pd. saat webinar, Sabtu (13/3). Foto: tangkapan layar

Endah Lestari, S.E., M.M. dan Linda Fauziyah Aryani, S.Pd., M.Pd. saat webinar, Sabtu (13/3). Foto: tangkapan layar

“Nah, di sini, di Prodi Manajemen diberikan kesempatan belajar dan berkarir pada semua sektor bisnis. Bagaimana lulusan terjun ke masyarakat di semua lini kehidupan. Kami ingin siap menjadi bagian dari Entrepreneur masa depan,” tambah Ibu yang kini tengah menyelesaikan Program Doktoralnya.

Sementara itu, Endah Lestari memaparkan bagaimana cara belajar yang tepat di tengah kondisi saat ini. Seperti diketahui sebelumnya, selama kurun waktu satu tahun ini Universitas Mulia telah melakukan pembelajaran daring dengan segala dampak perubahan.

Kini, model pembelajaran ditingkatkan dengan Blended Learning yang memungkinan mahasiswa mengikuti pembelajaran tatap muka di kelas sekaligus daring di rumah.

“Nah, pembelajaran daring di rumah ini berarti kita ciptakan rumah kita sebagai School of Love, Baiti Jannati, atau Rumahku Surgaku sehingga pembelajaran di rumah seharusnya sangat menyenangkan dan menggembirakan, bukan malah membosankan,” kata Endah Lestari.

Untuk itu, lanjutnya, bagaimana setiap anggota keluarga yang lebih dewasa harus dapat saling belajar dan mengajarkan sikap spiritual, meningkatkan rasa sosial dan kesetiakawanan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan atau skills untuk kehidupan yang penuh makna di masa depan.

“Bagaimana orang tua kita menanamkan karakter yang kuat dengan memberikan rasa aman terhadap anak agar merasa dekat dan menjadikan orangtua sebagai role model di rumah,” tutur Dosen Manajemen Universitas Mulia ini.

Agar peran orang tua tidak hilang begitu saja, menurut Endah, mahasiswa juga harus sadar dan mampu menjaga ritme belajarnya secara berkelanjutan.

“Mahasiswa harus mampu membuat skala prioritas mana tugas dan tanggung jawab yang mendesak segera dikerjakan, mana yang harus didelegasikan jika tidak memungkinkan untuk dikerjakan saat itu, atau bisa juga dikerjakan di waktu berikutnya dengan pertimbangan yang matang,” tuturnya.

Untuk itu, tipsnya adalah mahasiswa belajar mengelola waktu yang baik. “Caranya, pertama buat daftar agenda tugas dan pekerjaan, kedua tentukan prioritas secara berurutan. Ketiga, hindari distraksi atau abaikan gangguan di sekitar,” tutur Endah memberikan tips.

Keempat, lanjutnya, mahasiswa belajar mengenali waktu-waktu produktif. “Masing-masing orang memiliki waktu istimewa atau Me Time. Nah, pilih mana Me Time masing-masing,” ungkapnya.

Kelima, yang tidak kalah penting adalah fokus terhadap apa yang menjadi prioritas. Dan yang keenam, jangan menjadi procrastinator atau orang yang suka menunda-nunda waktu.

“Ini penting sekali karena pengalaman saya melihat masalah yang sering dialami mahasiswa adalah suka menunda waktu sampai menunggu batas waktu terakhir, misalnya, ketika mengumpulkan tugas kuliah sering menunggu sampai batas waktu,” tuturnya.

Menurutnya, dengan keterlibatan peran orang tua untuk mengingatkan putra-putrinya akan meningkatkan perhatian dan kasih sayang yang dirasakan mahasiswa. “Mahasiswa tidak mudah stress atau tertekan karena mengerjakan sendiri semua kegiatannya,” tutur Endah.

Webinar yang digelar secara mandiri ini dimoderatori oleh Murtasiyah, S.E, M.M. Menurut Linda Fauziyah, melibatkan peran orang tua mahasiswa dalam pembelajaran di perguruan tinggi menjadi persoalan yang tidak mudah.

“Seringkali kita temukan anak-anak di rumah itu belum siap (belajar daring). Ada yang sambil di dapur. Ada yang sambil tidur-tiduran. Ada yang sambil maskeran. Jadi mohon ini supaya diingatkan. Mahasiswa itu bukan anak-anak kecil lagi yang harus didorong untuk belajar,” ungkapnya.

Menurut Linda, pembelajaran di kampus itu hanya diperoleh 25%, sedangkan sisanya mahasiswa harus belajar mandiri. “Jadi, kalau anak-anak tidak pernah belajar, tidak pernah buka buku, tidak pernah buka laptop, maka orang tua diharapkan mengingatkan mereka,” harap Linda Fauziyah.

Meski demikian, ia yakin hal ini bisa dilakukan dengan cara mengajak orang tua mahasiswa tergabung dalam komunitas yang dibentuknya untuk mendorong minat belajar mahasiswa.

“Alhamdulillah, usai Webinar itu kami berhasil membentuk Himpunan Orang Tua Mahasiswa dengan tujuan agar para orang tua dan Universitas Mulia dapat bersinergi dalam mensukseskan pendidikan mahasiswa. Mudah-mudahan berjalan lancar,” tutup Linda Fauziyah. (SA/PSI)